Jumat, 20 Juni 2014

Sinopsis You’re All Surrounded Episode 12 (Bagian 1)

shot0328

Melihat Hyung Chul dicekik di hadapannya membuat Dae Gu teringat hal yang sama yang dialami ibunya. Apakah ia harus membiarkan pembunuh ibunya bernasib sama demi pembalasan dendamnya? Tidak. Dae Gu keluar dari tempat persembunyiannya dan menyerang orang yang mencekik Hyung Chul.

Tampaknya orang itu hanyalah orang suruhan karena ia langsung melarikan diri dengan mobilnya karena sudah ketahuan. Errr…memangnya dia ngga tau Dae Gu ada di sana? Perasaan dia sudah parkir di tempat itu sebelum kedatangan Dae Gu.

 shot0009  shot0010

Dae Gu memegang tangannya yang sakit lalu berbalik. Hyung Chul sedang menodongkan senjata ke arahnya.

“Kau adalah anak yang menarik, menolongku dalam situasi seperti ini. Aku juga pernah sama sepertimu. Tanpa berpikir melompat untuk menolong temanku. Tapi dunia membalasnya dengan kotoran. Mereka hanya berfokus pada kesalahanku, melukai dan menggigitku. Jadi, jangan salahkan aku. Nak. Kita hanya mainan para dewa. Anggap saja nasibmu buruk sepertiku. Tidak ada alasan nasibmu harus baik,” kata Hyung Chul.

Pan Seok dan Soo Sun telah tiba di tempat parkir dengan mengikuti GPS ponsel Dae Gu.

“Selamat tinggal, Kim Ji Yong.” Hyung Chul menarik pelatuknya.

Dae Gu melompat menerjang Hyung Chul.

 shot0017 shot0024

Pan Seok dan Soo Sun menemukan Dae Gu terkapar. Tapi ia masih hidup. Begitu juga Hyung Chul. Terkapar dan babak belur. Rupanya mereka berkelahi.

Dae Gu merangkak ke arah Hyung Chul lalu memborgolnya. Ia telah menangkap pembunuh ibunya.

“Cho Hyung Chul. Kau ditangkap atas pembunuhan perawat sekolah di Masan sebelas tahun lalu,” Dae Gu berbicara sambil menahan tangis, “Kau berhak menunjuk pengacara dan mengajukan pembelaan.”

shot0029 shot0039

Pan Seok memungut senjata Dae Gu. Senjata itu tidak berpeluru.

Hyung Chul tertawa getir. “Kau gila. Datang tanpa peluru.”

“Aku tidak tahu apa yang mungkin akan kulakukan saat datang ke sini. Tapi setidaknya, aku tidak mau menjadi monster sepertimu.” Nice….

Pan Seok dan Soo Sun tersentuh melihat sikap Dae Gu. Mereka membiarkan Dae Gu pergi untuk menenangkan dirinya. Pan Seok menatap Dae Gu dengan perasaan kagum dan bangga.

shot0041 shot0052

Eung Do, Tae Il, dan Ji Gook bersorak saat mereka mendapat telepon dari Pan Seok bahwa Hyung Chul sudah tertangkap dan Dae Gu tidak terluka. Chief Kang yang mendengarnya nampak galau.

Hyung Chul digiring oleh Dae Gu dan Soo Sun ke dalam kantor kepolisian. Para detektif lain menyambut dan bertepuk tangan memuji keberhasilan mereka.

shot0059shot0062 

Chief Cha memberikan pernyataan resmi pada wartawan mengenai tertangkapnya pembunuh di Masan sebelas tahun lalu. Identitas Dae Gu pun diungkapkan bahwa ia adalah saksi tunggal peristiwa pembunuhan dan juga merupakan anak korban, yang sekarang menjadi petugas polisi di kepolisan Gangnam.

Senator Yoo (sebelumnya aku menyebutnya mantan komisaris, karena sudah mantan kita ganti aja sebutannya ya^^) geram saat melihat berita itu. Ia memerintahkan agar latar belakang Dae Gu diselidiki.

shot0064 shot0067

Episode 12: Sebuah akhir dan sebuah awal

Tae Il merawat jahitan Dae Gu yang sedikit terbuka karena perkelahian tadi. Ji Gook memasangkan plester pada luka di dekat dahi Dae Gu. Ia mengomel bagaimana bisa Dae Gu pergi sendirian seperti itu. Ia tidak bisa memahaminya.

“Ah, sakit! Sakit, kan? Sepertinya begitu,” celoteh Ji Gook. Dae Gu-nya sih tenang-tenang saja.

Soo Sun bergabung dengan mereka. Ia menyarankan agar Dae Gu pulang awal dan beristirahat. Tapi Dae Gu tidak mau. Ia ingin menginterogasi Hyung Chul. Soo Sun protes. Menginterogasi dengan tubuh seperti itu? Ia berkata ada Pan Seok dan Eung Do di sini. Dae Gu mana mau dengar?

shot0069shot0070 

Pan Seok masuk dan menyarankan hal yang sama, agar Dae Gu pulang dan beristirahat. Dae Gu berkata ia ingin menanyai sendiri Hyung Chul. Pan Seok berkeras agar Dae Gu pulang tapi Dae Gu tambah berkeras bahwa ini adalah kasusnya dan ia yang menangkap Hyung Chul. Karena itu ia berhak menanyainya.

Tiba-tiba Dae Gu terkesiap kesakitan. Ternyata Tae Il sengaja mengetatkan perban di tangan Dae Gu. Ia mengancam akan mengetatkan perbannya lagi jika Dae Gu tidak menurut. Itu adalah perintahnya sebagai dokter Dae Gu. Ji Gook langsung mengacungkan jempol tanda setuju.

“Benar, ketatkan lagi,” ujar Pan Seok. Soo Sun tersenyum melihat semua orang mengkhawatirkan Dae Gu.

Pan Seok menyuruh Dae Gu pulang. Mereka akan menunggu Dae Gu untuk menanyai Hyung Chul besok. Ia mengijinkan Dae Gu sendiri yang menanyai Hyung Chul. Ia menyuruh mereka semua menemani Dae Gu pulang.

shot0072 shot0074

Dae Gu tertidur di mobil dalam perjalanan pulang. Ketiga temannya tersenyum.

Soo Sun berkata 10 hari ini rasanya bagaikan mimpi buruk. Ji Gook setuju. Tapi setidaknya penderitaan Dae Gu berkurang. Tae Il yakin itu, ia berkata Dae Gu adalah orang yang hebat. Soo Sun berkata ia bangga pada partnernya.

“Kau tak perlu mengatakannya. Dae Gu Dae Gu kita harusnya diliput berita,” kata Ji Gook. Tae Il bertanya pada Soo Sun seperti apa Dae Gu waktu kecil.

“Ji Yong-ie? Ia pintar dan cute sejak kecil,” kata Soo Sun sambil tersenyum.

shot0080 shot0081

Chief Kang menemui Hyung Chul di sel tahanan. Saat itu tidak ada polisi yang menjaga tempat itu.

Chief Kang tidak ingin berbasa-basi. Ia berkata Hyung Chul harus menyembunyikan kebenaran jika ingin tetap hidup. Hyung Chul harus mengatakan bahwa orang yang memerintahkannya membunuh ibu Ji Yong adalah Direktur perusahaan (direktur yang diduga terlibat pembunuhan Ga Won dan mengancam ibu Ji Yong agar tidak bersaksi. Park Seung Oh kali ya) yang sudah mati. Karena Direktur tersebut sudah mati, ia tidak bisa dimintai keterangan.

Hyung Chul berkata ia mungkin saja sekarang sudah mati karena seseorang dikirim untuk membunuhnya. Chief Kang berkata ia tidak tahu menahu mengenai hal itu.

“Kau juga tidak tahu apapun mengenai Detektif Seo,” katanya. “Kau hanya pergi mengambil sesuatu dari loker 1 di Stasiun Masan, kau mengerti?”

Hyung Chul marah karena Chief Kang terus mendiktenya mengenai apa yang harus ia katakan dalam interogasi nanti.

“Sudah kubilang seseorang dikirim untuk membunuhku! Apa kau pikir aku akan tertipu lagi?” katanya kesal.

shot0083 shot0084

“Sadarlah! Kau ini seperti ekor yang dengan mudah dapat dipotong. Jadi….tetaplah menempel pada tubuh jika kau ingin tetap hidup. Lakukan sesuai perintah. Jangan menentang petinggi. Jika kau melakukan seperti yang diperintahkan, bukan hanya kau akan hidup, aku akan berusaha sebaik mungkin meminimalkan hukumanmu.”

“Katakan pada petinggi: aku tidak akan mati sendiri,” ujar Hyung Chul.

“Jangan khawatir, aku juga tidak ingin ada korban lagi.”

Hyung Chul tertawa sinis. Tampaknya Chief Kang begitu percaya diri karena memiliki Dae Gu di dekatnya. Chief Kang mengingatkan lagi agar Hyung Chul menimpakan semua tuduhan pada Direktur yang sudah mati. Dan Dae Gu harus percaya agar tidak menyelidiki kasus ini lebih jauh.

Hyung Chul berkata ia akan memikirkan apakah ia bisa mempercayai Chief Kang. Chief Kang dengan tegas menyuruh Hyung Chul berhenti menggertaknya. Karena Hyung Chul tidak memliki kartu apapun lagi.

shot0088 shot0089

Dae Gu terbangun dan melihat ia ada di kamarnya sendiri. Ia meraba tangannya yang sakit dan teringat bahwa ia sudah menangkap Hyung Chul. Tiba-tiba tiga kepala muncul di pintu *bukan horror*

Soo Sun bertanya apa mereka membangunkannya. Tidak, jawab Dae Gu. Ia bertanya ada apa. Soo Sun berkata mereka hanya ingin melihat apa Dae Gu masih tidur.

“Masuklah,” kata Dae Gu.

Ketiganya langsung masuk dengan bersemangat seakan memang sedang menanti undangan Dae Gu. Soalnya Dae Gu suka galak sih kalau ada yang masuk kamarnya ;p

Dae Gu melihat teman-temannya membawa bir di tangan mereka. Mereka berkata mereka tidak ada kerjaan sambil menunggui Dae Gu. Apa kau mau, tanya Soo Sun.

shot0091 shot0093

Ji Gook langsung menyodorkan sekaleng bir pada Dae Gu begitu ia mengiyakan. Dae Gu bertanya sudah berapa lama ia tidur. Hanya sebentar, kata Tae Il. Sekarang hampir jam 10 malam. Hah? Itu sih seharian >,<

“Dae Gu Dae Gu, apa kau tahu ketika kau mengerjakan PR mu dengan baik dan gurumu memberikan stempel bertulisan: kerja bagus? Aku tidak punya stempel tapi aku akan memberimu pelukan!” Ji Gook menghambur memeluk Dae Gu.

Tapi gagal karena Dae Gu mendorongnya. Dan gagal lagi.

Soo Sun menanyakan perasaan Dae Gu. Dengan jujur Dae Gu berkata ia tidak tahu apa yang ia rasakan. Ia seperti tidak merasakan apapun dan kosong.

“Satu-satunya hal yang bisa kupikirkan saat ini adalah….aku ingin makan ramen.”

Ji Gook sampai nyembur saking kagetnya. Tae Il tersenyum geli. Soo Sun langsung mengajukan diri untuk memasaknya.

shot0098 shot0103

Mereka makan ramen bersama. Soo Sun bertanya pada Dae Gu apakah ramennya enak.

“Kenyal.”

“Tidak enak?” tanya Soo Sun khawatir.

“Bisa dimakan.”

Tae Il menerjemahkan jawaban Dae Gu. Artinya ramen itu enak. Kalau tidak enak Dae Gu pasti langsung mengatakannya tanpa ragu. Soo Sun sangat lega. Ia memang ingin membuat makanan yang enak untuk partnernya.

Dae Gu memandang Soo Sun yang dengan ceria memakan ramennya. Ia berusaha untuk tidak terpesona.

shot0109     shot0325

“Sebentar, Dae Gu Dae Gu. Kudengar kau 2 tahun lebih muda dari Detektif Eo. Aigoo…. Tapi Detektif Eo lebih muda setahun dariku. Itu artinya kau tiga tahun lebih muda dariku. Bagaimana menurutmu?”

Dae Gu pura-pura tidak menyimak dan mengalihkan pembicaraan.

“Hei, maknae. Kau ini yang termuda di sini,” ujar Tae Il.

“Betul. Mulai sekarang kebingungan dan kekacauan hierarki ini harus diselesaikan. Panggil aku Hyung (kakak laki-laki),” kata Ji Gook.

“Panggil aku Noona (kakak perempuan),” sahut Soo Sun.

“Maknae, di kulkas ada ham dan susis. Ambil dan cepat bawa ke sini,” kata Tae Il.

Dae Gu terdiam sejenak. Akhirnya ia meletakkan sumpitnya dan berjalan ke kulkas.

shot0116 shot0118

“Ayo cepat,” kata teman-temannya…..ehem… kakak-kakaknya.

Dae Gu menaruh kotak ham di meja lalu menunduk memakan kembali ramennya. Soo Sun tersenyum geli. Tiba-tiba Dae Gu mendongak.

“Karena kita sudah berbicara kasual sejak awal, tidak boleh diubah lagi!!” protesnya seperti anak kecil. (Karena Dae Gu paling kecil, ia seharusnya berbicara sopan/resmi pada yang lainnya)

Teman-temannya tidak bisa menahan tawa. Mereka hanya mengerjai Dae Gu dan tidak sungguh-sungguh. Dae Gu akhirnya ikut tertawa.

“Dae Gu Dae Gu tersenyum!” kata Ji Gook senang. “Ia tersenyum! Aku melihatnya tersenyum!”

Mereka tertawa dan tersenyum bersama.

shot0122 shot0130

Keesokan harinya, Pan Seok memenuhi janjinya. Ia membiarkan Dae Gu menginterogasi Hyung Chul ditemani Eung Do. Sementara ia, Tae Il, dan Ji Gook mengawasi dari ruang sebelah. Chief Kang bergabung dengan mereka untuk melihat jalannya interogasi. Lebih tepatnya, untuk memastikan jawaban Hyung Chul.

Dae Gu berkata pada malam itu sedikitnya ada dua orang yang masuk ke rumahnya. Orang pertama menjatuhkan liontin. Dan orang kedua adalah Hyung Chul. Ia tidak tahu apakah orang pertama datang sendirian atau tidak. Bahkan ada kemungkinan Hyung Chul juga masuk bersama orang pertama.

“Tapi berdasarkan percakapan telepon yang kudengar, kau tidak ada di sana sebelumnya,” kata Dae Gu. Kenapa? Karena ia ingat Hyung Chul menelepon dan menanyakan seperti apa liontin yang harus ia temukan.

Dae Gu menduga orang yang datang pertama adalah orang yang memukul kepala ibunya dengan vas. Pembunuh pertama. Sementara Hyung Chul adalah orang kedua yang tujuan sebenarnya adalah mencari liontin itu. Karena begitu Hyung Chul masuk ke rumahnya, ia langsung mencari-cari di segala tempat. Hyung Chul adalah pembunuh kedua.

shot0131shot0132

“Siapa? Siapa orang yang memerintahkanmu dan menjatuhkan liontin itu? Siapa yang menyebabkan kematian ibuku?”

Hyung Chul diam saja.

“Kutanya siapa?!!!” bentak Dae Gu. “Kalau begitu siapa Detektif Seo? Siapa Detektif Seo yang memberimu liontin itu? Apa mungkin Detektif Seo Pan Seok?”

Hyung Chul malah tertawa. Ia baru sadar Detektif Seo bisa saja mengarah pada Pan Seok yang juga bermarga Seo. Ia bertanya apakah Dae Gu akan percaya jika ia bilang bukan.

“Seo Pan Seok atau bukan?” desak Dae Gu.

“Bukan. Seo Pan Seok berhutang terlalu banyak untuk digunakan dalam pekerjaan sepele seperti itu.”

Dae Gu bertanya lagi siapa orang yang menjatuhkan liontin itu. Hyung Chul menatap ke arah cermin di belakang Dae Gu. Ia tahu di balik cermin itu ada Chief Kang yang mengawasinya.

“Direktur perusahaan,” akhirnya Hyung Chul menjawab. Chief Kang tersenyum lega.

 shot0142 shot0144

Hyung Chul menceritakan kejadian malam itu sesuai dengan yang diperintahkan Chief Kang. Bahwa Direktur (Park Seung Oh) malam itu datang menemui ibu Ji Yong untuk membujuknya agar tidak memberi kesaksian. Tapi dalam prosesnya, Direktur membunuh ibu Ji Yong karena marah dan tak sengaja menjatuhkan liontin itu saat sedang melarikan diri. Setelah menyadari liontinnya terjatuh, Direktur mengirim Hyung Chul untuk mencarinya.

Dae Gu tidak terlihat sepenuhnya percaya karena Direktur itu sudah mati. Ia bertanya mengapa Hyung Chul kembali setelah 11 tahun untuk membunuhnya lagi. Hyung Chul beralasan karena Dae Gu adalah satu-satunya saksi hidup. Jika Dae Gu tidak ada, maka kejahatannya adalah kejahatan yang sempurna.

Sama saja dengan usahanya untuk membunuh Dae Gu 11 tahun lalu. Ia tahu dari Detektif Seo bahwa Dae Gu bersembunyi di bawah tempat tidur saat kejadian itu.

“Kutanya sekali lagi. Siapa Detektif Seo?”

“Aku harus meninggalkan setidaknya 1 rahasia agar kau terus termotivasi, bukan?” ledek Hyung Chul. Ia menertawakan Dae Gu.

Dae Gu tidak bisa lagi menahan kemarahannya. Ia membentak dan mencengkeram baju Hyung Chul. Eung Do berusaha menenangkannya dan menyarankan agar menghentikan interogasi ini untuk sementara.

Setelah mendengar langsung jawaban Hyung Chul, Chief Kang pergi dan memerintahkan agar pengakuan Hyung Chul segera diproses dan segera dipindahkan ke Penuntut Umum.

Dae Gu akhirnya menurut dan berjalan ke pintu dibimbing oleh Eung Do.

“Sudah mau pergi? Aku kecewa. Padahal tadi menyenangkan,” ujar Hyung Chul.

Kali ini Eung Do pun kesal karena Hyung Chul terus memprovokasi Dae Gu.

“Nak, jangan terlalu mempercayai orang lain. Seringkali pengkianatan datang dalam bentuk kecupan. Kuharap masa depanmu berhasil.” Hyung Chul kembali tertawa. Dae Gu pergi dengan emosi.

shot0332 shot0333

Pan Seok masuk ke dalam ruang interogasi. Ia berkata ada yang ingin ia tanyakan pada Hyung Chul.

“Ketika kau memintaku menolongmu menyelundup keluar dari negara ini setelah melakukan pekerjaan besar, apakah karena kau berencana membunuh Kim Ji Yong?”

Hyung Chul tidak menyangkal. Pan Seok bertanya kenapa Hyung Chul menunggu 11 tahun untuk kembali dan membunuhnya. Padahal batas waktu kasus ibu Ji Yong hampir berakhir dan saat ini kasus itu tidak sedang ditangani. Seandainya Hyung Chul diam saja dan tidak membunuh Dae Gu, kasus itu akan ditutup dengan sendirinya dan Hyung Chul bisa melenggang bebas.

“Cho Hyung Chul, apakah orang di balik semua ini benar-benar Direktur? Direktur mengaku telah mengancam tapi sampai akhir pun menyangkal telah memerintahkan pembunuhan.”

Hyung Chul menyuruh Pan Seok menanyakan langsung pada Direktur (yang tentu saja tidak bisa karena Direktur sudah mati). Pan Seok bertanya siapa Detektif Seo yang disebut Hyung Chul.

Hyung Chul malah mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa ia dan Pan Seok dulu adalah teman baik. Ia megeluarkan foto yang sama dengan yang dimiliki Pan Seok. Ia berkata ia menyukai foto itu karena foto itu adalah bukti bahwa ia pernah menjadi manusia. Ia memberikan foto itu sebagai kenang-kenangan untuk Pan Seok.

shot0147 shot0148

Senator Yoo membaca data latar belakang Dae Gu. Dalam data itu tertulis Dae Gu dibesarkan di panti asuhan. Dan walinya adalah Chief Kang sejak tahun 2003 (sejak 11 tahun lalu). Senator Yoo teringat pada Dae Gu yang dilihatnya di kantor kepolisian Gangnam.

“Kang Seok Soon. Beraninya kau menusukku dari belakang,” ujar Senator Yoo geram.

shot0151 shot0154

[Bersambung ke Bagian 2]

Komentar:

Dae Gu akhirnya berhasil mengalahkan emosinya dan melakukan hal yang benar. Apa yang dulu tidak mampu ia lakukan, yaitu menolong ibunya, telah ia bayar dengan menolong pembunuh ibunya dan menangkapnya sesuai hukum.

Tentu saja Dae Gu juga memiliki alasan untuk itu. Ia sejak awal sudah menduga ada orang lain yang masuk ke rumahnya sebelum Hyung Chul. Dan orang itulah yang menjatuhkan liontin.

Sayang Soo Sun tidak meihat interogasi itu. Karena ia yang tahu di mana liontin itu sekarang. Dan anehnya ia belum menceritakan hal itu pada siapapun. Lupa kali ya >,<

Soal menangani kasus, Pan Seok tetap jagoannya. Ia dengan jeli menangkap keanehan dalam kasus ini. Mengapa Dae Gu sebegitu pentingnya untuk dibunuh? Padahal setelah batas waktu kasus itu lewat, seandainya Dae Gu menemukan Hyung Chul pun Hyung Chul tidak bisa dituntut dan benar-benar bebas. Berarti sasarannya benar-benar Dae Gu, bukan karena Dae Gu saksi mata, tapi karena keberadaan Dae Gu di dunia.

9 komentar:

  1. mungkin ga sih mba fanny ini tentang bapak nya dae gu??
    kan kita belum tau siapa bapaknya dae gu
    makasih ya mba fanny cepet bgt postingnya....

    BalasHapus
  2. Makasih mbak sinopsisnyaaa....
    Makin gede dugaan kalo senator Yoo itu ayah EDG...amit2 deh DaeGu Daegu punyaa bokap kayak dia.

    Daegu SooSun masih dikit romance scenenyaa, pengennya dibanyakin :D

    Disini DaeGu magnae yaa, pdhl di dunia nyata Lee Seung Gi yg paling tua, walopun sama2 87line dengan ahn jae hyun dan park jung min :D

    BalasHapus
  3. Aq sieh lebih curiga kalo ternyata Senator Yoo itu ayahnya Dae Gu..
    Atau kalo gag da hub.nya dng Dae Gu..
    Tp kyaknya liontin itu pny Chief Kang soalnya pas flash back da kilasan yg dateng Cewek...
    Gag sabar nunggu kelanjutannya..^^
    Semangat mb fanny..

    BalasHapus
  4. terima kasih mbak sinopsisnya. semangat :)

    BalasHapus
  5. Faighting Ounii..kita tunggu kelanjutannya...
    Gumawoo...

    BalasHapus
  6. huhuhuhuhuhuhuhuhuhuhuhu mancapp dae-sun nyaa :))

    BalasHapus
  7. padahal kenyataannya, yg maknae itu Soo Sun, diatasnya Tae Il, diatas Tae Il Gook baru paling atas Dae Gu. alias Dae Gu paling tua, hehehe~ tp btw, itu Dae Gu-Gook-Tae Il sama-sama 87line ya, omo, gwiyowoyo^^.

    BalasHapus
  8. Ketika dunia perumuran kebalik dialami lagi sama Jaehyun ._.

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)