Sabtu, 29 September 2012

[Link] Sinopsis Faith Episode 7

shot0005

Ki Chul merencanakan agar Choi Young ditangkap sebagai pemberontak. Apa pilihan yang diambil Choi Young? Membiarkan diri ditangkap atau melarikan diri? Bagaimana dengan nasib Eun Soo dan Pangeran Kyeong Chang? Benarkah Gong Min meragukan kepercayaan Choi Young?  Gemes banget deh  sama Penasihat Jo >,<

shot0013

Yuk kita ikuti sinopsis episode 7 di Kutudrama^^

[Link] Sinopsis The King 2 Hearts Episode 1- 20 (Final)

TK2H-1-1

Yeaaay The King 2 Hearts ditayangkan di TV kita^^

Drama ini recommended banget..one of the best drama this year imo ;)

Untuk memudahkan, aku membuat link sinopsis lengkap ...hope you enjoy it ^_^

 

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 1 (Bagian 1)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 1 (Bagian 2)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 2 (Bagian 1)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 2 (Bagian 2)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 3

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 4 (Bagian 1)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 4 (Bagian 2)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 5

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 6

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 7

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 8

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 9

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 10

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 11

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 12 (Bagian 1)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 12 (Bagian 2) 

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 13 (Bagian 1)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 13 (Bagian 2)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 14

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 15

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 16

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 17

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 18

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 19 (Bagian1)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 19 (Bagian 2)

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 20 (Final)

Sinopsis Nice Guy Episode 5

4788

Maru tak bisa menghilangkan kata-kata Jae Hee dari pikirannya. Jae Hee menuduhnya hendak membalas dendam dan merendahkannya karena telah menjual tubuhnya untuk uang. Padahal bukankah itu yang dilakukan Jae Hee? Mendekati ayah Eun Gi dan sekarang Min Young untuk mencapai ambisinya.

Maru teringat kedatangan Min Young semalam di bar tempatnya bekerja. Min Young bercerita ia pernah melihat film dokumentasi di TV tentang serigala yang menggigit ekor seekor coyote kecil.

Coyote kecil itu berlari ke arah tebing. Jika serigala itu tidak mau melepas ekornya, serigala itu akan mati bersamanya dengan terjun dari tebing. Sayangnya hanya itu pilihan sang coyote. Mati dimakan serigala atau mati jatuh dari tebing. Maru mendengarkan tanpa mengatakan apapun.

Min Young berkata ia tidak menonton dokumentasi itu sampai akhir. Kadang ia berpikir apa yang terjadi pada si serigala dan si coyote. Jika serigala itu memiliki perasaan, ia akan melepaskan ekor yang digigitnya. Jika serigala itu bodoh, ia dan coyote akan mati bersama jatuh dari tebing.

“Menurutmu apa yang dipilih serigala?” tanya Min Young.

shot0005 shot0008

Maru teringat perkataan Jae Hee pada Eun Gi (yang didengarnya melalui ponsel Eun Gi) : “Ada jalan yang harus kutempuh. Apapun yang terjadi, aku harus ke sana. Aku tidak akan memaafkan siapapun yang menghalangi jalanku. Siapapun itu.”

Kilas balik akhir percakapan Min Young dan Maru:

Maru bertanya balik apakah serigala itu jatuh dari tebing dan mati bersama coyote. Menurutnya serigala itu tak seperti yang Min Young pikirkan. Serigala bodoh, ceroboh, dan idiot.

Min Young berkata binatang pun seharusnya takut mati. Jika serigala itu mencapai ujung tebing dan mendekati kematian, bukankah serigala itu seharusnya berubah pikiran?

“Tidak, mungkin tidak. Serigala itu akan berkata pada si coyote: ‘Syukurlah kita bisa mati bersama. Berkat kau, aku tidak akan mati kesepian’,” ujar Maru tersenyum. Ia menatap Min Young dengan tajam.

Serigala adalah Maru dan Jae Hee coyotenya. Min Young mengisyaratkan Maru menyebabkan Jae Hee menuju tebing kehancuran dan mereka akan hancur bersama. Bukankah seharusnya Maru melepas Jae Hee dan mereka berdua bisa hidup? Tapi Maru berkata lebih baik ia hancur bersama Jae Hee >,<

shot0017 shot0019

Maru ternyata pergi ke Jepang menyusul Eun Gi. Ia datang tak lama setelah kedatangan Rolling, investor asing yang akan membeli resor Aomori.

Maru menanyakan pada petugas resor di mana kamara Eun Gi. Eun Gi tinggal di sebuah bungalow yang terpisah dari gedung utama. Maru pergi ke sana.

Ia mengenali boneka Eun Gi di ayunan dan menyapanya. Maru membaca papan yang terpasang di pohon Eun Gi: pohon Seo Eun Gi, 5 Maret 1983, Eun Gi kami tumbuhlah dengan sehat, baik, dan cantik.

Di pintu kamar Eun Gi terpasang pengumuman agar tidak mengganggunya hingga jam 10 pagi. Maru melihat jamnya. Pukul 11 malam. Ia memutuskan menunggu di luar kamar Eun Gi. Eun Gi sibuk bekerja di dalam kamarnya, mencari cara untuk menyelamatkan resor. Jam demi jam berlalu. Eun Gi frustrasi dan keluar dari kamarnya.

shot0030 shot0033

Maru melihatnya keluar kamar, mencuci muka, lalu membaringkan diri di rumput. Eun Gi sama sekali tak menyadari kehadiran Maru.

Maru terus mengamati Eun Gi. Tanpa ia sadari kakinya mengetuk tanah (sama seperti ketika ia melihat Jae Hee di TV). Maru akhirnya menghampiri Eun Gi dan memanggilnya. Rupanya Eun Gi tertidur. Eun Gi mengigau pengenai penghitungan yang tidak benar.

shot0054 shot0056

Maru masuk ke dalam kamar Eun Gi. Ia melihat kertas-kertas yang berserakan dan catatan hasil perhitungan Eun Gi. Dalam catatan itu nama Jae Hee beberapa kali tertulis. Juga tercatat berapa dana yang dibutuhkan untuk mengambil alih Joo Byung Elektronik.

Maru teringat kata-kata Eun Gi pada Jae Hee saat ia menguping pembicaraan mereka melalui ponsel Eun Gi. Eun Gi saat itu berkata akan mencari cara mendapatkan dana agar resor itu tidak perlu dijual. Lalu tanggapan Jae Hee yang merendahkan Eun Gi.

Maru duduk di meja Eun Gi lalu menelepon Jae Gil. Rupanya Jae Gil tidur di tenda di halaman rumah Maru? Maru meminta Jae Gil membantunya memeriksa data-data keuangan. Jae Gil pernah kuliah jurusan manajemen bisnis.

Ia meminta Jae Gil menguhubungi teman sekelas Jae Gil yang saat ini bekerja dalam sebuah perusahaan besar. Jae Gil marah-marah. Memangnya sekarang jam berapa? Apa Maru sedang mengigau? Ia menyuruh Maru tidur.

shot0060 shot0066

“Awas kalau kau mematikan telepon,” ujar Maru singkat. Jae Gil kesal sekali. Ia akhirnya bangun sambil terus mengomel. Setelah Maru berjanji akan mengenalkannya dengan wanita seksi, barulah Jae Gil bersedia membantu.

Jae Gil membantu Maru membaca dan menghitung neraca keuangan. Ehemmm…aku tahu Maru pintar, tapi calon dokter belajar keuangan dalam semalam? Atau Jae Gil yang hebat dalam mengajar?

shot0075 shot0077

Maru mulai melakukan penghitungan dan membuat banyak catatan. Ia teringat pada ucapan seorang mantan kekasihnya (mantan kekasih Jae Gil pada episode 1) mengenai Klub X.

Klub X bangkrut 2 tahun lalu dan 6 bulan lalu memulai usaha pertambangan. Usaha itu akan segera booming. Ia mengatakan itu agar Maru segera menginvestasikan uangnya pada Klub X untuk mendapatkan banyak keuntungan. Maru melingkari Klub X dengan bolpen merah.

shot0084 shot0088

Pagi harinya, Maru telah selesai menghitung. Dinding di dekat meja telah penuh dengan catatan Maru. Maru keluar kamar dan melihat Eun Gi masih tertidur pulas di halaman.

Seperti yang kita lihat dalam akhir episode 4, ia mengangkat Eun Gi dan menceburkannya ke kolam. Eun Gi terkejut. Tapi ia tak sempat marah saat melihat Maru menatapnya sambil tersenyum. Mengajaknya menghabisi semuanya. Bantaaai!!^^

Eun Gi bengong. Maru mengajak Eun Gi makan sebelum mereka menghabisi semuanya.

shot0098 shot0108

Maru makan dengan lahap sementara Eun Gi terus memandangi Maru. Terlihat heran dengan keberadaan Maru. Maru berkata mereka tidak bisa berperang dengan perut kosong.

“Bagaimana kau bisa ke sini?” tanya Eun Gi.

“Dengan pesawat.”

Eun Gi mengangkat alisnya.

“Juga dengan taksi.”

Eun Gi terus menatap Maru.

“Aku merindukanmu. Sepertinya aku tidak bisa tidak melihatmu selama beberapa hari jadi kupikir aku bisa datang melihatmu. Aku juga ingin mengkonfirmasi beberapa hal, jadi aku datang untuk menanyakannya,” kata Maru.

Eun Gi menanti apa yang hendak ditanyakan Maru padanya. Maru berkata hatinya sangat terpukul melihat wajah Eun Gi yang pucat dan lelah jadi ia tidak bisa menanyakan apapun. Uuuuf...seandainya ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya.

Maru menyuruh Eun Gi makan. Apakah Eun Gi akan membiarkan resor itu diambil?

shot0115 shot0120

Eun Gi terkejut ketika Maru menyodorkan hasil perhitungannya pada Eun Gi. Maru berkata Taesan membutuhkan 35 triliun won untuk mengakuisisi Joo Byung Elektronik tapi dana itu tidak ada.

Pertama, Taesan harus menginvestasikan 5 triliun won pada Klub X. Eun Gi berkata Klub X sudah bangkrut dan sahamnya jatuh ke dasar. Maru mengemukakan kalau Klub X sudah memulai perusahaan baru dalam bidang pertambangan. Dan menurut laporan, pertambangan itu bernilai 300 triliun won emas dan tembaga. Bahkan laporan saham pagi ini menunjukkan peningkatan menjadi 4 kali lipat dari nilai yang diinvestasikan (jika investasi 5 triliun maka sekarang bernilai 20 triliun). Jadi Eun Gi hanya perlu mencari dana 15 triliun won lagi.

Kedua, Taesan memiliki pabrik peralatan medis. Melihat Eun Gi hanya bengong menatapnya, Maru menegurnya.

shot0124 shot0126

Eun Gi berkata sejak kapan Maru mengetahui hal ini. Maru berkata ia memiliki banyak koneksi dan jelas lebih pintar dari Eun Gi.

Maru meneruskan penjelasannya. Pabrik CM milik Taesan yang bergerak di bisang peralatan medis telah berhenti berproduksi lebih dari setahun. Jika Taesan menjualnya, bisa mendapatkan setidaknya 8.5 triliun won.

Eun Gi melanjutkan, dengan dana yang tersedia sekarang maka semuanya telah mencapai 34, 48 triliun won. Hanya kurang setidaknya 500 juta won dari dana yang dibutuhkan. Itu bukanlah jumlah sulit untuk didapatkan seseorang seperti Eun Gi.

Kalau aku mungkin takut jika seorang pria yang baru kita kenal tiba-tiba mengetahui seluruh kondisi keuangan kita, bahkan melebihi yang kita ketahui. Tapi menurutku Eun Gi sedang lemah. Kelemahannya adalah ibunya. Resor ini peninggalan ibunya, ia akan melakukan apapun untuk mempertahankannya. Dan lagi, Maru pernah mempertaruhkan nyawanya untuk boneka Eun Gi bukan?

Melihat Eun Gi menatapnya dengan tatapan kagum dan terpesona, Maru berkata Eun Gi tidak perlu tersentuh atau hormat padanya. Waktunya tidak banyak.

Eun Gi melihat jamnya. Acara penandatangan kontrak akan segera dimulai. Ia langsung membereskan barangnya.

“Rasa hormat, rasa terharu, menggunakanmu untuk menyombongkan diri, pelukan…akan kuingat semuanya. Setelah aku menang, mari kita mengadakan perhitungan dengan jelas,” ujar Eun Gi. Maru tersenyum.

Eun Gi menelepon Min Young dan memintanya memberitahu Jae Hee untuk menghentikan apapun yang sedang dilakukannya.

shot0137 shot0141

Eun Gi berjalan pergi. Maru tiba-tiba memanggilnya dan berjalan menghampirinya. Lalu mengecup kening Eun Gi. Eun Gi terbelalak kaget.

“Kau harus menang dan menghabisi mereka semua. Jika kau tidak menang, jangan berpikir untuk kembali.”

Eun Gi tersipu dan berjalan pergi. Maru tersenyum tapi lambat laun senyumnya lenyap. Tampaknya ia memikirkan sesuatu.

Eun Gi menghentikan sebuah taksi dan bergegas pergi menuju tempat penandatanganan kontrak.

shot0148 shot0159

Min Young menemui Jae Hee…yang sedang mandi di kolam >,< Min Young memberitahu pesan Eun Gi pada Jae Hee. Jae Hee bertanya apakah ia seseorang yang akan menuruti permintaan seorang Eun Gi. Min Young bertanya apakah Jae Hee orang seperti itu? Menunggu saat disuruh menunggu, berhenti saat disuruh berhenti?

“Jika kau berhenti sekarang, kau akan harus berhenti lagi di masa yang akan datang. Jika kau menunggu sekarang, kau akan menunggu lagi di masa yang akan datang,” ujar Min Young. Hm…pada dasarnya ia mendukung Jae Hee.

shot0164 shot0168

Jae Hee meminta Min Young membawakan handuknya. Saat Min Young mengambil handuk, Jae Hee keluar dari kolam. Tanpa mengenakan apapun. Min Young mengalihkan wajahnya saat melihat Jae Hee.

Jae Hee mengenakan handuknya dengan tenang. Ia menyuruh Min Young menghubungi Rolling. Mereka akan menandatangani kontrak lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

shot0172 shot0175

Eun Gi meminta supir taksi mempercepat taksinya. Sementara itu Rolling dan Jae Hee telah tiba di tempat penandatanganan kontrak.

Eun Gi berlari ke ruang rapat. Ketika ia sampai, Rolling dan Jae Hee sedang berbincang bersama. Jae Hee menyambut Eun Gi dengan senyum manis. Ia memperkenalkan Presdir Rolling, yang sekarang berkuasa penuh atas resor. Kontrak telah ditandatangani.

Jae Hee berbasa basi tentang betapa cantiknya Eun Gi. Eun Gi menatap Jae Hee dengan tajam. Bukankah ia sudah meminta Min Young menyampaikan pesannya? Ia menemukan cara mendapatkan dana tanpa perlu menjual resor.

 shot0192 shot0187

Dengan wajah polos Jae Hee berkata ia tidak menerima pesan seperti itu. Kemarahan Eun Gi teralihkan pada Min Young. Min Young mendukung kebohongan Jae Hee dengan mengatakan ia tidak menyampaikan pesan Eun Gi pada Jae Hee. Ia tidak bisa membiarkan Eun Gi membahayakan masa depan Taesan karena perasaan pribadi.

Min Young berkata resor itu selalu mendapat peringkat terburuk di antara usaha Taesan lainnya. Seharusnya resor ini dijual sejak lama. Kekeraskepalaan Eun Gi yang selama ini membuat mereka membiarkan resor itu. Dan lagi harga yang ditawarkan Rolling lebih tinggi dari yang mereka perkirakan. Dan itu berkat Jae Hee. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk Taesan.

“Eun Gi, aku tahu perasaanmu. Resor ini, termasuk setiap pohon yang ditanam di sini, dan setiap kamar tamu, didesain oleh ibumu. Jadi kau ingin melindungi resor ini. Aku sepenuhnya mengerti. Tapi bisnis adalah tujuan kita….” tutur Jae Hee lembut.

“Hentikan semua omong kosong ini!!” seru Eun Gi.

Eun Gi berkata pada Rolling kalau ia tidak akan menjual resor ini. Tidak akan pernah!

Eun Gi mengambil surat kontrak di meja yang telah ditandatangani. Jae Hee melihat keberhasilannya dirobek-robek oleh Eun Gi.

“Seo Eun Gi!!” serunya marah. Eun Gi berkata kontrak itu batal. Jae Hee memerintahkan agar Eun Gi dikeluarkan dari ruangan itu.

shot0208 shot0210

Eun Gi berkata Rolling jangan bermimpi untuk mendapatkan resor ini. Selama ia ada, ia tidak akan pernah menjual resor ini.

“Tutup mulutmu!! Apa kau sedang berakal sehat?!” ujar Jae Hee marah. Beraninya Eun Gi, seseorang yang diskors Taesan Grup, merobek kontrak hanya karena ikatan pribadi dengan resor ini?

Tindakan Eun Gi yang ceroboh, bodoh, dan tanpa pikiran, akan berakibat pada perusahaan. Tapi terlebih lagi….

Eun Gi tak mempedulikan ceramah Jae Hee. Ia hendak menelepon ayahnya. Jae Hee merebut ponsel itu dan menampar Eun Gi dengan keras. Yup, di depan semua orang. Bahkan Min Young terkejut.

Eun Gi menatap Jae Hee dengan tajam. Jae Hee berkata orang tua manapun akan memukul anak mereka jika anak mereka mengambil jalan yang salah dan membuat keputusan yang bodoh. Itulah yang selalu dikatakan ayah Eun Gi.

shot0220 shot0225

“Tunggu sebentar, Han Jae Hee-sshi!!”

“Betulkan panggilanmu. Aku bukan Han Jae Hee. Aku ibumu. Terlebih lagi ayahmu memintaku mengurusmu mulai sekarang. Gadis tak dewasa sepertimu, jika perlu dihukum kau akan dihukum. Jika perlu dipukul, kau akan dipukul.”

Jae Hee berkata orang yang paling ingin menjual resor ini bukanlah dirinya tapi ayah Eun Gi. Ayah Eun Gi ingin menghapus kenangan mengenai ibu Eun Gi.

Eun Gi tak percaya. Itu semua bohong. Jae Hee mengembalikan ponsel Eun Gi dan menyuruhnya menelepon Presdir dan menanyakannya langsung.

shot0235 shot0236

Eun Gi terpukul. Jae Hee meminta maaf pada Rolling kalau Eun Gi saat ini sedang mengalami ketidakstabilan mental. Ia mengusulkan untuk membuat kontrak yang baru.

Min Young khawatir melihat kondisi Eun Gi. Eun Gi tiba-tiba berteriak keras dan jatuh terduduk ke lantai. Semakin membuat orang lain percaya kalau Eun Gi mengalami ketidakstabilan mental.

Jae Hee menyuruh Min Young membawa Eun Gi keluar dan meminta obat penenang pada dokter. Min Young hendak membantu Eun Gi berdiri tapi Eun Gi menepisnya.

shot0244 shot0245

“Sejak kapan kau menjadi anjing Han Jae Hee? Tadinya kau salah satu dari orang yang paling berharga di Taesan yang bisa kuandalkan.”

Min Young berkata hal yang paling ia pikirkan adalah kesuksesan dan keamanan Taesan. Ia hanya bekerja untuk dua hal itu.

Eun Gi tertawa getir. Kesuksesan itu pasti bisa diraih walau ia tidak tahu berapa lama kesuksesan itu akan bertahan. Ia bangkit berdiri. Min Young memeganginya.

“Bisakah kau menyingkirkan tanganmu. Sangat menjijikkan dan membuatku ingin muntah. Sepertinya itu jas yang bagus, jangan sampai aku merusaknya,” sindir Eun Gi.

shot0255 shot0257

Dengan berat hati, Eun Gi membereskan barang-barangnya. Ponselnya berbunyi. Eun Gi mengangkatnya sambil menahan tangis, apalagi ketika ia mendengar suara Maru.

Maru menebak Eun Gi kalah. Eun Gi berkata ia akan menelepon Maru lagi nanti. Maru mengejutkan Eun Gi dengan menyuruh Eun Gi mengoper telepon pada Rolling dan menyalakan speakernya agar semua orang bisa mendengar.

Eun Gi menurut. Maru menyapa Rolling lalu membeberkan semua masalah Rolling. Ternyata perusahaan itu telah mendapat tuntutan hukum berkali-kali karena melakukan pencemaran alam dengan membuang bahan kimia sembarangan hingga mengubah namanya dari Lahel menjadi Rolling. Jae Hee dan Min Young terkejut. Apalagi Jae Hee saat mendengar suara Maru.

shot0261 shot0273

Rolling marah dan hendak mematikan ponsel. Eun Gi merebut ponselnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi dengan penuh kemenangan. Ia ingin semua orang mendengar.

Maru berkata sepertinya Rolling membeli resor Aomori untuk membuat pabrik biokimia dan membuang limbahnya di sana. Penduduk sekitar tidak akan menyukai hal itu. Rolling tentu saja menyangkal semua tuduhan dan pergi dari sana dengan marah.

shot0278  shot0289

Min Young berusaha menghentikan mereka. Hanya Jae Hee dan Eun Gi yang tinggal dalam ruangan itu. Ponsel Eun Gi belum dimatikan, jadi lagi-lagi Maru bisa menguping pembicaraan mereka.

“Jika kau pewaris Taesan Grup, kau harus melihat jauh ke depan. Untuk menyelamatkan resor yang sama sekali tidak menghasilkan uang, kau melepaskan sesuatu yang besar hari ini. Kau membuat kesalahan besar. Kau akan menyesalinya,” ujar Jae Hee.

“Tidak, aku tidak akan menyesal. Bahkan jika Presdir yang marah mengambil semua yang kuinginkan, tidak apa-apa walau aku hanya bisa melindungi resor ini.”

Jae Hee melihat nama Maru di ponsel Eun Gi. Ia tak mengatakan apa-apa lagi dan keluar dari sana.

shot0291 shot0296

Eun Gi mengangkat teleponnya, bertanya apakah Maru sudah menutup teleponnya. Maru masih di sana. Eun Gi tidak bisa mengatakan apapun walau wajahnya menunjukkan rasa terima kasih.

Maru bertanya apakah mereka bisa bertemu. Ia akan tidur selama 3 jam lalu menemui Eun Gi. Eun Gi tersenyum, berkata akan menemui Maru 3 jam lagi. Di luar, Jae Hee mendengar perkataan Eun Gi.

shot0301 shot0303

Jae Gil dan Yoora berkencan di kedai kopi tempat Choco bekerja. Mereka saling menyuapi dan hampir berciuman ketika Choco mengingatkan mereka bahwa itu adalah tempat umum yang juga dikunjungi anak-anak. Sebaiknya mereka menjaga sikap.

Seorang pengunjung kedai yang baru datang melihat Jae Gil dan memanggilnya.

“Tuan Muda?”

Jae Gil terkejut. Pria itu menanyakan kabar Jae Gil. Apakah Jae Gil tidak tahu kalau Presdir sangat khawatir? Haaa….Jae Gil is a chaebol^^

shot0315 shot0325

Jae Gil berkata pria itu salah mengenali orang. Tapi kegugupannya menunjukkan hal sebaliknya. Choco dan Yoora menyaksikan keduanya dengan bingung. Pria itu yakin Jae Gil adalah tuan mudanya. Jae Gil terpaksa memberi isyarat agar mereka bicara di luar.

Choco menuduh Yoora membawa Jae Gil ke sini untuk memprovokasinya. Yoora membantah, makanan di sini enak juga ada boneka jerapah yang mirip Jae Gil (Jae Gil memang dijuluki jerapah dalam acara Running Man^^). Yoora ini nyebelin banget deh, dia bahkan mengadukan Choco pada manager kedai. Choco kesal sekali tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena takut dikeluarkan dari pekerjaannya.

Pria itu tetap memanggil “Tuan Muda” pada Jae Gil. Jae Gil menyuruhnya berhenti memanggil seperti itu, belum lama ini ia dikeluarkan dari daftar keluarga.

Pria itu berkata ayah Jae Gil semakin tua dan sakit-sakitan. Ia memohon Jae Gil kembali dan meneruskan usaha ayahnya. Tapi Jae Gil tidak mau meneruskan usaha ayahnya yang mempekerjakan tenaga kerja asing dengan semena-mena. Jika ada yang terluka, mereka tidak dibawa ke rumah sakit tapi dibunuh diam-diam. Heh??? Bukan chaebol…tapi anak mafia???

Jae Gil meminta pria itu berpura-pura tidak mengenalnya jika mereka bertemu lagi. Karena itulah yang akan ia lakukan. Selain itu ia juga telah mengubah namanya dari Park Jae Gil menjadi Oh Jae Gil. Ia minta pria itu memberitahu ayahnya, jika bisa ia ingin mengeluarkan semua darah ayahnya yang mengalir dalam tubuhnya.

shot0336 shot0337

Jae Gil kembali ke dalam kedai. Yoora cepat-cepat menggigit tangannya sendiri. Jae Gil kembali menunjukkan wajah cerianya. Ia meminta maaf karena Yoora telah menunggu lama.

Yoora bertanya mengapa pria tadi memanggilnya dengan sebutan tuan muda. Apakah Jae Gil anak orang kaya yang melarikan diri? Jae Gil tertawa gugup menyangkalnya. Pria itu salah mengenali karena wajah mereka mirip.

Yoora menerima penjelasan Jae Gil. Lalu ia pura-pura mengeluh kesakitan. Jae Gil melihat bekas gigitan di tangan Yoora. Jae Gil bertanya siapa yang melakukannya. Yoora memberi isyarat Choco yang menggigitnya.

shot0339 shot0348

“Hei, Kang Choco!” bentak Jae Gil marah,” Apa kau ini seekor anjing? Jika bukan, mengapa kau menggigit manusia? Kau tidak boleh menggigit wanita yang begitu lemah.”

Choco berkata ia tidak melakukannya. Yoora merengek pura-pura kesakitan. Choco memberitahu kalau Yoora menggigit tangannya sendiri. Jae Gil memarahi Choco. Choco bersikeras ia tidak melakukannya.

Jae Gil berkata ia akan melaporkan hal ini pada Maru. Choco akan dipukuli 3 hari 2 malam oleh Maru dan ia akan memukul satu kali. Hah? Emangnya Maru tega?

shot0352 shot0356

Choco sudah hendak menangis. Melihat Jae Gil membelanya, Yoora memanfaatkan kesempatan dengan mengatakan kalau Choco juga mencuri gelangnya yang bertatahkan berlian dan bernilai sejuta won.

Choco kesal sekali. Yoora berkata jika saja Choco bukan adik teman Jae Gil, ia pasti sudah melaporkan Choco ke polisi.

“Laporkan sekarang juga,” ujar Jae Gil, “Orang seperti itu harus dikirim ke penjara.” Jae Gil mengeluarkan ponselnya.

Yoora ketakutan dan merebut ponsel Jae Gil. Masalahnya tidak seserius itu hingga harus ke polisi.

“Pergilah,” ujar Jae Gil.

“Dia menyuruhmu pergi,” kata Yoora pada Choco dengan angkuhnya.

“Bukan Choco, tapi kau. Pulanglah ke rumahmu.”

shot0372 shot0376

Choco dan Yoora terkejut. Sambil tersenyum Jae Gil berkata ia bisa percaya Choco mencoret baju atau menginjak kaki orang yang tak ia sukai, juga mungkin menggigitnya. Tapi Choco tidak akan pernah mencuri.

Choco tersentuh, giliran Yoora yang ketakutan. Jae Gil menyuruh Yoora pergi bahkan membentaknya. Yoora mengaku salah tapi lagi-lagi berbohong dengan mengatakan ia tadi hanya salah paham. Jae Gil tak mau dengar lagi. Jika Yoora tak pergi, ia yang akan pergi.

Jae Gil keluar. Yoora segera menyusulnya sambil menangis. Choco tak bisa menahan tangisnya.

shot0379 shot0385

Jun Ha bertemu dengan ayah Eun Gi. Presdir sudah mendengar mengenai kegagalan kontrak resor Aomori dan kegagalan itu menyebabkan kerugian. Presdir bertanya bagaimana ia harus menghukum Eun Gi atas kerusakan yang telah dibuatnya. Memecat dan mengusirnya dari rumah tampaknya tidak akan cukup.

Jun Ha yang baik hati menyarankan pemotongan gaji Eun Gi dan insentif untuk mengganti kerugian. Tapi Presdir berkata itu tidak cukup. Jun Ha menawarkan gaji dan insentifnya dipotong juga, asalkan Eun Gi tidak diusir sampai berusia 80 tahun. Awww…

Presdir tersenyum. Ia berkata seandainya semua orang meninggalkan Eun Gi, bahkan juga jika ia meninggalkan Eun Gi, ia berharap Jun Ha tetap tinggal di sisi Eun Gi, tidak meninggalkannya. Ia minta Jun Ha bersabar meskipun sulit. Dengan mata berkaca-kaca ia memohon Jun Ha melindungi Eun Gi bagaimanapun juga. Jun Ha mengerti.

Baru kali ini melihat kasih sayang Presdir pada Eun Gi. Masih ingat kan Presdir berkata ia tidak bisa mempercayai wanita? Mungkinkah ia menggembleng Eun Gi habis-habisan seperti anak laki-laki? Ia ingin Eun Gi tidak memiliki perasaan cengeng walau terhadap peninggalan ibunya. Bahkan Eun Gi tidak diperbolehkan main boneka. Ia sadar waktu hidupnya tak lama lagi dan Eun Gi akan mewarisi perusahaannya. Tapi ia juga tahu banyak orang akan berusaha menggulingkan Eun Gi yang masih muda. Itulah sebabnya Predir habis-habisan “mendidik” Eun Gi.

shot0394 shot0396

Jun Ha meninggalkan rumah keluarga Seo. Seorang pelayan memanggilnya dan mengembalikan foto Maru yang terjatuh dari agenda Jun Ha. Jun Ha bertanya pada pelayan itu apakah ia pernah melihat Maru mengunjungi Jae Hee.

Pelayan itu mengenali Maru. Maru tidak pernah menemui Jae Hee langsung tapi ia pernah melihat Maru meninggalkan sebuah amplop untuk Jae Hee (amplop berisi uang yang dikembalikan Maru pada Jae Hee).

Hal ini menimbulkan ide bagi Jun Ha. Maru bisa saja menemui Jae Hee di luar rumah. Ia melihat kamera CCTV yang terpasang di gerbang rumah keluarga Seo.

shot0400 shot0408

Eun Gi mencoba menata rambut dan merias wajahnya untuk pertemuannya dengan Maru nanti. Ia bahkan menyiapkan sebuah gaun manis. Melihat riasannya gagal, Eun Gi mengangkat telepon meminta penata rias.

shot0410 shot0415

Jae Hee menelepon Maru. Ia tahu Maru ada di Jepang dan ingin bertemu dengannya. Maru berkata ia memiliki janji. Jae Hee meminta waktu 10 menit saja, ada yang ingin ia bicarakan.

Dengan dingin Maru berkata tidak ada yang mau ia bicarakan. Ia juga tidak mau mendengar Jae Hee.

“Aku merindukanmu, Maru. Beri aku waktu 10 menit saja.”

Eun Gi telah berdandan cantik dan berjalan ke tempat yang mereka janjikan. Sepanjang perjalanan ia tersenyum dan tersipu. Gadis yang jatuh cinta.

shot0417 shot0418

Maru menemui Jae Hee di sebuah jembatan. Jae Hee tersenyum melihat Maru datang. Maru berkata waktu Jae Hee hanya 10 menit. Start.

“Apakah aku yang membuatmu seperti ini? Benar, aku yang membuatmu seperti ini. Maru yang terhangat di dunia, aku ubah menjadi orang yang dingin dan menakutkan seperti sekarang.”

Jae Hee mengajak Maru naik kapal. Ia ingin berlayar bersama ke ujung samudera. Maru melihat jamnya. Sudah 2 menit.

shot0425 shot0431

Jae Hee berkata bukankah itu yang pernah dikatakan Maru, dulu Maru mengajaknya berlayar bersama pergi ke ujung dunia dan melihat ada apa di sana. Janji itu belum dipenuhi Maru.

3 menit….9 menit…

“Apa yang ada dalam lautan itu? Laut Han Jae Hee dipenuhi sampah, hanya cukup untukku. Apakah lautan itu lebih baik dari lautku? Tidakkah kau ingin tahu? Aku ingin kembali dan mencari tahu.”

Maru melihat jamnya. 10 menit.

“Maru…”

“Aku pergi,” Maru berjalan pergi.

“Jangan pergi! Jangan pergi pada Eun Gi!” seru Jae Hee.

Maru terus berjalan. Tiba-tiba terdengar suara benda terjatuh ke air.

shot0447 shot0450

Ternyata perkiraanku salah, Jae Hee benar-benar menceburkan diri ke laut. Tapi aku yakin bukan karena ia ingin mati, tapi karena ia tahu Maru akan menyelamatkannya. Hmmm….sebel deh sama orang pake taktik ginian. Memangnya kalau orang lain yang terjun, Maru tidak akan menyelamatkan? Misal, Eun Gi yang terjun ke laut, aku yakin Maru juga akan menyelamatkannya.

Dan Maru memang menyelamatkan Jae Hee. Ia terjun ke dalam air dan menyelamatkannya. Jae Hee pingsan. Maru memberinya nafas buatan dan Jae Hee memuntahkan air. Maru terduduk lemas.

shot0462   shot0480

Sementara itu Eun Gi telah tiba di jembatan merah tempat ia janji bertemu dengan Maru. Ia menelepon Maru tapi teleponnya tidak aktif.

Jun Ha mengecek rekaman video CCTV gerbang rumah Eun Gi. Ia melihat Maru memasukkan amplop ke kotak surat. Jun Ha memeriksa video berikutnya. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat dalam video, Jae Hee mencium Min Young.

shot0488 shot0490

Jae Hee diinfus di kamar resor. Maru menungguinya. Ia melihat tangan Jae Hee dan menahan dirinya untuk tidak menyentuh Jae Hee. Maru bangkit berdiri dan berjalan ke pintu.

“Mungkinkah…. kau masih belum melupakan aku?” tanya Jae Hee. Ternyata selama ini ia sudah sadar. Maru menoleh.

“Itulah sebabnya kau terus berada di dekatku, ya kan?”

“Kurasa kau salah paham, Han Jae Hee-sshi.”

shot0494 shot0499

“Kalau begitu kenapa kau menyelamatkan aku? Seseorang yang tidak ada hubungannya denganmu dan sampah yang seharusnya dibuang. Kau seharusnya membiarkanku mati. Mengapa kau menyelamatkan aku?”

Maru tak menjawab.

“Aku akan kembali. Aku akan kembali padamu. Tidak sekarang tapi aku pasti kembali padamu. Jadi percayalah padaku dan menunggulah sebentar.” Whaa? Ia sudah menunggu 6 tahun!!

“Seberapa dalam laut Han Jae Hee? Kau berniat jatuh seberapa dalam? Apa laut Han Jae Hee tidak berdasar? Akan lebih baik jika kau memberitahuku lebih awal, saat aku dengan polosnya mendengarkan semua kata-katamu dan dibodohi.

“Kang Maru!”

“Dari 100 kenangan, ada 10 yang bagus. Apakah kau tidak tahu apa kesalahanmu? Pastinya bagus sekali jika kau bisa meninggalkan 1-2 kenangan indah. Ah…cinta pertamaku Han Jae Hee bukanlah orang yang tidak hati-hati seperti itu. Walau aku tidak mengerti, kau seharusnya meninggalkan kenangan agar aku bisa memaafkanmu. Dengan begitu, Kang Maru menyedihkan yang percaya Han Jae Hee adalah seluruh hidupnya, tidak akan menjadi begitu kotor.”

shot0512 shot0513

Jae Hee terhenyak. Maru pergi meninggalkan Jae Hee. Dan bertatapan dengan Min Young yang berdiri di depan pintu. Maru pergi tanpa mengatakan apapun.

Maru berjalan tak tentu arah. Ia melihat jalanan ramai dengan adanya pawai. Ia baru teringat pada janjinya dengan Eun Gi. Maru melihat jamnya. Sekarang hari sudah malam jadi waktu pertemuan mereka sudah jauh terlewat. Maru berlari.

shot0519 shot0527

Maru pergi ke kamar Eun Gi tapi kamar itu gelap dan kosong. Maru berlari ke tempat pertemuan mereka dan melihat Eun Gi duduk tertidur di jembatan.

Maru mendekatinya dan berjongkok di depannya. Ia mengulurkan tangan merapikan rambut Eun Gi. Eun Gi terbangun.

shot0536 shot0544

Ia terkejut melihat Maru dan buru-buru bangkit berdiri walau kakinya kaku. Maru bertanya bagaimana bisa Eun Gi masih menunggunya di sini. Apa yang akan Eun Gi lakukan jika ia tidak datang?

“Maka aku akan menunggu sampai kau datang.”

Maru memperhatikan wajah Eun Gi. “Apakah kau mengenakan riasan?”

“Aku juga mengenakan gaun untuk pertama kalinya dalam hidupku,” kata Eun Gi kikuk. Ia mengeluh ia bisa mati karena tidak nyaman.

shot0553 shot0554

Maru tersenyum. Eun Gi berkata mereka harus menyelesaikan perhitungan di antara mereka.

“Apa yang harus kita hitung pertama kali? Menggunakanmu untuk menyombongkan diri (pada Jae Hee), rasa hormat, rasa terharu…..pelukan?”

Maru tidak menjawab. Ia meraih Eun Gi dan menciumnya dengan dalam.

shot0561 shot0577

Komentar:

Menonton drama ini selalu ada kejutan. Kenapa? Karena pada episode berikutnya selalu akan ada kilas balik keseluruhan adegan yang tidak kita ketahui. Mematahkan semua dugaan dan analisis. Apa yang kita tonton dalam episode ini belum tentu seperti yang terlihat.

Mengapa Maru begitu terikat pada Jae Hee? Bisa saja karena ia masih mencintai Jae Hee. Bisa juga karena kebiasaan. Ia begitu terbiasa melindungi Jae Hee sejak mereka pertama kali bertemu, ketika mereka masih remaja. Hidupnya terpusat pada Jae Hee, bahkan melebihi Choco.

Ia menanggung hukuman bagi Jae Hee (yang sebenarnya tidak perlu) agar Jae Hee bisa meneruskan impiannya menjadi reporter. Lalu jadi apa Jae Hee sekarang?

Pengorbanan Maru sia-sia. Mungkin itulah yang sangat membuat Maru marah. Apalagi melihat Jae Hee berselingkuh dengan Min Young. Baginya Jae Hee sudah melenceng jauh dan ia berniat membetulkannya. Bukan balas dendam, tapi penebusan. Walau menurutku caranya sangatlah aneh :p

Siapa tahu, mungkin usahanya itu malah mempertemukannya dengan cinta baru. Meski sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat >,<