Sabtu, 02 Juni 2012

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 19 (Bagian 1)

k2h-00288

Kepala keamanan istana berulang tahun. Para pelayan mengadakan perayaan kecil-kecilan. Tiba-tiba Jae-shin datang. Mereka langsung menghentikan perayaan mereka dan terlihat tegang. Jae-shin bertanya apakah ia begitu menakutkan. Kepala keamanan buru-buru menyangkalnya.

Jae-shin berkata ia datang untuk ikut merayakan ulang tahun kepala keamanan. Jae-shin menyerahkan hadiah yang ia persiapkan sebelumnya. Isinya sebuah tas yang cantik. Kepala keamanan sangat senang. Suasana pun mencair. Jae-shin tersenyum.

Ia ingat PR yang diberikan Shi-kyeong padanya. Ia harus berlatih menghadapi orang lain, tersenyum 3 kali sehari, dan kembali bernyanyi.

 k2h-00011 k2h-00013

Sementara itu Jae-ha menatap Shi-kyeong, yang sedang mengacungkan senjata ke arahnya, dengan tatapan tak percaya. Bong-gu tersenyum lebar.

Shi-kyeong mendorong Jae-ha agar menduduki kursi (seperti tahta kerajaan) yang telah dipersiapkan. Jae-ha ragu-ragu. Shi-kyeong mengokang senjatanya. Jae-ha terpaksa duduk, berhadapan dengan Bong-gu yang juga menduduki kursi yang sama. Bong-gu ingin memperlihatkan kalau ia juga Raja, setingkat dengan Jae-ha.

 k2h-00014 k2h-00017

Bong-gu mengijinkan Shi-kyeong pergi jika hal ini terlalu berat baginya. Dengan yakin Shi-kyeong berkata kalau ia akan tetap tinggal. Jae-ha terus menatap Shi-kyeong. Kecewa, tak percaya, merasa dikhianati? Setidaknya itulah yang dilihat Bong-gu.

“Batalkan tuntutan, putuskan pertunangan dengan Kim Hang-ah, dan turunlah dari tahta. Jika tidak….” ancam Bong-gu.

“Apakah ia yang ditugaskan untuk membunuhku?” tanya Jae-ha tanpa sekalipun menatap Bong-gu.

k2h-00023 k2h-00025

“Tentu saja. Korea akan menghadapi krisis. Para rakyatmu akan mati. Kau atau Republik Korea, buatlah pilihan. Aku akan memberimu 10 menit untuk memutuskan,” kata Bong-gu.

Jae-ha harus memilih. Jika ia tidak memenuhi tuntutan Bong-gu maka ia akan mati. Jika ia memenuhi tuntutan Bong-gu, ia akan tetap hidup dan sebagai gantinya Korea yang akan hancur. Ini sih bukan milih namanya >,<

k2h-00028 k2h-00029

Hang-ah dan ayahnya sedang dalam perjalanan kembali ke Korea. Di tengah perjalanan, Hang-ah ingin memutar balik. Ia tak bisa berhenti mengkhawatirkan Jae-ha. Ayah Hang-ah berkata Jae-ha adalah Raja Korea Selatan, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Hang-ah memberitahu ayahnya kalau ia dan Jae-ha telah mendiskusikan sebuah rencana. Ia minta maaf tidak memberitahu ayahnya sebelumnya karena alasan keamanan. Hanya kepala pengawal istana yang mengetahui rencana itu.

k2h-00034 k2h-00035

“Bagaimana perasaanmu saat ini?” tanya Bong-gu pada Jae-ha, ”Orangmu telah membelot ke pihakku.”

Jae-ha melirik Shi-kyeong yang masih mengacungkan senjatanya padanya.

“Jangan terlalu membencinya. Aku telah menghabiskan banyak usaha agar ia berpihak padaku. Jujurlah, apa kau pernah berusaha untuk mendapatkannya? Kau mendapatkannya karena statusmu. Aku menggunakan uang untuk mendapatkan orang dan kau menggunakan statusmu. Apa bedanya?” celoteh Bong-gu.

“Kau…apakah benar seperti itu?” tanya Jae-ha pada Shi-kyeong.

“Apa yang bisa disukai dari seorang Raja yang hanya menyandang gelarnya saja? Aku pernah goyah,” Shi-kyeong mengakui. “Ketika kau ingin turun tahta dan ketika kau menghalangiku datang ke sini. Tapi hanya itu saja.”

Wajah Bong-gu berubah mendengar perkataan Shi-kyeong.

k2h-00050 k2h-00051

“Kau tak pernah menyalahkan orang lain dan tak pernah mengaku kalah. Ketika dalam kenyataan ada 99% ketidak mungkinan, kau selalu memikirkan segala cara untuk mencari dan menemukan 1% kemungkinan itu. Aku tidak tinggal di sisimu karena kau seorang Raja. Tapi karena kau tidak pernah menyerah dalam keadaan terburuk sekalipun.”

Shi-kyeong dengan dramatis mengalihkan senjatanya terhadap Bong-gu. Bon Bon serta merta mengacungkan senjatanya pada Shi-kyeong. Pasukan Bong-gu merapat, mengacungkan senjata mereka pada Shi-kyeong dan Jae-ha.

k2h-00059 k2h-00070

“Freeze!! Freeze!!” terdengar teriakan dari belakang mereka.

Pasukan Utara dan Selatan muncul dari balik batu-batuan, mengepung Bong-gu dan para kroconya. Bong-gu terdiam, sementara Jae-ha ganti memandangnya dengan penuh percaya diri. Well, this is the real King.

k2h-00076 k2h-00080

Hang-ah berjalan ke sebuah menara tak jauh dari tempat Jae-ha. Ia mempersiapkan senjata laras panjang (untuk penembak jitu) dan mengarahkannya pada Bon Bon.

k2h-00086 k2h-00087

Bagaimana Jae-ha mempersiapkan semua ini? Ia dan Shi-kyeong telah merencanakan hingga hal yang paling detil. Percakapan mereka di telepon sebenarnya mengandung kode yang telah disepakati oleh mereka berdua. Ketika Shi-kyeong menjawab, perkataannya langsung diterjemahkan menjadi kode enkriptik yang menunjukkan lokasi Bong-gu sebenarnya. Dengan demikian tidak ada pasukan yang pergi ke lokasi palsu yang telah dengan jelas disebutkan Shi-kyeong sebelumnya. Semua telah menanti di lokasi ini sejak awal.

k2h-00093 k2h-00097

“Kau menyuruhku untuk memilih apa? Republik Korea atau nyawaku? Aku memilih….kau,” ujar Jae-ha.

Shi-kyeong memerintahkan agar pasukan Bong-gu menurunkan senjata mereka. Mereka menurunkannya, kecuali Bon Bon.

“Kau juga,” perintah Shi-kyeong.

Bon Bon pelan-pelan menurunkan senjatanya. Lalu tiba-tiba ia mengacungkannya kembali untuk menembak Shi-kyeong. Ia kalah cepat, Hang-ah telah lebih dulu menembaknya, mengenai bagian lengan Bon Bon hingga senjatanya terlepas.

Shi-kyeong dan pasukan Utara-Selatan otomatis mengeluarkan tembakan ke arah Bon Bon. Diserbu rentetan peluru, Bon Bon pun terkapar. No more crazy chocolate girl.

k2h-00105  k2h-00117

“Angkat kedua tanganmu!” seru Shi-kyeong pada Bong-gu.

Bong-gu mengangkat kedua tangannya. Dua petugas ICC menghampiri Bong-gu untuk menangkapnya. Seorang dari mereka membacakan hak-hak Bong-gu sementara seorang lagi memborgol tangan Bong-gu yang terletak di belakang kepala.

Shi-kyeong menurunkan senjatanya dan berbalik menghadap Jae-ha. Hang-ah pun menurunkan dan membereskan senjatanya. Shi-kyeong tersenyum lega.

k2h-00126 k2h-00134

Tiba-tiba Bong-gu mengangkat tangannya dan menembak Shi-kyeong. Sepertinya ia telah menyembunyikan senjata di balik kerah bajunya. Atau karena ia pesulap?

Peluru menembus punggung Shi-kyeong hingga darah terpercik ke pakaian Jae-ha. Jae-ha terbelalak. Hang-ah terkejut saat mendengar suara tembakan. Shi-kyeong berbalik melihat Bong-gu, lalu roboh. Jae-ha cepat-cepat menangkapnya.

k2h-00136 k2h-00142

Shi-kyeong dan Jae-ha menatap Bong-gu. Pandangan Jae-ha seakan berkata: “Mengapa kau melakukannya?!”

“Mengapa kau membuatku seperti ini?” tanya Bong-gu pada Shi-kyeong. Patah hati rupanya.

k2h-00150 k2h-00151

“Eun Shi-kyeong…Eun Shi-kyeong!!” seru Jae-ha.

“Y-Yang Mulia…”

“Jangan bicara,” gumam Jae-ha panik. Ia berteriak meminta ambulans. Dong-ha tersadarkan dari rasa terkejutnya dan berlari untuk menelepon ambulans.

Shi-kyeong memuntahkan banyak darah. Jae-ha semakin panik.

“Bagaimana ini…bagaimana ini…karena aku…” air mata menetes tanpa Jae-ha sadari.

“Jangan….katakan itu. Aku yang membuat pilihan ini. Bukankah kita sudah menangkap Bong-gu? Di masa yang akan datang, pastikan untuk tidak pernah menyerah. Karena kau adalah…” Shi-kyeong berusaha meneruskan ucapannya, “Raja…”

k2h-00157 k2h-00164

Jae-ha menangis dan terus berseru memanggil Shi-kyeong.

“Eun Shi-kyeong!! Shi-kyeong-ah…jangan mati…jangan mati!! Eun Shi-kyeong!!! Ini perintah...jangan mati!! Eun Shi-kyeong!!”

Shi-kyeong mengingat masa-masa ia bersama Jae-shin dan ayahnya (sementara Jae-shin sedang membuat PR-nya dengan tersenyum dan menyanyi untuk para pelayan). Terakhir, ia ingat teman-temannya dalam WOC. Gosh…this drama is killing me *nangis parah*

k2h-00177 k2h-00182

Shi-kyeong menghembuskan nafas terakhirnya. Kepalanya terkulai dalam pelukan Jae-ha. Jae-ha berteriak dan menangis sejadi-jadinya. (Aku dengar, dalam adegan ini Lee Seung-gi sangat larut dalam emosinya hingga ia tak bisa berhenti menangis bahkan setelah sutradara meneriakkan “CUT!” untuk waktu yang cukup lama.)

k2h-00199 k2h-00200

“Eonni…apa yang baru saja Eonni katakan?” tanya Jae-shin, masih belum bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

“Komrad Eun Shi-kyeong….gugur saat menjalankan tugas,” kata Hang-ah menahan tangisnya.

“Dia bilang dia pergi berlibur,” Jae-shin menjelaskan.

Hang-ah menatap Jae-shin.

“Itu benar, Kak. Eun Shi-kyeong tak akan berbohong.”

Hang-ah tak menjawab. Ia menyerahkan sebuah kotak kecil pada Jae-shin. Dengan tangan gemetar, Jae-shin mengambil kotak itu dan membukanya. Isinya adalah rantai dengan tanda pengenal Shi-kyeong. Jae-shin menangis.

k2h-00219 k2h-00220

“I-Ia berjanji akan kembali...,” isaknya.

Hang-ah memalingkan wajahnya dan berusaha menahan tangisnya, tak tahan melihat kepedihan Jae-shin.

 k2h-00226 k2h-00233

“Ia bahkan memberiku PR. Ia bilang ia akan pulang setelah aku menyelesaikannya,” Jae-shin meratap, “Aku bahkan berlatih…berlatih bernyanyi…dia berjanji akan pulang…Eonni…”

Hang-ah tak tahan lagi. Air matanya mengalir. Hang-ah memeluk Jae-shin dan ikut menangis bersamanya.

“Tidaak…tidaaak…” ratap Jae-shin.

k2h-00241 k2h-00246

Sekretaris Eun berduka di kantor anaknya. Ia membelai papan nama Shi-kyeong dan memandanginya dengan sedih.

k2h-00247 k2h-00248

Jae-ha masuk. Sekretaris Eun bangkit berdiri dan memberi hormat.

“Pikiran kita berdua saat ini mungkin sama. ’Aku yang mengakibatkan kematiannya’. ‘Dia mati gara-gara aku’. Tapi karena aku Raja, aku tidak diperbolehkan hanya memikirkan hal itu. Paman juga sama,” kata Jae-ha.

Jae-ha tahu Sekretaris Eun menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian Shi-kyeong, sama seperti dirinya. Sekretaris Eun pasti berpikir jika awalnya ia tidak berkhianat, Shi-kyeong tidak akan mengajukan diri menjadi mata-mata untuk menebus kesalahan ayahnya. Atau jika ia tidak bekerjasama dengan Bong-gu, mungkin keadaannya tidak serumit ini. Sementara Jae-ha merasa bersalah karena pada akhirnya ia yang mengirim Shi-kyeong untuk tugas berbahaya ini.

Jae-ha mengusap papan nama Shi-kyeong.

“Walau aku sedikit berbeda dengannya, menurut Paman aku bagaimana? Aku akan menganggap Paman sebagai ayahku dan akan menjaga Paman.”

Sekretaris Eun tak bisa menjawab. Jae-ha memeluk Sekretaris Eun. Keduanya kehilangan Shi-kyeong tapi mereka berdua bisa menguatkan satu sama lain.

k2h-00267 k2h-00270

Pemakaman Shi-kyeong.

Sekretaris Eun, Jae-ha, dan seluruh pasukan pengawal kerajaan mengantar kepergian Shi-kyeong. Sebuah tanda penghargaan negara pada Shi-kyong, ditaruh Jae-ha di atas altar. Suasana duka menyelimuti tempat itu.

“Yang Mulia, kapten gugur saat ia masih tercatat bertugas di negara lain. Tolong biarkan ia kembali pada kesatuannya. Setidaknya agar rohnya dapat kembali,” kata Dong-ha. Jae-ha menatap foto Shi-kyeong.

“Aku perintahkan Kapten Eun Shi-kyeong kembali ke kesatuannya,” Jae-ha memerintahkan dengan lantang, lalu memberi hormat. Penghormatan terakhir diberikan berupa tembakan ke langit.

k2h-00282 k2h-00286

Bong-gu mulai diinterogasi. Penuntut dari ICC bertanya apakah Bong-gu dijebak atau ada kesepakatan antara Bong-gu dengan Jae-ha saat video bukti itu direkam. Bukan keduanya sih karena rekaman itu tidak disengaja, tapi Bong-gu tak menjawab. Ia bahkan terlihat tak mendengarkan perkataan penuntut itu. Penuntut bertanya apakah Bong-gu telah membunuh raja dan ratu sebelumnya.

“Setelah semua peristiwa ini, aku hanya mempelajari satu hal. Bahwa orang seperti aku, sama sekali tidak boleh memperlihatkan perasaan. Tidak ada untungnya sama sekali,” kata Bong-gu pada dirinya sendiri.

Pada dasarnya ICC tidak mendapatkan jawaban apapun dari Bong-gu. Bahkan tim pengacara Bong-gu mengajukan permintaan pembebasan dengan jaminan.

k2h-00291k2h-00296 

Tentu saja Jae-ha menentang permintaan itu. Mereka telah dengan susah payah menangkap Bong-gu (yup, bahkan Shi-kyeong mati untuk itu >,<). Sekretaris Eun berkata ia akan mengkonsultasikan masalah ini dengan tim ahli hukum keluarga kerajaan.

k2h-00300 k2h-00301

Daniel Craig berkata Bong-gu harus bertahan selama beberapa waktu lagi karena Korea Selatan yakin Bong-gu akan melarikan diri dan menentang pengajuan pembebasan bersyaratnya. Bong-gu bertanya apa yang dilakukan oleh para sekutunya di Amerika, Cina, dan negara-negara lainnya. Daniel Craig berkata para politikus berpengaruh sedang mempersiapkan petisi untuk membebaskan Bong-gu.

“Petisi? Hanya itu? Katakan pada mereka yang telah menerima sumbangan kita, aku akan membeberkan nama mereka pada umum. Tidak…aku akan membeberkan semuanya.”

“Tindakan itu akan menyakiti kita juga,” Daniel mengingatkan.

“Agar bisa benar-benar sadar, kita harus memotong beberapa jari. Mereka tidak tahu siapa yang mereka tangkap,” sahut Bong-gu.

Daniel Craig berkata ia akan mempersiapkan semuanya. Apapun konsekuensinya. Bong-gu menambahkan bahwa hubungan Korea Utara dan Selatan harus terus ditekan.

k2h-00307 k2h-00310

Hang-ah menggantikan mertuanya menjalankan kegiatan sosial. Ia sedang menjadi sukarelawan di bank ketika Ibunda Raja meneleponnya. Ia menenangkan mertuanya kalau ia melakukan tugasnya dengan baik. Jika Ibunda Raja telah pulih, Ibunda Raja bisa kembali melakukan aktivitasnya.

Baru saja Hang-ah menutup teleponnya, sebuah telepon lain masuk. Dari wajahnya yang sumringah, kita bisa menerka kalau Jae-ha yang meneleponnya.

“Dengan siapa kau barusan berbicara? Dengan pria-kah?”

“Akan baik sekali jika ada seorang pria yang bisa kuajak bicara melalui telepon,” gurau Hang-ah. Jae-ha tersenyum. Ia bertanya apakah Hang-ah merasa lelah. Hang-ah berkata ia melakukan hal-hal yang pernah dilalui Ibunda Raja, cukup menarik.

k2h-00326 k2h-00328

“Kudengar banyak yang menyarankan agar pernikahan kita dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus (Hari Kemerdekaan Korea). Komite keluarga kerajaan juga mengusulkan tanggal tersebut.”

Hang-ah tersenyum mendengar perkataan Jae-ha.

“Halo? Mengapa kau tak mengatakan apapun? Apa kau tak ingin menikah?” seloroh Jae-ha.

“Bagus juga jika tidak menikah.”

“Apa yang kaukatakan? Kita telah melalui berbagai kesulitan hingga saat ini.”

Jae-ha mengajak Hang-ah bertemu satu jam sebelum pembuatan video persatuan.

“Sebelum mulai syuting, aku akan menraktirmu makan kue,” bisik Jae-ha. Hang-ah diam-diam tersenyum senang.

“Kenakan jins dan topi, kita akan berjalan-jalan. Bergandengan tangan.”

k2h-00337 k2h-00339

“Bisakah?” Hang-ah balas berbisik, seakan-akan mereka sedang membicarakan hal yang tak boleh dilakukan. “Kita harus menyiapkan pernikahan dan melakukan kegiatan promosi. Kita begitu sibuk, bagaimana bisa…”

“Apa salahnya menggunakan waktu luang untuk berkencan? Sudahlah jika kau tak mau,” ujar Jae-ha pura-pura kesal, “Aku mungkin akan syuting dengan orang lain saja. Banyak wanita cantik di sana. Apakah aku perlu membuat film dengan mereka?”

Hang-ah tak termakan usaha Jae-ha untuk membuatnya cemburu. Ia bertanya apakah mereka benar-benar bisa seperti orang biasa, pergi makan kue dan minum kopi.

k2h-00349 k2h-00351

“Benar-benar bisa?” tanyanya, kali ini tak menyembunyikan perasaan senangnya.

Jae-ha tersenyum mengiyakan. Hang-ah berkata ia akan segera datang begitu kegiatannya selesai. Ia meminta Jae-ha menunggu. Mereka tak sabar untuk segera bertemu dan berkencan.

k2h-00362 k2h-00366

Tapi sebagai seorang Raja kehidupan Jae-ha tidaklah sesederhana itu. Apalagi muncul berita bahwa Amerika mendadak berbuat ulah dengan membatalkan penyesuaian nilai tukar, akibatnya kenaikan pajak rakyat tak bisa dihindari.

“Tampaknya mereka mulai menjatuhkan sanksi ekonomi pada kita,” kata Sekretaris Eun.

“Apa alasannya?” tanya Jae-ha.

“Dan juga Direktur Dewan Keamanan Amerika ingin berbicara dengan Yang Mulia. Sepertinya mengenai masalah ini.”

k2h-00373 k2h-00374

Jae-ha dan Direktur itu (yang ternyata Komandan Amerika yang ingin Jae-ha minta maaf sebagai Raja saat insiden WOC) berbicara lewat telepon. Direktur itu tanpa basa-basi berkata kalau mereka sedang mengajukan petisi untuk membebaskan Bong-gu dengan jaminan. Seluruhnya 232 politisi. Bukan hanya dari Amerika dan Cina, tapi juga dari negara-negara lainnya.

“Penangkapan John Mayer adalah tragedi internasional.” Whaaa???? Lalu disebut tragedi apakah kematian Jae-kang dan Shi-kyeong??? Hal itu juga yang menjadi argumentasi Jae-ha. Tapi Direktur itu berkata pengadilan yang berhak membuat penilaian. Direktur itu mengancam akan memberi lebih banyak sanksi pada Korsel jika Jae-ha tak ikut mengajukan petisi untuk pembebasan Bong-gu dengan jaminan.

Belum tahu dia berapa IQ Jae-ha hehehe^^ Jae-ha bertanya apakah permintaan pembebasan Bong-gu itu diajukan secara resmi oleh “negara” Amerika Serikat, dan bukan dari Direktur itu secara pribadi.

“Well, itu bagian dari kebijakan para politisi Amerika. Seperti kau tahu, aku adalah Direktur Dewan Keamanan Amerika.”

“Benarkah? Aku adalah Raja Korea Selatan,” sahut Jae-ha.

Karena bukan pemerintah Amerika Serikat yang secara resmi mengajukan permintaan, ia tidak bisa mengerti permintaan itu. Dengan tenang ia meminta Direktur itu meneleponnya lagi jika pemerintah Amerika sudah resmi mengambil sikap.

k2h-00378 k2h-00384

Jadi sebenarnya tekanan dan sanksi itu bukan datang dari negara Amerika, tapi dari Direktur itu yang merupakan sekutu Bong-gu. Namun tetap saja sanksi itu menyulitkan perekonomian Korsel.

Jae-ha memanggil memanggil Menteri Ekonomi dan Menteri Urusan Luar Negeri untuk membicarakan masalah ini. Masalah ini cukup serius karena jika sanksi berlangsung selama 6 bulan saja, perekonomian Korea akan sulit dipulihkan. Menteri Luar Negeri menyarankan agar mereka menuruti permintaan itu. Bukankah pembebasan dengan jaminan bukan berarti Bong-gu terbebas dari tuntutan?

“ Dia tidak boleh dibebaskan dengan jaminan, Yang Mulia,” kata Sekretaris Eun tegas, “Pembebasannya akan berpengaruh besar pada pengadilannya nanti. Dia pasti akan melarikan diri ke negara lain (yang bukan anggota ICC) selama ia dibebaskan. John Mayer harus menerima hukumannya.”

Jae-ha mengangguk setuju.

Hang-ah telah kembali ke istana. Ia mengenakan pakaian kasual dan melangkah riang, siap untuk kencannya dengan Jae-ha.

Tapi ia berhenti di ambang pintu ketika Jae-ha mengatakan sesuatu mengenai sanksi ekonomi. Hang-ah melihat wajah tunangannya yang nampak kusut. Ia melihat Jae-ha menerima telepon yang mengingatkannya akan jadwal selanjutnya, Jae-ha meminta agar semua jadwalnya dibatalkan untuk hari itu. Termasuk kencannya.

k2h-00408 k2h-00412

Hang-ah melihat ayahnya berjalan menghampirinya. Wajahnya sama kusut dengan Jae-ha.

Ternyata yang mendapat tekanan bukan Korsel saja tapi Korut juga. Cina telah memblokir jalur pipa gas yang menuju Utara. Saat ini partai Utara sedang ricuh. Jika terus seperti itu, rakyat Utara akan kekurangan bahan makanan.

Hang-ah sangat kesal. Ia berkata Bong-gu tidak boleh dilepaskan begitu saja. Ia mengingatkan ayahnya akan apa yang telah dilakukan Bong-gu pada dirinya. Tapi ayah Hang-ah hanya menunduk tak berdaya.

k2h-00420 k2h-00423

“Ayah, kita Korea Utara juga harus menyumbangkan kekuatan.”

“Mereka memberi kami banyak tekanan.”

“Lalu, jika Kim Bong-gu dilepaskan, apakah Cina akan memberi kita hadiah?” tanya Hang-ah. Mereka hanya akan semakin menggunakan kekuasaan mereka dengan sewenang-wenang.

“Bukankah ini masalah Korea Selatan?” kata ayahnya. Ia bertanya tak bisakah Hang-ah tidak turut campur masalah negara (Selatan) dan hanya mendukung Utara.

“Ayah!!” protes Hang-ah. Ayah Hang-ah menunduk, nampak malu karena telah mengusulkan hal seperti itu pada Hang-ah.

Hang-ah berkata tugas terpentingnya saat ini adalah melindungi Jae-ha. Bukankah ayahnya sendiri yang mengatakan bahwa ia sekarang orang Selatan. Ayah Hang-ah tak bisa berkata apa-apa lagi.

k2h-00432 k2h-00438

Hang-ah menemui Jae-ha yang masih terus sibuk. Jae-ha meminta maaf karena telah mengingkari janjinya untuk berkencan.

Hang-ah ingin meringankan beban Jae-ha, karena itu ia berkata kalau Utara akan mengirimkan wakilnya ke ICC. Termasuk dirinya yang akan pergi.

k2h-00443 k2h-00450

“Apa?”

“Yang Mulia, bukankah Kim Bong-gu telah melakukan kejahatan dengan mengganggu perdamaian Utara-Selatan? Pada saat seperti ini, mengirimkan orang sepertiku sebagai perwakilan akan saat berguna. Dan lagi cara pendekatan kita berdua sangat mirip,” bujuk Hang-ah.

“Tidak boleh,” Sahut Jae-ha tegas. “Penculikan, dipenjara….kesulitan apa lagi yang hendak kau jalani?”

“Aku ingin membantu Yang Mulia. Dan lagi…”

“Aku hanya ingin kau tinggal di sini dan tak melakukan apapun sampai Kim Bong-gu dihukum. Setidaknya sampai ia diadili, tidak bisakah kau tinggal di sisiku saja?”

Hang-ah terus berusaha membujuk Jae-ha untuk mengijinkannya pergi. Masalah Bong-gu harus diselesaikan secepat mungkin dan ia melihat saat ini hanya Jae-ha dan Korea Selatan yang sedang berjuang untuk mencari kadilan. Ia juga ingin membantu.

“Sudah kubilang tidak apa-apa, kau tinggal saja di sini,” Jae-ha menaikkan suaranya. “Aku tidak sanggup bila kau diculik lagi.”

k2h-00457 k2h-00468

“Kalau begitu sampai kapan aku harus bersembunyi?

“Bukankah aku sudah bilang? Sampai Bong-gu diadili.”

“Bagaimana jika ia tidak dipenjara? Apa kau akan seumur hidup bersembunyi di istana dan takut padanya?” tanya Hang-ah. Jae-ha tetap pada pendiriannya, Hang-ah tidak boleh pergi. Hang-ah meninggalkan Jae-ha dengan kesal. Jae-ha terlihat menyesali pertengkaran mereka.

k2h-00478 k2h-00479

Tampaknya Hang-ah juga menyesal. Ia mengeluh hanya karena ingin menangkap Bong-gu, Jae-ha telah memarahinya.

Kepala keamanan menemui Hang-ah dan bertanya apakah Hang-ah bisa pergi ke suatu tempat di mana ia pernah mengadakan kegiatan sosial.

Hang-ah bingung, semalam ini? Kepala keamanan mengiyakan. Ada seorang lansia kesepian yang ingin sekali bertemu dengan Hang-ah. Hang-ah berkata dengan nada menyesal kalau ia telah dilarang pergi keluar istana oleh Jae-ha.

k2h-00481 k2h-00486

“Aku boleh pergi, bukan?” tanyanya senang, tiba-tiba menyadari kalau kepala keamanan tidak akan memintanya jika Jae-ha belum mengijinkan. Kepala keamanan membenarkan, Jae-ha telah memberinya ijin. Hang-ah tersenyum.

k2h-00492 k2h-00494

 

[Bersambung ke Bagian 2]

16 komentar:

  1. cepat sekali perpindahan emosinya,kayak 1 tarikan nafas lngsung brubah :D

    Rikimz

    BalasHapus
  2. sedih bgt lihat shin kyeong meninggal, terus lihat jae shin rasanya ga sanggup lihat adegan itu,,,, bisa2 banjir airmata di pipi hiks...hiks.... :D

    BalasHapus
  3. baca sinopsis mba fanny mbuat aq nangis lagi ktk Shi Kyeong mati..hiks :( ...duh drama ini mbuat aq sulit lupakannya...sampai sekarang blm mau bpindah ke drama lain..

    Gomawo

    BalasHapus
  4. padahal udah tau kalo shi kyeong bakal mati.. tapi pas baca sinopnya entah kenapa airmata keluar sendiri.. T_T

    BalasHapus
  5. hiks hiks mbak yg bikin sinopsisnya keren banget bisa mendeskripsikan sedetail ini,,,,,, two thumbs up buat mbak fanny dan buat The king 2 hearts

    BalasHapus
  6. mbak,, sinopsismu berhasil membuatku menangis begitu lama, aku berharap bisa lihat putri dan shi-kyeong hidup bersama, namun ceritanya malah lain,,,sedih bgt,,hik hik..

    BalasHapus
  7. ini kedua kalinya, cerita yg bisa buat aku nangis semaleman..

    BalasHapus
  8. Bener2 sedih salut dg perjuangan shi kyeong, tapi akhirnya hik hik gak berhenti airmataku

    BalasHapus
  9. koq ending na g enak sich,,,,, hehehhehe

    BalasHapus
  10. shi kyeong tuh perjuangannya luar biasa, berjuang sampai titik darah penghabisan, walau itu demi orang lain.. hiks.. hiks.. sedih deh dia gk bisa sama putri

    BalasHapus
    Balasan
    1. pe nangis td nntn film ini gra" eun shi kyeong tewas saat menjalankan tugas'a..
      sedih deh..
      tapi FILM'a KEREN BANGED..

      Hapus
  11. ambil ember buat ait mata ku yg terus menetes karna adegannya sangat mengharukan tapi... happy ending kann...

    BalasHapus
  12. mmm,kalau boleh nanya..bukannya di eps ini ada kaset pribadi yang dusampaikan eun si kyung untuk lee jae shin,tapi kok ini ga ada? padalah bagian itu bagian yang penting loo...sayang banget.. thanks

    BalasHapus
  13. emang yang bikin puas baca sinopsis dari blog mbak fanny atau kutudrama :) penggambarannya bagus.
    aku biasanya jadi silent riders. sekrng berkicau deh biar mbak fanny makin semangat!!! ;)

    suka deh, beneran suka!!! :) cuman kdang berat juga loading gambarnya. tapi jgn sampe gambar2nya dikurangi ya... hehe

    ditambahin lagi dong drama2nya... biar makin betah. hihi

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)