Jumat, 03 Februari 2012

Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 9

MP-00037

Hwon membuka matanya dan menarik tangan Wol. Woon cemas tapi tidak bisa mengatakan apapun. Hwon membalik tubuh Wol dan menahannya. Ia bertanya siapa Wol. Wol tertegun.

Hwon memerintahkan agar kamarnya diterangi. Kasim Hyung dan para dayang menghambur masuk. Mereka terkejut. Kasim Hyung terlihat khawatir melihat Hwon memegangi Wol sedekat itu.

MP-00002 MP-00013

Para dayang menyalakan banyak lilin di kamarnya hingga Hwon bisa melihat wajah Wol dengan jelas. Ia terpana saat mengenali Wol. Masih dalam posisi yang sama, Hwon menatap Wol, “Mengapa kau ada di sini?”

MP-00016 MP-00018

Seul tidak bisa tidur dan cemas memikirkan Wol. Ia bertanya pada Janshil apakah ia merasakan sesuatu. Janshil menjawab dengan misterius tentang mengusir kegelapan. Seul bertanya apa artinya itu. Ternyata Jan-shil hanya sedang bercanda. Seul mengomel. Hehe… love these two^^

MP-00023 MP-00026

Hwon bertanya pada Wol siapa yang telah menyuruhnya. Mereka sekarang duduk berhadapan dan Hwon memegangi tangan Wol. Kasim Hyung dan Woon berdiri di dekat pintu.

“Apakah pertemuan kita malam itu di Onyang sudah direncanakan? Perintah apa yang kauterima? Apa kau diperintahkan untuk memikatku? Atau kau diperintahkan untuk mencekik leherku dengan kedua tanganmu ini. Jika bukan, apa kau diperintahkan untuk menusukku saat aku tidur tanpa diketahui oleh seekor tikus atau burung pun? (LOL sorry…tapi kalimat ini aneh banget^^ emang kalo tikus dan burung tahu, mereka bisa cerita ya?). Katakan padaku, siapa yang memberimu perintah?!”

Wol berusaha menjelaskan bahwa dia hanyalah seorang shaman yang dibawa ke kediaman Hwon untuk menangkal roh jahat.

MP-00032MP-00038

Na Dae-gil yang baru datang buru-buru masuk dan tersungkur di depan Hwon. Ia menjelaskan dia yang membawa Wol ke kediaman Hwon karena gadis itu shaman dari Seongsucheong. Dia berkata Wol bukanlah manusia melainkan sebuah jimat.

“Kalau begitu apakah seseorang yang bahkan bukan manusia berani menyentuh tubuh Raja?!”

Na terkejut dan ia langsung ketakutan.

“Katakan padaku! Siapa yang tahu kalau tangan ini tidak dimaksudkan untuk mencekikku!” seru Hwon marah. (kok bagian ini agak aneh ya, kan ada Woon yang duduk menjaga di sudut kamar. Mana bisa Wol menyakiti Hwon selama ada Woon)

“Y-Y-Yang Mulia, “Na Dae-gil ketakutan.

MP-00051 MP-00056

Wol meminta kesempatan untuk menjelaskan. Hwon melepaskan tangan Wol dan untungnya, memberi kesempatan itu.

Wol mengucapkan sebuah puisi yang artinya: seorang raja yang menanggung beban negara di pundaknya perlu meletakkan beban itu dan beristirahat dengan benar.

“Apa yang hamba lakukan adalah berusaha membantu Yang Mulia untuk melepaskan kesedihan mendalam yang terkubur di hati Yang Mulia. Agar Yang Mulia bsia beristirahat dengan tenang.”

“Apa kau baru saja mengatakan kesedihan mendalam yang terkubur di hatiku?”

Hwon sekarang menuduh Wol telah membaca isi hatinya karena ia seorang shaman. Ia bertanya sinis apakah itu sebabnya Wol menyentuhnya (ia tidak melihat ada hubungannya). Ckckckc….ternyata masalah sentuhan bisa membuat masalah besar ya >,<

Wol meminta maaf, ia mendengar nama gadis yang disebutkan Hwon dalam tidurnya. Ia tahu ini adalah kesalahan tapi ia ingin membantu Hwon dengan cara sekecil apapun karena ia merasakan kesedihan mendalam dan rasa sakit yang Hwon rasakan.

MP-00067 MP-00069

Hwon berkata dalam hatinya, “ Bukan, gadis ini bukan Yeon-woo. Jika ia Yeon-woo, jika ia mendengar aku menyebut namanya, ia tidak akan berpura-pura tidak tahu.”

Hwon berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah kesalahan dan ia harus melepasnya. Ia harus melepaskan harapan bahwa Wol adalah Yeon-woo.

“Yang Mulia,” panggil Wol.

Hwon berpikir ia harus melenyapkan Wol dari pikirannya. Ia bangkit berdiri dan membelakangi Wol serta Na Dae-gil. Hwon memejamkan mata dan memerintahkan Wol dikeluarkan dari istana saat itu juga. Kasim Hyung dan Woon terkejut.

“Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak mendengar perintah kerajaan?!” bentak Hwon.

Wol diseret keluar. Ia memanggil-manggil Hwon. Hwon menutup matanya rapat-rapat.

MP-00080 MP-00083

Di luar kediaman Hwon, Na Dae-gil memarahi Wol karena Wol berani menyentuh Hwon. Ia berkata seharusnya Wol diam saja walaupun ketahuan, tidak perlu berkata-kata seperti tadi. Shaman Jang datang bersama Seul dan Janshil. Na Dae-gil memerintahkan Wol dibawa pergi sekarang juga. Shaman Jang berusaha menghentikannya dengan mengatakan kalau Wol adalah shaman dari Seongsucheong dan mereka akan menghukum Wol. Tapi Na Dae-gil memerintahkan Wol dibawa untuk diberi tanda di dahinya dan ia memberi perintah agar peristiwa ini dirahasiakan.

MP-00084 MP-00094

Wol ditempatkan di dalam kamar tertutup dan serangan paniknya mulai kambuh. Dia memohon mereka membuka pintu dan berteriak memanggil-manggil shaman Jang dan Seul.

MP-00103 MP-00112

Hwon duduk di kamar tidurnya. Lilin-lilin masih menyala di sekitar tempat tidurnya. Hwon ingat saat Wol menyentuh dahinya dengan lembut dan saat ia memanggil-manggil Hwon ketika diseret keluar. Hwon memejamkan mata dan memegangi kepalanya.

Wol mengetuk pintu dengan lemah dan terduduk lemas di lantai. Ia ingat Na Dae-gil berkata dia bukanlah manusia dan hanya sebuah jimat. Sementara itu Hwon berkata Wol yang bukan manusia mengapa berani menyentuhnya. Wol menangis.

MP-00119 MP-00126

Yang Myung tak bisa berhenti memikirkan Wol. Ia ingat para pria yang hendak menculik Wol berkata Wol telah ditangkap oleh Na Dae-gil.

Na Dae-gil memeritnahkan para pelayannya agar tidak membiarkan berita mengenai Wol tersebar keluar.

Yang Myung menemui Na Dae-gil. Ia bercanda dengan Na Dae-gil dan memakan buah yang terletak di meja.

Na Dae-gil bertanya apakah Yang Myung tidak tahu bahayanya memakan makanan Raja (bahaya datang ke istana).

“Aku tahu.”

“Kalau begitu mengapa Anda berkeliaran di istana?”

Yang Myung menunjukkan luka di dahinya pada Na Dae-gil. Ia berkata luka itu didapatkan saat ia mencoba membantu seorang shaman yang kabur. Namun beberapa orang berhasil membawanya pergi.

Ia sempat mendengar para pria itu berkata profesor telah shaman itu. Na Dae-gil ketakutan. Yang Myung berkata ia memutar otak mencari tahu profesor mana yang dimaksud dan sampai pada kesimpulan, Na Dae-gil lah orangnya.

MP-00146 MP-00150

Yang Myung menjadi serius dan bertanya di mana shaman itu sekarang. Na pura-pura tidak tahu. Yang Myung tidak percaya. Na berkata Wol berada di pengasingan. Yang Myung menanyakan nama shaman itu tapi Na berkata shaman itu tidak terdaftar. Yang Myung menemui jalan buntu.

MP-00159 MP-00160

Yang Myung berjalan keluar dan berpapasan dengan Ibu Suri Han dan Ibu Suri Yoon. Ibu Suri Han memanggilnya. Yang Myung menghampiri mereka dan memberi salam. Ia bertanya apakah ada yang terjadi pada Hwon hingga kedua ibu Suri mengunjunginya. Nadanya terdengar khawatir.

“Mengapa kau bertanya begitu, apa kau menginginkan sesuatu terjadi pada Baginda?” tanya Ibu Suri dengan sinis.

“Yang Mulia, “ protes Ibu Suri Han.

Ibu Suri Yoon bertanya mengapa Yang Myung ke istana padahal kedua orang tuanya sudah tidak di sini lagi (Malang bagi selir, jika Raja meninggal maka mereka juga keluar dari istana). Ibu Suri Yoon mengingatkan bahwa Yang Myung telah diperintahkan untuk menghindari istana.

Ibu Suri Han masih mencoba membela Yang Myung, Yang Myung ke istana karena ingin menghibur adiknya. Tapi Ibu Suri berkata para pendukung Yang Myung bagai lalat yang terus berada di sekitarnya.

“Hal itu tidak ada sangkut pautnya dengan hamba,” ujar Yang Myung.

“Apakah lalat berkumpul tanpa adanya sesuatu? Mereka berkumpul karena ada seseorang beraroma kuat yang menarik mereka. Tapi kau harus diperingatkan, selama aku hidup hal itu tidak akan terjadi. Apa kau mengerti?” ujar ibu Suri.

Ia mengajak Ibu Suri Han pergi.

MP-00168 MP-00176

Yang Myung memanggilnya. Sambil tersenyum ia berkata Ibu Suri Yoon pasti benar-benar cemas karena Hwon belum mendapatkan pewaris. Ibu Suri Yoon terperangah. Yang Myung berkata Ibu Suri Yoon harus hidup sampai umur 100 tahun untuk melihat hal itu dan sepertinya ia akan hidup lebih lama dari Ibu Suri. Ibu Suri tidak bisa berkata apapun saking kesalnya. Yang Myung tersenyum dan berkata ia akan mendoakan agar Ibu Suri panjang…panjang umur. Lalu ia berbalik meninggalkan mereka dan senyumnya menghilang.

MP-00192MP-00197  

Ibu Suri Han bertanya apa Hwon baik-baik saja. Hwon menenangkannya, ia sehat-sehat saja.

Ibu Suri Yoon yang sejak tadi menahan kemarahannya langsung memperingatkan Hwon soal Yang Myung. Ibu Suri Han tidak setuju dengan Ibu Suri Yoon.

“Yang Myung adalah ancaman bagi Yang Mulia!” ujar Ibu Suri Yoon tegas.

Senyum Hwon menghilang. Ibu Suri Yoon berkata Hwon harus lebih kuat dan cepat memiliki pewaris (karena kalau tidak Yang Myung yang akan mewarisi tahtanya). Hwon terdiam tanpa ekspresi.

MP-00210 MP-00211

Yang Myung mengunjungi ibunya di sebuah kuil. Ibunya sekarang calon biksuni. Selir Park senang dikunjungi puteranya. Yang Myung bertanya apa yang didoakan ibunya dengan begitu sungguh-sungguh. Ibunya menjawab ia mendoakan kesehatan Yang Myung dan agar Yang Myung menjadi kakak yang bagi Hwon. Yang Myung menatap ibunya. Ia berkata rambut ibunya sangat cantik walau tanpa mengenakan hiasan rambut apapun.

Ibu Yang Myung berkata, walau dia berada di dalam kuil namun ia tetap menggulung rambutnya (belum mencukur habis rambutnya). Yang Myung meminta ibunya membiarkan rambutnya begitu. Siapa tahu sesuatu terjadi pada Hwon dan ia menjadi Ibu Suri (artinya Yang Myung menjadi Raja). Ibu Yang Myung sangat khwatir mendengar perkataan anaknya.

“Bagaimana Pangeran bisa mengatakan hal berbahaya seperti itu?”

Yang Myung menenangkannya. Sejak kecil ia diajari ibunya mengenai posisinya dan perkataan itu melekat di hatinya.

“Sebuah pohon mungkin hanya ingin berdiri kokoh, namun jika angin terus bertiup lama kelamaan ia akan goyah dan patah. Tapi tak peduli sekencang apapun angin itu, Pangeran tidak boleh goyah dan patah.” Ia berkata itulah satu-satunya cara agar Yang Myung bisa bertahan hidup.

“Apa Ibu percaya pada kehidupan lain (reinkarnasi)? Hatiku terasa kosong. Aku tidak punya ambisi apapun, juga tidak berambisi untuk tahta. Kecuali untuk satu orang. Jika ada kehidupan selanjutnya, ada seseorang yang ingin kutemui lagi. Aku takut orang itu tidak mengenaliku. Aku takut ia memilih orang lain lagi daripada memilihku. Walau aku bertemu dengannya tapi aku akan kehilangannya lagi.”

MP-00234 MP-00237

Setelah mengunjungi ibunya, Yang Myung berjalan ke tempat ia berpisah dengan Wol. Ia bertanya-tanya di mana ia bisa menemukan Wol lagi.

Hwon berbincang-bincang dengan Woon.

“Apakah kau pikir kakak seseorang yang akan melakukan hal seperti itu? Kau mengenal kakak dengan baik, jadi bicaralah.”

“Apa Yang Mulia tidak percaya pada Pangeran?”

Hwon berkata ia tidak pernah meragukan Yang Myung. Ia khawatir orang-orang di sekitarnya terus berusaha menggoyahkan dia dan ia khawatir Yang Myung menghilang (mati) bahkan sebelum ia goyah. Hwon berkata posisi Raja ini lucu, hingga ia harus menganggap kakaknya sebagai musuh. Hari ini ia merasa tahtanya sangat melelahkan.

Hwon jadi teringat Wol yang berkata akan mencoba menghilangkan rasa sakit dan beban di hatinya agar ia bisa beristirahat dengan nyaman. Hwon meminta Woon menyelidiki Wol di Seongsucheong dan apakah dia mata-mata Yoon.

MP-00241 MP-00242

Ibu Yeon-woo bermimpi buruk dan terbangun memanggil Yeon-woo. Ia mendesah saat menyadari dirinya bermimpi. Tapi tangannya disentuh oleh seseorang. Saat ia menoleh, ia melihat Yeon-woo. Ia langsung memeluk puterinya dengan penuh kerinduan.

“Puteriku…kau hidup…kau masih hidup. Cuaca sangat dingin, mengapa kau memakai pakaian tipis?”

Ny.Shin memeriksa keadaan putrinya. Yeon-woo hanya tersenyum dengan wajah sedih. Ny. Shin membelai pipi puterinya.

“Apakah kau bersama ayahmu? Apakah kau takut?”

Yeon-woo menggeleng.

MP-00254 MP-00260

“Apa kau kedinginan? Kau kedinginan?”

Yeon-woo seakan hendak mengatakan sesuatu tapi ia hanya mengusap air mata dari wajah ibunya.

“Katakan sesuatu,” pinta ibunya.

“Ibu, Ibu harus kuat,” kata Yeon-woo.

Ibu Yeon-woo terbangun dari mimpinya dan menangis.

Wol masih terkurung dalam kamar yang sempit dan menangis dalam tidurnya. Ia mengigau memanggil ibunya.

MP-00258 MP-00264

Seul bertanya apakah shaman Jang akan membiarkan Wol begitu saja. Ia berkata akan mendobrak pintu untuk menyelamatkan Wol tapi shaman Jang menyuruhnya diam, ia sedang berpikir.

“Apa berpikir akan menyeleaikan semuanya? Berkat seseorang, nonaku tidak bisa bernafas dengan baik di ruangan yang sempit dan gelap,” seru Seul cemas.

Ia mengusulkan agar mereka memberitahu identitas Wol yang sebenarnya pada Hwon. Bahwa Wol adalah Heo Yeon-woo.

“Apakah kau tidak akan menutup mulutmu?” bentak shaman Jang, “Jika kau mengatakan hal seperti itu sekali lagi, aku akan merobek bibirmu. Aku sedang mencari jalan keluar jadi jangan mengganggu konsentrasiku dan pergilah keluar.”

MP-00274 MP-00278

Yeom pergi ke rumah keluarga Heo yang lama. Ia teringat Yeon-woo datang ke kamarnya. Waktu itu Yeom berkata “Ini waktunya bagi kita untuk membaca buku bersama. Apa yang akan kita baca hari ini?”. Ia ingat Yeon-woo mengkhawatirkannya saat ia baru pertama kali menjadi guru Hwon. Yeom sedih mengingat semua itu. Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang menangis dari dalam rumah.

Ia masuk dan melihatnya ibunya menangis memegangi barang milik Yeon-woo. Yeom bertanya mengapa ibunya seperti ini lagi. Ibu Yeon-woo bercerita Yeon-woo mendatanginya dan sepertinya Yeon-woo ingin mengatakan sesuatu. Yeom yang juga sedang sedih karena teringat adiknya, tak kuasa menahan tangis.

“Anak baik itu, khwatir jika ibunya sedih. Dia hanya menangis….puteriku yang malang…” Ibu Yeom terus menangis dengan sedihnya. Yeom semakin sedih melihat keadaan ibunya seperti itu.

MP-00285 MP-00297

Min-hwa sedang menyulam dan jarinya tak sengaja tertusuk jarum. Ia kesal karena sulamannya sekarang ternoda darah. Datangnya menasihati agar Min-hwa tidur dulu dan melanjutkan sulamannya besok. Tapi Min-hwa ingin meminta bantuan ibu mertuanya.

Ia keluar dan pergi ke kamar ibu mertuanya. Tapi dayangnya melihat Yeom dan ibunya datang dari arah lain. Min-hwa dengan khawatir menghampiri ibu mertuanya dan bertanya apa yang terjadi. Yeom berkata ia membawa ibunya pulang dari rumah keluarga mereka yang lama. Min-hwa dengan waswas bertanya mengapa ibu mertuanya pergi ke sana lagi setelah lama tidak ke sana. Yeom meminta mereka menjaga ibunya sementara ia meminta kunci untuk mengunci rumah lama mereka.

MP-00302 MP-00304

Sekarang giliran Bo-kyung yang bermimpi. Ia juga memimpikan Yeon-woo. Yeon-woo menjadi Puteri Mahkota dan ia memberi hormat padanya. Bo-kyung terbangun dengan keringat dignin memenuhi wajahnya. “Mengapa anak itu? Anak yang sudah mati…mengapa muncul di mimpiku?”

Hwon tidak bisa melepaskan pikirannya dari Wol. Ia kembali tidak bisa tidur.

MP-00316 MP-00323

Kesokan harinya Hwon berada dalam mood yang buruk. Kalau sebelumnya ia memuji para dayang istana atas sarapan yang enak. Sekarang ia menegur mereka karena telah memasak makanan yang sama setiap hari. Jika mereka menghidangkan makanan yang sama lagi mereka akan diusir. Hwon pergi dengan kesal, kesal pada dirinya sendiri karena telah bersikap seperti itu.

Sepeninggal Hwon, para dayang itu berkasak kusuk. Mereka bertanya-tanya mengapa Hwon kembali bersikap dingin. Mereka berkata Hwon lebih tampan saat sedang tersenyum. Mereka berharap bisa melihat senyum Hwon lagi.

Namun mereka terkejut saat melihat Bo-kyung berdiri di depan mereka dan tampaknya mendengar percakapan mereka. Mereka buru-buru mohon ampun. Dayang Bo-kyung memarahi mereka tapi Bo-kyung menghentikannya. Ia tersenyum dan menenangkan mereka. Ia tidak akan menyimpan kata-kata mereka dalam hatinya. Saat ia berlalu, senyumnya lenyap.

 MP-00338 MP-00341

Bo-kyung pergi menemui ibu mertuanya. Ia menceritakan rumot yang beredar antara Woon dan Hwon. Ibu Suri Han tersenyum geli. Ia tak menanggapinya dengan serius. Ia berkata Bo-kyung seharusnya tahu dengan baik bahwa Hwon bukan orang seperti itu.

Bo-kyung bersikeras jika rumor itu terdengar ke luar istana, apa yang akan dipikirkan rakyat mengenai raja mereka. Ia berkata satu-satunya cara menenangkan rumor itu adalah dengan mengijinkannya menemui Hwon dengan bebas.

Ibu Suri Han berkata akan lebih baik jika semua orang berada di tempatnya sebelum tanggal yang ditentukan (artinya Bo-kyung tidak menemui Hwon dan sebaliknya). Bo-kyung menangis, “Jadi Ibu Suri meminta hamba terus menunggu walau rasanya bagai berada di neraka?”

Ibu Suri Han meminta Bo-kyung menunggu sebentar lagi dan rumor itu akan dibereskan. Bo-kyung khawatir Hwon akan kembali memundurkan tanggalnya. Ibu Suri Han meminta Bo-kyung jangan khawatir karena Ibu Suri Yoon telah menempatkan sebuah jimat manusia di sisi Hwon untuk menangkal roh jahat. Bo-kyung terkejut mengetahui hal itu. Ibu Suri Han berkata Hwon semakin sehat. Jimat itu sangat ampuh, jadi Bo-kyung sebaiknya menunggu sebentar lagi.

MP-00349 MP-00355

Dalam rapat bersama para menteripun, Hwon tetap melanjutkan sikap dinginnya. Para menteri dengan tegang menantikan keputusan Hwon mengenai pembangunan itu. Hwon menyadarinya tapi ia malah berbicara berputar-putar. Ia mengungkit kembali nama ayah anak itu (marga Pi). Para menteri was was saat Hwon menyebutnya.

Tapi Hwon meminta para menteri mengirimkan bantuan pada rakyat yang kedinginan di daerah utara. Ia terus menerus menggunakan kata-kata yang mengandung kata Pi hingga para menteri merasa tak nyaman.

Akhirnya Hwon bertanya mengenai pembangunan itu. Menteri Yoon menawarkan Hwon melihat-lihat pembangunan itu jika merasa khawatir. Hwon berkata sudah terlambat untuk itu.

MP-00369 MP-00373

Para menteri menduga Hwon mengetahui sesuatu karena ia terus menyebut pi… pi.. pi… Tapi jika Hwon sudah mengetahui hal sebenarnya, mengapa Hwon tidak bertindak? Salah satu dari mereka menduga Hwon tahu ia tidak bisa menghentikan rencana mereka jadi ia berkata “sudah terlambat”. Menteri yang lain berkata Hwon sedang menunggu kesempatan yang tepat untuk menyapu habis mereka semua.

Sekedar mengingat: Hwon menduga Menteri Yoon dan sekutunya sedang membentuk prajurit rahasia. Salah satu yang pernah direkrut adalah orang bermaraga Pi, ayah dari anak yang pernah ditolong Hwon saat Hwon berada di kota lain. Pi berbohong sesuai dengan permintaan para menteri bahwa mereka diberi pekerjaan membangun jembatan. Para menteri menyuruh orang membunuh Pi agar rahasia mereka aman tapi Woon berhasil menggagalkannya. Sekarang mereka takut kalau Hwon telah tahu yang sebenarnya dari Pi.

Yoon menemui puterinya. Ia juga baru mengetahui kalau shaman Jang kembali ditempatkan di Seongsucheong dan puteri angkatnya ditempatkan di istana sebagai jimat untuk menangkal roh jahat.

Ia meminta ayahnya turun tangan agar jimat itu dikeluarkan. Bo-kyung berkata walau gadis itu jimat tapi ia tetap seorang gadis dan ia tidak bisa membiarkannya berada di sisi Hwon terus menerus. Ia menceritakan beberapa malam terakhir ia bermimpi buruk dan juga perubahan sikap Hwon yang mendadak. Ini membuatnya merasa tak tenang.

“Apakah kau, seorang ratu, merasa tak tenang karena seorang shaman? Apa kau pikir Raja menyingkirkanmu karena seorang shaman?” kata Yoon menegur puterinya (bagi Yoon hal ini tidak mungkin).

MP-00377 MP-00381

Ia menganggap sikap Bo-kyung kekanak-kanakkan tapi ia teringat pada Ah-ri dan shaman Jang. Ia tahu keduanya berteman.

Akhirnya ia menemui Ibu Suri Yoon. Ibu Suri dengan dingin bertanya apa yang membawa Yoon kemari setelah beberapa watu lamanya tidak datang. Tampaknya hubungan keduanya tidak sekompak dulu lagi.

Yoon beralasan jabatannya sekarang membuatnya sangat sibuk. “Tentu saja aku tahu. Posisi itu tidak diperoleh atas usahamu sendiri,” sindir Ibu suri. Dalam hatinya ia berkata Yoon seharusnya tahu kepada siapa ia harus berterima kasih atas jabatannya itu.

“Macan ini telah kehilangan giginyanya dan ia masih menganggap dirinya majikanku,” kata Yoon dalam hati.

MP-00385 MP-00386

“Apa yang mau kaudiskusikan dengan wanita tua ini, “ tanya Ibu Suri Yoon.

Yoon berkata ia dengar ibu Suri menempatkan kembali shaman Jang sebagai kepala shaman istana. Memangnya kenapa, tanya Ibu Suri. Yoon berkata bukankah sudah ada kepala shaman di istana (shaman tua = shaman Kwon). Ibu Suri berkata kemampuan shaman Jang tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Yoon mengingatkan kalau shaman Jang terlibat dalam peristiwa 8 tahun lalu (kematian Yeon-woo). Ia khawatir shaman Jang membocorkan semuanya.

Ibu Suri balas berkata shaman Kwon juga terlibat (dalam pembunuhan Pangeran Uisiung, paman Hwon) jadi keduanya sama. Yoon berkata kejadian itu sudah lama sekali sedangkan 8 tahun waktu yang singkat.

Ibu suri bersikeras ia memerlukan kemampuan shaman Jang. Di negeri ini tidak ada shaman lain yang berkemampuan lebih darinya jadi bagaimana ia bisa menyia-nyiakan kemampuannya. Yoon berkata mereka tidak tahu apa yang ada di pikiran shaman Jang jadi ia berbahaya. Tapi Ibu Suri berkata jika shaman Jang berbahaya maka ia harus menjaganya lebih dekat (keep your friend close but keep your enemy closer). Ibu Suri Yoon berkata kemampuan shaman Jang sudah terbukti, yang mati tidak lagi bicara.

Keesokan paginya Wol dibawa menghadap Na Dae-gil. Na membacakan semua tuduhan pada Wol dan menyuruh mereka mulai memberinya tanda. Wol didudukkan di kursi dan tubuhnya diikat dengan tali. Shaman Jang tak berdaya berbuat apa-apa.

MP-00398 MP-00399

Tanda itu adalah sebuah cap yang telah dibakar dengan api. Dan saat masih membara, cap itu ditempelkan di dahi terhukum hingga meninggalkan bekas luka bakar untuk selamanya. Biasanya cap itu berupa tulisan, bisa budak/kriminal.

Seul dan Janshil berteriak ngeri saat besi itu mendekati wajah Wol. Wol gemetar ketakutan menatap besi itu.

MP-00407 MP-00408

Hwon berlatih memanah. Woon melaporkan padanya bahwa Wol tidak tercatat dalam daftar shaman, dan juga bukan mata-mata Yoon. Woon meminta Hwon menarik perintahnya. Hwon berkata tidak biasanya Woon bersikap seperti ini. Woon terdiam. (bagaimanapun hanya Woon yang tahu saat Wol dengan penuh kelembutan menjaga Hwon saat Hwon tidur)

“Aku sudah tahu. Bukan dia yang berbahaya, tapi aku, “ujar Hwon.

MP-00412 MP-00417

“Ah-ri, apa yang harus kulakukan? Jika aku mengatakan yang sebenarnya, wajahnya akan selamat tapi ia akan segera mati (karena Ibu Suri Yoon pasti tidak akan membiarkannya). Tapi jika aku membiarkannya, hidupnya bukanlah kehidupan (hidup dengan cap kriminal). Apa yang harus kulakukan?? Jawab aku, Ah-ri!” kata shaman Jang dalam hati. Ia panik melihat Wol akan dikenai besi panas itu. Janshil tak tahan lagi dan berteriak.

Seseorang berteriak menghentikan mereka. Kasim Hyung datang membawa perintah. Perintah Hwon untuk mengembalikan Wol pada posisinya semula, sebagai jimat yang menjaga Yang Mulia. Semua menarik nafas lega. Na Dae-gil terkejut dengan perintah itu. Seul buru-buru menghambur ke sisi nonanya. Wol menangis.

MP-00425 MP-00435

Sementara itu Hwon masih berbicara dengan Woon, “Aku harus menghindarinyanya karena aku terpikat. Aku terpikat tapi aku tidak bisa menghindarinya.”

Hmmm…aku senang karena Hwon melepaskan Wol bukan karena permintaan Woon tapi karena ia tidak bisa menghindari perasaannya pada Wol.

MP-00440 MP-00441

Wol duduk termangu di kamarnya. Shaman Jang datang dan melihat Wol tidak menyentuh makanannya. Ia menghela nafa dan hendak keluar lagi. Tapi Wol memanggilnya. Ia memohon agar ia diijinkan keluar sebentar. Ada sesuatu yang harus ia lakukan.

“Apa kau masih waras? Setelah melalui hal seperti tadi?” tanya shaman Jang.

“Aku tahu. Aku tahu sebagai shaman yang menjaga Yang Mulia aku tidak bisa berkeliaran kemanapun aku mau. Setelah peristiwa ini, aku tahu aku tidak boleh melewati batas. Sekarang aku tahu pasti siapa diriku. Walau aku tidak bisa melakukan apapun dan harus menjalani kesulitan karena aku seorang shaman, tapi kesalahpahaman yang kuterima harus kuluruskan. Ini permohonanku yang pertama dan terakhir kalinya,” kata Wol sambil menangis.

Tampaknya Wol shock dengan sikap Hwon padanya dan menyadari kalau dia hanyalah seorang shaman, sebuah jimat yang bahkan bukan manusia. Tapi harga dirinya sebagai gadis bangsawan dan berpengetahuan (walau ia belum ingat) tetap menginginkan kesalahpahaman ini diluruskan.

MP-00447 MP-00455

Wol keluar dari istana sendirian (atas ijin shaman Jang). Ny. Shin dan Min-hwa berjalan-jalan di kota. Min-hwa ingin ibu mertuanya refreshing tapi ibu Yeom tidak ingin melakukan apapun. Min-hwa teringat Yeom kehabisan sesuatu dan ingin membelikan yang terbaik untuknya. Ibu Yeom terharu menantunya begitu perhatian pada puteranya. Ia bersyukur memiliki menantu seperti Min-hwa. (uh oh I have a bad feeling about this...)

Min-hwa senang melihat ibu mertuanya tersenyum lagi. Ia bertanya apakah ibunya tidak akan sedih lagi. Ibu Yeom berkata setidaknya demi Min-hwa yang telah begitu keras menghiburnya.

“Kata orang, jika kita tersenyum maka keberuntungan akan datang ke rumah kita jadi Ibu harus lebih sering tersenyum.”

“Ya, aku akan melakukannya,” sahut Ny. Shin.

MP-00470 MP-00471

Wol memilih-milih kertas di toko kertas. Pemilik toko berkata Wol begitu cermat memilih, pasti untuk membuat surat cinta. Wol berkata ia mencari kertas untuk surat permintaan maaf.

Tiba-tiba ia mendengar suara Yeon-woo remaja mengatakan hal yang sama. Ia melihat sekelilingnya tapi tidak ada siapa-siapa selain pemilik toko. Wol teringat pria yang menolongnya (Yang Myung) dan ingat ia belum berterima kasih padanya. Ia bergegas meninggalkan toko kertas.

MP-00476 MP-00482

Wol pergi ke tempat ia berpisah dengan Yang Myung saat mereka dikejar-kejar orang suruhan Na Dae-gil. Ia lalu menyadari ia tidak akan bertemu Yang Myung di sana karena sudah beberapa hari berlalu. Namun saat ia berbalik pergi, Yang Myung muncul. Yang Myung terpana melihat Wol. Wol tersenyum.

MP-00489 MP-00491

Yang Myung mengikutinya kembali ke toko kertas. Wol minta maaf karena telah membuat Yang Myung menunggu (waktu Wol diculik). Ia pergi ke tempat itu karena berpikir mungkin Yang Myung masih di sana. Ia senang karena berkesempatan berterima kasih atas pertolongan Yang Myung pada hari itu. Dan ia minta maaf karena tidak bisa menepati janjinya.

Yang Myung dengan riang berkata Wol tidak perlu berterima kasih karena pada akhirnya ia tidak bisa menyelamatkan Won. Wol melihat bekas luka di dahi Yang Myung. Wol bertanya apakah lukanya sangat sakit. Yang Myung berkata ia bisa menahan rasa sakit jadi tidak apa-apa.

Wol bertanya mengapa Yang Myung tidak mengenakan baju biksu hari ini. Yang Myung berkata Wol pasti salah paham. Hari itu ia menyamar menjadi biksu karena suatu keadaan.

“Apakah Tuan benar-benar bukan biksu?”

Bukan, jawab Yang Myung tersenyum. Ia melihat luka di pipi Wol dan bertanya mengapa ia bisa terluka. Wol tidak menjawab. Yang Myung manawarkan bantuan jika Wol mau melarikan diri. Wol mengucapkan terima kasih atas tawaran Yang Myung tapi ia sudah berada di tempat aman sekarang.

MP-00515 MP-00516

Tiba-tiba Wol ingat saat Yang Myung remaja mengajak Yeon-woo melarikan diri dan bersedia menyerahkan segalanya, termasuk nama dan gelarnya. Wol tertegun dan bertanya apakah Yang Myung anggota keluarga kerajaan.

Yang Myung bertanya bagaimana Wol bisa tahu. Ia menatap Wol penuh harap. Wol berkata ia seorang shaman. Dan baru saja melihat kilasan masa lalu Yang Myung. Yang Myung langsung kecewa.

Wol bertanya bolehkah ia mengatakan sesuatu sebagai sorang shaman. Yang Myung mengijinkannya.

“Lepaskan orang yang terkubur di dalam hati Tuan. Kosongkan tempat di hati Tuan untuk sesorang yang baru. Jangan berusaha terlalu keras untuk menyembunyikan perasaan Tuan yang sebenarnya dengan tersenyum. Tidakkah menyakitkan menipu diri sendiri dan hidup seperti itu?”

Kata-kata Wol membuat Yang Myung terpaku tapi ia tetap tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Ia menanyakan nama Wol. “Hamba tidak memiliki nama,” jawab Wol tapi ia lalu ingat nama pemberian Hwon. “Nama hamba, Wol.”

MP-00531 MP-00535

Wol berkata ia harus pergi sekarang. Ia sekali lagi berterima kasih untuk hari itu dan berharap Yang Myung menemukan seseorang yang baik. Tanpa menunggu respon Yang Myung ia berbalik prgi. Yang Myung terkejut dan memintanya tunggu sebentar.

Wol berjalan keluar cepat-cepat dan tak sengaja menyenggol ibunya. Min-hwa bertanya apakah ibu mertuanya baik-baik saja. Saat itu Wol menutupi kepala dan wajahnya dengan kain. Ia meminta maaf karena telah jalan terburu-buru. Ibunya berkata ia tidak apa-apa dan Wol bisa terus pergi. Wol berterima kasih dan berlalu dari sana.

MP-00546 MP-00548

Yang Myung keluar dan terkejut melihat adiknya dan ibu Yeon-woo. Min-hwa bertanya apa yang kakaknya lakukan di sini. Ibu Yeom menanyakan keadaan Yang Myung. Mereka khawatir karena Yang Myung mendadak pergi (saat masih terluka). Yang Myung menoleh kesana kemari seakan mencari seseorang. Ia berkata ia sedang terburu-buru dan akan menjelaskannya nanti.

Melihat sikap Yang Myung, Min-hwa menahan kakaknya dan bertanya apakah Yang Myung menyukai seseorang. Yang Myung mengomel karena ia ditahan Min-hwa. Min-hwa menunjukkan arah yang dituju Wol dan menyuruhnya mengejarnya. Yang Myung langsung pergi.

Min-hwa tertawa dan berkata, “Ibu, ini pasti benar (Yang Myung menyukai seorang gadis).”

MP-00568 MP-00571

Ibu Yeom berkata seharusnya ia melihat wajah gadis itu. Mungkin dia seumur dengan Yeon-woo. Min-hwa terdiam mendengar nama Yeon-woo disebut dan terlihat gelisah.

MP-00574 MP-00578

Yang Myung berlari tapi tak bisa menemukan Wol.

Wol menulis sepucuk surat.

MP-00580 MP-00584

Malam itu, Wol kembali ke kediaman Hown. Ia melangkah masuk dengan ragu-ragu dan melepas kain penutup kepalanya. Ia terkejut saat melihat Hwon tidak terbaring tidur melainkan Hwon sedang berdiri menunggunya.

MP-00592MP-00593

Bo-kyung menggigiti kukunya dengan gelisah. Ia ingat perkataan ibu Hwon bahwa seorang jimat ditempatkan di sisi Hwon. Ia nekat pergi ke kediaman Hwon. Dayangnya mencoba menghalangi. Tapi Bo-kyung mengancam akan membunuhnya jika kali ini ia menghalanginya. Dayangnya mundur ketakutan.

  MP-00595 MP-00599

Hwon bertanya dengan dingin apakah Wol terkejut melihatnya dalam keadaan terjaga. Ia tidak minum tehnya kali ini dan mulai seterusnya ia tidak akan meminumnya. Tapi Wol harus bertanggungjawab atas perkataannya.

“Bukankah kau berkata akan membantuku melupakan semua bebanku dan kepedihanku?”

Ia mendekati Wol dan berkata ia sangat letih.

“Lebih dari segalanya, kau bilang ingin menyingkirkan kepedihan di dalam hatiku. Kau harus melenyapkan rasa sakit di dalam hatiku ini. Bisakah kau melakukannya? Jawab aku, bisakah kau melakukannya?”

“Jika Yang Mulia mengijinkan, hamba akan mencoba. Hamba akan menangkal semua hal yang menyakiti Yang Mulia. Hamba akan meredakan rasa sakit yang mengganggu Yang Mulia. Hamba adalah seorang shaman jadi ini adalah tugas hamba. Dan hamba akan melakukan segala sesuatu untuk melindungi Yang Mulia,” jawab Wol tenang.

MP-00605 MP-00608

Kasim Hyung mondar-mandir dengan gelisah di luar kamar Hwon. Bo-kyung datang. Kasim Hyung segera menghalanginya. Ia meminta Bo-kyung menunggu tapi Bo-kyung tak peduli.

Bo-kyung mendengar suara Hwon. Ia menguatkan hatinya untuk membuka pintu. Hwon menyuruh Wol mengangkat wajahnya. Ini adalah perintah. Bo-kyung membuka pintu bagian dalam dan melihat Hwon.

MP-00618 MP-00616

Hwon berdiri menatap wajah Wol dengan penuh kesedihan. Bo-kyung melihat wajah Wol dari bagian samping dan terkejut shaman itu seorang yang cantik. Ia melihat ekspresi Hwon saat menatap Wol.

MP-00621 MP-00624

 

credit to: dramabeans and cadence

Komentar:

Sikap Hwon pada Wol sangat buruk dalam episode ini (membuatku sedikit beralih pada Yang Myung hehe^^). Kecuali saat ia membatalkan hukuman atas Wol. Aku mengerti ia ingin mempertahankan kesetiaannya pada Yeon-woo. Selain karena cintanya yang dalam juga karena perasaan bersalahnya. Ia tidak mau mengkhianati perasaannya pada Yeon-woo.

Tapi ia juga tidak bisa menghindari perasaannya pada Wol. Hwon semakin bingung karena Wol sangat mirip dengan Yeon-woo. Ia tidak tahu apakah perasaannya pada Wol karena Wol mirip dengan Yeon-woo atau karena Wol sendiri. Ia menganggap lebih baik ia menghindari Wol sebelum ia terpikat dan mengkhianati cintanya pada Yeon-woo tapi pada akhirnya ia tidak sanggup.

Aku mengetahui kehidupan Yang Myung sangatlah menyedihkan tapi baru kali ini aku merasakan betapa kosong hidupnya. Ia tidak diperbolehkan memiliki ambisi, keluarga yang utuh, dan bahkan ia dianggap musuh dan disalah mengerti oleh keluarganya sendiri. rasanya jarang aku melihat Yang Myung duduk di suatu tempat. Kebanyakan ia terkatung-katung di jalan.

MP-00118 MP-00177

Ibu Suri Yoon juga kan neneknya, tega-teganya ya ia memperlakukan cucunya seperti itu. Menurutku jika Yang Myung terus disudutkan seperti itu lama-lama ia akan meledak. Apalagi jika hal ini menyangkut keselamatan Yeon-woo/Wol. Hal ini akan memicu perselisihan dirinya dan Hwon.

Keduanya saling menyayangi tapi jelas keduanya berbeda pendapat mengenai apa yang terbaik bagi gadis yang mereka cintai. Dulu Yang Myung mengalah karena Yeon-woo membalas perasaan Hwon tapi berujung pada kematian Yeon-woo. Kali ini kurasa ia tidak akan menyerah begitu saja.

Tapi adanya Ibu Suri Yoon dan Yoon Dae-hyung sebagai antagonis dalam drama ini ,membuatku berharap pada satu titik keduanya saling membantu untuk melindungi Wol.

20 komentar:

  1. Mbak ep 10ny kapan..???

    BalasHapus
  2. episode 10nya jpn nuich????

    BalasHapus
  3. ditunggu kelanjutannya,....gomao

    BalasHapus
  4. agak kcewa nntn ep ini,gak bisa liat senyum Hwon,hehe..tp ttp ditunggu sinopsis ep slanjutnya mbak..^_^

    BalasHapus
  5. .eonni, makin seru critax. tpi kasian yah bwt yang myung.. Haduh, klo emang nnti wol nolak yang myung, biar aq aja deh yg menggantikan wol.*gubrak, di timpukin batu neeh sma penggemarx yang myung* wkwkwk.*piss*
    .eonni, smangat trus yah! Ku kan slalu mendukungmu.. Rekha

    BalasHapus
  6. Kayaknya deskripsi YM yang playboy gak ada di drama ini. Ane cuma lihat YM sbg sosok yg kesepian dan luntang-lantung gak punya kerjaan selain kabur-kaburan. Haha... kasian Jung Il Woo. Aigooo...

    Btw, yakinlah ke depan ratingnya bisa lebih dari 40%. Hoho... Aamiin dah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...bener banget ngga ada playboynya...cuma play aja^^

      Hapus
  7. Btw, mba fanny, ngerasa ga kasim hyung mukanya mirip ADUL? Ckckck...
    Oy, yg jadi bapaknya Yoen Woo, bapaknya Gyu Won di HS bukan ya? hehe *sotoy

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...iya ya diliat-liat mirip ^^
      aku belum nonton heartstring jadi kurang tau sama atau ngga :)

      Hapus
  8. Iih kueeren bangt ya....

    BalasHapus
  9. oenniii akuu tunggu episode 10nyaa nihh seru bangeet ^^

    BalasHapus
  10. tidak sabar nunggu episode 10....
    bikin penasaran banget :-)

    BalasHapus
  11. lucu ketika dengernya ketika wol berkata "lepaskan orang yang terkubur dihati tuan ....."... jd ngebayangin klo uya lagi hipnotis orang "lepaskan segala unek2 anda, utarakan apa yang ingin anda utarakan" hahahaha, peace...
    tp penulis the moon embracing the sun ini pinter banget, bikin si wol jd shaman, jadinya ketika wol ingat masa lalunya dan menceritakan kepada yang myung atau hwon, itu akan dianggap sebagai hasil terawangan seorang shaman.. salut abis dah ama penulisnya.. haha, drama ini keren banget... tp sebenarnya rada kasian dikit sih ama si bo kyung, sendirian terus..haha, tp klo liat mula liciknya, jd gak kasihan lagi ma si bo kyung..hehe

    BalasHapus
  12. malang banget nasib yang myung...dimasa dulu menyukai seseorng tdk terbalas, dlm keluarga juga tdk mndpt perlakuan yg sama,dikehidupan selanjutnya,ceritanya jg sama tdk akan mendptkan seseorng yg dicintainya,tahta pun jg tdk dimiliki. apa iya ada orang yg begitu besar cobaanya.....pasti akn ada hikmah dibalik itu semua...

    BalasHapus
  13. menunggu dengan setia,,,kelanjutan episode 10nya :-)

    BalasHapus
  14. eonni..gommawo sinopsisnya :)
    seruu..seruu.. makin penasaran deh sama episode2 selanjutnya ,, gimana nasib yang myung? bakal happy ending ga ya sama yeon-woo/wol? *berharap banget yang myung sama yeon-woo..
    ^.^ makin suka karakter Jung Il Woo.. hehe
    oenni fighting!

    BalasHapus
  15. @all: annyeong...makasih ya udah sabar menunggu^^ atau udah ngga sabar? hehehe :p

    BalasHapus
  16. ditugggu y klnjutnnya ..
    g sbran ni ....

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)