Rabu, 27 Mei 2015

Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 19


Tuan Han menegur Sekretaris Yang yang ikut campur urusan pribadinya padahal  banyak masalah lain di dalam dan luar pekerjaan. Ia berkata ia kecewa karena Sekretaris Yang melupakan kebanggaan wanita karir dan malah tertarik pada rumor tak berdasar.
Sekretaris Yang meminta maaf dan berkata ia tidak berhak memberi nasihat saat ini. Ia akan mengurus masalahnya secepat mungkin dan menyarankan agar Tuan Han memperhatikan Nyonya Han.

Seorang ibu mendengar hal seperti itu dari anaknya pastilah menyakitkan. Tuan Han berkata In Sang sudah gila. Sekretaris Yang berharap Tuan Han menangani hal ini dengan rasional.

Nyonya Han terus menangis mengurung diri di kamar dan melakukan aksi mogok setelah mendengar In Sang dan Bom membicarakan dirinya. Ketika itu In Sang bertanya-tanya apakah ibunya sangat suka menjadi istri ayahnya hingga ayahnya tidak tahu kalau ia sudah melakukan kejahatan.

Bom dan ahjumma menasihati In Sang agar melakukan sesuatu. Tapi sebelum In Sang bisa mengatakan apapun pada ibunya, Tuan Han keburu pulang. Ia menyindir apakah In Sang sedang berusaha mengobati ibunya setelah melukai ibunya. In Sang tampak masih marah pada ayahnya.

Ia berkata ia sedang berusaha menjelaskan pada ibunya. Tuan Han berkata bahkan jika In Sang berlutut dan memohon maaf tetap saja hal itu tidak cukup. Ia menyebut In Sang seorang pengecut. Menuduhnya melawannya karena ambisi namun melarikan diri sambil menarik tangan Bom.

In Sang makin marah dan berkata ia hanya memutuskan bahwa ia tidak pantas dipukul oleh ayahnya. Karena itu menyelamatkan diri dari pukulan ayahnya. Tuan Han meledak dan kembali hendak memukul puteranya. Bom dan para staf berusaha memisahkan mereka.
Tuan Han menyuruh In Sang memohon maaf pada ibunya di hadapannya. Tapi In Sang berkata ibunya harus tahu kebenarannya. Jika tidak, maka ibunya akan menjadi kaki tangan ayahnya dalam melakukan kejahatan.

Nyonya Han tak tahan lagi. Ia berteriak “Cukup!” sambil menangis keras di dalam kamarnya.

Bom menemani In Sang di kamar. In Sang meminta Bom tidak mengatakan kalau ia sudah melakukan kesalahan. Ia sendiri merasa sedih. Untuk pertama kalinya ia mengatakan hal yang berarti pada orangtuanya, namun mereka menganggapnya idiot dan durhaka.  Mereka hanya menyuruhnya berlutut.

Dengan bijak Bom berkata In Sang tidak melakukan kesalahan, tapi seharusnya bisa menyampaikan isi hatinya dengan lebih baik. In Sang berkata mereka mungkin bisa diusir dari rumah. Namun ia putuskan untuk memikirkannya nanti saja saat ayahnya benar-benar mengusir mereka. Karena ia belum mendengar jawaban ayahnya atas kasus Daesan.


Tuan Han berkata pada istrinya bahwa mereka harus mengendalikan Bom dan In Sang sepenuhnya. Ia yakin ada orang lain di balik mereka. Sayangnya perkataan In Sang bukan menyadarkan Nyonya Han bahwa suaminya melakukan kesalahan, ia malah berbalik menganggap In Sang sudah kehilangan kendali. Ia berkata mereka sudah bersikap ceroboh selama ini dan mereka tidak bisa lagi membiarkan In Sang dan Bom.


Kessokannya pagi-pagi sekali, Bom mencegat Sekretaris Lee di pintu masuk. Ia mengajaknya berbicara. Bom berusaha mencari dukungan untuknya dan In Sang tapi Sekretaris Lee dengan jujur menyatakan ia tidak bisa mendukung Bom sepenuh hati.
Bom bingung, bukankah Sekretaris Lee sudah mengaku kalah? Sekretaris Lee membenarkan, tapi jika orang sepertinya mengabdi hanya karena sudah dikalahkan bukankah yang tersisa hanyalah kepatuhan? Ia hanya perlu menurut, tapi tidak disertai dengan ketulusan.

Bom menyadari bahwa caranya membuat Sekretaris Lee berpihak padanya adalah salah. Ketika itu Bom mengancam akan memecat Sekretaris Lee dan dengan angkuh menyatakan tidak akan kehilangan Sekretaris Lee meski Sekretaris Lee tidak ada. Setelahnya pun ia memaksa Sekretaris Lee untuk melakukan keinginannya (dalam kasus Noo Ri).  Bom tampak menyesal.

Kepada ahjumma, Sekretaris Lee berkata ia melakukan itu agar Bom dan In Sang tidak bermain dengan pedang. Ia harus menarik mereka sebelum mereka terluka oleh pedang itu.
Sebelum In Sang menyelinap pergi ke sekolah, Bom meminta pelukan darinya. Ia membutuhkan kekuatan untuk membayar kesalahannya.  Dan ia harus membayar kesalahannya. Jika tidak, tidak akan ada yang berpihak pada mereka.

Tuan Han memanggil Sekretaris Min ke kantornya dan mengorek perihal paman Bom. Apakah kakak Sekretaris Min masih berhubungan dengan paman Bom? Sekretaris Min berkata kakaknya tidak cukup sehat untuk bisa menemui siapapun. Sepertinya Tuan Han tidak terpengaruh dengan kata-kata Sekretaris Min yang sebenarnya mengandung sindiran itu. Ia malah dengan cuek berkata mereka harus tetap positif menantikan yang terbaik untuk kakak Sekretaris Min.


Sekretaris Min menemui Pengacara Yoo dan berkata ia akan memberikan kesempatan satu kali lagi. Pengacara Yoo memanggil Je Hoon dan bertanya mengapa Je Hoon sangat tertarik dengan kasus Daesan. Je Hoon berkata kasus itu mencakup semua hal mengenai Hansong.

Ia akan mencari apakah ada cukup bukti untuk membuka kembali kasus itu. Tujuannya adalah untuk membuat kesepakatan, bukan memenangkan tuduhan. Saat ditanya mengapa, Je Hoon berkata ia merasakan firasat buruk mengenai para hakim kasus tersebut. Ia harus tahu semua hal dan latar belakang para hakim itu sebelum melakukan tindakan. Pengacara Yoo berkata ia menyukai alasan itu. Ia menyuruh Je Hoon melakukannya dan ia akan menolongnya. Alasannya, kesepakatan di luar sidang adalah keahlian yang harus dimiliki untuk mendapatkan uang banyak.


Tuan Han menyatakan kecurigaannya terhadap paman Bom kepada Sekretaris Yang. Ia bertanya apakah paman Bom dan Sekretaris Min berpacaran. Sekretaris Yang berkata keduanya terlalu diliputi kemarahan untuk memiliki hubungan seperti itu.

Sekretaris Yang mencoba menanyakan keadaan Nyonya Han. Tuan Han berkata semua wanita sama saja. Sekretaris Yang berusaha menasihati Tuan Han untuk mengubah cara berpikir seperti itu tapi Tuan Han kembali menegurnya karena berusaha menguliahinya.

Nyonya Han bahkan sekarang tidak mau melihat dan bermain dengan cucunya. Ia bersikap dingin seperti semula. Bom menelepon In Sang memberitahukan hal itu. Ia mulai merasa bersalah pada Jin Young.


Hyun Soo menghampiri In Sang yang sedang menelepon. Ada apa, tanyanya setelah In Sang menutup telepon. In Sang menegur Hyun Soo karena sudah memberitahu Yi Ji perihal kelakuan ayahnya. Seharusnya hanya ia yang tahu. Hyun Soo berkata memangnya Yi Ji jatuh pingsan dan bunuh diri karena kecewa pada ayahnya. Yi Jin kan anak Tuan Han juga. In Sang sudah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan seorang putera, apakah In Sang juga ingin Yi Ji melakukan hal yang sama?

In Sang melarang Hyun Soo mengontak Yi Ji. Ia tidak ingin Hyun Soo mempedulikan mereka lagi. Ketika Hyun Soo menyindir bahwa Yi Ji sudah memiliki Bom sehingga ia tidak boleh mempedulikannya lagi, In Sang dengan keras menegaskan agar Hyun Soo berhenti mengurusi mereka. Hyun Soo tersinggung dan marah-marah pada In Sang hingga In Sang hampir tidak bisa mengendalikan emosinya.


Lalu In Sang pergi menemui Guru Park. Guru Park bertanya apa yang akan In Sang lakukan jika diusir dari keluarga Han. Orang tua Bom harus mengurus Jin Young, Bom dan In Sang juga harus bekerja. In Sang berkata ia akan mengikuti jejak Guru Park. Pertama menjadi asistennya, lalu menjadi guru les ujian masuk perguruan tinggi. Memangnya kaupikir semua orang bisa melakukan itu, Guru Park tertawa geli.

“Kalau begitu aku tidak akan menjadi siapa-siapa,” putusnya. Bagusnya adalah ia bisa berbicara pada ayahnya sebagai orang lain, bukan sebagai anak.

Guru Park menyarankan agar In Sang meminta maaf. In Sang berkata sudah terlalu terlambat untuk itu. Semalam ayahnya telah melewati batas. Guru Park berkata Tuan Han adalah orang yang melewati batas setidaknya 12 kali sehari karena memiliki logika berpikir yang luar biasa. Ia mengingatkan In Sang hanya akan menjadi lelah  jika terlalu banyak berpikir.

Sekretaris Min dan Sekretaris Yang diam-diam saling mengorek informasi. Dan keduanya sangat hati-hati berbicara. Sekretaris Min menyangkal ia masih melakukan kontak dengan In Sang. Sekretaris Yang menyindir seharusnya In Sang berterimakasih karena Sekretaris Min yang sudah mempersatukan mereka.  Keduanya bocara saling tersenyum tapi jelas saling menyindir.


Ayah Bom tidak bisa menghilangkan kecurigaannya setelah mendengar In Sang dan Bom minum bersama adiknya tempo hari. Apalagi ia ingat adiknya itu juga pernah berbicara tentang adik Min Joo Wan, yaitu Sekretaris Min. Ibu Bom megingat-ingat dan teringat pada sekretaris muda yang menemani Sekretaris Yang ke rumah mereka untuk membawakan buku-buku garis keturunan keluarga mereka.

Seingat ibu, adik Min Joo Wan adalah lulusan akademi polisi. Pasti berat menerima pekerjaan dari Hansong. Ayah membenarkan, karena itu tidak mungkin paman Bom dan Sekretaris Min bertemu selama ini hanya untuk saling bertegur sapa. Ibu menyarankan agar mereka tidak ikut campur.

Ia masih sedih dengan apa yang dialami Paman Bom. Dan lagi jika paman Bom memberitahu apa yang terjadi pada anak-anak, pasti Bom sudah menanyakannya padanya. Ayah berkata justru ia merasa curiga karena In Sang terlihat salah tingkah setelah kelepasan bicara waktu itu.


Ayah Bom menemui adiknya di bawah dan menanyakan apakah Bom dan In Sang curhat keadaan mereka padanya ketika minum bersama waktu itu. Paman Bom berbohong ia kebetulan bertemu mereka di pasar saat ia hendak menemui seseorang. Seseorang siapa, tanya ayah. Paman Bom terlihat gugup dan berkata ia harus pergi sekarang.

Ayah menghentikannya. Ia bertanya apakah Paman Bom kadang-kadang bertemu dengan Sekretaris Min untuk membicarakan keadaan Mi Joo Wan. Paman berkata ia bertemu Sekretaris Min hanya untuk menanyakan keadaannya sesekali.
“Kau tidak menyembunyikan apapun, kan?” tanya Ayah.

Paman berkata ayah tidak perlu khawatir. Mereka hanya membicarakan masa lalu yang tidak perlu diketahui ayah.


Sementara itu ibu menelepon Bom untuk menanyakan keadaannya. Ia khawatir In Sang membuat marah orangtuanya. Bom berbohong bahwa semuanya baik-baik saja jadi ibunya jangan khawatir. Tapi ibu Bom tampaknya tak percaya. Insting seorang ibu.

Sekretaris Yang pergi menemui ibu Bom karena ayah sedang melayani pelanggan di tokonya. Ia membawakan sebotol anggur mahal untuk mereka sebagai hadiah dari Tuan Han.

Ibu Bom berkata sebenarnya ia merasa gugup saat mendengar Sekretaris Yang akan datang menemuinya, bertanya-tanya apakah ada masalah lagi. Sekretaris Yang menenangkannya dan berkata ia hanya datang untuk menyapa. Bahwa Bom baik-baik saja dan tidak ada masalah. Tuan dan Nyonya Han bangga padanya dan ia terkesan dengan rasa percaya diri Bom.

Ibu berkata ia ingin percaya kata-kata Sekretaris Yang itu. Sekretaris Yang menekankan bahwa ibu bisa mempercayainya. Dengan semua yang dialami Bom pada usia semuda itu, bisa saja Bom menyimpan dendam pada mertuanya. Namun Bom sama sekali tidak memperlihatkan itu. Ia berkata mungkin Bom mengadu pada ibunya untuk bermanja-manja.


Ibu menghela nafas panjang. Ia ingin Bom mengadu padanya dan curhat tapi Bom selalu mengatakan semuanya baik-baik saja. Dan itu agak membuatnya sedih. Bahkan ketika terakhir kali datang pun Bom hanya tersenyum ketika ia menanyakan apakah kehidupannya tidak nyaman di keluarga Han.

Sekretaris Yang meminta ibu memberitahunya jika Bom mengungkapkan adanya masalah. Adalah tugasnya untuk membereskan masalah itu secepatnya. Ibu terdiam sesaat, lalu ia tersenyum dan berkata ia akan melakukannya.


Bom kembali memanggil Sekretaris Lee. Kali ini ia meminta maaf dengan tulus. Ia memang pendendam tapi ia juga menyesali kesalahannya dengan cepat. Ia menyadari ia sudah menggunakan kekuasaan yang sebenarnya bukan miliknya, seperti seorang anak baru dari panti asuhan yang tiba-tiba menjadi kesayangan gurunya. Ia melakukannya karena ia takut dilukai. Ia meminta Sekretaris Lee memaafkannya.

Sekretaris Lee berkata ia menerima permintaan maaf itu. Sebagai gantinya ia memberi bocoran bahwa ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika masalah ini bertambah serius. Pertama, Bom harus terpisah dari keluarganya. Kedua, Bom harus keluar dari rumah ini. Bom berterima kasih atas bocoran itu.

Young Ra berada di ambang perceraian dengan suaminya. Ia mendatangi Jae Won dan meminta uangnya yang diinvestasikan di hotel Jae Won untuk dikembalikan secara tunai. Ia ingin memegang setidaknya puluhan juta won sebagai modal untuk membuka lelang. Ia ingin memberi pelajaran bagi suaminya.

Jae Won berkata Nyonya Han akan merasa terganggu dengan perceraian ini. Young Ra berniat menelepon Nyonya Han untuk menegaskan bahwa ia tidak akan mendekati Tuan Han setelah ia bercerai.

Jae Won berkata ia sudah mengalokasikan dana investasi itu ke berbagai hal. Jadi bagaimana ia bisa menariknya secara mendadak? Young Ra tidak mau tahu. Pokoknya ia ingin uangnya kembali. Jae Won membujuk Young Ra agar berbicara baik-baik dengan suaminya.

Young Ra berkata ia tidak akan menikahkan Hyun Soo dengan keluarga yang tidak bisa menerima kalau ia seorang yang bercerai. Dan ia tidak peduli pada Nyonya Han maupun yang lainnya, karena mereka semua busuk di dalam.


Je Hoon mengantar Noo Ri pulang. Je Hoon membocorkan bahwa Sekretaris Yang hari ini mungkin datang ke rumah Noo Ri dan sepertinya itu bukan hal yang baik. Ia berkata In Sang melawan ayahnya besar-besaran kali ini dan keluarga Han berpikir tidak mungkin In Sang bertindak sendirian.

“Mereka berpikir adikmu dan pamanmu berada di balik pemberontakannya.”

Noo Ri nampak khawatir. Ia mengaku pada Je Hoon bahwa ia ingin keluarga Han menyukai adiknya. Karena itu semacam aset baginya. Je Hoon tersenyum dan berkata Noo Ri sangat jujur. Noo Ri ingin Je Hoon memberitahunya lebih banyak tapi Je Hoon berkata hanya itu yang ia tahu. Mungkin keluarganya lebih tahu.


Di dalam, ayah juga sedang menginterogasi paman. Tidak mungkin Sekretaris Yang ke rumah mereka tanpa alasan dan tujuan. Ibu masih membela adik iparnya yang tidak ada hubunngannya. Tapi paman malah menunduk dalam-dalam.

Noo Ri masuk dan menegur pamannya. Ia bertanya apakah benar pamannya melakukan sesuatu pada Bom dan In Sang. Paman tak bisa mengelak lagi. Ia mengiyakan dan mengakui bahwa ia mendorong anak-anak itu melawan Tuan Han.

Ayah menggebrak meja marah. Noo Ri juga sangat marah. Ia mengerti perasaan pamannya tapi kenapa pamannya melakukannya? Apa yang akan diperoleh pamannya dengan membuat keluarga Han membenci Bom? Paman berusaha menjelaskan bahwa ia tidak ingin keluarga Han membenci Bom, Bom yang memintanya. Tepatnya lagi, In Sang dan Bom yang memintanya.

Tapi tidak mungkin mereka memintanya jika mereka tidak tahu apa-apa, ujar Noo Ri. Ia berkata Sekretaris Min itu aneh dan pamannya lebih aneh lagi. Sekarang Bom dan keluarga mereka menjadi target. Dengan marah ia masuk ke kamarnya. Paman berkata ia akan mengatakan semuanya.


In Sang menenangkan Bom bahwa ayahnya tidak akan bisa mengusir mereka dari rumah. Ia mengkhawatirkan itu karena itu ia sudah memeriksanya.

Benar saja, Tuan Han memanggil mereka. Ia memberi kesempatan pada mereka untuk memohon ampun sekarang juga dan berjanji fokus belajar, maka ia akan memaafkan mereka.  Jika tidak, mereka harus pergi dari rumah. Ini adalah satu-satunya kesempatan bagi mereka.


Ayah tertegun setelah mendengar penuturan Paman. Ibu mengkhawatirkan Bom. Ia menyuruh Noo Ri meneleponnya karena tadi Bom berbicara di telepon bahwa semua baik-baik saja. Noo Ri dengan kesal berkata Bom terlalu sombong. Seharusnya ia menangis minta maaf pada mertuanya. Ibu marah pada Noo Ri dan berusaha menelepon Bom.

Ayah bertanya bagaimana bisa Paman melakukan hal seperti itu. Tadinya ia pikir paman sudah melanjutkan hidup dan melupakan masa lalu. Apa karena jatuh cinta pada Sekretaris Min? Bukan karena itu, kata Paman. Ayah berkata bagaimanapun mereka sekarang bagian dari Hansong dan Noo Ri berpacaran dengan orang sana.

Ibu panik ketika Bom tidak juga mengangkat telepon. Ayah mengajak paman ke keluarga Han untuk memohon. Ibu juga ingin ikut. Tapi tangis dan seruan Paman menghentikan mereka.

Paman berkata hanya In Sang yang bisa menggoyahkan Tuan Han. Meski puluhan ribu orang berteriak, Tuan Han tidak akan berkedip. Sedangkan In Sang dan Bom bisa membuat guncangan jika mereka melakukannya dengan baik. Ia bangga dan peduli pada mereka, tapi hatinya terasa kosong.

Selama ini ia dan mantan pegawai Daesan yang lain sudah melakukan segala cara tapi Tuan Han si brengsek itu bahkan tidak berkedip. Ayah bengong, bagaimanapun Tuan Han adalah besan mereka. Paman berkata ia tidak punya pilihan lain karena kemarahan menumpuk di hatinya.


Tuan Han bertanya kenapa Bom dan In Sang begitu lama menjawab. Tidak susah untuk memutuskan. Mereka berdua bisa pergi dan menjunjung keadilan. Adalah salah tinggal dibawah asuhan orangtua namun menunjuk-nunjuk pada mereka.

Nyonya Han turun tangan. Ia berkata mereka tidak perlu bicara apa-apa lagi. Ia menyuruh mereka mengepak barang mereka dan pindah ke rumah keluarga Bom. Tuan Han menyuruh Sekretaris Kim membantu mereka pindah. Ia tidak mau lagi melihat mereka jadi mereka harus segera keluar.

“Permisi…tapi rumah ini bukan rumah ayah,” kata In Sang
.
Tuan Han terkejut. In Sang berkata secara hukum rumah ini milik perusahaan bernama Hantrasta, perusahaan yang dibangun Tuan Han. Dan Tuan Han tidak pernah membayar pajak rumah ini dengan namanya pribadi, melainkan melalui Hantrasta. Ia dan Yi Ji adalah pemegang saham Hantrasta.

“Tutup mulutmu!!” bentak Tuan Han.


Tapi ia tidak bisa mengusir mereka sekarang. Nyonya Han berkata Tuan Han sudah terjebak dengan akal-akalannya sendiri. Tuan Han sudah kehilangan rasa hormat dan kepercayaan dari In Sang dan Bom. Tapi sebagai nyonya rumah ini, ia harus menjaga harga diri suaminya. Waktunya untuk turun tangan.

Tuan Han bertanya apa yang akan dilakukan Nyonya Han. Seperti yang dilakukan ibumu, kata Nyonya Han. Sebenarnya ia tidak mau seperti itu tapi ia tidak punya lain. Kira-kira apa yang akan dilakukan Nyonya Han hingga Tuan Han pun tidak menyukainya namun harus menurut.



In Sang melaporkan keberhasilannya pada Sekretaris Min. Sekretaris Lee memberitahu Sekretaris Yang perihal perkembangan terbaru, bergurau bahwa mungkin Sekretaris Yang ingin mempertimbangkan untuk berpihak pada musuh.  

Hyun Soo meneruskan aksi pemberontakannya pada ibunya. Young Ra memintanya tidak menyebarkan kehidupan dan masalah pribadi mereka pada orang-orang. Setidaknya hingga mereka memenangkan tuntutan pertama (perebutan harta gono-gini). Hyun Soo berkata ia tidak akan diam, ia akan membuat semua orang tahu dan tidak peduli.

Young Ra berkata Hyun Soo seperti dirinya ketika ia seumur Hyun Soo. Jika Hyun Soo tidak mau menjadi seperti dirinya, maka Hyun Soo sebaiknya mulai bersikap baik.  Lebih baik aku mati, ujar Hyun Soo cuek.

Young Ra menelepon Tuan Han dan memintanya menjadi kuasa hukumnya untuk mendapatkan lapangan golf dan hotel di Jeju dari suaminya. Tentu saja Tuan Han bersedia. Ia mengajak Young Ra bertemu pukul 3 sore nanti.


In Sang meminjam catatan kuliah pada Min Jae.  Ia sengaja tidak mempedulikan Hyun Soo. Hyun Soo berkata bukankah lucu jika Tuan Han yang mengurus kasus perceraian ibunya. In Sang terkejut.

Ibu Bom mengirimkan pesan pada Ahjumma. Ia bertanya bisakah ia datang saat Nyonya Han tidak di rumah.

Nyonya Han bersiap pergi. Bom mengantar kepergian mertuanya. Nyonya Han bertanya apakah Bom memandang rendah padanya. Tidak, Bom menggeleng.


Sekretaris Kim melapor bahwa sepertinya ia membuat kesalahan karena Young Ra baru saja tiba. O-ow…Young Ra ada kemungkinan besar bertemu dengan Nyonya Han di kantor Tuan Han.

Tuan Han membentak Sekretaris Kim agar membereskan masalah itu sekarang juga. Sekretaris Yang juga memarahi Sekretaris Kim yang sudah memberikan waktu dan tempat yang salah pada Nyonya Han. Ia menyuruh Sekretaris Kim memindahkan Young Ra ke ruang rapat.

Sekretaris Yang mengirim pesan pada Sekretaris Lee agar membuat kedatangannya diundur 20 menit karena keadaan darurat. Sekretaris Lee pura-pura sakit dan meminta ijin untuk berhenti di apotek untuk membeli obat. Nyonya Han mengijinkannya.


Sekretaris Kim meminta Young Ra pindah ke ruang rapat tapi Young Ra tidak mau menurut. Ia sengaja mengambil tongkat bilyar dan mulai bermain.

Tuan Han menyalahkan Sekretaris Yang atas situasi darurat ini. Ia mengeluh mengapa semua orang berbuat seperti ini padanya. Sekretaris Kim berusaha meminta Young Ra segera pindah karena Tuan Han sudah menunggu. Tapi Young Ra ingin Tuan Han yang menemuinya di tempat ini.


Nyonya Han sudah tiba di gedung Hansong. Tuan Han memegangi kepalanya dengan panik.
Dan saat itu pun tiba. Ketika Young Ra berhadapan dengann Nyonya Han. Nyonya Han berusaha menutupi keterkejutannya. Dengan sikap angkuh seperti biasanya, Young Ra bertanya apa yang membuat Nyonya Han datang ke kantor suaminya.

Nyonya Han balik bertanya apa yang membuat Young Ra datang ke sini. Young Ra berkata ia sedang membuat tuntutan baru. Nyonya Han menawarkan untuk minum teh bersama.


Sekretaris Yang melapor bahwa kedua wanita itu bertemu. Tuan Han terduduk lemas. Sekretaris Yang bertanya bukankah Tuan Han seharusnya pergi ke sana. Tuan Han tidak mau. Ia menyuruh Sekretaris Yang melaporkan apa yang terjadi padanya.

“Ini adalah…..mimpi buruk,” keluhnya.


Komentar:

Rasain XD Tuan Han ini benar-benar pengecut banget yaaa…

Pengen banget Bom dan In Sang mengalahkan Tuan Han, tapi juga khawatir melihat apa yang akan dilakukan Tuan dan Nyonya Han untuk membuat mereka kembali menurut. Masalahnya Bom dan In Sang hanya memiliki idealisme dan keberanian tapi tidak memiliki kekuasaan yang sesungguhnya. Apakah keberanian dan tekad semata bisa membuat mereka bertahan? 

Sementara Tuan dan Nyonya Han berada di atas angin karena posisi mereka sebagai orang dewasa dan orangtua. Ngga ngerti kok bisa-bisanya Nyonya Han berpikir ia bisa menjaga harga diri Tuan Han. Jelas-jelas semua orang sudah tahu buruknya Tuan Han dan menertawakan di belakang. Ia bahkan tega-teganya tidak mau melihat cucunya lagi. Memangnya Jin Young salah apa? Benar-benar keluarga yang aneh >,<

Apakah uang dan status bisa membalikkan apa yang sudah terjadi menjadi tidak pernah terjadi? Mungkin bisa, seperti kasus Daesan. Tapi itu hanya untuk sementara. Tuan Han mungkin berpikir ia bisa selalu menang karena ia memiliki segalanya, tapi sebenarnya apa yang ia miliki? Entah apa yang harus mereka alami agar mereka sadar bahwa uang dan kekuasaan bukanlah segalanya.

Menarik melihat kata-kata Sekretaris Lee pada Bom. Ia menyatakan bahwa kepatuhan karena ancaman kekuasaan pastilah tanpa ketulusan dan tidak mengakibatkan kesetiaan. Lalu apakah kekuasaan dan uang seperti yang dihambur-hamburkan oleh Tuan Han, dapat menghasilkan kesetiaan dari para staf dan pegawainya? 







6 komentar:

  1. yaa...tuan han ingat kalau dunia itu berubah...nyonya han..sadar lah kalau suamimu itu pengecut dah coba mendua..duh masa ibu begitu sikapnya ke anak2. in sang bom,,fighting for jin young ...so cute. lanjut ya sinopsisnya..gumawo

    BalasHapus
  2. Sebetulnya Pribadi spt nyonya han juga banyak ditemui disekitar kita. Tp krn kebanyakan tdk kaya banget jadi efeknya ga sedasyat keluarga han.
    Ya kan???

    BalasHapus
  3. Apa yang akan dilakukan nyonya han kepada bom & insang...?
    Penasaran n deg2an...
    Menanti episode sebelumnya..

    BalasHapus
  4. Menanti episode selanjutnya maksudnya... Hahahahahaha...

    BalasHapus
  5. exo-l indonesia29 Mei 2015 12.24

    iiiiihhhh sebel sama nyonya han..harusnya dia itu ngebelain in sang sama boom, bukannya tuan han. aissh tuan han ini bener2 kepingin sya jatuhin ke lumpur lapindo biar gosong. he3 mian mbak fanny, malah marah2 disini.. abisnya kesel..semoga rencana ny.han yg mnggunakan cra ibu mertuanya bkn dg memisahkan in sang dan boom.
    buat mbk fanny, smangat ya nulis sinopsis drama ini..sya selalu menunngu updatetannya :)

    BalasHapus
  6. Lhaaa... secerdik cerdikna Tuan Han
    Eh... ternyata... lokasi rumah yang ditinggali itu
    Bukan atas nama Tuan Han pribadi

    Dan In Sang menjadikan alasan
    Supaya Tuan Han gak bisa mengusirna ^^
    →benar benar keluarga yang tidak biasa nih y ^^

    *makasih mbak fanny

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)