Rabu, 20 November 2013

Sinopsis Empress Ki Episode 6

ki-00646

Seung Nyang ditraktir makan enak oleh Byung Soo. Byung Soo bertanya di mana mayat Ta Hwan, bagaimana jika para tentara yang menemukannya duluan? Seung Nyang berkata ia sudah menyembunyikannya dengan baik. Seung Nyang pura-pura belum tahu kalau Byung Soo adalah pengkhianat dan Byung Soo berpura-pura ia bukan seorang pengkhianat.

Byung Soo pura-pura menangis dan berkata ia berhasil menyelamatkan diri dalam serangan di Pulau Daechong dan sekarang ia datang ke kota untuk menyelamatkan Komandan Ki. Seung Nyang berkata sungguh melegakan mereka bisa bertemu.

ki-00004 ki-00014

Byung Soo keluar sebentar. Ia pergi menemui si keriting. Si keriting tidak sabar ingin meringkus Seung Nyang. Tapi Byung Soo berkeras ia ingin memeriksa mayat Ta Hwan dulu dan memastikannya. Ia mengingatkan sebentar lagi ia akan jadi jenderal jadi sebaiknya si keriting menurut. Si keriting terpaksa mengikuti perintah Byung Soo. Seung Nyang melihat mereka dari jendela.

ki-00022 ki-00024

Seung Nyang membawa Byung Soo ke rumah tempat persembunyiannya. Di luar, si keriting sudah mengepung dengan pasukan Wang Go. Byung Soo membuka peti dan mencium bau busuk. Ia melihat Ta Hwan terkubur dalam garam dan percaya Ta Hwan sudah mati.

Kemudian ia berteriak memanggil si keriting. Seung Nyang ditangkap. Seung Nyang pura-pura baru mengetahui kalau Byung Soo adalah pengkhianat.

ki-00030 ki-00040

Wang Yoo disuruh turun tahta karena Goryeo akan menjadi bagian dari Yuan. Jadi tidak ada Goryeo lagi. Dan itu semua sudah menjadi kesepakatan para pejabat karena kesalahan Wang Yoo hingga Ta Hwan terbunuh di Goryeo. Para pejabat menunduk tidak berani menatap Wang Yoo. El Temur berkata Wang Yoo akan dibawa ke Daidu untuk diadili.

Secara mengejutkan, Wang Yoo mengaku ia membunuh Ta Hwan dengan kedua tangannya karena Ta Hwan telah menghina Goryeo. Dengan begitu tidak perlu menyuruhnya turun tahta.

“Bunuh saja aku sekarang. Bunuh aku dan lepaskan rakyatku.”

ki-00044 ki-00066

Bahkan El Temur pun terkesan dengan sikap Wang Yoo. Tapi ia berkata kematian Wang Yoo tidaklah cukup. Ia akan membawa Wang Yoo ke Yuan. Lalu memerintahkan Dang Ki Se dan Wang Go untuk mengurus Goryeo.

Tiba-tiba Byung Soo masuk. Ia memberi hormat pada El Temur dan melaporkan kalau ia membawa mayat Ta Hwan.Semua terkejut, terutama Wang Yoo. Aku yakin dalam hatinya ia langsung memikirkan Seung Nyang.

ki-00076 ki-00079

Dang Ki Se, Tap Ja Hae, Bayan, dan Tal Tal keluar dari aula istana untuk memeriksa peti. Di sebelahnya Seung Nyang berlutut dengan tangan terikat. Dang Ki Se berkata seharusnya mayat Ta Hwan mengapung di sungai. Byung Soo berkata tubuh Ta Hwan terkubur garam tapi masih bisa dikenali. Seung Nyang diam-diam tersenyum.

Dang Ki Se menyuruh Tap Ja Hae memeriksa isi peti. Tapi Tap Jae Hae tidak tahan dengan bau busuknya hingga menyuruh Bayan yang memeriksa. Bayan dan Tal Tal memeriksa isi peti. Mereka kecewa saat melihat itu benar-benar Ta Hwan.

ki-00086 ki-00092

“Beristirahatlah dengan tenang, Yang Mulia,” bisik Bayan sambil menutupi kembali wajah Ta Hwan dengan garam. Ta Hwan sedikit bersin karena ada garam masuk ke hidungnya.

Dang Ki Se mendengar bunyi bersin dan mendatangi dengan curiga. Bayan cepat-sepat bersin dan berkata ia tidak tahan dengan bau busuknya. Ia menutup peti sambil tersenyum diam-diam.

“Kau masih hidup, Yang Mulia…” ujarnya dalam hati.

ki-00093 ki-00104

Peti dibawa masuk ke dalam aula. Begitu juga Seung Nyang. Wang Yoo tak bisa menutupi kelegaannya saat melihat Seung Nyang masih hidup.

ki-00111 ki-00113

Peti dibuka sedikit. El Temur berteriak memanggil Ta Han sambil pura-pura menangis. Dang Ki Se dan yang lain berlutut memberi penghormatan. Hanya Bangsawan Zhang yang benar-benar sedih.

Tiba-tiba Seung Nyang berdiri dan melapor pada Wang Yoo kalau Ta Hwan masih hidup. El Temur tertegun.

ki-00118 ki-00122

“Diam! Mayatnya ada di sini!” seru Dang Ki Se sambil mendorong tutup peti dengan keras.

Maka bangkitlah Ta Hwan dari kuburnya…eh petinya. Semua berteriak terkejut. Ta Hwan melompat turun dari peti sambil batuk-batuk karena terlalu lama menahan nafas.

ki-00127 ki-00132

“Yang Mulia Pengeran?” panggil El Temur.

“P-Penguasa..” ujar Ta Hwan ketakutan melihat El Temur. Seung Nyang heran melihat Ta Hwan begitu ketakutan karena selama ini Ta Hwan mengigau ingin membalas dendam pada El Temur.

Bangsawan Zhang sangat gembira melihat Ta Hwan masih hidup. Ia berseru : ”Hidup Yang Mulia!” El Temur dan anak-anaknya meliriknya.

ki-00136 ki-00143

El Temur bertanya pada Ta Hwan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Ta Hwan terbata-bata dan tidak berani menjawab. Seung Nyang tak sabar dan berteriak agar Ta Hwan memberitahukan siapa yang hendak membunuhnya.

Dang Ki Se menatap Ta Hwan dengan tajam. Dalam hatinya Bayan meminta Ta Hwan tidak mengatakan yang sebenarnya. Ta Hwan menatap sekellilingnya dengan takut.

“Katakan, apakah aku berusaha membunuh Pangeran?” kata Dang Ki Se dengan nada sinis.

“Katakan padanya, Yang Mulia Pangeran!” seru Seung Nyang.

“Begitu kau mengatakannya, kau mati,” ujar Bayan dalam hati.

“Tidak apa-apa. Katakan saja. Siapa hendak membunuh siapa?” tanya El Temur sambil terus menatap Ta Hwan dengan tajam.

Ta Hwan takut menjawab yang sebenarnya pada El Temur, tapi di sisi lain Seung Nyang memintanya mengatakan yang sebenarnya. Akhirnya ia pilih jalan tengah yang teraman. Pura-pura pingsan.

ki-00151 ki-00167

Seung Nyang khawatir melihat Ta Hwan dibawa oleh orang-orang Yuan. Ia mnegkhawatirkan keselamatan Ta Hwan di antara orang-orang yang hendak membunuhnya. Tapi Wang Yoo berkata tugas Seung Nyang cukup sampai di sini. Sun Woo menambahkan Ta Hwan hidup atau mati sudah bukan urusan mereka lagi. Seung Nyang masih nampak khawatir.

Wang Yoo memeluk Seung Nyang dan berterima kasih karena Seung Nyang masih hidup. Ini Raja seneng amat peluk-peluk “cowo” hehe^^

ki-00182 ki-00183

Ta Hwan terus pura-pura pingsan. Tabib tidak bisa menemukan apa yang salah dengannya. Setelah tabib pergi, El Temur murka. Ia bertanya siapa yang memeriksa mayat Ta Hwan. Tap Ja Hae mengaku kakaknya (Dang Ki Se) yang menyuruhnya namun ia menyuruh Bayan. El Temur tidak mau tahu. Ia menarik pedangnya. Dang Ki Se jatuh berlutut meminta hukuman. Tap Ja Hae, Bayan, dan Tal Tal ikut berlutut dan berseru agar El Temur menghukum mereka juga. El Temur menghunus pedangnya ke leher Tap Ja Hae. Ia berkata ia memang harus melakukannya karena anak-anaknya sudah membuatnya terlihat bodoh. Astaga anak sendiri mau dibunuh >,<

ki-00197 ki-00198

Wang Go yang menghentikan El Temur. Ia berkata yang terpenting adalah apa yang akan mereka lakukan sekarang. Begitu Ta Hwan bangun, ia akan mengatakan siapa saja yang telah menyerangnya.

Dang Ki Se mengusulkan agar Ta Hwan dibunuh sekarang juga. Ta Hwan langsung memegangi selimutnya erat-erat tapi untunglah ia sanggup bertahan untuk tetap pura-pura pingsan.

El Temur memarahi Dang Ki Se. Dengan saksi mata Raja Goryeo dan para pejabat yang melihat sendiri Ta Hwan masih hidup, apakah mereka juga harus dibunuh? Ia memaki Dang Ki Se bodoh dan tidak pernah belajar. El Temur memerintahkan Bayan yang menjaga Ta Hwan dan tidak seorangpun boleh masuk sampai Ta Hwan sadar.

ki-00202ki-00203

Begitu semua orang keluar, Bayan dan Tal Tal menghampiri Ta Hwan. Mereka tahu Ta Hwan hanya pura-pura pingsan dan membangunkannya. Tapi Ta Hwan tetap diam.

“Kaisar sudah mati,” bisik Bayan.

Ta Hwan langsung membuka matanya karena terkejut. Bayan berkata sekarang Ta Hwan adalah Kaisar. Tapi Ta Hwan khawatir dengan adanya El Temur. Bayan berkata mungkin mereka bisa mengubah rencana El Temur.

ki-00214 ki-00219

Wang Yoo bertanya apakan mereka bisa mempercayai Ta Hwan. Seung Nyang dengan yakin mengiyakan. Ta Hwan sudah berjanji padanya.

Sun Woo dan Moo Song memuji Seung Nyang yang lagi-lagi berhasil. Seung Nyang menanyakan Komandan Ki.

ki-00221 ki-00222

Seung Nyang menangis saat melihat ayahnya. Tapi ayahnya tidak bisa mendengarnya. Bahkan meringkuk tanpa suara saat Seung Nyang menyentuhnya..

“Ini aku…Nyang-i. Ayah, ini aku..Nyang-i. Ini aku, Ayah,” Seung Nyang memegangi ayahnya sambil menangis.

Komandan Ki meronta karena ia sama sekali tidak tahu siapa yang ada di hadapannya. Bahkan mendorong Seung Nyang.

ki-00231 ki-00238

Seung Nyang membuka kalungnya dan menaruh kedua cincinnya di tangan ayahnya. Komandan Ki langsung mengenali kedua cincin itu. Ia menyentuh wajah Seung Nyang.

“Iya, Ayah. Ini, aku, Nyang-i. Ayah!!” Seung Nyang memeluk ayahnya sambil menangis. T_T

ki-00253 ki-00262

Komandan Ki tersenyum walau dari luka di matanya mengalir darah. Ia menulis di telapak tangan Seung Nyang dengan jarinya.

“Jangan menangis, puteriku. Melihat puteri kecilku sebelum aku mati, hanya itu yang kuinginkan.”

Seung Nyang meminta ayahnya bersabar. Begitu Ta Hwan sadar, Komandan Ki akan dibebaskan.

“Aku akan mengejar siapapun yang melakukan ini pada Ayah!”

ki-00272 ki-00280

Sementara itu Bayan meminta Ta Hwan untuk menyalahkan Komandan Ki. Ta Hwan tidak mau karena ia sudah berjanji pada Seung Nyang dan Seung Nyang berkali-kali menyelamatkannya. Bayan jadi kesal karena ini satu-satunya cara agar Ta Hwan selamat dan bisa menjadi kaisar.

Tal Tal bertanya apakah Ta Hwan tahu siapa yang membunuh Ayah Ta Hwan. Ta Hwan bisa membalas dendam hanya jika menjadi Kaisar. Ta Hwan terdiam teringat pada ayahnya.

ki-00285 ki-00295

Byung Soo ditendangi dan dipukuli oleh Wang Go. Byung Soo memohon ampun. Ia hampir saja mati jika si keriting tidak masuk membawa berita bahwa Ta Hwan telah sadarkan diri. Byung Soo menyimpan dendam pada Seung Nyang karena sudah menipunya.

ki-00300 ki-00307

Karena Ta Hwan sudah “sadar”, saatnya untuk mengetahui siapa yang berusaha membunuh Ta Hwan. Tentu saja semua orang sebenarnya sudah tahu. Tapi pelaku yang akan menerima hukuman adalah ia yang akan disebutkan oleh Ta Hwan.

El Temur berkata ia lega Ta Hwan selamat. Wang Yoo bertanya apakah Ta Hwan bisa menunjukkan siapa pelakunya.

“A-aku bisa.”

“Siapa?” tanya El Temur.

Ta Hwan menatap Seung Nyang. Seung Nyang mengangguk memberinya kekuatan. El Temur bertanya lagi siapa yang hendak membunuh Ta Hwan.

“Te-tentara Goryeo.”

ki-00314 ki-00320

Wang Yoo dan Seung Nyang terkejut. Seung Nyang menatap Ta Hwan tak percaya. Dengan sedih karena melawan hati nuraninya, Ta Hwan berkata orang yang hendak membunuhnya adalah tentara Goryeo atas perintah Wang Yoo.

“Bohong! Mengapa kau melakukan ini?” seru Seung Nyang.

“Aku melihatnya sendiri. Ki Ja Ho…Ki Ja Ho adalah pelakunya,” ujar Ta Hwan.

“Jangan katakan itu!” teriak Seung Nyang marah sambil menangis. Ia hendak mendekati Ta Hwan namun dihalangi pengawal.

ki-00336 ki-00338

El Temur memerintahkan agar Seung Nyang dibawa pergi. Wang Yoo melindungi Seung Nyang.

“Ia tidak melakukan apapun. Bunuh saja aku!” katanya.

Jika Ta Hwan masih mempertanyakan kenapa Seung Nyang begitu setia pada Wang Yoo, maka saat ini seharusnya ia sadar apa perbedaannya dengan Wang Yoo.

“Nyawamu memang sudah ada ditanganku. Kau tidak mati sampai aku yang mengatakannya,” ujar El Temur.

Ta Hwan kembali ke kamarnya dengan hati hancur.

ki-00345 ki-00348

Seung Nyang dijebloskan ke dalam sel. Untunglah Seung Nyang dimasukkan ke dalam sel ayahnya. Namun ada yang tak beres dengan Komandan Ki. Kondisi kesehatannya sangat buruk. Seung Nyang berteriak-teriak memohon bantuan.

Komandan Ki menulis di tangan Seung Nyang dengan jarinya.

“Maafkan Ayah, Seung Nyang. Puteri kecilku… Aku mengecewakan ibumu, mengecewakanmu….”

Komandan Ki menghembuskan nafas terakhirnya.

“Ayah!! Tidak, Ayah! Jangan mati! Ayah, Ayah tidak boleh mati…lihat aku Ayah!” Seung Nyang terus memanggil ayahnya. Kali ini ia benar-benar yatim piatu.

ki-00364 ki-00383

Ta Hwan memanggil El Temur ke kamarnya. Lalu ia berlutut sambil menangis di hadapan El Temur. Ia memohon agar El Temur membiarkannya hidup. Ia akan bertindak sesuai keinginan El Temur. Jika El Temur menginginkannya bersikap bodoh dan pengecut, ia akan melakukannya. Ia akan menjadi boneka El Temur.

El Temur melihat Ta Hwan dengan curiga. Apakah Ta Hwan benar-benar bodoh atau seekor ular yang menanti untuk melakukan serangan? Ia menyuruh Ta Hwan bangun dan memberitahunya bahwa Kaisar sudah mati.

ki-00392 ki-00396

Ta Hwan pura-pura baru tahu mengenai hal itu. El Temur berkata Ta Hwan tidak boleh mengoceh lagi, dan tidak boleh berlutut pada siapapun lagi. Karena sekarang Ta Hwan adalah Kaisar yang memerintah.

Ta Hwan teringat perkataan Bayan agar meyakinkan El Temur bahwa penguasa sesungguhnya adalah El Temur dan menyuruh Ta Hwan memberikan semuanya pada El Temur. Ini semua (termasuk menuduh Goryeo sebagai pembunuhnya) adalah rencana Bayan agar Ta Hwan bisa selamat dan menjadi Kaisar, lalu membalas dendam diam-diam pada El Temur.

ki-00402 ki-00404

Karena itu Ta Hwan berkata pada El Temur bahwa ia tidak akan pernah memerintah karena itu bukan tempatnya.

“Dasar bodoh,” batin El Temur.

Ta Hwan berkata El Temur yang seharusnya menduduki tahta. El Temur berpikir ia sudah menemukan orang yang cocok untuk dijadikan bonekanya. (Jika ia langsung menduduki tahta, pasti Ibu Suri akan protes dan mungkin saja memicu pemberontakan. Tapi jika Ta Hwan yang menurutnya bodoh menduduki tahta, ia akan bisa memerintah sesuka hatinya)

ki-00412 ki-00413

Ta Hwan berkata ia hanya ingin hidup mudah.

“Kau berada di bawah perlindunganku,” ujar El Temur pada akhirnya. “Dengan satu syarat.”

Ta Hwan berkata El Temur boleh mengajukan syarat apapun.

“Jadikan puteriku permaisuri.”

Dengan begitu El Temur akan menjadi ayah mertua Kaisar. Ta Hwan berkata ia merasa beruntung.

“Kau mendapat mandat dari langit,” kata El Temur.

“Langit membutuhkan mandat Penguasa (El Temur),” Ta Hwan menggenggam tangan El Temur. Wah, Ta Hwan tambah hebat aja nih aktingnya >,<

ki-00424 ki-00430

El Temur tertawa senang. Ia menyuruh Ta Hwan bersantai saja menduduki tahtanya. Ta Hwan berlutut berterima kasih. Dalam hatinya ia berkata pada Seung Nyang bahwa ia tidak bisa mati di sini, ia harus hidup untuk melaksanakan balas dendamnya. Ia akan menepati janjinya dengan cara lain.

ki-00448 ki-00450

Namun sudah terlambat, Seung Nyang memangku ayahnya yang sudah tidak bernyawa. Ia berjanji akan membunuh Ta Hwan. Demi ayahnya dan demi Goryeo.

ki-00456 ki-00459

Ta Hwan duduk di tahta Goryeo. Ia mengumumkan Wang Yoo telah merencanakan untuk membunuhnya, karena itu Wang Yoo diturunkan dari tahta dan akan dibawa ke Daidu. Semua yang terlibat dalam pemberontakan itu akan dijadikan budak.

Dan sebagai penghormatan atas penobatannya sebagai Kaisar, Goryeo harus mengirim 200 wanita sebagai dayang dan 100 laki-laki sebagai kasim. Juga banyak emas dan perak dan berbagai benda lainnya sebagai upeti setiap tahun.

Lucunya, Ta Hwan sempat lupa (atau pura-pura lupa) berapa jumlah kulit berang-berang yang harus dijadikan upeti. Bangsawan Zhang berbisik 10,000. Ta Hwan kaget, memangnya ada begitu banyak berang-berang di Goryeo? Dan lagi menangkap berang-berang itu sulit. Belum lagi menguliti 10.000 ekor berang-berang?

Ia terus mengoceh hingga semua orang melihat betapa “bodoh”nya Kaisar Yuan yang baru. El Temur memelototinya. Ia berkata Goryeo harus mematuhi permintaan Yuan apapun permintaan itu. Ta Hwan berkata ia sulit mengingat semua itu.

Wang Go berbisik pada Bayan bahwa Ta Hwan membutuhkan perkamen tertulis. Bayan berbisik bahwa Ta Hwan tidak bisa membaca.

ki-00479 ki-00482

Wang Go mengikuti El Temur keluar setelah pertemuan itu. Ia berkata El Temur belum mengumumkan siapa raja Goryeo berikutnya. El Temur berkata Ta Hwan akan mengeluarkan titah dari Daidu.

Begitu Ta Hwan keluar dari aula, Wang Go langsung memberi hormat dan berkata ia menanti titah Ta Hwan. Ta Hwan menyuruhnya mendekat. Wang Go dengan senang hati mendekat.

“Aku akan ingat. Betapa kau berusaha untuk membunuhku. Rasanya membakar hingga ke tulang, sulit untuk melupakannya,” bisik Ta Hwan.

Wang Go tertegun. Ia bertekad untuk mengirim sendiri upeti wanita ke Yuan. Bagaimanapun caranya ia harus mendapatkan titah untuk menjadi Raja Goryeo.

ki-00498 ki-00500

Penderitaan rakyat Goryeo dimulai kembali. Para wanita diambil paksa dari rumah mereka untuk dijadikan upeti. Byung Soo mengingatkan pada mereka untuk menyalahkan Wang Yoo yang telah berusaha membunuh Pangeran Yuan hingga rakyat Goryeo yang menerima akibatnya.

Seung Nyang dibawa menghadap Wang Go. Wang Go memerintahkan agar Seung Nyang dijadikan salah satu kasim yang akan dikirim ke Yuan.

ki-00505 ki-00507

Wang Yoo memberi perintah terakhirnya pada Sun Woo, Moo Song, dan Jeom Bak Yi. Mereka tidak boleh menyertainya ke Yuan. Ia tidak akan membiarkan mereka ikut menderita karena dirinya. Sun Woo menangis. Wang Yoo berkata menjadi pengikutnya tidaklah mudah, untuk itu ia berterima kasih pada ketiganya.

ki-00509 ki-00510

Wang Yoo keluar. Ia melihat para wanita dan pemuda yang akan dikirm ke Yuan. Dan Seung Nyang berada di barisan terdepan. Para wanita menatap Wang Yoo dengan kebencian karena mengira ia penyebab penderitaan mereka.

Wang Yoo meminta Dang Ki Se melepas Seung Nyang karena Seung Nyang sudah berkali-kali menyelamatkan Ta Hwan. Dang Ki Se marah dan hendak mencabut pedangnya. Tap Ja Hae menghentikannya dan mengingatkannya akan perkataan ayah mereka.

ki-00516 ki-00518

El Temur telah menyuruh keduanya bersikap hormat pada Wang Yoo. Anak-anaknya tidak mengerti mengapa ayah mereka tidak membunuh Wang Yoo. El Temur berkata selama perang ia sudah banyak menghadapi lawan tangguh. Tapi ia belum pernah mendapati orang yang menghadapi kematian dengan penuh harga diri seperti Wang Yoo. Sangat disayangkan jika harus mati.

Dang Ki Se menyuruh Wang Yoo diam dan ikut dalam barisan. Seung Nyang menenangkan Wang Yoo bahwa ia tidak apa-apa.

ki-00521 ki-00523

Ta Hwan berada di dalam kapal menuju Yuan. Ia tidak bisa tidur karena merasa bersalah pada Seung Nyang. Tal Tal menenangkannya bahwa Ta Hwan sudah mengumumkan agar Seung Nyang dilepaskan. Mungkin saja saat ini Seung Nyang sedang santai di rumahnya.

Bayan menawarkan keponakan wanitanya pada Ta Hwan. Ta Hwan berkata ia cukup pemilih. Bayan berkata keponakannya sangat cantik. Ta Hwan menyuruh Bayan membawa keponakannya ke istana.

ki-00524 ki-00525

Rombongan ke Yuan sudah mencapai perbatasan. Wang Yoo terus menoleh ke belakang mengkhawatirkan para wanita dan pemuda yang hendak dibawa ke Yuan, terutama Seung Nyang. Para wanita yang tidak kuat berjalan dicambuki oleh si keriting dan Byung Soo.

Wang Yoo meminta pada Dang Ki Se agar mereka diperbolehkan beristirahat. Anehnya Dang Ki Se langsung menurut dan dengan sinis menyindir bahwa Yang Mulia ingin beristirahat.

ki-00527 ki-00530

Kemah didirikan. Seung Nyang membantu para wanita yang terluka dan kelelahan. Wang Yoo membawakan minuman dan makanan untuk mereka. Namun para wanita itu tidak mau menerimanya karena menganggap Wang Yoo penyebab penderitaan mereka. Seung Nyang berusaha membujuk mereka tapi mereka tidak mau dengar.

Saat Wang Yoo keluar, Tap Ja Hae hendak menghampiri tenda untuk orang yang terluka. Dang Ki Se sudah memerintahkan untuk membunuh para wanita yang menghambat perjalanan mereka. Wang Yoo marah. Ia mengambil pedang dan berkata tidak ada seorangpun yang boleh menyentuh rakyatnya.

ki-00536 ki-00538

Dang Ki Se muncul dan mengingatkan kalau ini daerah Yuan. Ia memerintahkan untuk menangkap Wang Yoo. Wang Yoo melawan mereka. Ia akan membunuh siapapun yang masuk dalam tenda.

Dang Ki Se mengambil panah dan mengarahkannya pada Wang Yoo. Wang Yoo tidak gentar. Ia menghunus pedangnya ke arah Dang Ki Se. Seung Nyang melihat Wang Yoo dengan khawatir.

ki-00544 ki-00545

Dang Ki Se memanah kaki Wang Yoo. Seung Nyang berdiri di hadapan Wang Yoo untuk melindunginya. Dang Ki Se mengambil panah lagi. Wang Yoo menyuruh Seung Nyang minggir. Tapi Seung Nyang tidak mau. Wang Yoo berdiri dan mendorongnya.

Dang Ki Se sangat benci pada Wang Yoo dan benar-benar akan membunuhnya. Tapi Wang Go menahannya. El Temur akan marah jika Dang Ki Se membunuh Wang Yoo. Hmm…sepertinya Dang Ki Se iri karena ayahnya kagum pada Wang Yoo sementara dirinya tidak pernah dipuji satu kalipun.

Dang Ki Se akhirnya menurunkan panahnya. Tapi hatinya yang panas membuatnya kembali mengangkat panahnya dan melepaskan anak panah. Seung Nyang mendorong Wang Yoo. Namun panah menembus ke dekat pundak Wang Yoo. Wang Yoo pingsan.

ki-00548 ki-00555

Dang Ki Se memerintahkan untuk membunuh siapapun yang memperlambat perjalanan. Termasuk Wang Yoo. Seung Nyang berkata Wang Yoo belum tumbang, ia akan memastikan itu. Dang Ki Se berkata jika perjalanan mereka terhambat, maka Seung Nyang harus membunuh Wang Yoo.

Perjalanan berlanjut. Seung Nyang berjalan menarik Wang Yoo yang pingsan di atas tandu. Dang Ki Se melihat Seung Nyang berjalan paling belakang. Tapi anehnya, ia tidak menegurnya.

ki-00557 ki-00558

Sementara itu seseorang mengikuti rombongan itu. Ia adalah Park Boo Hwal. Pengikut setia Komandan Ki. Ia bertekad untuk menyelamatkan Seung Nyang. Hanya Boo Hwal dan Jeom Bak Yi yang tahu Seung Nyang adalah wanita.

ki-00560 ki-00561

Ta Hwan senang telah kembali ke istananya. Ibu Suri langsung menyambutnya seperti seorang Ibu. Ia menyuruh Ta Hwan ke aula istana karena para menteri sudah menunggu. El Temur terus mengawasi.

Mereka memasuki aula istana. Ibu Suri menyuruh Ta Hwan duduk di tahtanya. Ta Hwan melirik El Temur. El Temur memberi isyarat agar Ta Hwan menduduki tahtanya.

Dengan takut-takut Ta Hwan naik dan duduk di ujung tahta. El Temur jadi kesal dan berkata itu adalah tahta Ta Hwan sekarang. Ta Hwan bergeser ke tengah.

ki-00575ki-00579

El Temur mengumumkan mereka memiliki Kaisar baru. Para menteri dan pejabat memberi hormat. Ibu Suri sangat senang, sementara Bayan dan Tal Tal menganggap ini barulah awal dari rencana mereka.

 ki-00588 ki-00595

Ibu Suri ingin mengadakan acara penobatan. El Temur berkata sebelum itu harus ada acara pernikahan karena Ta Hwan sudah memilih puterinya sebagai Permaisuri. Ibu Suri bertanya pada Ta Hwan apakah itu benar.

Ta Hwan tetap dengan akting bodohnya. Ia berkata ia mengiyakan karena Danashiri cantik, dan lagi dengan El Temur sebagai mertuanya ia bisa santai. Ibu Suri kesal. Ia berkata pemilihan Permaisuri adalah urusan istana dalam, bagaimana bisa Ta Hwan memilih Permaisuri tanpa mendiskusikannya dengan dirinya?

Ibu Suri sendiri bahkan belum pernah melihat Danashiri seperti apa. Ia meminta Ta Hwan menghormatinya sebagain Ibu Suri. El Temur bertanya apakah Ibu Suri tidak menyukai puterinya. Apakah Ibu Suri sedang menghinanya?  

Ibu Suri berkata istana memiliki peraturan. E Temur berkata peraturan itu akan dipatuhi pada waktunya. Ia menyuruh Ta Hwan ikut dengannya. Ta Hwan terpaksa mengikuti El Temur.

Bangsawan Zhang berkata pada Ibu Suri kalau sekarang El Temur telah memperlihatkan cakarnya. Namun Ibu Suri tidak akan tinggal diam. Ia adalah kesayangan mendiang Kaisar, ia tidak bisa dipermainkan.

ki-00600ki-00602

Bayan bertanya mengapa Ta Hwan tidak memberitahunya kalau Ta Hwan akan menikah dengan puteri El Temur. Kau tidak pernah bertanya, kata Ta Hwan. Bayan berkata ia yang sudah menyelamatkan Ta Hwan, seharusnya Ta Hwan memberitahunya.

Ta Hwan bertanya kapan Bayan akan membawa keponakannya ke istana, meski tidak menjadi Permaisuri ia masih membutuhkan selir. Bayan tidak mau, ia tidak akan membiarkan keponakannya mati di tangan Danashiri.

“Apa Yang Mulia pernah mendengar mengenai Danashiri?” tanya Tal Tal.

“Ceritakan tentang dia,” kata Ta Hwan penasaran.

Bayan berkata Danashiri itu kucing neraka. Sombong dan pencemburu. Lebih buruknya, mempertimbangkan siapa ayahnya, Danashiri seperti anak kuda tanpa kekang.

“Kucing neraka seperti anak kuda tanpa kekang,” gumam Ta Hwan.

“El Temur di siang hari, Danashiri di malam hari, kau sungguh beruntung,” ledek Bayan.

Ta Hwan menghela nafas pasrah. Bayan menyuruhnya bersemangat, sekarang Ta Hwan adalah Kaisar. Tapi Ta Hwan berkata ia lebih suka saat di Daechong bersama Seung Nyang.

ki-00609 ki-00621

Bayan keluar dari kamar Ta Hwan sambil mengomel. Tadinya ia mengharapkan tempat di keluarga kerajaan. Tal Tal menasihati agar pamannya tidak terburu-buru.

Mereka terkejut saat melihat El Temur berdiri di depan mereka. Hm…apakah ia mendengar ucapan Bayan dan Tal Tal? El Temur menyuruh keduanya mengikutinya.

ki-00623 ki-00624

El Temur mengirim Bayan ke perbatasan untuk berperang melawan bangsa Turk (Turki?). Bayan terkejut. Ke perbatasan? Apa El Temur mencurigainya? El Temur berkata setengah dari politik adalah kecurigaan, setengah lagi adalah kepastian. Bayan dan Tal Tal cepat-cepat berlutut dan mengatakan kesetiaan mereka pada El Temur. Namun El Temur tetap mengirim mereka. Bayan dan Tal Tal tidak boleh kembali hingga masalah dengan Turk selesai.

ki-00628 ki-00630

Seung Nyang sudah sangat lelah namun ia tetap bertahan. Dang Ki Se mulai curiga Seung Nyang adalah wanita. Ia berkata aroma Seung Nyang adalah aroma wanita dan wajahnya lebih cantik dari pria manapun. Tap Ja Hae berseloroh mungkin saja karena Dang Ki Se terlalu lama tidak menyentuh wanita.

Dang Ki Se mengumumkan untuk beristirahat. Seung Nyang melihat Wang Yoo masih tidak sadarkan diri dan demam tinggi. Seung Nyang meminta air pada seorang prajurit. Prajurit itu memberikannya. Tapi Byung Soo merebut kantung air dan menumpahkannya. Seung Nyang berusaha menadah air sebanyak mungkin dengan tangannya untuk memberi minum Wang Yoo. Hanya beberapa tetes. Seung Nyang melihat Wang Yoo dengan sedih. Dalam hatinya ia memohon agar Wang Yoo bertahan hidup.

 ki-00637 ki-00641

Boo Hwal yang melihat kejadian itu dari jauh, sangat marah. Ia bertekad akan merobek jantung Byung Soo. Tiba-tiba leher Boo Hwal dijerat tali hingga ia terjatuh dari kudanya. Penjeratnya adalah Jeom Bak Yi. Ia datang bersama Sun Woo dan Moo Song.

Sun Woo mengenali Boo Hwal sebagai tangan kanan Komandan Ki. Moo Song bertanya apa yang sedang Boo Hwal lakukan. Yeaaaayy…mereka berempat akan menolong Wang Yoo dan Seung Nyang^^

ki-00647 ki-00649

Ta Hwan bertanya pada kepala kasim apakah Danashiri separah itu. Kepala kasim berkata semua pegawai istana khawatir mengenai kedatangan Danashiri.

Sementara itu Danashiri sedang dalam perjalanan menuju istana bersama ayahnya. Ia bertanya apakah Kaisar memiliki gigi yang lengkap. Ia dengar Kaisar cacat. Ia menuduh ayahnya telah menjualnya agar ia menjadi Permaisuri. El Temur menyuruh puterinya diam karena mereka sudah tiba.

Sementara Ta Hwan berkata ia tidak peduli seorang wanita cantik atau tidak, ia benci wanita yang cepat marah. Sementara Danashiri ingin pria yang jantan, siapa yang mau pria pengecut dan bodoh?

ki-00657 ki-00658

Tandu Ta Hwan dan tandu Danashiri bertemu di halaman istana. Danashiri tetap di dalam tandunya. Ia mengintip dari balik tirai untuk melihat seperti apa pria yang akan menjadi suaminya. Ta Hwan menyambut El Temur dengan lesu.

El Temur menyuruh puterinya memberi salam pada Ta Hwan. Danashiri turun dari tandu lalu memberi salam pada Ta Hwan.

Begitu melihat Ta Hwan, senyum Danashiri mengembang. Ta Hwan juga sejenak terpesona melihat kecantikan Danashiri. El Temur tersenyum puas.

ki-00667 ki-00669

Tapi lalu ia melihat Ta Hwan dari atas ke bawah, membuat Ta Hwan jengah. Danashiri berkata ia sudah banyak mendengar tentang Ta Hwan. Ta Hwan berkata ia juga sudah banyak mendengar tentang keanggunan Danashiri.

Mendengar itu, Danashiri langsung tertawa terkekeh-kekeh hingga Ta Hwan terkejut. Hihi….puteri yang aneh ;p

ki-00675 ki-00678

Dang Ki Se menghalangi Seung Nyang yang baru saja membasuh wajah di sungai. Seung Nyang memelototinya. Tiba-tiba Dang Ki Se menarik Seung Nyang lalu membauinya.

Seung Nyang meronta melepaskan diri. Dang Ki Se tersenyum puas.

“Aku benar. Kau seorang wanita.”

ki-00684 ki-00689

Seung Nyang menyangkal. Tapi Dang Ki Se menarik pakaian Seung Nyang lalu merobeknya. Ia melihat bebatan kain di dada Seung Nyang. Seung Nyang terkejut.

ki-00690 ki-00694

Komentar:

Penyamaran Seung Nyang berakhir sampai di sini.

Ta Hwan akhirnya mengkhianati Seung Nyang. Namun sulit untuk menyalahkannya karena ia sendiri sedang menyelamatkan dirinya dan ia sangat ingin membalas dendam kematian ayahnya. Hanya saja ia masih kekanakkan hingga tidak menyadari di balik alasan ia ingin hidup dan membalas dendam, masih ada hal lain…yaitu melakukan hal yang benar.

Wang Yoo dan Seung Nyang sebenarnya berkali-kali diperhadapkan pada masalah yang sama. Mereka juga berkali-kali terancam mati dan ingin membalas dendam. Tapi keduanya tidak pernah memikirkan diri mereka sendiri. Wang Yoo rela melakukan apapun demi rakyatnya. Ia bahkan bersedia mati demi Seung Nyang. Sementara Seung Nyang sanggup melepaskan keinginan balas dendamnya dan rela mati demi Wang Yoo dan negerinya.

Ta Hwan masih sangat jauh untuk bisa mengimbangi Wang Yoo. Tapi sulit untuk membencinya karena ia sebenarnya berhati baik. Hanya saja ia tidak mengetahui konsekuensi apa yang diakibatkan oleh dirinya jika ia mengambil suatu keputusan. Satu hal lagi, Ta Hwan tidak memiliki pembimbing yang benar.

Ta Hwan tunduk pada El Temur sebagai bagian rencana Bayan. Bayan tentu saja tidak peduli pada nasib Goryeo maupun Seung Nyang. Yang penting Ta Hwan menjadi kaisar dan dinasti Khan (keluarga Ta Hwan) terus berlanjut. Sementara Wang Yoo memiliki Moo Song, Sun Woo, dan Seung Nyang. Mereka yang mengingatkan saat Wang Yoo hendak mengambil keputusan berdasarkan emosi.

Two thumbs up untuk Ji Chang Wook yang berhasil memerankan Ta Hwan dengan total. Kita bisa merasakan ia merasa ketakutan juga kekanakkan, tapi di balik itu kita bisa merasa ada sesuatu di balik sikap bodoh yang selalu ia tunjukkan.

15 komentar:

  1. Episodenya menyayat hati.. Akting nangis satu mata nya hjw keren... Lagi musim ya nangis model bgtu.. Hheee...
    Semakin kesini makin greget sama klnjtn dramanya.. Pengen liat tahwan bisa jd raja yuan yg tangguh.. Dan sebenernya pengen bgt ngeliat interaksi yg lebih antara wy dan sn... Selama ini sn lbh sering sawa tahwan. Hiksss jadi bingung LM sebenarnya wy atau tahwan??

    BalasHapus
  2. Penasaran sm kelanjutannya ,HJW emg g pernah ngecewain , tayangnya hari apa ya?

    BalasHapus
  3. Semangat terus mbak, ga sabar ngikutin episode 7 nya

    BalasHapus
  4. yee.. betul mbak..
    dia itu cuma pura-pura bodoh..
    semangat ya mbak..
    dilanjutkan...
    :)

    BalasHapus
  5. ih susah bgtz sih mw komen :'(

    kasian ayah Seung Nyang.. bnr2 mnderita. tp drpd beliau hidup dg keadaan itu akan lbh mnderita. benci bgtz ma Ta Hwan..

    BalasHapus
  6. Makasih mba, ditunggu terus kelanjutannya.
    Fighting...

    BalasHapus
  7. Bner sich kata ℳϐª,, sulit untuk benci sama Ta hwan,,
    Tapiiiiiii,, akuu kecewaaaaaaaaaa bangett sama ta hwan di episode ini...
    Habis itu pamornya Wang yoo langsung naik di matakuu.... Hahha

    BalasHapus
  8. Mbaaaaaa, ,,,
    Aku suka banget sama unnie Jiwon.
    Please dilanjutkan sampai akhir ya, tetap semangat mba.

    Selalu berharap Seung Nyang berakhir bahagia sama Tak Hwan ,, hehehhe

    Ga sabar sinopsis 7-8 nya nih, dan penasaran gila sama episode 9-10 minggu depan.
    Makin menarik, makin penasaran.
    Gumawo mba. :))

    BalasHapus
  9. Wuah....gimana naaib sungnyang ya jika dah ketauan penyamarannya....makasih ya mbak fanny....ditunggu episode selanjutnya....heheeheh

    BalasHapus
  10. aku fans baru drama ini mbak... semoga tetap berlanjut ya mba.. fighting!! ^^

    BalasHapus
  11. Daebak mbak fanny,
    tambah seruuuu

    BalasHapus
  12. daebbak kak. ep 7-8 nya kapan di posting

    BalasHapus
  13. daebakk.. gomawoo !! di tunggu yahh...

    BalasHapus
  14. Kereeen!! Akting mreka emang gk perlu diragukan lagih trutama Ha ji won. Dia itu handsome girl! >_< hihi.. *Lol :p Keren bgt dh pkonyaa.. Awalnya agak brat ngikutin ni drama tp stlah di ikutin rame juga :D bner aku kcewa bgt ma tahwan :( kenakan bgt pula. Gmana ntar dia ngadepin seunyang yg udh trlanjur benci ma dia. Kasian bgt seunyang udah d tinggal ayahnya, identitasnya kebongkar pula, bgaimana nasib seunyang slanjutnya? Di tunggu eps slanjutnya mbaa. Semangat! ^^ jgn lupa heirsnya juga yah mba. Hehe

    BalasHapus
  15. Dang ki sae lancang robek Baju seun yang >`< .. aq harap reaksi unn ji won tndang-Pukul tuh orang ... ta hwan kekanak2an .. mau benci terlanjur suka abis tumben ada kaisar "bodoh" kyak gitu ...

    Mba fanny bagi BTS nya juga dong .. :)

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)