Selasa, 12 Juni 2012

Sinopsis Big Episode 2 (Bagian 1)

k2h-00514

Da-ran pergi ke rumah Kyung-joon dan menemukan Kyung-joon (dalam tubuh Yoon-jae) yang berbaring di tempat tidur. Ia berjongkok di sebelah tempat tidur dan menatap Kyung-joon.

“Yoon-jae-sshi?” tanyanya, dengan setetes harapan terakhir kalau pria di hadapannya adalah tunangannya.

Kyung-joon menatap Da-ran. “O-ow, masih juga?”

“Apa kau Kang Kyung-joon?” Harapan Da-ran pupus sudah.

“Ya, Ibu Guru Gil Da-ran.”

Da-ran menyeret Kyung-joon hendak membawanya ke rumah sakit. Ia berkata Kyung-joon jadi seperti ini saat di rumah sakit jadi bisa dibilang karena kesalahan pihak rumah sakit. Mereka harus pergi ke sana untuk mencari tahu. Mereka akan bertanggungjawab dan menukar balik Yoon-jae - Kyung-joon.

“Apa yang bisa kita ketahui dari mereka? Aaaah..ini tunanganku tapi sepertinya kalian membuat keduanya tertukar jadi kalian harus bertanggungjawab dan menukar mereka kembali. Apa kau akan bilang begitu?” tanya Kyung-joon.

Da-ran tahu ia mungkin akan dianggap gila oleh dokter tapi rumah sakit akan membantu mereka mencari penyelesaiannya.

“Benar, mereka akan bilang kau tidak waras, dan untuk menyembuhkanmu kita bertiga akan dikurung di rumah sakit. Teacher Gil, aku, dan tubuhku akan tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lama. Jika kau mau pergi, pergilah sendiri. Aku benci rumah sakit.”

k2h-00013 k2h-00014

Da-ran menarik tangan Kyung-joon, “Kau tidak bisa melarikan diri dari masalah hanya karena kau tidak menyukainya. Berhentilah bersikap seperti anak kecil!”

“Tapi aku memang anak kecil! Aku baru berusia 18 tahun,” sahut Kyung-joon.

“Benar, karena itu anak kecil harus menurut pada orang dewasa. Ayo kita pergi, Kang Kyung-joon.”

“Berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil. Wajah ini bukan wajah anak kecil,” Kyung-joon menunjuk wajah ‘Yoon-jae’.

“Apa kau sedang mempermainkanku?” Da-ran jadi kesal.

“Teacher Gil, kaulah yang frustrasi dan bersikap seperti anak kecil. Berhentilah bermain-main. Tidak bisakah kau mencoba mengerti apa yang telah terjadi?”

“Baiklah, jelaskan padaku,” Da-ran menyerah.

Kyung-joon menaruh 2 robot di meja yang ditutupi gelas. Robot kuning ditutup gelas besar (Yoon-jae), robot biru ditutup gelas kecil (Kyung-joon).

k2h-00027 k2h-00029

“Sesuatu yang salah terjadi,” Kyung-joon membenturkan kedua gelas.

“Bang! Roh kami terlempar keluar begitu kami bertubrukan,” Kyung-joon mengangkat kedua gelas.

“Lalu roh Seo Yoon-jae berpikir tubuhnya telah mati dan memasuki tubuhku. Syuuuut,” gelas besar menutupi robot biru (Kyung-joon).

“Yoon-jae-sshi bukan orang yang suka menduduki posisi orang lain,” Da-ran membela Yoon-jae.

“Pokoknya, rohku tak punya pilihan selain menempati tubuh Seo Yoon-jae,” Kyung-joon menangkupkan gelas kecil ke robot kuning (Yoon-jae). “Semua terjadi karena Seo Yoon-jae memasuki tubuh yang salah.”

k2h-00033 k2h-00046

“Yoon-jae-ssi adalah orang yang sangat berhati-hati,” bela Da-ran. Kyung-joon merengut saking bosannya. “Dia bukan tipe orang yang bisa salah mengambil tempat orang lain.”

“Pokoknya, whatever…kita harus membangunkannya (Yoon-jae) dan bertubrukan kembali untuk memperbaiki semuanya,” Kyung-joon memutar-mutar gelas di meja.

Da-ran hanya melongo lalu mengambil robot biru dengan gelas besar (Yoon-jae dalam tubuh Kyung-joon).

“Yoon-jae-sshi, mengapa semua bisa seperti ini? Mengapa kau pergi pada tubuh seperti itu?” tanyanya sedih sambil mengelus-elus gelas.

“Pada tubuh seperti itu?” protes Kyung-joon. “Aku juga tidak suka tubuh ini!” Kyung-joon memukuli dadanya dan menjambak rambutnya dengan kesal. Ia mengambil coke di kulkas untuk meredakan kekesalanya.

k2h-00062 k2h-00071

Da-ran cepat-cepat merebut coke itu dan menaruhnya kembali ke kulkas. Ia berkata Yoon-jae tidak pernah minum minuman bersoda. Ia meminta Kyung-joon minum minuman lain.

“Ini bukan tubuhmu. Ini tubuh Yoon-jae-sshi. Sebelum kau kembali ke tubuhmu, aku harap kau menghargai tubuhnya.”

“Menghargainya? Bagaimana caranya?”

“Seperti yang biasa dilakukan Yoon-jae-sshi. Ia selalu minum air putih. Dan cuaca mulai sedikit dingin, baju ini terlalu tipis. Apakah kau tidak punya pakaian lebih tebal agar tetap hangat? Bahkan ukurannya tidak pas.” Ya iyalah >,<

k2h-00079 k2h-00082

Kyung-joon frustrasi. Tapi itu belum ada apa-apanya. Da-ran mengamati tangannya dan berkomentar ada goresan di sana. Ia bahkan meniup-niup tangan Kyung-joon…eerr, untuk membuatnya mengkilap??

“T-tunggu sebentar. Sebelum kau menginspeksi tubuh ini, kuharap rohku bisa bersembunyi untuk sementara. Tapi hal itu tidak bisa. Jika kau terus bersikap seperti ini, aku bisa gila,” ujar Kyung-joon.

Da-ran menggenggam tangan Kyung-joon. “Aku meninggalkan tubuh Yoon-jae-sshi dalam tanganmu. Bagiku dia orang yang sangat sangat berharga.”

Kyung-joon menghela nafas frustrasi. Da-ran berkata ia akan ke rumah sakit untuk melihat tubuh Kyung-joon. Kyung-joon meminta telepon Da-ran dan menelepon pamannya. Ia meminta Da-ran menanyakan keadaan tubuhnya pada pamannya tanpa perlu repot-repot ke rumah sakit.

Paman Kyung-joon berkata kalau ‘Kyung-joon’ telah dipindahkan ke rumah sakit di Seoul. Da-ran meminta paman Kyung-joon menghubunginya kapan saja jika ‘Kyung-joon’ sadarkan diri.

k2h-00099 k2h-00105

Da-ran bertanya apakah Kyung-joon tinggal di rumah itu seorang diri. Bagaimana jika paman dan bibinya mengunjunginya? Mereka tidak boleh melihat Kyung-joon dalam keadaan seperti ini.

“Aku tinggal sendirian dan mereka tidak akan datang ke sini. Pergilah.”

“Apa kau tak apa-apa sendirian? Kau baru mengalami kecelakaan dan keadaanmu tak normal. Kau pasti terkejut. Apa kau benar-benar tak apa sendirian?” tanya Da-ran khawatir.

“Apa kau pura-pura khawatir agar kau bisa terus mengawasiku? Cukup, pergilah. Aku akan tiiiiiiidur nyenyak…grroookk,” Kyung-joon pura-pura mendengkur sambil berjalan ke kamarnya. Tapi sekilas ia tersentuh dengan perhatian Da-ran.

Da-ran tidak langsung pergi. Ia berjalan ke kulkas dan melihat isinya. Berbotol-botol minuman bersoda dan tumpukan pizza beku. Da-ran bertanya-tanya apakah selama ini Kyung-joon hanya minum dan makan itu.

k2h-00125 k2h-00129

Keesokan paginya Kyung-joon terbangun di tempat tidurnya yang terasa “makin” kecil.

“Too big,” keluhnya. Sesuatu melintas di pikirannya. Kyung-joon duduk dan tersenyum nakal. Ia tidak perlu pergi sekolah. “Yess!!”

Kyung-joon melihat semangkuk bubur telah terhidang di meja. Ia terkejut ketika melihat kulkasnya dipenuhi buah dan minuman bervitamin.

“Kau membeli semua ini untuk tubuh yang berharga ini??” cibirnya, ”Aku tidak akan memakannya!”

k2h-00144 k2h-00157

Da-ran menjenguk ‘Kyung-joon’ di rumah sakit. Ia duduk di dekat tempat tidur dan menggenggam tangan ‘Kyung-joon’.

“Kau berada di dalam sana, kan? Iya, kan?” tanyanya sedih. Da-ran memejamkan matanya dan menangis. Ia teringat saat Yoon-jae pertama kali menggenggam tangannya.

Kilas balik: Yoon-jae meraih tangan Da-ran dalam genggamannya dengan alasan cuaca yang dingin. Keduanya berjalan-jalan di hari yang bersalju. Da-ran berkata kalau tangan Yoon-jae terasa benar-benar hangat. Yoon-jae berkata mungkin tangannya terada hangat karena ia terus memegangi kaleng kopi.

“Orang bilang, kehangatan tangan sama dengan kehangatan hati pemiliknya. Yoon-jae-sshi berhati hangat, itulah sebabnya tanganmu hangat,” kata Da-ran tertawa malu. Yoon-jae tersenyum senang. Da-ran dengan malu-malu menambahkan hanya tangan Yoon-jae yang terasa hangat seperti itu.

k2h-00172 k2h-00174

“Begitu hangat,” bisik Da-ran pada dirinya sendiri sambil memegangi tangan ‘Kyung-joon’. “Hanya ada satu orang di dunia ini yang memiliki tangan yang begini hangat. Dan dia ada di sini.”

k2h-00179 k2h-00185

Da-ran mengendap-endap pulang ke rumah. Karena rumahnya di belakang restoran ayahnya, ia harus berjalan melewati ayah dan ibunya yang sedang membuat mandoo (pangsit) di restoran. Ia berjalan diam-diam agar ayah ibunya tak memergokinya.

Sebenarnya ayah dan ibunya mengetahui Da-ran tidak pulang semalaman. Ibunya malah senang karena itu artinya Da-ran semalaman bersama Yoon-jae.

“Apa kau harus senang jika puterimu tidur di luar semalaman?” tanya ayah Da-ran.

Ibu Da-ran mengingatkan kalau Da-ran akan menikah sebulan lagi dan selama ini ia selalu pulang tepat waktu. Ia bahkan sudah bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan calon menantunya, tapi ternyata tidak. Ibu Da-ran mengusulkan agar mereka mengundang Yoon-jae ke rumah mereka hari ini dan memanggang belut untuknya (belut dipercaya sebagai obat ‘kuat’ ^^)

“Oh ho! Berhenti pikirkan hal seperti itu!” tegur ayah Da-ran, “Itu hanya akan membuat mereka malu.”

“Benar juga.”

“Kita harus melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.” Ha.

Ayah Da-ran mengusulkan agar mereka membuat mandoo dengan isian belut. Ibu Da-ran tentu saja setuju ^^

k2h-00186 k2h-00202

Kyung-joon tidak memakan bubur yang telah disiapkan Da-ran. Ia tetap memakan pizza-nya. Namun sesuatu yang aneh terjadi. Ia merasa gatal di sekujur tubuhnya.

Da-ran lagi-lagi terlambat datang ke sekolah. Padahal seluruh murid dan guru sedang berbaris di lapangan melakukan upacara. Dan pimpinan sekolah sedang memberikan wejangan. Kepsek memelototi Da-ran yang berkali-kali minta maaf. Tak tega melihat Da-ran dimarahi, guru Na maju selangkah agar Kepsek tak bisa melihat Da-ran.

k2h-00221 k2h-00225

Namun Da-ran belum bisa tenang. Sebuah taksi masuk ke halaman sekolah. Dan dari dalam taksi itu, ‘Yoon-jae’ mengulurkan setengah badannya. Semua orang kebingungan.

Ae-kyung menyikut Da-ran yang hampir tertidur dan bertanya apakah itu ‘Yoon-jae-sshi’nya. Da-ran terkejut. ‘Yoon-jae’ turun dari taksi dan berlari blingsatan menghampiri Da-ran.

“Kakak ipar??” gumam Choong-sik kaget.

“Gil Da-ran!! Beri aku uang! Ayo cepat! Jangan tanyakan kenapa!” seru Kyung-joon sambil melompat-lompat ngga karuan kaya cacing kepanasan.

Da-ran mengeluarkan dompetnya yang langsung direbut oleh Kyung-joon untuk membayar taksi. Kepsek memberi isyarat agar para murid tidak berisik.

k2h-00235 k2h-00254

Pertunjukkan selesai? Ternyata tidak. Kyung-joon kembali melompat-lompat menghampiri Da-ran. Da-ran berusaha menyuruh Kyung-joon pergi tapi Kyung-joon tak peduli.

“Aku hampir gila, tubuhku serasa terbakar (ia mengatakannya seakan ia dibakar api ‘gairah’)!!” serunya panik. Ae-kyung ternganga sementara Da-ran kebingungan. Keadaan semakin tak terkendali saat Kyung-joon membuka kausnya di depan semua orang.

“Lihat! Tubuhku terbakar!”

“Apa kau gila membuka baju di depan semua orang?” tanya Da-ran kaget.

“Ayo, kau harus melihatnya untukku!” Kyung-joon menarik Da-ran pergi.

Kepsek tidak kenal dengan ‘Yoon-jae’. Ae-kyung menjelaskan kalau pria barusan adalah tunangan Da-ran. Poor Guru Na, sepertinya ia baru tahu kalau Da-ran sudah bertunangan. Choong-sik kebingungan melihat tingkah aneh calon kakak iparnya.

k2h-00286 k2h-00287

Da-ran menarik Kyung-joon ke sebuah kelas. Kyung-joon terus mengaduh dan berseru kalau tubuhnya terasa sangat panas dan gatal.

“Ada apa?” tanya Da-ran ikut panik.

“Tubuh Ahjusshi ini aneh sekali!” seru Kyung-joon sambil membuka kausnya dan memperlihatkan bentol-bentol berwarna merah di sekujur tubuhnya. Da-ran memeriksa dengan seksama.

Keduanya ber-aah-ooh ria tanpa menyadari Kepsek dan Ae-kyung mengintip mereka dari jendela. Keduanya ternganga, mengira Da-ran dan ‘Yoon-jae’ sedang melakukan hal ‘terlarang’ di sekolah. Kepsek terlihat kesal sementara Ae-kyung ingin mengintip lebih banyak lagi hahaha^^

k2h-00323 k2h-00328

Da-ran membawa Kyung-joon menemui dokter sekolah dan ternyata tubuh Yoon-jae alergi jamur (Kyung-joon memakan pizza bertopping jamur). Setelah minum obat dan mengoleskan salep, Kyung-joon pasti sembuh. Da-ran menatap Kyung-joon dengan kesal sementara Kyung-joon mulai merasa bersalah.

Da-ran dimarahi Kepsek di hadapan semua guru. Semua sudah tahu penyebab sebenarnya kehebohan tadi. Da-ran membungkuk dan meminta maaf pada semua rekannya yang diam-diam menertawakan kejadian tadi.

k2h-00343 k2h-00351

Akibatnya Da-ran terlihat murung dan sedih. Kyung-joon menyadari hal itu karena kesalahannya. Ia berusaha beralasan kalau ia panik karena khawatir terjadi sesuatu pada tubuh Yoon-jae. Itulah sebabnya ia datang ke sekolah mencari Da-ran.

“Teacher Gil, apa kau dimarahi dengan keras?” tanyanya, saat melihat Da-ran diam seribu bahasa.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Da-ran.

“Ya, tubuh paman ini sepertinya benar-benar sehat. Tubuhnya langsung bereaksi terhadap obat. Sangat manjur.”

Da-ran mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya pada Kyung-joon. Ia menyuruh Kyung-joon pulang dan makan. Juga tak lupa minum obatnya.

k2h-00359 k2h-00364

Kyung-joon berkata ia akan mengembalikan uang Da-ran setelah ia mendapat dompetnya kembali. Tapi Da-ran hanya menunduk menahan tangis. Kyung-joon mengira Da-ran telah dimarahi habis-habisan.

“Aku sedih. Yoon-jae-sshiku seorang yang tampan dan berprinsip. Mendengar orang lain menyebutnya gila, aku merasa sedih dan bersalah padanya. Pulang dan tidurlah di rumah. Jangan membuat masalah lagi dengan berkeliaran. Jika kau memerlukan sesuatu, aku akan membelikannya untukmu.”

“Membelikannya untukku? Tak usah. Aku akan melakukan apa yang kuanggap baik,” ujar Kyung-joon sambil berjalan pergi. Tampaknya ia kesal karena Da-ran hanya mempedulikan Yoon-jae, Yoon-jae, dan Yoon-jae.

k2h-00373 k2h-00375

Ia mengomel sambil berjalan ke halte bis. Di halte, ia melihat poster model pakaian pria mengenakan jas. Menyadari ia berada dalam tubuh seorang pria dewasa, Kyung-joon berpose meniru model tersebut. Ia merogoh kantungnya, uangnya tak seberapa. Ia berkata akan membelikan pakaian seperti itu untuk tubuh Yoon-jae setelah ia mendapat dompetnya kembali.

k2h-00387 k2h-00394

Ayah Da-ran pergi ke rumah sakit membawakan mandoo untuk calon menantunya. Ia tampak bangga sekali melihat poster Yoon-jae di pilar rumah sakit. Yoon-jae adalah dokter spesialis anak di rumah sakit itu. Tanpa ia sadari, ‘Yoon-jae’ melintas di belakangnya.

k2h-00402 k2h-00403

Kyung-joon menanyakan nomor kamar tempat Kang Kyung-joon dirawat. Perawat memberitahu nomor kamar Kyung-joon, walau setelahnya mereka berkasak kusuk kalau ‘dokter Seo’ tampak aneh hari ini. Setelahnya, ayah Da-ran bertanya pada para perawat itu di mana letak bagian pediatrik rumah sakit itu (tempat praktek Yoon-jae).

k2h-00409 k2h-00413

Mereka bertemu di depan lift. Ayah Da-ran segera saja memanggil menantunya. Tapi ‘menantu Seo’ tak kenal dengan ayah Da-ran dan dengan cuek masuk begitu saja ke dalam lift. Ayah Da-ran kembali memanggil calon menantunya.

“Menantu Seo…”

Kyung-joon menatap ayah Da-ran, lalu dengan dramatis memalingkan wajahnya (slow motion mode: on, diiringi musik dramatis pula). Hati ayah Da-ran hancur berkeping-keping menatap pintu lift tertutup rapat.….such a dramatized moment –_-”

k2h-00428 k2h-00433

Ayah Da-ran menelepon puterinya. Ia berkata kalau ia bertemu ‘Yoon-jae’ tapi nampaknya ia sangat sibuk. Da-ran terkejut Kyung-joon pergi ke rumah sakit. Ayah Da-ran memberitahu Da-ran kalau ia akan meninggalkan mandoo untuk ‘Yoon-jae’ di bagian informasi.

Da-ran khawatir akan timbul masalah karena Kyung-joon tidak tahu kalau Yoon-jae bekerja di rumah sakit tempat tubuhnya dirawat. Da-ran hendak meminta ijin pulang tapi tak berani bicara saat melihat wajah judes Kepsek.

Guru Na yang baik sadar kalau Da-ran ada keperluan mendesak dan harus pergi. Ia pura-pura marah dan meminta Da-ran menaruh pekerjaannya. Ia beralasan ia sudah melihat data yang saat ini dipegang Da-ran dan ia tidak suka jika Da-ran menyentuhnya. Pada Kepsek, ia dengan tegas berkata kalau ia selalu menyelesaikan apapun yang sudah ia lihat. Kepsek tidak keberatan, ia menyuruh Da-ran menaruh pekerjaan itu. Dengan demikian Da-ran bisa meninggalkan sekolah.

k2h-00455 k2h-00460

Da-ran berlari-lari keluar sekolah, melewati Choong-sik yang sedang beristirahat. Choong-sik memanggil kakaknya dengan gembira dan melambaikan tangan, tapi Da-ran tidak mempedulikannya. Hehe..emang enak dicuekin? Choong-sik berpikir kakaknya bersikap aneh dan sepertinya ada hubungannya dengan kakak iparnya.

k2h-00467 k2h-00476

Kyung-joon melewati lorong bagian pediatrik dan bingung karena semua orang menyapanya dengan ramah. Baik itu pasien anak-anak maupun para perawat. Ia baru mengerti saat melihat poster Yoon-jae di dinding. Serta merta Kyung-joon menutupi wajahnya dan melarikan diri ke kamar kecil.

“Belum cukup aku membuatnya alergi sekarang aku membuatnya tampak bodoh,” keluhnya. Hm…jadi dia ngaku kalau dia nampak bodoh?^^

k2h-00479 k2h-00495

Tapi di kamar mandi pun ia tak bisa melarikan diri dari image Yoon-jae. Poster Yoon-jae bahkan terpasang di kamar kecil. Kyung-joon sadar kalau Yoon-jae adalah bintang di rumah sakit ini. Tanpa mau merusak imagenya, ia mencoba meniru senyum Yoon-jae. Hasilnya? Lihat saja sendiri hahaha :D

k2h-00511 k2h-00522

Da-ran sudah tiba di rumah sakit dan segera mencari Kyung-joon. Sambil menutupi wajahnya, Kyung-joon berusaha untuk segera keluar dari rumah sakit itu. Saat ia hendak masuk ke dalam lift, Se-young dan rekannya keluar dari lift dan memanggilnya.

Kyung-joon tersenyum sopan pada mereka. Rekan Yoon-jae bertanya mengapa ‘Yoon-jae’ tidak bekerja, bahkan tidak mengangkat telepon. Se-young melihat sikap ‘Yoon-jae’ yang aneh dan bertanya apakah ‘Yoon-jae’ sakit. Kyung-joon segera memegangi kepalanya dan pura-pura sakit. Ia hendak pergi tapi Se-young menahannya dan memeriksa dahi Kyung-joon.

“Apakah kau benar-benar sakit?” tanyanya khawatir. Ia terus memegangi dahi dan pipi Kyung-joon. “Tampaknya kau benar-benar sakit.”

Kyung-joon merasa tak nyaman dengan “sentuhan” Se-young dan beringsut menjauh.

k2h-00534 k2h-00541

“J-jamur. Aku tak sengaja makan jamur.”

“Jamur? Bagaimana bisa? Itu cukup buruk,” ujar rekan Yoon-jae.

“Itulah sebabnya aku merasa sakit sekarang dan perlu beristirahat sejenak,” kata Kyung-joon. Ia buru-buru pergi tapi Se-young lagi-lagi memanggilnya.

“Apakah kau masih memiliki benda yang kuberikan padamu?” bisik Se-young.

“O..oooh, itu,” kata Kyung-joon pura-pura mengerti.

“Itu kuberikan untuk saat-saat seperti ini. Kita berdua dekat jadi jangan sungkan untuk menggunakannya,” bisik Se-young lagi.

Kyung-joon mengangguk. Se-young tersenyum dan menelusuri tangan Kyung-joon dengan tangannya. Kyung-joon bergidik ngeri. Begitu Se-young pergi, ia segera menggosok-gosokkan tangannya ke celana. (ingat: Kyung-joon berusia 18 tahun dan Se-young ada kemungkinan seusia Yoon-jae yaitu 30 tahun. Jadi bagi Kyung-joon, Se-young itu tante-tante^^)

k2h-00560 k2h-00564

Da-ran keluar dari lift dan berseru memanggil ‘Yoon-jae’sshi’. Ia memberi isyarat pada Kyung-joon untuk bersikap ‘normal’, karena Se-young dan rekan Yoon-jae memperhatikan. Kyung-joon meniru senyum Yoon-jae dan menyapa Da-ran dengan manis.

“Da-ran-sshi, kau datang?”

Da-ran menghampiri ‘Yoon-jae’ dan menariknya karena ia harus berbicara dengan ‘Yoon-jae-sshi’. Lucu juga, kalau Da-ran yang ‘menyentuh’, Kyung-joon tampak tenang-tenang aja tuh hehe :p

 k2h-00589 k2h-00577

Di tempat aman, Da-ran memarahi Kyung-joon karena pergi ke rumah sakit tanpa bilang dulu padanya. Kyung-joon berkata ia tidak tahu kalau Yoon-jae bekerja di sini dan lagi ia datang untuk melihat tubuhnya, juga mengambil barang-barangnya.

Da-ran mengerti, ia mengajak Kyung-joon ke ruangan Yoon-jae dan menyuruhnya memakai jas dokter milik Yoon-jae. Kyung-joon bertanya pada Da-ran apakah Yoon-jae memiliki rekan wanita sesama dokter.

“Ia tampak aneh,” kata Kyung-joon, “Caranya menyentuhku berbeda dengan orang lain.”

“Kang Kyung-joon, apakah tidak cukup kau membuat orang berpikir kalau Yoon-jae-sshi kekanakkan dan sekarang kau ingin membuat orang lain berpikir kalau dia hidung belang?”

k2h-00609 k2h-00612

“Apa??!”

“Pemuda seusiamu, walau hanya menyentuh ujung jari wanita pasti rasanya akan berbeda. Aku mengerti itu karena aku guru SMA. Tapi, kau menggunakan mata Yoon-jae-sshi untuk melihat temannya dengan cara seperti itu. Bagaimana nanti orang lain akan menilai Yoon-jae-sshi?” Da-ran menasihati.

Kyung-joon memutar bola matanya, kesal karena lagi-lagi Da-ran salah paham padanya. Ia menjelaskan kalau semakin seorang pemuda seusianya tertarik pada wanita, mereka akan semakin malu-malu menjauh (ehm…kaya Guru Na dong^^).

k2h-00617 k2h-00620

“Apakah kau mengerti, Ibu Guru?” kata Kyung-joon kesal sambil duduk di tempat tidur Yoon-jae. Ia memperingatkan agar Da-ran tak mengata-ngatainya lagi, ia sangat sensitif. Ia membaringkan dirinya di tempat tidur.

“Berbaring di tempat tidur Yoon-jae-sshi, mengenakan pakaian Yoon-jae-sshi di rumah sakit Yoon-jae-sshi, kau benar-benar terlihat seperti dirinya,” ujar Da-ran menatap Kyung-joon.

k2h-00623 k2h-00624

Kyung-joon siap protes tapi Da-ran menyuruhnya jangan bicara. Ia menghampiri tempat tidur dan duduk di sisi Kyung-joon. Tatapan Da-ran tentu saja membuat Kyung-joon jengah.

“Berikan tanganmu,” kata Da-ran. Kyung-joon terpaksa mengulurkan tangannya. Da-ran menggenggam tangan Kyung-joon erat-erat dan memejamkan mata.

“Sudah kuduga, tidak hangat. Kehangatan kalian berbeda. Kau bukan Yoon-jae-sshi, kau tidak sehangat dia.”

Kyung-joon menarik tangannya dengan kesal. “Baguslah kalau begitu, aku ingin cool.”

k2h-00636 k2h-00646

Da-ran bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Kyung-joon. Ia akan mengantar Kyung-joon untuk melihat tubuhnya. Kyung-joon mengulurkan tangannya, tapi posisi mereka mengingatkannya akan sesuatu. Ia ingat Yoon-jae mengulurkan tangannya saat mereka di dalam sungai.

k2h-00655 k2h-00657

Kyung-joon menarik tangan Da-ran. Ia berkata ia ingat ia meraih tangan Yoon-jae saat mereka di dalam air. Saat itu ia merasa ia akan mati, lalu ia melihat Yoon-jae mengulurkan tangan padanya. Kyung-joon merasa ia harus meraih tangan Yoon-jae jika ia ingin hidup, jadi ia memegangnya.

“Apakah karena itu aku berada di dalam tubuhnya?” tanya Kyung-joon. Ia tak melihat buku “Miracle” yang terletak di meja Yoon-jae.

k2h-00667 k2h-00674

Da-ran membawa Kyung-joon ke kamar tempat tubuhnya terbaring tak sadarkan diri. Ia berkata jiwa Kyung-joon dan Yoon-jae tertukar saat mereka berpegangan tangan, mungkinkah jiwa mereka akan kembali jika mereka berpegangan kembali?

Kyung-joon merasa pesimis tapi Da-ran optimis. Ia menyatukan tangan Yoon-jae dan Kyung-joon. Kyung-joon memejamkan matanya. Angin berhembus meniup Yoon-jae dan Kyung-joon. Da-ran melihat Kyung-joon dengan penuh harap.

k2h-00682 k2h-00690

Pelan-pelan ‘Yoon-jae’ membuka matanya dan menatap Da-ran.

“Da-ran-sshi, ini aku.”

“Yoon-jae-sshi…” Da-ran tersenyum lega, matanya berkaca-kaca, “Aku sangat khawatir. Aku merasa semua ini terjadi karena waktu itu aku marah. Semua karena diriku. Aku sangat khawatir padamu. Aku menyesal telah mengatakan apa yang kukatakan kemarin. Maafkan aku.”

“Aku juga minta maaf. Aku akan mengatakan apa yang kauingin kukatakan.”

k2h-00697 k2h-00698

[Bersambung ke Bagian 2]

1 komentar:

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)