Kamis, 18 Desember 2014

Sinopsis Pinocchio Episode 11 (Bagian 1)

ki-00489

Jae Myung mencengkeram In Ha dan bertanya bagaimana In Ha bisa tahu janji ayahnya untuk menonton kembang api dan juga ibunya tidak bisa membeli apapun di pasar.

“Bagaimana kau mengetahui semua itu? Hanya keluarga kami yang mengetahuinya!”

In Ha tidak mau mengatakannya, karena bukan ia yang berhak mengungkap jati diri Dal Po. Tapi Jae Myung semakin beringas dan membentak In Ha.

Tepat saat itu Dal Po datang dan menerjang kakaknya. Lalu ia menghampiri In Ha dan menanyakan keadaannya.

ki-00002ki-00004 

Jae Myung bangkit berdiri. In Ha berteriak saat melihat Jae Myung mendekati mereka. Dal Po tidak akan membiarkannya. Ia mencengkeram kakaknya menjauhi In Ha. Kurasa Jae Myung sebenarnya tidak mau menyakiti In Ha. Ia hanya ingin menanyakan bagaimana In Ha bisa tahu mengenai keluarganya.

“Kak, kumohon.”

“Sudah kubilang jangan panggil aku dengan sebutan itu.”

“Kak, ini aku. Ha Myung,” air mata Dal Po mengalir di pipinya.

“Apa?” Jae Myung tertegun.

ki-00017 ki-00014

“Dal Po-yaa…” panggil In Ha sedih.

“Aku adikmu, Ki Ha Myung,” kata Dal Po lagi.

“Diam! Ha Myung sudah tiada! Dia mati karena reporter sepertimu!” Jae Myung berteriak.

In Ha memegangi Jae Myung dan berkata itu benar. Dal Po yang menceritakan padanya semua peristiwa itu.

“Diam!” seru Jae Myung sambil mendorong In Ha hingga In Ha terjatuh. “Jangan bohong padaku!”

ki-00016 ki-00024

“Kakak yang bohong padaku!” balas Dal Po. “Kakak bilang Ayah akan kembali! Kakak bilang ketika Ayah kembali maka semua kesalahpahaman akan selesai dan kita akan melihat kembang api. Dan semuanya akan kembali seperti semula!”

Dengan penuh emosi Dal Po mengungkapkan semua hal yang selama ini dipendamnya. Ia berkata Jae Myung sudah berjanji padanya. Jae Myung tertegun mengingat bagaimana ia berjanji pada Ha Myung kecil bahkan mereka sudah saling mengaitkan kelingking.

“Kakak sudah berjanji padaku,” isak Dal Po.

ki-00044 ki-00036

Pelan-pelan Jae Myung melepaskan pegangannya pada Dal Po dan memandangi adiknya dengan shock.

“Tapi apa ini?” Dal Po mulai memukuli dada kakaknya sambil menangis tersedu-sedu. “Lihat apa yang terjadi!”

Ia bersandar pada Jae Myung dan terus menangis. Mengeluarkan semua yang dipendamnya selama 13 tahun ini. Jae Myung mengulurkan tangan memeluk adiknya dan menangis bersamanya. In Ha melihat mereka dengan sedih.

ki-00047 ki-00052

Episode 11: Mimpi di Malam Musim Panas

Setelah semua emosi dan air mata telah usai (benarkah usai?), Jae Myung dan Dal Po duduk mengobrol di sebuah café. Jae Myung membelikan Dal Po pizza karena ia ingat adiknya itu pernah berharap memakan sepinggan pizza sendirian. Dal Po tersenyum.

“Mungkin itu sudah terlalu lama. Kau sudah tumbuh tinggi. Kau begitu pendek waktu kecil dulu. Katakan padaku, bagaimana selama ini kau menjalani hidupmu? Apa cerita di balik namamu, Choi Dal Po?” tanya Jae Myung sambil terus tersenyum. Meski siapapun bisa merasakan ada kesedihan terpendam di balik senyum itu.

Dal Po bercerita ia diselamatkan seorang kakek yang baik hati. Kakek itu kehilangan puteranya di laut 40 tahun lalu dan namanya adalah Choi Dal Po. Jadi kakek itu mengira puteranya hidup kembali dan mengadopsinya sebagai puteranya.

Selama Dal Po berbicara, ponsel Dal Po bergetar karena In Ha terus meneleponnya. Tapi Dal Po tidak mengangkatnya.

ki-00061 ki-00074

Bum Jo kembali ke kantor polisi dan menemukan In Ha di kamar reporter. Ia langsung menanyakan keadaan In Ha dan Cha Ok. In Ha terlihat enggan membicarakan hal itu. Ia berkata mereka baik-baik saja.

Bum Jo bertanya di mana Jae Myung. Apa In Ha bertemu Jae Myung. In Ha membenarkan.

“Ia tidak menganggumu, kan?” kata Bum Jo khawatir. Lalu ia melihat sedikit memar di leher In Ha dan menanyakannya.

“Tidak ada apa-apa. Berhentilah bertanya,” kata In Ha sedikit kesal.

ki-00082 ki-00083

Bum Jo berkeras In Ha memberitahunya karena Joo Ho sudah menceritakan latar belakang Jae Myung. Ia bertanya apakah Jae Myung yang membuat leher In Ha memar seperti itu.

“Sudah kubilang berhentilah bertanya.”

“Baik, aku akan langsung tanyakan pada Choi Dal Po,” Bum Jo hendak membuka pintu.

Tapi In Ha menutup pintu dan mewanti-wanti Bum Jo agar tidak menanyakan apapun pada Dal Po. Jika Bum Jo melakukannya maka ia tidak akan membiarkan Bum Jo.

“Jangan tanya Dal Po mengenai Ki Jae Myung. Jangan coba-coba untuk mencari tahu,” kata In Ha galak.

ki-00087 ki-00091

Bum Jo merasa terluka dengan sikap dan perkataan In Ha. Ia naik ke atap dan melampiaskan kekesalannya.

“Baik, mari kita akhiri. Aku sudah muak bertepuk sebelah tangan dan aku akan mengakhirinya!” ujarnya penuh tekad.

ki-00096 ki-00100

Di café, percakapan Dal Po dan Jae Myung terganggu karena banyak fans yang mengerubungi dan meminta tanda tangan Jae Myung. Jae Myung memberikan tanda tangannya dengan meminjam bolpen Dal Po. Akhirnya pegawai café meminta pada fans itu kembali ke kursi mereka masing-masing agar Jae Myung bisa makan dengan tenang.

“Berkat kecelakaan itu, aku benar-benar menjadi bintang. Aku bahkan diminta membunyikan lonceng tahun baru,” katanya sambil tersenyum. Tapi senyum itu berubah menjadi kegetiran. “Lucu, bukan? Setelah semua yang dilakukan Song Cha Ok pada ayah kita, ia membuatku menjadi pahlawan nasional.”

ki-00103 ki-00114

Ia bertanya sampai di mana percakapan mereka. Dal Po minta maaf. Ia meminta maaf karena tidak mengungkapkan jati dirinya meski ia mengenal kakaknya.

“Tidak, kau melakukan hal yang benar. Teruskan jalani hidupmu seperti sekarang. Jangan pernah katakan pada orang lain bahwa kau adalah Ki Ha Myung dan aku adalah kakakmu,” kata Jae Myung sungguh-sungguh.

“Kenapa aku harus melakukannya?” tanya Dal Po.

ki-00122ki-00125

Jae Myung memandang adiknya dengan sedih. Ia tersenyum sambil berusaha menahan tangisnya.

“Kau sudah tahu alasannya.”

“Tapi aku tetap ingin Kakak memberitahuku,” kata Dal Po, sama-sama berusaha menahan tangisnya.

“Aku…..membunuh orang….”

Meski sudah menduganya, Dal Po tak kuasa menahan kepedihannya. Harapan kakaknya tak bersalah hancur seiring dengan pengakuan kakaknya itu. Air matanya mengalir dan ia tak sanggup berkata-kata.

 ki-00145 ki-00153

In Ha kembali ke kantor MSC. Orang-orang berbisik-bisik di belakangnya mengenai bagaimana In Ha “membantai” ibunya saat seminar tadi.

Il Joo juga mengomel dengan suara keras agar suaranya terdengar Cha Ok.

“Kita sudah begitu baik padanya tapi bagaimana ia bisa menikam kita dari belakang seperti ini. Sebagai atasannya aku akan memarahinya, jadi jangan coba-coba hentikan aku!” serunya berapi-api.

Anehnya, Gong Joo yang biasanya hobi “menjilat” malah diam saja. In Ha masuk dan langsung mendapat bentakan dari Il Joo. Choi In Ha!!!

ki-00163 ki-00165

“Ya?” kata In Ha takut-takut.

“Choi In Ha, sebagai reporter MSC…”

“Choi In Ha!!!” tiba-tiba Gong Joo berdiri dan membentak In Ha. “Tidak peduli sebenar apapun ceritanya, tetap ada waktu dan tempat untuk semuanya.”

Il Joo bengong, bukankah itu artinya Gong Joo membenarkan perkataan In Ha di seminar tadi? Cha Ok mendengar juga namun tidak menampakkan ekspresi apapun.

Gong Joo berkata seorang reporter percaya bahwa semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin keras kritik yang didapat. Karena itu In Ha harus tahu tempat dan waktu untuk mengatakan semuanya.

“Choi In Ha, aku tidak bisa membiarkan sikap kasar dan tidak hormat. Mulai sekarang aku melapor langsung padaku dan bukan pada Il Joo. Mengerti?”

ki-00172 ki-00185

In Ha bingung tapi ia mengiyakan. Ia mengikuti Gong Joo keluar dan menanyakan seberapa sering ia harus melapor. Sikap Gong Joo langsung melunak.

“Apakah aku pada posisiku sekarang masih harus menerima laporan dari anak magang?” tanyanya. “Pulanglah dan beristirahatlah sepanjang sisa hari ini dan besok.”

In Ha semakin bingung. Ia bertanya apa saat ini ia sedang dihukum.

“Apa kau merasa sedang dihukum?” tanya Gong Joo santai. “Itu adalah hadiah. Hadiahmu karena sudah mengatakan kebenaran.”

In Ha langsung tersenyum cerah dan memuji Gong Joo sebagai senior yang hebat. Gong Joo yang tadinya hendak ke toilet, langsung berbalik.

“Ayo lebih detil lagi. Seberapa hebatkah aku?” tanyanya. Dasaaarrr…

ki-00199 ki-00201

Di YGN, para reporter baru berkumpul di ruang rapat. Ini adalah rapat mingguan pertama mereka dan Gyo Dong yang akan memimpin rapat. Biasanya anak baru tidak diminta mempresentasikan ide atau berita untuk dilaporkan. Tapi untuk berjaga-jaga, Yoo Rae sudah membawa daftar beberapa kisah yang bisa dijadikan berita.

Para staf YGN, termasuk Jang Kepo dan Gyo Dong, memasuki ruangan. Yoo Rae paling semangat dari semuanya. Akibatnya para anak baru diminta mempresentasikan kisah yang bisa dijadikan berita. Para reporter baru mulai gelisah karena mereka tidak mempersiapkan apapun. Kecuali Yoo Rae tentunya.

 ki-00212  ki-00217

Gyo Dong menunjuk Dal Po. Dal Po mengungkapkan ide untuk membuat berita mengenai kecelakaan elektrostatis di pom bensin. Dengan cuaca dingin yang kering, percikan elektrostatis adalah hal yang biasa terjadi dan bisa menyebabkan kebakaran.

Jang Kepo berkata itu pasti berkat pengalaman Dal Po sebagai supir taksi. Ia bertanya apakah Dal Po pernah mengalaminya. Dal Po pernah mengalaminya. Ia juga sudah memeriksa departemen pemadam kebakaran dan hal itu sering terjadi. Tapi sejauh ini belum ada yang melaporkannya.

“Apakah percikan terjadi dan menyebabkan kebakaran karena uap?” tanya Gyo Dong.

“Ya, orang-orang seharusnya mengisi bensin setelah menggosok tangan mereka dengan bantalan antistatis terlebih dulu. Tapi seringnya mereka mengabaikan hal itu,” kata Dal Po.

ki-00218ki-00228     

Gyo Dong menganggap berita itu cocok dengan musim dingin. Ia menyuruh Dal Po menyiapkan beritanya untuk meningkatkan kewaspadaan.

Lalu ia beralih pada Yoo Rae. Yoo Rae berkata beritanya berkaitan dengan pahlawan nasional Ki Jae Myung. Dal Po terkejut.

Yoo Rae berkata Jae Myung kehilangan seluruh keluarganya akibat kasus kebakaran pabrik. Dari 3 orang pegawai pabrik yang berbohong dan memfitnah Ki Ho Sang, 2 diantaranya mati dan tersangka pembunuhnya, Moon Duk Soo, menghilang. Tapi yang menarik adalah menurut catatan telepon Moon Duk Soo, ia pernah berbicara dengan Jae Myung pada malam sebelum ia menghilang.

Jang Kepo tidak yakin dengan berita itu. Yoo Rae bertanya apa itu tidak terlalu kebetulan. Jang berpendapat hal itu tidak cukup untuk dijadikan berita. Apalagi saat ini semua orang di negara ini mencintai Ki Jae Myung, bisa-bisa orang salah mengartikan dan menganggap YGN sedang berusaha membalas MSC.

ki-00234 ki-00236

Tapi Gyo Dong tidak sependapat. Ia menyuruh Yoo Rae menyelidiki lebih lanjut. Jang Kepo dan Dal Po protes.

“Cap, aku yang disuruh menyelidiki Ki Jae Myung.”

Gyo Dong tidak bergeming. Ia menyuruh Dal Po menyelidiki kecelakaan statis di pom bensin sementara Yoo Rae menyelidiki Jae Myung.

“Yes!” diam-diam Yoo Rae berseru girang.

ki-00242ki-00247 

Yoo Rae berkata pada temannya bahwa berita pertama seorang reporter akan terus mengikuti karir reporter tersebut. Berita pertana Jang Kepo adalah mengenai cabai berwarna.

“Cabe Warna, apa kau tidak pulang?” sapa Jae Hwan pada Jang Kepo.

Yoo Rae dan temannya cekikikan. Gara-gara berita pertamanya itu, sampai sekarang Jang Kepo masih dipanggil “Cabe Warna”. Dan karena Gyo Dong yang menugasinya berita tersebut, Jang masih kesal padanya hingga terus memakai bando untuk membuat Gyo Dong kesal.

Tapi Yoo Rae berhasil menghindari nasib seperti Jang Kepo. Karena berita pertamanya mengenai “dua wajah pahlawan nasional”.

“Hebat, bukan?” ujarnya senang.

ki-00251 ki-00257

Dal Po mengejar Gyo Dong dan berkata bukankah Gyo Dong berkata akan memberinya waktu. Gyo Dong berkata ia sudah memberi cukup banyak waktu.

“Kau yang menyuruhku untuk membuat pilihan,” Dal Po mengingatkan.

“Itu ketika kau yang menangani berita Ki Jae Myung. Tapi berita ini dipresentasikan oleh Yoon Yoo Rae.”

Dal Po menghentikan Gyo Dong yang terus berjalan. Ia melihat Yoo Rae dan temannya sedang melihat ke arah mereka. Ia terdiam sejenak lalu berkata ia akan melakukan apapun agar kakaknya menyerahkan diri.

“Kumohon…”

“Menyerahkan diri?” tanya Gyo Dong terkejut.

ki-00274 ki-00275

Yoo Rae yang melihat mereka jadi gugup. Temannya berkata mungkin Dal Po hendak mengambil berita Yoo Rae. Yoo Rae jadi ketakutan apalagi saat melihat Gyo Dong dan Dal Po masuk ke dalam ruangan. Ia langsung menempelkan telinganya di kaca dan berusaha menguping.

Gyo Dong bertanya apa yang dimaksud Dal Po dengan menyerahkan diri. Apa itu artinya Jae Myung benar-benar membunuh orang?

“Ya, ia yang mengatakannya sendiri padaku.”

“Dan kau akan menutupinya meski sudah mendengar hal itu?”

“Tidak, bukan itu maksudku. Aku akan bicara padanya untuk menyerahkan diri. Tapi jika ia ditangkap sekarang, maka ia hanya akan menjadi pembunuh tanpa melihat mengapa ia melakukannya.”

Gyo Dong bertanya berapa lama waktu yang diperlukan Dal Po.

ki-00284 ki-00285

Yoo Rae panik karena ia tidak bisa mendengar apapun. Ketika Gyo Dong dan Dal Po keluar, mereka melihat Yoo Rae.

“Yoon Yoo Rae, apa yang kaulakukan?” tegur Gyo Dong. “Serahkan penyelidikanmu mengenai Ki Jae myung pada Choi Dal Po dan kau bisa menangani berita pom bensin.”

“Kenapa?!” seru Yoo Rae. “Choi Dal Po, bagaimana bisa kaumelakukan ini padaku? Kau mencuri ceritaku dan menyerahku cerita bodohmu padaku?”

“Cerita bodoh?” Gyo Dong memelototi Yoo Rae.

ki-00289 ki-00295

“Bukan, hanya saja berita pom bensin itu terlalu lemah untuk jadi berita pertamaku. Tidak akan mudah mencari videonya karena hal itu belum terjadi.”

“Bukankah itu tugas seorang reporter untuk mencarinya?”

Yoo Rae cemberut menahan tangis. Ia lalu memarahi Dal Po. Dal Po meminta maaf lalu berjalan pergi.

“Choi Dal Po ! Cap (Captain)! Bagiku kalian berdua sudah mati!” Yoo Rae mencak-mencak.

ki-00299 ki-00304

In Ha masih berusaha menelepon Dal Po tapi tidak berhasil. Akhirnya ia duduk minum soju di sebuah kedai. Ia teringat bagaimana Dal Po menangis saat bertemu Jae Myung tadi. Dan itu membuatnya bertambah galau dan menambah soju lagi.

Ia mendengar sauara Yoo Rae dan menoleh. Yoo Rae sudah sedikit mabuk dan sedang memarahi telur gulung.

“Bagaimana bisa kau mencuri beritaku? Apa kau ingin aku membencimu? Karena itukah kau melakukannya? Bagiku kau sudah mati,” celotehnya.

In Ha menghampiri Yoo Rae. Yoo Rae senang melihat In Ha dan menyuruhnya duduk. Mereka pun minum bersama.

 ki-00312 ki-00315

Jae Myung pulang ke rumahnya dan melihat Dal Po sudah menunggunya di luar rumah. Ia berkata ia ingin membicarakan sesuatu dengan kakaknya. Dengan hangat, Jae Myung mengajak adiknya masuk ke dalam rumah.

Seperti di luar, di dalam rumah Jae Myung pun banyak buket bunga pemberian penggemarnya, juga banyak hadiah. Jae Myung hendak memberikan semua hadiah itu untuk Dal Po. Ia bertanya berapa ukuran sepatu Dal Po dan apakah Dal Po suka bunga. Sepertinya ia sangat berusaha menebus masa 13 tahun mereka berpisah.

Tapi Dal Po datang untuk hal yang lebih serius. Ia meminta kakaknya menyerahkan diri.

“Balas dendam kakak harus berhenti di sini.”

“Berhenti? Wanita itu memfitnah ayah kita dan membunuh ibu kita. Jadi bagaimana kau bisa menyuruhku berhenti?”

ki-00332 ki-00334

“Apa kakak pikir ibu kita meninggal karena reporter Song Cha Ok? Tidak, aku percaya Kakak juga ikut bersalah. Kenapa Kakak meninggalkan Ibu dan aku dan melarikan diri sendirian?” kata Dal Po marah. “Kenapa Kakak tidak tingga dan melindungi kami?”

Jae Myung memegangi Dal Po. Ia bertanya apa Dal Po berpikir ia melarikan diri.

“Jika Kakak ada di rumah hari itu, Ibu tidak akan membuat keputusan yang fatal seperti itu. Kemana Kakak pergi setelah meninggalkan kami?”

“Aku pergi menemui Reporter Song Cha Ok!”

Dal Po terkejut. Hmmm…sepertinya In Ha belum menceritakan pada Dal Po bagian ini.

ki-00336 ki-00345 

Jae Myung berkata ia ingin menyatakan ayah mereka tidak bersalah pada dunia, juga untuk melindungi adiknya dan ibunya. Karena itu ia pergi menemui Cha Ok.

“Aku masih menganggap wanita itu sebagai reporter karena itu aku pergi menemuinya…seperti orang bodoh. Tapi wanita itu menggunakan wawancaraku untuk menyerang ayah kita lebih jauh.”

Jae Myung menceritakan bagaimana Cha Ok hendak memenggal hampir seluruh isi wawancaranya dan hanya akan menyiarkan bagian Jae Myung yang menginginkan ayahnya masih hidup. Lalu bagaimana Jae Myung menyerang Cha Ok dan akhirnya ditahan di kantor polisi semalaman hingga tidak bisa pulang. Lalu ketika ia keluar, ia malah menemukan ibu dan adiknya telah terjun dari tebing untuk bunuh diri.

Dal Po shock mendengarnya.

“Kutanyakan padamu, Ha Myung. Jika kau menjadi aku, apa kau akan bisa berhenti sekarang?” tanya Jae Myung.

 ki-00352 ki-00365

Dal Po pulang dengan hati berat. Ia teringat Dal Pyung pernah menawarinya untuk mencari keluarganya. Tapi ketika itu Dal Po menolak mentah-mentah.

“Ini salahku…. Aku seharusnya mencari kakakku. Jika aku melakukan itu, maka Kakak tidak akan membunuh siapapun.”

Ia ingat dalam mimpinya ia berkata pada ayahnya kalau ia menyalahkan ayah dan kakaknya hingga tak pernah berusaha mencari mereka.

“Aku… aku…. akulah yang mengubah kakakku menjadi pembunuh.” Rasa bersalah itu begitu menyesakkan Dal Po hingga ia menangis.

ki-00371 ki-00380

Kembali pada dua gadis cute kita yang mulai mabuk. In Ha bertanya kenapa Yoo Rae minum-minum sendirian. Yoo Rae hendak menceritakannya tapi tak jadi karena In Ha adalah saingannya.

“Tidak, kau bisa memberitahuku,” In Ha meyakinkan. “Aku selalu blank setiap kali aku minum. Aku tidak akan ingat apa-apa besok.”

“Benarkah? Kalau begitu aku ceritakan,” Yoo Rae menusuk sepotong terlur gulung. “Jadi ada telur gulung yang menyukaiku. Tapi telur gulung itu mencuri berita utamaku dariku. Jadi aku protes pada Cap, tapi ia malah membela si telur gulung. Apa itu masuk akal.”

ki-00386 ki-00396

In Ha berkata itu memang tidak masuk akal. Yoo Rae berkata ia merasa diperlakukan seperti debu tanah. In Ha berkata ia tahu persis bagaimana rasanya. Dan itulah yang ia rasakan saat ini.

Kenapa, tanya Yoo Rae. Ia mulai merasa mual dan cepat-cepat menggantung kantung plastik di telinganya untuk berjaga-jaga jika ia muntah. Ide unik^^

ki-00403 ki-00406

Giliran In Ha mengambil sepotong telur gulung.

“Ada telur gulung yang kusukai. Dan ia sedang mengalami masa yang sangat sulit. Sebagian adalah kesalahanku jadi aku tidak bertanya apa yang terjadi atau mencoba menghiburnya. Aku juga tidak bisa menawarkan bantuan. Aku benar-benar merasa seperti tumpukan debu. Apa kau mengerti?”

Yoo Rae berkata ia sepenuhnya mengerti. Lalu mereka tos dan terus minum.

Akhirnya In Ha tertidur di meja, sementara Yoo Rae pergi dalam keadaan mabuk.

ki-00409 ki-00418

Bum Jo sedang mengantar Reporter Kang mencari berita. Reporter Kang berbohong pada atasannya kalau ia berkeliling dengan taksi. Di perempatan, ia melihat In Ha tertidur di sebuah kedai.

“Hei, bukankah itu Choi In Ha?” tanyanya.

“Mungkin ya, mungkin tidak,” ujar Bum Jo tak peduli setelah menoleh sekilas.

Reporter Kang bertanya apa sebaiknya mereka mengantar In Ha pulang. Tapi Bum Jo malah menjalankan mobilnya pergi. Reporter Kang bingung, apa Bum Jo dan In Ha bertengkar?

“Mungkin ya, mungkin tidak,” sahut Bum Jo.

ki-00420 ki-00425

“Apa artinya itu?” sergah Reporter Kang. Ia bertanya-tanya apakah In Ha sedih karena sudah menghabisi ibunya di seminar. Bagaimana jika In Ha terkena flu tidur di luar pada cuaca sedingin ini? Bum Jo terus bersikap seolah tak peduli.

Tapi ia tidak bisa tidak peduli. Ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menyuruh reporter Kang meneruskan perjalanan dengan taksi. Dari sini, tanya Reporter Kang melongo. Di jalan tol, bro XD

ki-00429 ki-00435

Bum Jo pergi ke kedai dan melihat In Ha yang tertidur. Ugh, serunya kesal pada dirinya sendiri yang masih tidak bisa menghentikan perasaannya pada In Ha.

Ia lalu menelepon Dal Po dan duduk memandangi In Ha sampai Dal Po tiba. Dal Po melihat In Ha dengan khawatir. Bum Jo berdiri dan tanpa mengatakan apapun ia berjalan pergi, setelah sengaja menubruk pundak Dal Po.

ki-00443 ki-00448

Dal Po menggendong In Ha pulang.Ayah In Ha terkejut melihat keduanya. Ia bisa mencium bau alkohol. Dal Po menjelaskan bahwa In Ha minum terlalu banyak jadi ia membawanya pulang.

Dal Po membantu membaringkan In Ha di tempat tidur dan menyelimutinya. Dal Pyung mengingatkan kalau ia belum memberi ijin pada hubungan In Ha dan Dal Po, ia masih memikirkannya. Jadi mereka berdua seharusnya berhati-hati dalam bersikap di hadapannya.

“Aku minta maaf,” kata Dal Po.

ki-00452 ki-00460

“In Ha adalah puteriku yang cantik…”

“Air!” seru In Ha sambil menendang-nendang selimutnya.

“In Ha lebih cantik dan berharga bagiku…” Dal Pyung berusaha meneruskan.

“Airr!! Aku perlu air!!!” rengek In Ha terus menendang-nendang seperti anak kecil.

ki-00466 ki-00469

“In Ha adalah… sebenarnya dia itu kenapa!!” ujar Dal Pyung, malu dan kesal hehe…setiap kali ia berkata puterinya cantik, In Ha malah bersikap jauh dari cantik^^

“Jika kau semabuk itu, maka tidur saja!!” Dal Pyung melempar jas In Ha hingga menutupi wajah “cantik” puterinya. Lalu ia keluar.

Dal Po mengambil jas itu. Ia duduk di dekat In Ha dan tersenyum sedih sambil membereskan rambutnya dan membelai pipinya.

Ia kembali ke kamarnya dan merenung semalaman.

ki-00480 ki-00483

[Bersambung ke Bagian 2]

Komentar:

Pertemuan Jae Myung dan Dal Po sebelum membawa kesedihan. Pertemuan yang seharusnya membahagiakan ternyata tidak begitu pada kenyataannya. Tapi satu hal yang harus diingat dari Jae Myung adalah ia sangat menyayangi keluarganya, ia sangat menyayangi adiknya. Karena itu aku lega ia mengaku pada Dal Po meski kebenaran itu sangat menyakitkan.

Ia bahkan meminta Dal Po tetap hidup menjadi Dal Po. Ia tidak mau adiknya disangkutpautkan dengan dirinya jika nanti ia ketahuan sebagai pembunuh. Tapi apakah Dal Po bisa seperti itu?Terutama setelah ia menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kakaknya menjadi pembunuh?

Akting Lee Jong Suk benar-benar memukau. Emosi dan perasaannya tersampaikan dengan baik. Begitu juga akting Yoon Kyun Sang, pemeran Jae Myung. Adegan di antara keduanya selalu intens.

Sebaliknya, In Ha dan Yoo Rae benar-benar cute. Melihat keduanya seperti tidak pernah bosan, terutama saat keduanya mabuk. Aku yakin Yoo Rae tidak akan jatuh cinta pada Dal Po setelah ini….atau malah suka pada Gyo Dong XD

23 komentar:

  1. Sblm baca cm mau blg mksh mb fanny..keren spt biasa brsn tyg udh lgs ada sinopsisnya.

    BalasHapus
  2. setuju mba Fanny,wlau cuma baca tpi sy bisa merasakan kesedihan dal po setelah ketemu dgn hyungnya..berharap jae myung tdk melakukan aksi balas dendam terhdp ibunya in ha
    makasi byk mba fanny,udah cpt diposting,di tunggu part 2 nyahehege

    BalasHapus
  3. Hiks...hiks...nyesek liat JM Dpo mnangis ber2 sprtix bnyak skli rasa yg mrka rasakan...gomawo mbak fanny ^_^ kocak liat Yoo rae hahaaa imut

    BalasHapus
  4. *menjejakkan kaki*
    uwuwuw.. jongsuknya aku dipuji mbak fann.. uwuwuwuwuwuw.. XDDDD
    aku suka semua expresinya jongsuk. :x
    kyunsang juga kece. ah dia ganteng sekali. padahal waktu di faith dia gak keliatan gantengnya :)))

    BalasHapus
  5. Gomawo mba Fanny^^
    Wah, aku benar-benar terpesona dengan Lee Jong Suk dalam drama ini, aku juga terpukau dengan Sinopnya mba Fany^^ :)
    Tapi Eps kali ini membuat aku sesak nafas, aku benar-benar ikut terhanyut dengan kepedihan yang dirasakan Jae Myung dan Dal Po. Hiks :(

    Sekali lagi, makasih mba Fanny^^

    BalasHapus
  6. Deabak mba fanyy.. smgt trus yah buat sinopx..!! ^^
    Episod ni,, bikin aku bener2 nyesek!! Senang trxta jae myung bner2 rang yg baik n mw mengakui kesalahnx..gmn nasibx slnjutx bener2 pnasaran...

    Makasih ya mba fannyy..skali lg tetep smgt buat sinopx!! *-*

    BalasHapus
  7. salam kenal mbk fanny ini reader baru,yang sebelum nya cuma baca doang ga bisa niggalin jejak,keren sinopsis nya lengkap banget n detail sekali lagi terima kasih banyak ☺☺☺☺

    BalasHapus
  8. Wahhh baru nnton tdi pagi episode 11 nya.sinopsisnya siang dah ada..mba fany daebak..mba fanyyyyy episode 11 bikin nanggis bombay :( cobaan lagi buat dal po menghadapi kk nya yg t'nyata membunuh...makasih mba fany part 1 nya...

    BalasHapus
  9. ceritanya bener2 kereennn.. semua rahasia diungkap di awal,, ternyata cerita melow sesungguhnya kayanya baru bakal dimulai dari episode ini..
    sedih banget pas liat Jae Myung sm Dal Po tp lebih sedih lagi pas liat "perpisahan" In Ha sama Dal Po (sampe nangis nontonnya).
    Sempet heran kenapa In Ha sm Dal Po jadian di episode2 awal,, ternyata lanjutannya mereka bakal break kaya gitu.. kasian juga liat Bum Jo yg kayanya mau nyerah buat dapetin In Ha,, padahal dia blm tau kl In Ha sm Dal Po udh "putus".

    Semangat mba fanny nulisnyaa.. biar udah nonton tp aku selalu nungguin sinopsisnya,,hehe

    BalasHapus
  10. Keep Calm dan nunggu Bagian 2 nya :))

    BalasHapus
  11. lanjut mb fanny......gomawo sinopx...

    BalasHapus
  12. Daebaaak, fanny eonny... sinopsismu paling q tunggu...komapta..

    BalasHapus
  13. Gomawo mbak fanny ,, dtnggu part 2 nya .. fighting !! :)

    BalasHapus
  14. daebak.. gomawo mba fanny :)
    salam kenal
    sdah lama jadi reader kdramatized, cmn jd silent reader
    skali lagi makasih mba fanny :D

    BalasHapus
  15. kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen
    kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen
    kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen
    5 jempul buat mbak fanny
    mksh mbak dah bikin sinopnyaaaaa
    penasaran lanjutnya gmn????

    BalasHapus
  16. Salam kenal yaa mbak Fanny, walaupun udh nnton ttp aja pengen baca sinopnya. Makasih yaa mbak ^^. Semangat buat eps2 selanjutnya

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. HAHHA
    aku suka karakter Yoo RAe yang imut
    gaya rambuntny lucu
    aku harap dia pacaran ama Jang Kepo. lol
    oh btw tu senior udah nikah belum ya?

    BalasHapus
  19. Saya jadi kasihan sama si bum jo, dia bener2 ngejauh waktu nyadar kalo cintanya bertepuk sblah tangan

    BalasHapus
  20. Wah, terharu lihatnya. Jae myung emg sayang banget kek adiknya. Saluuuttt dech. Makasih mbak

    BalasHapus
  21. Lagi di puter di Net TV dan keselnya banyak yg di cut terutama adegan mabok dua gadis cute itu. Padahal percakapan soal telur gulung lucu jg yah...

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)