Kamis, 19 September 2013

Sinopsis I Hear Your Voice Episode 7 (Bagian 2)

shot0190

[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]

“Sebenarnya….aku benar-benar marah. Aku sangat marah dengan apa yang dilakukan kakek itu padamu. Aku juga marah karena ia menghina pekerjaan kita. Jadi aku akan memperlihatkan padanya di persidangan nanti.”

Itulah yang dikatakan Kwan Woo pada Hye Sung saat Hye Sung bertanya mengapa Kwan Woo bekerja berlebihan untuk kasus ini.

Kembali ke persidangan. Kwan Woo mendorong bertumpuk-tumpuk koran ke dalam sidang.

“Ini adalah jumlah koran yang harus dikumpulkan terdakwa setiap hari untuk membayar uang sewa tempat tinggal sebesar 5000 won.”

Ia menambahkan dua tumpuk lagi lalu berkata kakek Lee harus menjual lebih banyak untuk mendapat makanan 1 kali sehari.

Ia bertanya apakah Hakim Kim pernah naik stasiun kereta bawah tanah akhir-akhir ini.

“Tidak ada lagi yang melihat berita dalam surat kabar. Mereka menggunakan smartphone. Aku berkeliling seharian dan memungut 35 koran dari lantai. Untuk orang yang harus mengumpulkan 800 lembar koran sehari untuk bertahan hidup, koran gratis pastilah menjadi penopang hidup mereka.”

shot0530shot0531

Hye Sung kembali teringat pada percakapannya dengan Kwan Woo.

“Aku akan memperlihatkan padanya bahwa kita para pengacara umum bekerja keras untuk melihat dunia seperti yang mereka lihat. Bahwa kita benar-benar mengerti mereka. Aku pasti akan meminta hukuman ringan. Setelah itu…”

“Setelah itu?”

“Aku akan memintanya meminta maaf padamu. Untuk permintaan maaf itu, aku bekerja keras sekarang ini seakan hidupku bergantung padanya.”

shot0541 shot0542

Hye Sung tersentuh dengan perkataan Kwan Woo. Karena itulah ia duduk di sidang hari ini.

Kwan Woo meneruskan pembelaanya. Mungkin orang-orang berpikir mengapa kakek Lee tidak mengikuti perkembangan jaman dan mencari mata pencaharian lain.

“Dunia berubah terlalu cepat bagi orang-orang seperti mereka. Tolong pikirkan dari sudut pandang dan cara berpikir mereka sekali saja.”

shot0533shot0538

Perkataan Kwan Woo sangat membekas di hati Hye Sung. Saat ia pulang dengan kereta bersama Su Ha. Ia memperhatikan keadaan sekelilingnya. Semua orang sibuk dengan ponselnya. Ia membayangkan kakek Lee menyeret karungnya memunguti koran-koran bekas yang ditinggalkan penumpang.

Tanpa sadar Hye Sung membenarkan perkataan Kwan Woo. Su Ha melihat Hye Sung bergumam sendiri. Ia mendengar pikiran Hye Sung.

“Aku ingin membantu Pengacara Cha.”

“Kau ingin membantu Pengacara Cha?”

shot0551 shot0559

Hye Sung beralasan bagaimanapun juga itu adalah kasusnya dan Kwan Woo sangat bersusah payah. Tapi ia lalu sadar, Su Ha kan bisa membaca pikirannya. Tidak ada gunanya mengelak.

Ia berusaha menjelaskan pendapatnya mengenai Kwan Wo.

“Hentikan,” kata Su Ha, lalu kembali memasang earphonenya. Ia tidak mau mendengar.

shot0002 shot0004

Yoo Chang mengacungkan kupon diskon yang ia miliki. Jika mereka makan berempat mereka bisa mendapat satu masakan gratis. Hye Sung yang masih gengsi mengatakan ia sudah ada janji lain. Tapi Kwan Woo menyeretnya ikut.

Di restoran, mereka bertemu dengan Hakim Kim dan rekannya, dan Do Yeon bersama rekannya. Rupanya Hakim Kim mempunyai kupon yang sama, jadi ia mengajak Do Yeon agar menjadi 4 orang. Ia mengundang Pengacara Shin cs untuk makan bersama.

shot0010 shot0011

Maka mereka berdelapan duduk dalam satu meja. Hakim Kim memuji kasus Kwan Woo yang sangat mengharukan. Kesempatan itu digunakan Pengacara Shin untuk menceritakan keadaan kakek Lee yang benar-benar menyedihkan. Bahkan kakek Lee hanya minum yoghurt selama 3 hari. Ia menyenggol kaki Kwan Woo dengan lututnya.

Kwan Woo ikut bercerita bahwa kakek Lee juga makan roti berjamur yang dibuang oleh supermarket, tentu saja dengan membuang jamurnya lebih dulu. Juga tinggal dalam kamar yang tidak bisa disebut kamar.

Do Yeon mengetahui maksud pembicaraan ini. Ia berkata ada 100 ribu orang tinggal dalam kamar seperti itu. Tapi mereka tidak mencuri.

“Mereka hidup dengan moralitas. Hanya karena mereka tinggal dalam kamar sempit dan kita sedikit-sedikit mentolerir mereka, sama saja dengan membuat dunia ini tidak berhukum.”

shot0022 shot0024

Semua diam. Do Yeon hendak mengambil makanan tpai Hye Sung memutar meja (meja putar dalam restoran Cina) agar Do Yeon tidak bisa mengambil.

“Jadi, itukah sebabnya penuntut menuntut 6 tahun penjara untuk pencuriankoran gratis yang dilakukan seorang kakek berusia 80-an? Apakah itu moralmu?”

Giliran Hye Sung yang tidak bisa mengambil makanan karena Do Yeon memutar meja. Yang lain diam memperhatikan.

“Benar, itu moralku. Lee Dae Sung sudah mencuri sebanyak 16 kali. Sudah seharusnya memberi hukuman lebih berat untuk kejahatan sama yang dilakukan berulang kali. Jika dibebaskan hanya karena usia, apa yang akan kaukatakan pada korban?”

Keduanya memegang meja sekarang. Hye Sung berkata tergantung tindak kejahatannya. Jika kejahatan pemerkosaan dan penggelapan tentu saja harus seperti itu. Masakan pencurian koran gratis disamakan dengan pemerkosaan dan penggelapan.

shot0033 shot0041

Kwan Woo dan Pengacara Shin diam-diam tersenyum melihat Hye Sung membela kakek Lee.

“Woah woah…mari jangan seperti ini saat kita makan,” Hakim Kim menengahi.

shot0045 shot0050

Kakek Lee duduk di pinggir jalan melihat tukang roti sedang menjajakan makanannya. Ia melihat uangnya yang tidak cukup untuk membeli roti itu dengan wajah sedih….dan lapar.

Su Ha melihatnya. Ia mendekati kakek Lee dan mengajak membeli roti itu bersama (patungan kalo bahasa kerennya sih) lalu membagi roti itu.

shot0051shot0058 

Ibu Hye Sung mengirim banyak persediaan makanan berikut jaket untuk Hye Sung.

“Cantik,” komentar Su Ha.

“Siapa? Aku?”

“Bukan, jaket itu,” sahut Su Ha cuek.

Hye Sung mengkhawatirkan keputusan hukuman kakek Lee yang akan diumumkan besok. Su Ha bertanya apa tidak ada jalan lain selain penjara.

Jika Do Yeon mengubah tuntutannya dari “pencuri kambuhan” menjadi “pencuri” maka hukuman penjara bisa dihindari. Tapi Hye Sung rasa Do Yeon tidak akan sebaik itu. Cara lain adalah mencapai kesepakatan dengan korban untuk meminimalisir masa hukuman. Tapi itu pun jalan buntu karena kakek Lee tidak mau bersepakat dengan korban.

shot0063 shot0065

Su Ha memberitahu Hye Sung kalau hari ini ia bertemu dengan kakek Lee secara “tidak sengaja”

“Tidak sengaja? Wah, daebak. Apa katanya?”

Kata Su Ha, kakek Lee sebenarnya mau membuat kesepakatan dengan korban. Belum lama ini kakek Lee bertemu dengan pemilik penerbit surat kabar secara kebetulan di sebuah pemakaman. Kakek Lee meminta maaf padanya dantidak akan mengulang perbuatannya, tapi orang itu tidak mau mendengar.

Setelah itu pemilik surat kabar mendatangi rumah kakek Lee dan membuat keributan dengan mengancam akan memasukkan ke penjara.

Hye Sung kembali patah semangat. Kalau begitu korban yang tidak mau mencapai kesepakatan. Tapi sesuatu terlintas di pikirannya. Bagaimana kakek Lee dan korban bisa bertemu di pemakaman? Jawabannya, karena mereka ada hubungan kerabat jauh.

Tapi itu cukup bagi Hye Sung. Hukum khusus untuk kerabat mungkin bisa diterapkan dalam kasus ini. Dan untuk itu ia membutuhkan bantuan Su Ha.

shot0007shot0016 

Keeseokan harinya sebelum sidang, Kwan Woo meminta maaf pada kakek Lee karena sepertinya ia tidak bisa mencegahnya masuk penjara. Kakek Lee dengan pasrah berkata ada bagusnya juga ia dipenjara, tidak perlu mengkhawatirkan uang sewa dan juga tidak perlu minum air gula.

Walau begitu tangannya gemetar ketika mengetahui polisi akan langsung membawanya pergi setelah sidang. Pengacara Shin dan Kwan Woo menggenggam tangan kakek Lee untuk menguatkannya.

shot0024 shot0026

Hye Sung menanti Su Ha di sebuah kafe. Saat Su Ha muncul, ia tercengang. Su Ha mengenakan jas resmi. Keren^^

Hye Sung berseloroh ia bisa langsung jatuh hati saat ini juga. Su Ha tak bisa menyembunyikan senyumnya walau ia cepat-cepat berpura-pura bersikap cool lagi. Ia bertanya bantuan apa yang dibutuhkan Hye Sung darinya.

 shot0030 shot0031

Hye Sung menjelaskan kalau tindakan pencurian bukanlah tindak kejahatan berdasarkan tuntutan. Jadi walau kesepakatan dengan korban dicapai sekalipun, pelakunya tetap dihukum walau lebih ringan. Berbeda jika pelaku adalah kerabat korban. Jika korban menerima kesepakatan dan mencabut tuntutannya, tidak akan ada sidang lagi.

Karena Kakek Lee dan korban masih kerabat walau jauh, tapi jika korban mencabut tuntutannya maka kakek Lee tidak perlu masuk penjara.

Hanya saja Su Ha merasa korban tidak ingin mencapai kesepakatan. Bukankah terakhir kali Kwan Woo disiram air ketika menemuinya.

Hye Sung sudah membawa penangkalnya. Payung dan Su Ha. Hye Sung menceritakan rencananya pada Su Ha.

 shot0056 shot0058

Maka mereka mendatangi si korban. Korban langsung membawa sebaskom air begitu mengetahui yang datang adalah pengacara umum.

Tapi Hye Sung dan Su Ha sudah siap dengan payung mereka. Hye Sung memperkenalkan Su Ha sebagai asistennya.

Korban dengan galak menegaskan ia tidak mau mencapai kesepakatan dan tetap menempuh jalur hukum. Ia ingin melihat kakek itu dipenjara.

Hye Sung mengingatkan kalau korban pernah datang ke rumah kakek Lee dan membuat keributan di sana, mengancam akan memenjarakan kakek Lee.

shot0066 shot0077

Korban menyangkal, ia hanya berbicara dengan kakek Lee. Tapi Su Ha mendengar apa yang dipikirkan korban.

Rupanya pada saat korban datang ke rumah kakek Lee, ia memakai sepatu ke dalam rumah hingga kakek Lee membentaknya. Su Ha berkata masuk ke dalam rumah bukanlah kunjungan perdamaian.

Hye Sung buru-buru menanggapi kalau itu termasuk masuk secara paksa. Dan hukumannya bisa lebih besar dari pencurian. Su Ha mengangguk.

Korban tercengang. Hye Sung juga mengatakan dalam koran yang diproduksi korban, tertulis kata-kata bahwa koran tersebut mengikuti kode etik asosiasi surat kabar dan tidak akan mencantumkan iklan yang tidak pantas.

Su Ha mendengar korban bertanya-tanya dalam hatinya apakah Hye Sung melihat iklan layanan gadis di bawah umur di dalam surat kabarnya. Su Ha tersenyum dan langsung menanyakannya.

Hye Sung berkata itu termasuk melanggar pasal mengenai prostitusi. Korban mulai ketakutan. Apakah Hye Sung dan Su Ha sedang mengancam.

“Bukan mengancam. Tapi ini taktik untuk mencapai kesepakatan,” kata Hye Sung.

shot0095 shot0098

Hye Sung dan Su Ha pulang dengan berkas kesepakatan di tangan. Saking senangnya, Hye Sung bertanya apakah Su Ha sedang ingin makan sesuatu. Su Ha berkata ada satu tempat yang ingin ia kunjungi. Akuarium.

Su Ha berkata ia belum pernah ke sana. Hye Sung juga belum. Ia setuju untuk pergi ke sana bersama Su Ha. Lalu ia buru-buru pergi karena sidang kakek Lee hampir dimulai.

shot0110 shot0113

Sidang dimulai. Hakim membacakan hukuman bagi kakek Lee. Kakek Lee dihukum 3 tahun penja….

Tiba-tiba Hye Sung menerobos masuk. Ia berkata ia harus menyerahkan sesuatu pada Kwan Woo. Kwan Woo tersenyum saat meilihat berkas yang dibawa Hye Sung. Korban menarik tuntutannya terhadap kakek Lee.

“Benarkah ini?” tanyanya pada Hye Sung.

Hye Sung mengangguk sambil tersenyum.

Kwan Woo langsung memeluk Hye Sung.

shot0129 shot0137

“Pengacara! Apa yang kalian lakukan? Ini ruang sidang!” teriak Hakim Kim.

Hye Sung masih terpaku bahkan setelah Kwan Woo mengucapkan terima kasih padanya dan melepaskan pelukannya.

Kwan Woo menyerahkan salinan berkas itu pada hakim dan Do Yeon. Karena korban masih kerabat kakek Lee, maka tuntutan bisa dicabut dan kakek Lee tidak perlu masuk penjara.

Satu-satunya yang tidak senang adalah Do Yeon. Kwan Woo melambaikan berkas kesepakatan pada Do Yeon. Kakek Lee dibebaskan. Ia langsung melenggang pergi dari ruang sidang.

Semua melihat ke arah Hye Sung yang masih bengong tidak bergerak sedikitpun.

shot0154 shot0164

Usai sidang, Hye Sung melihat Kwan Woo berjalan ke arahnya. Ia buru-buru berbalik dan berjalan pergi. Kwan Woo berteriak memanggilnya dan menyusulnya. Hye Sung pura-pura terkejut melihat Kwan Woo.

Sementara itu Su Ha datang untuk menjemput Hye Sung dan melihat mereka berdua.

Kwan Woo berterima kasih atas bantuan Hye Sung tadi hingga kakek Lee tidak perlu dipenjara. Ia juga menyinggung pelukan tadi.

Hye Sung buru-buru berkata ia mengerti. Pelukan di antara rekan kerja wajar saja terjadi jika ada yang terlalu senang.

“Kalau begitu bagaimana jika hi-five?” kata Kwan Woo.

Hye Sung mengulurkan tangannya. Mereka hi-five. Tapi Kwan Woo tidak melepas tangan Hye Sung melainkan mencium tangannya. Hye Sung terkesiap.

 shot0198 shot0195

Hye Sung bertanya apa yang Kwan Woo lakukan. Kwan Woo mengajak Hye Sung berpacaran.

“Walau di luar aku tersenyum, tapi di dalam hatiku aku gemetaran saat ini. Cepat jawab aku, apa kau tidak mau?”

“Tidak, aku menyukaimu,” jawab Hye Sung pelan.

Su Ha........ patah hati >,<

Ia langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah gontai.

shot0200 shot0212

Su Ha menenangkan dirinya di lapangan sekolah. Ia akhirnya menerima kenyataan kalau Hye Sung sejak awal memang menyukai Kwan Woo. Ia mengeluarkan boneka beruang yang akan diberikannya pada Hye Sung lalu melemparnya begitu saja.

Sung Bin memungut boneka itu dan melihat Su Ha yang berjalan menjauh. Ketika ia menekan perut boneka itu, terdengar suara Su Ha: Jang-byeon, kerja yang bagus. Maka Sung Bin pun sadar selama ini Su Ha menyukai Hye Sung.

shot0227 shot0231

Hye Sung berusaha menghubungi Su Ha karena mereka berjanji akan pergi ke akuarium bersama. Tapi Su Ha tidak menjawab teleponnya.

Hye Sung melihat kakek Lee duduk di luar gedung kantor. Rupanya ia sedang menunggu Hye Sung. Ia meminta maaf karena sudah menyebut Hye Sung pengacara sampah.

Hye Sung tahu Kakek Lee meminta maaf karena Kwan Woo yang memintanya. Ia bilang ia tidak butuh minta maaf, ia hanya ingin kakek Lee menghubungi anaknya. Anaknya pasti sedih jika melihat ayahnya hidup seperti itu. Tapi kakek Lee tidak mau. Justru ia tidak ingin anaknya sedih. Jika anaknya sedih, ia akan ikut sedih.

Sebelum pergi, kakek Lee memberikan sebotol yoghurt pada Hye Sung. Hye Sung mau tak mau tersenyum.

shot0242 shot0253

Joon Guk akhirnya membuka pesan sms spam. Detektif sewaan Su Ha langsung melacak lokasinya.

Joon Guk masuk ke kedai ibu Hye Sung. Ibu Hye Sung sedang mengepak daging untuk Hye Sung, ia bahkan menyisihkan sedikit untuk Joon Guk.

Joon Guk berkata ada yang hendak ia katakan pada ibu Hye Sung. Ibu Hye Sung tidak melihat apa yang dibawa Joon Guk. Sebuah kunci Inggris.

shot0263 shot0265

Hye Sung menelepon ibunya dan mengeluh ibunya lama menjawab telepon. Ia bertanya ibunya hendak dibawakan apa saat ia berkunjung besok. Ia bercerita mengenai kasus Kakek Lee yang akhirnya dibebaskan berkat bantuannya.

Ia bertanya apakah ibunya menyembunyikan sesuatu darinya agar ia tidak mengkhawatirkan ibunya. Sama seperti kakek Lee yang tidak mau menghubungi anaknya karena khawatir anaknya akan sedih dan khawatir.

“Ada. Mengatakan pekerjaanmu adalah soulmate-mu dan berpikir kau tidak akan menikah,” kata ibu Hye Sung.

“Apa-apaan…kupikir Ibu serius. Tidak ada lagi, kan?”

“Tidak ada lagi,” jawab Ibu Hye Sung.

Aaackkk….ia dalam keadaan terikat dan terluka. Joon Guk memegangi telepon agar ibu Hye Sung bisa bicara dengan Hye Sung.

shot0271shot0282

“Jika ada lagi, Ibu harus beritahu aku. Sudah ya,” Hye Sung hendak menutup teleponnya.

“Tunggu, Hye Sung-ah!” teriak ibu Hye Sung. “Hye Sung, apa kau mendengarkan? Jika kau hidup mata ganti mata, gigi ganti gigi, dunia ini akan timpang. Orang-orang kejam padamu karena mereka iri. Karena kau begitu beruntung. Mereka iri. Karena itu jangan benci mereka, jangan kejam pada mereka. Kasihani mereka,” kata ibu Hye Sung sambil menatap Joon Guk.

shot0288 shot0285

Hye Sung mengira ibunya sedang membicarakan Do Yeon.

“Jangan putarbalikkan kata-kataku!” bentak ibu Hye Sung. “Berjanjilah pada ibu, kau tidak akan begitu membenci seseorang hingga menghancurkan hidupmu. Begitu seseorang dilahirkan di dalam dunia, hidup ini tidak cukup panjang untuk saling mencintai satu sama lain.”

“Aku mengerti,” jawab Hye Sung.

“Benar…benar…itu baru anakku,” Ibu Hye Sung berusaha menahan tangisnya.

Hye Sung bertanya apakah ibunya terkena flu karena suaranya terdengar sengau. Ia menyarankan ibunya minum obat dan pergi ke rumah sakit. Tak tahan lagi, ibu Hye Sung pamit pada puterinya. Hye Sung menutup teleponnya.

“Itu saja?” tanya Joon Guk. “Ini kata-kata terakhir untuk puterimu, kan?”

shot0313shot0316

“Iya, ini kata-kata terakhirku.”

Joon Guk tertawa tak percaya. Ia tak percaya ibu Hye Sung benar-benar tidak memberitahu Hye Sung mengenai dirinya. Seharusnya ibu Hye Sung menangis dan meminta Hye Sung menyelamatkannya.

“Apa aku gila? Aku tahu apa yang sedang kaulakukan. Kau pikir aku akan terjebak?” kata ibu Hye Sung.

Joon Guk berkata ia sudah memberitahu ibu Hye Sung semuanya. Mengapa ia akhirnya seperti ini. Mengapa ia bermusuhan dengan Hye Sung. Dan tentunya ibu Hye Sung tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia mengacungkan kunci inggris di tangannya.

“Apa kau tidak takut?”

“Aku tidak takut. Kau tidak bernilai dan aku kasihan padamu.”

 shot0339shot0342

“Tidak bernilai? Kasihan?”

“Selama bertahun-tahun kau hidup untuk membenci orang lain. Hidupmu pasti bagai di neraka. “

“Begitukah? Kalau begitu puterimu juga akan seperti di neraka. Membenciku karena telah membunuh ibunya dan ingin balas dendam padaku. Benar kan?” Joon Guk tertawa bagai orang tak waras. Emang ngga waras ini sih >,<

Ibu Hye Sung tersenyum. Puterinya tidak akan hidup seperti itu.

“Aku tidak membesarkannnya untuk menjadi orang tak berguna sepertimu.”

Tawa di wajah Joon Guk lenyap. “Tutup mulutmu!”

 shot0357 shot0362

Su Ha menerima sms mengenai lokasi Joon Guk saat ini. Ia tertegun saat mengenali alamat itu.

Hye Sung pulang. Su Ha langsung bertanya di mana alamat kedai ibu Hye Sung. Hye Sung menjawabnya. Su Ha terkejut dan memberikan alamat yang dicantumkan dalam sms tadi. Hye Sung bertanya bagaimana Su Ha bisa tahu alamat ibunya.

“Itu… Min Joon Guk ada di sana,” ujar Su Ha khawatir.

shot0368 shot0380

Hye Sung bagai disambar petir. Untuk apa Min Joon Guk bersama ibunya?

Tiba-tiba telepon berbunyi. Su Ha langsung menjawabnya. Ia terdiam tak berbicara.

Hye Sung bertanya siapa yang menelepon. Su Ha hanya bisa menatap Hye Sung dengan mata berkaca-kaca.

“Pada saat itulah kusadari mimpi buruk ibuku tidak pernah berakhir, melainkan baru permulaan. Dan mimpi buruk itu menjadi ramalan sesuatu yang jauh lebih buruk dari yang kami bayangkan.”

shot0393 shot0404

Komentar:

Walau Hye Sung dari luar nampak menyebalkan, judes, angkuh, tapi di dalam hatinya ia menyimpan kebaikan. Dan yang terpenting, ia tidak suka ketidakadilan. Ibunya sangat mengetahui hal ini. Karena itu ia percaya Hye Sung tidak melukai Do Yeon bertahun-tahun lalu dan sekarang ia juga percaya Hye Sung tidak akan seperti Joon Guk. Why? Because she’s raised by a good mom.

Walau drama ini sudah tamat ditayangkan, aku berharap para pembaca tidak memuat spoiler  dalam bagian komentar mengenai episode-episode yang akan datang  terutama mengenai ending drama ini. Thank you^^

8 komentar:

  1. SeSUJU M̶̲̥̅̊b̶̲̥̅̊ά̲̣̥k fanny....:D
    Aku bLom liat drama nya,pen liat tpi blm nemu di Lapak :(

    BalasHapus
  2. bisa liat park soo ha lagi....

    BalasHapus
  3. Mbk fanny keren. . .
    Jadi pelajaran buat kita2 calon ibu, makasi mbak.

    ~from mumucayo~

    BalasHapus
  4. nangis bombay di ep ini :(
    aku suka dgn cara ibunya mendidik hye sung supaya ga benci sama orang yg bahkan bisa sangat menyebalkan dan jahat. Mbak Fanny fighting :-)

    BalasHapus
  5. mnak fanny,ga smpe ending koq sinop nya..
    lnjtin lgi dong mbakk
    plisssssss

    BalasHapus
  6. Mbak,kalau bisa sampai Endnya cepet ya,soalnya juga mau ngejar yang di Channel ONE Indovision...

    BalasHapus
  7. Ini kok menggantung yaaa ato memang sdh beres

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)