Sabtu, 08 Desember 2018

Review: Memories of The Alhambra Episode 1-2

snap-00559

Ada yang pernah main Pokemon Go? Dulu ketika game itu booming, aku tidak ikut-ikutan karena aku bukan orang yang mobile...lebih banyak mendem di rumah ;p Game itu menjadi sangat populer dan dimainkan oleh banyak orang dari berbagai negara.

Pokemon Go adalah game yang menggunakan konsep Augmented Reality (AR), yaitu menambahkan setting dunia maya 2D atau 3D ke dalam dunia nyata 3D. Berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang sepenuhnya menggunakan setting dunia maya namun dibuat seolah-olah nyata. Dalam VR, ketika kita menggunakan alatnya, maka kita seakan berada dalam dunia yang benar-benar berbeda dengan dunia nyata. Sedangkan dalam AR, kita berada dalam dunia nyata namun ada elemen dunia maya yang ditambahkan di dalamnya.

Kenapa aku tiba-tiba membahas game? Karena drama yang akan kubahas ini berkaitan erat dengan dunia game berbasis AR.

Memories of The Alhambra. Awalnya drama ini tidak menarik perhatianku meski pemerannya Hyun Bin dan Park Shin Hye karena informasi awal drama ini sangat minim. Hanya mengatakan kalau seorang CEO mengunjungi Granada setelah dikhianati dan tinggal di sebuah hostel yang dikelola seorang wanita. Dan CEO itu kemudian mengalami hal aneh.

Aku pikir drama ini akan menjadi drama romantis biasa dengan judul yang aneh. Tapi setelah aku tahu penulisnya adalah penulis drama W dan Nine, yaitu Song Jae Jung writer-nim, aku tahu drama ini bukanlah drama biasa.

snap-00520

Cerita dalam drama ini diawali dengan menghilangnya seorang pemuda tampan (Chan Yeol EXO) secara misterius. Pemuda itu melarikan diri dari seseorang (atau sekelompok orang) yang tidak diperlihatkan, dengan menaiki kereta api menuju Granada. Ketika kereta hampir tiba di Granada tiba-tiba terjadi badai. Pemuda itu ketakutan dan ketika ia membuka pintu, seseorang menembaknya. Lalu ia lenyap tanpa jejak.

Anehnya, peristiwa badai dan penembakan itu hanya dilihat dan dialami oleh pemuda tersebut. Penumpang lain sama sekali tidak merasakan badai apalagi mendengar suara tembakan. Penumpang yang satu ruangan dengan pemuda tersebut tidur saat peristiwa penembakan terjadi, namun ketika ia bangun ia sama sekali tidak melihat ada hal yang aneh seperti ceceran darah, kecuali lenyapnya si pemuda tanpa membawa tasnya.

snap-00602

Yoo Jin Woo (Hyun Bin) adalah CEO J-One, sebuah perusahaan investasi yang berencana memasarkan lensa kontak pintar untuk keperluan VR tahun depan. Ia tiba-tiba muncul di Hostel Bonita dan berkeras untuk tinggal di sana.

Jung Hee Joo (Park Shin Hye), tidak habis pikir kenapa seorang pria berpenampilan kaya seperti Yoo Jin Woo ingin menginap di hostelnya meski ia sudah menjelaskan kalau kamar single di hostelnya terletak di lantai 6, tanpa lift. Dan karena terlalu melelahkan untuk naik ke atas, kamar itu sudah lama tidak ditempati, juga jarang dibersihkan.

Tapi Jin Woo berkeras tinggal di hostel tersebut. Pengalamannya di hostel itu tidak ada yang baik. Ada tikus di kamar, WC mampet, jendela macet tak bisa dibuka, debu tebal di mana-mana dan stopkontak rusak. Lebih mirip sebuah gudang daripada kamar.

Kesal sih kesal, tapi Jin Woo tidak berniat pindah dari sana. Karena apa yang dicari Jin Woo sangat penting. Apalagi setelah tahu apa yang bisa ia dapatkan di sana.

Tanpa berniat tidur, pada malam kedatangannya ia malah berjalan-jalan ke alun-alun kota dan memerintahkan anak buahnya untuk mengaktifkan sesuatu.

Tiba-tiba gedung di dekatnya hancur lalu muncul seorang tentara berkuda dengan berpakaian perang abad pertengahan. Di punggung tentara itu tertancap beberapa panah. Tentara itu roboh dan mati. Patung besar di alun-alun kota itu tiba-tiba hidup dan menyerang Jin Woo. Jin Woo terbunuh karena ia tidak memegang senjata.

snap-00538

Apakah ia tiba-tiba terlempar ke dunia masa lampau? Atau memasuki dunia sihir seperti dunia Harry Potter? Bukan...ia sedang bermain game. Game AR bernama Memories of The Alhambra. Dengan menggunakan lensa kontak khusus dan alat semacam earphone, ia dapat log in pada game tersebut. Karena menggunakan konsep AR, setting dalam game tersebut menyatu dengan setting dunia nyata di sekitarnya.

Bawahannya bisa melihat bagaimana Jin Woo memainkan game tersebut dengan menggunakan komputer yang sudah terhubung. Mereka juga bisa terus berkomunikasi dengan Jin Woo selama game berlangsung.

snap-00548

Game inilah yang membuat Jin Woo datang ke Granada dan tinggal di Hostel Bonita. Empat jam sebelumnya ia mendapat telepon dari seorang pemuda yang terdengar sangat gugup. Pemuda itu menyebutkan sebuah nama yang langsung menarik perhatian Jin Woo. Cha Hyeong Seok.

Pemuda itu berkata ia sudah bertemu dengan Cha Hyeong Seok dan Hyeong Seok menawarkan 10 miliar won padanya. Tapi ia tidak akan menjual “itu” padanya karena Hyeong Seok bukan orang yang baik. Dengan buru-buru ia berkata ia sudah mengirim email pada Jin Woo. Ia berkata ia benci menjual “itu” pada Hyeong Seok tapi ia harus memutuskan besok. Pemuda itu meminta Jin Woo datang ke Granada dan bertemu di Hostel Bonita karena kadang-kadang ia tinggal di sana. Lalu tiba-tiba suara pemuda itu tidak terdengar lagi. Di awal episode pemuda itu memang menelepon seseorang lalu tiba-tiba melarikan diri karena dikejar sesuatu.

Jin Woo memeriksa emailnya dan menemukan email tersebut. Ia langsung pergi ke Granada saat itu juga setelah membaca email tersebut. Dan sekarang ia harus menemukan pemuda itu untuk mendapatkan game itu sebelum pemuda itu menjualnya pada Cha Hyeong Seok.

snap-00571

Cha Hyeong Seok (Park Hoon) adalah sahabat sekaligus partner Jin Woo dalam membangun J-One. Namun sekarang ia bukanlah keduanya. Hyeong Seok sepertinya mengkhianati Jin Woo lalu mendirikan perusahaan sendiri bernama One World. Tapi pengkhianatan terbesar yang dialami Jin Woo adalah ketika 3 tahun lalu Hyeong Seok merebut istrinya, Su Jin. Sejak itu apapun yang diinginkan Hyeong Seok, Jin Woo akan berusaha merebutnya.

Yup, Jin Woo bukan seorang miliuner lajang seperti male lead biasanya, melainkan seorang pria menikah yang akan bercerai untuk kedua kalinya. Istrinya yang kedua adalah seorang aktris bernama Go Yoo Ra.. Saat ini mereka sedang dalam proses perceraian dan kabarnya Yoo Ra menuntut setengah harta Jin Woo.

Uang tampaknya tidak menjadi masalah untuk Jin Woo demi mendapatkan game tersebut karena ia bahkan berani mengeluarkan uang lebih banyak demi merebut game itu dari Hyeong Seok. Masalahnya adalah ia tidak bisa menemukan pemuda yang membuat game tersebut.

snap-00612

Melalui penyelidikan anak buahnya, ia mengetahui kalau pemuda yang mengiriminya email bernama Jung Se Joo. Lulusan SMA berusia 17 tahun yang baru 2 bulan lagi akan berumur 18 tahun. Artinya pemuda itu masih di bawah umur untuk melakukan transaksi legal. Dibutuhkan persetujuan walinya untuk melakukan transaksi tersebut. Wali Jung Se Joo adalah kakak perempuannya, Jung Hee Joo (Park Shin Hye), pengelola Hostel Bonita.

Jin Woo berusaha menemui Se Joo dengan pergi ke stasiun kereta. Tapi pemuda itu tidak ada. Keluarga Se Joo juga tampaknya sudah biasa dengan menghilangnya Se Joo selama beberapa hari hingga mereka tidak terlihat khawatir.

Satu-satunya yang bisa dilakukan Jin Woo adalah mendekati Hee Joo untuk bisa membeli game tersebut. Tapi itu bukan hal yang mudah karena kesan pertemuan pertama mereka tidak baik. Sangat buruk malah. Jin Woo sempat memaki-maki Hee Joo karena kondisi kamar hostelnya yang buruk sampai Hee Joo menangis. Hee Joo sakit hati mendengar kata-kata Jin Woo hingga memintanya untuk check out dari hostelnya.

snap-00597

Tapi Hee Joo sedikit melunak setelah tahu siapa Jin Woo sebenarnya. Jin Woo menyarankan agar Hee Joo segera merenovasi hostelnya. Terutama menambahkan lift. Lebih bagus lagi membeli hotel baru. Karena setahun dari sekarang Granada akan berubah total. Tempat ini akan dipenuhi wisatawan kaya dan menjadi ladang uang bagi penduduk kota ini.

Hee Joo bingung bagaimana ia bisa melakukan semua itu sedangkan ia tidak punya uang. Ia bahkan harus melakukan beberapa pekerjaan untuk membiayai keluarganya. Jin Woo tersenyum dan berkata seseorang akan memberikan uang pada Hee Joo.

snap-00651

Perkiraan Jin Woo mengenai masa depan hanya terwujud sebagian, karena apa yang terjadi satu tahun kemudian sangatlah mengejutkan. Jin Woo menaiki kereta ke Granada dengan pakaian yang tidak lagi necis melainkan seadanya. Ia terlihat gelisah namun waspada.

Tiba-tiba terjadi badai dan sekelompok orang berpakaian hitam-hitam masuk ke gerbong lalu menembakinya. Jin Woo berhasil menjatuhkan mereka. Ia beberapa kali tertembak tapi ia masih bisa membalas. Sayangnya musuh terlalu banyak....

Adegan terakhir di kereta tersebut pastilah dunia game karena beberapa penumpang kereta diperlihatkan tetap tidur nyenyak selama baku tembak berlangsung, meski terdengar beberapa suara jeritan sebagai latar game. Tapi tembakan terakhir itu....apakah benar-benar hanya di dunia game?

snap-00659

Dua episode pertama menjadi dasar cerita selanjutnya dan aku sangat tertarik untuk mengetahui apa yang terjadi selama satu tahun itu hingga Jin Woo mengalami nasib yang mungkin sama dengan Se Joo.

Sedikit mengenai game tersebut. Seperti battle game pada umumnya, pemain memulai dari level 1 dan memiliki nilai penyerangan dan pertahanan yang bisa ditingkatkan tergantung dari bagaimana si pemain mengalahkan musuh. Untuk bisa naik ke level selanjutnya, pemain harus mengalahkan musuh. Senjata tiap level pun berbeda. Di level pertama, Jin Woo mendapatkan sebuah pedang berkarat. Setelah berhasil, pemain mendapatkan sebuah kunci untuk mendapatkan senjata berikutnya.

Untuk mencapai level 2, Jin Woo menghabiskan waktu semalaman. Apalagi senjatanya “tersembunyi” di toilet sebuah resto kecil. Setiap 3 kali terbunuh musuh, Jin Woo otomotis keluar dari game. Ia harus log ini kembali dan mengambil senjatanya lagi. Dan artinya ia harus bolak balik masuk ke toilet resto tersebut untuk mengambil senjatanya.

Untung ia seorang yang kaya hingga ia bisa membayar resto itu agar semalaman tidak tutup, dan ia bisa terus bolak-balik ke toilet. Orang-orang melihatnya dengan aneh karena saat ia bertempur dalam game, ia seperti orang “gila” yang bertempur dengan invisible man. Ia bisa tiba-tiba melompat, tiba-tiba terjatuh, tiba-tiba bersembunyi, dan tiba-tiba berlari.

Oya, Jin Woo sempat berhadapan dengan Hyeong Seok saat mereka memainkan game ini. Hyeong Seok sudah berada di level 4 dan senjatanya sudah lebih bagus. Game membeli pilihan apakah mereka akan menjadi lawan atau sekutu. Jika menjadi lawan mereka bisa bertempur satu sama lain.

Harga diri Jin Woo ingin bertempur mengalahkan Hyeong Seok, tapi bawahannya mengingatkan kalau ia baru level 2 dan belum menemukan senjata level 2. Lebih parah rasa malunya kalau kalah dari Hyeong Seok. Jin Woo setuju dan berkata mereka akan bertempur lain kali.

snap-00635

Hal yang membuat Jin Woo semakin terpukau dengan game ini adalah karena ia tidak bisa menemukan keburukan game ini. Meski menggunakan sistem AR, game ini sangat menyatu dengan lingkungan sekitar. Tokoh musuh imajiner game itu bahkan bisa melompat dan berdiri di atas mobil yang terparkir di sana. Apakah mungkin “kesempurnaan” game ini justru menjadi keburukannya?

Mungkinkah pada level tertinggi game ini akhirnya tidak bisa dibedakan lagi dengan dunia nyata? Apakah itu yang terjadi pada Se Joo di awal episode 1 dan Jin Woo di akhir episode 2? Mereka tiba-tiba log in ke dunia game tanpa mereka ingini dan harus bertempur melawan musuh. Lalu kenapa Se Joo tiba-tiba hilang setelah tertembak dalam game tersebut? Bukankah jika ia kalah ia hanya harus log in kembali atau mencari senjata lagi? Apakah ia tertinggal dalam dunia game?

snap-00503

Hal lain yang membuatku penasaran dengan game ini adalah apakah setting semua pemain sama. Apakah di level 1 mereka harus menemukan senjata di tempat yang sama seperti Jin Woo dan apakah mereka juga harus melawan musuh yang sama? Bayangkan betapa membingungkannya jika itu yang terjadi. Berbeda dengan Pokemon Go di mana pemain hanya menekan tombol, dalam game ini pemain benar-benar bergerak dan seakan-akan bertempur. Jika sepuluh orang saja memainkannya, berarti ada 10 orang bolak-balik toilet resto itu dan bertempur bagai orang “gila” di alun-alun kota.

Sejauh ini drama ini sangat kurekomendasikan, hanya saja aku berharap pengembangan ceritanya nanti tidak terlalu berlebihan hingga masih bisa dimengerti oleh penonton. Selain mengenai game, aku juga ingin tahu lebih banyak apa yang terjadi antara Jin Woo, Hyeong Seok, dan Soo Ji (mantan istri Jin Woo yang sekarang menjadi isteri Hyeong Seok dan sedang hamil tua). Bagaimana Se Joo mengembangkan game tersebut, apakah sendirian atau bersama orang lain? Ah...begitu banyak pertanyaan yang membuatku tak sabar menanti episode berikutnya XD

7 komentar:

  1. Hai mbak fanny, akhirnya bisa baca lagi di blog ini. Aq jg lagi ngikutin drama ini krn PSH,Hyun bin dan penulisnya. Secara semua drama yg ditulis SW nim nya ud aq tonton semua. Sama seperti drama2 yg sebelumnya ditulis oleh penulis Song. Pasti di awal episode kita dibuat penasaran dan mikir keras krn di drama ini selain fantasinya ada loncatan waktu yg bikin kita harus fokus nontonnya��. Sepertinya ga beda jauh jg seperti drama sblmnya yaitu W, tokoh komik bs ke dunia nyata dan musuhnya jg dr webtoon. Jgn2 nanti di drama ini, garis besarnya seperti itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bisa jadi begitu...apalagi di episode 3 terjadi sesuatu yg ngga disangka-sangka

      Hapus
  2. Yeaay...Kangen banget sama tulisan Mba Fanny.. Kapan ya bisa membaca sinopsis dari Mba Fanny seperti dulu lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe kayanya kalau sinopsis full seperti dulu agak sulit krn waktunya terbatas...untuk sementara aku coba format review ini..apalagi sekarang sangat mudah mengakses drama secara langsung, baik dr streaming site maupun medsos seperti IG

      Hapus
    2. Rasanya belum lengkap nonton suatu drama jika belum membaca ulasan dan komentar dari Mba Fanny.
      Ditunggu review episode berikutnya...
      Makasih Mba Fanny...

      Hapus
  3. horeeee... fanny nulis lagiiiii

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)