Kamis, 04 Juni 2015

Sinopsis The Producer Episode 5 (Bagian 2)

ki-00081

Sebelumnya:

Sinopsis The Producer Episode 4-2

Sinopsid The Producer Episode 5-1 (gambar menyusul)

Mereka berempat sarapan bersama dalam suasana hening. Ye Joon memecahkan keheningan itu dengan mengatakan pada Seung Chan bahwa ia calon dokter meski ia terlihat menyedihkan karena kedatangannya tidak disambut dengan baik. Ia tidak mau Seung Chan memiliki kesan pertama yang jelek tentang dirinya. Apalagi ia dengar ini bukan pertama kalinya Seung Chan menginap.

Joon Mo mengeluh rumahnya sekarang menjadi tempat persinggahan. Ia pergi dengan kesal setelah melempar mangkuknya ke tempat cucian. Ye Joon bertanya apakah Seung Chan sedang berusaha mencari tempat tinggal gratis.

ki-00049 ki-00051

Ye Jin memarahinya agar berhenti bicara. Ia berkata Seung Chan tingal di bangunan seberang. Ye Joon terkejut. Itu kan apartemen besar. Seung Chan berkata apartemen itu milik orangtuanya.

Ye Joon langsung berusaha menjodohkan kakaknya dengan Seung Chan. Ia berkata saat ini sedang trend mengencani wanita lebih tua.

Apa kau mau mati? Sergah Ye Jin pada adiknya. Ia menyuruh Ye Joon cuci piring sementara Seung Chan disuruhnya pulang untuk mandi dan berangkat kerja.

Setelah Ye Jin meninggalkan meja makan, Ye Joon berusaha menjodohkan kakaknya lagi dengan Seung Chan. Tapi Seung Chan malah bertanya apakah Ye Joon sering berada di luar rumah. Ye Joon beralasan ia calon dokter jadi harus banyak belajar, karena itu ia jarang tidur di rumah.

Seung Chan menguliahinya agar Ye Joon tidur di rumah. Ye Joon tersinggung dan berkata Seung Chan tidak berhak mengatakan itu karena Seung Chan sendiri tidur di sini dan bukannya di rumah. Seung Chan membenarkan, tapi jika Ye Joon tidak tidur di rumah maka Ye Jin hanya berdua dengan pria lain di sini. Ia harap Ye Joon tidur di rumah mulai sekarang.

ki-00057 ki-00059

Hong Soon menepuk Ye Jin yang sedang berjalan lesu. Ye Jin melompat kaget. Ia mengeluh rasanya ia akan mati. Hong Soon malah bertanya apakah Ye Jin mabuk lagi dan berkelahi dengan orang.

“Apa aku terlihat orang seperti itu?” ujar Ye Jin kesal. Ia mengeluh ia hanya ingin kembali ke hari kemarin dan mengubah semua yang terjadi.

Hong Soon bertanya apakah Yang Mi sering mempersulit tim Ye Jin jika ingin meminta kertas. Ye Jin tidak tahu, tapi ia tidak pernah kekurangan kertas. Hong Soon berkata sepertinya hanya timnya yang ditolak saat meminta kertas.

“Pasti menyenangkan hanya perlu mengkhawatirkan kertas,” kata Ye Jin iri.

ki-00064 ki-00070

Hong Soo menghadap Yang Mi dan protes karena hanya timnya tidak tidak diberi kertas A4. Yang Mi memberi setumpuk kertas bekas pada Hong Soon dan berkata ia sudah menyuruh tim Hong Soon menggunakan kertas bekas untuk menghemat uang, tapi mereka selalu membuangnya. Jadi ia tidak mau memberi kertas pada tim seperti itu.

Memangnya kertas KBS itu milikmu, ujar Hong Soon kesal. Tidak, tapi apakah kertas KBS itu milikmu, Yang Mi balik bertanya. Tidak. Yang Mi menyuruh Hong Soon menggunakan semua kertas bekas itu, barulah ia akan memberikan kertas baru.

 ki-00077ki-00078

Ye Jin berpapasan dengan Seung Chan. Ia berbisik agar Seung Chan menemuinya di atap. Ia ingin tahu apa yang didengar Seung Chan semalam. Tidak ada, jawab Seung Chan.

“Jadi kau mendengarnya. Kau bilang kau tak mendengar apa-apa, artinya kau mendengar sesuatu. Dengarkan baik-baik. Apapun yang kaudengar semalam bukanlah yang sebenarnya.”

Ia beralasan kebiasaannya saat mabuk adalah berbohong. Hingga ia dijuluki pembohong mabuk. Jadi apapun yang didengar Seung Chan semalam adalah kebohongan. Seung Chan mengiyakan dengan patuh.

“Jadi apa yang kau dengar sesuatu?”

Seung Chan berkata ia mendengar Ye Jin berbohong sedikit semalam. Ia mengulang kata-kata Ye Jin pada Joon Mo semalam: “kenapa kau ikut kencan buta?” “Apa kau hanya peduli pada penuntut cantik (yang akan dijodohkan dengan Joon Mo)?” “Kalau begitu kenapa kau menciumku?”.

ki-00089 ki-00090

“Cukup!” Ye Jin buru-buru menghentikan Seung Chan. Untuk apa Seung Chan menghafal kebohongan sedetil itu? Ia bertanya apakah itu artinya Joon Mo juga mendengar kata-kata tersebut.

Seung Chan berkata ia tidak tahu, meski Joon Mo tampaknya cukup sadar semalam. Ye Jin menyerahkan uang pada Seung Chan sebagai hadiah, bukan untuk ganti rugi mobil. Ia memberikan misi rahasia. Ia ingin Seung Chan mencari tahu apakah Joon Mo mendengar dan mengingat perkataannya semalam.

Seung Chan berkata Joon Mo sepertinya cukup mabuk semalam. Ye Jin berkata Joon Mo sering pingsan sesaat saat mabuk dan hanya itu harapan satu-satunya sekarang. Masalahnya mereka minum di tempat kedua, pojangmacha (kedai kaki lima). Minum di udara luar seringkali membuat orang lebih sadar karena menghirup udara dingin. Apa Seung Chan bisa mencari tahu seberapa mabuknya Joon Mo semalam?

ki-00097 ki-00102

Seung Chan menyeduh bubuk ginseng merah dan memberikannya pada Joon Mo dengan alasan Joon Mo banyak minum semalam. Joon Mo berkata ia benar-benar mabuk semalam. Apa ia sudah membuat kesalahan?

Seung Chan bertanya apa Joon Mo tidak ingat apapun yang terjadi di pojangmacha. Tidak ingat. Ia bertanya apa yang mereka makan di sana hingga memakan biaya 70 ribu won dan dibebankan pada kartu kreditnya. Seung Chan mengamati Joon Mo lekat-lekat untuk mencaritahu apakah Joon Mo berbohong atau tidak.

ki-00106 ki-00110

Seung Chan melapor pada Ye Jin bahwa sepertinya Joon Mo tidak ingat apapun. Menurut analisisnya karena Joon Mo terlihat sangat lelah dan matanya merah. Indikasi bahwa Joon Mo minum lebih banyak dari biasanya. Ia juga mengamati Joon Mo lebih sering bolak balik ke kamar kecil.

“Apa kau sering nonton Sherlock Holmes akhir-akhir ini?” tanya Ye Jin. Seung Chan bingung bagaimana Ye Jin bisa tahu.

Ye Jin menyuruh Seung Chan hanya melaporkan apa yang dilihat dan didengar Seung Chan dari Joon Mo. Seung Chan berkata Joon Mo tak ingat membayar minum ronde kedua mereka semalam.

Ye Jin kaget dan merasa lega. Ia kira ia yang membayar. Ia memiliki kebiasaan buruk selalu ingin menraktir saat ia mabuk.

Seung Chan berkata Ye Jin memang membayar…..untuk ronde ke-1. Ye Jin bengong. Ronde ke-1? Ia membayar untuk semua tim 2D1N? Seung Chan mengiyakan. Ye Jin berkeras untuk membayar dnegan 2 kartu kredit.

“Aku tidak akan minum lagi,” keluh Ye Jin.

ki-00117 ki-00123

Seung Chan berkata yang terpenting Joon Mo tidak ingat kejadian semalam. Tapi Ye Jin masih tidak yakin. Ia bertanya bagaimana cara jalan Joon Mo semalam. Seung Chan memperagakan cara berjalan Joon Mo yang zigzag. Ye Jin berkata itu berarti Joon Mo tidak semabuk itu.

Ia memperagakan jalan Joon Mo mabuk biasanya seperti kepiting yang berjalan minggir. Ia menyuruh Seung Chan terus mengawasi Joon Mo karena malam ini mereka akan bekerja bersama di ruang editing.

Tapi Seung Chan ragu untuk pergi. Akhirnya ia menghampiri Ye Jin dan berkata Ye Jin bisa bicara padanya jika membutuhkan teman bicara. Ye Jin mengangguk dan berterimakasih.

ki-00127 ki-00129

Joon Mo membawa Seung Chan ke deretan ruang editing. Ruang-ruang kecil tertutup kaca. Seung Chan akan menghabiskan banyak waktu di ruang ini. Ia bertanya apa ruangan itu mengingatkan pada sesuatu. Ruang belajar? Tanya Seung Chan.

Joon Mo berkata ruang belajar memiliki jendela, tapi tempat ini tidak. Ini seperti sel penjara. Sekalinya masuk, sulit untuk keluar. Motto mereka adalah: meski rekaman jelek, editlah seperti profesional. Namun itu tidak terjadi dalam semalam. Mereka harus memeras darah, keringat, dan air mata dalam mengerjakannya.

Joon Mo memberi contoh, salah satu anggota tim mereka Hyun Geun terkena aritmia. Si PD pampers, Min Young, sakit sendi dan pendengaran menurun. Itu disebabkan oleh kurangnya ventilasi dalam ruang editing.

Bahkan PD Yoo Ho Jin (the real PD of 2D1N) mengalami osteoporosis dan hilang pendengaran hingga dokter sempat bertanya apakah ia kerja di tambang batu bara. Semua itu bisa terjadi jika mereka bekerja lama tanpa melihat sinar matahari. Sejak itu mereka meminum vitamin D untuk bertahan hidup.

ki-00141 ki-00149

Seung Chan nampak bersemangat mempelajari tugas barunya ini. Karena para seniornya mengatakan bahwa editing adalah pekerjaan betulan seorang produser. Tapi semangatnya langsung terhenti begitu menyadari komputer tidak menyala dan ia tidak tahu di mana tombol on.

Sekali maknae tetap maknae. Hyung Geun datang dan mewariskan tugasnya pada Seung Chan. Membeli makanan bagi para senior. Ia sudah melakukan itu selama 1 tahun setengah dan sekarang ia menyerahkan kartu kredit perusahaan pada Seung Chan. Ia mulai memberi daftar makanan pesanan masing-masing anggota tim mereka, dari restoran berbeda-beda.

Ternyata bukan hanya Seung Chan yang ditugasi itu, para pegawai baru dari tim lain juga berjajar menunggu antaran makanan dari berbagai resto.

Namun tugas itu tidak semudah yang dibayangkan. Para senior memiliki toko favorit masing-masing. Jika membeli di tempat yang salah, jangan ucapan terima kasih malah omelan yang didapat.

ki-00154 ki-00163

Seung Chan menemui temannya di gudang. Temannya berkata hal paling penting bagi manusia adalah sandang, pangan, papan. Di ruang editing, mereka harus merelakan sandag dan papan. Jadi yang tersisa hanya pangan. Begitu kebutuhan itu tidak terpenuhi, orang akan berubah kepribadian dalam sekejap mata. Dan kemarahan itu akan ditujukan pada si pemesan, si pegawai baru.

Karena itu ia memberi tips agar Seung Chan memeriksa menu sebelum mereka kelaparan. Karena lapar akan membuat orang marah. Seung Chan juga sebaiknya tidak membeli makanan berbeda dari satu toko yang menjual semuanya, tapi beli di toko yang khusus menjualnya. Misal membeli mie di resto mie, membeli sup di toko sup.

Menurutnya yang paling menyebalkan adalah jika senior mengatakan “terserah” ketika ditanya hendak makan apa. Paling aman membeli di toko depan kantor yang sehat.

Selain itu Seung Chan harus bisa membedakan orang yang memiliki cita rasa kekanakkan dan yang tidak. Caranya, membedakan dari kopi pesanan mereka. Jika pesanan kopi mereka terdiri dari beberapa kata sekaligus seperti: strawberry caramel frappuccino green tea pakai es dengan krim segar, tidak diragukan lagi mereka adalah orang yang rewel soal makanan.

ki-00168ki-00174 

Seung Chan teringat Joon Mo memesan jjajangmyun pedas untuk makan siangnya. Ia menyadari sesuatu dan menemui Ye Jin. Joon Mo tidak memakan makanan yang terbuat dari tepung setelah mabuk. Tapi hari ini Joon Mo memesan jjajangmyun (mie), apa itu artinya Joon Mo tidak semabuk yang mereka kira?

Tapi Ye Jin berkata Joon Mo memang tidak terlalu suka makanan berbahan dasar tepung. Meski begitu sesekali Joon Mo ingin makan pizza. Jadi itu bukan bukti yang pasti.

Sebelum kembali ke pekerjaannya. Seung Chan bertanya pada Ye Jin apakah begitu penting Joon Mo ingat atau tidak. Jika apa yang dikatakan Ye Jin adalah sebuah kebohongan, bukankah tidak masalah Joon Mo mengingatnya atau tidak? Jika apa yang dikatakan Ye Jin adalah sebuah kebenaran, bukankah akan lebih penting Joon Mo mengingat pengakuan itu?

“Kau akan tahu begitu kau mulai mengedit. Jika seseorang mengatakan sesuatu dan tidak ada respon dari pihak lain..maka itu artinya kau harus mengeditnya. Tentu saja apa yang kukatakan semalam adalah sebuah kebohongan.

Tapi seandainya…seandainya saja apa yang kukatakan itu sebuah kebenaran dan anggap Joon Mo mendengar semuanya, tidak ada respon darinya dan dia memperlakukanku seperti biasanya. Ia ingat tapi tidak bereaksi. Bukankah itu artinya Joon Mo mengedit kebenaran itu?”

Seung Chan mengerti, Ye Jin berharap Joon Mo tidak ingat daripada Joon Mo mengedit pengakuannya semalam.

ki-00201ki-00202 

Cindy mengalami insomnia di tengah jadwalnya yang padat. Ia hanya punya waktu 2 jam untuk tidur. Manajernya memintanya tidur tapi Cindy berkata ia tidak bisa meski ia ingin tidur. Ia juga tidak mau memakan obat tidur karena akan membuatnya terlihat mengantuk.

Cindy teringat pada buku yang dipinjamkan Seung Chan. Ia mulai membuka buku itu. Dalam buku itu tertulis: “Tidak ada yang mencintai orang itu. Tidak ada…yang dekat dengannya. Sebelumnya dia orang yang baik, tapi ia tidak peduli untuk mendengarkan orang lain.”

Cindy termenung. Ia menandai kalimat itu. Tak lama kemudian ia tertidur.

ki-00212 ki-00216

Joon Mo dan Seung Chan masih di ruang editing meski sudah pukul 4 pagi. Joon Mo kesal karena adegan tak ada yang memilih Cindy menjadi adegan yang membosankan. Joon Mo menyuruh Seung Chan memikirkan kalimat lucu untuk menyertai adegan tersebut.

“Cindy…ditinggalkan.” “Apa yang akan terjadi pada Cindy?” “Cindy terlihat malu.” Seung Chan berusaha memberi ide.

Semua ide itu ditolak habis oleh Joon Mo. Ia berkata Seung Chan seperti X-man yang dikirim oleh Running Man. “Kau tidak dikirim untuk merusak acara kami, kan?” sindirnya.

Waktu terus berjalan. Joon Mo melihat adegan Seung Chan menalikan sepatu Cindy. Ia tampak tertarik dan bertanya apakah Seung Chan tidak apa-apa masuk TV. Apa Seung Chan punya hutang atau pernah melakukan hal aneh di internet, atau berkomentar aneh di medsos? Tentu saja si lurus Seung Chan tidak melakukan itu semua. Ia jarang berinternet dan tidak memiliki medsos.

Meski begitu Seung Chan nampak ragu ketika adegan itu akan dimunculkan di TV. Joon Mo langsung mengomelinya. Ia sedang berusaha membuat acara mereka menarik, apa Seung Chan tidak mau? Seung Chan terpaksa menurut.

Dalam wawancara, Joon Mo berkata seorang PD 2D1N harus mengorbankan segalanya. Contohnya muncul di layar TV meski tidak sempat cuci muka. Berusaha tampil bagus di TV tidaklah penting. Semuanya mengenai rating.

Ia mengakui meski Seung Chan sedikit bodoh, Seung Chan memiliki sisi sederhana yang membuat orang tertarik padanya. Penonton cepat menangkap siapa orang yang ingin mendapatkan perhatian dan mereka tidak menyukai orang seperti itu.

ki-00233ki-00239

Tae Ho  menemui Yang Mi dan melapor bahwa ia berpidato pada acara pembukaan 2D1N selama 20 menit dan tampil di TV sekitar 10 menit. Jadi berapa banyak bayaran yang ia dapat?

Tidak dibayar kalau dianggap teman, kata Yang Mi. Tae Ho berkata tidak ada pertemanan antara dirinya dengan 2D1N. Ia dan Joon Mo benar-benar hanya rekan kerja, bukan teman.

“Kalau begitu bayarannya 20 ribu won sebagai pegawai, seperti MC.”

Kalau bukan pegawai? Bayarannya 60 ribu won. Tae Ho langsung berkata ia bukan MC dan lebih merupakan orang biasa. Mana mempan alasan seperti itu untuk Yang Mi. Ia berkata Tae Ho adalah pegawai, ia akan mengirim 19400 won (setelah dipotong pajak) ke rekening Tae Ho.

ki-00244 ki-00248

Tae Ho menceritakan itu pada Hong Soon. Hong Soon langsung mengomporinya bahwa banyak orang yang kesal dengan Yang Mi. Mereka harus demo untuk memperbaiki sikap Yang Mi. Tae Ho tidak ingin melakukannya. Tapi Hong Soon terlalu bersemangat.

Ia membuat grup chat dan mengundang semua PD untuk memboikot Yang Mi. Ia bahkan memasukkan Yang Mi dalam chat itu dengan alasan Yang Mi harus tahu kekesalan mereka.

Para PD satu per satu keluar dari grup chat yang tidak jelas itu. Bahkan Tae Ho meninggalkan Hong Soon sendirian. Hong Soon melihat ada satu orang yang tetap dalam grup. Siapa lagi kalau bukan Yang Mi. Hong Soon cepat-cepat leave chat.

ki-00251 ki-00252

CEO Byun datang ke KBS membawa berkotak-kotak makan siang untuk seluruh pegawai departemen variety show. Padahal dari YG hanya datang membawa kopi. Tapi Joon Mo tahu betul alasan CEO Byun mendadak pemurah seperti itu.

CEO Byun menemui Kadep dan Tae Ho dan meminta mereka memperhatikan Cindy. Ia ingin mereka mengedit adegan Cindy tak terpilih agar terlihat seperti Cindy sudah melalui banyak kesulitan. Jika editannya tidak bagus, Cindy akan terlihat seperti seorang pecundang.

Kadep berkata Joon Mo akan melakukan pekerjaannya dengan baik. Ceo Byun mengingatkan bahwa ia dan Joon Mo tidak memiliki hubungan baik. Apalagi mereka baru bertengkar.

“Kau seharusnya tidak seperti itu,” kata Kadep dan Tae Ho berbarengan.

Mereka berkata pegawai sekarang menakutkan. Jika mereka ikut campur, mereka akan akan melawan dan mengatakan mereka telah bersikap sewenang-wenang. Ujung-ujungnya mengancam akan demo atau mundur dari acara mereka.

ki-00269 ki-00277

Tidak ada pilihan lain, CEO Byun mendatangi sendiri Joon Mo di ruang editing. Dan Joon Mo jelas tidak senang melihatnya. Ia bertanya memangnya mereka sudah berdamai. Sambil tersenyum, CEO berkata mereka sama-sama profesional jadi tidak ada yang namanya pertengkaran dan perdamaian. Urusan pribadi dan pekerjaan harus dibedakan.

Ia meminta Seung Chan keluar karena ia harus berbicara berdua dengan Joon Mo. Joon Mo menyuruh Seung Chan duduk karena mereka sedang bekerja.

CEO Byun menyerahkan sebuah amplop pada Joon Mo. Apa itu sogokan? Joon Mo bertanya perlukah ia memanggil polisi. CEO Byun menyuruh Joon Mo melihat isi amplop itu sebelum marah-marah.

 ki-00285ki-00287

Ternyata isinya tiket lotre. Ceo Byun berkata mulai sekarang Joon Mo harus menjawab teleponnya mulai sekarang. Jika tidak, maka ia akan menganggap Joon Mo menang lotre dan memberitahu semua orang.

Ia berkata ia sudah membesarkan Cindy sejak Cindy berusia 13 tahun. Untuk pertama kalinya Cindy ingin melakukan sebuah acara atas keinginannya sendiri. Karena itu ia meminta Joon Mo memperhatikan Cindy.

Seung Chan menolak tawaran makan siang dari CEO Byun. Ia menyuruh Seung Chan membeli kimbap di pojangmacha. CEO Byun pergi dengan kesal.

ki-00290 ki-00291

Waktu terus berjalan. Para PD terus berada di ruang editing. Para junior membawakan pesanan makan malam namun tetap kena omelan. Hong Soon akhirnya terjebak dalam lift bersama Yang Mi. Entah bagaimana nasibnya. Cindy terus membaca buku Demian pemberian Seung Chan sementara manajernya sibuk menghalangi para reporter yang mengambil fotonya.

Ye Jin tersenyum melihat foto-fotonya bersama Joon Mo sejak mereka kecil, remaja, dan setelah mereka dewasa.

ki-00303 ki-00313

Seung Chan pergi ke pojangmacha tempat ia minum bersama Ye Jin dan Joon Mo. Ahjumma pemilik pojangmacha mengenalinya dan bertanya apa ia pulang dengan selamat hari itu. Seung Chan berkata ia tidak begitu mabuk malam itu.

Ahjumma terkejut. Ia berkata Seung Chan dan Ye Jin sangat mabuk malam itu, sementara pria satunya lagi (Joon Mo) baik-baik saja dibandingkan mereka. Ia berkata Joon Mo kewalahan membawa keduanya pulang.

Ia bahkan ingat Seung Chan marah-marah pada Joon Mo. “Kaubilang mereka tidak bisa pulang bersama atau semacamnya.” 

Seung Chan kebingungan. Ia mulai ingat apa yang terjadi malam itu. Joon Mo hendak membawa Ye Jin pulang tapi Seung Chan menghalanginya.

ki-00318ki-00320

“Kau tidak bisa membawanya pulang. Aku tidak akan membiarkannya!”

“Kenapa tidak boleh?” tanya Joon Mo.

“Karena PD Ye Jin berkata ia menyukaimu! Ia bilang ia menyukaimu. Aku tidak ingin ia pergi. Aku tidak ingin kau pulang bersamanya. Aku benci PD YE Jin menyukaimu.”

ki-00326 ki-00328

Joon Mo tampaknya menyadari kesalahannya mengirim Seung Chan ke pojangmacha itu. Apalagi Seung Chan tidak membawa ponselnya. Ia berlari menyusul Seung Chan. Mereka bertemu di tengah jalan.

Joon Mo pura-pura kesal ia ingin memesan makanan lain. Seung Chan berkata pojangmacha itu tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit. Artinya Joon Mo sudah berbohong.

Joon Mo menghela nafas panjang.

“Apa senior sudah ingat? Percakapan yang Senior edit pada hari itu, apa kau mengingatnya?”

 ki-00334ki-00344

Epilog: Pendapat para produser mengenai editing

Menurut Tae Ho editing harus tepat waktu. Sama seperti subtitle, tidak ada gunanya jika tidak tepat waktu. PD Yoo (dari 2D1N yang sesungguhnya) berkata editing baginya adalah memilih apa yang lucu.

“Jika sebuah gunung, aku akan memilih gunung yang terlihat lucu. Begitu juga dengan awan. Awan mana yang terlihat lebih lucu?”

ki-00347 ki-00350

Hong Soon berkata editing adalah anak panah yang harus menembus hati seseorang. Tentu saja pemirsa juga penting, tapi baginya yang lebih penting adalah orang yang memberinya acara ini, CEO dan Kadep. Ia harus menembus hati mereka lebih dulu agar ia mendapat acara lebih bagus.

Ye Jin berpendapat editing dalam timnya adalah mengenai make-up. Orang terlihat cantik jika make-upnya betul. Tapi harus ada rasa percaya diri bahwa make-up itu membuatnya lebih cantik. Karena itu mengedit juga harus dengan percaya diri.

Joon Mo: “Editing…adalah melepaskan. Saat ada sesuatu yang baik dan lebih baik, orang akan memilih yang lebih baik. Kau harus melepas yang baik karena kau tidak bisa memiliki segalanya. Jika kau serakah, pada akhirnya kau tidak akan mendapatkan semuanya.”

ki-00353 ki-00364

Komentar:

Wah bener-bener cinta segiempat. Cindy suka Seung Chan, Seung Chan suka Ye Jin, Ye Jin suka Joon Mo, dan Joon Mo? Untungnya suka Ye Jin, bukan suka Seung Chan ;p

Meski begitu dari mereka berempat aku paling bisa merasakan dalamnya hubungan Joon Mo dan Ye Jin. Mungkin karena mereka berteman sejak kecil dan tinggal bersama. Sayangnya mereka tidak mau mengakui perasaan mereka masing-masing.

Rasa tertarik Cindy pada Seung Chan pun bisa kumengerti karena Seung Chan adalah orang yang memperlakukannya berbeda dengan orang lain. Selama ini ia selalu mengenakan topeng di hadapan orang-orang dan orang juga pura-pura bersikap baik padanya. Sementara Seung Chan selalu bersikap dan berbicara apa adanya.

Seung Chan tertarik pada Ye Jin sebenarnya paling tidak bisa kurasakan feelnya. Mungkin belum ya^^ Aku bingung apa yang menyebabkan Seung Chan tertarik pada Ye Jin. Dan sejak kapan? Mungkin nanti Seung Chan bagi-bagi rahasia kali ya…

Aku senang dengan dandanan Ye Jin dalam pakaian pink-putihnya. Khas Gong Hyo Jin namun tetap manis. Paling aneh memang pakaian waktu mereka minum bersama. Kalau dari belakang kok kaya baju rumah sakit ya? Lah kok malah bahas kostum^^

8 komentar:

  1. Gpp bak fanny....kostum dan dandanan nona gong jg menarik perhatian dan entah Kenapa saya ttp menganggap.waktu dia jd hee soo (it okay that love) dia paling sesuai bgt penampilannya (hehehe).
    Cinta segiemat yg rumit....Jun moo bakalan kalah start kalo masih ngedit aja.....
    Saya kagum. Kim soo hyun bisa akting karakter kaya gini.bukan bodoh, lebih tepatnya lugu dan lurus, jujur....dan kagok (hahaha)
    Yejin kalo suka seseorang bakalan cerita ke Jun moo , sekarang giliran yejin sukajun moo dia cerita k sung Chan, nah sung chan suka ye jin cerita ke jun moo....trus Jun moo suka ye jin cerita ke siapa yah?????
    Kamsahamnida bak fan...

    BalasHapus
  2. G sia2 nungguin eps.5,bolak balik akhirx kluar jg...episode ini aq bru dpt feelx..hihihi...pengennya sih seung chan ma ye jin aja...love banget sm gong hyo jin..makasih trio mba sinopsisx...

    BalasHapus
  3. Ya unie... kapan y tepatnya adegan yg membuat seung chan suka sama yejin.. poor cindy Jadi pengen menjadi temen y cindy biar bisa bikin cindy bahagia hahaha

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Kalau menurutku sih sejak yejin slalu curhat ama seung chan dan perhatian2 kecil dari yejin sperti mengelus kepalanya seungchan hohohohoho... tp dari hubungan segi empat mereka semua paling menggelitik itu ya Hongsoon dan yang mi. Tq sinopsisnya mba fanny

    BalasHapus
  6. trimaksih sudah bilang kakak saya manis, liat aja adeknya, kayak arum manis kan :)))

    BalasHapus
  7. Terima kasih...buat mba Fanny. Aku senang sekali, gara2 wifi kantor ngadat dan banyak dinas luar sehingga ga sempat unduh dramanya aku masih tertolong dg ikutin sinop dari mbak Fanny...Teruskan perjuanganmu yah Mbaaaa....FIGHTING!!

    BalasHapus
  8. seung chan menemuinya temannya di gudang (cameo:lee joo seung? cieeee terkenal nih sekarang^^)
    btw orang biasa sama pegawai gedean orang biasa ya? bingung bagian ini (karena belum kerja wkwk)
    ohya mbak fan, saya juga dapet feelnya kolaborasi sw park ji eun sama pd seo soo min seperti dalamnya hubungan ye jin dan joon mo...
    kerasa banget gimana sw park ji eun dengan gaya tulisan itu bisa nyambung ke cerita yang mau ditunjukin pd seo soo min xD
    sukaaaaaa banget, manisnya itu, pinternya itu
    pinter mah bikin jatuh hati sama ceritanya (padahal saya cuma baca sinopnya trio ahjumma-belum nonton, jadi thanks a lot buat trio ahjumma yang jjang >.<) DAEBAK!

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)