KDRAMATIZED: Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 23

In Sang memadamkan pemanas agar ibu dan ayahnya bisa kembali ke kamar mereka.

Lalu ia dan Yi Ji berusaha menenangkan Bom yang sepertinya terpukul dengan usiran dari kedua mertuanya. Mereka berkata keduanya hanya sedang marah dan tidak benar-benar mengusir Bom.

Tuan dan Nyonya Han sudah lebih tenang setelah mereka mandi. Tapi keduanya kembali marah setelah Yi Ji mengantar obat untuk ayahnya dan menegur mereka karena tega-teganya mengusir Bom semudah itu.

Nyonya Han berkata pada suaminya bahwa semua sudah terkena guna-guna Bom. Para staf dan anak-anak mereka tidak pernah seperti ini sebelum Bom masuk dalam keluarga mereka. Tuan Han juga geram. Ia berkata Bom sudah melanggar semua 3 prinsip dan 5 disiplin (ajaran dasar konfusius).

Yi Ji kembali bergabung bersama In Sang dan Bom di ruang belajar. In Sang berkata ia akan berbicara dengan orangtuanya. Yi Ji berkata Bom memiliki mereka dan para staf. Sebaiknya sekarang mereka tidur. Mungkin kedua orangtuanya sudah berubah pikiran besok.

Tapi Bom terlanjur sakit hati. Ia berkata ia tetap berbeda dengan Bom dan In Sang yang memang lahir di keluarga ini. Apapun yang terjadi, mereka berdua akan tetap terlindungi dan tidak mendapat masalah. Ia yang akan disalahkan atas semuanya karena mertuanya memang membencinya. Mereka bahkan menganggap ia tidak pantas untuk dipikirkan.

Sejak Jin Young lahir, ibu mertuanya sudah menekankan kalau ia tidak bisa menjadi bagian dari keluarga ini. Ia lelah berusaha keras untuk terus menyenangkan mereka sementara mereka tidak pernah menerima kehadirannya di rumah ini.

Dalam keadaan emosi seperti itu, Tuan Han menyuruh Bom menghadapnya sendirian. Bom langsung mengirim pesan pada ibunya agar menjemputnya dan Jin Young. Sementara Tuan Han menyuruh Sekretaris Yang membawa pengasuh ke rumah.

Ibu Bom beralasan hendak pergi melayat temannya yang meninggal agar ayah Bom tidak tahu bahwa ia hendak menjemput Bom. Ia mengirim pesan pada Bom untuk mengatakan apa yang perlu dikatakan pada mertuanya. Ia sedang dalam perjalanan.

In Sang ingin menemani Bom tapi Bom menolak. Kehadiran In Sang akan membuatnya lemah. In Sang berusaha mengingatkan bahwa Bom tidak sendirian. Ia sudah sangat malu dengan kelakuan orangtuanya.

Ia bisa mengerti orangtuanya tapi tidak menghormati mereka. Awalnya ia tidak tahu bagaimana cara ayahnya mendapatkan uang. Namun ia merasa tidak ada salahnya menggunakan uang tersebut untuk pendidikan mereka dan Jin Young. Ia akan menebusnya bersama Bom setelah mereka berhasil nanti.

Tapi Bom ingin mengatakan pendapatnya pada mertuanya. Untuk itu ia memohon agar In Sang membiarkannya menghadap Tuan Han sendirian.

Tuan Han menyuruh Bom mengucapkan apa itu 3 Prinsip dan 5 Disiplin. Pertama, orangtua seharusnya menjadi teladan bagi anak-anaknya. Tuan Han berkata Bom dan keluarganya sudah membuat In Sang gagal dalam prinsip pertama tersebut.

Kedua, hamba bertujuan untuk mengurus raja. Tuan Han berkata para hambanya tidak pernah melakukan hal sememalukan ini sebelum Bom bergabung dengan mereka. Paman Bom hendak menjatuhkannya.

Bom berkata ia mengerti arti prinsip-prinsip tersebut, tapi ia tidak mengerti mengapa Tuan Han menyebut mereka hamba dan menganggap itu memalukan. Dan lagi pamannya tidak hendak menjatuhkan Tuan Han. Pamannya hanya menuntut perusahaan tempatnya dulu bekerja.

Dan alasan In Sang mengatakan kesalahan ayahnya adalah karena In Sang ingin menghormati ayahnya. Karena In Sang ingin ayahnya memperbaiki apa yang salah.

Nyonya Han bangkit berdiri dan berkata ia sudah tidak tahan lagi. Ia berkata Bom sangat tidak bermoral. Astagaaaa…ini nyonya bener-bener deh >,< Sepertinya pikiran dan hatinya benar-benar sudah tertutup dan buta…

Ia berkata mereka tidak perlu lagi memperpanjang masalah. Bom hanya perlu keluar dari rumah ini. Bom mengiyakan dengan tenang. Nyonya Han menyuruh Bom memakai pakaian saat pertama kali datang ke rumah ini dan keluar dari rumah ini. Baik, jawab Bom singkat.

Saat ditawari taksi, Bom berkata ibunya akan segera tiba di sini. Nyonya Han menyuruh Bom segera pergi. Bom berkata ia akan pergi seperti waktu ia datang. Ketika ia datang, Jin Young ada di dalam perutnya. Jika ia tidak bertemu In Sang, ia sudah membesarkan Jin Young bersama keluarganya.

“Tapi aku melahirkan di sini berlawanan dengan keinginanku. Aku tidak bisa menaruhnya kembali dalam perutku, tapi aku akan membawanya keluar sama seperti ketika aku datang.”

Tuan Han berkata Jin Young lahir di rumahnya, jadi miliknya. In Sang maju dan berkata itu tidak masuk akal. Nyonya Han berkata jika Bom memikirkan masa depan Jin Young sebagai ibunya, Bom tidak akan berpikir untuk membesarkan Jin Young sendirian. Dan pada akhirnya akan mengirim Jin Young kembali pada mereka.

“Aku bisa membesarkannya dengan baik,” ujar Bom.

In Sang meminta Bom bertahan sedikit lagi dan pergi dengan cara yang benar jika memang harus pergi. Bom menggeleng. In Sang berkata ia akan pergi bersama Bom.

“Keluar!!” ujar Tuan dan Nyonya Han berbarengan.

Nyonya Han mengingatkan bahwa In Sang tidak akan bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan Bom. Ia bertaruh paling lama hanya setengah tahun. Bom menyuruh In Sang berpikir baik-baik, ia tidak bisa menghidupi In Sang juga. Keduanya kembali ke kamar untuk berkemas.

Yi Ji menelepon ahjumma sambil menangis. Menceritakan bahwa kakaknya dan Bom akan pergi bersama Jin Young. Sekretaris Lee berkata mereka harus kembali. Tapi jika mereka kembali, maka mogok kerja mereka akan sia-sia.

Bom memakai pakaian lamanya. Ia meminta In Sang tinggal. Jika mereka keluar seperti ini, orangtuanya juga tidak akan menerima In Sang karena In Sang membiarkan istrinya diusir. In Sang harus bisa menyelesaikan masalah dengan orangtuanya lebih dulu. Jika In Sang ikut, ia akan mencampakkan In Sang.

Sekretaris Yang datang bersama pengasuh. Bom berkata ia akan pergi bersama Jin Young. Ia menyuruh In Sang membawa ibunya ke dalam. Sekretaris Yang berbisik pada In Sang agar meminta ibu Bom pulang. Bukan seperti ini caranya.

Pengasuh menasihati agar Bom meminta maaf. Bahkan Yi Ji merasa nasihat itu absurd. Memohon dan tetap tinggal, atau pergi tanpa Jin Young? Keduanya sama tidak mengenakkan bagi Bom. Ia menyuruh Bom ikut mogok saja seperti para pelayan. Dengan begitu Bom bisa kembali saat dipanggil, sama seperti pengasuh.

Sekretaris Yang berkata Tuan dan Nyonya Han membuat pilihan yang buruk karena terlalu marah. Nyonya Han berkata ia tidak mau melihat wajah Bom lagi dan menuduh Sekretaris Yang berpihak pada Bom. Sekretaris Yang mengingatkan Nyonya Han akan keanggunannya. Menurutnya mengusir Bom adalah sebuah kesalahan.

Di luar In Sang berbicara dengan ibu Bom. Ia berkata orang biasanya mengatakan apapun saat mereka marah. Ibu Bom tidak peduli apakah orangtua In Sang memang mengusir Bom atau tidak, tapi ia juga tidak bisa menyuruh Bom memohon. In Sang mengerti, Bom tidak salah. Dan mungkin karena itu juga orangtuanya jadi marah.

Ibu Bom tak tahan lagi memikirkan puterinya dibenci oleh mertuanya sendiri. In Sang berkata ia yang kana memohon pada orangtuanya tanpa sepengetahuan Bom dan meyakinkan mereka untuk tetap menerima Bom. Ibu Bom berkata itu akan memperparah keadaan. Orangtua In Sang pasti merasa puteranya merendah hanya demi Bom.

In Sang berkata kemarahan orangtuanya mungkin sudah reda. Orangtuanya adalah tipe orang yang peduli dengan apa yang oranglain pikirkan mengenai mereka. Ibu Bom bertanya apa mereka tidak berpikir bahwa Bom juga punya orangtua.

In Sang berkata ia akan memperbaiki keadaan. Jika Bom pergi sekarang, ia akan ikut. Tapi ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ibu Bom berkata In Sang boleh berbicara dengan orangtuanya tapi ia tetap akan membawa Bom dan Jin Young pulang.

“Aku katakan satu hal. Orangtuamu sejak awal seperti ini dan akan terus seperti ini. Mereka tidak pernah dengan tulus memperhatikan Bom.Ketika mereka ingin Bom ikut ujian, apakah itu benar-benar untuk Bom? Pikirkan itu.”

Ia berkata tidak pernah satu haripun ia merasa tenang. In Sang belum dewasa sedangkan Bom berusaha sekuat tenaga menyenangkan hati mertuanya.

Sebuah taksi berhenti di depan rumah. Ahjumma, ahjusshi, Sekretaris Lee, dan Guru Park turun. Ahjumma menenangkan ibu Bom lalu mereka bergegas masuk ke dalam rumah. In Sang meminta ibu Bom pulang, semua akan baik-baik saja. Ibu Bom keluar dan menangis.

Tuan Han heran melihat para stafnya kembali. Sekretaris Yang berbisik agar Tuan Han menyambut mereka dengan tenang, dengan begitu masalah staf dan Bom dapat sekaligus selesai. Tuan Han setuju.

Ia merentangkan tangannya menyambut para staf. “Selamat datang. Mogok kerja sudah usai.”

Mereka buru-buru berkata bahwa mogok mereka bukannya berakhir. Mereka datang karena mendengar Bom diusir dan mengira sesuatu yang buruk sudah terjadi.

Yi Ji tersenyum karena Bom tidak bisa pergi lagi. Ia berkata orangtuanya sudah berubah sikap (mereka tidak mau terlihat kejam di depan para staf). Jika Bom pergi maka Bom yang terlihat bersalah.

Para staf masuk ruang belajar dan menegur Bom. Jika Bom pergi karena mereka mogok kerja, maka apa jadinya mereka? Padahal mereka sudah percaya pada Bom agar mogok kerja mereka berhasil. Seharusnya Bom memberitahu mereka sebelum keadaan bertambah serius. Guru Park menambahkan ia akan kehilangan pekerjaan jika muridnya tidak ada.

In Sang meminta mereka tidak memarahi Bom karena Bom juga sudah menderita. Bom menyadari kali ini ia salah karena tidak bersabar.

Sekretaris Yang menyarankan pada Tuan dan Nyonya Han agar menerima Bom kembali. Meski keberatan, Tuan dan Nyonya Han membiarkan Sekretaris Yang mengurus masalah ini.

Sekretaris Yang dan Sekretaris Lee bertemu. Sekretaris Yang mengajak negosiasi mengenai tuntutan para staf. Ia akan meluluskan semuanya kecuali bagian pesangon. Sekretaris Lee berkata ia akan menyampaikannya pada yang lain. Sekretaris Yang mengisyaratkan bahwa ia akan mengurus pesangon Sekretaris Lee secara terpisah. Dengan kata lain ia berusaha menyogok Sekretaris Lee.

“Aku akan menyampaikannya juga pada yang lain,” kata Sekretaris Lee tenang. Sekretaris Yang mengajak Sekretaris Lee bertemu lagi nanti karena ia akan memberitahu semua rahasianya.

Sekretaris Lee memberitahukan pada yang lain bahwa mereka diminta menyerah mengenai pesangon. Para staf sepakat untuk membicarakannya nanti. Mereka datang karena In Sang dan Bom, bukan untuk masalah mereka.

Guru Park setuju. Hal terpenting adalah Bom dan In Sang tidak keluar dari rumah. Mereka adalah kliennya. In Sang meminta para staf tidak menyerah karena mereka. Bom meminta maaf. Seandainya ia bertahan maka para staf bisa mendapatkan tuntutan mereka.

Sekretaris Yang membujuk Tuan dan Nyonya Han agar menerima para pekerja kembali. Bagaimanapun mereka staf yang sudah bekerja sangat lama dan mengetahui rahasia dalam keluarga ini. Bagaimana jika mereka membocorkannya pada orang lain? Tuan Han akhirnya setuju.

Ia menemui para staf sambil tersenyum dan berkata mereka ingin melihat dari sudut pandang orang lain. Dengan pengertian dan kebesaran hati.

In Sang memeluk Bom karena masalah sudah selesai. Bom merasa bersalah dan malu pada para staf.

Ibu Bom mengirim pesan bahwa ia belum pulang. Bom dan In Sang diam-diam menyelinap keluar. Bom berbicara berdua dengan ibunya di dalam mobil sementara In Sang menunggu di depan pintu gerbang.

Ibu menguatkan Bom agar tidak merasa diperlakukan tidak adil, tidak meminta dikasihani, dan juga tidak berpura-pura. Bagaimanapun Bom berada dalam posisi yang sama dengan para staf. Bom mengerti. Ia akan melakukannya.

Meski begitu Ibu tetap berat hati meninggalkan Bom lagi di rumah ini. Dibenci secara terang-terangan adalah racun yang mematikan. Bom menangis. Hanya ibunya yang mengerti penderitaannya. Ibu Bom menangis dan memeluk puterinya.

Keesokan harinya, semua berjalan seperti normal dalam keluarga Han. Kecuali Nyonya Han yang kaget karena suaminya ada di sebelahnya. Tuan Han membela diri bahwa ia pikir istrinya juga sudah memaafkannya. Ini adalah hari baru. Pengertian dan kebesaran hati, ingat?

Nyonya Han berkata ia tidak ingin melihat Bom. Tuan Han berkata ia akan memutuskan nasib Bom setelah melihat hasil ujian percobaan. Nyonya Han benci melihat Bom sangat dekat dengan para staf. Tuan Han berkata itu tidak akan bertahan lama karena itu bukanlah hubungan yang sebenarnya.

In Sang dan Bom juga tidak tahu apa yang harus mereka katakan jika bertemu Tuan dan Nyonya Han. Sayangnya mereka langsung berpapasan di lorong. Nyonya Han langsung mengkritik pakaian Bom. Bom mengiyakan.

Nyonya Han menyindir Sekretaris Lee bahwa sekarang Sekretaris Lee bebas mengatakan apapun. Pengertian dan kebesaran hati, Sekretaris Lee mengingatkan. Nyonya Han diam dengan hati dongkol.

Sekretaris Kim mengirim pesan pada seseorang bahwa para staf sudah kembali bekerja tapi nasib Bom masih dipertanyakan.

Tuan Han memberitahu Guru Park bahwa ia ingin mendapat laporan hasil ujian percobaan In Sang dan Bom. Ahjumma dan Sekretaris Lee khawatir apakah Bom bisa mengerjakan ujiannya dengan baik dalam suasana hati seperti ini.

In Sang juga mengkhawatirkan Bom. Kata-kata ibu Bom terngiang di benaknya. Apakah orangtuanya menginginkan Bom ikut ujian benar-benar untuk kepentingan Bom?

Sementara itu keluarga Bom yang lain sudah tahu mengenai peristiwa semalam. Ayah bertanya apakah sekarang Paman sudah sadar. Paman yang membuat masalah dan Bom yang menanggung akibatnya.

Ia juga menegur Ibu yang kembali begitu saja. Seharusnya Ibu memohon demi Bom. Tugas orangtua adalah bertanggungjawab jika anak mereka melakukan kesalahan. Dan lagi apa keluarga Han benar-benar mengusir Bom? Bukankah mereka juga suka mengatakan hal semacam itu saat marah?

Noo Ri menghela nafas lega saat mengetahui pada akhirnya Bom tidak jadi diusir. Ia menegur pamannya bahwa hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Ibu menyuruh Noo Ri tidur. Sebelum beristirahat, Noo Ri menelepon Je Hoon dan memberitahunya bahwa Bom hampir diusir.

Sekretaris Min pura-pura memberitahu Sekretaris Yang bahwa sepertinya paman Bom akan menyerah setelah apa yang terjadi semalam. Sekretaris Yang berkata Tuan Han sudah memberi ijin pada Je Hoon untuk menangani kasus paman Bom, tidak ada kaitan dengan peristiwa semalam.

“Meski semua orang menekan Seo Beom?” tanya Sekretaris Min.

Je Hoon tiba dan setuju bahwa apa yang dialami Bom semalam semacam peringatan bagi mereka. Sekretaris Yang meminta mereka tidak menduga terlalu jauh.

Je Hoon menghadap Tuan Han dan menanyakannya langsung. Tuan Han berkilah kejadian semalam hanyalah masalah keluarga jadi Je Hoon tidak perlu khawatir. Diam-diam ia memerintahkan agar Sekretaris Kim meminta dokumen dari Yulpyung (pihak pembela Daesan, yang akan menjadi lawan Je Hoon di pengadilan).

Pengacara Yoo berkata ada kemungkinan Tuan Han sudah menyingkirkan semua bukti yang bisa mengaitkannya dengan Daesan. Ia yakin Tuan Han akan menyebut masalah itu nanti.

Tuan Han bertanya-tanya mengapa ia begitu bodoh dalam urusan keluarganya sendiri sementara di kantor ia bisa melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi. Anak-anak dan wanita tidak bisa dikendalikan dengan akal dan logika.

Ia bertanya pada Sekretaris Yang apakah ada cara untuk menyingkirkan Sekretaris Min…dalam arti, memecatnya. Masalahnya Sekretaris Min sudah menjalani berbagai tugas khusus dan akan berbahaya bagi mereka jika Sekretaris Min membocorkannya.

Tuan Han sekarang sudah tahu Je Hoon bersekutu dengan Pengacara Yoo dan Sekretaris Min. Ia berniat mengacaukan informasi yang ada dengan memberi informasi baru.

Nyonya Han seperti biasa mengadu pada teman-temannya bahwa para stafnya sekarang seperti bosnya. Young Ra tiba dan berceloteh untungnya semua berakhir dengan baik. Bagaimana jika para staf masih mogok sementara menantu Nyonya Han pergi?

Nyonya Han bingung. Bagaimana Young Ra bisa tahu? (Tentu saja dari Sekretaris Kim) Young Ra beralasan ia dengar dari saudara kokinya yang semalam mempersiapkan pesta di dekat rumah keluarga Han.

So Jung bertanya bagaimana bisa In Sang bertemu wanita seperti Bom. Young Ra berkata peramal itu mengatakan hal yang benar bahwa In Sang harus berhati-hati pada wanita. So Jung berkata Nyonya Han masih bisa membentuk In Sang seperti sedang berkebun. Jika ada hama, maka harus dibasmi.

Nyonya Han menelepon Sekretaris Lee dan menyuruhnya membuat janji dengan peramal itu.

In Sang dan Bom akhirnya selesai mengerjakan ujian mereka. Guru Park memeriksa jawaban mereka. Dan hasilnya, sudah bisa diduga Bom mampu mengerjakannya dengan baik meski di bawah tekanan (Seo bom mendapat nilai 305, In Sang mendapat nilai 301). Mereka mendapat nilai jauh di atas nilai minimal kriteria kelulusan.

Tapi Bom dan In Sang sepakat menghadap Guru Park. Mereka ingin Guru Park menunda melaporkan hasil ujian percobaan itu pada Tuan Han.

Ahjusshi sekarang memiliki banyak waktu luang berkat perubahan kontrak kerja para staf. Meski begitu ahjumma merasa khawatir sewaktu-waktu keadaan seperti dulu lagi. Ahjusshi berkata mereka hanya perlu menyesuaikan diri.

Ia bertanya-tanya apakah mereka bisa mempercayai Sekretaris Lee. Mereka sudah tahu mengenai uang yang digelapkan Sekretaris Yang. Menurutnya Sekretaris Lee ingin mendapat uang gelap itu untuk dibagi-bagi bersama mereka. Tapi ahjumma tidak merasa begitu. Jika mereka berbagi uang kotor, bukankah itu sama saja dengan kejahatan?

Ahjusshi tidak mengerti bagaimana bisa seorang Sekretaris menggelapkan uang sebanyak itu. Apa Tuan Han sengaja membiarkannya?

Sekretaris Lee memang sedang bertemu dengan Sekretaris Yang. Ia memberitahu Sekretaris Yang bahwa ia sudah memberitahu Guru Park mengenai penggelapan uang yang dilakukan Sekretaris Yang. Sekretaris Yang tertawa dan berkata ia sudah menduganya. Ia akan berbagi dengan Sekretaris Lee.

Sekretaris Lee menjatuhkan bom dengan mengatakan bahwa Presiden Han Trust adalah kakak Sekretaris Yang. Bagaimana cara mereka menggelapkan uang? Dengan memanipulasi data biaya operasional? Ia berkata ia hanya penasaran.

Sekretaris Yang berkata ia akan memberitahu Sekretaris Lee semuanya. Dan mulai sekarang ia akan memberi setengah keuntungannya pada Sekretaris Lee setiap bulan. Sebagai gantinya, Sekretaris Lee harus merahasiakan ini.

“Aku minta maaf, tapi itu tidak akan cukup,” kata Sekretaris Lee. Ia ingin lebih dari setengahnya. Mereka akan membicarakan detilnya nanti.

Sekretaris Yang tertawa tak percaya dan menganggap Sekretaris Lee sudah gila. Sekretaris Lee tersenyum tenang dan berkata dengan nada mengancam bahwa ia sebaiknya melakukan sesuatu karena ia sudah gila.