Senin, 30 Maret 2015

Sinopsis Hyde Jekyll Me Episode 20 (Bagian 1)

ki-00130

Ha Na membuat kenangan paling berharga untuk Robin. Ia meminta Robin menikahinya. Robin tersenyum penuh haru dan menyambut uluran tangan Ha Na.

Mereka berjalan menuju altar diiringi tepuk tangan orang-orang terdekat mereka. Teman-teman sirkus, Sekretaris Kwon, dan Detektif Na. Detektif Na?? Memangnya dia kenal Robin? Sementara Ahjusshi Min yang menikahkan mereka.

Mereka tidak akan lagi dibasahi oleh hujan karena mereka menjadi satu atap untuk melindungi satu sama lain. Mereka tidak akan lagi merasa kedinginan karena mereka akan saling memberi kehangatan dan kenyamanan. Mereka tidak lagi merasa kesepian karena mereka akan saling menemani sepanjang hayat merka. Meski mereka dua individu, namun bersama-sama mereka menjalani hidup yang sama saat hati mereka dipersatukan. Sekarang mereka adalah suami istri.

ki-00009 ki-00016

Keduanya kembali ke apartemen Robin dan menonton video pernikahan mereka dengan saling menggenggam tangan di tempat tidur. Woo Jung sudah merekam pesan-pesan dari sahabat mereka.

Sekretaris Kwon berkata Robin adalah teman yang baik dan adik yang tak pernah ia miliki. Ia tak sanggup melanjutkan kata-katanya karena ia mulai menangis. Detektif Na mengomelinya.

“Mengapa kau menangis lagi? Apa kau jatuh cinta dengan pengantin prianya? Yang benar saja…”

Detektif Na mengucapkan selamat pada Robin dan Ha Na. Ia berkata ia agak terkejut mendengar berita mengenai siapa Robin sebenarnya tapi sekarang ia sudah bisa menerimanya.

  ki-00019 ki-00020

Robin bertanya apakah Ha Na yang mengundang Detektif Na. Tidak , jawab Ha Na. Lalu bagaimana ia tahu tentang pernikahan mereka?

Detektif Na berceloteh bahwa ia adalah ayah tiga anak. Meski begitu ia berkata pernikahan benar-benar membawa kegembiraan. Ha Na dan Robin tertawa.

Sekretaris Kwon sudah berhenti menangis. Ia berkata sebenarnya ia tidak setuju dengan pernikahan ini. Apakah mereka benar-benar harus menikah?

Ternyata ia hanya bergurau. Ia mengutip pepatah: hanya orang gila yang bersedia menikah. Contohnya, Detektif Na yang sudah menikah dan memiliki 3 anak. Detektif Na langsung pura-pura gila. Woo Jung memarahi mereka karena mengacau.

Ahjusshi sirkus nimbrung dan mengomel pernikahan ini benar-benar garing. Bahkan tidak tersedia bir sama sekali. Woo Jung menyerah dan meminta Jin Joo saja yang memberi ucapan selamat.

“Baiklah. Hei, apa kau sudah lupa berapa umurku? Seharusnya kau menjodohkanku dulu dengan seseorang sebelum menikah!” Pffft…

Ha Na tertawa dan memeluk Robin lebih erat. Robin menatap Ha Na lalu menutupi kedua tubuh mereka dengan selimut. Diiringi ucapan selamat dari teman-teman mereka.

ki-00027 ki-00032

Robin lalu membuat sketsa Ha Na. Ha Na duduk manis di sofa dengan menggenggam buket pernikahan mereka. Tapi tiba-tiba Robin terdiam dan terlihat bingung.

Ia mendadak lupa bagaimana cara menggambar. Ia meminta Ha Na menunggu sebentar lalu pergi melihat sketsa webtoonnya. Ia berusaha membuat gambar yang sama tapi ia tak bisa menggoreskan pensilnya. Pensil di tangannya terjatuh.

Ha Na melihat itu dan menyadari apa yang terjadi. Tanpa menyinggung mengenai apa yang terjadi, Ha Na mengajak Robin makan malam.

ki-00043 ki-00045

Robin menghampiri Ha Na dan menatapnya lama. Sambil tersenyum sedih ia berkata sepertinya waktunya sudah tiba. Ia harus pergi.

Ha Na langsung sedih. Sekarang? Ia menatap Robin dengan tatapan memohon.

“Tapi kau bahkan belum makan. Setidaknya kau harus makan sebelum kau pergi. Kau harus makan,” celoteh Ha Na cepat, berusaha mengulur-ulur waktu.

Robin memeluknya dari belakang. Keduanya mulai berkaca-kaca.

“Satu hari lagi…kumohon tinggallah satu hari lagi. Satu hari lagi tidak akan mengubah apapun. Kau bahkan belum makan dan belum menyelesaikan sketsamu.”

“Aku tidak bisa menggambar. Aku…tidak bisa menggambar lagi meski aku berusaha. Bahkan ingatan yang melekat di tubuhku mulai menghilang. Waktuku…sudah tiba,” kata Robin tersenyum menahan tangisnya.

ki-00064 ki-00067

Orang-orang mulai dihubungi. Dokter Kang, Ahjusshi Min dan Woo Jung, Sekretaris Kwon, bahkan Presdir Goo.

Robin mulai berpamitan pada mereka. Woo Jung tak henti-hentinya menangis. Robin meminta maaf karena 5 tahun lalu ia tidak bisa berpamitan seperti ini. Tidak apa-apa, kata Wo Jung. Sekarang ia sudah tahu semua mengenai Robin hingga ia bisa mengucapkan selamat tinggal dengan benar pada Robin.

Sekarang ia sudah dewasa. Ia akan mengantar kepergian Robin dengan senyum di wajahnya. Robin berkata tidak apa-apa jika Woo Jung ingin menangis. Bahkan orang dewasapun menangis saat berpisah. Maka Woo Jung pun kembali menangis. Robin membelai kepalanya.

ki-00077 ki-00078

Berikutnya ia berpamitan dengan Sekretaris Kwon. Sekretaris Kwon memeluknya. Robin berterima kasih atas segalanya.

“Aku selalu peduli padamu, kau tahu kan?” kata Sekretaris Kwon sambil menangis. Ia meminta Robin melupakan semua kekecewaan dan sakit hati yang mungkin ia timbulkan.

Robin berkata ia tahu Sekretaris Kwon peduli padanya karena ia juga merasakan yang sama. Dan ia tidak merasa kecewa ataupun sakit hati padanya. Ia meminta Sekretaris Kwon mengurus Seo Jin dengan baik untuknya.

Presdir Goo dan Dokter Kang menghampiri mereka. Presdir Goo menepuk lengan Robin. Seakan mengucapkan terima kasih.

ki-00084 ki-00089

Dokter Kang memberi kesempatan pada Robin dan Ha Na untuk berpamitan. Mereka pergi ke kamar Seo Jin.

Robin berkata ia masih harus pamit pada satu orang. Seo Jin. Ia berharap ia bisa melihat Seo Jin tapi ia tidak bisa.

Kalau begitu aku akan membantumu menemuinya, kata Ha Na. Rupanya Seo Jin sudah menitipkan pesannya dalam ponsel Ha Na.

Dalam pesannya, Seo Jin berkata ia sudah membayangkan saat seperti ini ribuan kali. Saat di mana Robin akan menghilang dan ia ditinggal sendiri. Awalnya ia tidak memikirkan kata-kata perpisahan karena ia hanya ingin Robin pergi. Tapi ia mulai memikirkannya dan inilah yang ingin ia katakan.

“Terima kasih karena sudah menyelamatkanku selama beberapa tahun ini. Tapi lalu aku menyadari bahwa bukan ini yang benar-benar ingin kukatakan. Kata-kata terakhir yang ingin kuucapkan adalah…aku benar-benar beruntung memilikimu, Robin.”

Robin tersenyum menonton pesan tersebut. Ia membalas pesan itu.

“Tidak sepertimu, banyak hal yang ingin kuucapkan padamu. Tapi aku menyadari bahwa hanya ada satu hal untuk dikatakan. Mari kita tidak bertemu lagi. Jangan pernah mencariku lagi, Goo Seo Jin.”

ki-00103  ki-00109

Tibalah gilran Ha Na. Robin memeluk Ha Na. Ha Na mulai menangis tanpa suara. Ia memeluk Robin erat-erat dan berkata ia mencintainya.

“Aku mencintaimu, Robin.” Ia berusaha tersenyum.

Robin mengecup keningnya.

“Cinta kita adalah tanggungjawabku. Tanggung jawabmu adalah untuk bahagia. Meski aku pergi, tetaplah bahagia seakan aku ada di sisimu,” kata Robin lembut.

Ha Na mengangguk. Robin tersenyum lalu menciumnya.

ki-00126 ki-00135

Ha Na keluar dari kamar Seo Jin sambil terus menangis. Presdir Goo meminta Dokter Kang merawat Seo Jin baik-baik. Dokter Kang mengerti. Ia masuk kamar Seo Jin.

Robin melepas cincin pernikahannya dan menggenggamnya. Lalu ia duduk bersandar. Dokter Kang menggiring Robin kembali pada semua saat dalam kehidupannya sejak ia muncul. Dimulai dari ingatan terbahagianya. Meski banyak ingatan yang sudah hilang, itu tidak menjadi masalah karena Robin akan kembali ke tempat darimana ia berasal.

Robin mulai mengingat pernikahannya, saat-saat kebersamaannya bersama Ha Na, hingga saat pertama kali ia menyelamatkan Ha Na di kolam rumah sakit.

ki-00139ki-00149

Seo Jin membuka matanya. Dokter Kang dan Sekretaris Kang menatapnya dengan khawatir. Seo Jin membenarkan kalau ia adalah Seo Jin.

Sekretaris Kwon memberitahu Presdir Goo bahwa Seo Jin sudah sadar. Presdir Goo memastikan Seo Jin yang bangun. Ia tersenyum lega menyadari Seo Jin benar-benar sudah sembuh. Walau ia sempat merasa tak enak hati pada Ha Na. Ia cepat-cepat menemui puteranya.

Ha Na termangu seakan masih belum percaya. Sekretaris Kwon bertanya apakah Ha Na mau menemui Seo Jin. Ha Na tak sanggup. Ia berkata ia akan kembali nanti dan pergi dengan sedih. Sekretaris Kwon meminta Suk Won mengantar Ha Na pulang ke apartemen Robin dengan selamat.

ki-00181 ki-00189

Seo Jin menatap cincin Robin di tangannya. Ha Na kembali ke apartemen Robin. Keduanya sama-sama merasa kehilangan.

Ha Na duduk menangis sementara Seo Jin pergi ke kamar Robin lantai bawah. Ia melihat kembali semua pesan Robin yang pernah ditinggalkan untuknya. Seo Jin mulai menangis. Pesan terakhir Robin adalah agar Ha Na jatuh cinta pada Seo Jin hingga kepergiannya tidak sia-sia.

ki-00198 ki-00207

Maka Seo Jin pergi ke apartemen Robin. Tapi Ha Na tidak mau membukakan pintu. Seo Jin berkata ia tidak akan pergi hingga Ha Na membuka pintu. Akhirnya Ha Na membuka pintu.

“Kau masih hidup,” ujar Seo Jin lega.

Sesaat Ha Na terkesiap. Kata-kata itu yang diucapkannya pada Robin ketika Robin mengurung diri di apartemen.

Ha Na bertanya apakah Seo Jin baik-baik saja. Ia meminta Seo Jin membiarkannya sendirian selama beberapa hari. Seo Jin malah menarik Ha Na pergi.

Ha Na melepaskan diri. Ia tidak mau Seo Jin bersikap seperti ini. Seo Jin berkata ia yakin Robin juga pasti mengatakan hal yang sama. Bahwa ia harus menghibur Ha Na. Ia tidak akan membiarkan Ha Na sendirian karena Robin juga tidak akan menginginkannya.

“Dan juga aku masih belum melepaskannya. Karena kita berdua belum bisa melepaskan kepergiannya. Mari kita berdua mengenangnya bersama-sama.”

ki-00211 ki-00212

Mereka menyusuri jalan yang pernah dilalui Ha Na dan Robin. Saat melewati gambar seorang pemuda dan gadis pujaannya, Ha Na berhenti. Tapi Seo Jin tidak tahu mengenali gambar itu. Namun kata-kata pada puisi di gambar itu nampak tidak asing baginya.

Mereka melalui gambar kakek dan nenek. Ha Na memandang gambar itu dengan sedih, lalu berjalan pergi.

Ha Na menoleh dan tak melihat Seo Jin. Ia tertegun saat melihat tembok penuh tulisan di mana Robin pernah menulis di sana. Ia membayangkan Robin menulis di tembok itu dan bergegas menghampirinya.

ki-00223 ki-00226

Namun Seo Jin yang ada di sana. Berdiri tepat di depan tulisan yang dibuat Robin. Ha Na nampak kecewa. Seo Jin bertanya apakah melihatnya terlalu menyakitkan bagi Ha Na.

“Maka berpikirlah tentang dia saat kau memandangku. Aku ingin menghiburmu meski hanya itu satu-satunya cara. Aku tidak tahu bagaimana cara menghiburmu. Tapi jika aku bisa mengurangi air matamu dan mengurangi kesedihan yang kaurasakan, bukankah itu artinya aku sudah menghiburmu?”

ki-00231ki-00234

Jangan hibur aku, kata Ha Na. Ia tidak pantas menerimanya. Saat Seo Jin bangun, ia sejujurnya berharap Robin tidak pergi. Tapi sebagian dari dirinya juga berharap Seo Jin sembuh. Ia tahu hal itu tidak masuk akal. Mengharapkan kesembuhan Seo Jin dan kehadiran Robin pada saat bersamaan adalah hal yang tidak masuk akal.

“Sejujurnya, sejak aku mengenai kebenaran mengenai kau dan Robin, hal yang paling aku pikirkan adalah aku berharap bahwa kalian berdua satu orang. Satu orang yang memiliki semua kelebihanmu dan Robin. Dengan begitu aku bisa mencintai segenap hati tanpa membuat siapapun menderita. Tapi kalian berdua bukan satu orang. Dan sekarang Robin telah pergi, tolong jangan minta aku mencari Robin di dalam dirimu. Itu hanya akan menyakiti kita berdua.”

Ha Na pergi meninggalkan Seo Jin sendirian. Seo Jin menatap tembok itu kembali dan tiba-tiba teringat Robin menulis di sana.

ki-00251 ki-00254

Hari sudah malam ketika Ha Na meninggalkan jembatan tempat ketika ia dan Robin menangis bersama. Pada saat bersamaan Seo Jin tiba di sana. Mereka tidak berselisih jalan hingga tidak bertemu.

Tiba-tiba Seo Jin merasa sangat sedih dan mulai menangis. Tepat saat itu Dokter Kang menelepon Seo Jin dan merasa heran mendengar suara Seo Jin. Seo Jin berkata ia merasa aneh. Tiba-tiba saja ia merasa emosional dan menangis.

Dokter Kang menyuruh Seo Jin menemuinya. Ia yakin itu adalah reaksi dari penggabungan dua kesadaran. Jika ingatan Robin mulai membaur dengan ingatan Seo Jin, maka identitas Robin mulai menyatu dalam diri Seo Jin. Berbeda dengan sebelumnya, ingatan Robin menjadi ingatan Seo Jin. Karena itu Seo Jin juga mulai merasakan emosi yang Robin rasakan.

“Bukan hanya ingatannya, tapi perasaannya juga mulai menyatu?” tanya Seo Jin.

Ia memandang langit dan teringat kembang api di tempat itu. Juga ingatan mengenai Ha Na berlari ke arah Robin dan menangis bersamanya.

ki-00257 ki-00265

Komentar:

Goodbye, Robin….

Aku tidak menyukai pernikahan Robin dan Ha Na karena menurutku itu melanggar hak asasi Seo Jin. Hei, itu kan tubuh Seo Jin juga >,< Tapi karena Seo Jin juga tidak keberatan, ya sudah aku maafin deh ;) Apalagi Seo Jin jadi tambah keren yaaaa^^

Mungkin yang membuatku sulit untuk merasa sedih dengan kepergian Robin (meski aku menangis melihat Sekretaris Kwon menangis) adalah karena selama ini aku melihat mereka adalah orang yang sama dengan 2 kepribadian.  Sudah sepantasnya Seo Jin mendapatkan tubuhnya kembali setelah ia sembuh. Dan lagi Robin bukan menghilang atau meninggal dunia. Ia menyatu dengan kepribadian Seo Jin menjadi kepribadian yang utuh, kepribadian Seo Jin sebelum ia menderita DID.

Itulah sebabnya aku menyayangkan mengapa Ha Na tidak memperlengkapi dirinya dengan pengetahuan itu padahal ia memiliki kekasih seorang DID. Bukankah ia juga akhirnya mengungkapkan bahwa ia berharap Seo Jin dan Robin adalah satu orang dengan gabungan kepribadian mereka berdua? Hal itu bisa diwujudkan dengan penyatuan mereka.

Tambahan lagi, aku sulit merasa terkoneksi dengan Robin karena selama ini ia digambarkan sebagai seorang yang ceria, baik hati, berbakat, penyelamat. Hanya itu. Satu-satunya hal yang ia perjuangkan adalah keberadaan dirinya sebagai satu pribadi yang utuh dan cinta Ha Na. Baru di episode-episode terakhir aku merasa semakin mengenal Robin, tapi sayangnya Seo Jin sudah melangkah lebih jauh dari itu dan karena itu orang-orang lebih bersimpati padanya.

Seo Jin harus berjuang melawan masa lalunya, melawan rasa takutnya, melawan rasa bersalahnya, dan juga kenyataan bahwa ia harus berbagi hidup dengan Robin. Kebanyakan orang lebih merasa terkoneksi dengan Seo Jin karena kita bisa merasakan perjuangannya.

Tak bisa dipungkiri bahwa bagaimanapun Seo Jin bertahan hidup karena ada Robin. Tapi Robin tidak akan terlahir tanpa ada keinginan Seo Jin untuk bertahan hidup di tengah keputusasaannya. Pada akhirnya mereka memang saling melengkapi dan tidak bisa terpisahkan.

18 komentar:

  1. Sma mbak, aq jga awalny ngerasa klau robin itu gg nyata coz dia itu trllu sempurna dn trllu positif... seharusnya SWnim bisa lbih mengembangkan mslah2 lain yg mngkin bsa jdi lbih menarik, gg melulu soal robin dn hana... coz spanjng episode ini rsany yg lbih sering mncul dn lbih menonjol itu robin bkan seo jin, pdhal lead maleny kan seo jin (mskipun orngny sma hehe)... pokokny kecewa lha mbak sma endingny, hrusny lbih fokus ke seo jin tpi inii mlah yg dbhas robin melulu... tpi gmnapun jga, salut dah bwt hyun bin!! Actingny kereen abs, berasa beda bgt antara ps jdi seo jin sma robin... aduuuh jdi pnjang bgt comentny, mksih bwt mbak fanny dn mbak mumu yg udh bkrja keras mnyelesaikan sinopsis inii dn ditunggu projek selanjutnya ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, ada banyak peran dan alur cerita yang seharusnya bisa dikembangkan dengan lebih baik :)

      Hapus
    2. betul, aku kecewa soalnya cerita tentang seo jin dan hana cuma sebentar
      pdahal itu yg paling di tunggu2

      Hapus
  2. mungkin lebih baik klo robin menghilangnya di ep 19, jd di episode trakhir ini bs full membangun cinta seo jin dan hana. masa sampai setengah film blm ada perkembangan cinta hana dan seo jin..
    apa akting mereka begitu keren nantinya ya..jd cukup setengah episode terakhir aj utk membangun chemistry dan sweet scene nya cukup utk melegakan perasaan penonton yg tahunya peran utama drama ini seo jin dan hana..
    sampai lupa, trimakasih dah rekap drama ini mbak fany, mbak mumu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aku merasa alur drama ini terlalu lambat. Jika saja drama in tidak terlalu lama membahas Seo Hyun, banyak hal yang bisa digali dari DID Seo Jin dan Robin.

      Hapus
  3. positifnya, kita bisa liat kalo ada orang kayak ha na yang ingin bersama dengan 1 kepribadian seo jin saja :P
    semua orang ternyata tidak sama... (termasuk pemikirannya swnim hahahaha, kita dibikin gemes selama berepisode-episode karena skripnya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. still positive... I like that XD

      Hapus
    2. thank you^^
      inspired from mbak fanny too...

      Hapus
  4. Lihat adegan married d episode terakhir kok jd keingetan ending nya rooftop prince yah... Hahahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku ngga ntn Rooftop Prince tapi banyak yang bilang begitu^^

      Hapus
    2. hahaha jangan-jangan karena efek han ji minnya

      Hapus
    3. Ia bner,endingnya sm ky drama rooftop prince

      Hapus
  5. Mbak, Fanny, aku fansmu loo, sudah lama jadi silent reader
    baru kali ini comment
    membaca sinopsismu membuatku bisa melihat sisi lain dari kehidupan
    dan kadang2 bisa jadi inspirasi nulis juga!
    Thanks!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai hai salam kenal^^ sama-sama makasih sudah membaca sinpku :)

      Hapus
  6. Mba fanny thanks yah sinopnya, saya ikutan setuju sm comment mba.hehe krn dari awal saya merasa sebaik apapun sifat bg robin, tp janggal kalo malah lebih menyukai "yg palsu". Peace y bg robin,peace.. hihi

    BalasHapus
  7. Dari awal aku lebih suka Seo Jin ketimbang rubin. Coz aku lebih suka tipe2 cuek tapi perhatian cieee:P mkasih mba Fanny buat sinopsisnya, klo boleh jjur dari semua bloger mbak fanny lah yg menempati posisi no1 utk bloger favoritku. Aku suka tulusanya mudah di mengerti dan d pahami. Good job and d tunggu projek selanjutnya annyeong♡.♡

    BalasHapus
  8. sampai di episode part 1 ini,,aku masih nangis bombay,,,,hehe....
    bener-bener ngerasaain kesedihan ha na.... (plak)

    makasih mba fanny,,,udah buat sinopnya sampai akhir,,,, udah nonton,,tapi gak lengkap rasanya klu gak baca sinopnya...
    ditunggu project selanjutnya....^^

    BalasHapus
  9. Aku masi binggung dgn innti dr film drama ini .. ada yg bs menceritakan dr inti film ini ? Pls reply

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)