Jumat, 28 Oktober 2016

Sinopsis Cinderella and Four Knights Episode 11

snap-00313

Ha Won mengajak Hye Ji ke kamarnya. Hye Ji meminta maaf karena tiba-tiba masuk seperti ini. Ha won berkata tidak apa-apa dan lagi ini bukan rumahnya. Hye Ji khawatir Ha Won merasa tidak nyaman. Ha Won berkata kamar ini terlalu besar untuk ditempati seoramg diri.

Hye Ji berterimakasih. Ia berkata ia sangat senang Ji Woon tadi langsung menemuinya. Ia tadi dalam kondisi sangat menyedihkan dan orang yang selalu berlari padanya pada saat-saat seperti itu adalah Ji Woon. Senyum Ha Won pun perlahan lenyap.

Hye Ji pergi ke dapur untuk mengambil air. Hyun Min mencegatnya. Hye Ji bertanya dengan ketus apakah ada yang hendak dibicarakan Hyun Min. Hyun Min berkata ia tadi hampir mengangkat telepon Hye Ji.

“Kau tahu, kau lagi-lagi terlambat selangkah dari Ji Woon hari ini,” potong Hye Ji.

snap-00004snap-00010

Suasana hati Ha Won semakin buruk setelah mendengar perkataan Hye Ji tadi. Ji Woon muncul dari balik pintu. Ia membawakan tas Hye Ji yang tertinggal. Ha Won menyuruh Ji Woon meninggalkan tas itu di meja, ia akan memberikannya pada Hye Ji nanti.

Ji Woon merasa tak enak hati pada Ha Won dan bertanya kapan Ha Won pulang. Belum lama, jawab Ha Won. Apa kau naik bisa? Mecetkah? Ha Won menoleh kesal mendengar rentetan pertanyaan Ji Woon. Ji Woon berkata ia hanya ingin tahu apakah Ha Won pulang baik-baik saja.

“Aku jelas pulang baik-baik saja, karena itu aku berdiri di sini,” jawab Ha Won ketus.

“Benar juga, kau pulang dalam keadaan utuh,” gumam Ji Woon. Ia meminta Ha Won menjaga Hye Ji baik-baik untuknya. Sigh, permintaan macam apa itu?

Ha Won bergumam kesal setelah Ji Woon pergi, “Apa hanya Hye Ji yang kaupedulikan?”

snap-00016snap-00019

Keesokan paginya, Ha Won menemukan rumah dalam keadaan sepi. Ahjumma terus bergumam kalau ini sangat aneh. Apanya yang aneh, tanya Ha Won. Ia bertanya kenapa sangat sepi, apa semua orang sudah pergi.

Ahjumma tersenyum dan mulai bercerita. Pagi itu Seo Woo masuk ke ruang makan dalam keadaan masih mengantuk dan acak-acakkan. Hye Ji membalas sapaannya. Seo Woo terkejut dan buru-buru kembali ke kamar setelah menyadari penampilannya.

Ahjumma menanyakan pakaian dalam pada Hyun Min. Hye Ji cepat-cepat menutupi wajahnya dengan buku karena malu. Hyun Min lebih malu lagi dan cepat-cepat kembali ke kamarnya.

Hye Ji menanti Ji Woon selesai lari pagi dan mengelap keringatnya. Itu adalah bentuk terimakasihnya karena sudah memberinya tempat tinggal sementara. Ji Woon tersenyum dan mengacak-acak rambut Hye Ji.

snap-00039snap-00041

Ahjumma berkata bagaimana bisa rumah ini terbalik begitu ada seorang gadis tinggal di dalamnya. Tak mau kalah, Ha Won berkata itu sama dengan saat ia pertama datang ke rumah ini. Tapi ahjumma berkata para pemuda itu bersikap apa adanya saat bersama Ha Won, berbeda dengan kehadiran Hye Ji sekarang.

“Tapi baru pertama kali ini Tuan Muda Ji Woon begitu baik pada seorang gadis. Yah, masuk akal. Nona Hye Ji cukup menarik. Ia cantik seperti boneka,” kata ahjumma. Duh...ahjumma >,<

Ha Won mencak-mencak saat berjalan kembali ke kamarnya. Memangnya ia bukan wanita? Apa bedanya ia dengan Hye Ji?

Ia menoleh dan melihat Hye Ji di halaman. Tanpa sadar ia juga terpesona melihat kecantikan Hye Ji. Ia menyadari mereka memang berbeda.

snap-00072snap-00073

Ha Won berkata semua pria sama saja, hanya mementingkan wajah dan tubuh. Ia membuka buku dan membaca kutipan berkata: kharismamu sendiri akan menarik orang yang ditakdirkan untukmu. Ha Won memandang wajahnya di cermin dan memutuskan ia memiki banyak kharisma.

Ia mulai mencoba mempercantik dirinya dengan memakai aksesoris dan pakaian yang lebih feminin.

Setelah berdandan, ia pelan-pelan ke ruang tengah. Seo Woo ada di sana sedang menonton TV dan terkejut melihat Ha Won hingga remote yang dipegangnya terjatuh. Apa aku terlihat aneh, tanya Ha Won.

“Eh, aku tidak tahu,” jawab Seo Woo gugup. “Biar aku tanyakan pada yang lain.”

snap-00089snap-00087

Ia berteriak memanggil Hyun Min dan Ji Woon. Ha Won buru-buru menutup mulut Seo Woo agar tidak berteriak. Tapi Ji Woon keburu datang. Ji Woon bertanya kenapa ia mendadak dipanggil. Ha Won yang malu berlari pergi tanpa mengatakan apapun. Ji Woon dan Seo Woo bingung melihat sikap Ha Won yang tidak seperti biasanya.

Ji Woon memikirkan sikap Ha Won padanya akhir-akhir ini dan mengira Ha Won masih marah padanya karena sudah meninggalkannya untuk pulang sendirian kemarin.

Madam Ji memberikan hadiah pada kakek. Kakek mengira hadiah itu berisi dasi merah yang dibeli Madam Ji saat mereka belanja bersama. Ia tertegun saat melihat isinya adalah sebuah kemeja baru. Lalu untuk siapakah dasi merah itu? Meski begitu Kakek menutupi kecurigaannya di depan Madam Ji.

snap-00100snap-00103

Hye Ji pergi ke kantor polisi untuk menemui ayahnya tapi ia dilarang masuk karena ayahnya sedang diinterogasi. Ia juga tidak diijinkan membawa makanan untuk ayahnya.

Hye Ji pulang ke Rumah Langit lalu mencoba menelepon pamannya untuk meminta bantuan, tapi pamannya menolak membantu. Hyun Min diam-diam mendengar telepon itu lalu menelepon seseorang.

Ia rupanya meminta bantuan temannya yang anak seorang pengacara untuk membantu Hye Ji. Temannya itu memberikan sebuah surat dari ayah Hye Ji untuk Hye Ji.

Tapi ketika temannya mengatakan betapa memalukannya terkena kasus penggelapan uang dan Hye Ji sudah kehilangan muka, Hyun Min meledak marah. Ia mengingatkan ayah temannya itu juga pernah kehilangan pekerjaan karena kasus korupsi. Ia mewanti-wanti agar temannya tidak menjelek-jelekkan Hye Ji lagi.

snap-00117snap-00118

Setibanya di rumah, Hyun Min memberikan surat itu pada Hye Ji. Hye Ji terkejut. Dengan gayanya yang seperti biasa, Hyun Min membual tak ada yang tak bisa ia lakukan di dunia dan Hye Ji tak perlu berterima kasih padanya. Alasan ia melakukannya adalah karena ia merasa bersalah tidak mengangkat telepon Hye Ji hari itu.

“Kau tidak perlu berbuat sejauh ini untukku,” ujar Hye Ji. “Aku merasa tak nyaman menerima bantuan darimu. Terima kasih untuk ini.”

Hyun Min menemui Ji Woon dan memberinya sebuah kunci. Itu adalah kunci tempat di mana barang-barang Hye Ji disimpan. Ia melarang Ji Woon memberitahu Hye Ji kalau ia yang memperoleh kunci tersebut.

Hye Ji menangis membaca surat ayahnya. Ayahnya mengatakan ia baik-baik saja dan mereka akan segera berkumpul kembali. Ji Woon ikut sedih melihat Hye Ji menangis. Dan Ha Won melihat mereka.

snap-00124snap-00137

Keesokan paginya, suasanya hati Hye Ji sudah membaik. Ji Woon mengajaknya pergi ke tempat di mana barang-barangnya disita. Hye Ji sangat senang. Tanpa tahu siapa sebenarnya yang membantunya, Hye Ji berterima kasih pada Ji Woon. Ji Woon sebenarnya ingin memberitahu Hye Ji tapi akhirnya tidak jadi.

Hye Ji ingin menraktir Ji Woon. Ji Woon mengajaknya makan ramyun di minimarket. Melihat Ji Woon begitu senang memakan makanan tersebut, Hye Ji berkata Ji Woon pasti sering memakannya. Ji Woon membenarkan.

“Dengan siapa?”

“Eun Ha Won. Dia sangat suka makanan ini,” jawab Ji Woon.

“Sepertinya kalian berdua jadi sangat dekat. Sangat jelas bagiku kau sangat memperhatikan Ha Won. Apakah bersikap baik padaku sama dengan kau bersikap baik pada Ha Won?”

“Aku tidak tahu. Aku tidak pernah benar-benar bersikap baik padanya,” kata Ji Woon.

snap-00150snap-00153

Untuk menghindari percakapan lebih lanjut, Ji Woon menawarkan untuk membeli koppi. Di dekat konter kopi, Ji Woon melihat berbagai hadiah untuk White Day (kebalikan dari Valentine’s Day. Valentine yang wanita memberi hadiah pada pria, White Day pria memberi hadiah pada wanita). Ji Woon mengambil sebuah kotak lalu membelinya.

Hye Ji sempat melihat hadiah tersebut berada di saku Ji Woon.

snap-00162snap-00164

Ha Won makan siang sendirian. Ahjumma berkata Seo Woo pergi kerja sedangkan Ji Woon dan Hye Ji sudah pergi dari pagi. Ha Won baru tahu dan nampak kecewa. Ahjumma jadi kasihan melihat Ha Won yang selalu sendirian setelah kedatangan Hye Ji. Ha Won menyangkal itu tidak benar.

“Apanya yang tidak benar? Tuan Muda Ji Woon seharusnya tidak memperlakukanmu seperti itu. Bagaimana bisa kepribadiannya berubah 180 derajat dalam sekejap? Apakah satu-satunya orang yang ia pedulikan hanya Nona Hye Ji?” celoteh ahjumma.

Ha Won berkata lebih baik ia mengajak Hyun Min makan bersama. Setelah Ha Won pergi, Ahjumma bergumam banyak wanita di rumah ini jelas menyebabkan banyak masalah. Coba tambah satu lagi Ja Young, pasti seru XD

snap-00170snap-00172

Ha Won masuk ke kamar Hyun Min dan melihatnya sedang main game. Ha Won membujuknya untuk makan bersamanya. Tapi Hyun Min hanya fokus pada game-nya. Akhirnya Ha Won mematikan TV. Hyun Min langsung protes keras. Ha Won memelas meminta Hyun Min menemaninya, akhirnya Hyun Min menurut dan mengikuti Ha Won ke meja makan. Kok jadi kangen sama lucunya mereka berdua saat masih bertunangan ya^^

Hyun Min terbengong-bengong melihat Ha Won makan dengan lahap. Ia merasa kali ini Ha Won makan sangat banyak, apa Ha Won sudah beberapa hari tak makan?

“Itu karena hatiku terasa kosong. Bukan perutku, tapi hatiku.”

“Kenapa? Kau kangen menjadi tunanganku?”

“Kau akan membuatku sakit perut, jangan bicara padaku.”

Hyun Min protes. Kalau ia tidak boleh bicara, lalu kenapa ia diajak ke sini? Ha Won berkata ia tidak ingin makan sendirian.

“Kau ingin aku duduk dan makan denganmu, tapi kau tidak mau bicara denganku. Terserah, suruh saja Kang Ji Woon duduk di sini.,” Hyun Min bangkit berdiri.

“Dia pergi bersama Hye Ji,” sahut Ha Won.

snap-00178snap-00187

Hyun Min kembali duduk. Ha Won berkata ia tidak tahu mereka pergi ke mana dan meledek Hyun Min yang mendadak tertarik setelah ia mengatakan Hye Ji pergi bersama Ji Woon. Hyun Min menyangkal hal itu.

Ha Won menasihati agar Hyun Min jujur saja pada perasaannya. Bisa-bisa Hyun Min sakit kalau terus memendam perasaannya. Hyun Min balik meledek Ha Won yang merasa terganggu karena terus disisihkan oleh Ji Woon dan Hye Ji.

“Aku tidak disisihkan!” kata Ha Won.

“Kau makan sendirian sekarang. Itu namanya disisihkan,” kata Hyun Min.

Keduanya terus berdebat dengan lucu karena Hyun Min terus membeo perkataan Ha Won.

snap-00194snap-00196

Selesai makan mereka berpapasan dengan Ji Woon dan Hye Ji yang baru pulang. Dengan segera suasana kembali dingin. Hye Ji menjelaskan kalau Ji Woon membantunya mendapatkan kembali barang-barangnya. Ha Won dan Hyun Min meninggalkan mereka tanpa mengatakan apapun.

Ji Woon lalu menemui Hyun Min dan mengatakan ia sudah melakukan apa yang Hyun Min inginkan. Hyun Min berterimakasih. Ji Woon berkata ini terakhir kalinya ia membantu Hyun Min melakukan hal seperti ini. Tapi Hyun Min berkata ia akan terus meminta bantuan Ji Woon untuk mengurus Hye Ji.

“Tidak ada alasan bagiku untuk melakukannya, bukan?” kata Ji Woon.

“Aku yang tidak berhak,” kata Hyun Min. Wow, Hyun Min mendadak baik pada Ji Woon^^

Ia berkata ia selalu ahli melukai perasaan Hye Ji tapi ia tidak tahu bagaimana cara merawat lukanya. Dan lagi tidak ada bedanya dengan apa yang selama ini Ji Woon lakukan. Hye Ji tidak akan merasa terbebani jika berpikir Ji Woon yang membantunya.

“Aku melakukannya bukan karena kau, tapi sebagai temannya. Karena aku menghargainya. Jadi, jangan buat Hye Ji menangis mulai sekarang,” kata Ji Woon.

Hyun Min tersenyum.

snap-00203snap-00210

Ha Won berjalan di pekarangan sambil mengomel sendirian. Ia bergumam mereka berdua sudah out.

“Kau bicara dengan siapa?” tiba-tiba terdengar suara Ji Woon.

Ha Won kaget dan bertanya kenapa Ji Woon ada di sini. Memangnya aku tidak boleh ke sini, tanya Ji Woon.

“Pergilah. Pergi dan urus Hye Ji atau semacamnya,” Ha Won menggerakkan tangannya untuk menyuruh Ji Woon pergi.

“Aku merasa kau kecewa karena semua perhatianku tercurah padanya,” olok Ji Woon.

“Aku? Itu tidak benar,” kata Ha Won.

Ji Woon meminta maaf karena sudah meninggalkan Ha Won waktu itu. Ha Won berkata itu sudah lama berlalu jadi untuk apa mengungkitnya lagi.

Ji Woon merogoh sakunya untuk mengambil kotak hadiah White Day. Tapi ia terlihat gugup dan bertanya kapan Ha Won ada waktu. Ia mengajak Ha Won berjalan-jalan untuk melanjutkan acara mereka yang terhenti waktu itu. Dan ia juga ingin mengatakan sesuatu pada Ha Won. Pada akhirnya ia tidak berani menyerahkan hadiah itu pada Ha Won.

snap-00217snap-00218

Ha Won merasa lebih baik suasana hatinya sore itu meski ia bertanya-tanya apa yang akan dikatakan Ji Woon padanya. Seo Woo menghampirinya dan bertanya apa yang sedang dipikirkan Ha Won. Tidak ada apa-apa , jawab Ha Won.

Seo Woo menduga ada kaitannya dengan Hye Ji. Ia bertanya apa Ha Won merasa tidak nyaman harus berbagi kamar dengan Hye Ji. Tidak seperti itu, jawab Ha Won. Seo Woo meminta Ha Won baik-baik pada Hye Ji selama ia di sini karena Hye Ji mengalami hal yang menyedihkan. Ayahnya tiba-tiba terkena masalah dan kehilangan rumah mereka.

Ha Won jadi merasa tak enak hati karena selama ini ia tidak membantu Hye Ji. Karena itu ia bersikeras membantu Hye Ji untuk mencucikan pakaiannya. Tapi baju-baju itu malah menciut.

snap-00238snap-00240

Hye Ji tidak menyalahkan Ha Won. Ha Won makin tak enak hati, apalagi Hye Ji terlihat kebingungan hendak memakai baju apa. Akhirnya Ha Won meminjamkan pakaiannya pada Hye Ji dan berjanji akan menggantinya.

“Tidak apa-apa, semua itu pakaian lama,” kata Hye Ji. “Atau aku bisa pergi berbelanja pakaian bersama Ji Woon nanti.”

“Dengan Ji Woon?”

“Aku mengakui perasaanku pada Ji Woon. Ketika aku mengalami masa sulit karena Hyun Min dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan karena masalah ayahku, orang yang selalu berada di sisiku adalah Ji Woon. Karena itu ingin mencoba berpacaran dengannya.”

“Lalu apa jawaban Ji Woon?” tanya Ha Won. Ia bertanya apa Ji Woon sudah memberikan jawaban.

“Iya,” Hye Ji mengangguk. “Ji Woon mungkin memiliki perasaan yang sama denganku, bukan begitu?”

snap-00255snap-00257

Kakek tidak bisa mengenyahkan kecurigaannya pada Madam Ji. Ia jelas-jelas melihat Madam Ji membeli dasi merah untuk seseorang yang menurutnya cukup muda. Ia memerintahkan Yoon Sung untuk memata-matai Madam Ji dan melaporkan ke mana dan dengan siapa Madam Ji bertemu sampai ke detil-detilnya.

Yoon Sung terkejut dan bertanya kenapa. Tapi Kakek tidak menjawab. Yoon Sung mengerti dan akan menjalankan perintah Kakek.

snap-00260snap-00262

Ibu tiri Ha Won memijat Madam Ji dan menyinggung rumor yang ia dengar kalau Madam Ji sudah pernah menikah sebelumnya. Madam Ji terlihat marah dan bertanya darimana ibu tiri Ha Won mendengar hal itu. Ibu tiri Ha Won memberitahunya. Ia berkata ia mendengar mereka membicarakan Madam Ji.

“Mungkin karena Nyonya lebih cantik dan lebih kaya dari mereka. Mereka mungkin membuat rumor palsu karena mereka iri. Tapi jangan khawatri, Nyonya, mulai sekarang aku akan memberitahu Nyonya semua yang saya dengar sebagai layanan spesial.”

Tanpa diduga, bukannya senang Madam Ji malah memarahi ibu tiri Ha Won karena senang bergosip. Ia berkata ia akan melapor pada manajer dan meminta ibu tiri Ha Won dipecat.

Madam Ji keluar dari ruangan lalu menelepon salah satu dari penggosipnya. Awalnya dengan ramah ia mengajak bermain golf bersama, tapi berikutnya ia mengancam tidak akan diam diri jika ada gosip aneh mengenai dirinya lagi.

snap-00272snap-00276

Ha Won tidak bisa tidur malam itu. Ia teringat Ji Woon yang menciumnya ketika mabuk, juga kebaikan-kebaikan Ji Woon padanya. Lalu ia teringat perkataan Hye Ji bahwa ia akan mencoba berpacaran dengan Ji Woon. Sebenarnya siapa yang disukai Ji Woon?

Hye Ji pergi ke gudang Ji Woon dan mengajaknya pergi besok. Ji Woon setuju.

Keesokan harinya, Ibu tiri Ha Won benar-benar dipecat setelah Madam Ji melaporkannya. Ia pulang sambil menangis. Bukannya prihatin dan merasa kasihan pada ibunya, Yoo Na malah menangis karena ibunya tidak jadi menjadi kaki tangan Madam Ji.

snap-00284snap-00296

Yoon Sung mulai memata-matai Madam Ji dan Madam Ji sempat memergokinya. Yoon Sung bertanya-tanya apa yang menyebabkan Presdir mencurigai Madam Ji seperti itu.

Hyun Min melihat Ha Won berjalan ke dapur. Ia langsung menghampirinya untuk mengolok nafsu makan Ha Won yang besar.

“Hei, kau harusnya mengeringkan kepalamu lebih dulu sebelum makan,” ia menaruh tangannya di atas kepala Ha Won sambil ikut mengambil jeruk.

Tapi itu bukan Ha Won melainkan Hye Ji yang mengenakan pakaian yang dipinjamkan Ha Won. Keduanya terkejut dan melompat mundur. Tanpa sengaja Hyun Min menarik handuk dari kepala Hye Ji hingga rambut Hye Ji terurai. Ia meminta maaf karena mengira Hye Ji adalah Ha Won. Hye Ji merebut handuknya lalu berbalik pergi.

snap-00314snap-00315

Ha Won memutuskan untuk bicara dengan Ji Woon tapi Ji Woon tak ada di kamarnya. Ia berpapasan dengan Hye Ji dan bertanya apakah ia hendak pergi. Hye Ji berkata ia ada janji dengan Ji Woon.

Hye Ji keluar dan melihat Ji Woon sudah menunggu dalam mobil. Menyadari dompetnya tertinggal, Ji Woon masuk kembali ke rumah. Selain mengambil dompet ia juga mengambil kotak hadiah White Day.

Ha Won menyusul ke kamar Ji Woon dan sempat melihat kotak hadiah yang dipegang Ji Woon. Tapi Ji Woon menyembunyikan kotak itu di balik punggungnya. Ha Won jadi kesal dan berbalik pergi.

“Apa ada yang ingin kaukatakan padaku?”

“Tidak.”

“Kalau begitu kenapa kau masuk ke sini?”

“Maaf karena aku tidak menyadarinya lebih awal. Aku pasti sudah gila karena sudah salah paham.”

Ji Woon bingung apa maksud perkataan Ha Won.

“Aku sudah mendengar semua dari Hye Ji. Jadi jangan lakukan papaun yang bisa menyebabkan kesalahpahaman lagi. Kumohon.”

Ha Won langsung pergi dan mengeluarkan unek-uneknya di pekarangan.

snap-00323snap-00328

Ketika ia kembali, Ahjumma memberitahunya dengan hati-hati kalau ayah Ha Won datang untuk menemui Ha Won. Ha Won terkejut dan sangat gembira. Tapi ketika melihat siapa yang datang ia kebingungan.

Siapa, gumamnya. Kang Young Jin menyapanya dengan gembira. Ia memperkenalkan dirinya dan mengingatkan kalau dulu ia dan ibu Ha Won menjalankan dojo Taekwondo bersama.

Mereka berbicara di dalam kamar. Kang Young Jin memuji kamar Ha Won yang sangat bagus. Ha Won berkata ia hanya tinggal sementara di sini. Jelas ia merasa tak nyaman dan canggung dengan keberadaan Kang Young Jin. Ia bertanya kenapa Kang Young Ji mencarinya.

Kang Young Jin meminta Ha Won jangan buru-buru. Ia baru sebentar tiba di sini dan apakah Ha Won tidak penasaran dengan kehidupan seperti apa yang ia jalani selama ini.

“Ahjumma salah mengenali Paman sebagai ayahku. Kukira ayahku yang datang,” kata Ha Won kecewa.

“Ehm..mengenai itu, apakah ibumu pernah mengatakan sesuatu mengenai ayahmu? Maksudku mengenai ayah kandungmu.”

snap-00340snap-00351

Ji Woon tidak bisa mengenyahkan perkataan Ha Won tadi dari pikirannya. Ia menghentikan mobilnya dan bertanya pada Hye Ji apa yang sudah ia katakan pada Ha Won. Hye Ji mengaku ia mengatakan kalau ia ingin berpacaran dengan Ji Woon dan mungkin Ji Woon juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

“Apa itu tidak benar? Kau langsung menemuiku waktu itu. Jika kau tidak merasakan seperti itu padaku...kenapa kau datang?”

“Maafkan aku. Kurasa kau harus pergi sendiri hari ini. Kita akan bertemu lagi nanti di rumah,” ujar Ji Woon tegas.

Hye Ji turun dari mobil. Ji Woon langsung menjalankan mobilnya meninggalkan Hye Ji.

snap-00352snap-00361

Setelah apa yang dikatakan Kang Young Jin, tanpa sadar Ha Won menumpahkan teh yang ada di tangannya.

“Paman adalah ayah kandungku? Tapi Paman dan Ibu hanya teman,” kata Ha Won.

“Iya, karena itu aku selalu merasa bersalah pada ayahmu yang sudah membesarkanmu. Aku ingin menjadi ayah yang layak untukmu. Kau memiliki seorang ayah di sini jadi kita seharusnya tidak hidup terpisah. Jika kau membantuku sedikiiiit saja, kita akan bisa hidup bersama.”

Ha Won mengerti yang dimaksud dengan bantuan itu adalah uang. Ia meminta Kang Young Jin pergi. Kang Young Jin berusaha membujuk Ha Won. Ha Won marah dan pergi.

snap-00370snap-00372

Ji Woon tiba di rumah mencari Ha Won. Di jalan masuk ke rumah ia sempat berpapasan dengan Kang Young Jin.

Ahjumma memberitahu Ji Woon kalau tadi ada seorang pria yang mengaku ayah Ha Won datang ke sini tapi Ha Won tidak nampak gembira. Orang itu mengaku sebagai ayahnya tapi Ha Won memanggilnya paman. Baginya itu sangat aneh.

snap-00377snap-00381

Ha Won berjalan tak tentu arah sambil berusaha menelepon ayahnya, tapi ayahnya sedang tidak membawa ponselnya.

Ji Woon teringat Ha Won pernah mengatakan kalau ia bukan anak kandung ayahnya. Ia berusaha mencari Ha Won ke mana-mana. Ia mencoba menelepon Ha Won tapi susah masuk karena Ha Won sedang menggunaka telepon.

Setelah 15 kali tak berhasil menghubungi ayahnya, baterai ponsel Ha Won habis. Ji Woon akhirnya berhasil menelepon Ha Won dan menanyakan ia ada di mana.

“Ji Woon-ah...” Ha Won hanya bisa menangis. Lalu ponselnya mati.

Ji Woon jadi panik. Ha Won sangat bingung dan sendirian. Ia menangis.

snap-00395snap-00397

Komentar:

Dalam cinta segitiga ini (kalau bisa disebut segitiga karena belum jelas apakah Hye Ji benar-benar menyukai Ji Woon atau tidak) yang jelas salah adalah Ji Woon. Ia sebentar bersikap sangat baik pada Hye Ji dan benar-benar mengacuhkan Ha Won, sebentar bersikap sangat baik pada Ha Won. Jelas membuat kesalahpahaman bagi siapapun yang melihatnya.

Karena itu meski kesal dengan Hye Ji yang membohongi Ha Won, menurutku tetap adalah kesalahan Ji Woon yang memberi kesan salah pada mereka berdua. Ketika Hye Ji berkata ia hendak menjauhkan diri dari Hyun Min karena Ji Woon yang selalu berada di sisinya, Ji Woon sama sekali tidak menyangkal. Ia bahkan terus membantu Hye Ji dengan bersikap seakan-akan ia adalah kekasih Hye Ji. Siapapun pasti akan salah paham.

Kesalahan Hye Ji adalah dalam hati kecilnya ia sudah menyadari kemungkinan Ji Woon sekarang dekat dengan Ha Won dan mungkin menyukai Ha Won. Ia tak mau Ji Woon yang selama ini berada di sisinya diambil darinya, sama seperti Hyun Min dulu. Karena itu mendahului Ji Woon dengan mengatakan kalau ia akan berpacaran dengan Ji Woon dan mereka memiliki perasaan yang mungkin sama.

Kesalahan Hyun Min adalah selalu terlambat bertindak karena harga dirinya. Kesalahan Seo Woo adalah terlalu baik. Kesalahan Ha Won adalah begitu mudah kesengsem sama Ji Woon (siapa yang ngga sih^^). Kesalahanku adalah terlalu lama membuat sinopsisnya!! *kabuuuuur*