Kamis, 15 Januari 2015

Sinopsis Pinocchio Episode 18 (Bagian 2)

ki-00562

[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]

In Ha dan ayahnya menjemput Dal Po dari rumah sakit. Dal Po keluar dengan tangan dibalut perban. In Ha langsung menghampirinya dan menanyakan keadaannya.

“Tidak apa-apa,” kata Dal Po menenangkan.

“Apanya yang tidak apa-apa? Ototmu terluka dan dioperasi. Jika kau pemain baseball maka karirmu sudah tamat,” omel In Ha.

Dal Pyung diam-diam memperhatikan mereka, bagaimana mereka saling mengkhawatirkan satu sama lain. Ia berkata ia akan ke kantor administrasi dan menyuruh Dal Po ikut pulang bersama mereka.

ki-00401 ki-00403

Dal Po berkata itu tidak perlu. Tapi Dal Pyung menegaskan itu perlu karena dokter sudah mewanti-wanti agar Dal Po tidak menggunakan tangannya yang terluka karena bisa lebih parah.

“Tinggallah dengan kami untuk sementara.”

Dal Po akhirnya mengiyakan.

In Ha memberitahu Dal Po bahwa penyerang mereka adalah putera pemilik bis. Dal Po heran, kenapa orang itu terus menyerang meski tahu akan tertangkap? In Ha mengiyakan, itulah yang dikatakan si penyerang pada polisi.

Giliran In Ha bertanya kenapa Dal Po tahu orang itu akan menyerangnya. Dal Po bertanya apakah In Ha ingat pada motor yang hampir menabraknya. Penyerang mereka adalah pengendara motor itu. Ia Ha merasa itu sungguh menakutkan. Orang itu berarti sudah merencanakan semuanya.

ki-00409 ki-00416

Kwartet YGN sedang membicarakan hal yang sama. Young Tak merasa berlebihan jika serangan ini disebabkan kasus pemilik bis. Jang tidak sependapat, ia pernah dituntut pasangan yang sempat muncul di berita saat ia meliput berita orang-orang yang bepergian di bandara. Karena ternyata pasangan tersebut bukan suami istri melainkan pasangan berselingkuh. Mereka ketahuan, bercerai , dan dipecat. Yeee..itu sih salah si pasangan yang selingkuh >,<

Reporter Jo setuju. Menjadi reporter berarti harus siap menghadapi banyak kemarahan. Mereka semua pernah mengalaminya. Sayangnya Dal Po mengalaminya terlalu cepat.

ki-00423 ki-00424

“Tapi, apakah insiden ini benar-benar karena kasus tersebut?” tanya Gyo Dong. Menurutnya, jika putera pemilik bis merasa diberitakan tidak adil, ia bisa menuntut YGN. Kenapa harus melakukan aksi teror?

Young Tak bertanya apakah Gyo Dong menduga ada alasan lain. Gyo Dong membenarkan.

“Mungkin saja ini sebuah peringatan….untuk berhati-hati dalam berbicara.”

“Berhati-hati dalam berbicara? Memangnya apa yang sedang dikerjakan Ki Ha Myung saat ini?” tanya Young Tak.

“Ia sedang menggali koneksi antara MSC dan Presdir Park,” jawab Gyo Dong.

Young Tak terperangah.

ki-00428 ki-00432

Di luar, Yoo Rae dan Ho Chul berusaha menguping tapi mereka tidak bisa mendengar apapun.

“Hei, apa kau tahu? Kurasa Cap tertarik padamu. Sungguhan,” kata Ho Chul.

Yoo Rae tidak percaya dan menganggapnya gurauan. Ho Chul berkata Gyo Dong benar-benar terlihat panik saat mengira Yoo Rae terluka. Padahal ia juga ada di sana tapi Gyo Dong tidak menanyakan keadaannya.

“Apa lagi artinya?” tanyanya.

ki-00440 ki-00444

“Memangnya apa artinya? Artinya kau kura-kura. Kau tidak akan terluka meski kau tertusuk,” ujar Yoo Rae.

“Hei, aku tidak bercanda. Aku benar-benar berpikir…”

“Stop! Cukup! Aku tidak percaya lagi pada asumsi-asumsi dan perasaan-perasaan seperti itu. Aku tidak akan percaya sebelum kau memberiku bukti nyata.”

“Aku benar-benar berpikir begitu,” gumam Ho Chul. Yoo Rae menggeleng. Mereka kembali menempelkan telinga mereka di kaca.

ki-00448 ki-00450

“Astaga…lihat mereka berdua. Masih bersikap seperti fans penguntit,” ujar Young Tak saat melihat mereka. Hahaha…ternyata Yoo Rae dan Ho Chul kelihatan dari dalam karena mereka berlutut di atas kursi. Jadi posisi mereka cukup tinggi dan terlihat XD

Gyo Dong membela mereka (err..Yoo Rae) bukanlah fans penguntit tapi reporter yang rajin.

“Kau bersikap mencurigakan,” kata Young Tak. Gyo Dong berdehem untuk menutupi kegugupannya^^

ki-00457 ki-00460

Cha Ok pergi menemui Presdir Park. Presdir Park bersikap simpati atas peristiwa penyerangan yang baru saja terjadi. Ia berkata pasti Cha Ok ketakutan.

Tapi Cha Ok tidak ingin basa-basi. Ia berkata sungguh kebetulan dirinya, puterinya, dan Ki Ha Myung diserang di saat Presdir Park sedang memperhatikan mereka.

“Berhati-hatilah dalam berbicara. Saya menerima pesan tersebut.”

“Manajer Song, apa yang kaubicarakan? Kau tidak berpikir aku… aku benar-benar tak menyangka. Itu adalah hal yang mengerikan untuk dikatakan. Aku tidak sanggup mengatakannya.”

ki-00465ki-00467 

Cha Ok berkata ia meminta maaf jika tuduhannya salah.

“Tapi, Manajer Song…seandainya, anggap saja aku membuat ancaman semacam itu. Hanya seandainya….seandainya aku melakukannya, itu berarti hubungan kita mulai rusak. Dengan begitu bukankah sebaiknya saling berhati-hati sebelum benar-benar rusak?”

Cha Ok menatap Presdir Park, menyadari bahwa Presdir Park memang benar-benar dalang penyerangan itu.

ki-00474 ki-00476

Bum Jo mendampingi ibunya namun tidak mengatakan apapun. Ibunya berkata sepertinya Bum Jo memiliki banyak pertanyaan.

“Apa terlihat jelas,?” tanya Bum Jo tanpa menoleh pada ibunya.

“Tanyakan saja. Apa yang membuatmu begitu penasaran?”

“Aku melihat berita mengenai aksi teror. Apakah….”

“Benar, Ibu yang memerintahkannya.” Ia berkata motifnya harus kuat agar tidak ada yang mencurigai si pelaku. Tidak sulit mencari orang yang menaruh dendam pada ketiga orang tersebut. Dan lagi menjadi reporter artinya membangun kemarahan.

ki-00479ki-00482  

Meski terpukul, Bum Jo tetap berusaha tenang sambil menggenggam ponselnya. Ia bertanya apakah ini semacam peringatan bagi mereka bertiga.

“Sebagian begitu…sebagian lagi agar kau tahu.”

Ibu Bum Jo berhenti berjalan dan mengambil ponsel Bum Jo. Bum Jo terkejut.

“Ibu mengenalmu lebih dari siapapun di dunia ini. Ibu bisa melihatnya lebih dari siapapun saat kau berbohong. Ibu tahu seperti apa mata dan suaramu. Ibu juga tahu betapa kecewanya kau pada ibu.” Selama ini ibu Bum Jo tahu Bum Jo merekam kata-katanya. Ia memasukkan ponsel Bum Jo ke dalam tasnya.

ki-00492 ki-00498

Ia berkata ia merasa sedih karena sudah mengecewakan Bum Jo. Betapa terlukanya puteranya yang baik dan lurus. Tapi, tidak bisakah mereka kembali seperti dulu?

“Ibu yang melakukan semua pekerjaan kotor, kau bisa pergi berlibur dan melakukan apapun yang kauinginkan. Kau seharusnya hanya melihat hal-hal yang baik dan indah. Hiduplah seperti itu, ya?” Ibu Bum Jo menahan tangisnya. Bum Jo sangat sedih.

ki-00510 ki-00513

Dal Po dan In Ha pulang bersama. Kakek langsung menyuruh mereka makan. Dal Pyung sudah membuat bubur kerang yang enak. Kakek mengkhawatirkan Dal Po yang terluka dan menyuruhnya makan yang banyak.

Saat Dal Po mulai menyendok buburnya, In Ha dan kakek berbarengan menyodorkan kimchi. Keduanya berpandangan lalu tertawa geli.

“Apa kakak mau kimchi?” Dal Pyung ikut mengulurkan kimchi.

“Kau itu selalu ketinggalan,” ujar Kakek.

Dal Po tersenyum geli melihat mereka. Dal Pyung tersenyum dan memakan kimchinya. Mereka berempat terlihat senang bisa makan bersama lagi.

ki-00525 ki-00527

Karena tangan kanannya yang terluka, Dal Po mengalami kesulitan dalam bercukur. In Ha melihatnya dan menawarkan diri untuk membantu. Pelan-pelan ia mulai mencukur dagu Dal Po.

“Saat kau menonton film horor, bukankah hal yang paling menakutkan adalah adegan yang melibatkan pisau cukur? Terutama ketika kau bercukur seperti ini. Jika aku bersin, darah dari lehermu akan memercik!” tiba-tiba In Ha berseru.

 ki-00543 ki-00544

Dal Po terkejut dan protes. In Ha tersenyum. Ia menarik leher Dal Po dan melarangnya bergerak jika tidak ingin berdarah. Hmm, Dal Po mengiyakan. In Ha mencukurnya dengan hati-hati. Mereka saling tersenyum.

Dal Pyung tak sengaja melihatnya. Tapi setelah melihat kebahagiaan mereka, ia memutuskan untuk pura-pura tidak tahu.

ki-00563 ki-00574

Ia pergi ke kamar kakek dan berkata ia bermimpi sangat aneh semalam. Kakek menyuruhnya bercerita. Dal Pyung berkata mimpinya benar-benar tidak masuk akal.

“Mimpi hanyalah mimpi,” kata Kakek.

“Begini… aku bermimpi Dal Po bertanya padaku apakah ia boleh mengencani In Ha.”

Bukk!! Dal Pyung terkena lemparan bantal Kakek. Ia berkata itu benar-benar mimpi tak masuk akal.

“Sudah kubilang itu mimpi yang aneh,” Dal Pyung membela diri.

“Hei kau, ada mimpi yang aneh tapi tetap ada batasannya (err…mana ada batasan dalam mimpi?). Dal Po adalah puteraku, dan In Ha adalah puterimu. Beraninya kau bermimpi semacam itu?” O-ow…

Dal Pyung bergumam itu memang tidak masuk akal. Ia juga menganggap itu tidak masuk akal. Sementara di kamar mandi, In Ha membantu mengelap wajah Dal Po. Keduanya tersenyum layaknya pasangan kasmaran.

ki-00588 ki-00596

Cha Ok memerintahkan Gong Joo agar mempercepat berita Presdir Park yang sudah mereka bicarakan. Mereka juga akan mengungkapkan catatan sms. Ia ingin menyiarkannya hari ini atau besok.

Gong Joo berkata ia juga ingin melakukannya tapi Direktur tidak akan mengijinkan. Cha Ok berkata ia tidak membutuhkan ijin, ia akan membuat berita itu ditayangkan. Rencananya adalah memasukkan berita lain dan menggantinya saat siaran.

“Apa?! Manajer Song, apa kau gila?”

“Aku tidak gila. Presdir Park yang gila. Serangan itu diperintahkan olehnya. Itu adalah pesan peringatan darinya.”

“Apa?! Serius?”

ki-00604 ki-00605

Cha Ok berkata jika mereka tidak segera memberitakannya maka lain kali bukan hanya peringatan. Gong Joo berpendapat justru menyiarkannya malah akan menjadi masalah.

“Ketika hanya satu orang yang tahu, kau akan membuat orang itu tutup mulut. Ketika 2 orang tahu, kau akan membuat 2 orang itu tutup mulut. Tapi…ketika 1000 atau 10 ribu orang tahu, bagaimana kau membuat mereka tutup mulut? Pada akhirnya dunia harus mengetahuinya,” kata Cha Ok.

Gong Joo sampai terkagum-kagum.

ki-00611 ki-00613

Tapi sayangnya mereka tidak sempat melakukannya karena Direktur secara sepihak dan mendadak mengumumkan mutasi jabatan mereka. Gong Joo dipindahkan ke bagian reporter Budaya, sementara Manajer Song dipindahkan ke bagian review (bagi yang menonton The Greatest Marriage pasti tahu kalau Cha Ki Young juga pernah dipindahkan ke bagian yang sama gara-gara hamil di luar nikah).

Gong Joo terkejut saat melihat pengumuman tersebut. Ia bukan Kapten lagi? Cha Ok menatap pengumuman itu.

“Apakah ini juga peringatan dari mereka?” tanya Gong Joo.

“Jadi kalian mengambil mikrofonku dan membuatku tutup mulut?” gumam Cha Ok. Ia melirik Direktur dengan tajam.

ki-00621 ki-00626

Gong Joo mengemasi barang-barangnya. In Ha baru mendengar pengumuman itu dan menanyainya.

“Karena kau!!” Gong Joo menghela nafas panjang.

In Ha bingung, karena dirinya? Apa karena berita yang ia usulkan. Masih dengan kesal, Gong Joo berkata ia memberitahu Cha Ok mengenai usulan In Ha dan mengerjakan berita itu. Tapi inilah yang terjadi pada mereka. 

In Ha baru tahu dan terkejut ibunya melakukan itu. Gong Joo berkata awalnya ia juga tidak percaya tapi sekarang mereka dihentikan oleh Presdir Park. Mereka dimutasi oleh Presdir Park.

“Presdir Park? Ibu Bum Jo?”

“Ya, Manajer Song juga mengatakan bahwa serangan itu juga perbuatan Presdir Park. Sebuah peringatan untuk menutup mulut kita.”

ki-00632ki-00639

In Ha terkejut dan bertanya apakah ada buktinya. Gong Joo mengaku itu hanya firasat tapi setelah semuanya jadi seperti ini, ia percaya Presdir Park memang dalangnya. Ia menyuruh In Ha juga berhati-hati.

“Aku mita maaf, Cap,” kata In Ha.

“Tak apa-apa. Karena kau, aku akan menjadi reporter sejati. Membuatku berpikir sebenarnya apa tugas seorang reporter. Aku tidak bisa melakukannya tapi kau harus menjadi reporter sejati sampai akhir.”

In Ha segera pergi begitu mendapat telepon dari ibunya yang ingin bertemu dengannya. Gong Joo menghela nafas panjang, menyadari bahwa sebagai manusia ia memiliki banyak kekurangan.

ki-00645 ki-00651

In Ha menemui ibunya dan masih memanggilnya dengan sebutan Manajer. Cha Ok mengingatkan ia bukan lagi Manaher dan reporter. Ia bertanya kopi seperti apa yang disukai In Ha. Dua sendok gula dan dua sendok krim.

“Persis ayahmu,” gumam Cha Ok.

In Ha berkata ia dengar dari Gong Joo bahwa ibunya memberi lampu hijau untuk ide beritanya. Cha Ok membenarkan, sayangnya berita itu diblokir sekarang. In Ha bertanya apakah itu sebabnya ibunya diturunkan jabatannya.

 ki-00659ki-00660 

“Mungkin saja, karena itu kembalikan ini pada Ki Ha Myung,” Cha Ok menyodorkan amplop. Isinya adalah ponsel berikut catatan pesan sms. Ia mendapatkannya dari Dal Po dan sekarang ia meminta In Ha mengembalikannya.

“Sebagai gantinya, kita akan mengatakan bahwa akulah sang whistleblower (orang yang mengungkap aib dan kebobrokan tempatnya bekerja), bukan kau.”

“Ibu!” In Ha terkejut.

ki-00668 ki-00672

Ia lalu menemui Dal Po dan menyerahkan amplop itu, Ia memberitahu Dal Po bahwa ibunya yang menyuruhnya juga ibunya meminta agar pengungkapan itu ditimpakan padanya.

“Ibuku ingin melaporkan berita itu sendiri tapi tidak bisa karena mikrofonnya diambil. Begitu banyak yang ingin ia katakan, tapi ia tidak bisa lagi mengudara. Ia cukup sedih.”

In Ha juga terlihat sedih. Ia berkata ibunya akan mencari cara lain untuk memberitahu dunia.

ki-00674 ki-00681

Caranya? Dengan menggunakan pemerintah. Kasus ayah Dal Po sudah terlalu lama dan tidak memiliki kekuatan lagi. Meski mereka mengungkapnya pada dunia, batas waktunya sudah lama berlalu. Presdir Park tidak akan terpengaruh dengan pengungkapan kasus itu.

Karena itu mereka membutuhkan kasus terbaru dan bantuan teman mereka. Cha Ok menyuruh In Ha meminta Chan Soo untuk mengajukan tuntutan terhadap dirinya. In Ha terkejut. 

Dal Po menemui Chan Soo dan meminta bantuannyanya untuk mengajukan tuntutan pada Cha Ok atas pencemaran nama baik, karena Cha Ok menuduh Chan Soo sebagai orang yang bertanggungjawab atas kasus kebakaran pabrik. Jika Chan Soo melakukannya, maka ibunya akan dipanggil dan diperiksa sebagai tersangka.

ki-00689ki-00692

Chan Soo kembali ke kantornya yang lama dan menemui mantan atasannya. Ia berkata ia datang untuk mengajukan tuntutan terhadap Cha Ok.

Dengan diperiksanya Cha Ok oleh polisi, Cha Ok akan membeberkan semuanya dan polisi akan menyelidiki lebih lanjut. Para reporter juga akan memberitakannya. Begitulah cara Cha Ok memberitahu dunia. Dimulai dari kasus ayah Dal Po hingga koneksinya pada Presdir Park. Dengan begitu Cha Ok dan Presdir Park akan dianggap berkomplot.

 ki-00696 ki-00701

Cha Ok menekankan bahwa In Ha dan teman-temannya harus terus membuka mata dan melaporkan berita itu apa adanya. Apapun yang dikatakan polisi, penuntut, dirinya, dan Presdir Park. Jangan terlewat satupun dan laporkan semuanya.

“Apapun yang terjadi, akan terjadi permainan pendapat publik. Jangan terperosok dan jangan goyah. Lakukan dengan benar. Apa kau mengerti?”

“Baik, aku akan melakukannya,” In Ha berusaha menahan tangisnya tapi tidak bisa.

ki-00711 ki-00713  

Cha Ok berkata Presdir Park akan menggunakan uang dan koneksinya untuk mencari kesempatan keluar dari panggilan polisi, dakwaan, sidang. Karena itu In Ha harus memastikan Presdir Park tidak bisa menghindar.

“Kalian harus mengawasinya dengan ketat.”

“Tapi Ibu, ini akan menjadi akhir bagi Ibu. Mungkin Ibu akan kehilangan segalanya. Ibu mungkin harus melepaskan semuanya.”

Cha Ok tersenyum menahan tangis, “Aku tidak menganggapnya seberharga itu. Selama ini, Ibu merasa sedikit lelah. Ibu lelah.”

ki-00724 ki-00726

“Ibu…” In Ha menangis.

“Jangan menangis,” Cha Ok menghapus air mata In Ha. “Jika kau seperti ini, Ibu tidak merasa nyaman mempercayakan pekerjaan ini padamu.”

In Ha mengangguk dan menggenggam tangan ibunya. Baru kali ini aku merasakan ikatan ibu dan anak yang kuat di antara mereka.

ki-00739 ki-00744

In Ha menangis di hadapan Dal Po. Ia bertanya apakah seberat ini yang dirasakan Dal Po ketika melihat Jae Myung. Dal Po duduk di sebelah In Ha dan merangkulnya.

“Bagaimana kau menanggung rasa sakit ini? Bagaimana kau bisa menanganinya dengan begitu baik?” In Ha tersedu-sedu.

Dal Po mengaku rasanya sulit, dan masih sulit sampai sekarang. In Ha meminta maaf. Meski ibunya telah mengambil keputusan yang benar, tapi tetap saja ia merasa sedih untuk ibunya.

“Aku merasa Ibu telah memilih jalan yang sulit, jadi…” In Ha tak sanggup berbicara lagi.

Dal Po memeluknya. “Aku tahu…” Ia menepuk pundak In Ha.

 ki-00761 ki-00764

Lalu Dal Po mengunjungi kakaknya dan memberitahu rencana Cha Ok. Jae Myung berkata Cha Ok sudah membuat keputusan yang sulit. Ia bertanya apakah itu artinya semua akan terungkap. Apakah Cha Ok akan mengatakan kebenaran mengenai kasus mereka dan kasus Chan Soo? Dal Po mengangguk pelan.

Jae Myung bertanya mengapa Dal Po tidak nampak senang. Dal Po meminta maaf pada kakaknya.

“Sejujurnya, aku tidak sesenang itu. Apa yang dialami In Ha sekarang sama dengan yang kualami saat memberitakan Kakak. Berat bagiku melihatnya seperti itu. Dan membuatku teringat pada Kakak juga.”

ki-00770 ki-00778

“Lagi-lagi kau menyalahkan dirimu sendiri. Aku hanya akan mengatakannya satu kali saja, jadi dengarkan baik-baik.”

Jae Myung bercerita bahwa awalnya ia berencana mengakhiri semuanya pada hari ia diwawancarai oleh Cha Ok. Mengakhiri hidup Cha Ok dan dirinya sendiri. Tapi saat melihat Dal Po, ia berubah pikiran.

“Aku ingin hidup. Aku ingin melihat bagaimana kau membalas dendam pada Song Cha Ok. Kau telah menyelamatkan hidup kakak. Karena kau melaporkan kakak dan tidak menyembunyikan kakak, kau bisa dengan berani mengajukan pertanyaan pada Reporter Song dan Presdir Park. Seandainya kau memilih jalan yang berbeda, kau mungkin tidak akan memiliki kesempatan dan tidak akan datang hari seperti ini. Kau mengerti, bukan?”

Pada dasarnya Jae Myung tidak ingin lagi Dal Po menyalahkan diri sendiri karena sudah menyerahkan dirinya ke penjara. Justru karena Dal Po telah melakukan hal yang benar, maka ia berani untuk meminta pertanggungjawaban Cha Ok dan Presdir Park. Seandainya Dal Po menyembunyikan kakaknya, maka Dal Po juga telah melakukan kejahatan dan tidak berhak menilai orang lain.

ki-00784 ki-00004

Cha Ok menerima panggilan dari polisi untuk ditanyai. Presdir Park mendengar berita itu. Namun ia nampak tenang. Asistennya bertanya bagaimana jika Cha Ok membeberkan perihal Presdir Park pada polisi. Presdir Park berkata memang itu tujuan Cha Ok. Ia tahu Cha Ok sengaja ingin dituntut agar bisa bicara.

“Aku menghentikannya berbicara, ia memerlukan jalan lain. Tak apa-apa, biarkan saja ia bicara. Tuntutan itu hanya akan berakhir dengan denda ringan.”

“Tapi Presdir, jika reporter mengetahuinya…”

“Memangnya kenapa? Apa mereka akan peduli?” kata Presdir Park angkuh.

ki-00799ki-00800  

Cha Ok memasuki kantor polisi Han Gang. Ia sengaja berdiri di lobi cukup lama hingga para reporter yang ada di sana mengetahui keberadaannya. Yoo Rae yang pertama kali melihatnya dan langsung menghampirinya untuk mencari berita. Reporter lain mengikuti. Mereka mengerubungi Cha Ok.

In Ha memperhatikan ibunya tak jauh dari kerumunan itu. Cha Ok melihatnya dan tersenyum kecil. In Ha mengangguk menguatkan ibunya.

ki-00810 ki-00814

“Apa kau di sini karena Petugas Ahn (Chan Soo) menuntutmu atas pencemaran nama baik?” tanya Reporter Kang.

“Benar.”

“Apa kau mengakui tuduhan itu?” tanya Yoo Rae.

“Hal itu akan terungkap saat penyelidikan.”

“Bagaimana perasaanmu saat ini?” tanya Reporter Kang.

“Apakah ada orang yang merasa senang setelah dituntut?” Cha Ok balik bertanya sambil tersenyum. “Jika kau seorang reporter, jangan mengajukan pertanyaan yang sudah pasti. Tanyakan pertanyaan yang lebih unik.”

Reporter Kang menunduk dan meminta maafseperti murid yang baru ditegur gurunya.

ki-00820 ki-00822

Cha Ok berkata interogasi akan memakan waktu 2-3 jam. Ia akan kembali setelahnya dan sementara itu mereka boleh mempersiapkan pertanyaan.

Lalu dengan langkah pasti ia naik ke atas. In Ha tersenyum bangga. Para reporter lain kagum dengan ketangguhan Cha Ok dan memujinya. Bahkan Yoo Rae ikut mengacungkan jempol.

ki-00830 ki-00834

Di atas, Cha Ok berpapasan dengan Dal Po. Dal Po berkata setelah interogasi ia akan datang mencari Cha Ok untuk mewawancarainya. Cha Ok mengangguk. Ia teringat ketika pertama kali bertemu Dal Po, Dal Po berkata ia akan mencari Cha Ok setelah mengetahui pekerjaan reporter itu seperti apa. Ia akan menemuinya sebagai serigala yang menyalak.

ki-00838ki-00843 

“Ki Ha Myung,” panggilnya. “Apa sekarang kau sudah tahu apa pekerjaan seorang reporter?”

Dal Po tersenyum dan dengan percaya diri ia berkata ia sudah tahu. Ia sudah mengetahui bagian tersulitnya.

“Bagus. Maka datanglah dan menyalak padaku dengan benar. Aku akan menjawab semua pertanyaanmu,” kata Cha Ok tersenyum.

“Ya, aku mengerti,” Dal Po membungkuk dan tersenyum.

ki-00857 ki-00858

Komentar:

Sepatu Merah adalah salah satu karya Hans Christian Andersen. Ceritanya agak seram menurutku >,<

Seorang gadis bernama Karen diadopsi seorang nyonya kaya setelah ibunya meninggal. Ia tumbuh menjadi anak yang sombong dan dimanjakan. Dulu ia memiliki sepatu merah yang usang, sekarang ibu angkatnya membelikannya sepasang sepatu merah yang cocok untuk dipakai puteri sekalipun.

Karen memakai sepatu itu berkali-kali ke gereja untuk menyombongkannya. Sepatu itu terkadang bergerak sendiri tapi ia masih bisa melepaskannya.

Seorang serdadu aneh memuji sepatu merah Karen dan sejak itu sepatu itu mulai bergerak sendiri dan Karen tidak bisa melepaskannya dari kakinya.

Sepatu itu terus bergerak membuat Karen menari siang malam, di ladang dan di padang, bahkan hingga Karen tidak bisa menghadiri pemakaman ibu angkatnya. Malaikat mengutuknya menari selama-lamanya sebagai peringatan bagi anak yang sombong.

Karena menemui penjagal dan meminta kakinya dipotong. Tapi tetap saja sepatu itu menari dengan kaki Karen di dalamnya (serem kaaaaan). Karen merasa penderitaannya sudah cukup dan berniat kembali ke gereja, tapi sepatu merah menghalanginya. Minggu berikutnya ia mencoba lagi karena mengira ia sudah sebaik orang-orang lain di gereja, tapi lagi-lagi sepatu merah itu menghalanginya.

Akhirnya ia mendapat pekerjaan sebagai pelayan. Tapi ia tidak berani pergi ke gereja dan berdoa meminta ampun dan pertolongan Tuhan di rumah. Malaikat muncul dan memberikan pengampunan. Hati Karen dipenuhi kedamaian, jiwanya melayang ke surga di mana tak seorang pun menyinggung perihal sepatu merah itu.

Menurutku Karen dalam dongeng itu adalah Cha Ok. Ia menjadi pengikut Presdir Park dengan imbalan karir dan ketenaran. Ia menjadi angkuh dan terlena di dalamnya.

Tapi tanpa ia sadari, koneksinya dengan Presdir Park telah mengikatnya. Sama seperti sepatu merah itu melekat di kaki Karen. Cha Ok harus selalu mengikuti perintah Presdir Park. Begitu ia menolak perintah, ia langsung mendapatkan ancaman dan karirnya direnggut dari padanya.

Untunglah Cha Ok sadar bahwa karirnya ternyata tidak seberharga itu dan kembali ke jalan yang benar. Sama seperti Karen, ia mendapatkan kedamaian. Dan tentu saja, ia mendapatkan puterinya kembali.

Presdir Park adalah Karen lainnya, yang terikat pada kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya. Seorang yang sombong dan merendahkan orang lain. Apakah ia baru akan sadar setelah mengalami penderitaan? Kuharap tidak. Karena yang akan terluka lagi adalah orang yang tidak bersalah seperti Bum Jo.

Adegan bercukur cute banget sampe senyum-senyum sendiri liatnya^^ Apakah ini akan menjadi trend terbaru kdrama? Sebelumnya adegan yang sama pernah muncul di It’s Okay That’s Love dan We Got Married (Song Jae Rim Kim So Eun couple^^).

Kenapa Kakek kok tidak setuju? Tapi jangan khawatir, Kakek Choi jauh lebih besar hati dibandingkan dengan siapapun ;)

18 komentar:

  1. Makasih mba fanny buat sinop nya...sangat setuju bgt ama pendapat mba fanny di akhr sinop...sperti biasa " sangat detail".^_^

    BalasHapus
  2. bener kata mbak fanny, adegan cha ok sma in ha disini bener2 kelihatan bgt ikatan ibu & anakny... sampai ikutan nangis pas baca, tinggal 1 episode lagi nee apa akan happy ending semua atau harus ada yg kehilangan??

    BalasHapus
  3. kyaaa....sedih sedih terharu episode ini. ga nyangka cha ok bener2 orang yg bertanggungjawab. keren lah. di dunia nyata, mungkin tak banyak orang yg bisa seperti dia, maksudku, mengakui kesalahan dan membantu meluruskan masalah yg sudah kusut. DAEBAK.
    mba fanny, thanks banget udah posting pinocchio, buat mba mumu juga. ditunggu episode 19nya.

    BalasHapus
  4. salut sm cha ok yg berani buat jujur ungkapin kesalahn masa lalunya, sedih liat adegan cha ok sm in ha, cha ok benar2 jd ibu buat lindungin in ha,
    gregetan sm presdir park,org yg menggunakan semua cara utk dpet kekuasaan sm kekayaan, menurut aku dr awal2 episode kn presdir park itu baik bgt sma bum jo,nurutin semua mauny bum jo, mungkin utk nutupin kedokny yg mengerikan itu kali ya, untungy bum jo cepet nyadar sm tingkah ibunya..
    2 episode lgi, gk rela pinocchio tamat, mbk fanny thanks sinopsisnya, aku selalu senang bca komentar dri mbk fanny.. ^^

    BalasHapus
  5. Penasaran dengan akhirnya si Iblis Rosa. Beneran kaya iblis deh ahjumma satu ini >.<

    BalasHapus
  6. Namanya juga drama korea mbak fanny adegan bercukur pun bisa jadi manis ^^ tapi saya baru sadar ki ha myung, choi in ha dan seo bum jo mereka harus ngungkapin kesalahan orang yg paling berharga dihidup mereka. Mungkin scripwritter nya
    mau menyampaikan pesan kebenaran harus diungkap tanpa memandang siapa mereka ya walaupun mesti keluarga sendiri. Mungkin itu pesan buat para reporter diseluruh dunia juga. That's a real reporter

    BalasHapus
  7. Kl soal komentar mba fanny jagonya....
    jd ngerti apa yg d mksd judulnya..
    next...hyun bin....project berikutnyakah???

    BalasHapus
  8. Ok. Akhirnya cha ok sdh terlihat kembali ke jalan yg benar. Sedangkan emaknya bumjo yg nyebelin itu makin nyebelin. Klo da org asli kyk bgitu, aduh.. amit2, pengen diapain gitu.
    jgn2 akan ada yg pergi/malah mati kah.. wawaaa... smoga tidak
    smangat 2 episode lagi mreka bergerilya menyerang dir.park rosa yg nyebelin itu,.

    BalasHapus
  9. rasa gedek dan gondok selama 17 episode kebelakang ternyata bisa cha ok bayar dengan kemauan dia berubah menjadi lebih baik, ikatan batin emang gabisa boong, kasih sayang anaknya dan kegigihan "calon menantunya" lah yang membuat cha ok siap menanggung perbuatannya selama menjadi reporter. interaksi dia sama in ha juga sukses ngiris-ngiris hati. makin ga sabar termewek-mewek disisa episode nanti. semangat ya mbaaaa :)

    BalasHapus
  10. mulai srkaran,detik ini cha ok tdk akan kupanggil sebagainenek ssihir,sepatumerah,cerita ini baru pertama kali sy baca mba dan pingin cari novel inini. makasi mba fan baca sinopsis ini menambahlagi koleksibaca sy setrlah mndptkan novel seruling ajaib.. u cha ok kereen dan wlau cuma baca ikatan batin antara ibu dan anak bisa saya rasakan.. semoga saja di dunua nyanyata akab ada reporter2 sejati seperti dal po dan in ha.. sekali lagi mba fanny,blog mba yg pertama yg buat epsd ini.

    BalasHapus
  11. Hal yg masih selalu bikin aku ketawa dlm drama ini adlh Dal Pyung masih memanggil "kakak" pda Ha Myung ... 😃

    BalasHapus
  12. hahhaa
    dah lama ga liat
    kasian Bum Joo
    madam Park tu baik sama anaknya yaa
    suka penjelasan mba Fanny setiap menerangkan judul dari tiap sinopsis

    BalasHapus
  13. keren, komentar mbak Fanny adalah bumbu penyadap yang membuat sinopsis laiknya 'makanan' yang semakin gurih.

    BalasHapus
  14. kerennnn :) ditunggu eps selanjutnya ga sabarr :)


    www.rajaloadcell.com
    http://raja-loadcell.blogspot.com/

    BalasHapus
  15. Kasih ibu trhadp ankny akhirny terliht jg di episod ini... Jd terharu liat cha ok n in ha spt itu... Tdk spt Ny. ro sa mash aj angkuh, kasian bom joo... Moga aj endngny sesuai harapn... 2 episod lg... Tux cap n yu rae sy suka liat mrka, So cute...;) gomawo sist fan...

    BalasHapus
  16. Sedih bgt d part in ha nangis bareng cha ok,, bum jo kasian, sebenernya aku sampe sekarang ga bisa ngertiin sifat nya park ro sa,, keliatan banget kalo dia sayang banget sama anaknya, tulus banget malah, tapi kok bisa yaa jahatnya melebihi cha ok ?? Oke, cha ok jahat nya kan karena terpaksa juga, soalnya dia bilang kalo selama ini dia lelahh....

    BalasHapus
  17. Sejahat apapun perbuatan yang mereka lakukan, mereka masih punya hati nurani.
    Cha Ok yang seperti itu, tapi berhasil sadar dan rasa sayangnya ke In Ha begitu besar.
    Begitu juga dengan Ny. Ro Sa, dia ibu yang baik dan begitu sayang sama Bum Jo.
    Semoga Ny. Ro Sa segera sadar dan buat In Ha & Ha Myung, mereka makin manis aja...

    BalasHapus
  18. Aku rada bingung sama adegan cukuran ha myung,
    Pdahal kn gg brewokan ya... hihi.. 😁

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)