Senin, 20 Februari 2012

Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 14

MP-00578 

Di dalam penjara, Wol menjahit tanda “pezina” pada pakaiannya (seperti di film “The Scarlet Letter”). Ia dianggap tidak bersalah atas tuduhan membuat guna-guna pada malam pernikahan Raja tapi bersalah karena telah menggoda Pangeran Yang Myung dengan menggunakan kekuatannya. Hukuman bagi Wol adalah diasingkan ke Hwal In Seol (fasilitas untuk penderita wabah penyakit) dan merawat orang sakit. Ia dilarang menggunakan kekuatan shamannya dan akan diawasi oleh Euigeumbu.

MP-00001 MP-00004

Ibu Suri Yoon dan Hwon minum teh bersama. Ibu Suri Yoon berkata teh kulit jeruk yang diseduhnya berkhasiat untuk menjaga tubuh tetap hangat.

“Aku juga pernah mendengarnya. Semakin lama teh ini, khasiatnya semakin bagus. Bukankah ini sama seperti Ibu Suri?” ujar Hwon penuh arti.

“Walau aku telah hidup lama, kekuatanku belum memudar. Walau aku tahu Yang Mulia tidak bersungguh-sungguh mengatakannya, aku tetap merasa senang,” sahut Ibu Suri Yoon.

Hwon berkata ia mengatakannya bukan untuk menyenangkan Ibu Suri. Dengan kekuasaannya, Ibu Suri telah melindungi martabat Hwon sebagai Raja. Ibu Suri berkata kalau begitu Hwon berhutang budi padanya. Hwon membenarkan. Ibu Suri Yoon berkata akan tiba saatnya ia akan meminta Hwon mendengarkan permintaannya dan Hwon harus mengabulkannya (untuk membalas budi).

Tentu saja, jawab Hwon. Ibu Suri tersenyum puas. Dalam pembicaraan ini aku merasa Hwon bagai orang yang kalah. Ia tak berdaya menentang Ibu Suri karena Wol dan Yang Myung berada di tangan Ibu Suri.

MP-00013 MP-00012

Dalam rapat istana, mereka membicarakan gerhana matahari yang akan datang. Para menteri menyarankan Hwon berhati-hati dan menjalankan upacara Gusik (upacara yang diadakan saat gerhana matahari). Hwon berkata ia telah memerintahkan departemen astrologi untuk mempersiapkannya.

Seorang menteri berkata sejak jaman dulu gerhana matahari dilambangkans ebagai hukuman langit bagi Raja (matahari) karena telah melakukan kesalahan. Ia berkata sebaiknya Hwon merendahkan hati dalam menginstropeksi diri dan berhati-hati dalam bertindak maupun berbicara. Menteri yang lain berkata gerhana matahari sama seperti bencana alam. Sebuah kekuatan jahat menutupi matahari sehinga matahari menghilang. Ini pertanda langit memperingatkan Hwon.

Lalu menteri penjilat mulai menyinggung soal Wol. Ia berkata menyimpan seorang shaman yang menggunakan guna-guna telah membuat Hwon bingung. Hwon sebaiknya mendengarkan nasihat para menteri dan menginstropeksi diri. Para menteri membungkuk meminta Hwon menginstropeksi diri.

MP-00021 MP-00031

Yoon angkat bicara. Ia berkata jika seorang penguasa tidak menguasai hatinya naka ia akan gagal dalam tugasnya. Hal ni akan membawa bencana lebih besar. Ia menasihati Hwon agar memperkuat kekuatan politiknya. Hwon berkata ia menyadari bencana alam adalah akibat kegagalannya menjalankan tugas. Ia akan menginstropeksi diri. Kasim Hyung melihat Hwon dengan sedih. Ia tahu saat ini Hwon sedang dipermalukan oleh para menteri namun Hwon tidak bisa berbuat apa-apa selain menekan perasaannya.

Yoon tersenyum. Ia berkata Wol akan dipindahtugaskan dan dikirim keluar Hanyang sebelum gerhana matahari. Ia juga menyarankan Hwon menghukum Pangeran Yang Myung yang telah menodai reputasi keluarga kerajaan. Kali ini Hwon tidak bisa menahannya lagi.

Ia berkata Yang Myung terbukti tidak bersalah (karena Wol yang mengaku telah memikat Yang Myung) jadi mengapa ia harus dihukum. Yoon berkata sebaiknya Yang Myung diberi tahanan rumah selama beberapa hari untuk mencehgal hal yang tidak diinginkan (melarikan Wol mungkin?). Bahkan seorang Menteri telah mengirim orang ke kediaman Yang Yung untuk mencegah Yang Myung keluar dari rumah. Hwon tidak bisa bicara apa-apa lagi.

MP-00036 MP-00037

Saat Yang Myung melangkahkan kaki keluar dari rumahnya. Para pengawal menghadangnya. Ia sangat marah, apa mereka mau mati. Pengawal itu berkata ini adalah perintah kerajaan. O-ow… Yang Myung mengira Hwon lah yang menahannya di dalam rumah. Yang Myung memukul meja dengan kesal, “Apakah penderitaan dengan menjadi saudaramu belum cukup hingga kakiku juga harus diikat?”

MP-00041 MP-00045

Para menteri minum-minum membicarakan sidang hari itu. Mereka berkata wajah Hwon dalam sidang tadi seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan di hadapan para orang tuanya. Sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun. Grrrr….pengen jambak-jambak rambut nih ~,~

Menteri arsip berkata Hwon sebenarnya tahu maksud dari perkataan para menteri di sidang namun tidak bisa berbuat apa-apa (dengan kata lain Hwon harus menurut pada keinginan para menteri jika tidak ingin Wol dan Yang Yung celaka). Yoon berkatamereka harus menggunakan momentum ini untuk penyerangan lebih alnjut. Mereka tidak bisa membiarkan Hwon seliar dan sebebas dulu.

Sementara itu menteri penjilat tidak berkonsentasi mendengarkan pembicaraan rekan-rekannya. Ia tak bisa berhenti memikirkan Wol yang kecantikannya bahkan menutupi matahari. Ia berpikir apakah ada cara untuk membuat Wol berada di sisinya.

MP-00048 MP-00049

Wol terbangun dari tidurnya. Ia melihat Hwon berdiri di luar selnya. Melihat Wol dengan sedih. Wol menunduk melihat dirinya yang mengenakan pakaian penuh noda darah. Hwon meihat tanda “pezina” yang telah terjahit di pakaian Wol. Ia menatap Wol.

“Yang Mulia, mengapa Yang Mulia datang ke tempat hina ini?” tanya Wol.

MP-00058 MP-00060

“Hanya untuk bertanya satu hal dan menjawab satu hal. Apa kau akan menjawab lebih dulu atau mendengarkan jawabanku lebih dulu?”

“Dapatkah hamba mendengar jawaban Yang Mulia lebih dulu?”

“Aku pernah berkata, sebelum aku mengetahui perasaanku, kau tidak boleh pergi dari pendanganku. Apa kau ingat? Aku sudah menemukan jawabannya. Kau benar. Aku bukan melihatmu tapi melihatnya (Yeon-woo) melalui dirimu. Jadi sekarang kau boleh menjauh dariku,” kata Hwon dengan suara tercekat.

Wol menahan tangisnya. Ia berterima kasih atas persetujuan Hwon.

“Sekarang giliranmu untuk menjawab.”

“Silakan bertanya.”

“Apakah ada kata-kata terakhir yang ingin kauucapkan padaku?” tanya Hwon pelan.

“Tidak ada, “ jawab Wol sambil tersenyum. Hwon berkata Wol boleh memarahinya. Tapi Wol berkata ia tidak marah sama sekali.

MP-00086 MP-00087

Hwon berjalan lunglai keluar dari Euigeumbu (bahkan cara jalannya mirip seperti Hwon muda waktu mengetahui kematian Yeon-woo…ckckck…ngga bosen-bosennya aku memperhatikan kedua pemeran Hwon ini).

Hwon menghampiri Woon yang sudah menunggunya. Woon melihat ekspresi Hwon dan memanggilnya dengan khawatir. Begitu melihat Woon, Hwon tidak tahan lagi. Ia menangis sambil berpegangan pada pundak Woon.

“Ia mengeluarkan kata-kata yang hangat untuk menghburku dan aku bahkan tidak bisa mengucapkan satu patah katapun.”

“Tapi Yang Mulia selalu melindunginya di dalam hati Yang Mulia,” kata Woon.

“Aku melukainya begitu dalam. Dapatkah ini disebut melindunginya?”

MP-00092 MP-00103

Wol duduk merenung di dalam selnya. Ia berkata semua ini adalah hal yang harus ia lewati. Dalam hatinya ia meminta Hwon menguatkan hati. Wol menangis.

MP-00111 MP-00115

Yoon dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Ia masih tak bisa mengenyahkan pikiran bahwa ia pernah melihat Wol. Ia teringat tatapan Wol padanya sat Wol disiksa dan menyangkal semua tuduhan. Lalu ia teringat Ah-ri. Ia ingat Ah-ri berkata bulan menjadi saksi perbuatan jahat Yoon pada Pangeran Uisung. Dan suatu hari nanti bulan akan menghabisi hidup Yoon yang menyedihkan. Yoon melihat bulan di langit.

MP-00122 MP-00126

Bo-kyung sedang bersiap-siap tidur ketika ia kembali mendengar suara tangisan. Ia bertanya pada dayangnya apakah ia mendengar suara tangisan yang aneh. Dayang itu berkata mengapa Bo-kyung selalu seperti ini. Ini artinya Bo-kyung hampir tiap hari mendengar suara tangisan.

Bo-kyung mulai ketakutan. Apakagi ketika tiba-tiba ia melihat wajah Yeon-woo dalam cermin. Ia memegangi kepalanya dan menutup matanya rapat-rapat.

MP-00139 MP-00140

Ibu Suri Yoon juga mendengar suara tangisan namun dayangnya tidak mendengar apapun. Ibu Suri tertegun. Ia yakin suara tangisan itu datang dari Istana Bulan Perak (kediaman Yeon-woo).

Shaman Jang sedang berjalan ketika ia tiba-tiba merasakan sesuatu. “Takdir telah diputuskan oleh manusia, namun langit berkehendak meneruskan takdir itu. Setelah perubahan di langit (mungkin maskudnya setelah gerhana), semuanya akan kembali seperti semula. Angin kencang dan hujan darah akan datang. Tidak ada yang bisa menghindarinya,” ujarnya dalam hati.

MP-00151 MP-00157

Puteri Min-hwa juga tidak bisa tidur malam itu. Ia memegangi selimutnya erat-erat. Ia teringat tabib yang berkata seorang pria datang menanyakan Yeon-woo.. Min-hwa menangis. Ia ingat 8 tahun lalu neneknya berkata Min-hwa akan mendapatkan apa yang Min-hwa inginkan setelah ritual mengguna-guna Yeon-woo. Min-hwa dicekam perasaan bersalah dan takut. Ia menutupi kepalanya dengan selimut.

Puteri Min-hwa akhirnya tertidur. Namun keesokan paginya ia sulit dibangunkan. Puteri Min-hwa akhirnya bisa dibangunkan setelah dayangnya menyebut Yeom. Min-hwa berpikir telah terjadi sesuatu pada Yeom. Dayangnya menenangkan, Yeom telah pulang. Ia segera kembali begitu mendengar kabar Hwon sakit keras. Min-hwa segera bangkit berdiri. Dayangnya menghalanginya. Walau mereka suami istri namun ada etika-etika tertentu yang harus dipenuhi sebelum bertemu. Hmmm….ruwet juga ya^^

MP-00162 MP-00169

Yeom sedang berpakaian ketika Min-hwa membuka pintu. Yeom terkejut. Min-hwa berlari dan memeluk suaminya dair belakang.

Min-hwa berkata ia sangat merindukan Yeom. Mendengar itu Yeom tersentuh dan berbalik memeluk Min-hwa. Min-hwa menangis. Min-hwa begitu merasa bersalah sehingga ia takut terjadi sesuatu pada Yeom sebagai hukumannya.

MP-00176 MP-00186

Ibu Suri Yoon memanggil Na Dae-gil mengenai rumor terdengarnya suara tangisan dari istana Bulan Perak. Na Dae-gil berkata mungkin itu karena akan terjadi gerhana. Tapi Ibu Suri Yoon tidak percaya. Terjadinya gerhana sudah diprediksi jauh sebelumnya jadi bagaimana bisa kedua hal itu berhubungan.

Na Dae-gil berkata saat gerhana, energi Yang matahari ditutup oleh energi Yin dari bulan. Akibatnya, orang-orang yang lemah akan merasa tak tenang.

“Benarkah begitu?” tanya Ibu Suri.

“Apakah mungkin Ibu Suri mendengar suara tangisan itu?” tanya Na.

Ibu Suri Yoon marah, apa ia orang yang lemah? Ia berkata ia hanya ingin menghilangkan rumor yang beredar. Na Dae-gil mengusulkan agar Ibu Suri Yoon menemui shaman Jang. Karena biasanya shaman yang berurusan dengan para roh.

Ibu Suri Yoon jelas menolak usul itu (ia masih takut dengan ancaman shaman Jang). Ia berkata jika Seongsucheong dan departemen astronomi bekerjasama maka akan memperburuk rumor. Orang akan berpikir benar-benar ada roh penasaran dalam istana itu. Ia memerintahkan Na Dae-gil mengurus masalah ini seorang diri. Na mengusulkan mengadakan ritual pada saat Hwon mengadakan gusik.

Ibu Suri bertanya apakah ritual itu akan mengenyahkan suara tangisan. Na berkata biasanya ritual itu diadakan untuk menenangkan roh. Masalahnya adalah apakah roh itu bersedia ditenangkan atau tidak. Tapi itu adalah tugas Seongsucheong, ujar Ibu Suri tidak setuju. Apakah tidak ada acara lain?

“I-itu..itu….ada sebuah cara rahasia,” jawab Na Dae-gil ragu-ragu.

Cara rahasia, tanya ibu Suri tertarik. Na Dae-gil terbata-bata menjelaskan.

MP-00198MP-00201 

Seul, Janshil, dan shaman Jang ingin menjenguk Wol tapi pengawal tidak mengijinkan mereka masuk. Seul memarahi mereka sementara Janshil memasang wajah memelas namun mereka tidak berhasil. Setelah shaman Jang menyogok dengan sejumlah uang baru pengawal memberi ijin. Namun hanya satu orang yang boleh masuk. Seul ingin masuk tapi shaman Jang menyuruhnya membawa Janshil kembali ke Seongsucheong.

Shaman Jang masuk dan terkejut melihat keadaan Wol. Dengan prihatin, ia menanyakan keadaan Wol. Wol meminta maaf karena telah membuat semua orang khawatir. Kau harus mengkhawatirkan dirimu sendiri saat ini, ujar shaman Jang gemas.

MP-00206 MP-00222

Shaman Jang menangis. Wol bertanya mengapa shaman Jang menangis. Selama ini ia tahu shaman Jang orang yang tegas dan tegar. Kuat menghadapi apapun. Mungkin baru kali ini ia melihat shaman Jang menangis.

“Dulu aku mempunyai seorang sahabat. Dia sangat baik dan tulus. Terakhir kali aku melihatnya adalah ketika ia berada dalam sel ini. Dan kata-kata terakhirnya padaku adalah kau. Ia memintaku melindungimu. Tak peduli apapun yang terjadi.”

Wol menangis, “Apakah….dia ibuku?”

Shaman Jang menggeleng. Shaman Jang berkata ia tidak memikirkannya baik-baik hingga bukannya melindungi Wol malah menyebabkan Wol berakhir di penjara. Wol berkata shaman Jang selalu melindunginya dengan hati-hati. Merawat seorang anak terbuang sebagai anak sendiri. Membesarkannya dan merawatnya sampai sekarang.

Wol bertanya apakah shaman Jang masih ingat. Ketika Wol tidak ingin menjadi shaman dan berusaha bunuh diri, ketika itu shaman Jang berkata jika dewa telah memilih Wol pasti ada alasan di balik itu. Ketika itu shaman Jang berkata, karena Wol bisa menanggung semua kesulitan maka ia terpilih. Wol berkata ia benar-benar menaruh perkataan itu dalam hatinya, dalam dunia ini tidak ada penderitaan yang tak ada artinya. Ia percaya ada arti di balik semua penderitaan yang harus ia lalui. Shaman Jang terharu mendenagr perkataan Wol.

Ia melepas jubahnya lalu berdiri dan membungkuk memberi penghormatan pada Wol. Sama seperti penghormatan yang ia berikan bila bertemu anggota kerajaan. Wol terkejut.

 MP-00240 MP-00238

Janshil dan Seul sudah tiba di Seongsucheong. Mereka melihat beberapa shaman menertawakan Wol. Mereka berkata beraninya Wol memikat Raja dan saudaranya sekaligus. Sebaiknya Wol mati saja, bayangkan harus membawa tanda “pezina” di pakaiannya dan dikirim ke Hwal In-seol. Hidup tidak lebih baik daripada mati.

Seul tak bisa menahan kemarahannya. Ia berteriak sambil menendang shaman itu hingga terjatuh ke tanah. Ia menghunus pedangnya, “Katakan sekali lagi dan lihat apakah aku berani membunuh seseorang hari ini!” Para shaman itu lari ketakutan.

MP-00244 MP-00252

“Nona (agasshi), mulai sekarang kau akan menghadapi lebih banyak kesulitan (cckckck…belum cukup sulit apa ya?),“ kata shaman Jang.

Wol bingung, mengapa Shaman Jang memanggilnya agasshi (ucapan sopan terhadap nona anak bangsawan). Biasanya shaman Jang memanggil Wol dengan sebutan agi (anak).

“Satu-satunya yang bisa mengerti. Satu-satunya yang bisa memilih. Hanyalah Nona seorang, Jadi jangan melihat keluar untuk mencari solusi. Tanyakan pada hati Nona sendiri.”

“Apa yang sebenarnya Ibu bicarakan?” tanya Wol kebingungan.

“Tak peduli seberapa berat kebenaran yang Nona hadapi, tolong ingat satu hal. Nona lebih kuat dari siapapun juga. Nona harus menggunakan hati Nona yang bijak untuk membuat pilihan yang benar. Tekad Nona yang kuat pasti akan membantu Nona melewati semua kesulitan ini.”

“Ibu angkat….”

Jadi Nona harus percaya pada diri Nona dan mengikuti takdir Nona.” Lalu shaman Jang melanjutkan dalam hatinya, “Satu hal lagi, jangan pernah maafkan aku.”

MP-00261 MP-00264

Ketika shaman Jang tiba di Seongsucheong, Seul sudah menunggunya. Shaman Jang berjalan melewatinya tapi Seul mendorongnya dan bertanya apakah shaman Jang akan diam saja melihat keadaan Wol. Shaman Jang menyuruh Seul menurunkan suaranya.

“Mengapa aku harus menurunkan suaraku? Selama ini aku percaya padamu dan mengikuti semua perintahmu. Kau bilang jika aku ingin melindungi Nona maka aku harus menutup mulutku dan itu yang selama ini kulakukan. Setiap kali Nona menanyakan masa lalunya, aku selalu berbohong dan berkata aku tidak tahu apa-apa. Jadi sekarang mengapa begini? Bagaimana bisa ia diasingkan?! Sudah cukup buruk ia harus hidup sebagai jimat, tapi sekarang ia akan dikirim ke tempat yang begitu hina. Mulai sekarang aku tidak bisa berada di sisinya dan melindunginya!” seru Seul marah.

Shaman Jang memejamkan matanya mendengar semua kemarahan Seul. Ia berkata semua ini adalah takdir Wol. Seul bertambah marah, bagaimana bisa shaman Jang berkata semudah itu.

“Walau semuanya berada dalam kegelapan namun di tengah-tengah tersembunyi bulan yang sinarnya tak bisa ditutupi. Sebelum ia bisa bersinar sendiri, kita hanya bisa menunggu.”

Seul bertanya apa arti semua perkataan shaman Jang. Ia meminta penjelasan.

“Tak lama lagi, kebenaran akan terungkap. Kita hanya bisa menunggu. Sekarang semuanya berada di tangan Nona,” kata shaman Jang.

MP-00267 MP-00268

Kasim Hyung memberitahu Hwon, dalam waktu setengah jam, Wol akan diikirim ke tempat pengasingan. Hwon hanya bisa terpekur tak berdaya.

“Yang Mulia, lebih baik hamba membuat boneka salju,” ujar kasim Hyung.

Hwon terkejut menatap kasim Hyung.

“Tapi…ini yang terakhir kalinya. Sebentar lagi musim semi dan salju akan mencair. Hamba akan mencari salju baru yang belum pernah diinjak orang. Ini terakhir kalinya hamba membuat boneka salju untuk Yang Mulai.”

Hwon terharu. Ia tersenyum terharu penuh ucapan terima kasih. Artinya kasim Hyung memberi kesempatan bagi Hwon untuk menyelinap keluar istana.

MP-00282 MP-00286

Wol dibawa pengawal untuk pergi ke tempat pengasingannya. Diam-diam Hwon dan Woon memperhatikan. Ketika Wol menoleh, mereka cepat-cepat bersembunyi. Woon kasihan melihat Hwon. Hmmm…sepertinya dalam drama ini Woon tidak menaruh hati pada Wol. Jika ia menyukai Wol maka ia akan sedih melihat Wol tapi Woon malah sedih saat melihat Hwon (jangan-jangan……hehehe^^). Perannya dalam drama ini benar-benar menjadi teman yang setia. And I like that^^

MP-00295 MP-00297

Bo-kyung meradang karena dayangnya menyuruh dayang mata-mata pergi tanpa melapor padanya. Dayangnya berpendapat Bo-kyung sebaiknya tidak mendengar laporan dayang mata-mata itu. Bo-kyung bersikeras ingin mengetahuinya. Dayang itu terpaksa memberitahu Bo-kyung kalau Hwon semalam berjalan-jalan keluar istana dan tiba-tiba menyuruh para dayangnya berhenti mengikutinya. Ia hanya memperbolehkan Woon yang mendampinginya. Lalu Hwon pergi ke Euigeumbu.

Bo-kyung tertawa tak percaya.

“Yang Mulia pasti ingin mengkonfirmasi identitas penjahat maka pergi kesana,” hibur dayangnya. Ia meminta Bo-kyung jangan marah.

Bo-kyung mengamuk melepar benda-benda di mejanya. Ia kembali melihat wajah Yeon-woo di dalam cerminnya. Bo-kyung berteriak histeris melemparkan benda-benda ke cermin itu hingga pecah. Belum cukup sampai di sana, ia mengambil cermin itu dan melemparnya. Tanpa ia sadari tangannya terluka pecahan cermin.

MP-00321 MP-00328

Dayang Bo-kyung berteriak panik melihat darah di tangan Bo-kyung dan berseru memanggil tabib. Hwon melihat tabib dan para perawat berjalan terburu-buru. Ia bertanya apa yan terjadi. Tabib itu hanya bisa berkata, “Yang Mulia Ratu…Yang Mulia Ratu.”

Bo-kyung tidak membiarkan seorangpun mendekatinya. Ia duduk gemetar ketakutan sambil menangis dengan tangan berlumuran darah. Hwon masuk ke dalam kamar Bo-kyung. Bo-kyung kaget melihat Hwon datang tapi ia memalingkan wajahnya.

MP-00349 MP-00353

Hwon menarik nafas panjang dan meminta perawat menyerahkan kain padanya. Hwon lalu mendekati Bo-kyung dan duduk di hadapannya. Ia meraih tangan Bo-kyung . Awalnya Bo-kyung bertahan tidak mau memberikan tangannya, tapi Hwon menariknya lebih keras dan mulai membalutnya.

“Apakah hanya hati Yang Mulia yang bisa terluka?” ujar Bo-kyung. Hwon hanya diam dan terus membalut.

“Apakah hatiku tidak ada artinya? Yang Mulia adalah cinta pertamaku,” kata Bo-kyung menatap Hwon. Hwon berhenti sesaat lalu kembali membalut. Mungkin ia baru menyadari perasaan Bo-kyung. Selama ini ia berpikir Bo-kyung adalah alat yang ditaruh Yoon di sisinya untuk mendapatkan kekuasaan lebih.

“Kehilangan orang yang kau cintai membawa begitu banyak kepedihan. Yang Mulia tahu hal itu lebih dari siapapun. Jadi mengapa Yang Mulia begitu kejam? Pengemis yang mengemis dimana-mana bahkan tidak merasakan sedikitpun penderitaan yang kurasakan,” kata Bo-kyung sambil menangis.

MP-00362 MP-00367

Hwon menatap Bo-kyung. Ia melihat penderitaan dan rasa sakit di mata Bo-kyung. Hwon pelan-pelan memeluk Bo-kyung. Maka tumpahlah semua kepedihan yang selama ini Bo-kyung rasakan. Ia menangis tersedu-sedu sambil memukuii punggung Hwon.

Dalam hatinya Hwon berkata, “Benar-benar kejam dan membuat banyak orang sedih, bukan? Aku, Ratu, kakak, dan anak itu….” Hwon memejamkan matanya.

MP-00375 MP-00377

Wol dibawa melewati kota. Para penduduk melemparinya dengan batu karena menganggap ia seorang pezina. Ny. Shin kebetulan melewati tempat itu dan sekilas melihat Wol.. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu dan berteriak-teriak menaggil, “Yeon-woo…Yeon-woo…”

Wol tidak mendengar teriakan ibunya. Ia sibuk menunduk untuk menghindari lemparan batu. Beberapa batu mengenai kepalanya hingga berdarah.

Ny. Shin berusaha menerobos kerumunan orang tapi malah terjatuh. Wol sudah dibawa melewati batas kota. Ny. Shin menangis memanggil nama puterinya.

MP-00386 MP-00392

Di tempat sepi, Wol diserahkan oleh petugas yang mengawalnya kepada petugas lain. Wol bingung, bukankah mereka akan pergi ke tempat pengasingannya.

Petugas yang lain menyerahkan sejumlah uang kepada petugas yang mengawal Wol. Petugas yang mengawal Wol berkata Wol mulai sekarang mengikuti petugas lain. Lalu mereka pergi meninggalkan Wol.

Wol menatap petugas yang menculiknya dan bertanya apakah mereka tidak takut telah melanggar perintah kerajaan. Petugas itu tersenyum sinis dan berkata mereka mengikuti perintah yang lebih menakutkan daripada hukum yang dikenal Wol.

 MP-00410 MP-00411

Yang Myung mendengar berita itu dari pelayannya. Pelayan itu telah diperintahkan Yang Myung untuk mencari kabar mengenai Wol di Hwal In-seol tapi Wol tidak pernah tiba di sana dan kabarnya Wol diculik di pertengahan jalan. Yang Myung tentu saja tak bisa tinggal diam.

Ia pergi keluar dan melihat Woon. Ia bertanya dengan nada tak bersahabat mengapa Woon datang ke rumahnya. Woon bertanya Yang Myung hendak ke mana. Woon sebenarnya tidak tahu Yang Myung hendak ke mana bahkan ia tidak tahu kalau Wol diculik di tengah perjalanan. Tapi Yang Myung sudah terlanjur berburuk sangka pada Hwon. Woon berkata Yang Myung masih dilarang keluar dari rumahnya sesuai perintah kerajaan jadi sebaiknya Yang Myung kembali masuk.

Dengan dingin Yang Myung bertanya apakah Woon datang sebagai kawan atau sebagai orang yang membawa perintah kerajaan. Woon memandang Yang Myung dengan sedih.

MP-00419 MP-00421

“Akhir-akhir ini aku bisa mendengar pedang ini menangis. Aku tidak tahu apakah karena terlalu lama dibiarkan tapi pedang ini menangis dengan penuh penderitaan. Itulah sebabnya aku khawatir aku kehilangan kendali saat memegang pedang ini,” kata Yang Myung mengeluarkan pedangnya.

‘Tuan,” Woon memperingatkan.

“Setelah aku bertukar jurus denganmu mungkin aku akan mengingat keahlian pedangku. Apa kau bersedia bertarung denganku? Tentu saja kau Woon yang melindungi yang Mulia. Kau tidak akan menghunus pedangmu tanpa perintah kerajaan.”

“Dibandingkan dengan kebaikan yang palsu, seringkali kebencian yang palsu lebih membahayakan,” ujar Woon.

MP-00424 MP-00427

Yang Myung tidak mau mendengar. Ia menghunus pedangnya ke arah Woon dan bertanya apakah Woon akan menunggu perintah kerajaan untuk bertarung dengannya.

Woon berjalan mundur. Yang Myung mulai menyerang Woon dan Woon hanya bergerak menghindar. Ia berkata pada Yang Myung menghunus pedang saat dipenuhi kemarahan adalah berbahaya tapi menghunus pedang karena cinta jauh lebih berbahaya.

Woon akhirnya mengeluarkan pedangnya dan menjatuhkan pedang Yang Myung. Ia bertanya sebenarnya Yang Myung marah kepada siapa.

MP-00430 MP-00432

“Jika aku tahu jawabannya mungkin aku tidak akan bertindak segila ini,” kata Yang Myung sedih.

Woon bertanya bagaimana bisa Yang Myung tidak mengerti pikiran Hwon. Yang Myung balik bertanya bagaimana bisa Woon tidak mengerti perasaan sahabatnya.

“Apakah kau akan melaporkan aku?” tanya Yang Myung.

“Apa maksud Tuan?”

“Menghunus pedang pada Woon yang menjaga nyawa Raja akan dianggap pemberontakan.”

“Hari ini di tempat ini tidak ada Woon yang seperti itu. Hanya ada teman dari persahabatan yang begitu dalam setelah bertahun-tahun,” sahut Woon.

Ia meninggalkan YangMyung dengan sedih. Mungkin kecewa karena Yang Myung tidak percaya pada ketulusan hatinya.

MP-00446 MP-00451

Menjelang malam, Wol tiba di tempat pengawal itu membawanya. Kasian ya berjalan seharian. Padahal kaki Wol kan luka karena dipukuli saat interogasi T_T

Wol terkejut karena pengawal itu membawanya kembali….ke istana. Na Dae-gil menyambutnya dan tersenyum.

MP-00459 MP-00460

Kilas balik percakapannya dengan Ibu Suri. Na Dae-gil mengusulkan menggunakan sebuah wadah spiritual. Wadah spiritual adalah seseorang yang akan menerima roh orang mati dalam tubuhnya. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh shaman yang berkekuatan besar. Dan ini adalah pengorbanan.

Caranya adalah dengan mengurung orang itu dengan hantu hingga hantu itu memasuki tubuh orang tersebut. Dan lagi hal ini sangat baik dilakukan saat terjadi gerhana. Karena energi matahari tertutup oleh energi bulan maka orang ini bisa dijadikan sebagai persembahan. Ibu Suii bertanya apakah tangisan di Istana Bulan Perak juga akan hilang.

Tentu saja, kata Na Dae-gil. Tapi shaman yang menjadi wadah hantu itu harus mengeluarkan rohnya sendiri dan menerima roh asing. Hal ini sangat berbahaya. Jika kemarahan hantu itu begitu besar, 90% kemungkinan roh shaman itu akan dimakan oleh hantu tesebut. Paling baik adalah shaman itu kehilangan identitasnya. Oleh karena itu tidak ada shaman yang bersedia melakukannya.

Ibu Suri berkata kebetulan ada orang yang tepat. Dan orang itu adalah Wol.

MP-00462 MP-00464

Wol dibawa masuk ke dalam kamar Yeon-woo di istana Bulan Perak. Na Dae-gil berkata istana itu istana terbuang. Tak peduli seberapa keras Wol berteriak tidak akan ada yang mendengar karena itu Wol sebaiknya tidak membuang-buang tenaganya, cukup melakukan tugas sebaik-baiknya.

Na Dae-gil mengunci Wol di kamar itu dan menghalangi pintu kamar dengan lemari-lemari. Lalu ia menempelkan sebuah jimat di depan pintu istana itu.

MP-00465 MP-00477

Na Dae-gil pergi menemui Ibu Suri. Ibu Suri bertanya apakah Na Dae-gil sudah menjelaskan pada Wol apa yang harus dilakukannya. Na berkata ia sudah memberi penjelasan sederhana dan menyuruh Wol menenangkan roh dalam istana itu. Ibu Suri berkata hal ini harus dirahasiakan. Terutama dari Hwon.

Ibu Suri tersenyum licik, Ia berkata Wol akan menjadi kartu As-nya. Jika Wol selamat, Wol akan dikirim kembali ke Hwal In-seol. Di masa depan, Wol mungkin berguna baginya.

MP-00480 MP-00481

Wol berusaha membuka pintu. Tapi tidak ada jalan keluar. Di dinding banyak ditempeli jimat. Di atas tempat tidur, tersampir pakaian merah (milik Yeon-wo). Hanya saja cara memasangkan pakaian itu yang bikin merinding.

Wol teringat perkataan para shaman saat mereka membicarakan rumor tangisan di istana Bulan Perak. Saat itu mereka bertanya-tanya apakah tangsian itu milik Puteri Mahkota Yeon-woo? Apakah Puteri Mahkota mengalami ketidakadilan? Puteri Mahkota Yeon-woo yang sehat tiba-tiba sakit. Banyak rumor yang berkata Puteri Yeon-woo dibunuh dan diracun.

“Roh yang harus ketenangkan adalah roh wanita Yang Mulia? “ Wol tersadar.

MP-00491 MP-00493

Keesokan paginya istana sibuk mempersiapkan upacara Gusik. Kepala Euigeumbu mengomel karena lagi-lagi Hong Gyu-tae absen dalam upacara pagi. Ia mencari-cari Hong dan menemukannya sedang berbaring memeluk mayat. Mayat pria lagi. Kepala Euigeumbu kaget, apakah Hong sudah gila.

Hong bertanya pada senionrya. apakah mungkin untuk mempertahankan temperatur tubuh mayat tetap hangat. Jika mayat dipeluk dalam waktu lama apakah mayat itu akan tetap bertemperatur sama seperti ketika ia masih hidup?

“Bagaimana bisa mayat bertemperatur sama dengan orang hidup?” ujar seniornya.

“Seandainya terjadi hal seperti itu?”

“Jika begitu, maka orang itu belum meninggal.”

MP-00497 MP-00510

Hong melaporkan penyelidikannya pada Hwon. Ia berkata tabib keluarga Heo tidak bisa menemukan penyakit Yeon-woo. Tabib itu juga tidak mengerti mengapa Yeon-woo menderita sakit di dadanya dan tidak bisa berbnafas. Dalam catatan kerajaan pun tidak dituliskan alasan penyakitnya.

“Mungin saja ia tidak sakit tapi dibunuh,” kata Hwon.

“Dalam catatan medis tidak ada tanda racun atau tanda-tanda dibunuh, “ jawab Hong.

Hwon bertanya apakah tidak ada hal aneh yang ditemukan. Hong berkata satu-satunya yang aneh adalah tubuh Yeon-woo masih terasa hangat bahkan setelah mati selama 2 jam. Tabib berkata saat itu sudah tidak ada denyut jantung.

“Tidak ada tanda pembununuhan dan tubuh tetap hangat 2 jam setelah kematian, “ pikir Hwon.

Hong berkata ia akan menyelidiki lebih lanjut dan melaporkannya.

Kasim Hyung masuk dan memberitahu kalau gerhana akan segera terjadi. Hwon sebaiknya berganti pakaian untuk upacara. Hwon memerintahkan Hong mengawasi ketat gerak gerik para menteri dan para pejabat istana lalu melaporkan padanya.

MP-00513 MP-00521

Wol bangun dan melihat Yeon-woo duduk membelakanginya. Wol duduk dan menyapa, “Kau datang.”

MP-00523 MP-00525

Hwon mengganti pakaiannya lalu memulai upacara. Para menteri dan para pejabat mengenakan pakaian putih sementara para pengawal pakaian hitam. Mungkin lambang Yin dan Yang kali ya^^ *sok tau*

MP-00534 MP-00537

Sementara itu Wol bertanya pada Yeon-woo yang terus duduk membelakanginya, kepedihan apa yang membuat Yeon-woo terus menerus menangis. Apakah mungkin karena Yeon-woo merindukan Yang Mulia? Apakah karena banyak hal yang ingin dikatakan Yeon-woo pada Yang Mulia? Ia minta Yeon-woo mengatakannya, ia akan menyampaikannya pada Hwon.

MP-00538 MP-00540

Wol berkata ia akan tinggal dan menangis bersama Yeon-woo. Pelan-pelan Yeon-woo menoleh dan tersenyum pada Wol. Wol terkejut saat melihat wajah Yeon-woo.

MP-00547 MP-00548

Wol terbangun. Ternyata semua itu mimpi. Tiba-tiba ia merasa tercekik. Dan ia beringsut mendekati pintu seperti saat ia dicekik oleh asap tebal 8 tahun lalu.

Tambur dibunyikan. Gerhana akan segera terjadi. Matahari mulai tertutup bulan. Yeon-woo berjuang merayap menggapai pintu.

“Ketika lonceng kematian dibunyikan, bulan dan matahari akan bertemu. Ikatan yang telah ditakdirkan dan diputuskan oleh manusia, akan dikembalikan oleh langit. Setelah langit berubah, semua akan kembali ke tempat yang sebenarnya,” kata shaman Jang.

MP-00566 MP-00567

Gerhana matahari total. Hwon memikirkan fakta baru yang diperolehnya. Penyakit yang tidak diketahui sebabnya. Pembunuhan tanpa jejak. Hwon teringat serangan sakit di dadanya yang berulang kali membuatnya tak bisa bernafas. Yeon-woo juga mengalami hal yang sama.

“Roh jahat…” pikirnya.

MP-00574 MP-00579

Wol berusaha menggapai pintu. Lalu ia teringat semuanya. Delapan tahun yang lalu shaman Jang menemui ayahnya dan mengatakan Yeon-woo terkena shinbyeong (penyakit karena roh). Lalu kuburnya dibuka dan ia melihat shaman Jang dan Seul menunggunya.

“Ibu angkat…”gumam Wol.

Wol duduk dan ingat ayahnya memberinya minum obat lalu ia mati. Ayah dan ibunya menangisi kematiannya.

“Ayah…..Ibu….Ibu…Ibu!!” Yeon-woo menangis sambil memegangi dadanya penuh penderitaan.

MP-00586 MP-00598

“Kau pernah melihatku bukan?” tanya Hwon ketika pertama kali mereka bertemu di hutan. Wol ingat pertama kali ia bertemu Putera Mahkota Hwon 8 tahun lalu di istana dan semua peristiwa yang mereka lalui bersama.

“Apa kau benar-benar tidak mengenaliku?” tanya Yang Myung saat mereka pertama bertemu.

“Kalau begitu apa kau lupa semua masa lalumu?” Apakah aku tidak ada dalam masa lalumu?” tanya Raja Hwon.

“Tidak masalah. Selama aku bisa mengenalimu, semuanya baik-baik saja,” kata Putera Mahkota Hwon kala menjenguknya 8 tahun yang lalu.

MP-00602 MP-00603

“Dapatkah kau membantuku mengatakan padanya, bahwa aku… sangat….sangat menyukainya.”

Wol mulai menangis tak terkendali. Ia berteriak, meraung, menggelengkan kepalanya menyadari kehidupan yang sudah dirampas darinya.

MP-00609 MP-00615

Gerhana berakhir. Langit kembali terang. Dalam hatinya Hwon berkata, dengan sihir hitam, semuanya mungkin.

Shaman Jang membersihkan kubur Ah-ri. Ia berkata akhirnya kunci (ingatan Wol) telah terbuka. Setelah hari ini, mereka akan menghadapi kesulitan lain. Ia memohon agar Ah-ri melindungi mereka (Hwon dan Wol).

Hwon kembali ke kediamannya dan memerintahkan kasim Hyung diam-diam membawa shaman Jang menemuinya. Ia ingin bertanya pada shaman Jang apakah sihir hitam bisa digunakan untuk membunuh. Ia yakin shaman Jang yang memiliki kekuatan paling benar, dapat menjawab pertanyaannya.

MP-00621 MP-00623

Na Dae-gil kembali ke istana Bulan Perak. Ia memerintahkan pengawalnya untuk masuk dan melihat apakah Wol sudah mati atau belum. Jika sudah mati, maka mayat Wol harus dikeluarkan diam-diam dari istana tanpa ada yang tahu.

Na memasuki kamar Yeon-woo. Ia melihat Wol duduk dengan kepala tertunduk. Na menyuruh pengawalnya masuk dan mengecek Wol. Pengawal itu mendekati Wol dengan takut-takut. Lalu mendorong Wol dengan jarinya.

MP-00627 MP-00631

Pelan-pelan Wol mengangkat wajahnya. Pengawal itu mundur ketakutan. Na Dae-gil bertanya apakah roh Yeon-woo telah ditenangkan.

“Ya, “ jawab Yeon-woo. “Anak itu tidak akan pernah menangis lagi.

Yeon-woo is BAAACCK!!

MP-00639 MP-00643

Komentar:

Ingatan Yeon-woo telah kembali! Awalnya aku sedikit meragukan Wol mengakui itu ingatannya sendiri atau bukan. Jangan-jangan ia masih menganggap dirinya seorang shaman berkekuatan besar dan roh Yeon-woo sekarang menguasai tubuhnya. Tapi kurasa Wol tidak sebodoh itu. Ketika ia melihat wajah Yeon-woo dalam mimpinya, ia terkejut karena mengenali Yeon-woo adalah dirinya.

Selama ini dalam kilasan ingatannya ke masa lalu, ia tidak melihat dirinya. Ia hanya merasakan apa yang Yeon-woo rasakan. Dan lagi, rasanya berlebihan jika ia tidak mengenali semua ingatan itu sebagai ingatannya sendiri. Jika hanya sekilas masih mungkin tapi jika seluruh ingatan?

Para Menteri dan Ibu Suri semakin memperlihatkan kekuasaan mereka. Aku berharap Hwon bisa membalikkan keadaannya. Lebih bagus lagi jika Yang Myung segera sadar dan membantu Hwon dan Wol melawan para musuh mereka. Seharusnya mereka berada pada pihak yang sama.

Shaman Jang akhirnya menyerah. Ia tidak akan berusaha menjauhkan Wol dari Hwon lagi. Aku tahu ia tetap tidak akan membeberkan apa yang terjadi 8 tahun lalu namun setidaknya ia dapat memberikan kata-kata bijak pada keduanya :p

Wol sepertinya akan terus berpura-pura tak ingat. Dengan demikian ia bisa mencari orang yang berada di balik kematiannya. Tak sabar menantikan Yeoo-woo menghadapi orang-orang yang selama ini a lupakan^^

Bagi yang ingin mendownload dramanya silakan kunjungi blog myls-koreanlover ^^

32 komentar:

  1. Mbak Fanny Minta Ijin Link Sinopsis Nya Di Copas cek http://azonerskaryamedia.blogspot.com/2012/01/sinopsis-moon-that-embraces-sun-episode.html , kalo nggak boleh di hapus lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan, saya mengijinkan link aktif ke blog saya. Terima kasih^^
      PS : Saya berkeberatan jika isi posting saya yang dicopas, terutama sinopsis :-)

      Hapus
  2. aigooo... makin gregetan aja neh ama yoon n nenek suri ( qiqiqiiii biar ga rancu ama ibu suri han )
    kasihan juga ya liat raja tp ga pny power... :)
    ada kemgknan ga fan, selama wol di pengasingan sikap hwon ke bokyung jd lebih lembut?? tp ga rela ihh...meski dia cm alat kekuasaan bapaknya tp kan dia jg cukup dewasa untuk bedain mana yg benar n mana yg salah. dasarnya emang dia juga serakah n ambisius sih...
    oke deh fan... tetep semangat ya! :)
    PS: selama ini fanny liat videonya dimana sih?
    thx. nana

    BalasHapus
    Balasan
    1. mb fanny berarti eisode selanjutnya kt akan liat aksi yeon-woo yg sdh bnr2 inget dgn masa lalunya,,, makin pensaran ,,,

      Hapus
    2. @nana: biasanya di viki.com atau download di mediumquality. Untuk sub, aku download di darksmurf^^

      @charmy: yup^^

      Hapus
  3. akhirnya mbk fanny...aq dah nunggu, sinopsis ini dr td siang belum ada, di epi kmrn mbk fanny bilang mau nge link epi 14, ternyt jam 6 sore br bisa dibuka hehehehe, aku suka mbk epi 14....waahhh apa jd diperpanjang, jd g sabar nunggu endingnya. ....preview epi 15, belum ada ya mbk fanny????

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya tidak jadi diperpanjang karena web resmi King 2Hearts (pengganti TMTETS) tidak mengubah jadwal tayangnya

      Hapus
  4. unnie fanny makasih, dah ngeposting sinopsisnya..... HH2c nih nunggu episode selanjutnya... tetep semangat ya unnie bikinnya :)... sepertinya kdrama ini siap menjadi kandidat kuat drama favorit tahun ini,, hhheee..
    PS: episodenya jadi ditambah 4 episode kan unnie ?

    BalasHapus
  5. [ASK] Kalau Wol bisa dipenjara/dihukum karena dicap sbg pezina, apa bedanya dengan seorang gisaeng? Gisaeng kok gak dihukum juga? hehe,,, maap ya mbak Fanny, aku malah nanya. hehe,,,

    Hwaa... tak sabar ingin melihat pertarungan Wol dengan Nenek Suri. Wol, Wol, Wol, fighting!!! [Lebih suka sebut Wol daripada Yeon Woo, hehe... ^_^]

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wol dihukum karena terlibat dengan anggota keluarga kerajaan dan karena dia seorang shaman (dia dituduh menggunakan guna-guna unutk memikat Yang Myung). Kalo gisaeng mungkin sudah mengantongi ijin kali ya hehehe...gisaeng lebih dianggap sebagai seniman jaman itu walau sebenarnya ada profesi lain di baliknya :)

      Hapus
  6. mb fanny, berarti next episode kita akan liat aksi Yeon-woo yg udah bnr2 inget dgn masa lalunya,,, klo gt next eps namanya balik lg jd Yeon-woo aja dechhh

    BalasHapus
  7. gag sabar nunggu yg selanjutnya.ayoo episod 15

    BalasHapus
  8. mbak fanny,......nyapa disini/.....adek dira mana ya??kangen sama dia....
    fighting mbak fanny

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo cha_sya^^ ntar disampein ke dira ya salam kangennya :)

      Hapus
  9. hmm... denger2 epi 17 bakal didelay ya mba, gara2 ada qualifikasi World Cup,,, hmm... Pleaseeeee,,, don't do that!!!
    Bisa triak2 ga karuan... >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. denger-denger sih begitu tapi belum ada pengumuman resminya^^

      Hapus
  10. brrrrrrrrrr..merinding akuuuuu

    ihhhh kebayang dong liat wajah sendiri gmn rasanya yachh wlo hanay dalam mimpi,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...iya adegan ini agak bikin merinding >,<

      Hapus
  11. waduh tambah seru aja nih, jadi males lirik drama sebelah, kekeke . . . trims ya sinopnya keren

    BalasHapus
  12. seruuuuuuu< update banget sinopsisnya. coba tiap hari, kayak sinetron... wkwkkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalo tiap hari ngga sanggup hehe...lagian cuma tayang 2 hari seminggu di Korea-nya :)

      Hapus
  13. OMG I love this drama so much...salam kenal buat mba fany,makasih dah nulis sinop y..;-)

    BalasHapus
  14. yang namanya KESETIAAN ...
    selalu berhasil bikin saya Terharu ~,~ .. hikz
    *cari2 tissu*

    BalasHapus
  15. Menggoda pangeran yang myung??? Gak! ada-ada aja kalo buat fitnah -.- hehe emang gak bisa pake kekuatan shaman kan, mau dilarang gimana? :P
    Baru tau mitosnya GERHANA MATAHARI itu… pas banget dulu deokman kembali pas gerhana matahari 
    Aih, kasihan kalo liat pas ini, hwon tertekan sekali T.T sabar, sabar…
    HEY!OPPA JANGAN MARAH! Aduh salah paham stadium empat mah kalo dah gini..
    Penderitaan jadi saudara?oppa, cup cup  yah mbak fanny jangan ikutan frustasi gitu keke :P
    Map pak yoon, seliar gimana maksud anda? Selembut itu dibilang seliar? Wah wah udah tua pak? ^^” bentar, KENAPA ADA ORANG INI(MENTERI PENJILAT)? *menatap tajam >,>
    Sedih, sedih sedih, masih sedih liat hwon dan yeon woo mendam2 apa itu?! Wkwkwkwk jadi pingin liat dramanya, biar bs mbandingin kayak mbak fanny ^^
    OW!!!WOON DAN HWON! Kenapa saya lebih suka chemistry mereka sebagai kakak adek ^^”
    Hem, masih penasaran gimana cara bulan menghukum yoon nanti…
    Selalu suka puisinya para shaman ini 
    Kasihan sih sama ibu suri yoon n bo kyung, ditakut-takuti oleh pemikirannya sendiri…
    Oalah, dira pikir min hwa Cuma nenangin perasaannya dengan memeluk yeom
    Dan perkataan yeon woo dipenjara adalah perkataan seorang ratu joseon :D
    KASIM HYUNG SO SWEET!!! >.< mbak, woon ma hwon, dira jadi inget bts yang kemaren :P
    Sigh, bo kyung juga kesakitan  I know bo kyung I know… thanks for your hug hwon hehe se.enggaknya kalo gini kan keliatan baiknya dan gak egois :P woon! YOUR QUOTE!!!
    Nah lho, jika wol selamat, kok dikirim baliknya ke hwalinseo nek? Bukannya tempatnya di istana bulan perak itu? ^^ iya mbak, cara meletakkan bajunya yang…. Tatapan yeon woo muda juga mbak!
    Mendorong dengan jari? Hihihi ketakutan banget tuh!posenya meyakinkan sih
    MAKASIH MBAK FANNY!!!

    BalasHapus
  16. jadi merinding bacanya..apalagi baca saat tengah malam..sereeem!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  17. Whooaaa..., Yeon Woo dah kaya' Hester Pryne
    di Scarlet Letter :D

    Aku suka filosofi gerhana matahari-nya XD

    Endingnya bikin merinding! Yeon Woo is back...

    BalasHapus
  18. Unny,drama the m0on the sun tu fiktif ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, diangkat dari novel fiktif jadi tak ada hubungannya dengan sejarah Korea.

      Hapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)