Jumat, 03 November 2017

Sinopsis While You Were Sleeping Episode 18

snap-00275

Jae Chan menanyai ahjumma pembantu rumah tangga Yoo Su Kyung. Ahjumma berkata korban adalah seorang yang baik hati dan tidak sombong meski terkenal. Ia juga suka memberikan hadiah saat liburan. Ia merasa tidak enak hati saat menerima gaji karena pekerjaan di rumah korban tidaklah banyak.

Jae Chan bertanya berapa kali seminggu ahjumma datang ke rumah korban. Tiga hari: Senin, Rabu, Jumat. Jae Chan bertanya apa yang biasa dilakukan ahjumma saat di rumah korban. Ahjumma hanya mencuci pakaian dan memasak.

“Anda tidak membersihkan rumahnya?”

“Dia sangat bersih dan rapi. Tidak ada yang harus benar-benar dibersihkan. Ia selalu membersihkan sofanya dengan pembersih debu dan ia memiliki robot vacuum cleaner yang membersihkan lantai tiap hari.”

Jae Chan tertarik saat mendengar robot vacuum cleaner.

Du Hyun melihat foto yang ditunjukkan oleh Hong Joo. Foto pola yang ditimbulkan robot vacuum cleaner saat menggilas pup anjing. Awalnya ia hanya berpikir itu foto lucu. Namun saat Hong Joo menunjukkan foto gambar korban saat ditemukan di apartemennya, ia terkesiap kaget. Kedua pola itu mirip.

Jae Chan juga berpikir hal yang sama. Bagaimana jika pola darah korban dibuat oleh robot vacuum cleaner? Selama ini mereka kesulitan karena tidak tahu bagaimana pola itu dibuat.

Pak Choi bertanya pada ahjumma apakah Nona Yoo sering pingsan karena penyakitnya. Ahjumma membenarkan. Korban bahkan pernah dilarikan ke IGD.

Pak Choi menyimpulkan yang terjadi adalah korban jatuh pingsan dan kepalanya membentur meja hingga ia tewas. Lalu robot vacuum cleaner membuat pola dengan darahnya. Tapi ia tidak menemukan robot itu di TKP.

Ahjumma berkata Nona Yoo memilikinya. Tapi Pak Choi berkata ia tidak menemukan robot itu meski sudah menyelidiki dengan teliti. Hyang Mi bertanya apa Pak Choi juga mencari di luar.

“Aku juga memiliki robot seperti itu dan robot itu bergerak ke sana kemari. Robot itu keluar jika aku membuka pintu, bahkan jatuh dari balkon. Jadi mungkin saja robotnya ada di luar.”

Jae Chan menanyakan apa warna robot itu. Merah.

snap-00224snap-00229

Ia dan Pak Choi pergi ke apartemen korban dan menanyai satpam di sana. Satpam tidak melihat robot vacuum cleaner berkeliaran di gang apartemen maupun lift. Tapi beberapa waktu lalu seorang anak menemukan satu robot seperti itu di taman di depan gedung tempat tinggal korban dan membawanya padanya. Warna merah.

Keduanya gembira karena jika ditemukan darah korban di sana maka kasus ini selesai. Tapi satpam berkata ia sudah membuang robot itu. Pasti sekarang sudah ada di TPA.

Jae Chan tidak menyerah. Ia membawa Pak Choi pergi ke sana. Pak Choi sudah pesimis melihat gunungan sampah di TPA. Bagaimana mereka bisa menemukannya? Jae Chan berkata pasti lebih mudah daripada menemukan narkotika di pabrik penggilingan tepung.

Pak Choi berkata mereka tidak akan bisa menemukannya. Jika ada yang bisa menemukannya maka ia akan memanggilnya dengan sebutan terhormat sepanjang sisa hidupnya.

“Benarkah? Aku jadi lebih termotivasi,” kata Jae Chan bersemangat. Ia melangkah masuk ke TPA itu.

snap-00239snap-00243

Pak Choi terpaksa mengikutinya sambil terus mengeluh karena ia mengenakan sepatu barunya hari ini.

Saat mereka sedang mencari, tiba-tiba Jae Chan mendengar suara yang sangat dikenalnya.

“Hong Joo, aku menemukan robot vacuum lagi.

“Berapa kali sudah kubilang..warnya merah, bukan hijau. Merah, oke?”

Jae Chan bergegas menuju ke arah suara itu dan melihat Hong Joo sedang berjongkok dengan wajah berdebu. Hong Joo kaget melihat Jae Chan. Ia tadinya baru akan menelepon Jae Chan setelah menemukannya. Dan ia tidak sendirian. Ia dibantu oleh Woo Tak dan Kyung Han.

Jae Chan bertanya apa yang dilakukan Hong Joo di sini. Hong Joo berkata ia melihat foto pola yang dibuat robot vacuum saat ia membaca komentar-komentar. Dan pola itu sangat mirip dengan pola darah di TKP.

“Netizen di negara ini sangat mengesankan. Mereka seperti tim penyelidik,” katanya. Ia yakin pola darah korban juga dibuat oleh robot vacuum. Ia sudah menemukan beberapa dan Jae Chan bisa menganalisis apakah ditemukan darah pada robot-robot itu.

Tapi perhatian Jae Chan lebih tertuju pada kondisi Hong Joo yang lusuh dengan celana model ahjumma dan sepatu berlumuran tanah. Ia langsung memeluknya.

Semua orang kaget.

“Terima kasih,” kata Jae Chan. Hong Joo tersenyum. Sementara Woo Tak berusaha tidak memperlihatkan kekecewaannya.

snap-00259snap-00261

Kyung Han menyadari perasaan Woo Tak. Ia berkata mereka semua sudah bekerja keras sejak tadi. Jadi Jae Chan harus bertindak adil.

“Kau menyakiti perasaan kami di sini. Jangan seperti itu. Bersikaplah adil. Kau harus berterima kasih pada kami semua,” ia mendekati Jae Chan lalu memeluknya dan mengangkatnya.

Ia juga hendak memeluk Pak Choi tapi Park Choi menolak. Jae Chan menyalami Woo Tak dan berterima kasih. Tidak masalah, kata Woo Tak, karena ini juga akan membersihkan nama Hak Young. Ia yang seharusnya berterima kasih.

“Kalian semua harus berterima kasih padaku!” teriak seseorang.

Du Hyun muncul dari puncak gunungan sampah bagaikan seorang pendekar. Namun bukan membawa pedang, melainkan 3 robot vacuum cleaner berwarna merah. Sebagai gantinya ia ingin Jae Chan membiarkan SBC meliput berita kasus tersebut setelah analisis darah dilakukan. Jae Chan mengiyakan.

Pak Choi langsung menyapa mereka dengan panggilan formal (menyebut hyungnim). Hanya Jae Chan yang tahu kenapa Pak Choi melakukan itu. Sesuai janji Pak Choi tadi sebelum mereka masuk ke TPA.

snap-00271snap-00279

Mereka menyerahkan robot-robot tersebut untuk dianalisis dan menunggu hasilnya terasa sangat lama. Hyang Mi bertanya bagaimana jika tidak ditemukan DNA korban pada robot-robot tersebut. Jae Chan berkata mereka harus kembali ke TPA untuk mencari lagi.

“Kau mau aku ke sana lagi?!” bentak Pak Choi. Ia menatap telepon dan memohon agar berdering.

Telepon berdering. Ia cepat-cepat mengangkatnya. Hasilnya sudah keluar. Ia nampak serius saat mendengar hasilnya. Setelah ia menutup telepon ia memberitahu Jae Chan kalau pada salah satu robot itu ditemukan darah.

“Dan menurut analisi DNA, itu adalah darah Yoo Su Kyung.”

Mereka bersorak gembira dan saling high five. Tapi Hyang Mi malah menggenggam tangan Jae Chan dan memujinya. Jae Chan tersenyum canggung.

snap-00289snap-00292

Ia langsung memberitahu Hong Joo yang sedang menunggu di kantor Woo Tak. Kyung Han bertanya darah itu ditemukan di robot yang mana, apakah di robot yang ia temukan. Woo Tak berkata itu tidak penting. Hong Joo pamit karena ia harus segera membuat artikelnya.

Woo Tak menyusulnya keluar dan akhirnya memberitahu Hong Joo kalau ia menduga Hak Young sebagai pria yang dilihat Hong Joo dalam mimpi. Karena ia melihat Hak Young mengenakan topi hitam.

Namun karena sekarang Hak Young sudah pasti bebas, ia yakin mimpi Hong Joo tidak akan jadi kenyataan. Sebagai tambahan ia ingin meminta bantuan Hong Joo.

“Bisakah kau mewawancara Hak young untuk artikel yang kautulis. Orang-orang telah mengutuki dia habis-habisan. Kurasa ada banyak hal yang ingin ia katakan. Ia akan menyesal jika tidak bisa mengeluarkan uneg-unegnya. Mungkin saja itu membuatnya melakukan hal bodoh karena dikuasai kemarahan.”

“Kau benar. Jangan khawatir. Aku akan mendengarkan semua yang ia ingin katakan.”

snap-00303snap-00305

Jae Chan dengan riang menuju kantor Asisten Kepala Park. Ia berpapasan dengan Hee Min yang bertanya kenapa Jae Chan begitu bersemangat. Jae Chan berkata ia akan meminta persetujuan atas penyelesaian kasusnya. Hak Young tidak bersalah dan mereka tidak akan menuntutnya. Hee Min menyuruh Jae Chan berbicara dengannya lebih dulu.

Jae Chan kaget saat tahu Hee Min menginginkan ia tetap menuntut Hak Young meski tidak bersalah. Hee Min berkata para reporter akan kembali mengkritik penyelidikan para jaksa jika Jae Chan melepaskan Hak Young begitu saja. Jae Chan bingung, apanya yang dikritik? Mereka kan sudah menemukan buktinya kalau Hak Young tidak bersalah. Analisis darah pada robot vacuum korban.

Hee Min berkata apakah media akan menuliskannya seperti itu. Apa mereka akan mengakui kalau selama ini mereka sudah melakukan kesalahan sementara pihak kejaksaan yang benar?

Apa yang dikatakan Hee Min benar. Atasan Hong Joo dan Du Hyun hanya memberikan waktu 15 detik dalam berita untuk menyebutkan bahwa Hak Young dibebaskan. Du Hyun protes dan berkata orang-orang harus tahu mengenai robot vacuum itu. Dengan begitu mereka tidak akan mengkritik jaksa dan keputusan mereka.

Kapten berkata itu bukan urusan mereka. Jadi dibuat singkat saja. Hong Joo protes nanti orang-orang akan tetap memperlakukan Hak Young sebagai pembunuh. Kapten berkata selama ini media mereka mengkritik jaksa. Akan terlalu memalukan jika mengubah kata-kata mereka sekarang.

“Kita harus mengubahnya. Bagaimana bisa kita mengabaikannya sementara kita tahu kebenarannya?” kata Hong Joo.

“Abaikan saja. Jauh lebih baik daripada menanggung malu.”

Du Hyun dan Hong Joo tak setuju. Kapten berkata ada yang namanya Hukum Gerak di dunia berita. Jika mereka tiba-tiba berbelok arah setelah selama melaju lurus, maka orang-orang tidak akan mempercayai berita mereka. Jika mereka terus mengubah arah berita, tidak ada yang akan menonton siaran mereka lagi karena para penonton jadi pusing.

snap-00309snap-00317

Hee Min berkata tidak adakan ada media yang akan melaporkan kebenaran kasus Hak Young. Jae Chan berkata Hee Min jangan mengucapkan hal sial seperti itu. Tapi ini kenyataan, kata Hee Min. Media tidak akan berpihak pada mereka. Pandangan publik juga tidak akan berubah.

“Para pendemo akan terus protes dan mengutukmu. Mereka akan mengkritik setiap pekerjaanmu sejak sekarang.”

Di sekolah, Seung Won masih dikucilkan oleh teman-temannya. Mereka bahkan tidak mau makan semeja dengannya. Seorang pembuli memannggil anak lain yang juga dikucilkan seperti Seung Won.

“Hei Dae Gu, kenapa kau tidak makan siang bersama Seung Won? Kau seharusnya berteman dengannya. Kakaknya seorang jaksa, tahu? Siapa tahu kakaknya bisa melepaskan ayahmu dari penjara. Kakaknya kan spesialis melepaskan penjahat.”

Seung Won berteriak marah, tapi Dae Gu tanpa disangka-sangka menyerang si pembuli dan memukulinya. Teman-teman pembuli menyerang Dae Gu. Seung Won mencoba melerai namun akhirnya terlibat dalam perkelahian itu.

snap-00507snap-00509

Hee Min berkata sebaiknya Jae Chan tetap menuntut Hak Young. Hak young akan mendapatkan pengacara dan dibebaskan juga pada akhirnya. Jika ia dibebaskan maka target orang-orang akan beralih pada hakim yang membebaskannya. Mereka akan berkata jaksa telah melakukan yang terbaik.

“Kenapa kau sukarela dipersalahkan? Tuntut dia lalu lepas tangan.”

Kata-kata Hee Min membuat Jae Chan goyah. Ia pergi ke kantor Asisten Kepala Park namun tak jadi masuk. Ia mengingat peristiwa 13 tahun lalu setelah ia dan Hong Joo menyelamatkan ahjusshi polisi.

Hong Joo dan Jae Chan menanti di luar ruang IGD. Jae Chan baru menyadari bibir Hong Joo yang terluka karena pukulannya. Ia meminta maaf. Hong Joo tersenyum.

snap-00325snap-00328

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam ruangan. Ahjusshi berteriak-teriak kenapa mereka menyelamatkannya. Ia terus meronta dan berkata ia ingin mati. Dokter berteriak meminta obat penenang. Jae Chan bingung tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

“Kau harus hidup, Ahjusshi,” terdengar Hong Joo berkata.

Dengan menguatkan dirinya, ia berkata ia tidak marah pada ahjusshi dan ia senang ahjusshi berhasil selamat.

“Jadi kumohon, teruslah hidup.”

Mendengar itu Ahjusshi terdiam dan mulai menangis. Hong Joo membungkuk hormat lalu pergi keluar.

Ketika Jae Chan menyusulnya, Hong Joo sudah tidak ada. Hanya tersisa sebuah catatan dengan tulisan:

Ayahku berkata kemarahan membuat hal yang benar sekalipun terasa tidak tertahankan. Menyelamatkan orang lain tentu saja hal yang benar tapi aku tidak bisa menghadapi situasi tadi karena aku terlalu marah.

Terima kasih. Jika bukan karena kau, aku mungkin akan menjalani hidup dalam penyesalan selamanya. Dari Chestnut.

Jae Chan berlari keluar rumah sakit mencari Hong Joo tapi ia sudah tidak ada.

snap-00335snap-00336

Hee Min melihat Jae Chan berjongkok di depan kantor atasan mereka. Ia bertanya apakah Jae Chan masih bingung.

“Tidak. Aku sudah membuat keputusan.”

“Apa kau akan menuntutnya.”

“Tidak. Aku tidak akan menuntutnya karena ia tidak bersalah. Bukankah itu jelas?”

Hee Min mengomel Jae Chan sangat bodoh dan tidak mau mendengar perkataannya.

“Aku mendengar perkataanmu dan aku tahu apa yang kaukhawatirkan. Tapi siapa tahu, di luar sana ada reporter yang sama bodohnya denganku.”

snap-00344snap-00348

Memang ada dua reporter yang”bodoh”. Dengan gigih mereka meminta meliput berita Hak Young. Bukan 15 detik tapi satu setengah menit.

Kapten berkata mereka akan terlihat menggelikan jika meliput berita itu secara penuh. Siapa yang mau menonton siaran berita yang terus menerus berubah beritanya.

“Bahkan sistem navigasi terus berubah mencari rute terbaik ketika pengemudi mengambil jalan yang salah. Apa Kapten bisa mengemudi dengan sistem navigasi yang terus menerus memberitahu jalan yang salah? Jika ada yang salah, kita harus memperbaikinya. Siapa yang akan mempercayai program berita yang berkeras membenarkan suatu kesalahan?” Hong Joo berargumen.

Kapten akhirnya menyerah dan mengomel memangnya Hong Joo ini atasannya.

“Bersyukurlah dia bukan atasanmu. Jika ia lebih senior maka...” ia menirukan gerakan menggorok seperti yang pernah dilakukan Hong Joo padanya.

snap-00352snap-00355

Setelah mendapat ijin, Hong Joo pergi mewawancarai Hak Young. Woo Tak ikut mendampingi. Hak Young berkata lusinan wartawan mengerubunginya saat ia ditangkap, tapi setelah ia dibebaskan hanya satu wartawan ini yang muncul. Woo Tak menoleh ke arah Hong Joo yang sedang sibuk mempersiapkan semuanya lalu tersenyum.

Hak Young duduk di depan kamera dan Hong Joo. Seketika ia kehilangan kata-kata dan tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Hong Joo mempersilakannya mengatakan apapun yang ia ingin katakan.

Meski di hatinya begitu banyak unek-unek yang ingin ia katakan, pada akhirnya Hak Young hanya bisa mengatakan bahwa ia tidak membunuh korban. Dengan terbata-bata ia mengatakan kalau ia benar-benar tidak membunuh korban. Ia tak bisa mengatakan apa-apa lagi dan menangis. Semua yang melihatnya ikut terharu.

snap-00362snap-00371

Wawancara itu segera tersebar luas berikut penyebab kematian korban yang sebenarnya. Jaksa Lee kembali menyamar dan bergabung dengan para pendemo untuk menyebarkan bahwa pembuat pola darah itu sebenarnya robot vacuum cleaner. Bahwa para jaksa sudah melakukan pekerjaan yang baik dan mereka seharusnya mempercayai para jaksa. Orang-orang akhirnya percaya bahwa kematian korban adalah kecelakaan bukan pembunuhan. Termasuk pria fans korban yang mengenakan baju hitam-hitam dan topi hitam.

Hanya Yoo Bum dan ayah korban yang nampaknya tidak senang dengan berita itu.

Jae Chan akhirnya makan siang bersama Pak Choi. Mereka makan di kedai Hong Joo sambil menyaksikan liputan Hong Joo mengenai kasus tersebut. Pak Choi berkata hanya Hong Joo wartawan yang berusaha menjernihkan masalah. Jae Chan mengiyakan.

Namun kalimat penutup yang diucapkan Hong Joo dalam liputan tersebut membuatnya terdiam.

“Kemarahan membuat hal yang benar sekalipun terasa tidak tertahankan.”

snap-00376snap-00377

Ia teringat ucapan Hong Joo mengenai anak laki-laki yang pernah memukulnya saat ia masih kecil. Ia bangkit berdiri dan menatap Hong Joo di layar TV.

Hong Joo mengungkapkan permintaan maaf pada pemirsa dan Hak Young atas kesalahan liputan awal mereka.

Jae Chan mencari ibu Hong Joo tapi ibu sedang pergi ke apotek. Tanpa mengatakan apapun pada Pak Choi ia berlari keluar.

Saat berlari, ia baru menyadari bahwa koneksi mereka sudah dimulai 13 tahun lalu ketika mereka kehilangan kedua ayah mereka. Lalu perkataan Woo Tak bahwa Hong Joo pastilah orang yang pernah menyelamatkan Jae Chan. Ketika itu ia yakin bukan Hong Joo karena mengira penyelamatnya seorang anak laki-laki.

Sekarang ia mulai bisa melihat bahwa Hong Joo memiliki topi yang sama dengan anak itu. Jae Chan sangat gembira akhirnya ia menemukan anak itu.

snap-00383snap-00392

Jae Chan hampir menabrak ibu Hong Joo yang baru keluar dari apotek. Ia bertanya apakah nama panggilan Hong Joo adalah Chestnut.

“Astaga, bagaimana kau bisa tahu?” tanya ibu Hong Joo, “Dia ingin menjadi pemain baseball waktu kecil jadi ia memotong pendek rambutnya yang membuatnya kelihatan seperti chestnut.”

Jae Chan memeluk ibu Hong Joo sambil terus berterima kasih. Bahkan memberi tanda hati dengan kedua tangannya. Ibu Hong Joo bingung kenapa Jae Chan berterima kasih padanya.

snap-00403snap-00406

Yoo Bum menerima telepon dari ayah korban. Ia berkata jaksa menemukan hal yang tidak berguna dan membebaskan Hak Young. Ia berkata ia akan menemui para reporter dan menjatuhkan bom. Bom apa? Bahwa Jae Chan bersahabat dengan Woo Tak, dan Woo Tak pernah menjadi teman sekamar Hak Young. Ia bahkan mengirim foto-foto mereka kepada ayah korban.

“Apa itu artinya jaksa melepaskan Do Hak Young karena mereka saling kenal?” tanya ayah korban.

“Tadinya kuharap Jae Chan, maksudnya Jaksa Jung, tidak akan serendah itu. Tapi ia membebaskannya jadi kurasa itu sebabnya.”

snap-00410snap-00412

Jae Chan pergi membeli sebuah cincin berbatu rubi. Saat bingung dengan ukuran, Jae Chan teringat lingkaran kawat yang pernah diberikan Hong Joo padanya. Ia tersenyum menyadari Hong Joo pasti sudah melihat hal ini dalam mimpinya. Ia membeli cincin sesuai ukuran tersebut.

Pelayan bertanya apakah Jae Chan akan menyatakan perasaannya. Jae Chan berkata ia akan menemui seorang teman yang sudah lama ia kenal.

Ia mengirim pesan pada Hong Joo untuk bertemu dengannya. Hong Joo nampak khawatir dan mengirim pesan pada Woo Tak di mana Hak Young sekarang.

Hak Young sedang duduk di hadapan Woo Tak. Mereka sedang minum bersama. Hak Young mengakui ia sempat kehilangan akal. Ia sempat berpikir untuk membunuh orang-orang yang sudah mencoret-coret kedai ibunya, polisi, bahkan jaksa. Tapi sekarang ia bahkan heran kenapa ia berpikir seperti itu.

Woo Tak melihat Hak Young melepas topi hitamnya. Ia berkata ia senang Hak Young sudah sadar. Hak Young berkata rahasia Woo Tak aman bersamanya jadi Woo Tak jangan berhenti menjadi polisi.

Setelah memastikan kemarahan Hak Young telah reda, Woo Tak mengirim pesan pada Hong Joo bahwa ia sedang minum bersama Hak Young dan Hong Joo tidak perlu khawatir lagi tentang mimpinya.

snap-00418snap-00420

Hong Joo merasa lega dan membalas pesan Jae Chan untuk menemuinya. Sementara Polwan dan Kyung Han membicarakan senjata pribadi Tuan Yoo Man Ho yang belum dikembalikan. Mereka sudah mencoba menghubunginya namun tidak bisa. Kyung Han merasa nama itu tidak asing.

Kilas balik ketika Jae Chan bertanya apa yang akan terjadi jika ia menghentikan sebuah peristiwa yang seharusnya terjadi.

“Ketika kau menghentikan sebuah arus yang sedang mengalir, arah arus itu akan berubah. Kita menghentikan hal yang seharusnya terjadi, jadi waktu mungkin akan berubah dari yang seharusnya.”

Jika waktu berubah arah, ke arah mana ia akan pergi? Apakah akan menjadi lebih baik atau lebih buruk? Hong Joo mengakui ia tidak tahu karena ia belum pernah mengubah apapun sebelumnya. Satu hal yang ia tahu pasti, waktu akan mengalir dengan berbeda mulai sekarang entah itu baik atau buruk.

snap-00422snap-00425

Jae Chan melihat cincin yang ia beli dengan gembira. Hong Joo tiba di seberang dan tersenyum melihatnya.n Tapi ketika ia melihat deretan lentera warna-warni di belakangnya, ia mulai merasakan firasat buruk. Ini adalah saat dalam mimpinya.

Sebuah mobil hitam tiba-tiba berhenti tepat di depan Jae Chan. Jae Chan heran kenapa mobil itu berhenti di tempat penyeberangan. Tiba-tiba terdengar suara letusan senapan. Jae Chan tersentak.

Ia melihat noda darah mulai membasahi pakaiannya. Orang-orang terkejut. Hong Joo lari menyeberang. Jae Chan roboh ke tanah. Hong Joo menangkapnya dan mendekapnya. Tapi Jae Chan kehilangan kesadaran. Hong Joo berteriak menangis meminta pertolongan. Tangan Jae Chan terkulai lemas.

snap-00439snap-00449

Komentar:

Jadi kali ini mimpi Hong Joo tidak berubah hanya berubah caranya? Jika dalam mimpi Jae Chan ditikam, kenyataannya Jae Chan ditembak?

Aku merasa drama ini lebih kepada pilihan-pilihan yang kita ambil dan apa konsekuensinya. Mimpi mengenai masa depan lebih kepada sarana untuk memberitahukan apa yang akan terjadi jika salah satu keputusan diambil.

Ketika kita diberi kesempatan untuk mengetahui akibat suatu kejadian, apa pilihan kita? Tentunya kita akan mengambil pilihan yang akibatnya baik menurut kita. Tapi setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Seperti yang Hong Joo katakan, tindakan mereka bsia mengubah alur waktu kehidupan.

Aku sebenarnya lebih tertarik pada pilihan yang disodorkan oleh Hee Min karena lebih realistis. Tapi hati nurani Jae Chan tidak membiarkan dirinya membuat keputusan yang akan disesalinya nanti. Sama seperti ketika ia memutuskan menyelamatkan Hong Joo pada kecelakaan itu. Sama seperti 13 tahun lalu ketika ia menyelamatkan ahjusshi polisi, kakak dari tentara yang membuatnya kehilangan ayahnya.

Namun yang sampai sekarang tidak kumengerti adalah Yoo Bum dan pilihan-pilihannya. Sepertinya ia hanya memilih: menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)