Sabtu, 25 Februari 2012

Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 15

MP-00123

Aku akan terus menggunakan nama Wol karena Wol masih menyembunyikan jati dirinya^^

Wol dikembalikan ke Seongsucheong. Seul terkejut melihat Wol ada di istana. Wol memberi isyarat agar Seul diam lalu mereka berbicara di kamar.

Seul menanyakan apa yang terjadi. Ia dengar Wol hilang dalam perjalanan menuju Hwal In-seol dan hal itu membuatnya sangat khawatir. Wol berkata ia hilang kesadaran. Dan ketika kesadarannya hilang, ia mengingat masa lalunya.

MP-00002 MP-00005

Seul jadi waspada. Wol berkata ketika ia terkena shinbyeo ng (penyakit yang diderita shaman saat menerima roh dalam tubuhnya), ia juga hilang kesadaran. Ia bertanya apakah Seul ingat. Seul berkata ia tidak ada di sana ketika hal itu terjadi.

Wol bersikap seakan-akan teringat jawaban Seul itu (karena sebelumnya Wol pernah menanyakan hal itu berkali-kali) tapi ia terus bertanya kapan Seul mulai hidup dengan shaman Jang, sebelum atau sesudah Wol terkena shinbyeong.

Seul berkata bukankah ia sudah pernah berkata, waktu itu ia dijual ke majikan lain lalu ia melarikan diri dan bertemu dengan shaman Jang dan Wol.

“Seul,” panggil Wol tajam, “Mengapa kau berbohong padaku?”

“Ya?” tanya Seul kaget.

“Aku melihatmu dengan jelas ketika aku dikeluarkan dari kuburan. Kau ada di sana melihatku.”

Seul terpana.

Yeaaayy…Wol beneran ingat semuanya^^

MP-00017 MP-00020

Profesor melapor pada Ibu Suri Yoon mengenai Wol. Ibu Suri terkejut saat tahu Wol selamat. Na Dae-gil berkata Wol masih tetap waras setelah Wol menerima roh hantu itu dengan tubuhnya. Ini pertama kalinya ia melihat hal seperti itu.

Ibu Suri Yoon pikir kekuatan shaman Wol luar biasa. Jika tidak terjadi ini dan itu (Hwon dan Yang Myung), pasti akan sangat berguna menaruh Wol di sisinya. Sayang sekali kekuatan Wol harus disia-siakan. Ia bertanya apakah Wol sudah dikirim ke Hwal In Seol. Na jadi gelagapan.

“Sebenarnya….itu….”

Na menceritakan apa yang dikatakan Wol setelah Na menemukannya dalam keadaan hidup. Wol berkata karena ia menerima perintah untuk menerima roh itu dengan tubuhnya, roh itu menjadi marah. Jika ia tidak segera melepaskan kemarahan roh itu maka bukan hanya dirinya tapi semua orang yang terlibat dalam upaya pengusiran roh istana Bulan Perak, akan menghadapi kemarahan roh itu. Karena itu ia meminta waktu untuk berdoa di Seongsucheong demi menenangkan roh di dalam dirinya. (Wow….ternyata ingatan ada hubungannya dengan kepandaian dan keberanian ya. Begitu ingatan Wol kembali ia langsung menjadi gadis yang berani dan cerdas lagi^^)

Ibu Suri tampaknya tidak setuju Na membiarkan Wol kembali ke Seongsucheong. Tapi Na berkata mereka harus membiarkan Wol melakukan itu karena Wol menjadi orang yang berbeda sejak semalam. Jika mereka memancing kemarahan seorang shaman yang menerima roh dalam tubuhnya maka bencana akan datang pada orang itu bahkan sampai keturunan ketiga. Ibu Suri khawatir Wol melarikan diri tapi Na berkata ia sudah menempatkan seorang penjaga untuk mengawasi Wol. Ibu Suri memerintahkan Na untuk membereskan semuanya dengan baik. Ia tidak mau ada masalah.

MP-00041 MP-00045

Seul menangis meminta maaf pada Wol. Wol berkata ia tidak punya waktu untuk itu sekarang. Ia ingin Seul mengatakan semua yang Seul ketahui. Ia bertanya apa yang shaman Jang katakan hingga Seul menutup mulutnya selama 8 tahun.

Seul menceritakan apa yang diberitahukan shaman Jang kepadanya. Untuk menyelamatkan Yeon-woo dari shinbyeong, maka shaman Jang dan ayah Yeon-woo memberinya obat. Agar mereka bisa menggali kubur Yeon-woo untuk menyelamatkannya.

“Untuk menyelamatkanku mereka memberiku obat?”

Seul berkata mereka tidak punya pilihan selain menyembunyikan penyakit shinbyeong yang diderita Yeon-woo karena akan bahaya jika Puteri Mahkota diketahui menderita penyakit itu (dianggap sebagai kejahatan terbesar). Untuk menyembunyikan itu mereka terpaksa menghilangkan Yeon-woo dari dunia. Wol bertanya apakah itu artinya ayahnya mengetahui kalau ia masih hidup. Seul mengiyakan (sebenarnya ayah Yeon-woo tidak tahu tapi shaman Jang yang membohongi Seul dengan berkata ayah Yeon-woo mengetahuinya).

Seul berkata ayah Yeon-woo tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan Yeon-woo dan keluarganya selain mengorbankan Yeon-woo. Dan mereka tidak bisa memberitahu siapapun kalau Yeon-woo masih hidup. Yeon-woo berkata kalau begitu ia memang menderita shinbyeong.

“Itu juga yang hamba tahu, tapi….”

“Tapi?”

“Seperti apa yang Nona katakan dan apa yang hamba rasakan, rasanya tidak seperti kekuatan shaman. Jadi hamba bertanya padanya (shaman Jang). Ia bilang kekuatan Nona belum sepenuhnya berkembang jadi shinbyeong itu tidak terlalu berpengaruh pada Nona dan hanya menyebabkan hilangnya ingatan.”

Dengan marah Wol berkata setidaknya keluarganya harus diberi tahu jika ia masih hidup. Seul berkata shaman Jang mengatakan jika mereka memberitahu keluarga Yeon-woo maka hidup Yeon-woo akan berada dalam bahaya.

“jka keluargaku diberitahu mengenai keadaanku maka hidupku dalam bahaya?”

MP-00062 MP-00053

Seul berkata ia juga meragukannya tapi berkali-kali juga shaman Jang melarangnya tahu lebih banyak. Karena satu-satunya cara Yeon-woo dapat hidup adalah dengan tidak diketahui siapapun. Shaman Jang berkata jika Seul ingin melindungi Yeon-woo maka Seul harus menutup mulutnya.

“Tapi Seul, apa kau tidak berpikir hal itu aneh?”

“Apa?”

Wol berkata ia tidak ingat pernah menjalani ritual akhir untuk menjadi seorang shaman (biasanya setelah seseorang mengalami shinbyeong, seseorang akan menjalani ritual naerimgut untuk menyembuhkan penyakit ini sekaligus mengesahkan seorang shaman baru). Tanpa ritual itu seseorang belum bisa disebut seorang shaman. Tapi jika Wol belum menerima ritual itu mengapa shaman Jang membiarkannya menjadi jimat di Seongsucheong. Bahkan menjadikannya sebuah jimat dan ditempatkan di istana. Maksud Wol adalah mengapa shaman Jang sejauh itu menyembunyikan jati diri Wol hingga berani menipu istana.

Otak Wol bekerja cepat. Ia memiliki banyak pertanyaan mengenai masa lalunya. Wol tahu shaman Jang adalah kepala shaman 8 tahun yang lalu dan berada di bawah kekuasaan Ibu Suri Yoon (yang jelas tidak menyukainya). Bukankah aneh, mengapa ia tiba-tiba menderita penyakit shinbyeong saat ia menjadi Puteri Mahkota. Dan dari semua orang, mengapa shaman kepala Seongsucheong yang menyelamatkannya. Apa yang dikiranya kemampuan shaman ternyata kilasan ingatan masa lalunya. Tapi jika ia sebenarnya tidak menderita shinbyeong lalu apa penyakitnya? Dan mengapa shaman Jang menyelamatkannya? Bagaimana jika ia sebenarnya tidak menderita shinbyeong?

Seul tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu dan menyarankan agar Wol bertanya langsung pada shaman Jang. Tapi Wol menolak, ia tidak bisa mempercayai siapapun saat ini. Ia tidak boleh bertindak gegabah sampai ia mengetahui siapa musuhnya.

MP-00070 MP-00071

Kasim Hyung pergi ke Seongsucheong mencari shaman Jang sesutai perintah Hwon. Shaman yang menyambutnya berkata shaman Jang sedang pergi ke gunung untuk berdoa. Kasim Hyung bertanya berapa lama shaman Jang pergi.

Kasim Hyung melapor pada Hwon bahwa shaman Jang pergi berdoa di gunung dan ia tidak akan kembali dalam beberapa hari. Hwon berpikir ini bukanlah suatu kebetulan. Shaman Jang meninggalkan Seongsucheong untuk menghindarinya.

MP-00073 MP-00077

Untuk menenangkan pikirannya, Hwon memutuskan berjalan-jalan mencari udara segar. Ketika Hwon keluar, ia berpapasan dengan Bo-kyung dan rombongannya.

Bo-kyung menyapanya dengan ramah dan bertanya Hwon hendak ke mana. Hwon berkata ia hendak mencari udara segar, lalu ia berjalan meninggalkan Bo-kyung.

Bo-kyung menawari Hwon untuk minum teh bersama di istananya. Tanpa menoleh pada Bo-kyung, Hwon menjawab dengan dingin kalau ia baru saja minum teh. Bo-kyung terdiam karena kecewa.

MP-00086 MP-00088

Mungkin Hwon ingat kalau Bo-kyung juga menderita, akhirnya ia menoleh dan bertanya apakah Bo-kyung mau berjalan-jalan bersamanya. Tentu saja wajah Bo-kyung langsung ceria. Kasim Hyung tersenyum.

MP-00089 MP-00090

Mereka berjalan beriringan. Bo-kyung berusaha mengajak Hwon mengobrol. Ia berkata hari ini rasanya musim semi sudah tiba. Ia menanyakan pendapat Hwon. Tapi Hwon tidak mendengar perkataan Bo-kyung. Perhatian dan pikirannya tertuju pada Istana Bulan Perak yang mereka lewati.

“Yang Mulia. Yang Mulia,” panggil Bo-kyung.

Hwon tersadar dan menoleh. Ia bertanya apa yang baru saja Bo-kyung katakan.

“Aku akan menunggu.”

“Menunggu apa?”

“Sampai Yang Mulia melihatku. Tidak peduli berapa lama, aku akan menunggu. Aku tidak akan memaksa Yang Mulia melupakan anak itu (Yeon-woo). Kudengar Raja adalah matahari dan Ratu adalah bulan. Sama seperti bulan dan matahari berada pada tempatnya masing-masing jika Yang Mulia mencariku, di manapun itu, aku akan berada di sana.”

MP-00099 MP-00104

Tapi perkataan Bo-kyung malah mengingatkan Hwon akan perkataannya sendiri pada Yeon-woo ketika ia memberikan binyeo bulan memeluk matahari pada Yeon-woo. Saat itu Yeon-woo yang terbaring sakit bertanya benda apakah itu. Hwon menjawab itu adalah bulan memeluk matahari.

Dan binyeo itu sekarang berada di tangan Wol. Ia ingat perkataan Hwon padanya 8 tahun yang lalu.

MP-00111 MP-00112

“Matahari adalah Raja dan Ratu adalah bulan. Binyeo phoenix ini melambangkan bulan putih (bulatan putih di atas kepala phoenix) memeluk matahari (bulatan merah) yang membara. Karena itu kunamai bulan memeluk matahari.”

Wol menangis mengingat perkataan Hwon dan memeluk binyeo itu erat-erat di dadanya. Waktu itu Hwon berkata satu-satunya Ratu dalam hati Hwon adalah Yeon-woo.

MP-00113 MP-00116

Hwon pun teringat pada perkataannya itu dan ia membayangkan Wol berdiri di hadapannya. Sebagai Ratu dan mengenakan binyeo bulan memeluk matahari. Hwon tersenyum sedih. (astaga…walau ini cuma bayangan Hwon tapi rasanya nyesek di hati)

MP-00125MP-00130

Bo-kyung bingung melihat tatapan Hwon padanya. Mungkin ia mengira Hwon tersenyum padanya karena perkataannya barusan.

Wol menghapus air matanya dan membungkus binyeo itu kembali ketika mendengar suara Seul. Seul masuk dengan mengenakan hanbok (bukan baju pendekar seperti biasanya). Wol berkata jika Seul berpakaian seperti ini, ia benar-benar seorang gadis. Seul berkata sejak kapan ia menjadi seorang pria. Wol menyuruh Seul datang ke Hwal In Seol setelah melakukan tugas yang ia perintahkan.

 MP-00137 MP-00139

Woon membubarkan para pengawal yang menjaga kediaman Yang Myung. Yang Myung dengan sinis bertanya apakah artinya ia sudah bebas sekarang. Woon berkata Hwon telah meyakinkan para menteri untuk melepaskan Yang Myung dari tahanan rumah. Masih tetap sinis, Yang Myung berkata kalau seorang Raja begitu hebat. Lalu ia masuk ke dalam rumah.

Woon mengikutinya dengan khawatir. Yang Myung telah mengepak barangnya dan bersiap pergi. Woon berkata Yang Myung hendak pergi ke mana. Ia berkata Yang Myung tidak boleh ke sana.

“Memangnya kau pikir aku hendak ke mana hingga kau menahanku?”

“Bukankah Tuan akan pergi ke Hwal In Seol?”

Yang Myung tersenyum sinis, teman lama memang berbeda (Woon mengerti jalan pikiran Yang Myung bahkan sebelum Yang Myung mengatakannya). Ia bertanya mengapa ia tidak boleh pergi, apakah karena Wol milik Raja? Yang Myung berkata jika Wol adalah Heo Yeon-woo maka ia adalah milik Hwon tapi karena ia adalah shaman Wol maka semuanya jadi berbeda.

Ia berkata Hwon menyukai Wol karena mirip Yeon-woo, sedangkan ia tidak. Ia hanya menyukai shaman Wol. Ia berkata bukankah lebih baik Wol bersamanya daripada bersama Hwon? (karena Hwon adalah raja yang tidak boleh bersama seorang shaman).

Won masih mencoba menghentikan Yang Myung tapi Yang Myung menepis tangan Woon. Woon mengingatkan bahwa Woon masih seorang pangeran. Yang Myung berkata menjadi seorang pangeran adalah menyusahkan. Ia bisa membuang statusnya kapan saja. Ia memiliki kebebasan itu sedangkan Hwon tidak. Woon membiarkan Yang Myung pergi.

MP-00154 MP-00159

Yang Myung pergi ke Hwal In-seol. Ia menemui petugas di sana (Hwal In Seol adalah tempat perawatan orang-orang miskin yang menderita penyakit). Ia bertanya bagaimana bisa setelah 4 hari berlalu mereka masih belum menemukan Wol. Walau Wol adalah seorang kriminal tetap saja mereka harus mencarinya. Petugas itu berkata apakah mereka harus mencari ke seluruh pelosok negeri hanya untuk mencari seorang shaman pezina yang melarikan diri? Yang Myung kesal mendengarnya. Petugas itu berkata Wol hilang saat dalam perjalanan menuju Hwal In-seol jadi yang bertanggungjawab seharusnya pengawal yang menjaga Wol. Mengapa harus ia yang bertanggung jawab padahal ia tidak melakukan kesalahan.

Tiba-tiba seorang pria menerobos masuk. Ia memohon bantuan petugas karena puterinya sedang sekarat. Tapi petugas menyuruh pria itu menunggu tabib datang. Ayah yang sedang panik itu berkata tabib sudah lama tidak datang ke sini jadi ia mohon agar petugas memanggil tabib lain atau puterinya akan mati. Petugas itu berkata jika si ayah punya uang panggillah tabib itu sendiri. Yang Myung terkejut melihat perlakuan si petugas pada ayah yang malang itu. Ia berteriak apakah petugas itu tidak malu bersikap seperti itu saat ada orang yang sekarat. Bukannya sadar, petugas itu malah mengusir Yang Myung pergi.

Yang Myung tidak bisa mengatakan siapa dirinya sebenarnya karena hal ini malah akan membahayakan dirinya dan Wol.

MP-00160 MP-00177

Wol dibawa ke Hwal In Seol. Dalam perjalanan ia kembali mendapat cacian dan hinaan dari para penduduk yang mengira ia seorang pezina. Tapi Wol jauh lebih tegar dari pertama kali ia datang. Ketika ia memasuki Hwal In Seol, ia terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya,.

Orang miskin dan sakit bergelimpangan di mana-mana. Tubuh mereka terbalut pakaian yang lusuh dan kotor. Luka-luka mereka yang berdarah dibiarkan terbuka. Bukan hanya orang dewasa yang sakit bahkan banyak anak-anak di tempat itu yang tidak terurus dan kelaparan. Hati Wol terenyuh.

MP-00190 MP-00193

Wol dimasukkan ke dalam sebuah kamar berisi orang-orang sakit. Di ujung kamar ia melihat ada sedikit keributan. Yang Myung duduk di ujung kamar itu sambil memegangi seorang anak kecil yang sakit kolera. Yang Myung menyuruh ayah anak itu membawa air garam dan jahe. Mereka harus membuat anak itu muntah.

Saat ia mengangkat kepalanya, ia melihat Wol. Wol tertegun melihat Yang Myung. Ini pertama kalinya Wol melihat Yang Myung setelah ia ingat semuanya.

MP-00203 MP-00204

Air garam dan jahe sudah dibawakan. Masalahnya adalah bagaimana agar anak itu mau minum. Yang Myung memegangi mangkuk berisi obat itu sementara perawat memegangi anak yang sakit. Anak itu terus meronta hingga Yang Myung kesulitan menyuapkan obat padanya. Yang Myung berteriak pada Wol.

“Apa yang sedang kau lakukan dan bukannya membantu!”

Wol segera menghampiri dan menutup hidup anak itu agar anak itu mau minum (istilah kerennya sih : dicekokin).

Berhasil! Anak itu muntah…ke pakaian Yang Myung. Tapi Yang Myung tidak terganggu atau merasa jijik dengan itu. Apalagi setelah melihat ayah anak itu menangis lega sambil memeluk puterinya. Yang Myung tersenyum pada Wol.

MP-00208 MP-00218

Yang Myung sedang makan malam ketika Wol masuk membawakan pakaian Yang Myung yang telah selesai dicuci. Wol bertanya sejak kapan Yang Yung mempelajari ilmu pengobatan. Yang Myung berkata ia dinasihati gurunya (ayah Yeon-woo) untuk mengingat beberapa buku pengobatan agar bisa menyelamatkan orang. Karena itu ia dan teman-teman sekelasnya memiliki pengetahuan medis.

Mendengar Yang Myung menyebut ayahnya, Wol merasa sedih. Ia berkata guru Yang Myung pastilah orang yang baik. Yang Myung berkata ia orang yang baik dan sulit menemukan orang sepertinya di dunia ini. Ia tidak mengenal kedekatan dengan ayahnya sendiri tapi gurunya bersikap sebagai ayah sekaligus sebagai gurunya yang mengajarkan segala hal padanya, memperlakukannya sebagai keluarga, dan bukan hanya padanya, gurunya selalu memperlakukan semua orang sederajat. Wol berusaha menahan tangisnya. Poor Wol, ia pasti sangat merindukan ayahnya T_T

MP-00229 MP-00236

Wol mengantar Yang Myung ke gerbang Hwal In Seol. Wol berkata hari ini Yang Myung telah membantu banyak orang. Yang Myung berkata ia senang bisa bertemu Wol kembali. Ia tahu begitu banyak penderitaan Wol yang tidak bisa diungkapkan tapi ia berterima kasih karena Wol tetap hidup.

Yang Myung meminta Wol tidak khawatir. Ia tidak akan datang lagi. Ia hanya khawatir mendengar Wol hilang jadi ia datang. Sekarang karena ia sudah tahu Wol hidup dan aman, juga karena sudah melihat wajah jelek Wol (ini adalah perkataan yang biasa diucapkan Yang Myung pada Yeon-woo), maka semuanya baik-baik saja. Ia meminta Wol menjaga diri baik-baik lalu berbalik pergi.

MP-00248 MP-00249

Tapi para perawat memanggilnya. Kepala perawat berkata Yang Myung telah sangat membantu mereka hari ini. Ia bertanya apakah Yang Myung bisa datang lagi.

Ia berkata mereka kekurangan tabib. Mereka semua meminta bantuan Yang Myung. Yang Myung mengangkat bahu, “Hah…benar-benar…Kemanapun aku pergi aku tidak bisa menghilangkan popularitasku. Apa yang harus kulakukan?”

Melihat senyum Yang Myung yang ceria, Wol berkata dalam hatinya, ”Pangeran Yang Myung selalu sama seperti biasanya. Sikap cerianya selalu cocok untuknya.”

Diam-diam Woon memperhatikan mereka. Mau tak mau ia tersenyum melihat sahabatnya.

MP-00251 MP-00259

Keesokan harinya Woon melapor pada Hwon. Sambil membalik-balik laporan di atas mejanya, Hwon bertanya apakah Wol baik-baik saja. Woon berkata Wol baik-baik saja. Hwon bertanya apakah luka-luka Wol telah pulih seluruhnya. Woon berkata ia melihat Wol telah bertahan dengan baik.

Lalu Hwon menanyakan keadaan Yang Myung. Woon terdiam. Hwon bertanya apakah Woon tidak pergi ke kediaman Yang Myung. Woon berkata Yang Myung baik-baik saja.

Hwon menutup buku laporannya. “Woon-ah, apa ada yang kausembunyikan dariku? Kau selalu gagal dalam berbohong. Walau kau berbohong untuk menjaga perasaanku tapi matamu mengkhianatimu.“

Woon tak bisa berkata apapun.

Hwon bertanya apakah saat ini Yang Myung sedang bersama Wol. Woon menutup mulutnya rapat-rapat. Tapi Hwon tahu perkiraannya benar.

MP-00271 MP-00280

Woon keluar dari kediaman Hwon dan berpapasan dengan Hong Gyu-tae. Mereka saling mengangguk memberi hormat. Setelah Hong masuk ke kediaman Hwon, Woon merasa ada seseorang yang mengawasi mereka. Si menteri penjilat.

MP-00287 MP-00289

Menteri penjilat melapor pada Yoon dan rekan-rekannya. Ia bertanya-tanya apa sebabnya Hwon menemui petugas Euigeumbu, tIdak mungkin Hong dipanggil untuk menjadi pengawal. Pasti ada sesuatu yang mencurigakan.

Mereka berpikir Hwon hendak menyelidiki kematian mantan kasim kepala. Mereka merasa aneh mengapa Hwon menyerahkan tugas itu pada Hong yang petugas Euigeumbu dan bukannya pada departemen hukum. Biasanya Euigeumbu menangani pelanggaran pada 3 Prinsip dan 5 Kebajikan. Pasti ada suatu rahasia.

Mereka tahu Hwon tadinya hendak berbicara dengan mantan kasim kepala itu. dan mantan kasim bunuh diri sebelum menemui Hwon. Menteri penjilat berpikir ini ada hubungannya dengan dana kerajaan. Dan jika ada hubungannya dengan dana kerajaan makan Euigeumbu yang ditugaskan. Tapi seorang menteri berkata penyelidikan mengenai dana hanyalah alasan yang dibuat Hwon.

Yoon menyadari Hwon sedang menyelidiki peristiwa 8 tahun yang lalu. Seorang menteri berkata Hwon sepertinya diam-diam sedang menyelidiki sesuatu. Yoon berkata mereka harus memata-matai gerak gerik Hong.

MP-00291 MP-00295

Hong melapor pada Hwon. Ia berkata sulit menemukan orang yang terkait peristiwa itu karena sudah lama sekali. Ia bertanya apakah Hwon teringat seseorang yang bisa ia tanyai.

Hwon memerintahkan Hong mencari dayang No (dayang yang ditugaskan mendidik Yeon-woo menjadi Puteri Mahkota). Dayang itu ada saat Yeon-woo sakit jadi ia mungkin mengetahui sesuatu. Ia menyuruh Hong menanyakan peristiwa detil pada malam puteri mahkota mendadak sakit. Hwon berkata Yeom telah kembali. Jika ada yang aneh, Hong harus segera menghentikan penyelidikannya (Hwon khawatir nyawa Yeom dalam bahaya).

Woon masuk dan memberi tahu ada pergerakan dari Yoon. Hwon bertanya apakah Hong mendengarnya. Hwon meminta Hong berhati-hati dengan orang di sekitarnya. Hong berkata ia juga seorang pengawal. Walau ia tidak sehebat Woon tapi ia bisa menjaga dirinya sendiri.

MP-00304MP-00302 

Ternyata Wol telah mengambil langkah terlebih dahulu. Tugas yang diberikannya pada Seul sama seperti tugas yang diberikan Hwon pada Hong. Seul pergi menemui dayang No.

Dayang No berkata Yeon-woo adalah puteri mahkota yang sangat cantik dan cerdas. Ia masih ingat saat Yeon-woo meninggalkan istana, Yeon-woo dan Hwon saat itu menangis dan saling bertatapan. Semua itu masih jelas dalam bayangannya.

Seul bertanya apakah ada hal yang tidak biasanya. Apakah makanan yang disajikan berbeda atau ada orang lain yang datang menjenguk. Dayang No berkata satu-satunya hal yang ia ingat adalah puteri Min-hwa datang ke kediaman Yeon-woo. Yeon-woo adalah teman belajat Puteri jadi dayang No pikir Puteri datang untuk mengunjungi Yeon-woo. Seul bertanya apakah Min-hwa mengunjungi Yeon-woo pada malam itu. Tidak, jawab dayang. Tapi puteri seperti sedang banyak pikiran. Puteri Min-hwa tidak masuk ke dalam kediaman Yeon-woo. Ia bahkan tidak menanyakan kesehatan Yeon-woo dan langsung pergi.

MP-00308 MP-00314

Hong menuju kediaman dayang Yeon-woo. Ia sempat berpapasan dengan Seul di jalan. Namun mereka tidak saling mengenal. Hong menemukan rumah dayang itu tapi ia curiga karena pintunya terbuka.

Ia masuk ke dalam dan tiba-tiba diserang seorang pria berpakaian hitam. Ia berhasil menjatuhkan pria itu. Seorang pria berpakaian hitam lain keluar dari jendela rumah dayang Yeon-woo dan melarikan diri. Ketika Hong hendak mengejar pria itu, pria yang satu lagi ikut melarikan diri. Hong masuk ke dalam rumah dan menemukan dayang tua itu telah mati dengan leher teriris.

MP-00320 MP-00323

Hwon memukul meja dengan marah. Satu nyawa lagi telah hilang, Hong meminta maaf karena tidak bisa menjalankan perintah Hwon (tidak berhasil menanyai dayang Yeon-woo). Hwon berkata itu bukan kesalahan Hong bahkan sekarang hidup Hong pun dalam bahaya. Dan itu adalah kesalahannya, menaruh semua orang dalam bahaya. Hong meminta Hwon untuk tidak menyalahkan diri sendiri.

Hwon berkata jika Hong hendak berhenti dari tugas ini, jangan ragu untuk mengatakannya., ia akan mengabulkannya Hong berkata hidupnya sudah ia serahkan untuk Hwon jadi ia tidak akan berhenti walau hidupnya dalam bahaya. Hwon melihat Hong dengan tatapan terima kasih. Ia tidak akan melupakan kesetiaan Hong padanya.

Hwon berkata semakin dalam mereka menyelidiki, musuh semakin merasa terdesak. Ini adalah suatu bukti, saksi hidup dalam peristiwa 8 tahun lalu adalah musuh mereka.

MP-00334 MP-00335

Hwon berpapasan dengan Yoon. Hwon bertanya apakah Yoon menemukan apa yang ia cari di perpustakaan. Yoon berkata ia menemukan sebuah buku yang menarik. Hwon bertanya apa isi dari buku itu. Yoon menceritakan sebuah puisi.

“Jangan terlalu merasa benar ketika sudah menemukan kebenaran. Jangan terlalu menutupi ketika sudah menemukan kejelasan. Itu adalah kebajikan.”

“Bersikaplah bijak dan tidak mencari kesalahan orang lain. Bersikap benar tapi tidak menuduh. Ini adalah sifat yang baik,“ ujar Hwon mengambil makna dari puisi Yoon.

Dalam hatinya Hwon bertanya apakah Yoon memintanya untuk menutupi dan berhenti menyelidikinya. Sementara Yoon dalam hatinya bertanya apakah Hwon mengerti pesan apa yang hendak disampaikannya. Keduanya bertukar senyum.

Hwon berkata walau itu adalah hal yang baik tapi tidak mengoreksi kesalahan orang lain dan tetap menutupinya, bagaimana bisa disebut kebaikan? Tugas seorang bangsawan adalah tetap waspada dan tidak berdiam diri dan juga mencari kebenaran. Itu adalah kebajikan. Yoon berkata walau begitu jika seseorang bertindak tanpa berpikir panjang, sudah pasti itu adalah tanda ketidakdewasaan. Dan jika timbul kekacauan politik, siapakah yang akan bertanggung jawab? Dalam hatinya Yoon berkata jika Hwon tidak berhenti sampai di sini maka akan semakin berbahaya bagi Hwon.

MP-00346 MP-00347

Seul pergi ke Hwal In Seol dan melapor pada Wol. Seul bertanya apakah Wol ingat kunjungan Min-hwa pada malam Yeon-woo mendadak sakit. Tapi Wol tidak ingat. Seorang perawat masuk dan memberi perintah pada Wol untuk mengambil obat. Perawat itu tampaknya tidak suka pada Wol. Setelah perawat itu pergi, Seul menawarkan diri untuk melakukan tugas itu tapi Wol berkata Seul harus pergi ke suatu tempat bersamanya.

Mereka pergi ke makam ayah Yeon-woo. Yeon-woo memberi penghormatan pada ayahnya. Penghormatan yang seharusnya ia lakukan bertahun-tahun lalu. Wol tak bisa menahan kesedihannya. Ia membungkuk dan menangis.

“Ayah… ini Yeon-woo…”

MP-00357 MP-00361

Ia ingat ayahnya yang selalu mendukungnya. Saat ia memberi jawaban pada Raja Seongjo, ayahnya mengangguk memberi semangat. Lalu ayahnya dengan bangga berkata kalau Yeon-woo lebih pintar dari profesor manapun di dunia ini. Ia juga ingat saat ia berada dalam pelukan ayahnya ketika ia sakit. Bagaimana ia berkata ia senang mencium aroma kakaknya dalam pelukan ayahnya. Lalu ia ingat kesedihan ayahnya saat ayahnya memberinya obat dan menyuruhnya tidur. Wol terus menangis memanggil ayahnya.

MP-00363  MP-00372

Ibu Yeon-woo, Yeom, Min-hwa, dan para pelayan berjalan mendaki bukit. Min-hwa tampaknya kesulitan dan terpeleset. Yeom menghampirinya dan bertanya apakah Min-hwa baik-baik saja. Min-hwa senang dengan perhatian Yeom. Yeom berkata seharusnya Min-hwa tinggal di rumah saja karena perjalanannya terlalu sukar. Tapi Min-hwa berkata ia yang bersikeras ingin ikut. Karena mereka akan pergi menemui ayah mereka maka ini sama sekali bukan penderitaan.

Yeom tersenyum dan berkata ia harus belajar banyak dari Min-hwa. Min-hwa kebingungan. Yeom berkata Min-hwa selalu ceria dan memiliki keahlian untuk membuat semua orang di sekitarnya ceria kembali. Ia beterima kasih pada Min-hwa.

Min-hwa protes Yeom melakukannya lagi. Bukankah ia sudah bilang di antara suami istri tidak perlu mengatakan terima kasih. Yeom mengulurkan tangan untuk membantu Min-hwa berjalan. Tapi Min-hwa tidak menyambut uluran tangan suaminya. Ia meminta Yeom membantu ibunya saja, sejak ibunya kembali dari tabib (ketika melihat Wol), ia selalu bersedih setiap hari. Yeom tersentuh melihat perhatian Min-hwa pada ibunya.

MP-00387 MP-00388

Mereka tiba di kuburan ayah Yeon-woo. Ibu Yeon-woo menyentuh makam suaminya dengan penuh kerinduan. Yeom melihat sisa –sisa pembakaran dupa dan berkata seseorang baru saja datang dan pergi karena harumnya dupa belum hilang. Min-hwa menebak Yang Myung yang datang. Ia lalu membantu para pelayan.

Yeom mendekati ibunya. Ibu Yeon-woo mengatakan rahasia yang selama ini disimpannya. Ia berkata ayah Yeom tidak mati karena sakit. Ibu Yeon-woo terduduk di tanah. Ia berkata ayah Yeon-woo membunuh dirinya sendiri. Yeom terpukul mendengar hal itu.

MP-00400MP-00402

Ibu Yeon-woo bercerita, setelah Yeon-woo pergi, ayah Yeon-woo berkata ia yang telah membuat Yeon-woo mati dan menyalahkan dirinya sendiri. Karena itu penyakitnya bertambah parah. Setelah Yeom menikah dengan Puteri Min-hwa, sepertinya semua keinginannya telah terkabul. Lambat laun ia bertambah sakit dan melepaskan hidupnya. Kesedihan setelah mengantar kematian anakanya, membuat hati ayah Yeon-woo hancur karena kesedihan yang mendalam. Min-hwa yang mendengar perkataan ibu mertuanya sangat shock dan menangis.

Ibu Yeon-woo menangis pilu. Ia berkata tidak ada seorang pun tahu bagaimana sedihnya perasaan ayah Yeon-woo saat itu.

“Apakah Tuan baik-baik saja?” tanyanya pada suaminya. Ia bercerita belum lama ini ia melihat seorang gadis yang sama persis dengan Yeon-woo.

“Tidak mungkin itu dia, bukan? Semua orang mencacinya , meludahinya, dan melemparinya. Yeon-woo kita tidak akan menjalani hidup menyedihkan seperti itu bukan? Tolong katakan bukan dia. Yeon-woo kita tenang di sisimu (di surga), bukan?” Ibu Yeon-woo menangis. Yeom dan Min-hwa menangis bersamanya.

MP-00422 MP-00423

Di luar tembok makam, Wol dan Seul menangis dengan menutup mulut mereka agar suara tangisan mereka tidak terdengar. Wol sangat sedih mendengar perkataan ibunya dan juga ia sedih tidak bisa menemui mereka.

Wol dan Seul berjalan pulang. Wol terus menangis.

“Ini karena aku. Karenaku, ayahku meninggal. Waktu itu aku terlalu muda dan berpikir jika aku mati maka aku bisa menyelamatkan semua orang. Aku seharusnya memohon untuk tetap hidup.”

Seul berkata belum terlambat untuk mengatakan pada orang lain kalau ia masih hidup, setidaknya pada ibunya. Tapi Wol menggeleng. Seul juga selama ini menutup mulutnya untuk melindungi Wol dan keluarganya. Ia juga sama. Ia yakin ada konspirasi di balik kematiannya. Jadi sekarang masih ada ada kemungkina Hwon dan keluarganya berada dalam bahaya. Sampai semua kebenaran terungkap, Heo Yeon-woo harus tetap mati, ujarnya penuh tekad.

MP-00441 MP-00452

Bo-kyung tampaknya sudah lebih ceria. Ia berjalan melewati rombongan beberapa shaman. Ia bertanya apakah mereka shaman dari Seongsucheong, mengapa mereka ke istana. Mereka menjawab ada yang mendengar suara tangisan dari Istana Bulan Perak jadi mereka diperintahkan Ibu Suri Yoon untuk menggantung beberapa jimat. Bo-kyung memuji mereka lalu berjalan pergi.

Tapi ia melihat shaman yang dilihatnya sebagai jimat Hwon. Jimat malam pernikahan. Ia menghentikan mereka dan menghampiri gadis itu. Ia bertanya dengan marah mengapa dia ada di sini padahal seharusnya ia berada di Hwal In SEol. Shaman itu ketakutan dan menjelaskan jimat yang dikirim Ke Hwal In seol bukan dirinya tapi jimat penyerap penyakit.

Bo-kyung masih tak percaya. Shaman itu berkata ia ditugaskan menjadi jimat malam pernikahan sedangkan shaman yang menyerap penyakit sekarang berada di Hwal In Seol, shaman Wol. Bo-kyung tertegun.

MP-00461 MP-00467

Ia pergi ke kediamannya dan memerintahkan dayangnya membawa shaman Wol dari Hwal In Seol untuk menemuinya. Tidak boleh ada seorang pun yang tahu mengenai hal ini.

Wol kembali ke Hwal In Seol dengan wajah murung. Tiba-tiba sepotong kayu melayang ke arahnya. Dengan sigap ia menangkapnya. Yang Myung mendekati Wol dan mengacungkan sebuah tongkat. Ia berkata karena Wol telah menangkap “belalang” (sepotong kayu yang ditangkap Wol) tim mereka maka Wol adalah musuhnya sekarang.

MP-00479 MP-00483

Wol tidak menghiraukan perkataan Yang Myung dan berjalan pergi. Yang Myung mengomel Wol tidak mendengar perkataannya. Ia memberi isyarat pada anak-anak. Anak-anak di Hwal In Seol mengerubungi Wol dan mengajaknya bermain. Wol tak berdaya melihat keceriaan para anak-anak itu.

Yang Myung menghampiri Wol dan menyerahkan tongkat itu sekali lagi. Wol menyambut tongkat itu dan mereka mulai bermain.Permainanya adalah permainan melepar sepotong kayu dengan menggunakan tongkat. Jika kayu itu berhasil di tangkap lawan maka pelemparnya yang kalah.

MP-00508 MP-00511

Mereka bermain dengan gembira. Awalnya Wol menang tapi lama-kelamaan ia terus kalah. Yang Myung menghukumnya dengan menjetikkan jari di dahi Yeon-woo. Yeon-woo mengaduh dan mengacungkan tongkat seakan hendak memukul Yang Myung.

MP-00517 MP-00518

Yang Myung mengambil tongakt itu karena sekarang gilirannya melempar. Tapi Wol tidak mau melepas tongkatnya. Maka merekapun berebut tongkat itu seperti anak kecil. Mereka tertawa gembira. Ups…seseorang melihat kegembiraan itu dengan hati pedih. Hwon.

Yang Myung menyadari kedatangan Hwon sedangkan Wol tidak. Yang Myung langsung menatap tajam ke arah adiknya. Wol melihat perubahan ekspresi wajah Yang Myung, ia menoleh ke arah pandangan Yang Myung tapi Yang Myung cepat-cepat menariknya dan mendekapnya hingga Wol tidak bisa melihat Hwon.

MP-00524 MP-00530

Hwon terpaku. Yang Myung menatap Hwon dengan pandangan menantang. Wol meronta dan bertanya mengapa Yang Myung bersikap demikian. Woon menatap Hwon dengan khawatir. Untunglah Hwon bisa mengendalikan perasaannya dan berbalik pergi.

MP-00537MP-00539

Setelah Hwon hilang dari pandangan, Yang Myung melepaskan pelukannya. Ia beralasan ia menangkap Wol karena ia pikir Wol akan jatuh. Ia tidak maksud lain jadi Wol harap memakluminya. Namun ekspresi Yang Myung tidak ceria seperti sebelumnya. Hal ini membuat Wol bingung. 

Woon mengkhawatirkan Hwon yang berdiam diri sepanjang perjalanan. Ia memanggil Hwon. Tapi Hwon dengan tegang memerintahkan agar Woon tidak berkata sepatahkatapun.

 MP-00551 MP-00555

Hari menjelang malam ketika anak-anak pulang. Yang Myung bertanya apakah Wol sudah baik-baik saja sekarang. Ia bertanaya apa yang Wol pikirkan hingga wajah Wol begitu murung tadi. Wol bertanya apakah itu sebabnya Yang Myung mengajaknya bermain.

Yang Myung berkata bermain bersama anak-anak yang polos dapat membuat seseorang melupakan semua kesedihan. Wol berterima kasih pada Yang Myung. Perasaannya lebih baik sekarang.

“Bukan karena bermain dengan orang sekeren aku?”

Wol tersenyum geli.

Dalam hatinya Yang Myung berkata karena Wol seorang shaman semuanya terasa lebih baik, setidaknya ia bisa berada di sisi Wol dan melihat senyumnya.

Yang Myung memungut sebuah batu dan bertanya-tanya apa yang akan mereka mainkan dengan batu itu besok. Wol meminta batu itu.

“Mengapa? Agar kau bisa berlatih lebih dulu?” tuduh Yang Myung bercanda.

Wol berkata batu itu terlalu cantik untuk dimainkan. Ia ingin menggunakan batu itu untuk menyimpan kekhawatirannya. Yang Myung membersihkan batu itu dan memberikannya pada Wol.

Seorang perawat memanggil Wol. Wol pamit pada Yang Myung dan pergi.

MP-00562 MP-00564

Shaman Jang kembali ke Seongsucheong. Para shaman berbaris menyambutnya. Shaman Jang bertanya pada seorang shaman apakah ada yang terjadi saat ia pergi. Shaman itu berkata shaman Jang diperintahkan menemui Hown jika sudah kembali ke istana. Shaman Jang berkata ia akan menemui Hwon besok.

Janshil menyambutnya. Seul berdiri di belakang Janshil. Degan gembira Janshil berkata pada shaman Jang kalau sEul berpakaian sebagai seorang gadis. Shaman Jang memperhatikan Seul. Walau ia sedikit terkejut tapi ia tahu ini berarti Wol sudah ingat semuanya (karena Seul kembali menjadi gadis pelayan, seperti ketika ia menjadi gadis pelayan Yeon-woo). Shaman Jang tidak berkata apapun dan berjalan masuk.

MP-00574 MP-00575

Wol berjalan ke halaman di mana banyak batu ditumpukkan. Ia memegang batu pemberian Yang Myung dan memejamkan matanya.

“Ayah, sampai aku mengetahui segalanya, aku akan mengubur semua kesedihan dan kekhawatiranku di sini untuk sementara. Setiap langkah yang akan diambil puterimu, kumohon Ayah, jagalah aku.”

Ia menempatkan batu Yang Myung di atas tumpukkan batu itu.

Seorang wanita menghampirinya dan bertanya apakah ia shaman yang bernama Wol. Wol mengiyakan, dan bertanya siapa dia. Wanita itu berkata Ratu ingin bertemu dengan Wol. Wol terkejut.

MP-00577 MP-00579

Yang Myung berjalan pulang. Ia teringat pada kata-kata Wol bahwa batu itu akan ia gunakan untuk menyimpan kekhawatirannya. Yang Myung teringat pada batu yang ia berikan pada Yeon-woo 8 tahun yang lalu. Ia sadar Wol menamai batu itu sama persis dengan batu yang ia berikan pada Yeon-woo. Lalu ia ingat raksi Wol saat Yang Myung menjentikkan jari di dahinya. Reaksi Wol sama persis dengan reaksi Yeon-woo. Yang Myung seakan menyadari sesuatu.

MP-00590 MP-00591

“Kakak,” seseorang memanggilnya.

Yang Myung menoleh dan melihat Hwon.

Mereka minum bersama. Suasana tegang meliputi keduanya. Hwon bertanya mengapa Yang Myung begitu gegabah. Yang Myung pura-pura tidak mengerti apa yang dimaksud Hwon. Hwon bertanya bagaimana bisa Yang Myung begitu terang-terangan sering mengunjungi Hwal In Seol. Yang Myung berkata ia tidak sering ke sana, ia ke sana tiap hari.

“Wanita dalam hatiku berada dalam kesulitan, bagaimana bisa seseorang disebut pria jika ia hanya berdiam diri dan berpura-pura tidak mengetahuinya?” Yang Myung menyindir Hwon.

“Kakak,” sahut Hwon.

Ynag Myung berkata bukankah ia sudah pernah mengatakan kpada Hwon kalau ia tidak peduli dengan statusnya dan siap untuk melepasnya kapan saja.

“Apa kakak akan menghiraukan perintahku untuk tidak mendekatinya?”

“Yang Mulia!”

“Kakak!”

MP-00594 MP-00601

Bo-kyung kembali ke kebiasaannya. Menggigiti kuku. Ia gugup menanti kedatangan Wol. Dayang memberitahukan kedatangan Wol. Wol berjalan masuk. Bo-kyung berusaha bersikap penuh wibawa dengan tidak melihat Wol.

MP-00603MP-00605  

Dayang menyuruh Wol memberi hormat pada Ratu. Wol memberi hormat. Bo-kyung melihat Wol, siap untuk melampiaskan kemarahannya. Tapi ketika Wol mengangkat wajahnya, Bo-kyung tersentak dan melihat Wol dengan ngeri. Sementara Wol dengan tenang tersenyum menatap Bo-kyung. You go, girl!!!

MP-00613MP-00615 

Komentar:

Aku benar-benar suka dengan Wol sekarang. Ia bukan lagi Wol yang selama ini terkesan lugu dan cengeng. Aku suka ia melangkah mendahului orang lain. Yoon mungkin tahu Hwon sedang menyelidiki kematian Yeon-woo tapi ia tidak akan menduga sama sekali kalau Yeon-woo sedang menyelidiki kematiannya sendiri.

Sebaliknya, aku tidak suka dengan Hwon dan Yang Myung dalam episode ini. Menurutku jika mereka benar-benar menyukai Wol, seharusnya mereka menghargai perasaan Wol. Seharusnya mereka membiarkan Wol yang memilih. Yang Myung mendekap Wol agar tidak melihat Hwon. Aku yakin ia tidak memiliki kepercayaan diri. Ia takut Wol akan menghampiri Hwon. Ia takut Wol akan seperti Yeon-woo.

MP-00534 MP-00531

Sedangkan Hwon, aku tidak suka ia menggunakan perintah kerajaan untuk menjauhkan Yang Myung dari Wol. Ia menjauhkan Wol darinya tapi ia juga tidak memperbolehkan Wol dengan orang lain?

Mungkin Hwon sedang melindungi Yang Myung dan Wol dengan melakukan hal ini. Tapi jika ia tidak memberitahukan maksudnya pada Yang Myung, bagaimana bisa Yang Myung mengerti?

Aku kasihan pada Woon. Ia terjepit di antara Yang Myung dan Hwon. Namun aku salut. Ia benar-benar sahabat yang baik bagi keduanya. Sayang, Yang Myung dan Hwon malah sibuk dengan perasaan mereka dan tidak memperhatikan keadaan orang-orang di sekeliling mereka.

MP-00147MP-00540 

Satu hal yang menarik dari persaingan Yang Myung dan Hwon adalah Yang Myung berkata Yeon-woo adalah milik Hwon (karena sudah terpilih sebagai Puteri Mahkota) sedangkan Wol tidak. Ia menegaskan ia melihat Wol sebagai Wol sedangkan Hwon hanya melihat kemiripan Wol dengan Yeon-woo. Namun kenyataannya Wol memang Yeon-woo. Apa yang akan terjadi jika Yang Myung tahu Wol adalah Yeon-woo? Apakah itu berarti ia akan melepaskannya?

Catatan Fanny:

Aku tahu menjelang episode-episode terakhir drama ini, rasa penasaran semakin meningkat. Menanggapi permintaan agar aku membuat sinopsis lebih cepat, aku minta maaf saat ini aku belum bisa.

Alasannya:

1. Waktu tayang. Di Korea drama ini ditayangkan hari Rabu dan Kamis malam. Untuk episode Rabu, videonya baru ada kamis siang. Dan aku juga harus menunggu subtitlenya untuk membuat sinopsis.

2. Aku ingin membuat sinopsis dengan ciri khasku. Aku tidak mau membuat sinopsis berdasarkan sudut pandang pembuat sinopsis lain walau mereka menjadi sumbernya. Oleh karena itu aku selalu membuat sinopsis sambil menonton. Dengan demikian aku mengetahui tiap ekspresi dan gerak tubuh tokoh saat sedang berbicara. Baru aku bisa mendapat feel-nya, dan itulah yang ingin kusampaikan pada pembaca sinopsisku. Namun hal itu tentu memakan waktu lebih lama.

3. Aku juga tidak mau membuat sinopsis terburu-buru hinggal alurnya tidak bisa dimengerti jadi aku berkali-kali mengedit sinopsis agar ceritanya lebih berkesinambungan. Mudah-mudahan aku berhasil.

3. Membuat sinopsis adalah hobi. Jadi aku membuatnya saat aku senggang. Keluarga tentu saja menjadi prioritas utamaku. Karena itu waktu untuk membuat sinopsis cukup terbatas.

Aku harap teman-teman bisa memaklumi. Namun aku mengerti teman-teman juga kesulitan jika harus bolak-balik membuka blogku untuk menunggu sinopsis terbaru diposting. Karena itu aku mencoba memberi jadwal perkiraan kapan sinopsisku diposting.

Untuk episode ganjil, paling cepat aku bisa memposting hari Jumat sore.

Untuk episode genap, paling cepat aku posting Senin sore.

Kuharap, dengan pemberitahuan ini, kita sama-sama bisa lebih merasa nyaman dan saling mengerti^^ Terima kasih untuk pengertiannya, love you all =)

34 komentar:

  1. gumawo noona. akhirnya keluar juga.
    ok deh aku akan setia menunggu sinopsis mba.hehe
    thx 4 ur hard work. really good sinopsis.;)

    BalasHapus
  2. Fanny kapan saja seluangnya waktu hehe.... aku belum nonton episode ini (belum Download juga sih hehe)

    BalasHapus
  3. gumawo,, aku salah satu pembaca setia sinopsismu ^-^

    BalasHapus
  4. gumawo.. akhirny sinopsis ke - 15 ny muncul juga.. hhee.. selalu setia menunggu kelanjutannya ^^..

    BalasHapus
  5. hohoho komentar terakhirny hampir sama dengan apa yg q rasakan...Yang Myung-gun menyukai Wol sebagai shaman Wol tp nanti klo sudah terungkap mungkin akan ada kaitannya dg dia harus melepas Wol untuk Hwon... karna Heo Yeon woo adalah milik Hwon *abaikan

    Tetap semangattt...

    BalasHapus
  6. HUFFFF, bener tuh mba, bolak balik tiap ngenet, g bakal ketinggalan buka blog ini. skarang malah sambil menunggu TMTETS, sabmbil baca2 sinopsis yang dah dibuat mb fanny. :D . TQ atas kerja kerasnya, :D

    BalasHapus
  7. mbak fanny,,, semangat terus,,,

    kejahatan harus cepat terungkap,,,

    BalasHapus
  8. Semangat mbak fanny..walau lama pasti tetep bakal kutunggu kok..Soalnya sinopsisnya mbak fanny yang paling mantap.. =D. Hwaiting...!

    BalasHapus
  9. kapanpun sinopsisnya keluar q pasti baca postingan mbak Fanny ^_^

    ohya aku minta izin nge link sinopsisnya ya mbak...

    di tunggu episode 16nya...

    BalasHapus
  10. Makasi mbak fanny.. nunggu sinopsis eps 16 :D

    BalasHapus
  11. udah baca di blok lain tp gag puas (bahasanya berat euy) , kalo g baca disini,, heheh,, :D

    cayoo mbak fanny di tunggu eps. 16 nyaa^^

    BalasHapus
  12. Setuju sama Mbak Fanny, aku lebih suka sinop yang gak asal translate dari sinop berbahasa Inggris (lirik DB, Hehe). Tetep semangat mbak, aku akan selalu setia menunggo. Hoho... ^_^

    Btw, denger2 baju Queen-nya Wol harganya lebih mahal dari baju Hwon. Mantap! Emang cantik banget bajunya. Ditambah yang make juga cantik, tambah manis deh lihatnya. ^_^

    BalasHapus
  13. mianhe baru baca,,
    gomawo jg wt sinopnya,
    aku lebih paham kok unn baca sinop di sini, soalnya alurnya bisa kumengerti, trus feel.nya dapet ^^b

    Aku setia menunggu sinopnya,
    Gomawo unn
    Hwaiting! ^^

    BalasHapus
  14. gumawo unnie fanny,,, :) aq tunggu episode 16 nya,,
    unnie fanny semoga ga bosen ya bikin sinopnya,, hheee,,
    gpp qo unnie,, aq ngerti menulis sinopsis itu terkadang ribet,,,
    unnie makasih udah share link buat nontonnya,,
    kalo ada waktu share link buat downloand lagunya ya, hhee
    unnie fanny kalo nulis sinopsis keren deh,, aq jadi ngerti jalan cerita,,,
    unnie fanny fighting,,,,:)

    BalasHapus
  15. yap aq suju dg mb fanny n aq setia aja nunggu sinop dr mbnya... soalnya lebih bisa ngrasain feel nya n bisa ngrasain meski ini sinopsis tapi tetep kerasa hidup kok...
    so semangat terus ya mb..
    n q rasa pembaca laen bisa juga mahamin yah...
    lam kenal ya mb..

    BalasHapus
  16. n aq juga ngebukanya blog ini nggu hari selasanya.. n kalo ga sabtu ya minggu begitu...
    so gogogo mb fanny...
    tetep semangat yah..

    BalasHapus
  17. kemaren kemaren si aq slalu buka aja tiap kali pegang compt. tapi lama lama jadi nyadar n aq liat tanggal postingn tiap sinopsis.. ternyata kalo g sabtu ya minggu..
    jadi aq mikir mgkin hari"itu baru keluar..
    but thank u so much ya mb...

    BalasHapus
  18. wah..wah..pembaca blog mbak Fanny pd stia nunggu sinopsis mbak Fanny kluar,sama aku juga mskipun udh baca diblog lain bahkan udah nntn dramanya ttp aja ngrasa kurang klo blm baca siniopsis diblog mbak Fanny,ditambah catatan dri mbak Fanny mkin stia&sbar nunggu sinopsisnya kluar,so...ttp semangt mbak krena ada kita2 yg stia nunggu sinopsismu,Love u too..^_^

    BalasHapus
  19. Setuju buat semua yang koment. Klo boleh tau kak fanny donlod subtitle indonya dimana? selain darksmurf. klo didarksmurf hrus pnya id soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku donlod yang english di darksmurf. ngga susah kok bikin id-nya^^

      Hapus
  20. ayooo kk Fanny lanjut lg nulis sinopsisny...
    di tunggu loh yaaa.... ^^

    BalasHapus
  21. walaupun unnie fanny postingnya akhir minggu,, tapi kalau ada kesempatan aq selalu buka blog ini,, karena aq suka liat priviewnya,, hhe,,, :)

    BalasHapus
  22. karena inet yang sering lelet, makannya aku suka baca sinopsisnya walau udah ada video bersub nya... suka komen penulis di akhir sinopsis... ditunggu sinopsis selanjutnya yaa...

    BalasHapus
  23. aku suka sinopsisx mba fanny,aku slalu nunggu komen2x mba fanny,jd ngerasa nonton beneran ^^

    BalasHapus
  24. wuah tambah seru aj, ganbatte mb fanny . . . adududuh, dari nyasar eh jatuh cinta sama blog ini, kekeke

    BalasHapus
  25. Mba Fanny DAEBAK ^^
    Ga heran, banyak yang betah di sini, hehe...

    Mau YM ngapain kek, Choena is still the best, qiqiqi... *Tetep :P

    BalasHapus
  26. Yang penting ttp bikin sinopsisnya sampai tamat ya, jgn berhenti di tengah jalan ...

    BalasHapus
  27. lov u FuLl eon
    Thanks yach,,, udh mau sabar menghadapi keluhan2 para Reader..

    Semangat yachhhhh

    BalasHapus
  28. @all: terima kasih untuk dukungan dan semangatnya^^

    BalasHapus
  29. jadi terakhir yang koment......

    BalasHapus
  30. mbak fanny terima kasih...semoga tulisannya memberi kebahagiaan bagi semua.

    BalasHapus
  31. makasih ya mba fanny buat sinopsisnya,, meskipun aku belum nonton, tapi aku serasa nonton lewat sinopsis yg mba buat,,

    semangat terus :D

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)