Senin, 09 April 2012

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 4 (Bagian 1)

20120330203727_1_rstarkja

Jae-ha memberitahu Shi-kyeong kalau Kang-seok tergila-gila pada SNSD. Bahkan diam-diam Kang-seok menulis jadwal tayang SNSD dan menyembunyikannya di bawah keyboard komputer.

Tapi reaksi Shi-kyeong tidak seperti yang Jae-ha harapkan. Ia meminta Jae-ha tidak membicarakan hal ini lagi.

“Hei, bagaimana bisa kau selalu memasang wajah seperti Hakim Bao (hakim terkenal di Cina yang sangat adil dan berwajah tembok eh tegas) hingga kau bahkan tak bisa bergurau?”

Shi-kyeong berkata saat ini Kang-seok pasti sedang bingung jadi sebaiknya Jae-ha pura-pura tidak tahu apa-apa. Ia lalu mengembalikan jadwal itu ke tempatnya semula dan pergi ke luar.

MP-00003 MP-00014

“Ah, stress,” gumam Jae-ha memegangi kepalanya. Ia sangat kesal pada Shi-kyeong yang begitu mudah membuatnya marah. Tiba-tiba Dong-ha muncul di hadapannya dan berkata sebentar lagi Kang-seok berulang tahun. Ia ingin membicarakan hadiah.

“Hadiah apa? Minggir!” ujar Jae-ha. Tapi ia berbalik dan bertanya hadiah apa yang disiapkan Shi-kyeong.

MP-00015 MP-00021

Kang-seok melihat tiga hadiah di atas kasurnya. Ia bingung untuk apa semua ini.

Young-bae menjelaskan itu adalah kebiasaan orang Selatan untuk memberi hadiah saat ada yang berulangtahun. Kang-seok mulai membuka hadiah-hadiahnya.

Dong-ha memberi hadiah jam tangan tahan air. Kang-seok sangat senang. Jae-ha memberi sebotol vitamin. Kang-seok langsung menyuruh Young-bae membuang vitamin itu.

“Kita tidak tahu apakah itu beracun.” LOL^^

MP-00024 MP-00029

Tersisa hadiah dari Shi-kyeong. Isinya sebuah netbook berwarna pink. Kang-seok dan Young-bae terkejut.

“Apakah Komrad Eun Shi-kyeong akan mati kelaparan setelah memberikan ini?” tanya Kang-seok.

“Dia memberinya pasti karena dia mampu membelinya,” sahut Young-bae. Ia malah terlihat lebih senang dari Kang-seok. Katanya netbook itu menggunakan sistem Windows sementara mereka masih menggunakan Linux.

Young-bae membukanya dan ada sebuah surat. Young-bae meminta Kang-seok meng-klik surat itu. Kang-seok menurut.

MP-00032 MP-00033

Maka muncullah SNSD dalam lagu “The Boys” di layar netbook. Di bagian bawah video klip itu, tertulis pesan berjalan: “Teman saling mengetahui apa yang kaupikirkan tanpa perlu mengatakannya, bukan? Ini adalah hadiah yang kauharapkan. Aku tahu semuanya. (Young-bae tak enak hati dan mengulurkan tangan untuk mematikan video itu tapi Kang-seok menghentikannya.) Aku tahu kau mengeluarkan air liur saat diam-diam menonton mereka di TV. Tidak perlu malu. Adalah hal normal mengidolakan kebudayaan negara yang lebih maju. Tidak lama lagi, yang lainpun akan tertarik dengan kebudayaan Korea Selatan. Aku harap kau terlahir kembali pada hari ulang tahunmu dan membawa orang-orang itu pada kebudayaan yang lebih maju. Selamat datang di dunia baru. Selamat, dari Shi-kyeong.”

Tentu saja pesan itu dari Jae-ha, bukan dari Shi-kyeong. Kang-seok mengepalkan tangannya dengan marah. Kang-seok menutup netbook itu. Wajahnya seakan siap meledak.

MP-00044 MP-00045

Young-bae keluar dan berpapasan dengan Shi-kyeong. Shi-kyeong bertanya apakah Kang-seok ada di kamarnya. Young-bae berkata, sebagai manusia Shi-kyeong seharusnya tidak seperti itu. Shi-kyeong bingung.

Ia masuk ke kamar Kang-seok. Oh NO!! Tapi Kang-seok hanya menyuruh Shi-kyeong keluar tanpa membalikkan badannya. Hmm…ia tahu siapa pelaku sebenarnya. Kang-seok membanting netbook itu hingga hancur berantakan. Aduuuh sayang bangeet…pink lagi >,<

MP-00048 MP-00052

Jae-ha terkejut saat mendengar laporan Dong-ha bahwa tidak terjadi apapun hanya saja netbooknya hancur berantakan. Jae-ha sebenarnya mengharapkan Kang-seok dan Shi-kyeong bertempur. Dong-ha berkata ini kan era perdamaian. Jae-ha berkata tetap saja para pria seharusnya berkelahi agar dapat mengakrabkan diri.

MP-00054 MP-00055

Tak puas karena siasatnya tak berhasil, Jae-ha memanggil Kang-seok saat kelas latihan belum dimulai. Kang-seok menghampirinya. Dong-ha dan Young-bae terlihat tegang.

Jae-ha bersikap seakan ia seorang sahabat. Ia berkata pada Kang-seok bahwa ia dengar Shi-kyeong mengatakan beberapa hal aneh.

“Kudengar kau menyukai SNSD?”

Wajah Kang-seok langsung berubah.

MP-00060 MP-00061

“Ia bilang kau menonton penampilan mereka di TV tiap malam (Kang-seok memang sekamar dengan Shi-kyeong) dan ia pikir ia akan mati karena tertawa. Apakah itu benar? Aigoo, Eun Shi-kyeong…berlagak di mana-mana. Ia bukan orang seperti itu. Tapi kau tahu ia kelihatannya tidak begitu menyukaimu. Mungkin ia sudah mengatakan hal ini pada para komandan. Jika mereka tahu, mungkin mereka akan mengusirmu keluar.”

Tak tahan lagi, Kang-seok mencengkeram kerah Jae-ha dan menekannya ke dinding. Ia menahan Jae-ha hingga Jae-ha tak bisa bergerak.

“Apa kau pikir aku bodoh?” tanya Kang-seok.

“Aku hanya mengkhawatirkanmu,” ujar Jae-ha ketakutan.

MP-00078 MP-00082

Kang-seok berkata, dari nada bicara Jae-ha ia sudah tahu yang sebenarnya, dan lagi hanya Jae-ha satu-satunya orang yang sanggup melakukan hal kotor seperti ini. Jae-ha masih berusaha menyangkal bukan ia yang melakukannya. Ia tidak bersalah.

“Hanya ada dua orang yang tahu rahasiaku. Kau, yang tak sengaja melihatku menonton TV dan Komrad Kim Hang-ah. Menurutmu siapa orangnya? Komrad Kim Hang-ah? Kau orangnya.”

Kamera keamanan menangkap kejadian itu. Petugas langsung mengangkat telepon.

Hang-ah masuk ke kelas dan terkejut melihat apa yang terjadi. Kang-seok tak mempedulikannya.

“Apakah semuanya adalah gurauan bagimu? Aku terpesona oleh para gadis itu dan merasa terganggu, apakah hal itu lucu menurutmu? Tapi..setiap orang memiliki nilai mereka masing-masing dan tidak bisa dinilai orang lain seenaknya.”

Mendengar perkataan Kang-seok, Hang-ah menyadari apa yang telah terjadi. Ia memandang Jae-ha dengan tatapan “ini akibat perbuatanmu sendiri”.

MP-00097 MP-00100

Kang-seok berkata Korea Utara sangat berarti baginya. Ia tanya apakah Jae-ha tahu hal itu? Ia sudah merendahkan diri dan bertahan menghadapi negara selatan yang korup dan kapitalis selama 30 tahun. Seberapa banyak Jae-ha mengerti itu?!! Dengan marah Kang-seok mengetatkan pegangannya di leher Jae-ha. Ckckck…kalau sampai sekarang Jae-ha belum kapok juga, ngga tau deh >,<

Shi-kyeong menghambur ke ruang pengawasan CCTV dan melihat situasi di kelas itu dari layar monitor.

“Hari ini aku harus membunuhmu, “ ujar Kang-seok. Ia mengangkat Jae-ha hingga terangkat dari lantai. Jae-ha kesulitan bernafas. Hang-ah diam saja menyaksikan semuanya. Kurasa ia tahu Kang-seok tidak mungkin membunuh Jae-ha dan ia juga tahu Jae-ha harus diberi pelajaran. Shi-kyeong pun tak bertindak karena ia ingin melihat situasinya terlebih dulu.

 MP-00111 MP-00115

Namun keadaan bertambah rumit karena Komandan Selatan masuk dan melihat Kang-seok sedang mengancam nyawa Jae-ha. Ia mengambil senjatanya dan mengarahkannya pada Kang-seok.

Seorang perwira Utara datang dan mengacungkan senjatanya pada Komandan Selatan. Perwira Selatan mengacungkan senjatanya pada Hang-ah. Dan Komandan Utara langsung mengacungkan senjatanya pada perwira itu. Semua saling mengacungkan senjata kecuali Dong-ha, Young-bae, dan Hang-ah yang bingung harus melakukan apa.

Suasana menjadi tegang. Shi-kyeong melihat situasi buruk itu dari layar monitor. Seekor burung terbang masuk dari jendela dan hinggap di kursi. Semua mengarahkan senjatanya pada burung itu. Itu berarti semua sangat konsentrasi dan bersikap waspada. Satu gerakan sedikit saja bisa berakibat fatal. Semua menyadari hal itu.

MP-00132 MP-00151

Shi-kyeong mengangkat teleponnya. Keheningan mencekam di ruang kelas itu terpecah oleh alunan suara SNSD. Suara darimanakah itu? Ternyata suara ringtone dari ponsel Jae-ha. Semua diam tak bergerak.

“Bolehkan aku menjawab teleponnya?” tanya Jae-ha pada Kang-seok. Kang-seok melotot.

“Sebenarnya aku juga penggemar SNSD,” kata Jae-ha. Wrong words, Kang-seok mengetatkan cengkramannya di leher Jae-ha.

“Tapi bukan Tiffany! Bukan penggemar Tiffany,” kata Jae-ha cepat. Entah kenapa Kang-seok mengendurkan tangannya. Jae-ha menjawab teleponnya. Dari Shi-kyeong.

MP-00142  MP-00168

Shi-kyeong berkata sebentar lagi alarm akan dibunyikan dan alat penyembur air di langit-langit akan memancarkan air. Ia meminta Jae-ha merunduk begitu saatnya tiba.

“Kau ingin aku meminta maaf?” tanya Jae-ha. Shi-kyeong berkata walau situasinya serius tapi tidak mudah untuk memulai tembakan.

“Apa kau gila?!!!” tiba-tiba Jae-ha membentak. “Mengapa aku harus meminta maaf? Apa-apaan ini? Aku bertanya apa ia menyukai beberapa penyanyi dan dia tiba-tiba mencekikku. Dan para perwira yang memegang senjata berkata SNSD yang terbaik. Karena SNSD, ada huru-hara antara Utara dan Selatan. Apa yang bisa kukatakan dalam situasi seperti ini?”

Shi-kyeong kebingungan karena jawaban Jae-ha jaka sembung makan kedondong alias ngga nyambung. Tapi Hang-ah cepat menangkap maksud Jae-ha. Ia tersenyum.

MP-00179 MP-00181

Jae-ha terus berceloteh di telepon. Ia berkata orang yang menyebabkan masalah adalah Hang-ah bukan dirinya.

“Kau suka Jang Dong-gun, bukan?” tanyanya pada Hang-ah.

“Aku suka Brad Pitt,” jawab Hang-ah pura-pura polos.

“Dia bilang Brad Pitt, jelas targetnya tinggi. Karena itu aku tidak bisa meminta maaf. Mengapa aku harus disalahkan dengan tidak adil? Tidak mau! Tapi, karena telah mengabaikan perbedaan setiap orang…aku minta maaf.”

Jae-ha menatap Kang-seok dengan wajah menyesal, “Aku tidak berpikir sebelum bertindak.”

MP-00195 MP-00200

Pelan-pelan Kang-seok menurunkan tangannya. Semua menurunkan senjatanya dan menghela nafas lega.

Jae-ha ini cukup pintar. Ia tetap mengatakan kalau menjadi penggemar bukanlah kesalahan. Itulah sebabnya ia bilang ia tidak mau meminta maaf hanya karena SNSD. Tapi ia mengerti mengapa Kang-seok marah. Jae-ha telah mengabaikan perbedaan dirinya dengan Kang-seok, dalam hal ini perbedaan antara Utara dan Selatan, dan akhirnya hampir menyebabkan tragedi. Di bagian komen nanti aku akan menyelipkan sedikit mengenai Korea Utara^^

Jae-kang menerima pemberitahuan dari PBB bahwa mereka sedang mempertimbangkan ulang keikutsertaan Korea Utara dan Selatan dalam WOC demi keselamatan ke-16 negara yang berpartisipasi. Hal ini jelas merupakan pukulan bagi Jae-kang yang begitu mengharapkan WOC ini berhasil.

Ibunya masuk dan memperlihatkan foto seorang gadis yang ia anggap cocok untuk menjadi istri Jae-ha. Sayangnya, ia tak melihat wajah Jae-kang yang kusut.

“Mengapa Ibu tak mengirimnya ke sana? Sekolah Kerajaan….Ibu seharusnya mengirim Jae-ha ke sana,” kata Jae-kang. Ia melepaskan rasa frustasinya pada Ibunya. “Ibu seharusnya mendidiknya karena Ibu tahu kepribadiannya buruk. Dia adalah anggota keluarga kerajaan! Walau ia telah dewasa, Ibu seharusnya…”

Jae-kang menatap ibunya yang tampak shock menerima kemarahannya. Jae-kang merasa tak enak. Ia berdiri dan membungkuk meminta maaf pada ibunya. Lalu ia pergi meninggalkan ibunya.

MP-00212 MP-00215

Sekretaris Eun melaporkan, latihan selanjutnya bagi tim WOC adalah berlari 60 km dalam waktu 8 jam dengan membawa persenjataan lengkap. Jae-kang berkomentar walau latihan itu terdengar sulit tapi sebenarnya latihan yang cukup biasa. Ia mempersilakan Sekretaris Eun pergi, ia harus menulis Ilseongrok (Ilseongrok: jurnal pribadi Raja yang dimiliki setiap Raja sejak jaman Joseon).

Setelah Sekretaris Eun pergi, Jae-kang berbicara pada ayahnya. “Ayah, ini Jae-kang. Apa yang harus kulakukan?” Kasihan Jae-kang. Impiannya terancam hancur berantakan.

 MP-00230 MP-00231

Anggota tim berusaha meningkatkan kemampuan fisik mereka setelah mengetahui mereka harus berlari sejauh 60 km dalam waktu 8 jam. Young-bae dan Dong-ha terus berdebat mengenai latihan mana yang lebih keras dan siapa yang lebih tangguh, Utara atau Selatan? Jelas latihan di Utara lebih berat tapi Dong-ha pun tak mau kalah.

Kang-seok menegur mereka, tak peduli Utara atau Selatan mereka akan segera menjalani pelatihan itu jadi sebaiknya mereka tidak mengobrol. Dong-ha berkata Kang-seok tidak berhak menegurnya. Ia menganggap karena kesalahan Kang-seoklah maka mereka harus bekerja keras. Young-bae membela Kang-seok, semua gara-gara Jae-ha yang memulai duluan.

Hang-ah juga tak tahan lagi mendengar perdebatan mereka. Ia menegur Young-bae dan Dong-ha, adalah hal normal jika mereka memiliki banyak perbedaan.

“Ia bahkan menukar hadiahnya!” ujar Young-bae. Hang-ah terkejut. Young-bae menjelaskan, Jae-ha sengaja melakukannya agar Kang-seok dan Eun-kyeong berkelahi. Dong-ha memberi isyarat pada Young-bae agar tutup mulut tapi Hang-ah terlanjur mendengar semuanya.

  MP-00467MP-00470

Serta merta ia mendatangi Jae-ha yang sedang berenang dan langsung menanyakannya.

“Bukankah aku sudah minta maaf?” kata Jae-ha cuek lalu naik ke pinggir ke kolam renang. Hang-ah menendangnya hingga Jae-ha kembali tercebur ke air. Jae-ha mengomel mengapa Hang-ah mengungkit masalah yang sudah selesai.

“Sebagai wakil negaramu dan terlebih lagi seorang Pangeran, hanya karena kau kesal kau membuat rencana agar sesama anggota berkelahi? Kau mempermalukan negaramu dan menyebabkan anggota tim dihukum dan kau enak-enakkan bermain air?” sembur Hang-ah.

Jae-ha protes, berenang juga salah satu bentuk latihan fisik. Jika hanya melakukan latihan fisik seperti yang dilakukan Hang-ah dan yang lainnya maka tubuh malah akan menjadi berat dan tak bisa berlari cepat. Hang-ah menggeleng.

“Benar-benar seperti nyamuk yang masih berdenging setelah menggigit orang. Seperti pencuri yang setelah mencuri menyalahkan pemilik rumah karena tidak mengunci rumahnya dengan baik.”

“Apa artinya itu? Apa kau memarahiku?” taya Jae-ha. Kalau di sini sih peribahasanya: lempar batu colek orang lain biar orang lain yang disalahkan^^

Hang-ah berkata ia akan membiarkan Jae-ha merenungkan kesalahannya sampai pagi di situ. Ia mengacungkan gembok dan tersenyum. Lalu ia berjalan ke luar meninggalkan Jae-ha sendirian.

MP-00241 MP-00245

Jae-ha tentu saja terkejut. Ia akan ditinggalkan di tempat itu sendirian! Tapi Hang-ah tak mempedulikan protes Jae-ha. Ia merantai dan menggembok pintu yang menuju ke area kolam renang.

MP-00246 MP-00248

Pada saat itu beberapa mobil tentara memasuki tempat latihan. Beberapa orang tentara turun dari mobil itu dan berlari memasuki tempat berlatih. Mereka bersenjata.

Jae-ha yang terkurung di area kolam renang tiba-tiba mendengar suara alarm dibunyikan. Shi-kyeong juga mendengarnya. Ia mengangkat teleponnya dan menerima kabar buruk. Keadaan darurat, pihak Utara terprovokasi untuk menyerang! Shi-kyeong terkejut. Ia diperintahkan untuk segera mengamankan Jae-ha. Shi-kyeong segera berlari keluar.

Jae-ha melongok ke luar dan melihat beberapa tentara bersenjata menuju ke arahnya. Untunglah ia tak meminta pertolongan pada para tentara dan malah berlari masuk ke dalam.

Para tentara itu menendang-nendang pintu masuk ke kolam renang namun tidak berhasil membukanya. Jae-ha menyembunyikan diri di dalam kolam. Para tentara itu menembaki pintu lalu memasuki area kolam renang.

MP-00254 MP-00261

Sayangnya, Jae-ha tertangkap. Ia terpaksa keluar dari kolam dan mengangkat kedua tangannya. Para tentara itu menodongkan senjata ke arahnya. Shi-kyeong dan Dong-ha juga tertangkap.

MP-00260 MP-00271

Sementara itu Hang-ah diberitahu komandannya kalau telah terjadi bentrokan antara Utara dan Selatan dan situasinya cukup serius. Hang-ah bertanya siapa yang melepaskan tembakan pertama, Utara atau Selatan?

Komandan tak menjawabnya. Ia menyerahkan sebuah koper berisi 3 senjata api pada Hang-ah.

“Kau bertanggung jawab atas orang-orang dari Selatan, mengerti? Ini adalah perang.”

Hang-ah tertegun.

MP-00277 MP-00278

Jae-ha, Shi-kyeong, dan Dong-ha dikumpulkan dalam satu ruangan. Jae-ha bertanya sebenarnya apa yang terjadi. Shi-kyeong menyalakan TV. Televisi menyangka berita bahwa pihak Korea Utara mengumumkan perang pada Selatan. Tak ada perdamaian lagi.

Pintu dibuka, mereka menoleh. Melihat ketiga rekan mereka dari Utara memasuki ruangan. Jae-ha melihat Hang-ah membawa senjata di pinggangnya. Hang-ah menyuruh pengawal pintu meninggalkan ruangan. Sekarang hanya ada mereka berenam di sana.

Komandan Utara mengawasi keenamnya dari layar monitor. Tak lama kemudian, Komandan Selatan memasuki ruang pengawasan. Hmmm…ada apa ini? Apakah ini semacam tes?

MP-00294 MP-00297

Young-bae mematikan televisi. Hang-ah menghampiri Shi-kyeong dan bertanya apakah mereka terluka. Shi-kyeong bertanya apakah semua ini benar.

“Keluarlah dengan kami lebih dulu. Kami telah menerima perintah untuk membawa kalian melewati perbatasan. Mobil telah tersedia di luar. Kalian hanya perlu mengikuti kami,” Hang-ah menjelaskan.

Tapi Jae-ha tidak percaya. Ia meminta Hang-ah menyerahkan senjatanya barulah ia percaya. Hang-ah memegang sarung senjatanya. Shi-kyeong, Jae-ha dan Dong-ha terlihat tegang. Bagaimana jika Hang-ah menembak?

MP-00301 MP-00302

Sementara itu Komandan Utara dan Selatan malah duduk bersama menyaksikan mereka dari layar monitor. Komandan Selatan khawatir akan terjadi sesuatu tapi Komandan Utara berkata situasi ini cepat atau lambat akan terjadi dan semua harus siap mental. Mereka hanya bisa berdoa agar tidak ada yang terluka.

Hang-ah tidak mengeluarkan senjatanya. Ia menjelaskan situasinya saat ini sangat buruk dan mereka juga memerlukan senjata itu untuk keadaan darurat.

“Kenapa, apa kalian tidak mempercayai kami?” tanyanya.

MP-00309 MP-00315

“Ya,” jawab Shi-kyeong.

Jae-ha berkata bagaimana bisa mereka percaya perwira Utara akan membantu mereka meloloskan diri di saat perang sedang terjadi.

Young-bae berkata mereka benar-benar sedang berusaha membantu mereka meloloskan diri. Ia sangat kecewa.

“Komrad Ryeom Dang-ha, apa kau tidak ingat? Kita bahkan makan kerang bersama. Kita menyanyi bersama,” Young-bae mendekati Dong-ha.

“Jangan mendekat,” sahut Dong-ha.

Shi-kyeong meminta senjata. Hang-ah berkata ini bukan saatnya bernegosiasi. Shi-kyeong bersikeras meminta senjata. Hang-ah akhirnya mencabut senjatanya, diikuti Kang-seok dan Young-bae. Mereka serentak menodongkan senjata mereka ke arah tim Selatan.

MP-00327 MP-00328

Komandan Selatan, yang melihat timnya berada di bawah ancaman senjata, merasa tak tahan lagi. Tepat saat itu beberapa pria memasuki ruangan pengawasan. Para komandan berbaris untuk menyambut orang yang datang. Jae-kang.

MP-00333 MP-00334

Hang-ah menodongkan senjatanya pada Shi-kyeong dan memerintahkannya ikut dengannya. Dalam kilas balik, Hang-ah ternyata memang diperintahkan untuk menyelamatkan tim dari Selatan. Hang-ah sangat lega. Komandan Utara telah menyiapkan semuanya untuk bisa membawa tim Selatan melewati perbatasan. Mobil, seragam tentara Utara dan ijin lewat.

Hang-ah diberi waktu 20 menit untuk mengeluarkan mereka. Jika terlalu lama, dikhawatirkan akan ada perubahan perintah. Ia diminta menggunakan waktu sebaik mungkin dan tidak menyebabkan keributan karena tim Selatan pasti sangat sensitif saat ini.

Kembali ke saat ini, Hang-ah melihat jamnya. Waktu terus berjalan. Karena tim Selatan tidak mau mempercayainya, terpaksa ia menodongkan senjata. Dong-ha yang pertama kali keluar di bawah todongan senjata Young-bae.

“Kita harus segera pergi,” ujar Hang-ah pada Shi-kyeong. Jae-ha berkata mereka memang harus cepat jika ingin menyerahkannya pada pemimpin Utara. Hang-ah menegaskan situasinya saat ini sangat genting. Jika situasinya bertambah buruk mereka semua bisa mati.

Jae-ha berkata bukankah Hang-ah memang sudah siap mati? Jika Hang-ah hendak menangkapnya, tak akan ada gunanya jika ia mati. Itulah sebabnya Jae-ha pikir Hang-ah tidak menembaknya. Karena Jae-ha (sebagai Pangeran Selatan) bisa digunakan sebagai tawanan perang dan alat negosiasi.

Jae-ha malah menarik kursi dan duduk dengan santai.

“Tangkap aku,” tantangnya.

“Tidakkah kau mengerti juga, tidak ada gunanya membujuk orang seperti dia,” ujar Kang-seok pada Hang-ah.

Hang-ah masih belum mau menyerah. Ia beralih ke hadapan Jae-ha sedangkan Kang-seok menodongkan senjatanya pada Shi-kyeong.

“Aku hanya diberi perintah untuk mengeluarkan kau dari sini,” Hang-ah mengokang senjatanya dan mengacungkannya ke arah Jae-ha., “Tidak masalah dalam keadaan hidup atau mati.”

Jae-ha terpana.

MP-00351 MP-00355

“Hei, apa yang kita makan barusan?” ujarnya tiba-tiba pada Shi-kyeong.

“Cumi goreng, sangat pedas,” jawab Shi-kyeong.

“Ah, pantas saja perutku seakan terbakar,” keluh Jae-ha sambil memegangi perutnya. Ia malah menanyakan obat pada Hang-ah.

“Baiklah, aku akan mengurusnya sendiri,” ujar Jae-ha sambil bangkit berdiri.

“Komrad Lee Jae-ha!!” seru Hang-ah kesal. Bagi Hang-ah waktunya tinggal sedikit agar ia bisa menyelamatkan teman-temannya dari Selatan tapi Jae-ha malah terus bersikap seenaknya. Tapi Jae-ha memang tidak tahu apapun.

MP-00472 MP-00474

Ia mengomel harus segera ke kamar kecil. Hang-ah tak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Jae-ha dan Shi-kyeong masuk kamar kecil.

Dari ruang pengawas, Komandan Utara melaporkan pada Jae-kang bahwa tidak ada kamera pengawas di lorong dan di kamar kecil. Artinya, mereka tak bisa lagi melihat situasi di sana. Jae-kang termenung.

Jae-ha dan Shi-kyeong masuk ke kamar kecil dan menguncinya. Walau terlihat seenaknya dan sombong saat di luar tadi namun di sebenarnya Jae-ha ketakutan. Tangannya terlihat gemetar saat ia mencuci tangan. Ia bertanya pada Shi-kyeong apa yang harus mereka lakukan.

 MP-00367 MP-00370

Karena mereka tidak keluar juga dari kamar kecil, Kang-seok khawatir keduanya melarikan diri lewat jendela tapi Hang-ah berkata seluruh tempat ini telah dikepung. Tak ada jalan melarikan diri. Dua orang perwira muncul untuk memeriksa keadaan tapi Hang-ah menyuruh mereka mundur.

Tiba-tiba terdengar suara kaca dipecahkan dari dalam kamar kecil. Kang-seok mendobrak pintu dan masuk. Shi-kyeong segera merebut senjatanya. Jae-ha juga berusaha merebut senjata tapi Hang-ah bukan tandingannya. Jae-ha terjatuh ke lantai hingga kakinya terluka.

MP-00375 MP-00386

Hang-ah menodongkan senjatanya pada Jae-ha. Shi-kyeong menodongkan senjata pada Kang-seok. Jae-ha pelan-pelan bangkit berdiri.

“Baiklah, sebenarnya berapa nilaiku?” tanya Jae-ha getir.

Hang-ah sekali lagi berkata mereka bukan hendak menangkap Jae-ha dan membawanya ke Pyongyang (ibukota Korut). Tapi Jae-ha tetap tak percaya. Ia tetap beranggapan dirinya akan digunakan sebagai alat negosiasi (agar Raja Korsel tidak berkutik).

“Aku tidak akan hidup seperti itu. Aku adalah Pangeran Korea Selatan. Menyerah dalam perang bahkan tanpa menembakkan senjata? Agar aku bisa dipermalukan sebagai manusia? Menggunakan nyawaku untuk ditukar dengan wilayah kami? Walau aku berandal pembuat masalah, bagaimana bisa aku melakukan itu? Bagaimana kakakku melihatku? Bagaimana rakyatku memandangku? Jadi aku tidak akan meninggalkan tempat ini. Selangkahpun. Hidup atau mati, semuanya di tanganmu.”

Hmmm.. jika ini adalah perang sungguhan dan Jae-kang bisa mendengar perkataan ini, pastilah ia sangat bangga pada adiknya. Hang-ah bahkan sempat tersentuh, tidak menyangka Jae-ha akan seberani ini. Tapi sayangnya ini adalah ujian. Ujian kepercayaan.

MP-00393 MP-00394

Mendengar perkataan pangerannya yang gagah berani, Shi-kyeong menodongkan senjatanya ke pelipis Kang-seok. Hang-ah dalam posisi terjepit. Jae-ha tak mau ikut dengannya dan rekannya dalam bahaya. Apa yang harus ia lakukan?

Pelan-pelan Hang-ah membalik senjatanya dan menyerahkannya pada Jae-ha. Jae-ha terkejut.

“Apakah kau percaya sekarang?”

“Benarkah? Kau benar-benar hendak mengirim kami ke luar perbatasan?” tanya Jae-ha.

Hang-ah meminta Jae-ha tidak menodongkan senjata pada para tentara di luar karena keadaan sangat sensitif sekarang ini, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

MP-00395 MP-00397

Sementara itu, ruang pengawasan mendapat laporan bahwa Kang-seok dan Hang-ah memasuki kamar kecil dengan senjata. Komandan Selatan merasa situasi sudah tidak terkendali. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di dalam kamar kecil itu dan lagi ada dua orang yang membawa senjata. Ia menyarankan agar Raja menghentikan simulasi ini. Jae-kang menghela nafas panjang dan menyetujui saran tersebut.

Hang-ah memberi petunjuk pada Jae-ha bagaimana cara mereka bisa keluar dari perbatasan. Mereka hanya perlu duduk di mobil, sisanya tak perlu dikhawatirkan.

“Mengapa kau tidak mengatakannya lebih awal? Mengapa kau harus menodongkan senjata?” omel Jae-ha.

“Kau tidak mengerti juga apa aku yang kukatakan hingga aku berpikir untuk memecahkan gendang telingamu.”

“Jika kau melepaskan tembakan, kalian semua akan habis.”

“Sebenarnya aku berniat menangkapmu dan menjualmu ke pasar, tapi siapa yang mau membeli orang lemah sepertimu.” Wah, pasti laku tuh^^

Jae-ha protes ia selama ini hanya menahan diri. Jika ia menunjukan kekuatannya, bajunya akan robek karena tak sanggup menahan kekekaran ototnya.

“Kelihatannya hanya perutmu yang akan melesak ke luar” sahut Hang-ah. Jae-ha berkata ia seharusnya membawa Hang-ah ke balkon istananya, barulah Hang-ah akan mengetahui kekuatannya.

MP-00487 MP-00489

“Kalau Jang Dong-gun menemaniku, baru aku mau ikut,” ujar Hang-ah. Dee juga mau ikut! Ya kan Dee?? Hehe^^

“Dia sudah menikah dan punya anak.”

“Bagaimana dengan Brad Pitt? Dia punya berapa anak?”

“Tak peduli punya anak atau tidak, memangnya dia akan melirikmu? Angeline Jolie akan menendangmu jauh-jauh. Bahkan Jennifer Aniston bukan tandingannya sekarang.”

Jae-ha membuka pintu keluar. Mereka diserbu sorotan lampu mobil. Senjata-senjata dikokang. Mereka telah dikepung perwira Utara.

MP-00491 MP-00412

Jae-ha menoleh dan menatap Hang-ah dengan kecewa. Ia merasa dikhianati. “Bahkan sampai akhir pun…. kau...”

“Komrad Lee Jae-ha…” Hang-ah berusaha menjelaskan.

MP-00414 MP-00415

Dorr!!

Jae-ha menembak Hang-ah tepat di jantungnya. Hang-ah tersentak, menatap Jae-ha tak percaya. Air mata mengalir di pipinya.

MP-00416 MP-00420

Jae-ha berbalik dan mengacungkan senjatanya ke pelipisnya sendiri. Para perwira itu mengangkat senjata mereka dan menodongkannya pada Jae-ha.

“Kau tidak boleh, Pangeran!!” seru Shi-kyeong sambil berlari menghambur ke depan Jae-ha. Menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng. Hang-ah menangis.

MP-00426MP-00427    

[Bersambung ke Bagian 2]

 

Sekilas mengenai Korea Utara

Pada jaman Joseon, Kerajaan Korea menempati wilayah semenanjung itu seluruhnya. Namun pada tahun 1905  Korea dicaplok oleh Jepang dan Kerajaan Korea pun berakhir. Setelah Perang Dunia 2 berakhir dan Jepang dikalahkan, Korea terbagi menjadi dua wilayah. Bagian Utara diduduki Uni Soviet, bagian Selatan dikuasai Amerika Serikat. Inilah yang menyebabkan kedua Korea bertolak belakang dalam ideologi mereka.

Kedua wilayah ini akhirnya merdeka dan mendirikan pemerintahan yang terpisah namun berusaha untuk menduduki wilayah lainnya. Perang pun meletus pada tahun 1950, disebut Perang Korea. Pada tahun 1953, kedua Korea mengadakan perjanjian untuk meghentikan pertempuran namun sebenarnya mereka masih dalam keadaan perang karena perjanjian damai tidak pernah disepakati dan ditanda-tangani. Itulah sebabnya para pemuda Korea masih harus mengikuti wajib militer untuk membela negaranya.

Walau begitu di antara Korea Selatan dan Utara, ada zona bebas militer (DMZ = demiliterized zone) yang membatasi keduanya. Hingga sekarang, daerah perbatasan Korea Selatan masih dibantu penjagaannya oleh tentara Amerika.

Korea Utara hanya memiliki satu partai yaitu Partai Buruh. Inilah partai yang sering disebut-sebut Hang-ah. Tak ada partai lain, jadi partai bisa juga diartikan sebagai pemerintah.

Pemimpin tertinggi negara disebut Panglima Tertinggi. Mengapa bukan presiden atau perdana menteri? Karena prioritas utama Korea Utara adalah menjadi negara yang tidak bergantung pada negara lain. Terutama dalam bidang pertahanan. Ia termasuk salah satu negara di dunia ini yang memiliki jumlah tentara yang sangat banyak, bahkan melebihi jumlah tentara Korea Selatan. Juga salah satu negara yang memiliki kesatuan operasi khusus terbesar, yang dirancang untuk menyelusup ke negara musuh menjadi mata-mata perang (salah satunya Kim Hang-ah^^). Namun, bukan berarti mereka bisa mandiri dalam hal lainnya. Mereka termasuk negara yang miskin dan rakyatnya banyak yang kelaparan karena sebagian besar pendapatan negara digunakan untuk memperkuat bidang militer.

Korea Utara menganut faham komunis. Walau rakyatnya ada yang menganut agama, kegiatan keagamaan dibatasi dengan sangat ketat.

Media informasi diatur oleh pemerintah dan disensor habis-habisan. Korespondensi diawasi dan penggunaan internet hanya terbatas untuk elit politik. Jaringan ponsel dibatasi untuk komunikasi internal. Jika seseorang menginginkan sambungan telepon, ia harus mengisi data dirinya dan menyebutkan tingkatannya, mengapa ia menginginkan telepon, dan bagaimana ia bisa membayarnya. Namun sekarang semakin banyak yang menggunakannya. Komunikasi internasional hanya bisa dilakukan oleh orang asing dan elit politik

Itulah sebabnya Kang-seok terpukau melihat SNSD. Di Utara, mereka sangat dibatasi. Kehidupan rakyat sangat diatur negara. Hak Asasi Manusia banyak yang diabaikan. Bahkan karya tulis dan karya seni dikendalikan sepenuhnya oleh negara. Musik, lukisan, dan pahatan hampir semua mengidolakan Panglima Tertinggi.

Rakyat Korea Utara mengkultuskan Panglima Tertinggi mereka. Ada yang memang menghormati pemimpin mereka tapi ada juga yang karena perasaan takut. Sepertinya hal ini seudah tertanam dalam benak mereka sejak mereka kecil. Tidak mudah untuk mengubah mereka.

Setelah melihat sekilas mengenai Korea Utara, aku semakin mengerti mengapa hal kecil saja bisa diributkan. Contohnya masalah SNSD. Kang-seok tidak bisa menerima ia tertarik pada SNSD karena prinsipnya hanya Panglima Tertinggi negaranya yang boleh ia idolakan. Mengidolakan SNSD sama artinya dengan mengkhianati negara.

Kalau begitu mengapa Hang-ah bebas saja mengidolakan Brad Pitt atau Jang Dong-gun? Karena untungnya dalam kisah fiksi ini, Hang-ah memiliki ayah yang mendukung perdamaian dengan Selatan. Karena itu ia berpikiran lebih terbuka. Tapi tetap saja perbedaan mendasar kedua negara ini bagai bumi dan langit. Perbedaan antara Hang-ah dan Jae-ha menggambarkan perbedaan kedua negara. Versi idealis Utara vs Selatan digambarkan oleh Kang-seok dan Shi-kyeong.  Versi rakyat Utara vs Selatan digambarkan oleh Young-bae dan Dong-ha. Sebenarnya perbedaan itu tidak masalah dan normal seperti yang dikatakan HAng-ah. Masalahnya adalah apakah ada saling pengertian, saling menerima, dan saling mneghormati? Adakah kepercayaan di antara keduanya? Adakah persahabatan? Adakah cinta?

6 komentar:

  1. wah semakin menarik aja ya
    btw btw, emang disana aman2 aja ya, klo film ngebahas hal "sensitif" ky gto?

    BalasHapus
    Balasan
    1. rating drama ini cukup bagus, jadi sepertinya aman saja. Sebenarnya film/drama yang membahas mengenai hubungan Korut dan Korsel cukup banyak tapi karena penulisannya tidak meyinggung kedua negara maka tidak timbul masalah. Dalam drama ini penjahatnya bukanlah Korut atau Korsel tapi John Mayer.

      Hapus
  2. berhubung media komunikasi Korut disensor habis2an, brarti warga Korut ga bisa nonton drama ini dunk??? ^^
    Pdhl kan tema-nya ngena banget apalagi saat2 ini Korut mau ngluncurin roket yang ditolak abis2an sm Korsel

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...kayanya ngga bisa. Korut sangat anti kebudayaan Barat. Karena kebudayaan Korsel apalagi Hallyu wave sangat dipengaruhi kebudayaan barat maka tayangan seperti ini tidak akan ditayangkan. Menurutku, walau drama ini ditayangkan di Korut, belum tentu bisa mengubah rencana Korut. Para rakyat dari kedua negara sebenarnya menginginkan perdamaian tapi sayangnya ada kepentingan politis yang menyulitkan perdamaian itu tercapai. Walau disebut Republik Rakyat Demokratis Korea tapi sebenarnya Korut sama sekali tidak demokratis.

      Hapus
  3. mbak bagian ke duanya blom ya??

    BalasHapus
  4. ya,, meyedihkan sekali ya,, makanya waktu presidennya korut beberapa waktu yg lalu meinggal.. Rakyatnya menangis sapai keterlaluan kalo kataku,, hehe

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)