Sabtu, 16 Agustus 2014

Sinopsis It’s Okay That’s Love Episode 7 (Bagian 2)

shot0587

Note: Drama ini tidak cocok bagi mereka yang masih di bawah umur.

[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]

Keesokan paginya Dong Min dan Tae Yong mengantar Jae Beom kembali ke penjara. Jae Beom melarang Dong Min untuk menemuinya lagi. Dong Min membalas Jae Beom tidak usah mengharapkan kedatangannya dan tidak usah meneleponnya lagi.

“Kau ini penipu yang pura-pura jadi napi teladan.”

“Dan kau bukan dokter betulan. Kau penipu dan pembohong.”

“Aku hanya menjadi dokter bagi orang-orang yang sakit bukan untuk penipu seperti kau.”

Jae Beom berjalan pergi dengan kesal. Kekesalannya memuncak ketika Dong Min melewatinya sambil meledeknya agar tidak meneleponnya lagi. Tapi ia tidak bersungguh-sungguh karena Dong Min mempertaruhkan reputasinya sebagai psikiater dan bersumpah untuk menyembuhkan Jae Beom.

shot0327 shot0338

Jae Yeol mengetuk pintu kamar Hae Soo karena sudah lewat jam 8 Hae Soo belum keluar juga. Apa Hae Soo tidak bekerja? Hae Soo membuka pintu dan terlihat habis mandi. Sikapnya masih acuh tak acuh seperti semalam, dan tak berani menatap Jae Yeol.

Jae Yeol bertanya apa yang Hae Soo inginkan untuk sarapan. Ia menawarkan sandwich. Lalu bertanya apa Hae Soo tidur nyenyak semalam.

“Tentu saja, untuk apa aku tidak bisa tidur?” jawab Hae Soo.

“Apa kita masih melanjutkan hubungan?”

“Kenapa? Kau ingin berhenti? Apa kegelisahanku mengganggumu? Kau ingin menarik kembali ucapanmu? Itukah maksudmu? Kau tidak bisa mundur meski kau menginginkannya. Apa kau tahu seberapa berat bagiku untuk sampai tahap ini? Jangan bercanda. Kau sudah terjerat olehku. Kita lanjut sampai akhir,” ujar Hae Soo, lalu menutup pintu kamarnya.

“Sampai akhir?” Jae Yeol tertawa kecil.

shot0340 shot0342

Ia melihat Soo Kwang hendak masuk ke kamarnya dan hendak melarangnya. Tapi melihat raut wajah Soo Kwang yang sangat galak, Jae Yeol terdiam. Saat pertama mereka bertemu, mungkin Jae Yeol akan langsung mengusirnya jika Soo Kwang berani masuk ke kamarnya. Tapi sekarang ia membiarkan Soo Kwang, bahkan ketika Soo Kwang menggunakan humidifier-nya untuk mengeringkan sepatu setelah mendengar dari Soo Kwang kalau Seo Nyeo mencium pria lain.

Soo Kwang beralih pada Hae Soo. Ia menerobos masuk kamar Hae Soo sambil marah-marah karena Hae Soo mencampur pakaiannya dengan pakaian Soo Kwang. Bahkan membanting pakaian Hae Soo ke lantai.

Ia melihat Hae Soo sedang mengoleskan lipstick warna merah menyala. Ia menyindir apakah Hae Soo hendak menggoda pria dengan bibir seperti itu di pagi hari. Hae Soo malah meminta Soo Kwang meretsleting pakaiannya.

“Aku juga pria,” protes Soo Kwang. Ia menyuruh Hae Soo melakukannya sendiri.

“Aku memintamu karena aku tidak bisa melakukannya sendiri. Lakukan dengan mata tertutup kalau begitu.”

Kalah galak, Soo Kwang pun menurut. Ia kembali kesal saat mendengar Hae Soo bersenandung. Apa Hae Soo sedang senang? Ia meminta Hae Soo memberitahunya apa yang membuatnya senang.

“Aku melihat Jang Jae Yeol berdiri di depan kamarmu tadi. Apa terjadi sesuatu di antara kalian?” tanyanya dengan nada menuduh.

“Entahlah,” jawab Hae Soo singkat.

“Ah menyebalkan! Kau meneleponnya dan membiarkan berdering 3 kali, kan?”

Hae Soo tidak mau menjawab. Ia hampir terlambat dan menyuruh Soo Kwang ikut keluar dengannya. Soo Kwang berteriak kesal karena lagi-lagi hanya ia yang sendirian.

 shot0351 shot0354

Jae Yeol belum selesai membuat sandwich hingga ia meminta Hae Soo menunggu 5 menit sebelum pergi. Tapi Hae Soo berkata ia tidak ada waktu untuk sarapan.

“Tapi tadi…”

“Tadi aku memang berniat sarapan. Apa ini? Apa kau tipe cerewet? Aku benci tipe seperti itu. Apa kau seperti itu?”

Jae Yeol hanya tersenyum, tak tahu harus menjawab apa. Hae Soo mengangkat teleponnya yang berdering. Rupanya temannya menelepon mengenai pasien yang mengamputasi tangannya sendiri.

Hae Soo berbicara sambil menggigit sepotong roti. Jae Yeol merebut rotinya dan hendak protes tapi Hae Soo menutup mulut Jae Yeol dengan jarinya. Lalu ia meminta kopi tanpa suara.

Jae Yeol memberinya kopi dan Hae Soo meminumnya sambil tetap menelepon. Karena buru-buru, kopinya belepotan di bibirnya. Dan Jae Yeol langsung membantu membersihkannya. Hae Soo tersenyum.

shot0364 shot0367

Soo Kwang bergabung dengan mereka, tersenyum sinis melihat kedekatan mereka berdua. Ia berbisik pada Jae Yeol bahwa Hae Soo juga seperti itu saat bersama Choi Ho. Sudah pasti begitu, sahut Jae Yeol cuek.

Jae Yeol berhasil menyuapkan sandwich buatannya ke mulut Hae Soo setelah ia selesai menelepon. Ia menyuruh Hae Soo memakannya sambil pergi kerja. Hmm…adegan ini kok kaya terbalik ya hehe^^ Jae Yeol kaya bapak rumah tangga yang mengantar kepergian istri XD

Ia hendak membersihkan remah roti di pinggiran bibir Hae Soo tapi kali ini Hae Soo menolak.

“Lakukan itu hanya saat aku menginginkannya. Tidak 2-3 kali hanya karena kau berhasil 1 kali. Kita harus menjalaninya jauuuuuh lebih lambat dari yang kaupikirkan,” katanya. Lalu ia menjilat sendiri remah itu dengan lidahnya, dan mengedipkan matanya.

Jae Yeol tersenyum geli. Tidak sampai di situ, Hae Soo mengelus kepala Jae Yeol lalu menaruh jarinya di pipi Jae Yeol.

“Jangan tersenyum. Mari kita lakukan yang terbaik mulai sekarang.”

Hae Soo pergi sambil membawa rotinya dan menelepon istri pasien amputasi.

shot0379 shot0380

Soo Kwang melihat tatapan Jae Yeol yang terpesona pada Hae Soo. Jae Yeol berkata pada Soo Kwang kalau Hae Soo lebih menarik dari yang terlihat. Ia suka saat Hae Soo memutuskan sesuatu dan langsung melakukannya.

Soo Kwang berkata mulai sekarang Hae Soo akan menghujani Jae Yeol dengan ciuman hingga Jae Yeol akan terkejut. Jae Yeol tidak menyangka Soo Kwang mengenal Hae Soo sebanyak itu. Soo Kwang melanjutkan kalau Hae Soo juga akan menyentuh Jae Yeol dan membaringkan kepala di pangkuan Jae Yeol sambil menonton TV.

“Tapi…”

“Tapi?”

“Hanya itu,” kata Soo Kwang. Hae Soo akan terus tarik ulur dan saat Jae Yeol hendak melangkah lebih jauh, Hae Soo akan mengkeret dan berpura-pura tidak tahu seakan-akan tidak pernah melakukan apapun. Dan dalam waktu singkat 300 hari pun berlalu.

“Dia itu ratu yang dikenal mampu membuat pria berlutut dan menangis selama 300 hari. Tidak akan lebih dari itu. Tidak akan.” Soo Kwang tertawa keras setelah mengatakan itu, lalu memberitahu Jae Yeol kalau Choi Ho beratnya turun sampai 5 kilo saat berpacaran dengan Hae Soo. Wah metode diet baru nih^^

“Aku bukan Choi Ho. Aku…. Jang Jae Yeol,” kata Jae Yeol santai.

Soo Kwang kesal karena ia tidak berhasil menakut-nakuti Jae Yeol. Kenapa selalu aku yang sendirian, keluhnya.

shot0390 shot0399

Young Jin masih marah pada Dong Min. Ketika Dong Min mengirimnya pesan untuk meneleponnya karena ia ingin meminta maaf, Young Jin tidak melakukannya.

Hae Soo menemui pasien amputasi di rumahnya. Ia memperlihatkan 2 foto tangan, yang satu tangan yang telah dioperasi setelah diamputasi, dan satu lagi tangan setelah operasi karena hancur tertindih mesin press. Semua orang akan mengatakan tangan terpotong akan lebih cepat sembuh dan lebih baik keadaannya dibandingkan dengan tangan yang hancur hingga ke syaraf dan tulang.

Tapi ternyata hasilnya kebalikannya. Tangan hancur karena mesin press bisa kembali hampir seperti semula, sementara tangan karena amputasi keadaannya lebih buruk.

shot0403 shot0406

Si pasien mengerti apa yang hendak Hae Soo sampaikan dengan memperlihatkan foto-foto tersebut. Sikap hati yang mempengaruhi kesembuhan. Pasien yang tangannya terpotong dalam foto tadi adalah orang yang berpikiran negatif, sementara pasien yang tangannya hancur adalah orang yang berpikiran positif.

Pasien Hae Soo mengakui ia adalah seorang yang negatif. Dan karena ia tidak berpikiran positif mengenai apapun, mungkin tangannya tetap harus dipotong meski ia menjalani perawatan. Tapi itulah yang ia inginkan. Ia bersedia dirawat hanya karena istrinya menginginkannya.

“Tidak bisakan istri dan anakmu menjadi sumber harapan untukmu? Ayahku juga seorang tukang kayu dan ia membuatkanku tempat tidurku yang pertama. Jalanilah pengobatan psikiater. Kami akan mencari bantuan dari pemerintah setempat.”

Sebelum pergi Hae Soo bertanya pada istri si pasien apakah ia sudah mempersiapkan foto. Si istri memperlihatkan foto di ponselnya. Hae Soo menyemangati si istri agar tetap kuat.

Si istri mempelihatkan foto di ponselnya tersebut pada suaminya. Dalam foto itu si pasien menggendong puteri mereka dalam keadaan bahagia. Di pasien mulai menangis.

“Jika kau tidak memiliki tangan, siapa yang akan menggendong puteri tercinta kita?” kata si isteri sambil menangis. “Aku tidak akan meminta anak lagi. Aku tidak tahu selama ini kau mengalami masa sulit. Aku akan membantumu. Kita akan mencari uang bersama. Dan mari jalani perawatan…ya?”

Si pasien menghela nafas panjang. Tampaknya foto itu telah menyadarkannya.

shot0418 shot0426

Hae Soo meminta Young Jin mengangkat telepon dari Dong Min. Bukankah ia sudah menjelaskan situasi kemarin hingga Dong Min bersikap seperti itu? Tapi bukan itu masalahnya. Young Jin mengaku pada Hae Soo bahwa ia masih menyimpan perasaan pada Dong Min. Ia bertanya apa yang harus ia lakukan.

Hae Soo terdiam. Lalu ia berkata Youg Jin harus menahan perasaannya itu. Ia akan menganggap tidak pernah mendengar kata-kata tersebut. Kau sudah gila, ujarnya. Sepertinya Hae Soo sensitif dengan masalah perselingkuhan. Karena Dong Min sudah menikah lagi, Young Jin adalah pihak ketiga dan tidak berhak mengganggu pernikahan Dong Min.

Hae Soo bertambah kesal saat ibunya menelepon menanyakan nomor telepon Jae Yeol. Ia berkata ia tidak tahu, lalu menutup teleponnya.

shot0432 shot0433

Suami Yoon Soo menawarkan untuk menanyakannya pada Soo Kwang, tapi Yoon Soo menghalanginya. Ia meminta ibunya tidak melakukan hal yang tidak disukai Hae Soo. Ia kesal karena selalu terjepit dan menjadi penengah di antara keduanya.

Ibu Hae Soo marah. Ia hanya ingin menelepon Jae Yeol untuk berterimakasih karena sudah membuat ayah Hae Soo sangat gembira hari itu. Apa salahnya?

“Apakah kalian begitu terluka jika aku memiliki hubungan dengan Presdir Kim? Jika dulu aku tidak bertemu degannya, mungkin aku sudah membunuh ayahmu sejak dulu. Dan kalian tidak akan bisa kuliah. Apa menurut kalian aku ini tidak tahu malu? Tidak. Tidak ada yang perlu kusembunyikan dari kalian. Aku sudah melakukan apa yang bisa kulakukan untuk mengurus suami dan anak-anakku.”

Suami Yoon Soo bertanya kenapa istrinya membuat ibu marah. Bukankah Yoon Soo selalu mengatakan kalau ia mengerti ibunya? Yoon Soo jadi kesal dan melampiaskan kemarahannya itu pada suaminya.

Amarahnya memuncak ketika ibunya mendapat telepon dari Presdir Kim. Ia memarahi suaminya dengan suara keras lalu pergi. Ibu meminta menantunya menyusul Yoon Soo.

Dalam percakapannya dengan Presdir Kim, ibu menanyakan kondisi istri Presdir Kim. Ternyata istri Presdir Kim adalah seorang penderita kanker. Ibu bertanya apakah kemoterapinya berjalan lancar dan apakah isteri Presdir Kim bisa makan dengan baik. Hmmmm…ibu dan Presdir Kim sama-sama bertemu saat mereka harus merawat pasangan mereka yang sakit. Mungkin karena merasa senasib, mereka menemukan dukungan dan perhatian satu sama lain?

shot0441 shot0443

Jae Yeol masih bersikap dingin pada Tae Yong. Tae Yong memberanikan diri bertanya apakah akhir-akhir ini Jae Yeol menulis. Apakah tulisannya tidak berjalan lancar? Sudah tiga tahun Jae Yeol tidak menulis dengan baik. Juga di novel terakhirnya.

Jae Yeol mengingatkan bahwa karya terakhirnya dirusak oleh Tae Yong. Tae Yong meminta maaf. Ia juga meminta maaf soal Jae Beom. Jae Yeol berkata ia sudah memaafkan Tae Yong karena Tae Yong selalu baik pada ibunya. Ia juga meminta Tae Yong mengirim uang royaltinya pada Jae Beom setelah Jae Beom keluar dari penjara nanti. Hanya uang yang bisa ia berikan.

shot0449 shot0450

Jae Yeol lalu menerima pesan ucapan terima kasih dari ibu Hae Soo, berikut foto ayah Hae Soo di restoran mereka. Ibu Hae Soo mengundang Jae Yeol untuk makan di restoran mereka suatu hari nanti. Jae Yeol melihat ada foto yang familiar yang tertempel di restoran keluarga Hae Soo. Itu adalah foto sebuah tebing yang juga terpasang di dinding kamar Hae Soo.

Jae Yeol pergi setelah pamit pada Tae Yong. Seorang wanita menghampiri Tae Yong dan bertanya apakah pria yang baru pergi adalah Jae Yeol. Ia mengaku teman lama Jae Yeol.

shot0456 shot0458

“Sang Sook!” sapa Tae Yong saat mengenali wanita di hadapannya. “Aku Tae Yong!”

Wanita itu adalah wanita yang membuka jendela setelah Kang Woo dan Jae Yeol melempar jendela kamarnya dengan kerikil. Berarti Jae Yeol pernah menyukai wanita itu saat masih remaja.

shot0463 shot0465

Dong Min membawa Soo Kwang ke rumah sakit untuk menemaninya meminta maaf pada Young Jin. Ia menjelaskan mengenai peristiwa kemarin. Young Jin berkata ia sudah tahu kejadiannya dari Hae Soo, tapi ia tetap tidak mengerti sikap Dong Min padanya.

Dong Min meminta maaf dan mengajaknya untuk makan bersama mereka. Soo Kwang ikut membujuk Young Jin. Tapi Young Jin menyuruh keduanya pergi.

Dong Min jadi kesal. Ia berkata ia sudah meninggalkan kesibukannya demi meminta maaf. Setidaknya Young Jin bisa menerima permintaan maafnya. Bagaimana bisa malah menyuruhnya pergi?

“Kau tidak suka? Lalu apa aku harus mengatakannya sepertimu: Pergi, pergi, pergi!”

“Kau berbicara seperti itu, Kak? Kau memang salah,” kata Soo Kwang pada Dong Min.

“Jadi kau tidak mau makan denganku? Aku sebaiknya pergi? Baik, aku pergi,” Dong Min berjalan pergi.

shot0469 shot0471

“Kau selalu seperti ini!” seru Young Jin. “Kau yang membuat kesalahan. Tapi di saat aku tidak menerima permintaan maafmu, kau akan pergi seperti ini. Sama seperti perceraian kita.”

Soo Kwang bertanya kenapa Young Jin menyinggung perceraian saat ia di sini. Young Jin membentaknya untuk pergi saja. Soo Kwang jadi kesal. Ia berbisik pada Dong Min bahwa sejak awal ia tidak mau ikut, tapi Dong Min membawanya ke sini dan mereka malah bertengkar. Dong Min malah membentak Soo Kwang agar menunggu di tempat lain. Poor Soo Kwang XD

Dong berkata Young Jin keterlaluan karena selalu membicarakan perceraian mereka 13 tahun lalu seakan baru terjadi kemarin. Itu sama saja dengan pasien-pasiennya. Ia meminta Young Jin berhenti membicarakan perceraian.

Young Jin berkata Dong Min memang egois. Selalu mengutamakan pekerjaan dan perasaannya sendiri. Meski Dong Min menjadi sukarelawan membantu para napi dan disebut psikiater handal, baginya Dong Min selalu menjadi pisau di hatinya.

Lalu terungkap apa yang menjadi penyebab perceraian mereka. Young Jin berkata ia adalah orang yang menjadi sandaran keluarganya, tapi Dong Min memintanya berhenti menjadi dokter. Dong Min berkata ia tidak pernah meminta Young Jin berhenti jadi dokter, ia meminta Young Jin cuti selama setahun.

Young Jin berkata itu sama saja. Ia harus menjadi spesialis secepatnya, jadi bagaimana bisa ia cuti setahun?

“Kau menjadi spesialis dalam waktu cepat dan itu sebabnya kita bercerai! Saat itu aku sangat membutuhkanmu,” kata Dong Min.

“Bagaimana jika aku mengatakan aku masih sangat membutuhkanmu?” tanya Young Jin.

Soo Kwang menggelengkan kepala. “Aku jadi pusing. Sungguh membingungkan.”

Setelah terdiam beberapa saat setelah mendengar perkataan Young Jin, Dong Min meminta Young Jin tidak meneleponnya lagi. Ia mengajak Soo Kwang pergi.

shot0476 shot0478

Hae Soo melihat kepergian Dong Min dan raut wajah Young Jin yang galau. Ia berkata pada diri sendirinya agar tidak ikut campur dan tidak penasaran dengan apa yang baru saja terjadi.

Tapi ada yang penasaran dengan hubungan Jae Yeol dan Hae Soo. Choi Ho menemui Hae Soo di rumah sakit dan bertanya apakah ia berpacaran dengan Jae Yeol.

“Kau bertanya sebagai teman atau karena masih memiliki perasaan terhadapku?”

“Aku masih memiliki perasaan padamu.”

Hae Soo tidak menjawab dan meninggalkan Choi Ho begitu saja.

shot0481 shot0482

Yoon Soo memberitahu Soo Kwang kalau ia tidak bisa tidur karena memikirkan Seo Nyeo. Bagaimana jika Seo Nyeo hamil dengan pemuda yang di-kiss-nya itu? Apa gadis seusia Seo Nyeo mendapat pendidikan s*ks di sekolah? Bagaimana aku tahu, jawab Soo Kwang galak. Tapi sebenarnya ia juga mengkhawatirkan Seo Nyeo.

Hae Soo dalam perjalanan pulang menggunakan bis. Ia menimbang-nimbang untuk menelepon Jae Yeol. Akhirnya ia meneleponnya. Mereka berbincang singkat mengenai hari itu dan berjanji untuk bertemu di rumah.

Hae Soo senang karena Jae Yeol buakn orang bertele-tele. Begitu juga Jae Yeol yang menganggap Hae Soo benar-benar tipe kesukaannya.

shot0491 shot0498

Ketika Hae Soo turun dari bis, ia terkejut saat melihat Jae Yeol sudah menunggunya. Dengan es krim di tangan.

“Apa yang kaulakukan di sini?” tanyanya.

“Menunggu kekasihku,” Jae Yeol menyodorkan es krim pada Hae Soo.

Mereka berjalan pulang sambil bergendengan tangan dan tersenyum. Hae Soo bertanya kenapa Jae Yeol tersenyum terus. Karena aku menyukaimu, kata Jae Yeol terus terang.

shot0502 shot0520

Di rumah pun mereka tidak menutupi kemesraan mereka. Hae Soo menyuruh Jae Yeol duduk di tepi sofa yang lain. Meski awalnya bingung, Jae Yeol menurut. Hae Soo lalu membaringkan kepalanya di pangkuan Jae Yeol. Haha…persis dengan prediksi Soo Kwang^^

Dong Min dan Soo Kwang juga tidak terkejut melihat sikap Hae Soo. Mereka ikut protes ketika melihat Jae Yeol hendak membelai rambut Hae Soo dan Hae Soo menghalanginya. Mereka sudah tahu apa yang tidak disukai Hae Soo.

shot0523 shot0530

“Apa rencanamu akhir minggu depan?” tanya Jae Yeol.

“Ah…Jang Jae Yeol seorang pro,” Dong Min bertindak sebagai komentator. Dengan bawang daun sebagai mic-nya >,<

“Minggu depan? Aku berencana bersih-bersih.Memangnya kenapa?”

“Mari kita bepergian.”

“Woooo….serangan mengejutkan,” Kwang Soo ikut jadi komentator. “Aku harus belajar padanya.”

Hae Soo bertanya mengapa Jae Yeol mengajaknya bepergian. Apa untuk melangkah lebih jauh seperti yang biasa dikatakan para pria?

“Serangan Ji Hae Soo benar-benar bagus,” ujar Dong Min.

shot0541 shot0543

“Hei, kau tidak bepergian untuk melangkah lebih jauh. Kau bepergian untuk melihat keindahan alam. Apa kau yang bepergian untuk melangkah lebih jauh?” tanya Jae Yeol.

Hae Soo tertawa. “Melihat keindahan alam? Kau ini benar-benar lihai dan pintar berbicara. Benar-benar seorang penulis.”

Jae Yeol menanyakan foto pemandangan di kamar Hae Soo. Hae Soo berkata ia melihatnya di internet dan menurutnya tempat itu bagus. Tempat itu adalah Okinawa dan ia ingin mengajak ayahnya pergi ke sana suatu hari nanti. Jae Yeol mengangguk seakan itu bukan hal penting.

“Tapi, aku ingin bertanya sesuatu. Jika kita benar-benar bepergian, apa kau akan melindungiku?” tanya Hae Soo. Maksudnya, Jae Yeol tidak akan bertindak macam-macam.

“Tentu saja.”

Hae Soo tak percaya tapi Jae Yeol sekali lagi menegaskan ia akan melindungi Hae Soo. Hae Soo bertanya apa Jae Yeol berani berjanji di depan Dong Min dan Soo Kwang saat ini.

“Tentu saja. Aku berjanji pada kalian berdua. Jika aku tidak melindungi Hae Soo pada saat kemi bepergian maka aku adalah orang brengsek yang pantas dihabisi oleh kalian berdua,” kata Jae Yeol, lalu ia menambahkan, “Kau akan terkejut melihat bagaimana aku bisa bersikap protektif dalam perjalanan.

“Baiklah, deal. Kita akan pergi minggu depan. Aku hanya bekerja pada Jumat pagi dan kita bisa pergi setelah aku selesai.”

Hae Soo pamit tidur pada teman-teman serumahnya. Bahkan meniupkan ciuman jauh pada mereka.

shot0556 shot0564

Setelah tinggal para pria saja di ruangan itu, Dong Min bertanya bagaimana bisa Jae Yeol mengucapkan janji palsu semudah itu. Baik Dong Min dan Soo Kwang tak percaya Jae Yeol tak memiliki niat lain dibalik ajakannya bepergian.

“Kalian ini kenapa? Seorang pria ingin melindungi seorang wanita. Bukankah wajar seorang pria ingin melindungi wanita dicintainya dari bahaya tak terduga atau pria lain?” tanya Jae Yeol.

“Tunggu. Bahaya tak terduga? Pria lain?” ujar Dong Min. “Hei, kau itu yang paling berbahaya di sini.”

“Apa aku termasuk?” tanya Jae Yeol polos.

Dong Min dan Soo Kwang bersorak menyadari Jae Yeol memang memiliki niat tertentu dengan mengajak Hae Soo.

shot0581 shot0585

Jae Yeol bepergian bersama Hae Soo.

shot0592shot0594 

Komentar:

Sejak awal, drama ini memang tidak seperti kdrama biasanya dan menganut prinsip terlalu bebas hingga kami tidak menyarankan mereka yang masih di bawah umur untuk menonton drama ini. Sama seperti saat kita menonton film Hollywood, prinsip kebebasan itu jangan kita ikuti tapi kita ambil pesan-pesan baik yang ingin diutarakan penulis dalam drama ini.

Hae Soo dan Jae Yeol masih dalam tahap awal hubungan mereka. Mereka mereka masih dalam tahap mengenal lebih dekat satu sama lain. Meski saat ini keduanya baik-baik saja, apakah Jae Yeol akan sanggup bertahan dengan sikap Hae Soo yang terkesan tarik ulur.

Di saat tertentu ia bersedia disentuh, tapi di saat lain ia menolak. Adakalanya ia membiarkan Jae Yeol menghujaninya dengan perhatian, tapi adakalanya ia menolak. Tentu saja ini membingungkan bagi siapapun, termasuk Jae Yeol. Tapi…. dia adalah Jang Jae Yeol, bukan? ;p

Choi Ho tampaknya belum menyerah dan mungkin saja akan menganggu hubungan Hae Soo dan Jae Yeol. Lalu bagaimana dengan Sang Sook, gadis yang pernah ditaksir Jae Yeol? Satu hal yang kuharap dari Sang Sook adalah apa yang terjadi pada malam Jae Yeol dan Kang Woo melempar kamarnya dengan kerikil.

Jika Sang Sook memberitahu Tae Yong mengenai peristiwa tersebut, maka mungkin Tae Yong akan mulai curiga ada yang tak beres dengan Jae Yeol.

14 komentar:

  1. Daebak komentarnya mbak fanny ...
    Emang nggak beres si Jae Yeol itu, tpi aku yakin jae yeol lebih kuat daripada choi ho dlm hal perasaan... secara dua-duanya sama2 punya trauma jadi ngertilah gimana perasaannya

    BalasHapus
  2. Setuju banget sama komentar mbak pada baris pertama.. Jjang!

    BalasHapus
  3. Akhirnya keluar jg part 2 nya, dari kmren dah bulak balik kaya setrikaan hehehe, btw gambar nya kok dikit mba fann bacanya jd kurang seru hehehe mian bnyk protes
    Semangat and sehat selalu yah mba fann

    BalasHapus
  4. hae soo sikapnya aneh ya :/ hahaha kesian sama jae yeol
    tapi mereka serasi banget.
    ditunggu kelanjutan sinopsisnya ;) gue selalu ngikutin terus sinopsis ini, semangat^^

    BalasHapus
  5. Terlepas dari masalah hubungan bebas dsb.......nih drama memang sepecial banget yah,pasti banyak menimbulkan pro dan kontra.
    Kalau buat aku pribadi sih.. ini adalah drama yang luarbiasa bagus,apalagi didukung akting para pemain yang sempurna..
    Apalagi didukung dengan membaca sinopsis dari mbak Fanny yang begitu rinci,jadi tambah memahami nih drama...

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Gomawoyo mbak fanny ^^
    Tetap semangat buat sinopsisnya yaaa...

    BalasHapus
  8. Akhirnya ada juga part 2 nya.. gomawo fanny eonni

    BalasHapus
  9. Akhirnya rasa penasaran terobati oleh part 2 nya....gomawoya mba fanny :) lanjut dan fighting !!!!

    BalasHapus
  10. yee.... makin pnasaran gmana slnjutnya. kamsahaeyo, onni. fighting \^^/

    BalasHapus
  11. makasih sinopsisnya bak funny.
    ceritanya dewasa banget ya bak......tapi menarik. banyak hal baru yang bisa dipelajari.

    BalasHapus
  12. makasih mba,,, sinopsisx membntu bgt buat hilangi rasa penasaran karena ggk bsa nntn,,,

    BalasHapus
  13. klnjutannya mana nih..
    pnasaran bgt.

    BalasHapus
  14. Kalo ngeliat dari sudut pandang ibu nya Hae So, emg berat punya suami yg sakit ,gak bisa apa" dan punya 2 anak kecil yg masi sekolah. kapan kerja nya ibunya Hae So? Kalopun kerja, emg nya cukup bwt smua kebutuhan kluarga??! Bukan brarti aku mendukung perselingkuhan yaa... tapi itu smua pilihan yg diambil ibu Hae So utk menafkahi keluarga nya, walopun cara nya memang salah

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)