Sabtu, 16 Juni 2012

Sinopsis Big Episode 3 (Bagian 2)

k2h-00245

[Sinopsis Bagian 1]

“Siapa ahjusshi ini?” tanya Ma-ri saat melihat ‘Yoon-jae’.

(Waktu konferensi pers drama ini, Suzy ditanyai pendapatnya mengenai Gong Yoo. Saat itu Suzy menjawab ia belum begitu dekat dengan Gong Yoo. Ia ditanya mengenai apa panggilannya pada Gong Yoo. Suzy menjawab ia akan memanggil “ahjusshi”. Gong Yoo langsung menunduk tertawa sambil menahan malu. Suzy tertawa dan berkata ia hanya bercanda, tentu saja ia akan memanggil “sunbae (senior)”. Dalam drama ini ternyata ia benar-benar memanggil ‘ahjusshi’ ^_^)

“Dia Kyung-joon….teman Kyung-joon,” sahut Da-ran cepat.

Kyung-joon memberi isyarat agar Da-ran mendekat. Da-ran menghampiri Kyung-joon. Ia berbisik apakah Kyung-joon mengenal gadis itu. Ma-ri melihat keduanya dengan tatapan curiga. Kyung-joon menyuruh Da-ran pergi, ia akan menanganinya sendiri.

k2h-00573 k2h-00574

Da-ran khawatir bagaimana cara Kyung-jo on membereskannya, apakah ia akan memberitahu semuanya pada Ma-ri? Kyung-joon berkata ini adalah urusan anak-anak, jadi Da-ran sebaiknya pergi. Kyung-joon mendorong Da-ran pergi.

Ma-ri terkejut dan hendak mengejar Da-ran tapi Kyung-joon menahannya.

k2h-00014 k2h-00015

“Ahjusshi, apa yang kau lakukan?” tanya Ma-ri galak.

Da-ran bertanya-tanya apakah Ma-ri pacar Kyung-joon. Ia menemukan koper Yoon-jae di koridor sekolah.

Kyung-joon dan Ma-ri saling melotot.

“Kau datang juga, Jang Ma-ri.”

“Ahjusshi, bagaimana kau bisa mengenalku?” tanya Ma-ri.

“Aku tahu dari Kyung-joon.”

k2h-00018 k2h-00019

Ma-ri berkata ‘Yoon-jae’ bukankah tipe yang akan diajak berteman oleh Kyung-joon. Kyung-joon membenarkan, ia bukan tipe yang akan disukai Kyung-joon.

“Terlalu ramah dan kehangatan tergambar di seluruh wajah. Jenis yang pasti dia benci. Persis seperti ayahmu. Kyung-joon tidak menyukainya, bukan?”

“Kyung-joon bahkan menceritakan soal ayahku?”

“Eh hem…Kang Kyung-joon dan diriku entah bagaimana menjadi sejiwa.”

Ma-ri berkata ia tidak peduli tentang itu, ia ingin tahu di mana Kyung-joon. Kyung-joon menggeleng, Ma-ri bisa bicara padanya saja.

“Ahjusshi, apakah kau Kyung-joon? Aku datang untuk mencari Kyung-joon.”

“No, Kyung-joon tidak akan menemuimu lagi. Never. Kang Kyung-joon sudah bilang tidak akan menemuimu lagi. Bukankah ia sudah mengatakannya padamu dengan jelas sebelum datang kemari dari Amerika? Ia tidak ingin melihatmu maupun ayahmu.”

“Aku orang yang akan menikah dengan Kyung-joon dan menjadi keluarga dengannya.”

Kyung-joon berkata pernikahan itu ada karena ibunya dan ayah Ma-ri, semua itu tak berlaku lagi karena ibunya telah tiada. Mengingat ibunya membuat Kyung-joon sedih.

Ma-ri bertanya apakah Kyung-joon bercerita kalau ia penyebab kematian ibu Kyung-joon. Kyung-joon tak menjawab.

“Itukah sebabnya ia tak mau menemuiku?” tanya Ma-ri sedih.

k2h-00027 k2h-00028

Kyung-joon teringat saat pemakaman ibunya. Ma-ri berdiri di sisinya dan memegang pundak Kyung-joon, tapi Kyung-joon menyingkirkan tangan Ma-ri.

 k2h-00034 k2h-00036

“Aku benar-benar ingin melihat Kyung-joon. Aku mengkhawatirkannya.”

“Kyung-joon baik-baik saja, tak perlu khawatir. Jadi pulanglah. Mungkin ia akan merasa berterimakasih atau merasa bersalah saat tahu kau datang jauh-jauh kemari karena mengkhawatirkannya. Aku akan menyampaikan pesanmu dan memastikan ia menghubungimu. Walau ia tak bisa menelepon, ia bisa mengirim sms.”

“Ahjusshi, sebenarnya apa hubunganmu dengan Kyung-joon?”

Kyung-joon menghela nafas panjang. Ia berkata hubungan mereka bukan untuk diketahui semua orang dan merupakan rahasia. Bisa dibilang mereka berbagi jiwa dan tubuh.

“Ahjusshi…jangan-jangan kau adalah kekasihnya??!!”

k2h-00045 k2h-00047

“O-ow, itu tidak mungkin. Hei! Jang Ma-ri, bagaimana bisa kau mengatakan omong kosong seperti itu? Siapa kekasih siapa? Bukankah sudah kubilang ia tipe yang ia benci,” Kyung-joon memukul dirinya.

Ma-ri menatap Kyung-joon penuh selidik, ”Ahjusshi, kau sangat mirip dengan Kyung-joon.”

Kyung-joon panik, apakah Ma-ri mengetahui sesuatu?

“Jangan meniru Kyung-joon! Jangan bicara ‘o-ow’ seperti itu! Ahjusshi membuat moodku tambah jelek. Sampaikan pesanku pada Kyung-joon kata demi kata: ‘aku pasti akan menikah denganmu’.”

Kyung-joon bengong. Ma-ri mendengus sebal lalu berjalan pergi.

k2h-00064 k2h-00069

Da-ran kembali dimarahi oleh wakepsek. Jika Da-ran tidak lulus ujian, tampaknya Da-ran tidak akan lama menjadi guru pengganti di sekolah ini. Da-ran meminta maaf pada semua rekannya. Kyung-joon melihat dari luar dan merasa tak enak hati.

k2h-00079 k2h-00080

Choong-sik dan rekan-rekannya melihat Ma-ri duduk di taman sekolah. Choong-sik tersenyum. Ia buru-buru mengejar saat melihat Ma-ri berjalan pergi. Sebelumnya ia merebut bolpen dari temannya.

Suka banget dengan adegan ini. Choong-sik berlari, melompati tangga, dan terus berlari sambil tak melepaskan Ma-ri dari pandangannya dan tersenyum. Ia melompati tembok samping sekolah dan berlari ke gerbang.

k2h-00093 k2h-00098

Saat Ma-ri keluar gerbang, Choong-sik sudah menunggunya, menebar pesona. Ma-ri tak mengacuhkannya.

“Aku benar. Kau sangat cantik.”

“Aku tahu. Dan kau berdarah,” ujar Ma-ri cuek.

Choong-sik melihat tangannya yang lecet akibat terjatuh saat melompati tembok. Ia mengulurkan tangannya itu pada Ma-ri dan bertanya apakah Ma-ri mau mengobatinya.

“Kotor. Aku tidak mau.”

k2h-00104 k2h-00106

Choong-sik mengambil tas Chanel Ma-ri dan menulis nomor teleponnya.

“Ini nomorku. Telepon aku.”

“Tasku jadi kotor,” kata Ma-ri tenang.

“Itulah sebabnya kau harus menelepon. Aku akan menebus tas itu dengan pizza,” tak lupa Choong-sik mengedipkan matanya sebelum berlari kembali ke dalam sekolah. Ma-ri menggelengkan kepala, berpikir Choong-sik benar-benar tidak tahu apa-apa.

 k2h-00567 k2h-00114

Da-ran dan Kyung-joon berbicara di dalam sebuah kelas kosong. Da-ran bertanya apakah teman Kyung-joon sudah pergi. Kyung-joon membenarkan. Ia bertanya apakah Da-ran dimarahi wakepsek lagi. Ia mengomel wakepsek berpikiran sempit dan suka memarahi orang.

Da-ran tidak menanggapinya. Ia menepuk tas Yoon-jae dan bertanya mengapa Kyung-joon membawa koper Yoon-jae. Apakah Kyung-joon membawa barang-barang dari rumah Yoon-jae? Kyung-joon mengaku. Ia akan pergi.

“Ke mana?”

“Bandara.”

“Mengapa ke bandara? Apa kau hendak melarikan diri?” tanya Da-ran. Kyung-joon berkata ia bukan hendak melarikan diri. Ia ingin bersembunyi untuk sementara waktu karena sedang menghadapi masalah besar. Karena tubuh dan jiwanya terpisah, ia pikir ia harus menjaga jarak sementara waktu.

“Menjaga jarak?” tanya Da-ran tak percaya.

k2h-00119 k2h-00123

“Seperti yang Gil Teacher katakan, jika aku berada dalam tubuh Seo Yoon-jae aku akan terus membuat masalah. Itulah sebabnya…”

“Apa kau membuat masalah?” tanya Da-ran curiga. Ia berkata biasanya anak-anak mencoba melarikan diri dari rumah setelah membuat masalah, karena tak berani menghadapi akibatnya.

“Kau terlibat masalah, kan?” desak Da-ran. Kyung-joon tak berani menatap Da-ran.

“Semalam aku minum minuman beralkohol dan tidur di rumah wanita itu,” akhirnya Kyung-joon mengaku.

“Apaaa???!!”

k2h-00125 k2h-00127

Kyung-joon bercerita Se-young menunggunya saat ia pulang hari itu. Ia ingin membuat semuanya jelas dengan wanita itu tapi wanita itu malah membawanya ke bar.

“Jadi maksudmu kau tidur di rumah Se-young setelah kau mabuk?!”

“Aku tidak pergi ke sana, tapi ketika aku bangun aku sudah berada di rumahnya,” Kyung-joon beralasan jiwanya tak sedang di tempat saat ia berada di rumah Se-young.

“Apa yang kaulakukan dengan tubuh Yoon-jae-sshi?” tanya Da-ran marah.

“Walau aku tidak berpengalaman dan tidak begitu yakin, tapi sepertinya tidak terjadi apapun,” kata Kyung-joon yakin.

Da-ran mulai memukuli Kyung-joon. “Dasar brengsek. Walau kau tak bisa berpikir, seharusnya kau tak membuat kekacauan seperti ini!”

k2h-00136 k2h-00143

Kyung-joon memegangi tangan Da-ran agar tidak memukulnya lagi. Ia berkata ia melakukannya karena ia memikirkan Da-ran.

“Memangnya kau siapa? Kau baru berusia 18 tahun, kau tahu apa? Mengapa kau ikut campur? Bukankah aku sudah bilang kalau aku percaya padanya?”

“Apa alasannya kau percaya padanya tanpa peduli apapun juga? Apa kau takut kau tak bisa menjadi istri seorang dokter jika kau tak mempercayainya? Apapun jawaban Yoon-jae-sshi tidak masalah, bukan? Mencintaimu atau tidak, kau menutupinya dengan mengatakan: tak apa-apa. Apakah segalanya tak apa-apa asalkan kau menikahinya? Jika memang seperti itu, menikahlah dengan tubuh ini sekarang juga! Aku berada di pihakmu, aku akan menggantikannya menikahimu!”

Hmm…perkataan Kyung-joon memang benar. Banyak lubang dalam hubungan Yoon-jae dan Da-ran dan Da-ran hanya menutupinya dengan berkata: tidak apa-apa, aku mempercayainya. Mungkin Da-ran juga sebenarnya menyadari hal itu karena ia tidak bisa membalas kata-kata Kyung-joon.

Kyung-joon berkata ia memang lebih muda dari Da-ran tapi ia jelas lebih pintar.

k2h-00150 k2h-00155

“Benar, kau memang pintar. Aku mau lihat kau seperti apa setelah kau besar nanti,” kata Da-ran dengan perasaan terluka.

“Benar, aku akan tumbuh dengan pintar. Aku tak akan seperti Gil Teacher!”

Uuupps…jika seorang murid mengatakan itu pada gurunya, maka itu pukulan terbesar bagi guru tersebut. Kyung-joon sendiri terkejut dengan perkataannya tapi ia terlalu kesal. Kyung-joon pergi meninggalkan Da-ran.

k2h-00162 k2h-00163

Da-ran menangis karena sangat kesal dan terluka dengan perkataan Kyung-joon. Tapi ia juga tak bisa membantahnya..

Kyung-joon sempat hendak kembali menemui Da-ran tapi ia mengurungkan niatnya. Ia pulang ke rumahnya dan menemukan makanan yang dibawa Da-ran tadi pagi.

Kyung-joon memakannya dengan suapan-suapan penuh hingga tersedak. Barulah ia melihat catatan yang ditempelkan Da-ran di tempat makanan: makanlah pelan-pelan!

k2h-00175 k2h-00188

Ae-kyung menanyakan koper siapa yang ditaruh di sebelah meja Da-ran. Da-ran, yang sedari tadi memandangi koper itu, menjawab kalau itu koper Yoon-jae. Ae-kyung memanggil Guru Na yang akan menjenguk Kyung-joon di rumah sakit. Ia meminta tolong agar Guru Na memberi tumpangan ke sana (untuk membawa koper Yoon-jae). Pucuk dicinta ulam tiba!!

Da-ran merasa tak enak hati. Selama ini Da-ran tak tahu kalau Guru Na menyukainya, ia malah berpikir sebaliknya, bahwa guru Na tak suka padanya. Ia menolak dengan halus tapi Ae-kyung berkata tidak apa-apa. Guru Na menyuruh Da-ran menunggu di pintu depan sementara ia mengambil mobilnya.

Ae-kyung tertawa geli. Ia menjelaskan pada Da-ran kalau ia menasihati Guru Na bahwa mereka harus berteman sebagai teman kerja. Dan sekarang mereka beneran jadi teman.

k2h-00195 k2h-00196

Guru Na gugup karena Da-ran akan menumpang mobilnya. Ia mulai membersihkan mobilnya luar dan dalam.

Da-ran berjalan lunglai sambil menyeret koper Yoon-jae. Ia melihat Kyung-joon berjongkok sambil berbicara sendirian.

k2h-00210 k2h-00213

“Setelah aku memikirkannya, aku salah. Kata-kataku terlalu keras. Aku terlalu marah hingga keceplosan bicara. Pukulanmu terlalu menyakitkan, itu juga tidak benar. I’m sorry, I’m really sorry,” Kyung-joon rupanya sedang melatih permintaan maafnya pada Da-ran. Ia menoleh dan melihat Da-ran sedang memandanginya.

Kyung-joon buru-buru berdiri dan menunduk seperti anak kecil yang ketahuan telah berbuat nakal. Da-ran menghela nafas panjang dan mengajak Kyung-joon ke rumah sakit. Kyung-joon juga harus mengembalikan koper Yoon-jae.

k2h-00215 k2h-00216

Senang karena Da-ran telah memaafkannya, Kyung-joon buru-buru menawarkan diri untuk membawakan koper itu dan menyapa Da-ran dengan ramah. Ia bahkan mengkhawatirkan Da-ran akan dipecat.

“Seperti kata seseorang, aku akan segera menjadi istri dokter, mengapa aku harus khawatir?” sindir Da-ran.

k2h-00219 k2h-00220

“Seorang guru tidak boleh terlalu marah karena ucapan seorang anak, kan? Jika kau meneladani seorang anak maka kau bukan seorang guru.”

“Kau ini berkata kau masih anak-anak jika dalam posisi tidak menguntungkan dan berkata kau sudah besar jika menguntungkan,” omel Da-ran.

“Itulah sebabnya aku anak-anak. Jika aku konsisten maka aku bukan anak-anak lagi, tapi orang dewasa.”

Bener banget^^ Waktu kecil kita sering bilang ‘aku kan masih kecil’ terus bilang ‘aku kan sudah besar’. Setelah dewasa, pernahkah kita bilang ‘aku masih kecil’? Hahaha, bisa diketawain sama anak-anakku kalau aku bilang aku masih kecil xD

“Kau sangat pintar, benar-benar pandai bicara,” sahut Da-ran.

“Jika aku sudah besar, aku ingin menjadi orang yang baik hati seperti Ibu Gil Da-ran,” rayu Kyung-joon dengan senyum kekanakkannya.

Da-ran mau tak mau tersenyum. Senyum pertama sejak pertengkaran mereka tadi. Kyung-joon tentu saja senang. Ia mengikuti Gil Teacher-nya sambil berceloteh kalau makanannya enak sekali dan ia telah menghabiskan semuanya. Bahkan kimchi yang sangat pedas pun ia habiskan.

“Gil Teacher benar-benar hebat! Kau bisa melakukan semuanya. Bahkan kau hebat memasak!”

Da-ran tertawa. Mereka berjalan bersama.

k2h-00228 k2h-00236

Bagaimana dengan Guru Na? Ia mendapat sms dari Da-ran kalau ia pergi duluan karena takut mengganggu Guru Na. Heartbreak. Sisi positifnya? Mobilnya jadi mengkilap^^

k2h-00237 k2h-00239

Kyung-joon dan Da-ran pergi ke kantor rumah sakit untuk mengajukan cuti bagi Yoon-jae. Kyung-joon beralasan ia harus beristirahat sementara karena kecelakaan yang baru dialaminya, juga karena ia sebentar lagi akan menikah.

Petugas rumah sakit bertanya bagaimana dengan acara amal rumah sakit yang akan dihadiri Yoon-jae. Kyung-joon dan Da-ran melihat poster Yoon-jae. Terpaksa Kyung-joon menyanggupi untuk hadir pada acara itu.

k2h-00243 k2h-00244

Kyung-joon bertanya pada Da-ran sebenarnya acara amal itu mengenai apa. Da-ran hanya tahu Yoon-jae menolong anak-anak yang sakit tapi ia tidak tahu mengenai acara itu.

“Sebenarnya apa yang Gil Teacher ketahui mengenai orang ini?” Good question.

Da-ran mendelik kesal. Kyung-joon bertanya apakah Da-ran berpikir mengenal seseorang perlahan-lahan lebih menyenangkan. Da-ran hanya bisa berharap Yoon-jae telah kembali sebelum acara itu diadakan. Kyung-joon juga mengharapkan hal yang sama, sebentar lagi ada ujian akhir.

“Seo Yoon-jae!!” rekan Yoon-jae sesama dokter memanggil mereka. Se-young juga bersama mereka. Ia menatap ‘Yoon-jae’ dengan tatapan penuh arti, sementara Kyung-joon tak berani menatapnya.

 k2h-00253k2h-00252 

Teman-teman Yoon-jae menanyakan soal cuti Yoon-jae. Kyung-joon berkata ia hanya ingin beristirahat sejenak.

“Yoon-jae, apa kau baik-baik saja?” tanya Se-young. Kyung-joon tak bisa menjawab. Da-ran menyadari itu.

“Se-young-sshi, kau pasti lelah mengurusnya kemarin kan? Jika Yoon-jae-sshi mabuk lagi, hubungi aku saja,” kata Da-ran.

Se-young tergagap, “Benar, tentu saja.” Hmm…malu ngga tuh, kalau yang dikira rahasia berdua ternya ta bukan rahasia ;p

k2h-00256 k2h-00263

“Kalian berdua mabuk kemarin?” tanya teman Yoon-jae. Ia berkata seharusnya ia diajak juga. Bagaimana jika hari ini mereka minum? Da-ran buru-buru berkata sebaiknya hari lain saja.

“Kalian bertemu pada hari pernikahanku, kan? Kalian harus menraktirku sebelum kalian menikah,” kata teman Yoon-jae, yang ternyata pengantin pria pada saat insiden Da-ran terjadi. Da-ran tak bisa menolak.

Mereka pergi minum. Da-ran menanyakan istri teman Yoon-jae yang adalah temannya (pengantin wanita pada awal ep 1). Istri teman Yoon-jae akan segera melahirkan. Sebenarnya pada hari pernikahan itu ia sudah hamil. Peristiwa jatuhnya Da-ran hampir menyebabkan peristiwa besar karena istrinya ketakutan setengah mati. Da-ran meminta maaf.

k2h-00267 k2h-00269

“Karena sudah dibahas, kalian berdua bertemu karena kecelakaan itu, bukan? Jadi kesan pertama Yoon-jae pada Da-ran adalah saat ia jatuh dari tangga. Pastinya bukan cinta pandangan pertama untuk kalian berdua,” ujar Se-young.

“Kau benar,” kata Da-ran malu, tak menyadari kalau Se-young sedang merendahkannya. Sementara Kyung-joon jelas tahu.

k2h-00274 k2h-00278

“Tidak, itu cinta pada pandangan pertama. Da-ranku sangat memikat saat ia pingsan. Saat itu ia begitu manis hingga aku jatuh cinta pada pandangan pertama,” Kyung-joon membela Da-ran. LOL, manis saat pingsan??^^

“Bukan begitu,” kata teman Yoon-jae, si pengantin pria. “Aku tahu semuanya, apa selama ini kau membohongi Nona Da-ran?”

“Membohongiku?” tanya Da-ran kaget.

“Bohong apa?” tanya Se-young penasaran, tampaknya ia pikir ceritanya akan lebih buruk.

“Pertama kali Yoon-jae melihatmu bukan pada saat kau jatuh dari tangga. Ia bilang saat pertama bertemu denganmu adalah ketika kau berlari ke arahnya sambil membawa buket bunga.”

k2h-00282 k2h-00284

Kilas balik: Da-ran hampir menubruk Yoon-jae saat masuk ke dalam lift. Yoon-jae serta merta tertarik pada Da-ran. Melihat Da-ran yang nampak lelah, ia diam-diam mengulurkan tangannya untuk menopang buket bunga yang dipegang Da-ran.

k2h-00292 k2h-00300

Pengantin pria menawarkan untuk memperkenalkan teman-teman istrinya pada Yoon-jae tapi Yoon-jae tak tertarik. Saat itulah ia melihat Da-ran berlari ke tembok dan membentur-benturkan kepalanya. Yoon-jae mencoba mengetukkan tangannya ke tembok. Rasanya sakit, ia jadi penasaran mengapa Da-ran membenturkan kepalanya.

k2h-00307 k2h-00308

Yoon-jae mulai mengikuti Da-ran ke man-mana. Ia tersenyum geli saat melihat Da-ran terburu-buru memasukkan uang ke amplop untuk ditukar dengan kupon makanan (biasanya kan amplop seperti itu sudah disiapkan di rumah). Ia melihat saat Da-ran menuliskan namanya di amplop itu.

k2h-00318 k2h-00320

Saat Da-ran duduk makan dan mengomel sendirian, ternyata Yoon-jae duduk di sebelahnya dan terus memperhatikan Da-ran. Ia bahkan diam-diam menyodorkan garam saat Da-ran mengomel supnya tawar. Da-ran mengambil garam itu dan terus mengoceh tanpa menyadari kehadiran Yoon-jae.

k2h-00328 k2h-00332

“Yoon-jae-sshi terus mengikutiku pada hari pernikahan itu?” tanya Da-ran senang.

Teman Yoon-jae membenarkan. Se-young diam-diam memperhatikan reaksi ‘Yoon-jae’. Kyung-joon tidak berani mengatakan apapun walau ia nampak terkejut karena Yoon-jae tidak seperti yang ia pikirkan.

k2h-00335 k2h-00336

Yoon-jae waktu itu menemui pengantin pria dan meminta dikenalkan dengan salah satu teman istrinya, yaitu Da-ran. Yoon-jae tak bisa berhenti melihat Da-ran dan menurutnya Da-ran cantik.

k2h-00338 k2h-00343

Tentu saja Da-ran berbunga-bunga mendengar hal itu dan menutupi pipinya yang memerah. “Ternyata seperti itu,” katanya pada Kyung-joon. Ia tak bisa berhenti tersenyum.

Se-young kesal, sementara Kyung-joon tak tahu harus mengatakan apa. Melihat wajah Da-ran yang terus tersenyum, ia tidak tahu apakah ia harus ikut senang atau tidak. Karena senyum itu bukan untuknya, tapi untuk Yoon-jae.

k2h-00348 k2h-00360

Choong-sik tak melepaskan ponsel dari tangannya. Ia bahkan tidak mau makan karena ia mungkin akan makan pizza. Ia bertanya-tanya mengapa Ma-ri belum meneleponnya juga. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Choong-sik mengangkat telepon dan berusaha tetap tenang. “Aku tahu kau akan menelepon. Mengganti tasmu? Baiklah, sesuai perjanjian aku akan menraktirmu pizza.” Choong-sik gembira sekali karena rencananya berhasil.

k2h-00367 k2h-00369

Ma-ri dan Choong-sik bertemu di kedai pizza. Ma-ri berkata Choong-sik bisa mengganti tasnya dengan memesan 300 pizza, sesuai harga tasnya. Ia mengangkat tangan memanggil pelayan. Choong-sik buru-buru menahannya dan berlutut memohon. Heh, apa ini bagian dari rencana Choong-sik juga??^^

“Ayahku hanya membuat mandoo untuk mencari nafkah. Ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku hanya murid biasa. Jika kau memaafkanku kali ini, aku akan pelan-pelan membayar pizza demi pizza.”

k2h-00378 k2h-00380

Ma-ri menarik tangannya. “Baiklah, aku akan mengurangi pizza hukumanmu tergantung apa yang kaulakukan.”

“Apapun yang kauinginkan, cukup katakan padaku, noona (kakak perempuan)!” kata Choong-sik tegas.

“Ada siswa bernama Kang Kyung-joon di sekolahmu, bukan?”

“Kang Kyung-joon?” tanya Choong-sik senang, sepertinya ini tugas mudah, “Yang datang dari Amerika, kan?”

“Kau mengenalnya,” kata Ma-ri senang, “Aku kurangi satu pizza. Apa kau dekat dengan Kyung-joon?”

“Tidak.”

“Banar, dia bukan tipe yang mudah bergaul dengan orang lain. Sedikit anti-sosial. Apa kau tidak suka?” tanya Ma-ri saat melihat wajah Choong-sik yang cemberut.

“Tidak, aku juga tahu itu,” kata Choong-sik tersenyum.

“Aku kurangi satu pizza.”

Choong-sik tersenyum kesenangan.

k2h-00396 k2h-00398

Ma-ri menyuruh Choong-sik mencari tahu siapa saja yang dekat dengan Kyung-joon dan melaporkan padanya. Ia ingin tahu segala hal mengenai Kyung-joon jadi ia harus tahu siapa saja yang berhubungan dengan Kyung-joon.

“Kang Kyung-joon tidak bisa dihubungi siapapun saat ini,” kata Choong-sik.

“Kenapa?!” bentak Ma-ri.

“Kyung-joon mengalami kecelakaan dan saat ini berada di rumah sakit,” Choong-sik menjelaskan. Ma-ri terkejut.

k2h-00403 k2h-00404

Suasana hati Da-ran begitu baik saat ini dan ia sedikit mabuk. Ia bernyanyi-nyanyi sambil melenggak-lenggok di jalan.

“Ibu Guru, kau terlihat memalukan saat ini,” kata Kyung-joon yang selama ini berjalan di sebelah Da-ran. “Bagaimana bisa kau mabuk di depan seorang murid?”

Da-ran mengelak kalau ia sedang mabuk. Ia hanya minum 3 gelas wine. Kyung-joon berkata tiga gelas wine itu hampir setara dengan satu botol wine.

“Tapi benar, kau tidak mabuk karena wine. Kau pasti mabuk karena mereka menyebutmu cantik.”

“Benarkah? Yoon-jae-sshi jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatku karena aku cantik,” Da-ran berlari-lari kegirangan. Eh, apa dia ngga pernah dibilang cantik sama Yoon-jae sebelumnya??

 k2h-00407 k2h-00420

“Pria ini sangat dangkal. Kau harus melihat hati seseorang jika ingin bertahan lama. Jika hanya melihat luarnya saja, hubungan itu akan berakhir dengan cepat. Bagaimana bisa orang-orang seperti itu menikah? Orang dewasa benar-benar….” Kyung-joon berceloteh tanpa menyadari kalau Da-ran sudah tak ada di sampingnya. Ia menoleh.

Da-ran duduk di bangku taman dan memberi tanda agar Kyung-joon duduk di sebelahnya. Ia meminta Kyung-joon duduk diam dan menatapnya saja, memintanya berpura-pura sebagai Yoon-jae. Da-ran menatap Kyung-joon.

k2h-00432 k2h-00433

“Yoon-jae-sshi, apakah aku benar-benar cantik? Kalau begitu mengapa kau tak mengatakannya padaku lebih awal? Dengan begitu kita bisa lebih dekat dan lebih intim. Seperti ini,” Da-ran memegang wajah ‘Yoon-jae’ dengan kedua tangannya. “Aku sangat menyukaimu. Sejak awal, kau juga sangat sangat tampan bagiku.”

Kyung-joon menepis tangan Da-ran dan mengingatkannya agar tidak keliru. Ia adalah Kang Kyung-joon.

Da-ran cemberut, “Benar, kau adalah Kyung-joon.” Ia terlihat kecewa, sementara Kyung-joon masih berusaha meredakan jantungnya yang berdetak kencang.

k2h-00441 k2h-00452

Ma-ri pergi melihat ‘Kyung-joon’ di rumah sakit, ditemani Choong-sik. Ia mengguncang tubuh Kyung-joon dan memanggil-manggil namanya, tapi tak ada respon.

Ma-ri menusuk pipi ‘Kyung-joon’ dengan jarinya bahkan menampar pipi ‘Kyung-joon’ namun ‘Kyung-joon’ diam tak bergerak. Air mata mulai mengalir di pipi Ma-ri saat ia terus memanggil nama ‘Kyung-joon’.

k2h-00464 k2h-00468

Se-young memandangi fotonya dan Yoon-jae di dinding. Ia bertanya pada temannya apakah ia tidak merasa sikap Yoon-jae aneh akhir-akhir ini. Temannya berkata mungkin ada perubahan pada cara berpikir Yoon-jae setelah kecelakaan itu. Yoon-jae memang membutuhkan istirahat.

“Benar, ia seperti orang lain. Tidak seperti Yoon-jae,” gumam Se-young.

k2h-00470 k2h-00471

Kyung-joon bertanya apa yang Da-ran maksud dengan menahan diri saat bersama Yoon-jae. Da-ran berkata ia harus menahan diri. Tapi setelah ia tahu perasaan Yoon-jae, ia akan memperlakukannya dengan baik saat Yoon-jae kembali.

“Gil Teacher, jangan berlebihan. Kurasa teman dokter itu ingin kau minum lebih banyak jadi ia berkata seperti itu. Bagaimana bisa seorang pria yang jatuh cinta pada pandangan pertama tidak memperlihatkan otot perutnya?”

“Apa yang kau tahu, semprotan kecil?” gerutu Da-ran.

“Anak-anak maupun orang dewasa sama saja, cinta seseorang bergantung pada lamanya perkembangan hubungan tersebut. Jika hubungan itu berhenti berkembang, maka cinta pun berhenti. Mengerti? All stop.”

k2h-00476 k2h-00478

“Walau sedikit lamban, tapi hubungan kami tidak berhenti,” Da-ran membela diri. Yah, setidaknya ia mengetahui kalau hubungannya berjalan lambat.

“Ooooh…begitukah? Sejauh mana hubungan kalian telah berkembang?”

“Anak kecil tidak perlu tahu,” kata Da-ran.

“Sepertinya tidak apa-apa walau seorang anak mengetahui perkembangan kalian,” Kyung-joon menggenggam tangan Da-ran untuk mengetes.

“Apa-apaan kau,” kata Da-ran tersenyum meremehkan.

“Ooooohhh... jadi kalian sering berpegangan tangan?”

“Tentu saja.”

k2h-00486 k2h-00487

Kyung-joon bergeser mendekati Da-ran dan merangkul pundaknya.

“Apa yang kaulakukan?” tanya Da-ran.

“Ooo…kau juga kadang-kadang melakukannya,” ujar Kyung-joon meledek. Da-ran tersenyum.

“Kami ini sepasang kekasih, apa kau bergurau? Apa kau pikir kami ini anak-anak seperti kau?” kata Da-ran penuh kemenangan.

k2h-00497 k2h-00499

Kyung-joon menempelkan dahinya di dahi Da-ran. Mata Da-ran membesar, terkejut melihat wajah ‘Yoon-jae’ begitu dekat dengannya.

“O-oh…mendadak gugup rupanya,” kata Kyung-joon senang. “Kau hanya berhenti sampai di sini? Kalau begitu kalian bahkan tidak selevel dengan anak-anak sepertiku.”

Da-ran terlihat gugup dan tak tahu harus menjawab apa.

k2h-00504 k2h-00505

“Apakah Gil Da-ran hanya sampai tahap ini?” olok Kyung-joon. “Kalian tidak sejauh ini, kan?”

“Tentu saja sudah, “ kata Da-ran walau tak terdengar meyakinkan.

Kyung-joon semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Da-ran. Da-ran terpana.

k2h-00524 k2h-00525

Komentar:

Orang bilang cinta itu buta. Tak ada logika? Mungkin saja. Itulah yang dialami Da-ran saat ini. Mungkin bukan buta, tapi tak bersedia melihat dan tak bersedia memikirkannya. Aku rasa Da-ran sangat tak percaya diri dan merasa tak pantas dicintai Yoon-jae yang menurutnya sempurna. Baginya mendapat Yoon-jae seoerti mendapat undian besar.

Itulah sebabnya ia tak bersedia melihat lubang-lubang dalam hubungannya. Ia tak bersedia mengakui kelemahan-kelemahan Yoon-jae. Ia tak bersedia memikirkan ulang hubungannya yang hampir menapaki jenjang pernikahan. Namun dengan Kyung-joon menempati tubuh Yoon-jae, mau tak mau ia dipaksa melihat bahwa hubungannya mungkin tak sesempurna yang ia kira.

Akhirnya terbuka juga kalau Yoon-jae memang menyukai Da-ran pada pandangan pertama. Tapi yang ia sukai adalah Da-ran pada waktu itu. Da-ran yang ceria, ceroboh, dan lucu. Sementara setelah mereka berhubungan, ia mendapati Da-ran tidak seperti yang ia lihat sebelumnya.

k2h-00315 k2h-00327

Bukan berarti Da-ran berubah. Da-ran adalah Da-ran. Hanya saja ia berusaha memperlihatkan kesempurnaan di depan Yoon-jae agar ‘pantas’ menjadi istri Yoon-jae. Seperti yang Kyung-joon katakan, Da-ran menutupi segalanya dengan berkata kalau semuanya baik-baik saja.

Uniknya, Kyung-joon yang masih remaja, malah lebih bisa melihat dengan jelas masalah dalam hubungan Da-ran. Dan bahkan dengan cerdas, ia menunjukkan hubungan yang sehat itu seperti apa (kecuali bagian mempertunjukkan tubuh dan keintiman ya^^). Kyung-joon mengungkapkan hubungan yang berlangsung lama adalah jika kita mengenal orang itu luar dalam.

Sementara Da-ran dan Yoon-jae? Nampaknya mereka masih berada di permukaan. Da-ran tak tahu sama sekali apa yang ada di pikiran maupun perasaan Yoon-jae. Ia pikir ia tidak perlu tahu karena ia percaya pada Yoon-jae. Sebaliknya, Yoon-jae mungkin berusaha mengetahui isi hati Da-ran tapi Da-ran selalu menutupi semuanya, dan berkata: tidak apa-apa. Aku yakin mereka belum pernah bertengkar satu kali pun.

Aku tersentuh dengan kedatangan Ma-ri. Ia memang unik, kekanakkan, dan angkuh. Tapi jelas, ia menyayangi Kyung-joon dan satu-satunya orang yang mungkin mengerti Kyung-joon.

Dan Kyung-joon, adalah anak malang yang kesepian di dunia ini. Selain Ma-ri, mungkin hanya Da-ran yang bisa mendekatinya. Nampaknya ia sudah jatuh hati pada Da-ran walau ia belum menyadarinya.

k2h-00232  k2h-00482

7 komentar:

  1. lanjutin unnie..

    BalasHapus
  2. Makin cinta sama Kyung Joon, ottoke >.<,,, hehe

    BalasHapus
  3. kyung joon atau yoon jae?

    BalasHapus
  4. daebak!! -KHJ-

    BalasHapus
  5. wahhhh film baru yang wajib di BACA setiap Minggunya ni.. hehhehe.. :( Sedikit terobati setelah GFB yang mau Berakhir.. :(

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)