Senin, 21 Maret 2016

Sinopsis Nighmare Teacher Episode 2


Sebelumnya:
Kelas 2-3 SMA Yosan mendapatkan guru pengganti setelah wali kelas mereka terpeleset di tangga dan harus dirawat di rumah sakit. Guru pengganti tersebut bernama Han Bong Goo (Uhm Ki Joon) dan ia meminta setiap muridnya mengikuti sesi BK dengan alasan untuk mengenal mereka lebih dekat.

Tapi yang aneh, sepertinya ia sebenarnya telah mengenal mereka semua. Ia mengingat satu per satu nomor absen dan nama mereka, bahkan peringkat mereka. Dan nantinya terbukti kalau ia tahu lebih jauh dari itu.

Murid pertama yang mengikuti sesi BK adalah Kim Seul Gi. Seorang murid yang diacuhkan semua orang seakan tak terlihat, bahkan beberapa di antara mereka membullynya. Guru Han tahu itu dan ia menawarkan pada Seul Gi untuk memulai dari awal.

Ia memberi denah tempat duduk kelas 2-3 dan spidol merah lalu menyuruh Seul Gi membuat diagram pertemanannya sendiri. Ajaib. Begitu Seul Gi menghubungkan mejanya dengan meja 2 murid lain menggunakan spidol tersebut (pada denah), kedua murid itu tiba-tiba sangat baik pada Seul Gi.

Seul Gi begitu bahagia. Ia menemui Guru Han dan bertanya apakah ia bisa menulis lebih banyak diagram pertemanan. Guru Han memperbolehkan asal Seul Gi menandatangani kontrak. Begitu Seul Gi setuju, tiba-tiba jarinya berdarah seakan teriris sesuatu. Darahnya menetes pada kontrak tersebut dan menuliskan namanya. Kontrak disepakati.

Cerita lebih lengkap bisa dibaca di blog kheartbeat

Sinopsis Episode 2:

Karena sudah menandatangani kontrak dengan darahnya, Guru Han menyerahkan denah itu kembali. Ia berkata setiap garis akan membuat 2 orang terhubung. Tapi bila Seul Gi memberi tanda X pada garis tersebut, hubungan 2 orang akan berakhir. Dan hubungan yang telah putus tidak bisa diperbaiki lagi.


“Jadi pikirkan baik-baik sebelum kau membuat garisnya,” Guru Han mengingatkan.
Seul Gi melirik pada Eun Ha yang sedang asyik mengobrol bersama Park Byul dan Ah Young (Park Byul dan Ah Young adalah kedua murid yang sebelumnya sudah dibuat garis agar berteman dengan Seul Gi). Dengan wajah sebal ia membuat garis antara Eun Ha dan Park Byul lalu memberi tanda X. Begitu juga pada garis Eun Ha – Ah Young.


Tiba-tiba saja Ah Young dan Park Byul meninggalkan Eun Ha dan tidak mengacuhkannya lagi. Eun Ha bingung melihat perubahan sikap kedua sahabatnya. Diam-diam Seul Gi tersenyum sinis.

Eun Ha memanggil kedua temannya itu bahkan memarahi mereka tapi keduanya mengacuhkan Eun Ha seakan Eun Ha tidak ada. Persis seperti yang telah dilakukan Eun Ha pada Seul Gi.


“Tak terlihat. Kau ada, tapi tak ada yang melihatmu,” gumam Seul Gi.

Ia berjalan mendekati Eun Ha dan berkata pelan, “Kami tidak lagi peduli padamu.”

Kami? Kau bilang “kami”? Eun Ha berseru marah. “Apa kalian tidak dengar!!”

Kenyataannya memang tidak ada yang mempedulikan Eun Ha. Seul Gi bertanya apa Eun Ha takut karena sekarang tidak ada lagi yang berada pihaknya. “Tunggu saja. Neraka baru saja dimulai.”


Seul Gi membuat garis pertemanan lebih banyak hingga ia mendapat lebih banyak teman. Guru Han diam-diam tersenyum melihat itu semua.

Tapi tidak sampai di situ, Seul Gi membuat garis bertanda X antara Eun Ha dan teman-teman sekelas. Akibatnya sekarang Eun Ha dianggap tidak ada oleh teman-temannya. Seul Gi tertawa melihat itu semua. Hanya Ye Rim dan Sang Woo yang mengkhawatirkan kondisi ini (mereka masih selamat dari garis pertemanan Seul Gi).


Seul Gi teringat kebaikan Sang Woo saat temannya menjegalnya di kantin. Ia tersenyum lalu membuat garis antara mejanya dan meja Sang Woo. Dan tentu saja seperti yang lain, Sang Woo mendadak terpesona pada Seul Gi.

Ye Rim merasa aneh karena Sang Woo selama ini selalu mengekorinya, tapi Sang Woo yang sekarang menoleh pun tidak saat berpapasan dengan Ye Rim.


Ye Rim mencoba mendekati Sang Woo yang sedang asik mengobrol dengan Seul Gi saat istirahat. Ia beralasan mereka harus mendiskusikan foto kelas. Sang Woo meminta maaf karena ia lupa. Ye Rim berkata sepertinya Sang Woo sibuk jadi ia akan pergi saja.

“Ye Rim, tunggu...” Sang Woo melirik Seul Gi. Seul Gi berkata ia tidak apa-apa, mereka bisa ngobrol lagi nanti. Sang Woo tersenyum dan terus melihat ke arah Seul Gi yang berjalan menjauh.

“Seo SangWoo, sadarlah!” Ye Rim melambaikan tangannya di depan mata Sang Woo. Kau bilang apa, tanya Sang Woo bingung.


Seul Gi hendak membuat garis pertemanan baru (atau hendak memutus garis Ye Rim – Sang Woo?). Namun sebelum sempat melakukannya, Ye Rim mendekatinya. Ia buru-buru menyembunyikan denah itu.

Ye Rim duduk di dekat Seul Gi dan berkata  entah kenapa teman-teman mereka bersikap aneh.

“Aneh kenapa?” tanya Seul Gi ramah.

Ye Rim berkata Eun Ha sekarang sangat diam. Sang Woo juga bersikap tidak seperti biasanya. Keadaan kelas mereka benar-benar berubah.

“Tapi…kurasa mereka semua menjadi aneh, kecuali kita. Benar, kan?”


Seul Gi berkata ia tidak tahu. Ye Rim mengaku ia juga tidak tahu tapi ia memiliki firasat Seul Gi tahu sesuatu mengenai semua ini.

Seul Gi jadi marah dan bertanya apa Ye Rim menuduhnya yang telah membuat mereka semua menjadi aneh. Dan lagi sejak kapan Ye Rim pura-pura baik dekat dengannya?

“Dengar baik-baik. Selalu aku yang menjadi orang aneh. Dan kau hanya menonton. Jadi jangan berlagak kau tahu semuanya.”


Tapi apakah Seul Gi merasa bahagia mendapatkan banyak teman dengan cara seperti itu? Ia mulai merasa terganggu karena para temannya tidak benar-benar menjadi temannya. Mereka hanya menjadi pengekor yang selalu mengiyakan apa kata-katanya, tertawa tanpa peduli apa yang sedang ia bicarakan. Dan ia mulai merasa kasihan pada Eun Ha.

Karena itu ia menemui Guru Han dan memintanya untuk membatalkan kontrak. Atau diberi denah baru untuk ia memulai dari awal.


Ye Rim dan Sang Woo diam-diam mengintip mereka dari balkon. Sang Woo mengira Seul Gi-nya sedang ditegur Guru Han karena membuat kesalahan. Ye Rim menyuruhnya memfoto Seul Gi dan Guru Han diam-diam.


Guru Han menghela nafas panjang dan berkata Seul Gi tidak bisa membatalkannya. Bukankah ia sudah memperingatkan untuk memikirkannya baik-baik sebelum membuat garis.

“Meski begitu, kau terus membuat garis. Kim Seul Gi, kau yang melakukannya. Sudah terlanjur. Dan lagi, jika garisnya rusak kau tidak bisa lagi memperbaikinya (tidak bisa digambar ulang). Jadi berhati-hatilah.”


Setelah Guru Han pergi, Seul Gi membuka denahnya. Denah itu sudah dipenuhi garis merah dan garis bertanda X.

Ye Rim dan Sang Woo memeriksa foto yang baru saja mereka ambil. Anehnya wajah Seul Gi nampak jelas di sana sementara wajah Guru Han nampak kabur.


Seul Gi sekarang menjadi rebutan teman-temannya. Sang Woo dan Ye Rim berusaha membantunya. Ujung-ujungnya Sang Woo malah hendak merebut Seul Gi juga. Terjadilah saling tarik menarik.



Denah terjatuh. Seul Gi terkejut dan berusaha meraihnya. Tapi botol air minum di meja terjatuh dan airnya tumpah membasahi denah itu, tepat pada garis Sang Woo. Garis itu menjadi buram. Sang Woo seakan tersadar dan berhenti menarik Seul Gi.

Menyadari itu, Seul Gi meronta keras. Ia memungut denah dan berlari keluar. Teman-temannya berlari mengejar Seul Gi. Guru Han tersenyum di ruangannya.


Sang Woo dan Ye Rim tidak ikut mengejar. Sang Woo heran dan bertanya mengapa teman-teman mereka mengejar Seul Gi seperti itu.

“Apa kau sudah kembali normal?” tanya Ye Rim.
“Apa maksudmu?” Sang Woo balik bertanya.
“Kau juga selalu mengikutinya ke mana-mana.”
“Aku? Aku?” tanya Sang Woo tak percaya. “Kau ini ngomong apa? Hanya satu orang yang akan selalu kuikuti ke manapun.”

Siapa? Tanya Ye Rim.
“Satu-satunya ketua kelas kita, istriku, yaitu kau.”

Ye Rim berusaha menyembunyikan senyumnya dan pura-pura kesal mendorong Sang Woo. Sang Woo berlari mengejar Ye Rim sambil mengoloknya karena telah cemburu.


Seul Gi berlari hingga ke atap lalu menutup pintu. Ia terkejut saat melihat Eun Ha berdiri di atas balkon.

“Eun Ha!” Ia berlari mendekati Eun Ha dan memintanya turun karena sangat berbahaya.


“Kim Seul Gi..apa kau senang sekarang?” tanya Eun Ha, “Setelah membuat mereka semua memperhatikanmu dan membuatku tidak terlihat, apa kau bahagia?”

Seul Gi menggeleng. Ia sama sekali tidak bahagia. Eun Ha bertanya apa yang sebenarnya telah Seul Gi lakukan.

“Kau yang melakukannya, iya kan?”

Seul Gi berkata ia hanya ingin semuanya kembali seperti dulu. Ternyata awalnya ia dan Eun Ha bersahabat, berempat dengan Park Byul dan Ah Young.  Ia mengulurkan tangan memohon agar Eun Ha turun.


Eun Ha menyambut uluran tangan Seul Gi dan turun dari balkon. Fiuhhh…

Tapi rupanya perkataan Seul Gi tadi sudah cukup menjadi pengakuan bagi Eun Ha bahwa Seul Gi yang melakukan semua ini. Ia berkata satu-satunya cara mereka bisa kembali seperti dulu adalah dengan Seul Gi menghilang dari hadapannya selamanya.

“Kau mati saja,” ujarnya pelan. Ia berjalan pergi.


Sementara itu teman-teman sekelas tiba di atap dan mulai memperebutkan Seul Gi. Seul Gi ditarik kesana kemari.

Denah kembali terjatuh dari tangan Seul Gi. Seul Gi panik melihat denah itu terinjak-injak. Denah itu mengenai lantai basah dan robek.


Tiba-tiba mereka semua berhenti menarik Seul Gi dan seperti robot meninggalkan Seul Gi sendirian. Seul Gi memungut denah yang sudah hancur itu dan menangis tersedu-sedu.

Ia berlari kembali ke kelas, namun tidak ada satupun yang mempedulikannya. Mereka semua benar-benar tidak melihatnya sekarang. Meski Seul Gi berteriak sekuat tenaga, tidak ada reaksi dari mereka.


Keesokannya, keadaan di kelas 2-3 berlangsung seperti biasa. Tidak ada seorangpun yang menyadari teman mereka berkurang satu.

Ye Rim merasa ada teman sekelasnya yang menghilang. Tapi sebagaimana kerasnya ia mengingat, ia tidak ingat nama teman tersebut atau bagaimana sikap teman itu terhadapnya. Ia tidak ingat apapun.

Di luar jendela terlihat sosok Seul Gi jatuh dari atas. Tapi tak seorangpun menyadarinya.

“Apakah semua ini benar-benar terjadi? Ataukah hanya mimpi buruk?”

Guru Han membopong tubuh Seul Gi dan membawanya pergi.


Saat bercanda bersama Sang Woo, Ye Rim tak sengaja melihat tulisan di meja Seul Gi. “Jangan ke ruang BK.”

Ye Rim tertegun.


Sementara itu, terkunci di dalam cermin,  roh Seul Gi berteriak-teriak histeris. Di dinding terpajang foto tua sebuah kelas bersama gurunya. Guru Han.


Komentar:
Wow,…interesting….

Jadi siapakah Guru Han itu? Apa ia penyihir? Iblis pengumpul jiwa? Malaikat maut? Hantu penunggu sekolah?

Seul Gi akhirnya mengalami nasib yang tragis. Rohnya terperangkap dan keberadaannya di dunia seakan tidak meninggalkan bekas. Awalnya ia hanya ingin mengembalikan keadaan seperti semula. Tapi dendam dan keserakahannya membuatnya tak bisa mengendalikan keinginannya dan akhirnya membawa petaka.

Anehnya, Guru Han sudah memperingatkan sejak awal untuk berhati-hati dan memikirkan baik-baik sebelum membuat garis. Tapi di saat yang sama, ia sepertinya jelas menyadari sifat manusia yang tidak pernah puas. Karena itu ia tersenyum ketika Seul Gi terus membuat garis dan ketika keadaan berada di luar kendali.

Kupikir hanya Iblis yang bisa menawarkan hal seperti itu. Terlihat baik dan menawarkan jalan keluar, namun ujung-ujungnya maut.

Keunikan lain drama ini adalah settingnya. Settingnya hanya pada kelas 2-3 SMA Yosan. Tidak ada kelas lain, tidak ada guru lain, tidak dibicarakan adanya keluarga. Drama ini benar-benar hanya terfokus pada apa yang terjadi di kelas setelah Guru Han menjadi guru pengganti di kelas mereka.

Mungkin karena  drama ini hanya terdiri dari 12 episode dengan setiap episodenya hanya 15-20 menit. Karena itu tidak dibicarakan hal lain selain misteri yang terjadi di kelas mereka.

Kira-kira apa lagi yang akan terjadi di kelas Ye Rim? Apakah jiwa yang sudah tertangkap oleh Guru Han dapat dibebaskan? Apakah Ye Rim juga akan menjadi salah satu korban? Atau hanya ia yang bisa menghentikan Guru Han mengingat hanya ia yang merasa aneh dengan apa yang telah terjadi.

Dan lagi apakah semua ini benar-benar terjadi? Ataukah benar hanya mimpi buruk?


Note: Aku membuat sinopsis drama ini bergantian dengan Putri (kheartbeat). Karena subtitlenya agak lama, sinopsisnya juga tidak bisa cepat ya^^

5 komentar:

  1. Wah, guru han memang dr awal kemunculannya bikin penasaran. Kalo menurut ku sih guru han itu samcem perantara utk mengajari hal hal ke kita *ini apa sih wkwk* tp aku curiga juga kenapa dia menghilangkan semua ingatan orang ttg seul gi. Kalo gitu dia ada niat jahat juga dong. Aish, drama ini tayang setiap hari apa aja mba?

    BalasHapus
  2. Mian Uni. .. aku mw tanya uni g buat sinop drama yang Jong ki oppa? Padahal berharap banget uni buat sinop y :(

    BalasHapus
  3. Welcome back mba fannn....^^ dah kangen ma sinop bikinan mba fanny nih...fighting!!lanjut trs ya mba?? :*

    BalasHapus
  4. Aneh juga sich, siapa sosok asli guru han? Apa dia juga menjual jiwa nya?

    BalasHapus
  5. Jd penasaran nie episode berikut berikutnya

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)