Jumat, 08 Juni 2012

Sinopsis Big Episode 1

k2h-00783

Gil Da-ran (Lee Min-jung) berlari-lari menerobos kerumunan undangan dalam sebuah pesta pernikahan. Ia berusaha melindungi buket bunga yang dipegangnya. Da-ran bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga dan bertugas mengantar bunga itu pada pengantin wanita.

Buket bunga tiba dengan selamat walau terlambat. Pengantin wanita siap memarahi si pengantar bunga tapi tak jadi begitu mengenali Da-ran. Da-ran ternyata teman si pengantin wanita semasa sekolah. (Pengantin wanita itu cameo oleh Lee Hee-jin, pemeran Jenny di Best Love^^ Hong bersaudara memang suka banget nampilin cameo dari drama-drama mereka sebelumnya).

k2h-00006k2h-00007 

Suasana jadi kikuk karena ternyata semua teman-teman mereka ikut diundang, kecuali Da-ran. Pengantin wanita itu meminta maaf tidak mengundang Da-ran karena kehabisan undangan. Da-ran tidak mempermasalahkannya. Saat sesi foto pengantin bersama teman-temannya, pengantin itu mengajak Da-ran ikut berfoto, walau ketara banget pengantin itu dan teman-temannya terpaksa menawarinya demi basa basi.

Da-ran melihat pakaiannya yang lusuh. Ia cukup tahu diri untuk menolak berfoto dengan alasan masih ada kiriman yang harus ia antarkan.

k2h-00014 k2h-00015

Setelah mendapat cap untuk tanda terima buketnya, Da-ran bersiap pergi. Tapi….hei, bukankah ia juga teman mempelai wanita? Da-ran mengambil uang dan memasukkannya dalam amplop, untuk ditukar dengan kupon makanan pesta itu.

Da-ran makan sambil mengingatkan dirinya untuk lulus tahun ini. Teman-teman yang diundang ke pesta pernikahan hanya yang lulus saja. Jika ia tidak lulus juga bisa-bisa ia tidak menikah.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Toko bunga memberitahu Da-ran kalau Da-ran mengantar buket yang salah. Da-ran harus mengambilnya kembali dalam keadaan utuh.

k2h-00019 k2h-00026

Pengantin wanita siap melempar buketnya. Da-ran menerobos ke barisan depan para wanita lajang yang belum menikah. Mereka heran mengapa Da-ran belum pergi juga. Da-ran beralasan ia teman pengantin juga, jadi harus mendukung sampai akhir.

“Kang Min-joo (pengantin wanita), kau benar-benar beruntung. Kau hanya membayar 30.000 won tapi mendapat buket seharga 1 juta won. Aku harus mendapatkan bunga itu kembali,” kata Da-ran dalam hatinya. “Dan lagi aku sudah memberikan uang. Aku berhak menangkap buket itu.”

Da-ran mengambil ancang-ancang. “Lemparkan!” serunya dalam hati.

Buket dilempar. Da-ran berusaha menangkap buket itu. Ia mundur…mundurr….dan hampir saja ia menangkap buket itu jika tidak tersenggol oleh seseorang. Pria itu (Gong Yoo) mengulurkan tangan untuk menolong Da-ran yang melayang jatuh (dengan gerakan slow motion dramatis) dari ujung tangga.

k2h-00036 k2h-00041

Da-ran berusaha meraih tangan pria itu. Jari mereka sempat bersentuhan tapi meleset. Da-ran melayang dan mendarat dengan sukses di bawah tangga. Buket bunga jatuh tepat di sebelahnya.

 k2h-00051 k2h-00056

“Hari itu, walau aku tidak berhasil menangkap buket temanku, aku menangkap seorang pria untuk diriku. Terbang melewati 36 anak tangga, telah mematahkan tulang ekor dan pergelangan tanganku. Aku juga tidak mengikuti ujian profesionalku yang diadakan 7 hari kemudian. Aku dirawat di rumah sakit selama 2 bulan. Pria itu (yang menyenggol Da-ran) merawatku selama aku di rumah sakit. Ia seorang dokter. Ia melamarku pada hari gipsku dilepas. Sebulan lagi aku akan menikah dengannya. Jika aku memiliki keberuntungan dalam bertemu orang, aku tidak keberatan jatuh melewati tangga untuk itu. Aku sedang mempersiapkan diri untuk ujian profesionalku. Mulai musim semi ini, aku akan menjadi seorang guru di sebuah SMA. Aku ingin menjadi guru dan istri yang baik. Tolong dukung aku.”

Itulah cerita yang dikirimkan Da-ran ke sebuah radio. Di atas bis, Da-ran tak henti-hentinya tersenyum mendengar penyiar membacakan ceritanya. Apalagi ketika ia mendapat rice cooker sebagai hadiah atas ceritanya itu.

k2h-00060 k2h-00068

Radio memutar lagu “Will You Marry Me” (Lee Seung-gi). Da-ran bergoyang dan bersenandung mengikuti irama lagu. Ia melihat ke jendela bis. Terlihat bayangan seorang pemuda sedang memperhatikannya. Da-ran menoleh. Pemuda cute itu terus menatapnya.

Da-ran jadi bingung. Ia memeriksa wajahnya, jangan-jangan ada kotoran atau ada yang aneh dengan wajahnya. Ia menoleh lagi. Pemuda itu masih melihatnya lalu melihat ke arah lain. Da-ran berusaha tak mempedulikannya. Pemuda cute itu lagi-lagi memperhatikan Da-ran dan tersenyum.

k2h-00079 k2h-00080

Da-ran turun dari bus sambil memikirkan mengapa pemuda itu terus menerus menatapnya. Mau tak mau ia tersenyum mengira dirinya masih sanggup memikat anak muda.

“Tunggu sebentar!!” terdengar seseorang berteriak.

Da-ran menoleh. Pemuda di bus tadi berlari mendekati Da-ran dan menggenggam tangan Da-ran yang sedang memegang payung.

k2h-00093 k2h-00095

“Apa kau mengikutiku turun dari bis?” tanya Da-ran. Pemuda itu hanya memandanginya.

“Astaga…apa yang kulakukan? Begini, aku akan segera menikah. Dan lagi aku sebenarnya lebih tua dari yang terlihat. Tolong jangan seperti ini,” Da-ran berusaha melepaskan tangannya dari tangan pemuda itu dan berjalan pergi.

Tapi pemuda itu tidak melepaskan tangannya dari payung Da-ran.

“O-ow, bukan itu maksudku. This is mine. Ini payungku,” kata si pemuda.

Gubrakkk!! Kalau aku jadi Da-ran udah nyumput deh di kulkas^^

k2h-00105 k2h-00106

Da-ran bengong. Pemuda itu berkata Da-ran telah salah mengambil payungnya saat turun dari bis. Karena itu ia mengikutinya. Ia menarik payung itu dari tangan Da-ran dan berjalan pergi.

Gilaran Da-ran yang mengikuti pemuda itu untuk ikut berlindung dari hujan.

“Kalau begitu mana payungku?”

“Di bis,” jawab pemuda itu cuek.

“Kau tidak membawa payungku saat kau turun?”

“Mengapa aku harus membawa payung orang lain?”

Da-ran berkata ia membawa payung pemuda itu jadi pemuda itu juga harus membawakan payungnya.

“Kita seharusnya mengurus payung kita masing-masing,” kata pemuda itu sambil meninggalkan Da-ran.

“Hei!!!” Da-ran menghentikan pemuda itu. “Itu semua gara-gara kau menatapku terus. Aku jadi gugup dan salah mengambil payung. Kau menatapku tadi kan? Kan?”

“Memangnya kenapa?”

“Benar, kan? Kau menatapku dan tertawa, ya kan?”

“Benar,” kata pemuda itu geli. “Karena terlalu lucu. Lucu melihatmu mendengarkan radio.”

Kilas balik: Da-ran sebenarnya berseru keras-keras saat ia mengetahui kalau ia mendapat rice cooker. Dan Da-ran salah mengambil payung pemuda itu yang bersebelahan dengan payungnya.

“Oooh..jadi itu sebabnya kau menatapku?” kata Da-ran malu.

Pemuda itu berkata bukan hanya dia saja, seluruh penumpang bis juga memperhatikan Da-ran.

k2h-00121 k2h-00122

“Kalau begitu, sebenarnya kau yang memperhatikan aku?” tanya pemuda itu sambil mengangguk mengerti. Ia kembali berjalan. Da-ran terpaksa mengikuti agar tidak kehujanan.

“Benar juga, ahjumma (tante) biasanya tidak melihat ahjusshi (om-om), tapi hanya melihat pria muda yang tampan. Begitu senangnya hingga salah mengambil payung.” Ia melihat Da-ran yang terus mengikutinya. “Apa kau akan mengikutiku terus?”

“Tidak,” sahut Da-ran, “Aku pergi sekarang. Maaf aku telah salah mengambil payungmu. Aku menyesal tidak membawa turun payungku. Selamat tinggal.”

Da-ran menutupi kepalanya dengan sweater dan berlari pergi. Tapi pemuda itu menghalangi Da-ran dengan payungnya. Ia bertanya apakah Da-ran bekerja di sekolah di depan mereka. Ia menunjuk sekolah di hadapan mereka.

Da-ran berkata pemuda itu tidak perlu tahu. Ia lalu berlari ke sekolah itu. Pemuda itu menggelengkan kepala.

k2h-00139 k2h-00142

Da-ran masuk ke ruang guru sambil membereskan rambutnya yang basah. Kepala sekolah menegurnya. Da-ran berkata ia kehilangan payungnya dalam perjalanan ke sekolah.

“Apa kau sudah sarapan?” tanya kepsek.

“Sudah,” jawab Da-ran.

“Kau tak lupa sarapan, berarti perutmu lebih pintar dari otakmu,” ujar Kepsek. Ia mengingatkan kalau seorang guru harus menjaga image-nya. Da-ran harus menanamkan prinsip itu dalam otaknya.

k2h-00152 k2h-00156

Seorang guru pria mendengar pembicaraan itu dan diam-diam menaruh handuk di kursi Da-ran sambil berjalan ke luar. Saat ia menenangkan debaran jantungnya, ia melihat seorang pemuda yang mengintip ke ruang guru. Pemuda cute itu, yang berebut payung dengan Da-ran, menjelaskan kalau ia adalah murid pindahan. Guru pria tadi membuka pintu ruang guru dan menyuruh pemuda tadi masuk.

Da-ran melongo melihat pemuda itu tersenyum nakal melihat ke arahnya. Kepsek mengenalkan pemuda tiu sebagai Kang Kyung-joon (Shin), murid pindahan dari Amerika yang baru mulai sekolah hari ini. Kyung-joon bersekolah di sekolah paling elit di Amerika bagian barat dan murid yang pintar dengan nilai-nilai mengagumkan.

Da-ran merunduk dan menutupi wajahnya dengan tangan. Kyung-joon tersenyum geli. Kepsek meminta guru-guru memperlihatkan kemampuan yang sebanding dengan sekolah-sekolah di Amerika.

k2h-00165 k2h-00166

“Ibu Gil Da-ran, apa kau baru saja menutup matamu?” tanya kepsek.

“Tidak, aku sedang menge…dip,”

“Jika mata besarmu telah selesai mengedip, bawa murid ini tur ke sekeliling sekolah,” kata kepsek.

Da-ran keluar dari ruang guru untuk memperlihatkan sekolah itu pada Kyung-joon. Kyung-joon menyindir apakah sekarang ia boleh mengikuti Da-ran.

“Follow me,” sahut Da-ran kesal.

k2h-00170 k2h-00182

Da-ran berkata sekolah di Amerika dan Korea pada dasarnya sama saja. Kyung-joon tidak setuju, sekolah ini benar-benar kecil.

“Walau kecil tetap saja memiliki fasilitas yang sama.”

“Tidak juga,” sahut Kyung-joon.

Da-ran menegur Kyung-joon karena menggunakan banmal (bahasa pergaulan) dengannya. Kyung-joon berkilah ia barusan berbicara pada dirinya sendiri. Apakah ia juga harus berbicara sopan pada dirinya sendiri?

Da-ran berkata ia hanya mengingatkan. Sambil menahan kekesalannya, Da-ran mengajak Kyung-joon melihat perpustakaan.

“Lupakan perpustakaan, kita langsung ke tempat olahraga saja. Di mana itu?” ujar Kyung-joon, lagi-lagi menggunakan banmal.

“Di mana? Di mana? Di mana? Itu bukan berbicara pada dirimu sendiri. Itu jelas-jelas pertanyaan,” tuduh Da-ran.

“Aku..masih…kaku…menggunakan…bahasa Korea..sorry,” kata Kyung-joon dengan aksen Amerika yang dibuat-buat.

Da-ran tak tahan lagi. “Kau baru saja kembali dari Amerika jadi kau mungkin belum tahu dengan jelas, ada kalimat terkenal di Korea yang harus kau ingat baik-baik.”

Kyung-joon mengangguk.

“Aku adalah guru dan kau seorang murid! I’m a teacher, you are a student! Ok??”

“Ok, Gil Da-ran.”

“Gil Da-ran? Teacher, teacher, guru, guru!!”

k2h-00198 k2h-00199

“Ok, teacher Gil.”

“Teacher Gil?”

Ckckck..cape deh >,<

Di tengah tur, Da-ran mendapat telepon dari Yoon-jae, tunangannya. Da-ran langsung melupakan Kyung-joon dan menjawab telepon itu bagai gadis yang kasmaran. Kyung-joon memperhatikan Da-ran menjawab telepon sambil menggambar tanda hati di kaca jendela yang berembun.

Ternyata Yoon-jae sibuk hingga ia tak bisa makan malam dengan Da-ran malam ini. Tapi Da-ran bisa menemuinya di rumah sakit sambil membawakan makan malam. Da-ran yang awalnya kecewa langsung ceria kembali.

k2h-00215 k2h-00216

“Apakah dia dokter yang kaudapatkan saat tulang ekormu patah?” tanya Kyung-joon. Ia mendengarnya dari radio. Da-ran meminta Kyung-joon merahasiakan cerita itu. Ia pikir murid di sekolahnya tidak akan mengetahui kalau ia mengirimkan cerita ke radio.

“Aku hanya melakukannya untuk bersenang-senang,” kata Da-ran.

“Juga karena kau ingin rice cooker,” sahut Kyung-joon. Da-ran terpaksa membenarkan.

“Oke.”

“Oke?” Da-ran senang Kyung-joon berjanji untuk merahasiakannya. Tapi sebagai balasannya, Kyung-joon ingin Da-ran tidak terus menerus mengoreksinya jika ia berbahasa banmal.

Kyung-joon merasa tur-nya sudah cukup. Ia melompat keluar dari jendela dan pergi begitu saja, membuat Da-ran mengomel.

k2h-00229 k2h-00232

Kyung-joon dihalangi oleh tiga siswa dari sekolah itu. Seorang dari mereka berkata ia dengar Kyung-joon pindahan dari Amerika.

“Seorang temanku pindah ke sana saat SMP. Apa kau Kang Min-shik?” tanya siswa itu, seakan-akan Amerika adalah nama sekolah juga.

“O-ow..you don’t even know about States? Whatever,” sahut Kyung-joon cuek.

Ketiga siswa itu terbengong-bengong mendengar bahasa Inggris Kyung-joon yang mereka anggap keren.

“My name is Gil Choong-sik. Are you….can…Korea??” tanya siswa itu. Pfftt…maksudnya sih ‘can you speak Korean?’. Choong-sik (Baek Seung-hyun) menganggap bahasa Inggrisnya sudah keren. Ia mengira Kyung-joon tak mengerti perkataannya karena Kyung-joon hanya diam saja.

“Stupid,” kata Kyung-joon sambil berjalan pergi.

k2h-00254 k2h-00263

“Stu…tunggu, tunggu..” Choong-sik memegangi tangan Kyung-joon. Ia bertanya apa arti perkataan itu pada kedua temannya.

“Hei, Krystal (dari grup f(x)) selalu mengatakan itu dalam High Kick 3 (drama komedi harian terkenal di Korea),” jawab salah satu temannya.

“Stupid! Bukankah itu penghinaan?” tanyanya pada Kyung-joon. Ia menyadari Kyung-joon sebenarnya mengerti perkataannya.

“Hei kids, leave me alone,” ujar Kyung-joon sambil melepaskan tangannya. Tapi Choong-sik tak melepasnya.

“Jika kau mengerti maka katakan dalam bahasa Korea, dasar brengsek!”

“Sungguh mengganggu, pergilah,” kata Kyung-joon dalam bahasa Korea. Ia menepis tangan Choong-sik dan berjalan pergi.

Choong-sik hendak menangkap pundak Kyung-joon tapi meleset hingga ia terjatuh. Ia cepat-cepat bangkit berdiri untuk menutupi rasa malunya, lalu melancarkan tinju ke arah Kyung-joon. Tapi seseorang menahan tinjunya.

k2h-00268 k2h-00270

Da-ran yang menahannya. Ia menatap Choong-sik. Choong-sik ketakutan. Ia buru-buru melarikan diri. Da-ran mengejarnya dan memukulinya sambil terus mengomel.

Choong-sik berteriak-teriak kalau ia bahkan belum sempat memukul Kyung-joon. Da-ran tak peduli. Ia terus mengejar Choong-sik.

k2h-00285k2h-00284 

“Apakah guru-guru di Korea boleh memukuli muridnya sesuka hati mereka?” tanya Kyung-joon pada kedua teman Choong-sik. Kedua siswa itu sepertinya sudah biasa melihat pemandangan di depan mereka.

“Tidak boleh.”

“Kalau begitu ia bisa menuntut guru itu?’ tanya Kyung-joon.

“Guru itu noona (kakak perempuan) dari Choong-sik.”

“Noona?” gumam Kyung-joon. Ia tertawa kecil melihat keduanya. Hihi…emang kedua kakak beradik ini memang lucu^^

k2h-00292 k2h-00295

Choong-shik masih takut dan kesal pada kakaknya. Da-ran berkata ia memaafkan Choong-sik jika nilainya jelek tapi Choong-sik tak boleh berkelahi. Choong-sik mengancam akan memberitahu ayah mereka kalau Da-ran memukulnya, Da-ran balas mengancam akan memberitahu ibu mereka.

Kyung-joon melihat mereka dari jauh. Walau keduanya terus bertengkar tapi terlihat jelas kalau mereka saling menyayangi. Kyung-joon terlihat murung.

k2h-00311 k2h-00312

Kyung-joon pulang ke rumahnya yang besar. Tampaknya ia hanya sendirian di rumah itu. Kulkasnya penuh dengan makanan beku yang tinggal dihangatkan di microwave.

Malam itu Da-ran pergi ke rumah sakit membawakan makanan untuk Yoon-jae. Ia sempat bertemu dengan dokter Lee Se-young (Jang Hee-jin), rekan kerja Yoon-jae. Mereka mengobrol tentang pernikahan Da-ran dan Yoon-jae yang akan diadakan sebentar lagi. Da-ran berkata undangannya telah dikirim pada Yoon-jae, apakah Se-young belum menerimanya. Se-young belum menerimanya. Ia menyarankan agar Da-ran menanyakan hal itu pada Yoon-jae.

k2h-00325 k2h-00326

Da-ran pergi ke ruang kerja Yoon-jae. Ia melihat foto Yoon-jae bersama Se-young dan teman mereka yang lain di papan buletin. Da-ran mendapat ide. Ia menempelkan fotonya bersama Yoon-jae di papan itu.

Da-ran melihat tempat tidur Yoon-jae (untuk beristirahat di sela-sela jam jaga dokter). Ia teringat percakapannya dengan Yoon-jae saat mereka merencanakan hidup baru mereka.

k2h-00330 k2h-00333

Kilas balik:

Da-ran dan Yoon-jae duduk berdampingan di tempat tidur. Yoon-jae berkata mereka tidak perlu membeli perlengkapan yang baru karena ia belum lama menggunakannya. Da-ran berkata mereka tetap harus membeli keperluan mendasar. Tempat tidur, misalnya. Mereka memerlukan tempat tidur yang lebih besar. Da-ran bercerita ada tempat tidur yang ia sukai yang pernah ia lihat. Pasti sangat nyaman.

Yoon-jae menanyakan besarnya tempat tidur itu. Da-ran merentangkan tangannya. “Sebesar ini?” Yoon-jae ikut merentangkan tangan di belakang tangan Da-ran, yang hanya alasan untuk menyandarkan kepala Da-ran di pundaknya. Yoon-jae berkata jika sebesar itu pasti cukup. Yoon-jae menyandarkan kepalanya pada Da-ran. Mereka tersenyum.

k2h-00344 k2h-00354

Da-ran merentangkan tangannya kembali mengingat kejadian itu. Ia tersenyum senang. Kakinya tak sengaja menyenggol sebuah kotak di bawah tempat tidur Yoon-jae. Ia mengeluarkannya. Kotak berisi undangan pernikahannya, dan belum dibuka sama sekali. Da-ran bertanya-tanya apakah Yoon-jae tak ingin melihat undangan mereka seperti apa.

k2h-00362 k2h-00364

Karena Yoon-jae tak muncul juga, Da-ran memutuskan untuk pergi ke rumah makan ayahnya. Ayahnya menerka Da-ran baru pergi menemui Yoon-jae. Ia berharap Da-ran menikah setelah lulus ujian. Da-ran berkata ia tidak yakin bisa lulus. Ayahnya dengan tegas berkata Da-ran harus lulus. Menjadi istri seorang dokter bukanlah alasan untuk tidak lulus. Da-ran berkata ia sedang belajar dengan keras.

Mereka pulang ke rumah. Choong-sik dan ibunya memperlihatkan alat olahraga yang baru mereka beli. Choong-sik berkata kamar Da-ran bisa digunakan sebagai ruang fitness setelah Da-ran menikah.

k2h-00370 k2h-00371

Ayah marah dan berkata Da-ran masih harus belajar di kamarnya. Ia menegur istrinya yang telah membeli alat itu. Ibu Da-ran menjelaskan kalau alat itu juga bagus untuk menurunkan berat badan dan menjaga kulit Da-ran.

“Hal paling penting yang harus Da-ran persiapkan adalah ujiannya. Da-ran, pergilah mandi dan belajar,” ujar ayahnya.

“Ya,” jawab Da-ran.

“Sayang…Sayang..Pak Guru? Pak Guru? Apa kau marah?” Ibu Da-ran menyusul suaminya yang masuk ke kamar.

(Ayah dan Ibu Da-ran terpaut beda usia 16 tahun. Mereka menikah saat ayah berusia 35 tahun dan ibu berusia 19 tahun. Ibu adalah murid ayah pada waktu mereka pertama bertemu.)

Melihat wajah Da-ran yang murung, Choong-sik berpikir hal ini ada kaitannya dengan Yoon-jae. Ia bertanya apakah sekali-kali ia harus mengunjungi calon kakak iparnya ke rumah sakit. Da-ran mengacungkan tinjunya, awas kalau Choong-sik pergi ke sana tanpa sepengetahuannya.

k2h-00376 k2h-00380

Yoon-jae kembali ke ruangannya. Ia melihat kotak makan malam yang ditinggalkan Da-ran untuknya, dengan sebuah pesan tertempel di atasnya. Da-ran berkata ia pulang dulu karena Yoon-jae kelihatannya sibuk. Ia mengingatkan kalau mereka akan melihat perabotan bersama besok. Yoon-jae menarik nafas panjang. Mungkin merasa bersalah pada Da-ran. Tapi mengapa ia tidak terlihat bahagia sedikitpun?

k2h-00393 k2h-00399

Keesokan paginya paman Kyung-joon membawakan motor baru untuk Kyung-joon. Ia berkata ia mencari motor itu dengan susah payah, baru bisa membelinya untuk Kyung-joon. Kyung-joon tidak terkesan, dengan sinis ia berkata pamannya tidak membelikan motor ini untuknya. Uang yang digunakan untuk membeli motor itu adalah uang warisan ibunya untuknya, jadi pamannya hanya menolong membelikannya.

Walau kesal, pamannya tak bisa membantah. Bibinya menaruh beberapa kotak makanan beku dan berbotol-botol minuman bersoda ke dalam kulkas. Tampaknya mereka mengunjungi Kyung-joon sesekali. Paman menawarkan untuk “membelikan” tempat tidur baru untuk Kyung-joon. Ia lihta tempat tidur itu sudah kekecilan.

Kyung-joon menolak tawarannya, ia tidak bisa tidur jika bukan di tempat tidur itu. Bibinya berkata mungkin Kyung-joon tidak bisa tidur karena rumahnya terlalu besar. Ia mengusulkan agar Kyung-joon meminta pamannya menjual rumah itu dan pindah ke rumah yang lebih kecil.

Lagi-lagi Kyung-joon menolak. Ibunya membelikan rumah ini untuknya, jadi ia akan tinggal di sini. Paman dan bibinya terlihat kesal tapi tak bisa berkata apa-apa lagi.

k2h-00400 k2h-00410

Kyung-joon masuk ke kamarnya dan melihat tempat tidurnya. Ia ingat saat baru pertama kali tidur di tempat tidur itu. Saat itu ia masih kecil. Ibunya berkata Kyung-joon akan cepat besar jika tidur di tempat tidur sendiri.

Kyung-joon berbaring di tempat tidurnya. Benar, tempat tidur itu sudah kekecilan. Kakinya sudah melewati tempat tidur itu.

“Big enough, aku sudah tumbuh cukup besar,” katanya dalam hati.

k2h-00422 k2h-00425

Kyung-joon pergi melihat-lihat tempat tidur baru. Sebuah tempat tidur menarik perhatiannya. Penjual berkata tempat tidur itu tersisa satu. Kyung-joon berkata ia akan membeli tempat tidur itu jika ia bisa tidur di atasnya (benar-benar tidur maksudnya).

Da-ran masuk ke toko yang sama hendak membeli tempat tidur yang selama ini ia incar. Bisa diduga, ia memilih tempat tidur yang sama dengan Kyung-joon. Karena Kyung-joon tidur menghadap ke arah lain, Da-ran tidak tahu kalau Kyung-joon yang sedang mencoba tempat tidur itu.

Da-ran mengeluh ia memilih tempat tidur itu duluan. Ia duduk di tepi tempat tidur dan mencoba melihat apakah orang yang mencoba tempat tidur itu benar-benar tidur.

Kyung-joon menoleh. Keduanya terkejut.

k2h-00429 k2h-00441

Da-ran menjelaskan ia datang ke situ untuk membeli perabotan baru bersama tunangannya. Ia bertanya apakah Kyung-joon hendak membeli tempat tidur itu. Kyung-joon mengaku ia masih memikirkannya.

“Masih banyak tempat tidur yang bagus. Ini tidak ada apa-apanya.”

“Ini cukup bagus.”

“Aku telah melihat banyak perabotan akhir-akhir ini, jadi aku tahu. Bahan yang ini tidak bagus untuk tubuh.”

“Tapi aku tidak merasa begitu.”

“Juga kelihatan tidak kokoh. Penopangnya terlihat lemah. Bagaimana jika kau tak sengaja menendangnya?” Da-ran menendang tiang tempat tidur itu. Lalu memeganginya, “Hooo…Lihat bergoyang, kan?”

“Benarkah?”

“Coba kau lihat bagian atasnya, tidak stabil juga.”

“Memangnya siapa yang akan sengaja menariknya?”

“Tentu saja ada kemungkinan seperti itu,” sahut Da-ran. Ia mempraktekkannya.

Da-ran menarik tiang penopang atas tempat tidur itu dan benar saja, penopang itu ambruk. Alhasil, Da-ran harus membeli tempat tidur rusak itu.

k2h-00450 k2h-00457

Da-ran mengajak Kyung-joon makan bersama dan bersikap sangat baik. Tujuannya? Menjual tempat tidur rusak itu pada Kyung-joon. Ia akan memberi diskon besar.

“Berapa?”

“20%.”

“50.”

“30?”

“50.”

“40?”

“50.”

k2h-00476 k2h-00477

“Baiklah, aku memberi diskon 50%. Jadi kau membelinya ya,” kata Da-ran senang.

“Tidak.”

Da-ran kebingungan. Kyung-joon berkata ia hanya melihat-lihat tempat tidur dan tidak berniat membeli. Da-ran memohon agar Kyung-joon membelinya. Ia ingin tempat tidur yang baru untuk pernikahannya.

Kyung-joon beralasan darimana ia mendapatkan uang untuk membelinya. Da-ran mengira Kyung-joon hendak membelinya untuk orang tuanya.

“Apa Guru tidak melihat dataku? Aku seorang yatim piatu. Tidak ada orang tua yang bisa kubelikan.”

“Aku minta maaf,” Da-ran jadi tak enak hati. Ia melihat Kyung-joon dengan tatapan simpati.

Yoon-jae menelepon Da-ran dan sekali lagi membatalkan janji mereka. Walau Da-ran berkata tidak apa-apa di telepon tapi Kyung-joon bisa melihat kalau Da-ran sangat kecewa.

k2h-00488 k2h-00495

Se-young melihat foto Da-ran dan Yoon-jae yang terpasang di papan buletin. Ia mencabutnya dan membuangnya ke tempat sampah. O-ow.

Yoon-jae dan rekan-rekannya masuk. Se-young bertanya pada Yoon-jae kapan Yoon-jae akan mengirimkan undangan pernikahannya. Seorang rekannya bertanya apakah undangannya belum dicetak. Belum, jawab Yoon-jae. Yoon-jae jelas berbohong dan Se-young tahu itu, tapi ia sama sekali tidak berusaha mengoreksinya.

k2h-00504 k2h-00506

Da-ran belajar hingga larut malam dan keesokan paginya bangun kesiangan. Da-ran takut dimarahi lagi oleh kepsek. Kyung-joon pergi ke sekolah dengan motor barunya. Melihat Da-ran berlari-lari di pinggir jalan, ia tersenyum.

Kyung-joon sengaja melewati kubangan air hingga air terciprat ke pakaian Da-ran. Da-ran terkejut, tapi ia tidak tahu kalau Kyung-joon yang sengaja mencipratnya.

k2h-00517 k2h-00520

Kyung-joon ditegur oleh guru Na (guru olahraga, guru yang naksir Da-ran) karena tidak mengenakan seragam. Kyung-joon berkata ia belum membelinya. Guru Na memberi waktu seminggu pada Kyung-joon untuk membelinya. Da-ran kebetulan mendengarnya.

Ia memanggil Kyung-joon ke ruang seni. Kyung-joon mengira Da-ran tahu ia yang telah menciprat air pada Da-ran tadi pagi.

“Aku melihatnya,” kata Da-ran, ”Aku merasa buruk jika kau pergi ke sekolah seperti itu. Sekolah memiliki peraturan.”

Da-ran menyerahkan sebuah bungkusan pada Kyung-joon. Ia berkata Kyung-joon tidak perlu merasa tak enak memakainya karena ia bisa mendapatkannya dengan mudah sebagai guru. Isinya seragam sekolah.

Da-ran meminta Kyung-joon memakainya sebelum siang. Ia juga meminta Kyung-joon tidak memasukkan tangan ke dalam saku saat di kelas.

Setelah Da-ran pergi, Kyung-joon melihat seragam itu. “Aku bilang aku yatim piatu, tapi aku tidak bilang kalau aku yatim piatu yang miskin,” gumamnya. Da-ran masuk kembali karena buku-bukunya tertinggal. Kyung-joon tersenyum. Jelas Da-ran tipe orang yang terlalu banyak memikirkan orang lain (well…tipe hampir semua pemeran utama Kdrama^^).

k2h-00532 k2h-00533

Kyung-joon mengenakan seragamnya. Walau ia mengomel bahannya jelek tapi ia tersentuh juga dengan perhatian Da-ran. Ia melihat dompetnya, di dalamnya terdapat gambar dua malaikat kecil yang saling menggapai.

Yoon-jae memandangi tiket pesawat tujuan Los Angeles di tangannya. Hanya satu tiket, atas namanya. Ia menyelipkan tiket itu ke dalam buku “Miracle”, buku yang sampul depannya bergambar sama dengan gambar di dalam dompet Kyung-joon.

k2h-00540 k2h-00545

Da-ran masuk ke kelas. Ia melihat Kyung-joon telah mengenakan seragamnya. Kyung-joon juga mengeluarkan tangannya dari sakunya. Da-ran memulai pelajaran.

Seorang murid mengusulkan agar Da-ran duduk di bangku. Da-ran melihat bangkunya, ada sebuah bantal bundar dengan lubang di tengahnya. Muridnya berseru itu bantal untuk tulang ekor Da-ran.

Mereka juga menyarankan agar Da-ran tidak menulis karena pergelangan tangannya nanti sakit lagi. Para murid itu menertawakan Da-ran. Da-ran berusaha mengabaikan mereka dan berteriak agar mereka tidak ribut. Da-ran terus menulis di papan tulis, membelakangi para muridnya.

k2h-00554 k2h-00560

Murid-murid tidak menghiraukan teguran Da-ran. Mereka semakin ribut menertawakan Da-ran yang mendapat seorang pria gara-gara terluka. Kyung-joon tak tahan melihat Da-ran ditertawakan, ia tahu Da-ran pasti sangat malu ditertawakan seperti itu.

Choong-sik akhirnya turun tangan. Ia menyuruh teman-teman sekelasnya diam.

k2h-00565 k2h-00568

Teman Da-ran sesama guru, Ae-kyung, menghibur Da-ran bahwa murid-murid itu hanya anak-anak jadi mereka bercanda seperti itu. Tidak usah dipedulikan. Da-ran berkata ia merasa sangat malu.

Ae-kyung berkata mengapa harus malu. Pergelangan tangan Da-ran patah tapi berhasil mencengkeram pergelangan kaki seorang dokter. Itu adalah keberuntungan.

Da-ran berkata bagaimana jika situasinya dibalik. Jika ia seorang dokter, apakah ia akan menikahi pria yang tak sengaja ia patahkan tangannya? Ae-kyung berkata itu adalah kesialan.

Ae-kyung segera meralatnya, “Itu bukan mimpi buruk. Itu adalah love story.” Pasangan yang tidak mempedulikan status dan menikah karena saling mencintai. Ae-kyung menyemangati Da-ran yang nanti akan melihat rumah barunya bersama Yoon-jae.

k2h-00575 k2h-00579

Tapi Da-ran masih merasa murung. Apalagi ketika Yoon-jae lagi-lagi membatalkan janjinya. Yoon-jae meminta maaf. Awalnya Da-ran berusaha bersikap seperti biasanya, tapi rentetan peristiwa hari ini membuatnya tak tahan lagi.

“Rumah itu akan kita tinggali bersama, seharusnya kita berdua yang melihatnya. Apakah kau begitu sibuk?” tanya Da-ran dengan suara bergetar menahan tangis.

Kyung-joon melihat Da-ran dari jauh. Yoon-jae berkata ada situasi darurat. Da-ran berkata kalau begitu tidak apa-apa, tidak ada yang bisa mereka lakukan. Yoon-jae mendengar perubahan pada suara Da-ran. Ia bertanya apakah Da-ran benar-benar baik-baik saja.

“Sebenarnya…sebenarnya….aku tidak baik-baik saja,” Da-ran mulai menangis, “Aku sangat lelah..Yoon-jae-shi, kau bilang kau merasa bersalah padaku. Kau bilang kau akan bertanggung jawab. Itulah sebabnya kau mau menikahiku, kan? Benarkah seperti itu? Apakah kau mau menikahiku karena kau merasa bersalah dan ingin bertanggungjawab? Jika tidak, apakah kau benar-benar mencintaiku? Jika kau tidak mencintaiku, tidak apa-apa kita tidak menikah.”

Da-ran menutup teleponnya dan menangis terisak-isak.

k2h-00597 k2h-00608

“Bagus juga. Ia membuat semuanya menjadi jelas,” gumam Kyung-joon yang mendengarkan percakapan itu. Hmm..siapapun bisa melihat kalau Yoon-jae adalah tunangan yang aneh.

Da-ran baru menyadari apa yang dikatakannya pada Yoon-jae dan ia menyesal. Ia ingin menelepon Yoon-jae kembali tapi tidak tahu apa yang harus ia katakan. Kyung-joon merebut ponsel Da-ran (lagi-lagi galaxy note pink^^).

k2h-00616 k2h-00622

Karena Kyung-joon tak mengembalikan ponselnya, Da-ran terpaksa ikut dengan Kyung-joon. Mereka naik motor ke luar kota, sebuah tempat yang berpemandangan indah.

Da-ran berkata apa yang dilakukan Kyung-joon benar dengan menariknya ke tempat ini. Jika ia menelepon Yoon-jae dan berkata kalau ia menarik kembali perkataannya barusan maka ia akan terlihat sebagai wanita yang lemah. Ia berterima kasih pada Kyung-joon yang telah menghentikannya. Kyung-joon mengeluh mengapa ia harus menyusahkan diri sendiri dengan ikut campur masalah Da-ran.

k2h-00628 k2h-00631

“Aku tahu perasaanmu,” kata Da-ran.

“Apanya yang kaumengerti? Mengapa kau tersenyum? Kali ini kau salah paham apa lagi?” tanyanya. (Ingat: Kyung-joon selalu berbahasa banmal pada Da-ran jadi aku menggunakan bahasa kau-aku bukan Ibu(guru)-aku).

“Kau merasa bersalah, kan? Kau yang menyebarkan gosip radio itu, kan?”

“Apa?”

“Tidak apa-apa, dan lagi itu memang terjadi,” kata Da-ran.

k2h-00640 k2h-00646

Kyung-joon berkata bukan dia yang menyebarkan rumor itu. Dia bukan tipe orang kekanakkan yang suka menyebar gosip.

“Baiklah,” kata Da-ran dengan wajah tak percaya.

“Benar-benar bukan aku. Jangan samakan aku dengan anak-anak yang membuat keributan tadi.”

“Aku melihat kau dan anak-anak itu sama saja. Kalian semua murid. Apa bedanya? Kalian semua sama.”

“Aigooo…kau pasti senang karena sudah tua. Terima kasih karena sudah mengurusku,” sindir Kyung-joon, sambil menirukan murid yang tadi menertawakan Da-ran.

k2h-00657 k2h-00663

Bukan merasa kesal, Da-ran malah mengoreksi Kyung-joon. Ia memperagakan gerakan “terima kasih” yang benar. Itu adalah trend terbaru. Kyung-joon harus bisa melakukannya agar bisa berbaur.

“Jangan bilang kalau kau tidak tahu ‘puing puing’ juga,” kata Da-ran kaget.

“Aku tidak tahu.”

“Puing-puing..” Da-ran memperagakan dan menyuruh Kyung-joon mengikutinya. Hihi…puing puing – nya lucu^^

k2h-00669 k2h-00671

Kyung-joon jelas tidak mau. Terdengar bunyi ponsel. Ternyata Yoon-jae menelepon Da-ran!

“Maaf aku telah membuatmu lelah. Kau ingin menanyaiku sesuatu, bisakah kau menanyakannya lagi?” tanya Yoon-jae.

Da-ran terharu, “Apakah…apakah kau mencintaiku?”

“Kau di mana? Mari kita bertemu. Kita bertemu dan aku akan menjawabnya,” kata Yoon-jae.

“Kau akan ke sini?” tanya Da-ran gembira.

k2h-00691 k2h-00695

Ia berusaha menjelaskan ia berada di mana. Mendengar itu, Kyung-joon menganggap sudah waktunya ia pergi. Ia tersenyum melihat Da-ran yang begitu bahagia, lalu pergi dengan motornya. Da-ran terkejut, tapi ia terlalu sibuk berbicara dengan Yoon-jae.

k2h-00708 k2h-00712

Yoon-jae mengendarai mobilnya menuju tempat yang disebut Da-ran. Sementara Kyung-joon dalam perjalanan pulang. Jadi keduanya dari arah berlawanan. Keduanya sempat melihat sebuah bintang jatuh di langit.

Sebuah mobil mendahului mobil Yoon-jae sementara ada mobil lain dari arah berlawanan. Kecelakaan tak terelakkan. Kyung-joon dan Yoon-jae mencoba menghindari kecelakaan itu. Keduanya membanting stir. Yoon-jae sempat melihat Kyung-joon walau wajah Kyung-joon tertutup helm.

 k2h-00737 k2h-00739

Keduanya menabrak pembatas jalan dan terjun ke sungai. Kyung-joon mulai tenggelam, sementara Yoon-jae tersadar di saat mobilnya sudah hampir tenggelam.

Yoon-jae berusaha membuka pintu tapi pintu itu sulit dibuka. Mobil tenggelam, Yoon-jae akhirnya berhasil keluar dari mobil. Ia hendak berenang ke permukaan, tapi ia melihat Kyung-joon yang semakin tenggelam. Yoon-jae memutuskan untuk kembali dan menyelamatkan Kyung-joon.

k2h-00769k2h-00770

Kyung-jo on sempat membuka matanya dan melihat Yoon-jae berenang ke arahnya. Ia kembali pingsan. Yoon-jae berusaha meraih Kyung-joon. Posisi mereka persis dengan posisi kedua malaikat dalam gambar di dompet Kyung-joon dan sampul buku berjudul “Miracle” milik Yoon-jae.

k2h-00781  k2h-00786

Keduanya berhasil diangkat dari sungai dan dilarikan ke rumah sakit. Para dokter berusaha menyelamatkan mereka tapi…Yoon-jae tak bisa diselamatkan. Tubuhnya dimasukkan ke kamar mayat.

Da-ran pergi ke rumah sakit dan mendapat kabar buruk. Perawat meminta Da-ran mengenali Yoon-jae lalu memberitahu keluarganya, tapi di tengah perjalanan Da-ran terduduk lemas. Ia tak sanggup berjalan lagi dan ingin sendirian. Perawat itu meminta Da-ran menenangkan diri dan pergi meninggalkan Da-ran sendirian.

Da-ran menangis dan menangis…

k2h-00809 k2h-00831

Bam!! Bam!! Terdengar suara dentuman. Yoon-jae terbangun di kamar mayat. Sepertinya hanya dia yang mendengar suara dentuman itu karena ia memegangi kepalanya. Yoon-jae melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia nampak bingung.

Yoon-jae melihat tangannya, tubuhnya….wajahnya… Yoon-jae terlihat ketakutan dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

k2h-00841 k2h-00859

Berbalutkan kain di pinggang, Yoon-jae berjalan keluar dari kamar mayat. Ia mendengar suara tangisan dan berjalan ke arah Da-ran yang sedang menangis di lantai.

Da-ran melihat ada seseorang yang berjalan ke arahnya. Awalnya ia tak bisa melihat dengan jelas, alangkah terkejutnya ketika ia melihat Yoon-jae berjalan menghampirinya.

k2h-00866 k2h-00867

Da-ran berdiri dan memanggil Yoon-jae. Yoon-jae berhenti begitu mendengar namanya. Da-ran memeluk Yoon-jae dan menangis lega.

k2h-00879 k2h-00885

“Yoon-jae-sshi…Yoon-jae-sshi…kupikir sesuatu yang buruk terjadi padamu,” isak Da-ran. Yoon-jae melepaskan pelukan Da-ran.

“Yoon-jae-sshi…kau masih hidup..”

“Kau bilang aku siapa?” tanya Yoon-jae (or not Yoon-jae).

“Yoon-jae-sshi…kukira sesuatu yang buruk terjadi padamu..”

“Gil Da-ran, kau panggil aku siapa?”

Da-ran kebingungan dan memanggil nama Yoon-jae lagi.

“Teacher….aku Kang Kyung-joon.”

k2h-00895 k2h-00899

Da-ran terbelalak dan bertanya ada apa dengan Yoon-jae-sshinya. Ia pikir Yoon-jae sudah gila.

“Aku bukan Yoon-jae-sshi…aku Kang Kyung-joon.”

Da-ran bingung bagaimana “Yoon-jae” bisa kenal dengan Kyung-joon. Kyung-joon menceritakan ia mengalami kecelakaan setelah meninggalkan Da-ran. Ia menabrak pembatas jalan dan jatuh ke sungai. Ketika ia bangun, ia sudah seperti ini. Ia sendiri tidak tahu apa yang telah terjadi padanya.

Da-ran berkata Yoon-jae sedang dalam perjalanan menemuinya lalu mengalami kecelakaan di tengah jalan. Ia pikir Yoon-jae telah meninggal.

“Kalau begitu di mana aku sekarang?” tanya Kyung-joon. ”Jangan-jangan….”

k2h-00913 k2h-00914

Kyung-joon berlari kembali ke kamar mayat diikuti Da-ran yang kebingungan. Kyung-joon melihat sesosok mayat terbaring di kamar mayat.

“Apakah ini aku? Apa aku mati? Apa aku benar-benar mati? Aku baru 18 tahun,” Kyung-joon shock.

“Yoon-jae-sshi, ada apa denganmu?”

“Ini adalah aku!” kata Kyung-joon sambil membuka kain penutup mayat. Da-ran menepuk tangan Kyung-joon dengan panik dan kembali menutupi mayat seorang kakek.

“Dia adalah kakek orang lain, apa yang kaulakukan?”

k2h-00929 k2h-00932

Kyung-joon terduduk lemas. Bukan dia yang telah mati. Da-ran duduk di hadapannya dan bertanya apakah “Yoon-jae” merasa tak enak di tubuhnya.

“Gil Da-ran, kau masih mengira aku Yoon-jae-sshi?”

“Yoon-jae-sshi, sebenarnya ada apa denganmu?” kata Da-ran frustrasi. “Kau bingung setelah kecelakaan itu. Tenangkan dirimu dan cobalah mengingat. Kau datang untuk menemuiku. Kau ingin mengatakan sesuatu padaku. Kau tidak ingat apa yang kukatakan padamu?”

“Apa yang kaukatakan padaku?” Kyung-joon berpikir.

Da-ran menatap “Yoon-jae” dengan penuh harap. Kyung-joon membuka mulutnya.

“Puing puing.” Bwahahaha...

Tampang Da-ran itu lho…berasa kejatuhan buah semangka.

k2h-00957 k2h-00958

“Kau mengajariku untuk mengatakan: puing puing,” kata Kyung-joon dengan wajah polos, lengkap denagan gerakan yang diajarkan Da-ran.

“Yoon-jae-sshi, aku memintamu untuk memberitahuku kalau kau mencintaiku,” kata Da-ran sedih.

“Bukan, Teacher Gil, kau mengajariku mengatakan puing puing.”

k2h-00960 k2h-00962

Da-ran bingung. Ia mengajari puing-puing pada Kyung-joon tapi bagaimana Yoon-jae bisa tahu.

“Aku bukan Yoon-jae-sshi, aku Kang Kyung-joon!”

AAAAAAAA!! Seorang perawat berteriak histeris saat melihat “mayat” berbicara dengan Da-ran.

AAAAAAAA!! Kyung-joon dan Da-ran spontan ikut berteriak.

k2h-00974 k2h-00976

“Yoon-jae” menjalani berbagai pemeriksaan tapi tidak menemukan hal yang aneh. Da-ran bersikeras “Yoon-jae” bersikap aneh. Dokter berpikir itu hanyalah efek dari kecelakaan dan akan melakukan lebih banyak pemeriksaan.

k2h-00978 k2h-00980

Kyung-joon melihat wajahnya di cermin dan bertanya-tanya apakah itu wajah tunangan gurunya. Lalu bagaimana dengan tubuhnya? Tepat saat itu, paman Kyung-joon tiba di rumah sakit dan menanyai perawat mengenai Kyung-joon.

Kyung-joon mengikuti mereka. Paman dan bibinya memanggil-manggil namanya pada sesosok tubuh yang terbaring di tempat tidur rumah sakit. Itu tubuhnya! Perawat berkata “Kyung-joon” tidak sadar dan tidak merespons. Dengan kata lain, koma.

k2h-00997 k2h-00999

Kyung-joon terhenyak. Tanpa sadar ia berjalan mundur. Bersamaan dengan itu seorang perawat sedang mendorong mayat korban kecelakaan yang berlumuran darah.

Tangan Kyung-joon tak sengaja bersentuhan dengan tangan mayat itu dan darahnya mengotori tangan Kyung-joon. Kyung-joon melihat tangannya yang berlumuran darah.

k2h-01004 k2h-01006

Kilas balik: tangan Kyung-joon gemetar dipenuhi darah. Ia menangis dan shock melihat tubuh ibunya tergeletak di jalan berlumuran darah.

k2h-01017 k2h-01018

Peristiwa itu tampaknya membekas di benak Kyung-joon dan membuatnya trauma. Ia membersihkan noda darah di tangannya dengan bajunya sambil menangis.

k2h-01022 k2h-01023

Da-ran mencari-cari “Yoon-jae” tapi tak menemukannya. Tak sengaja ia mendengar nama Kyung-joon disebut. Paman dan Bibi Kyung-joon sedang berbicara dengan dokter.

Da-ran melihat tubuh Kyung-joon yang terbaring di sana dan mendengar penjelasan dokter. Dokter berkata Kyung-joon menabrak pembatas dan terjun ke sungai. Persis seperti apa yang dikatakan Kyung-joon pada Da-ran.

“Jangan-jangan…. Yoon-jae-sshi mengalami kecelakaan bersama Kang Kyung-joon? Tidak mungkin. Aku harus menemukan Yoon-jae-sshi terlebih dulu,” kata Da-ran.

k2h-01034 k2h-01039

Da-ran pergi ke rumah Yoon-jae dan ke rumah sakit tapi tak menemukannya. Jubah dokter pun masih tergantung di kursi.

Hanya satu kemungkinan. Apa yang dikatakan Kyung-joon mungkin benar. Da-ran menelepon Guru Na untuk menanyakan alamat rumah Kyung-joon.

Da-ran pergi ke rumah Kyung-joon. Gerbang dan pintu rumah itu terbuka. Da-ran masuk dan menemukan pakaian rumah sakit berserakan di lantai. Ia menemukan Kyung-joon telah berganti pakaian dan tidur di tempat tidur kecil.

k2h-01045 k2h-01049

Da-ran berlutut di sisi tempat tidur Kyung-joon. Kyung-joon membuka matanya. Da-ran mencoba melihat tanda-tanda bahwa pria di hadapannya adalah tunangannya. Akhirnya ia menyerah.

“Kang Kyung-joon?”

“Ya, Ibu Guru Gil,” jawab Kyung-joon.

k2h-01060 k2h-01061

Komentar:

Cute…cute…cute^^

Kesan pertama episode pertama ini jauh berbeda dari drama-drama Hong-bersaudara sebelumnya. Biasanya episode pertama dipenuhi humor segar dan komedi mengundang tawa, namun dalam drama ini terasa sedikit berbeda. Bukan hal yang jelek juga, karena alur cerita dibangun dengan baik.

Kyung-joon dan Yoon-jae masih merupakan sosok misterius. Kyung-joon jelas mengalami trauma yang dalam. Ia kesepian, kaya raya, dan sarkastis (liat aja bibirnya yang selalu mencuat dan tetep cute^^). Yoon-jae? Apakah ia benar-benar mencintai Da-ran?

   k2h-00538 k2h-00637

Mengapa mereka berdua memiliki gambar yang sama? Mengapa Kyung-joon tampak iri melihat kedekatan Choong-sik dengan Da-ran? Mengapa Yoon-jae pergi ke Amerika? Apakah ia hendak mencari Kyung-joon? Apa penyebab kematian ibu Kyung-joon? Mengapa roh Kyung-joon berada dalam tubuh Yoon-jae? Apakah Kyung-joon dan Yoon-jae adik kakak seperti Ji-hyun dan Yi-kyung dalam 49 Days? Ke mana roh Yoon-jae? So many questions….

Ada yang mengatakan kalau roh Yoon-jae tidak meninggalkan tubuh Yoon-jae tapi “tertidur” dan roh Kyung-joon mengambil alih. Jika memang seperti itu, maka akan sangat menarik jika tiba-tiba roh Yoon-jae terbangun. Dua roh dalam satu tubuh, dan keduanya berusaha mendapatkan cinta Da-ran.

Tapi mungkin juga roh mereka tertukar. Roh Yoon-jae berada dalam tubuh Kyung-joon. Dan entah bagaimana caranya agar mereka bertukar kembali. Menunggu bintang jatuh?

Untuk sementara aku tidak akan mengganti nama mereka. Dalam Secret Garden dan 49 Days, aku terpaksa mengganti nama mereka karena mereka beberapa kali tertukar. Tapi sepertinya dalam drama ini mereka hanya tertukar satu kali. Karena itu aku pikir aman untuk menggunakan nama Kyung-joon untuk Kyung-joon dalam tubuh Yoon-jae.

11 komentar:

  1. "Sambil menirukan murid yg tadi mentertawakan -Hang Ah-", hoho.. Masih belum ilang ya mba virus TK2H-nya di jari, hehe :P

    Langsung terpesona dgn wajah Kyung Joon,>.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...makasih ralatnya. Iya tiap ngetik nama yang keluar huruf J atau H ;p

      Hapus
  2. Waktu K2H yg bikin betah mantengin nonton K2H gara2 ada shi kyung,,,
    Di BIG masih tetep nama kyung yg bikin penasaran, siapa lg klo bkn kyung joon^^

    Bener mba fanny, that's so many many mistery yg bikin penasaran,
    Hwaiting mba fanny^^

    BalasHapus
  3. Mungkin Kyung joon & Yoon Jae itu ayah dan anak....

    makanya Yoon Jae mw pergi diam2 ke amerika mencari putranya yaitu kyung joon dan pada saat kecelakaan makanya roh mereka tertukar...

    takdir tidak akan memisahkan mereka....

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut deskripsi pemeran, usia Kyung-joon 18 tahun, Da-ran 24 tahun, dan Yoon-jae 30 tahun. Jadi Da-ran berada di tengah-tengah dgn jarak masing-masing 6 tahun dengan mereka.
      Beda usia Yoon-jae dan Kyung-joon hanya 12 tahun jadi rasanya tak mungkin kalau mereka ayah dan anak :)

      Hapus
  4. kalo kyung-joon sama yoon jae adik kakak. harusnya paman dan bibi kyung-joon tau yoon jae dong..

    baru episode 1 belom bisa ngambil hipotesis.. XDDD

    episode 2 udah ga ada senyum nakalnya kyung-joon (shin) lagi yah..? kan lagi koma.. :(
    ngga seru.. :(((((((

    BalasHapus
  5. wah, nice drama :D
    kalo menurutku kemungkinan Yoon jae sma Kyung joon itu kakak adik like 49days cuma bedanya kalo 49days lebih kerasa galau, kalau Big lebih berasa ngakak (?)
    gatau kenapa kalau liat Kyung Joon aku jadi inget sma lee jeong sook yang jadi sun di secret garden hahaha mirip ! apa karena gaya rambutnya kali ya ?

    BalasHapus
  6. Lucu Bnget wajahx kyung Joon .. :}

    BalasHapus
  7. Lucu Bnget wajahx kyung Joon .. :}

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. episode akhirnya tuh gak enal bnget..
    knp yoonjae gak sadar dri koma nya padahal aku kira gitu ihh

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)