Senin, 16 Juli 2012

Sinopsis Big Episode 10 (Bagian 1)

bl-00241

“Kyung-joon-ah...perasaanku aneh.”

Klik, Kyung-joon mematikan walkman tanpa Da-ran sadari.

“Ketika kau datang, mengapa aku sangat bahagia?” tanya Da-ran, mengira Kyung-joon tak mendengarnya.

Kyung-joon menoleh menatap Da-ran. Ia mencopot earphonenya dan bertanya apa yang baru saja Da-ran katakan. Da-ran gelagapan.

“Eh…a..aku hendak masuk ke dalam untuk mengambil minuman. Apa kau haus?”

Tanpa menunggu jawaban Kyung-joon, Da-ran berlari ke kedai minuman.

“Kau bilang kau senang aku datang lalu kau berbohong?” gumam Kyung-joon bingung.

bl-00007 bl-00012

Da-ran memukuli kepalanya dengan kesal karena telah bersikap bodoh. Ia berlari kembali ke dekat Kyung-joon lalu bertanya Kyung-joon tadi hendak makan apa. Tadi Kyung-joon memesan apa?

Da-ran berbicara gagap seperti orang bingung. Kyung-joon ikut bingung, ia tidak meminta dibelikan apapun.

“Air? Aku akan beli air putih,” Da-ran balik lagi berlari ke kedai minuman. Kyung-joon bertanya-tanya ada apa dengan Gil Da-ran. Sigh….ini dua-duanya kok clueless sih >,<

bl-00014 bl-00017

Mereka jadi menonton bioskop, tampaknya itu film menegangkan atau film horror. Kyung-joon beda sendiri. Ia menonton film berjudul “Gil Da-ran”. Tak henti-hentinya ia mengamati Da-ran yang duduk di sebelahnya.

Da-ran bertanya apakah filmnya kurang menarik hingga Kyung-joon tak menontonnya. Film ini dipilih Choong-sik jadi pasti ada darahnya. Kyung-joon tak mengatakan apapaun. Pandangannya tak lepas dari wajah Da-ran.

“Apa kau takut?” tanya Da-ran.

“Iya,” kata Kyung-joon. “Gil Teacher, apa kau menyukaiku?”

AAAARRRHHH!!! Da-ran shock. Shock karena pertanyaan Kyung-joon, juga shock karena hantu dalam film horror itu muncul dan para tokohnya berteriak.

bl-00021 bl-00029

Mereka keluar bioskop. Da-ran berkata tadinya ia pikir Kyung-joon tak mendengar ucapannya tapi ternyata Kyung-joon mendengar. Ia beralasan maksud perkataannya adalah ia senang Kyung-joon datang, karena ia awalnya berpikir harus menonton film seram itu sendirian.

“Tapi mengapa ekspresimu seperti itu?” tanya Kyung-joon, “Seperti orang yang tertangkap basah telah menyatakan perasaannya.”

“Apanya yang menyatakan perasaan?” sanggah Da-ran, ”Kurasa kau tidak benar-benar mengenalku walau kau terus menatapku. Biasanya ketika aku hendak makan sesuatu, ekspresiku akan seperti ‘aaah…’, seperti ini. Jika aku haus dan ingin minum, aku juga akan seperti: ‘aaah….minuman….’. Semacam itulah.” LOL^^

bl-00038 bl-00045

“Jadi kau berekspresi seperti tadi karena kau haus? Bukan karena ini?” Kyung-joon menunjuk wajah ‘Yoon-jae’. Biasanya Da-ran akan langsung beralasan kalau ia seperti itu karena Yoon-jae, tapi kali ini alasannya berbeda.

“Sejujurnya….aku jadi bingung akhir-akhir ini,” akhirnya Da-ran mengakui. “Aku senang saat kau datang. Itulah sebabnya aku bilang perasaanku aneh.”

Cincin yang tersemat di jari Da-ran, membuat Kyung-joon teringat janjinya. Ia telah berjanji untuk tidak mencintai Da-ran dan ia berjanji untuk pergi setelah Yoon-jae kembali ke tubuhnya. Tapi jika Da-ran terus menerus mengatakan suka padanya, ia tak yakin bisa menolak Da-ran.

big-00061big-00063 

“Jadi jangan bingung lebih lama lagi dan kkeoldeok (nempel kaya perangko -terjemahan fanny^^) padaku,” ujar Kyung-joon.

Kkeoldeok??!”

“Aku lapar, ayo kita makan.”

big-00073 big-00075

Kyung-joon berjalan duluan sementara Da-ran masih mencerna kata-kata Kyung-joon. Ia melihat sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Si pria terus menempel dan memohon pada si wanita, ia terus mengatakan kalau ia mencintainya. Wanita itu marah dan melarang kekasihnya kkeoldeok.

“Aku seperti (pria) itu??!” katanya kaget.

big-00080 big-00086

Seakan belum jelas kkeoldeok itu apa, Da-ran mulai membayangkan dirinya kkeoldeok pada Kyung-joon. Ia bergelayut pada Kyung-joon dan bersikap genit hingga Kyung-joon bergidik ngeri.

(Music : Star Wars) Definisi Kkeoldeok: terus menerus ketagihan. Sinonimnya: bergelayut, menempel. Pemakaian: kkeodeoksae > dikatakan untuk menghentikan orang yang kkeoldeok.

Da-ran menggelengkan kepalanya untuk menghapus bayangan kkeoldeok. Ia lalu berjalan lambat-lambat, tak berani mendekati Kyung-joon.

big-00093big-00095

Ma-ri tak jadi menonton pertunjukan dan pergi ke rumah sakit. Choong-sik menemuinya di kamar Kyung-joon. Ia pikir Ma-ri tak jadi menonton karena memilih menemani Kyung-joon di rumah sakit.

“Jika ia (Kyung-joon) menonton film yang tak ia sukai untuk menonton bersamanya (Da-ran) berarti ia menyukainya, kan?” tanya Ma-ri.

“Setidaknya, ia tidak mendapat angka nol,” sindir Choong-sik.

“Kalau begitu berapa nilainya?”

“Jika kau pergi menonton denganku, kurasa nilainya sekitar 80.”

“80? Setinggi itu. Jika ia menyukai orang lain sebanyak 80%, berarti sisanya hanya 20%,” kata Ma-ri sedih.

Choong-sik bingung. Ia tahu yang dimaksud Ma-ri adalah Kyung-joon. Tapi Kyung-joon kan terbaring di kamar itu, jadi siapa sebenarnya yang dimaksud Ma-ri.

“Aku tak bisa menjawabnya jadi jangan bertanya,” ujar Ma-ri. Choong-sik bertanya-tanya apakah Ma-ri menyukai orang lain selain Kyung-joon.

bl-00085bl-00089

Se-young keluar dari kamar ibu Yoon-jae saking shocknya. Ia memikirkan kata-kata ibu Yoon-jae yang didengarnya barusan dan mengambil kesimpulan kalau Kyung-joon adalah anak ibu Yoon-jae, lalu ditelantarkan.

Saat ia kebingungan apa yang harus ia lakukan, ibu Yoon-jae meneleponnya. Se-young kembali ke kamar ibu Yoon-jae. Ibu Yoon-jae terlihat biasa saja, seakan tidak ada sesuatu. 

Ia menanyakan kondisi Kyung-joon. Apakah Kyung-joon akan pulih? Se-young berkata ia telah menjalankan tes berkali-kali tapi ia tidak tahu mengapa Kyung-joon belum sadar juga.

bl-00097bl-00104

“Jika ada perubahan padanya, bisakah kau mengabariku?”

“Anda bisa langsung menanyakannya pada Yoon-jae,” kata Se-young.

Ibu Yoon-jae beralasan Se-young adalah dokter yang handal, dan lagi pasien itu ada kaitannya dengan Yoon-jae jadi ia minta Se-young sesekali mengabarinya. Se-young tersenyum.

Ibu Yoon-jae hendak memberikan kenang-kenangan pada Se-young, ia pergi mengambilnya dan meminta Se-young menunggu. Permintaan ibu Yoon-jae membuat Se-young semakin curiga. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sisir ibu Yoon-jae. Detektif Se-young mendapat ide.

bl-00106 bl-00110

Kyung-joon dan Da-ran makan bersama. Kyung-joon betanya pada Da-ran apakah Yoon-jae sedang mencari seseorang. Ia menceritakan kalau Ibu Yoon-jae memberitahunya bahwa Yoon-jae sedang mencari seseorang yang tidak ia sukai. Dan ibu Yoon-jae lega karena ‘Yoon-jae’ tidak lagi mencari orang itu.

Da-ran tidak tahu apa-apa mengenai itu. Mungkinkah itu orang penting. Kyung-joon berkata mungkin saja itu adalah seorang wanita yang kkeoldeok Seo Yoon-jae.

Uhuk..uhuk..Da-ran tersedak. Kyung-joon tertawa geli. Ia berkata makanan di restoran ini payah kan. Tidak ada satupun yang bisa di-kkeoldeok.

bl-00119 bl-00128

“Benar, ini memuakkan. Itukah sebabnya kau membawaku ke sini?” tanya Da-ran. Well, sudah bisa ditebak kan restoran siapa ini? Restoran Miracle milik paman Kyung-joon.

Kyung-joon melirik paman dan bibinya yang pura-pura bersembunyi di balik daftar menu. Ia memberitahu Da-ran kalau restoran ini milik pamannya, yang mirip dengan restoran ibunya.

“Benarkah? Penataannya keren juga,” puji Da-ran.

“Karena ibuku keren,” sahut Kyung-joon.

Da-ran membenarkan, ia melihat foto ibu Kyung-joon dan beliau memang keren.

bl-00131 bl-00132

Paman memberanikan diri untuk mendekati mereka. Ia berterima kasih pada Kyung-joon karena ia berhasil menghubungi koki Rusia itu berkat informasi Kyung-joon.

Da-ran menyapa paman Kyung-joon. Kyung-joon mengenali Da-ran sebagai guru di sekolah Kyung-joon. Paman menatap mereka dengan curiga.

“Dokter tahu guru Kyung-joon, teman Kyung-joon, rumah Kyung-joon, dan bahkan informasi yang hanya diketahui Kyung-joon,” kata Paman sambil menatap Kyung-joon. Kyung-joon berusaha tetap terlihat tenang dan tidak terpengaruh.

Paman berkata semua itu tidak bisa hanya disebut kebetulan. Da-ran dan Kyung-joon mulai was-was.

bl-00142 bl-00145

“Apakah mungkin?!! …Kau dikirim ayah Kyung-joon?” tanya Paman sambil menunjuk Kyung-joon.

Kyung-joon kaget. Ayahnya? Apa pamannya mengenal ayahnya?

bl-00148 bl-00158

Di tempat lain, ayah Yoon-jae tersenyum melihat foto ibu Kyung-joon.

big-00097 big-00099

Paman bercerita kalau ayah Kyung-joon hanya sekali melihat Kyung-joon, yaitu ketika Kyung-joon dilahirkan. Ibu Kyung-joon memanggil “Pak Guru” pada ayah Kyung-joon. Tapi ibu Kyung-joon tidak pernah mengatakan pada siapapun nama ayah Kyung-joon.

“Pak Guru?”

“Sepertnya ia pria yang telah berkeluarga. Tapi Hee-soo bukan tipe orang seperti itu (wanita ketiga dalam rumah tangga orang lain),” kata Paman.

Bibi merasa Paman telah kebanyakan bicara. Ia menarik Paman pergi dengan alasan agar Kyung-joon dan Da-ran bisa berduaan. Paman berkata mereka (‘Yoon-jae’ dan Da-ran) orang baik.

bl-00163 bl-00165

Da-ran bertanya apakah Kyung-joon sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai ayahnya. Kyung-joon berkata ibunya tak pernah mau memberitahunya. Da-ran berkata jika ayah Kyung-joon masih hidup, apakah Kyung-joon tidak mau mencari ayahnya?

“Apakah ia akan senang ditemukan? Kyung-joon yang semua orang kenal, saat ini sedang terbaring di rumah sakit.”

bl-00177 bl-00180

Se-young pergi ke kamar Kyung-joon. Ia melihat Kyung-joon dan bertanya-tanya mungkinkan Kyung-joon adik Yoon-jae? Ia lalu meminta temannya melakukan tes DNA pada sampel rambut ibu Yoon-jae (dari sisir) dan rambut ‘Kyung-joon’.

big-00100bl-00185 

Kyung-joon memperlihatkan gambar malaikat di dompetnya pada Da-ran saat mereka dalam perjalanan pulang. Ia hanya tahu kalau gambar itu digambar oleh ayahnya. Kalaupun ia hendak mencari ayahnya, ia tidak tahu bagaimana caranya dengan info seminim itu.

“Mungkinkah ia seorang ilustrator?” tanya Da-ran.

“Aku tidak tahu.”

“Tapi rasanya aku pernah melihat gambar ini sebelumnya,” kata Da-ran (ia menemukan tiket pesawat Yoon-jae di dalam bulu Miracle).

Kyung-joon berkata hal itu tidak mungkin. Gambar itu hanya ada satu-satunya di dunia, karena digambar oleh seorang ayah untuk anaknya. Da-ran yakin pernah melihatnya tapi ia lupa di mana. Kyung-joon mengulurkan tangannya meminta dompet itu kembali. Ia tidak berniat mencari ayahnya.

Da-ran menaruh dompet itu di tangan Kyung-joon lalu menggenggam tangan Kyung-joon.

bl-00188 big-00105

“Kyung-joon-ah…jika kau ingin mencari ayahmu, kau bisa mengatakannya padaku kapan saja. Aku akan membantu sebisaku,” kata Da-ran sungguh-sungguh.

“O-ow…aku sedang mengemudi dan tanganku gemetar,” kata Kyung-joon.

Da-ran cepat-cepat melepaskan tangan Kyung-joon. Ia berkata sekarang ia tidak sedang berusaha kkeoldok pada Kyung-joon.

“Aaaa…jadi sebelumnya kau memang kkeoldeok padaku,” kata Kyung-joon geli.

Da-ran membentur-benturkan kepalanya ke jendela mobil. Ia minta ampun dan minta Kyung-joon berhenti mengoloknya. Kyung-joon tertawa.

“Kau tidak bisa menonton film dengan benar, tidak makan dengan benar, dan hari ini hari cuti terakhirmu. Apakah ada hal lain yang ingin kaulakukan?” tanya Kyung-joon.

bl-00200 bl-00204

Da-ran mengajak Kyung-joon mencari oleh-oleh. Tentu saja harus bertuliskan ‘made in China’ (hehe….tidak akan sulit pastinya^^) untuk menunjukkan kalau ia memang pergi ke Cina.

“Hanya karena kau pergi ke Cina tidak perlu membeli barang bertuliskan ‘made in China’,” kata Kyung-joon….hihihi made in China sih di mana-mana juga ada XD

“Ooo…made in China..” Da-ran mengambil sebuah barang, lalu mengambil replika menara Eiffel berbentuk gantungan kunci. Ia beranggapan replika Eiffel itu akan terlihat biasa-biasa saja (ngga nyambung pastinya Eiffel sama Cina^^). Ia ingin replika panda.

Kyung-joon menunjukkan dua buah boneka beruang kecil berwarna putih. Jika mereka mewarnainya, bukankah akan jadi panda?

bl-00207 bl-00208

“Bisa juga, jika kita warnai mata, telinga, dan perutnya dengan warna hitam.”

“Perutnya berwarna putih, kakinya yang hitam.”

“Perut putih itu pinguin, perut panda berwarna hitam,” Da-ran bersikeras.

Kyung-joon tertawa keras, “Kau mau bertaruh??”

bl-00213 bl-00217

Da-ran menyambut tantangan Kyung-joon dan keduanya pun berlomba siapa yang mewarnai beruang itu paling tepat hingga seperti panda.

Kyung-joon diam-diam menertawai panda Da-ran, sementara Da-ran diam-diam hendak menyontek panda Kyung-joon.

“Bukankah tangan panda berwarna hitam? Cukup beritahu warna tangannya,” rengek Da-ran.

“Iya, iya, tangannya berwarna putih,” kata Kyung-joon.

Da-ran bengong melihat tangan pandanya yang sudah berwarna hitam. Haha….gimana supaya putih lagi???

bl-00225 bl-00230

“Bolehkah aku melihat ekornya?” tanya Da-ran. Dan Kyung-joon pun memperlihatkan “hanya” ekornya saja, yang masih berwarna putih. Da-ran bengong dan bertanya apakah Kyung-joon akan mewarnai ekornya atau tidak. Tentu saja Kyung-joon tidak mau memberitahu.

Akhirnya mereka selesai. Kyung-joon berkata siapa yang menang boleh hidup seperti panda. Makan, tidur, makan, tidur, tidak melakukan apapun seharian. Da-ran yakin menang, ia akan menunjukkan panda termalas yang pernah ada di dunia.

bl-00247 bl-00248

Kyung-joon menyuruh Da-ran menunjukkan pandanya duluan.

“Tadaaaa…” Da-ran mengeluarkan pandanya. Kyung-joon berusaha setengah mati menahan tawanya.

“Gil Teacher, panda seharusnya tidak bercelana dalam.”

bl-00250 bl-00251

Da-ran menantang Kyung-joon mengeluarkan pandanya. Siuuut…panda Kyung-joon keluar penuh percaya diri. Saatnya mengetahui siapa pemenangnya. Mereka mencari foto panda di internet. Tentu saja panda Kyung-joon yang menang.

“Lihat…. Ia mengenakan kaus lengan panjang di atas perut, memakai sepatu boot, dan tidak bercelana dalam.” Mwahahaha :DD

bl-00262 bl-00268

Panda Da-ran menyerang panda Kyung-joon sementara panda Kyung-joon melambai penuh kemenangan.

Sebagai pemenang, Kyung-joon mulai bersikap seperti panda. Ia mengeluh bahunya pegal karena mewarnai panda dan meminta Da-ran memijatnya. Dengan berat hati, Da-ran memijat Kyung-joon. Kyung-joon meminta minum, Da-ran terpaksa mengambilnya. Kyung-joon tertawa geli, ia mengolok Da-ran kalau panda bercelana dalam bagus juga.

bl-00282 bl-00291

Da-ran membungkus “panda-panda” itu dengan plastik. Dan Kyung-joon? Ia hanya memegang staples, karena ia panda maka ia hanya bisa membantu sejauh itu.

Sementara itu panda Kyung-joon dan panda Da-ran tergantung di dekat jendela. Keduanya berayun-ayun saling mendekati^^

bl-00297 bl-00302

Keesokan paginya Ma-ri pergi ke rumah Kyung-joon diikuti Choong-sik. Ma-ri khawatir karena ini adalah hari pertama Kyung-joon dan Da-ran bersama sejak pernikahan mereka. Ia ingin mengecek keadaan keduanya. Ia bahkan berniat datang setiap pagi.

“Ma-ri, kakakku adalah pengantin baru. Menerobos rumahnya sepagi ini bisa mengganggu mereka,” kata Choong-sik. Ma-ri tentu saja tidak peduli..

Mereka berdiri di luar jendela dan melihat ke dalam rumah. Kyung-joon dan Da-ran sepertinya sedang bertengkar. Ma-ri terlihat senang.

bl-00306 bl-00307

Da-ran membuat nasi dengan kacang dan Kyung-joon tidak mau memakannya. Ia memisahkan kacang dari nasinya. Da-ran bersikeras kacang-kacang itu baik untuk kesehatan karena mengandung banyak protein. Kyung-joon mengeluh masih banyak sumber protein lain, jadi mengapa ia harus makan kacang yang begitu dibencinya.

Da-ran berkata ia telah bangun pagi-pagi untuk memasak kacang itu terpisah dari nasinya. Kyung-joon menutup telinganya dan berteriak ia tidak akan memakan kacang-kacang itu.

(Ternyata Gong Yoo dijuluki “kacang” waktu kecil^^ Selain karena namanya yang dalam bahasa Korea mirip dengan kacang (=kkong) juga karena waktu kecil kepalanya kecil seperti kacang hihihi…)

Da-ran berkata ia harus pergi lebih awal untuk menemui ibunya, sekali lagi ia menyuruh Kyung-joon untuk memakan kacangnya. Di luar Ma-ri berkata Kyung-joon benar-benar benci kacang. Jika Da-ran terus memaksa Kyung-joon memakan makanan yang tidak disukainya, Kyung-joon pasti akan merasa kesal.

bl-00313 bl-00317

“Kau tahu kakak iparku benci kacang?” tanya Choong-sik bingung. Ma-ri tak menjawab, ia menantikan reaksi Kyung-joon selanjutnya.

Kyung-joon menatap kacang-kacang itu. Lalu ia mengambil segelas air dan mulai menelan kacang-kacang itu seperti makan obat tablet. Ma-ri tercengang.

“Ia makan semua kacang itu….”

bl-00327 bl-00332

“Kakak ipar benar-benar menurut pada kakakku,” kata Choong-sik tersenyum. Senyumnya hilang saat melihat raut wajah Ma-ri yang sedih.

“Jika ia makan kacang yang dibencinya, berapa nilainya?”

“90? Ma-ri, aku bisa memakan semua hal yang tidak akan kumakan walau aku mati, hanya untukmu.” Wah…nilai Choong-sik 100++ :D

Tapi Ma-ri tidak mempedulikan perkataan Choong-sik. Jika Kyung-joon memberi nilai 90 pada Da-ran, berarti hanya 10 poin yang tersisa untuknya. Ia meninggalkan rumah Kyung-joon dengan lesu. Melihat sikap Ma-ri, Choong-sik mulai curiga kalau Ma-ri suka pada kakak iparnya.

bl-00335 bl-00345

Ibu Da-ran menyuruh Da-ran mengantarkan sesuatu untuk ibu Yoon-jae. Ibu menegur Da-ran karena Da-ran memanggil ibu mertuanya dengan sebutan “ibu Yoon-jae-sshi”. Ia mengingatkan kalau Da-ran sekarang adalah menantu dan harus bersikap baik pada mertuanya. Da-ran terpekur mendengar perkataan ibunya.

bl-00351 bl-00353

Di sekolah, Da-ran masih merenungkan perkataan ibunya. Ma-ri duduk di depannya, ikut merenung.

“Ibu guru, 90 benar-benar nilai yang tinggi, kan?” tanyanya.

“Apa kau mendapat nilai 90? Jika kau belajar lebih keras lagi, kau bisa mendapat nilai 100,” kata Da-ran. Ma-ri cemberut. Ada apa, tanya Da-ran.

“Ibu Guru juga ingin Kyung-joon cepat kembali, kan?”

“Tentu saja.”

bl-00356 bl-00362

“Ibu Guru tidak suka berada di dekat Kyung-joon, kan? Ibu Guru ingin Seo Yoon-jae cepat kembali kan?”

Da-ran tak bisa menjawab. Ma-ri meminta Da-ran menghukum Kyung-joon jika Kyung-joon berkata ia menyukai keadaan sekarang (tidak ingin kembali ke tubuhnya). Da-ran harus memarahi Kyung-joon dengan keras dan menyuruhnya kembali. Ma-ri memberi semangat pada Da-ran, fighting!!

Sepeninggal Ma-ri, Da-ran melihat cincin di jarinya. “Benar, Kyung-joon harus kembali.”

bl-00368 bl-00372

Da-ran pulang ke rumah dan melihat Kyung-joon sedang memandangi gambar malaikat di dompetnya. Da-an tahu Kyung-joon sedang memikirkan ayahnya. Kyung-joon tidak menjawab.

“Ayahmu meninggalkan benda seperti ini, bukankah artinya ia ingin ditemukan?” tanya Da-ran, “Kau tahu Jumong kan, ia mencari ayahnya melalui barang yang ditinggalkan ayahnya.”

“Karena dia seorang raja, jika ayahku seorang raja setidaknya ia juga akan mencariku. Lihat saja gambar ini, jika ia benar-benar seorang ilustrator seperti dugaanmu, apakah pendapatannya cukup untuk menghidupi dirinya sendiri? Jika ia menggambar karena hobi, gambarnya bahkan tidak cocok dengan seleraku. Ada apa dengan malaikat-malaikat ini?”

“Jadi kau tidak berniat bertemu dengannya?”

“Jika ia mencariku, aku akan menemuinya, tapi aku tak pernah berpikir untuk mencarinya lebih dulu.”

“Kau tidak pernah ingin menemuinya, meski hanya satu kali?”

“Aku penasaran tapi aku tidak membutuhkannya. Aku dan ibuku hidup dengan baik walau hanya berdua.”

bl-00380 bl-00393

Se-young telah mendapatkan hasil pemeriksaan DNA rambut Kyung-joon dan ibu Yoon-jae. Hasilnya 99,9% kecocokan. Artinya, ibu Yoon-jae adalah ibu Kyung-joon. Se-young bertanya-tanya apakah ia harus memberitahu Yoon-jae mengenai hal ini.

bl-00407 bl-00408

Kyung-joon bercerita pada Da-ran mengenai keadaan orangtua Yoon-jae. Ia berkata hubungan orang tua Yoon-jae benar-benar buruk dan Yoon-jae lebih dekat dengan ibunya. Di Amerika ia tidak sempat bertemu ayah Yoon-jae.

“Mereka hanya menetapkan satu hari dalam setahun untuk bertemu. 24 Juni. Kau ingat passcode Yoon-jae kan?”

“Ah, 24 Juni. Aku ingat ia berkata hari itu adalah hari reuni keluarga.”

Da-ran bertanya apakah itu hari peringatan pernikahan. Kyung-joon berkata keduanya hanya bertemu satu kali setahun, tidak mungkin untuk memperingati pernikahan. Tapi ia sendiri tidak tahu hari apa itu sebenarnya.

“Apa tanggal 24 Juni tidak mengingatkanmu akan sesuatu yang lain?” tanya Kyung-joon.

“Kenapa? Apa ada hal lain yang penting?” tanya Da-ran.

bl-00413 bl-00418

Kyung-joon jadi kesal. Ia berkata Da-ran memang tidak akan hal seperti itu. Da-ran bingung, apakah tanggal itu tanggal penting?

Kyung-joon kembali ke kamarya sambil mengomel kalau Da-ran tidak ingat tanggal ulang tahunnya, paahal ia sudah mengatakannya dengan jelas. Ingatan Da-ran begitu buruk, bagaimana ia bisa menjadi seorang guru?

Da-ran berusaha mengingat ada apa pada tanggal tersebut. Ia ingat Kyung-joon mengatakan sesuatu mengenai passcode Yoon-jae.

“Ah, aku ingat!!” seru Da-ran. Ia berlari ke kamar Kyung-joon. “Kyung-joon-ah!!”

bl-00427 bl-00437

“Kenapa? Apa kau ingat sesuatu?” tanya Kyung-joon penuh harap.

“Iya, aku ingat sesuatu tentang tanggal 24 Juni.”

“Apa itu?” tanya Kyung-joon malu-malu.

“Aku harus mengumpulkan karya tulis sebelum tanggal itu.”

Bunga-bunga di hati Kyung-joon pun layu semua >,<

bl-00445 bl-00446

Da-ran mengambil sebuah buku dari rak buku Kyung-joon. Buku itu ditulis Yoon-jae saat remaja dan Da-ran akan menggunakan buku itu sebagai referensi karya tulisnya.

Da-ran mulai membuat karya tulisnya. Wakepsek menyuruhnya menulis sebuah karya tulis mengenai mengapa Da-ran ingin menjadi seorang guru. Buku Yoon-jae bercerita mengenai mengapa ia menjadi seorang dokter.

Kyung-joon mengambil buku itu dan bertanya apakah Da-ran hendak menjiplak buku Yoon-jae.

“Referensi, kubilang referensi,” Da-ran membetulkan.

bl-00458 bl-00463

Kyung-joon membaca judul buku itu: “Temui Aku Ketika Aku berusia 18 tahun”.

“Judulnya membosankan dan tidak lazim.”

“Artikel itu bisa memberitahumu bagaimana cara berpikir Yoon-jae-sshi saat ia seusiamu. Artikel itu menghangatkan.”

“Memangnya buku itu koyo. Hangat?” ledek Kyung-joon. Tapi ia duduk dan membaca juga.

“Hari saat aku memutuskan untuk menjadi dokter adalah saat aku tepat berusia 18 tahun. Karena pada usia itulah seseorang menyelamatkan hidupku dengan kehangatan tangan mereka. Aku juga ingin menjadi orang yang bisa menyentuh hidup orang lain dengan tanganku. Aku percaya jika aku memenuhi kedua tanganku dengan ketulusan, aku bisa menularkan keselamatan yang aku pernah terima. Aku selalu kembali pada diriku yang berusia 18 tahun dan menanyakan padanya apakah saat ini aku menjalani hidup dengan baik. Apakah tanganku cukup hangat?”

bl-00482 bl-00483

Kyung-joon tak merasa tertarik dengan tulisan Yoon-jae. Ia mengusulkan agar Da-ran mengganti kata “dokter” dengan kata “guru”.

“Benarkah? Aku juga memikirkan hal yang sama,” kata Da-ran.

“Jadi kau memang hendak menjiplak.”

Da-ran membela diri kalau ia memang bercita-cita menjadi seorang guru saat ia berusia 18 tahun. Ia menanyakan cita-cita Kyung-joon.

“Gil Teacher, aku ingin aku menjadi apa?”

“Kau menanyakannya padaku?”

“Seo Yoon-jae mendapatkan ilham saat memegang tangan seseorang. Gil teacher juga sebaiknya memberiku ilham.”

“Memangnya kau akan menurut hanya karena aku mengatakannya?” sindir Da-ran.

“Tentu saja! Aku bisa menjadi apa saja.” Kyung-joon menyuruh Da-ran membantu memikirkan masa depannya. Da-ran berkata ia akan memikirkannya.

“Sambil kau memikirkannya, pikirkan juga sedikit ke depan. Tanggal 24 Juni.”

bl-00497 bl-00500

Kyung-joon kembali ke kamarnya. Da-ran bingung mengapa Kyung-joon terus menyebut tanggal itu. Akhirnya ia ingat ulang tahun Kyung-joon, artinya usia Kyung-joon akan bertambah. Da-ran tersenyum.

Se-young mencari informasi mengenai Kyung-joon pada bibi Kyung-joon. Ia bertanya apakah bibi Kyung-joon melihat saat Kyung-joon dilahirkan. Apakah ibu Kyung-joon adalah ibu kandungnya? Ia ingin tahu apakah Kyung-joon anak adopsi.

Bibi berkata ia yakin melihat ibu Kyung-joon hamil. Bahkan mereka mendaftarkan tanggal lahir Kyung-joon. Ia bertanya mengapa Se-young menanyakan hal itu. Se-young beralasan ia memerlukan data keluarga pasien.

Se-young merenungkan potongan informasi yang telah ia dapatkan. Tes DNA menunjukkan ibu Yoon-jae adalah ibu kandung Kyung-joon. Tapi Kyung-joon dilahirkan oleh ibu Kyung-joon yang telah meninggal. Ibu pengganti??

bl-00513bl-00515

Paman Kyung-joon dan Kepsek kembali bertemu di restoran orangtua Da-ran. Mereka bernostalgia tetang masa lalu.

“Apakah kau tahu kisah mengenai Ahn Ta-kab (kesialan)?” tanya Paman.

“Ahn Ta-kab?”

Paman bercerita Ahn Ta-kab adalah naman seorang gadis yang jatuh cinta pada Raja Sejong tapi tidak bisa menikah dengannya. Kesialannya dan perasaannya yang terluka adalah sumber pemakaian kata ahntakab dalam bahasa Korea (entah benar entah tidak >,<) sekarang ini.

Mereka menyaksikan Ayah dan Ibu Da-ran yang bercengkerama dengan mesra. Paman berkata ahntakab telah lama menghuni hatinya sejak ibu Da-ran menikahi guru serigala tua.

bl-00538big-00107

“Saat aku menggenggam ponsel pertamaku, aku menangis. Ahntakab yang tertidur diam dalam hatiku, terbangun.”

Kilas balik: Paman berhasil membuat janji kencan dengan ibu Da-ran saat mereka muda dulu. Tapi Paman gagal datang tepat waktu, ibu Da-ran telah pergi saat ia tiba di tempat yang dijanjikan. Seandainya waktu itu ia telah memiliki ponsel, ia bisa memberitahu ibu Da-ran kalau ia akan datang terlambat dan ibu Da-ran akan menunggunya.

bl-00552 bl-00563

“Benar-benar ahntakab (sial),” ujar Paman sedih.

“Mendengar ceritamu, ahntakab dalam hatiku juga membuka matanya lebar-lebar. Saat aku pertama kali melihat GPS, aku memukuli dadaku.”

Kilas balik: Wakepsek sempat membuat janji kencan dengan ayah Da-ran. Tapi ia tersesat dan tidak bertemu dengan ayah Da-ran. Seandainya saat itu sudah ada GPS, ia pasti tidak tersesat.

Keduanya menyesali kisah sedih percintaan mereka.

big-00108 big-00109

Da-ran bertanya pada Ae-kyung, hadiah ulang tahun apa yang cocok diberikan pada seorang anak remaja. Ae-kyung menebak Da-ran hendak membelikan hadiah untuk Choong-sik.

Da-ran berkata hadiah itu untuk anak yang lebih pintar dari Choong-sik…haha untuk Choong-sik ngga denger kata-kata noona-nya^^ Da-ran ingin memberikan hadiah besar, yaitu ilham masa depan. Ae-kyung merasa hal itu terlalu hebat. Ia buru-buru pamit ketika melihat Guru Na dan Wakepsek lewat.

bl-00582 bl-00585

Ma-ri menemui Da-ran. Ia juga sudah mendengar keberadaan ayah Kyung-joon dari paman Kyung-joon. Ia pikir itu hal yang bagus. Da-ran berkata Kyung-joon tidak ingin mencari ayahnya. Ma-ri ingin mencari ayah Kyung-joon, dengan demikian Kyung-joon bisa tinggal bersama ayahnya. Bukankah ini juga hal bagus bagi Da-ran?

Da-ran berkata ia tidak keberatan hidup bersama Kyung-joon. Ma-ri bertanya apakah Da-ran bisa hidup dengan Kyung-joon selamanya? Da-ran terdiam.

bl-00596 bl-00599

“Tidak bisa bukan? Jika kita menemukan ayahnya, Kyung-joon tidak akan kesepian saat ia kembali (ke tubuhnya) dan ibu Guru tidak perlu khawatir lagi.”

Ma-ri bertekad menemukan ayah Kyung-joon demi masa depan Kyung-joon.

bl-00603bl-00605

[Bersambung ke Bagian 2]

8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Menarik,
    " suka drama ni "

    BalasHapus
  3. waah,,makin seru aja BIGnya,,,terima kasiih mba Fanny,,,saya selalu menunggu sinopsis dari mba,,,tetep semangat yaaa! Fighting! ^^
    Ditunggu sinopsis selanjutnya..
    -Han-

    BalasHapus
  4. tambah penasaran saja dengan ni drama,
    semangat mbak buat tulis sinopsisnya,,
    ku tunggu kelanjutannya,
    blog mbaknya emang yang paling keren dah,,
    ku tunggu.

    BalasHapus
  5. wuaaa... ditunggu sinopsis lanjutannya mbak fanny,

    BalasHapus
  6. Aq tau tgl 24 Juni itu tgl apa ???
    Tgl lahirnya Messi..hehehe...
    Anyway...like this drama..n like Fanny-shhi blogger....

    BalasHapus
  7. salam kenal mba fanny.. suka banget sm drama ini ditunggu loh sinopsis berikutnya.. Jgn lama2 yaaa... Semangat..^_^

    BalasHapus
  8. dilanjut......

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)