Kamis, 24 Maret 2016

Sinopsis Nightmare Teacher Episode 4


Sebelumnya:

Kali ini Oh Ki Chul yang menandatangani kontrak dengan Guru Han. Awalnya ia hanya ingin menang dalam pertandingan melawan “bos” sekolah, Sang Tae.

Guru Han membubuhkan stempel “tantangan” di tangan Ki Chul. Dengan stempel itu Ki Chul bisa kembali ke jam 11.05 bila kalah dalam pertandingan, yaitu waktu di mana Guru Han membubuhkan stempel itu. Hanya satu syaratnya, Ki Chul tidak boleh menyerah dalam pertandingan.

Cerita lengkapnya bisa dibaca di Kheartbeat

Sinopsis Episode 4:

Ye Rim berpapasan dengam Ki Chul dan bertanya apakah Ki Chul baru saja dari Ruang BK. Ia bertanya apa yang dikatakan Guru Han padanya. Ki Chul berkata Gur Han tidak mengatakan hal yang penting.

“Apa ada yang aneh?” tanya Ye Rim.
 “Tidak ada!” ujar Ki Chul galak. Ia pergi dengan kesal.


Ki Chul naik ke atap dan mengingat duel sebelumnya. Dalam duel itu ia terpeleset karena menginjak batu hingga akhirnya kalah. Dengan kesal ia menendang batu itu lalu mulai berlatih. Ia bertekad menjadi Bos untuk membalas mereka yang telah meremehkan dan menertawakannya.

Duel dimulai. Ki Chul lagi-lagi kalah. Kekalahan yang lebih parah dari sebelumnya. Dalam sekejap ia kembali pada pukul 11.05.

“Kekalahan  adalah keberhasilan  yang tertunda,” ujar Guru Han menanggapi santai kembalinya Ki Chul.


Ki Chul kembali berlatih untuk mempersiapkan duel ulang (bukan siaran ulang). Karena sudah berkali-kali melawan Sang Tae, ia semakin percaya diri dan sudah tahu arah gerakan Sang Tae. Setiap penyebab kekalahannya menjadi bekal untuk melawan Sang Tae dalam duel ulang.

Dan pada akhirnya, Ki Chul berhasil menang!


Semua temannya bersorak senang. Sang Woo mengabadikan kemenangan Ki Chul dengan kameranya.


Ki Chul menjadi bos menggantikan Sang Tae. Kekasih Sang Tae menjadi kekasihnya, anak buah Sang Tae menjadi anak buahnya. Dan Sang Tae menjadi objek bully kelompoknya.

Tapi kekuasaan bisa membutakan seseorang. Ki Chul memalak teman-temannya yang lemah, berlaku semena-mena seakan ia benar-benar bos. Dan uang hasil palak digunakan untuk membelikan perhiasan bagi kekasihnya.


Puncaknya, ia memukuli sendiri temannya, Kyung Jin, yang awalnya ia bela dari kelompok Sang Tae. Kyung Jin protes karena Ki Chul terlalu sering memalak. Ki Chul beralasan mereka membutuhkan dana operasional agar SMA Yosan tetap aman.

Ia bertanya mengapa Kyung Jin bersikap seperti ini. Sekarang kan mereka yang berkuasa.

“Sang Tae bahkan tidak bertindak sejauh ini,” kata Kyung Jin sambil menatap Ki Chul dengan berani. Ia berkata harusnya tak seperti ini. Maka ia pun pergi meninggalkan Ki Chul dan kelompoknya.


Ki Chul kesal. Ia melihat ke atas. Guru Han sedang memperhatikannya dari jendela. Ki Chul berlalu dari tempat itu. Guru Han tersenyum.


Sang Woo dan Ye Rim sedang melihat hasil foto-foto Sang Woo saat perkelahian Ki Chul – Sang Tae. Ye Rim melihat sesuatu pada salah satu foto. Sang Woo membesarkan foto tersebut dan terlihat Guru Han berada di latar foto kemenangan Ki Chul. Lagi-lagi dengan wajah yang buram. Tapi Ye Rim dan Sang Woo mengenalinya.


Ki Chul mendapatkan penantang baru untuk menjadi “bos” SMA Yosan. Penantang yang lebih kuat dari Sang Tae. Hasilnya? Tentu saja Ki Chul kalah telak.

Ki Chul terbangun dan terjatuh dari kursi di ruang BK. Guru Han tertawa geli. Ki Chul kebingungan.

“Lama tak bertemu, Oh Ki Chul,” kata Guru Han.
“Apa yang terjadi?” tanya Ki Chul.

Guru Han berkata mereka sudah sepakat Ki Chul akan kembali pada jam ini bila kalah. Oh no….. it’s really a nightmare….


Maka Ki Chul harus memulai dari awal. Ia harus kembali berkelahi mengalahkan Sang Tae, yang tidak langsung dikalahkannya. Dan setelah berkali-kali bolak-balik kembali ke waktu yang sama, mengalahkan Sang Tae, mencoba mengalahkan penantang baru….akhirnya Ki Chul menang. Tapi Ki Chul sama sekali tidak senang.

Apalagi ketika muncul lagi penantang baru yang jauh lebih kuat. Hanya dengan satu gerakan, Ki Chul sudah terlempar.  Ia harus mengulang siklus yang sama setiap kali kalah. Mengalahkan Sang Tae, mengalahkan penantang ke-2, dan berusaha mengalahkan penantang ke-3. Hidup yang benar-benar melelahkan bertarung…kalah…bertarung…bertarung…kalah…dan terus bertarung. Bahkan Guru Han pun sama bosannya dengan Ki Chul.


Ki Chul akhirnya bisa mengalahkan penantang ke-3. Tapi penantang berikutnya benar-benar tidak diduganya. Kyung Jin. Dan anggota kelompok yang lain sekarang berpihak pada Kyung Jin.

Kyung Jin berkata tadinya ia pikir sekolah akan lebih baik jika Ki Chul yang menjadi bos. Ki Chul meminta maaf atas perlakuannya waktu itu. Tapi bagi Kyung Jin permintaan maaf itu sudah terlambat.  Sang Tae juga sekarang bergabung dengan Kyung Jin.


Melihat mereka hendak menghajarnya bersama-sama, Ki Chul memilih melarikan diri. Ki Chul sempat tertangkap. Ia mencoba melawan tapi ia bukan tandingan mereka. Ki Chul melarikan diri ke Ruang BK dan memohon agar Guru Han menghapus stempelnya. Karena jika ia kalah…maka ia harus kembali ke awal lagi. Ke jam 11.05 pada hari ia melawan Sang Tae.

Guru Han mengingatkan Ki Chul sudah sepakat untuk tidak menyerah apapun yang terjadi.

“Tidak….aku tidak perlu menjadi bos. Jadi tolong hapus ini. Aku ingin berhenti!!!”
“Kau yang sudah membuat keputusan, bukan aku,” kata Guru Han.


Detik berikutnya, Ki Chul terlempar keluar dari ruang BK. Ki Chul sangat ketakutan dan memohon agar Guru Han membuka pintunya. Apalagi ketika ia mendengar suara orang-orang yang mengejarnya dan melihat bayangan mereka menuju tempat itu.

Ki Chul melarikan diri ke ruang bawah tanah (atau gudang?). Ia berhenti di depan cermin besar. Kyung Jin dan kelompoknya juga menyusulnya.


Ki Chul menoleh pasrah. Di cermin tiba-tiba muncul bayangan Seul Gi berteriak-teriak memanggil Ki Chul. Ki Chul tersentak kaget. Tapi bayangan itu sudah menghilang.

Ki Chul memejamkan mata dan tak berdaya saat dipukuli. Hanya terdengar teriakan keras Ki Chul setelahnya.


Sang Woo memandangi cap aneh di sebuah meja. Stempel tantangan. Ia tersenyum manis saat melihat Ye Rim. Ye Rim menyadari ada 2 meja kosong di kelas mereka.  Ia juga sempat melihat cap di meja.


Sang Woo mengantar Ye Rim ke ruang BK. Ruangan itu kosong. Ye Rim memutuskan untuk menunggu Guru Han kembali karena ia harus menyerahkan sesuatu.

Sang Woo duduk dengan santai di kursi Guru Han, bergaya seolah ia seorang guru. Ia melihat stempel di rak buku dan memberitahu Ye Rim. Ye Rim mengambil stempel itu dan melihat stempel itu sama dengan yang tadi mereka lihat di meja.


Kaki Sang Woo terbentur laci yang sedikit terbuka. Sang Woo membuka laci itu dan di dalamnya ada sebuah map bertuliskan “Kontrak”. Ia mengambil map itu dan membukanya.

Di dalamnya terdapat dua lembar kontrak yang sudah ditandatangani oleh Kim Seul Gi dan Oh Ki Chul. Di atas kontrak itu ada stempel “Kontrak Selesai”. Di atas bagian tandatangan terdapat kalimat: Tujuan kontrak ini untuk memenuhi kesepakatan yang tertulis di sini.


Ye Rim menyadari kontrak itu ditandatangani dengan darah. “Darah?” gumam Sang Woo.
Terdengar kenop pintu diputar. Ye Rim dan Sang Woo melihat ke arah pintu.

Di dalam cermin, roh Ki Chul menggeram marah.


Komentar:

Lagi-lagi keserakahan membawa korban. Jika sebelumnya Seul Gi jatuh karena haus perhatian, kali ini Ki Chul jatuh karena haus kekuasaan. Aku jadi bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Seul Gi dan Ki Chul menggunakan kesempatan dari Guru Han itu dengan baik.

Kupikir Seul Gi akan lebih bahagia jika ia memilih hanya 2-4 sahabat melalui denah itu. Tapi setelah kupikir-pikir, Seul Gi tetap tidak akan bahagia karena persahabatan itu tidak dibangun secara alami. Itu adalah persahabatan yang semu. Sahabat yang sejati adalah mereka yang berbagi suka dan duka bersama kita, paling mengerti siapa kita, menerima kita apa adanya.

Begitu juga dengan Ki Chul. Seandainya Ki Chul bersikap baik setelah menjadi bos menggantikan Sang Tae, apakah keadaan akan menjadi lebih baik? Kurasa tidak. Karena tetap saja akan ada orang yang berusaha menjadi bos. Mereka akan tetap menantang Ki Chul dan Ki Chul harus bolak-balik ruang BK lagi pada jam 11.05.

Seul Gi dan Ki Chul terlalu tertekan untuk bisa berpikir jernih dan tampaknya itu yang menjadi incaran Guru Han. Ki Chul begitu ingin menang sehingga ia lupa bahwa kemenangan yang ia raih sebenarnya bukan karena ia kuat dan hebat berkelahi.

Bisa dibilang ia menang dengan curang. Ia bisa berkali-kali mengulang perkelahian dan akhirnya menang karena berkali-kali bisa menganalisis kelemahan lawan. Ia sama sekali tidak lebih kuat dibandingkan Sang Tae dan yang lainnya.

Aku angkat topi untuk penulis drama ini yang benar-benar kreatif.  Cerita Ki Chul ini benar-benar menyentuhku karena aku bisa membayangkan rasa frustrasi yang akhirnya dirasakan Ki Chul karena harus berulang kali mengulang perkelahian dan menjalani hari-hari yang sama hingga muncul penantang baru. Benar-benar mimpi buruk >,<

Walau akibat yang dirasakan Ki Chul sangat mengerikan, tapi tetap dikemas ringan. Malah lucu ketika Guru Han menyandarkan kepalanya di meja saking bosannya melihat Ki Chul bolak-balik ruangannya. Ia hanya mengacungkan jempol dan berkata “fighting!”.


Ye Rim dan Sang Woo mulai menemukan beberapa keanehan. Kira-kira mereka bisa mengungkap misteri ini tidak ya? Semakin penasaran dengan misteri berikutnya^^




5 komentar:

  1. Kasian, drama ini mengajarkan kita jangan serakah, nikmatin aja apa yg ada di hadapan kita.
    Dan tidak lupa dengan trus berusaha untuk sukses.

    BalasHapus
  2. Gara - gara Mba Fany buat sinopsis Nightmare Teacher, aku jadi ngikutin drama nya. Ada rasa kurang puas sih dengan episode 15 menitan. Tapi ada serunya juga. Kalo di perhatiin kaya cerita webtoon genre misteri. horor seru gimana gitu...

    BalasHapus
  3. mba fanny... hadiah untuk laila sudah sampai... jeongmal.jeongmal gamsahamnida fanny eonni.... gon ganghaseyo geurigu gomawo yo ^^

    Laila Gustina

    BalasHapus
  4. selain nightmare teacher, si cantik kim sohyun juga maen bareng jisoo di drama page turner. baca sinopsisnya disini ya ^^ http://www.dramehouse.com/2015/12/sinopsis-page-turner-upcoming-drama-2016.html

    BalasHapus
  5. Wah ceritanya bagus eonni,... Gumawo, kiyowo kiyowo

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)