Minggu, 28 Desember 2014

Sinopsis Pinocchio Episode 13 (Bagian 1)

bl-00082

Dal Po bertanya pada Cha Ok apa yang menyebabkan ia memutuskan bahwa kematian supir bis adalah akibat bunuh diri. Cha Ok berkata karena ada bukti-bukti yang mendukung.

Dal Po bertanya lagi apakah Cha Ok memeriksa akte kematian supir bis. Cha Ok berkata ia sudah memeriksa pernyataan anggota keluarga supir bis. Bahkan supir bis itu meninggalkan surat bunuh diri.

Tapi bukan itu yang ditanyakan Dal Po. Ia terus menerus bertanya apakah Cha Ok memeriksa akte kematian.

“Tidak ada alasan untuk memeriksa!” akhirnya Cha Ok kehilangan ketenangannya. “Karena ada bukti lain yang menunjukkan bahwa itu adalah bunuh diri!”

“Terima kasih untuk responmu,” Dal Po tersenyum.

Setelah itu Cha Ok mendapat sms dari direktur yang menyuruhnya turun dari posisinya.

ki-00009 ki-00013

Episode 13: Hadiah orang Majus

Bum Jo tak menyangka Cha Ok akan mengakui sendiri kalau ia tdaik memeriksa akte kematian supir bis. Dal Po berkata mungkin itu sebabnya Cha Ok tidak menuntut atau menyangkal apapun.

“Ini akan benar-benar menghancurkan Manajer Song. Akte kematian itu akan menentukan nasibnya. Tapi…apa kau tidak khawatir? Dia adalah ibu In Ha.”

“Tidak sama sekali,” sahut Dal Po cepat.

“Tapi tetap saja aku khawatir,” kata Bum Jo. “Pasti lebih buruk untukmu karena…”

“Kami sudah berakhir,” potong Dal Po berusaha cuek. Ia tidak ingin membicarakan hubungannya dengan In Ha dan bertanya informasi apa yang didapat Bum Jo.

ki-00019 ki-00022

Bum Jo terkejut. Dal Po bertanya apakah Bum Jo telah bertemu dengan teman-teman supir bis, sebelum Bum Jo menanyakan hal lain mengenai ia dan In Ha.

Bum Jo berkata ia sudah bertemu keempat teman supir bis dan mereka semua mengatakan hal yang sama. Bahwa supir bis tidak bunuh diri melainkan mati karena penyakit jantung koroner.

“Penyakit jantung koroner? Mereka menjawab hal yang sama?” tanya Dal Po. Ia merasa ada yang aneh dengan “kompak”nya teman-teman supir bis itu menjawab.

Bum Jo membenarkan. Pemilik usaha bis itu telah mengatakan hal yang benar.

ki-00023 ki-00024

Yoo Rae kembali dengan suara serak. Ia berkata ia menemui kakak pengemudi bis. Karena kakak pengemudi bis bekerja di proyek bangunan yang sangat bising, ia harus berteriak-teriak agar suaranya terdengar. Karena itu suaranya jadi seperti ini.

Ia bertanya apakah supir bis itu menderita penyakit kronis. Entah ia mendengar atau tidak, kakak supir bis hanya mengangguk. Jadik adikmu tidak bunuh diri? Ia mengangguk.

Yoo Rae berkata pemilik bis mengatakan hal yang benar. Adiknya mati karena penyakit jantung koroner.

Lagi-lagi jawaban yang persis sama. Dal Po kembali diliputi keraguan tapi ia tidak memberitahu teman-temannya.

“Kalau begitu kenapa ia berbohong dan mengatakan adiknya bunuh diri?” tanya Bum Jo.

ki-00030 ki-00036

Yoo Rae menduga kakak supir bis marah pada pemilik bis hingga ia tadinya berpikir adiknya bunuh diri karena dipecat. Kakaknya berkata itu sebabnya ia berbohong.

Bum Jo berkata Cha Ok benar-benar mengubah cerita ini menjadi cerita sensasional. Dan lagi siapa yang bunuh diri hanya karena 600 won?

Yoo Rae berkata Cha Ok menginginkan pengaruh berita yang kuat karena itu ia melaporkan berita tersebut tanpa mengecek akte kematiannya. Ia bertanya mengapa In Ha (yang bertugas mengecek akte kematian supir bis) belum kembali juga. Mereka bisa mengakhiri karir Cha Ok begitu akte kematian itu diverifikasi.

Mereka bertiga mendapat pesan dari In Ha bahwa akte kematian tersebut sudah diverifikasi dan tidak ada masalah.

ki-00051 ki-00052

Tapi Dal Po merasa ada yang aneh. Bum Jo bertanya mengapa In Ha tidak kembali juga? Ia menanyakannya pada In Ha. In Ha membalas dengan pesan bahwa ada urusan mendadak hingga ia tidak bisa kembali sekarang.

Dal Po menelepon In Ha tapi In Ha tidak mengangkat teleponnya. Ia langsung teringat ketika In Ha berbohong dengan mengirimkan pesan bahwa ia sudah bertemu ibunya dan impiannya jadi kenyataan. Dal Po menyadari bahwa In Ha mengirim pesan untuk menutupi kalau ia berbohong. Ia mengambil jaketnya dan pergi.

ki-00055 ki-00058

Ternyata benar. In Ha berdiri di pintu gerbang sambil cegukan. Di tangannya ada 2 akte kematian. Ia sudah memverifikasi akte kematian supir bis ke rumah sakit. Dokter menyatakan ada satu kolom yang tidak diisi, dan itu artinya akte kematian yang ditunjukkan pemilik bis adalah akte palsu.

Dokter menganjurkan agar In Ha menyelidiki pemalsuan akter tersebut. Tapi In Ha berkata akte itu tidak boleh palsu, karena itu artinya pemilik bis telah berbohong. Dan artinya Cha Ok yang benar, bahwa pemilik bis itu memang bunuh diri.

ki-00070 ki-00072

In Ha hendak menyobek 2 akte tersebut. Tapi ia sejenak diliputi keraguan. Tepat saat itu Dal Po keluar dan melihat In Ha. In Ha cepat-cepat melipat dan menyembunyikan akte tersebut. Tapi Dal Po sempat melihatnya.

“Jangan mendekat! Jangan mendekat!” pinta In Ha.

Dal Po memanggilnya sambil berjalan mendekatinya. In Ha melarikan diri. Dal Po mengejarnya.

ki-00083 ki-00087

Dal Po berhasil menyusul In Ha. In Ha tidak bisa melarikan diri. Dal Po bertanya kenapa In Ha melarikan diri. Ia terkejut saat melihat In Ha cegukan. Artinya In Ha sudah berbohong.

“Akte kematian itu sudah kau verifikasi, kan? Tidak ada keraguan ibumu memanipulasi berita itu, kan? Katakan padaku ia melakukannya!” Dal Po mengguncang In Ha.

In Ha tahu tidak ada gunanya ia berbohon karena akan langsung ketahuan. Ia memberitahu Dal Po bahwa akte itu palsu. Akte yang asli menyatakan supir bis itu bunuh diri. Supir bis sudah membohongi mereka.

ki-00097ki-00107  

Dal Po tidak bisa terima. Itu artinya Cha Ok yang benar? Dengan kesal ia bertanya kenapa harus In Ha yang mengetahui hal ini padahal tinggal sedikit lagi ia berhasil menjatuhkan Cha Ok.

Aku minta maaf, kata In Ha. Dal Po berkata In Ha tidak perlu meminta maaf. In Ha hanya perlu tutup mulut dan tidak mengatakan hal ini pada siapapun. Dengan begitu Cha Ok akan dikenal sebagai orang yang memanipulasi berita dan tidak bisa menjadi reporter lagi.

“Ibumu menghancurkan seluruh keluargaku dengan kebohongannya, jadi siapa yang peduli dengan kebohongan sedikit saja? Itu adalah hal yang benar dan seharusnya!” kata Dal Po emosi.

“Baik, kita buat ibuku yang bersalah. Hiks. Semua akan baik-baik saja jika aku tidak menutup mulut. Itulah yang akan kulakukan, menutup mulut,” kata In Ha.

Dal Po meminta In Ha tidak memberitahu siapapun. Karena ia sudah bersumpah akan menjatuhkan Cha Ok demi kakaknya. Lalu Dal Po pergi meninggalkan In Ha.

 bl-00024 bl-00022

Dal Po pulang ke rumah Jae Myung malam itu dan menemukan Kakek Choi dan Dal Pyung menunggunya di depan rumah. Kakek menyuruhnya membuka pintu.

Dal Pyung bertanya apa nama anjing Dal Po (anjing Jae Myung). Namanya Gonzales XD keren amat yaaak...

Kakek masuk dan memeriksa apakah di rumah itu ada air, pemanas, dan nasi. Dal Po bertanya kenapa Kakek Choi datang.

Kakek berkata tadinya ia hendak memutuskan segala hubungan dengan Dal Po. Tidak akan menelepon maupun menemuinya, sama seperti yang Dal Po lakukan. Tapi ia memutuskan ia tidak mau menjadi orang tak berperasaan dan kejam seperti Dal Po. Ha. Karena itu ia di sini sekarang.

bl-00027 bl-00046

Dal Pyung menemui tetangga dan memberikan kartu namanya. Ia meminta ahjumma tetangga meneleponnya jika Dal Po sakit atau terjadi sesuatu. Ahjumma bertanya apa hubungan antara Dal Pyung dan Dal Po.

“Kami bersaudara. Ia adalah kakakku,” kata Dal Pyung bangga. Ahjumma bengong XD

bl-00053bl-00055 

Kakek Choi dan Dal Pyung berjalan pulang. Dal Po tidak mengatakan apapun namun ia terus mengikuti mereka. Kakek menyuruh Dal Po tidak mengantar mereka. Ia mengomel Dal Po tidak pernah menurut padanya.

“Tidak mungkin aku membatalkan adopsimu. Jadi sebaiknya kau tahu itu. Tidak peduli apapun yang dikatakan orang lain, kau adalah puteraku selamanya.”

Dal Pyung tersenyum. Ia melarang Dal Po mengikuti mereka lagi. Kalau tidak, mereka tidak akan datang lagi menemui Dal Po. Mendengar itu, Dal Po berhenti melangkah. Dal Po sebenarnya tidak ingin berpisah dengan mereka, dan tidak ingin kehilangan mereka :(

bl-00062 bl-00064

Ia kembali ke rumah dan melihat sekotak hadiah di atas meja. Di dalam kotak ia menemukan syal dan uang, juga sepucuk surat dari kakek.

“Jangan lupa makan. Jangan terlalu menghemat gas. Nyalakan pemanas.”

Dal Po memandangi syal pemberian Kakek. Terngiang perkataan In Ha bahwa Dal Po sebenarnya sedang menderita dan tidak baik-baik saja. Setiap malam Dal Po menangis merindukan Kakek. Dal Po berpura-pura baik-baik saja demi kakaknya. Tapi ia tahu jelas Dal Po sebenarnya tidak baik-baik saja, Namun ia tidak akan mengkhawatirkan dan menghibur Dal Po karena ia lebih tidak suka melihat Dal Po hancur.

Dal Po memeluk syal pemberian Kakek dan menangis. Malam itu ia meringkuk di tempat tidur sambil memeluk syal pemberian Kakek dan memegangi suratnya.

bl-00078 bl-00083

Keesokan paginya Yoo Rae dan Dal Po melaporkan pada Gyo Dong hasil penyelidikan mereka. Yoo Rae berkata mereka sudah memeriksa keterangan semua supir lain, juga anggota keluarga supir bis. Akte kematian juga sudah diverifikasi dan tidak ada masalah.

Gyo Dong menatap Dal Po dan berkata ia menanyakannya karena ia ingin merasa yakin.

“Kalian tidak menyelidiki dengan niat untuk menjatuhkan Pembaca Berita Song, kan?”

“Kapten Hwang, kita ini berbeda dari Song si manipulator,” ujar Yoo Rae berapi-api. “Semua sudah diverifikasi dengan akurat.”

bl-00089 bl-00091

Dal Po tidak mengatakan apapun meski perkataan Yoo Rae nampaknya menyentil hatinya. Gyo Dong menyuruh mereka pergi ke MSC karena sedang berlangsung protes untuk menurunkan Cha Ok. Ia bertanya apakah Yoo Rae mau melaporkannya.

Yoo Rae berkata Dal Po yang seharusnya melakukannya. Ia sadar hal ini memiliki arti penting bagi Dal Po karena ini merupakan kesempatan bagi Dal Po untuk membalas dendam atas ketidakadilan yang diterimanya 13 tahun lalu.

Gyo Dong tersenyum melihat perubahan Yoo Rae. Ia memperbolehkan Dal Po yang meliput berita tersebut. (Note: sebenarnya orang-orang di YGN sekarang memanggilnya dengan nama Ki Ha Myung, tapi aku akan tetap menggunakan nama Dal Po)

bl-00095 bl-00106

Pendemo mendemo di depan gedung MSC. Kru YGN (Dal Po, Yoo Rae, Jae Hwan), kru MSC (In Ha, Bum Jo, dan Joo Ho), dan kru dari stasiun-stasiun TV lainnya sudah berkumpul di sana menanti kedatangan Cha Ok. In Ha masih cegukan sejak kemarin tapi ia tidak mengatakan apapun.

Begitu Cha Ok tiba, mobilnya langsung diserbu para pendemo dan reporter. Para pendemo menyuruh Cha Ok turun dan meminta maaf karena sudah memanipulasi berita.

Bukannya takut, Cha Ok malah memutuskan untuk turun dari mobil meski asistennya berpendapat itu berbahaya. Dengan tenang Cha Ok berkata justru karena itu ia turun. Jika ia disorot kamera beberapa kali, maka ia yang akan menjadi korban.

bl-00125 bl-00135

Maka ia pun turun. Para reporter langsung mengerubunginya dan memberondongnya dengan berbagai pertanyaan. Sementara para pendemo berteriak meminta Cha Ok meminta maaf.

Hal ini mengingatkan Dal Po pada peristiwa 13 tahun lalu di mana ia dan kakaknya juga mendapat perlakuan yang sama, termasuk dari Cha Ok.

Ketika itu mereka ditanyai mengapa ayah mereka bersembunyi jika tidak bersalah. Dan sekarang para reporter mengerubungi Cha Ok dan bertanya mengapa Cha Ok tidak menyangkal tunduhan bahwa ia memanipulasi berita. Jika tidak bersalah, mengapa diam?

Hati nurani Dal Po terusik. Apalagi ketika pemilik bis mengacungkan akte kematian palsu yang menunjukkan supir bis mati karena penyakit jantung. Ia berkata Cha Ok menyebabkan bisnisnya hancur dan ia dicap orang sebagai pembunuh seumur hidupnya. Reporter seperti Cha Ok harus dilenyapkan dari semua stasiun TV. Ia harus dipecat.

 bl-00144bl-00142 

Dal Po menatap In Ha. In Ha menatapnya dengan sedih sambil terus cegukan. Teriakan para pendemo terus bergema dan salah seorang dari mereka melempar Cha Ok dengan telur. Hati nurani Dal Po kian terusik. Apakah ia akan menjadi seperti Cha Ok demi menjatuhkannya?

Ia merebut akte kematian dari pemilik bis.

“Presdir Cho, kau memalsukan akte kematian ini, bukan?” ujarnya.

bl-00152 bl-00164

Presiden Cho terkejut dan mencoba menyangkal. Para reporter lain kebingungan, terutama Yoo Rae dan Bum Jo. Para pendemo mengira Dal Po berpihak pada Cha Ok dan berteriak mengusirnya.

“Kami sudah memeriksa ke rumah sakit. Dan kau menghapus bagian kematian akibat bunuh diri dari akte kematian yang asli. Apa kau memalsukannya?”

Semua mulai bimbang. Jadi ini benar-benar bunuh diri karena 600 won? Tanya Bum Jo tak percaya (600 won sekitar 6000 rupiah).

bl-00176  bl-00169

Dal Po berkata semua rekan supir bis dan anggota keluarganya menyatakan kematian supir bis akibat penyakit jantung koroner. Jawaban mereka semua sama persis seperti sekumpulan burung beo.

“Seakan mereka diperintahkan oleh seseorang. Apakah kau yang menyuruh mereka mengatakan seperti itu?” tanyanya pada pemilik bis.

“Kenapa aku tidak menyadarinya sendiri,” keluh Bum Jo.

bl-00183bl-00187 

Pemilik bis berkilah semua orang menanyakan sebab kematian supir bis padanya. Dal Po balik bertanya kenapa mereka semua menanyakannya pada pemilik dan bukannya pada dokter. Para pendemo mulai berbalik, mereka menyadari mereka sudah ditipu pemilik bis. Mereka mendesak si pemilik bis mengatakan yang sebenarnya.

Pemilik bis terdesak dan akhirnya mengakui ia menipu mereka semua. Ia tidak bisa diam saja melihat bisnisnya hancur. Para reporter langsung berpindah mengerubungi pemilik bis dan menginterogasinya.

bl-00197 bl-00201

“Apa yang sedang kaulakukan?” tanya Cha Ok tanpa rasa terima kasih.

“Aku sedang melakukan hal yang benar sebagai seorang reporter. Sesuatu yang seharusnya kau lakukan 13 tahun lalu. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan. Kenapa orang-orang tidak mempercayaimu meski kau mengatakan hal yang sebenarnya? Kenapa kau bahkan tidak bisa percaya pada dirimu sendiri?

Apa kau yakin kau seorang reporter? Aku akan terus menanyakan pertanyaan ini. Dan sampai aku mendengar jawabannya darimu, aku tidak akan hancur dan jatuh,” kata Dal Po.

In Ha tersenyum bangga. Dal Po tersenyum padanya.

bl-00209 bl-00220

Cha Ok membersihkan wajah dan pakaiannya di toilet.

“Si sombong itu,” ujarnya tersenyum. Senyum apa itu? Senyum sinis atau senyum senang?

Ia mengirim pesan pada seseorang: “Maaf atas ketidaknyamanan yang kutimbulkan.”

bl-00226 bl-00227

Dengan penuh semangat Yoo Rae menceritakan peristiwa tadi pada teman-temannya. Termasuk ketika ia berdiri di hadapan Cha Ok dan bertanya: “Apa kau yakin kau seorang reporter?”

“Bulu kudukku merinding ketika ia menanyakannya,” ujar Yoo Rae.

Temannya setuju itu cukup keren. Sangat keren, Yoo rae membetulkan.

“Jika saja bukan karena oppa-ku, aku sudah menerima perasaannya,” gumamnya.

Temannya bertanya apakah Cha Ok menderita akibat skandal ini. Yoo Rae berkata ia tidak bisa melihatnya karena Cha Ok selalu tanpa ekspresi akibat suntikan Botox. Siapa yang tahu bagaimana perasaannya?

bl-00231 bl-00238

Cha Ok muncul di televisi dan mengumumkan bahwa ini hari terakhir ia menjadi pembaca berita. Ia berkata akhir-akhir ini banyak berita negatif mengenai dirinya. Meski semua itu hanya kesalahpahaman dan kebohongan, tapi ia ingin instropeksi diri sendiri dan memikirkan bagaimana ia bisa berada dalam situasi seperti ini.

Untuk menghargai para pemirsa yang mempercayainya, ia memutuskan mundur dari jabatan pembaca berita. Dan kembali melaporkan berita aktual dari lokasi kejadian. Kembali menjadi reporter.

Pengumuman itu disaksikan oleh Dal Po.

 ki-00116 ki-00113

In Ha melihat posternya bersama ibunya diturunkan dari gedung MSC. Bum Jo menghampirinya. Mereka menduga peristiwa kemarin yang mempengaruhi Cha Ok untuk mundur.

Dal Po juga berpikir begitu. Ia mengunjungi kakaknya dan memberitahu bahwa Cha Ok telah mundur dari jabatan pembaca berita. Jae Myung berpendapat Dal Po telah berhasil menunjukkan pada Cha Ok seperti apa reporter sebenarnya. Tadinya ia ragu tapi sekarag ia lebih tenang dan yakin. Ia memuji adiknya telah bekerja dengan baik.

Dal Po mengaku ia tidak sebaik itu. Ia hampir saja melakukan hal yang pernah dilakukan Cha Ok. Tapi In Ha yang telah menyadarkannya.

ki-00123  ki-00125

In Ha berkata pada Bum Jo bahwa ia menyadari kemarin kalau ia tidak akan lagi menjadi penyebab kekhawatiran Dal Po. Ia pikir Dal Po akan bisa melupakannya dan melakukan apa yang ia inginkan dalam hidup ini.

“Apa itu membuatmu bahagia?” tanya Bum Jo.

“Tentu saja. Rasa bersalah membuatku merasa seperti pendosa di hadapn Dal Po sepanjang waktu. Tapi kurasa sekarang aku bisa tidur lebih tenang.”

ki-00119ki-00122

Jae Myung berkata ia merasa berterimakasih pada In Ha. Seandainya In Ha tidak cegukan, mungkin Dal Po telah lepas kendali demi menjatuhkan Cha Ok. Ia bertanya apakah Dal Po sudah berterima kasih pada In Ha.

Dal Po mengaku ia belum berterima kasih. Ia malah memarahi dan menyalahkan In Ha. Dan ia merasa buruk karenanya. Jae Myung berkata kata-kata itu seharusnya Dal Po katakan pada In Ha, bukan padanya.

“Permintaan maaf seharusnya diberikan pada orang yang harus menerimanya. Meminta maaf pada orang yang lain hanyalag tindakan menyedihkan dari penyesalan diri sendiri.”

“Aku tahu,” kata Dal Po pelan.

Jae Myung tersenyum.

ki-00149ki-00154

Bum Jo mengajak In Ha makan malam hari ini karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. In Ha bergurau ia tidak punya uang untuk membeli hadiah. Bum Jo tidak perlu hadiah, ia hanya ingin In Ha makan malam bersamanya. In Ha mengiyakan.

In Ha dan Bum Jo makan malam bersama. Dan In Ha makan banyak. Ia berkata salah satu dilema terbesar dalam hidupnya adalah ia tetap terlihat baik-baik saja dan nafsu makannya tetap besar meski ia sedang sedih dan galau.

Bum Jo bertanya apa yang membuat In Ha galau dan sedih. In Ha berkata ia merasa sedih karena keberadaannya di dunia ini. Ia sedih karena ia menahan Dal PO dan sedih karena terus menerus merasa berdosa.

“Aku juga seorang reporter dan aku kesal pada diriku sendiri karena hampir membohongi Dal Po. Tapi aku tidak perlu berbohong lagi jadi nafsu makanku telah kembali dan ususku kembali sehat,” In Ha mengelus perutnya.

ki-00165 ki-00170

Perkataan Jae Myung terus terngiang hingga Dal Po memutuskan untuk menelepon In Ha.

Tapi In Ha sedang ke toilet dan ia meninggalkan ponselnya di meja. Bum Jo yang mengangkatnya. Dal Po terkejut, kenapa Bum Jo yang mengangkat ponsel In Ha?

“Karena kami sedang bersama saat ini. Dan ia sedang pergi sebentar. Apa yang kauinginkan?”

Dal Po bertanya di mana mereka saat ini dan Bum Jo memberitahunya. Tempat itu dekat gedung MSC jadi dekat dengan gedung YGN juga, tempat Dal Po sekarang berada.

Bum Jo bertanya apakah perkataan Dal Po mengenai hubungannya yang sudah berakhir dengan In Ha masih berlaku. Dengan terpaksa Dal Po mengiyakan. Bum Jo menyuruh Dal Po terus mendengarkan karena ada sesuatu yang ingin ia katakan pada In Ha dan Dal Po.

ki-00189 ki-00190

In Ha kembali dari toilet. Bum Jo menaruh ponsel In Ha dalam posisi terbalik hingga In Ha tidak tahu ponselnya terhubung dengan Dal Po.

“Kau ingat kau pernah mengatakan bahwa kau berterima kasih pada orang yang mencuri sms-mu?” tanya Bum Jo.

“Iya, tapi kenapa kau mengungkitnya?” tanya In Ha.

“Kau bilang ia seperti hutan bambu dan diari pribadi bagimu. Dan kau sebenarnya kecewa karena tidak ada lagi yang bisa kaukirimi sms. Iya, kan?”

In Ha membenarkan. Bahkan sekarang ada begitu banyak yang ingin ia katakan.

“Orang yang mencuri sms-sms itu…adalah aku.”

ki-00197ki-00199

In Ha dan Dal Po (yang mendengar percakapan tersebut dari ponsel) terkejut. Bum Jo menjelaskan bahwa ibu In Ha pernah ketinggalan ponsel di rumahnya. Karena itu ia mulai melihat sms-sms dari In Ha. Mendengar itu Dal Po berlari menuju restoran tempat In Ha dan Bum Jo berada.

Bum Jo meminta maaf. Awalnya ia hanya bersenang-senang tapi lambat laun menjadi penasaran. Dan rasa penasaran itu membuatnya ingin bertemu dengan In Ha. Karena itu ia mencari In Ha dan ada di sini sekarang.

“Aku tahu betul perasaanmu tertuju pada siapa. Dan aku juga tahu betapa kau ingin menghapus orang itu dari hatimu. Aku akan membantumu. Mari kita berkencan.”

Dal Po tiba di seberang restoran dan melihat mereka.

ki-00215 ki-00216

“Kau bilang Dal Po tidak lagi peduli padamu. Jadi berhentilah memikirkannya dan carilah cara untuk melupakannya.”

Dal Po hendak menyeberang, tapi tiba-tiba…

“Baik, mari kita berkencan.”

 ki-00221 ki-00223

Hiks. In Ha mulai cegukan. Ia berkata cara seperti itu tidak berhasil baginya. Membohongi diri mereka dengan berkencan bukanlah cara untuk menyelesaikan apapun. Ia minta maaf lalu hendak mengambil ponselnya.

Tapi Bum Jo menahan ponsel In Ha. Ia berkata mereka bisa mulai dari sana. Ia akan terus memperlakukan In Ha dengan baik mulai sekarang. Dengan sangat baik hingga In Ha tidak bisa lagi menolaknya.

“Aku berbeda dari Dal Po. Kau tidak menahanku dan kau bukan seorang pendosa untukku.”

Mendengar itu Dal Po menurunkan ponselnya dan berbalik. Sayang ia tidak mendengar balasan In Ha atas perkataan Bum Jo tadi.

ki-00237  ki-00241

In Ha berkata tak ada yang bisa Bum Jo perbuat hingga ia tidak bisa menolaknya. Ia tidak akan menaruh dirinya dalam posisi di mana ia tidak bisa menolak perasaan Bum Jo. Ia hanya ingin terus berteman seperti sekarang.

In Ha mengambil ponselnya dan berkata ia yang menraktir karena ia yang makan lebih banyak. Bum Jo menoleh ke seberang dan melihat Dal Po.

Begitu melihat bonnya, In Ha langsung menyesal karena tidak menawarkan bayar masing-masing. Ia terpaksa menggunakan kartu kredit tapi kasir berkata Bum Jo sudah memberikan kartunya sejak mereka datang tadi. In Ha langsung merasa lega. Tapi ia langsung berubah pikiran.

“Tidak, tidak bisa. Batalkan itu dan tagih ke kartuku,” kata In Ha.

ki-00248 ki-00254

Bum Jo muncul di belakangnya dan berkata ini hari ulangtahunnya jadi ia yang menraktir. Ia memegangi In Ha dan menggiringnya keluar restoran. In Ha ingin mereka membagi 2 pembayaran tersebut. Ia tidak membawa hadiah jadi ia merasa tak enak jika ditraktir juga.

“Semakin kau merasa tak enak, semakin baik untukku,” Bum Jo mengingatkan. Ia membukakan pintu mobil. In Ha terpaksa masuk.

ki-00266 ki-00271

[Bersambung ke Bagian 2]

Komentar:

Syukurlah Dal Po segera sadar dan mengatakan hal yang sebenarnya. Memang Cha Ok tidak jadi dipermalukan, tapi menurutku pembalasan dendam yang terbaik adalah dengan menunjukkan bahwa kita orang yang jauh lebih baik dan terhormat dari orang tersebut.

Bum Jo mulai melangkah nih, tapi untunglah In Ha adalah In Ha, yang tidak bisa membohongi perasaannya.

11 komentar:

  1. Yee..!!!! Aku adlh orang yg komen pertama..senangnya *_*
    Yah,setuju sama mba untung dal po tdk melakukan hal yg sama,,
    Poor bum joo...!! Udah jelas2 ditolak masih penegen nunggu jg...
    Semangat yah mba lanjutin sinopx...fighting!!!!! >_<

    BalasHapus
  2. Bener2 drama yg ciamikkk bgt.....jd kgk sabar nunggu kelanjutannya...suksma

    BalasHapus
  3. yup! setuju banget dengan pendapat mbak fanny, pembalasan terbaik yaitu menunjukkan bahwa kita adalah orang yang jauh lebih baik daripada orang itu. seperti kata Yo Rae, Dal Po benar-benar keren. walaupun, Cha Ok tidak dipermalukan oleh banyak orang, namun sebenarnya ia sudah dipermalukan oleh Dal Po yang notabene merupakan junior-nya dalam dunia reporter dengan pertanyaan "Apa kau yakin kau seorang reporter?". pertanyaan itu sudah menginjak-nginjak harga diri Cha Ok sebagai senior dalam bidang reporter.
    saya sempat takut kalau Dal Po ngikuti jejak Cha Ok, jika begitu apa bedanya Dal Po dan Cha Ok. tapi untunglah ada In Ha yang terusan cegukan, mengingatkan Dal Po bahwa harus tetap teguh pada kebenaran tetaplah kebenaran.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. setuju mba fanny,tunjukkan bawa qita yg terbaik,salut buabuat boon joo^^ ..

    BalasHapus
  6. udah ntn sampe eps 14 bersubtitle indo pula.. tp kurang lengkap kalo belum baca komen mbak fanny n readers lainnya..
    salam kenal mbak fannya n all readers :)

    BalasHapus
  7. Aku makin suka sama dal po ....

    BalasHapus
  8. Salam kenal mbak mumu dan mbak fanny, saya reader baru. Ma'af baru komen di part ini, dan ma'af juga karena saya pernah membaca sinopsis yang dibuat mbak mumu dan mbak fanny tapi tidak komen. Saya minta ma'af sekali...
    Saya suka dengan sinopsis yang dibuat, suka sama kata-kata dan komentarnya.
    Nggak nyangka Jae Myung menerima penjelasan dari Dal Po, aku pikir dia bakal kecewa, tapi ternyata enggak sama sekali. Iya,aku setuju banget kalau balas dendam yang sebenarnya itu adalah dengan menunjukkan bahwa kita lebih baik dari orang tersebut, bukan malah melakukan hal yang sama untuk menjatuhkan orang tersebut.

    BalasHapus
  9. aah seneng banget Dal Po melakukan hal yg benar.. :) g ngikutin cara nya Cha Ok.
    Jae Myung juga, aku suka sama karakter nya, dia dewasa gak terlalu lama terpengaruh sama emosi krna dendam nya. Dia juga ga membenci In Ha :D artinya setuju kalo suatu saat In Ha bakal brsatu sama DalPo *semoga aja :)

    BalasHapus
  10. Love Dal Po very much mmuahhh.. mmuahhhh... kecup kening... kecup pipi kanan-kiri... ehhh salah.. tapi Dal Po jelek.. mata sipit... bibir doer...

    BalasHapus
  11. Setuju sma komen y balas dendam bkn kta memperlakukan y seperti dia memperlakukan kta tpi balas dendam dgn cra tunjukan pda dia klo kta lbih baik dri dia

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)