Sabtu, 22 Desember 2018

Review Memories of The Alhambra Episode 6

snap-00568

Hee Joo akhirnya pulang ke rumah. Nenek lega mendengar Jin Woo sudah sadar. Ia juga heran Hee Joo sudah kembali padahal Jin Woo tidak ada yang merawat. Hee Joo berkata istri Jin Woo sudah datang. Nenek berkata itu hal yang baik.

Tapi ada hal tidak baik yang terjadi yang tidak Nenek ketahui. Yu Ra hampir pergi ketika Jin Woo dibopong masuk dalam kamar setelah ditemukan di halaman rumah sakit. Yu Ra terkejut melihat keadaan Jin Woo. Ia bingung apakah ia harus meneruskan tuntutan cerainya atau tidak. Bukan karena kasihan pada Jin Woo tapi karena akan merusak imagenya.

Ia melarang Hee Joo masuk ke kamar Jin Woo. Ia menuduh Hee Joo dibayar untuk membohonginya. Ia merendahkan Hee Joo serakah hanya karena uang berjumlah kecil. Lalu ia mengusir Hee Joo dengan kasar sampai mendorongnya.

Sekretaris Seo yang melihat hal itu membela Hee Joo. Tapi Yu Ra malah menendang kakinya. Hee Joo bertanya apa Sekretaris Seo tidak apa-apa. Sekretaris Seo menenangkannya dan menyarankan agar Hee Joo pulang saja. Karena itu Hee Joo pulang.

snap-00291snap-00294

Jin Woo sadar dan melihat Yu Ra. Ia tidak nampak senang dan berharap itu hanya mimpi. Sekretaris Seo menyarankan agar Yu Ra kembali sja ke lokasi syuting. Mereka terus berdebat mengenai siapa yang seharusnya menemani Jin Woo. Tapi Jin Woo kembali mendengar suara gemuruh badai dan terlihat ketakutan.

Hee Joo tidak bisa tidur mengingat apa yang terjadi sore tadi di halaman rumah sakit. Akhirnya ia pergi ke dapur untuk menenangkan dirinya dengan minum anggur. Terdengar suara ketukan di pintu. Hee Joo membukanya dan kaget melihat Jin Woo.

Jin Woo mengendarai mobil sendiri ke sana. Ia mengingatkan harusnya Hee Joo bertanggungjawab karena sudah membawa “wanita itu” ke sini. Bagaimana bisa Hee Joo pulang begitu saja? Hee Joo berkata ia pikir ia tidak bisa membantu apa-apa meskipun tinggal di sana. Ia bertanya apa Jin Woo melarikan diri dari istrinya hingga ke sini?

Jin Woo meminta Hee Joo mengambilkan kotak lensa kontaknya di kamarnya karena ia tidak bisa naik sendiri. Ia sendiri memilih menunggu di dalam mobil...karena ia merasa lebih aman daripada berada di dalam rumah.

snap-00299snap-00305

Hee Joo masuk dan menelepon Sekretaris Seo kalau Jin Woo menemuinya. Sekretaris Seo sebenarnya sedang mencari Jin Woo karena ia sempat meninggalkan kamar sebentar tapi Jin Woo menghilang lagi. Hee Joo berkata Jin Woo menginginkan ia mengambil sesuatu.

Sekretaris Seo berkata ia akan segera menyusul ke sana dan meminta Hee Joo menuruti saja semua permintaan Jin Woo meski perkataannya aneh. Dokter berkata Jin Woo menderita stress hingga berhalusinasi paranoid.

“Ia melihat dan mendengar sesuatu. Ia berkata orang yang sudah mati terus menerus muncul sambil membawa pedang...seperti hantu.”

“Maksudmu pria yang meninggal kemarin?” tanya Hee Joo.

Sekretaris Seo mengiyakan. Bahkan tadi Jin Woo sempat kambuh lagi setelah Hee Joo pulang. Ketika itu Jin Woo tiba-tiba menjatuhkan dirinya dari tempat tidur seakan menghindari sesuatu. Mereka harus memberinya obat penenang untuk menenangkannya. Dokter tidak tahu sampai kapan Jin Woo akan berhalusinasi. Bisa saja ia sembuh setelah beristirahat selama beberapa hari. Karena itu mereka sebaiknya menuruti Jin Woo meski ia terdengar tak masuk akal. Menentangnya hanya akan memperburuk keadaannya.

snap-00311snap-00313

Saat menunggu Hee Joo, Jin Woo tiba-tiba log in ke dalam dunia game. Hyeong Seok muncul di depan mobilnya. Jin Woo mengunci pintu mobil.

Hee Joo berlari keluar. Ia menepuk kaca jendela mobil dan memanggil-manggil Jin Woo. Tapi Jin Woo hanya menatap lurus ke depan dengan waspada dan mengulurkan tangannya ke jendela agar Hee Joo menunggu sebentar. Hee Joo menyadari Jin Woo sedang mengalamai “halusinasi” lagi.

Setelah 1 menit berlalu dan Hyeong Seok menghilang barulahia membuka kaca jendela. Jin Woo mengambil lensa kontaknya dan memakainya. Ia melihat peta dalam game lalu menyalankan mobilnya.

Hee Joo panik dan bertanya Jin Woo hendak ke mana, ia yang akan mengemudi. Jin Woo bahkan tidak tahu jalan. Jin Woo menenangkan kalau ia tahu jalan dan Hee Joo sebaiknya tidur saja.

Hee Joo marah dan bertanya bagaimana bisa ia tidur sekarang. Bagaimana bisa ia meninggalkan Jin Woo seperti ini. Ia pasti khawatir. Ia berkata ia merasa kasihan pada Sekretaris Seo yang memiliki pekerjaan paling berat sedunia. Ia berharap gajinya sepadan. Semua orang yang bekerja pada bos seperti Jin Woo pasti akan jadi gila.

Ia dengar Jin Woo diberi obat penenang. Iika pengaruh obat itu belum hilang, Jin Woo bisa mendapat kecelakaan. Apa Jin Woo sudah gila? Jin Woo mengakui dengan tenang kalau ia memang sudah gila. Bukankah sore tadi ia sudah mengatakannya? Ia bergurau Hee Joo berbakat jadi rapper karena rentetan kata-katanya setiap kali ia marah.

Hee Joo berkata ia sangat serius saat ini. Ia meminta Jin Woo membatalkan transaksi mereka dan mengambil kembali uangnya. Ia hanya bahagia sehari tapi sekarang Jin Woo jatuh dan terluka di hostelnya. Bagaimana jika ia membiarkan Jin Woo mengemudi lalu Jin Woo meninggal dalam kecelakaan? Bagaimana ia bisa hidup menanggung semua itu?

Lebih baik kontrak mereka dibatalkan agar ia tidak terbebani dan Jin Woo boleh pergi sesuka hatinya. Tapi Jin Woo berkata kontrak itu bukan kontrak pribadi tapi perusahaan, jadi tidak bisa semudah itu. Hee Joo berkata kalau begitu Jin Woo sebaiknya membuka pintu mobilnya.

Tanpa membantah Jin Woo langsung membuka kunci mobil. Ia berkata sebenarnya ia takut sendirian dan berterimakasih kalau Hee Joo bersedia ikut. Hanya saja ia yang mengemudi. Hee Joo menurut dan duduk di kursi penumpang.

snap-00339snap-00343

Mengikut peta game, Jin Woo berhenti di depan sebuah toko barang antik. Toko itu sudah tutup karena sudah tengah malam. Hee Joo berkata toko itu tutup jam 7 malam. Semua orang di sini saling mengenal. Jin Woo memintanya menelepon pemilik toko. Hee Joo bingung dan bertanya apakah Jin Woo ingin membeli barang antik. Saat ini juga, kata Jin Woo.

Tapi pemilik toko tidak mengangkat teleponnya. Jin Woo memecahkan kaca toko dengan tongkat jalannya. Hee Joo terkejut dan berkata ini bisa dianggap penyusupan. Jin Woo berkata Hee Joo bisa menjelaskan pada pemilik tokonya nanti.

Ia berjalan masuk sementara Hee Joo kembali berusaha menghubungi pemilik toko. Ternyata dalam dunia game, toko itu adalah toko senjata. Ada berbagai senjata dijual di sana. Dari belati kecil, pedang, kapak, hingga senjata api. Tapi senjata itu hanya bisa dibeli berdasarkan level pemain dan banyaknya emas yang dimiliki. Akhirnya Jin Woo membeli sebuah belati dan shuriken.

Hee Joo berhasil menghubungi pemilik toko dan berkata seorang langganannya tidak sengaja memecahkan kaca tokonya. Ketika ia masuk, ia melihat Jin Woo sedang mengayuin-ayunkan tangannya seperti sedang melempat sesuatu. Jin Woo berkata ia sedang berlatih melempar shuriken. Dalam dunia game, ia memang sedang berlatih melemparkan shuriken.

snap-00347snap-00355

Hee Joo membiarkannya dan keluar toko untuk menelepon Sekretaris Seo. Jin Wo akhirnya berhasil mengenai target dengan shurikennya. Tapi tiba-tiba ia keluar dari practice mode dan Hyeong Seok kembali muncul.

Jin Woo melempar shurikennya dan berhasil mengenainya, tapi itu hanya mengurangi poin Hyeong Seok saja. Shurikennya habis, senjatanya otomatis beralih ke belati yang baru saja dibelinya. Jin Woo berlari ke sebuah ruangan lalu menutup pintu. Kemudian pelan-pelan ia membuka pintu dan bersembunyi di baliknya. Begitu Hyeong Seok, ia menancapkan belatinya ke punggung Hyeong Seok. Tapi itu belum cukup.

Jin Woo akhirnya menikam Hyeong Seok. Pukulan kritis berhasil. Hyeong Seok kembali mati. Jin Woo naik ke level 5. Melihat darah menetes dari tubuh Hyeong Seok, Jin Woo menyadari ia sudah membunuh Hyeong Seok untuk kedua kalinya.

Hee Joo menemukannya dan berkata pemilik toko sudah datang. Jin Woo menyuruh Hee Joo memilih satu barang antik untuknya lalu menunggu di mobil. Hee Joo menurut dan membeli sesuatu. Kali ini Jin Woo membiarkan Hee Joo mengemudi, tapi ia menolak pergi ke rumah sakit.

Hyeong Seok kembali muncul di depan mobil. Jin Woo nampak lelah dan menderita. Ia berkata ia tidak ingin mati tapi buruk sekali rasanya untuk membunuh. Dan membunuh sama sekali tidak ada gunanya. Tidak ada jalan keluar baginya.

snap-00372snap-00383

Keesokan harinya, Profesor Cha pergi ke taman tempat Hyeong Seok ditemukan. Ia memikirkan bagaimana semua kecurigaan mengarah pada Jin Woo. Ia baru saja menemui Soo Jin. Soo Jin meminta maaf karena tidak menjaga Hyeong Seok dengan lebih baik.

Profesor Cha berkata Soo Jin selalu meminta maaf padanya setiap kali mereka bertemu. Kenapa Soo Jin tidak mencegah semuanya sebelum semua ini terjadi jika memang merasa bersalah? Ketia Hyeong Seok dan Soo Jin datang meminta restu untuk menikah, mereka berkata akan berusaha menebus semuanya. Tapi apa yang terjadi pada akhirnya?

“Satu meninggal dan satu lagi cacat (pincang) seumur hidup. Puteraku....satu-satunya puteraku kehilangan semua temannya, perusahaannya, ayahnya, dan kehormatannya, dan menjadi alkoholik, lalu meninggal secara misterius di negeri asing karena kau. Dan Jin Woo...”

Soo Jin hanya diam sambil menangis. Profesor cha berkata ia tahu kematian Hyeong Seok bukan salah Soo Jin, begitu juga keadaan Jin Woo sekarang. Tapi ia tidak bisa menghibur Soo Jin saat ini dan ia tidak merasa kasihan sedikitpun.

Profesor Cha berkata mereka berdua harus memutuskan apakah akan diadakan otopsi lebih detil pada Hyeong Seok. Tapi ia mengingatkan kalau hasilnya mungkin saja mengarah pada Jin Woo. Jadi apa yang akan dilakukan oleh Soo Jin?

snap-00399snap-00406

Direktur Park telah tiba dan bergabung dengan Profesor Cha di taman. Ia sudah melihat Hyeong Seok dan Jin Woo. Jin Woo dalam keadaan tidur. Ia diberi obat tidur terus menerus karena selalu menunjukkan kegelisahan setiap kali bangun.

Mereka berdua pergi sarapan. Tanpa basa-basi Profesor Cha berkata mereka tidak punya banyak waktu. Para reporter sudah menunggu untuk membuat berita mengenai kematian Hyeog Seok dan penyebabnya. Semakin lama mereka menunda, gosip akan semakin bermunculan. Ia berkata ia dan Soo Jin sudah memutuskan tidak akan melakukan otopsi lebih detil.

Pertama, tidak akan menghidupkan Hyeong Seok kembali. Kedua, belum tentu menemukan penyebab kematiannya. Ketiga, hanya akan menimbulkan spekulasi kalau Hyeong Seok dibunuh. Dan spekulasi seperti itu hanya akan menambah buruk keadaan, media akan terus memburu berita dari keluarga Hyeong Seok. Untuk melindungi kehamilannya, Soo Jin memutuskan tidak melakukan otopsi.

Profesor Cha berkata pada Direktur Park kalau ia sama sekali tidak meragukan Jin Woo. Karena itu tidak ada alasan untuk melakukan otopsi. Ia menanyakan pendapat Direktur Park. Direktur Park sebenarnya memiliki kecurigaan dari perkataan Yang Ju yang mengatakan kalau malam itu Jin Woo terdengar senang setelah mengalahkan Hyeong Seok. Juga perkataan Jin Woo dulu bahwa ia akan menikam Hyeong Seok jika saja ada pisau di tangannya.

Tapi ia akhirnya ia berkata adalah hal yang tidak masuk akal meragukan jin Woo. Mereka setuju untuk menutupi semuanya. Mereka akan pulang lebih dulu membereskan semuanya. Profesor Cha juga bermaksud mengirim Jin Woo ke Amerika untuk terapi fisik.

snap-00408snap-00412

Selama Jin Woo tidur terus menerus karena obat tidur, satu per satu meninggalkan Granada. Soo Jin, Profesor Cha, Yu Ra, dan Hyeong Seok. Jin Woo memilih terus menerus diberi obat tidur dan tidur karena pada saat itulah ia tidak melihat Hyeong Seok.

Direktur Park pamit sebelum kembali ke Korea. Ia bertanya apakah ada yang ingin dikatakan Jin Woo padanya. Mengenai apa, tanya Jin Woo lemah. Direktur Park tidak bertanya apa-apa lagi. Tak ada yang berani menanyakan apa yang terjadi pada hari itu antara dirinya dan Hyeong Seok.

“Jika saja mereka bertanya, mungkin aku menjawab kalau aku sudah membunuh Hyeong Seok. Tapi tidak ada yang berani menanyakannya...mungin mereka takut menghadapi kebenaran.”

snap-00419snap-00421

Setelah beberapa hari akhirnya pengaruh obat tidur Jin Woo melemah. Ketika ia membuka matanya, dilihatnya Hee Joo tertidur di kursi dekat tempat tidurnya. Jin Woo menyelimuti Hee Joo yang terlihat kedinginan, lalu ia keluar kamar mencari obat tidur. Tapi semua obat sudah habis.

Ia mendengar ada seseorang di kolam dan berjalan ke sana. Min Joo yang sedang bermain di kolam menyapanya dengan riang. Ia berkata dokter sudah menghentikan obat tidur untuk Jin Woo karena tidak baik untuk kesehatan. Celotehan dan sikap siang Min Joo membuat Jin Woo tersenyum dan lebih baik.

Min Joo berkata ia ada di sini untuk bergantian merawat Jin Woo dengan kakaknya. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan karena Jin Woo hanya ingin dirawat Hee Joo. Dalam keadaan tidur sekalipunJin Woo melarang Hee Joo beranjak pergi karena ia takut sendirian. Karena itu Hee Joo tidak bisa ke mana-mana, bahkan tidak bisa pulang.

Min Joo bertanya kenapa Jin Woo hanya ingin dirawat Hee Joo. Jin Woo sendiri bingung dan berkata ia tidak tahu. Min Joo tidak percaya dan berkata Jin Woo sedang tebar pesona pada kakaknya dengan mengatakan hal-hal yang bisa membuat hati wanita meleleh. Suka banget melihat mereka berdua....Jin Woo terlihat lebih rileks saat berbicasra dengan Min Joo^^

Min Joo menceritakan kalau ia tidak suka lagi pada Go Yu Ra karena ternyata aslinya berbeda dengan apa yang ia lihat di TV. Ia berkata Yu Ra datang ke rumah mereka lalu melabrak Hee Joo untuk mencari tahu di mana Jin Woo, bahkan mendorong dan hampir memukuli dan menendangnya. Untung saja para pelanggan melindungi Hee Joo.

Jkin Woo terlihat merasa bersalah Hee Joo harus mengalami itu. Min Joo bertanya kenapa Jin Woo bisa menikahi wanita seperti Go Yu Ra. Mereka tidak akan cocok. Jin Woo berkata ia tidak ingat alasannya, sepertinya hanya spontanitas sesaat.

snap-00427snap-00443

Sang Beom datang membawakan banyak makanan dari Nenek untuk mereka. Melihat Jin Woo sudah sadar dan baikan, ia bertanya apakah ia boleh membawa Hee Joo pergi hari ini karena hari ini adalah hari ulangtahun Hee Joo. Tadinya ia sudah merencanakan pesta bersama teman-teman yang lain tapi mereka undur karena Hee Joo tidak bisa datang.

Ia berkata Hee Joo sangat merasa bersalah karena Jin Woo terluka di hostelnya. Jin Woo berkata Hee Joo tidak perlu berpikir seperti itu. Sang Beom setuju, tapi Hee Joo berhati lembut dan menuduh Jin Woo terus menerus mencari Hee Joo. Jin Woo beralasan mungkin itu hanya igauan akibat pengaruh obat dan salah mengira Hee Joo sebagai sekretarisnya.

Ia merasa tidak enak hati karena menjadi pengganggu. Tapi Sang Beom dengan fair mengatakan itu karena Jin Woo berada dalam kondisi kritis, jadi bisa dimaklumi. Jin Woo memastikan ia sudah baik-baik saja jadi Hee Joo boleh pergi.

Hee Joo terbangun dan panik saat tidak melihat Jin Woo di kamar. Ia baru merasa lega melihat Jin Woo di ruang makan. Jin Woo mengucapkan selamat ulang tahun. Hee Joo bingung bagaimana Jin Woo bisa tahu. Jin Woo menunjuk Sang Beom yang masih ada di sana.

snap-00482snap-00491

Sang Beom berkata ia datang menjemput Min Joo tapi Hee Joo juga harus ikut. Ia sudah menelepon teman-teman mereka dan semua akan datang. He Joo nampak keberatan untuk pergi. Ia berkata Jin Woo juga sudah memperbolehkan He Joo pergi. Hee Joo terlihat tidak ingin pergi dan berkata ia akan berpesta lain kali. Jin Woo menyuruhnya pergi bersenang-senang dan beristirahat karena ia baik-baik saja.

Hee Joo masih keberatan hingga Sang Beom kesal dan mengingatkan kalau ia sudah mengumpulkan teman mereka...bagaimana bisa dibatalkan lagi. Hee Joo berkata ia akan menunggu dulu sampai Sekretaris Seo datang. Jin Woo berkata ia baik-baik saja.

Akhirnya dengan berat hati Hee Joo keluar dari rumah. Tapi ia masih khawatir meninggalkan Jin Woo sendirian. Sang Beom berkata Jin Woo bukan anak kecil lagi dan kelihatan baik-baik saja. Sama sekali tidak terlihat sebagai orang gila atau paranoid berhalusinasi.

snap-00495snap-00497

Pengaruh obat tidur makin menghilang dan Jin Woo kembali merasa gelisah. Ia berusaha mencari obat tidur di seluruh rumah tapi tidak ada. Begitu juga minuman beralkohol. Ia bertanya-tanya apakah yang didritanya penyakit jiiwa. Meski belum ada tanda-tandanya ia mulai bisa merasakan sudah waktunya Hyeong Seok muncul.

Hee Joo sedang bersiap-siap pergi ke pesta. Ia menelepon Jin Woo untuk memastikan keadaannya. Jin Woo berkata semua baik-baik saja. Hee Joo khawatir karena Sekretaris Seo belum juga datang. Jin Woo menenangkan kalau ia akan segera datang dan berbohong ia sedang menonton TV dan sama sekali tidak merasa bosan. Hee Joo berkata ia akan membawakan makanan nanti tapi Jin Woo berkata Hee Joo tidak perlu datang, lalu menutup teleponnya.

Hee Joo merasa kecewa, tapi ia tersenyum senang ketika Jin woo mengirim satu buket bunga mawar besar untuk ucapan ulang tahunnya.

Sebenarnya Jin Woo tidak baik-baik saja. Ia duduk sendirian di dalam kotak shower dengan gelisah. Hyeong Seok muncul kembali di luar pintu kotak shower yang tembus pandang. Kali ini Jin Woo mengajaknya bicara dan bertanya apakah mereka tidak bisa menghentikan semua ini sekarang.

“Aku benar-benar ingin berhenti. Apa kau akan bahagia hanya setelah kau membunuhku? Sampai kapan kita harus bertarung?” tanyanya lelah. Tapi Hyeong Seok hanya memandangnya tanpa bicara.

snap-00521snap-00538

Sekretaris Seo tiba dan menemukan Jin Woo di kamar mandi. Jin Woo berkata ia sudah bisa bergerak sekarang jadi ia ingin pulang. Ia tidak mau lagi merepotkan orang lain. Melihat Jin Woo masih bersikap aneh, Sekretaris Seo menyarankan agar ia beristirahat beberapa hari lagi. Mereka sudah memiliki tiket pesawat untuk pulang minggu depan.

Jin Woo tidak mau naik pesawat. Ia akan ke Barcelona dulu naik kereta. Ia tidak tahu hal gila apa yang akan ia lakukan jika ia naik pesawat. Jadi ia akan mencobanya dengan kereta lebih dulu karena ia bisa turun kapan saja. Dan ia ingin pergi hari ini juga.

Hee Joo berusaha menikmati pesta ulangtahunnya bersama teman-temannya. Tapi ia tidak bisa berhenti memikirkan Jin Woo. Akhirnya ia keluar untuk menelepon Sekretaris Seo.

snap-00540snap-00543

Sekretaris Seo awalnya diminta Jin Woo untuk tidak memberitahu Hee Joo mengenai kepergian mereka. Tapi Sekretaris Seo tidak enak hati mengecewakan Hee Joo. Apalagi Hee Joo berkata ia akan mampir nanti malam membawakan makanan. Akhirnya ia mengatakan kalau Jin Woo meninggalkan Granada malam ini karena ada urusan penting.

Hee Joo sangat kecewa. Namun ia tidak bisa menahan diri saat mendengar Jin Woo akan berangkat sebentar lagi. Ia segera pergi ke stasiun kereta menyusul Jin Woo.

Saat kereta mulai berangkat, Jin Woo melihat Hee Joo. Hee Joo berlari mengejar kereta berusaha mencari Jin Woo.

“Aku melarikan diri dari Granada dalam ketakutan. Aku bahkan tidak sanggup memikirkan perasaan orang lain. Tapi....”

Hee Joo terus berlari mencari Jin Woo tapi kereta terus menjauh. Jin Woo terus memandangnya dari jendela hingga Hee Joo tak terlihat lagi. Hee Joo terduduk lemas dan menangis.

snap-00562snap-00573

Apakah kepergian Jin Woo dari Granada akan menghentikan semua “halusinasi” nya? Mungkin saja karena setting game itu di Granada. Kalau itu yang terjadi, apa lanjutan ceritanya? Jika aku jadi Jin Woo, aku tidak akan memainkan game itu lagi selamanya >,<

Benarkah penyebab kematian Hyeong Seok akan terkubur selamanya? Bagaimanapun sudah ada kecurigaan di hati Profesor Cha dan Direktur Par, dan mungkin orang-orang lain juga yang mengetahui hal tersebut. Apakah itu akan menjadi masalah baru nantinya?

Sebenarnya berharap Jin Woo bertemu dengan Emma lagi karena ia sudah mencapai level 5 sekarang. Kira-kira apa yang bisa dibicarakan dengan Emma?

Sempet mikir juga sih kalau apa yang dialami Jin Woo adalah sebuah halusinasi karena terlalu terobsesi dengan game tersebut. Tapi kematian misterius Hyeong Seok dan menghilangnya Se Joo menjadi batas kalau itu bukanlah halusinasi. Mudah-mudahan semua misteri bisa diungkapkan dengan baik oleh writernim.

Jumat, 21 Desember 2018

Review Memories of The Alhambra Episode 5

snap-00250

Hee Joo sedang membereskan barang-barang yang hendak dibawa pindah ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Sudah lewat tengah malam, tapi ia mengangkatnya. Penelepon itu adalah Go Yu Ra, secara teknis masih isteri Jin Woo, yang sedang mabuk. Ia menuntut agar Hee Joo memanggilkan suaminya karena Jin Woo dan Sekretaris Seo mengabaikan teleponnya.

Awalnya Hee Joo juga tidak mau dengan alasan Jin Woo sedang tidur, tapi setelah tahu itu adalah Yu Ra akhirnya ia naik ke atas untuk memanggil Jin Woo. Belum sampai lantai 6, tiba-tiba sesuatu jatuh berdebum ke atas lantai. Hee Joo memiliki firasat buruk bahwa itu adalah Jin Woo. Tpai ia tidak mau mempercayainya dan memilih naik ke kamar Jin Woo. Tapi kamar itu kosong.

Barulah Hee Joo melongok ke bawah. Ia shock melihat tubuh Jin Woo terkapar tak bergerak. Sambil menangis ia turun ke bawah. Ia yakin itu adalah Jin Woo setelah mengenali jam tangan yang dipakainya. Ia membangunkan pelanggannya yang merupakan mahasiswa kedokteran.

Mahasiswa itu langsung memberikan CPR dan Jin Woo dilarikan ke rumah sakit. Hee Joo ikut dalam mobil ambulans. Jin Woo sempat sadar. Namun Hee Joo bingung karena Jin Woo bertanya apakah tadi hujan dan apakah Hee Joo tadi memainkan lagu Memories of The Alhambra dengan gitar.

snap-00022snap-00031

Sementara itu berita kematian Hyeong Seok telah tersebar. Media mengungkit bagaimana ia dan Jin Woo mendirikan J-One bersama pada tahun 2004 lalu pada tahun 2014 Hyeong Seok memilih mendirikan perusahaan sendiri, Newrod Soft. Sejak saat itu Neword secara agresfi berusaha mengembangkan teknologi AR.

Karena peristiwa itu terjadi saat Jin Woo dalam dunia game, orang-orang menduga Jin Woo sengaja melompat dari lantai 6...alias bunuh diri. Apalagi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau luka luar selain luka patah tulang diakibatkan Jin Woo sempat membentuk rel tangga saat jatuh. Untungnya benturan-benturan itu memperlambat jatuhnya Jin Woo hingga kepalanya tidak terluka.

Jin Woo sempat sadar ketika seseorang menyentuh lembut wajahnya. Profesor Cha yang menjenguknya. Ia bahkan melihat Jin Woo lebih dulu sebelum pergi melihat puteranya yang terbaring di kamar mayat.

snap-00037snap-00048

Beberapa tahun lalu ketika Hyeok Seok terlibat pertengkaran dengan ayahnya di kantor Jin Woo. Ketika itu Profesor Cha menampar keras puteranya di depan Jin Woo dan Direktur Park. Profesor Cha berkata ia tidak wajib berpihak pada Hyeong Seok hanya karena Hyeong Seok adalah puteranya. Ia tidak akan membahayakan perusahaan. Hyeong Seok sangat kecewa dan sakit hati ketika itu. Namun Profesor Cha berkata Hyeong Seok yang memilih meninggalkan perusahaan, jadi Hyeong Seok adalah pengkhianat.

Ayah Hyeong Seok memihak Jin Woo, tapi sebagai gantinya istri Jin Woo malah akhirnya memilih Hyeong Seok. Meski sudah bercerai, Jin Woo merasa dikhianati ketika tahu mantan isterinya telah menikah lagi dengan Hyeong Seok. Jika bukan karena Direktur Park, jika saat itu ada pisau di tangannya, mungkin ia sudah menikam Hyeong Seok.

snap-00056snap-00071

Dengan susah payah Jin Woo meraih ponselnya dan menelepon sekretarisnya. Ia ingin memastikan Hyeong Seok benar-benar sudah mati. Ia bercerita kalah Hyeong Seok semalam tiba-tiba muncul di kamarnya sambil membawa pedang. Tentu saja Sekretaris Seo tidak percaya dengan cerita tidak mungkin itu. Apalagi ia baru saja dari kamar mayat menemani Profesor Cha. Ia berkata Hee Joo yang menemukan Jin Woo saat peristiwa itu dan Hee Joo tidak melihat ada orang lain di sana. Tidak ada orang yang mendorong Jin Woo.

Jin Woo makin bingung. Apakah peristiwa semalam hanya terjadi hanya terjadi dalam game? Ia jelas-jelas ditikam dan luka-luka. Sekretaris Seo berkata tidak ada luka tikaman di tubuh Jin Woo. Perban yang melilit di perut Jin Woo adalah untuk menutupi luka operasi karena usus Jin Woo ada yang terluka.

Dan yang lebih mengherankan adalah Jin Woo sama sekali tidak memakai lensa kontak untuk bermain game tersebut. Jadi tidak mungkin sebenarnya Jin Woo masuk dalam game. Sekretaris Seo mengira pengaruh obat bius belum sepenuhnya hilang hingga Jin Woo salah mengingat. Ia menyarankan agar Jin Woo beristirahat.

Profesor Cha keluar dari kamar mayat dan merasa lega mendengar Jin Woo sudah sadar dan bisa bicara. Ia kira ia kehilangan baik Hyeong Seok dan Jin Woo.

snap-00109snap-00123

Hee Joo dan Min Joo menemani Jin Woo di rumah sakit. Setelah Jin Woo bangun, Min Joo dengan bersemangat menceritakan kalau mereka sangat terkejut. Mereka kira Jin Woo akan mati karena sempat tidak bisa bernafas. Untung saja ada pelanggan mereka yang bisa melakukan CPR.

Jin Woo melihat hujan di luar jendela. Ia bertanya apakah di luar hujan. Kali ini Min Joo membenarkan di luar memang hujan. Ia protes saat melihat Jin woo kembali mengambil ponselnya. Tapi Jin Woo tidak menurut.

Min Joo mengadu pada Hee Joo yang sedang mencari perawat. Hee Joo masuk ke kamar dan dengan kesal mengambil ponsel Jin Woo. Ia berkata Jin Woo tidak boleh bergerak karena banyak tulangnya yang patah. Ia hampir saja ikut memarahi Min Joo karena mengira Min Joo yang memberikan ponsel itu.

Jin Woo bingung kenapa Hee Joo marah. Hee Joo berkata karena ia sangat terkejut. Ia sangat ketakutan tapi Jin Woo bersikap santai seakan tak ada apa-apa. Tanpa sadar air matanya mengalir. Jin Woo bertanya apa Hee Joo menangis. Hee Joo cepat-cepat keluar kamar dengan alasan mencari dokter.

snap-00145snap-00147

Min Joo menjelaskan kalau kakaknya bersikap seperti itu mungkin karena ia menyukai Jin Woo. Jin woo bingung dan berkata mereka kan belum lama bertemu. Min Joo berkata Hee Joo orang yang mudah jatuh cinta dan sudah beberapa kali menangis karena Jin Woo terluka. Jadi kakaknya pasti menyukai Jin Woo. Jin Woo masih tak percaya dengan kesimpulan Min Joo.

Min Joo menanyakan pendapat Jin Woo mengenai kakaknya. Jin Woo tersenyum geli dan bertanya apakah Min Joo akan menjadi mak comblang mereka. Min Joo berkata kakaknya terlalu baik untuk Jin Woo tapi ia harus mendukung kalau kakaknya menyukai Jin Woo. Apalagi sekarang kakaknya kaya, jadi mereka akan menjadi pasangan sepadan.

Jin Woo berkata saat ini ia masih menghadapi perceraian. Dan ia sudah muak dan lelah dengan wanita. Jadi Min Joo tak perlu susah payah menjodohkan mereka. Ia bertanya mengenai Se Joo. Tapi belum ada kabar sama sekali mengenainya.

snap-00149snap-00153

Setelah pemeriksaan, dokter memberitahu Sekretaris Seo kalau kaki Jin Woo tidak akan sepenuhnya pulih. Sekretaris Seo memberitahukan hal ini pada Profesor Cha. Jin Woo sendiri tidak tahu. Hanya Hee Joo dan Sekretaris Seo yang mengetahuinya, dan sekarang bertambah dengan Profesor Cha.

Hee Joo menyuruh Min Joo pulang. Ia sendiri akan menemani Jin Woo. Min Joo memberitahu kakaknya kalau Jin woo saat ini sedang jenuh dengan wanita dan tidak berniat menjalin hubungan. Terus kenapa, tanya Hee Joo bingung.

Hee Joo menemui Jin Woo yang sedang dirawat suster. Ia menceritakan bagaimana semalam Yu Ra menelepon ke hostel mencari Jin Woo. Dan ia juga sudah memberitahu Yu Ra mengenai kecelakaan yang dialami Jin Woo. Ia pikir Yu Ra harus tahu karena Jin Woo dalam kondisi kritis. Apalagi ia sedang di Spanyol untuk sebuah pemotretan.

Bukannya senang, Jin Woo malah panik mendengar kabar itu. Apalagi ketika Hee Joo juga memberitahu kalau Yu Ra sekarang ada di sini. Di rumah sakit ini dan sedang menuju ke atas...ke kamar tempat Jin Woo dirawat.

Jin Woo berusaha untuk berdiri. Ia ingin melarikan diri. Tapi perawat melarangnya bergerak. Jin Woo kesla dan berkata Hee Joo yang harus bertanggungjawab karena sudah membawa Yu Ra ke sini. Ia sudah kesakitan dan tidak mau diseret ke neraka. Ia akan melarikan diri dan Hee Joo harus membantunya. Ia juga meminta ponselnya dikembalikan.

Merasa bersalah, Hee Joo berusaha meminta kamar lain. Tapi untuk membutuhkan waktu sementara waktu sudah mendesak.

snap-00166snap-00167

Dan parahnya lagi, Jin Woo tiba-tiba log in ke dalam game. Ia mendengar suara alunan gitar memainkan Memoris of the Alhambra. Game memperingatkan musuh telah muncul. Terdengar ketukan di pintu.

Jin Woo sangat ketakutan. Tapi itu adalah Hee Joo. Dan di belakangnya adalah Hyeong Seok. Jin Woo berteriak agak Hee Joo menutup pintu. Kaget, Hee Joo cepat menutup pintu. Jin woo bertanya apakah Hee Joo mendengar suara gitar. Tentu saja tidak. Jin Woo bertanya-tanya apakah ia sudah gila.

Tapi Hyeong Seok tidak bisa mendekatinya karena terhalang pintu. Game memberi waktu 1 menit. Jika dalam 1 menit penghalang tidak disingkirkan, maka duel akan selesai. Hee Joo yang khawatir bertanya apakah ia boleh masuk. Jin Woo dengan keras melarangnya. Ia memohon diberi waktu sebentar saja.

Hee Joo menurut. Masalahnya tepat saat itu ia melihat Yu Ra dan manajernya keluar dari lift. Hee Joo berbohong Jin Woo dirawat di lantai 9 dan menggiring mereka ke dalam lift.

snap-00176snap-00178

Kurang dari 5 detik duel selesai, tiba-tiba pintu kamar Jin Woo terbuka. Hanya seorang pasien lain yang salah masuk. Tapi itu cukup untuk melanjutkan duel. Hyeong Seok masuk dan menyerang Jin Woo. Jin Woo berguling hingga jatuh dari tempat tidur. Ia lalu merebut tongkat pasien lain dan berusaha melarikan diri keluar.

Saat hendak keluar kamar, ia sempat terkena sabetan pedang Hyeong Seok. Ia mulai merasa tak berdaya dan berpikir saat ini ia mungkin sudah gila. Ia keluar lalu menutup pintu. Tapi baru beberapa langkah yang sangat sulit, karena kakinya yang terluka, pintu kembali terbuka oleh si pasien yang berteriak-teriak memanggil Jin Woo. Duel kembali berlanjut.

snap-00189snap-00195

Di dalam lift Yu Ra memandang curiga pada Hee Joo dan bertanya siapa Hee Joo. Mengapa ia yang menemani Jin Woo, bukannya Sekretaris Seo. Hee Joo menjelaskan kalau Sekretaris Seo sedang menemani tamu lain, seorang profesor. Yu Ra langsung tahu yang datang adalah Profesor Cha. Ia mencibir kenapa Profesor Cha ada di sini dan bukannya menghibur menantunya yang sudah jadi janda. Ia juga mengomel kenapa Hyeong Seok begitu cepat meninggal setelah membuat banyak masalah.

Begitu tiba di lantai 9, Hee Joo menyebut nomor salah satu kamar lalu ia kembali ke dalam lift dengan alasan ada urusan lain. Yu Ra pergi ke kamar itu dan sangat marah setelah tahu ia dibohongi.

Hee Joo kembali ke kamar Jin Woo dan terkejut mendapati kamar itu kosong. Namun ada perawat dan pasien yang diambil tongkatnya di sana. Mereka nampak kesal atas perilaku Jin Woo.

snap-00198snap-00199

Jin Woo berhasil melarikan diri ke halaman rumah sakit. Karena hujan, tempat itu sangat sepi. Tidak ada orang lain selain dirinya. Karena lukanya, ia tidak bisa menghindar jauh dan kembali terkena pedang Hyeong Seok.

Profesor Cha dan Sekretaris Seo kembali ke kamar Jin Woo dan hanya mendapati Yu Ra di sana. Mereka jelas tidak saling menyukai. Profesor Cha menanyakan di mana Jin Woo. Dengan sinis Yu Ra berkata Jin Woo melarikan diri karena mendengar kedatangannya. Jin Woo pasti sangat membencinya hingga nekat melarikan diri setelah merebut tongkat orang lain.

Profesor Cha memperingatkan agar Yu Ra tidak bercanda mengenai kondisi Jin Woo. Saat ini pasti Yu Ra memikirkan tidak perlu bercerai dengan Jin Woo jika Jin Woo tiba-tiba meninggal (langsung dapat warisan). Kalau Yu Ra bersikap seperti ini, seakan ia kecewa Jin Woo hanya terluka patah kaki.

Tapi Yu Ra membalas dengan berkata bahwa hanya ia keluarga Jin Woo. Profesor Cha berkata ia sudah bersama Jin Woo selama 20 tahun sedangkan Yu Ra hanya 1 tahun. Yu Ra berkata Profesor Cha sendiri baru menemui puteranya setelah ia meninggal. Jadi sebaiknya mereka mengurus keluarga mereka masing-masing. Profesor Cha nampak marah namun tidak mengatakan apa-apa lagi.

Ia keluar kamar menemui Sekretaris Seo yang mencari informasi pada perawat. Tapi mereka juga tidak tahu di mana Jin Woo. Sekretaris Seo yakin Jin Woo sedang bersama Hee Joo.

snap-00210snap-00217

Jin Woo dalam keadaan terdesak. Satu kali tebas lagi maka ia bisa mati. Ia menyadari itu. Dan ia menyadari bahwa kematian Hyeong Seok adalah sebuah pembunuhan. Ia yang membunuh Hyeong Seok karena kehabisan darah oleh tebasan pedangnya. Dan sekarang ia akan mati dengan cara yang sama. Kematian mereka akan tetap menjadi misteri. Hanya mereka yang tahu mereka saling membunuh dan membalaskan dendam mereka. Dendam yang mereka harapkan sepenuh hati.

Jin Woo menutup mata pasrah saat melihat Hyeong Seok mengangkat pedangnya. Namun tiba-tiba seseorang memanggilnya. Jin Woo membuka matanya dan melihat Hee Joo berlutut di hadapannya. Game memberitahu kalau duel ditunda karena ada penghalang.

Hee Joo panik melihat keadaan kaki Jin Woo. Ia hendak bangkit berdiri untuk mencari bantuan tapi Jin Woo menariknya dan memeluknya. Ia memohon mereka tetap seperti itu selama 1 menit.

Duel tertunda. Waktu 60 detik mulai berjalan. Hee Joo bertanya ada apa sebenarnya. Jin Woo berkata Hee Joo pasti melihatnya bersikap aneh dan tidak mengerti. Hee Joo mengiyakan sambil menahan tangisnya. Jin Woo mengaku rasanya ia sudah jadi gila.

Waktu 1 menit berlalu. Hyeong Seok menghilang. Akhirnya Jin Woo bisa menarik nafas lega. Lalu ia jatuh pingsan.

snap-00232snap-00256

Profesor Cha dan Sekretaris Seo berlari keluar begitu mendengar kalau Jin Woo sudah ditemukan. Melihat Jin Woo dalam kondisi kacau, ia teringat perkataan konsulat. Bahwa mereka menemukan sidik jari Jin Woo pada bagian leher dan kerah baju Hyeong Seok. Dan Jin Woo sudah mengakui kalau ia menarik kerah leher Hyeong Seok. Dan waktu kematian Hyeong Seok bersamaan dengan waktu berpisahnya mereka.

Profesor Cha marah dan bertanya apa mereka menduga kalau puteranya dibunuh oleh temannya sendiri. Konsulat mengakui kalau polisi tidak bisa tidak mencurigai Jin Woo berdasarkan kondisi dan bukti yang ada.

Jin Woo dibopong oleh para perawat ke dalam rumah sakit. Profesor Cha sempat memeganginya. Maafkan aku, kata Jin Woo lirih. Profesor Cha terkejut.

snap-00266snap-00270

Dalam hatinya Jin Woo berkata akhirnya ia bisa mengerti mengapa Se Joo belum kembali dan ia sekarang tahu apa yang ditakuti Se Joo. Se Joo mungkin diburu sama seperti dirinya, oleh seseorang yang hanya bisa dilihat Se Joo.

Sebenarnya ketika Jin Woo mencari Se Joo di stasiun kereta, Se Joo terbaring di tanah tak jauh darinya. Ia tergeletak dalam keadaan tak sadarkan diri dengan membawa senjata api di tangannya. Apakah ia sudah mati?

snap-00278snap-00284

Menurutku kelemahan game ini adalah adanya fitur pemain vs pemain. Ketika Jiin Woo melawan musuh berupa karakter game, ia bisa mati puluhan kali tanpa merasakan apapun. Berbeda ketika ia duel melawan Hyeong Seok. Player vs player. Karena dalam game seorang pemain otomatis menjadi karakter, sepertinya ketika ia mati ada bagian dari dirinya yang tertinggal menjadi karakter dalam game. Namun apakah karakter game tersebut hanya bisa dilihat oleh musuh yang membunuhnya? Misalnya apakah karakter Hyeong Seok hanya bisa dilihat oleh Jin Woo? Bagaimana jika ada pemain lain, apakah ia bisa melihat Hyeong Seok juga?

Satu lagi kecurigaanku adalah Hyeong Seok yang mengusulkan adanya fitur player vs player. Aku menduga Se Joo dan Marco adalah partner dalam membuat game tersebut dan Marco menurut pada Hyeong Seok hingga membuat fitur tersebut. Namun ketika keduanya mencoba fitur tersebut, Marco terbunuh. Akibatnya Se Joo mengalami apa yang dialami Jin Woo sekarang. Karena itu ia menyebut Hyeong Seok seorang yang jahat dan ia tidak mau menjual game tersebut pada Hyeong Seok. Ini baru dugaan ya^^

Tapi jika Se Joo tahu game ini sangat berbahaya, kenapa ia ingin menjualnya pada Jin Woo? Kenapa ia tidak menjelaskan dalam emailnya apa kekurangan dari game ini?

Profesor Cha nampaknya benar-benar peduli pada Jin Woo, tapi entah kenapa aku masih terbayang karakternya di W hingga menduga-duga apakah nantinya ia juga akan menjadi antagonis. Apalagi setelah curiga Jin Woo membunuh puteranya.

Kenapa yang namanya Yu Ra dalam drama akhir-akhir ini kok nyebelin ya >,< Go Yu Ra di Alhambra, Min Yu Ra di Last Empress...duh padahal nama alias Koreaku juga Yu Ra *pengenketawahisteris*