Rabu, 05 September 2012

Sinopsis Faith Episode 2

shot0342

Setelah Choi Young pergi melewati gerbang langit untuk menjemput Tabib Langit, Dae Man ingin menyusulnya. I like him already^^

Choong Seok menahannya. Ia harus mengikuti perintah Choi Young untuk melindungi Raja. Ia menyarankan agar Gong Min tidak tinggal lebih lama di tempat itu. Tapi Gong Min hendak menunggu di sana.

“Paduka, dia bilang di sini berbahaya,” kata Penasihat Jo.

“Aku datang untuk berdoa selama tiga hari. Aku harus menunjukkannya pada orang Yuan. Aku akan menunggu di sini,” ujar Gong Min.

Tiba-tiba Dae Man berseru kaget sambil menunjuk ke gerbang langit. Gerbang itu bersinar terang dan angin bertiup kencang dari arah gerbang itu. Choong Seok meminta mereka mundur sambil tetap waspada.

Choi Young muncul dari gerbang sambil menarik tangan Eun soo. He, ternyata beberapa jam di “langit” sebenarnya hanya beberapa menit di sini. Dae Man berseru kegirangan menyambut daejangnya.

shot0567 shot0568

Gong Min tampak lega melihat Choi Young telah kembali. Choi Young berkata ia telah membawanya. Ia membawa Tabib Langit. Gong Min menatap Eun Soo dari ujung rambut hingga ujung kaki. Jelas ia tidak nampak yakin kalau Eun Soo adalah Tabib Langit. Wanita berambut merah panjang dengan pakaian aneh.

Eun Soo melepaskan dirinya dari pegangan Choi Young dan berlari ke gerbang langit. Choi Young mengejarnya dan menariknya kembali. Kasihan Eun Soo, ia ketakutan dan meminta Choi Young melepasnya.

Menyadari ia tidak dibiarkan pergi, Eun Soo akhirnya menyembunyikan diri di balik tubuh Choi Young. Gong Min mengerutkan kening. Jelas Eun Soo tidak seperti tabib langit yang mereka bayangkan.

Choi Young menanyakan keadaan Ratu. Gong Min tersadar, tabib langit yang tidak seperti tabib langit ini adalah harapan satu-satunya untuk menyelamatkan No Gook.

shot0574 shot0577

Di penginapan, Jang Bin masih berusaha menghentikan darah yang terus mengucur dari luka di leher No Gook. Choi Young membawa Eun Soo ke sana. Jang Bin bertanya apakah Eun Soo tabib langit.

“Aku telah memastikan kalau ia bisa menyembuhkan seorang pria yang memiliki luka sama dengan Ratu,” kata Choi Young. Ia menaruh buntelan kain di meja. Semua itu adalah benda yang digunakan Eun Soo waktu menyembuhkan orang itu.

Eun Soo mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar. Kamar itu masih berantakan setelah pertempuran sebelumnya. Choi Young berkata Eun Soo seharusnya memeriksa Ratu.

shot0599 shot0601

“Dia terluka sejak dua jam yang lalu,” Jang Bin menjelaskan, ”Saya telah menghentikan pendarahannya dengan menekan lukanya tapi ia telah mengeluarkan banyak darah. Jalan terbaik adalah dengan menjahit pembuluh darahnya tapi saya takut akan menganggu energi dalam tubuhnya. Apa Anda bisa melakukannya?”

“A-Apa??”

Jang Bin menjelaskan lebih lanjut mengenai luka di leher No Gook. Tiba-tiba Eun Soo menepuk tangannya.

“Aku tahu..aku tahu!! Ini studio film, kan? Sekarang aku mengerti mengapa kalian mengenakan kostum seperti itu. Terjadi kecelakaan selama syuting, tapi kalian tidak ingin polisi dan media mengetahui hal ini, jadi kalian menculik seorang dokter untuk diam-diam menyembuhkannya, benar kan?”

“Apa yang dia bicarakan?” tanya Jang Bin. Choi Young mengangkat tangannya tak mengerti.

Eun Soo berkata jika ia berbuat kesalahan saat menangani No Gook, maka karirnya sebagai dokter akan hancur. Hidupnya akan berakhir jika ijin prakteknya dicabut. Jadi sebaiknya mereka menelepon telepon darurat. Apakah perlu ia yang menelepon? Eun Soo mengambil ponselnya dari tas.

“Apakah ia benar-benar seorang dokter?” tanya Jang Bin nampak kesal. Bagaimana bisa tabib langit ini sedikitpun tidak memeriksa keadaan pasien yang terbaring di hadapannya?

shot0021 shot0029

Eun Soo bersumpah akan memberitahu polisi kalau mereka tidak bersalah. Ia mengambil tasnya dan berkata akan segera kembali, lalu berjalan ke pintu. Para pengawal menghalanginya.

Choi Young menghela nafas dan berjalan menghampiri Eun Soo.

“Berapa kali harus kubilang baru kau akan ingat?” ujarnya bosan. Ia berbisik pada Eun Soo, sembuhkan Ratu baru ia akan mengantar Eun Soo kembali ke mana Eun Soo berasal. Eun Soo akhirnya menyerah. Sikap dokternya muncul.

shot0034 shot0035

Karena No Gook telah tidak sadarkan dalam waktu lama maka tidak perlu lagi obat bius. Eun Soo mengenakan masker, mensterilkan tangannya, lalu memakai kacamata senternya. (Jaman itu belum ada lampu lho, Goryeo itu lebih kuno daripada jaman Joseon. Jadi mereka terkagum-kagum melihat cahaya memancar dari dahi Eun Soo^^)

Eun Soo duduk di samping tempat tidur Ratu.

“Hook,” ujar Eun Soo. Jang Bin kebingungan, apa itu hook (kait)? Eun Soo masih tak sadar juga kalau ia bukan di jaman modern lagi. Ia ngotot minta hook. Untunglah Choi Young ingat bantuan si agen penjual saat Eun Soo merawat orang yang dilukainya. Ia memberikan hook pada Jang Bin, yang mengopernya pada Eun Soo.

Eun Soo meminta Jang Bin membantunya. Melihat Eun Soo beraksi sebagai dokter yang cekatan dan memiliki teknik yang tak pernah ia lihat, membuat Jang Bin memandang Eun Soo berbeda dari sebelumnya. Ia memandang Eun Soo dengan kagum. Demikian juga para pengawal, yang masih tak habis pikir darimana cahaya dari dahi Eun Soo berasal. Choi Young tersenyum sekilas. Ngga salah bawa nih hehe ;D

shot0041 shot0045

Operasi selesai. Choi Young, yang tertidur dan baru saja bangun, menghampiri mereka. Seorang dayang yang sejak awal membantu Jang Bin terlihat gugup dan berjalan keluar dari kamar itu. Choi Young tidak menaruh curiga sama sekali.

Dayang itu keluar penginapan lalu melaporkan keadaan Ratu pada seorang pria dengan bekas luka di wajah. Dayang itu rupanya seorang mata-mata dan pria itu bukan pria baik-baik. Mereka berbicara dengan bahasa Mongol. Dayang itu menceritakan kedatangan tabib langit yang sedang menyembuhkan Ratu. Pria itu marah lalu memerintahkan sesuatu pada dayang itu.

shot0052 shot0056

Choi Young bertanya pada Eun Soo apakah Ratu telah disembuhkan. Eun Soo memberi nasihat agar Ratu tetap beristirahat di tempat tidur agar cepat pulih. Pokoknya mereka harus mengawasi keadaan Ratu sebaik-baiknya dan sering-sering memeriksa tekanan darahnya. Ia berkata ratu bisa saja terinfeksi kuman karena dioperasi di tempat yang kotor. Sambil mengoceh terus, diam-diam Eun Soo berjalan keluar kamar.

Eun Soo mengendap-endap turun ke lantai bawah. Para woodalchi terbangun dan membungkuk memberi hormat pada Eun Soo. Eun Soo balas membungkuk lalu mempercepat langkahnya ke pintu. Belum sempat ia membuka penghalang pintu, Choi Young telah berdiri di sebelahnya.

shot0061 shot0066

Ia menarik Eun Soo ke dalam. Eun Soo protes, ia kan sudah mengoperasi Ratu. Tapi dia belum sadar, sahut Choi Young. Jadi belum ada kepastian apakah Ratu selamat atau tidak.

Choi Young memberi hormat pada Gong Min berdiri di balkon. Eun Soo menoleh. Ia bertanya pada Gong Min apakah Gong Min penanggungjawab pasiennya.

shot0073 shot0076

Eun Soo berceloteh mereka tinggal menunggu No Gook sadar. Setelah sadar, Ratu pasti sangat haus jadi mereka harus memberinya air lebih dulu. Tapi tidak boleh banyak-banyak karena Ratu bisa terkena sejenis radang paru-paru (aspiration penumonia).

“Apakah dia akan sadar?” tanya Raja.

“Aku tidak bisa menjawabnya karena pasien itu bukan tanggungjawabku. Aku hendak memastikan hal itu. Aku mengoperasinya karena dipaksa!” Eun Soo menoleh kesal pada Choi Young. Ia hendak memastikan kejadian ini tidak ada kaitan sama sekali dengan ijin prakteknya. Ia pikir Gong Min bisa membantunya.

“Wanita dari langit,” panggil Gong Min.

shot0078 shot0081

“Aku?” tunjuk Eun Soo pada dirinya sendiri.

“Negaraku tergantung pada nyawanya.”

“Negaramu?”

“Karena Tuhan mengirimmu ke sini, bisakah aku percaya kalau Goryeo masih berada dalam lindungan Tuhan?”

Eun Soo menunduk, lelah dan bingung. “Orang ini lebih aneh lagi,” keluhnya.

“Bisakah aku percaya itu?” tanya Gong Min lagi.

Eun Soo ingin kabur lagi tapi Choi Young menghalanginya. Eun Soo memukuli kepalanya dengan frustrasi berharap semua ini hanya mimpi dan ia akan segera terbangun. Melihat itu, Choi Young jadi tak tega juga.

shot0586 shot0589

Sementara itu para woodalchi yang menjaga gerbang langit melihat gerbang itu semakin menyusut. Joo Seok, salah seorang dari mereka, menyuruh rekannya melaporkan hal ini pada Choi Young. Dengan kecepatan penyusutan seperti itu, Joo Seok yakin gerbang itu akan tertutup tak lama lagi.

Tampaknya Choi Young memberitahu Gong Min kalau ia telah berjanji mengembalikan Eun Soo ke tempat asalnya setelah berhasil menyembuhkan Ratu. Penasihat Jo langsung protes. Langit telah mengirim tabib langit pada mereka jadi mengapa mereka harus mengembalikannya? Ckckck…Penasihat Jo ini tidak tahu perbedaan mengirim dengan membawa paksa, ya?? >,<

Choi Young berkata ia telah berjanji pada Eun Soo. Penasihat Jo membujuk Gong Min dengan taktik politisnya. Ia berkata saat ini banyak orang yang hendak menawarkan Goryeo pada kerajaan Yuan hanya untuk mendapat posisi tinggi dalam pemerintahan. Mereka harus kembali ke Goryeo dengan membawa dokter langit agar tidak ada orang yang memandang rendah Gong Min lagi. Gong Min akan menjadi Raja yang dilindungi Tuhan.

“Woodalchi,” panggil Gong Min. Eh, penasihat Jo malah terus mengoceh kalau Gong Min diberi kesempatan oleh langit untuk menyelamatkan diri dan Goryeo. “Yang Mulia….Yang Mulia…” bujuk Penasihat Jo memelas.

Choi Young menyingkirkan Penasihat Jo dengan satu tangan. “Hamba telah berjanji dengan nama hamba,” kata Choi Young tegas. Penasihat Jo siap memarahi Choi Young yang dinilai lancang tapi Gong Min mengangkat tangannya.

shot0090 shot0093

“Paduka mungkin tidak tahu karena Paduka dibesarkan di Yuan. Janji seorang prajurit Goryeo setara dengan nyawanya,” kata Choi Young.

“Apakah kau tidak dengar apa katanya? Jika aku membawa dokter itu, aku akan aman.”

“Jika itu caranya Paduka mengamankan diri, maka… tidakkah itu menyedihkan?”

Penasihat Jo marah, sebaliknya Gong Min dengan tenang malah bertanya, “Jika ini demi menyelamatkan negeri ini, janji pribadi seseorang tidak akan sepenting itu, bukan?”

“Pengikut setia seperti dia (seperti Penasihat Jo) menganggap sebuah janji tidaklah penting. Prajurit seperti hamba membunuh orang untuk negeri ini. Hamba rasa jika Paduka adalah seorang Raja, Paduka harusnya berbeda dari kami berdua. Apakah hamba salah?” tanya Choi Young tajam. Gong Min menatap Choi Young.

shot0099 shot0100

Gae-kyung, ibukota Goryeo…

Musuh utama dalam drama ini sedang dipijat ala spa. Bedanya, minyak pijat yang digunakan berasal dari kecoak berumur sebulan (mungkin kecoa tersehat di dunia karena makanannya ginseng, air mineral dan larva cicada) diramu dengan 26 jenis tumbuhan. Jika diminum baik untuk organ tubuh, jika dioleskan dapat menghaluskan kulit agar seperti kulit bayi. Ramuan itu bernama Ja Chung Hwa Leum Jin. Ayo, siapa mau coba??? ^o^

Orang yang sedang dipijat adalah Ki Chul (Yoo Oh Seong), saudara dari ratu kerajaan Yuan, bergelar Lord Deok Seong. Di sisi lain ruangan itu, duduk seorang pemuda berambut putih panjang. Ia melihat seekor kecoak melarian di atas meja. Pemuda itu meniup sulingnya. Keluar bunyi yang memekakkan telinga. Dalam sekejap, kecoak itu jatuh terkapar. Mati. Pemuda itu tersenyum sekilas. Ia adalah Chun Eum-ja (Sung Hoon), adik seperguruan Ki Chul.

 shot0603shot0609 

Ki Chul mendapat laporan dari adiknya, Ki Won, mengenai para menteri yang saat ini sedang duduk dalam pemerintahan. Pemijatnya, yang merangkap asisten dan tangan kanan Ki Chul, menjelaskan latar belakang para menteri itu. Dan ternyata mereka semua orang baik, memiliki keluarga yang harmonis, dan setia.

Ki Chul tidak suka mendengarnya. Ia berkata semua orang itu tidak berguna lagi saat ini. Ia menyuruh Ki Won untuk menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Hmmm….sudah bisa diduga kalau Ki Chul ini yang berada di balik penyerangan terhadap Gong Min dan No Gook.

shot0610 shot0615

Para Menteri diam-diam bertemu di kuil Buddha. Mereka semua telah menerima surat yang sama. Surat itu mengatakan kalau Raja telah diserang oleh suatu pasukan dan Ratu dibunuh dalam perjalanan ke Goryeo.

Para menteri itu khawatir Goryeo akan disalahkan Yuan atas kematian Puteri No Gook, yang adalah puteri dari kerajaan Yuan. Mereka tahu Ki Chul akan sangat senang mendengar hal ini. Kematian Ratu akan dijadikan Ki Chul sebagai alasan untuk menyerahkan Goryeo pada kerajaan Yuan. Seorang menteri kaget, bukankah itu artinya Goryeo akan lenyap?

Seorang menteri menjelaskan, Yuan akan menjadikan Goryeo sebagai koloninya dan menjadikan Deok Seong (Ki Chul) sebagai penguasanya.

“Lalu bagaimana dengan kita?” tanya menteri yang lain, nampak ketakutan. Seorang menteri mengusulkan agar mereka mengikuti petunjuk surat itu untuk bertemu di suatu tempat, untuk membicarakan masalah ini. Di sana mereka akan tahu siapa pengirim surat ini.

shot0616 shot0618

Eun Soo berusaha mencari sinyal dengan ponselnya dari kamar tempat ia dikurung. Usahanya tentu sia-sia. Ia meminta tolong pada seorang dayang untuk mengeluarkannya dari tempat itu. Sialnya, dayang itu adalah si dayang mata-mata.

Dayang itu awalnya tidak mengacuhkan permintaan Eun Soo tapi setelah Eun Soo berkali-kali menawarinya uang, ia membuka kunci pintu. Hmmm….sepertinya bukan karena uang…

shot0621 shot0624

Setelah dayang itu keluar, Choi Young hendak masuk. Tapi Dae Man yang bertugas menjaga kamar Eun Soo berkata Eun Soo diam di kamar itu dengan tenang. Choi Young tidak jadi masuk, ia memerintahkan Dae Man menjaga baik-baik hingga Raja memberikan perintah.

Setelah Choi Young pergi, Dae Man melihat ke celah pintu kamar Eun Soo yang sedikit terbuka. Karena curiga, Dae Man mengintip. Ia tidak melihat Eun Soo!

Dae Man membuka pintu dan melihat pintu lain terbuka. Pintu itu mengarah ke balkon (kamarnya terletak di lantai atas). Eun Soo telah melarikan diri dari sana. Dae Man berlari menyusul Eun Soo.

shot0122 shot0123

Eun Soo bertanya pada penduduk kota di mana ia bisa menemukan taksi di dekat sini. Penduduk kota melihat Eun Soo seperti melihat barang antik. Anak-anak mengikutinya dan mencoleknya karena penasaran. Eun Soo menyadari orang-orang itu tidak bisa berbahasa Korea.

Eun Soo bertanya-tanya apakah para figuran ini juga aktor-aktor impor. Hehe…dia masih mengira sedang berada dalam set syuting sebuah film.

“Can you speak English?” tanyanya pada seorang gadis. Ia juga mencoba menyapa dengan bahasa Cina, “Ni hao (apa kabar), xie xie (terima kasih). Di mana aku bisa menemukan telepon umum? Dian hua (telepon)?”

Karena tak ada jawaban dari mereka, Eun Soo lagi-lagi berusaha mencari sinyal. Saat ia mengacungkan ponselnya, ia melihat bayangan Dae Man yang sedang berlari ke arahnya. Eun Soo buru-buru pergi dari sana.

Dae Man tahu ke arah mana Eun Soo pergi karena ia melihat ke arah para penduduk berkasak kusuk. Tapi bukan hanya Dae Man yang mengikuti Eun Soo. Pria dengan bekas luka juga diam-diam mengincar Eun Soo.

shot0127 shot0137

Eun Soo bersembunyi di sebuah toko kain. Dae Man sebenarnya tahu di mana Eun Soo bersembunyi, tapi ia tidak berani mendekati Eun Soo. Ia mengirim seorang penduduk untuk memberitahu Choi Young.

Choi Young segera pergi untuk menyusul Eun Soo. Ia melarang rekan-rekannya ikut karena ia khawatir akan terjadi penyerangan kembali. Mereka harus berpikir seperti jalan pikir musuh. Jika ia musuh mereka, ia akan diam-diam membunuh woodalchi satu demi satu dan membuat semuanya teralihkan lalu menyerang dari belakang. Choong Seok mengerti.

Choi Young memerintahkan mereka membuat pertahanan 3 lapis (kaya lapis malang aja^^). Dan Ratu harus berada di tengah, lapisan paling dalam. Karena Ratu yang sebenarnya diincar oleh musuh mereka.

“Lalu bagaimana dengan Paduka Raja?” tanya Choong Seok bingung.

“Lindungi beliau sebaik-baiknya,” kata Choi Young cuek, lalu pergi begitu saja.

shot0143 shot0144

Dayang mata-mata memasuki kamar Ratu. Ia melihat mantri yang sedang merebus obat untuk Ratu sedang tertidur pulas. Dayang itu diam-diam mendekati Ratu No Gook yang masih terbaring tak sadarkan diri dan menarik pisau dari ikat pinggangnya. Tiba-tiba Choong-seok masuk dan membangunkan si mantri. Fiuhhhh… Karena mantri itu sudah terjaga, dayang mata-mata tidak bisa melakukan aksinya.

shot0149 shot0151

Choi Young tiba di tempat Dae Man menunggu. Dae Man berkata ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia tidak yakin bisa menangkap wanita dari langit itu.

Dae Man menunjukkan tempat di mana Eun Soo bersembunyi. Sayangnya ia tidak melihat beberapa saat lalu Eun Soo telah melarikan diri dengan menutupi tubuhnya dengan chima (rok luar yang biasa dijadikan penutup kepala). Seseorang memperhatikan gerak gerik mereka.

Sementara itu Eun Soo melarikan diri cukup jauh. Ia tak habis pikir mengapa studio film ini sangat luas. Benar-benar tidak masuk akal. Ia sampai di pinggiran kota. Tempat itu sangat sepi. Dengan mudah pria berbekas luka dan rekan-rekannya mengepung Eun Soo.

shot0156 shot0157

Menyadari bahaya yang mengancamnya, Eun Soo berusaha melawan dengan sepatu hak tingginya. Pria berbekas luka itu menampar wajah Eun Soo dengan keras hingga Eun Soo pingsan. Mereka menyeret Eun Soo pergi, meninggalkan sebelah sepatu Eun Soo. Cinderella?

Choi Young dan Dae Man terus mencari Eun Soo. Choi Young menemukan hak sepatu Eun Soo digunakan sebagai mainan oleh anak-anak setempat. Firasatnya mengatakan ada yang tidak beres.

Dae Man lah yang menemukan sepatu Eun Soo. Choi Young melihat darah di tanah. Ia sadar Eun Soo telah diculik. Darah itu darah Eun Soo dan kejadiannya baru saja terjadi karena darahnya belum mengering. Choi Young yakin orang yang menculik Eun Soo adalah orang yang menyerang mereka di penginapan. Orang-orang itu memancingnya keluar dari penginapan untuk menyerangnya. Tapi semua orang bisa berpikir seperti itu. Masalahnya, bagaimana orang-orang itu bisa tahu mereka memiliki tabib langit?

shot0168 shot0173

“Jangan-jangan ada mata-mata?” tanya Dae Man. Choi Young membenarkan. Dae Man ingin kembali ke penginapan untuk menangkap mata-mata itu.

“Bagaimana kau tahu siapa mata-matanya?” tanya Choi Young. Ia malah mencari tukang perahu di kota itu. Hanya ada satu tukang perahu di kota itu, dan tukang perahu itu tiba-tiba berhenti beroperasi kemarin.

Sementara itu beberapa pria berpakaian ninja, mengendap-endap di atap penginapan. Mereka diam-diam melumpuhkan para pengawal yang berjaga di atap penginapan.

Choi Young dan Dae Man menemui tukang perahu. Tukang perahu itu tidur karena mabuk. Choi Young bertanya siapa yang memberinya uang untuk membeli minuman itu.

shot0177 shot0183

“Tidak ada perahu hari ini,” jawab tukang perahu. Choi Young bertanya sekali lagi tapi tukang perahu itu menjawab dengan kata-kata yang sama. Choi Young menendang orang itu dan membenamkan kepalanya ke dalam air. Tukang perahu itu bersikeras tidak ada perahu untuk hari ini. Wrong answer….kepalanya kembali dibenamkan ke dalam air.

Pria berbekas luka mengirimkan pesan melalui burung merpati. Ia melihat kedatangan Choi Young (sepertinya tukang perahu memberitahu Choi Young siapa orang yang telah memberinya uang) dan buru-buru mengikat kain di mulut Eun Soo agar Eun Soo tidak bisa berteriak.

Choi Young tiba di tempat Eun Soo disekap. Tempat itu seperti tempat pandai besi biasa. Seorang pandai besi bekerja tanpa mempedulikan kedatangan Choi Young dan Dae Man. Eun Soo dan penculiknya tersembunyi di balik tumpukan tali dan rantai. Eun Soo pasrah saat melihat Dae Man tidak menemukan dirinya.

shot0185 shot0202

Pandai besi tiba-tiba menyerang Choi Young. Dengan mudah Choi Young menjatuhkannya. Ia hendak membakar wajah pandai besi itu ketika pandai besi itu berteriak dengan bahasa Mongol. Dae Man menerjemahkan, pandai besi itu bersedia mengatakan semuanya.

Ia memberitahu Choi Young kalau mereka akan meracuni penginapan tempat Raja tinggal dengan gas. Ia menunjukkan bola-bola mengandung gas beracun dan mengungkapkan kalau para musuh menyerang ke penginapan….saat ini juga. Raja dalam bahaya. Ratu lebih tepatnya.

Choi Young sempat ragu karena ia belum menemukan Eun Soo tapi ia tahu prioritasnya adalah melindungi raja dan ratu. Ia dan Dae Man buru-buru meninggalkan tempat itu.

shot0207 shot0218

Choong Seok sedang mengabsen rekan-rekannya. Satu tim tidak menjawab panggilannya, tim yang berjaga di atap. Choong Seok segera meniup peluit tanda bahaya. Asap dari gas mulai memasuki penginapan itu. Serangan dimulai. Bola-bola gas dilempar masuk ke dalam penginapan, membuat para woodalchi kocar –kacir.

shot0234 shot0240

Choong Seok meminta Raja dan yang lainnya segera keluar dari penginapan. Jang Bin menggendong Ratu yang masih belum sadar juga. Para woodalchi yang keluar dari penginapan diserang oleh puluhan panah dari seberang jalan. Untunglah Dae Man tiba di sana dan menjatuhkan para pemanah itu. Dae Man kereeenn^^

Raja dan rombongannya berusaha meninggalkan tempat itu sambil terus menutupi hidung mereka. Jang Bin tertinggal di belakang karena ia harus menggendong Ratu. Dayang mata-mata mengarahkan Jang Bin ke arah berlawanan, hingga Jang Bin terpisah dari rombongan raja dan para woodalchi.

shot0252 shot0628

Setelah tiba di bawah, Gong Min menoleh ke belakang dan menyadari Jang Bin dan Ratu tidak ada. Gong Min kembali naik ke atas. Hm….walau bersikap dingin dan ketus ternyata ia perhatian juga sama isterinya.

Dayang mata-mata membuka pintu ke arah balkon. Tanpa curiga, Jang Bin keluar membawa Ratu. Dayang mata-mata ikut keluar dan diam-diam mengunci pintu.

Choong Seok berteriak agar semua orang tetap dalam kelompok. Ia kaget saat menoleh dan tidak melihat Gong Min. Ia segera kembali naik ke atas. Gong Min mencari-cari Ratu. Penasihat Jo memanggilnya. Gong Min menarik kerah Penasihat Jo.

“Aku tidak melihatnya!!”

“Ya?” tanya Penasihat Jo bingung.

“Dia ada di sebelahku beberapa saat lalu dan sekarang ia hilang!” kata Gong Min panik.

Jang Bin langsung diserang begitu tiba di luar. Ia mendudukkan No Gook di lantai lalu melawan para musuh. Masalahnya, ia menyuruh dayang mata-mata itu menjaga No Gook.

shot0266 shot0272

Jang Bin melawan para musuh dengan kipasnya. Sebenarnya bukan kipasnya juga sih, kipas itu hanya menyalurkan tenaga dalam (naegong) yang bisa melumpuhkan para musuh. Saat ia menoleh, ia melihat dayang mata-mata itu mengangkat pisau hendak membunuh ratu.

Tiba-tiba No Gook membuka matanya. Dayang mata-mata itu terkejut. Tapi ia tetap mengangkat pisaunya hendak menikam ratu. Sebuah benda melintasi dayang itu, mengirimkan energi listrik yang melumpuhkannya.

Benda itu tameng polisi, tanda mata yang dibawa Choi Young dari “langit” saat ia menculik Eun Soo. Tameng polisi itu terbang kembali ke tangan Choi Young bagaikan bumerang.

shot0638 shot0639

Choong Seok dan rekannya berhasil keluar, diikuti Gong Min dan Penasihat Jo. Gong Min langsung mencari di mana No Gook. Ia melihat Choi Young mendekati Ratu dan berjongkok di dekatnya.

Musuh berhasil dikalahkan. Gong Min menghampiri Choi Young. Choi Young melapor Ratu telah sadar.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Gong Min pada istrinya.

“Mengapa di sini begitu berisik?” tanya No Gook.

Choi Young berkata pada Gong Min kalau tabib langit terbukti telah menyelamatkan Ratu. Jika ia menemukan Eun Soo, bisakah ia menepati janjinya? Gong Min terdiam.

shot0294 shot0296

Di Gae-kyung, para menteri berkumpul sesuai isi surat yang dikirimkan pada mereka. Mereka tahu orang yang menyerang Raja akan menyerang Raja kembali begitu Raja tiba di Goryeo. Dan orang itu adalah Ki Chul, yang bersekutu dengan Yuan karena ingin Goryeo berada di bawah kekuasaan Yuan. Para menteri itu marah pada Ki Chul dan hendak menghabisinya sebelum Raja tiba. Hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Goryeo.

Tanpa mereka ketahui, seorang menteri (Menteri Ja-woon) keluar dari aula tempat mereka berkumpul. Beberapa orang langsung mengunci tempat itu dan memasukkan asap beracun ke dalam aula. Pembunuhan masal.

shot0301 shot0303

Dae Man dan Choi Young kembali ke tempat pandai besi untuk mencari Eun Soo. Si pandai besi telah menghilang, jadi Dae Man pikir musuh juga telah membawa Eun Soo pergi. Choi Young mengepalkan tangannya dengan marah.

“Beri aku makanan!!!” teriak suara anak kecil. Choi Young melihat ke lantai atas, ke arah darimana suara itu berasal.

“Beri aku makanan!!” terdengar lagi suara anak kecil. Ternyata itu suara ponsel Eun Soo yang kehabisan baterai. Menyadari keberadaan mereka telah terungkap, penculik Eun Soo membawa Eun Soo keluar sambil mengarahkan pisau ke lehernya.

Eun Soo menangis ketakutan. Penculik itu menyuruh Choi Young melepaskan mereka, jika tidak ia akan membunuh Eun Soo lalu membunuh dirinya sendiri. Choi Young memberi isyarat agar Dae Man menyingkir.

Saat penculik itu lengah, Choi Young melempar belatinya. Penculik itu mati. Eun Soo terduduk lemas. Choi Young membuka tali yang mengikat tangan Eun Soo dan membuka pengikat mulutnya.

“Kau ini begitu menyusahkan,” kata Choi Young, “Aku menyuruhmu menunggu, mengapa kau melarikan diri? Lihat dirimu sekarang.”

shot0317 shot0323

Choi Young hendak melihat luka di wajah Eun Soo tapi Eun Soo menepisnya dengan kesal. Ia berjalan pergi dengan kaki terpincang-pincang dan melempar sepatunya yang sebelah lagi pada Choi Young. Ia tidak mau mereka mengikutinya.

Choi Young berkata Ratu telah sadar, jadi ia bisa mengembalikan Eun Soo ke tempat Eun Soo berasal. Eun Soo berhenti berjalan dan menoleh. Choi Young mengulurkan tangannya hendak membantu Eun Soo. Eun Soo menjauh.

“Aku tidak akan tahan jika kau menggendongku di pundakmu yang kotor. Kau memperlakukanku seperti sebuah karung atau semacamnya,” rengek Eun Soo.

shot0333shot0336

Choi Young menggendong Eun Soo. Gendong gaya pengantin baru^^ Eun Soo meronta-ronta menyebut Choi Young pembunuh berantai dan psycho.

Choi Young pura-pura hendak menjatuhkan Eun Soo. Eun Soo buru-buru berpegangan di leher Choi Young. Tak berani meronta lagi. Choi Young menyuruh Dae Man memberitahu Raja kalau ia akan mengembalikan Eun Soo.

Choi Young menggendong Eun Soo keluar dari tempat itu. seulas senyum tersungging di bibirnya. Aww…ini pertama kalinya liat Choi Young senyum ^^

Pria berbekas luka mendengar percakapan mereka. Ia mendengar kalau Choi Young akan mengembalikan Eun Soo ke asalnya.

shot0343 shot0347

Gerbang langit semakin menyusut. Choi Young dan Eun Soo tiba di tempat itu. Choi Young menyuruh Eun Soo segera pergi. Jika gerbang itu menutup maka Eun Soo tidak akan bisa kembali.

Dasar Eun Soo, bukannya segera melewati pintu itu ia malah mengoceh bertanya apakah pintu itu aman atau tidak? Bagaimana selanjutnya setelah ia sampai di seberang? Ada efek sampingnya tidak?

Choi Young membungkuk, meminta maaf karena telah menyusahkan Eun Soo. Eun Soo mau tak mau balas membungkuk, lalu ia berjalan ke pintu gerbang langit.

shot0358 shot0363

“Berhenti!” seru Penasihat Jo. “Tabib langit tidak boleh kembali.”

Kalau aku jadi Eun Soo, aku pasti langsung berlari melewati gerbang itu begitu mendengar Penasihat Jo berkata seperti itu. Tapi kalau Eun Soo melakukannya, maka drama ini berakhir di sini ;p

Eun Soo bengong. Choi Young berkata pada Penasihat Jo kalau ia mengirim Eun Soo kembali sebagai janji prajurit Goryeo.

“Siapa yang mengabaikan janji atas namaku!” seru Choi Young marah. Ia mengeluarkan pedangnya. Penasihat Jo tersenyum penuh kemenangan. Ia berkata Raja yang telah menurunkah perintah untuk menghentikan Eun Soo kembali ke asalnya.

shot0366 shot0369

Choi Young tidak percaya. Penasihat Jo memberi perintah pada para woodalchi untuk menangkap Eun Soo. Para woodalchi serba salah, tapi mereka tidak membantah kalai itu adalah titah Raja. Eun Soo ketakutan.

“Woodalchi Choi Young, ini titah Yang Mulia. Apa kau akan menentangnya?” tanya Penasihat Jo licik. Choi Young menunduk. Ia lalu berbalik. Eun Soo langsung berlari ke gerbang langit. Kenapa ngga dari tadi sih >,<

shot0374 shot0382

Choi Young mengejarnya dan menangkapnya sebelum gerbang itu menutup. Eun Soo meronta-ronta meminta Choi Young melepasnya. Choi Young menancapkan pedangnya di tanah dan memegangi Eun Soo. Gerbang itu menutup di hadapan mereka. Eun Soo kebingungan mencari-cari pusaran gerbang langit yang sudah lenyap.

Choi Young melepaskan Eun Soo lalu berbalik menghampiri Penasihat Jo. Ia telah melaksanakan titah raja untuk menghentikan tabib langit kembali ke asalnya.

shot0394 shot0402

“Kau brengsek!! Kau telah berjanji padaku!” seru Eun Soo. Ia mencabut pedang Choi Young dari tanah dan mengarahkannya pada Choi Young.

“Kau bilang kau akan mengirimku kembali. Kau psycho! Kau pembunuh! Aku akan membunuhmu!!” Eun Soo berlari ke arah Choi Young dengan pedang terhunus ke depan.

Bukannya menghindar, Choi Young malah menerima pedang itu dengan perutnya. Eun Soo terkesiap. Choi Young meraih gagang pedang dan menancapkan pedang itu lebih dalam lagi hingga menembus tubuhnya.

shot0412 shot0418

“K-k-kenapa?? Bagaimana bisa?” tanya Eun Soo shock. “Kau bisa menghindarinya! Kenapa??”

“Aku…sudah dihukum…” gumam Choi Young menahan sakit. Ia roboh berlutut ke tanah.

 shot0423 shot0432

Sementara itu Gong Min tidak bisa menyembunyikan kegundahan hatinya. Ratu menyindir Raja telah menyuruh Choi Young memilih menentang Raja atau melanggar janji. Janji prajurit Goryeo setara dengan nyawanya. Apapun pilihannya, Choi Young akan mati.

“Apakah kau sedang mengkritikku?” tanya Raja kesal.

“Tidak mungkin, saya hanya sedang berpikir,” sahut Ratu tenang. “Saya sedang berpikir apakah Paduka benar-benar menginginkan kematiannya.”

shot0444 shot0447

Dae Man menerobos rekan-rekannya, menghambur ke arah Choi Young. Dengan kesal ia mendorong Eun Soo hingga Eun Soo terjatuh di tanah. Penasihat Jo menampar Dae Man. Berani-beraninya Dae Man memperlakukan tabib langit dengan kasar.

Penasihat Jo mengulurkan tangan untuk membantu Eun Soo berdiri. Ia berkata Raja telah menunggunya. Pandangan Eun Soo hanya terarah pada Choi Young. Ia menyuruh Penasihat Jo minggir. Penasihat Jo tersenyum dan membujuk Eun Soo menyambut tangannya.

“Minggir!!” seru Eun Soo keras sambil mendorong Penasihat Jo hingga terjatuh.

Eun Soo menghampiri Choi Young, ia memerintahkan agar mereka berhati-hati dengan pedang yang menancap di tubuh Choi Young. Saat ini pedang itu menahan pendarahan.

shot0458 shot0460

Penasihat Jo berkata mereka tidak mempunyai waktu untuk mengurusi Choi Young. Musuh bisa muncul dan menyerang mereka kapan saja. Tapi Eun Soo berkata tidak ada waktu lagi, tidak ada persediaan darah tambahan jadi operasi harus segera dilakukan.

Ia mencari lakban untuk merekatkan pedang ke perut Choi Young agar Choi Young bisa dipindahkan. Tentu saja tidak ada. Choong Seok melepas kain yang melilit lehernya sebagai ganti lakban.

“Sudah kubilang tidak ada waktu lagi!” seru Penasihat Jo. Eun Soo berteriak ia tidak akan pergi ke manapun. Penasihat Jo dengan tenang berkata mereka harus meninggalkan Choi Young.

Dae Man meradang. Penasihat Jo berkata pada Choi Young, saat ini Raja dalam bahaya jika para woodalchi terus berada di tempat ini. Menurutnya Choi Young harus ditinggalkan, apakah Choi Young juga setuju?

“Daejang! Daejang!”protes Choong Seok. Ia tahu Choi Young akan menuruti usul Penasihat Jo.

Choi Young menyuruh Choong Seok pergi.

“Aku akan menaruh beberapa orang di sini!” ujar Choong Seok.

“Jangan buat aku berbicara. Sakit sekali….Tinggalkan saja aku. Jangan pedulikan aku.”

“Aku tidak akan pergi!” seru Eun Soo.

“Saya rasa Anda tidak mengerti situasinya,” kata Penasihat Jo. Eun Soo berkata ia tahu. Ia menusuk Choi Young, jika Choi Young mati, ia akan menjadi pembunuh.

Penasihat Jo tersenyum licik. “Kalau begitu, begini saja…” Ia mencabut pedang yang menembus tubuh Choi Young. Aaaaack…I hate him >,<

shot0474 shot0479

Eun Soo berteriak-teriak panik lalu menutupi luka Choi Young dengan tangannya. Penasihat Jo dengan bangga berkata ia yang telah membunuh woodalchi, bukan Eun Soo. Ia mengajak Eun Soo pergi.

Eun Soo tidak mempedulikan Penasihat jahat itu. Ia berkata ia membutuhkan peralatannya sekarang untuk melakukan operasi. Dae Man bergegas lari.

“Tekan lukanya di sini!” seru Eun Soo pada Choong Seok.

“Turuti perintahku! Bawa wanita dari langit ini…” kata Penasihat Jo.

“Wanita dari langit memerintahkan aku untuk menekan di sini!!” seru Choong Seok. Haha… nurut mana? Penasihat Jo atau wanita dari langit? Penasihat Jo kesal namun tak bisa berkata apa-apa lagi.

shot0645 shot0658

Dae Man berlari secepat kilat kembali ke penginapan. Tanpa mempedulikan pengawal yang menghalangi kamar Raja, Dae Man menerobos masuk.

“Hamba datang untuk mengambil peralatan. Wanita dari langit yang menyuruhku.”

“Mengapa kau membutuhkannya?” tanya Gong Min. Dae Man tidak mengatakan alasannya. Ia memberi hormat dan mengambil peralatan operasi Eun Soo. Jang Bin bertanya siapa yang terluka.

“Daejang tertusuk pedang,” kata Dae Man sambil menangis. Gong Min kaget, apakah itu berarti Choi Young menentang perintahnya. Dae Man berkata siapa yang bisa mengalahkan Choi Young. Seluruh woodalchi menyerang pun tidak akan bisa mengalahkan Choi Young.

“Kumohon…Daejang sedang sekarat…aku harus membawanya.”

Gong Min masih tidak mengerti. Ia berteriak meminta Dae Man menjawabnya. Apakah Choi Young menentang perintahnya? Sebotol obat terjatuh dari bungkusan yang dipegang Dae Man.

Dae Man berlutut. “Ia mengikuti perintah Yang Mulia. Itulah sebabnya ia sekarat. Kumohon….”

shot0661 shot0666

“Pergilah….aku mengijinkanmu,” kata No Gook. Ia bahkan menyuruh Jang Bin pergi menolong Choi Young, orang yang telah menyelamatkan nyawanya. Dae Man dan Jang Bin pergi. Karena terburu-buru, Dae Man tak sengaja menginjak botol kecil di lantai.

Gong Min melotot pada Ratu. Ratu bertanya apakah tidak apa-apa jika ia memberi perintah seperti itu. Gong Min diam menatap Ratu.

shot0500 shot0501

Choi Young digotong dengan tandu. Eun Soo berusaha agar Choi Young tidak kehilangan kesadaran.

“Aku tidak bisa kehilangan kesadaran karena suaramu terlalu keras,” gumam Choi Young lemah. Eun Soo berkata jika detak jantung Choi Young meningkat, ada kemungkinan ia akan terkena shock hipovolemik. Ia terus mengoceh.

Tiba-tiba Choi Young menarik baju Eun Soo. Ia berkata ini bukan perbuatan Eun Soo.

“Kau tidak akan bisa menusukku walau kau super kuat. Dengarkan aku. Jika kau benar-benar mau menyelamatkan aku, pergilah tanpa membawaku. Aku akan hidup jadi tolong tinggalkan aku di sini.”

Eun Soo melepaskan tangan Choi Young yang mencengkeramnya. “Shut up!!”

“Apa?”

“Tutup mulutmu. Dengarkan aku. Ini perintah. Aku akan menyembuhkanmu dulu. Setelah itu kau bisa membunuh dirimu sendiri atau semacamnya. Tapi kau belum boleh mati sekarang!” kata Eun Soo tegas.

Choi Young menghela nafas panjang, tak bisa berkata apa-apa lagi.

shot0515 shot0517

Mereka telah tiba di penginapan. Eun Soo memberi perintah pada para woodalchi untuk mempersiapkan operasi. Lampu yang banyak, air mendidih, kain bersih sebanyak mungkin. Eun Soo tidak menemukan antibiotik dalam bungkusannya. Jika ia mengoperasi tanpa antibiotik dalam tempat yang kotor, Choi Young bisa mati karena pneumonia. Dae Man teringat. Ada botol kecil yang terjatuh dan ia tak sengaja menginjak botol itu saat berlari keluar penginapan.

Dae Man memegangi kepalanya dengan perasaan bersalah. Eun soo menyuruh semua orang menjauh dari Choi Young.

“Kalian semua penuh kuman!” Pffttt…para prajurit itu kebingungan tapi menurut.

shot0524 shot0526

Raja khawatir dengan keadaan Choi Young tapi ia tidak diperbolehkan keluar kamar. Akan sulit untuk melindungi Raja dan Ratu jika keduanya terpisah. Raja terpaksa menurut.

Ia melihat Ratu yang terus memandanginya dan memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati.

“Aku tidak akan mengatakannya dua kali. Dengarkan baik-baik. Mulai sekarang, apapun yang kau lakukan, mintalah ijin padaku lebih dulu. Setelah disetujui, kau boleh mengatakannya dan melangkah maju. Apa kau mengerti?”

No Gook diam seribu bahasa.

“Aku tahu kau kesal karena kau, seorang puteri Yuan, menikahiku dengan paksa. Aku tahu kau ingin menentangku karena kau harus meninggalkan negerimu dan menjalani sisa hidupmu di negeri asing. Tapi aku adalah Raja dan kau menjadi orangku. Jadi berlatihlah bersikap sopan padaku.”

No Gook tetap diam.

“Apa kau tidak akan menjawabku?”

“Paduka belum memberi saya perintah untuk menjawab, jadi saya belum bisa menjawab,” kata No Gook tenang. Cool^^

shot0540 shot0543

Eun Soo berdebat dengan Jang Bin karena Choi Young belum terbius juga. Jang Bin berkata obat bius itu buatannya. Bagaimana bisa seseorang membius begitu cepat? Jang Bin menyuruh Eun Soo menunggu. Eun Soo bersikeras ia harus mengoperasi sekarang juga.

Jang Bin berkata Choi Young sanggup menahan rasa sakit seperti apapun juga. Eun Soo berkata tidak semudah itu. Ia harus menotong perutnya dan melihat sejauh apa organ tubuh bagian dalam terluka lalu menjahit organ yang rusak. Jike Choi Young mengeraskan perutnya saat menahan sakit, organ dalam tubuh akan menjadi tegang. Bla bla bla bla….

“Dia sudah tidur…” kata mantri.

shot0550 shot0554

Eun Soo memulai operasi dan mengambil skapel. Jang Bin menahan tangannya. Apa yang hendak Eun Soo lakukan?

“Aku harus membuka perutnya.”

“Kau bilang kau akan menyembuhkannya tapi kau memotong perutnya?” tanya Jang Bin tak percaya. Eun Soo berkata ia melakukannya agar bisa melihat organ tubuh mana saja yang terluka.

“Teman, jika ia terus mengeluarkan darah seperti ini, ia akan mati sebelum aku operasi,” keluh Eun Soo. “Jadi biarkan aku melakukannya.”

“Bisakah aku percaya padamu yang menggunakan pedang untuk membunuhnya?”

“Percayalah padaku! Kalian bilang aku orang dari langit. Jadi percayalah padaku.”

shot0558 shot0561

Komentar:

Apa yang menarik dari drama ini? Menurutku interaksi di antara para tokohnya. Aku suka jalinan persaudaraan antara woodalchi. Lalu hubungan Gong Min dengan No Gook. Walau terkesan dingin dan tidak saling menyukai, ada sesuatu dalam tatapan mereka terhadap satu sama lain saat yang lain tak menyadarinya.

My favorite is Dae Man. Potongan rambutnya mengingatkan aku pada Song Sam Dong (Kim Soo Hyun dalam Dream High) dan wajahnya sekilas mirip. Ia sangat lentur dan cekatan. Aku senang mengikutinya bergerak dan melompat ke sana kemari^^

Entah kenapa drama ini mengingatkan aku pada King 2 Hearts. Gong Min dan Choi Young. Jae-ha dan Shi-kyeong. Raja dengan orang kepercayaannya. Gong Min dan Ki Chul. Jae-ha dan Bong-gu. Raja dan orang yang ingin merebut kekuasaannya. Keduanya beradu kepandaian dan loyalitas orang-orang yang melayani mereka. Interesting^^

4 komentar:

  1. lagii dongg mba fanny sinopsis faith nya hehehe :D

    BalasHapus
  2. Ternyata kebudayaan pijat (baca:spa)..udah ada sejak goryeo yah..
    Eh iya btw..dngr dngr sbelum ini yang bkal jd second male d drma ini mr.kang ji hwan..tp kyaknya perannya d ganti sma phillip lee deh..tpi gpp mreka sma* cute..jadi ga usah d perbesarkan lgi.. (ciyee ngomong sendiri)

    wow..kak fanny am kak dee gak slah pilih drama ^^
    fighting fighting finghting yey
    -Diva-

    BalasHapus
  3. masih agak asing sih sma kbudayaan atw bhasa2 yg d pake ama drama ni
    kan kalw saeguk lain biasanya ngambil jaman joseon, eh skrg ambil jaman goryeo...
    dari pakaian juga mreka beda bgd ya?

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)