Selasa, 14 Februari 2012

Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 12

MP-01030

Yang Myung berjalan meninggalkan tempat pertunjukkan boneka dengan sedih.

Tiba-tiba ia berhenti berjalan dan bertanya, “Sejak kapan kau mengetahuinya?”

Woon muncul dengan wajah bersalah. Yang Myung tersenyum pahit, “Kau tak bertanya apapun. Sepertinya kau sudah mengetahuinya (mengenai Wol dan Hwon).”

“Apakah mereka benar-benar mirip?” tanya Woon. Walau Woon, Yang Myung, dan Yeom bersahabat namun etika pada masa itu adalah seorang gadis tidak boleh begitu saja menemui teman-teman saudara lelakinya. Itulah sebabnya Yang Myung selalu memanjat tembok untuk diam-diam menemui Yeon-woo dan baik Yeon-woo maupun Yeom sering menegurnya mengenai hal itu.

MP-00504 MP-00505

“Apakah Yang Mulia juga mengatakan hal itu?” tanya Yang Myung tajam, “Bahwa mereka berdua mirip?” Ia bertanya itukah sebabnya Hwon memerintahkan Woon untuk menyembunyikan hal ini darinya. Agar Yang Myung tidak menemui Wol.

“Tuan,” protes Woon. Sepertinya Hwon tidak memerintahkan Woon mengatakan hal ini pada Yang Myung tapi Woon memang tidak akan bicara jika Hwon tidak memerintahkannya. Sama seperti kasim Hyung, ia tidak akan buka mulut begitu saja mengenai apa yang terjadi di istana walau kepada sahabatnya sendiri yang notabene kakak dari Hwon.

Yang Myung berkata dengan kecewa bahkan Woon pun sudah sepenuhnya menjadi pengikut Hwon. Woon hanya diam dengan perasaan bersalah. Yang Myung tersenyum mengerti dan pergi meninggalkan Woon. Woon melihat sahabatnya dengan sedih.

MP-00507 MP-00510

Wol dan Hwon berjalan bersama seteala pertunjukkan itu. Hwon berterima kasih, berkat Wol ia bisa menikmati pertunjukkan itu. Tapi menurutnya cerita panggung boneka itu tidak masuk akal dan dibuat-buat.

Menurutnya, kisah seorang gadis desa bertemu dengan Raja saat Raja itu menyamar dengan pakaian rakyat biasa saat mengadakan inspeksi lalu gadis itu jatuh cinta pada Raja karena tidak mengenalinya, adalah sebuah cerita yang tidak masuk akal.

“Bagaimana bisa hal seperti itu terjadi? Itu menggelikan. Bagaimana bisa seorang Raja yang sibuk mengurus negeri ini memiliki waktu untuk jatuh cinta pada seorang wanita bisas? Jika seorang Raja hidup seperti itu, bagaimana bisa ia menjaga kedamaian dan membawa kemakmuran pada negerinya? Aku hampir menangkap mereka karena mempertunjukkan hal yang tidak masuk akal pada rakyat.”

Ckckck…Hwon ini ngga nyadar sama dirinya sendiri apa ya?^^

Wol hanya tersenyum mendengar ocehan Hwon.

MP-00515 MP-00518

“Masih ada lagi. Wanita itu juga sama. Walau Raja mengenakan topi jerami, tidak mungkin menutupi aura seorang Raja. Tapi dia benar-benar tidak mengenalinya? Hah! Ini menggelikan. Wanita itu jelas-jelas mengenali sang Raja dan sengaja mendekatkan diri padanya.”

“Tidak ada yang tahu pasti apakah wanita itu….” protes Wol.

“Lalu ada lagi. Gadis itu menjadi pelayan istana dan bertemu Raja. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa ada pelayan istana yang tidak tahu apa-apa sepeti itu. Orang yang menulis cerita tidak masuk akal ini seharusnya segera dihukum karena kejahatannya….”

Hwon berhenti bicara karena melihat Wol menatapnya dengan sedih. Ia bertanya mengapa Wol menatapnya seperti itu.

“Karena mereka manusia, “ujar Wol, “Karena mereka manusia, maka mereka menganggap hal seperti itu mungkin. Apa yang terjadi di antara dua orang, bagaimana bisa dijelaskan dengan akal?”

MP-00525 MP-00528

Hwon terdiam. “Yah, aku hanya berkata berkat kau aku menikmati pertunjukkan tadi. Aku pasti akan mengembalikan uangmu jadi jangan khawatir.”

Wol berkata itu tidak perlu. “Aku selalu membayar hutangku. Aku pasti akan mengembalikanya. Dan lagi kita akan segera bertemu kembali,” katanya tersenyum. Ia lalu berjalan pergi.

Wol dengan sedih melihat Hwon yang berjalan meninggalkannya. Dalam hati ia berkata, “Mulai hari ini, pelayan rendahan ini tidak bisa lagi melindungimu. Aku minta maaf pada Yang Mulia tapi aku harus meninggalkan Seongsucheong.”

MP-00538 MP-00545

Saat berjalan, Wol menyadari bungkusan yang dibawanya tidak ada. Ia berbalik hendak mencarinya. Tiba-tiba terdengar seseorang berkata, “Janshil telah kembali ke Seongsucheong dengan selamat.” Yang Myung muncul dari balik pohon (kenapa kalo inget balik pohon selalu inget film india ya ^^ *ngga penting banget*).

Yang Myung bertanya Wol darimana hingga pulang larut malam. Ia berkata Wol harus berhati-hati, jangan-jangan ia akan seperti Janshil, diseret kembali ke Seongsucheong oleh para oenni (kakak) yang kejam.

“Jadi, orang yang merawat Janshil adalah…”

“Aku..”tunjuk Yang Myung pada dirinya sendiri. Wol tersenyum.

Yang Myung berkata Janshil menemuinya karena tidak memiliki tempat tujuan.

“Kalau begitu, orang yang berjiwa bebas dan pejuang tangguh adalah….”

“Begitukah Janshil menggambarkan diriku?” tanya Yang Myung senang, “Dia benar-benar bisa menilai orang dengan baik.”

Wol berkata ia sempat khawatir Janshil ditipu oleh orang yang berniat jahat.

“Oleh orang setampan diriku, tidakkah pantas untuk ditipu sekali saja?’ gurau Yang Myung. Wol tersenyum dan berterima kasih pada Yang Myung karena telah menjaga Janhil. Ia lalu berbalik pergi.

MP-00559 MP-00564

“Jika kau begitu mengkhawatirkannya mengapa kau baru teringat pada Janshil sekarang?” tanya Yang Myung serius.

Wol membalikkan badannya. Yang Mung bertanya apakah yang begitu penting hingga Wol melupakan Janshil yang begitu ia khawatirkan dan melupakan Janshil yang sedang menunggunya. Wol tertegun.

Yang Myung tersenyum sedih, “Aku bisa bersikap acuh pada kali pertama tapi aku tak percaya diri bisa bersikap seperti itu untuk kedua kalinya.”

“Apa yang Tuan bicarakan?”

“Aku tidak bisa lagi bersikap acuh menyaksikan kau melihat tempat lain, orang lain.”

Yang Myung pergi meninggalkan Wol yang bingung dengan kata-katanya.

MP-00573 MP-00575

Kasim Hyung mengomeli Hwon. Jika Hwon hendak meninggalkan istana mengapa tidak memberitahu saja, malah menyuruhnya membuat boneka salju yang tak ada gunanya. Hwon berkata bukankah ia sudah meminta maaf. Kasim Hyung terus mengomel. Hwon telah menyuruhnya membuat boneka salju dari salju bersih yang belum diinjak orang hingga ia naik ke atap untuk mengambilnya. Bagaimana jika ia kehilangan pijakan dan terjatuh hingga mati?

“ Tapi bukankah kau baik-baik saja dan masih hidup sekarang?” tanya Hwon tenang.

“Yang Mulia…bagaimana Yang Mulia bisa begitu tak berperasaan?? (haha Kasim Hyun dramatis nih^^) Tidak bisakah Yang Mulia melihat tangan hambamu ini masih merah karena salju? Memegang salju yang dingin, tangan hamba hampir membeku,” kata kasim Hyung sambil mengulurkan kedua tangannya.

Hwon tiba-tiba memegang tangan kasim Hyung. Kasim Hyung terkejut dan bertanya apa yang Hwon lakukan.

Hwon menarik tangan kasim Hyung ke dadanya. “Kemarilah, biarkan aku menghangatkan tanganmu dengan dadaku yang hangat.” LOL^^

 MP-00600 MP-00607

Kasim Hyung langsung menarik tangannya dengan gugup dan berkata ia akan menyuruh bagian dapur untuk mempersiapkan makan malam Hwon. Tapi Hwon tidak mau melepas tangannya hingga Kasim Hyung memohon hahaha. Hwon langsung melepasnya dan kasim Hyung terjatuh ke lantai. Kasim Hyung buru-buru pergi sambil menutupi dadanya.

Hwon telah mempersiapkan uang untuk mengganti uang Wol. Ia tersenyum menantikan kedatangan Wol.

MP-00614 MP-00616

Sementara itu Shaman Jang memberitahu Wol bahwa besok pagi ada sebuah perahu yang menungu Wol dan Seul di dermaga. Ia juga telah menyuruh orang untuk menjemput mereka di seberang. Wol diam saja, teringat wajah ceria Hwon saat berkata akan menemuinya malam ini.

“Ibu angkat…”

Shaman Jang langsung tahu ada yang tidak beres. Wol meminta shaman Jang mengijinkannya ke kediaman Hwon malam ini. Mengapa, tanya shaman Jang kesal, apakah Wol berubah pikiran.

Wol bekata ia ingin mengucapkan perpisahan. Tapi shaman Jang bertanya apakah perlu Wol memberitahu kepergiannya pada Hwon. Dengan kata lain, shaman Jang mengingatkan Wol hanya seorang shaman yang tidak terikat hubungan apapun dengan Hwon hingga perlu mengucapkan salam perpisahan. Ia minta Wol teguh pada keputusannya untuk pergi.

Wol berkata ada yang ingin dikatakannya pada Hwon. Setelah ia mengatakannya, ia akan pergi dari istana. Ia memohon agar diijinkan masuk ke kediaman Hwon lagi. Shaman Jang speechless.

MP-00627 MP-00632

Bo-kyung mengingat laporan dayang mata-matanya mengenai Wol yang mirip dengan seseorang. Ia pun memutuskan untuk pergi melihat Wol.

Bo-kyung menghalangi pengawal yang membawa jimat untuk Raja. Bo-yung berkata ia ingin memastikan sesuatu dan menyuruh shaman itu membuka kain yang menutupi kepala dan wajahnya. Tidak ada yang bergerak.

Bo-yung mengulang perintahnya. Pengawal berkata wajah jimat itu tidak boleh dilihat. Tapi Bo-kyung tak peduli. Akhirnya shaman itu membuka kainnya. Bukan Wol. Bo-kyung mengamati wajah shaman itu dan tersenyum meremehkan karena shaman ini tidak ada kelebihan fisik apapun.

MP-00649 MP-00652

Hwon yang sedang membaca tersenyum saat mendengar suara pintu dibuka. Ia berkata masih banyak urusan negara yang harus diselesaikanya. Namun saat ia mengangkat wajahnya, ia melihat Bo-kyung.

Bo-kyung bertanya apa Hwon sedang menunggu kedatangan seseorang. Hwon dengan dingin bertanya mengapa Bo-kyung datang menemuinya. Bo-kyung bertanya apa yang Hwon coba sembunyikan. Ia berkata ia mengerti sekarang. Ekspresi wajah Hwon yang ia lihat saat ini sama dengan ekspresi Hwon saat masih menjadi Putera Mahkota. Saat Hwon salah mengira Bo-kyung adalah Yeon-woo.

MP-00657 MP-00661

Hwon dengan marah berkata walau ia tahu mereka tidak memiliki ikatan perasaan tapi setidaknya Bo-kyung bisa mengerti situasi (kalau kehadirannya tidak diinginkan oleh Hwon), tapi sepertinya ia telah salah menduga. Bukankah ia dengan jelas telah melarang Bo-kyung mendatangi kediamannya?

Bo-kyung kali ini balas berseru marah pada Hwon. Ia bertanya apa yang menyebabkan Hwon begitu marah. Ia bertanya bagaimana bisa shaman rendahan itu mirip dengan anak yang meninggal 8 tahun lalu.

“Ratu!” kata Hwon memperingatkan.

“Ya, bawalah dia dalam pelukanmu. Entah itu jiwanya (Yeon-woo) atau jimat itu. Peluklah dia sepenuh hatimu! Aku tak peduli. Bukankah Yang Mulia pernah berkata aku tidak akan pernah bisa mendapatkan hati Yang Mulia? Itu tidak masalah. Aku tidak peduli lagi!”

“Ratu!!” Hwon berteriak marah.

“Tapi!!” Bo-kyung balas berteriak, “Ada sesuatu yang tidak boleh Yang Mulia lupakan. Tidak peduli siapa yang berada di hati Yang Mulia. Tidak peduli siapa yang Yang Mulia cintai. Orang yang menjadi ibu negeri ini, adalah aku.”

Bo-kyung tersenyum menakutkan, “Apa Yang Mulia sudah mengerti? Posisi di samping Yang Mulia, adalah aku. Segera..Yang Mulia harus menerima kenyataan ini.”

Bo-kyung berbalik pergi. Sementara Hwon menahan kemarahannya. Jejejeng…perang dimulai nih…seruuuuuu^^

MP-00680    MP-00687

Di luar, Bo-kyung tersenyum pada shaman pengganti Wol dan berkata ia sudah boleh masuk. Ia lalu pergi meninggalkan kediaman Hwon.

Kesabaran Hwon benar-benar sedang diuji. Ia menatap shaman pengganti Wol. Shaman itu berkata ia shaman yang dikirim Seongsucheong, jimat untuk malam pernikahan. Hwon bertanya mengapa Wol tidak datang. Shaman penggannti itu berkata tugas Wol sudah selesai dan Wol akan segera meninggalkan Seongsucheong. Hwon terkejut.

Wol membereskan barang-barangnya. Seul bisa melihat kegundahan hati Wol. Ia menyadari Wol berat hati untuk pergi. Wol berkata ia tidak ragu hanya saja ia menyesal karena tidak bisa membantu Hwon.

“Tapi wajah Nona seakan hendak menangis,” ujar Seul. Ia mengomel karena shaman Jang begitu keras kepala hingga tidak memberi kesempatan pada Wol untuk mengucapkan perpisahan. Tiba-tiba pintu dibuka. Shaman Jang menyuruh Wol berganti pakaian.

MP-00708 MP-00712

Kasim Hyung mengantar Wol menemui Hwon. Di tengah perjalanan ia berbalik menghadap Wol. Ia berkata Hwon memerintahkan Wol untuk menemuinya. Kasim Hyung berharap Wol tidak salah paham. Hwon telah salah mengenali Wol sebagai orang lain.

Wol tersenyum dan bertanya mengapa kasim Hyung menggunakan bahasa formal (jeondae-mal) padanya. Karena Wol seorang shaman maka derajatnya dianggap lebih rendah dari kasim Hyung bahkan pengawal sekalipun.

“Apa aku melakukannya?” tanya Kasim Hyung (dalam bahasa banmal=bahasa informal) bingung. Wol tersenyum, tampaknya kasim Hyung juga telah salah mengenalinya. Ia menenangkan kasim Hyung bahwa ia tahu apa yang dikhawatirkan kasim Hyung. Ia meyakinkan Kasim Hyung, ia tidak akan salah mengerti sikap Hwon padanya. Kasim Hyung tersenyum lega.

MP-00724 MP-00728

Hwon mondar-mandir gelisah di kamarnya. Ketika Wol masuk, ia langsung melihatnya dengan marah.

“Siapa yang mengijinkanmu pergi sesuka hatimu? Katakan padaku, siapa yang mengijinkanmu pergi tanpa seijinku?!” tanya Hwon marah.

“’Hamba sudah menyelesaikan tugas hamba jadi hamba harus pergi,” sahut Wol.

“Siapa yang berkata kau sudah menyelesaikan tugasmu!”

“Orang yang Yang Mulia perlukan bukan hamba.”

“Siapa yang mengatakan ia ingin menghilangkan rasa sakit dalam hatiku?!”

“Pelayan ini tidak bisa menggantikannya.”

“Siapa yang berkata ia ingin melepaskan beban di hatiku?!”

“Yang Mulia yang memerintahkan hamba untuk tidak mendekat,” Wol mengingatkan dengan tegas.

“Aku tidak pernah memerintahkanmu untuk pergi!” seru Hwon. Wol tertegun dan mengangkat wajahnya menatap Hwon.

MP-00735 MP-00737

“Apa yang kaukatakan itu benar. Orang yang berdiri di hadapanku, entah dia (Yeon-woo) atau kau….aku…benar-benar bingung. Jadi sampai aku tidak bingung…sampai aku mengetahui perasaanku….Jangan kau berani pergi jauh dari pandanganku. Ini adalah perintah kerajaan.”

MP-00754 MP-00755

Bo-kyung diberitahu Ibu Suri bahwa tanggal malam pernikahannya dengan Hwon akan diadakan 4 hari lagi. Artinya waktunya lebih awal dari tanggal semula. Ia menanyakan alasannya. Ibu Suri Han berkata tanggal tersebut hasil rekomendasi kepala Seongsuscheong (alias shaman Jang). Malam itu adalah malam yang tepat secara Yin dan Yang. Bo-kyung dan Hwon harus bertemu pada pukul 7-9 malam tanggal 18 bulan itu (alamaaak….jamnya ditentukan pula >,<).

Ibu Suri Han berkata Bo-yung harus memberi seorang Putera Mahkota. Ia meminta Bo-kyung memikirkan berbagai rumor, sebaliknya berkonsentrasi pada kesehatan tubuh dan pikirannya untuk memperoleh anak. Bo-kyung tersenyum mengiyakan.

Bo-kyung berjalan keluar kediaman Ibu Suri sambil berpikir, “Apa yang akan Yang Mulia lakukan? Sampai malam itu, kau tidak boleh jatuh sakit. Maafkan aku, kali ini kau tidak bisa mendapatkan apa yang kauinginkan.”

Bo-kyung tersenyum dan berkata ia ingin menemui ayahnya.

MP-00763 MP-00769

Yoon Dae-hyung sedang berjalan bersama rekan-rekannya ketika ia melihat seorang pelayan mendorong kereta berisi arsip-arsip istana. Ia mendekati menteri pengurus arsip (mensesneg kali ya^^) dan bertanya apa yang terjadi.

Menteri itu berkata kemarin Hwon membuat keributan di gedung arsip. Seorang kasim datang melapor pada menteri arsip bahwa ada beberapa arsip perintah kerajaan yang hilang, arsip 8 tahun yang lalu. Yoon terkejut saat mendengar arsip yang hilang adalah arsip 8 tahun yang lalu (ahun kematian Yeon-woo). Menteri arsip memerintahkan pegawainya mengecek kembali.

Pegawai itu kembali ke ruang arsip dan menemukan buku-buku yang hilang sudah berada di tempatnya. Woon diam-diam telah mengembalikan buku itu.

MP-00776MP-00780

Hwon berkata Woon telah melakukan tugasnya dengan baik. Jika ia terlambat sedikit saja maka mereka akan ketahuan. Ia tidak ingin para orang tua itu curiga (terlambat….Yoon sepertinya curiga).

Kasim Hyung masuk dan melaporkan kabar buruk. Mantan kasim kepala yang diminta Hwon untuk datang menemuinya, telah melakukan bunuh diri.

MP-00783MP-00786 

Para petugas menyisir TKP. Mereka menurunkan tubuh mantan kasim yang tergantung kain di langit-langi. Seorang dari mereka, yang tak lain dan tak bukan adalah Hong Gyu-tae (masih inget kan sama sarjana Sungkyungkwan yang dipanggil menemui Putera Mahkota Hwon malam-malam^^), memakan dan meminum sisa makanan dan minuman mantan kasim kepala hingga membuat para rekannya mengernyit jijik.

Hong berkata tidak perlu diteliti lagi. Kematian ini pasti bunuh diri. Mereka tidak perlu mecari penjahatnya namun mencari tahu alasan mantan kasim kepala bunuh diri. Dan ia berkata pasti berkaitan dengan rahasia yang harus disembunyikan.

MP-00799 MP-00805

Hwon terpukul mendengar kematian mantan kasim kepala. Satu-satunya orang yang mengetahui insiden 8 tahun lalu telah bunuh diri. Ia semalkin penasaran apa sebenarnya yang disembunyikan sang mantan kasim. Apa yang disembunyikannya hingga mereka sanggup mati untuk tetap merahasialan rahasia itu. Tapi satu hal yang pasti, orang-orang itu tidak ingin Hwon tahu kebenarannya.

Hwon tak mempedulikan anjuran kasim Hyung untuk makan siang. Ia malah memerintahkan agar kasim Hyung membawakan daftar nama petugas Euigeumbu (departemen pengadilan istana, seperti departemen kepolisian merangkap kehakiman) bahkan hingga pangkat terendah.

Dan juga … kasim Hyung melanjutkan, “Ini adalah rahasia. Jika ada kebocoran, maka akibatnya adalah hukuman mati.” Hwon mengangguk membenarkan. Kasim Hyung tersenyum bangga.

MP-00816 MP-00818

Dan muncullah Hong Gyu-tae di istana. Lagi-lagi menyamar mengenakan pakian kasim. Ia sendiri merasa pernah mengalami hal itu sebelumnya^^ Deja-vu.

Hong diantar menemui Hwon. Ia terkejut saat mengenali kasim Hyung. Hwon duduk di balik sebuah tirai tipis. Hwon bertanya apa Hong masih mengenalinya. Hong berkata bagaimana ia bisa melupakan Hwon.

MP-00828 MP-00831

Hwon memuji Hong yang dulu adalah kepala sarjana Sungkyunkwan dan sekarang telah menjadi petugas Euigeumbu. Ia sangat senang menemukan namanya dalam daftar. Hong berkata ia tidak pantas mendapat pujian Hwon.

Hwon berkata pasti Hong sudah tahu kalau mantan kasim kepala yang melayani ayahnya telah bunuh diri. Hong berkata ia mengetahuinya bahkan ia baru saja menyelidiki TKP. Ia bertanya apakah Hwon hendak menugaskannya untuk meneyelidiki kematian mantan kasim itu. Hwon berkata Hong cerdas seperti biasanya. Jika kasus itu diselidiki petugas lain maka ia tidak akan pernah mengetahui kebenarannya.

Hong bertanya kebenaran apa yang dimaksud Hwon. Hwon berkata ia memerintahkan Hong pura-pura menyelidiki kasus bunuh diri kasim kepala

“Pura-pura menyelidiki?”

“Benar, kau sebenarnya akan menyelidiki hal lain. Aku ingin kau menyelidiki kematian Puteri Mahkota 8 tahun lalu. Apa penyakitnya dan bagaimana ia bisa tiba-tiba sakit.”

Hong terkejut dan menelan ludahnya. Ia tahu menyelidiki kematian anggota keluarga kerajaan adalah hal berbahaya. Kasim kepala saja sampai rela bunuh diri untuk melindungi rahasia itu.

MP-00841 MP-00845

Yoon menemui Ibu Suri Yoon. Ibu Suri Yoon berkata Hwon tidak seperti biasanya. Yoon membenarkan, Hwon agak mencurigakan. Yoon berkata ia khawatir Hwon mulai meragukan kejadian 8 tahun lalu. Ia mengusulkan agar mereka membuat rencana. Ia khawatir Hwon menggunakan kebenaran ini untuk menyapu bersih dirinya dan para menteri.

Ibu Suri Yoon berkata tadinya yang ia maksudkan adalah perubahan sikap Hwon hingga tanggal malam pernikahannya dimajukan. Ia berkata ini adalah kehendak Tuhan. Menteri Yoon tidak mengerti ada kaitan apa antara keduanya.

Ibu Suri berkata jika Hwon dan Bo-kyung memiliki anak maka mau tidak mau Hwon akan menjaga kestabilan tahtanya. Sama seperti Raja Seongjo yang rela menjaga jarak dari Pangeran Yang Myung demi menjaga kedamaian kedua pangeran. Di antara keluarga, apakah yang begitu mengkhawatirkan?

Ibu Suri Yoon berkata mereka mempunyai cara untuk menjaga kekuasaan mereka. Tidak peduli bagaimanapun Hwon mengejarnya, Hwon tidak akan menemukan apapun, kata ibu Suri dengan yakin.

“Bahkan jika Yang Mulia menemukan kebenarannya, ia hanya akan menutupinya kembali,” kata Ibu Suri Yoon. Yoon tersenyum mengerti.

MP-00855 MP-00856

Min-hwa sedang membayangkan Yeom yang bersinar di hadapannya. Yeom bertanya mengapa Min-hwa terus memandanginya. Min-hwa berkata suaminya paling tampan saat membaca, apalagi jika ia mau tersenyum sedikit saja. Ia mengeluh sampai kapan suaminya akan terus membaca.

“Bagaimana bisa kau tidak melihatku? Aku benar-benar berharap menjadi sebuah buku. Jika tubuhku dipenuhi tulisan, apakah kau akan lebih melihatku?”

Yeom bayangan tersenyum. Min-hwa tersenyum malu-malu.

MP-00867 MP-00870

“Puteri harus memikirkan cara untuk mencuci coretan tinta dari tubuh puteri terlebih dahulu,” terdengar suara dayangnya.

Puteri Min-hwa kesal. Ia baru saja melihat wajah suaminya an sekarang buyar. “Suamiku telah pergi selama…..selama….dua hari,” ujarnya sedih. Ia ingat suaminya berpesan agar Min-hwa merawat ibunya saat ia pergi. Min-hwa pergi menemui mertuanya.

Ny. Shin baru saja membaca surat dari Ibu Suri Han yang menanyakan keadaan Min-hwa sekaligus memberitahu kalau tanggal malam pernikahan Hwon dan Bo-kyung dipercepat. Ny. Shin memberitahu Min-hwa mengenai hal itu. Min-hwa dengan bersemangat berkata ia harus pergi ke istana untuk memberi tips pada Ratu.

Tapi Min-hwa sendiri tidak berpengalaman. Ia menyalin tips dari buku-buku yang dibacanya. Jika ingin punya anak laki-laki maka harus banyak makan sayuran. Lalu tidur harus menghadap ke sebelah kiri. Dayangnya bertanya apa Min-hwa melupakan harga dirinya dengan melakukan hal ini.

Min-hwa tak mempedulikannya. Ia sibuk mencari-cari di bukunya. Tujuh hal yang sebaiknya dilakukan dan 8 hal yang sebaiknya tidak dilakukan (dulu belum ada mbah google sih ya^^). Dayang Yun menunjukkan di mana tips-tips yang dicari Min-hwa berada. Min-hwa menatapnya penuh selidik. Apa dayang Yun juga membaca buku-buku itu?

Dayang Yun malu-malu berkata ia membaca hanya sebagai bahan pelatihan. “Aigoo…kau pasti telah membaca semuanya dan masih berpura-pura polos,” ujar Min-hwa.

MP-00898 MP-00902

Min-hwa pergi ke istana untuk menemui Bo-kyung. Ia berharap dengan memberi tip pada Bo-kyung ia bisa mendapat hadiah jepit atau tusuk rambut baru. Tapi tiba-tiba ia melihat Neneknya berjalan ke arahnya.

Min-hwa langsung menunduk. Senyumnya menghilang. Ibu Suri Yoon menyapanya dengan hangat. Min-hwa memberi salam pada neneknya. Ibu Suri menanyakan keadaan Min-hwa dan juga Yeom. Min-hwa balas menanyakan kabar Ibu Suri Yoon.

“Tidak aku tidak baik-baik saja,” keluh Ibu Suri Yoon. Puteri satu-satunya yang sangat berharga baginya tidak lagi datang mengunjunginya, jadi bagaimaan bisa ia merasa baik? Puteri Min-hwa terlihat takut mendengar ucapan neneknya.

“Aku benar-benar minta maaf,” katanya takut.

“Aigooo…aku hanya bercanda.”

Ibu Suri Yoon mengajak Min-hwa sama-sama mengunjungi Bo-kyung. Ia mengulurkan tangannya pada Min-hwa. Min-hwa buru-buru menggeleng ketakutan. Ia berkata ia harus segera pulang dan baru saja hendak meninggalkan istana. Puteri Min-hwa buru-buru pergi dari sana. Ibu Suri Yoon tersenyum licik.

MP-00914MP-00915 

Hwon sedang memikirkan rahasia apa yang disembunyikan ayahnya saat Kasim Hyung mengumumkan kedatangan para tabib istana dan para profesor astrologi.

Tabib memeriksa nadi Hwon. Ia tersenyum pada Na Dae-gil. Hwon bertanya mengapa profesor juga menemuinya. Na-menyodorkan sebuah amplop ke hadapan Hwon.

“Apa ini?” tanya Hwon,.

“ini adalah tanggal malam pernikahan,” kata Na Dae-gil. Hwon membukanya, emnpat hari dari sekarang. Para profesor itu berkata itu tanggal keberuntungan. Cuaca akan sangat baik pada hari itu bahkan tempat yang tepat pun telah dipilih. Dan lagi kesehatan Hwon telah pulih jadi sebaiknya malam pernikahan itu segera dilaksanakan.

Hwon berkata kesehatannya belum benar-benar pulih. Tapi tabib berkata kesehatan Hwon telah membaik hingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Jika kubilang aku sakit, itu artinya aku sakit!” bentak Hwon. Para profesor itu berkata tanggal itu tanggal yang sangat baik dan jarang terjadi. Demi menjaga garis pewaris tahta, maka malam pernikahan tidak bisa diundur lagi.

“Aku sudah berkata tubuhku belum pulih! Aku tidak mau membicarakannya lagi. Kalian semua, pergi sekarang juga!”

Mereka masih ragu. Hwon membentak apa mereka tidak mendengar perintahnya, ia mengusir mereka keluar. Tabib dan para profesor pun terpaksa keluar.

 MP-00928 MP-00938

Bo-kyung membicarakan penolakan Hwon ini pada ayahnya. Ini bukan pertama kalinya Hwon menolak jadi ia sudah menduganya. Yoon berkata bagaimana Bo-kyung bisa begitu tenang saat usaha mereka hampir sia-sia. Bo-kyung tersenyum dan berkata kali ini pasti berhasil.

“Apa kau mempunyai ide” tanya Yoon pada puterinya.

“Sebenarnya aku memikirkan shaman itu. Yang Mulia mengetahui kehadiran shaman itu.”

Yoon berkata bukankah seharusnya shaman itu hanya berada di sisi Hwon saat Hwon tidur.

“Itulah sebabnya maka hal ini terasa aneh. Dari kepribadian Yang Mulia, ia pasti menolak segala jimat. Selain Woon dan kasim Hyung, ia tidak membiarkan orang lain mendekatinya. Tapi walau ia menyadari keberadaan shaman itu, ia tetap membiarkannya berada di sisinya. Bagaimana menurut Ayah? Apakah ini benar-benar berkaitan dengan kesehatannya?”

Bo-kyung berkata Hwon menaruh perasaan pada jimat itu. Yoon terkejut, kalau begitu shaman itu harus segera disingkirkan.

“Tidak. Sampai malam pernikahan, ia harus tetap berada di sisi Yang Mulia. Ayah yang perkata padaku 8 tahun yang lalu, bahwa pernikahan kerajaan bukan mengenai cinta. Apa yang Ayah katakan benar. Tapi mengenai malam pernikhaan, aku bisa memanfaatkan perasaan Yang Mulia untuk mencapai tujuanku. Karena aku tidak bisa mendapatkan hatinya, maka aku akan mengambil keuntungan darinya.”

Bo-kyung ini semakin menyeramkan, lebih menyeramkan dari ayahnya. Walau belum semengerikan Ibu Suri sih :p

 MP-00946 MP-00965

Wol tidak jadi meninggalkan Seongsucheong. Ia memikirkan kata-kata Hwon pada malam itu, bahwa Wol tidak boleh lepas dari pandangannya sebelum ia mengerti perasaaannya. Wol pergi ke luar untuk menjernihkan pikirannya. Ia melihat teman-temannya sedang berkerumun.

Janshil berkata Wol mendapat hadiah besar. Di tengah ruangan terdapat beberapa kotak berisi peralatan shaman yang baru. Para shaman pemula mengagumi barang-barang itu. Wol bertanya siapa yang memberikannya. Janshil memberinya sebuah surat.

Wol membuka surat itu dan membacanya: “Apa kau menyukainya? Kuharap kau bisa memakainya untuk membantu kekuatanmu. Dari ksatria tangguh dan berjiwa bebas.”

Wol melipat surat itu dan bergegas keluar. Seorang shaman mengeluh mengapa Wol sangat beruntung, ia pasti seorang pahlawan di masa lalunya (lebih tepatnya calon Ratu hehehe^^).

MP-00971 MP-00978

Wol mencari-cari Yang Myung. Yang Myung muncul dan bertanya apakah Wol sedang mencarinya. Ia bertanya apakah Wol menyukai hadiahnya. Ia tidak tahu apa yang Wol sukai jadi ia membawa seorang shaman untuk membantu memilih (pasti Janshil^^).

“Mengapa Tuan melakukan hal ini?”

“Apa yang sudah kulakukan?”

“Hamba hanyalah seorang shaman biasa.”

Wol bertanya mengapa Yang Myung memberinya hadiah.

“Apa kau bertanya karena kau benar-benar tidak tahu?”

Wol berkata ia benar-benar tidak tahu itulah sebabnya ia bertanya (deuh adik kakak Heo ini samanya deh…pinter tapi clueless).

“Karena aku menyukaimu.”

“Gurauan Tuan keterlaluan,” sahut Wol.

Kali ini Yang Myung tidak menyembunyikan perasaanya dengan senyuman. Ia menegaskan itu bukan gurauan.

Wol berkata Yang Myung belum mengenalnya sebaik itu jadi bagaimana bisa Yang Myung mengungkapkan perasaan seperti itu padanya.

“Karena kau yang pertama. Kau menyuruhku untuk tidak bersembunyi di balik senyuman. Dan tidak menipu diriu sendiri. Aku seharusnya melepaskan rasa sakit dalam hatiku. Kau yang pertama kali mengatakan itu padaku. Dan kata-kata itu menenangkanku. Kau benar bahwa aku hanya mengetahui sedikit tentangmu. Awalnya aku memperhatikanmu karena kau mirip dengan seseorang yang pernah kucintai. Tapi sekarang tidak lagi karena orang yang kulihat sekarang adalah…kau…”

Wol tertegun.

MP-01003 MP-01005

Shaman Jang berkata takdir mereka yang seharusnya tidak bertemu kembali terjalin. Ini membuatnya tak bisa beristirahat. Ini hanya akan menimbulkan kekacauan dan akan ada pertumpahan darah.

Shaman Jang tdak berbicara sendiri. Ia berbicara pada pria yang membantunya membuka kubur Yeon-woo, yaitu pendeta Hye-gak (dalam novelnya, pendeta Hyegak ini termasuk salah satu astrolog istana dan ia yang meminta shaman Jang untuk membawa Wol ke istana menjadi jimat Hwon).

Pendeta Hyegak bertanya bagaimana bisa takdir dihentikan oleh manusia. Shaman Jang berkata semuanya akan berakhir dalam 4 hari. Jika malam pernikahan itu berhasil, maka takdir mereka (Hwon dan Wol) akan rusak kembali. Setelah hari itu, shaman Jang akan mengirim Wol ke tempat yang jauh dan aman.

Tapi pendeta Hyegak bertanya apakah kepergian Wol sudah cukup. Kebenaran yang selama ini mereka coba sembunyikan sudah mulai menampakkan diri. Shaman Jang berkata walau kebenaran muncul, tidak akan bisa mengubah apapun. Shaman Jang mengingatkan Ibu Suri dan Yoon mengetahui kelemahan setiap orang dan tidak ada yang bisa menghindarinya. Pendeta Hyegak terdiam dan terlihat khawatir.

MP-01013 MP-01014

Malam itu Wol kembali bertugas di kediaman Hwon. Ia duduk di hadapan Hwon dan memandangi Hwon yang sedang membaca.

“Aku tahu aku s angat tampan. Berhentilah menatapku,” ujar Hwon. Ha. Wol cepat-cepat menunduk.

“Dan lagi seorang pria yang sedang serius belajar memang sangat menarik. Terlebih lagi, aku Raja negeri ini. Tidakkah ia begitu mengagumkan?” lanjut Hwon.

Wol tersenyum geli.

“Kau tertawa?” tanya Hwon. “Apa kau baru menertawakanku?”

“Hamba pantas mati,” sahut Wol.

Hwon menaruh bacaannya di meja dan menyuruh Wol mengikutinya untuk berjalan-jalan. Mereka berdiri di halaman gedung bulan perak. Wol bertanya apakah ada yang menyusahkan Hwon. Hari ini wajahnya tidak terlihat baik.

MP-01022 MP-01028

“Hari ini, seseorang mati karena aku. Karena aku membuat keputusan yang buruk, orang itu memutuskan membunuh dirinya sendri. Jadi pembunuh orang itu adalah aku. Bayang-bayang kematian selalu mengikuti orang-orang di sekitarku. Orang-orang yang kuperhatikan semuanya berada dalam bahaya. Aku tidak bisa melindungi mereka semua. dan bukan hanya aku tidak bisa melindungi mereka, aku membiarkan mereka menerima ketidakadilan. Aku tidak bisa menghilangkan penderitaan mereka.”

“Itu bukan kesalahan Yang Mulia. Semua orang sesuangguhnya tahu bahwa Yang Mulia begitu ingin melindungi mereka. Seberapa besar Yang Mulia memperhatikan mereka. Semua dapat merasakan ketulusan hati Yang Mulia. Jadi, tolong jangan salahkan diri Yang Mulia.”

Hown tersenyum, “Kalau begitu gunakan kekuatanmu dan katakan padaku. Apakah kebenaran yang sedang kucari akan terungkap?”

MP-01034 MP-01044

Wol berkata itu akan terungkap.

“Kalau begitu, menurut pendapatmu sendiri dan bukan dengan kekuatanmu, katakan padaku, apakah kebenaran yang kucari akan terungkap nantinya?”

“Akan terungkap,” jawab Wol tanpa ragu.

Hwon bertanya bagaimana Wol bisa begitu yakin. Wol berkata ia yakin pada ketulusan Hwon. Simpul yang kusut tidak bisa diuraikan sekaligus. Tapi jika kita menarik bagian dari simpul itu satu demi satu maka kebenaran yang terkubur dalam-dalam akan terkuak suatu hari nanti. Wol berkata Hwon harus percaya pada dirinya sendiri.

“Terima kasih,” kata Hwon tulus, “Sudah sekian lama aku tidak mendengar kata-kata yang begitu menghibur.”

Wol tersenyum. (Hmmm…mereka bakal jadi Raja dan Ratu ideal^^)

MP-01059 MP-01062

Keesokan harinya, Hwon marah karena Yoon mendatanginya dan kembali mengungkit malam pernikahannya dengan Bo-kyung. Ia bersikeras ia masih sakit.

Yoon bertanya apa Hwon benar-benar tidak memiliki alasan lain. Hwon bertanya apa Yoon menuduhnya berbohong. Yoon berkata sudah sepuluh hari sejak shaman yang menyerap penyakit Hwon dibawa ke istana.

“Mengapa kau mengungkit hal itu?”

“Mungkinkah jimat itu tidak membantu kesehatan Yang Mulia sama sekali?” tanya Yoon.

Hwon bertanya mengapa sekarang mereka harus membicarakan masalah ini. Yoon berkata jika shaman itu tidak bisa menyelesaikan tugasnya, maka mereka harus menegakkan hukum negara dan menghukum shaman itu.

“Hukum negara?”

“Berani memasuki istana berarti mereka telah menjamin dengan hidup mereka. Jika ia telah memasuki istana selama beberapa hari tapi tidak bisa memberikan hasil yang diinginkan, tentu saja akan membangkikan kecurigaan. Untuk menjamin keamanan negara ini, ia harus disingkirkan.”

MP-01066 MP-00006

Hwon tertegun. Menteri Yoon tersenyum menang. Ia ingat perkataan Bo-kyung, “Jika Yang Mulia menggunakan tubuhnya yang sakit untuk menolak malam pernikahan, itu berarti shaman itu gagal dalam melakukan tugasnya. Dia harus dihukum sesuai hukum.”

Lalu bagaimana jika Hwon setuju dengan malam pernikahan? Tanya Yoon pada puterinya. Bo-kyung berkata shaman itu tetap harus keluar dari istana. Perbedaannya adalah ia keluar dalam keadaan hidup atau mati. Hidup shaman itu berada di tangan mereka. Yoon bertanya bagaimana jika setelah malam pernikahan, Hwon tetap mempertahankan shaman itu di sisinya.

Bo-kyung tersenyum dan menyarankan ayahnya menggerakkan para sarjana. Karena Joseon sangat mengikuti ajaran Konfusius, bayangkan jika mereka tahu raja mereka menyimpan seorang shaman rendahan dalam kediamannya. Yoon tersenyum.

MP-00019 MP-00026

Para shaman, termasuk Wol, sedang membersihkan Seongsucheong dan peralatan shaman. Wol tersenyum saat mengingat perkataan Hwon untuk berhenti menatapnya karena ia tahu ia tampan. Janshil protes mengapa mereka harus membersihkan lagi semuanya setelah merek bersihkan tadi pagi. Seniornya berkata itu karena malam hari ini adalah malam pernkahan.

Wol terkejut. Senior tu berkata malam ini malam pernikahan Raja dan Ratu jadi para shaman harus berjaga-jaga untuk mendoakan keberhasilan malam tersebut. Wol sedih mendengarrnya.

MP-00042 MP-00041

Kasim Hyung berusaha membujuk Hwon yang sedang galau. Ia berkata cepat atau lambat hal ini harus dilakukan. Demi kemakmuran negeri dan untuk menghasilkan generasi penerus. Ini satu-satunya cara untuk menenangkan rakyat.

“Jangan bicara lagi,” ujar Hwon.

“Adalah tugas hamba untuk melayani Yang Mulia. Tapi yang lebih penting adalah menjaga kelangsungan garis keluarga kerajaan….”

“Mengapa kau terus seperti ini ?!” seru Hwon kesal.

Kasim Hyung berkata jika orang-orang mengetahui mengenai keberadaan Wol di sisi Hwon dan jika Hwon tidak berhenti menemui Wol, maka baik Hwon dan Wol akan berada dalam bahaya.

Hwon menyadari kebenaran di balik kata-kata kasim Hyung. Kasim Hyung berkata ia tidak mau melihat Hwon terluka lagi. Ia khawatir Hwon akan menyalahkan diri sendiri lagi karena tidak bisa melindungi Wol.

Hwon memejamkan matanya dan memerintahkan kasim Hyung untuk melarang Wol mendatangi kediamannya malam ini. Ia tidak ingin Wol menjaga kamar yang kosong.

MP-00056 MP-00058

Hwon dipersiapkan untuk menjalani malam pernikahan. Kalo menurutku sih ya lebih mirip hendak menjalankan hukuman mati :(

Bo-kyung pun dipersiapkan untuk menjalani malam pernikahannya.

MP-00067 MP-00077

Hwon berjalan menuju kamar Bo-kyung. Lagu latarnya sedih banget dan Hwon berjalan bagai domba dibawa ke pembantaian. Wajahnya dingin bagai robot. Ia bahkan melirik Bo-kyung bagai melihat kotoran.

MP-00180 MP-00090

Wol memandangi langit. Ia telah diberitahu bahwa ia diperintahkan untuk tidak mendatangi kediaman Hwon. Yang Myung berdiri tak jauh darinya dan bertanya mengapa wajah Wol sangat sedih, apa yang sedang Wol pikirkan?

Wol menoleh. Yang Myung menghampirinya. Wol bertanya mengapa Yang Myung datang.

Yang Myung malah terus bertanya, apakah Wol seperti ino karena mendengar berita mengenai malam pernikahan Hwon. Wol meminta Yang Myung meninggalkannya.

Yang Myung berkata Hwon adalah pemimpin negeri ini jadi kelahiran penerus adalah hal yang sangat penting. Wol berkata ia sudah tahu.

Yang Myung berkata jika Wol terus memikirkan Hwon maka pada akhirnya ia yang akan terluka.

“Hamba juga mengerti hal itu,” Wol mulai menangis.

MP-00098MP-00120 

“Kalau begitu mengapa kau menangis?” tanya Yang Myung putus asa. “Tidak bisakah orang itu aku? Tidak bisakah aku orangnya?”

Wol menatap Yang Myung.

Hwon dan Bo-kyung duduk berhadapan. Dayang mulai memberikan instruksi. Pertama, melepaskan ikseongwan (topi kerajaan). Hwon melepasnya. Bo-kyung mengulurkan tangan untuk membantu Hwon. Tapi begitu jari mereka bersentuhan, Hwon langsung menarik tangannya.

Kedua, melepaskan ikat panggang giok yang dikenakan Hwon. Hwon menatap Bokyung.

“Kau akhirnya mendapatkan apa yang kauinginkan, Ratu,” katanya sinis.

“Bagaimana bisa ini hanya keinginanku. Di atas ada dua Ibu Suri dan di bawah ada rakyat yang menginginkannya.”

MP-00128 MP-00131

“Mengapa aku tidak bisa?” tanya Yang Myung. Wol menyuruh Yang Myung pergi.

“Apa kau ingin pergi denganku?” tanya Yang Myung lagi. Ia bersedia melepaskan status pangerannya dan siap melepaskan semuanya sejak lama untuk emlarikan diri. Wol hanya diam.

“Kau tidak mau hidup sebagai shaman selamanya, bukan? Jika kau ingin keluar dari keadaan yang rumit ini, apa kaubersedia pergi denganku?”

Air mata Wol mengalir tanpa bisa ditahan lagi. Ia menoleh pada Yang Myung.

MP-00143 MP-00149

“Tidak peduli apaiun Yang Mulia katakan, aku adalah wanita Yang Mulia.”

Hwon menatap Bo-kyung lalu tiba-tiba menarik Bo-kyung dalam pelukannya. Ia membelai pipi Bo-kyung.

“Benar, karena kau tidak bisa mendapatkan hatiku, sedikitnya kau berharap menjadi ibu dari raja berikutnya, bukan?”

Hwon mengusap bibir Bo-kyung dengan jarinya.

MP-00161 MP-00167

“Baiklah. Demi Ratu, aku akan membuka jubahku sekali saja.”

Bo-kyung tersenyum. Hwon menunduk mendekati wajah Bo-kyung.

MP-00177 MP-00178

Komentar:

Huaaa…tambah seru..menurutku episode-episdoe berikutnya akan penuh tantangan.

Bo-kyung sudah memperlihatkan sisi gelapnya sejak dulu tapi sekarang ia mulai melepas topengnya. Ia dan Yang Myung sama-sama putus asa karena tidak bisa mendapatkan cinta. Bo-kyung meledak dan mulai menggunakan segala cara untuk mendapat keinginannya.

Bagaimana dengan Yang Myung? Kurasa keputusasaaannya membuatnya lebih berani mengungkapkan isi hatinya kali ni. Tapi setidaknya Yang Myung masih menghormati perasaan Wol. Dan kuharap akan tetap seperti itu ^^

MP-00955  MP-00116

Aku membaca seseorang di forum soompi berkata ia sekarang mengerti mengapa Ibu Suri Yoon melibatkan Min-hwa dalam peristiwa 8 tahun lalu. Jawabannya adalah karena itu kelemahan Raja Seongjo, dan juga Hwon.

Ia tahu Raja Seongjo tidak akan mengungkap kasus kematian Yeon-woo jika tahu Min-hwa terlibat. Ia akan memilih menutup kasus ini rapat-rapat demi melindungi puteri kesayangannya. Jika Min-hwa diketahui terlibat maka Min-hwa akan dihukum. Raja Seongjo tak akan tega.

Itulah sebabnya Ibu Suri Yoon berkata jika Hwon mengetahui kebenarannya maka Hwon pun akan menutup kasus ini kembali. Karena Hwon tidak akan tega menghukum adiknya. Hwon mungkin tega menghukum neneknya tapi tidak akan tega menghukum adiknya.

Hal yang sama dikatakan oleh shaman Jang. Walau kebenaran muncul tetap tidak ada yang berubah karena Ibu Suri Yoon dan Yoon Dae-hyung memegang kelemahan mereka semua. Kelemahan shaman Jang adalah para shaman. Kelemahan Hwon adalah Min-hwa dan Wol.

Tapi menurutku….kelemahan Ibu Suri adalah shaman Jang. Ini menurutku lho ya^^ Ibu Suri begitu percaya pada kekuatan shaman Jang dan kurasa suatu saat hal ini akan berbalik.

22 komentar:

  1. d'tunggu krlanjutannya yah :))

    BalasHapus
  2. gilaa...
    tambah keren aja :-)

    BalasHapus
  3. hiks....
    so sad,,,
    cepetan ingat dunk wolll....
    yar bo kyung tu nyahokk,,,,

    BalasHapus
  4. wow...licik bo kyung atau jang hee bin?atau mishil?kasihan YM,wlupun hilang ingatan hati wol tetap sama hwon yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurutku juaranya tetep Mishil hehehe^^ jang hee-bin sama bo-kyung ada kemiripan, cuma karena cemburu

      Hapus
  5. Owh, jd it sebabnya..
    Aq bru tau mbak. Knp Min Hwa ada disana wkt it...
    Licik!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu baru dugaan sih tapi sepertinya begitu. Bener-bener lihai ya nenek suri ini (baru nemu istilah ini^^), kok bisa kepikir >,<

      Hapus
  6. hwonnnn .... andweeeeee !!!!
    hahaha ... :))

    BalasHapus
  7. Sedih,tegang,penasaran...aduuuuuh campur aduk deh..ga sabar nunggu kelanjutannya..

    BalasHapus
  8. tenang saja ,,, akhirnya happy ending kok... tapi lee hwon ini keren sekali... biar wol nggak pergi aja dia pake mengeluarkan perintah kerajaan ,,, sooooo sweeeettt banget

    BalasHapus
  9. salam kenal mb fanny....
    pertama baca sampe 9 lgsung,,, cz keliatan menarik dari pertamanya....
    makasih banget udah lanjutin sampe episode ini..
    sekarang harus sabar nunggu terus...
    pemainnya dari awal sampe gede cantik n tampan,,,
    mb yg semangat yah...
    hwon n yeon woo muga bersatu lagi yah..

    BalasHapus
  10. "aku tahu aku sangat tampan ,berhentilah menatapku",hihihi...ternyata Hwon narsis juga,tp aku sukaaa..pkonya suka klo Hwon&wol lgi bareng,,,^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe...aku juga suka kalau mereka lagi berdua sampe bingung milih pikunya karena pengen diupload semua hahaha^^

      Hapus
    2. ga usah bingung mba,, diupload aja semuanya, hehe...

      Jujur, emang suka banget ama aktingnya Han Ga In di sini,,,"DAPET BANGET" pokoknya,,, ^.^

      Hapus
  11. oo itu rupax senjata c ne2k sihir opss ibu suri mksudnya (sori mbak fanny kbawa crita jdi agak berapi2 jadinya) he2..

    tpi emang setelah dipikir2 kayaknya emang masuk akal banget tu kata se2org d forum soompi (saluuud buad pmkiranx)...
    hm..knapa baru kpikiran ea tu alasanx...

    aniweii salam knal ea mbak saiia kiki..
    keep writing ^^

    BalasHapus
  12. semakin diikutin semakin bagus ne drama... penasaran ma endingnya.... hmmm 6 episode lagi yah...

    BalasHapus
  13. Heey! Bolehkah aku tau link di youtube yang kau lihat? Terima kasih! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, aku tidak tahu link-nya karena aku tidak menonton di youtube. Coba saja di-googling^^

      Hapus
  14. awww...tambah seruuuu...sayang kasetnya pas macet jd aq cari sinopsisnya deh di google...eh nyampe sini...jeongmall terbantu bgt...gumawo ya chingu...jeongmal gumawo...ahh ga mau kelewatan satu scene pun...^__^

    BalasHapus
  15. wahh walau udah lama tetep aja kalo nonton gak mau berpaling .. seruuu banget

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)