Kamis, 05 Februari 2015

Sinopsis Hyde Jekyll Me Episode 5 (Bagian 1)

ki-00894

Seo Jin pergi ke ruang rahasia dan melihat pesan Robin. Robin meminta Seo Jin tenang.

“Aku tahu kau marah. Tapi…aku juga marah. Kau berusaha menyingkirkan orang yang bertanggungjawab atas keberadaanku? Itu picik. Jang Ha Na menangis semalam. Kau tahu aku tidak tahan membuat wanita menangis, bukan? Jika kau membuatnya menangis lagi, kau akan mati,” Robin mengacungkan tinjunya.

Seo Jin mengomel Robin yang akan mati. Ia sama sekali tidak merasa terancam karena Robin bukan orang yang menyukai kekerasan. Tapi ancaman berikutnya benar-benar membuat Seo Jin kalang kabut.

 ki-00006ki-00008 

Robin mengancam akan mengungkap identitasnya yang sebenarnya pada Ha Na jika Seo Jin macam-macam dengan Ha Na dan kontrak yang sudah dibuatnya. Seo Jin berteriak frustrasi. Lalu ia membalas pesan video tersebut.

“Apa kau sudah gila? Kau sudah gila, kan? Kau tidak mungkin melampaui batas kecuali kau benar-benar sudah gila! Aku yang memiliki otoritas mutlak atas semuanya, termasuk rumah ini dan kontraknya! Apa kau sudah lupa aturan terpenting kita? Bahwa kita tidak akan mengambil identitas yang lainnya? Tapi kau menggunakan ibu jariku untuk mengambil identitasku,” Seo Jin mengacungkan jempolnya yang masih berlumuran tinta merah. “Kau pikir aku tidak bisa melakukannya sendiri? Kau ingin aku mengungkap identitasmu?!”

ki-00013 ki-00024

Seo Jin mengamuk dan membanting vas di taman. Sekretaris Kwon berusaha menghentikannya dan mengingatkan Seo Jin bahwa tidak biasanya Seo Ji bersikap tidak rasional.

Seo Jin berkata Robin sudah mengancamnya akan mengungkap identitasnya dan ia marah karena ia tahu ia tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah itu.

Sekretaris Kwon meminta Seo Jin bertahan dan menuruti keinginan Robin sampai Dokter Kang ditemukan. Begitu Dokter Kang ditemukan maka masalah Robin dan Ha Na akan bisa mereka urus.

ki-00030 ki-00031

Seo Jin merasa hal ini tidak adil. Ia sudah berusaha keras selama 5 tahun hingga tahap ini tapi Robin bisa merusaknya hanya dalam satu saat. Sekretartis Kwon berkata mereka hanya harus memastikan Robin tidak akan membuat kerusakan lebih jauh dan menyarankan agar mereka kembali pada peraturan lama mereka.

“Aku tidak peduli! Bagaimana bisa aku membiarkan si brengsek itu mengambil setengah hidupku lagi?”

“Bagaimana jika Robin membuat masalah lagi? Bagaimana jika ia benar-benar mengungkap identitasnya?” tanya Sekretaris Kwon.

ki-00036 ki-00039

Ha Na mencari-cari Seo Jin. Ia pergi ke taman dan penasaran dengan tanaman menjalar di dinding. Tapi sebelum ia bisa menyingkap tanaman tersebut (yang menyembunyikan tombol pintu ruang rahasia), Seo Jin menangkap tangannya.

Ha Na kaget lalu mengulurkan pot pohon keberuntungan pada Seo Jin. Ia tadi mencari Seo Jin untuk menyerahkan pot itu. Sebagai hadiah atas diperbaharuinya kontrak sirkus Wonder.

ki-00042 ki-00043

Seo Jin menarik Ha Na ke dalam untuk membicarakan kontrak tersebut. Ia berkata Ha Na harus menjadi seperti hantu dalam rumah ini. Hantu yang tidak terlihat dan tidak terdengar. Tidak menghalangi dan tidak mengganggu orang lain. Juga tidak melanggar properti orang lain.

“Tinggallah seperti hantu sementara kau di sini, dan pergilah seperti hantu. Bekerjasamalah agar hari itu tiiba sesegera mungkin. Dan cara terbaik untuk itu adalah menemui dr. Yoon Tae Joo setiap jam 9 pagi. Tidak boleh bertanya dan tidak boleh menyanggah.”

ki-00047 ki-00048

Seo Jin pergi begitu saja meninggalkan Ha Na. Ha Na menyusulnya dan bertanya apakah Seo Jin benar-benar yang sudah membuat kontrak di tangannya ini.

“Apa ada orang lain yang menuliskannya untukmu?” tanya Ha Na.

Dan Seo Jin tidak suka mengakui keberadaan Robin. Dengan kesal ia berkata ia sendiri yang menulisnya dan ia sendiri yang mengesahkannya. Pffft…

“Kalau begitu kau menulis setiap kata yang tertulis dalam kontrak ini?”

“Tentu saja.”

“Bahkan ini?” Ha Na memperlihatkanh isi kontrak itu. Di dalamnya ada pesan lucu dan gambar-gambar: Selamat bersenang-senang tinggal di sini^^ Pasti menyenangkan. Ppuing ppuing XD

ki-00055 ki-00058

“Robin….yang benar saja,” batin Seo Jin menahan kekesalannya.

Melihat ekspresi Seo Jin, Ha Na semakin tak yakin Seo Jin yang menulis kontrak tersebut dan kembali menanyakannya. Seo Jin menarik kontrak tersebut dengan kasar. Akibatnya Ha Na kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh dari tangga….jika saja Seo Jin tidak segera menangkapnya.

Ha Na hendak melepaskan tangan Seo Jin yang merangkul pinggangnya, tapi Seo Jin malah mengetatkan pegangannya.

“Sudah kubilang jangan membuat dirimu berada dalam bahaya. Jangan sampai terluka dan jangan sampai sakit.”

ki-00073 ki-00072

Ha Na bengong. Seo Jin melepaskan Ha Na hingga Ha Na bisa berdiri tegak kembali. Ia berkata Ha Na tidak perlu salah paham.

“Aku tidak peduli kau terpeleset, jatuh atau terluka asal bukan di hadapanku. Aku tidak akan peduli, hanya jangan lakukan itu di hadapanku. Aku mengatakannya bukan karena aku peduli padamu, tapi pada diriku sendiri. Pastikan kau mengingatnya.”

ki-00076  ki-00077

Seo Jin membuang kontrak ke lantai lalu pergi. Ha Na masuk ke kamarnya dengan perasaan bingung dan kesal karena perkataan Seo Jin yang terus berubah-ubah.

“Jangan terluka. Aku tidak peduli kau terluka atau mati asal tidak terjadi di depanku. Selamat bersenang-senang tinggal di sini. Pergilah dari rumahku sesegera mungkin! Sebenarnya apa maunya?” omel Ha Na.

Ia mengeluarkan kacamata yang dikenakan Robin semalam untuk menghiburnya. Ia mengenakannya lalu meniru pose Robin dan perasaannya kembali gembira.

ki-00080 ki-00087

Ia membayangkan chibi dirinya dan Robin melompat-lompat di atas ponselnya dengan gembira. Ha Na tersenyum. Tiba-tiba chibi Seo Jin mucul dan menarik screen protector ponsel Ha Na hingga Robin dan Ha Na terlempar dan menghilang. Ha Na cemberut melihat chibi Seo Jin bergaya cool sendirian. Cute ^^

ki-00095  ki-00098

Seo Jin merekam pesan video untuk Robin. Tampaknya ia mengalah dan mengusulkan agar mereka kembali pada peraturan lama mereka untuk sementara. Seo Jin menguasai siang hari, sementara Robin malam hari.

Suk Won melaporkan keputusan Seo Jin pada Presdir dan berkata kompromi ini hanya sementara hingga Dokter Kang ditemukan. Presdir tidak senang dan memerintahkan agar Seo Jin segera menemuinya. Bagaimana bisa Seo Jin membiarkan seorang wanita ke rumah yang ditinggalinya bersama Robin.

Ibu Seo Jin mengingatkan bahwa Ha Na bukan wanita sembaranagn, tapi saksi mata. Satu-satunya orang yang bisa membantu menemukan Dokter Kang. Tapi Presdir tetap tidak setuju Ha Na tinggal dekat dengan Seo Jin dan Robin.

“Apa kau lupa kekacauan terakhir yang ia buat gara-gara seorang wanita?”

 ki-00105 ki-00106

Karena masalah kontrak telah selesai, Ha Na memulai kegiatannya di sirkus. Ia mengumumkan akan mengadakan workshop besok ke Jeongseon. Rekan-rekannya bersemangat untuk pergi.

Sekretaris Wonder Grup (sekaligus kekasih gelap Seung Yeon) , Choi Seo Hee, melaporkan pada Seung Yeon bahwa Jang Ha Na adalah kekasih baru Seo Jin. Alasannya adalah karena Seo Jin mempertaruhkan diri sendiri untuk menyelamatkan Ha Na dan kembali memperkerjakannya meski sudah memecatnya.

Seung Yeon merasa bukti itu tidak cukup. Seo Hee berkeras instingnya mengatakan begitu. Seung Yeon tidak setuju, menurutnya kekasih Seo Jin adalah gadis dalam foto, alias Woo Jung.

Seo Hee menantang Seung Yeon untuk bertaruh. Caranya dengan menyuruh orang membuntuti Ha Na. Seung Yeon setuju dan memanggil anak buahnya.

ki-00109 ki-00113

Pukul 8 malam alarm menyala. Robin terbangun dan melihat pesan Seo Jin di sebuah kertas yang ditempel di meja dekat tempat tidur. Seo Jin menyuruh Robin memeriksa pesan darinya, juga di meja terletak kunci kamar Robin.

Seperti anak kecil yang kegirangan, Robin langsung menuju kamar bawah tanahnya yang jauh berbeda dari kamar Seo Jin. Berarti di setiap rumah Seo Jin ada kamar khusus untuk Robin ya^^

Ia sibuk memilih pakaian sambil membayangkan Seo Jin menguliahinya. Seo Jin berpesan bahwa ia sudah mengaktifkan ponsel Robin. Robin harus membawa kedua ponsel tapi tidak boleh menggunakan ponsel miliknya. Seo Jin mengingatkan bahwa mereka bisa bertukar tempat sewaktu-waktu saat mereka kurang kesadaran atau sangat tertekan hingga tertidur dan pingsan. Di luar itu mereka harus menepati waktu kesepakatan mereka.

ki-00119ki-00120

“Dan kumohon pergunakan waktu untuk tidur.”

“Lihat nanti.”

“Dan jangan ketahuan oleh Jang Ha Na.”

“Aku setuju dengan itu.”

“Termasuk kenyataan bahwa kau tinggal di sini, juga identitasmu.”

Belum selesai Seo Jin bicara, Robin sudah ngacir duluan. YAAAA! Raung Seo Jin.

ki-00125 ki-00126

Robin membuka garasi, sangat bersemangat untuk pergi. Ia melihat Ha Na keluar dari rumah dan pergi. Sementara itu anak buah Seung Yeon juga sudah menunggu di luar dan diam-diam mengawasi Ha Na. Ia mengira Seo Jin lah yang membuntuti Ha Na saat melihat Robin.

Robin diam-diam mengikuti Ha Na. Tapi apa yang terlihat romantis bagi kita rupanya horror bagi Ha Na.

Ia berhenti berjalan saat menyadari ada orang yang mengikutinya. Ia tak berani menoleh karena takut.

ki-00137 ki-00140

Sementara Robin dalam mood komedi. Ia menutup retleting jaketnya hingga menutupi wajahnya. Ih lucu, jadi kaya kepala hiu XD

Lalu ia pelan-pelan mendekati Ha Na dari belakang. Dan mengagetkannya.

ki-00902 ki-00150

Ha Na berteriak lalu memukuli Robin dengan payung dibawanya. Robin bereriak-teriak.

“Ini aku, Robin! Ini Robin!”

“Robin?”

Robin menengadah tapi yang dilihat Ha Na adalah hiu yang menyeramkan. Ia kembali histeris meminta tolong dan memukuli Robin.

Robin membuka retleting dan memperlihatkan wajahnya. Ha Na terpana.

“Maaf, apa aku menakutimu?”

ki-00154 ki-00163

Ha Na berjongkok dan menangis terisak-isak. Robin ikut berjongkok di depannya dan meminta maaf lagi. Di sela tangisnya Ha Na berkata ia kira penjahat itu yang membuntutinya.

Robin makin merasa bersalah. Saking bingungnya, Robin garuk-garuk kepala hehehe^^ Ha Na melihat kepala Robin sedikit terluka karena pukulan ganasnya tadi.

ki-00174 ki-00176

Mereka kembali ke rumah dan Ha Na mengobati luka Robin di kamarnya. Robin bertanya apakah Ha Na tinggal di sini sekarang. Hanya sampai penjahat itu tertangkap, kata Ha Na. Ia balik bertanya apakah Robin tidak tinggal di rumah ini.

“Tidak, ini rumah Seo Jin,” kata Robin.

Robin membuka buku sketsa Ha Na yang terletak di meja. Ha Na berkata itu beberapa sketsa mengenai idenya untuk pertunjukkan baru sirkusnya.

“Aku bertanya-tanya apa kekuranganmu dan sepertinya kau tidak bisa menggambar,” Robin mengambil pensil dan mulai memperbaiki sketsa Ha Na.

ki-00180 ki-00191

Ia bertanya apakah Ha Na memerlukan seniman sketsa dan menawarkan diri karena ia memiliki banyak waktu luang. Ha Na menduga Robin seorang pengangguran yang tidur seharian dan bermain di malam hari. Robin memperlihatkan sketsanya yang sudah jadi.

Mengira Robin tidak memiliki pengalaman sebagai pekerja seni, Ha Na berkata ia akan memberi kesempatan untuk Robin. Lalu menguliahinya bahwa seorang seniman sketsa tidak hanya menggambar tapi juga memiliki intuisi, kemampuan membuat komposisi, dan kemampuan editorial. Apa Robin sanggup?

“Bagaimana dengan bayarannya?”

“Aku tidak bisa membayar banyak. Kebanyakan orang dibayar…”

ki-00198 ki-00201

“Gaji rata-rata sekitar 100 ribu won. Tapi keahlian level A dibayar sekitar 400-500 ribu won. Level B 200-300 ribu won, level C sekitar 150 ribu won? Alur ceritanya sudah ada, jadi hanya perlu menggambar latarnya. Apa kau sudah memiliki skripnya? Karena itu akan memakan biaya tambahan,” celoteh Robin.

Ha Na bengong. Apalagi ketika Robin bertanya apakah Ha Na mau bertemu dengan agen penerbitnya dan membuat kontrak resmi.

Barulah Ha Na menyadari Robin adalah Robin si komikus web terkenal saat mereka tiba di kafe Ahjusshi Min. Robin dan Ahjusshi Min melepas rindu dengan berpelukan.

ki-00205ki-00212

Woo Jung pulang. Ia tertegun melihat Robin tersenyum di hadapannya. Matanya berkaca-kaca.

Lalu tiba-tiba ia memukuli Robin sambil menangis. “Kau ke mana saja?! Kenapa kau tidak menelepon sama sekali? Kau sama sekali tidak apa-apa tapi kau tidak pernah menelepon satu kali pun.”

Ha Na bengong, apalagi ketika melihat Robin terjatuh dan Woo Jung menguncinya dengan gerakan gulat. Ahjusshi Min meminta puterinya melepaskan Robin.

ki-00222 ki-00224

“Woo Jung, maaf,” Robin bersuara dengan susah payah.

“Katakan padaku bahwa kau salah,” rengek Woo Jung.

“Maaf, aku salah.”

“Apa kau akan menghilang lagi?”

“Aku akan menghilang lagi.”

“Apa?!!” Woo Jung menarik tangan Robin semakin keras.

“Tidak, tidak, aku tidak akan menghilang. Aku janji!”

ki-00226 ki-00229

Akhirnya Woo Jung melepaskan Robin dan meneruskan tangisnya. Ia berkata ia tadinya mengira Robin menghilang karena dirinya.

“Karena kau?”

“Ayahku bilang kau menghilang karena kau merasa terbebani olehku. Dan kau tak tahan melihatku. Waktu itu aku masih kelas 3 SMP. Kau cinta pertamaku. Dan saat kukira kau menghilang karena diriku, kau tidak tahu betapa sakitnya hatiku.” Sakitnya tuh di sini XD

Robin berusaha menghibur Woo Jung dan memintanya berhenti menangis. Bukannya Robin tadi bilang kalau ia paling tidak tahan membuat wanita menangis ya? Lah ini dua kali…. Dipukuli dua kali pula XD Poor Seo Jin >,<

ki-00235 ki-00242

Robin tidak menjelaskan pada Ahjusshi bagaimana ia bisa kembali. Ahjusshi bertanya siapa Ha Na. Robin tersenyum.

Woo Jung lebih penasaran lagi. Ia langsung mendekati Ha Na dan bertanya siapa Ha Na, apa hubungannya dengan oppa Robin-nya.

“Itu…”

“Tidak, aku tidak mau tahu. Aku tahu tidak mungkin ada banyak cerita mengenai itu. Sebaliknya, aku akan menceritakan mengenai diriku dan oppa. Dan itu akan memakan waktu semalaman. Apa kau tak apa-apa?” ujarnya ketus.

ki-00254 ki-00255

Ahjusshi Min menjitak puterinya. Mereka duduk dan minum bersama. Woo Jung benar-benar cemburu pada Ha Na. Saat Robin menuangkan minuman untuk Ha Na, ia langsung mengambil alih dan menuangkannya untuk Ha Na. Tapi Robin tetep tos-nya sama Ha Na.

Saat Ahjusshi Min mem-foto Robin dan Ha Na, Woo Jung menyela di antara mereka. Dan Ha Na bukannya tidak menyadari itu semua.

ki-00265 ki-00266

Woo Jung mulai mabuk dan ia berbicara berdua dengan Ha Na. Ia berkata ia sudah mengirim Robin dua kali wajib militer. Bukan wajib militer betulan, tapi ia menganggap menghilangnya Robin sebagai wajib militer. Dan setelah 2 tahun Robin tak kembali, ia mengasumsikan Robin ikut wajib militer kedua kalinya.

“Sebanyak itulah waktu yang kuinvestasikan untuk oppa. Sudah berapa lama kalian saling mengenal? Dengan melihat sekilas…paling tak lebih dari seminggu? Sepuluh hari? Sebulan?”

“Lima belas tahun.” Skak mat.  

“Lima belas tahun… lima belas?!! Serius?” Seru Woo Jung. “Apalah artinya waktu. Itu tidak penting.”

ki-00277ki-00278

Sementara itu, Ahjusshi Min dan Robin berbincang-bincang. Sepertinya Ahjusshi Min tahu mengenai identitas Robin sesungguhnya karena ia bertanya mengenai Seo Jin. Robin berkata Seo Jin malah tambah galak dan mengurus dirinya dengan keras selama 5 tahun terakhir.

Ahjusshi Min berkata ia sangat gembira Robin kembali dan mereka bisa bersama lagi. Ia bertanya apakah Robin akan kembali bekerja. Tanpa ragu sedikitpun Robin mengiyakan.

“Tapi siapa sebenarnya wanita yang kaubawa?”

“Penyelamat yang menyelamatkanku.”

“Dia menyelamatkanmu? Bukan sebaliknya?”

Robin mengangguk sambil tersenyum lebar.

ki-00290 ki-00292

Woo Jung sudah tertidur karena mabuk. Ha Na juga mabuk dan mulai berceloteh.

“Hei, kau pikir dengan mengatakan maaf kau bisa lolos begitu saja? Kau pikir dengan bersikap cute maka kau akan bebas?,” ujarnya pada Woo Jung. Ternyata ia cemburu. “Aku juga bisa bersikap lembut. Aku sangat manis saat bersikap lembut. Tidak, Robin berada di atasku jika menyangkut soal bersikap lembut. Dia benar-benar manis. Dia memakai kaca mata lucu dan berpose seperti ini. Dia memiliki lesung pipit yang paling cute!” Setuju^^

ki-00300 ki-00307

Pukul 8 pagi alarm berbunyi. Dan alarm berbentuk roket melompat keluar hingga Seo Jin terbangun. Di samping tempat tidur tertempel pesan Robin bahwa roketnya harus dipasang kembali agar alarm berhenti. Terpaksa Seo Jin memungut roket dan menaruhnya di tempatnya.

Seo Jin meringis merasakan pegal di sekujur tubuhnya. Lalu ia mengendus pakaiannya.

 ki-00316 ki-00320

Ha Na bangun di tempat tidurnya di rumah Seo Jin. Ia bertanya-tanya bagaimana caranya ia pulang semalam. Ia melihat buku sketsa hitam yang bukan miliknya ada di dekat tempat tidur. Ia membukanya dan di dalamnya berisi sketsa lengkap adegan di jembatan seperti 15 tahun lalu (sesuai tema yang digunakan Ha Na untuk pertunjukan barunya).

“Kapan dia menggambar semua ini?” gumam Ha Na.

ki-00323 ki-00324

Lalu teringatlah pada peristiwa memalukan semalam. Ha Na merangkak menaiki tangga di rumah Seo Jin. Robin hendak membantunya, tapi Ha Na menepisnya.

“ Don’t touch me! Aku benar-benar benci pria menyentuhku saat aku mabuk. Aku bisa melakukannya sendiri. Aku…bisa….” Ha Na merangkak tapi tidak maju-maju.

Akhirnya Robin menggendong Ha Na. Dan Ha Na muntah di tudung jaket Robin. Eeww…

ki-00330 ki-00341

Robin membaringkan Ha Na di tempat tidur dan tersenyum memandanginya. Ha Na meraih Robin dan mengajaknya ikut workshop 2 hari 1 malam. Robin bergumam ia tidak bisa melewati seharian.

“Apa maksudmu tidak bisa?” Ha Na cemberut. “Aku yang memimpin dan kau dalam timku sekarang.”

“Baiklah aku akan membawamu ke sana.”

Ha Na tersenyum lalu mengelus kepala Robin. “Anak manis…” Terus jewer…astaga kuping ketuker sama pipi kayanya XD

ki-00358 ki-00359

Belum sempat Ha Na merasa malu. Sekretaris Kwon sudah meneleponnya. Ia mengingatkan sudah waktunya untuk janji temu dengan Tae Joo.

Seo Jin sudah menunggu di mobil bersama Suk Won dan Sekretaris Kwon. Ia bertanya mengapa perutnya terasa kembung. Suk Won memberitahu kalau Seo Jin (Robin) minum semalaman bersama Ha Na. Seo Jin menghela nafas kesal.

ki-00363 ki-00366

Ha Na buru-buru masuk ke mobil dan meminta maaf karena terlambat. Melihat Seo Jin bersikap dingin dan tak mau menatapnya, Ha Na ikut membuang muka.

“Duh, dia bau alkohol. Berapa banyak yang ia minum?” batin Seo Jin mual.

“Duh, apa yang harus kulakukan? Robin mungkin ingat semuanya,” Ha Na masih merasa malu dengan peristiwa semalam.

Ia memberanikan diri bertanya pada Seo Jin apakah Seo Jin melihatnya pulang semalam. Tapi Seo Jin menyuruhnya tutup mulut.

ki-00374ki-00378 

Anak buah Seung Yeon melaporkan hasil pengamatannya. Seung Yeon heran saat diberitahu Seo Jin mengenakan jaket bertudung. Sejak kecil Seo Jin tka pernah mengenakan pakaian semacam itu. Tapi ada bukti fotonya.

“Dia dipukuli oleh dua wanita semalam. Bahkan bergulat di lantai.”

“Bergulat di lantai? Maksudnya bergulat betulan?”

“Iya, ia dipukuli wanita pertama karena mengenakan tudung jaketnya. Lalu dipukuli oleh wanita kedua sambil bergulat di lantai. Dia bekerja keras di siang hari, tahu bagaimana bermain sepuasnya, juga membiarkan wanita memukulinya. Ia benar-benar pria sejati.”

Sementara Seung Yeon mengira Seo Jin sudah gila saat melihat bukti foto-foto. Ia menyuruh anak buahnya terus membuntuti Seo Jin. Anak buahnya berkata ia sudah mengirim orang lain.

ki-00394 ki-00397

Tae Joo melihat Ha Na nampak berseri-seri. Ia bertanya apakah Ha Na memiliki pacar. Ha Na cepat-cepat berkilah. Merasa Ha Na sudah rileks, Tae Joo memulai sesi mereka.

Ia memperlihatkan foto dari rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria di atas saat bola lampu terjatuh. Tae Joo berkata orang itu adalah tersangkanya. Ia meminta Ha Na untuk fokus menatap layar.

Sementara itu Detektif Na pergi ke rumah sakit yang mana untuk menanyai Ahn Sung Goon, si penjahat. Ia ingin menanyainya menyangkut kasus Dokter Kang.

 ki-00408 ki-00411

Dalam keadaan terhinoptis, Ha Na membayangkan dirinya berada dalam ruang galeri seni. Di sekeliling dinding tertempel lukisan. Hanya ada dirinya dan Tae Joo di sana.

“Tidak ada siapapun di ruangan ini dan sangat sepi. Kau aman di sini. Kau bisa melakukan apapun yang kauinginkan di sini. Kau bisa melihat semuanya,” Tae Joo membimbing Ha Na dengan kata-katanya.

Mereka berhenti di depan lukisan. Lukisan The Scream karya Edward Munch. Ha Na menatap lukisan itu. Tae Joo menyuruhnya fokus pada lukisan itu dan pelan-pelan mulai mengingat.

ki-00414 ki-00415

Ha Na mendekati lukisan itu dan tiba-tiba wajah pria berteriak dalam lukisan berubah seperti wajah si penjahat. Ha Na terkesiap.Tapi ia memberanikan diri untuk terus mengingat. Wajah itu semakin jelas namun sepasang tangan keluar dari lukisan dan mencekik Ha Na. Ha Na memegangi lehernya dan kesulitan bernafas. Tae Joo memeluk Ha Na dan menutup mata Ha Na dengan tangannya.

“Kau aman. Tarik nafas pelan-pelan.”

ki-00427 ki-00437

Ha Na mulai bisa bernafas dan menoleh pada Tae Joo. Tae Joo meminta Ha Na tidak khawatir. Ini adalah dunia yang diciptakannya (jadi bukan galeri seni betulan dan Tae Joo di hadapannya sebenarnya hanya suara Tae Joo yang didengarnya) dan ia tidak akan membawa Ha Na ke tempat berbahaya.

“Tidak akan pernah. Percayalah padaku. Buka hatimu padaku. Semua ingatan buruk itu, aku akan menghapusnya untukmu.”

ki-00442ki-00447 

Selesai sesi mereka, Ha Na memberitahu Tae Joo bahwa bukannya ia tidak percaya pada Tae Joo tapi ia tidak percaya pada dirinya sendiri. Bukankah semua pasien Tae Joo juga seperti itu. Orang-orang terluka hatinya dan menderita karena tidak percaya pada diri mereka sendiri.

Tae Joo membenarkan. Ha Na meminta Tae Joo percaya padanya.

Ia menoleh dan melihat Ahn sekilas di ujung lorong. Siapa orang itu, tanyanya pada Tae Joo.

“Dia teknisi CT (scan) kami. Kenapa?” tanya Tae Joo.

Ha Na berkata tidak ada apa-apa tapi ia mulai merasa familiar dengan Ahn. Dan tanpa ia ketahui, Ahn mengawasinya saat Ha Na keluar dari rumah sakit.

ki-00454 ki-00457

[Bersambung ke Bagian 2]

Komentar:

Situasi ini ternyata lebih menyusahkan Seo Jin daripada Robin karena Seo Jin yang selalu menanggung akibat perbuatan Robin semalaman. Tidak dipukuli tapi ikut merasakan sakitnya hehe^^ Tidak minum tapi ikut merasa pusing dan kembungnya^^ Tapi malah lucu kalau liat Seo Jin ngomel dan menggerutu XD

Ha Na sepertinya mulai menunjukkan tanda-tanda suka pada Robin nih ;)

Aku agar curiga sama Tae Joo. Mungkin ia hanya seorang dokter yang simpatik. Tapi aku merasa sikap dan kata-katanya agak berlebihan saat ia menyuruh Ha Na membuka hati untuknya. Kedua, rasanya aneh kalau Sung Joon cuma muncul beberapa menit tiap episodenya^^ Jadi aku menduga ada hal lain.

23 komentar:

  1. Cuma mau bilang... Poor Seo Jin ^o^

    BalasHapus
  2. Wkwkwkwk....beneran ada. Kata kata sakitnya tuh disini di subtitelnya bak fanny? Bak fanny mengekspresikan nya dalam kalimat bagussss bgt...saya aja ngakak (ups)...ada apa dengan sung jun?apa dia yah dibalik skenario menghilangnya Dr kang, atau dokter kang sendiri biangnya? Coz kalau ternyata pelaku alias ahn itu ada di sekitar tae jun dan Hanna....dimple couple mmg sweet....seo jin ,poor you..Gumapshimnida jeongmal bak fanny.

    BalasHapus
  3. Kasian banget ngeliat Seo Jin. Gak ngapa-ngapain tapi ngerasa sakitnyaa. ^ ^

    BalasHapus
  4. awalny aq pkir seung yeon yg lgi chattingan sma si tersangka, tpi seprtiny bukn ea mbak... msih kebawa sma karakterny di birth of beauty yg licik + kejam, mkanya sempet curiga sma dia dsni jga ^_^ tpi kyany emng seung joon lbih mncurigakan ea mbak... wah msih binggung lha, gg tau bkal kya gmna nnti kelanjutanny... ttp smngat ea mbak bkin sinopsisny dn terima ksih bnyak bwt updatean sinopsis yg cepeeett bgt hehehe FIGHTING

    BalasHapus
  5. horeeeee...sudah diposting episod 5 nya,,wlupun masih part 1... tetap semangat yah,,,mbak Fanny,,semakin ke sini semakn bagus...,, ^_^

    BalasHapus
  6. u.u poor seo jin tapi aku bisa liat om hyun bin bekerja keras di drama ini, dan mbak fanny juga bekerja keras bikin sinop.nya ... keep fighting u two! XD

    BalasHapus
  7. Makin menarik.....seo jin sedikit demi sedikit bertingkah seperti Robin (senyum, b'empati dgn org lain) walaupun msh lucu liat mimik senyum terpaksanya.....kyknya emang tae joo ya yg perannya antagonis. Kira2 siapa ya yg culik dr.Kang ? Tae Joo ? Seung Yoon?.....adegan Robin dipukul pake payung sm Hana n pake jaket gambar Hiu bikin.....hihihihi....hihihi....hadeuuuhhh, kasian seo jin badannya pegel2 jdnya. Tenang oppa seo jin.. aq akan kirim jamu pegel linu ke rmhmu......#ngaco krn kena hipnotis senyumnya hyun bin....

    BalasHapus
  8. Sebenarnya yg peran antagonis d sni siapa...?? Banyak skli orng yg mencurikan,dokter tae joo,,seung yoon,bapaknya seu jin,sma supirnya seu jin,kira2 siap yg menculik dokter kang,,trus alasan apa...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju nich... sopirnya seo jin kayax juga mencurigakan..... dan juga skenario terburuk adalah dalangnya adalah ayah seo jin sendiri....

      secara kalo pak tua itu ngambil peran, pasti yang antagonis ....

      Hapus
  9. hahaha..sakitnya tu disini,wah mba fanny lucu juga sampai2 kacang yg ada di mulut sy hampir tersembur keluar,soalx penempatan tulisannya tepat sekali hahaha. poor u seo jin kasian sekali,bukan dia minum eh dia yg sakit,perbuatan robin dia yg dpt,benar2 kasian.. sy setuju dgn mba eka smpai sekaran peran antagonis kira2 siapa yaa soalnya byk yg jahat sm seo jin dan robin..drama ini masih panjang d mestery..semangat mba fanny^^

    BalasHapus
  10. Semangat mba fanny!
    Di tunggu bagian 2 nya ^^

    BalasHapus
  11. i luv episode 5 :) wak-wawwww

    BalasHapus
  12. Makin seruuu...ditunggu part 2 nya mba fanny...:)

    BalasHapus
  13. mungkinkah cara menghilangkan robin adalah perubahan seo jin menjadi orang yang peduli dengan orang lain... ??

    tapi masih lama kan.... toh masih episode 5 dan masih banyakan fans-nya robin daripada seo jin....

    tapi kalo aku lebih suka liat seo jin, jadi cuek dan gak ber-perasaan pas banget abang hyun memerankannya......
    kaya joo won dulu....

    BalasHapus
  14. Makasih mba Fanny sinop nya... udah nonton tapi kalau belum baca sinop nya ga lengkap hehehe :D

    BalasHapus
  15. pingin minta jam wekernya robin :)

    BalasHapus
  16. Makin suka, makin penasaran
    ditunggu bagian 2 nya mba fany !! Fighting !!

    BalasHapus
  17. Ia kasiaan seo jin....tpi ntr lama" juga suka ma ha na...mba fany sayang makasih ia part 1 :D

    BalasHapus
  18. Rasanya sering sekali ya melihat seo jin atau robin menyelamatkan jang ha na. Awalnya aku suka dengan adegan adegan penyelamatan itu. tapi kok lama lama jadi bosan ya? dan lagi, aku merasa drama ini banyak adegan 'waste' alias gak ada artinya. seperti adegan kepala robin yang terluka aku kira ketika seo jin bangun ia akan merasa kepalanya terluka atau itu bisa jadi jalan bagi jang ha na untuk mengetahui kalau robin dan seo jin itu satu orang. aku juga agak bingung sebenernya apasih maunya penulis ini. kenapa mereka menumpuk numpuk rahasia ya?
    1. kejadian 5 tahun lalu
    2. keberadaan doktor kang
    3. penculikan go seo jin cilik
    4. motif doktor na menjahati doktor kang
    dan masihhhh banyak lagi. aku kira awalnya penulis akan membuka satu persatu rahasia ini. atau setidaknya memberikan tanda tanda. tapi sepertinya aku harus lebih bersabar.
    tapi beneran deh, aku gak bisa berhenti menonton drama ini karena hyun bin. hyun bin ini jago banget aktingnya top pokoknya. btw makasih ya mba fanny sinopsisnya^^

    BalasHapus
  19. Gomawo mb fanny..sinopx seru,pas di hati..hehe. Mb mau nanya donk. Episode awalkan Robin muncul kalo Seo Jin panik and tekanan darahx tinggi. Kok episode 4-5 tiap malam munculx?? Cuma karena ada Jang Ha Na aja ya..
    thanks infox mb..

    BalasHapus
  20. Satu aja udah gemes liatnya,,,ini ada dua????
    Tpi cool Seo Jin tetep juara,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup..100% agree. Love Seo Jin than Robin..

      Hapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)