Jumat, 22 Agustus 2014

Sinopsis It’s Okay That’s Love Episode 9 (Bagian 2)

shot0415

[Bagian 1 klik di sini]

Tae Yong mengantar ibu Jae Yeol pergi menjenguk Jae Beom di penjara. Ia bertanya apa kira-kira Jae Beom mau menerima mereka. Ibu Jae Yeol tidak tahu. Ia hanya bisa berharap Jae Beom menerima mereka, dan tidak ada yang bisa dilakukan jika Jae Beom tidak mau menerima mereka.

Tae Yong mendapat telepon dari kantor polisi yang sama yang pernah meneleponnya. Polisi meminta Tae Yong mengambil dompet Jae Yeol yang terjatuh. Tae Yeong berjanji akan mengambilnya nanti.

shot0298 shot0299

Ibu Jae Yeol heran mendengar polisi Yangsoori (daerah tempatnya dulu tinggal) menelepon Tae Yong. Tae Yong sendiri tidak tahu. Ia berkata Jae Yeol pasti pergi ke desa itu dan dompetnya terjatuh di sana. Ibu Jae Yeol betanya untuk apa Jae Yeol pergi ke sana.

Polisi di Yangsoori memeriksa rekaman CCTV dan terkejut mendapati Jae Yeol berkelahi seorang diri.

shot0304 shot0306

Jae Yeol masih kesulitan meneruskan tulisannya. Ia menyerah dan memutuskan membaca tulisan Kang Woo. Tapi belum sempat ia membaca, Hae Soo meneleponnya. Naskah Kang Woo pun dikesampingkan.

Hae Soo bertanya apa yang sedang Jae Yeol lakukan. Menulis, jawab Jae Yeol sambil berjalan ke bawah karena mendengar bel pintu. Hae Soo berkata ia tidak bertemu Jae Yeol pagi ini karena buru-buru pergi ke rumah sakit.

“Tapi kenapa kau tidak meneleponku seharian? Apa kita benar-benar berpacaran?” tanyanya.

“Kita berpacaran. Tapi aku tidak suka ditelepon saat sedang bekerja. Kukira kau juga begitu. Apa aku salah?”

shot0311 shot0316

Jae Yeol melihat layar monitor. Ternyata Choi Ho yang datang.

Hae Soo berkata ia bisa memaafkan apapun tapi ia tidak bisa memaafkan jika ada yang menelepon saat ia bekerja atau sedang merawat pasien.

Choi Ho masuk ke dalam rumah.

“Jangan memaafkan orang-orang seperti itu. Aku harus kembali bekerja, jadi kututup dulu. Aku juga benci orang meneleponku saat aku sedang bekerja, Ji Hae Soo.”

Jae Yeol sengaja menyebut nama Hae Soo sambil menatap Choi Ho.

shot0318 shot0320

Hae Soo tersenyum senang karena Jae Yeol benar-benar sesuai tipenya.

Jae Yeol menanyakan maksud kedatangan Choi Ho tapi Choi Ho tidak mau mengatakannya. Jae Yeol bertanya apakah salah ia menanyakan maksud kedatangan orang yang tak ia kenal ke rumahnya. Choi Ho berkata ia darang untuk bertemu Dong Min tapi Dong Min sedang menangani pasien.

Jae Yeol kesal tapi ia terlalu sopan untuk mengusir Choi Ho karena Choi Ho tamu Dong Min. Choi Ho menyelidiki kasus Jae Beom di internet. Hmmm…mau apa dia?

shot0326 shot0330

Jae Beom menolak bertemu ibunya juga Tae Yong. Satu-satunya orang yang diijinkan menjenguknya adalah Dong Min. Tapi ia menitipkan sebuah buku pada ibunya.

Meski kecewa, ibu Jae Beom menitipkan sebuah buku untuk Jae Beom pada penjaga penjara.

Tampaknya Jae Beom tidak nafsu makan. Ia membaca buku pemberian ibunya.

Aku bisa saja hidup dalam dunia yang penuh keindahan.

Mengapa aku harus menjalani jalan yang bahkan tidak bisa ditemukan di peta?

Berapa lama lagi aku harus hidup dalam penderitaan ini?

Hanya ada satu hal dalam pikiranku.

Apa yang bisa kulakukan untuk menjalani hidup normal?

shot0331 shot0334

Kilas balik:

Ibu Jae Yeol masuk dan melihat Jae Beom menarik pisau dari tubuh ayah tirinya yang sedang sekarat. Ia terkejut dan memeluk Jae Yeol yang tidak sadarkan diri. Ia menatap Jae Beom dengan tatapan tak percaya. Jae Beom berkata Jae Yeol yang telah menikam ayah tiri mereka.

shot0343 shot0346

Ibu Jae Yeol membuka buku titipan Jae Beom. Di dalamnya terselip pesan dari Jae Beom untuknya.

“Mengapa Ibu tidak percaya kata-kataku? Jae Yeol yang membunuh orang itu. Tunggu saja dan lihat apa yang akan dilakukan putera Ibu yang terbuang pada putera yang Ibu cintai.”

Ibu Jae Beom berusaha menenangkan dirinya setelah membaca pesan itu. Jae Yeol meneleponnya. Ia berkata ia harus menulis jadi ia akan langsung menutup telepon setelah memperdengarkan lagu untuk ibunya. Ibu Jae Yeol tersenyum.

shot0354 shot0361

Pasien baru Hae Soo adalah pasangan paruh baya yang dilarikan ke IGD karena patah tulang. Putera mereka memberikan rekaman CCTV yang membuat Hae Soo mengadakan rapat bersama Young Jin dan para intern. Hae Soo memperlihatkan rekaman CCTV tersebut.

Pasangan paruh baya itu sedang tidur. Tiba-tiba si pria terbangun sambil menggaruk-garuk lehernya. Ia lalu terlihat panik dan mengibaskan pakaiannya. Sang istri ikut bangun dan melakukan hal yang sama.

shot0367 shot0369

Hae Soo berkata kakak beradik anak pasangan tersebut tinggal di asrama universitas. Orangtua mereka telah berkali-kali mengeluh bahwa mereka diganggu oleh ratusan kecoak selama 3 bulan terakhir. Pembasmi hama tidak bisa menemukan kecoak-kecoak tersebut hingga mereka memasang CCTV untuk membuktikan adanya kecoak-kecoak yang menyerbu mereka.

Dalam rekaman tersebut, si suami memukuli kasur untuk mengusir kecoak tak terlihat sementara istrinya menjerit-jerit histeris.

Nama penyakit mereka adalah SPD (Shared Psychotic Disorder) di mana kedua pasien mengalami halusinasi yang sama. Cara menanganinya adalah dengan memisahkan mereka. Jika halusinasi masih berlanjut, harus diobati. Halusinasi akan cepat disembuhkan jika keduanya sudah dipisahkan.

Young Jin menganggap kasus ini akan menjadi pengalaman bagi para intern. Ia mengingatkan bahwa mereka bukan hanya dokter tapi batu pijakan yang membantu pasien menyembuhkan diri mereka sendiri. Ia meminta para intern mengamati pasien dengan teliti.

shot0370 shot0371

Setelah intern bubar, Young Jin berkata Hae Soo pasti tahu kalau kemungkinan besar si suami pengidap schizophrenia. Ia berharap Hae Soo konsultasi Hae Soo dengan pasien tersebut berjalan lancar.

Hae Soo tiba-tiba meminta maaf pada Young Jin. Ia berkata ia sudah bersikap kasar ketika Young Jin membicarakan Dong Min dengannya. Ia mengenal istri Dong Min yang sekarang, jadi ia merasa marah waktu itu. Ia tahu Young Jin bukan orang yang kekanakkan, karena itu ia meminta maaf.

Young Jin kembali duduk. Ia berkata ia sudah memikirkannya sepanjang akhir minggu kemarin kenapa ia begitu sembrono dan kapan semuanya jadi serba salah.

“Aku memeriksa diriku sendiri dan saat itulah aku menyadari. Apa yang kurasakan pada Dong Min bukanlah cinta, tapi rasa bersalah.”

Young Jin bercerita Dong Min langsung ingin memiliki anak setelah mereka menikah, tapi diam-diam ia menggunakan KB meski mereka sudah sepakat untuk memiliki anak. Alasannya, karena akan mempengaruhi karirnya. Dong Min mengetahuinya dan ia menyangkal, pura-pura tidak tahu. Ia tahu Dong Min terlalu pintar untuk tidak menyadarinya. Meski begitu Dong Min tidak mengatakan apapun.

Ia merasa perlu meminta maaf pada Dong Min soal itu. Orang yang merusak pernikahan mereka 100% adalah dirinya sendiri. Ia mengakui itu. Ia ingin tetap menjadi teman baik Dong Min.

shot0385 shot0386

Hae Soo berkata Young Jin wanita yang hebat. Karena Young Jin sudah terbuka padanya, ia juga akan terbuka pada Young Jin.

“Aku…tidur dengan Jang Jae Yeo.”

“Tunggu. Beraninya kau membanggakan diri,” kata Young Jin dengan ekspresi kesal. Ia hanya bergurau, sebenarnya ia ikut gembira.

Ia menanyakan kegelisahan Hae Soo. Hae Soo berkata keringatnya pasti seember. Young Jin berkata keringat bukanlah masalah besar karena bisa dibersihkan.

“Bagaimana dengan ingatan tentang ibumu setiap kali kau kiss dengan seseorang?”

Hae Soo berusaha menahan tangisnya tapi tidak bisa. “Kupikir aku gila.”

“Ada kalanya kita memang gila. Tidak apa-apa,” hibur Young Jin.

shot0388 shot0391

Hae Soo berkata ia memikirkan ibunya malam itu (malam ia bersama Jae Yeol). Setiap kali ia melihat ibunya tersenyum dan mencium Presdir Kim, ia selalu merasa ibunya jahat dan menjijikkan. Tapi pada malam itu ibunya terlihat cantik. Young Jin tersenyum.

“Aku membayangkan betapa kesepiannya ibuku selama ini dengan suami lumpuh yang memiliki daya pikir anak 3 tahun. Dan anak egois yang ingin sekolah kedokteran meski keluarganya sangat miskin. Presdir Kim satu-satunya tempat Ibuku mendapat penghiburan di saat ia sangat berjuang. Ibuku pasti sangat kesepian…” Hae Soo menangis.

Young Jin berkata Hae Soo sudah mematahkan prasangka bahwa seorang ibu harus selalu bersikap sebagai seorang ibu. Jika Hae Soo terus seperti ini, Hae Soo akan menjadi dokter yang sangat hebat.

“Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa kata-kata terkejam di dunia ini adalah: kau seperti pria, kau seperti wanita, kau seperti seorang ibu, kau seperti seorang dokter, kau seperti seorang murid. Kita masih gamang karena kita masih berusaha mempelajari peran kita. Karena itu kita perlu berempati dan tahu bahwa tidak apa-apa membuat kesalahan.”

Hae Soo setuju dengan kata-kata Young Jin. Ia berkata masih ada yang harus diakuinya tapi ia akan mengakuinya pada Jae Yeol.

“Apa Jang Jae Yeol takdirmu? Your destiny?”

“Mungkin.”

Young Jin meledek Hae Soo sudah siap menikah. Tapi Hae Soo berkata ia lebih cocok hidup sendirian dengan kepribadian seperti itu.

shot0397 shot0399

Hae Soo akhirnya memutuskan untuk menemui Seo Nyeo karena Soo Kwang memintanya. Soo Kwang tersenyum senang saat mendengar Hae Soo menelepon Seo Nyeo.

Mereka bertemu di restoran keluarga Hae Soo. Seo Nyeo berkata Hae Soo beruntung menjadi puteri pemilik restoran seramai ini. Selain itu Hae Soo mendapat uang dari penghasilannya sebagai dokter dan ibu Hae Soo mendapat uang dari restoran ini. Ke mana semua uang itu?

Untuk membayar hutang, jawab Hae Soo. Hae Soo berkata keluarganya berhutang jutaan won. Pinjaman uang sekolah, pinjaman untuk membuka restoran. Ibu dan kakak iparnya bekerja 20 jam sehari di restoran ini dan ia pernah bekerja 80 jam seminggu di rumah sakit.

“Kau bisa lihat ayahku sakit. Tapi ia duduk di sudut itu setiap hari dan melindungi kami. Itu caranya bekerja keras.”

shot0408 shot0409

Hae Soo ingin menunjukkan bahwa apa yang dilihat Seo Nyeo tidaklah seindah yang terlihat. Seseorang harus bekerja keras dan berusaha untuk hidupnya siapapun itu.

Hae Soo memperbaiki sebutan Seo Nyeo pada Soo Kwang bahwa Seo Nyeo harus memanggilnya Oppa. Seo Nyeo bertanya apa yang ingin disampaikan Oppa Soo Kwang melalui Hae Soo. Hae Soo bertanya apa Seo Nyeo belajar pendidikan s*ks di sekolah.

Seo Nyeo berkata ia mempelajarinya di internet karena ia benar-benar tertarik pada hal semacam itu. Ia memberitahu Hae Soo apa saja yang sudah dipelajarinya. Hae Soo mengangguk, tak tahu harus bicara apa. Seo Nyeo langsung pamit setelah selesai makan.

Ibu Hae Soo memperlihatkan foto Hae Soo pada suaminya. Itu adalah foto Hae Soo saat liburan di Okinawa yang dikirim Jae Yeol. Kakak ipar Hae Soo berusaha memberitahu mertuanya kalau ada Hae Soo di restoran mereka.

Mereka takut Hae Soo marah lagi pada ibunya jika tahu. Tapi Hae Soo melihat mereka. Ibu Hae Soo menyembunyikan foto itu.

Tapi mereka heran saat melihat Hae Soo tidak marah. Ia hanya meminta Ibunya tidak lagi sembunyi-sembunyi mengontak Jae Yeol. Ibu dan kakak iparnya bertanya-tanya apa yang terjadi pada ratu es itu.

 shot0412 shot0416

“Sayang!!! Jang Jae Yeol!! Aku pulang!!!” teriakan Hae Soo bergema di seantero rumah.

Tapi yang menghampirinya malah Choi Ho. Hae Soo bertanya untuk apa Choi Ho datang. Choi Ho berkata ia datang untuk bertemu dengan Dong Min dan juga Hae Soo. Hae Soo berkata ia tidak suka Choi Ho keluar masuk rumah ini. Choi Ho berkata ia tidak peduli meski Hae Soo merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.

Dong Min yang baru pulang bisa merasakan ketegangan di antara mereka. Ia memanggil Choi Ho ke kamarnya.

shot0416 shot0417

Hae Soo menerobos kamar Jae Yeol setelah berulang kali memanggilnya dengan keras. Jae Yeol nampak terganggu. Sayangnya, Hae Soo tidak melihat itu. Ia menghempaskan dirinya di sofa dan menanyakan pendapat Jae Yeol mengenai Choi Ho yang datang ke rumah ini.

“Dong Min memanggilnya untuk urusan kerja. Dan aku sedang menulis,” kata Jae Yeol dingin.

Senyum Hae Soo lenyap. Ia merasa diusir. Ia keluar dan membanting pintu.

shot0425 shot0428

Dong Min tidak setuju Jae Beom dimasukkan dalam acara TV yang sedang dipersiapkan Choi Ho. Mereka hendak memperlihatkan bagaimana para napi remaja telah direhabilitasi dan bisa dikembalikan ke masyarakat setelah melewati terapi dan konseling. Untuk apa memperlihatkan napi dewasa? Demi rating?

“Apa kau menganggapnya lucu seorang napi rambutnya menjadi putih karena stress? Itu urusanmu, bukan aku. Aku tidak tertarik dengan rehabilitasi napi remaja. Kasus napi dewasa yang kuinginkan.”

“Kalau begitu aku akan memberimu napi lain. Apa kau terobsesi mengenai hal ini karena Jang Jae Beom kakak dari Jang Jae Yeol?”

Choi Ho tidak menyangkalnya. Iiih…orang ini makin ngeselini >,<

Dong Min menelepon kepala penjara dan mengajukan permintaan untuk melakukan pemeriksaan dengan amytal pada Jae Beom. Kepala penjara memberitahu Dong Min bahwa Jae Beom pernah menjalani pemeriksaan amytal itu sebelumnya. Dong Min meminta kepala penjara membantunya.

shot0431 shot0436

Hae Soo sekarang dalam keadaan bad mood, seperti naga yang siap menyemburkan apinya ke segala arah. Ia meminta Dong Min mencegah Choi Ho datang lagi ke rumah ini. Dong Min berkata Choi Ho datang untuk urusan pekerjaan. Hae Soo berkata mereka bisa bertemu di café. Dong Min berkata itu akan memerlukan uang.

Soo Kwang datang dan ditanyai hal yang sama. Dengan cuek Soo Kwang berkata tidak masalah baginya jika Choi Ho datang ke rumah ini. Ia menambahkan Hae Soo tidak berbuat sebaik-baiknya saat bertemu Seo Nyeo, jadi ini balasannya.

shot0438 shot0439

Giliran Jae Yeol datang mengajak Hae Soo bicara di tempat lain.

“Bicara apa? Kembalilah menulis,” kata Hae Soo ketus sambil berjalan pergi.

“Bagaimana aku bisa menulis dengan perasan seperti ini!!” bentak Jae Yeol.

shot0441 shot0442

Soo Kwang dan Dong Min menoleh karena terkejut.

“Jadi kau tidak bisa menulis karena perasaanmu? Menurutmu bagaimana perasaanmu saat ini?”

“Aku sudah jelaskan bahwa aku sedang menulis.”

“Itu sebuah penjelasan? Aku sedang menulis, maafkan aku tapi bisakah kita bicara nanti, Hae Soo? Setidaknya kau bisa berkata seperti itu untuk bisa disebut penjelasan. Tidak bisakah kau memberiku waktumu 5 detik saja?”

“Aku tidak yakin akan cukup 5 detik.”

“Lima detik cukup untukku!” ujar Hae Soo. “Kita benar-benar tidak tahu banyak mengenai satu sama lain. Bagaimana kita bisa terus berpacaran?”

shot0447 shot0448

Dong Min protes keduanya sebaiknya bertengkar di tempat lain. Soo Kwang setuju. Bukan hanya mereka berdua yang tinggal di rumah ini.

“Kalian tidak menghormati orang yang tinggal bersama kalian,” sambung Dong Min.

“Jangan salah mengerti. Aku tidak hanya bertengkar dengan Jang Jae Yeol. Aku bertengkar dengan kalian bertiga.”

Dong Min protes apa yang bisa ia lakukan jika Choi Ho berkata akan datang ke rumah ini.

“Dan lagi apa kau pernah mencintai Choi Ho selama 300 hari kalian berpacaran? Tidak, kan? Kau seharusnya meminta maaf pada Choi Ho karena tidak mencintainya.”

Soo Kwang tidak mau kalah. Ia berkata saat Choi Ho dan Hae Soo terakhir bertengkar di taman, Choi Ho terus menangis dan menyatakan cintanya tapi yang Hae Soo katakan hanya mengenai penyakitnya dan perasaan dikhianati.

“Jujur saja. Kau hanya menggunakan Choi Ho untuk mengatasi penyakitmu,” kata Soo Kwang.

“Putuslah baik-baik.Kecuali kau ingin dicaci maki oleh orang-orang yang pernah kaupacari,” Dong Min menambahkan.

shot0451shot0452  

Hae Soo bertanya bagaimana bisa ia putus baik-baik. Apakah itu artinya bersikap seperti Dong Min yang tetap baik pada Young Jin hingga Young Jin salah paham mengira masih ada sesuatu di antara mereka?

Ia berkata mereka ternyata tidak benar-benar mengenalnya. Ia sama sekali tidak takut dikata-katai. Jika ia putus baik-baik dengan Choi Ho dan tetap berteman dengannya, maka Choi Ho akan mengira suatu saat Hae Soo akan kembali padanya dan nantinya Choi Ho yang akan terluka. Apa lagi yang bisa ia lakukan selain bersikap keras padanya? Apa yang ia lakukan justru karena ia menghargai pertemanannya dengan Choi Ho.

“Dan kau. Tadinya aku akan menemui Seo Nyeo sekali lagi demi kau. Tapi tidak lagi.” Hae Soo naik ke atas.

shot0457shot0458

“Noona,” panggil Soo Kwang menyesal.

Dong Min marah-marah karena Hae Soo menyinggung masalah dirinya dan Young Jin.

“Hyungnim, Hae Soo hanya marah karenaku,” kata Jae Yeol.

“Dan kau. Apa masalahmu? Kau seharusnya marah jika mantan pacar dari pacarmu datang. Kenapa kau bersikap begitu tinggi dan dingin. Menyebalkan,” omel Dong Mi, lalu kembali ke kamarnya.

Jae Yeol mengambil segelas air minum. Soo Kwang mengikutinya. Ia berkata sepertinya Jae Yeol menyukainya hal-hal yang tajam. Sama seperti air bersoda dan Hae Soo.

“Jujurlah padaku. Tidak mudah berpacaran dengan Ji Hae Soo, bukan? Ini akan menjadi rahasia kita.”

“Jangan katakan pada orang lain. Iya, berat,” Jae Yeol mengakui. Soo Kwang nyengir.

shot0466 shot0468

Ia naik ke atas dan melihat Hae Soo sudah menunggunya. Ia bertanya apakah ia harus menerima mantan pacar Jae Yeol jika mereka datang ke rumah ini, sama seperti yang Jae Yeol lakukan pada Choi Ho. Bukankah itu prinsip Jae Yeol, memberi sebanyak yang ia terima?

“Kukira kauingin mendengar dari Choi Ho bahwa kau wanita hebat. Karena itu meski aku cemburu, aku menahannya.”

“Aku akan membuatnya jelas. Begitu aku melihat mantan pacarmu di rumah ini, aku akan menjambak rambutnya.”

Jae Yeol mengecupnya.

shot0471 shot0473

Hae Soo tersenyum ia berkata ia harus bekerja jadi mereka sudahi dulu sampai di sini. Ia mengusulkan agar Jae Yeol memasang tanda “sedang bekerja” di pintu hingga ia tidak mengganggu seperti yang tadi ia lakukan.

“Tidak perlu. Karena aku akan segera pindah. Pembangunan rumahku di Seochodong hampir selesai.”

Hae Soo terkejut.

“Kau pindah?”

“Ya, aku pindah.”

“Pindah?”

“Ya, pindah.”

shot0485 shot0486

Komentar:

Hehe…baru baikan apakah akan terjadi pertengkaran lagi terkait kepindahan Jae Yeol?

Satu hal yang kusukai dari tokoh-tokoh dalam drama ini adalah ketidaksempurnaan mereka. Mereka orang-orang yang kompeten dalam pekerjaan mereka dan memiliki kedewasaan masing-masing dalam menghadapi suatu situasi. Tapi mereka memiliki kelemahan terutama jika itu menyangkut diri mereka sendiri. Di atas semuanya itu, aku menyukai persahabatan mereka. Mereka bertengkar dan berteriak hampir tiap hari tapi mereka akan berbaikan pada kali berikutnya.

Hae Soo akhirnya berhasil mengatasi penyakitnya. Ia sekarang mampu memahami mengapa ibunya dekat dengan Presdir Kim. Ia mengerti dan memahami perjuangan dan rasa kesepian yang ibunya rasanya selama ini. Kurasa tanpa sadar ia telah mencintai Jae Yeol meski ia belum mau mengakuinya. Atau ia takut mengakuinya.

Seperti yang Dong Min katakan, Hae Soo tidak mencintai Choi Ho. Itu sebabnya selama 300 hari mereka berpacaran, Hae Soo tidak pernah bisa mengatasi penyakitnya. Apakah karena Choi Ho kurang berusaha? Atau karena kelihaian Jae Yeol menghadapi Hae Soo? Menurutku mungkin saja keduanya. Karena seperti yang pernah Hae Soo katakan, penyakitnya tidak akan bisa sembuh tanpa bantuan orang lain. Dalam hal ini Jae Yeol yang bisa membantunya.

Hanya saja semakin dalam Hae Soo mencintai Jae Yeol, apakah ia akan semakin terpukul jika mengetahui kondisi Jae Yeol yang sebenarnya?

9 komentar:

  1. Kasian hae soo nya loh log tau..aduhhhhhhhhh bkin gregetan neh drama

    BalasHapus
  2. Mksh mba fanyy ...ditunggu part selanjut nya ^_^

    BalasHapus
  3. Whoooaa.... makin penasaran sama drama ini.. daebak 100% dech 😄

    BalasHapus
  4. Yapp..!!!.Hae Sooh memang benar2 sudah jatuh cinta dengan Jae Yeol walau dia masih ragu untuk mengakui,tapi bagaimana perasaan Jae Yeol sendiri....??
    Jae Yeol ini punya kepribadian yg berubah ubah,mungkin itu yg menyebabkan dia menyukai barang2 yang berbeda warna.
    Apa mungkin seorang seperti Jae Yeol bisa mencintai seseorang dengan sepenuh hati...??
    Penasarannnnnn.........!!!!!!

    BalasHapus
  5. Setuju mba fan, aku juga ngerasa Hae Soo sebenarnya sudah mencintai Jae Yeol. Tapi sepertinya dia terlalu takut untuk mengakui itu. Dia takut Jae Yeol tidak benar-benar mencintainya, karena Hae Soo kan selalu menduga Jae Yeol ini playboy. Makanya dia tak mau mengakui kalau dia mencitai Jae Yeol, siapa tahu kan nanti Jae Yeol malah bersikap seenaknya. Mungkin.. hehe..

    BalasHapus
  6. Sepertinya semakin menarik ceritanya, daann,,,?, apakah sad ending??
    Tetap semangat ya mbk fanny . gummawo,,,,,

    BalasHapus
  7. Gemes sama ni drama, koq ga tayang tiap hari, biar ga penasaran...

    BalasHapus
  8. Khawatir sm penyakit JY...kaya.x dah parah bgt...
    Tinggal tgantung usaha HS bwt nyembuhin.x...tentu az kemauan JY bwt sembuh jg bpengaruh...

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)