Rabu, 02 April 2014

Sinopsis Empress Ki Episode 25-26

ki-00359

Sinopsis Episode 25

Meski Wang Yoo berduka karena kehilangan Seung Nyang, namun ia tidak berhenti mengusut kasus uang palsu. Informasi terakhir yang ia dapatkan adalah pedagang Maebak yang menguasai perekonomian Goryeo bahkan Yuan. Pemerintah Yuan sendiri menghadapi kerugian atas kasus uang palsu. Dan ia mendengar bahwa pedagang tersebut ada di propinsi Liuyang. Karena itu ia berniat pergi ke sana.

ki-00001  ki-00002

Kembali ke istana Yuan. Ta Hwan membisikkan nama Seung Nyang saat ia terpaku melihat Seung Nyang ada di barisan calon selir. Namun ia tidak sanggup berbicara lagi dan memegangi dadanya yang kesakitan.

Permaisuri memasuki aula. Ia tidak melihat Seung Nyang yang berada dalam barisan itu. Ia ingin berpartisipasi dalam pengujian calon selir dan ikut dalam menyeleksi. Ibu Suri berkata itu menyalahi aturan namun ia menurut saat Danashiri berkata ayahnya sependapat dengannya. Alasannya, agar pemilihan Selir berlangsung lebih adil.

Jadi para calon selir akan melalui beberapa proses seleksi, dan selir dipilih berdasarkan proses tersebut. Ibu Suri memerintahkan Deok Man membawa para calon selir ke kamar mereka. Ta Hwan memandangi kepergian Seung Nyang dengan kalut.

 ki-00027 ki-00032

Begitu masuk kamar, Deok Man memarahi Seung Nyang karena kembali ke tempat mengerikan ini. Ia tahu Seung Nyang ingin balas dendam tapi kesalahan sedikit saja akan menyebabkan bencana lebih besar. Ia menyuruh Seung Nyang mengundurkan diri dari proses seleksi ini.

Seung Nyang mengeluarkan surat-surat yang dititipkan rekan-rekannya untuk diberikan pada keluarga mereka di Goryeo. Seung Nyang berkata ia tidak berani pulang ke Goryeo dan takut untuk kembali ke istana. Ia tidak sanggup kembali ke Goryeo sebagai satu-satunya orang yang hidup. Tapi surat-surat temannya itu menyadarkannya. Jika Goryeo harus terus mengirimkan upeti berupa wanita ke Yuan, maka akan semakin banyak korban wanita tak bersalah yang mengalami hidup menyedihkan.

ki-00039 ki-00048

Ia berpendapat jika saja ada satu orang Goryeo yang bisa berkuasa, maka mungkin ia bisa membalikkan keadaan. Ia bertanya bukankah Deok Man juga berpendapat sama dengannya hingga mengajukan Selir Park menjadi selir kaisar? Jika ada satu orang Goryeo saja yang memiliki kedudukan di istana, maka mungkin saja ada harapan untuk memperbaiki keadaan.

Deok Man berkilah ia hanya menjalankan tugasnya sebagai kasim Yuan. Seung Nyang berkata ia tahu Deok Man yang paling menderita karena melihat penderitaan orang-orang dari negara asalnya. Deok Man tidak bisa berkilah bahwa darah lebih kental dari air.

Seung Nyang tidak akan meminta bantuan Deok Man, namun ia ingin Deok Man mengerti bahwa ia datang kembali ke istana bukan karena ambisi. Deok Man membaca surat-surat yang dibawa Seung Nyang dan membua keputusan.

ki-00052 ki-00056

Ta Hwan sebenarnya sudah bisa berbicara dan ia meminta Golta merahasiakannya. Ia menyuruh Golta membawa Seung Nyang untuk menemuinya. Ia langsung memeluk Seung Nyang begitu melihatnya.

Ta Hwan menceritakan betapa menderitanya ia saat tahu Seung Nyang mati. Bagaimana ia merasa sudah mati padahal ia masih hidup. Dengan tenang Seung Nyang berkata ia kembali bukan untuk berada dalam pelukan Ta Hwan.

ki-00062 ki-00070

Ta Hwan tersentak dan melepaskan pelukannya. Kalau begitu untuk apa Seung Nyang mengikuti pemilihan selir. Seung Nyang berkata ia hendak menjatuhkan El Temur dan ia membutuhkan Ta Hwan.

Ta Hwan dengan kecewa bertanya apa Seung Nyang hendak menjadikannya alat untuk balas dendam. Seung Nyang dengan jujur mengiyakan. Dan lagi ini bukan hanya balas dendamnya saja. Ta Hwan melihat Seung Nyang sudah berubah. Seung Nyang berkata siapapun yang mengalami apa yang sudah dialaminya pasti akan berubah juga.

Ta Hwan tidak segera memberikan jawabannya. Ia berkata saat ini Seung Nyang harus berusaha melalui proses pemilihan lebih dulu. Namun jika ia membutuhkan bantuan, ia bisa memintanya melalui Golta. Ta Hwan akan membantunya.

ki-00076 ki-00085

Wang Yoo dan tiga sekawan sudah tiba di Liuyang. Mereka menemukan tersangka pembuat uang palsu namun Wang Yoo membunuhnya. Ia tahu tersangka yang ia bunuh hanyalah kaki tangan. Ia ingin berhadapan langsung dengan kelompok Maebak dan bertemu pemimpinnya.

Danashiri dan Ibu Suri membicarakan proses seleksi yang akan dilalui para calon selir. Danashiri inginia yang menentukan topik proses seleksi. Anehnya Ibu Suri dengan tenang membiarkan Danashiri mengatur semuanya. Danashiri pun merasa heran.

Ia tidak percaya ketika Ibu Suri berkata ia sudah melepaskan segalanya selama ia tinggal di kuil. Bukannya senang dengan sikap Ibu Suri yang jauh lebih lembut, Danashiri malah makin kesal. Ia bertekad membuat proses seleksi ini sesulit melewati lubang jarum. Ia tidak akan menerima satu selir pun.

ki-00111 ki-00114

Para calon selir lain menghina Seung Nyang karena mereka mendengar Seung Nyang adalah upeti Goryeo dan itu artinya lebih rendah dari mereka. Tapi ada calon selir lain yang baik hati dan membela Seung Nyang bahwa di tempat ini mereka sama. Hmmm…mungkin mereka hanya iri pada kecantikan Seung Nyang ;p

Danashiri menemui calon selir dan terkejut melihat Seung Nyang. Seung Nyang tersenyum. Ibu Suri masuk dan memberitahu Danashiri bahwa Seung Nyang dikirim oleh Bayan sebagai perwakilan daerah Liuyang. Ia mengingatkan kalau tiap daerah berhak memilih wakil mereka masing-masing.

ki-00127 ki-00132

Ibu Suri berkata proses seleksi akan berlangsung 3 tahap. Tahap pertama adalah pembacaan wajah. Danashiri berkata kali ini proses seleksi tidak akan dilakukan langsung oleh pembaca wajah. Ia akan memerintahkan seniman untuk melukis para calon selir dan para pembaca wajah menilai mereka melalui lukisan tersebut tanpa bertemu langsung dengan calon selir.

Dengan nada menyindir ia mengatakan kalau petugas pembaca wajah berada di bawah kekuasaan Ibu Suri, jadi ia hanya menghindari kecurigaan adanya campur tangan Ibu Suri dalam proses seleksi ini. Ibu Suri lagi-lagi menuruti keinginan Danashiri meski ia tampak kesal.

Wajah para calon selir dilukis di bawah pengawasan Ibu Suri dan Danashiri. Setelah itu pembaca wajah mengamati lukisan-lukisan tersebut. Hong Dan san Yeon Hwa melihat proses itu. Seorang pembaca wajah terkejut saat melihat lukisan Seung Nyang.

ki-00149 ki-00150

Danshiri tertawa-tawa karena ia sudah berhasil membuat Ibu Suri tak berkutik. Ia sudah memerintahkan agar pembaca wajah memilih yang terjelek. Ta Hwan juga khawatir karena Danashiri menguasai proses seleksi. Golta menenangkan Ta Hwan karena raut wajah Seung Nyang cukup bagus.

Hasil seleksi tahap pertama diumumkan. Hanya 7 yang berhasil lolos. Danashiri terkejut ketika yang terpilih tidaklah seperti yang ia pikirkan. Dayang Soh meghibur bahwa mereka yang terpilih semuanya jelek. Padahal dari 7 itu salah satunya adalah Seung Nyang. Di antara 7 orang tersebut juga terdapat puteri Seol Hwa yang tadi membela Seung Nyang, juga puteri Yu Hui dan Mo Ran yang membenci Seung Nyang.

ki-00162 ki-00183

Apa yang terjadi? Rupanya Seung Nyang yang mengusulkan itu pada Tal Tal. Ia tahu Danashiri akan mengakali proses seleksi ini, karena itu ia mengusulkan agar setiap calon yang disukai Ibu Suri diberi tusuk rambut khusus. Karena itu yang dipilih oleh para pembaca wajah adalah mereka yang mengenakan tusuk rambut itu.

Ibu Suri memberitahukan hal ini pada Ta Hwan. Ia juga baru tahu kalau Seung Nyang pernah menyelamatkan Ta Hwan di Goryeo. Ia menyukai kecerdasan Seung Nyang. Ta Hwan tersenyum mendengar Seung Nyang lolos seleksi.

ki-00184 ki-00195

Sebenarnya ia sempat mendengar rencana El Temur ketika ia sedang tidur. El Temur melihat Ta Hwan orang yang tidak berguna. Ia berencana menyuruh Ta Hwan turun tahta saat Maha berusia satu tahun. Ia tahu ia sudah tua dan usianya tidak lama lagi, karena itu ia ingin mengukuhkan kekuasaan klannya melalui Maha.

Ia mendukung seleksi selir karena para calon selir adalah puteri atau kerabat gubernur yang nantinya bisa ia jadikan sandera untuk mengancam para gubernur tersebut. Namun yang aneh, jiak seperti itu kenapa Ta Hwan berpura-pura masih aphasia (bisu)? Apakah ia khawatir El Temur mencelakakan para calon selir jika ketahuan ia sudah bisa bicara?

ki-00199 ki-00201

Ibu Suri curiga Danashiri terlibat dalam peristiwa pembakaran kuil dan tewasnya pada biksuni di kuil tersebut. Apalagi kuil itu adalah tempat Danashiri tinggal. Ibu Suri juga mendengar rumor Danashiri mengikuti terapi kesuburan. Ia memerintahkan Bangsawan Zhang untuk mengikuti gerak-gerik Danashiri.

Moo Song mengajukan diri dengan sukarela menjadi mata-mata dan berhasil menyusup menjadi pengawal kelompok Maebak.

Heuk Su yang baru mengetahui kalau anak buahnya dibunuh seseorang (Wang Yoo), memerintahkan anak buahnya untuk mengawasi uang palsu yang beredar di pasar. Karena uang palsu yang dimiliki anak buahnya itu telah ditandai. Sebelumnya Wang Yoo memang mengambil uang-uang palsu tersebut.

ki-00209 ki-00221

Seleksi tahap kedua. Danashiri memerintahkan calon selir memasak makanan terenak di istana dalam waktu 2 jam. Jika melebihi waktu tersebut akan tereliminasi.

Para calon selir bergegas pergi menuju dapur istana. Seung Nyang datang terakhir tapi Yeon Hwa menghalanginya. Yeon Hwa bersikap angkuh karena ia sudah menjadi dayang kepala setingkat dayang Soh. Ia berkata tempat di dapur istana sudah penuh dan Seung Nyang tidak bisa masuk.

ki-00227 ki-00232

Seung Nyang marah dan meminta Yeon Hwa membiarkannya masuk, Yeon Hwa malah menamparnya. Ia berkata Seung Nyang jangan bermimpi jadi selir. Ia akan memotong 10 jarinya jika Seung Nyang menjadi selir. Seung Nyang menatap Yeon Hwa dengan tajam dan berkata ia akan ingat perkataan Yeon Hwa itu.

Karena pintu dapur istana dikunci, Seung Nyang tidak bisa masuk. Ia hanya bisa melihat ketika para calon selir lain sudah membawa keluar hasil masakan mereka. Kemudian ia dan Hong Dan bergegas masuk ke dalam dapur namun tidak ada lagi bahan makanan yang tersisa untuk dimasak sementara waktu hampir habis.

ki-00235 ki-00247

Ta Hwan dan Deok Man gelisah karena Seung Nyang tidak muncul juga padahal waktu sudah habis. Danashiri memerintahkan agar Deok Man menyatakan waktu sudah habis dan pintu ditutup. Untunglah Seung Nyang sempat masuk tepat sebelum pintu ditutup.

Masing-masing selir mempresentasikan masakan mereka. Penilaian diberikan berdasarkan hasil masakan dan alasan makanan itu dibuat. Ta Hwan secara mengejutkan mengajukan diri sebagai salah satu juri, di samping Danashiri dan Ibu Suri. Danashiri tidak bisa berbuat apa-apa.

Salah satu masakah yang paling menonjol adalah masakan puteri Seol Hwa dari propinsi Yunnan. Dan ia sepertinya seorang gadis yang dewasa, pintar, dan baik hati.

ki-00252ki-00263 

Giliran Seung Nyang mempresentasikan masakannya. Saat ia membuka penutup masakan, semua orang terkejut. Calon selir lain menertawakannya. Isi piring Seung Nyang hanyalah setumpuk garam.

Seung Nyang berkata semua masakan yang dibawa calon selir lain mengandung garam. Sama seperti garam yang meningkatkan rasa pada masakan, rakyat negeri ini menanti pemimpin yang baik dan perhatian hangat Kaisar. Sama seperti garam diperlukan dalam tiap masakan, kebesaran hati Ta Hwan juga diperlukan oleh rakyat.

ki-00254 ki-00269

Ibu Suri dan Ta Hwan menyukai jawaban Seung Nyang (ngga jawab pun Ta Hwan pasti memilih Seung Nyang ;p). Mereka memberi nilah penuh untuk Seung Nyang. Danashiri marah. Ia berkata Seung Nyang gagal menyajikan masakan yang terenak di istana. Ibu Suri berkata garam juga termasuk makanan.

Tapi Danashiri tidak bergeming. Ia yang membuat topik seleksi ini dan ia memutuskan Seung Nyang gagal karena tidak ada usaha untuk memasak.Ta Hwan, Ibu Suri, dan Seung Nyang tidak bisa berbuat apa-apa.

ki-00270 ki-00272

Untuk seleksi tahap 3, Danashiri memerintahkan para sarjana terbaik istana mencari pertanyaan tersulit untuk diajukan pada calon selir. Ia menyuruh Byung Soo menjaga para sarjana agar tidak keluar dari perpustakaan hingga seleksi tahap 3 berakhir.

Ta Hwan cemas memikirkan bagaimana Seung Nyang bisa melewati tahap akhir. Meski Seung Nyang pandai, bagaimana bisa ia menjawab pertanyaan sulit?

ki-00274 ki-00276

Dalam seleksi tahap 3, para calon selir diminta menyatakan inti lukisan yang diberikan oleh sarjana istana. Mereka dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut. Hanya Seung Nyang yang duduk di kursinya dan terus mengamati lukisan. Ia curiga pertanyaannya tidak mungkin semudah itu.

Semua orang heran mengapa Seung Nyang tidak bisa menebak pertanyaan semudah itu. Bangsawan Zhang dan Bayan mengira jawaban yang benar adalah kedamaian dan kemakmuran, sama seperti jawaban 6 calon selir lainnya.

ki-00297 ki-00305

Tapi Tal Tal berkata bukan itu jawabannya.Danashiri tak sabar karena Seung Nyang tidak juga menjawab. Calon selir lain menertawakan Seung Nyang, mengatainya bodoh karena hanya gadis rendahan.

Seung Nyang mengamati lukisan dengan seksama lalu teringat pada isi buku yang pernah ia bacakan untuk Ta Hwan. Ia lalu menulis sebuah puisi sebagai jawabannya. Semua orang heran.

ki-00309 ki-00313

Deok Man mengira jawaban Seung Nyang salah. Ia memberitahu Boo Hwal sepertinya Seung Nyang akan gagal. Boo Hwal berkata tidak ada gunanya ia menjadi kasim jika Seung Nyang tidak terpilih.

Sementara itu Dang Ki Se yang baru kembali dari Goryeo, terkejut saat mendengar Seung Nyang masih hidup dan mengikuti proses seleksi selir. Ia segera menemui Bayan dan Tal Tal.

Bayan beralasan keponakannya sakit kulit hingga digantikan orang lain. Dan lagi proses pemilihan masih berjalan dan belum diketahui siapa yang akan terpilih jadi selir. Kenapa Dang Ki Se harus marah?

ki-00316 ki-00318

Dang Ki Se mengingatkan kalau Seung Nyang menyembunyikan Jeokho dan mencari surat berdarah. Tal Tal berkata Seung Nyang mencari surat itu untuk mengembalikan Wang Yoo ke tahta Goryeo, bukan untuk mencelakai El Temur. Dang Ki Se tentu saja tidak percaya.

Bayan mengeluarkan kartu As-nya. Ia berkata Seung Nyang berpesan padanya untuk menyampaikan pada Dang Ki Se bahwa ia akan tutup mulut mengenai pembantaian Selir Park. Wajah Byung Soo dan Jocham langsung pucat. Bayan berkata meski Seung Nyang berjanji tidak akan mengungkapkannya pada siapapun, tapi ia belum tentu bisa tutup mulut. Dengan santai ia meminta Dang Ki Se melupakan apa yang telah lalu.

ki-00322 ki-00330

Sarjana kerajaan melaporkan bahwa dari 7 selir, hanya jawaban Seung Nyang yang berbeda. Ia ingin tahu apa alasan Seung Nyang menjawab seperti itu. Seung Nyang mengungkapkan dengan jelas dan tepat, bahwa bisa menunjukkan kalau lukisan itu dibuat berdasarkan puisi. Semua orang terkejut.

Sarjana berkata hanya jawaban Seung Nyang yang 100% tepat dan mendapat nilai penuh. Ta Hwan tersenyum bangga. Ibu Suri berkata penilaian sarjana akan menjadi masukan untuk mereka dalam menentukan hasil akhir.

ki-00341ki-00348 

Wang Yoo hendak pergi menemui Bayan, tapi ia baru tahu kalau Bayan pergi ke ibukota karena ada proses seleksi selir. Lalu ia tidak sengaja berpapasan dengan Batolu alias Onbisu yang kali ini berpakaian wanita. Ia dan Sun Woo langsung mengenalinya.

ki-00367 ki-00371

Hasil akhir seleksi ada di tangan Ta Hwan. Ia akan memberikan dompet pada calon yang tidak terpilih dan bunga pada calon yang terpilih.

Satu persatu calon selir maju dan mereka semua mendapat dompet. Ibu Suri mulai gelisah karena Ta Hwan tak memilih siapapun. Giliran Seung Nyang. Ta Hwan tersenyum dan mengulurkan sesuatu. Seung Nyang terkejut.

ki-00379 ki-00383

Sinopsis Episode 26

Bunga! Ta Hwan menyodorkan bunga pada Seung Nyang. Ibu Suri, Deok Man, Hong Dan, dan para pengawal setia Ta Hwan tersenyum senang. Sementara Danashiri dan timnya berwajah kecut. Karena ia yang membuat proses seleksi seadil mungkin, ia malah tidak bisa protes dengan hasil akhirnya.

Seung Nyang juga terkejut. Apakah itu artinya Ta Hwan akan membantunya balas dendam ?

ki-00389 ki-00390

Ibu Suri memerintahkan Deok Man untuk melakukan pemeriksaan tubuh pada Seung Nyang. Hal ini menguntungkan Seung Nyang. Karena Deok Man dan Hong Dan yang memeriksanya, tidak ada orang lain yang akan tahu kalau Seung Nyang bukanlah gadis lagi dan sudah pernah melahirkan.

Dang Ki Se terkejut saat melihat Seung Nyang terpilih menjadi selir. Seung Nyang tersenyum sinis padanya.

Tap Jae Hae cemas karena Seung Nyang mengetahui semua rahasia mereka. Jocham mengusulkan untuk melaporkan hal ini pada El Temur. Dang Ki Se melarangnya. Jika mereka melaporkan hal ini, pasti ayahnya akan murka karena mereka membunuh Selir Park (El Temur sama sekali tidak tahu Selir Park dibunuh atas perintah puteranya). Dan jika berita ini tersebar, maka posisi El Temur akan terancam. Mau tidak mau Dang Ki Se harus membiarkan Seung Nyang. Dan bukan hanya itu saja, ia dipenuhi rasa cemburu melihat Seung Nyang yang cantik menjadi milik Kaisar.

ki-00418 ki-00419

Permasalahan baru muncul dari para gubernur lain yang merasa kecewa karena puteri mereka tidak ada yang terplih. Mereka merasa Ibu Suri memungkiri janjinya. Bayan khawatir para gubernur menyeberang ke pihak El Temur. Tal Tal berkata ada dua pilihan yang bisa diambil El Temur. Menyingkirkan para gubernur itu atau membuat mereka berlutut.

El Temur mengambil pilihan kedua. Bagaimanapun juga ia masih membutuhkan dukungan para gubernur yang akhir-akhir ini mulai melawannya. Ia mengusulkan pada puterinya agar merekrut lebih banyak selir untuk menyenangkan para gubernur.

ki-00434 ki-00438

Danashiri menolak keras. Ia berkata ayahnya tidak bisa mengerti hati seorang wanita. Ayahnya berkata saat ini bukan waktunya untuk cemburu. Ia menjelaskan kalau ia akan mendorong Ta Hwan turun tahta dan digantikan oleh Maha. Karena Maha masih kecil, maka pemegang tampuk kekuasaan otomatis dipegang oleh Danashiri. Dan untuk itu mereka membutuhkan para gubernur. Danashiri menerima rencana ayahnya itu.

ki-00441 ki-00442

Akibatnya selir yang direkrut bertambah 4 orang. Mereka adalah Selir Oh (yang baik), Selir Bu, Selir Jeok, dan Selir Seol. Mereka dianugerahi gelar selir ke-5.

ki-00443 ki-00447

Wang Yoo bertanya kenapa Onbisu ada di sini, ia pikir Onbisu sedang berkelana di padang pasir. Onbisu berkata sukunya sudah hancur. Ia diselamatkan oleh kawanan pedagang dari Barat dan berkat bantuan mereka ia bisa membuat rumah hiburan di sini. Ia balik bertanya apa yang Wang Yoo lakukan di Liuyang. Wang Yoo dengan jujur berkata ia mencari Bayan.

Wang Yoo berkata ia berencana untuk berdagang dan bertanya apakah Onbisu mau membantunya. Onbisu dengan tenang berkata tidak ada yang tidak bisa ia lakukan untuk penyelamat jiwanya. Meski mereka berbicara dengan sopan, namun terasa ada ketegangan dan kecurigaan di antara keduanya. Masing-masing berusaha menilai apa yang ada di balik kesopanan itu.

Setelah keluar dari ruangan, Onbisu memerintahkan anak buahnya mengawasi Wang Yoo. Sementara Wang Yoo memerintahkan Sun Woo dan Jeom Bak agar berhati-hati selama mereka di sini.

ki-00452 ki-00453

Moo Song semakin disukai Heuk Su. Heuk Su bertanya darimana Moo Song memperoleh keahlian bela dirinya. Moo Song berkata ia dipecat dari pengawal istana. Heuk Su percaya dan menduga Moo Song dikeluarkan karena terlibat dengan dayang istana. Ia menerima Moo Song dengan hangat.

Moo Song melihat Onbisu menemui Heuk Su. Namun Onbisu berpakaian pria dan mengenakan topi yang menutupi wajahnya. Diam-diam Moo Song menguping pembicaraan Onbisu dan Heuk Su.

ki-00459 ki-00461

Onbisu berkata paket 30 ribu lembar uang palsu akan tiba malam ini. Heuk Su berkata pengawalan di kota ini semakin ketat sejak dipimpin oleh Bayang. Ia memerintahkan agar penerimaan itu dilakukan di luar kota dekat Batu Elang dengan sinyal panah api.

Tiba-tiba mereka mendengar suara dan segera lari keluar. Heuk Su berteriak ada penyusup. Moo Song dan para pengawal lain bergegas menghampiri. Saat itulah Moo Song melihat Onbisu. Hmmm…dia kenal ngga sih sama Onbisu? Kayanya ngga ya…Onbisu juga ngga pernah liat Moo Song sepertinya.

Moo Song menemukan seekor anjing dan berkata anjing itulah penyusup mereka. Padahal sebelumnya Moo Song yang melepaskan anjing dan menaruhnya di sana.

ki-00470 ki-00472

Sun Woo dan Jeom Bak berpura-pura mnejadi pengemis. Heuk Su dan para pengawalnya (termasuk Moo Song) berjalan melewati mereka. Moo Song melempar sekantung uang pada mereka. Di dalam kantung itu Moo Song menyelipkan pesan bahwa uang palsu akan tiba hari ini beserta informasi lainnya.

Malam itu Wang Yoo dan anak buahnya menanti di tengah perjalanan menuju Batu Elang. Ia menembakkan panah api. Rombongan yang lewat mengira Wang Yoo adalah pembeli uang palsu mereka. Mereka menyerahkan uang palsu tersebut pada Wang Yoo. Wang Yoo membunuh mereka semua. Hmmmm…sepertinya yang berubah bukan hanya Seung Nyang.

ki-00481 ki-00497

Danashiri memerintahkan Dayang Soh untuk menempatkan orang-orang mereka di kediaman para selir. Ia akan mendidik para selir itu dengan sangat berat dan mengawasi mereka. Meski ia sudah memutuskan untuk menuruti ayahnya menerima lebih banyak selir, ia tidak bisa menutupi kecemburuannya saat mendengar Ta Hwan akan tidur dengan salah satu selir malam ini.

Seung Nyang menempati kamarnya. Sayangnya ia belum memiliki kekuasaan untuk melakukan perubahan. Di saat ia meminta dayangnya diganti oelh para dayang dari Goryeo, Yeon Hwa menolaknya dengan alasan para dayang selir telah ditetapkan oleh Permaisuri. Terjadi adu perintah antara Seung Nyang dan Yeon Hwa namun para dayang itu sepertinya memang lebih menurut pada Yeon Hwa.

Dengan angkuh Yeon Hwa berkata ia ditempatkan oleh Permaisuri untuk melayani Seung Nyang dan kata-katanya berarti akta-kata Permaisuri juga. Seung Nyang marah namun tidak mengatakan apapun.

ki-00509 ki-00512

Ibu Suri menemui Ta Hwan dan berkata hari ini adalah hari baik untuk menemani salah satu selir. Ia mnegusulkan Selir Oh. Melalui Golta, Ta Hwan menyatakan ingin ditemani Selir Ki (Seung Nyang). Ibu Suri tidak mempermasalahkannya, malah tersenyum geli saat melihat Ta Hwan salah tingkah dan bersikap malu-malu.

ki-00520ki-00524

Para selir mempersiapkan diri, kecuali Seung Nyang. Deok Man menemui Seung Nyang dengan membawa seseorang, Park Boo Hwal. Terjadi pertemuan mengharukan di antara keduanya. Seung Nyang terkejut mengetahui Boo Hwal telah menjadi kasim. Boo Hwal berkata ia belum diijinkan mati karena ia harus melindungi Seung Nyang. Ia menyerahkan hidupnya untuk mengabdi pada Seung Nyang.  

Deok Man meminta Seung Nyang bersiap-siap karena Ta Hwan sudah memilihnya. Malam itu, Boo Hwal mengangkut Seung Nyang (dalam lilitan selimut) dan dibawa ke kediaman Ta Hwan.

ki-00534 ki-00537

Ta Hwan gugup melihat Seung Nyang duduk di pembaringannya. Seung Nyang meminta Ta Hwan menyuruh semua orang pergi. Lampu pun dimatikan. Ta Hwan memuji kecantikan Seung Nyang.

Seung Nyang bertanya apakah Ta Hwan sudah memiliki kepercayaan diri sekarang. Ta Hwan kesal. Di malam pertama mereka, Seung Nyang masih membicarakan balas dendam. Ta Hwan tidak mau lagi melihat pertumpahan darah.

Seung Nyang berkata ia kembali karena ingin membalas budi mereka yang telah mati untuknya. Ia malu karena selamat seorang diri, sementara Ta Hwan bersikap bodoh demi menyelamatkan diri sendiri.

ki-00553 ki-00555

Ta Hwan terluka mendengar perkataan Seung Nyang. Ia membeberkan rencana El Temur untuk menurunkannya dari tahta. Ia berkata ia awalnya menentang pemilihan selir karena ia tahu para selir dan gubernur akan dijerat oleh El Temur demi kepentingannya. Karena itu ia terus pura-pura bisu. Ia pikir jika ia turun tahta maka tidak akan jatuh korban lagi.

Seung Nyang mengulurkan sesuatu pada Ta Hwan. Surat berdarah. Ta Hwan mengenali gambar kupu-kupu yang dibuat ayahnya. Ia menangis dan bertanya apa isi surat itu.

ki-00558ki-00563

Seung Nyang tidak mau membacakannya. Ia berkata agar Ta Hwan benar-benar meresapi kata-kata ayahnya yang ditulis dengan darah sebelum kematiannya, Ta Hwan harus belajar membaca.

Dengan membaca, Ta Hwan akan mengenal dunia. Dan jika Ta Hwan berpengetahuan, maka Ta Hwan bisa menarik perhatian orang-orang berbakat. Setelah mengumpulkan orang-orang berbakat, barulah Ta Hwan bisa melampiaskan kemarahannya sebebas-bebasnya. Dan Seung Nyang bersedia membantu untuk itu.

 ki-00573 ki-00574

Danashiri murka saat tahu semalam Ta Hwan tidur dengan Seung Nyang (padahal sih ngga). Ia menyuruh Yeon Hwa melakukan sesuatu agar pada selir tidak bisa memperlihatkan wajah mereka di muka umum.

Para pelayan membawakan air pembasuh muka pada Seung Nyang. Seung Nyang berkata air itu wangi. Para pelayan berkata air itu baik untuk kulit wajah. Namun Seung Nyang sudah diajari Tal Tal berbagai macam tanaman yang biasa digunakan istana untuk merusak wajah seseorang.

Seung Nyang menyuruh para pelayan itu mendekat lalu menyiramkan air itu ke wajah mereka. Para pelayan berteriak ketakutan sambil memegangi wajah mereka. Dengan tenang Seung Nyang bertanya kenapa mereka ketakutan jika air itu baik untuk wajah.

ki-00579 ki-00586

Berikutnya dalam hal makanan. Seung Nyang memakan sesuap nasi lalu melepehkannya. Ia menyodorkan sesuap nasi pada dayang yang membawa makanan itu. Ia berkata ia juga dulu dayang istana dan tahu rasanya kelaparan. Bukannya berterima kasih, dayang itu terus menolak.

Seung Nyang berkata sepertinya para dayang itu sudah tahu apa yang terkandung dalam nasi tersebut. Ia memerintahkan para dayang itu makan nasi tersebut. Jika melanggar perintah selir maka hukumannya adalah dicambuk. Terpaksa mereka makan nasi itu. Entah apa akibatnya….

ki-00608 ki-00609

Para dayang mengadu pada Yeon Hwa bahwa mereka tidak sanggup lagi menangani Seung Nyang. Yeon Hwa melapor pada Danashiri. Danashiri merasa ini menarik. Ia memutuskan untuk langsung turun tangan dan membisikkan sesuatu pada Yeon Hwa.

Seung Nyang diberitahu para pelayan bahwa ia harus pergi ke aula Jorye. Mereka mendandani Seung Nyang dengan cantik dan memasangkan hiasan besar seperti mahkota di kepalanya. Namun sepertinya mereka memiliki maksud lain karena mereka terus tertawa-tawa di belakang Seung Nyang.

ki-00621 ki-00625

Seung Nyang tiba di aula Joryeo dan melihat wajah selir lain merah-merah karena air pembasuh wajah. Dan mereka tidak mengenakan hiasan rambut. Selir Oh bertanya mengapa Seung Nyang memakai hiasan rambut seperti itu. Belum sempat ia menjelaskan, Danashiri sudah masuk. Tanpa mengenakan hiasan rambut apapun.

Danashiri langsung memarahi Seung Nyang. Ia berkata beraninya Seung Nyang berdandan. Ia memanggil para selir ke aula Jorye karena ini hari peringatan kematian ibunya. Seung Nyang berkata ia tidak tahu apapun.

ki-00633 ki-00640

Danashiri memerintahkan agar pakaian Seung Nyang dilucuti. Lalu ia mencambuk Seung Nyang. Namun berapa kali pun ia mencambuk Seung Nyang dengan sekuat tenaga, Seung Nyang sama sekali tidak mengeluarkan suara dan air mata.

Boo Hwal tak tahan lagi saat melihat punggung Seung Nyang mulai basah oleh darah. Deok Man menghentikannya. Bisa-bisa Boo Hwal dikeluarkan dari istana atau mati.

ki-00653 ki-00648

Ta Hwan juga mendengar kabar itu dan hendak pergi ke Jorye. Tapi Golta menghentikannya dan mengingatkannya bahwa saat ini ia sedang aphasia. Ta Hwan kesal karena lagi-lagi hanya bisa diam.

Danashiri akhirnya kelelahan mencambuk Seung Nyang dan berhenti. Ia mengancam hal sama akan terjadi pada selir lain jika mereka menentang perintahnya. Para selir keluar dari aula dengan ketakutan. 

Danashiri bertanya apa Seung Nyang sudah sadar tempat seperti apa istana ini. Seung Nyang tersenyum dan berterima kasih atas “didikan” Danashiri. Danashiri berkata ia akan mengawasi Seung Nyang. Benar-benar speechless dia ;p

ki-00662 ki-00664

Tal Tal melihat Seung Nyang berjalan tertatih-tatih namun tetap memperlihatkan harga dirinya sebagai seorang selir. Ia membawa Seung Nyang menemui Bayan.

Bayan bertanya apa Seung Nyang mengeluarkan air mata di depan musuh. Jika musuh melihat air mata kita, maka mereka akan semakin senang dan merasa menang. Seung Nyang berkata air matanya sudah kering dan ia tidak bisa menangis lagi. Namun satu hal yang tidak bisa ia terima adalah difitnah. Ia tidak akan diam jika ia difitnah.

Bayan mengerti. Ia meminta Seung Nyang tetap menjaga harga dirinya. Karena baginya, Seung Nyang adalah harga dirinya yang terakhir.

ki-00678 ki-00681

Ta Hwan menemui Seung Nyang karena mengkhawatirkan keadaannya. Ia berkata inilah yang paling ia takutkan terjadi, bahwa ia tidak berdaya saat Seung Nyang disakiti. Seung Nyang menenangkanya bahwa ia tidak apa-apa. Ta Hwan berkata hal ini menyakitkan hatinya.

Seung Nyang bertanya apakah Ta Hwan sungguh-sungguh percaya ia tidak bisa membantu Seung Nyang. Ia meminta Ta Hwan datang ke Jorye besok. Ia akan menunjukkan seberapa besar bantuan Ta Hwan untuknya.

ki-00687 ki-00689

Seung Nyang memanggil 3 dayang yang membantunya berpakaian kemarin. Ia berkata para dayang itu telah salah menyampaikan pesan Permaisuri dan mendandaninya. Ia bertanya mereka melakukan itu atas perintah siapa? Mereka pura-pura tidak mengerti.

Seung Nyang mengeluarkan cambuk. Ia berkata mereka sudah berbohong dan itu artinya mereka harus dihukum. Seung Nyang menjerat kaki mereka dengan cambuk dan membuat mereka berlutut. Salah seorang dari mereka mengancam dengan berkata mereka adalah dayang Permaisuri.

Namun ketika Seung Nyang mengangkat cambuknya, mereka mengaku bahwa mereka disuruh oleh Yeon Hwa. Seung Nyang menyuruh mereka memilih. Dicambuk sampai mati atau menjawab dengan jujur di hadapan Permaisuri. Ia berkata mereka tidak boleh lagi melanggar hukum dengan menggunakan nama Permaisuri. Dan Kaisar adalah pendukungnya.

ki-00692 ki-00704

Setelah itu Seung Nyang menemui Yeon Hwa dan menamparnya dengan keras. Yeon Hwa melihat ketiga dayang suruhannya dan terkejut. Seung Nyang berkata ia akan membuat kejahatan Yeon Hwa terungkap di aula Jorye.

Ta Hwan sudah menanti di Jorye. Permaisuri bertanya kenapa Ta Hwan datang ke sini. Golta berkata ia tidak tahu karena Ta Hwan tidak bisa bicara. Mereka sedang berjalan-jalan dan tiba di tempat ini.

ki-00712 ki-00715

Seung Nyang masuk bersama Yeon Hwa dan para dayang itu. Permaisuri memarahinya karena datang terlambat. Dengan nada minta maaf, Seung Nyang berkata ia sudah berbuat kesalahan besar pada Danashiri.

Danashiri jadi kebingungan. Kenapa Seung Nyang mengungkitnya? Seung Nyang berkata orang yang sudah membuatnya salah dituduh adalah Yeon Hwa. Yeon Hwa menyangkal. Ia berkata Seung Nyang sudah memfitnahnya.

ki-00720 ki-00721

Seung Nyang bertanya pada ketiga dayang itu siapa yang sudah menyuruh mereka memasangkan hiasan di rambutnya. Awalnya mereka ragu, namun melihat Ta Hwan mereka mengaku kalau Yeon Hwa yang sudah menyuruh mereka.

Danashiri berkata ia sudah melupakan masalah itu. Kenapa Seung Nyang mengungkitnya dan membuatnya marah? Seung Nyang berkata Yeon Hwa sudah berusaha merusak hubungan Permaisuri dan para selir. Itu berarti ia sudah melanggar aturan istana.

 ki-00738 ki-00735

Jika Permaisuri tidak memberikan hukuman dan penghargaan yang adil, maka Permaisuri tidak akan pernah dihormati dan dipatuhi. Ia mengusulkan hukuman 20 pukulan pada Yeon Hwa untuk menunjukkan kebesaran Danashiri sebagai Kepala Istana.

Yeon Hwa menatap Permaisuri dengan ketakutan. Danashiri menoleh pada Ta Hwan. Ta Hwan menatapnya seakan menanti apa yang akan diputuskan Danashiri.

“Lakukan seperti yang dikatakan Selir Ki,” akhirnya ia berkata.

ki-00739 ki-00741

Yeon Hwa dipukuli dengan tongkat. Byung Soo yang melihatnya tampak tidak tega. He….jangan-jangan ia naksir Yeon Hwa?

Seung Nyang dan Ta Hwan sempat melihat hukuman itu. Seung Nyang berkata kehadiran Ta Hwan tadi memberinya kekuatan besar, jadi Ta Hwan jangan lagi berkata tidak mampu. Ta Hwan tersenyum.

ki-00745 ki-00748

Onbisu menemui Wang Yoo minum. Ia melihat Wang Yoo tampak lebih sedih hari ini. Wang Yoo berkata ada saatnya kita merindukan seseorang yang tidak bisa kita temui. Onbisu bertanya apakah ia boleh tahu siapa yang dirindukan Wang Yoo. Wang Yoo tidak mau menjawabnya.

Moo Song berhasil mencuri buku pembukuan Heuk Su. Ia diam-diam memberikannya pada Wang Yoo. Namun diam-diam Onbisu mengintip dan mengenali Moo Song sebagai pengawal baru Heuk Su. Onbisu menyadari Wang Yoo adalah orang yang mengambil kiriman uang palsu mereka.

ki-00769ki-00771 

Sayangnya, Heuk Su juga ternyata sudah tahu kalau Moo Song adalah mata-mata. Ia memang sengaja menaruh buku itu di tempat yang mudah ditemukan untuk menjerat mata-mata. Ia memberitahukan hal ini pada Onbisu.

Onbisu bertanya apa yang akan dilakukan Heuk Su. Heuk Su akan membunuh mereka yang telah mengambil uang palsunya.

ki-00783 ki-00784

Para dayang Danashiri tidak lagi mau melayani Seung Nyang. Akibat hukuman pukulan yang diterimanya, Yeon Hwa masih belum bisa berdiri. Dengan begitu Seung Nyang memilih dayangnya sendiri, para dayang dari Goryeo.

Danashiri tidak bisa membiarkan Seung Nyang begitu saja. Ia kembali mengumpulkan para selir dan memberi mereka sup. Kali ini para selir langsung meminum sup mereka tanpa curiga. Kecuali Seung Nyang.

Danashiri bertanya kenapa Seung Nyang tidak meminumnya. Apa Seung Nyang mencurigainya? Ia memerintahkan Seung Nyang minum. Seung Nyang menatap Danashiri dengan tenang.

ki-00798 ki-00799

Komentar:

Whoooaa…tambah seru^^

Perang Seung Nyang di istana sudah dimulai. Aku senang melihat semua peluru yang ditembakkan Danashiri malah berbalik menyerangnya. Danashiri benar-benar harus belajar banyak jika ingin menjatuhkan Seung Nyang ;p

Ta Hwan mulai ngga pucat lagi^^ Seung Nyang benar-benar obat yang mujarab baginya. Seperti yang pernah kukatakan, Seung Nyang dan Wang Yoo memang pasangan yang serasi. Keduanya pintar dan memiliki visi misi yang sama. Tapi ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan Yuan selama masih dikuasai El Temur.

Tal Tal juga serasi dengan Seung Nyang dari segi kepandaian mereka. Namun mereka tidak memiliki visi yang sama. Tal Tal tidak peduli sama sekali dengan Goryeo. Orang yang paling membutuhkan Seung Nyang adalah Ta Hwan. Hanya Seung Nyang yang bisa membuat Ta Hwan bangkit dan maju. Dan hanya Ta Hwan yang bisa menjadi kekuasaan seimbang untuk menjatuhkan El Temur, musuh semua orang.

8 komentar:

  1. daebak ... mb fani ngelanjutin sinop drama ini.. di tunggu eps selanjutnya mba.. gumawoo :)

    BalasHapus
  2. Gomawo eonnn....^^ Tetep lanjut yahh.. ttd: seungnyangtaltalshipper. :p
    Oia kak... gag ngereview gods gift 14 days yah?? Bagus loh... bikin doong?? *ngareppp

    BalasHapus
  3. Kan judulx saling melengkapi jd pass deh Ta hwan sm seun nyang,seru seru seruuuuu
    Aq makin gak sabar liat reaksi danashiri klo tau Maha itu anakx seun nyang hahahhaa
    Mksih sinopx mba' fanny,,lanjut trus yaaaa ditunggu slaluuuuu ˆ⌣ˆ

    BalasHapus
  4. aku yakin suatu saat hati seung nyang memilih ta hwan seutuhnya... pokoknya ga rela seung nyang dan wang yoo...

    BalasHapus
  5. aku yakin suatu saat hati seung nyang memilih ta hwan seutuhnya... pokoknya ga rela seung nyang dan wang yoo...

    BalasHapus
  6. aku yakin suatu saat hati seung nyang memilih ta hwan seutuhnya... pokoknya ga rela seung nyang dan wang yoo...

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)