Sabtu, 02 Mei 2015

Sinopsis The Girl Who Sees Smells Episode 10

ki-00528

Yeom Mi membandingkan sketsa yang dibuatnya dengan foto istri nelayan korban Jae Hee. Ia menyadari wanita yang diingat Cho Rim adalah istri nelayan itu.

Tapi ketika Cho Rim dan Moo Gak tiba, ia tidak memberitahu mereka dan menyembunyikan sketsa itu. Ia juga memadamkan komputer hingga mereka tidak melihat foto pasangan nelayan tersebut.

Ia mengajak Cho Rim meneruskan membuat sketsa. Cho Rim berceloteh menceritakan pengalaman pertamanya syuting untuk acara TV. Begitu selesai syuting, ia tidak ingat apa yang sudah ia lakukan saat syuting. Ia bertanya apa Yeom Mi juga pernah mengalami hal yang sama. Sepertinya hanya ia yang mengalami masalah seperti itu. Yeom Mi hanya tersenyum.

ki-00005 ki-00007

Moo Gak mengatakan ia akan menunggu di luar agar Cho Rim dan Yeom Mi bisa fokus membuat sketsa. Ia mewanti-wanti Cho Rim agar tidak mengatakan terlalu banyak hal tak perlu dan hanya mengatakan apa yang diingatnya.

Cho Rim mengadu pada Yeom Mi bahwa Moo Gak selalu melarangnya ini itu. Ia meleletkan lidahnya pada Moo Gak sebelum ia mengikuti Yeom Mi masuk ke ruang sketsa.

Yeom Mi meminta Cho Rim membelikan minum di mesin minuman. Cho Rim dengan senang hati pergi membelikan. Saat Cho Rim pergi, Yeom Mi membuka dompet Cho Rim dan memfoto KTP-nya.

ki-00011 ki-00021

Cho Rim kembali dan mereka kembali meneruskan membuat sketsa. Tapi tampaknya Yeom Mi sengaja memilih sketsa yang tidak cocok. Ia bahkan menyarankan agar mereka membuat sketsa ulang dari awal. Akhirnya mereka tidak berhasil membuat sketsa itu. Setidaknya begitulah anggapan Cho Rim.

Mereka keluar memberitahu Moo Gak bahwa mereka tidak berhasil. Yeom Mi pura-pura merasa tidak enak dan meminta maaf karena tidak berhasil membuat sketsa seperti yang diingat Cho Rim. Cho Rim berterimakasih atas bantuan Yeom Mi.

Yeom Mi menyuruh Moo Gak dan Cho Rim pulang lebih dulu karena ada yang harus ia kerjakan. Setelah keduanya pergi, ia bergegas kembali ke mejanya dan memeriksa data Cho Rim berdasarkan nomor KTP yang tadi difotonya. Ia menemukan bahwa Cho Rim adalah anak Detektif Oh Jae Pyo. Apakah saksi yang berusaha disembunyikan Detektif Oh adalah Cho Rim?

 ki-00031 ki-00033

Cho Rim bertanya mengapa Moo Gak terlihat lebih kecewa dibandingkan dengan dirinya. Moo Gak berkata ia sedih karena mereka tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun padahal itu adalah wajah yang pertama diingat Cho Rim. Cho Rim menyemangati Moo Gak. Ia akan mengingat lebih banyak.

Moo Gak meminta Cho Rim membelikannya bir dingin jika ingin menyemangatinya.

“Setuju. Glek…glek…” Cho Rim berpura-pura seperti orang sedang minum. Moo Gak tersenyum. Glek..glek?

ki-00035 ki-00037

Cho Rim masuk ke toilet wanita tapi malah menemukan seorang pria nyengir kuda. Cho Rim terkejut dan menyangka ia salah masuk toilet pria. Ia masuk ke toilet satu lagi dan lebih terkejut lagi karena lebih banyak pria di sana. Cho Rim bergegas keluar sambil kebingungan.

Tiba-tiba seorang wanita berlari keluar dari toilet wanita (yang pertama didatangi Cho Rim) sambil berteriak-teriak bahwa ada hidung belang.

Pria hidung belang itu tertawa-tawa keluar dari toilet lalu masuk kembali. Cho Rim masuk ke toilet. Tidak ada siapa-siapa di sana. Tapi ia bisa melihat aroma pria itu keluar dari jendela. Si hidung belang kabur dengan melompati jendela itu.

Moo Gak menyusul Cho Rim dan bertanya ada apa. Ia tadi melihat para wanita berlarian sambil berteriak ada hidung belang. Cho Rim meraih tangan Moo Gak. “Mari kita tangkap si hidung belang itu.”

ki-00047 ki-00052

Mereka berada di bawah jendela toilet. Cho Rim berkata hidung belang itu lompat dari jendela. Ia menunjuk tanah tempat aroma hidung belang itu tertinggal. Jejak sepatu kiri hidung belang itu mengeluarkan aroma rokok. Moo Gak berkesimpulan hidung belang itu pasti memiliki kebiasaan memadamkan puntung rokok dengan kaki kiri.

Cho Rim mengikuti jejak sepatu itu diikuti Moo Gak. Tapi jejak itu berhenti di dekat sebuah pohon. Moo Gak menduga pria hidung belang itu sudah melarikan diri dengan sepeda karena di tempat itu ada tempat penyimpanan sepeda. Ia menyuruh Cho Rim menunggu sementara ia mencari hidung belang itu.

Cho Rim melihat kembali aroma itu di pohon. Ia mendongak. Si hidung belang tertawa lalu melompat turun. Ia melarikan diri. Cho Rim mengejarnya.

 ki-00058 ki-00064

Tapi saat berlari menyeberang jalan, sebuah truk melaju ke arah Cho Rim. Cho Rim terpaku tak bisa bergerak. Tiba-tiba ia teringat ketika ia dulu ditabrak mobil.

Untunglah Moo Gak sempat menarik Cho Rim dalam pelukannya untuk menghindari truk itu. Cho Rim meneteskan air mata. Moo Gak memarahinya dan berkata itu sangat berbahaya.

Tapi Cho Rim hanya diam sambil menangis. Ada apa, tanya Moo Gak, apa kau baik-baik saja?. Cho Rim berkata ia melihat kecelakaan yang ia pernah alami. Dalam ingatannya, ia berlari lalu ia tertabrak mobil. Sebelum kehilangan kesadaran, samar-samar ia melihat siluet seorang pria.

Melihat Cho Rim sangat terguncang, Moo Gak memeluknya untuk menenangkannya.

ki-00074 ki-00089

Mereka pulang ke rumah Cho Rim. Cho Rim duduk menenangkan diri sementara Moo Gak mencuci piring. Hihihi…ada asisten rumah tangga baru rupanya^^

Moo Gak berkata sepertinya ingatan Cho Rim mulai kembali. Cho Rim berkata ia hanya ingat kecelakaan itu tapi tidak tidak ingat mengapa ia sampai mengalami kecelakaan. Moo Gak menghibur setidaknya ada kemajuan. Ini baru permulaan. Cho Rim bertanya mengapa ia merasa takut dengan ingatan itu. Moo Gak berkata mungkin karena ini pertama kalinya Cho Rim mengingat sesuatu. Lambat laun Cho Rim pasti akan merasa lebih nyaman saat mengingat lebih banyak. Cho Rim mengangguk.

Moo Gak menggerak-gerakkan hidungnya karena merasa gatal, tapi tangannya berlumuran busa sabun. Ia meminta Cho Rim menggarukkan untuknya. Ia tersenyum senang saat Cho Rim membantunya.

ki-00100 ki-00109

Cho Rim menyadari sesuatu. Moo Gak bisa merasakan gatal? Apa sekarang Moo Gak sudah bisa merasa? Moo Gak ikut merasa heran. Ia merasa gatal.

Cho Rim menyentuh dahi Moo Gak. Apa terasa? Tidak. Cho Rim menepak lebih kerasa. Apa terasa? Tidak. Cho Rim memukul dahi Moo Gak dengan sangat keras hingga kepala Moo Gak terdorong ke belakang. Apa terasa? Tidak? Sepertinya tidak terasa pukulannya tapi terasa kesalnya hahahaha XD

ki-00111 ki-00114

Cho Rim dengan polosnya merasa kecewa karena ternyata Moo Gak masih belum merasa. Moo Gak punya ide. Ia ingin mencoba apakah bibirnya bisa merasa. Ia memonyongkan bibirnya meminta kiss. Ini Moo Gak modusnya banyak yaaaaa^^

Cho Rim mengecupnya pelan. Moo Gak bertanya-tanya apakah kecupan itu terlalu pelan hingga ia tidak bisa merasakan. Plakk!! Cho Rim memukul dahi Moo Gak dengan kesal. Tapi Moo Gak berkata ia merasa geli. Cho Rim terkejut. Moo Gak benar-benar bisa merasa? Moo Gak mengiyakan, ia merasa geli (akibat kecupan Cho Rim tadi).

Cho Rim terlihat sangat gembira. Moo Gak ikut gembira dan mengecup Cho Rim. Lagi dan lagi…

ki-00122 ki-00127

Jae Hee memeriksa bahan makanan di restorannya. Dengan tegas ia menyuruh kokinya mengembalikan udang yang kurang segar. Cho Rim tiba dan menyapa Jae Hee agar Jae Hee bisa mengenalinya.

Jae Hee tersenyum ramah dan bertanya ada apa Cho Rim datang pagi-pagi. Biasanya pelayan baru datang 2 jam kemudian. Cho Rim berkata ia ingin melihat bagaimana para koki bersiap-siap setiap harinya. Jae Hee memintanya mendekat.

Ia berkata ada yang ingin ia tanyakan pada Cho Rim. Sebagai koki, memilih bahan yang tepat adalah hal yang paling penting karena bahan yang bagus menghasilkan rasa yang betul. Tapi bagaimana dengan pelawak seperti Cho Rim dalam memilih bahannya?

Cho Rim merenung sejenak. Ia memberikan contoh bahwa para wanita menggunakan kosmetik untuk mempercantik wajah, tapi para pelawak menggunakannya untuk membuat orang lain tertawa.

ki-00139 ki-00140

Ia mengambil sebutir biji semangka lalu menempelkannya di dekat matanya. Jae Hee tertawa. Cho Rim berkata itu tidak lucu. Ia memindahkan biji itu ke dekat hidungnya. Jae Hee tertawa lebih keras. Err….apa hanya Jae Hee yang bisa melihat kelucuan Cho Rim? That’s weird ;p Tapi Jae Hee kalau tertawa cute lhooo...sayang dia pembunuh –_-'”

Jae Hee berkata ia tadinya tidak menyangka akan selucu ini, tapi ternyata sangat lucu ketika Cho Rim benar-benar melakukannya. Ia memuji Cho Rim sebagai orang yang lucu. Cho Rim berkata ia akan menerimanya sebagai pujian dan berterimakasih.

“Kau membuatku ingin lebih mengenalmu,” ujar Jae Hee. Cho Rim terdiam, tampaknya ia merasa sedikit tidak nyaman dengan kata-kata Jae Hee tersebut. Iya dong…Cho Rim kan sudah punya Moo Gak^^

ki-00143 ki-00146

Moo Gak menemui Yeom Mi dan melaporkan bahwa Oh Jae Pyo (ayah Cho Rim, tapi Moo Gak belum tahu) sudah keluar dari pekerjaannya dan pergi ke suatu tempat. Teleponnya juga tidak diaktifkan. Sepertinya Detektif Oh sengaja menghilang.

Yeom Mi berkata bagaimanapun juga mereka harus menemukannya karena saksi akan berada dalam bahaya jika si pembunuh menemukannya lebih dulu. Moo Gak setuju, mereka harus memberitahu Oh bahwa saksi berada dalam bahaya.

Yeom Mi mengajak Cho Rim makan es serut untuk menebus ketidakberhasilannya membuat sketsa. Ia lalu bertanya-tanya mengenai ingatan Cho Rim. Cho Rim berkata ia tidak ingat peristiwa apapun sebelum 3 tahun lalu. “Tiga tahun?” batin Yeom Mi. Itu adalah tahun di mana pasangan nelayan terbunuh.

Yeom Mi bertanya apakah Cho Rim pernah melihat wajah itu sebelumnya. Cho Rim berkata ini pertama kalinya. Yeom Mi bertanya bagaimana Cho Rim teringat pada wajah itu. Saat makan sup rumput laun dengan kerang. Cho Rim bertanya apa kerang memang efektif mengembalikan ingatan.

Yeom Mi berkata ada anggapan bahwa kita tidak akan pernah lupa rasa makanan yang kita makan saat kita kecil. Ada dasar penelitiannya untuk anggapan tersebut. Jadi mungkin saja rumput laut menjadi katalisator kembalinya ingatan Cho Rim. Cho Rim memuji Yeo Mi sebagai orang terpintar yang ia kenal.

Yeom Mi bertanya apakah wanita yang diingat Cho Rim adalah ibunya. Tidak, jawab Cho Rim yakin. Ibunya meninggal sebelum ia kehilangan ingatan. Begitulah yang dikatakan ayahnya. Ia juga diperlihatkan foto ibunya oleh ayahnya, jadi ia tahu wanita yang diingatnya bukanlah ibunya.

ki-00165 ki-00179

Detektif Yeh dan Ki berterimakasih pada Cho Rim karena sudah membantu mereka membuat sketsa si hidung belang. Cho Rim menambahkan bahwa si hidung belang itu mempunyai kebiasaan memadamkan puntung rokok dengan kaki kiri. Detektif Yeh dan Ki agak bingung dengan petunjuk tersebut.

Tapi mereka dengan mudah menangkap si hidung belang berkat petunjuk dari Cho Rim.

ki-00185 ki-00191

Moo Gak dan teman-teman satu timnya makan bersama setelah menjalani pelatihan bela diri. Karena Inspektur Kang yang membayar, semua merasa sungkan untuk membeli makanan yang lebih mahal meski ia berbasa-basi menyuruh mereka makan apapun yang mereka inginkan.

Kepala polisi berjalan mendekati mereka dan berterimakasih karena mereka sudah menyelesaikan kasus sulit. Ia juga sempat menanyakan keadaan Moo Gak (yang sudah pulih akibat tikaman pembunuh barcode). Sebelum pergi ia berkata ia yang akan menraktir mereka semua.

Semua langsung memesan makanan yang paling mahal. Inspektur Kang melihat kacamata Kepala Polisi tertinggal di meja. Ia menyuruh Detektif Ki. Pada akhirnya Moo Gak yang disuruh mengembalikan. Moo Gak berlari keluar menyusul kepala polisi, tapi ia malah melihat Detektof Oh berbicara dengan dua polisi yang tadi menyertai Kepala Polisi.

ki-00199 ki-00200

Diam-diam Moo Gak mengikutinya hingga ke sebuah kafe. Ternyata Detektif Oh bertemu dengan Kepala Polisi. Dan mereka sudah lama saling mengenal. Moo Gak menguping pembicaraan mereka.

Detektif Oh bertanya siapa sebenarnya pembunuh barcode. Kepala Polisi berkata ia pasti sudah memenjarakan pembunuh itu jika mereka tahu siapa pembunuhnya. Ia bertanya apa Detektif Oh masih menyesali tak bisa menangkap si pembunuh hingga meninggalkan kepolisian.

Detektif Oh berkata ia tidak akan pernah melupakan kasus itu karena kasus itu adalah alasan ia meninggalkan kepolisian. Tapi kepala polisi berkata ia tidak bisa memberikan informasi apapun mengenai penyelidikan polisi.

Detektif Oh berkata ia juga tidak mau membicarakan Kepala Polisi pada orang lain. Jika Kepala Polisi peduli pada orang di sekitarnya, maka Kepala Polisi harus memberikan berkas-berkas penyelidikan ke tempatnya. Ia menuliskan alamatnya pada notes kafe, merobek kertas itu dan memberikannya pada kepala polisi. Hmmm..jadi Detektif Oh mengancam Kepala Polisi untuk membocorkan penyelidikan pembunuh barcode.

ki-00211 ki-00212

Setelah Detektif Oh dan Kepala Polisi pergi, Moo Gak membeli es kopi dan meminta notes pada pelayan. Dengan mengarsir kertasa notes, ia bisa melihat jejak alamat yang tadi ditulis oleh Detektif Oh. Kota Wonju di Propinsi Gangwon.

Ia segera menelepon Yeom Mi untuk memberitahukan alamat itu. Mereka harus mendapatkan info mengenai saksi dari Detektif Oh kali ini. Ia akan pergi ke alamat itu sekarang. Yeom Mi berkata ia yang akan pergi dan menanyakan alamatnya. Moo Gak mengatakan alamat itu di telepon.

O-ow…Jae Hee yang menyadap telepon Moo Gak bisa mendengarkan percakapan mereka dan juga mencatat alamat Detektif Oh. Ia menyadari polisi juga sedang mencari saksi tersebut.

ki-00217 ki-00225

Detektif Yeh tergopoh-gopoh masuk ke kantor dan memberitahu rekan-rekannya bahwa pembunuh barcode sudah tertangkap. Semua terkejut. Detektif Yeh menjelaskan bahwa polisi sudah menemukan orang yang memiliki DNA sama dengan darah yang tertinggal pada paku saat melarikan diri dari kejaran mereka.

Tapi Detektif Ki masuk dan memberitahu mereka bahwa orang yang ditangkap adalah pembakar. DNAnya memang cocok tapi kejahatannya adalah membakar. Moo Gak teringat saat mereka menunggu pelaku muncul malam itu, dua polisi patroli memberitahu mereka bahwa ada kejadian pembakaran di daerah tersebut.

ki-00236 ki-00240

Jadi orang yang ia kejar adalah pembakar? Detektif Ki berkata mereka juga menemukan pakaian yang cocok dengan sobekan yang tertinggal di tempat itu. Orang itu memiliki sejarah membakar. Jadi selama ini kita mengejar orang yang salah, tanya Inspektur Kang kesal.

Hanya Moo Gak yang menduga bahwa pembunuh barcode dan si pembakar tertukar di gedung yang sedang dibangun. Si pembunuh tinggal, sementara ia mengejar si pembakar karena orang itu melarikan diri.

Tapi ia jadi menyadari sesuatu. Mengapa Jae Hee memiliki luka di tangannya, persis seperti ia tergores paku besi? Bukankah itu alasan mereka jadi mencurigai Jae Hee? Dan Jae Hee melangkahi mereka ketika tes DNA menunjukkan hasil yang tidak cocok.

Detektif Ki bertanya apa itu artinya Jae Hee sengaja melukai lengannya untuk mengecoh mereka. Moo Gak yakin Jae Hee ada di sana pada malam itu. Tidak mungkin Jae Hee tahu kecuali melihatnya sendiri. Jika Jae Hee memang pelakunya, maka ia juga ada di tempat penyimpanan kontainer.

ki-00243 ki-00244

Moo Gak kembali ke kontainer berisi barang-barang Dokter Chun. Ia menemukan bahwa ada celah di antara buku-buku Dokter Chun yang berderet rapi. Mengapa ada celah? Bukankah biasanya orang menaruh buku berderet dengan berdempetan?

ki-00252ki-00254

Siapa yang menemukan Detektif Oh lebih dulu? Yeom Mi atau Jae Hee? Sayangnya Jae Hee yang lebih dulu tiba. Tempat itu adalah sebuah kedai dan Detektif Oh menjadi tukang parkir di sana. Sebenarnya itu bukan perkerjaannya karena pemilik kedai tidak setuju jika Detektif Oh menjadi tukang parkir.

Pemilik kedai adalah kenalan lama Detektif Oh dan menampungnya untuk sementara. Jadi ia menganggap Detektif Oh sebagai tamu. Tapi Detektif Oh tidak mau makan dan tidur gratis. Ia ingin membantu meski dengan menjadi tukang parkir. Pemilik kedai akhirnya menyerah.

ki-00265 ki-00266

Jae Hee mendengar percakapan Detektif Oh dan pemilik kedai tersebut di tempat parkir. Lalu saat Detektif Oh hendak memarkirkan sebuah mobil (valet), Jae Hee tiba-tiba menabrakan dirinya ke mobil Detektif Oh. Pura-pura tertabrak.

Detektif Oh terkejut. Ia merasa sangat bersalah meski Jae Hee berkata ia tidak apa-apa (namun terus mengaduh kesakitan). Detektif Oh berkeras membawa Jae Hee ke rumah sakit.

Saat Jae Hee dan Detektif Oh masuk ke dalam mobil, Yeom Mi baru tiba. Namun tentu saja seperti dalam kdrama biasanya, mereka tidak saling melihat ;p

Dan sekarang Jae Hee hanya berdua dengan Detektif Oh di dalam mobil. Nooooo! *tutup mata*

ki-00275 ki-00279

Yeom Mi menanyakan Detektif Oh pada pemilik kedai. Pemilik kedai pura-pura tidak tahu.

Jae Hee dinyatakan tidak apa-apa oleh dokter. Jae Hee sengaja membayar biaya rumah sakitnya dengan alasan Detektif Oh tidak sengaja menabraknya. Detektif Oh makin merasa bersalah dan ingin menraktir Jae Hee sebagai permintaan maafnya. Jae Hee dengan halus menolak. Tapi Detektif Oh berkata Jae Hee harus menerimanya agar ia bisa merasa lebih baik. Akhirnya Jae Hee bersedia minum teh bersama Detektif Oh. Duh....melihat Detektif Oh hanya berdua dengan Jae Hee benar-benar membuat sport jantung >,<

Yeom Mi duduk untuk makan di kedai itu menanyakan Detektif Oh pada seorang pelayan. Tapi pelayan itu sudah diperintahkan oleh pemilik kedai untuk pura-pura tidak mengenal Detektif Oh.

ki-00289ki-00290 

Moo Gak sedang dalam perjalanan menemui Cho Rim ketika Cho Rim meneleponnya untuk mengundur waktu pertemuan mereka selama 2 jam. Moo Gak menanyakan alasannya. Cho Rim memberitahu Moo Gak bahwa ia dan pegawai restoran lainnya akan mengadakan rapat di rumah Jae Hee hari ini. Tapi karena Jae Hee pergi ke luar kota, rapat mereka diundur 2 jam. Moo Gak meminta Cho Rim tidak makan terlalu banyak di sana agar nanti bisa makan bersamanya juga. Hehe...gawat Cho Rim bisa melar kalau kencan sama Moo Gak. Makan melulu XD

Yeom Mi mengirim pesan pada Moo Gak bahwa tidak ada tanda keberadaan Detektif Oh pada alamat yang diberikan Moo Gak. Moo Gak yakin itu alamatnya. Mungkin Detektif Oh menggunakan nama lain? Yeom Mi membalas bahwa ia akan menunggu di situ selama 1 jam sebelum kembali ke kantor.

Semua pesan mereka dibaca oleh Jae Hee yang sedang minum teh dengan Detektif Oh. Detektif Oh bertanya apakah Jae Hee adalah Chef Kwon. Jae Hee membenarkan dan menduga Detektif Oh tahu mengenai dirinya dari televisi.

ki-00300 ki-00310

Tapi Detektif Oh berkata ia tahu kalau Jae Hee adalah kerabat dari salah satu korban pembunuhan berantai. Jae Hee tertegun. Detektif Oh bertanya bukankah Jae Hee dekat dengan Jo Ma Ri. Jae Hee membenarkan, mengira Detektif Oh tahu hal itu dari berita. Detektif Oh berkata ia tertarik dengan kasus itu, karena itu ia tahu. Diam-diam Jae Hee menatap tajam Detektif Oh saat Detektif Oh tidak melihat.

Yeom Mi keluar dari kedai tepat saat Detektif Oh dan Jae Hee kembali. Fiuhhhh...lega rasanya melihat Detektif Oh kembali. Tapi Detektif Oh kali ini melihat Yeom Mi dan memalingkan wajah agar Yeom Mi tidak melihatnya. Pada akhirnya Yeom Mi sama sekali tidak menemukan Detektif Oh.

Setelah Yeom Mi pergi, barulah Detektif Oh turun dari mobil. Ia meminta Jae Hee tidak sungkan menghubunginya jika ada masalah. Ia sudah memberikan nomor telepon barunya pada Jae Hee.

ki-00313 ki-00321

Mendengar Jae Hee sedang di luar kota, Moo Gak mendapat ide untuk menyusup ke dalam rumah Jae Hee. Ia masuk dengan menggunakan bantuan seorang ahli kunci yang mantan pencuri.

Masalahnya Jae Hee sedang dalam perjalanan pulang dan ia memberitahu Cho Rim bahwa ia boleh datang kapanpun ia siap. Cho Rim berkata ia akan sampai secepat mungkin.

Moo Gak melihat Moongchi terus menerus berdiri di depan sebuah pintu. Ia masuk ke dalam. Di dalam ia melihat deretan rak berisi berbagai bahan makanan dan bumbu masakan.

Ia masuk lebih jauh dan menuruni tangga. Ia menemukan deretan lemari berisi pakaian Jae Hee. Wah mau dong punya ruangan seperti itu^^

ki-00327 ki-00328

Ia membuka sebuah lemari berisi jas. Ia menyibak deretan jas itu dan menemukan 2 layar monitor dalam keadaan padam di sana. Tiba-tiba terdengar suara mobil memasuki halaman. Moo Gak melihat jamnya dan menyadari Jae Hee kembali lebih awal.

Cho Rim tiba tepat saat Jae Hee hendak membuka pintu rumah. Ia takut terlambat jadi sengaja datang lebih awal.

Moo Gak mengembalikan letak jas itu seperti semula, menutupi layar. Ia menutup pintu lemari lalu bergegas ke pintu. Tapi ketika ia hendak keluar, ia mendengar suara Jae Hee dan Cho Rim. O-ow....

ki-00330 ki-00338

Cho Rim menyapa Moongchi yang sibuk menyalak di depan pintu bawah tanah itu. Jae Hee berkata ia akan berganti pakaian dan menuju pintu tersebut.

Untunglah Cho Rim melihat aroma Moo Gak dan menyadari Moo Gak ada di balik pintu itu. Ia sengaja memecahkan sebuah vas dan berteriak kaget. Rencananya berhasil, Jae Hee berlari ke arahnya.

ki-00344ki-00347

Cho Rim meminta maaf. Jae Hee melarangnya membersihkankan pecahan vas itu agar tangan Cho Rim tidak terluka. Cho Rim bertanya di mana ia bisa mendapat sapu. Jae Hee berjalan ke belakang untuk mengambil sapu. Moo Gak mempergunakan kesempatan itu untuk keluar.

Saat berpapasan dengan Cho Rim di ruang tamu, Cho Rim memberi isyarat supaya Moo Gak cepat-cepat pergi. Maka loloslah Moo Gak dengan selamat.

 ki-00350 ki-00351

Tapi ia tidak lolos dari omelan Cho Rim. Ia berkata jantungnya hampir berhenti berdetak setiap kali teringat apa yang baru saja terjadi. Apa yang akan terjadi jika ia tidak melihat aroma Moo Gak? Moo Gak akan dituduh mencuri.

Moo Gak berterimakasih atas bantuan Cho Rim. Cho Rim bertanya apa yang dilakukan Moo Gak di rumah Jae Hee. Ketika Moo Gak tampak ragu, Cho Rim memarahinya karena lagi-lagi berusaha mencari alasan. Akhirnya Moo Gak mengaku ia ingin menyelidiki Jae Hee.

Cho Rim bertanya apa salah Jae Hee dan lagi Moo Gak bisa menyelidikinya dengan cara yang legal. Moo Gak berkata ceritanya panjang dan ia mencurigai Jae Hee. Tetap saja polisi tidak berhak menyusup rumah orang, ujar Cho Rim.

“Aku bersedia melakukan apapun untuk menangkap pembunuh adikku. Aku bisa melakukan apapun untuk menangkap penjahat itu. Apa kau tahu bagaimana rasanya melihat anggota keluargamu mati di hadapanmu? Anggota keluarga yang baru saja berbicara denganmu di telepon? Apa kau tahu rasanya?!” Suara Moo Gak makin meninggi seiring dengan emosinya yang memuncak. Cho Rim terpaku.

ki-00356 ki-00368

Cho Rim duduk di sampin Moo Gak dan menggenggam tangannya dengan erat. Moo Gak meminta maaf karena ia melampiaskannya pada Cho Rim.Tidak apa-apa, kata Cho Rim.

Ia bertanya mengenai adik Moo Gak. Apa ia cantik? Lebih cantik darinya? Moo Gak berkata adiknya adalah yang tercantik di Jeju. Cho Rim mendekatkan diri dan menaruh rambutnya di samping kepala Moo Gak. Membayangkan Moo Gak versi perempuan. Ia memutuskan kualitas kecantikan di Jeju tidaklah begitu bagus. He...

Ia bertanya apa Moo Gak memiliki foto adiknya. Moo Gak memperlihatkan foto Eun Seol. Cho Rim bereaksi biasa saja saat melihatnya hingga Moo Gak merasa kecewa. Siapa namanya, tanya Cho Rim. Choi Eun Seol.

ki-00377 ki-00382

Cho Rim berkata nama itu cocok dengan wajah Eun Seol. Moo Gak mengambil kembali foto Eun Seol yang terus dipandangi Cho Rim. Cho Rim berkata ia merasa iri. Ia berharap memiliki seorang kakak seperti Moo Gak.

“Baik, aku akan mencari seorang oppa yang hanya mencintaiku seorang!” gurau Cho Rim sambil berjalan pergi. Moo Gak menyusulnya dan merangkul pundak Cho Rim. Cho Rim menepis tangan Moo Gak. Tapi ia hanya bercanda karena kemudian ia merangkul Moo Gak. Mereka pergi sambil tersenyum lebar.

ki-00391 ki-00396

Keduanya makan jajjangmyun sambil menanti kemunculan Cho Rim di TV. Moo Gak tersenyum senang saat melihat Cho Rim-nya muncul.

Ternyata Cho Rim memang berbakat dengan acara itu. Ia memberikan tips memasak dengan melucu. Misalnya memukul daging dengan gaya menonjok orang dan pura-pura memakan burgernya dengan glek..glek...glek. Keduanya tertawa-tawa.

Cho Rim mematikan TV setelah acara itu selesai. Itu aneh, bukan? Tanyanya.

“Sangat cantik....” puji Moo Gak. “Baju yang kubelikan untukmu.” Yeeee.... Cho Rim langsung melotot.

ki-00412 ki-00404

Cho Rim mendapat ucapan selamat dari Ae Ri, Inspektur Kang, bahkan Woo Ya. Juga ucapan selamat dari Julian, seorang pria asing teman kursus bahasa Inggris Cho Rim.

Moo Gak mengucapkan selamat atas acara TV pertama Cho Rim. Ia menyuruh Cho Rim beristirahat, ia yang akan mencuci piring. Bagaimana bisa istirahat kalau ada Moo Gak?

Cho Rim memasangkan celemek untuk Moo Gak agar tidak terkena cipratan sabun. Ia berkata ia suka memasak tapi tidak suka mencuci piring. Ia berterimakasih untuk itu. Moo Gak berkata ia lebih suka mencuci piring. Cucok deh.

  ki-00428 ki-00444

Cho Rim duduk di meja makan memperhatikan Moo Gak. Ia mulai menanya-nanyai Moo Gak untuk mencari kecocokan mereka. Lebih suka menjemur atau melipat pakaian? Moo Gak menjemur, Cho Rim melipat. Bagus, kata Cho Rim senang.

Lampu menyala atau padam saat tidur? Padam. Sama denganku, kata Cho Rim senang. Makanan paling enak dimakan duluan atau terakhir? Moo Gak tidak tahu karena ia tidak pernah memikirkannya (karena ia tidak tahu mana yang paling enak).

Cho Rim tak bisa melepaskan pandangannya dari Moo Gak. Ia memberanikan diri memeluk Moo Gak dari belakang. Moo Gak berhenti mencuci dan membalikkan tubuhnya.

ki-00446 ki-00458

Ia berkata ia menyadari kenyataan bahwa ia lebih suka mencuci piring daripada memasak, ia memadamkan lampu saat tidur, ia lebih suka menjemur daripada melipat pakaian, sejak ia bertemu dengan Cho Rim.

“Tinggallah di sisiku dan beritahu aku orang seperti apa aku ini. Mengerti?” kata Moo Gak lembut. Cho Rim berkata ia akan melakukan yang terbaik. Moo Gak memeluk Cho Rim.

ki-00463 ki-00466

Bruk!! Sebuah mangkok jatuh ke lantai. Mengagetkan Cho Rim yang sedang berkhayal. Moo Gak meminta maaf sudah mengagetkan Cho Rim. Mangkuk itu jatuh karena licin oleh busa sabun.

Cho Rim pelan-pelan berjalan mendekati Moo Gak. Siap melakukan seperti yang tadi ia khayalkan. Bruk!! Kali ini Cho Rim yang jatuh terpleset karena busa sabun. Ia pingsan. Duh..kasian banget sih >,<

ki-00472 ki-00476

Cho Rim panik dan berusaha membangunkan Cho Rim. Cho Rim sadarkan diri di tempat tidurnya. Ia membalikkan badan dan melihat Moo Gak sedang memandanginya. Moo Gak menanyakan keadaan Cho Rim.Cho Rim berkata ia baik-baik saja.

Moo Gak memeluk Cho Rim erat-erat dan mengeluh ia mengantuk. Ia bertanya bisakah ia tidur seperti ini. Berapa lama, tanya Cho Rim. Sampai pagi. Moo Gak mengucapkan selamat malam lalu memejamkan mata memeluk Cho Rim.

 ki-00489 ki-00496

“Petugas Choi! Petugas Choi!!!” Cho Rim membangunkan Moo Gak dari lamunannya. Ternyata Moo Gak sedang memeluk guling.

Cho Rim mengomel ia yang terluka tapi Moo Gak yang tidur sambil tersenyum. Moo Gak cepat-cepat bangun dan minta maaf karena sudah tertidur. Ia bertanya bagaimana dengan kepala Cho Rim. Cho Rim cemberut dan berkata kepalanya tentu saja sakit.

ki-00497 ki-00498

Moo Gak menarik Cho Rim hingga duduk di tempat tidur, lalu memeluknya. Kali ini beneran….bukan khayalan. Meski Cho Rim sedikit meronta, tapi ia tersenyum senang.

Ia bertanya Moo Gak lebih suka laut atau gunung, ia lebih suka laut. Moo Gak lebih suka gunung. Lalu ia bertanya apakah Moo Gak lebih suka musim panas atau musim dingin. Ia suka musim panas. Moo Gak suka musim dingin. Cho Rim bertanya kenapa Moo Gak selalu menjawab kebalikan dari dirinya.

“Agar kita bisa ke laut yang kausukai dan ke gunung yang kusukai.”

Cho Rim melepaskan diri dan berkata Moo Gak sungguh gombal. Apa kau baru sadar? Tanya Moo Gak. Ia memeluk Cho Rim kembali.

ki-00515 ki-00516

Yeom Mi teringat pada Moo Gak yang menuduh Dokter Chun telah salah membunuh adiknya. Juga dugaannya bahwa Cho Rim adalah saksi mata yang mereka cari. Dan juga bagaimana kedekatan Cho Rim dan Moo Gak akhir-akhir ini.

Ia memanggil Moo Gak dan mengeluarkannya dari tim. Moo Gak juga kehilangan akses pada arsip kasus khusus. Moo Gak terkejut. Mengapa ia tiba-tiba dikeluarkan? Ia harus membunuh pembunuh adiknya. Ia tidak mau pergi. Inspektur Kang, Detektif Yeh dan Ki diam-diam menguping.

Yeom Mi berkata ia tidak bisa lagi mendukung Moo Gak karena pekerjaan Moo Gak selalu didorong oleh emosi. Bahkan kemarin menyusup ke rumah Jae Hee. Itu melanggar kode etik kepolisian. Moo Gak terpukul. Yeom Mi selama ini mendukungnya. Ia mempercayai Yeom Mi karena itu ia selalu memberitahu Yeom Mi apa yang ia lakukan.

Yeom Mi berkata karirnya akan rusak jika orang-orang menganggap ia tidak becus mengatur anak buahnya. Moo Gak berusaha menahan kemarahannya dan berkata mereka bisa menangkap si pembunuh jika menemukan saksi mata. Ia tidak bisa meninggalkan tim khusus. Tapi Yeom Mi berkata ia yang akan menangkap pembunuhnya, lalu berjalan pergi.

ki-00537 ki-00543

Moo Gak menghentikannya. Ia bertanya mengapa tiba-tiba Yeom Mi seperti ini. Yeom Mi melepaskan cengkeraman tangan Moo Gak. Ia berterimakasih atas kerja keras Moo Gak selama ini. Lalu ia pergi.

Pada ketiga anggota tim lainnya, ia memerintahkan bahwa mereka akan rapat 1 jam lagi. Dengan tidak adanya satu orang, mereka harus menata ulang tugas mereka. Ketiga detektif itu nampak sedih dengan keputusan Yeom Mi mengeluarkan Moo Gak.

ki-00546 ki-00556

Cho Rim sedang bersiap untuk syutingnya yang kedua. Kali ini settingnya di rumah Jae Hee. Salah seorang kru TV memanggil Cho Rim dengan “Choi Eun Seol”. Cho Rim bingung. Kru itu bertanya apa Cho Rim tidak ingat, ia langsung mengenali Cho Rim karena dulu mereka sangat dekat. Namanya adalah Go Soo Mi.

“Kau bilang aku Choi Eun Seol?” Tanya Cho Rim bingung.

Jae Hee kebetulan mendengar kalimat terakhir itu. Cho Rim teringat bahwa nama Choi Eun Seol adalah nama adik Moo Gak.

ki-00561 ki-00569

Jae Hee memanggil Cho Rim dan memintanya mengambilkan Moo Gak di perpustakaannya di lantai bawah. Cho Rim pergi ke lantai bawah menggunakan lift. Begitu pintu lift terbuka, ia masuk dalam perpustakaan Jae Hee yang cukup besar.

Cho Rim berusaha mengambil buku masak yang diinginkan Jae Hee. Letaknya terlalu tinggi hingga ada beberapa buku yang ikut jatuh ketika ia berusaha meraihnya. Dari buku yang berserakan di lantai, ia menemukan sebuah amplop. (Amplop itu diselipkan Dokter Chun dalam sebuah bukunya. Dan Jae Hee memang menaruh buku-buku Dokter Chun di rak bukunya)

Cho Rim membuka amplop dan membaca surat tersebut: “Pada Nona Choi Eun Seol….Bukan, yang sekarang bernama Nona Oh Cho Rim. Kau tidak memiliki harapan untuk hidup saat kau pertama kali datang ke rumah sakit…..”

ki-00586 ki-00587

PD bertanya di mana Cho Rim karena mereka harus memasang mic. Jae Hee bertanya-tanya apakah Cho Rim kesulitan menemukan bukunya. Ia pun turun ke lantai bawah.

“Tolong maafkan dokter bodoh ini yang hanya bisa meminta maaf padamu seperti ini. 1 Maret 2015, Chun Baek Kyung.”

ki-00595 ki-00596

“Chun Baek Kyung?” gumam Cho Rim.

Jae Hee memegang pundak Cho Rim dari belakang. Ia bertanya apa yang sedang Cho Rim lakukan. Cho Rim menoleh. Jae Hee memandang surat di tangan Cho Rim. Cho Rim menatap Jae Hee. Air mata menetes di pipinya.

ki-00611 ki-00614

Komentar:

Tidaaaaaaakkk!! Masih harus menunggu seminggu lagi untuk tahu nasib Cho Rim. Apakah Jae Hee akan membaca surat itu? Sangat mungkin Cho Rim memperlihatkan surat itu pada Jae Hee karena dalam surat itu sama sekali tidak disebutkan mengenai pembunuh berantai. Surat itu hanya menunjuk satu hal: bahwa nama asli Cho Rim adalah Choi Eun Seol.

Bagaimana kalau Jae Hee sampai menyelidiki latar belakang Cho Rim dan menemukan bahwa ia adalah Choi Eun Seol yang ia cari? Membayangkannya saja sudah mengerikan >,< Apalagi Detektif Oh juga sepertinya dalam bahaya….

Apakah Cho Rim akan memberitahukan isi surat itu pada Moo Gak? Sangat mungkin ia menyembunyikannya dari Moo Gak karena ia khawatir Moo Gak akan sedih jika harus memanggilnya dengan nama aslinya.

Mengapa Yeom Mi menyembunyikan dugaannya bahwa Cho Rim adalah Choi Eun Seol? Selama ini timnya selalu saling memberitahu yang lain mengenai setiap petunjuk yang mereka temukan. Kenapa ia menyembunyikan sketsa Cho Rim? Apa ia khawatir Moo Gak bertindak gegabah karena Cho Rim dalam bahaya? Sebenarnya apa yang ada di benak Yeom Mi?

Dan lagi Moo Gak tidak akan bisa dihentikan semudah itu. Sejak awal ia sudah bertekad untuk mencari pembunuh adiknya.

Meski akhir episode ini menegangkan, untunglah sebelumnya banyak adegan manis dan lucu Cho Rim-Moo Gak. Moo Gak sepertinya mulai bisa merasakan sesuatu. Cara ngetesnya modus banget ;p

Di satu sisi aku ingin tidak ada yang tahu nama asli Cho Rim karena itu artinya Cho Rim akan aman. Tapi di sisi lain aku ingin Cho Rim tahu nama aslinya dan mengingat masa lalunya agar Jae Hee tertangkap. Dilema oh dilema….

19 komentar:

  1. Episode ini paling dag dig dug

    BalasHapus
  2. first comment? =D


    Ahhh... saya belum download ep ini... baru baca sinopsis nya disini~~^^

    Hmm rasa nya ngeri yaa liat ending ep ini... baru baca sinopsis aja udah bikin jantung dag dig dug >_<
    Melihat Cho Rim mneteskan air matanya, mungkinkah dia sdh mengingat wajah Jae Hee si pembunuh yg membunuh ortu nya dulu? Semoga~~ jgn sampai Jae Hee yg lebih dulu tau identitas asli Cho Rim.. bisa bahaya tu~~ bisa dibunuh atau paling engga di tangkap ditempat >_<

    BalasHapus
  3. Aduuhh.. Super duper menegangkan.. Mba kalo aq dilema antara penasaran dan takut, penasaran gimana kelanjutannya dan takut apa yang akan di lakukan jaehe.

    BalasHapus
  4. Trimaksh mbk fanny sdh membuatkan recaps yg eps ini, untung bukan pas jatah ku..karena sepertinya ak gg akan bisa menulis ttg kemesraan mereka. Masak br jadian aja sdh berharap dipeyuk2 gt si Moo Gak. Mbok yo jual mahal dikit lah..trs byr tau sdh krasa sakit apa engak ya bukan munta digigit gt bibirnya, mana krasa, ni palu mw ta digetokin ke jempol/pinjem palunya thor/ haha. Mg2 eps bsk gada co cuit co cuit lagi. Kl mw co cuit sana sama jae hee hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haduhhh mba putri lucu bgt. Hahaha kalo co cuit co cuit nya ga ada, sport jantung dong sepanjang episode. Peace hihi

      Hapus
  5. Gomawo mba fanii, Wahhhhhh campur campur episode ini roman nya ada plus misterinya, di bungkusnya rapi awalnya roman pertengahan ada misterinya terakhir ada adegan menghayal yg bkin lucu ngeliat couple ini endingnya selalu bikin penasaran buat episode selanjutnya.. Huhu
    Deg deg an nunggu episode selanjutnya gmn reaksi chorim, terus gmn prasaan mogak yg tiba tiba di keluarin dari tim nya, plus pemikiran yeomi yg bikin Tmbah penasaran hoho harus sabar nunggu episode selanjutnya. Gomawo mba fanii sinopsis nya,,,,

    BalasHapus
  6. "Jae hee memanggil cho rim dan memintanya mengambilkan moo gak di perpustakaan nya" hihi saya udh seneng tuh biarpun sdkt bingung. Eh tau2 nya ambil buku masak. Hehe, ah si jae hee pake blg mau mengenal cho rim lbh dekat. Ntar udh deket, malah di bunuh lg. Ishh ganteng2 nyeremin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha...baaru nyadar aku salah ketik XD thanks ralatnya

      Hapus
  7. Yeom mi menyembunyikan jati diri cho rim dari mo gak karna yeom mi tahu mereka punya hubungan, gmn perasaan mo gak kalo tahu gara2 cho rim, adiknya jd sasaran salah bunuh,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurutku sebagai polisi seharusnya Yeom Mi lebih mengutamakan keselamatan Cho Rim dan menangkap pembunuh. Dengan ia menyembunyikan informasi penting maka Cho Rim semakin berada dalam bahaya.
      Menurutku seharusnya Moo Gak tidak menyalahkan Cho Rim karena Cho Rim sama-sama korban. Cho Rim kehilangan kedua orangtuanya dan hampir kehilangan nyawanya. Mereka sama-sama kehilangan keluarga mereka karena si pembunuh.

      Hapus
  8. Bner2 bkin tgang ne ..aizz..gg than liay nta.a jae hee...serem iiiii....dasar GAREM lu si jae hee...ganteng2 serem...hiiiii
    Pi sblum tgng dh d sghin adegan lucu bngt mreka sling byngin yg gg ksmpean..lol

    BalasHapus
  9. Wuah bak putri sewot tuh liat swetu2x MORIM couple...kalo cuit2x nya bareng jae hee????? Itu mah nambah sport jantung mbak poet.....^^
    NGM mmg senyumnya muanizzzzz bgt bak Fan...dia senyum manis kaya gt cuman buat cho rim seorang loh!!!!! Selebihnya....senyum evil.(hi....ngeri)
    Gumapshimnida bak Fanny for this episode..and fighting for trio ahjuma for the next.......!

    BalasHapus
  10. Huwaaa nunggu seminggu lg.
    Si jaehee kan kesulitan mngenali wjah y tp ko dia ketawa pas chorim naruh bji semangka di wajahnya. Apa krena jd tmbah aneh.

    Sblm bc sinopsis ep 10 takutnya yeomi yg jd sasaran jaehee tnyata detektif oh.
    Instingnya moogak kreeenn..

    BalasHapus
  11. Sebenarnya aq udh nonton episode ini di y**t*** tp malah yg ketonton cuma sedikit kebanyakan takutnya... mantengin sinop mba fanny trs setiap ada waktu.. akhirnya ada juga... milih baca sinop aja drpd nonton beneran... NGM itu lho senyumnya bikin ngeriiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Same feeling here. Aku kira aku doang yg ketakutan teriak2 gajelas karena lanjutan scene nyaaaa... yaampun. Drama ini bener2 drama yg bikin dag dig dug karena tegang dan romantic nya....salut

      Hapus
  12. kayaknya yeo rim masih belum pede timnya bisa nglindungin cho rim dari jae hee dan dia sedang mencari cara biar cho rim nggak deketin jae hee,
    sementara ini biarlah moo gak saja melindungi pacarnya dengan berpikir dingin...
    harus dibuktiin dong cintanya *manasin mbak poet

    BalasHapus
  13. menurutku sih, episode 11, cho rim akan pulang dengan selamat dech...

    kan masih 6 episode lagi khan, gak mungkin cho rim langsung disekap,
    aku juga merasa aneh sama letnan yeom... kenapa malah memecat mo gak,
    seharusnya kan mo gak dikasih tau,

    tapi mungkin saja, mo gak akan bereaksi sama seperti pada dokter chun, jadi letnan yeom menyembunyikan fakta ini,

    peran ayah angkatnya cho rim ini gak begitu kentara rasanya,
    padahal dia satu2 nya yang tau pasti kejadian 3 tahun lalu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. letnan yeom ingin mencari bukti terlebih dahulu, baru bertindak...

      jadi daripada mo gak menghancurkan strategi letnan yeom, makanya mo gak dipecat dari tugas detektif.....

      padahal insting mo gak udah bener2 mengarah 1.000% kalo pembunuh berantai itu chef kwon

      Hapus
  14. jae hee mkin ganteng klo lg serem gtu..matanya menusuk aw,,aw,,aw..
    jantungku berdebar2 liat moo gak cho rim yg soo sweet abiz,,,eh tiba2 jantung berdebar2 lg liat cho rim sm jae hee..oh no...jae hee jgn ganggu Cho rim..
    makin penasaraaaaaaaaaaaaaaannnnn

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)