Rabu, 09 Desember 2015

Sinopsis Oh My Venus Episode 7

 ki-00215

Setelah kiss yang mengejutkan itu, Joo Eun tertegun tak sanggup berkata-kata sambil menatap Young Ho. Sementara Young Ho dengan santai memasangkan kembali kacamata Joo Eun.

“Lepas bajumu,” ujar Joo Eun. Eh?!

Bahkan Young Ho terkejut dengan permintaan berani Joo Eun. Joo Eun makin galak menyuruh Young Ho melepas bajunya.

ki-00005ki-00009 

Young Ho senyum-senyum sepanjang perjalanan pulang. Sementara Joo Eun terus menutupi dirinya dengan jaket Young Ho. Ooo…buat bersembunyi toh…kirain XD

Sampai tiba di rumah pun Joo Eun tak sanggup melihat Young Ho. Ia berlari masuk ke kamarnya sambil mengucapkan selamat malam. Tak lama kemudian pintu dibuka dan ia meletakkan jaket Young Ho (yang tadi ia gunakan untuk bersembunyi) di lantai depan pintu.

Young Ho mengambil jaketnya. “Selamat malam,” katanya.

Joo Eun mendengarnya karena ia duduk di balik pintu. Jantungnya berdebar kencang mengingat kiss tadi.

ki-00010 ki-00018

Dan jantungnya terus berdebar hingga ia tidak bisa tidur. Wajahnya terasa panas. Ia mengira itu karena penyakitnya. Tapi ketika ia bertanya pada mbah google apa gejala penyakit hipotiroid, ternyata salah satunya adalah detak jantung yang menurun.

Ia menoleh dan melihat Young Ho berbaring di sampingnya. Ia berbaring menghadap Young Ho. Young Ho melepas kacamata Joo Eun dan memegang pipinya. Joo Eun memonyongkan bibirnya dan memejamkan mata siap menerima kiss kedua. Sayang, bunyi perutnys merusak momen tersebut. Saat ia melihat Young Ho kembali, Young Ho sudah tidak ada.

Ia menoleh ke belakangnya. Young Ho berjongkok di dekat tempat tidurnya. Joo Eun serta merta memonyongkan kembali bibirnya. Young Ho tersenyum sambil mengelus pipi Joo Eun.

“Sit up 50 kali. Mulai! Up!!” ujar Young Ho galak.

Joo Eun terbelalak kaget. “Ya, coach-nim!” Ia pun langsung sit up.

 ki-00027 ki-00033

….49... Joo Eun terbangun. Ya ampun antara lega dan kasian. Lega karena itu hanya mimpi. Bayangin malunya Joo Eun kalau itu bener kejadian ;) Dan kasian karena dalam mimpi pun Joo Eun harus sit up >,<

Ia memejamkan matanya kembali untuk melanjutkan tidur. Terdengar suara Young Ho di luar yang memberitahu Ji Woong kalau Joo Eun belum bangun juga. “Ma’am, bangun!!” seru Ji Woong.

Joo Eun bangun dan membersihkan wajahnya. Ia bahkan memakai bedak dan parfum sebelum keluar kamar. Padahal ia belum mandi.

Young Ho sudah menunggunya di depan kamar dan menyapa selamat pagi. Joo Eun membalas sapaannya tanpa berani menatap Young Ho.

Young Ho berterimakasih atas hadiah Joo Eun kemarin, dan sekarang gilirannya memberi hadiah. Joo Eun bertanya-tanya dalam hatinya hadiah apa itu…sesuatu yang manis? Atau kiss?

ki-00034 ki-00038

Timbangan. Young Ho menyuruh Joo Eun menimbang berat badan. Lalu ia mengendus-endus dan bertanya kenapa Joo Eun memakai parfum di pagi hari. Joo Eun kesal dan balik berkata ia juga ingin tahu kenapa.

Young Ho menarik Joo Eun ke atas timbangan. Dan hadiahnya pun berlanjut dengan latihan di atas treadmill. Joo Eun berlari sambil menggerutu. Kenapa ada orang yang begitu tanpa ampun?

“Bagaimana bisa kau bertambah 1,8 kilo hanya dalam satu hari?” ujar Young Ho.

Joo Eun berkata ia terlalu banyak minum air kemarin. Ia juga mengatakan pendapat orang-orang kalau ia akan mati jika berat badannya terus turun.

“Kau tidak akan mati,” sergah Young Ho.

Joo Eun menjelaskan bahwa maksudnya adalah 1 hari saja ia ingin bebas. Young Ho bertanya apakah tubuh Joo Eun benda sekali pakai yang bisa dibuang? Apa Joo Eun hanya akan menggunakan tubuhnya satu kali lalu dibuang? Bukankah lebih baik menjaga tubuhnya yang digunakan seumur hidup agar selalu dalam kondisi prima?

“Kau kan tidak akan hidup denganku seumur hidupku,” ujar Joo Eun. “Tapi sikapmu seperti itu…”

Itu sesuatu yang belum pasti, sahut Young Ho. Joo Eun sadar ia tidak akan menang berdebat dengan Young Ho. Dengan kesal ia menjalankan kembali treadmillnya. Saking kesalnya ia menjalankan treadmillnya terlalu kencang hingga ia mundur ke belakang.

Tentu saja ksatria Young Ho menangkapnya. Joo Eun terkejut.

“Apakah ini “back hug” yang selalu dibicarakan orang?” tanya Young Ho tenang. Ia mendorong Joo Eun kembali ke atas treadmill.

ki-00045 ki-00051

Tiba di kantor, Miss Hyun Jung (sekretaris Joo Eun) melaporkan kalau Soo Jin saat ini sedang mendapat masalah. Ternyata ibu korban penganiayaan yang dilakukan puteri kaya kliennya marah-marah penuh emosi karena Soo Jin selaku pengacara puteri kaya itu memberi uang kompensasi.

Ibu korban menginginkan permintaan maaf, bukan uang. Puterinya tidak bersalah tapi dihina dan dianiaya tanpa ada permintaan maaf sedikitpun. Dan kompensasi itu pun diberikan hanya setelah media memberitakan kejadian itu. Soo Jin hanya duduk mematung tanpa mengatakan apapun.

Joo Eun masuk dan mengajak ibu korban berbicara diluar karena marah-marah seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah. Ia mengajak ibu itu duduk minum kopi.

Ibu korban mulai bercerita kalau puterinya dijambak dan diseret hingga setengah wajahnya penuh luka. Lalu dilempar sepatu. Padahal puterinya belum menikah dan hanya seorang petugas customer service. Ia tahu orang kaya memiliki keuntungan dan kelebihan. Ia tidak peduli dihina atau direndahkan.

Tapi orang kaya itu hanya menyerahkan uang dan sekotak obat herbal melalui Soo Jin. Uang itu memang berjumlah besar dan akan sulit memperoleh uang sebanyak itu tidak peduli seberapapun mereka menghemat.

“Tapi setidaknya….ia harus minta maaf. Itu adalah hal yang seharusnya dilakukan manusia pada sesamanya,” kata ibu itu sambil menangis.

ki-00054 ki-00057

Joo Eun diam sesaat lalu ia menyarankan agar ibu itu menerima uang tersebut.

“Tapi perpanjang kasus ini selama mungkin. Pastikan Ibu mendapat sebanyak mungkin uang dari mereka. Jika Ibu melakukannya, mereka akan meminta maaf dan uang kompensasi pun akan meningkat.”

Joo Eun berkata orang-orang itu tidak akan berubah. Setidaknya ibu itu bisa merasa lebih baik meski sedikit. Apakah itu akan berhasil, tanya ibu itu.

“Percayalah bahwa itu akan berhasil dan semua akan baik-baik saja. Semuanya mungkin asalkan kita bertekad. Jika tidak, Ibu akan merasa terus menjadi korban. Aku minta maaf karena mengatakan semua ini sebagai seorang pengacara. Dan aku lebih minta maaf karena ini adalah pilihan terbaik dalam situasi seperti ini.”

Ibu itu lebih tenang dan berterimakasih karena Joo Eun sudah meminta maaf.

ki-00064 ki-00065

Apa yang dialami ibu itu ternyata pernah dialami keluarga Joo Eun. Ayah Joo Eun sepertinya meninggal dalam kecelakaan di tempat kerja. Namun perusahaan hanya memberi kompensasi uang dan malah menyalahkan ayah Joo Eun yang tidak berhati-hati.

Waktu itu ibu Joo Eun sangat marah. Ia menangis dan meminta mereka mengembalikan suaminya. Orang yang membawa uang kompensasi itu berkata perusahaan tidak bisa disalahkan dalam hal ini dan sudah berbaik hati memberikan uang kompensasi. Ia menyerahkan kartu namanya. Dan ia seorang pengacara.

Joo Eun ketika itu masih seorang pelajar. Ia menangis melihat ibunya menangis dan juga atas perlakuan yang mereka terima. Hmmm…mungkinkan peristiwa ini yang mendorong Joo Eun untuk menjadi seorang pengacara?

Mengingat itu semua membuat Joo Eun jadi sedih. Ia menelepon ibunya. Ibunya sedang sibuk mempersiapkan toko yang akan dibuka bersama adiknya, Jae Hyuk. Mendengar suara ibunya yang berceloteh cerewet membuat mood Joo Eun kembali baik. Ia kembali tersenyum.

ki-00071 ki-00072

Sekembalinya ke kantor, ia berbicara dengan Soo Jin. Ia mengingatkan kalau mereka dulu berusaha untuk menjadi pengacara yang baik. Soo Jin dengan ketus berkata ia tidak ingin naik mesin waktu (mengingat masa lalu) bersama Joo Eun. Ia juga mengingatkan ia pernah mengatakan siapapun yang melakukannya (mewakili orang kaya itu) tidak akan mengubah apapun.

Ia tahu Joo Eun tadi berbicara dengan ibu korban. Karena itu ia menyuruh Joo Eun yang memberikan uang kompensasi pada ibu itu. Ia berkata kliennya akan meminta maaf secara resmi dan uang itu seharusnya cukup.

Joo Eun tak habis pikir dengan sikap Soo Jin. Apa Soo Jin benar-benar tidak akan meminta maaf? Tidak apa-apa Soo Jin merebut kekasihnya tetapi….

Soo Jin berkata itu adalah masalah pribadi jadi ia harus menjelaskan. Ia menekankan ia tidak pernah mencuri Woo Shik dari Joo Eun. Woo Shik sendiri yang melakukannya.

“Kenapa? Apa kau merasa dijahati setelah ia tercuri darimu? Apakah menyakitkan untuk tidak dicintai? Apa yang pernah kaumliki, orang lain juga boleh memilikinya.”

Joo Eun berkata Soo Jin seharusnya mengubah hanya penampilan luarnya, kenapa kepribadiannya juga berubah? “Kau tidak pernah sedangkal dan tidak dewasa seperti ini.”

Soo Jin bertanya bukankah dunia ini memang dangkal. “Bukan…dunia ini sederhana. Kau menerima cinta, atau kau tidak menerimanya.”

“Yang kaukatakan seharusnya...kau mencintai atau kau tidak mencintai. Kau bilang kau tidak ingin menelusuri masa lalu. Lalu kenapa kau melakukannya?” ujar Joo Eun. Mantap…

Fokus Soo Jin adalah untuk dicintai. Karena itu ia selalu goyah setiap kali merasa Woo Shik tidak benar-benar mencintainya. Sedangkan bagi Joo Eun, pilihan yang benar adalah mencintai atau tidak mencintai. Dan itu ada hubungan dengan masa lalu mereka. Soo Jin tidak pernah merasa dicintai sementara Joo Eun selalu dicintai orang-orang…hanya saja dengan keadaan berbalik seperti sekarang, Soo Jin ternyata tetap saja merasa tidak dicintai.

ki-00084 ki-00086

Nenek Young Ho sedang bersembahyang di kuil (mendoakan ibu Young Ho) ketika ia merasa ada seseorang ikut berlutut di sampingnya. Ia tahu itu adalah cucunya.

Ia tidak mengatakan sepatah katapun bahkan ketika Young Ho membantunya menuruni tangga. Namun tangisnya tak tertahankan ketika Young Ho memeluknya dengan lembut.

“Apa Nenek masih marah?” tanya Young Ho.

“Anak nakal. Membuatku khawatir saja,” Nenek menangis sambil memukuli tangan cucunya yang memeluknya. Sekretaris Min senyum terharu melihatnya.

ki-00089 ki-00092

Young Ho berkata pada neneknya kalau ia tidak suka rumah sakit. Nenek berkata ia sangat tahu itu. Ia membelai pipi cucunya.

“Kau kehilangan ibumu saat kau sangat membutuhkannya. Kau menghabiskan setengah waktu hidupmu di rumah sakit untuk operasi dan rehabilitasi. Tapi bagaimana lagi…ibumu tidak ada dan nenekmu juga tidak akan lama lagi hidup di dunia ini. Ini adalah keinginan terakhirku.”

Young Ho berkata ia akan membangun pusat-pusat kanker dan pusat-pusar terapi fisik. Ia bergurau bisa-bisa ia merusak Gahong, perusahaan yang sudah begitu susah payah dibangun oleh ibu dan neneknya.

Nenek terharu mendengarnya karena itu artinya Young Ho akan mengabulkan permintaan terakhirnya untuk mewarisi Gahong. Young Ho meminta neneknya tidak terlalu sering datang ke tempat ini (berlutut) karena tidak baik untuk persendiannya.

Nenek menangis meminta maaf dan berterima kasih pada Young Ho. Young Ho memeluknya.

Ia berjalan turun, diikuti iringan-iringan mobil Sekretaris Min dan anak buahnya. Young Ho membayangkan dirinya saat kecil dulu terpincang-pincang menuruni jalan yang sama.

ki-00100 ki-00102

Joon Sung berlatih dengan sangat keras. Ji Woong mengingatkannya agar tidak terlalu berlebihan karena pundaknya belum sembuh dengan sempurna. Joon Sun menenangkan kalau ia tidak apa-apa.

“Mr. Snake!!” seru seseorang.

Siapa lagi kalau bukan si bintang iklan Jang Yi Jin? Dan ia nampak marah. Kali ini kenapa lagi?

Orang-orang mengenali Yi Jin dan hendak memotretnya. Manajernya berusaha menasihati kalau Joon Sung saat ini sedang latihan dan Yi Jin juga ada jadwal lain. Yi Jin tidak peduli.

“Aku dibutakan oleh amarah saat ini. Pria itu menolakku dua kali!!!” Tunjuknya pada Joon Sung.

ki-00109ki-00110 

Rupanya Joon Sung kembali menolak tampil di iklan. Ia berkata saat ini ia tidak punya waktu untuk itu. Tapi Yi Jin tak bisa mengerti karena semua orang ingin beriklan bersamanya. Ia bertanya apakah Joon Sung sedang ada masalah.

“Kurasa kita tidak sedekat itu,” ujar Joon Sung.

Yi Jin nampak sangat marah dan berusaha menahan tangisnya mendengar kata-kata Joon Sung itu. Joon Sung jadi tak enak hati. Ia berkata ia hanya akan tampil dalam iklan cetak dan meminta maaf jika sudah membuat Yi Jin tersinggung.

“Apa lagi yang harus kulakukan? Apa gunanya jadi juara kalu kau begitu lemot membaca situasi,” Yi Jin mulai menangis.

“Jang Yi Jin-sshi? Apa ada masalah?” tanya Joon Sung bingung.

Yi Jin malah bersandar ke dada Joon Sung dan memangis kalau harga dirinya terluka. “Apa yang harus kulakukan agar kita jadi dekat? Aku ini penggemarmu, dasar bodoh!!” 

Ji Woong melihat itu dan terus mengolok-olok Joon Sung bahkan hingga mereka tiba di rumah.

ki-00125ki-00133

Mereka tiba bersamaan dengan Young Ho dan ketiganya dikejutkan oleh Joo Eun yang berlari-lari membawa tasnya sambil mengenakan masker penutup hidung. Ketiganya langsung mengernyit disergap bau tak sedap dari tas Joo Eun.

Joo Eun meminta maaf dan ia berusaha mencuci tasnya. Setelahnya ia menanyakan pendapat ketiganya apakah baunya masih tercium. Pasti masih karena ketiganya terus menutup hidung mereka.

“Ma’am apa tasmu BAB?” tanya Ji Woong. Bwahahaha XD

Joo Eun berkata itu bau dari jeruk yang hancur dan bocor. Jeruk? Kok separah itu? “Tahun lalu….” Joo Eun menambahkan. Ji Woong dan Joon Sung langsung kabur.

ki-00137 ki-00139

Young Ho bertanya bagaimana bisa Joo Eun mencuci tas kulit dengan air. Apa itu tas bermerk hingga Joo Eun tak rela membuangnya? Joo Eun berkata itu adalah tas yang ia gunakan saat ia memenangkan kasus pertamanya. Sejak itu ia menggunakan tas itu setiap kali ada sidang penting.

Pandangan Joo Eun teralih pada kursi pijat Young Ho dan teringat kedekatan mereka saat itu. Young Ho juga. Ia berdiri dan berkata Joo Eun pasti menang dalam sidang karena dengan bau seperti itu Joon Eun akan “mematikan” semuanya. Tas itu senjata maut.

Akibat kursi pijat itu, Joo Eun jadi teringat dengan kiss-nya malam itu. Ia mengomel karena sampai sekarang tidak ada penjelasan atau reaksi kelanjutan dari Young Ho.

“Apa dia hilang ingatan? Apa hanya aku yang kiss?” celotehnya kesal.

“Ma’am, cepat ke sini!” terdengar Ji Woong memanggilnya.

Joo Eun keluar dan melihat Ji Woong sedang olahraga di depan TV. Ia berkata ia menemukan video senam untuk menurunkan lemak perut. Joo Eun mengelus perutnya dan berkata lemak perutnya sudah tidak seburuk itu.

Ji Woong bertanya apakah Joo Eun suka dance. Joo Eun berkata ia bisa sedikit. Ia melihat video itu dan berkata gerakannya seperti Macarena.

Ji Woong bingung karena tak tahu Macarena. Ayo di sini siapa yang tahu Macarena? *ikut ngacung*

“Hanya orang tua yang tahu lagu itu,” sela Young Ho. Ia berkata ia akan mencari udara segar….karena bau itu. Yeee…udara segar atau tas baru??? XD

Ditinggal Young Ho, Ji Woong dan Joo Eun tak menyia-nyiakan kesempatan bergoyang heboh di depan TV.

ki-00147  ki-00153

Young Ho melihat cangkir kopi Joo Eun yang semalam tertinggal di mobilnya. Ia teringat perkataan Joo Eun bahwa Young Ho tidak tahu manisnya kehidupan. Ia ingin pelan-pelan di lampu kuning, daripada berhenti di lampu merah atau melaju dalam kecepatan tinggi di lampu hijau.

Young Ho merenung di tepi Sungai Han. Ia teringat pada perkataan Neneknya hari ini. Ketika Sekretaris Min menelepon untuk menanyakan keputusannya, Young Ho memutuskan untuk mengikuti keinginan neneknya.

Joo Eun berlatih mengangkat kakinya selama mungkin. Ia akhirnya tak kuat lagi dan menurunkan kakinya. Ia teringat pada percakapannya dengan Young Ho saat latihan.

ki-00162ki-00163

Young Ho menyuruhnya latihan squat. Joo Eun berkata ia tidak kuat lagi tapi Young Ho berkata Joo Eun baik-baik saja dan menyuruh Joo Eun mengambil posisi yang tepat.

Joo Eun bertanya-tanya dalam hatinya apakah peristiwa semalam hanya mimpi. Young Ho semalam menciumnya tpai kenapa sekarang melatihnya habis-habisan?

Young Ho memegang pundak Joo Eun dan bertanya apakah Joo Eun memikirkan yang tidak-tidak hanya karena ia mendesak Joo Eun ke dinding. Joo Eun menyindir Young Ho yang pasti sedang memikirkan sesuatu.

Young Ho mengajari Joo Eun cara berdiri dengan postur yang baik. Jika Joo Eun melatih postur tersebut sesering mungkin. Latihan itu baik untuk tulang belakang. Berikutnya mereka akan melatih lemak perut.

ki-00165ki-00164   

Young Ho pulang membawa sesuatu. Ia hendak menggantungkannya di pintu kamar Joo Eun tapi tiba-tiba pintu kamar Joo Eun terbuka. Joo Eun terkejut.

“Kukira ada pencuri atau semacamnya.”

“Pencuri macam apa yang memberikan sesuatu?”

Barulah Joo Eun melihat kantung yang dipegang Young Ho dan bertanya apa itu. Ayo tebaaaak!!

Pinteeeer… isinya tas^^ Young Ho berkata ia tidak suka ada tas bau di rumahnya. Lalu ia bergerak mendekati Joo Eun…sangat dekat hingga jantung Joo Eun kembali berdebar kencang. Young Ho sih santai saja menutup pintu kamar Joo Eun. Alasannya? Karena bau.

Joo Eun masih merasakan debaran itu…dengan gugup ia kembali bertanya apa yang dibawa Young Ho.

“Apakah bertanya padahal kau sudah tahu jawabannya merupakan hobimu?” Young Ho menyerahkan kantung pada Joo Eun. “Ini adalah tas dan semalam adalah kiss.”

Joo Eun berkata ia bertanya bukan karena ia tidak tahu. Di Amerika orang-orang biasa menyapa seperti itu. “Sedalam itu? Yang benar saja,” ledek Young Ho.

Joo Eun mulai protes tadi pagi Young Ho bersikap seakan tidak ada apa-apa. Belum lagi ada Anna Sue. Young Ho menjelaskan kalau ia dan Anna Sue hanya teman. “Teman yang cukup dekat hingga bisa kiss, kan?” sindir Joo Eun.

Young Ho mendekati Joo Eun. Ia berbisik ia sudah membuatnya cukup jelas semalam. Apa ia perlu melakukannya lagi?

ki-00174 ki-00176

“Kau pasti sudah gila,” gumam Joo Eun. Takut terdengar oleh yang lain.

Young Ho bertanya kenapa Joo Eun keluar semalam ini. Joo Eun beralasan ia hendak mengambil si Brengsek (boneka…hm Young Ho?). Apa kau kesepian? Tanya Young Ho.

Joo Eun berkata ia tidak ingin kedinginan. Dan si Brengsek benci kedinginan. Young Ho terdiam. Joo Eun bertanya apakah semua baik-baik saja.

“Ada sesuatu yang ingin kukatakan tapi aku tidak tahu bagaimana mengatakannya.”

Joo Eun berkata hari ini bukan satu-satunya hari, Young Ho bisa mengatakannya besok. Young Ho mengangguk dan membelai pipi Joo Eun. “Selamat malam, Daegu Venus.”

Joo Eun melihat di kantung itu ada tulisan: aku benci kekalahan. Diam-diam ia berterimakasih pada Young Ho.

ki-00178 ki-00179

Keesokan paginya Joon Sung dan Ji Woong mengkeret begitu melihat Joo Eun membawa tasnya. Joo Eun berkata itu tas yang berbeda. Keduanya kembali tenang.

Joo Eun melihat Joon Sung bertambah kurus dan ia mengkhawatirkannya. Joon Sung berkata apa lagi yang harus ia lakukan karena ini adalah pekerjaannya. Joo Eun menyemangati Joon Sung.

Ia bertanya di mana Young Ho. Mereka berkata Young Ho akan makan belakangan. “Karena Ma’am BAB di tasmu kemarin,” ujar Ji Woong. Joo Eun bertanya apakah Young Ho sakit. Joon Sung menenangkan Joo Eun agar tidak khawatir.

Young Ho sedang duduk membaca di kamarnya sambil menghangatkan kakinya dengan lampu pemanas. Ia mendengar suara ceria Joo Eun saat berpamitan pada teman-temannya. Ia tersenyum. Buku yang dibacanya adalah “Kisah Bagaimana Kakekku Bebas dari Penjara”.

ki-00184ki-00185 

Joo Eun memenangkan kasusnya. Ia menuruni tangga dengan riang tapi teringat pesan Young Ho agar pelan-pelan saat menuruni tangga karena tidak baik untuk persendiannya (karena berat badan Joo Eun).

Hyun Woo menelepon dan mengabari kalau ibu mertuanya masik rumah sakit. Kali ini ia tidak akan mengalah meski ibu mertuanya menyangkal. Ia meminta bantuan Joo Eun untuk melakukan sesuatu di sekloah Min Joon. Mantan suaminya tidak bisa dihubungi setiap kali ia membutuhkannya.

Joo Eun tahu acara di sekolah hari ini adalah orangtua membicarakan pekerjaan mereka. Bagaimana ia bisa menjelaskan pekerjaan seorang pengacara pada anak-anak TK? Bahkan ia sendiri tidak yakin sebenarnya apa tugas seorang pengacara.

Ia makin bingung saat mendengar ayah juga harus hadir dalam acara tersebut. Hyun Woo mengeluh apakah ia bisa membeli ayah di suatu tempat. Joo Eun berjanji untuk membantu dan menyuruh Hyun Woo pergi menjenguk ibu mertuanya.

Joo Eun menelepon Joon Sung dan meminta bantuannya. Hehe…anak-anak itu bengong melihat Joon Sung dan Ji Woong berdiri di depan mereka. Joo Eun dan Young Ho berdiri bersama para orangtua anak-anak lain.

Young Ho meledek ia melihat kemiripan antara Min Joon dan Joo Eun (mirip tembemnya) dan mengatakan ia jadi merindukan tampang Joo Eun yang dulu. Joo Eun cemberut.

“Kudengar kau mengkhawatirkanku pagi ini,” kata Young Ho. Joo Eun beralasan jika Young Ho sakit maka tidak ada yang melatihnya.

Tasmu bagus, kata Young Ho. Wanita yang memakainya lebih cantik, sahut Joo Eun. Young Ho bertanya apakah Joo Eun menang. Tentu saja, kata Joo Eun bangga.

Giliran Joon Sun dan Ji Woong untuk memperagakan pekerjaan mereka. Joo Eun memperkenalkan mereka sebagai paman-paman Min Joon. Young Ho berkata pengacara memang tahu cara berbohong. Joo Eun berdalih teman-temannya artinya paman-paman Min Joon.

“Teman yang cukup dekat untuk kiss?” ledek Young Ho. Joo Eun cepat-cepat menutup mulut Young Ho dengan tangannya. Tapi Young Ho menjilat tangan Joo Eun sebagai pembalasan waktu itu. Joo Eun melap tangannya di jaket Young Ho hahahaha XD

Joon Sung mulai menjelaskan apa itu bela diri. Saat ia hendak membeberkan sejarah bela diri, Ji Woong cepat-cepat memotongnya supaya anak-anak itu tidak ketiduran. Mereka pun memperagakan dengan penuh semangat seni bela diri…ehm…perkelahian…Untunglah tenyata anak-anak menyukai pertunjukan mereka dan bertepuk tangan.

ki-00193 ki-00204

Young Ho mengantar keduanya. Min Joon bertanya pada Joo Eun siapa Young Ho. Joo Eun berkata Young Ho orang yang baik meski cara bicaranya seperti itu.

Joo Eun meminta Young Ho mengantar mereka ke suatu tempat. Ia sudah berjanji akan membawa Min Joon ke sana sejak sebulan lalu.

Mereka pergi ke pameran figurin superhero. Joo Eun bertanya pada Young Ho mana yang paling ia sukai: Superman, Batman, atau Iron Man?

“Aku hidup mewah seperti Iron Man, penuh kerahasiaan seperti Batman, dan mungkin lebih tampan dari Superman.”

Mereka bertiga berpose meniru gaya para superhero. Young Ho mengamati kedekatan Joo Eun dan Min Joon, dan sepertinya ia terkesan.

ki-00211 ki-00217 

Young Ho mengantar keduanya dan melihat keduanya tertidur. Hyun Woo menelepon. Ibu mertuanya penuh memar bahkan tangannya di-gips. Hyun Woo frustrasi karena meski sudah seperti itu, ibu mertuanya tidak mau menuntut. Belum lagi tidak ada yang menjaganya.

Joo Eun mengerti. Ia akan menginap menemani Min Joon. Hyun Woo sangat berterimakasih dan merasa lebih tenang.

Tiba-tiba Joo Eun meringis kesakitan. Kakinya kram. Young Ho cepat-cepat membantunya dan wajahnya terlihat khawatir.

Joo Eun menggendong Min Joon yang masih tidur. Young Ho menyarankan agar ia saja yang menggendong Min Joon atau dibangunkan karena tidak akan baik bagi persendian Joo Eun. Tapi Joo Eun tidak mau. Ia berterima kasih pada Young Ho untuk hari ini. Young Ho berkata hari ini Joo Eun sudah cukup berolahraga dan menyuruhnya tidur.

Untunglah Min Joon terbangun dan meminta ke toilet. Joo Eun menurunkan Min Joon dan pamit pada Young Ho.

Young Ho tersenyum melihat Joo Eun berlari-lari kecil menuntun Min Joon. Dan dalam perjalanan pulang ia nampak kesepian.

ki-00221 ki-00226

Soo Jin berusaha menghilangkan stressnya dengan makan coklat. Ia teringat percakapannya dengan Joo Eun dan itu membuatnya kembali sedih. Ia tertegun saat melihat Woo Shik sudah menunggunya. Woo Shik berkata ia akan mengantar Soo Jin tapi ia harus segera kembali ke kantor.

Young Ho sedang berganti pakaian saat Joo Eun mengirim pesan selamat malam. Young Ho membiarkannya dan melanjutkan berganti pakaian.

“Kenapa kau tidak membalas saat aku mengatakan selamat malam?”

“Aku tidak bisa cepat membalas karena sedang berganti pakaian.”

Joo Eun bertanya apakah Young Ho tahu janji yang ia buat dengan Ji Woong. Young Ho meminta Joo Eun berhenti berkonspirasi karena apa yang dilakukan Joo Eun bukanlah untuknya. Selama ini ia cerewet demi kesehatan Joo Eun semata.

Tapi Joo Eun tidak menyerah. Ia mengajak Young Ho pergi berkemah jika ia berhasil menurunkan berat badannya 5 kilo lagi sebelum salju pertama turun. Young Ho mengalah dan mengiyakan. Joo Eun tersenyum senang. Selamat malam, bisiknya pada ponselnya.

“Aku berterimakasih sejak pertama kali kita bertemu, Malaikat Berotot John Kim, Young Ho-sshi, Coach-nim.”

Young Ho membaca pesan tersebut dan nampak galau.

ki-00234 ki-00235

Direktur Choi (kakak ibu tiri Young Ho) berusaha mengumpulkan dukungan. Niatnya adalah mengumpulkan sebanyak mungkin saham di pihak mereka. Woo Shik yang adalah bawahan Direktur Choi juga membantu dengan mengatakan akan menyelidiki mengenai Young Ho.

Meski begitu ia ragu apakah adik Direktur Choi tidak apa-apamereka melakukan ini. Direktur Choi menghela nafas panjang dan berkata adiknya tidak pernah tidak apa-apa.

Nyonya Choi menemani ayah Young Ho ke suatu acara. Suasana dalam mobil bisa diduga sangat kaku. Bahkan saat Young Joon menelepon ibunya dan ingin berbicara dengan ayahnya, ayah Young Ho hanya berbicara singkat: “Apa semua baik-baik saja? Selalu awasi sikapmu.” Nyonya Choi juga memanggil suaminya dengan sebutan Direktur Kim.

ki-00269 ki-00238

Joo Eun bersemangat berolahraga demi menurunkan berat badannya. Dan lebih lagi karena Young Ho berjanji untuk berkemah dengannya. Ia mendapat pesan Soo Jin untuk segera datang ke ruang pertemuan karena itu perintah langsung dari Presdir.

Sebelum masuk ruang pertemuan, ia mendapat pesan dari Young Ho kalau ia akan pulang terlambat jadi Joo Eun berlatih sendirian. Joo Eun mengiyakan lalu masuk ke ruang pertemuan. Di dalam sudah ada Joo Eun dan senior mereka.

Soo Jin berkata hari ini mungkin ada rapat. Joo Eun menyindir ia tidak menyangka pekerjaannya begitu dikenal (hingga ia yang ditugasi terus). Soo Jin berkata mereka membutuhkan orang yang bisa menjaga rahasia untuk kasus ini.

“Kau tahu aku orang yang sangat setia,” sindir Joo Eun.

ki-00239 ki-00241

Pintu dibuka. Ternyata Chief Min yang masuk bersama beberapa bawahannya. Jangan-jangan….

Chief Min memperkenalkan Direktur Gahong cabang medis. Direktur itu melangkah masuk dan sudah bisa diduga, Young Ho.

Young Ho dan Joo Eun sama-sama terkejut. Begitu juga Soo Jin. Saking shocknya, Joo Eun permisi sebentar dan keluar ruangan. Ia teringat sebenarnya Young Ho sudah pernah mengatakan kalau ia anak keluarga kaya dan juga kata-katanya saat pameran figurin. Lalu kata-kata Young Ho bahwa Joo Eun berada di luar dunia saat berada di suite bersamanya.

ki-00252 ki-00253

Joo Eun menekan tombol lift. Kau mau ke mana, Young Ho menarik tangannya. Joo Eun berkata ia tidak tahu. Young Ho meminta maaf.

Joo Eun tak bisa berkata-kata karena belum pulih dari kagetnya. Young Ho membimbingnya agar menenangkan diri dan menarik nafas dalam-dalam. Ia mengulurkan tangan untuk memeriksa denyut di leher Joo Eun.

Joo Eun menepis tangan Young Ho.

“Kau….benar-benar berada di luar duniaku…”

ki-00258 ki-00259

Komentar:

Drama ini sedikit mengingatkanku pada It’s Okay That’s Love. Para tokohnya memendam luka hati meski di luar mereka memperlihatkan bahwa mereka baik-baik saja. Dan sayangnya, mungkin orang yang paling terlihat tidak apa-apa adalah yang memendam luka hati paling parah…

Aku menyukai bagaimana rasa tertarik antara Joo Eun dan Young Ho terlihat begitu alamiah…namun menggetarkan hehehe…duh ngga ada yang cemburu apa ya melihat mereka berdua? Melihat perdebatan mereka saja sudah terasa chemistry-nya^^ Apalagi itu Young Ho deket-deket terus sama Joo Eun…

Tidak perlu kata-kata manis di antara mereka berdua, sikap dan bahasa tubuh mereka sudah membuat kita tahu kalau mereka sudah saling menyukai. Tapi apakah status Young Ho akan membuat Joo Eun mundur? Mudah-mudahan tidak…

5 komentar:

  1. *senyum nyah ajussi^
    Itu lho pas menatap
    sambil miringkan kepala^
    *keren bingits^

    *ehiya^
    di drama emang seh^
    Para bocah TK pada bengong^

    Tapi video Instagram^
    Yang disharing Henry^
    Pada main main &
    Minta gendong keroyokan^
    ЩĸЩĸЩĸِ

    BalasHapus
  2. scene di depan pintu saat young ho ngasih tas..... duch... q nontonnya berulang2... co cuit banget sich

    ep.7 the best dech, kita banyak ngeliat senyum young ho

    BalasHapus
  3. bener bget mbk fanny chemistrynya bnr2 dpt (Y)
    yg pling aku suka diepisode 7 ini wktu yoon ho bilang gini “Aku hidup mewah seperti Iron Man, penuh kerahasiaan seperti Batman, dan mungkin lebih tampan dari Superman.”
    gaya ngomongnya bner2 deh super narsis hahaha...

    BalasHapus
  4. ku jd ikutan berdebar2 liat om satu ini
    Duh om so ji sub keren bgt sih
    Top bgt deh couple ini
    Sayang jo eun dah jd milik kim wo bin
    Hehe

    BalasHapus
  5. iyap, ,setujuuu chemistry bkin meleleh :D

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)