Selasa, 03 Juli 2012

Sinopsis Big Episode 8 (Bagian 1)

k2h-00302

Ma-ri meradang saat Choong-sik memberitahu kalau ayahnya memberi ultimatum pada kakaknya: menikah atau tidak bertemu ‘Yoon-jae’ sama sekali. Dengan geram Ma-ri berkata kalau mereka tidak boleh menikah sebelum ‘Yoon-jae’ kembali. Ia berlari menuju rumah Kyung-joon. Choong-sik mengira yang dimaksud Ma-ri adalah Yoon-jae kembali dari Amerika.

k2h-00003 k2h-00007

Sementara itu Kyung-joon berkata pada Da-ran kalau keadaan akan kembali seperti semula, seperti ketika ia pertama kali tertukar. Bukankah Da-ran ingin menikah dengan Yoon-jae?

“Aku menyerah karena kupikir Yoon-jae-sshi tidak mencintaiku. Apa ini benar cincinku?”

“Jika kau ingin menguji perasaan Seo Yoon-jae, maka menikahlah.”

“Lalu, apakah kau tidak apa-apa menikah denganku?”

Kyung-joon menganggap pernikahan bukan cara yang buruk untuk keluar dari gangguan (desakan menikah Se-young dari ibu Yoon-jae). Dan lagi orangtua Da-ran mengultimatum pernikahan.

“Dan aku tidak menikah betulan,” ujarnya.

Da-ran merasa bimbang. Kyung-joon berkata kali ini umpannya adalah Yoon-jae. Jika Da-ran tidak ingin kehilangan Yoon-jae lagi, maka Da-ran sebaiknya menangkap umpan itu. Kyung-joon berjalan masuk ke dalam rumah sementara Da-ran merenung memandang cincin yang tersemat di jarinya.

k2h-00014 k2h-00015

Ma-ri menerobos masuk rumah Kyung-joon dan berkata kalau Kyung-joon tidak boleh menikah dengan Da-ran. Dengan tenang Kyung-joon berkata tidak masalah jika ia harus menikah. Ma-ri pun tak perlu mempermasalahkannya.

“Tidak boleh!!” seru Ma-ri. Da-ran masuk ke dalam rumah dan melihat Ma-ri sedang berbicara dengan Kyung-joon. Ma-ri mengancam akan menemui orang tua Da-ran untuk melarang keduanya menikah.

“Apakah mereka akan mendengar perkataanmu?” tanya Kyung-joon.

k2h-00029 k2h-00030

“Kalau begitu aku akan pergi ke restoran mereka dan memberitahu mereka kalau kau adalah Kyung-joon,” kata Ma-ri sambil berlari keluar. Kyung-joon mengejarnya. Melihat itu, Da-ran ikut mengejar mereka.

Choong-sik tiba di depan pagar rumah Kyung-joon. Ia bertanya-tanya apakah Ma-ri pergi ke sana. Mengapa Ma-ri menentang pernikahan ‘Yoon-jae’ dan Da-ran?

k2h-00033 k2h-00041

Ia hendak menanyakannya pada Ma-ri saat ia melihat Ma-ri berlari keluar rumah Kyung-joon. Tapi Ma-ri mendorongnya. Lalu Kyung-joon yang keluar belakangan juga mendorongnya (eh Choong-sik balik lagi manggil “kakak ipar” lho^^). Terakhir, Da-ran pun ikut mendorongnya. Poor Choong-sik….ia ikut berlari mengejar mereka.

k2h-00042 k2h-00043

Ayah dan ibu Da-ran sedang membicarakan puteri mereka. Ibu bertanya-tanya seberapa besar cinta Da-ran pada Yoon-jae hingga mereka bertemu diam-diam. Ayah bersikeras mereka tidak boleh bertemu diam-diam. Menikah atau tidak sama sekali.

“Paman! Bibi!” Teriak Ma-ri menghambur ke restoran orangtua Da-ran. Ia berkata ada hal penting yang harus diketahui mereka, ia minta orangtua Da-ran tidak terkejut dan mendengar perkataannya baik=baik.

Kyung-joon berhasil menyusul Ma-ri. Orangtua Da-ran terkejut.

“Apa-apaan ini? Aku sudah bilang tidak ingin melihatmu jika kau tidak mau menikah,” kata ayah Da-ran tegas.

k2h-00053 k2h-00057

Kyung-joon memberi salam. Ma-ri mendelik pada Kyung-joon dan berkata akan mengatakan semuanya pada orangtua Da-ran. Da-ran tiba dan bertanya pada Kyung-joon apakah Ma-ri sudah mengatakan semuanya.

“Belum,” jawab Kyung-joon pelan.

“Ibu Guru, kau akan menikah?” tuduh Ma-ri.

Da-ran memegang tangan Ma-ri dan memberinya isyarat agar tidak mengatakan apapun. Ma-ri melihat tangan Da-ran.

“Kau bahkan sudah menerima cincinnya?” tanyanya terkejut.

k2h-00062 k2h-00067

Da-ran cepat-cepat menarik tangannya. Terlambat, kedua orangtuanya telah mengetahuinya.

“Cincin?” tanya ayahnya.

“Kau baru menerimanya kali ini,” ujar ibunya.

“Jadi kau akan menikah?” tanya ayah Da-ran.

Ma-ri dan orangtua Da-ran bertanya apakah Da-ran benar-benar akan menikah. Da-ran kebingungan. Kyung-joon cepat-cepat berkata kalau Da-ran belum mengambil keputusan. Ma-ri terlalu bersemangat mendengar kabar itu hingga berlari ke restoran untuk memberitahu orangtua Da-ran.

Kyung-joon meminta maaf lalu menarik Ma-ri pergi. Ma-ri melotot dan mengancam bisa memberitahu orangtua Da-ran kapan saja.

k2h-00078 k2h-00079

Orangtua Da-ran bertanya apakah Da-ran akan menerima lamaran ‘Yoon-jae’. Ibu yakin Da-ran akan menerimanya karena Da-ran sangat menyukai ‘Yoon-jae’ hingga berani bertemu diam-diam.

Akhirnya Choong-sik sampai juga. Ia bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Ibu memberitahu kalau Da-ran akan menikah, bahkan sudah menerima cincinnya.

“Ah…itukah sebabnya kalian semua berlari ke sini dengan gembira?” tanya Choong-sik senang.

“Jika kalian bertindak begitu cepat, untuk apa bertemu diam-diam?” tanya ayah Da-ran tajam.

Da-ran speechless, tidak tahu bagaimana menjelaskan semua kekacauan itu.

k2h-00093 k2h-00096

Kyung-joon dan Ma-ri kembali ke rumah Kyung-joon. Ma-ri berkata jika Da-ran menikahi Kyung-joon maka ia akan pergi ke sana lagi dan memberitahu orangtua Da-ran. Kyung-joon berkata Ma-ri hanya seorang anak kecil, tidak ada yang akan mempercayai perkataan Ma-ri bahwa ia adalah Kyung-joon.

“Jika seorang anak kecil memohon, orang dewasa akan menurut. Kau tahu itu, bukan? Aku memohon dan itulah sebabnya ibumu dan ayahku tidak jadi menikah.”

“Benar, karena kau dan aku memohon, mereka tidak bisa menikah. Apa yang terjadi pada ibuku sebagai akibatnya?”

Ma-ri terdiam. Kyung-joon berkata jika Ma-ri memberitahu orangtua Da-ran kalau ia adalah Kyung-joon, ia tidak akan pernah mau melihat Ma-ri lagi. Ma-ri terpaku di tempatnya.

k2h-00107 k2h-00109

Ayah Da-ran mengingatkan ibu Da-ran untuk tidak mengatakan pada siapa-siapa mengenai pernikahan sebelum ada kepastian.

Da-ran duduk termenung di dapur. Ia melepaskan cincinnya dan teringat perkataan Kyung-joon untuk menguji perasaan Yoon-jae yang sebenarnya. Da-ran membayangkan apa yang akan terjadi jika ia menikah dengan Kyung-joon, lalu Yoon-jae kembali ke tubuhnya.

k2h-00116 k2h-00123

Kemungkinan pertama, Yoon-jae memuji Da-ran telah melakukan upacara pernikahan dan membuat rumah mereka terlihat indah. Apalagi harga rumah mereka terus meningkat.

“Kau yang terbaik,” ujat Yoon-jae. Lalu ia berlutut memberikan buket bunga pada Da-ran, disambut sorakan keluarganya.

Da-ran tersenyum, mungkinkan akan seperti itu nantinya? Atau….akan terjadi sebaliknya?

k2h-00129 k2h-00142

Ia membayangkan Yoon-jae dengan dingin berkata kalau Da-ran tidak punya perasaan hingga menikahinya begitu saja. Yoon-jae bertanya apakah harga rumah yang terus meningkat sudah cukup sebagai kompensasi untuk Da-ran? Sambil merangkul pundak Se-young, Yoon-jae menyodorkan surat perceraian pada Da-ran untuk ditandatangani.

k2h-00150 k2h-00153

Memikirkan hal itu, membuat Da-ran semakin bingung. Ibu Da-ran turun ke dapur dan melihat Da-ran belum tidur. Ia bertanya apakah Da-ran masih memikirkannya.

“Aku tidak tahu bagaimana perasaan Yoon-jae-sshi sebenarnya,” ujar Da-ran.

“Apa yang akan kaulakukan? Yang terpenting adalah bagaimana perasaanmu. Bukankah kau masih mencintai menantu Seo? Jangan terlalu memikirkan apa yang dipikirkannya hingga kau terlempar ke sana kemari seperti waktu lalu. Ibu ingin kau mengikuti kata hatimu kali ini.”

Ibu Da-ran menyuruh Da-ran tidur, lalu ia kembali ke kamarnya. Da-ran mengenakan cincinnya kembali. Ia memikirkan bagaimana sebenarnya perasaannya pada Yoon-jae. Da-ran malah teringat pada perkataan Kyung-joon kalau ia tidak akan pernah jatuh cinta pada Da-ran. Ia menghela nafas panjang.

k2h-00159 k2h-00165

Ma-ri bertanya pada Choong-sik seberapa besar rasa suka Da-ran pada Yoon-jae.

“Hmm…kakakku selalu menunggu teleponnya seharian. Dia sedikit berlebihan menyukainya,” jawab Choong-sik.

Ma-ri mengangguk, kalau begitu ia tidak perlu khawatir pada Da-ran (karena Da-ran tidak menyukai Kyung-joon).

Choong-sik menggunakan kesempatan itu untuk menanyakan perasaan Ma-ri padanya. Ia tahu Ma-ri menyukai Kyung-joon, tapi apakah tidak ada perasaan apapun selama Ma-ri mengurangi jumlah hutang pizzanya? Jika Kyung-joon bernilai 100 pizza, berapa nilai Choong-sik bagi Ma-ri?

“Setidaknya 30, kan?” tanyanya.

“30?”

k2h-00186 k2h-00190

“20 juga bagus, bahkan 10 tidak apa-apa,” kata Choong-sik penuh harap. “Berapa nilaiku?”

“Kau…..bang (nol)! Bang! Bang!” Ma-ri beranjak pergi.

Choong-sik tertegun. “Bang (nol)?”

k2h-00205 k2h-00208

Seharian ia tidak bisa berhenti memikirkan nilainya yang hanya nol di mata Ma-ri.

“Choong-sik, berapa nilai ujian bahasa inggrismu kemarin?” tanya ibunya.

“Dia bilang bang(nol).”

“Apa? Kau dapat nilai nol? Bahkan seandainya kau mengisi pilihan yang sama untuk setiap nomor, kau tidak akan mendapat nilai nol. Bawa buku rapotmu ke sini!!” tegur ibunya.

Choong-sik meledak. Ia berteriak ibunya tak mengerti perasaannya, lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan panggilan ibunya.

 k2h-00213 k2h-01034

Kyung-joon makan siang di kantin rumah sakit bersama beberapa teman Yoon-jae. Ia merasa bosan dengan percakapan mereka. Ia menoleh dan melihat beberapa pemuda seusianya sedang mengobrol dengan gembira. Mendadak Kyung-joon merasa sedih. Mungkinkah ia akan kehilangan masa mudanya?

k2h-00220 k2h-00221

Kedua rekan Yoon-jae bertanya apakah ‘Yoon-jae’ akan menghadiri pernikahan teman mereka. Sebaiknya ‘Yoon-jae’ hadir.

‘Yoon-jae’ berkata ia sedang berpikir untuk membuka kliniknya sendiri, apakah teman-teman Yoon-jae bersedia menjadi penjaminnya? Kedua rekan ‘Yoon-jae’ langsung pamit dan berkata ada kesibukan lain.

k2h-00223 k2h-00225

Kyung-joon akhirnya nongkrong di ruang anak-anak. Dua orang anak mendekati Kyung-joon dan bertanya mengapa ‘Yoon-jae’ datang ke situ lagi. Kyung-joon beralasan di ruang gawat darurat banyak orang yang kecelakaan (artinya banyak darah), jadi ia ingin beristirahat karena terlalu shock. Ia menyuruh keduanya pergi.

“Dokter kan memang seharusnya menolong pasien,” ujar si anak laki-laki. Kyung-joon bertanya apakah anak itu akan menjadi penjaminnya. Anak itu bingung tak mengerti. Kyung-joon berkata kata-kata itu manjur untuk mengusir orang yang suka mengganggu.

k2h-00229 k2h-00230

Ia lalu melihat si anak perempuan sedang makan cokelat. Ia mengambil cokelat itu dan langsung menggigitnya. Si anak perempuan bengong melihat cokelatnya berkurang. Hihi…tega ya Kyung-joon^^

k2h-01038 k2h-01039

“Mengapa orang dewasa mengambil milik orang lain dan memakannya?” tanya si anak laki-laki.

“Aku bisa mengambil dan memakannya karena aku  bukan orang dewasa. Teddy bear, kau berbicara terlalu banyak. Sangat mengganggu.”

k2h-00244 k2h-00247

Si anak perempuan (Kyung-joon memanggilnya ‘kelinci’) bertanya pada anak laki-laki itu (‘Teddy bear’) untuk membelikan sesuatu. Sepertinya ia ingin mengajak ‘Teddy bear’ pergi agar tidak mengganggu Kyung-joon.

Kyung-joon mengusap rambut ‘kelinci’ dan memujinya, “Kelinci, good job!”

‘Kelinci’ tersenyum senang.

“Bukankah itu kata-kata orang dewasa?” tanya ‘Teddy bear’.

Kyung-joon menyerahkan boneka beruang pada ‘Teddy bear’ dan mengajaknya bermain. Permainannya? Barangsiapa memegang boneka itu, tidak boleh bicara. Hahaha….’Teddy bear’ langsung diam. Ngga mau kalah dari Kyung-joon rupanya. (‘rabbit’ kayanya suka sama Kyung-joon, ‘teddy bear’ jadi cemburu hehehe….silly me, they are just kids :D)

k2h-00262 k2h-00264

Da-ran menemui Se-young dan bertanya seberapa jauh hubungannya dengan Yoon-jae. Se-young merasa tak ada gunanya ia memberitahu hal-hal yang bahkan tidak diingat ‘Yoon-jae’.

“Aku harus tahu yang sebenarnya, tolong katakan.”

“Aku dan Yoon-jae tidur bersama. Kami begitu dekat hingga kami saling mengunjungi rumah yang lainnya.”

“Itu bohong, kan. Tolong katakan kebenarannya,” kata Da-ran.

k2h-00271 k2h-00272

Se-young merasa tidak ada gunanya ia mengatakan apapun. Da-ran memang selalu merasa tidak percaya diri dan bahkan tidak bisa melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ia bertanya apakah sekarang Da-ran menjadi percaya diri karena ‘Yoon-jae’ telah kembali.

Da-ran membenarkan, ia akan percaya diri dan mengikuti kata hatinya kali ini. Dengan tenang Se-young mempersilakan Da-ran melakukan apapun yang ia mau, yang pasti ia tidak mau menambah kepercayaan diri Da-ran.

Da-ran kesal, tidak bisakah Se-young membantunya. Se-young tidak mau membantu Da-ran. Da-ran berkata Se-young benar-benar kacau, apakah Se-young bangga dengan perbuatannya. Ia ingin tahu benarkah Se-young menjalin hubungan dengan Yoon-jae.

Se-young berkata ia tidak bangga dengan perbuatannya tapi ia juga tidak ingin Da-ran berhasil. Ia tidak akan pernah memberitahu yang sebenarnya mengenai hubungannya dengan Yoon-jae.

k2h-00285 k2h-00291

Da-ran pergi ke rumah Kyung-joon. Kyung-joon sedang menyirami kebunnya. Da-ran duduk di meja kebun dan jantungnya berdebar kencang melihat Kyung-joon. Atau ‘Yoon-jae’?

“Ada apa?” tanya Kyung-joon.

k2h-00308 k2h-00309

“Tidak apa-apa, hanya saja udaranya panas sekali hingga pipiku memerah,” ujar Da-ran.

Kyung-joon menyiram payung meja hingga seperti turun hujan. Da-ran senang sekali. Baru sebentar, Kyung-joon menyuruhnya berdiri dan berganti tempat.

k2h-00321 k2h-00324

Dengan mengomel Da-ran menyiram payung meja itu dengan Kyung-joon duduk santai di bawahnya. Tiba-tiba Da-ran malah menyiram Kyung-joon. Kyung-joon terkejut, lalu tertawa menunjuk tas Da-ran yang ikut tersiram.

k2h-00330 k2h-00351

Da-ran menjatuhkan selangnya dan berlari mengambil tasnya. Kyung-joon mengambil kesempatan itu untuk mengambil selang dan balas menyiram Da-ran. Mereka bermain air dengan gembira.

k2h-00357 k2h-00364

Keduanya mengeringkan tas Da-ran berikut isinya dengan pengering rambut dan seterika.

“Kaun pikir kau ini Dewi Hujan atau semacamnya hingga jadi begitu bersemangat dan menyiram begitu banyak?” gerutu Kyung-joon.

“Kau yang mulai duluan.”

Da-ran memeriksa tasnya dan menyadari cincinnya hilang. Ia kembali ke kebun diikuti Kyung-joon dan mencari cincinnya. Kyung-joon bertanya bagaimana bisa Da-ran menghilangkan benda sepenting itu. Da-ran tidak bisa menemukannya hingga Kyung-joon membantu mencari.

k2h-00375 k2h-00380

“Sudahlah, aku tidak bisa apa-apa jika cincin itu hilang,” kata Da-ran pasrah. Ia kembali masuk ke dalam rumah. Apa, tanya Kyung-joon. Ia mengikuti Da-ran masuk ke rumah.

Ia bertanya apakah Da-ran tidak melakukan apa-apa saat cincinnya hilang karena merasa lebih nyaman jika cincin itu hilang. Da-ran mengaku kemunculan cincin itu mengacaukan semuanya. Ia memang bukan orang beruntung, bila cincin itu hilang maka ia tidak mau memikirkannya.

k2h-00387 k2h-00398

“Gil Da-ran, kau semakin menyedihkan setiap kali kau khawatir. Mengapa kau begitu cepat menyerah?”

“Jika aku mudah menyerah, apakah aku akan membicarakan pernikahan dengan seseorang sepertimu? Saat orang lain tidak tahu siapa kau sebenarnya tapi aku tahu?”

Kyung-joon tahu Da-ran tidak percaya diri kalau Yoon-jae memang mencintainya. Da-ran takut untuk menunggu dan mengetahui perasaan Yoon-jae yang sebenarnya.

“Untuk apa aku bertahan jika aku tidak yakin dengan perasaannya? Hanya anak kecil seperti kalian yang seperti itu.”

“Walau begitu anak-anak seperti kami memastikan lebih dahulu - ditolak - baru menyerah. Sedangkan Gil teacher hanya bertahan dan menyerah sesukamu. Itu bukanlah sikap orang dewasa. Itu sikap bayi dan menghindar,” kata Kyung-joon.

k2h-00411 k2h-00413

“Benar, aku memang bayi! Jadi jangan bersandar pada orang tidak dewasa sepertiku,” ujar Da-ran kesal karena menyadari kebenaran perkataan Kyung-joon. Ia berjalan pergi.

“Benar, menyerah saja! Aku akan menerima siapapun yang disodorkan oleh ibu Seo Yoon-jae dan menikah dengannya!” seru Kyung-joon tak kalah kesal. “Dengan begitu tak ada kesempatan bagi Gil teacher lagi!”

Da-ran menoleh menatap marah pada Kyung-joon, lalu pergi. Di kebun, ia sempat melihat ke arah bangku kebun tempat cincin itu hilang. Tapi ia tetap pergi.

k2h-00420 k2h-00424

Choong-sik memberitahu Ma-ri kalau Da-ran belum memutuskan apapun. Ma-ri memutuskan untuk berbaikan dengan Kyung-joon.

“Jang Ma-ri, walau aku bernilai nol sekarang ini, sampai kau memberikan setidaknya angka satu untukku, aku akan meninggalkan kertas putih kosong di hatiku dan menunggu nilai yang kauberikan.” Cieeeeee….

k2h-00428 k2h-00436

Ibu Choong-sik menghampiri Choong-sik, membuyarkan suasana ‘romantis’ Choong-sik dan Ma-ri. Ia membawa barang-barang Choong-sik untuk dibuang.

“Ibu, tidak bisakah Ibu lihat kalau aku sedang sibuk,” gumam Choong-sik sambil terus menatap Ma-ri.

Ibunya berkata Choong-sik harus membereskan barang-barangnya sendiri. Ia menemukannya di bawah tempat tidur. Di bawah tempat tidur? Choong-sik buru-buru menutupi barang-barang itu agar tak terlihat Ma-ri. Barang –barang itu adalah majalah-majalah dan kaset dewasa.

k2h-00441 k2h-00453

“Kertas putih kosong?” sindir Ma-ri. Ia memalingkan wajahnya dan pergi.

Choong-sik berteriak kalau itu semua bukan miliknya tapi milik ayahnya.

“Ibu! Mengapa kau membawa keluar barang-barang ini?” protesnya.

k2h-00455 k2h-00460

“Itulah sebabnya aku menyuruhmu membuangnya, “ kata Ibu polos.

“Saat Ma-ri di sini? Ibu benar-benar membuatku gila!”

“Ibu mengerti…”

“Aku benci Ibu!!” teriak Choong-sik, lalu pergi.

Ibunya bingung mengapa Choong-sik marah-marah karena hal sepele (hehe…kayanya sikap Da-ran yang tidak bisa membaca situasi turunan dari ibunya deh^^ Anehnya dia malah ngga marah Choong-sik punya barang-barang kaya gitu >,<).

“Ibu juga benci padamu!” omelnya kesal. Ia kan hanya menyuruh Choong-sik membuang barang-barang itu.

k2h-00467 k2h-00474

Malam itu Choong-sik kabur dari rumah, tak lupa membawa celengan babi merahnya. Ia menutupi mulut si babi agar tidak “bersuara”. LOL^^

k2h-00493 k2h-00495

Kyung-joon meneruskan belajar buku kedokteran. Pikirannya teralihkan saat melihat kertas-kertas penting yang ditinggalkan Da-ran. Kyung-joon berkata wakepsek akan marah besar jika Da-ran tak membawa kertas-kertas itu ke sekolah besok.

k2h-00499 k2h-00500

Akhirnya ia membawakan kertas-kertas itu ke restoran orangtua Da-ran. Ia melihat dari jendela kalau Da-ran dan keduanya sepertinya sedang cemas. Ayah menelepon Guru Na. Ibu berkata celengan merah Choong-sik ikut hilang, itu berarti Choong-sik lagi-lagi kabur seperti waktu SMP.

Da-ran pikir Choong-sik pasti mendengar kata-kata Ma-ri. Tapi Ma-ri hanya mendengar perkataan Kyung-joon. Da-ran tahu ia harus menghubungi Kyung-joon, hanya saja harga dirinya tak membiarkannya menelepon Kyung-joon. Mereka kan lagi marahan.

k2h-00503 k2h-00504

Kyung-joon berdiri di luar, tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba ia melihat guru Na lari menghambur ke dalam restoran. Orangtua Da-ran dan Da-ran langsung menyambutnya. Perasaan cemburu mulai timbul di hati Kyung-joon.

Guru Na langsung bersikap sebagai detektif. Ia bertanya berapa banyak uang dalam celengan merah itu. Sepuluh ribu won (sekitar 100 ribu rupiah), jawab Da-ran. Guru Na berkata Choong-sik tidak akan bisa lari jauh dengan uang segitu. Mereka harus menemukannya sebelum uang Choong-sik habis. Da-ran mengangguk setuju.

k2h-00518 k2h-00528

Guru Na sudah mengerahkan teman-teman Choong-sik untuk ikut mencari. Ayah Da-ran berterima kasih dan menyuruh Da-ran membawakan air minum untuk Guru Na. Kyung-joon mengira keluarga Da-ran sedang menjodohkan Da-ran dengan Guru Na. Ia berjalan pergi.

“Menantu Seo!!” Tiba-tiba ibu Da-ran keluar dan memanggilnya. Ia mengira Kyung-joon datang karena khawatir dengan Choong-sik. Walau tak mengerti, Kyung-joon mengangguk membenarkan. Ibu Da-ran mengajak Kyung-joon masuk ke dalam untuk membicarakannya.

k2h-00541 k2h-00543

Da-ran terkejut melihat Kyung-joon. Kyung-joon mengacungkan kertas yang ditinggalkan Da-ran di rumahnya, memberi isyarat kalau ia datang untuk memberikan kertas-kertas itu.

Ayah Da-ran tidak suka ibu Da-ran memanggil ‘Yoon-jae’ sebagai menantu Seo. Guru Na melirik saingannya dengan sebal.

k2h-00547 k2h-00552

Ayah berkata Kyung-joon tidak perlu repot-repot mencari karena sudah ada Guru Na yang membantu mereka. Tapi Ibu malah menyuruh Da-ran dan Kyung-joon mencari Choong-sik di tempat nongkrong anak-anak muda, seperti warnet dan tempat karaoke. Kyung-joon menurut.

“Tidak perlu, anak yang kabur tidak akan pergi ke tempat yang diketahui orangtuanya,” ujar Guru Na dengan angkuh. Kyung-joon balik menatap Guru Na.

k2h-00568 k2h-00569

Ayah membenarkan teori Guru Na dan menyuruh Da-ran mencari Choong-sik bersama guru Na. Da-ran kebingungan. Ayah berkata Kyung-joon tidak perlu mencari Choong-sik. Tapi Kyung-joon berkata ia bisa mencari Choong-sik lebih cepat.

Ayah akhirnya meminta keduanya mencari Choong-sik. Guru Na dan Kyung-joon saling melirik, mengenali kekuatan lawan.

k2h-00579 k2h-00582

Kyung-joon berjalan keluar dengan penuh percaya diri. Guru Na boleh saja menjadi ahli murid yang kabur tapi ia adalah teman murid yang kabur. Ia menelepon Ma-ri yang langsung menjawab kegirangan karena itu artinya Kyung-joon telah memaafkannya.

Kyung-joon memberitahu Ma-ri kalau Choong-sik melarikan diri dari rumah. Ia menyuruh Ma-ri menghubungi teman-teman dekat Choong-sik. Ia menambahkan agar Ma-ri tidak mengangkat telepon dari Guru Na. Ma-ri dengan gembira menyetujui semuanya.

k2h-00593 k2h-00595

Guru Na dan Da-ran keluar restoran. Guru Na bertanya mengapa Kyung-joon masih di sana. Kyung-joon beralasan sedang memikirkan rencana.

“Apakah kau sudah menghubungi Ma-ri?” bisik Da-ran pada Kyung-joon.

“Kita kan tidak dalam tim yang sama, untuk apa kuberitahu,” sahut Kyung-joon cuek.

k2h-00597 k2h-00602

“Guru Na!” seru Da-ran, lalu menghampiri Guru Na. Ia memberitahu kalau ia akan bergabung dengan tim Kyung-joon. Guru Na terpaksa mencari sendirian. Setelah Da-ran bergabung dengannya, barulah Kyung-joon memberitahu kalau ia sudah menghubungi Ma-ri.

k2h-00606 k2h-00609

Kedua teman dekat Choong-sik melapor pada Ma-ri. Seorang dari mereka berkata kalau Choong-sik pernah tidur di lorong bawah tanah Seoul saat melarikan diri sebelumnya. Seorang lagi berkata Choong-sik tidak akan ke sana, ia tahu Choong-sik pernah tidur di tempat sauna umum milik ibu teman mereka.

k2h-00614 k2h-00616

Detektif Na mulai beraksi. Untuk menemukan seorang pelarian, ia harus bisa membaca pikiran pelarian itu.

“Karena keputusan kabur itu baru diambilnya, ia tidak akan bisa pergi jauh dari rumah. Dimulai dari taman ini,” katanya pada diri sendiri.

Guru Na jungkir balik mencari Choong-sik di taman bermain anak-anak. Ia melihat tumpukan koran dan cup bekas mie instan di bangku taman itu. Mungkinkah itu jejak seorang pelarian?

k2h-00623 k2h-00628

Buktinya sebagai berikut: koran lowongan kerja. Guru Na berpikir Choong-sik sedang mencari pekerjaan. Lalu sisa mie instan dalam cup. Choong-sik sudah makan, dan dia belum satu jam pergi dari sana. Guru Na mencicip mie instan itu lalu meludahkannya. Eewww…

Guru Na bertanya-tanya mengapa Choong-sik pergi dari taman jika sudah memilih taman itu sebagai tempat pelariannya. Plak! Guru Na memukul nyamuk yang hinggap di pipinya. Kesimpulan: Choong-sik pindah dari taman karena banyak nyamuk. Pertanyaannya: pindah ke mana? Guru Na mencoba menghubungi teman-teman dekat Choong-sik tapi tidak ada yang menjawab telepon (karena sudah dilarang oleh Kyung-joon).

k2h-00634 k2h-00641

Sementara itu, Kyung-joon malah tenang-tenang duduk di depan minimarket. Da-ran bertanya apakah Kyung-joon akan diam begitu saja. Kyung-joon berkata Ma-ri akan menghubunginya jika ada perkembangan.

“Kau kira kabur dari rumah itu semacam piknik? Mengapa kau begitu tidak khawatir? Apa kau tidak pernah melakukannya karena terlalu sibuk belajar?”

“Aku pernah memberontak. Sangat parah,” sahut Kyung-joon dengan nada getir. Sepertinya itu pengalaman yang pahit.

“Memberontak seperti apa? Tidak mau pergi ke Universitas Seoul melainkan ke Harvard?” sindir Da-ran.

 k2h-00661 k2h-00663

Kyung-joon tidak mau membahasnya. Ia berkata ingin membeli minuman dan menyuruh Da-ran mengangkat ponselnya jika Ma-ri menelepon. Melihat sikap Kyung-joon, Da-ran berpikir Kyung-joon pernah sangat memberontak.

Ponsel Kyung-joon berbunyi, Da-ran segera mengangkatnya. Mendengar suara Da-ran yang mengangkat telepon Kyung-joon membuat Ma-ri sangat kesal. Ia bertanya apakah Da-ran mencari Choong-sik bersama Kyung-joon. Da-ran hanya mengkhawatirkan adiknya jadi tidak menjawab pertanyaan Ma-ri tentang Kyung-joon.

Akhirnya Ma-ri berkata kalau teman-teman Choong-sik memberitahunya bahwa Choong-sik mungkin ada di lorong bawah tanah Seoul. Ia menyuruh Da-ran mencari ke sana, sementara Kyung-joon mencari di sauna.

k2h-00666 k2h-00679

Da-ran memberitahu Kyung-joon apa yang dikatakan Ma-ri. Ia menyuruh Kyung-joon pergi ke sauna sementara ia akan ke Seoul. Kyung-joon agak cemas Da-ran pergi sendirian. Tapi Da-ran menyuruh Kyung-joon cepat pergi menemui Ma-ri, lalu ia berlari pergi.

k2h-00682 k2h-00684

Choong-sik memang ada di tempat sauna. Ia tersedak saat makan telur rebus. Seseorang mengulurkan minuman padanya. Choong-sik buru-buru mengambil dan meminumnya. Ia terkejut saat melihat ‘Yoon-jae’ duduk di sebelahmya.

k2h-00690 k2h-00691

Kyung-joon menasihati Choong-sik untuk tidak kabur lama-lama. Semakin lama Choong-sik kabur, Choong-sik akan kehilangan kesempatan untuk berhenti (dan kembali). Dengan kesal Choong-sik berkata ia tidak berniat berhenti. Ia tidak akan pulang. Ia tidak mau lagi bertemu dengan ibunya.

“Kau mengatakannya, tapi kau mungkin tidak pernah terpikir kalau kau bisa saja benar-benar tidak melihatnya lagi.”

“Aku tidak peduli jika aku tidak melihatnya lagi,” kata Choong-sik sambil cemberut.

k2h-00695 k2h-00696

“Kau kenal Kang Kyung-joon, kan? Ibunya meninggal saat ia memberontak. Ia pikir tidak apa-apa jika ia tidak melihat ibunya lagi, tapi akhirnya ia benar-benar tidak bisa melihat ibunya lagi. Jangan berlama-lama dan membuatnya jadi serius. Jika kau memberontak, buatlah sesingkat mungkin. Kau akan membuat ibumu sangat khawatir.”

Kata-kata Kyung-joon mengena di hati Choong-sik. Ia bertanya apakah ibunya baik-baik saja. Kyung-joon mengusulkan agar Choong-sik pulang dan melihat sendiri keadaan ibunya.

k2h-00704 k2h-00707

Kyung-joon juga bersedia membantu Choong-sik untuk menyampaikan keinginannya pada ibunya.

“Bisakah kau memintanya mengirimku ke Amerika?” tanya Choong-sik penuh harap.

“Aku akan bilang kau pergi untuk berlibur, bukan untuk belajar,” sahut Kyung-joon.

“Gil Choong-sik!!” teriak Ma-ri. “Kyung….Doctor Seo!!”

k2h-00711 k2h-00715

Ia berlari menghampiri mereka. Choong-sik terharu Ma-ri ikut mencarinya. Sedangkan Ma-ri malah berpikir untuk menginap di sauna bersama Kyung-joon dan Choong-sik. Ia pikir itu menyenangkan.

“Pelarian telah usai. Ayo, kita pulang,” kata Kyung-joon sambil berdiri, diikuti Choong-sik. Ia bertanya pada Ma-ri apakah Da-ran mencari Choong-sik di tempat sauna di Seoul.

k2h-00723 k2h-00727

“Bukan, di lorong bawah tanah Seoul,” jawab Ma-ri polos.

“APAAA??!!” seru Kyung-joon dan Choong-sik kaget.

k2h-00728 k2h-00731

[Bersambung ke Bagian 2]

5 komentar:

  1. Mantabb...gomawo...keep fighting !

    BalasHapus
  2. Kenapa mereka kaget begitu mendengar lorong bawah tanah Seoul? Apa mungkin disana tempat yang berbahaya? Jadi penasaran.. Cepat dilanjutkan ya eon :) ..
    Faighting^^

    BalasHapus
  3. kunjungan gan,bagi - bagi motivasi
    Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
    ditunggu kunjungan baliknya yaa :)

    BalasHapus
  4. bagus bagus,, episode 9-ya mana yaw,,
    lanjutin dong,,,,

    BalasHapus
  5. hihihi untung big bang bukan diambli dari bahasa korea :P
    episode ini kayak episode poor choong sik mbak ^^
    udah didorong-dorong 3 orang, dibilangin "bang", dan dipermalukan di depan mari oleh ibu sendiri wajar deh kalo kabur...
    tapi I LIKE GOMBALANNYA CHOONG SIK wkwkwkwkwk belum pernah denger soalnya,
    makasih banyak mbak fanny!!!

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)