Selasa, 31 Maret 2015

Sinopsis Hyde Jekyll Me Episode 20 (Bagian 2 – END)

ki-00456

Seo Jin kembali ke rumah. Ia sudah meminta Sekretaris Kwon untuk memastikan Ha Na sudah kembali dengan selamat. Sekretaris Kwon menenangkan Seo Jin bahwa ia sudah meminta Jin Joo datang menemani Ha Na.

Seo Jin mengingat perkataan Ha Na tadi. Bahwa ia berharap Robin tidak menghilang tpai juga berharap Seo Jin sembuh. Pada akhirnya ia berharap mereka adalah satu orang yang memiliki semua kualitas Robin dan Seo Jin. Dengan begitu ia bisa mencintai dengan sepenuh hati tanpa ada yang menderita.

Ha Na menonton rekaman pesta kejutan ulangtahunnya. Ia tersenyum dan menangis saat melihat Robin tersenyum penuh cinta padanya. Ah…andai saja ia tahu itu adalah Seo Jin…

ki-00268ki-00271

Jin Joo datang membawakan makanan untuk Ha Na. Ia menghela nafas panjang saat melihat wajah Robin terpampang di monitor TV.

Ha Na berkata ia masih belum lupa dengan apa yang dikatakan Robin hari itu. Perkataannya saat acara radio itu? Tanya Jin Joo. Bukan, perkataan Robin sebelum mereka pergi ke stasiun radio. Lagi-lagi sebenarnya itu bukan perkataan Robin, tapi perkataan Seo Jin.

Ketika itu Seo Jin berkata ia terkadang serasa bermimpi, tapi setiap kali melihat Ha Na ia menyadari bahwa semua itu bukan mimpi dan perasaannya adalah nyata.

Ha Na berkata pada Jin Joo bahwa hari itu juga seperti mimpi baginya. Ia merasa begitu bahagia. Melihat bagaimana Robin memandangnya hari itu dan melihat ekspresi wajahnya, rasanya seperti mimpi. Ia bahkan tidak khawatir kapan mimpi itu akan berakhir. Tapi apakah Robin khawatir?

“Tidak, kurasa tidak,” kata Jin Joo. “Itu adalah wajah seorang pria yang memandang wanita yang ia cintai dengan penuh kebahagiaan.”

ki-00273 ki-00277

Jin Joo mengangkat telepon dari Sekretaris Kwon yang menanyakan apakah Jin Joo sudah tiba. Jin Joo melapor ia sudah tiba dan akan memastikan Ha Na makan. Setelah menutup telepon, Jin Joo mengomel bahwa Sekretaris Kwon terus menerus meneleponnya.

“Ia ingin memastikan kau makan dan tidak sendirian. Aku tahu Sekretaris Kwon yang menelepon, tapi menurutmu siapa yang menyuruhnya? Apa yang akan terjadi pada Direktur Goo sekarang?”

Ha Na menggeleng. Jin Joo bertanya apakah Seo Jin mengingatkan Ha Na pada Robin. Ha Na mengaku ia merasa terhibur dengan adanya Seo Jin. Bukankah itu hal yang baik, tanya Jin Joo.

“Tapi bagaimana aku bisa memintanya menghiburku di saat ia bersedia menjalani penyakitnya seumur hidup hanya untukku? Ia sudah sembuh sekarang. Jika ia melihat bahwa aku masih menderita maka ia akan menyalahkan dirinya. Bagi Direktur Goo maupun bagiku, akan lebih baik jika kami tidak saling bertemu.”

ki-00281 ki-00287

Seung Yeon diturunkan dari jabatan CEO atas keinginan semua direktur tanpa terkecuali. Seo Hee berkata seandainya saja Seung Yeon mengundurkan diri minggu kemarin maka setidaknya ia bisa mempertahankan harga dirinya.

Seung Yeon belum tahu kalau Seo Jin sudah sembuh. Ia berkata Seo Jin akan menghancurkan perusahaan. Wonderland adalah miliknya.

ki-00291 ki-00293

Sekretaris Kwon menyapa Seo Jin dengan riang. Ia mengucapkan selamat atas jabatan Seo Jin yang baru dan membawakan obat herbal untuk diminum tiap hari. Tanpa sengaja ia menumpahkan air ke pakaian Seo Jin. Tapi Seo Jin tidak marah. Ini sepertinya iklan pakaian yang terbuat dari kain tahan air^^

Sekretaris Kwon berceloteh agar Seo Jin tidak gugup hari ini karena Seo Jin pasti bisa melakukannya dengan baik.

“Kak, aku lebih mengkhawatirkanmu,” ujar Seo Jin.

Sekretaris Kwon terkejut. Seo Jin baru saja memanggilnya kakak (hyung) seperti yang biasa dilakukan Robin? Tapi Seo Jin sepertinya tidak menyadarinya. Sekretaris Kwon pikir ia salah dengar.

Seo Jin keluar dari rumah dan berjalan menuju mobilnya. Anehnya, tidak seperti biasanya ia malah berjalan ke pintu pengemudi hingga Suk Won terkejut dan keluar dari mobil. Ia bertanya apa ada yang salah.

Seo Jin sendiri terlihat bingung. Ia tidak tahu kenapa ia berjalan ke pintu tersebut.

ki-00299ki-00302

Seo Jin berpidato dengan baik dalam acara pengangkatan dirinya menjadi CEO Wonderland. Acara itu diliput berbagai media. Namun ia mengakhiri pidatonya dengan kata-kata yang persis diucapkan Robin saat menyamar menjadi Seo Jin. Sekretaris Kwon tertegun. Ia ingat betul bahwa kata-kata itu diucapkan Robin sebelumnya, bukan Seo Jin.

Meski Ha Na menolak menemui Seo Jin, namun ia mengikuti berita mengenai Seo Jin. Ia tersenyum saat melihat berita bahwa Seo Jin akhirnya menjadi CEO.

ki-00306  ki-00318

Tiba-tiba Seung Yeon menggebrak meja dan berdiri. Ia berseru ini semua penipuan. Ia menunjuk Seo Jin dan berkata Seo Jin bukanlah Robin penulis webtoon. Seo Jin bahkan tidak bisa menggambar. Presdir Goo marah tapi tidak bisa melakukan apa-apa di depan media.

Seung Yeon menantang Seo Jin menggambar di depan mereka saat ini juga. Sekretaris Kwon berbisik agar Seo Jin tidak terjebak. Tapi Seo Jin malah mengambil bolpen. Dan ia mulai menggambar….

Semua terkejut. Seo Jin menggambar seperti Robin. Ia menyerahkan gambar itu pada Seung Yeon lalu pamit pergi.

“Tunggu! Kau bukan Seo Jin, kan? Kau Robin, kan?” tanya Seung Yeon. Lah tadi katanya Seo Jin bukan Robin, sekarang bilang Robin bukan Seo Jin. Seung Yeon terjebak oleh jebakannya sendiri.

ki-00321 ki-00336

Seung Yeon menanyakan berapa merger dan akuisisi yang dilakukan Wonder Grup tahun kemarin. Ia meminta Seo Jin menyebutkan semua namany berikut harganya. Seo Jin menyebutkan semuanya dengan tepat tanpa terkecuali. Para wartawan bertanya sebenarnya apa yang hendak dibuktikan oleh Seung Yeon.

Seung Yeon memasukkan kertas berisi gambar Seo Jin ke dalam mulutnya. Sekretaris Kwon memberikan kartu nama Dokter Kang padanya.

“Pastikan kau menemuinya. Kau sakit,” ujarnya prihatin.

ki-00345 ki-00349

Meski di acara tadi Seo Jin nampak tenang, sebenarnya ia bingung dengan kemampuan yang baru ia tunjukkan. Ia menatap tangannya. Lalu seakan ingin membuktikan lebih. Ia menuju mobilnya dan masuk ke kursi pengemudi. Ia mengemudikan mobilnya sendiri.

Ia pergi ke apartemen Robin dan dengan tepat bisa mengetahui password untuk masuk. Ingatan Robin bersama Ha Na dalam apartemen itu membaur dalam ingatannya.

ki-00355 ki-00359

Waktu berlalu dan hari ini hari ulangtahun Robin. Woo Jung membeli bunga karena ia masih belum bisa melupakan Robin. Ia meminta Eun Chang mengerti dan memabntunya hingga ia lupa kapan hari ulangtahun Robin. Eun Chang tidak keberatan karena itu artinya ia akan terus bersama Woo Jung.

Woo Jung mendapat berita mengejutkan dari Jin Joo dan mereka bergegas ke kantor sirkus. Mereka mengamati laptop dengan tak percaya sementara Jin Joo bertanya-tanya apakah Ha Na sudah tahu.

Ha Na tiba dan melihat ekspresi mereka yang aneh. Jin Joo memperlihatkan laptopnya. Ternyata diberitakan bahwa Robin sudah kembali dengan serial webtoon terbarunya. Ha Na terkejut dan langsung pergi ke apartemen Robin.

ki-00363 ki-00366

Seo Jin ada di sana. Ha Na bertanya bagaimana proyek itu bisa berlanjut. Apa Seo Jin menyewa orang lain untuk melanjutkannya? Seo Jin berkata ia sedang mencari cara terbaik untuk memberitahu Ha Na mengenai perubahan yang dialaminya.

“Apa kau akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku yang menggambarnya? Kelihatannya kau tidak percaya. Bisa dimengerti, aku juga sempat bingung. “

Apa maksudnya, tanya Ha Na. Seo Jin berkata sekarang ia bisa menggambar dan bisa mengemudi. Semua kemampuan dan bakat Robin tertinggal di dalam dirinya. Ha Na menolak untuk percaya meski ia melihat banyak sketsa komik di meja dan di monitor komputer. Ia marah dan menyuruh Seo Jin berhenti berusaha menjadi Robin.

ki-00368 ki-00371

Tapi ketika ia hendak keluar, sesuatu membuatnya berhenti. Ia melihat sketsa dirinya yang tidak diselesaikan Robin pada hari pernikahan mereka. Ia menatap sketsa itu. Hanya Robin yang tahu detil malam itu, bagaimana ia duduk dan bagaimana rangkaian bunga pernikahannya.

“Apa yang kulihat sekarang ini bukan mimpi?” tanyanya.

Seo Jin tidak mengatakan apapun dan menuntun Ha Na ke mobil. Ha Na mengamati Seo Jin saat Seo Jin mulai mengemudikan mobilnya.

ki-00384 ki-00385

Mereka berhenti di tempat yang indah dan luas. Namun yang aneh ada kandang ayam dan anak anjing di sana. Ha Na teringat ia pernah mengatakan pada Robin bahwa ia ingin mereka pergi ke Gapyeong pada hari ulangtahun Robin. Membuat barbeque, membuat kebun sayur, memelihara ayam dan anjing, dan berlibur ke sana setiap akhir pekan. Semua itu ada di depan matanya sekarang.

“Setiap waktu yang kujalani bersamamu sebagai Robin bagaikan mimpi yang tidak bisa kuingat.Tapi aku ingin mengingatnya bersamamu. Apa kau ingat? Penyakitku membuatku tak ingat setengah dari kehidupanku (karena setengah dijalani Robin). Tapi kau membantuku sembuh dan karena kau aku bisa mengingat semuanya sekarang. Setiap saat yang kita jalani sementara aku tertidur, bagaimana kau tersenyum dan bagaimana kau memandangku, aku ingat semuanya sekarang. Baik sebagai Goo Seo Jin, maupun sebagai Robin.

Jika aku ditanya apakah aku Goo Seo Jin atau Robin, hanya ada satu jawabannya. Aku hanya seorang pria yang mencintaimu, masih mencintaimu, dan hanya ingin kaucintai. Ha Na-sshi, aku mencintaimu.”

ki-00394 ki-00408

Air mata Ha Na menetes. Seo Jin menghapusnya lalu mengecup kening Ha Na, matanya, dan bibirnya. Ha Na balas mencium Seo Jin.

Tapi dalam hatinya Seo Jin mengaku ia berbohong akan satu hal pada Ha Na. Tidak semua hal diingatnya. Ia tidak pernah bisa mengingat hari pernikahan Robin dan Ha Na. Sepertinya ingatan itu dibawa Robin pergi bersamanya.

ki-00414 ki-00421

Seung Yeon sekarang menjalani terapi sama seperti Seo Jin di awal episode. Seo Hee menemaninya untuk membantu Seung Yeon menerima kekalahannya dari Seo Jin. Well, selamat berjuang ;p

Ha Na dan Seo Jin hidup bahagia bersama.

Seo Jin: “Tertawa, berbicara, merasakan ketenangan. Mencintai hari ini dan lebih mencintai lagi esok hari. Hari demi hari kami menjalani hidup kami sebaik-baiknya.”

ki-00441 ki-00446

[Ketahuilah bahwa setiap hari adalah mujizat.] – END

Komentar:

Drama ini benar-benar membuatku jadi DID juga. Di satu sisi aku merasa senang Seo Jin akhirnya mendapatkan kebahagiaan yang pantas ia dapatkan, di sisi lain ada rasa tak puas karena seakan-akan Ha Na menerima Seo Jin hanya karena Seo Jin mendapat seluruh ingatan dan kemampuan Robin.

Penulis berusaha menekankan berkali-kali bahwa identitas seseorang ditentukan dari ingatan yang ia miliki. Jika ia memiliki ingatan Robin, maka ia adalah Robin. Jika ingatannya mulai menghilang, maka identitasnya pun menghilang. Terus gimana dengan penderita amnesia atau alzheimer? Mungkin penulis drama ini yang terlalu kreatif hingga aku tidak bisa mengikuti cara berpikirnya *serius ngga nyindir* ;p

Aku sudah lama menyerah mencari apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis melalui drama ini dan menganggap drama ini sebagai refreshing karena cerita yang ringan plus dobel Hyun Bin. Tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan kekecewaan yang ada karena drama ini bisa jauh jauh lebih baik di tangan penulis yang baik. Jadi pelajaran yang bisa kudapat dari drama ini adalah menjauhi dramanya yang berikutnya….jika memang ada…

Daripada mengomentari alur cerita drama ini yang hanya akan membuatku emosi, lebih baik aku mengomentari hal yang positif dari drama ini.

Tentu saja yang terbaik dari drama ini adalah Hyun Bin. Ia bisa memerankan Seo Jin dan Robin (juga Terry) dengan sangat baik hingga dengan melihatnya saja kita bisa membedakan yang mana Seo Jin dan yang mana Robin.

Anak-anakku terkejut saat aku memberitahu mereka bahwa Robin dan Seo Jin diperankan aktor yang sama. That’s Hyun Bin, girls XD (they’re Robin’s fans btw ;p)

Dan ia menunjukkan dedikasinya dengan tetap konsisten memerankan perannya sampai akhir tanpa terpengaruh oleh rating. Semoga ngga kapok main drama yaaaa^^

Lalu ada Sung Joon yang (untuk pertama kalinya kah?) menjadi antagonis. Terlepas dari alur yang bolak-balik dan Sung Joon bolak-balik kamar rahasia, ia sudah melakukan perannya dengan baik. Setidaknya kekhawatiranku bahwa Sung Joon hanya muncul hanya muncul 3 menit di episode-episode awal tidak terbukti.

Peran lain yang menarik perhatianku adalah Sekretaris Kwon. Melebihi Ha Na bahkan. Ia adalah garam drama ini kalau boleh dibilang. Tidak akan ada hal lucu dalam drama ini tanpa Sekretaris Kwon.

Aku tidak memiliki antipati terhadap Han Ji Min. Bahkan kurasa ia berusaha memerankan perannya dengan baik. Hanya saja penulis tidak memberikan ruang baginya untuk mengeluarkan aktingnya. Kuanggap saja Ha Na memang digambarkan sebagai seorang yang pendiam dan introvert.

Untunglah aku merecap drama ini bersama Mumu yang bertahan sampai akhir hahaha^^ Terima kasih, Mumu *hug* Kapan-kapan kita duet lagi yaaaa :D

Terima kasih juga untuk teman-teman yang terus membaca sinopsis drama ini hingga akhir. Sampai jumpa di sinopsis drama berikutnya.

Ongoing project: Heard It Through The Grapevine

Next project:

  • Sensory Couple/The Girl who Sees Smells (Park Yoo Chun, Shin Se Kyung) – trio bersama Dee Kutudrama dan Putri dari blog Heart Beat
  • Producer (Kim Soo Hyun, Gong Hyo Jin, Cha Tae Hyun, IU) – trio bersama Dee Kutudrama dan Putri dari blog Heart Beat

Senin, 30 Maret 2015

Sinopsis Hyde Jekyll Me Episode 20 (Bagian 1)

ki-00130

Ha Na membuat kenangan paling berharga untuk Robin. Ia meminta Robin menikahinya. Robin tersenyum penuh haru dan menyambut uluran tangan Ha Na.

Mereka berjalan menuju altar diiringi tepuk tangan orang-orang terdekat mereka. Teman-teman sirkus, Sekretaris Kwon, dan Detektif Na. Detektif Na?? Memangnya dia kenal Robin? Sementara Ahjusshi Min yang menikahkan mereka.

Mereka tidak akan lagi dibasahi oleh hujan karena mereka menjadi satu atap untuk melindungi satu sama lain. Mereka tidak akan lagi merasa kedinginan karena mereka akan saling memberi kehangatan dan kenyamanan. Mereka tidak lagi merasa kesepian karena mereka akan saling menemani sepanjang hayat merka. Meski mereka dua individu, namun bersama-sama mereka menjalani hidup yang sama saat hati mereka dipersatukan. Sekarang mereka adalah suami istri.

ki-00009 ki-00016

Keduanya kembali ke apartemen Robin dan menonton video pernikahan mereka dengan saling menggenggam tangan di tempat tidur. Woo Jung sudah merekam pesan-pesan dari sahabat mereka.

Sekretaris Kwon berkata Robin adalah teman yang baik dan adik yang tak pernah ia miliki. Ia tak sanggup melanjutkan kata-katanya karena ia mulai menangis. Detektif Na mengomelinya.

“Mengapa kau menangis lagi? Apa kau jatuh cinta dengan pengantin prianya? Yang benar saja…”

Detektif Na mengucapkan selamat pada Robin dan Ha Na. Ia berkata ia agak terkejut mendengar berita mengenai siapa Robin sebenarnya tapi sekarang ia sudah bisa menerimanya.

  ki-00019 ki-00020

Robin bertanya apakah Ha Na yang mengundang Detektif Na. Tidak , jawab Ha Na. Lalu bagaimana ia tahu tentang pernikahan mereka?

Detektif Na berceloteh bahwa ia adalah ayah tiga anak. Meski begitu ia berkata pernikahan benar-benar membawa kegembiraan. Ha Na dan Robin tertawa.

Sekretaris Kwon sudah berhenti menangis. Ia berkata sebenarnya ia tidak setuju dengan pernikahan ini. Apakah mereka benar-benar harus menikah?

Ternyata ia hanya bergurau. Ia mengutip pepatah: hanya orang gila yang bersedia menikah. Contohnya, Detektif Na yang sudah menikah dan memiliki 3 anak. Detektif Na langsung pura-pura gila. Woo Jung memarahi mereka karena mengacau.

Ahjusshi sirkus nimbrung dan mengomel pernikahan ini benar-benar garing. Bahkan tidak tersedia bir sama sekali. Woo Jung menyerah dan meminta Jin Joo saja yang memberi ucapan selamat.

“Baiklah. Hei, apa kau sudah lupa berapa umurku? Seharusnya kau menjodohkanku dulu dengan seseorang sebelum menikah!” Pffft…

Ha Na tertawa dan memeluk Robin lebih erat. Robin menatap Ha Na lalu menutupi kedua tubuh mereka dengan selimut. Diiringi ucapan selamat dari teman-teman mereka.

ki-00027 ki-00032

Robin lalu membuat sketsa Ha Na. Ha Na duduk manis di sofa dengan menggenggam buket pernikahan mereka. Tapi tiba-tiba Robin terdiam dan terlihat bingung.

Ia mendadak lupa bagaimana cara menggambar. Ia meminta Ha Na menunggu sebentar lalu pergi melihat sketsa webtoonnya. Ia berusaha membuat gambar yang sama tapi ia tak bisa menggoreskan pensilnya. Pensil di tangannya terjatuh.

Ha Na melihat itu dan menyadari apa yang terjadi. Tanpa menyinggung mengenai apa yang terjadi, Ha Na mengajak Robin makan malam.

ki-00043 ki-00045

Robin menghampiri Ha Na dan menatapnya lama. Sambil tersenyum sedih ia berkata sepertinya waktunya sudah tiba. Ia harus pergi.

Ha Na langsung sedih. Sekarang? Ia menatap Robin dengan tatapan memohon.

“Tapi kau bahkan belum makan. Setidaknya kau harus makan sebelum kau pergi. Kau harus makan,” celoteh Ha Na cepat, berusaha mengulur-ulur waktu.

Robin memeluknya dari belakang. Keduanya mulai berkaca-kaca.

“Satu hari lagi…kumohon tinggallah satu hari lagi. Satu hari lagi tidak akan mengubah apapun. Kau bahkan belum makan dan belum menyelesaikan sketsamu.”

“Aku tidak bisa menggambar. Aku…tidak bisa menggambar lagi meski aku berusaha. Bahkan ingatan yang melekat di tubuhku mulai menghilang. Waktuku…sudah tiba,” kata Robin tersenyum menahan tangisnya.

ki-00064 ki-00067

Orang-orang mulai dihubungi. Dokter Kang, Ahjusshi Min dan Woo Jung, Sekretaris Kwon, bahkan Presdir Goo.

Robin mulai berpamitan pada mereka. Woo Jung tak henti-hentinya menangis. Robin meminta maaf karena 5 tahun lalu ia tidak bisa berpamitan seperti ini. Tidak apa-apa, kata Wo Jung. Sekarang ia sudah tahu semua mengenai Robin hingga ia bisa mengucapkan selamat tinggal dengan benar pada Robin.

Sekarang ia sudah dewasa. Ia akan mengantar kepergian Robin dengan senyum di wajahnya. Robin berkata tidak apa-apa jika Woo Jung ingin menangis. Bahkan orang dewasapun menangis saat berpisah. Maka Woo Jung pun kembali menangis. Robin membelai kepalanya.

ki-00077 ki-00078

Berikutnya ia berpamitan dengan Sekretaris Kwon. Sekretaris Kwon memeluknya. Robin berterima kasih atas segalanya.

“Aku selalu peduli padamu, kau tahu kan?” kata Sekretaris Kwon sambil menangis. Ia meminta Robin melupakan semua kekecewaan dan sakit hati yang mungkin ia timbulkan.

Robin berkata ia tahu Sekretaris Kwon peduli padanya karena ia juga merasakan yang sama. Dan ia tidak merasa kecewa ataupun sakit hati padanya. Ia meminta Sekretaris Kwon mengurus Seo Jin dengan baik untuknya.

Presdir Goo dan Dokter Kang menghampiri mereka. Presdir Goo menepuk lengan Robin. Seakan mengucapkan terima kasih.

ki-00084 ki-00089

Dokter Kang memberi kesempatan pada Robin dan Ha Na untuk berpamitan. Mereka pergi ke kamar Seo Jin.

Robin berkata ia masih harus pamit pada satu orang. Seo Jin. Ia berharap ia bisa melihat Seo Jin tapi ia tidak bisa.

Kalau begitu aku akan membantumu menemuinya, kata Ha Na. Rupanya Seo Jin sudah menitipkan pesannya dalam ponsel Ha Na.

Dalam pesannya, Seo Jin berkata ia sudah membayangkan saat seperti ini ribuan kali. Saat di mana Robin akan menghilang dan ia ditinggal sendiri. Awalnya ia tidak memikirkan kata-kata perpisahan karena ia hanya ingin Robin pergi. Tapi ia mulai memikirkannya dan inilah yang ingin ia katakan.

“Terima kasih karena sudah menyelamatkanku selama beberapa tahun ini. Tapi lalu aku menyadari bahwa bukan ini yang benar-benar ingin kukatakan. Kata-kata terakhir yang ingin kuucapkan adalah…aku benar-benar beruntung memilikimu, Robin.”

Robin tersenyum menonton pesan tersebut. Ia membalas pesan itu.

“Tidak sepertimu, banyak hal yang ingin kuucapkan padamu. Tapi aku menyadari bahwa hanya ada satu hal untuk dikatakan. Mari kita tidak bertemu lagi. Jangan pernah mencariku lagi, Goo Seo Jin.”

ki-00103  ki-00109

Tibalah gilran Ha Na. Robin memeluk Ha Na. Ha Na mulai menangis tanpa suara. Ia memeluk Robin erat-erat dan berkata ia mencintainya.

“Aku mencintaimu, Robin.” Ia berusaha tersenyum.

Robin mengecup keningnya.

“Cinta kita adalah tanggungjawabku. Tanggung jawabmu adalah untuk bahagia. Meski aku pergi, tetaplah bahagia seakan aku ada di sisimu,” kata Robin lembut.

Ha Na mengangguk. Robin tersenyum lalu menciumnya.

ki-00126 ki-00135

Ha Na keluar dari kamar Seo Jin sambil terus menangis. Presdir Goo meminta Dokter Kang merawat Seo Jin baik-baik. Dokter Kang mengerti. Ia masuk kamar Seo Jin.

Robin melepas cincin pernikahannya dan menggenggamnya. Lalu ia duduk bersandar. Dokter Kang menggiring Robin kembali pada semua saat dalam kehidupannya sejak ia muncul. Dimulai dari ingatan terbahagianya. Meski banyak ingatan yang sudah hilang, itu tidak menjadi masalah karena Robin akan kembali ke tempat darimana ia berasal.

Robin mulai mengingat pernikahannya, saat-saat kebersamaannya bersama Ha Na, hingga saat pertama kali ia menyelamatkan Ha Na di kolam rumah sakit.

ki-00139ki-00149

Seo Jin membuka matanya. Dokter Kang dan Sekretaris Kang menatapnya dengan khawatir. Seo Jin membenarkan kalau ia adalah Seo Jin.

Sekretaris Kwon memberitahu Presdir Goo bahwa Seo Jin sudah sadar. Presdir Goo memastikan Seo Jin yang bangun. Ia tersenyum lega menyadari Seo Jin benar-benar sudah sembuh. Walau ia sempat merasa tak enak hati pada Ha Na. Ia cepat-cepat menemui puteranya.

Ha Na termangu seakan masih belum percaya. Sekretaris Kwon bertanya apakah Ha Na mau menemui Seo Jin. Ha Na tak sanggup. Ia berkata ia akan kembali nanti dan pergi dengan sedih. Sekretaris Kwon meminta Suk Won mengantar Ha Na pulang ke apartemen Robin dengan selamat.

ki-00181 ki-00189

Seo Jin menatap cincin Robin di tangannya. Ha Na kembali ke apartemen Robin. Keduanya sama-sama merasa kehilangan.

Ha Na duduk menangis sementara Seo Jin pergi ke kamar Robin lantai bawah. Ia melihat kembali semua pesan Robin yang pernah ditinggalkan untuknya. Seo Jin mulai menangis. Pesan terakhir Robin adalah agar Ha Na jatuh cinta pada Seo Jin hingga kepergiannya tidak sia-sia.

ki-00198 ki-00207

Maka Seo Jin pergi ke apartemen Robin. Tapi Ha Na tidak mau membukakan pintu. Seo Jin berkata ia tidak akan pergi hingga Ha Na membuka pintu. Akhirnya Ha Na membuka pintu.

“Kau masih hidup,” ujar Seo Jin lega.

Sesaat Ha Na terkesiap. Kata-kata itu yang diucapkannya pada Robin ketika Robin mengurung diri di apartemen.

Ha Na bertanya apakah Seo Jin baik-baik saja. Ia meminta Seo Jin membiarkannya sendirian selama beberapa hari. Seo Jin malah menarik Ha Na pergi.

Ha Na melepaskan diri. Ia tidak mau Seo Jin bersikap seperti ini. Seo Jin berkata ia yakin Robin juga pasti mengatakan hal yang sama. Bahwa ia harus menghibur Ha Na. Ia tidak akan membiarkan Ha Na sendirian karena Robin juga tidak akan menginginkannya.

“Dan juga aku masih belum melepaskannya. Karena kita berdua belum bisa melepaskan kepergiannya. Mari kita berdua mengenangnya bersama-sama.”

ki-00211 ki-00212

Mereka menyusuri jalan yang pernah dilalui Ha Na dan Robin. Saat melewati gambar seorang pemuda dan gadis pujaannya, Ha Na berhenti. Tapi Seo Jin tidak tahu mengenali gambar itu. Namun kata-kata pada puisi di gambar itu nampak tidak asing baginya.

Mereka melalui gambar kakek dan nenek. Ha Na memandang gambar itu dengan sedih, lalu berjalan pergi.

Ha Na menoleh dan tak melihat Seo Jin. Ia tertegun saat melihat tembok penuh tulisan di mana Robin pernah menulis di sana. Ia membayangkan Robin menulis di tembok itu dan bergegas menghampirinya.

ki-00223 ki-00226

Namun Seo Jin yang ada di sana. Berdiri tepat di depan tulisan yang dibuat Robin. Ha Na nampak kecewa. Seo Jin bertanya apakah melihatnya terlalu menyakitkan bagi Ha Na.

“Maka berpikirlah tentang dia saat kau memandangku. Aku ingin menghiburmu meski hanya itu satu-satunya cara. Aku tidak tahu bagaimana cara menghiburmu. Tapi jika aku bisa mengurangi air matamu dan mengurangi kesedihan yang kaurasakan, bukankah itu artinya aku sudah menghiburmu?”

ki-00231ki-00234

Jangan hibur aku, kata Ha Na. Ia tidak pantas menerimanya. Saat Seo Jin bangun, ia sejujurnya berharap Robin tidak pergi. Tapi sebagian dari dirinya juga berharap Seo Jin sembuh. Ia tahu hal itu tidak masuk akal. Mengharapkan kesembuhan Seo Jin dan kehadiran Robin pada saat bersamaan adalah hal yang tidak masuk akal.

“Sejujurnya, sejak aku mengenai kebenaran mengenai kau dan Robin, hal yang paling aku pikirkan adalah aku berharap bahwa kalian berdua satu orang. Satu orang yang memiliki semua kelebihanmu dan Robin. Dengan begitu aku bisa mencintai segenap hati tanpa membuat siapapun menderita. Tapi kalian berdua bukan satu orang. Dan sekarang Robin telah pergi, tolong jangan minta aku mencari Robin di dalam dirimu. Itu hanya akan menyakiti kita berdua.”

Ha Na pergi meninggalkan Seo Jin sendirian. Seo Jin menatap tembok itu kembali dan tiba-tiba teringat Robin menulis di sana.

ki-00251 ki-00254

Hari sudah malam ketika Ha Na meninggalkan jembatan tempat ketika ia dan Robin menangis bersama. Pada saat bersamaan Seo Jin tiba di sana. Mereka tidak berselisih jalan hingga tidak bertemu.

Tiba-tiba Seo Jin merasa sangat sedih dan mulai menangis. Tepat saat itu Dokter Kang menelepon Seo Jin dan merasa heran mendengar suara Seo Jin. Seo Jin berkata ia merasa aneh. Tiba-tiba saja ia merasa emosional dan menangis.

Dokter Kang menyuruh Seo Jin menemuinya. Ia yakin itu adalah reaksi dari penggabungan dua kesadaran. Jika ingatan Robin mulai membaur dengan ingatan Seo Jin, maka identitas Robin mulai menyatu dalam diri Seo Jin. Berbeda dengan sebelumnya, ingatan Robin menjadi ingatan Seo Jin. Karena itu Seo Jin juga mulai merasakan emosi yang Robin rasakan.

“Bukan hanya ingatannya, tapi perasaannya juga mulai menyatu?” tanya Seo Jin.

Ia memandang langit dan teringat kembang api di tempat itu. Juga ingatan mengenai Ha Na berlari ke arah Robin dan menangis bersamanya.

ki-00257 ki-00265

Komentar:

Goodbye, Robin….

Aku tidak menyukai pernikahan Robin dan Ha Na karena menurutku itu melanggar hak asasi Seo Jin. Hei, itu kan tubuh Seo Jin juga >,< Tapi karena Seo Jin juga tidak keberatan, ya sudah aku maafin deh ;) Apalagi Seo Jin jadi tambah keren yaaaa^^

Mungkin yang membuatku sulit untuk merasa sedih dengan kepergian Robin (meski aku menangis melihat Sekretaris Kwon menangis) adalah karena selama ini aku melihat mereka adalah orang yang sama dengan 2 kepribadian.  Sudah sepantasnya Seo Jin mendapatkan tubuhnya kembali setelah ia sembuh. Dan lagi Robin bukan menghilang atau meninggal dunia. Ia menyatu dengan kepribadian Seo Jin menjadi kepribadian yang utuh, kepribadian Seo Jin sebelum ia menderita DID.

Itulah sebabnya aku menyayangkan mengapa Ha Na tidak memperlengkapi dirinya dengan pengetahuan itu padahal ia memiliki kekasih seorang DID. Bukankah ia juga akhirnya mengungkapkan bahwa ia berharap Seo Jin dan Robin adalah satu orang dengan gabungan kepribadian mereka berdua? Hal itu bisa diwujudkan dengan penyatuan mereka.

Tambahan lagi, aku sulit merasa terkoneksi dengan Robin karena selama ini ia digambarkan sebagai seorang yang ceria, baik hati, berbakat, penyelamat. Hanya itu. Satu-satunya hal yang ia perjuangkan adalah keberadaan dirinya sebagai satu pribadi yang utuh dan cinta Ha Na. Baru di episode-episode terakhir aku merasa semakin mengenal Robin, tapi sayangnya Seo Jin sudah melangkah lebih jauh dari itu dan karena itu orang-orang lebih bersimpati padanya.

Seo Jin harus berjuang melawan masa lalunya, melawan rasa takutnya, melawan rasa bersalahnya, dan juga kenyataan bahwa ia harus berbagi hidup dengan Robin. Kebanyakan orang lebih merasa terkoneksi dengan Seo Jin karena kita bisa merasakan perjuangannya.

Tak bisa dipungkiri bahwa bagaimanapun Seo Jin bertahan hidup karena ada Robin. Tapi Robin tidak akan terlahir tanpa ada keinginan Seo Jin untuk bertahan hidup di tengah keputusasaannya. Pada akhirnya mereka memang saling melengkapi dan tidak bisa terpisahkan.