Sabtu, 30 Juni 2012

Sinopsis Big Episode 7 (Bagian 2)

bl-01024

[Sinopsis Bagian 1]

Kyung-joon terkejut Se-young menyebut namanya. Tapi untunglah Se-young hanya mengkonfirmasi kalau Yoon-jae dan Kyung-joon mengalami kecelakaan yang sama, dan bahwa Yoon-jae telah menyelamatkan Kyung-joon.

Kyung-joon dengan hati-hati membenarkan. Se-young berkata itu hal yang bagus, sepertinya Kyung-joon dan Yoon-jae memang berjodoh. Ia bertanya apakah itu sebabnya ‘Yoon-jae’ langsung mencari ‘Kyung-joon’ begitu kembali dari Amerika.

“Apa kau merajuk karena aku tidak mencarimu lebih dulu? Aku katakan padamu dengan jelas, aku tidak menyukaimu lagi. Tidak ada lagi Seo Yoon-jae yang mengencanimu,” ujar Kyung-joon ketus, lalu meninggalkan Se-young yang kesal.

bl-00573 bl-00574

Da-ran bertanya-tanya bagaimana caranya agar bisa menyingkirkan rasa takut melihat darah. Sebuah sms masuk ke ponsel Da-ran. Ae-kyung bertanya dari siapa pesan sms itu.

“Seseorang,” jawab Da-ran.

Isi pesan dari Kyung-joon: “Gil Da-ran, kemarilah membawa roti.”

“Gil Da-ran? Kata-katanya begitu singkat (banmal),” omel Da-ran. Ia menulis pesan: “Apa Gil Da-ran itu temanmu?” (Da-ran kan guru Kyung-joon jadi tidak sopan jika menggunakan banmal yang singkat).

bl-00580 bl-00582

Muncul pesan baru dari Kyung-joon: “Giiiiiiil….Da-ran, tolong belikan roti.” (Gildaran mirip pengucapan kata ‘panjang’ dalam bahasa Korea, jadi kata-kata Kyung-joon ngga singkat lagi^^)

Da-ran tertawa geli. Ae-kyung mengamati reaksi Da-ran dan bertanya apakah Da-ran sedang mengencani seseorang. Da-ran tentu saja menyangkalnya. Tapi Ae-kyung melihat Da-ran terus tersenyum seperti orang yang sedang jatuh cinta. Ia jadi penasaran dan ingin tahu isi pesan itu. Da-ran tertawa gugup dan pergi dari kantor guru sambil membawa ponselnya.

bl-00591 bl-00592

Di taman, Da-ran kembali membaca pesan dari Kyung-joon. Ia pikir Kyung-joon menyuruhnya datang untuk membersihkan rumah lagi.

Ma-ri menghampiri Da-ran dan duduk di sebelahnya. Ia lalu mengulurkan kertas kuning pada Da-ran. Apa ini, tanya Da-ran. Ma-ri berkata itu adalah jimat yang bisa mengembalikan roh Kyung-joon dan Yoon-jae ke tempat semula. Ia minta Da-ran yang memegang jimat itu karena Da-ran memiliki hubungan dengan Kyung-joon dan Yoon-jae.

Ma-ri berkata Da-ran harus menggosokkan tangannya pada kertas itu hingga mengeluarkan api, agar jimat itu bisa bekerja. Ia meminta Da-ran melakukannya agar Yoon-jae bisa kembali pada Da-ran.

bl-00604 bl-00607

Da-ran tersenyum. Tadinya ia pikir Ma-ri akan terus menempel Kyung-joon, tapi sepertinya tidak demikian. Ma-ri menjadi murung. Ia memberitahu Da-ran kalau Kyung-joon mengancamnya agar tidak menempel terus, jika tidak Kyung-joon akan menjadi milik Da-ran.

“Milikku?” tanya Da-ran tak mengerti.

“Tapi Kyung-joon adalah milikku,” Ma-ri menegaskan. “Kami sudah membuat janji.”

Da-ran mengangguk sambil tersenyum. Ia lega sekarang ada orang lain yang mengetahui keadaan sebenarnya. Ma-ri berterimakasih karena Da-ran selama ini melindungi Kyung-joon. Sebagai gantinya ia akan terus berada di sisi Kyung-joon agar Da-ran tidak terganggu. Ma-ri berlari kembali ke kelas.

Da-ran tersenyum. Tapi senyumnya hilang saat ia melihat jimat di tangannya. Ia menghela nafas panjang…..hmmm, apa Da-ran mulai merasa tidak ingin kehilangan Kyung-joon dalam tubuh Yoon-jae? Atau sekedar pesimis jimat itu dapat membuat keduanya bertukar kembali?

bl-00616 bl-00617

Choong-sik membual pada teman-temannya kalau ia bukan lagi budak pizza Ma-ri karena hutangnya sudah lunas. Ia sekarang akan menjadi budak love (Choong-sik ngga tau bahasa inggrisnya budak).

“Bahasa Inggris budak adalah slave,” ujar temannya.

Sleep? Aah..itu terlalu berlebihan,” kata Choong-sik malu-malu. LOL^^ Teman-teman Choong-sik menertawakannya.

bl-00631 bl-00635

Choong-sik menyuruh teman-temannya memberitahu kalau Ma-ri akan melewati mereka, supaya ia bisa berbalik dengan pose keren.

Pucuk dicinta ulam tiba, Ma-ri berlari ke arah mereka. Choong-sik segera berbalik untuk menampilkan pose kerennya. Dengan tersenyum Ma-ri berlari ke arah Choong-sik...

bl-00643 bl-00645

….lalu melewatinya begitu saja. Pffftt….hati Choong-sik hancur berantakan. Mungkinkan Ma-ri mengacuhkannya karena ia tak berhutang lagi pada Ma-ri?

bl-00648 bl-00655

Paman dan Bibi makan siang di sebuah restoran. Mereka memiliki restoran yang sama dengan restoran ibu Kyung-joon, tapi restoran ibu Kyung-joon lebih laku. Bibi berencana membuka sebuah restoran Korea seperti restoran tempat mereka makan sekarang, jika ia mendapat uang warisan Kyung-joon.

Bibi mencoba supnya dan rasanya enak, pantas saja restoran ini mendapat rating bagus. Paman ikut mencobanya dan setuju kalau sup itu enak (deuh….jadi laper >,<). Bibi berusaha menerka bumbu apa saja yang ada dalam sup itu.

bl-00664 bl-00670

“Sedang menerka apa yang ada dalam sup itu?” tanya seseorang. Ibu Da-ran. Ternyata restoran tempat Paman dan Bibi bersantap adalah restoran orangtua Da-ran. Ibu Da-ran meminta Bibi terus menerka bumbunya.

Sementara itu Paman malah terbengong-bengong melihat Ibu Da-ran, yang ternyata adalah gadis yang ditaksirnya waktu muda dulu.

bl-00679 bl-00680

Kilas balik: Paman sering diam-diam mengamati ibu Da-ran dari atas pohon (emangnya Tarzan hihi…). Mereka dulu saling mengenal karena ibu Da-ran memanggil ‘Oppa’ pada paman Kyung-joon. Tapi sekarang sepertinya Ibu Da-ran tidak mengenali Paman. (mungkin karena kumisnya ya, beda banget abisnya^^)

bl-00683 bl-00691

Lamunan nostalgianya dibuyarkan oleh seruan Bibi yang menyebutkan bumbu sup itu. Paman memuji kehebatan lidah istrinya dan menyuruhnya terus makan (merasa bersalah karena mengamati wanita lain?). Ia tak berhenti menatap Ibu Da-ran yang dengan ramah melayani pelanggan.

Karena sekarang Ma-ri telah mengetahui keadaan sebenarnya, Kyung-joon dengan bebas memikirkan teori pertukaran jiwanya dengan Yoon-jae. Ia pikir, selain Yoon-jae menyelamatkannya, Yoon-jae juga telah meminjamkan tubuhnya pada Kyung-joon.

“Kau bisa menolongnya dan mengembalikan tubuhnya,” sahut Ma-ri.

“Mungkinkah ia menunggu aku melakukan sesuatu untuknya?”

“Kau kan tidak meminta hal ini terjadi, jadi jangan terlalu memusingkannya. Kyung-joon, aku sedang khawatir mengenai sesuatu. Bisakah kau mengurus sesuatu untukku?”

bl-00701 bl-00705

Ma-ri berkata rapotnya dikirim melalui email dan gurunya ingin berbicara dengan ayah Ma-ri. Ma-ri khawatir ayahnya akan datang dan menyuruhnya pulang ke Amerika. Ia bertanya bisakah Kyung-joon menemui gurunya.

“Aku tidak mau.”

“Mengapa tidak mau? Kau bisa melakukannya karena sekarang kau seorang ahjusshi. Kau kan bisa bilang kalau kau pamanku,” rengek Ma-ri.

Kyung-joon tetap tidak mau, tubuhnya tertukar bukan untuk membantu Ma-ri. Ma-ri semakin menyukai ide itu. Jika Kyung-joon mengaku sebagai paman Ma-ri, Ma-ri bisa tinggal di rumah Kyung-joon. Kyung-joon mengejar Ma-ri dan keduanya terus berdebat seperti anak kecil.

bl-00707 bl-00708

Da-ran datang ke rumah Kyung-joon dan melihat gambar malaikat di dompet Kyung-joon. Ia bertanya-tanya apakah gambar itu juga sebuah jimat. Da-ran melihat tingkah Ma-ri dan Kyung-joon. Kyung-joon membungkukkan kepala Ma-ri dan menyuruhnya memberi salam. Da-ran tersenyum melihat keduanya.

 bl-00712 bl-00714

bl-00725 bl-00727

Choong-sik membujuk ibunya untuk membiarkannya bersekolah ke Amerika. Ibunya bertanya untuk apa Choong-sik sekolah di sana, Choong-sik kan tidak bisa berbahasa Inggris. Choong-sik ingin mengikuti Ma-ri jika Ma-ri kembali ke Amerika. Ibunya malah menyuruh Choong-sik mengikutinya ke supermarket.

bl-00728 bl-00732

Kyung-joon melihat barang bawaan Da-ran yang isinya buah-buahan segar dan sayuran semua. Da-ran pikir ibu Yoon-jae akan terus mengecek keadaan ‘Yoon-jae’, jadi lebih baik menaruh banyak makanan sehat di kulkas agar ibu Yoon-jae tidak khawatir. Kyung-joon terus menanyakan apa Da-ran tidak membeli roti. Ia kan tidak bisa memasak setiap hari, memangnya Da-ran akan memasak untuknya setiap hari? Da-ran pikir perkataan Kyung-joon ada benarnya. Ia mengajak Kyung-joon membeli makanan beku dan makanan kecil.

bl-00738 bl-00740

Shopping time^^ Keduanya seperti pasangan kekasih yang sedang berbelanja. Da-ran menasihati agar Kyung-joon tidak terus menerus makan makanan beku siap saji. Lebih baik belajar membuat makanan sederhana.

bl-00746  bl-00749

Kyung-joon tertawa meremehkan, makanan sederhana apanya? Ia bisa membuat makanan rumit. Jika ia ingin menunjukkan semua keahlian memasaknya pada Da-ran, tidak akan cukup waktu 24 jam sehari selama seminggu. Da-ran menganggap Kyung-joon hanya membual.

Kyung-joon mengingatkan kalau ia adalah putera pemilik restoran nomor 1 di LA. Da-ran berkata Kyung-joon pasti sering memperhatikan ibunya memasak.

bl-00750 bl-00751

Kyung-joon teringat ia tidak bisa melihat daging merah. Da-ran berkata Kyung-joon takut burung dan tidak bisa melihat daging merah, jadi apa yang akan Kyung-joon masak. Kyung-joon mengambil ayam, ia tidak takut burung mati dan tidak ada masalah dengan daging putih. Ia akan menunjukkan masakan rumit pada Da-ran. Da-ran senang sekali. Kyung-joon berkata Da-ran akan sangat terkejut.

bl-00759 bl-00763

Keduanya meneruskan berbelanja. Da-ran bahkan memakan makanan ringan yang terselip di jari Kyung-joon. Sepertinya Da-ran mau tak mau terpengaruh oleh kedekatannya dengan Kyung-joon. Atau ‘Yoon-jae’?

bl-00767 bl-00771

Mereka membeli semangka. Kyung-joon mengetes kematangan semangka dengan mengetuk-ngetuknya dan mengetuk kepala Da-ran. Da-ran membalasnya dengan gemas (Gong Yoo mengetuk dengan pelan sementara Min-jung benar-benar menggetok kepala Gong Yoo :D).

Da-ran juga menutupi stand daging merah agar Kyung-joon tidak melihatnya. Tapi Kyung-joon bisa melihat daging-daging itu. Ia hanya tak bisa melihat darah.

bl-00780 bl-00788

Sementara itu Choong-sik menemani ibunya berbelanja sambil terus merengek agar diperbolehkan sekolah ke Amerika. “Americaaa…Mommy…Americaaa!” Cute^^

Sudah bisa ditebak, ibu Da-ran dan Choong-sik berbelanja di tempat yang sama dengan Da-ran dan Kyung-joon. Untungnya Da-ran yang melihat ibunya duluan. Ia buru-buru mendorong Kyung-joon pergi.

bl-00792 bl-00797

Kyung-joon mengira orangtua Da-ran telah mengetahui kalau ‘Yoon-jae’ dan Da-ran kembali bersama, karena Choong-sik telah mengetahuinya. Da-ran mengaku orangtuanya belum tahu. Jika mereka tahu, ia pasti mati.

Kyung-joon berkata Da-ran tidak bisa terus menyembunyikannya. Apakah Da-ran memang tidak mau menemui Yoon-jae lagi setelah tubuhnya tertukar kembali? Da-ran tak bisa menjawab.

Kyung-joon berkata ia telah siap menghadapi segalanya. Ia bahkan rela dipukul (oleh orangtua Da-ran). Ia akan mengatakan pada mereka kalau ia sangat mencintai Da-ran hingga tak bisa melepaskan Da-ran.

Tapi Da-ran masih ragu. Ia khawatir segalanya akan bertambah rumit. Kyung-joon menyuruh Da-ran segera mengambil keputusan. Melihat Da-ran yang bingung, Kyung-joon mendorong rodanya hendak menemui ibu Da-ran. Da-ran menahannya. Ia berkata untuk sekarang ia akan menemuinya ibunya sendirian dan meminta Kyung-joon tidak ikut campur.

Aku mengerti kebingungan Da-ran. Ia ingin membantu Kyung-joon agar ibu Yoon-jae tidak menjodohkannya terus dengan Se-young. Tapi jika ia bersama Kyung-joon dan semua orang (termasuk orangtuanya) mengira Da-ran kembali bersama ‘Yoon-jae’, apa yang akan terjadi jika Yoon-jae benar-benar kembali?

bl-00803bl-00807

Da-ran menemui ibunya dan berpura-pura menyusul ibunya ke supermarket. Saat ibunya hendak berjalan ke arah Kyung-joon, Da-ran segera mengalihkan ibunya ke tempat lain agar tidak berpapasan dengan Kyung-joon. Namun Da-ran merasa tak enak hati karena telah berjanji akan makan masakan Kyung-joon. Ia akhirnya pamit pada ibunya dan berkata perlu membeli sesuatu terlebih dulu.

bl-00814 bl-00818

Da-ran mencari-cari Kyung-joon di seluruh supermarket tapi Kyung-joon sudah tidak ada. Ia berjalan lunglai keluar supermarket, lalu tersenyum ketika melihat Kyung-joon sedang menunggunya di depan supermarket.

bl-00822 bl-00829

Kyung-joon menyuruh Da-ran membawa semua belanjaan dan mengikutinya pulang. Da-ran protes, terlalu berat untuk membawa semua barang itu sendirian.

Kyung-joon mengambil sebungkus makanan kecil, dan membiarkan Da-ran membawa sisanya.

“YA!!” protes Da-ran kesal. Kyung-joon mengambil semua barang belanjaan dan mengomel Da-ran tidak berguna. Da-ran hanya membawa sebuah semangka. Ia tersenyum.

bl-00834 bl-00839

Ae-kyung dan Guru Na membicarakan langkah mereka selanjutnya. Ae-kyung bertanya apakah Guru Na berani menyatakan cintanya jika ia memanggil Da-ran menemui mereka saat ini juga. Guru Na terlihat ragu, tapi dengan tegas ia berkata kalau seorang pemain tidak boleh pilih-pilih tempat bertanding.

“Jika kau memanggilnya, aku akan mengatakan padanya di sini.”

Ae-kyung menatapnya dengan tak yakin, sementara Guru Na mulai gemetar karena gugup.

bl-00844 bl-00846

Kyung-joon mempersiapkan ayamnya dan semua bahan. Da-ran berkata tidak ada yang terlihat istimewa dari ayam itu. Kyung-joon memasukkan ayam yang telah dibumbui ke dalam oven.

“Setelah satu setengah jam, kita lihat apakah kau masih bisa menyebutnya hanya ayam,” kata Kyung-joon.

bl-00851 bl-00852

Da-ran bertanya apa yang harus ia lakukan selama satu setengah jam. Ayam itu kecil tapi membutuhkan waktu lama untuk matang.

“Benar, Gil Da-ran. Jika kau bersedia menunggu dan menunggunya matang dengan baik, mungkin ada hari di mana kau akan menangkap dan memakannya, kan?” kata Kyung-joon penuh makna. Maksudnya jika Da-ran bersedia menunggunya dewasa, mungkin suatu hari Da-ran akan menangkapnya (menyukainya).

“Menangkap dan memakan apa?” tanya Da-ran pura-pura tak mengerti.

bl-00862 bl-00865

“Ayam.” Dengan polos Kyung-joon menunjuk ovennya.

Da-ran jadi salah tingkah. Ia diselamatkan telepon Ae-kyung. Ae-kyung meminta Da-ran menemuinya di café. Kyung-joon kecewa Da-ran hendak pergi. Ayam itu harus segera dimakan agar bisa benar-benar terasa kelezatannya. Da-ran berjanji akan kembali sebelum ayam itu matang. Kyung-joon tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

bl-00869 bl-00872

Da-ran menemui Ae-kyung. Ia tidak menyangka Guru Na juga ada di sana. Ae-kyung berkata ada hal yang ingin dikatakan Guru Na pada Da-ran. Guru Na tersenyum, padahal ia sangat gemetaran sambil memegang setangkai bunga di pangkuannya.

bl-00880 bl-00887

Tersisa satu jam lagi sebelum ayam Kyung-joon matang. Terdengar suara pintu dibuka, Kyung-joon tersenyum senang. Ia pikir Da-ran sudah kembali, ternyata Ma-ri. Ma-ri beralasan ada barangnya yang tertinggal.

Ma-ri mengendus-endus dan mencium aroma ayam yang dipanggang Kyung-joon. Ia sangat senang Kyung-joon memasaknya. Ia ingat ibu Kyung-joon sering membuatkan makanan itu untuk mereka. Kyung-joon berkata ayam itu masih membutuhkan satu jam lagi untuk matang. Ia menyuruh Ma-ri segera mengambil barang yang tertinggal dan pergi.

bl-00888 bl-00900

Guru Na terus berdiam diri, tak berani mengucapkan apapun. Da-ran terus memperhatikan ponselnya dan terlihat tak sabar. Ae-kyung memberi isyarat pada Guru Na untuk mulai berbicara.

Guru Na membuka suara dan menanyakan pendapat Da-ran mengenai suatu hal. Da-ran kebingungan karena ia tidak mengerti pelajaran olahraga. Ae-kyung merasa Guru Na dan Da-ran membutuhkan waktu berdua, jadi ia beralasan sedang sibuk dan pergi duluan.

Da-ran tentu saja kaget. Ae-kyung pamit dan tak sengaja membawa ponsel Da-ran yang terletak di meja. Ponsel Da-ran berbunyi. Ae-kyung hendak mengembalikannya pada Da-ran tapi nama penelepon itu membuatnya penasaran. BIG.

bl-00909 bl-00913

Ae-kyung mengangkat telepon itu. Kyung-joon bertanya mengapa Da-ran belum datang juga.

“Yoon-jae-sshi?” tanya Ae-kyung.

“Siapa kau?” tanya Kyung-joon.

“Jangan tanya siapa aku dan dengarkan baik-baik.”

“Bukankah kau Lee Ae-kyung, guru Matematika?” tanya Kyung-joon.

Ae-kyung terkejut ‘Yoon-jae’ mengenalinya. Ia berkata ‘Yoon-jae’ harus tahu keadaan Da-ran yang sebenarnya. Saat ini ada seorang pria yang sedang melakukan lemparan pertama. Kyung-joon langsung menebak kalau itu adalah Guru Na.

bl-00921 bl-00923

Ae-kyung berkata Guru Na akan melakukan lemparan (seperti dalam pertandingan baseball) dan mungkin mengenai sasaran, sedangkan ia bertindak sebagai wasitnya. Ia bertanya apakah ‘Yoon-jae’ akan membiarkannya.

Keputusan di tangan ‘Yoon-jae’, apakah Ae-kyung sebaiknya membiarkan Guru Na melakukan lemparan pertama (menembak Da-ran dan mungkin berpacaran dengan Da-ran) atau tidak (tidak membiarkan Guru Na menembak Da-ran, artinya Yoon-jae ingin bersama Da-ran).

Kyung-joon berkata ia tidak tertarik pada permainan baseball. Ae-kyung berkata Da-ran belum melupakan Yoon-jae. Sejak ‘Yoon-jae’ kembali, Da-ran kembali berdebar-debar. Ia menyuruh Kyung-joon datang dan menghentikan Guru Na. Mungkin Ae-kyung juga ingin Da-ran bersama orang yang dicintainya tapi tidak ingin menghancurkan harapan Guru Na sebelum mencoba.

bl-00924 bl-00929

Kyung-joon tidak suka mendengar Da-ran kembali menyukai ‘Yoon-jae’. Ia sudah bertekad agar Da-ran tidak kembali pada ‘Yoon-jae’ yang telah melukai hati Da-ran.

Ma-ri menghampirinya dan memperlihatkan cincin dalam kotak. Kotak itu ada di antara barang-barang Yoon-jae. Ma-ri pikir Yoon-jae membeli cincin itu untuk Da-ran. Ia pikir Da-ran pasti senang jika ia melihat cincin itu.

bl-00935 bl-00936

Suasana hati Kyung-joon jadi buruk. Ia menyuruh Ma-ri pergi. Ma-ri ingin makan ayam sebelum pergi. Ma-ri kesal apakah Kyung-joon hanya akan makan bersama dengan Da-ran karena tubuh Yoon-jae milik Da-ran. Tidak apa-apa ia tidak makan sayap atau paha, leher ayampun bisa ia makan. Kyung-joon berjanji ia akan memasak untuk Ma-ri setelah ia kembali ke tubuhnya. Ma-ri tersenyum senang.

bl-00940 bl-00951

Da-ran terus melihat jamnya. Guru Na masih tak berani bicara. Akhirnya Da-ran berkata waktunya sangat terbatas, lebih baik mereka bicara lain kali. Ia minta maaf lalu beranjak pergi.

“Ibu Guru Gil Da-ran!” seru Guru Na sambil bangkit berdiri. Setangkai mawar merah terselip di punggungnya.

bl-00952 bl-00954

Da-ran berbalik.

“Aku menyukaimu. Aku menyukaimu sejak lama. Selama ini aku mengagumimu dari jauh. Hari ini aku sangat percaya diri untuk mengatakannya padamu.”

Da-ran terbelalak kaget. Guru Na memegangi dadanya yang berdebar sangat kencang.

bl-00963 bl-00967

Dengan hati-hati Da-ran berkata ia tidak bisa membalas perasaan Guru Na. Ada orang yang memerlukannya di sisinya.

Bibir Guru Na bergetar menahan tangis dan kekecewaaan yang mendera.

bl-00971 bl-00973

“Kalian sudah bicara?” Ae-kyung datang menghampiri. “Guru Na menyukaiku. Ia bilang ia menyukaiku sejak lama. Jadi kami memutuskan untuk mulai berkencan. Kami memanggilmu untuk memberitahukan hal itu.”

Guru Na terkejut. Da-ran merasa malu bukan main. Ia meminta maaf pada Guru Na karena salah mengerti. Ae-kyung mengembalikan telepon Da-ran dan memberitahu kalau seseorang telah menelepon Da-ran. Da-ran berterimakasih pada Ae-kyung lalu menyelamati mereka berdua. Da-ran terus mengomeli dirinya yang telah begitu bodoh dan mempermalukan diri sendiri.

Ae-kyung menjelaskan pada Guru Na, sebagai wasit ia telah menghentikan pertandingan sementara. Dengan demikian Guru Na tidak dipermalukan oleh penolakan Da-ran. Guru Na akhirnya mengerti dan berterima kasih pada Ae-kyung.

bl-00987bl-00991

Da-ran berlari ke rumah Kyung-joon. Waktunya tinggal 11 menit lagi. Kyung-joon duduk merenung memandangi cincin di atas meja. Selama ini ia mengira Yoon-jae tidak setia pada Da-ran. Tapi cincin itu membuat Kyung-joon ragu.

bl-01016 bl-01023

Da-ran menelepon Kyung-joon. Dengan suara terengah-engah ia memberitahu Kyung-joon kalau ia akan segera sampai dan akan terlambat 1-2 menit.

“Sudahlah, tak usah ke sini,” kata Kyung-joon.

“Aku sudah hampir sampai,” kata Da-ran. Ia meminta Kyung-joon menghilangkan tata krama anjingnya (bersikap semaunya) untuk menikmati ayam yang lezat.

“Belilah ayam dalam perjalanan pulang jika kau memang menginginkannya,” kaya Kyung-joon sedikit ketus.

Da-ran berkata bukankah mereka sudah berjanji untuk makan bersama.

“Gil Teacher, apa kau sangat goyah? Saat kau ke sini, apa hatimu berdebar-debar? Karena aku sudah berjanji untuk tidak membuatmu goyah, aku akan menyingkirkan ayam itu.”

bl-01040 bl-01042

Kyung-joon menutup teleponnya. Da-ran tertegun. Ia bertanya apakah ia memang seperti yang dikatakan Kyung-joon.

bl-01050 bl-01053

Choong-sik menemui Ma-ri dan berkata ia salah menghitung. Sebenarnya hutangnya masih tersisa 30 pizza. Ma-ri percaya saja ucapan Choong-sik dan karena Choong-sik jujur, ia akan mengurangi satu pizza.

“Jangan mengurangi dengan mudah. Satu demi satu perlahan-lahan,” kata Choong-sik.

“Kalau begitu, jangan menentang kembalinya Ibu Guru Gil Da-ran dengan Seo Yoon-jae ahjusshi,” kata Ma-ri. Choong-sik langsung menurut.

bl-01059 bl-01063

Kyung-joon menemui Se-young dan menyuruhnya mencoba cincin yang ia temukan semalam.

“Apakah ini untukku?” tanya Se-young sambil mencoba cincin itu.

Kekecilan. Cincin itu bukan untuk Se-young.

bl-01067 bl-01071

Se-young kecewa. Kyung-joon meminta Se-young mengembalikan cincinnya. Se-young bertanya mengapa Kyung-joon menyuruhnya mencobanya.

“Kurasa aku dulu membelinya. Aku ingin tahu apakah cincin itu untukmu. Karena bukan, kembalikan cincin itu padaku.”

“Sepertinya kau membelinya untuk Da-ran. Kau bilang kau tidak ingat apapun, tapi mengapa kau terus bersama Da-ran? Mengapa kau hanya mengingatnya?” tanya Se-young.

Kyung-joon meminta Se-young mengembalikan cincinnya. Akhirnya Se-young mengembalikan cincin itu. Ia bertanya apakah Kyung-joon akan memberikannya pada Da-ran. Da-ran pasti akan tersentuh dan menyesal telah putus dengan ‘Yoon-jae’.

“Seberapa jauh hubunganmu dengan pria yang membeli cincin untuk menikah dengan wanita lain? Karena aku tidak bisa mengingatnya,” kata Kyung-joon.

Se-young berkata ia yakin ‘Yoon-jae’ ragu untuk menikahi Da-ran. Tapi ia tidak yakin apakah ‘Yoon-jae’ ragu karena menyukai Se-young atau karena tak menyukai Da-ran lagi.

“Kumohon kembalilah seperti dulu dan katakan padaku yang sebenarnya,” kata Se-young.

Kyung-joon terdiam. Jadi selama ini ia mungkin salah paham pada Yoon-jae karena Se-young rupanya belum menjalin hubungan dengan Yoon-jae. Se-young hanya melihat kesempatan untuk mendekati Yoon-jae karena Yoon-jae terlihat ragu untuk menikahi Da-ran.

bl-01085 bl-01090

Ibu Yoon-jae mendatangi restoran orangtua Da-ran. Orangtua Da-ran terkejut melihat siapa yang datang.

bl-01097 bl-01098

Kyung-joon terus melihat cincin itu. Ma-ri bertanya mengapa Kyung-joon tak memberikan cincin itu pada Da-ran. Da-ran pasti sangat senang. Selama ini Da-ran tidak tahu kalau Yoon-jae membeli cincin ini untuknya, Da-ran pasti bahagia dan ingin menikah saat itu juga. Kyung-joon diam, sepertinya ia sudah mengambil sebuah keputusan.

bl-01106 bl-01109

Da-ran pulang ke rumah, disambut dengan sikap dingin kedua orangtuanya. Ibu bertanya apakah Da-ran kembali menemui ‘Yoon-jae’. Ayah diberitahu ibu Yoon-jae kalau Da-ran telah pergi menemuinya dan memperkenalkan diri sebagai kekasih Yoon-jae. Dan ibu Yoon-jae datang hari ini menemui orangtua Da-ran, untuk menanyakan apa yang akan dilakukan orangtua Da-ran. Da-ran menunduk dengan perasaan bersalah.

bl-01115 bl-01120

Kyung-joon mengetahui hal itu dari ibu Yoon-jae yang mengaku telah menemui orangtua Da-ran dan memberitahu mereka. Ibu Yoon-jae berkata orangtua Da-ran sangat terkejut, bahkan tidak tahu ‘Yoon-jae’ telah kembali. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Kyung-joon benar-benar kembali bersama Da-ran?

Ibu Yoon-jae tahu Kyung-joon sengaja kembali pada Da-ran untuk menghentikannya ikut campur. Ia minta Kyung-joon berhenti berpura-pura karena keluarga Da-ran pasti sedang kacau saat ini.

bl-01122 bl-01126

Da-ran akhirnya membenarkan kalau ia kembali menemui ‘Yoon-jae’. Ia meminta waktu untuk bersama ‘Yoon-jae’ selama beberapa waktu.

Tapi orangtua Da-ran tidak setuju. Jika Da-ran dan Yoon-jae hanya akan bersama selama beberapa waktu atau hanya berpacaran, sebaiknya hentikan sekarang juga. Apalagi Da-ran telah beberapa kali keluar masuk rumah ‘Yoon-jae’ dan bahkan meninggalkan semua barangnya di rumah ‘Yoon-jae’. Tentu saja hal itu tidak baik di mata orang lain.

“Jika kau ingin terus menemuinya, menikahlah dengannya. Jika kau tidak akan menikah dengannya, Ayah tidak ingin melihat wajahnya lagi. Dan Ayah juga tidak mau melihatmu lagi.” Ayah Da-ran pergi dengan kesal.

bl-01137 bl-01139

Da-ran menemui Kyung-joon untuk membicarakan hal itu. Kyung-joon berkata mereka saebaiknya menikah.

“Apa kau gila? Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu?”

“Kalau begitu coba putuskan sekalai lagi. Apa kau akan terus menemuiku atau tidak?” tanya Kyung-joon. Ia akan menghitung 1 sampai 3 untuk memberi kesempatan pada Da-ran untuk memutuskan.

bl-01142 bl-01144

“Satu.. Apa kau akan terus menemuiku?”

Da-ran menatap Kyung-joon.

“Dua… Ini yang terakhir,” Kyung-joon memperingatkan.

“Tiga.”

Da-ran menunduk.

Kyung-joon meraih tangan Da-ran dan menyematkan cincin di jarinya. Pas.

bl-01148 bl-01150

“Ini milikmu. Seo Yoon-jae membelinya beberapa waktu lalu.”

Da-ran terkejut.

Kyung-joon mengangguk. Sekarang Da-ran boleh goyah. Selama Da-ran mengenakan cincin itu, ia tidak akan meninggalkan Da-ran.

bl-01155 bl-01164

“Aku, Kang Kyung-joon, tidak akan mencintaimu.”

Mereka bertatapan.

bl-01178bl-01177 

Komentar:

Jika dalam komentarku di episode sebelumnya aku menanyakan apakah Da-ran bisa membedakan untuk siapa perasaannya ditujukan, kali ini aku bertanya apakah Kyung-joon bisa mengenali tanda hati yang terpancar di mata Da-ran sebenarnya tertuju pada siapa? Yoon-jae atau dirinya?

Setelah Kyung-joon tahu Yoon-jae sebenarnya tidak mengkhianati Da-ran dan mendengar dari Ae-kyung kalau Da-ran sebenarnya belum melupakan Yoon-jae, Kyung-joon mengambil langkah mundur. Ia membiarkan Da-ran mengambil keputusan. Jiika Da-ran ingin kembali pada Yoon-jae maka ia bersedia terus berada di sisi Da-ran sebagai Yoon-jae. Untuk menjaga hubungan Da-ran dan Yoon-jae sampai Yoon-jae kembali. Dan ia tidak akan mencintai Da-ran.

Mengapa? Kyung-joon tahu dirinya akan terluka jika ia mencintai Da-ran. Ia selalu mengira kalau Da-ran hanya melihat Yoon-jae dan bukan dirinya, walau sebenarnya mungkin tidak seperti itu tanpa mereka sadari. Meski Da-ran berada di sisi tubuh ‘Yoon-jae’, tapi kata-kata dan perasaan yang diterima Da-ran adalah dari Kyung-joon.

bl-00412 bl-00785

Aku kasihan pada Kyung-joon. Sejak awal ia seakan tak diterima siapapun dan tak diingini siapapun, kecuali Ma-ri. Pada episode ini aku sungguh menginginkan Kyung-joon bersama Ma-ri saja. Seseorang yang sungguh mengingini dan setia mendampingi Kyung-joon. Tapi sayangnya perasaan tidak semudah itu.

Ada satu hal yang menarik dari perkataan Kyung-joon pada episode ini. Ia merasa Yoon-jae meminjamkan tubuhnya pada Kyung-joon. Hmmm…benarkah seperti itu?