Jumat, 20 Mei 2016

Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 30 - END


Sekretaris Min akhirnya meninggalkan Hansong. Ia mengenakan tongkat penopang karena cedera saat berlatih.  Tuan Han bertanya apakah Sekretaris Min akan bekerja pada Pengacara Yoo.

Tidak, jawab Sekretaris Min. Tugasnya sudah selesai di sana.  Pengacara Yoo dan Je Hoon akan meneruskan tanpa dirinya.

“Dan Tuan akan ditempatkan pada posisi yang tidak nyaman.”
“Apa itu hadiah terakhirmu?” tanya Tuan Han.
“Kuharap ini akan menjadi kesempatan bagi bagi Tuan. Tuan terpenjara dalam penjara yang Tuan dirikan sendiri.”

Tuan Han berkata ia akan mengingat itu. Ia berterimakasih atas kerja keras Sekretaris Min selama ini.

Sebelum pergi Sekretaris Min berkata pada Tuan Han kalau In Sang tidak akan kembali.  In Sang akan bisa meloloskan diri dari bayang-bayang Tuan Han. Tuan Han tidak menanggapinya lagi dan kembali ke kantornya.


Tuan Han menduga pihak Je Hoon akan segera memulai aksi mereka. Mereka akan merusak reputasi Hansong. Sekretaris Yang berkata ia akan mempersiapkannya.

Sekretaris Lee sibuk mengumpulkan orang-orang yang akan menggantikannya. Tapi Nyonya Han menolak mereka semua dengan berbagai alasan. Sampai-sampai Sekretaris Lee merasa ini modus Nyonya Han untuk menahan dirinya.


Young Ra dan So Jung datang bertamu tanpa diundang. Mereka beralasan Nyonya Han tidak membalas telepon mereka jadi mereka langsung datang. Young Ra bertanya apa In Sang benar-benar hidup seperti itu.

“Aku mengirimnya keluar dari rumah untuk sementara. Dulu, suami baru biasanya menghabiskan beberapa waktu hidup bersama keluarga istrinya,” kata Nyonya Han. Duh…ini sih namanya makin mempermalukan diri sendiri, semua juga tahu kalau In Sang pergi dari rumah >,<

Young Ra bertanya apa tidak berlebihan In Sang mengalami hidup sebagai orang biasa. Mungkin ia lebih nyaman tinggal bersama mertuanya, ujar So Jung. Nyonya Han cepat-cepat mengalihkan pembicaraan.

So Jung berkata ia melihat sekelompok orang meninggalkan rumah Nyonya Han (para pelamar kerja). Apa Nyonya Han akan mengadakan acara? Nyonya Han berkata ia sedang berpikir untuk mengganti staf di rumahnya.

Sekretaris Lee dan ahjumma membicarakan So Jung dan Young Ra yang tidak tahu malu. Ahjumma tidak merasa aneh karena mereka sering mempermalukan diri mereka sendiri di depan banyak orang. Begitulah persahabatan dalam dunia mereka (dunia kaum elit).
Ahjumma bertanya mengapa semua pelamar ditolak hari ini. Ia berkata Sekretaris Lee harus tegas dan menentukan batas waktu.


In Sang membawa buku-buku pelajarannya sebelum berangkat kerja. Ia menerima pesan sms dari Guru Park yang menanyakan keputusan mereka.

In Sang memberitahu Bom mengenai hal itu. Keduanya berdebat mengenai siapa yang seharusnya mengambil kesempatan untuk melanjutkan studi. In Sang mengatakan Bom yang sebaiknya melanjutkan, sebaliknya Bom ingin In Sang yang melanjutkan. Keduanya jadi bertengkar.

Ayah dan ibu mendengar suara mereka. Ayah menganggap pertengkaran adalah hal normal, tapi ibu penasaran dan diam-diam menguping di depan kamar Bom dan In Sang. Noo Ri baru pulang. Ibu memberi isyarat agar tidak bicara.


Bom tidak bisa meneruskan studi sementara In Sang sudah berkorban dengan meninggalkan rumah dan mengerjakan pekerjaan yang tidak pernah ia kerjakan sebelumnya. Di sisi lain, In Sang juga tidak ingin menghalangi masa depan Bom.

Bom berkata mereka harus memikirkannya dari awal. Apakah mereka harus lulus ujian itu? Apakah ini benar-benar tujuan hidup mereka?  Awalnya tujuan mereka mengikuti ujian itu adalah untuk mendapatkan persetujuan dari Tuan Han dan lulus ujian adalah gerbang menuju dunia keluarga Han. Tapi sekarang tidak lagi.

Menyadari suara mereka akan terdengar yang lain, In Sang menyarankan agar mereka “bertengkar” dengan chatting.

“Apa kau ingin aku melanjutkan studi tanpa tujuan jelas hanya karena kau melalui banyak kesulitan untukku?”

“Aku tidak pernah mengatakan aku melalui banyak kesulitan untukmu,” tulis In Sang. 
Bukankah Bom yang mengatakan akan sangat bagus mereka lulus ujian dan menunjukkan pada semua orang hidup mereka yang meningkat?

Bom mengingatkan ia sudah mengatakan kalau mereka tidak seharusnya melakukan ini untuk pamer pada Tuan dan Nyonya Han. Apa salahnya pamer, balas In Sang.

“Kalau begitu kau saja yang melakukannya! Lulus ujian dan menangkan persetujuan orangtuamu. Maka kau bisa merasakan jadi pemenang!” kata Bom emosi.

“Kau ingin aku kembali pada mereka?” tanya In Sang tak percaya.

Bom tidak menyangkal. In Sang marah dan pergi.


Para staf membicarakan Nyonya Han yang terus mewawancarai calon staf baru tapi tidak ada yang diterima. Ahjusshi berkata mereka harus mulai mencari tempat untuk  membuat restoran.

Guru Park berkata ia ingin Bom dan In Sang melanjutkan studi mereka. Jika keduanya seperti itu, mereka akan kehilangan kesempatan terakhir. Sekretaris Lee mendukung rencana tersebut.

Ahjumma berkata pantas saja ia dengar Guru Park memiliki simpanan banyak uang. Ternyata benar. Tapi apakah ia bisa membiayai keduanya?

Guru Park berkata ia sudah memberitahu In Sang dan Bom agar memiliki alasan jelas untuk ikut ujian. Ahjusshi berkata mereka tidak akan bisa memutuskan meski mereka memiliki alasan yang bagus.

“Akan lebih baik kau menunjukkan dukukungan pada mereka tanpa syarat dan memotivasi mereka.”

Ia tertawa membayangkan Tuan Han akan marah besar jika tahu puteranya melanjutkan studi dengan beasiswa dari Guru Park.


In Sang dan Bom sama-sama tidak enak hati setelah pertengkaran mereka semalam.

Yi Ji bertanya pada ayahnya mengenai berhentinya Sekretaris Min. Nyonya Han berkata mereka setuju untuk berhenti membicarakannya. Tuan Han berkata ada masalah dengan cara berpikir Sekretaris Min.

“Dalam hal apa? Apa Ayah tidak mengetahuinya saat bekerja dengannya?"

“Bahkan kami pun tidak sempurna dalam menilai orang. Siapa yang tahu Guru Park akan seperti itu?”

Yi Ji bertanya apa maksudnya.

“Mereka semua di pihak yang sama. Jenis yang sama. Menyebar seperti kanker,” ujar Tuan Han geram.


Yi Ji mengirim pesan pada kakaknya mengenai berhentinya Sekretaris Min. Juga mengenai Sekretaris Lee dan Guru Park yang berada di pihak yang sama.

Bom yang membaca pesan tersebut karena In Sang meninggalkan ponselnya setelah pertengkaran mereka. Bom menelepon Yi Ji dan memberitahunya kalau mereka bertengkar karena saling merasa bersalah satu sama lain. Ia akan meminta maaf pada In Sang.

Yi Ji berkata ayahnya berpikir Guru Park yang sudah meracuni pikiran In Sang dan Bom. Ia tidak percaya pada perkataan ayahnya tapi ia tetap merasa khawatir.

Tuan Han memikirkan perkataan Sekretaris Min, bahwa In Sang tidak akan kembali dan lepas dari bayang-bayang dirinya.


Keesokan paginya In Sang pulang ke rumah. Ibu berbisik kalau Bom semalaman tidak tidur.

In Sang masuk ke dalam kamar dan melihat Bom tertidur. Bom bangun dan ingin bicara. Ia berkata ia berbicara dengan Yi Ji mengenai Guru Park.

“Guru Park datang ke toko,” kata In Sang.

Bom bertanya apa jawaban In Sang.

“Kukatakan padanya kalau kita akan melakukannya bersama,” kata In Sang. Bom terkejut.


Guru Park mulai bekerja di kantor Pengacara Yoo dan Je Hooon. Mereka bertanya apakah Guru Park bisa mengenakan pakaian yang lain. Guru Park tidak keberatan mempertimbangkannya.

Je Hoon agak ragu menyinggung soal gaji. Guru Park berkata ia hanya ingin digaji seturut UMR. Je Hoon dan Pengacara Yoo cepat-cepat berterimakasih.


Karena Han Trust sedang disorot, Sekretaris Yang menyarankan mendirikan yayasan baru untuk menggantikannya. Tuan Han meminta bantuan mantan PM Baek. Mantan PM Baek bersedia namun ia memberi isyarat agar menantunya dilibatkan dalam yayasan tersebut. Tuan Han mau tidak mau setuju.


Guru Park dan Sekretaris Lee berkunjung ke rumah Bom. Ia mengutarakan maksudnya untuk membiayai studi Bom dan In Sang. Orangtua Bom terkejut sampai tak bisa berkata-kata.

Guru Park berkata ia sudah menyiapkan tempat untuk mereka bisa tinggal dan belajar. Tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah orangtua Bom. Kecil tapi sangat bersih.
Ibu dan ayah sangat senang. In Sang berkata mereka bisa belajar bersama dan tidak akan bertengkar lagi.

Ayah benar-benar tidak percaya ini semua terjadi. Ibu bertanya apa yang dilakukan Bom dan In Sang hingga pantas mendapat ini semua.

“Kami berubah banyak karena mereka,” kata Guru Park. Sekretaris Lee membenarkan.
Ayah bertanya apa orangtua In Sang tahu. Mereka akan segera tahu, jawab Guru Park. In Sang penasaran ingin tahu tanggapan orangtuanya.


In Sang dan Bom pergi ke rumah keluarga Han bersama. Tuan Han kira mereka akan kembali. Para staf ikut gugup.

“Bagaimana jika mereka ke sini karena ingin kembali?” tanya Sekretaris Kim.
“Jika mereka ingin kembali, mereka pasti sudah berlutut begitu masuk ke dalam rumah,” kata ahjumma.


In Sang memberitahu orangtuanya mengenai beasiswa dari Guru Park. Nyonya Han terkejut.

“Kenapa ia memberi beasiswa? Memangnya dia kaya?”

“Dia memiliki sejumlah uang. Aku yakin ada persyaratannya,” kata Tuan Han.

“Syarat pertama adalah menyerahkan warisanku.”

“Kedua, jika kami gagal ujian dan masih ingin menjadi pengacara, kami akan mengikuti sekolah hukum,” kata Bom.

Tuan Han berkata itu persyaratan yang aneh.  Sudah berapa kali ia bilang kalau apa yang baik untuk orang lain tidaklah cukup baik bagi mereka. Mereka harus melebihi orang lain.
In Sang berkata Guru Park tidak menginginkan mereka berada di bawah tekanan semacam itu.

“Ketiga, jika kami lulus ujian dengan nilai tinggi, kami tidak akan bekerja di tempat seperti Hansong.”

Tuan dan Nyonya Han sangat marah (malu dan tersinggung pastinya). Tuan Han berkata pasti ada yang salah dengan Guru Park.


Bom berkata Guru Park ingin membiayai mereka karena pemerintah tidak bisa melakukannya. Tuan Han tidak mau kalah. Memangnya mereka bisa lulus? Bom berkata mereka akan berusaha semampu mereka karena sekarang mereka memiliki tujuan yang jelas.

“Aku bukan seorang pewaris lagi. Dan aku bukan anak-anak lagi. Aku akan mengambil jalan yang berbeda dari Ayah,” kata In Sang.

Nyonya Han tak tahan lagi. Ia pergi ke luar ruangan untuk menangis. Tuan Han menghampiri pedang pusaka keluarganya.

In Sang dan Bom keluar menyusul Nyonya Han. In Sang memeluk ibunya dan berkata ibunya boleh menjenguk mereka. Tapi Nyonya Han tetap mengeraskan hati. Ia berkata itu tidak akan terjadi.

Bom berkata Nyonya Han selalu diterima jika nanti berubah pikiran. Nyonya Han menyuruh mereka pergi. In Sang pamit pada ayah dan ibunya.


“Kalian sudah dicuci otak,” kata Tuan Han.

“Kami sudah membuat keputusan. Kami menyukai persyaratan yang diberikan, jadi kami memutuskan menerima tantangan tersebut,” kata In Sang.

Tuan Han menarik pedang pusaka dan mulai menghancurkan barang-barang.


Bom dan In Sang memulai hidup baru mereka. Mereka tinggal dalam sebuah gedung yang terdiri dari 3 rumah. Satu untuk Bom dan In Sang, satu untuk Guru Park dan Sekretaris Lee, satu untuk ahjumma dan ahjusshi.

Ahjumma berkata ia akan selalu menyiapkan makanan jadi Bom dan In Sang bisa makan gratis kapan saja. Sekretaris Lee ingin belajar merawat bayi, jadi ia akan bantu merawat Jin Young dan belajar menjadi pengasuh.

Mereka berkumpul untuk makan siang bersama. Ibu mengundang mereka ke rumahnya jika mereka memerlukan makanan. Guru Park bergurau rumah orangtua Bom akan menjadi markas dan tempat bagus untuk minum-minum.

In Sang terlihat sedih karena terkadang ia teringat pada orangtuanya.


Nyonya Han mengeluh pada suaminya mengenai staf baru yang membuatnya pusing. Ia ingin pergi ke vila mereka di Hannamdong. Tuan Han melarangnya.

Barulah Nyonya Han melihat Yi Ji yang berdiri di depan meja ayahnya. Yi Ji berkata ia akan melanjutkan studi di luar negeri. Tuan Han nampaknya sudah lelah. Ia membiarkan Yi Ji pergi.

Guru Park mulai mengajar Bom dan In Sang. Bom harus mengejar ketinggalannya dari In Sang karena itu In Sang harus belajar di sekolah hingga jam 6 sore. Sepuluh hari lagi ia akan memberikan ujian percobaan. Ia berkata mereka tidak perlu terlalu fokus pada ujian karena mereka bisa sekolah hukum kapan saja.


Ayah merasa semua ini bagaikan mimpi. Paman membenarkan, tidak semua orang yang memiliki uang bisa seperti Guru Park.

“Aku hanya dengar ia dulu seorang guru terkenal. Ah, kau juga pernah belajar dengannya, bukan?” tanyanya pada Je Hoon yang sedang bertamu.

Je Hoon mengiyakan. Ia mengetahui tentang Guru Park saat sedang mempersiapkan ikut ujian. Ia bahkan sempat menyebabkan keributan dengan mengatakan Guru Park mendapatkan terlalu banyak uang, Waktu itu adalah masa puncaknya orang berlomba-lomba mengikuti les persiapan ujian. Bahkan beberapa temannya itu menjadi guru les secara diam-diam.

“Bukankah itu dilarang?” tanya Paman.

“Dilarang jika ketahuan. Jika tidak ketahuan, maka itu hanya kebiasaan,” ujar Je Hoon. Ia sendiri terlalu takut untuk melakukannya.


 Noo Ri duduk bergabung bersama mereka. Ayah bertanya bukankah Noo Ri akan menemui orangtua Je Hoon. Noo Ri berkata rencana itu diundur karena ia suka dengan keadaan mereka sekarang.

“Dia ragu karena gajiku terlalu rendah,” kata Je Hoon.

Paman tertawa dan bertanya bagaimana bisa Noo Ri sejujur itu. Jika Je Hoon tetap di Hansong maka Je Hoon akan menjadi budak mereka meski bergaji miliaran. Bukankah lebih baik hidup penuh tantangan meski gajinya rendah?

Noo Ri berkata itulah yang membuatnya stress. Ia khawatir Je Hoon akan memaksakan gaya hidupnya yang seperti itu padanya.

“Ayah rasa ini bukan waktu yang tepat untuk kalian berdua. Jika kalian benar-benar saling mencintai, kalian tidak akan terlalu mempermasalahkan gaji,” kata Ayah.

Noo Ri mengakui pendapat ayahnya dan mengaku bersalah. Je Hoon membelanya sedikit dengan mengatakan saat ini ia juga sibuk. Bagi Ayah, mereka masih berpacaran sudah membuatnya senang.


Seorang pria tua muncul di Hansong dengan lagak seorang bos.  Ia datang untuk menemui seseorang.

“Aku mengerti sulit untuk bicara dengannya karena ia bekerja dengan departemen intelijen yang berurusan dengan hal-hal rahasia,” katanya pada resepsionis.

Tuan Han tiba dengan Sekretaris Yang dan mendengar kata-katanya. Resepsionis memperkenalkan orangtua itu sebagai ayah dari Sekretaris Kim. Aha…rupanya Sekretaris Kim membohongi ayahnya dengan mengatakan ia menduduki posisi penting di Hansong.

Bagaimana reaksi Tuan Han? Ia menyambut ayah Sekretaris Kim dengan sangat hormat. Ia memberitahu kalau ia dan Sekretaris Kim bersekolah di sekolah yang sama.


Sekretaris Kim berlari ke kantor dengan panik. Ia berpapasan dengan Sekretaris Yang. Sekretaris Yang berkata Tuan Han mengikuti kebohongan Sekretaris Kim dan tidak mengatakan hal yang sebenarnya.

“Kau harus membalas kebaikannya pada waktu yang akan datang,” katanya.

Sekretaris Kim menghela nafas panjang dan masuk ke kantor. Tuan Han memuji-muji Sekretaris Kim di depan ayahnya.


Setelah mengantar Ayahnya pulang, Sekretaris Kim berkata pada Sekretaris Yang kalau ia tidak bisa meneruskan seperti ini. Ia tidak suka pekerjaan menjadi mata-mata.

“Tapi sekarang setelah dia (Tuan Han) tahu kelemahanku, kau tahu bagaimana ia akan menggunakannya untuk menggunakanku. Aku sudah terlalu banyak melihat bagaimana ia memanipulasi orang-orang. Aku akan mengatakan yang sebenarnya pada ayahku dan mengundurkan diri. Tolong sampaikan selamat tinggalku pada Tuan Han,” kata Sekretaris Kim dengan mata berkaca-kaca. “Maaf aku hanya bisa seperti ini.”


Sekretaris Yang memberitahu Tuan Han. Tuan Han berkata yang terbodoh baru saja mengundurkan diri.

“Tapi kenapa aku merasa sangat kosong?”

Sekretaris Yang menghibur Tuan Han merasa kosong karena kehilangan kehadiran Sekretaris Kim. Keberadaannya, bukan pemikirannya.


Coba tebak ke mana Sekretaris Kim pergi? Ke kantor Je Hoon dan Pengacara Yoo.  Dan mereka menerimanya. Sekretaris Kim sangat senang. Ia berkata ia hanya perlu cukup uang untuk makan.

“Kami tidak akan membiarkanmu kelaparan,” sambut Je Hoon.

“Kau punya kelebihan. Kau selalu tahu apa yang bos-bos inginkan,” kata Guru Park.

Sekretaris Kim mengira itu hanya gurauan. Tapi semua malah serius membenarkan. Pekerjaan mereka membutuhkan kunjungan ke kantor-kantor pemerintahan tingkat tinggi. Mereka tidak bisa memperoleh informasi hanya dengan mengangkat telepon seperti Hansong. Jika orang seperti Sekretaris Kim bisa memperlakukan para pejabat itu dengan benar maka mereka bisa mendapatkan informasi.

“Jadi kalian benar-benar memiliki pekerjaan untukku di sini?” tanya Sekretaris Kim terharu. Ia akan melakukan yang terbaik.

Je Hoon bercanda orang-orang bisa salah kaprah mengira mereka cabang dari Hansong. Hanya kurang satu orang, Sekretaris Min.


Sekretaris Min pulang ke kampung halamannya diantar oleh Pama. Tadinya Paman tidak memberitahu ayah bersama siapa dia pergi. Tapi ayah sudah tahu bahkan berkata Paman boleh tinggal di sana (alias menikah).

Tuan Han mencari sekretaris baru untuk menggantikan Sekretaris Kim. Ia berkata ia tidak bisa kehilangan Sekretaris Yang.

“Jadi aku sangat sedih harus mengatakan ini. Ada kejadian besar seperti yang sudah diduga. Ada banyak kasus yang hampir habis tenggat waktunya, dan Han Trust terlibat dalam setiap kasus tersebut. Aku khawatir kakakmu harus menanggungnya…untuk penyimpangan dan penggekapan dana.”

Sekretaris Yang terdiam.


Pada akhirnya kakak Sekretaris Yang akan mendekam di penjara karena adiknya, sementara kakak Sekretaris Min dapat membersihkan namanya dari segala tuduhan.

“Bukankah Sekretaris Yang yang seharusnya masuk penjara?” tanya Sekretaris Kim.
Je Hoon berkata Tuan Han tidak akan membiarkan itu. Guru Park menduga akan ada negosiasi-negosiasi di baliknya. Ia dengar Sekretaris Yang akan mengundurkan diri.

“Mungkin kakak Sekretaris Yang akan mendapat penahanan yang ditangguhkan, Sekretaris Yang diasingkan selamanya tapi boleh menyimpan uang yang sudah dicurinya,” kata Je Hoon.

“Aku bertaruh Tuan Han ingin menembak mereka jauh-jauh ke luar angkasa karena mereka saksi hidup dari semua kejahatannya,” kata Pengacara Yoo.

Guru Park bertanya apa yang akan terjadi jika mereka menarik Sekretaris Yang dan kakaknya ke pihak mereka. Sekretaris Kim berkata itu tidak akan terjadi. Benarkah, tanya yang lain.


Tiap pagi, Sekretaris Lee pergi ke rumah Bom untuk belajar cara mengasuh bayi. Sebaliknya, Bom pergi ke rumah Sekretaris Lee untuk belajar. Guru Park akan memberikan materi untuk dipelajari Bom hari itu, lalu meninggalkannya untuk pergi bekerja.

Ahjumma, ahjusshi, dan paman Bom menjemput Sekretaris Yang yang berdiri di depan rumah ahjumma. Sekretaris Yang naik ke mobil. Ia baru tahu kalau yang menyetir adalah Paman Bom.  Ia lebih terkejut lagi saat Sekretaris Min muncul dari balik ahjumma untuk menyapanya.

Ahjumma berkata Paman Bom dan Sekretaris Min sekarang menjadi supplier untuk restorannya. Ahjusshi mengajak mereka makan siang bersama. Apa Sekretaris Yang mau ikut?


Ha…mereka makan siang di rumah orangtua Bom. Semua tahu ini massa sulit bagi Sekretaris Yang. Negosiasinya dengan Tuan Han sepertinya tidak berjalan baik. Pengacara Yoo dan Je Hoon sudah menemukan bukti baru tapi tampaknya mereka juga belum berhasil karena semua orang takut melawan Hansong.

Ibu Bom membawakan makan siang untuk Sekretaris Min dan Sekretaris Yang yang menunggu di kamar. Kaki Sekretaris Min belum pulih hingga ia belum bisa duduk di lantai. Sekretaris Yang nampak canggung dan malu meski ia berusaha tidak memperlihatkannya.


Je Hoon menemui Tuan Han. Tuan Han ingin Je Hoon tidak melibatkan Sekretaris Yang. Tapi Je Hoon berkata keputusan ada di tangan Sekretaris Yang. Mereka hanya bisa menyarankan. Tuan Han berkata harapan Je Hoon akan sia-sia karena Sekretaris Yang tidak akan bicara. tapi ia nampaknya tidak seyakin itu.


Sekretaris Yang berkata kasus kakak Sekretaris Min sepertinya akan berhasil dengan baik. Sekretaris Min berkata ini tidak hanya menyangkut kakaknya saja. Jika hanya mengenai kakaknya, kasus ini sudah selesai dari dulu.

“Kurasa kau yang menang,” kata Sekretaris Yang.

“Itu tidak benar. Sekretaris Yang selalu sendirian, sementara aku selalu memiliki orang-orang yang menolongku.”

Sekretaris Yang menunduk membenarkan. Sekarang belum terlambat, kata Sekretaris Min.

Sekretaris Lee juga mencoba berbicara dengan Sekretaris Yang. Jika Sekretaris Yang pergi sekarang, belum tentu bisa kembali lagi. Juga tidak ada jaminan kakak Sekretaris Yanag akan dibebaskan.

“Tidak ada yang dilahirkan ke dunia untuk hidup seperti itu. Mari kita tinggalkan masa lalu dan hidup bersama-sama.”

Tapi Sekretaris Yang tidak menerima tawaran tersebut.


Je Hoon dipanggil oleh Jae Won dan ibu-ibu yang marah karena menuduh Je Hoon telah mempengaruhi mereka. Je Hoon berkata ia tidak mempengaruhi siapapun.

“Tapi ini sangat aneh, Hyun Soo tidak tertarik dengan hal seperti itu,” kata Young Ra.
“Begitu juga dengan Min Jae,” kata So Jung sambil melihat Nyonya Han.

“Kenapa melihatku, apa kalian ingin mengatakan Han In Sang adalah pengaruh buruk bagi anak-anak kalian?”

“Jika bukan, terus apa?” tanya Young Ra.

Je Hoon memperlihatkan pada mereka daftar orang-orang yang mengajukan tuntutan hukum. Young Ra dan So Jung langsung menelepon anak mereka masing-masing dan memarahi mereka karena berada dalam daftar tersebut.


Min Jae malah dengan sukarela magang di kantor Je Hoon. Ia beralasan profesornya berkata akan baik pernah melakukan magang sukarela untuk CV-nya nanti.  Ketika Guru Park mengoloknya, Min Jae mengakui ini pekerjaan melelahkan karena tidak ada masa depan dalam pekerjaan seperti ini.

“Tapi aku suka dengan suasana kerjanya.”

“Beritahu ibumu agar aku tidak perlu menjawab teleponnya yang marah-marah.”

Baru saja Guru Park berkata demikian, Min Jae sudah menerima sms dari ibunya menyuruhnya berhenti bekerja sekarang juga. Ia akan mencarikan tempat magang baru.


Tuan Han terus bekerja dengan para staf yang baru. Tapi nampaknya ia mulai merasakan kesepian dan kekosongan dalam hatinya.

Bom dan In Sang pergi ke bandara untuk mengantar Yi Ji yang akan studi ke luar negeri bersama Hyun Soo. In Sang mengajak adiknya berbicara berdua hingga Hyun Soo ditinggal berdua dengan Bom. Keduanya merasa canggung.

In Sang menanyakan ibunya. Yi Ji berkata ibunya mulai goyah tapi ayahnya tetap menentang saran In Sang (melalui Yi Ji) untuk menjual rumah keluarga Han. Tuan Han berkata ia harus melindungi rumah itu.

“Rumah itu tidak ada kaitannya dengan keluarga kita.  Nenek membeli sebuah rumah tua dan membawanya ke Seoul.”

“Benar. Kukira rumah itu adalah rumah leluhur kita sampai kakak memberitahu yang sebenarnya,” kata Yi Ji. Ia berkata In Sang dan Bom harus terus mengingatkan orang tua mereka. Mereka akan tinggal di rumah besar itu sendirian dikelilingin orang-orang asing. Dan lagi mereka tidak memiliki teman. Mereka seharusnya pindah ke rumah lebih kecil dan mengurangi jumlah staf.

In Sang bertanya apakah ibu mereka pernah mengatakan sesuatu soal kunjungan ibu Bom. Yi Ji teringat memang pernah pada satu hari ibunya terlihat sangat senang. Tapi saat itu ia tidak tahu siapa yang datang.


Hyun Soo dan Bom membicarakan kaki saking tidak tahu harus membicarakan apa. Hyun Soo bertanya kenapa In Sang dan Yi Ji berbicara lama sekali.

“Mereka mengkhawatirkan orangtua mereka,” kata Bom.

“Kurasa ibuku sedikit lebih baik. Melihat rata-rata usia orang akhir-akhir ini, ibuku mungkin akan hidup 40 tahun lagi. Aku tidak mau menghabiskan waktu itu dengan mengkhawatirkan satu sama lain karena aku ingin hidup bebas. Aku akan berkencan. Jika aku tidak mau seperti ibuku, aku harus berkencan dengan seseorang. Itu rencanaku.”

“Semoga sukses, kau cukup menarik,” kata Bom.


Saatnya untuk berpisah. Yi Ji memeluk Bom. Bom bertanya apakah Hyun Soo juga ingin dipeluk. Hyun Soo memeluk Bom dan berterimakasih. Meski canggung, tapi terima kasih itu tulus.


Nyonya Han akhirnya memutuskan untuk bepergian  ke luar negeri tanpa suaminya. Saat Tuan Han bertanya apakah Nyonya Han akan kembali. Mungkin, jawab Nyonya Han.

Sementara itu di rumah orangtua Bom sangat ramai dan penuh tawa. Guru Park mengumumkan kalau nilai In Sang dan Bom meningkat lebih dari 10 poin dalam ujian percobaan. Semua langsung riuh mengucapkan selamat.


Bom dan In Sang bermain dengan Jin Young. Bahagia dalam keluarga kecil mereka.

Sementara Tuan Han pulang ke rumahnya yang besar dan sunyi. Sendirian, dikelilingi para staf baru yang asing.  Seperti kata Sekretaris Min, terpenjara dalam penjara yang dibangunnya sendiri.


The End.


Komentar:

Pilihan yang dibuat seseorang yang menentukan siapa orang itu sebenarnya.

Tuan Han bisa mengatakan Sekretaris Kim adalah orang yang paling bodoh. Tapi menurutku justru ia yang paling pintar. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi jika ia tetap tinggal. Tuan Han akan meminta balas budinya dengan memintanya melakukan hal yang tidak diinginkannya.

Ia memilih mengatakan yang sebenarnya dan dimarahi ayahnya daripada harus seterusnya menjadi pion yang dikendalikan Tuan Han. Meski pendapatannya akan berkurang, tapi sekarang pekerjaannya dihargai. Oleh Tuan Han ia dianggap yang terbodoh, tapi teman-teman kerjanya yang baru memerlukannya. Mereka menyemangatinya dan mendukungnya.

Sayang sekali Tuan dan Nyonya Han sampai akhir tidak bisa menerima dan tidak bisa mengerti kebaikan hati manusia. Baginya orang baik pasti ada maunya. Karena itu ia juga berbuat baik karena ada maunya. Mereka tidak bisa mengerti mengapa Guru Park bersedia membiayai sekolah In Sang dan Bom.

Mereka tidak bisa mengerti mengapa ada orang bersedia memberi dengan cuma-cuma tanpa mengharapkan balasan. Dan karena itu juga mereka tidak bisa memberikan hati mereka setulus hati karena selalu menganggap orang lain menginginkan yang lebih dari mereka.

Mereka sebenarnya takut. Mereka takut jika mereka memberikan hati mereka, mereka akan dikecewakan. Padahal ketika seseorang memberikan hati dan kebaikan dengan tulus, orang lain akan tergerak. Itulah yang diperlihatkan oleh In Sang dan Bom. Orang-orang malah mendukung In Sang dan BOm dengan tulus pada akhirnya.

Sayang sekali pada bagian-bagian akhir drama ini terasa ada yang kurang dari genre black komedi yang sangat terasa di awal-awal drama. Banyak adegan pengisi yang rasanya tidak perlu meski sangat natural.

Satu lagi kelemahan drama ini adalah percakapan yang terkadang sulit dimengerti karena penuh kiasan dan mengandung makna tersirat. Penonton dipaksa untuk berpikir apa maksud dari percakapan mereka karena sering dialog-dialog tersebut tidak disertai penjelasn lengkap akan apa yang terjadi.

Tapi ide penulis untuk meng “olok-olok” kehidupan kaum elit melalui drama ini sungguh unik. Biasanya kesenjangan orang kaya dan miskin dalam drama  lebih diperlihatkan secara fisik. Orang kaya memiliki rumah mewah dan besar, kendaraan mewah, kantor elegan, dan iring-iringan setiap masuk kantor.

Sedangkan Tuan dan Nyonya Han unik karena cara berpikir mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya itulah yang terjadi dalam masyarakat. Orang-orang yang memiliki banyak uang dan kekuasaan cenderung berpikir mereka bisa membeli apapun, termasuk kesetiaan dan kebenaran.

Sebaliknya, penulis juga mengolok orang miskin yang terbiasa menerima keadaan dan secara otomatis menempatkan diri mereka di bawah yang kaya. Di satu sisi mereka ingin mempertahankan harga diri mereka, tapi di sisi lain mereka juga “tergiur” karena kebutuhan hidup yang mendesak.

Pada akhirnya kembali lagi pada pilihan masing-masing. Apakah menyerah pada keadaan dan tergiur dengan tawaran yang pada akhirnya memperbudak, ataukah berani menolak dan berjuang sekuat tenaga untuk mengubah kehidupan sendiri.

Fokus drama ini bukanlah Bom dan In Sang yang memiliki anak di luar nikah lalu hidup bahagia, melainkan pada pilihan yang berani mereka buat untuk mengubah hidup mereka meski mereka masih muda. Begitu juga kekeraskepalaan dan kekerasan hati Tuan Han untuk tidak berubah dan terus merasa dirinya paling benar. Dan akhir drama ini memperlihatkan sendiri apa perbedaan hasil yang mereka peroleh. 

Kelebihan drama ini yang lain adalah akting para pemerannya. Mereka memiliki akting yang natural baik para pemeran senior hingga pendatang baru seperti Gong Seung Yeon (pemeran Noo Ri) dan Jeong Eu-gene (pemeran Hyun Soo). Menonton drama ini serasa melihat kehidupan sehari-hari yang terus berjalan. 

Bagi yang menyukai drama rom-com untuk sekedar melepas lelah mungkin drama ini akan sedikit terasa membosankan. Tapi bagi yang menyukai drama "cerdas" dan membuka pikiran, drama ini patut dipertimbangkan. 

3 komentar:

  1. Gomapta chingu udah pernah nonton tapi kurang lengkap klo ga baca sinopnya.
    Ngikutin dari awal drama samapi berakhir , bener2 drama cerdas setuju sm kamu chingu .
    Tetap semangaat ya chinguu bikin sinopnya ditunggu project selanjutnyaa.
    Makasihh salken silent riders nih 😁

    BalasHapus
  2. Berakhir sudah drama yang alurnya menurutq sederhana tapi dbuat ruwet,jadinya membosankan.
    Tapi trimakasih sudah mbuatkan sinopsis sampai selesai hehe..
    Tlg buat sinop yg menarik kaka admin...gomawo

    BalasHapus
  3. Terima kasih ya mba akhirnya menyelesaikan sinop ini, meskipun endingnya dluar dugaanku tp it's oke karena pd kenyataannya banyak yg seperti ini, sekali lg terima kasih yaa.....rasa penasaranku terhapuskan ^_^

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)