Selasa, 03 Oktober 2017

Sinopsis While You Were Sleeping Episode 2

snap-00255

Jae Chan menjadi jaksa yang menangani kasus kecelakaan Hong Joo. Ia menemui Hong Joo di rumah sakit untuk menginterogasinya. Hong Joo nampak tenang. Ketika Jae Chan menanyainya apakah ia menabrak Han Woo Tak di persimpangan hingga tewas, ia menjawab ia tidak mengemudi. Ia berkata Yoo Bum yang mengemudikan mobil saat itu. Ia sudah mengatakannya pada polisi yang menanyainya tapi mereka tidak percaya.

Jae Chan berkata ia juga sudah menanyai Yoo Bum. Dan Yoo Bum ternyata ular bermuka dua. Dengan wajah sedih ia berkata ia menyesal ia membiarkan Hong Joo mengemudi. Ia berkata ia sudah mencoba menghentikan Hong Joo mengemudi di jalan yang licin tapi Hong Joo berkeras pulang karena ibunya tidak mengangkat telepon. Ia ikut dengan Hong Joo karena khawatir.

Hong Joo berkata itu semua bohong. Yoo Bum telah berbohong karena ia tahu benar kalau Yoo Bum yang mengemudi hari itu.

snap-00211snap-00216

Sayangnya bukti tidak menunjukkan demikian. Darah yang terdapat di airbag kursi pengemudi telah dianalisa dan DNA yang ditemukan adalah DNA Hong Joo. Dari rekaman black box ambulans juga terlihat Hong Joo yang dikeluarkan tim ambulans dari kursi pengemudi sedangkan Yoo Bum dari kursi penumpang.

Hong Joo bersumpah bukan ia yang mengemudi. Jae Chan bertanya bagaimana Hong Joo bisa menjelaskan bukti yang sudah ditemukan. Hong Joo berkata ia yakin seseorang telah memalsukan bukti. Ia pingsan begitu kecelakaan terjadi. Seseorang pasti memindahkannya ke kursi pengemudi, membersihkan darahnya sendiri dari airbag lalu menyapukan darah Hong Joo ke airbag itu. Ia berkata pasti Yoo Bum yang melakukannya agar bisa terbebas dari masalah.

Tapi Jae Chan berkata itu hanya spekulasi Hong Joo dan jaksa lebih percaya bukti daripada sekedar spekulasi. Sayangnya tidak ada bukti yang mendukung Hong Joo.

“Lalu apa yang harus kulakukan> Tidak ada yang bisa kulakukan untuk membuktikan aku tidak bersalah.”

Jae Chan berkata semua bukti mengarah pada Hong Joo jadi yang terbaik bagi Hong Joo adalah mengakuinya agar bisa mendapat keringanan hukuman.

“Meski aku tidak menyebabkan kecelakaan itu?” tanya Hong Joo marah.

‘Keluarga korban menuntut hukuman untukmu. Terus mengingkarinya bisa menjadi faktor yang memberatkanmu.”

Hong Joo benar-benar tersudut.

snap-00223snap-00232

Ia mencoba menelepon Yoo Bum tapi tentu saja Yoo Bum sudah mengganti nomornya. Karena putus asa kehilangan ibunya dan tuduhan palsu yang dihadapinya, Hong Joo nekat hendak bunuh diri. Ia naik ke atap rumah sakit dan hendak melompat.

Jae Chan dan staf rumah sakit berusaha menghentikannya tapi Hong Joo berteriak agar mereka tidak mendekat. Jae Chan membujuknya untuk berbicara.

‘”Apakah akan mengubah sesuatu? Aku sudah mengatakan semuanya padamu. Hari itu Hari Valentine dan bersalju! Karena itu Yoo Bum yang mengemudi bukan aku, dan seseorang meninggal. Ia membuatnya seakan aku adalah pengemudinya! Tidak ada yang percaya meski aku berusaha menjelaskannya. Jadi untuk apa?” Hong Joo menoleh ke bawah.

“Aku akan mempercayaimu!” kata Jae Chan. Pelan-pelan ia mendekati Hong Joo dan mengulurkan tangannya.

Hong Joo menatap Jae Chan. Ia berkata ia akan sangat bahagia jika semua ini hanya mimpi.

“Jika ini mimpimu, terima kasih karena kau berkata akan mempercayaiku.”

Hong Joo memejamkan mata lalu melepaskan pegangannya. Tidak, Jae Chan berteriak dan berusaha meraih Hong Joo. Tapi Hong Joo tidak menyambut tangan Jae Chan dan melayang ke bawah.

snap-00241snap-00256

Jae Chan terbangun kaget dengan tangan masih terulur. Mimpi itu terasa sangat nyata baginya. Hari menunjukkan tanggal 14 Februari 2016. Astaga...jadi semua itu hanya mimpi? Seberapa jauh mimpinya?

Adiknya heran Jae Chan bangun sangat pagi. Jae Chan berkata ia mimpi aneh semalam. Mimpi itu terasa sangat nyata dan menakutkan. Dalam mimpinya ia melihat gadis tak sopan seberang rumah, alias Hong Joo.

“Aku sudah tahu sesuatu akan terjadi begitu kau menyebutnya tak sopan. Begitulah biasa rom-com dimulai. Dan dia muncul di mimpi kakak. Jadi apa genrenya? Romcom? Melodrama menyentuh? Atau kategori terlarang?” canda adiknya.

“Gadis itu meninggal dalam mimpiku.”

“Apa? Kalau begitu thriller?”

“Benar, thriller yang terasa sangat nyata.”

snap-00257snap-00262

Adiknya berjalan ke jendela dan melihat ibu Hong Joo yang sedang membersihkan mobilnya depan rumah. Mobil putih Hong Joo yang mengalami kecelakaan dalam mimpinya.

“Dalam mimpi kakak ia juga meninggal, tapi ia baik-baik saja. Dan kenapa Yoo Bum muncul dalam mimpi kakak?”

Jae Chan berkata ia bertemu Yoo Bum beberapa waktu lalu. Adiknya malah lebih kesal dari Jae Chan. Ia berkata Jae Chan seharusnya memukul Yoo Bum dan tidak membiarkannya. Jae Chan berkata ia malah menyapanya dengan senyum lebar seperti orang idiot. Adiknya terus mengomel hingga Jae Chan tersenyum geli.

“Ngomong-ngomong, gadis itu berkencan dengan Yoo Bum dalam mimpi kakak?” What? Jadi mimpi Jae Chan dimulai sejak mereka bertemu di depan restoran itu?

Jae Chan berkata mereka bertemu pada Hari Valentine jadi sepertinya mereka memang berpacaran. Adiknya menenangkannya bahwa itu hanya mimpi buruk di mana dua orang yang paling dibenci Jae Chan muncul dalam mimpinya bersamaan. Jadi genrenya makjang (drama melo yang biasanya terlalu berlebihan).

Jae Chan bertanya tanggal hari ini. Adiknya berkata ini hari Valentine dan Jae Chan harus mengambil mobil barunya. Para pasangan saling bersikap mesra sementara kakaknya mencoba mobil baru dengan terlihat menyedihkan.

Jae Chan bertanya memangnya adiknya ada acara. Ada, jawab adiknya. Jae Chan menyuruh adiknya membatalkan janjinya....lalu apa, berkencan dengannya? XD

snap-00267snap-00271

Jae Chan melihat Hong Joo di halte bis. Hong Joo langsung bete begitu melihat Jae Chan. Jae Chan duduk di sebelah Hong Joo dan bertanya apa Hong Joo kenal dengan Yoo Bum.

Hong Joo kaget dan bertanya bagaimana Jae Chan bisa tahu. Ia menuduh Jae Chan telah menguntitnya dan diam-diam mengumpulkan informasi mengenai dirinya untuk mendekatinya. Hong Joo pasti banyak nonton drama ;p

Tapi Jae Chan juga kaget karena Hong Joo benar-benar mengenal Yoo Bum seperti dalam mimpinya. Hong Joo berteriak memanggil taksi. Jae Chan meraih tangannya dan bertanya apakah mereka akan bertemu malam nanti. Hong Joo menepis tangan Jae Chan dan mengancam akan berteriak jika Jae Chan terus bersikap seperti ini.

“Aku tahu aku mungkin terdengar gila saat ini tapi tolong dengarkan aku. Jangan temui dia hari ini dan jangan mengemudi karena akan turun salju. Bahkan jangan dekat-dekat dengan mobil, mengerti?”

Hong Joo tidak mempedulikannya dan langsung naik taksi. Supir taksi bertanya apakah Hong Joo tidak apa-apa. Hong Joo berkata Jae chan pasti seorang penguntit.

“Apa pedulinya aku mengemudi atau tidak? Itu kan bukan urusannya.”

Kalimat terakhir mengingatkannya pada apa yang dikatakan pelanggan restoran ibunya saat mereka berusaha menyuruhnya tidak merokok. Tampaknya ia mulai mempertimbangkan perkataan Jae Chan. Ia bertanya pada supir taksi apakah hari ini akan turun salju. Supir itu menjawab hari ini akan cerah sepanjang hari. Hong Joo melihat ke langit dan langit memang cerah.

snap-00275snap-00281

Jae Chan sedang menunggu adiknya ketika ia merasakan kehadiran seseorang. Namun bukan adiknya yang dilihatnya melainkan Yoo Bum. Jae Chan terkejut karena ini semakin mirip dengan mimpinya. Apalagi ketika Yoo Bum berkata ia ke sini untuk berkencan.

“Dengan Nam Hong Joo-sshi?” tanya Jae Chan.

Terdengar suara Hong Joo memanggil Yoo Bum saat ia turun dari mobil.

Jae Chan mengajak Yoo Bum makan menraktirnya sushi saat ini juga (karena terakjhir mereka bertemu Yoo Bum sempat berkata akan menraktir Jae Chan makan sushi kapan-kapan). Tentu saja Yoo Bum menolak. Hari ini kan Hari Valentine. Jae Chan beralasan makan sushi sendirian di hari Valentine akan terlihat sangat aneh.

“Dua pria makan sushi bersama pada Hari Valentine akan terlihat lebih aneh lagi,” kata Yoo Bum.

snap-00282snap-00286

Hong Joo menghampiri mereka dan baru menyadari kalau pria yang sedang berbicara dengan Yoo Bum adalah Jae Chan.

“Sudah kubilang kau harus langsung pulang hari ini,” kata Jae Chan.

“Kenapa aku harus melakukannya? Katakan padaku,” kata Hong Joo bersungguh-sungguh. Tampaknya ia mulai menanggapi serius sikap aneh Jae Chan.

Tapi Yoo Bum jelas tidak suka melihat Hong Joo akrab dengan Jae Chan. Ia mengajak Hong Joo masuk dan berkata akan berbicara dengan Jae Chan lain kali. Jae Chan tidak bisa menghalangi mereka.

Adik Jae Chan datang dan Jae Chan akhirnya memutuskan untuk pergi saja bersama adiknya yang ingin pergi ke resital piano temannya. Ia memutuskan untuk tidak mengurusi orang lain.

Tapi salju tiba-tiba turun. Ia teringat dalam mimpinya Hong Joo berkata hari kecelakaan itu Hari Valentine dan turun salju. Ia berkata pada adiknya bahwa semua terjadi persis seperti dalam mimpinya. Adiknya tentu saja menganggap semua ini omong kosong. Tapi Jae Chan berkata ia akan memastikan satu hal lagi. Satu saja.

snap-00288snap-00293

Maka ia menunggu di dalam mobil. Adiknya sampai ketiduran. Salju terus turun.

Dan seperti dalam mimpi Jae Chan, Hong Joo lupa mengunci pintu dan bergegas keluar. Sementara ibu Hong Joo keluar dari kafe tanpa ponselnya.

Jae Chan melihat Hong Joo keluar dari restoran buru-buru diikuti Yoo Bum. Dan ia melihat sendiri Hong Joo menyerahkan kunci mobilnya pada Yoo Bum. Saat mobil itu pergi ia keluar dari mobil dan berteriak menghentikan mereka. Tapi mereka tidak melihat dan mendengar Jae Chan.

Adik Jae Chan terbangun dan bertanya ada apa. Jae Chan menyuruhnya menelepon polisi agar menghentikan mobil Hong Joo (ia memberi plat nomornya). Adik Jae Chan bertanya apa kakaknya sudah gila. Jika ia menelepon polisi lalu ia harus mengatakan apa?

“Menurut mimpi kakakku, akan segera terjadi kecelakaan?! Kak, kau bersikap sangat aneh. Kenapa kau begitu peduli pada gadis itu?”

“Bukan karena aku peduli padanya. Aku hanya....aku tidak ingin ia berakhir sepertiku. Bagaimana jika Yoo Bum melimpahkan semuanya padanya (Hong Joo) seperti orang bodoh?” kata Jae Chan.

Adik Jae Chan berkata Jae Chan pasti tertekan karena bertemu kembali dengan Yoo Bum hingga bermimpi buruk mengenainya. Ia mengajak kakaknya masuk ke mobil. Jae Chan menurut dan kembali berpikir sebaiknya ia mengurus dirinya sendiri saja. Jika diteruskan ia akan seperti orang gila.

Tapi bayangan Hong Joo yang menjatuhkan diri dari atas gedung kembali mengusiknya. Ia menekan gas dan pergi dari sana. Meninggalkan adiknya yang belum sempat naik ke mobil. Ia berpacu menyusul mobil Hong Joo.

snap-00297snap-00298

Di mobil, Hong Joo meminta Yoo Bum menjaga ibunya jika terjadi suatu pada dirinya. Yoo Bum dengan senang hari berjanji untuk menjaga ibu. Hong Joo tersenyum. Berbeda dari mimpi, Yoo Bum bertanya apa yang terjadi antara Hong Joo dan Jae Chan.

Belum sempat Hong Joo menjawab, mobil mereka ditabrak dari samping. Dan berbeda dari mimpi, meski mobil sempat kehilangan kendali dan berputar-putar di jalanan, akhirnya mobil berhenti tanpa menabrak tiang. Hong Joo dan Yoo Bum juga tidak sampai pingsan.

Hong Joo menoleh dan melihat sosok Jae Chan menghampiri mereka. Jae Chan membuka pintu mobil dan bertanya apakah Hong Joo tidak apa-apa. Padahal kepalanya sendiri terluka.

Tak jauh dari kedua mobil, seseorang terlihat sangat kaget. Ia adalah Han Woo Tak, orang yang dalam mimpi tewas tertabrak mobil yang dikemudikan Yoo Bum.

snap-00308snap-00311

Jadi yang terjadi adalah perhatian Yoo Bum teralih saat berbicara dengan Hong Joo dan tak menyadari mobilnya meluncur melewati perempatan jalan. Han Woo tak sedang menyeberangi perempata. Sedangkan Jae Chan menabrak dari arah samping sebelum mobil menabrak Han Woo Tak.

Jae Chan membantu Hong Joo keluar dari mobil. Ia bertanya apakah Hong Joo baik-baik saja. Ia juga bertanya pada Han Woo Tak yang menjawab ia baik-baik saja meski nampak kaget.

Yoo Bum turun dari mobil dan bertanya apakah Jae Chan baru saja menabrak mobil mereka. Jae Chan mengiyakan, beralasan jalanan licin karena salju.

Tapi Yoo Bum tidak percaya. Ia berkata ini disengaja. Jae Chan berkilah dan meminta maaf, mengatakan mobilnya tergelincir. Yoo Bum tetap tidak percaya. Ia marah dan menuduh Jae Chan mengikuti mereka lalu menabrak mereka.

“Berani-beraninya kau berbohong padaku.”

Ia mendesak Jae Chan mengatakan alasannya. Apa karena Jae Chan butuh uang. Apa ini penipuan asuransi atau semacamnya? Errr....itu mobil baru lho...masa Jae Chan mengorbankan mobil baru demi uang, kan tinggal dijual lebih gampang dan tidak beresiko terluka.

“Jika aku tidak melakukan apa yang kulakukan, kau sudah membunuh seseorang,” akhirnya Jae Chan berkata.

Yoo Bum berkata Jae Chan sudah gila. Apa Jae Chan melakukan ini karena peristiwa motor bertahun-tahun lalu?

snap-00314snap-00315

Kilas balik 13 tahun lalu... motor Jae Chan menabrak sebuah toko. Motor itu adalah motor Jae Chan yang dibeli dari uang hasil memalsukan nilai rapornya. Yoo Bum panik saat mendengar sirine mobil polisi. Ia berkata Jae Chan harus memohon pada polisi saat mereka datang.

“Katakan pada mereka kau menyesal dan akan membayar ganti ruginya.”

“Apa yang kakak katakan? Kakak yang mengendarainya. Kenapa aku harus membayar ganti ruginya?”

Yoo Bum berkeras Jae Chan harus mengaku kalau ia yang mengendarainya karena akan terlihat lebih meyakinkan.

“Apa Kakak akan membohongi mereka?”

“Bukan, Jae Chan. Aku hanya mengatakan hal yang lebih masuk akal. Jujur saja. Akan lebih masuk akal jika kau yang melakukannya.”

Jae Chan menolak. Ia marah dan berkata kecelakaan ini salah Yoo Bum. Ia akan mengatakan itu pada polisi saat mereka tiba.

“Benarkah? Aku akan mengatakan pada mereka kalau kau yang melakukannya. Tidak ada saksi. Hanya kau dan aku yang ada di sini. Aku penasaran siapa yang akan lebih dipercayai oleh polisi,” kata Yoo Bum tenang. Saat itu ia masih mahasiswa hukum.

snap-00323snap-00324

Dan sekarang Yoo Bum marah-marah berkata Jae Chan hanya omong kosong. Ia terus mendorong Jae Chan. Jae Chan menangkap tangan Yoo Bum.

“Tidak, aku sepenuhnya waras. Jika aku tidak menghentikan mobil, kakak mungkin sudah menabrak orang itu,” Jae Chan menunjuk Han Woo Tak. “Kakak juga akan memalsukan bukti untuk memfitnahnya (Hong Joo) sebagai pengemudi. Dia akan memiliki catatan kriminal karena membunuh orang, dan karena shock ibunya juga akan meninggal. Lalu ia akan membunuh dirinya sendiri seperti orang bodoh karena merasa jadi korban. Kakak sangat mampu melakukan itu!”

Hong Joo terkejut mendengar penuturan Jae Chan karena ia memahami betul bahwa itu memang akan terjadi.

“Kau belum berubah sedikitpun. Masih menyalahkan orang lain dan memberikan alasan lemah. Faktanya adalah kau hampir membunuh kami,” kata Yoo Bum.

“Tidak, aku melakukannya untuk menyelamatkan hidup orang lain.”

snap-00331snap-00339

Hong Joo melihat Jae Chan dengan mata berkaca-kaca. Yoo Bum berkata siapa yang akan percaya hal itu. Ia bertanya apakah Hong Joo percaya pada Jae Chan yang gila.

“Benar, siapa yang akan percaya padaku jika aku berkata aku melihatmu dalam mimpiku. Dan aku datang untuk mengubah mimpi itu karena kau terlihat sedih di dalamnya,” kata Jae Chan dalam hatinya. “Tidak ada yang akan percaya kalau aku mengubah masa depanmu.”

Tapi Hong Joo seakan tak mendengar perkataan Yoo Bum. Seluruh perhatiannya hanya tertuju pada Jae Chan. Dan seperti mimpinya beberapa hari lalu, ia berjalan menghampiri Jae Chan lalu memeluknya.

“Aku percaya padamu. Karena aku adalah aku, aku bisa percaya padamu,” katanya pelan.

Jae Chan bingung Hong Joo memeluknya dan hendak menarik diri. Tapi Hong Joo makin erat memeluknya dan berterima kasih, lalu menangis. Jae Chan akhirnya mengangkat tangannya dan balas memeluk Hong Joo.

snap-00345snap-00351

Komentar:

Kaget saat mengetahui kalau kecelakaan Hong Joo dan meninggalnya ibu Hong Joo adalah mimpi Jae Chan. Jadi ini pertama kalinya ia bermimpi seperti Hong Joo. Apa karena ia bertemu dengan Hong Joo?

Aku suka Hong Joo sejak awal tahu kalau Yoo Bum bukanlah orang baik. Yoo Bum adalah orang bermuka dua. Menarik melihat ia memanipulasi kepolosan Jae Chan. Bukan hanya bermuka dua, ia sebenarnya jauh lebih mengerikan (lihat saja nanti di episode berikutnya). Dari luar nampak baik, ramah, dan tenang, namun hidupnya hanya berpusat pada dirinya sendiri.

Dan lebih menarik lagi adalah ia tidak punya perasaan bersalah sedikitpun. Bahkan setelah 13 tahun berlalu ia masih memutarbalikkan kenyataan bahwa Jae Chan yang bersalah dan ia sama sekali tidak bersalah. Ia menyombong kalau berkat dirinya Jae Chan bisa membeli motor. Ia sama sekali tidak berpikir kalau apa yang ia lakukan dengan memalsukan nilai Jae Chan adalah salah.

Jae Chan memang salah karena nelakukan apa yang diusulkan Yoo Bum, tapi setidaknya akhirnya ia mengakuinya. Aku penasaran apa yang terjadi setelah ayah Jae Chan mengetahui kebohongan Yoo Bum, juga setelah kecelakaan itu. Apa ia lebih percaya puteranya sendiri, atau lebih percaya Yoo Bum?

Agak aneh melihat Lee Sang Yeob memerankan antagonis setelah beberapa kali melihatnya menjadi protagonis. Sama anehnya dengan melihat Kim Jae Wook berperan menjadi bos keren dan baik setelah melihatnya menjadi psikopat sadis di drama Voice^^

Tapi Lee Sang Yeob memerankan perannya dengan baik. Kabarnya ia sampai memadamkan fitur komentar di IG nya demi menghindari komentar pedas penonton yang terlalu hanyut dalam drama ini XD kasian banget...

Jadi Jae Chan sekarang bisa bermimpi mengenai masa depan. Apakah hanya yang berkaitan dengan Hong Joo? Atau apakah ia akan jadi seperti Hong Joo yang juga bermimpi mengenai tragedi orang lain? Atau apakah mimpinya menjadi semacam pelengkap dan gambaran yang lebih luas dari mimpi Hong Joo?

Hong Joo bermimpi mengenai ia bangun di rumah sakit dan mendapati ibunya sudah meninggal. Tapi Jae Chan bermimpi lebih dari itu. Ia bermimpi bagaimana kecelakaan itu terjadi bahkan hingga setelah Hong Joo sadarkan diri dan akhirnya bunuh diri. Dan lebih fantastis lagi, ia bisa mengubah mimpi itu agar tidak terjadi.

Karena itu Hong Joo sampai menangis. Bukan hanya Jae Chan sudah menyelamatkan ibunya dan dirinya dan Han Woo Tak, tapi akhirnya ia bertemu dengan orang yang bisa mencegah mimpinya menjadi kenyataan. Sesuatu yang selama ini tidak pernah bisa dilakukannya.

Masalahnya...jika mimpi itu memang takdir masa depan yang seharusnya terjadi, apa akibatnya jika masa depan itu diubah?

9 komentar:

  1. Waaaaa....seneng denger mbak faan nyebut2 kim jae wook ����..ak juga lg jatuh cintaa sm ahjussi satu ituu..syukaaaa bangeett sm aktingnyaaaa *emak2taksadardiri
    Emg bener2 deh..drama baru lengkap kalo udah baca komentar dr mbak fannii ����
    Sepertinya mimpi jaechan adl pelengkap mimpi hong joo deh kayaknyaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. keliatan dari episode berikutnya ya? Mereka bermimpi tentang kasus yang sama

      Hapus
  2. Sama kayak komen di atas. Kenala nih nyanbungin ke jae wook mbak? Haha dia udah tobat kok dan makin manis di drama terbarunya kan? Cm lagi lagi punya masalah soal cinta...
    Bener. Kaget jg yg panjang malah mimpi jaechan.
    Cuma masih heran sama yoo bum. Kenapa dia semanis itu ke hong joo yg notabene ga punya apa apa kalau akhirnya "dibuang" kayak gitu.
    Btw thank you balasannya di komen kemarin mbak^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dilema liat drama barunya jae wook...kenapa jadi 2nd lead lagi sih T_T
      Iya juga..kenapa Yoo Bum tertarik pada Hong Joo dengan karakternya yang seperti itu

      Hapus
    2. Ngeri habis liat episode kemarin malah mbak. Apa karakter jae wook nanti bakal berubah haha. Parno ga beralasan. Belum ketemu novelnya jg sih. Tp kayaknya bakal melo endingnya.

      Hehe ga banget kan? Makanya yoo bum mencurigakan... saya gamau bayangin dia yg tau kemampuan mimpi itu atau malah punya mimpi jg.
      Di ihyv soalnya jung woo in kan tau jg soo ha punya kemampuan baca pikiran

      Hapus
  3. Kagum sm ending episode ini malahan hampir nangis juga .. Hahaha

    Jadi ini sepertinya hanya Jae Chan yg mampu mengubah mimmpi ..

    BalasHapus
  4. Walaupun udah nonton, tetep penasaran sam komennya mb fany. Hehe

    BalasHapus
  5. baru buka2 blog kdramatized lg setelah vakum bbrapa lama, daaan daebak ternyata mba fanny bikin sinopsis drama favorit aku ini yeay ..
    "tapi akhirnya ia bertemu dengan orang yang bisa mencegah mimpinya menjadi kenyataan. sesuatu yang selama ini tidak pernah bisa dilakukannya", merinding baca komenan nya mba fanny yang ini. emang bener2 aku juga mungkin ngerasa kaya gitu kalo jadi hong joo.

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)