Kamis, 15 Januari 2015

Sinopsis Pinocchio Episode 18 (Bagian 1)

  ki-00273 

[Sinopsis Episode 17-2 klik di sini]

Episode 18: Sepatu Merah

Cha Ok menaruh amplop (berisi ponsel lamanya dan catatan pesan antara dirinya dan ibu Bum Jo) di dalam lacinya lalu dengan tenang merapikan riasannya.

In Ha kembali bekerja dan menyapa 2 atasannya. Gong Joo dan Il Joo sangat senang dan berkata In Ha telah membuat keputusan yang benar. Il Joo berkata In Ha akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berbicara nanti jika saat ini In Ha mengalah.

“Tidak, aku tidak berencana untuk mengalah. Jika aku hendak mengalah maka aku tidak akan kembali.”

“Hei!” seru Gong Joo. Ia menoleh dengan khawatir.

Cha Ok tentu saja mendengar perkataan In Ha, tapi seperti biasanya ia tidak menunjukkan reaksi.

ki-00012 ki-00017

Gong Joo bertanya mengapa In Ha bersikap seperti ini. In Ha berkata ia menghormati Gong Joo dan ia merasa Gong Joo benar-benar seorang reporter yang baik.

“Seorang reporter harus melindungi kesejahteraan rakyat. Berita harus menarik perhatian publik. Kita harus membuat pemerintah kota memperhatikan berita tersebut! Pemerintah kota harus melihat berita itu! Presiden harus melihat berita itu! Dunia harus melihat berita itu! Begitulah cara reporter melayani rakyat!” kata In Ha. Gong Joo yang pernah mengatakan kata-kata itu padanya dan ia ingat kata demi kata.

“Kapan aku mengatakannya? Aku tidak ingat,” kata Gong Joo bingung.

Il Joo mengingatkan bahwa Gong Joo mengucapkan semua itu saat In Ha ditugaskan untuk meliput berita jalanan yang licin karena es (episode 8).

“Benarkah? Kenapa aku mengatakannya?” gerutu Gong Joo.

ki-00022 ki-00026

“Cap, aku percaya Cap sedang menyembunyikan diri Cap yang sebenarnya,” kata In Ha.

“Tidak, ini aku yang sebenarnya,” sahut Gong Joo cepat. “Aku tidak menyembunyikan apapun. Ini wajahku yang sebenarnya.”

Meski begitu In Ha berkata ia percaya pada Gong Joo dan akan menjadi pengikutnya. Ia memberi hormat lalu kembali ke mejanya.

“Hei, hei, Choi In Ha! Kenapa ia mempercayaiku begitu saja? Aku bahkan tidak mengetahui diriku sendiri, jadi kenapa ia tahu untuk mempercayaiku?” kata Gong Joo kebingungan.

ki-00034 ki-00037

Dal Po memberitahu Gyo Dong bahwa ia mengembalikan ponsel lama Cha Ok. Gyo Dong bertanya apa Dal Po pikir Cha Ok akan berubah. Dal Po mengaku ia tidak sebenarnya tidak yakin. Gyo Dong berpendapat ini pertaruhan yang berbahaya.

“Kalau begitu apa aku harus pergi dan memintanya lagi?” tanya Dal Po bergurau. Cha Ok mana mungkin mau memberikannya.

Gyo Dong bertanya bagaimana bisa Dal Po sesantai ini. Dal Po berkata ia sebenarnya tidak santai. Sebaliknya, ia memiliki sumber lain yang bisa mengungkap hubungan antara Cha Ok dan Presdir Park.

“Apa itu? Apa kau sudah menemukan lebih banyak bukti?”

“Aku memiliki seorang informan,” kata Dal Po.

“Informan? Siapa?”  

“Ia meminta namanya dirahasiakan untuk saat ini. Jadi aku belum bisa mengatakannya. Ia akan memberikan bukti yang ia kumpulkan.” Sementara Dal Po berbicara, kamera terarah pada Bum Jo yang baru saja keluar dari kantor ibunya. Informan itu adalah Bum Jo?

ki-00040ki-00044

Cha Ok menemui ibu Bum Jo dan memberitahunya bahwa ia sudah mendapatkan kembali ponselnya berikut catatan rekaman sms mereka. Ia juga memberitahu bahwa Dal Po sudah berjanji tidak akan melaporkan berita ini.

“Seperti biasa, kau bekerja dengan baik,” Presdir Park tersenyum manis. “Aku tidak percaya kata-kata Ki Ha Myung, tapi aku percaya padamu. Tapi… kapan aku bisa bertemu dengan Choi In Ha?”

“Masalah sudah diselesaikan, apakah masih perlu untuk menemuinya?” tanya Cha Ok. “Saya akan mengawasinya baik-baik.”

ki-00051 ki-00058

Presdir Park mengangguk setuju. Tapi ketika Cha Ok hendak pergi, ia tiba-tiba mengatakan sesuatu.

“Setelah kupikir-pikir…ini adalah pertama kalinya.”

“Ya?” tanya Cha Ok.

“Ini pertama kalinya Manajer Song secara terang-terangan menolak permintaanku.”

Cha Ok terpaku. Presdir Park tersenyum seakan tidak ada apa-apa. Senyumnya sekarang terasa menakutkan >,<

ki-00063 ki-00064

Cha Ok kembali ke MSC dan berpapasan dengan Gong Joo dan Il Joo. Il Joo mengingatkan bahwa mereka sebentar lagi akan rapat. Tapi Cha Ok berkata bahwa ia tidak akan ikut rapat.

“Kenapa?” tanya Gong Joo dan Il Joo berbarengan.

“Memangnya kenapa? Apa kalian kecewa? Apa aku sebaiknya ikut?”

“Tidak, aku tidak kecewa! Tidak sama sekali!” ujar Gong Joo cepat.

Begitu Cha Ok pergi, ia langsung melompat kegirangan. Selama ini ia merasa tidak dianggap dalam rapat seakan ia tidak ada, dan sekarang ia tidak perlu merasa cemas lagi.

ki-00069 ki-00077

Tapi rupanya Gong Joo belum bisa tenang karena kali ini In Ha mengangkat kembali kasus Chan Soo dalam rapat. Ia berkata berita mengenai Chan Soo adalah hal yang memalukan untuk MSC News. Il Joo dan reporter-reporter lainnya tidak nampak senang karena In Ha mengungkit berita lama.

In Ha berkata berita tersebut mempengaruhi berita sekarang. Cha Ok telah melaporkan berita bohong bahwa rekaman CCTV ditemukan di pabrik yang terbakar. Dan juga rekaman itu sudah diedit.

Il Joo bertanya apakah In Ha hendak mempermalukan Cha Ok dengan memberitakan bahwa laporannya salah.

“Tidak, aku hanya ingin membenarkannya. Kenapa Manajer memberitakan hal yang salah dan atas perintah siapa? Jika kantor berita lain yang melaporkannya, maka itu akan memalukan. Jika kita yang melaporkannya maka akan dianggap sebagai bentuk instropeksi diri. Cap?” In Ha meminta dukungan Gong Joo.

ki-00082 ki-00084

Gong Joo nampak tidak yakin. Il Joo mengusulkan mereka untuk melakukan voting.

“Angkat tangan kalian jika kalian merasa memberitakan Manajer Song adalah hal yang masuk akal.”

In Ha langsung mengangkat tangannya. Ia menatap Gong Joo dengan penuh harap. Gong Joo mengangkat tangannya pelan-pelan dengan tangan terkepal dan kepala menunduk.

“Cap, apa kau mengangkat tangan?” tanya Il Joo tak percaya.

Gong Joo menoleh dan melihat tak ada seorangpun yang mengangkat tangan kecuali In Ha.

“Tidak, aku tidak mengangkat tangan. Ada benang lepas di sini,” katanya beralasan.

In Ha menurunkan tangannya dengan kecewa.

ki-00088 ki-00093

Tapi sikap dan perkataan In Ha terus menerus mengusik hati nurani Gong Joo hingga ia tidak tahan lagi. Il Joo bertanya kenapa Gong Joo begitu mempedulikan perkataan seorang reporter magang (err…bukannya In Ha sudah diterima jadi reporter tetap?).

Gong Joo berkata mungkin sebaiknya ia melakukan hal yang gila sekalian. Ia berpikir untuk melaporkan usulan In Ha pada Cha Ok. Il Joo menganggap Gong Joo sudah gila.

“Kau ingin memberitahu Manajer Song mengenai berita yang akan menyerangnya?”

“Karena itu aku memberitahunya. Agar ia bisa menanganinya sendiri. Aku melakukan apa yang kubisa sebagai seorang reporter,” kata Gong Joo. Ia hanya akan memberikan sedikit petunjuk mengenai usulan berita tersebut, dengan begitu ia juga bisa melepaskan diri dari tanggung jawab.  

Maka ia pun menghadap Cha Ok. Tapi ia terkejut bukan main ketika Cha Ok malah menyuruhnya menggali berita tersebut.

“Kau bilang itu berita Choi In Ha? Gali berita itu diam-diam tanpa sepengetahuan Direktur.”

“Tapi Manajer, ini akan merusak perusahaan kita. Aku benar-benar boleh melakukannya?”

“Lakukanlah. Aku yang akan melaporkan beritanya. Jadi selidikilah dengan mendalam,” kata Cha Ok dengan tenang.

ki-00111 ki-00114

Gong Joo terhenyak. Ia menyandarkan kepalanya di meja sambil mengeluh kalau ia sudah hancur. Il Joo menghampirinya dan bertanya ada apa. Gong Joo memberitahu Il Joo bahwa Cha Ok menyuruhnya mengerjakan berita yang diusulkan In Ha. Bahkan Cha Ok berkata akan melaporkannya sendiri.

“Kita benar-benar akan mengerjakannya? Cap, kau memiliki anak-anak yang belajar di luar negeri. Bagaimana jika kau dipecat?” tanya Il Joo.

Gong Joo menelepon istrinya di luar negeri dan memberitahunya untuk mengeluarkan anak-anak dari sekolah dan berkemas-kemas karena ia akan segera dipecat.

“Bagaimana kita akan hidup? Istriku, apa kau tahu bagaimana membuat ayam goreng? Apa kita perlu membuka toko ayam goreng?”

Il Joo diam-diam mengawasi Cha Ok.

ki-00121 ki-00123

Direktur MSC menelepon Presdir Park. Ia berkata ada sedikit masalah. Masalah apa? Ternyata Il Joo melaporkan pada Direktur bahwa Cha Ok menyuruh Gong Joo menyelidiki kasus Chan Soo dan bahwa ia sendiri yang akan melaporkannya. Direktur langsung melapor pada Presdir Park.

Presdir Park tidak nampak terkejut. Ia berkata ia sudah bisa merasakan hal ini akan terjadi. Ia menenangkan Direktur MSC bahwa ia akan memikirkan jalan keluarnya.

Ia menutup telepon lalu teringat pada penolakan Cha Ok untuk mempertemukannya dengan In Ha, juga cecaran pertanyaan Dal Po yang membuatnya kelepasan bicara.

“Mereka mengganggu….sangat mengganggu,” gumamnya.

ki-00128 ki-00134

Dal Po mengantar In Ha pulang. Setibanya di dekat gedung apartemen, Dal Po melihat ke atas lalu menanyakan kesehatan Kakek Choi. Ia dengar kemarin-kemarin tekanan darah ayahnya naik. In Ha berkata kakeknya sudah minum obat dan membaik.

“Jika kau khawatir, masuklah dan jenguk Kakek.”

Tapi Dal Po menggeleng dan pamit.

Tepat saat itu, sebuah motor melesat ke arah mereka. Dal Po cepat-cepat menarik In Ha ke samping. Ia sempat memperhatikan motor itu pergi.

In Ha marah dan hendak melepas sepatunya. Tapi Dal Po memeganginya. Ia berkata orang itu sudah pergi terlalu jauh. Kemarahan In Ha pun mencair dan ia kembali tersenyum. Tapi Dal Po nampaknya memiliki firasat buruk mengenai motor itu.

ki-00144 ki-00142

Ia kembali dan menemukan Bum Jo sedang bermain dengan anjingnya di depan rumahnya.

“Seo Bum Jo!” panggilnya.

“Apa ini anjingmu? Anjing ini manis, tidak seperti pemiliknya,” kata Bum Jo tersenyum.

Dal Po bertanya apa yang membuat Bum Jo datang ke rumahnya. Bum Jo balik bertanya apa Dal Po pikir ia datang karena kangen pada Dal Po. Ia datang untuk memenuhi janjinya.

ki-00149 ki-00153

Janji apa? Ternyata Bum Jo sempat menemui Dal Po dan memberitahunya bahwa ia berhenti dan akan pulang ke rumah karena itulah yang diinginkan ibunya.

“Jadi kau mengikuti keinginan ibumu?”

“Tidak, sebaliknya. Jika aku menanyainya sebagai seorang reporter, ibuku menolak untuk menjawab. Tapi jika aku bertanya sebagai seorang anak, ibuku bilang ia akan menjawabnya. Aku berhenti untuk mendengar jawaban itu. Aku akan mendengar semua jawabannya dan menemuimu.”

ki-00161 ki-00162

Bum Jo masuk ke dalam rumah Dal Po dan terkagum-kagum karena ini pertama kalinya ia melihat kamar yang memiliki tempat tidur sekaligus kamar mandi sekaligus dapur, semuanya dalam satu kamar. Ia bahkan tadinya tidak mengira hal itu mungkin. Dal Po cemberut.

“Apa kau mau minum?” tanyanya.

“Apa kau punya wine?”

“Dasar gila,” gumam Dal Po. Ia mengambil 2 kaleng bir dari kulkas dan diam-diam mengocok kaleng yang satu. Lalu melemparkannya pada Bum Jo.

ki-00171 ki-00172

“Kau benar-benar marah pada ibuku, kan?” tanya Bum Jo dengan wajah sedih.

“Iya,” jawab Dal Po santai.

“Kau mungkin tidak percaya padaku, tapi ibuku adalah orang yang paling baik bagiku di dunia ini.”

“Aku tahu.”

Bum Jo melihat daftar file di ponselnya. Ia berkata apa yang dilakukannya sekarang sangat berat baginya. Sangat menyakitkan.

Seperti yang sudah diduga, Bum Jo ternyata tidak benar-benar menelepon Gong Joo saat ia mengundurkan diri. Ia sebenarnya mengaktifkan perekam suara di ponselnya dan merekam semua pengakuan ibunya, juga semua perkataan ibunya setelah itu.

ki-00175ki-00177

Semua itu berat dan menyakitkan hingga Bum Jo mengakui ia mungkin tidak bisa menepati janjinya pada Dal Po. Dal Po berkata ia tidak berniat menekan Bum Jo. Ia tahu betapa sulitnya hal ini bagi Bum Jo. Bum Jo tersenyum.

“Kau tidak suka padaku dan aku menyebalkan, kan?”

“Memangnya itu hal yang baru?” sahut Dal Po.

Bum Jo menanyakan kabar In Ha. Dal Po berkata In Ha baik-baik saja tapi tampaknya salah paham pada Bum Jo.

“Ia mengira kau kembali jadi anak mama.”

“Mungkin. Mungkin aku benar-benar kembali jadi anak mama.”

Bum Jo membuka kaleng birnya dan isinya menyemprot ke luar. Bum Jo mencak-mencak menuduh Dal Po sengaja melakukannya karena menganggapnya seorang yang brengsek. Dal Po tersenyum cuek dan meminum birnya dengan tenang.

ki-00183 ki-00193

Di luar rumah Dal Po, seseorang sedang mengawasi. Ia adalah pengendara motor yang tadi hampir menabrak In Ha.

Keesokan harinya orang itu membawa sebuah dus dan berpura-pura menjadi pengantar paket. Ia menanyakan di mana ruang berita pada Reporter Jo. Reporter Jo memberitahu arahnya.

Sementara itu Gyo Dong bersama timnya sedang membicarakan kemajuan berita Presdir Park dan Senator Kim yang terkait dengan kasus kebakaran pabrik. Kedua orang itu saling mengenal sejak pemilihan umum. MSC lalu mempromosikan melalui berita bahwa pabrik itu ramah lingkungan sebanyak 3 kali dalam setahun. Bahkan acara peluncuran CD Senator Kim juga menjadi berita utama di MSC. Intinya, MSC secara terang-terangan mendukung Senator Kim dengan berita yang tak terhitung banyaknya.

ki-00201 ki-00202

“Si pengantar paket” berpapasan dengan Young Tak dan mengatakan ada kiriman paket untuk Ki Ha Myung.

“Ki Ha Myung? Dia sedang rapat di sana,” Young Tak menunjuk ke arah Dal Po.

Pengantar itu berjalan ke ruang berita yang berisi banyak reporter termasuk tim Gyo Dong, lalu ia membuka kotak yang dibawanya dan mengeluarkan pintol paku. Lalu menembaki mereka semua sambil berteriak.

“Ki Ha Myung!!”

ki-00206 ki-00214

Semua orang panik dan mencari tempat untuk berlindung. Gyo Dong menggiring Ho Chul dan Yoo Rae untuk berlindung di balik lemari. Jang Kepo bersembunyi di bawah meja dan menelepon polisi. Dal Po bergabung dengan Gyo Dong dan yang lainnya.

“Ki Ha Myung, keluar!” seru orang itu.

Dal Po melihat ke sekelilingnya lalu mengambil sebotol air di sebuah meja. Ia mengawasi gerak-gerik penyerang itu melalui cermin di atas meja. Saat penyerang itu melihat ke arah lain, ia berdiri dan melemparkan botol.

ki-00226 ki-00228

Kena!! Penyerang itu memegangi pipinya namun ia terus menembak tak tentu arah termasuk ke arah Dal Po. Dal Po berlari ke arahnya dan menendangnya. Penyerang itu terjatuh. Pistol paku terlepas dari tangannya.

Ia hendak memungutnya, tapi Young Tak cepat-cepat menendang pistol paku itu jauh-jauh. Dal Po menyergap si penyerang dan menangkapnya. Tapi penyerang itu meronta dan memukul Dal Po dengan rak kecil. Penyerang itu melarikan diri dan memukul alarm kebakaran. Dal Po berlari mengejarnya.

Penyerang itu keluar dari gedung, tepat saat polisi mendekati gedung. Sayangnya para polisi tidak melihatnya dan penyerang itu berhasil melarikan diri.

ki-00239 ki-00247

In Ha seorang diri menonton berita lama Senator Kim yang sedang meluncurkan CD lagu Natal untuk amal dan Senator tersebut terlihat mengenakan pakaian Santa sambil menyanyikan lagu Natal. Cha Ok masuk dan bertanya apa yang sedang In Ha tonton. In Ha buru-buru memadamkan monitor tapi ia tahu ia tidak bisa berbohong. Ia berkata ia sedang mencari berita berkaitan dengan Senator Kim.

“Sepertinya MSC menayangkan banyak berita positif mengenai dirinya.”

“Kebanyakan dari berita tersebut dibuat olehku dan Direktur,” kata Cha Ok. “Duduklah, aku akan membantumu mencari lebih banyak.”

In Ha terkejut, serasa tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Cha Ok bertanya apa In Ha sudah melihat video Senator Kim dan timnya membuat kimchi. Belum, jawab In Ha bingung dengan sikap ibunya.

ki-00254 ki-00255

Pada saat itu, si penyerang kembali menyamar sebagai pengantar barang. Ia mencari Cha Ok dan In Ha.

Dal Po kembali ke ruang berita dan menanyakan keadaan rekan-rekannya. Untunglah mereka semua baik-baik saja.

Young Tak bertanya apa yang baru saja terjadi. Sepertinya penyerang itu datang untuk balas dendam atau semacamnya. Jang Kepo berkata penyerang itu mencari Dal Po. Ia bertanya apa Dal Po mengenalnya.

“Bukan, ini pertama kalinya…” Tiba-tiba ia teriingat bahwa jaket yang dikenakan si penyerang sama persis dengan jaket yang dikenakan si pengendara motor semalam. “Jangan-jangan…”

ki-00261 ki-00267

Memiliki firasat In Ha dalam bahaya, Dal Po langsung pamit pada Gyo Dong. Yoo Rae melihat tangannya dan terkejut karena tangannya berlumuran darah.

“Apa kau terluka? Sini lihat. Di mana? Apa sangat sakit?”

Ho Chul dan Young Tak heran melihat kepanikan Gyo Dong. Yoo Rae berkata ia tidak terluka dan baik-baik saja. Aku juga baik-baik saja, kata Ho Chul. Jang memeriksa tubuhnya dan ia baik-baik saja. Lalu darah siapa?

Gyo Dong melihat tetesan darah di lantai dan menyadari itu adalah darah Dal Po. Dal Po keluar dari gedung YGN dan berusaha menelepon In Ha tapi tidak berhasil. Tangannya bercucuran darah tapi ia tidak mempedulikannya dan berlari ke gedung MSC. Sepertinya Dal Po sempat tertembak pistol paku di penyerang.

ki-00270ki-00271 

Cha Ok dan In Ha bersembunyi di dalam ruang video sementara teriakan panik terdengar dari ruangan para reporter. In Ha sudah melepaskan sepatunya dan memeganginya sementara tangan sebelah lagi memegangi pintu.

Si penyerang berteriak menyuruh In Ha dan Cha Ok keluar. Ia akan membunuh mereka. Cha Ok menyuruh In Ha minggir, ia akan menghadapi si penyerang. In Ha melarangnya.

“Apa Ibu gila? Ia bilang ia akan membunuh kita!”

Si penyerang terus berteriak-teriak sambil mengacungkan pisaunya. Gong Joo diam-diam menelepon petugas keamanan dengan ketakutan.

ki-00282ki-00285

Sebelum petugas keamanan bertindak, Dal Po telah lebih dulu tiba dan terus berlari ke dalam.

Cha Ok menelepon polisi. Tapi si penyerang menemukan mereka. In Ha dan Cha Ok memegangi pintu agar orang itu tidak bisa masuk. Penyerang itu memukul kaca jendela hingga pecah. In Ha memekik.

Penyerang itu menarik kerah baju Cha Ok. In Ha memukuli tangan si penyerang yang memegangi ibunya dengan sepatunya.

ki-00289 ki-00301

Ketika penyerang itu berhasil membuka pintu, Dal Po menerjang ke arahnya dan menjatuhkannya. Mereka berkelahi. Penyerang itu hendak menikam Dal Po dengan pisau tapi In Ha memukul tangan si penyerang dengan sepatunya hingga pisau itu jatuh.

Penyerang itu menatap In Ha dengan marah dan hendak memukulnya. Tapi tentu saja Dal Po tidak akan membiarkannya. Ia berhasil menangkap si penyerang dan untunglah kali ini petugas keamanan tiba hingga penyerang itu berhasil ditangkap.

Dal Po memegangi tangannya yang kesakitan. In Ha menanyakan keadaannya dengan khawatir. Dal Po berkata ia tidak apa-apa.

“Apa kau baik-baik saja?” Ia balik bertanya.

“Aku tidak apa-apa. Apa ini? Darah?” seru In Ha kaget. “Apa kau terluka?”

“Iya, tanganku…” Dal Po terkulai lemas dan pingsan di pelukan In Ha.

ki-00309 ki-00316

In Ha dan Cha Ok menunggui Dal Po di rumah sakit. Gyo Dong dan Gong Joo tiba. In Ha berkata saat ini Dal Po sedang dioperasi karena ototnya ada yang sobek, juga kehilangan banyak darah.

Gong Joo bertanya siapa teroris itu. Apakah seseorang yang In Ha kenal? In Ha tidak kenal. Ia tidak pernah melihat orang itu sebelumnya.

“Ia mengincar Ki Ha Myung dan Choi In Ha?” tanya Gyo Dong.

“Tidak, ia juga menanyakan Manajer Song,” kata Gong Joo. Ia bertanya apa Cha Ok mengenal si penyerang. Cha Ok berkata ia juga tidak pernah melihat orang itu sebelumnya.

“Ki Ha Myung, Choi In Ha, Reporter Song. Kenapa mereka?” gumam Gyo Dong.

Gong Joo bertanya-tanya apa yang menyebabkan penyerang itu dendam pada ketiganya. In Ha tidak tahu.

Tapi Cha Ok teringat pada sikap dan kata-kata Presdir Park pada beberapa pertemuan terakhir mereka. Ia menduga Presdir Park berada di balik penyerangan ini. Namun ia tidak mengatakan apapun.

ki-00322 ki-00335

Tim YGN dan tim MSC kembali berpapasan. Jang Kepo berkata ia sedang menuju MSC untuk melaporkan insiden teror di MSC dan ingin mewawancarai Il Joo. Il Joo berkata ia juga sedang menuju YGN untuk meliput berita yang sama.

Jae Hwan mengangkat kameranya dan bertanya apa Il Joo bersedia diwawancarai. Tergantung sikapmu, jawab Il Joo.

“Lupakan. Mari kita cari orang lain,” ajak Jae Hwan pada Jang.

ki-00336 ki-00337

“Baik, baik, aku akan melakukannya,” Il Joo buru-buru melepas kartu reporternya. Ia berkata Dal Po, In Ha, dan Cha Ok akhir-akhir ini terlalu agresif hingga berbalik menggigit mereka sendiri.

“Agresif? Bukankah itu normal bagi seorang reporter?” protes Jang Kepo.

“Kau ini bicara sembarang. Jika senjata sampai diacungkan, itu sudah tidak normal. Mereka mendesak terlalu keras.”

“Entahlah, aku tidak setuju,” kata Jae Hwan meminjam istilah Jang.

ki-00344 ki-00347

“Aku juga! Jika sampai terjadi aksi teror, pasti ada sesuatu yang sangat penting untuk diungkap. Reporter harus bersuara lebih keras pada saat seperti ini,” sahut Jang.

Jae Hwan nampak bangga sementara Joo Ho diam-diam tersenyum. Il Joo ngambek. Ia tidak mau diwawancarai jika mereka bersikap seperti ini.

“Aku tidak perlu wawancaramu. Ayo kita pergi, Jae Hwan-ah!”

Jae Hwan merangkul pundak Jang. “Okay!”

Il Joo melotot. Jae Hwan dan Jang berjalan melewati mereka.

ki-00352  ki-00355

“Dia pasti benar-benar tidak menyukaiku,” keluh Il Joo.

“Aku juga mulai tidak menyukaimu,” kata Joo Ho. Ia mengomel Jang dan Jae Hwan tadi tidak menyapanya.

ki-00357 ki-00358

Si penyerang diinterogasi oleh mantan atasan Chan Soo. Yoo Rae menempelkan stetoskopnya ke pintu ruang interogasi tapi ia tidak bisa mendengar apapun. Ia mengirim pesan pada atasan Chan Soo agar berbicara lebih keras.

Lucunya, atasan Chan Soo menurut dan menginterogasi dengan suara keras hingga teman-temannya heran. Ia bertanya kenapa penyerang itu menyerang In Ha, Dal Po, dan Cha Ok.

“Untuk membalaskan dendam ayahku.”

Memangnya siapa ayah penyerang itu? Ternyata penyerang itu anak pemilik bis yang ketahuan memalsukan akte kematian oleh Dal Po. Benar-benar daebak, ujar Yoo Rae.

ki-00371 ki-00377

Peristiwa teror di MSC dan YGN segera menjadi berita di berbagai stasiun TV. Termasuk identitas si penyerang yang adalah putera pemilik bis yang pernah menjadi berita Cha Ok. Penyerang itu sempat diwawancarai.

“Mereka mengatakan pada semua orang bahwa ayahku penipu. Aku ingin memberitahu mereka agar berhati-hati dalam berbicara.”

Yoo Rae memberitakan bahwa polisi sedang menyelidiki kasus tersebut dan Dal Po saat ini sedang dirawat di rumah sakit.

Bum Jo menyaksikan berita tersebut. Tampaknya ia juga mencurigai ibunya karena ia kembali mendengarkan rekaman perkataan ibunya. Ibunya pernah berkata bahwa ia merawat bisnisnya selama lebih dari 20 tahun dan sekarang ia hanya perlu memetik hasilnya. Tapi hama pengganggu terus berkeliaran dan membuatnya sangat terganggu.

Menyadari bahwa ibunya sangat mungkin berasa di balik serangan tersebut, Bum Jo melempar ponselnya ke sofa. Ia nampak sangat galau.

ki-00389 ki-00395

[Bersambung ke Bagian 2]

Komentar:

Satu-satunya keberhasilan Park Ro Sa adalah memberi Bum Jo kasih sayang yang berlimpah hingga Bum Jo tumbuh menjadi anak yang baik dan penyayang (meski kuakui ia seringkali clueless dengan kehidupan rakyat bawah). Tapi sadarkah ia bahwa yang Bum Jo inginkan bukanlah limpahan materi melainkan seorang ibu yang bermoral?

Untunglah Bum Jo sempat berteman lama dengan In Ha, juga Dal Po. Sedikit banyak ia juga menerima pengaruh yang baik dari mereka. Terutama karena ia melihat sendiri bagaimana Dal Po mengambil keputusan tersulit dalam hidupnya, yaitu menyerahkan kakaknya. Walau saat ini Bum Jo mengakui ia tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan Dal Po, tapi kurasa ia tidak bisa tutup mata jika mengetahui ibunya mengancam keselamatan orang lain.

Perubahan Cha Ok mungkin sudah bisa diduga oleh sebagian kita saat kita melihatnya menangis di akhir episode 17. Kegigihan In Ha untuk tetap melakukan hal yang benar meski ia harus kehilangan karirnya pastilah menjadi pukulan yang keras bagi nurani Cha Ok. Begitu juga sikap Dal Po yang mengembalikan ponselnya dan memutuskan untuk mempercayainya.

Aku yakin Cha Ok merasa sangat malu pada In Ha dan Dal Po. Rasa malu dan rasa bersalah itu yang membuatnya berubah. Apalagi sekarang ia mencurigai Presdir Park hendak menyakitinya dan puterinya.  

Gyo Dong....uhuyy...ada yang benar-benar jatuh cinta rupanya XD

5 komentar:

  1. Waa.. eps 18 nya sdh ada ya.. krn blm bs donlot dramanya, baca sinopnya aja dulu deh. Agak gemes gt pengen komen dr ep 17. Krn kq kykx ep kmrn peak nya. Bnyk pertanyaan yg muncul, ygpastix bakl terjawab di eps kedepannya si psti.
    kayak apa iya bumjo scepat itu berubah atau dy jd org dalam secara diam2,. Dan aku yakin dy nggak akan tinggal diam pas ibunya mulai nanyain ttg inha, trs apakah cha ok akan berubah dan tergerak untuk menjadi baik, hmm.. saya baca dl deh,hhhee

    BalasHapus
  2. super thanks buat mba fany dan mba muzi... tulisan kalian emg punya daya tarik tersendiri deh, smpe males aku bca di blog lain hihihi..

    BalasHapus
  3. hahaha...suka liat gyo dong sama yoo rae, sayang banget liat adegan mereka pas udah mau abis...hehe

    poor bum joo...hiks

    thanks Mbak buat sinopsisnya...^^

    BalasHapus
  4. sebelum baca cuman mau bilang daebak dan terima kasih untuk mba fanny dan mba mumu. walaupun mba mumu ngepost episode 17 nya telat tapi aku tetap baca. 2 episode terakhir ini semangat mba fanny dan mba mumu. minggu depan episode terakhir pinocchio huh sedih pasti susah move on nih dari dalpo and inha -_-

    BalasHapus
  5. Hhahahaha,, cap gyo dong !!!

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)