Jumat, 28 Oktober 2011

Sinopsis Protect The Boss Episode 14

MP-00165

Bukan drama kalau tidak ada drama di dalamnya, bahkan untuk rom-com yang ringan dan menghibur seperti Protect The Boss sekalipun. Tapi untunglah masalah yang timbul dalam drama ini juga ringan dan tetap ada kelucuan-kelucuan yang menjadi ciri khas drama ini.

Sinopsis Episode 13 di Kutudrama: [klik di sini]

Episode 13 berakhir dengan pertanyaan dari Eun-seol dan Na-yoon pada Ji-heon dan Moo-woon. Pertanyaan yang berbeda, tempat yang berbeda, tapi sama-sama penting bagi mereka dan juga mengejutkan bagi Ji-heon dan Moo-woon.

 MP-00002 MP-00061

Na-yoon bertanya apakah ia tidak bisa kembali pada Moo-woon. Moo-woon tidak menjawab. Na-yoon berkesimpulan Moo-woon tidak menginginkannya kembali. Apa karena Eun-seol? Moo-woon menyangkalnya.

“Walau bukan karena Eun-seol, aku tetap tidak bisa kembali?” kata Na-yoon sedih.

“Ini bukan hal mudah untuk kujawab tapi…”

“Hanya ada dua kemungkinan jawaban. Bisa atau tidak?”

“Kau ingin aku menjawabnya sekarang?”

“Tidak perlu. Aku sudah tahu,” Na-yoon menguatkan diri dan menahan tangisnya,” Aku pergi sekarang. Kuharap kau bisa menggunakan pesona hangatmu untuk menemukan wanita lain.”

MP-00017MP-00020

Na-yoon berlari pergi sebelum Moo-woon sempat mengatakan apapun. Tak sengaja Na-yoon menyenggol seorang gadis yang sedang berjalan-jalan dengan pacarnya. Pacar gadis itu menghentikan Na-yoon dan memarahinya, apalagi si wanita sok kesal telah disenggol Na-yoon. Na-yoon meminta maaf dengan frustasi (awalnya lembut tapi akhirnya jadi marah). Pasangan itu berpikir Na-yoon sedang patah hati dan menertawakannya.

Moo-woon berlari menghampiri dan bertanya apa Na-yoon baik-baik saja. Giliran Moo-woon yang marah pada pasangan itu.

“Ada apa denganmu? Apa kau tidak melihat saat berjalan? Wanita ini sudah meminta maaf 3 kali. Wanita satu lagi, yang sama-sama tidak melihat, mengapa tidak meminta maaf?”

Pacar gadis itu langsung meminta maaf. Kalah ganteng sih dari Moo-woon hehehe^^ Si gadis tidak terima tapi pacarnya menariknya pergi.

MP-00025 MP-00030

Moo-woon bertanya lagi apa Na-yoon baik-baik saja. Tidak, tapi aku akan mengatasinya, kata Na-yoon. Moo-woon menyuruh Na-yoon menunggu, ia akan mengambil mobil. Tidak perlu, kata Na-yoon. Tapi Moo-woon kali ini dengan lembut menyuruhnya menunggu dan bersikeras hendak mengantar Na-yoon.

“Mengapa di saat seperti ini dia malah bersikap begitu (lembut dan perhatian)?” keluh Na-yoon. Ia lalu menyadari matanya telah menjadi mata panda akibat menangis tadi.

MP-00031 MP-00037

Ia bersembunyi di balik tiang dan membereskan make-upnya. Moo-woon tiba dan tidak melihat Na-yoon. Mengira Na-yoon sudah pergi, Moo-woon kembali naik ke mobil dan menjalankan mobilnya. Na-yoon buru-buru lari mengejar mobil Moo-woon tapi sayang Moo-woon tidak melihat.

Na-yoon pulang sendiri dengan hati hancur dan menghambur ke pelukan Myung-ran sambil menangis tersedu-sedu. Na-yoon ini seneng banget meluk Myung-ran. Kasian, dia pasti jarang dipeluk ibunya. Dan lagi Myung-ran sepertinya empuk dan hangat untuk dipeluk hihihi^^

Myung-ran bertanya ada apa dengan Na-yoon. “Aku mengakui perasaanku pada Moo-woon dan aku ditolak, aku malu dan sedih,” isak Na-yoon di bahu Myung-ran. Myung-ran menepuk-nepuk Na-yoon dan menenangkannya.

“Sepertinya kau sangat sedih,” ujar Myung-ran. Na-yoon baru sadar ia sudah membasahi baju Myung-ran dengan air matanya dan ingusnya. Ia lalu berlari ke dapur dan memasukkan dua buah sendok ke kulkas.

Myung-ran kebingungan. Na-yoon berkata besok matanya akan bengkak dan ia tidak punya masker mata. Sebagai gantinya, ia mengeluarkan kedua sendok itu dari kulkas dan menempelkannya ke kedua matanya. Maka bengkaknya akan cepat hilang. (Aku pernah coba lho….and IT WORKS!!! Terutama buat yang suka nonton melodrama malem-malem sampe mata meleleh :p)

MP-00047 MP-00053

“Apa kau gila?! Kami menggunakan sendok ini untuk makan 365 hari setahun. Kau akan menaruhnya di mana?!! Kotor sekali.” Myung-ran merebut sendok itu dari tangan Na-yoon. Na-yoon merebutnya dan merengek , untuk sekali ini saja. Myung-ran menyerah.

Moo-woon pulang dan merenung, Ia masih terkejut dengan pengakuan Na-yoon.

MP-00058 MP-00059

Giliran pasangan Eun-seol dan Ji-heon. Eun-seol bertanya apa Ji-heon benar-benar ingin pindah ke dunianya. Apakah Ji-heon bisa membuang kesempatan menjadi presdir? Ji-heon tersenyum lembut dan dengan yakin menjawab ia bisa.

“Sudah kukatakan padamu aku akan mengikuti keputusanmu sepenuh hatiku. Kau bilang ingin bergantung pada dirimu sendiri dan menyuruhku tidak pergi (tidak pindah ke dunia Eun-seol).”

Ji-heon meminta Eun-seol tidak khawatir. Ia akan membawa saham dan uangnya. Ia tidak akan bergantung pada Eun-seol untuk menghidupinya.

Eun-seol bertanya apa Ji-heon masih ingat presdir seperti apa yang ia inginkan jika Ji-heon menjadi presdir.

“Tidak pura-pura duduk di kursi roda.Tidak membiarkan pegawai membolos. Memperlakukan pegawai dengan baik dan memberi beasiswa pada murid seperti No Eun-seol.”

Eun-seol takjub Ji-heon masih ingat semuanya. Tentu saja, itu kan perkataanmu, sahut Ji-heon. Eun-seol berkata ia masih bingung. Ada kalanya ia menginginkan Ji-heon menjadi presdir dan membantu para pegawai. Ji-heon pasti bisa menjadi presdir yang baik. Kadang ia juga menginginkan Ji-heon tidak menjadi presdir dan hidup di dunia Eun-seol. Baginya hidup nyaman sudah cukup. Namun di atas semua itu, apa keinginan Ji-heon sendiri?

MP-00073 MP-00077

Ji-heon minta Eun-seol jangan khawatir. Ia akan memikirkannya dengan serius. Sebaliknya ia bertanya apa yang Eun-seol pikirkan. Eun-seol terkesiap. Ji-heon minta Eun-seol jujur. Ia tahu ada sesuatu yang mengganggu Eun-seol dan ia ingin Eun-seol jujur padanya.

“Baiklah, aku tidak akan berbohong. Sesuatu baru terjadi dan hal itu membuatku sakit kepala. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu. Aku akan mengatakannya padamu nanti.”

Ji-heon tidak mendesak Eun-seol lebih jauh dan memeluknya erat-erat.

Saking eratnya Eun-seol tak bisa bernafas dan mendorong Ji-heon. Ji-heon menarik Eun-seol lagi dan berjanji akan lebih lembut. Ia mengecup bibir Eun-seol dan membelai pipinya. Tpai Eun-seol malah tertawa. Ji-heon mencoba mencium Eun-seol lagi tapi lagi-lagi Eun-seol malah menyembur Ji-heon dan tertawa. Ia berkata wajah Ji-heon sangat lucu. Ji-heon jadi kesal dan membalikkan tubuhnya membelakangi Eun-seol.

MP-00092 MP-00099

Giliran Eun-seol yang membujuk Ji-heon. Ia meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki kesalahannya. Ji-heon tak bisa menahan tawanya. Mereka berpelukan dan…kissing kissing^^ Keesokan paginya mereka berjalan-jalan berdua.

MP-00105 MP-00109

Moo-woon dan ibunya tidak bisa tidur nyenyak semalam. Tentunya dengan alasan yang berbeda. Moo-woon menasihati ibunya untuk menjalani hidup dengan sederhana, tidak terus menerus memikirkan bagaimana cara menjatuhkan presdir Cha. Hidup jujur dan benar, bukankah itu baik?

“Jika kau terus berkhotbah, aku akan menyumbat telingaku dengan kapas.”

“Percayalah padaku, itu sudah cukup. Apa yang ingin ibu capai lagi dengan posisi seperti ini?” tanya Moo-woon.

Ibu Moo-woon jadi kesal.

MP-00114 MP-00116

Sementara itu Nenek juga memikirkan perkataan Eun-seol. Ia merenung saat sarapan hingga Presdir Cha menegurnya. Ia merasa aneh nenek tidak banyak bicara hari ini. Presdir Cha malah terus meledeknya hingga nenek mengayunkan tangannya, siap-siap untuk memukul.

Nenek mencegat Sekretaris Jang yang hendak menjemput Presdir. Ia ingin tahu apa yang telah dillakukan Presdir Cha. Sekretaris Jang agak bingung. Nenek berkata jika sekretarisnya tidak tahu lalu siapa lagi yang tahu. Nenek maju dengan wajah mengancam sementara Sekretaris Jang bersikeras berkata tidak tahu apa yang Nenek bicarakan. Presdir Cha keluar dan bertanya mengapa ibunya seperti itu. Nenek diam saja. Presdir Cha mengingatkan Nenek bahwa Sekretaris Jang adalah seretarisnya jadi ibunya tidak bisa sembarangan menyuruh-nyuruh. Nenek pergi sambil cemberut.

MP-00127 MP-00137

Presdir Cha bertanya curiga pada Sekretaris Jang, apa ada yang tidak ia ketahui. Sekretaris Jang berkata mottonya adalah jika Presdir tidak tahu maka ia juga tidak tahu.

“Jika aku mengetahui kau menyembunyikan sesuatu dariku, kau akan mati.”

Sekretaris Jang melaporkan bahwa jadwal pelayanan sosial Presdir Cha yang terakhir sudah keluar. Artinya Presdir Cha akan segera selesai menjalani hukumannya. Presdir Cha senang sekali.

Ji-heon dan Eun-seol hendak kembali ke Seoul. Sekretaris Kim mengeluh lelah menyetir bolak balik Seoul hingga meminta Ji-heon yang mengemudi. Tapi Ji-heon tahu Sekretaris Kim tidak pulang ke Seoul melainkan kembali lagi dan tidur di kantor.

Sekretaris Kim protes, dia hanya ingin memberi kesempatan pada Ji-heon dan Eun-seol untuk melakukan apapun yang mereka ingin lakukan. Ji-heon buru-buru memberi isyarat pada Sekretaris Kim untuk diam, takut terdengar orang lain. Sekretaris Kim memandang mereka curiga dan bertanya apa yang mereka lakukan semalam?

Pertanyaan polosnya mendapat ganjaran tinju dari Ji-heon dan Eun-seol. Kasiaaaan deh^^

MP-00156 MP-00157

Ji-heon dan Eun-seol, tertidur sepanjang perjalanan pulang ke Seoul. Membuat Sekretaris Kim makin bertanya-tanya apa saja yang mereka berdua lakukan semalaman. Eun-seol terbangun karena ada sms. Dari Ahn Yeong-san, petugas LSM keuangan yang pernah menemui Eun-seol. Ia menulis pesan bahwa ia yakin Eun-seol akan melakukan hal yang benar.

Eun-seol menghela nafas dan memandang Ji-heon yang masih tidur. Eun-seol merasa bersalah pada Sekretaris Kim yang mengemudi sepanjang perjalanan tapi Sekretaris Kim menyuruhnya tidur lagi. Hihi…dua-duanya jadi kompak ya.

MP-00160 MP-00163

Ibu Na-yoon masih terus mempengaruhi ibu Moo-woon untuk mengikuti rencananya. Ia mengiming-imingi jabatan Presdir jika Presdir Cha berhasil dijatuhkan. Ia juga menawarkan sahamnya. Tapi ibu Moo-woon tidak bodoh. Ia bertanya apa keuntungan ibu Na-yoon dari melakukan semua ini. Sebenarnya apa yang ibu Na-yoon incar?

Ternyata ayah Na-yoon menginginkan salah satu anak perusahaan Grup DN karena tidak suka ada perusahaan lain yang menjual produk yang sama dengan perusahaannya.

Ibu Moo-woon tentu saja kesal sekali. Tapi ibu Na-yoon terus membujuknya. Jika Presdir Cha jatuh maka satu anak perusahaan akan menjadi milik ayah Na-yoon dan sisanya dikuasai ibu Moo-woon. Ibu Moo-woon tidak akan rugi. Ibu Moo-woon terlihat bimbang.

MP-00195 MP-00196

Manager Park bertemu dengan Sekretaris Jang di toilet. Ia melihat raut wajah Sekretaris Jang sepertinya tidak baik. Berbagi pengalaman, Manager Park menasihati agar Sekretaris Jang menemui ahli terapi langganannya.

Manager Park menelepon ibu Na-yoon untuk menanyakan kejelasan nasibnya. Tapi ibu Na-yoon tidak menanggapi dengan serius dan menyuruh Direktur Park menunggu.

Eun-seol diam-diam menelepon petugas LSM itu dari telepon umum. Ia minta petugas itu tidak menghubunginya lagi karena ia yakin ini adalah suatu konspirasi. Ia lalu meminta petugas itu menyiapkan bolpen dan kertas utnuk menulis. Petugas itu langsung bersiap mengira Eun-seol akan membeberkan semua rahasia.

“Pertama, tolong rekam telepon jika kau menerima telepon dari informan. Dan juga tulis nomor teleponnya. Lalu hubungi aku secepatnya. Lebih baik nomor yang tidak terlacak untuk menghubungiku. Gunakan telepon umum dan semacamnya. Dan juga seandainya kau mendapat informasi apapun mengatasnamakan namaku, kau harus segera mengirimnya padaku. Kau juga mungkin akan menemukan orang yang mengikutimu diam-diam. Tolong ingat apa yang telah kukatakan padamu.”

Petugas itu kebingungan. Eun-seol berkata ia tahu semua itu terdengar konyol tapi ada seseorang yang berniat mencelakai orang lain. Ia sedang berusaha menghentikannya. Dan ia berjanji untuk membantu membersihkan perusahaan (agar tidak menggelapkan pajak lagi). Lalu Eun-seol menutup teleponnya dan melihat berkeliling, takut ada yang mengikutinya.

MP-00219 MP-00215

Ia mulai memikirkan siapa saja yang mungkin menjadi pengkhianatnya. Manager Park. Ia berharap bukan ibu Moo-woon pelakunya. Tapi ibu Moo-woon dan ibu Na-yoon berteman jadi mungkin saja keduanya terlibat.

Na-yoon pulang. Eun-seol bertanya apakah Na-yoon mata-mata. Untung Na-yoon tidak mendengar dengan jelas. Eun-seol mengenyahkan hal itu dari pikirannya. Na-yoon bercerita bahwa ia telah ditolak Moo-woon dan ia pikir Eun-seol penyebabnya.

MP-00220 MP-00225

Ji-heon memikirkan perkataan Eun-seol. Eun-seol bertanya apa yang sebenarnya Ji-heon ingin lakukan? Ji-heon menemui ayahnya yang sedang bekerja di taman. Ji-heon bertanya apakah ayahnya sudah mempersiapkan dia untuk menjadi pemilik DN Grup. Presdir Cha salah paham. Dikiranya Ji-heon menginginkan DN Grup dan mencurinya darinya.

Ji-heon bertanya apa ayahnya telah mengikuti keinginannya, yaitu patuh pada hukum? Ayahnya berkata semua sedang dalam proses. Ji-heon tidak ingin dipermalukan di depan Eun-seol. Jika suatu saat nanti ia menjadi Presdir dan ternyata ia melanggar hukum maka ia akan malu di depan Eun-seol.

Presdir Cha agak terkejut. Ji-heon minta ayahnya tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Presdir Cha berusaha mnejelaskan pada kenyataannya tidaklah semudah itu. Tapi Ji-heon tidak mau mendengar. Setelah mengolok-olok ayahnya, ia berkata ia percaya pada ayahnya. Presdir Cha bertanya-tanya apakah Ji-heon mengetahui yang sebenarnya. Mengapa mendadak Ji-heon bilang percaya padanya? Nenek diam-diam mengawasi Presdir Cha.

MP-00236 MP-00248

Na-yoon curhat pada Eun-seol. Ia sedih ketika Ji-heon mnegejar Eun-seol dan tak mengerti mengapa Ji-heon memilih Eun-seol. Tapi ketika Moo-woon juga menyukai Eun-seol, ia merasa sedih berjuta kali lipat. Ia tidak tahu apakah ia lebih menyukai Moo-woon atau kurang dari Ji-heon. Ia benar-benar tidak mengerti.

Eun-seol berkata kedua hal itu tidak bisa dibandingkan. Menurut pengalamannya, beberapa hal baru bisa dimengerti seiring berjalannya waktu. Ia juga lambat menyadari perasaannya apa Ji-heon. Ia merasa Moo-woon lebih tampan tapi ketika Ji-heon mengejarnya, ia juga menaruh perasaan pada Ji-heon. Poin utamanya, saat perasaan itu muncul ia tidak mengerti. Tapi sekarang saat mengingat ke belakang, ia baru mengerti perasaan yang dialaminya dulu.

Bukankah dulu Na-yoon juga menolak Moo-woon dan sekarang jadi seperti ini. Na-yoon jadi kesal karena Eun-seol mengungkit penolakannya pada Moo-woon.

Eun-seol berkata ia merasa kasihan pada Moo-woon. Karena Moo-woon bisa melakukan semuanya dengan baik, semua orang membiarkannya sendirian. Dan akhirnya, ia juga meninggalkan Moo-woon.

Na-yoon baru menyadari hal ini dan ikut merasa sedih. Eun-seol teringat satu hal yang ingin Moo-woon lakukan tapi ia tidak bisa melakukannya. Apa itu? Bersenang-senang.

MP-00249 MP-00256

Keesokan harinya ketika Na-yoon bertemu dengan Moo-woon untuk membicarakan pekerjaan, ia bertanya apa Moo-woon sibuk. Moo-woon berkata ia tidak terlalu sibuk. Na-yoon menyuruh Moo-woon mengikutinya. Untuk mengganti sakit hatinya ditolak Moo-woon. Ia minta Moo-woon membatalkan semua janji pertemuannya. Moo-woon tersenyum geli dan mengikuti Na-yoon.

MP-00263 MP-00265

Eun-seol menceritakan soal petugas LSM itu pada Sekretaris Jang. Sekretaris Jang malah mencurigai Eun-seol yang membocorkan info dan berpura-pura tidak tahu. Eun-seol balik menuduh Sekretaris Jang menyeretnya jadi penjahat. Sekretaris Jang mengerti, mereka dalam situasi yang sama saat ini jadi mereka tidak boleh saling mencurigai dan harus menenangkan diri.

Eun-seol ingin menemui Presdir Cha. Menurutnya lebih baik jika Presdir Cha membersihkan semuanya. Sekretaris Jang berkata ia yang akan menasihati Presdir agar mengakui kesalahannya. Ia berjanji. Eun-seol meminta Sekretaris Jang melakukannya. Tapi Sekretaris Jang tetap melarang Eun-seol memberitahu Ji-heon. Ia tidak mau hubungan Presdir dan Ji-heon kembali memburuk dan tidak bisa diperbaiki lagi. Ia juga melarang Eun-seol memberitahu Nenek. Eun-seol terpaksa menurut.

MP-00267 MP-00270

Tapi Sekretaris Jang tidak berani memenuhi janjinya. Ia malah ketakutan ketika Presdir Cha ingin bertemu Eun-seol. Presdir Cha bercerita pada Eun-seol bahwa hari ini adalah hari terakhir ia menjalankan hukuman pelayanan masyarakatnya. Ia harus berceramah di penjara khusus anak-anak nakal.

Eun-seol memberi tips cara berbicara dengan para pemuda itu. Jangan menceramahi mereka seakan-akan mereka murid dan memberi saran. Lebih baik berkomunikasi sebagai teman. Presdir Cha berkata memberi ceramah ternyata lebih sulit daripada memungut sampah di jalan.

Eun-seol menganggap ini kesempatan yang tepat untuk “menyadarkan” Presdir Cha. Ia menasihati agar Presdir Cha bersikap seperti biasanya, jujur dan bersih dibandingkan pengusaha lainnya. Presdir Cha terlihat tak nyaman.

Eun-seol berkata tidak mudah menjalankan perusahaan yang bersih. Presdir Cha tidak sama dengan yang lainnya. Ia tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya atau memberi sogokan ilegal. Lebih jauh lagi, tidak perlu melakukan hal seperti itu.

Setelah tinggal berdua dengan Sekretaris Jang, Presdir Cha berkata ia serasa dipukuli sampai mati (mendengar kata-kata Eun-seol). Hati nurani benar-benar hal yang menakutkan.

 MP-00282 MP-00280

Saat kembali ke ruangannya, Eun-seol melihat Manager Park berbisik-bisik di telepon dengan gerak gerik mencurigakan. Eun-seol memutuskan mengikutinya diam-diam. Tapi tingkahnya ternyata dilihat Ji-heon yang mengikuti Eun-seol.

Eun-seol mengikuti Manager Park sampai ke depan toilet pria. Belum sempat ia menguping Manager Park, Ji-heon sudah menariknya dan membawanya pergi. Manager Park sadar ia diikuti Eun-seol. Ia bertanya-tanya apakah Eun-seol mencurigainya.

MP-00295 MP-00300

Ji-heon menginterogasi Eun-seol tapi Eun-seol tetap berkilah. Ji-heon tak percaya, Eun-seol baru saja megendap-endap mengikuti Manager Park ke toilet pria, bagaimana mungkin tidak ada apa-apa. Eun-seol berkata ia mendengar pembicaraan di telepon antara Manager Park dengan seorang wanita dan ia sangat tertarik hingga mengikutinya. Tapi ketika Ji-heon menanyakan isi pembicaraan itu, Eun-seol tidak bisa menjawab.

Ji-heon merasa Eun-seol tidak percaya padanya, menganggapnya lemah dan tidak pedulian. Ia merasa Eun-seol tidak melihatnya sebagai pasangan, seseorang yang bisa diajak berbagi rahasia. Eun-seol membantahnya. Tapi Ji-heon sangat kecewa, ia merasa Eun-seol tidak mempercayainya sama sekali.

“Bukankah sudah kukatakan? Kubilang tunggulah sebentar lagi. Aku memiliki alasan untuk tidak mengatakannya,” ujar Eun-seol.

“Mengapa kau membuatku menunggu setiap hari? Aku lelah menunggu. Aku kesal membayangkan berbagai intrik gila,” sahut Ji-heon.

Eun-seol langsung memeluk Ji-heon dan meminta maaf. Tapi Ji-heon mendorongnya dengna kesal, tidak boleh ada sentuhan fisik di kantor. Bokong Eun-seol membentur ujung kursi hingga ia berteriak kesakitan.

“Eun-seol, kau tidak apa-apa?” tanya Ji-heon khawatir.

“Pantatku membentur ujung kursi,” teriak Eun-seol.

MP-00643 MP-00648

“Mengapa kau membenturkannya di sini?” tanya Ji-heon polos sambil memeriksa sofanya. Hahaha…

“Maaf, aku membenturkannya di sana,” sahut Eun-seol kesal.

“Sini, mari kulihat,” Ji-heon memegangi Eun-seol. Ya jelas Eun-seol menghindar, apa yang mau dilihat Ji-heon??

MP-00651  MP-00654

Manager Park melapor pada ibu Na-yoon bahwa Eun-seol sepertinya mencurigai sesuatu. Ia tidak tahu berapa banyak yang Eun-seol ketahui tapi jika rencana mereka terus diperlambat, mereka yang akan rugi. Ibu Na-yoon menghela nafas dan menyuruh Manager Park melakukannya dengan hati-hati.

Petugas LSM menerima dokumen-dokumen penggelapan pajak perusahaan DN. Dokumen itu sudah terletak di atas meja saat ia datang dan pengirimnya tanpa nama. Ini pasti perbuatan Manager Park. Tapi petugas LSM itu tentu tidak mengetahuinya, ia bersiap melakukan tindakan atas bukti-bukti tersebut.

MP-00314 MP-00319

Presdir Cha bersiap memberikan ceramah. Judulnya “Menjalani Kehidupan yang Bersih dan Jujur”. Tapi memberikan ceramah di depan para pemuda bengal pelanggar hukum jelas tidak mudah. Para berandal itu menganggap Presdir Cha angin lalu dan sibuk sendiri-sendiri.

Akhirnya Presdir Cha tidak tahan lagi.

“HEI!!!” bentaknya sambil menggebrak meja. Ia lalu memarahi para pemuda itu. Tapi para pemuda itu tidak takut, malah menertawakan Presdir Cha. Presdir Cha menjelaskan, ia bukanlah orang yang sembarangan memberi ceramah.

Seorang pemuda berdiri menggebrak meja. Temannya menenangkan, ia tahu Presdir Cha itu siapa. Presdir mafia bukan? Seorang kriminal, sama seperti mereka. Jadi, apa dasarnya Presdir Cha bisa menceramahi mereka?

Presdir Cha tentu saja marah tapi para pemuda itu langsung berdiri dengan sikap siap bertempur. Presdir Cha berkata itulah sebabnya ia tidak ingin para pemuda itu menjalani hidup seperti dirinya. Ia menyuruh para pemuda itu duduk dan kembali berceramah, menyuruh para pemuda itu bertobat. Para pemuda itu tetap tidak menganggapnya.

MP-00334 MP-00336

Moo-woon mulai merasa kesal mengikuti Na-yoon yang bolak balik menyuruhnya melakukan ini dan itu. Sebenarnya Na-yoon juga kebingungan apa yang dimaksud dengan bersenang-senang. Moo-woon mulai kesal dan mau kembali ke kantor tapi Na-yoon merengek meminta Moo-woon tinggal.

Na-yoon melihat sepasang kekasih yang sedang berkencan. Ia mendapat ide. Mereka akan mengikuti apapun yang pasangan itu lakukan.

Maka dimulailah kencan Na-yoon dan Moo-woon. Walau Moo-woon terlihat ogah-ogahan tapi ia mau saja ditarik Na-yoon ke sana kemari. Ia juga tertawa dan takjub melihat Na-yoon bergoyang mengikuti tarian penari jalanan.

MP-00348 MP-00354

MP-00357 MP-00364

Kencan mereka berakhir di perpustakaan. Na-yoon mellihat pasangan yang selama ini mereka ikuti. Sang pria mencuri ciuman dari si gadis. Na-yoon melihat mereka dengan iri.

“Kita belum pernah melakukan hal seperti itu, bukan?” ujarnya pada Moo-woon. Moo-woon menghela nafas dan menyuruh Na-yoon mengikutinya keluar.

MP-00370 MP-00372

Mereka duduk di taman. Moo-woon bertanya sebenarnya apa yang sedang Na-yoon lakukan, jika ia tahu mungkin ia bisa lebih bekerjasama.

“Aku hanya ingin kau keluar dan bersenang-senang.”

“Keluar dan bersenang-senang? Untuk itu kau mengacaukan jadwal orang sibuk ini?”

“Bukankah kau bilang tidak ada yang penting?”

“Baiklah, kalau begitu ayo kita bicara. Mari kita bicarakan perasaanku. Menurutku seperti ini…

“Bisakah kau membiarkan aku bicara lebih dulu?” potong Na-yoon. Moo-woon memperbolehkannya.

MP-00375 MP-00376

“Selama ini aku selalu mengejar Ji-heon dan mendadak melakukan ini padamu, aku tahu aku terlihat menggelikan. Tapi apa kau tahu sesuatu hal? Waktu itu aku tidak tahu perasaanku, tapi aku yang sekarang sudah mengerti. Perasaan ini baru bisa dimengerti seiring berjalanya waktu. Mengapa aku sekarang seperti ini aku juga tidak tahu. Sama seperti perasaanmu sekarang. Apa kau bisa yakin 100%?”

Moo-woon tak bisa menjawab.

“Kau tidak yakin bukan? Apa kau berpikir aku pengganggu atau kau berpikir aku tidak jelek-jelek amat? Apa kau berpikir tidak bisa hidup tanpa No Eun-seol atau kau sebenarnya sudah tidak memerlukannya? Saat ini kau tidak benar-benar mengerti perasaanmu sendiri.”

Moo-woon mengakuinya, apa yang dikatakan Na-yoon mungkin saja benar.

“Jadi, ada kemungkinan kau bisa menyukaiku seperti sebelumnya. Karena ada kemungkinan seperti itu, maka aku mau bersenang-senang denganmu seperti sekarang ini. Aku akan seperti permen karet dan menempel padamu. Itu keputusanku.”

“Seo Na-yoon,” protes Moo-woon.

“Sudah, kita hentikan sampai di sini. Ayo, antar aku pulang,” sahut Na-yoon. Sigh, gadis ini tidak pernah membiarkan orang lain selesai bicara.

“Baiklah, lakukan apapun yang kau mau. aku hanya akan merespon dan bereaksi sesuai perasaanku sendiri,” Moo-woon menegaskan.

“Baik, tapi kau tetap akan mengantarku pulang kan? Iya kan? Iya kan?” kata Na-yoon riang sambil mengekori Moo-woon. Moo-woon diam-diam tersenyum geli dan membiarkan Na-yoon mengikutinya. Awww..so sweet…pengen liat pasangan ini lebih sering deh^^

MP-00384 MP-00390

Ji-heon mengantar Eun-seol pulang. Ia berusaha bersikap dingin pada Eun-seol. Tapi ketika Eun-seol memanggilnya, ia buru-buru menghampiri hehehe^^ Eun-seol meminta diberi waktu sedikit lagi. Setelah selesai ia akan menjelaskan semuanya. Ji-heon memberi waktu tapi ia bukan orang yang sabaran jadi ia akan terus memperlihatkan kemarahannya. Ia mewanti-wanti jangan sampai Eun-seol membuatnya marah betulan.

Ketika mereka sedang berdebat, Na-yoon dan Moo-woon muncul. Moo-woon dan Na-yoon mengira keduanya sedang bertengkar. Moo-woon menerka pasti Ji-heon yang salah. Ji-heon dan Eun-seol membantah. Tapi tetap saja Moo-woon menyalahkan Ji-heon. Na-yoon memotong perdebatan mereka dan mengajak Eun-seol masuk. Hihihi Na-yoon tetep kesal kalau dua pria itu mulai memperdebatkan Eun-seol. Eun-seol pun terpaksa masuk ke rumah.

MP-00405 MP-00407

Na-yoon mengorek-ngorek apa yang menyebabkan pertengkaran Eun-seol dan Ji-heon. Eun-seol berkilah dan mengutarakan keinginannya untuk bertemu ibu Na-yoon. Na-yoon kebingungan.

Ji-heon ternyata curhat pada Moo-woon. Ji-heon berkata ia sedang berusaha menjadi orang yang bisa dipercaya dan diandalkan. Ia bertanya bagaimana hubungan Moo-woon dan Na-yoon. Moo-woon langsung menunduk lemas.

Ji-heon tersenyum geli dan memberi semangat, menyarankan agar Moo-woon membiarkan dirinya ditarik Na-yoon. Moo-woon berkata ia tak mengerti mengapa masalah seperti ini bisa begitu rumit. Ji-heon menghela nafas, ia juga tak mengerti.

Ji-heon tersenyum, aku pergi. Aku juga, sahut Moo-woon. Keduanya saling berusaha mendahului, siapa duluan yang pulang. Ckckck…so childish but so cute^^

MP-00418 MP-00421

Presdir Cha memikirkan perkataan Ji-heon, Eun-seol, dan reaksi para pemuda di penjara khusus anak-anak nakal. Hati nuraninya sangat terusik hingga ia melihat pantulan dirinya di cermin berbicara padanya.

“Cha Bong-man, apa kau malu?” tanya Presdir Cha dalam cermin.

“Tentu saja aku malu. Bagaimana bisa aku tidak malu? Aku masih punya hati nurani. Sejujurnya aku sedikit shock. Di hadapan para berandal itu, kata-kataku tidak ada artinya sama sekali. Aku sangat terluka.”

“Itu adalah bukti kau menjalani hidup tak bermoral.”

“Apa yang kaukatakan? Aku hidup baik-baik dalam berbagai hal.”

“Benarkah? Kalau begitu lihat setelah kau mati. Ayah seperti apa kau bagi anakmu?”

“Ayah yang memalukan,” ujar Presdir Cha sedih.

“Bagaimana dunia akan mengingat orang sepertimu?”

“Sebagai Presdir mafia.”

“Kau juga mengetahuinya. Kau harus menerima kenyataan, Cha Bong-man…” ujar Presdir Cha dalam cermin lalu menghilang.

“Aku tahu,” kata Presdir Cha menunduk dalam-dalam.

MP-00437 MP-00440

Ji-heon pulang ke rumah dan memandang papan Eun-seol.

“No Eun-seol, kau sungguh mengecewakan,” ujarnya kesal. Detik berikutnya ia terkejut bukan main saat Presdir Cha masuk ke kamarnya.

Presdir Cha bertanya apa Ji-heon masih suka berbicara dengan papan. Ji-heon protes ayahnya selalu keluar masuk kamarnya bagaikan bayangan. Ia mengancam akan melarang ayahnya masuk ke kamarnya.

“Teruslah seperti ini,” kata Presdir Cha pada Ji-heon. Ji-heon jadi kebingungan. Maksudnya terus berbicara pada papan Eun-seol?

Bukan, Presdir Cha berjanji akan mewariskan perusahaan yang bersih pada Ji-heon. Ia akan melakukan semuanya secara legal dan 100% bersih. Ia menantang Ji-heon untuk mengujinya.

MP-00448 MP-00455

Tapi ketika Presdir Cha menceritakan keputusannya pada Sekretaris Jang, ia bisa melihat Sekretaris Jang menyembunyikan sesuatu. Sekretaris Jang terlihat gugup dan terus bertanya apakah Ji-heon mengatakan hal lainnya. Presdir Cha menyuruh Sekretaris Jang mengatakan hal yang selama ini disembunyikannya. Selama ini ia sudah bersabar karena berpikir Sekretaris Jang pasti akan mengatakannya. Ia mengancam akan memecat Sekretaris Jang.

Akhirnya Sekretaris Jang berbicara. Dokumen itu telah ditemukan oleh Eun-seol. Presdir Cha sangat terkejut dan sangat marah hingga menendang Sekretaris Jang. Ia terhenyak di kursinya, baru menyadari mengapa Eun-seol membicarakan kejujuran. Ini benar-benar memalukan.

Sekretaris Jang berkata bukan itu saja, Eun-seol sepertinya memiliki hubungan dengan LSM. Mendengar itu, Presdir Cha tanbah shock. Ia segera mencari Eun-seol tapi Ji-heon yang mengangkat telepon. Ji-heon berkata Eun-seol sedang menemui Bong-suk, temannya.

MP-00473 MP-00484

Presdir Cha berkata Eun-seol telah berbohong. Ia memberitahu Ji-heon bahwa Cha Bong-suk adalah Presdir Cha dan ia ada di kantor, jadi siapa yang ditemui Eun-seol? Presdir Cha memerintahkan Ji-heon membawa Eun-seol ke hadapannya. Ji-heon berkata ia sedang sibuk dan langsung menutup telepon.

Ke mana Eun-seol? Seperti yang kita khawatirkan. Menemui petugas LSM. Ia kesal sekali petugas itu menemuinya, bukankah ia sudah melarangnya. Petugas LSM itu mengira Eun-seol yang mengirim dokumen-dokumen tersebut padanya. Eun-seol bersikeras bukan dia yang mengirimkannya.

Petugas LSM itu berkata ia tetap harus memprosesnya. Eun-seol memohon diberi waktu untuk membujuk Presdir Cha agar menyerah secara sukarela. Ia bahkan berusaha mengancam petugas LSM itu.

MP-00494 MP-00498

Ji-heon sedang berada dalam mobilnya. Ia melihat Eun-seol berdiri lunglai di pinggir jalan. Tapi saat ia menghentikan mobilnya dan membuka jendela, Seorang pria mendekati Eun-seol. Ji-heon tidak kenal siapa pria itu. Ia menyuruh supir menjalankan mobilnya.

Petugas LSM dan Eun-seol berpisah. Petugas itu mendapat telepon yang melaporkan bahwa petugas penyelidik telah menerima laporan itu dan siap beraksi. Petugas LSM itu menoleh memandang Eun-seol yang berjalan ke arah berlawanan, menyesal karena tidak bisa memenuhi keinginan Eun-seol untuk mengulur waktu.

MP-00506 MP-00507

Eun-seol tiba di kantor dan berpapasan dengan Presdir Cha. Eun-seol memberanikan diri ingin berbicara dengan Presdir. Presdir memandang Eun-seol dengan marah dan menyuruh Eun-seol mengikutinya.

Eun-seol mengaku telah melihat dokumen-dokumen itu. Ia minta Presdir Cha melakukan hal yang benar, yaitu mengembalikan semua pajak yang telah digelapkan dan menghentikan kegiatan ilegalnya. Ia juga menasihati Presdir Cha untuk menemui penyidik dan menyerah. Eun-seol meminta maaf telah meminta Presdir Cha menyerahkan diri tapi ia berharap Presdir Cha bertanggung jawab.

“Mengapa aku harus melakukan itu?” tanya Presdir Cha.

Inilah kesalahan Eun-seol. Ia berkata penyidik akan segera mendapat dokumen-dokumen tersebut. Menyiratkan seakan-akan Eun-seol yang mengirimkan dokumen-dokumen itu pada LSM. Eun-seol berkata jika Presdir Cha menyerah sebelum penyidik bertindak maka hukumannya akan lebih ringan.

MP-00526 MP-00527

Seandainya oh seandainya…seandainya Eun-seol meminta Presdir Cha melakukan itu demi Ji-heon, dan menjelaskan seluruh masalah dengan benar, kurasa masalahnya tidak akan terlalu rumit. Tapi inilah dunia Kdrama. Penuh kesalahpahaman.

Presdir Cha mengepalkan tangannya erat-erat, berusaha menahan kemarahan yang bergolak di hatinya. Ia menyuruh Eun-seol keluar. Eun-seol masih mencoba membujuk.

“Kubilang keluar. Aku …karena aku percaya dan sangat menyukai No Eun-seol, kemarahanku atas pengkhianatanmu sangat besar hingga sulit kutahan. Aku tidak bisa menahannya lebih lama. Sebelum aku melakukan sesuatu padamu, cepat larilah daripadaku. Ini adalah hal yang terakhir yang kulakukan untukmu. Tutup mulut. Menghilangkah dari hadapanku.”

Eun-seol mencoba menjelaskan. Ia minta maaf telah diam-diam melihat dokumen itu. Tapi ia bukan jenis orang yang…. Presdir Cha tidak mau mendengarnya dan membentak menyuruh Eun-seol keluar. Eun-seol akhirnya keluar dengan sedih.

Setelah Eun-seol keluar, Presdir Cha memegangi dadanya yang terasa sakit.

 MP-00537 MP-00541

Eun-seol berpapasan dengan Manager Park yang berkomentar ia sudah memperingatkan Eun-seol agar tidak terlalu blak-blakan. Eun-seol berbalik dan ingin berbicara dengan Manager Park. Ia lalu menarik Manager Park ke tempat sepi.

“Kau pelakunya bukan?” tanya Eun-seol.

Manager Park pura-pura tidak tahu. Eun-seol mengancamnya, ia tidak akan membiarkannya begitu saja. Manager Park berusaha menghindar tapi Eun-seol menarik dasinya.

Jika saja Manager Park melakukan semua ini demi kejujuran dan demi melakukan hal yang benar maka Eun-seol mungkin akan sedikit memaafkannya. Tapi sepertinya tidak begitu, karena Manager Park terus dihantui perasaan bersalah. Jadi Eun-seol tidak akan melepaskan Manager Park dan akan menghukumnya.

Eun-seol menghentakkan dasi Manager Park dan meninggalkannya. Manager Park terduduk lemas dan gemetar ketakutan.

MP-00568 MP-00574

Eun-seol mencari Ji-heon di kantornya tapi Ji-heon tidak ada. Presdir Cha menyuruh Sekretaris Jang memecat Eun-seol tanpa sepengetahuan Ji-heon. Tapi karena Eun-seol baru saja diangkat menjadi pegawai tetap maka pemecatan tanpa alasan bukanlah hal yang mudah (bisa dituntut balik). Sekretaris Jang akan memindahkan Eun-seol ke tempat lain. Presdir Cha juga menyuruh Sekretaris Jang melihat situasi di tangan para penyidik dan mencari tahu apakah masalah ini bisa ditahan.

Moo-woon mengetahui penyidikan itu dari ibunya. Ibu Moo-woon berkata ini adalah perbuatan ibu Na-yoon dan Manager Park tapi ia juga tidak memungkiri sedikit keterlibatannya. Walau begitu ia tidak pernah berpikir untuk melakukan hal seperti ini. Ibu Moo-woon minta Moo-woon berpura-pura tidak tahu apapun. Jika salah bertindak maka akan muncul kesalahpahaman. Moo-woon jadi galau.

MP-00585 MP-00590

Na-yoon menemui ibunya dan memberitahu ia ingin kembali pada Moo-woon. Ibu Na-yoon terkejut saat tahu lagi-lagi ini hanyalah perasaan Na-yoon sepihak. Moo-woon datang dan langsung memarahi ibu Na-yoon. Ia minta ibu Na-yoon membereskan kekacauan yang dibuatnya. Ibu Na-yoon diam saja, pura-pura tidak mengerti. Na-yoon bingung dan mengejar Moo-woon, ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Moo-woon begitu marah pada ibunya.

MP-00597 MP-00598

Ji-heon mengantar Eun-seol pulang. Keduanya dalam mood yang sangat jelek. Ji-heon memberi kesempatan terakhir pada Eun-seol untuk berbicara tapi lagi-lagi Eun-seol tidak mengatakan apapun. Aaarrghh so frustrating, kenapa ngga ngomong aja ya? Toh pasti Ji-heon akan tahu juga >,<

Ji-heon juga frustrasi sama denganku, ia menyuruh Eun-seol turun dan pulang sendiri. Eun-seol berdiri sendirian, merasa sangat lelah dan tertekan dengan semuanya.

MP-00606 MP-00611

Ji-heon juga, ia pulang ke rumah dan menemukan ayahnya sedang menunggunya. Tanpa tedeng aling-aling Presdir Cha menyuruh Ji-heon putus dengan Eun-seol. Ji-heon sangat kesal. Ayahnya tidak memberitahu alasannya. Baik Presdir Cha maupun Eun-seol sama-sama menyembunyikan sesuatu darinya. Presdir Cha tidak mau mengatakan apa-apa lagi. Ji-heon hendak menelepon Eun-seol tapi tidak jadi. Ia merasa serangan paniknya datang kembali.

MP-00612 MP-00616

Keesokan harinya, Sekretaris Jang melapor pada Presdir Cha bahwa tiap saat penyidik dapat tiba untuk melakukan penyelidikan. Walau bisa menyembunyikan beberapa bukti tetap saja ini bukan masalah yang mudah untuk dilalui. Presdir Cha menutup mata, pasrah. Dadanya terasa sakit.

Para penyidik tiba hari itu juga dan memasuki semua kantor untuk mengadakan penyelidikan. Manager Park menyingkir dari kantornya dengan senyum tersungging di bibirnya. Kantor Moo-woon dan Ji-heon juga digeledah. Para penyidik mendatangi kantor Presdir Cha. Presdir Cha duduk pasrah menyaksikan kantornya, perusahaan kesayangannya, diobrak-abrik.

MP-00631MP-00632 

MP-00628 MP-00637

Komentar:

Yup, so frustrating. Tapi dunia drama memang seperti itu bukan?

Mengenai masalah penggelapan pajak, aku senang drama ini mengungkitnya. Bisa dibilang hampir semua perusahaan di dunia ini melakukannya. Istilahnya, pembukuan ganda. Membuat kita bertanya-tanya, apakah dengan menjadi perusahaan yang jujur dan bersih maka perusahaan itu tidak bisa sukses?

Dilema yang dihadapi Eun-seol pun bisa dimengerti walau sedikit melenceng dari karakter Eun-seol. Ia orang yang jujur dan blak-blakan dengan perasaannya. Mengapa ia begitu saja mengikuti saran Sekretaris Jang dan tidak mengatakan apapun pada Ji-heon? Bahkan setelah Ji-heon jelas-jelas berkata ia merasa tidak dipercayai Eun-seol.

Sedih rasanya melihat hubungan Presdir Cha dan Eun-seol memburuk. I always like them a lot :(

MP-00275

Sinopsis Episode 15 di Kutudrama: [klik di sini]