Rabu, 20 Juni 2012

Sinopsis Big Episode 5 (Bagian 1)

k2h-00027

Se-young hendak membuka pintu. Ia terkejut saat pintu itu menutup dengan sendirinya.

Da-ran meminta Kyung-joon melepasnya. Kyung-joon akhirnya melepas Da-ran tapi tangannya tak bergerak dari pintu. Da-ran mulai menangis dan memukuli Kyung-joon agar melepaskan tangannya dari pintu.

bl-00006 bl-00009

Kyung-joon bertahan dan berdiri menghalangi pintu apartemen Se-young meski Da-ran berkali-kali memukulnya. Akhirnya Kyung-joon merebut kunci Se-young dari tangan Da-ran dan melemparnya.

Da-ran hendak memungut kunci itu tapi Kyung-joon menghalanginya dan memegangi kedua tangan Da-ran. Da-ran berteriak-teriak menyuruh Kyung-joon melepas tangannya. Kyung-joon menendang kunci itu. Lalu memanggul Da-ran di pundaknya dan berlari keluar.

bl-00016 bl-00032

Se-young memberanikan diri keluar dari apartemennya (entah ia mendengar teriakan Da-ran atau tidak karena penghuni apartemen lain tidak ada yang keluar). Ia menemukan kuncinya yang diberikan pada ‘Yoon-jae’ tergeletak di lantai. Se-young memungutnya. Ia pikir ‘Yoon-jae’ akhirnya menggunakan kunci itu.

bl-00036 bl-00038

Kyung-joon menurunkan Da-ran di bangku taman, tak jauh dari gedung apartemen Se-young. Da-ran bersikeras hendak masuk kembali tapi Kyung-joon menahannya. Da-ran berteriak mengapa Kyung-joon ikut campur dan berjalan pergi.

Kyung-joon kembali menahan Da-ran dengan melingkarkan tangannya ke leher Da-ran tapi Da-ran lagi-lagi menggigitnya.

“Aw aw…sakit!!” teriak Kyung-joon.

“Jika kau tahu itu sakit, maka jangan menahanku!”

“Jika kau tahu itu sakit, maka jangan ke sana!”

bl-00042 bl-00044

Da-ran menoleh. Kyung-joon berkata Da-ran akan terluka jika bertemu Se-young. Ia tahu semuanya, jadi mengapa Da-ran harus ke sana dan melukai dirinya sendiri.

“Jangan pedulikan aku.”

“Kalau begitu lakukan dengan benar!” Kyung-joon mengambil sebuah batu dan meletakkannya di tangan Da-ran.

“Tak perlu menunggunya membuka pintu, lempar batu ini ke jendelanya. Jika ia keluar, pukul dia lebih dulu. Jika ia ingin memberi teh lagi, katakan padanya kau tak membutuhkan teh itu dan akan memukulnya hingga ia pergi. Jangan sampai kau membuat dirimu tampak bodoh dan terus menangis.”

Kyung-joon tahu Da-ran seperti apa dan Se-young seperti apa. Da-ran tidak percaya diri dalam hubungannya dengan Yoon-jae, sedangkan Se-young sebaliknya. Jika Da-ran menemui Se-young dalam keadaan seperti ini, maka Da-ran akan ditelan habis oleh Se-young. Itulah sebabnya Kyung-joon menantang Da-ran untuk menghadapi Se-young dengan keras. Jika ia hanya menangis di hadapan Se-young, apa gunanya? Malah akan membuat Da-ran tampak bodoh.

 bl-00051 bl-00052

Da-ran memegang batu di tangannya kuat-kuat lalu memalingkan wajahnya, siap membuktikan perkataan Kyung-joon. Tapi ia melihat Se-young keluar dari gedung apartemen, mencari-cari ‘Yoon-jae’ sambil melihat kunci di tangannya.

Kyung-joon juga melihat Se-young. Ia menatap Da-ran, menanti dengan cemas apa yang akan Da-ran lakukan. Da-ran berusaha memantapkan hatinya. Air mata menetes di pipinya. Ia tidak bisa. Ia melepaskan batu itu dan berjalan pergi.

bl-00061 bl-00063

Kyung-joon berjalan tak jauh di belakang Da-ran. Da-ran berjalan dengan kepala tertunduk….ia pergi ke rumah sakit. Kyung-joon tahu Da-ran ingin berbicara dengan Yoon-jae.

 bl-00073 bl-00075

Kyung-joon menawarkan diri untuk melihat kamar ‘Kyung-joon’. Jika tidak ada seorang pun di sana, ia akan membawa Da-ran menemui Yoon-jae. Sementara itu Da-ran menunggu di ruangan Yoon-jae.

bl-00077 bl-00078

Kyung-joon masuk ke kamar tempat tubuhnya dirawat. Tidak ada siapapun di sana tapi foto-foto dirinya dan Ma-ri ditempel di dinding dekat tempat tidur. Juga bantal dengan foto Ma-ri di atasnya, terpasang persis di sisi kepala ‘Kyung-joon’. Kyung-joon mengambil bantal itu dan melemparnya ke ujung tempat tidur.

bl-00081 bl-00084

“Ahjusshi!! Apa lagi yang kaulakukan?! Mengapa kau memindahkan bantal ini?” tanya Ma-ri kesal.

“Kau tak boleh menaruh bantal itu di dekat wajah pasien, aku dokter.”

“Aku telah mencucinya dengan desinfektan, apa masih tidak boleh?”

“Tidak boleh, bawa bantal itu pergi.”

Ma-ri mengomel bukankah ‘Yoon-jae’ sedang cuti. Ia meletakkan bantal itu di ujung tempat tidur dekat kaki ‘Kyung-joon’. Saat itulah ia melihat kaki ‘Kyung-joon’ terbungkus kaus kaki biru.

bl-00087 bl-00094

Kyung-joon juga melihatnya. Ia ingat kaus kaki itu adalah kaus kaki berpasangan yang dibeli Da-ran untuk pernikahannya bersama Yoon-jae.

Ma-ri menunjuk kaus kaki tersebut dan bertanya pada Kyung-joon di mana ia bisa membelinya, ia juga ingin memiliki kaus kaki berpasangan dengan ‘Kyung-joon’.

“Tidak boleh, kau tidak boleh mengenakan set itu,” kata Kyung-joon.

“Aku akan membelinya. Aku akan membeli 100 pasang dan memakainya setiap hari,” ujar Ma-ri.

“Jika kau memakainya, kau akan mendapat kutil. Aku ini dokter,” kata Kyung-joon.

“Kalau begitu kita juga harus melepasnya dari Kyung-joon,” kata Ma-ri hendak mencopot kaus kaki ‘Kyung-joon’.

“Tidak boleh!! Kau tidak boleh menyentuhnya! Biarkan saja di situ. Sebagai gantinya kau bisa menaruh bantal itu di sana. Tapi jangan sentuh kaus kaki itu.” Kyung-joon memperbolehkan Ma-ri menaruh bantalnya di tempat semula.

“Ini…itu…benar-benar menyebalkan,” omel Ma-ri sambil menaruh bantalnya di sisi kepala ‘Kyung-joon’.

“Benar, Seo Yoon-jae itu menyebalkan,” ujar Kyung-joon.

bl-00099bl-00101 

Da-ran melihat fotonya bersama Yoon-jae tak ada di dinding ruangan Yoon-jae (foto itu dibuang Se-young). Ia mencarinya di rak buku. Ia malah menemukan tiket pesawat Yoon-jae yang diselipkan di dalam buku Miracle.

Da-ran melihat tanggalnya, 19 Juni. Yoon-jae akan ke LA sebelum pernikahan. Da-ran terhenyak. Ia pikir Yoon-jae telah lelah menjalin hubungan dengannya dan ia sama sekali tak menyadarinya. Fotonya bersama Yoon-jae pun tak ada, mungkin Da-ran berpikir kalau Yoon-jae telah membuang foto itu. Ini sangat menyakitkan bagi Da-ran.

bl-00106 bl-00112

Kyung-joon menyuruh Ma-ri pulang. Ma-ri bersikap ketus pada Kyung-joon tapi ia tersenyum manis saat berpamitan pada ‘Kyung-joon’.

“Kyung-joon, kita bertemu lagi dalam mimpi. Temukan aku dalam mimpiku.”

Kyung-joon menghela nafas panjang melihat Ma-ri seperti itu. Ia mendapat pesan dari Da-ran. Da-ran pulang lebih dulu. Ia minta Kyung-joon tidak khawatir dan cepat pulang.

bl-00124 bl-00125

“Kyung-joon, jangan pergi mengejar ibu guru Gil Da-ran,” kata Ma-ri. Kyung-joon terpaku. Ma-ri memang berbicara pada tubuhnya, tapi perkataan itu ditujukan padanya.

“Ibu Guru menyukai orang lain,” kata Ma-ri.

Wajah Kyung-joon terlihat sedih. Itu kenyataan yang tak bisa disangkalnya. Tapi tak menghentikannya untuk berlari mencari Da-ran. Sementara itu, Ma-ri terus berbicara pada ‘Kyung-joon’.

“Hatinya milik orang lain. Walau kau mengejarnya, ia tidak akan melihatmu. Ia tak akan menerimamu. Jika hatimu terus mengejarnya, kau akan sangat terluka. Kyung-joon, saat kau sadar nanti, lupakan semua mengenai Ibu Guru Gil. Kau harus melupakannya.”

bl-00126 bl-00133

Kyung-joon menemukan Da-ran di restoran ayah Da-ran. Da-ran termenung sendiri, mabuk dan berurai air mata. Kyung-joon menyuruh Da-ran untuk menguatkan diri pada saat seperti ini, dan bukannya merusak diri dengan alkohol.

bl-00140 bl-00142

“Yoon-jae-sshi…” Da-ran menepuk pundak Kyung-joon.

“Dia pasti sudah gila. Sadarlah! Gil Teacher, sadarlah! Sudah kubilang jangan menangis. Jika kau menangis, aku pergi! Aku tidak peduli kau menangis sendirian atau tidak,” Kyung-joon beranjak pergi.

“Yoon-jae-sshi, jangan pergi…Jangan pergi,” Da-ran menangis dengan hati pedih, “Kau mau pergi ke mana? Jangan pergi! Bagaimana bisa kau meninggalkan aku? Jangan pergi….”

Da-ran menangis di pundak Kyung-joon. Kyung-joon merangkul Da-ran untuk menenangkannya.

bl-00157 bl-00162

Da-ran tertidur di lantai restoran. Kyung-joon berbaring di hadapannya. Semalaman ia menjaga dan menatap Da-ran. Keesokan paginya, ibu Da-ran membangunkan Da-ran. Kyung-joon sudah tidak ada.

bl-00166 bl-00167

Kyung-joon pulang ke rumahnya. Ia masuk dalam kamar yang seharusnya menjadi kamar pernikahan Da-ran dan Yoon-jae. Kyung-joon bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Da-ran dengan semua barang ini jika ia putus dengan Yoon-jae.

Ia ingat Da-ran berguling-guling dengan gembira di tempat tidur barunya. Yoon-jae di sisi kiri, Da-ran di kanan. Kyung-joon menginjak papan tempat tidur itu kuat-kuat.

bl-00172 bl-00177

“Jadi ini sisi Seo Yoon-jae?”

Kyung-joon menarik papan penyangga atas tempat tidur itu hingga patah dan menimpa “sisi Yoon-jae”. “Aigooo, sekarang rusak. Tempat tidur ini benar-benar rapuh”

bl-00181 bl-00182

JangX menelepon Kyung-joon. X untuk Ma-ri. Ma-ri menanyakan dompet Kyung-joon. Ma-ri berkata ada sesuatu yang sangat penting di dalam dompet itu. Kyung-joon melihat dompet itu ada di atas tempat tidurnya.

“Ahjusshi, kau menyimpan dompet itu, kan?” tuduh Ma-ri.

“Aku tidak tahu,” sahut Kyung-joon cuek, lalu menutup teleponnya.

“Bukannya bilang tidak ada, ia malah bilang tidak tahu?! Pasti ada padanya!” kata Ma-ri kesal. Ia menelepon Choong-sik dan menanyakan alamat ‘Yoon-jae’.

bl-00186 bl-00189

Kyung-joon menyimpan dompetnya dalam laci. Tak lama, Ma-ri meneleponnya lagi.

“Sudah kubilang tidak tahu!” Kyung-joon menjawab teleponnya.

“Ahjusshi!! Kyung-joon sudah sadar!! Cepat ke rumah sakit!” seru Ma-ri di telepon.

“APA??!!”

Kyung-joon berlari ke luar rumah. Begitu ia melewati pintu, Ma-ri berlari masuk ke dalam rumah Kyung-joon. Kyung-joon sadar ia telah ditipu. Ia berlari masuk kembali ke dalam rumah. Dan menemukan Ma-ri telah berpose menunggunya.

bl-00196bl-00197

Syukurlah, jika ia melihat tempat tidur Kyung-joon, ia pasti akan langsung tahu. Kyung-joon sadar akan hal itu. Untunglah kamar Kyung-joon dipasangi jendela yang bisa diburamkan otomatis dengan remote. Kyung-joon melirik remote-nya yang terletak di sofa. Ia harus memburamkan jendela kamarnya sebelum Ma-ri bisa melihat tempat tidurnya.

Ma-ri menoleh. Kyung-joon cepat-cepat memegang pundak Ma-ri agar terus berhadapan dengannya.

bl-00201 bl-00208

“Ahjusshi, apa yang kau lakukan?!” tanya Ma-ri kaget.

Kyung-joon pelan-pelan menggeser Ma-ri mendekati sofa. Ia bertanya seberapa banyak hal yang diketahui Ma-ri mengenai Kyung-joon.

“Selain Kyung-joon sendiri, aku yang paling mengenalnya,” sahut Ma-ri angkuh.

Ma-ri melepaskan tangan Kyung-joon dan menoleh ke belakang.

“Amy!!” seru Kyung-joon. Ma-ri terkejut, ia menoleh kembali pada Kyung-joon. Ia bertanya bagaimana Kyung-joon tahu mengenai Amy.

“Kiss pertama Kyung-joon,” jawab Kyung-joon.

“Jadi itu benar?! Amy tidak berbohong?” tanya Ma-ri tak percaya. Kyung-joon mengangkat bahunya.

“Tidak mungkin. Jadi yang Amy katakan saat pesta ulang tahunnya adalah yang sebenarnya?” tanya Ma-ri lagi.

bl-00214bl-00215

Kyung-joon duduk di sofa dan diam-diam mengambil remote. Remote ditekan, dalam sekejap jendela kamar Kyung-joon menjadi buram. Tempat tidurnya tidak terlihat lagi.

bl-00221 bl-00222

Ma-ri meminta penjelasan Kyung-joon mengenai Amy. Tapi Kyung-joon berkata Ma-ri tidak perlu tahu dan menyuruhnya pergi.

“Ahjusshi, sepertinya kau memang mengenal Kyung-joon. Kalau begitu kau pasti tahu seberapa pentingnya gambar dalam dompetnya. Jika gambar itu hilang, aku akan mencari ke seluruh penjuru rumah sakit. Apa kau benar-benar tidak tahu?”

Melihat kegigihan Ma-ri, Kyung-joon akhirnya memperlihatkan gambar dalam dompetnya. Ma-ri berseru lega, tapi Kyung-joon tidak membiarkan Ma-ri mengambilnya.

bl-00224bl-00227

Ma-ri melihat Kyung-joon dengan tatapan sebal dan duduk di kursi seakan menyerah. Kyung -joon berdiri di hadapan Ma-ri dan menyuruhnya pergi.

“Ahjusshi, ada satu rahasia yang tidak diketahui Kyung-joon mengenai diriku,” kata Ma-ri.

“Kyung-joon tidak tahu?”

“Karena aku tidak melakukannya pada Kyung-joon.”

Ma-ri menendang Kyung-joon, tepat di antara kedua kakinya. Ouch…

Kyung-joon mengerang kesakitan. Ma-ri mengambil dompet Kyung-joon dan berlari keluar. Kyung-joon berusaha mengejarnya tapi Ma-ri buru-buru naik ke taksi. Ia meminta Kyung-joon merahasiakannya dari ‘Kyung-joon’. He.. it’s not a secret anymore :p

bl-00233 bl-00234

Da-ran mendapat pesan yang mengingatkan adanya pengambilan foto pre-wedding. Da-ran memandangi tiket pesawat Yoon-jae dan merenungkan pernikahannya.

Diam-diam Guru Na memandangi Da-ran (love…love…love…). Ae-kyung mengendap-ngendap di belakang Guru Na dan menyadari kalau selama ini Guru Na menyukai Da-ran. Guru Na menyangkalnya, tapi tidak meyakinkan.

bl-00247 bl-00249

“Astaga, aku kira Guru Na menghindari Da-ran selama ini karena tidak menyukainya. Astaga, sebenarnya guru Na seperti itu karena menyukainya!” seru Ae-kyung senang.

“Jangan katakan itu!” Guru Na menutup mulut Ae-kyung dengan tangannya dan mendorongnya ke tembok. Ia berbisik di telinga Ae-kyung agar tidak mengatakan hal itu lagi.

Wakepsek melihat keduanya dan mengira keduanya sedang bermesraan di sekolah. Ia langsung memarahi mereka karena telah memberi contoh buruk pada murid-murid. Ia memperingatkan agar mereka berhati-hati.

bl-00263 bl-00264

Se-young menelepon Da-ran untuk berbicara. Ternyata ia tahu Da-ran dan Yoon-jae yang pergi ke apartemennya kemarin.

Da-ran bertanya apakah Se-young berhak berbicara dengan penuh percaya diri seperti itu. Se-young berkata Da-ran juga seharusnya tidak sekuat itu di hadapannya. Ia berkata selama ini akting Da-ran sebagai wanita lemah yang telah membuat Yoon-jae terperangkap.

“Selama sekolah, Yoon-jae selalu bersama anak-anak di bawah derajatnya dan bersama anak-anak yang tidak disukai. Orang-orang terluka dan sakit. Ia tidak akan membiarkan mereka karena Yoon-jae orang baik. Tapi kurasa ia tidak akan bertindak terlalu jauh hingga menikah,” kata Se-young merendahkan.

Da-ran berkata Yoon-jae menyukainya sejak pertama kali melihatnya. Bukankah Se-young juga mendengarnya?

“Pada hari itu, saat kau dan Yoon-jae tak sengaja bertemu. Kau pikir ia hendak pergi ke mana begitu terburu-buru? Pada hari itu sebelum meninggalkan tempat pernikahan, aku memberitahu Yoon-jae kalau aku putus dengan kekasihku.”

bl-00272 bl-00274

“Jadi maksudmu, ia mengejarmu setelah mendengar hal itu dan tak sengaja menabrakku?” tanya Da-ran, berusaha tak mempercayai cerita Se-young. Ughh….mengapa wanita seperti ini bisa jadi dokter sih >,<

Se-young berkata saat itu Da-ran terluka, jadi Yoon-jae tak punya pilihan selain membantu Da-ran. Ia bahkan menantang Da-ran untuk menanyakannya pada Yoon-jae sekarang juga.

(Sayangnya, Yoon-jae tidak ada dan tidak bisa menjelaskan apapun. Aku tidak percaya sedikitpun omongan wanita ini. Seandainya memang kejadiannya seperti itu, tetap saja keputusan Yoon-jae untuk menikahi Da-ran tidak ada sangkut pautnya dengan kecelakaan itu.)

Da-ran memegang gelasnya erat-erat. Se-young berkata sepertinya Da-ran juga ragu-ragu dengan pernikahan ini.

“Jika kau ragu, maka peganglah dia erat-erat. Karena Yoon-jae berhati baik, ia akan terus berada di sisimu,” ujar Se-young.

“YA! Awasi jendelamu baik-baik, karena satu hari nanti sebuah batu mungkin memecahkannya. Lalu aku akan memukulimu hingga teh merah menjadi teh hijau!” Ancaman apaan tuh?! Tapi aku senang Da-ran berani memarahi Se-young. Pihak ketiga dalam hubungan Yoon-jae dan Da-ran adalah Se-young (dan itu pun belum terbukti), jadi seharusnya Se-young yang merasa bersalah.

bl-00281 bl-00285

Kyung-joon pergi ke rumah sakit dan menemukan Da-ran sedang duduk di sisi tempat tidurnya. Ia pikir Da-ran datang untuk memutuskan hubungan dengan Yoon-jae. Ia bahkan bersedia membiarkan tubuhnya (tubuh Kyung-joon) dipukul, ia akan menjaga pintu agar tidak ada yang melihat.

“Kyung-joon, besok ada pemotretan untuk pernikahanku.”

“Apa? Foto pernikahan? Apa kau gila?”

“Bisakah kau menganggapku sebagai guru yang menyedihkan dan tidak datang terlambat. Tolong bantu aku.”

bl-00294 bl-00295

Se-young melihat foto Yoon-jae dan ibunya. Ia mendapat ide. Ia menelepon ibu Yoon-jae dan memberitahu kalau Yoon-jae baru-baru ini mengalami kecelakaan. Ibu Yoon-jae terkejut karena ‘Yoon-jae’ tidak mengatakannya dalam telepon.

Se-young berkata ia sangat mengkhawatirkan keadaan Yoon-jae tapi sepertinya Da-ran tidak khawatir, jadi ia menelepon ibu Yoon-jae. Uggh...bikin kesel aja ini orang. Ibu Yoon-jae langsung memutuskan kembali ke Korea.

k2h-00095 bl-00304

Da-ran makan bersama ibunya dan Choong-sik. Ibu menyuruh Choong-sik pergi ke tempat pemotretan dan ikut mengambil foto. Da-ran berkata pada ibunya, ada hal penting yang ingin ia bicarakan setelah pemotretan. Da-ran berkata ia tidak enak badan, jadi ia kembali ke kamarnya.

Ibu Da-ran khawatir melihat puterinya tak bersemangat dan seperti banyak pikiran. Choong-sik yakin hal itu ada hubungannya dengan kakak iparnya. Ia bercerita kalau Da-ran dan ‘Yoon-jae’ menyembunyikan suatu rahasia. Mereka bahkan bertengkar perlu tidaknya pergi ke rumah sakit. O-ow…

bl-00312 bl-00315

Ibu Da-ran mencari Da-ran ke kamarnya tapi Da-ran tidak ada. Saat membereskan pakaian Da-ran, ia melihat kaus kaki pink di sisi tempat tidur. Ia bertanya-tanya mengapa Da-ran mengeluarkan kaus kaki di musim panas, seperti orang hamil. Hamil?? Ibu terkejut. Insting Ibu tidak selalu benar ^^

 bl-00318 bl-00322

Kyung-joon terpaksa membantu Da-ran untuk sesi pemotretan pre-wedding. Walau ia tidak tahu mengapa ia harus melakukannya.

“Yoon-jae-sshi, Da-ran sudah selesai. Kau akan sangat terkejut,” Ae-kyung melongok dari balik tirai tempat berganti pakaian.

Tadaaaaa!!! Tirai dibuka.

Da-ran tersenyum dalam gaun pengantinnya. Kyung-joon sempat terpesona, tapi senyumnya hilang karena ia tahu senyum itu bukan untuknya.

bl-00327 bl-00330

Kyung-joon mengalami kesulitan meniru senyum Yoon-jae. Ia bertanya mengapa Da-ran mau bersusah payah melakukan pemotretan seperti ini di saat Yoon-jae tidak ada. Jika ingin menikah, langsung menikah saja. Da-ran berkata ia ingin mendapatkan foto yang bagus, ia minta Kyung-joon tersenyum lebar seperti Yoon-jae.

bl-00334 bl-00337

Kyung-joon tidak terlihat senang sepanjang pemotretan. Ia mogok difoto jika ia harus berjalan melewati burung merpati. Ia juga keberatan saat menggendong Da-ran. Da-ran sebaliknya. Ia melakukan yang terbaik dengan sepenuh hati. Selalu tersenyum manis di depan kamera. Look at these pictures, she’s so beautiful ^^

bl-00343   k2h-00032

 k2h-00034k2h-00030 

k2h-00037k2h-00038

k2h-00041 k2h-00042

k2h-00045 k2h-00046

k2h-00048 k2h-00050

Choong-sik ikut mengambil foto-foto kakaknya dan mengirimkannya pada Mari yang sedang mencari pakaian ala Ibu Guru Gil Da-ran. Ia bertanya pada pelayan toko apakah ia akan kelihatan seperti guru dengan mengenakan pakaian seperti itu.

“Kau akan kelihatan seperti guru TK yang manis,” kata si pelayan.

“Aku ingin kelihatan seperti guru SMA,” Ma-ri cemberut. Anak SMA ingin kelihatan seperti guru SMA??

bl-00360 bl-00362

Ma-ri membuka foto-foto yang dikirimkan Choong-sik. Awalnya ia tidak mempedulikannya, tapi sesuatu menarik perhatiannya. Gaya ‘Yoon-jae’ persis dengan Kyung-joon. Untuk memastikannya, ia membandingkan foto-foto Kyung-joon dengan ‘Yoon-jae’.

k2h-00065 k2h-00066

Ma-ri terkejut. Keduanya memiliki gaya yang persis sama!!

k2h-00085 k2h-00086

Kyung-joon melihat Da-ran menyelesaikan pemotretannya. Ia bertanya-tanya bagaimana bisa Da-ran tersenyum seperti itu.

bl-00383 bl-00385

Fotografer memberi beberapa foto untuk dipilih Da-ran selama mereka beristirahat. Da-ran melihat foto-foto itu dan senang dengan hasilnya. Kyung-joon menghampirinya. Da-ran memuji Kyung-joon dan memperlihatkan foto-foto itu pada Kyung-joon. Ia sangat menyukai foto-foto itu.

“Sekarang semua selesai,” Da-ran menghela nafas panjang.

“Setelah semua foto selesai, apakah kita akan pergi ke catatan sipil?” tanya Kyung-joon tak bersemangat.

bl-00386 bl-00391

“Sudah kubilang semua selesai. Sampai di sini. Aku tidak akan menikah. Karena Yoon-jae-sshi orang baik, ia tidak akan sanggup mencampakkan aku. Jadi harus aku yang melakukannya.”

Kyung-joon tertegun.

Da-ran berkata Kyung-joon tak perlu lagi berpura-pura sebagai Yoon-jae. Selama ini ia merasa bersalah. Da-ran menyerahkan tiket pesawat Yoon-jae yang ditemukannya dan menyuruh Kyung-joon menggunakannya.

Kyung-joon baru mengerti mengapa Da-ran saat itu melarangnya pergi (saat Da-ran mabuk). Ia baru tahu Yoon-jae akan meninggalkan Da-ran.

bl-00394 bl-00395

“Jika aku membatalkan pernikahan, pasti banyak masalah yang timbul. Jika kau ada di sini, kau akan kesulitan dan terganggu. Seperti yang pernah kaubilang, pergilah dan beristirahatlah.”

“Jika kau tidak akan menikah mengapa kau melakukan pemotretan ini?”

“Walau aku tidak bisa menikah dengan Yoon-jae-sshi, setidaknya aku memiliki kenang-kenangan,” Da-ran tersenyum untuk menyembunyikan kesedihannya.

Kyung-joon mengerti. Dengan melihat foto-foto itu, Da-ran hanya melihat Seo Yoon-jae.

“Orang yang menggendongmu, berlari denganmu dan tersenyum denganmu seharian adalah Kang Kyung-joon. Tapi orang yang kaulihat adalah Seo Yoon-jae,” ujar Kyung-joon getir.

bl-00405 bl-00410

“Karena itu aku berterima kasih. Mulai sekarang aku tidak akan menyuruhmu melakukannya lagi,” kata Da-ran. Tapi perkataan Da-ran membuat Kyung-joon semakin kecewa karena Da-ran mengakui kalau ia hanya menggunakan Kyung-joon untuk membuat kenang-kenangan bersama Yoon-jae.

Fotografer menghampiri mereka. Ia ingin mengambil gambar terakhir. Kyung-joon berdiri di sisi Da-ran. Fotografer mulai memberi aba-aba. Satu….

“Akankah kenangan lemah seperti itu dapat bertahan?” tanya Kyung-joon. Da-ran menoleh. Kyung-joon menatapnya dan…menciumnyaaa!!!

bl-00413 bl-00416

Da-ran terkejut.

“Bagaimana ini? Ini bukan ingatan dengan Seo Yoon-jae, tapi dengan Kang Kyung-joon. Gil Teacher, ingatlah baik-baik. Ini adalah kiss pertama Kang Kyung-joon.”

bl-00419 bl-00421

LOL…bukan Amy! Entah Ma-ri akan senang mendengarnya atau tidak.

[Bersambung ke Bagian 2]

Komentar:

Aku akan membagi komentarku menjadi dua bagian karena begitu banyak yang ingin kukatakan^^

Sejak awal aku tidak percaya Yoon-jae dan Se-young memiliki hubungan lebih, setidaknya dari sisi Yoon-jae. Walau Yoon-jae orang yang sangat baik, tidak mungkin ia menikahi Da-ran hanya karena rasa tanggungjawab. Jika ia orang yang baik dan memang menyukai Se-young, ia tidak akan meninggalkan Se-young begitu saja bukan?

Mengenai tiket itu, aku rasa akan ada penjelasan. Namun harus menunggu hingga Yoon-jae sadar. Mungkin ada masa lalunya yang menghalanginya dengan Da-ran dan ia berniat menyelesaikannya terlebih dulu sebelum menikah. Apakah masa lalunya berhubungan dengan Kyung-joon? Sangat mungkin.

Walau aku yakin Yoon-jae tidak mengkhianati Da-ran, aku tetap tidak yakin kalau keduanya pantas menikah. Terlalu banyak lubang dalam hubungan mereka.

Da-ran akhirnya bisa menerima kalau hubungannya dengan Yoon-jae tak sesempurna yang ia bayangkan. Menyakitkan namun ia berani mengambil langkah untuk mengakhirinya.

Benar apa yang Kyung-joon katakan. Selama ini ia berada di sisi Da-ran sebagai Kyung-joon, tapi Da-ran hanya melihat Yoon-jae. Sekeras apapun Kyung-joon berusaha, Da-ran tidak melihatnya sebagai pria dewasa. Bagaimana hubungan mereka bisa berkembang? Belum lagi masalah suatu waktu roh mereka bisa tertukar kembali >,<

bl-00164 bl-00165

21 komentar:

  1. aq lebih suka jiwa Kyung Joon berada didalam tubuh Yoon Jae selamanya ajja. krn Da-Ran lbh cocok sama Yoon Jae dgn jiwa Kyung Joon.. hehehe... :D *mikirin semaunya aq sndri*


    -iReNe-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kyung-joon(Gong Yoo) - Da-ran
      Kyung-joon (Shin) - Da-ran
      Kyung-joon (Shin)- Ma-ri
      Yoon-jae - Da-ran
      Choong-sik - Ma-ri

      Ayo dipilih...dipilih...seribu 3...lho??

      Hapus
    2. aq pilih Kyung-Joon(Gong Yoo) - Da-Ran n Choong-Sik - Ma-ri ajja berapa yah? klo dapet lgsg bungkus ajja dh... *lohh?* uda kyk makanan ajja... wwkkwkk.... klo emg Kyung-Joon(Gong Yoo) yg aq suka berarti jiwa mereka gag akan kembali slama'y donk? gag seru donk cerita'y? nti misteri ttg Yoon-Jae n Se-Young gag akan terbuka donk? penasaran jg donk yah? hahahahaha.... *kebanyakan "donk" nya* wkwkwkkwk


      -iReNe-

      Hapus
  2. setuju !
    cocokan sama yooon jae dgn jiewa kyung joon <3
    penasaran banget sama ending drama ini!
    kayaknya sulit ditebak..
    semoga happy ending deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya drama Hong sister happy ending, gumiho aja bisa jadi sama manusia^^ mudah-mudahan drama ini juga sama :D

      Hapus
  3. Menurutku Yoon Jae, bukan orang seperti yang digambarkan Se-Young ataupun yang dibayangkan Kyung Joon, sehingga Da Ran salah paham terhadap Yoon Jae. Yah, tapi mau gimana lagi Yoon Jae belum sadar, dan gak bisa jelasin bagaimana dia sebenarnya.

    Tapi sepertinya akhir ceritanya Da Ran couple'nya Yoon Jae.

    Aku penasaran dari episode 4 kemarin, sepertinya Kyung Joon dan Yoon Jae terhubung dengan benang merah yakni tanggal 24 Juni dan ayah Kyung Joon yang masih menjadi misteri, yang membuat roh mereka bertukar badan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih banyak misteri yang tidak terungkap. Sepertinya semua akan terungkap sekaligus pada suatu waktu :p

      Hapus
  4. emm, qt kan blm tau bnyk soal yoon jae.. yg jelas ni drama bener2 bikin penasaran, sangat kutunggu sinop selanjutnyaaa,..

    BalasHapus
  5. mba fanny makasih buat sinopnya...
    penasaran dibuat drama ini.. sgt berharap da ran sama kyung joon tapi agak aneh kalo selamanya kyung joon di dalam tubuh yoon jae..

    mungkin ga ya jiwa kyung joon sama yoon jae ketuker itu cuma suatu cara untuk menyelesaikan masalah hubungan yoon jae sama da ran trus nanti pas balik ke raga masing2 kyung joon nya ga inget apa2 kaya yg di bilang jang mari... hahaha


    -lee

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin aja, tapi walaupun kyung-joon ngga inget apa-apa, Da-ran inget semuanya. Dan lagi sebenarnya tokoh utama cerita ini adalah Kyung-joon, jadi sepertinya pertukaran jiwa ini lebih untuk menyelesaikan masalah Kyung-joon.
      Masalah Yoon-jae dan Da-ran sepertinya berakhir di episode ini, saat Da-ran memutuskan tak jadi menikah.

      Hapus
  6. gumawo unnie,, dah dibikinin sinopsisnya,,,,, maaf karena jarang banget komen akhir2 nie,,, walaupun sebenernya aq tetap ngikutin drama ini dan tetep baca sinopnya unnie,,,,
    aq mau tanya sama unnie fanny..... mengenai ep 5 nie,,,
    unnie ngerasa gak kalau episode yang ditampilin ini berbeda dengan preview yang ditampilinnya?? aq ampe muter berulang2,,,, episode ini,,,, ada beberapa bagian yang berbeda seperti,, adegan da ran ke toko perhiasan nyobainn cincin,, itu ga ada,,, terus adegan ketika ketemu se-young,, pas di preview tanganya da ran di perban tapi kenyataannya tangannya da ran baik2 aj, ,,, terus kata temen ku,, adegan dipukulin sama ibunya,,, gaya rambutnya gil da ran berbeda..... adakah yang bisa menjawab??? selain itu.... jalan cerita episode 5 ini gak ketebak,,,,, kenapa lama sekali pertukarannya????

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, ada beberapa adegan preview yang tidak ada dalam dramanya, baik ep 5 maupun ep 6. menurutku ada beberapa bagian yang dipotong untuk mempercepat jalan cerita. Mungkin tangan Da-ran terluka waktu ia memegang gelasnya erat-erat saat bertemu Se-young, lalu ia pergi ke toko perhiasan dan menemukan ukurannya tidak cocok. Tapi kurasa semua itu tidak penting, hanya untuk meyakinkan Da-ran kalau Yoon-jae tidak mencintainya.

      Sepertinya drama ini sudah memasuki tahap kejar tayang. Mereka berusaha menampilkan preview namun diubah pada saat-saat terakhir. Bahkan tidak ada preview untuk episode mendatang.

      Drama Hong sister kali ini lebih njelimet dari drama-drama mereka sebelumnya.Ngga bisa ditebak. But, it's fun^^

      Hapus
  7. Halllo mbak fanny...selama ini aku silent reader. Aku bukan penggemar K-drama (lebih suka J-dorama) tapi jadi tertarik ke sini gara2 nyari sinopsis Moon. Nemu blog ini dan jadi sukaaa banget sama gaya penceritaan mbak. Beda banget sama pe-nyinopsis yg lain. Aku yg ga nonton seolah2 nonton sendiri per adegannya. Penjelasannya juga detail sehingga aku yg buta budaya korea jadi paham. Tetap semangat nulis ya mbak... BIG ini sinopsis kedua yg kuikuti. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo juga, fauziah^^ thank you untuk komennya, aku sendiri kadang tak sempat membalas komen2 tapi aku pasti baca semuanya :)

      Hapus
  8. lanjut mbak fanny.
    tambah seru ceritanya...
    nggak sabar nunggu sinopsis selanjutnya ^_^

    BalasHapus
  9. waw,....
    penasaran bgt!!!!
    og kisahnya mirip secret garden ya?? tp yg ini yg ketuker cowo-cowo, klu SG yg ketuker cewe-cowo
    ditunggu y sinop nya,..
    (*,*)

    BalasHapus
  10. haha,dokter lebih punya banyak alasan, "aku dokter" wkwkwkwk ^^"
    aih, jadi mau remotenya kyung joon :P
    suzy is too cute for being teacher!!!andwae please >_<
    i know mbak, i know she is, i cant count how much she wore that dress t.t
    btw, gambar terakhir, do u think same with me? kembali?oh secret garden, miss it...
    da ran gak punya kerutan kalo tidur beda ma ra im :)
    scriptwriter, please dont make them so pity i still like gong yoo n lee min jung, is it possible? but thanks to that kiss, u prove it finally xD tapi kok aneh mbak? kalo ini first kissnya kyung joon, kemaren yang nyoba ngekiss itu apa? not a kiss? -.-

    mom's insting?mom's wish actually ^^
    THANK YOU MBAK FANNY!!!
    *missing mbak elok

    BalasHapus
  11. mbak fany,,, semngat trus ya nulis nya..
    ^^

    ini drama bkin ntbook n modem ku nyala trus,
    jdi nebak-nebak sndri endingnya..

    tpi kalau aku maunya Kyung Joon jadian ma Da ran,, hehhe

    BalasHapus
  12. entah mengapa aku selalu menentang pasangan yg beda usia, apalagi kalo cowonya yang muda, bikin ilfeel,,kekkekkeke aku maunya Kyung Joon sama Ma Ri

    BalasHapus
  13. mbak fanny, tau gak judul lagu yg ada di episode ini? pas adegan da ran mabuk n KKJ datang terus nemenin dia ampe tidur itu looooo, aku suka banget ama lagu itu. tolong dibales yaa mbak, maaci~

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)