Rabu, 29 Februari 2012

Novel VS Drama The Moon that Embraces The Sun (Bagian 3)

MP-00509

Seperti yang sudah kuberitahukan sebelumnya, novel vs drama bagian 3 akan membicarakan novel saat Yeom mengetahui adiknya masih hidup dan saat Hwon mengetahui Wol adalah Yeon-woo.

Bagian ini diambil dari bab 25 dan 26, tapi sepertinya sang penerjemah (berbeda dengan penerjemah sebelumnya) hanya menerjemahkan sedikit bagian dan merangkumnya jadi ada bagian yang tidak berkesinambungan dan terasa janggal. Mungkin ada yang pernah membaca novelnya dan bisa memberi masukan?^^

Yeom, Min-hwa, dan ibunya makan malam bersama. Yeom mulai menanyai ibunya perihal kematian Yeon-woo. Ia juga memanggil pelayan keluarganya dan memutuskan untuk membuka peti mati Yeon-woo.

Ketika hasil penyelidikan mengenai penguburan Yeon-woo diterima oleh Hwon, ia menahan rasa sakit di tubuhnya (dalam novel, Hwon masih sakit) untuk membaca hasil penyelidikan itu. Hasil penyelidikan berjudul “Hujan” (Yeon-woo) itu sepertinya membuat Hwon yakin akan sesuatu.

Ia memerintahkan agar ia dibawa keluar dari kediamannya. Kasim Hyung protes Hwon belum benar-benar sembuh. Hwon bersikeras walau ia harus dipapah.

Hwon pergi menemui Wol. Melihat keadaan Hwon yang rapuh, Wol merasa khawatir.

Hwon memerintahkan Yeon-woo untuk mendekatinya. Begitu Wol mendekat, Hwon mengulurkan tangannya dan memeluk Wol. Karena Hwon masih lemah, ia membiarkan dirinya bersandar pada Wol .

MP-00506

Hwon dipapah oleh dua orang dan mereka terlihat lelah. Tapi Wol mampu menopang tubuh Hwon. Wol memapah Hwon, meninggalkan Woon dan pelayan lainnya memasuki ruangan.

Hwon berkata ia merasa tubuhnya hanya ingin berdua saja dengan Wol. Wol bertanya apakah Hwon baik-baik saja. Walau wajahnya terlihat pucat tapi Hwon tersenyum dalam pelukan Wol.

Hwon bertanya apakah Wol tahu mengapa ia datang ke sana. Tidak, jawab Wol. Hwon menunjuk pada tahta kerajaan. Namun yang ia maksudkan adalah lukisan di belakang tahta kerajaan.

Lukisan itu menggambarkan matahari dan bulan. Hwon memeluk Wol dari belakang.

“Matahari melambangkan Raja dan bulan melambangkan ratu. Aku memerintahkan lukisan ini dibuat ketika aku masih menjadi Putera Mahkota. Untuk wanita yang kucintai.”

Tubuh Wol menegang mendengar perkataan Hwon. Ekspresi wajahnya berubah. Hwon berbisik di telinga Wol.

“Apakah kau pernah melihat lukisan seperti ini sebelumnya?”

Wol sangat takut hingga ia terpeleset dan jatuh bersama Hwon ke lantai.

“Apakah kau tahu, aku ingin memberi lukisan itu pada wanita yang kucintai, seseorang yang bisa memeluk hatiku.”

“Yang Mulia, apa maksud Yang Mulia? Hamba hanyalah seorang shaman. Hamba tidak mengerti.”

Wol menghindari tatapan Hwon tapi tak bisa menahan tangisnya.

“Jika kau telah melupakan aku, maka kau tidak akan muncul lagi di hadapanku. Jadi, tolong jangan tinggalkan aku, Yeon-woo.”

Yeon-woo menangis tanpa suara. Hwon tak peduli apapun lagi. Ia hanya bisa menatap mata Yeon-woo yang penuh kesedihan.

“Yeon-woo..”

Yeon-woo melangkah mundur dan menghindari pandangan Hwon.

“Yang Mulia, apakah Yang Mulia salah mengenai sesuatu? Siapa Yeon-woo?”

Walau Yeon-woo menyangkal perkataan Hwon, walau ia memejamkan matanya, namun tidak bisa menyembunyikan nada tertekan dalam suaranya.

“Apakah kau bisa begitu kejam hingga ingin melihat hatiku terkoyak?” tanya Hwon.

Dengan susah payah, Hwon mendekati Yeon-woo. Semakin Yeon-woo menjauh, Hwon semakin berusaha mendekatinya hingga Yeon-woo tak bisa lagi mehindar.

“Mataku melihat dengan jelas. Orang di hadapanku adalah orang itu, Yeon-woo.”

“Yang Mulia salah mengenali orang.”

“Jangan berbicara! Walau kau terlihat lebih tua , Yeon-woo adalah Yeon-woo!” Hwon bersikeras.

Hwon memegangi dadanya ketika ia melihat air mata Yeon-woo menetes. Ia tahu hati Yeon-woo menyimpan banyak kesedihan.

“Aku hanya ingin mengatakan ini. Jangan biarkan hatiku terluka lagi. Bahkan jika namamu bukan Yeon-woo, tolong terimalah nama itu.”

Yeon-woo ingin mendengarnya (mendengar namanya dipanggil). Walau ia harus menderita hingga hari ini, ia hanya merindukan dan ingin mendengar suara Hwon. Yeon-woo terluka karena ia harus menyangkal perasaanya.

Mereka berdiri berhadapan, seakan waktu berhenti. Dengan gugup mereka menahan nafas mereka. Mereka bertatapan. Dalam pandangan Hwon, ia tak lagi melihat seorang shaman tapi melihat Yeon-woo mengenakan pakaian seputih salju.

Hwon memeluknya, tak peduli ia adalah Wol atau Yeon-woo.

“Yeon-woo…”

Hwon mememeluk Yeon-woo dan menangis. Pikirannya tidak bisa membentuk kata-kata lengkap. Begitu banyak yang ingin ia katakan tapi ia tidak tahu apa yang harus ia katakan. Hwon tidak bisa berbicara hingga Yeon-woo yang bertanya apa yang Hwon ingin katakan.

1crazynyt-1

1crazynyt-4 

“Ketika aku masih menjadi Putera Mahkota, aku tidak pernah mendapat kesempatan untuk bertemu denganmu (dalam novelnya Hwon memang tidak pernah bertemu Yeon-woo). Apa yang kupikirkan waktu itu adalah apa yang akan kita bicarakan ketika kita bertemu. Tapi sekarang aku lupa semua hal yang ingin kukatakan. Aku tidak bisa membuatmu mendengarnya.’

“Hati hamba sudah mendengarnya.”

Hwon bertanya mengapa Yeon-woo tidak mencarinya. Yeon-woo berkata, istana kerajaan begitu jauh dari tempatnya.

“Mengapa kau tidak memberitahuku? Jika aku tahu lebih awal….jika aku tahu…”

“Hamba takut semuanya hanya mimpi. Jika hamba terbangun, ternyata semuanya tidak ada.”

Hwon menatap Yeon-woo dalam pelukannya, berlinang air mata yang menusuk hatinya.

“Aku tidak tahu apapun…apapun…Apa kau membenciku?”

“Shaman rendahan ini dipenuhi oleh kerinduan, bagaimana bisa ada tempat untuk perasaan benci.”

“Tapi hatiku terlalu besar. Aku menaruh banyak kerinduan dan melepaskan banyak kebencian,” ujar Hwon.

“Mengapa perasaan benci?”

Hwon berkata ia membenci dunia, yang tidak runtuh setelah kepergian Yeon-woo. Ia benci ia masih hidup sementara Yeon-woo meninggalkan dunia ini. Dan sekarang ia membenci dirinya sendiri karena Yeon-woo tidak menyalahkannya.

Yeon-woo meminta Hwon berhenti membenci. Baginya tidak ada yang lebih penting selain Hwon melupakan kebenciannya dan hidup bahagia.

Hwon bertanya bagaimana bisa Yeon-woo tidak membenci siapapun. Ia mengusap air mata dari wajah Yeon-woo.

“Kau ada di sini, gadis yang baik. Dan aku tidak melihatmu.”

Yeon-woo berkata selama Hwon bisa melihatnya dan menyukainya sedikit saja maka itu sudah cukup.

Hwon menjawabnya dengan mencium bibir Yeon-woo dengan lembut. Meluruhkan semua rasa sakit dan penderitaan dalam hati mereka. Yeon-woo menggunakan berat tubuhnya untuk menopang Hwon. Ia khawatir Hwon jatuh. Tapi Hwon memeluk pinggang Yeon-woo erat-erat dan tak mau melepasnya.

pandalovesme-3

pandalovesme-4

“Yang Mulia, apa Yang Mulia baik-baik saja?” terdengar suara Woon dari luar.

Woon yang selama ini berjaga di luar pintu tiba-tiba tidak mendengar suara apapun dari dalam hingga ia merasa khawatir. Awalnya Hwon hendak mengabaikannya tapi ia khawatir Woon menerobos masuk dan mengganggu mereka.

“Tidak ada apa-apa, “ sahut Hwon kesal.

Yeon-woo meminta Hwon kembali ke istana. Hwon menolak, masih banyak yang ingin dikatakannya pada Yeon-woo. Yeon-woo berkata saat ini bukan saat yang tepat.

Kesehatan Hwon tampaknya pulih dengan cepat kare n Yeon-woo. Hwon bertanya apakah Yeon-woo baik-baik saja karena menjadi jimatnya.

“Hamba baik-baik saja.”

Hown memanggil para pengikutnya. Woon yang pertama masuk dan ia melihat Wol di sisi Hwon.

Hwon meminta kesehatannya diperiksa dan sepertinya kesehatan Hwon membaik. Hwon menatap Yeon-woo dan bertanya apakah Yeon-woo benar-benar tidak memiliki kekuatan apapun sebagai puteri shaman Jang. Lalu bagaimana bisa ia tidak minum obat namun pulih dengan cepat.

Sementara itu, di depan kubur Yeon-woo, Yeom menyuruh para pelayannya menggali kubur Yeon-woo. Seorang pelayan berusaha menghentikan mereka.

“Mengapa Tuan harus melakukannya? Nona kami yang malang akan ketakutan.”

Tapi Yeom menyuruh pelayan itu menyingkir. Sebenarnya Yeom pun terluka melakukan hal ini. Pelayan itu meminta Yeom menjelaskan mengapa ia ingin menggali kubur Yeon-woo, maka mereka tidak akan menghentikannya.

Yeom melambaikan tangannya dan pelayan itu diseret pergi. Yeom mengambil sekop dan berjalan ke kubur. Para pelayan yang melihat Yeom mengambil sekop, akhirnya mengikutinya. Jika ada hukuman (karena merusak kubur), maka mereka pun akan menanggung hukuman itu bersama Tuan mereka.

Para pelayan menarik nafas panjang sebelum menatap kuburan yang biasanya bahkan Yeom tidak tega untuk menyentuhnya. Mereka mulai menggali. Karena ini adalah musim dingin, tanah telah mengeras hingga lebih sulit untuk menggalinya. Yeom yang terpaku hanya bisa berdiri memikirkan adiknya yang menangis saat ia melihat para pelayan menggali kubur.

Peti mati Yeon-woo terlihat. Yeom memerintahkan para pelayannya membuka tutup peti itu. Para pelayan itu ragu-ragu. Tapi Yeom mengancam akan membukanya sendiri. Kepala pelayan merasakan hal itu tugas yang berat tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tanggung jawab yang dipikul Yeom jika Yeom yang membukanya. Ia meneguhkan hatinya dan membuka peti itu yang ternyata tidak berpaku.

Mereka kebingungan karena mereka yakin telah memaku peti itu. Mereka membuka tutup peti itu dan terkejut melihat peti itu kosong. Yeom terguncang.

Para pelayan ketakutan, ke mana Nona mereka. Mereka meyakinkan Yeom bahwa mereka telah menjaga kubur Yeon-woo agar tidak ada yang merusaknya. Kecuali pada suatu hari…hari Yeon-woo dikuburkan.

Kepala pelayan khawatir melihat keadaan Yeom yang tampaknya akan pingsan sewaktu-waktu.

Yeom akhirnya berkesimpulan Yeon-woo masih hidup. Tapi di mana Yeon-woo sekarang, tanya Yeom ketakutan. Jika Yeon-woo tidak ada di sini berarti… tanpa ragu Yeom mengalihkan pandangannya ke arah istana. Ke satu-satunya tempat yang hanya bisa dilihat Woon, Yang Myung, dan Hwon. Ia bertanya-tanya apa yang terjadi pada masa lalu, dan apa yang terjadi sekarang?

Di istana, Hwon merasa dadanya kembali sakit. Begitu Yeon-woo melihat perubahan pada ekspresi wajah Hwon, ia memperhatikan langit-langit kamar itu berubah dengan aneh. Hwon melihat arah pandangan Yeon-woo dan melihat ke langit-langit. (Hmmm..apakah ada guna-guna lagi??)

Credit to: yingying @soompi

Piku-piku untuk posting ini aku ambil dari preview episode 17. Jadi sepertinya episode 17 menceritakan bagian novel ini. Namun aku tidak tahu apakah Yeom akan menggali kubur Yeon-woo atau tidak.

Perkiraanku, Yeom dan ibunya pergi Hwal In Seol dan di sana mereka bertemu Wol. Melihat kemiripan Wol dan Yeon-woo, Yeom curiga. Apalagi dengan penyelidikan rahasia yang dilakukan Hwon, berarti ada sesuatu yang mencurigakan. Mungkin karena itulah ia akhirnya membongkar kubur Yeon-woo.

Bagi yang ingin membaca beberapa bagian novel yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, silakan buka link-link berikut.

Terjemahan oleh jaejoongstolemyheart (or @redpinboxes at Twitter)
Setelah Episode 8 Ketika Hwon membuka matanya dan melihat kehadiran Wol di sisinya.       http://www.twitlonger.com/show/fim37d
http://www.twitlonger.com/show/fim3pp
Chapters 13-14
http://www.twitlonger.com/show/fl1mld
http://www.twitlonger.com/show/fl2ub8
http://www.twitlonger.com/show/fl5b0j
Keesokan harinya setelah Hwon mengetahui Wol selama ini menjadi jimatnya .                        http://www.twitlonger.com/show/fkn6gm
Chapter 15
http://www.twitlonger.com/show/fo7uoc
http://www.twitlonger.com/show/fp5cas

Chapter 16
http://www.twitlonger.com/show/fps5au
http://www.twitlonger.com/show/fthv3c

Hari terakhir Wol sebagai jimat (perbincangan Woon dan Wol)                                                    http://www.twitlonger.com/show/fiqko4

Catatan: Semua diterjemahkan dari novel berbahasa Mandarin dan Korea, dengan mengacu pada novel aslinya yang berbahasa Korea (afaik)

__
Terjemahan ockoala di Koalasplayground

Chapters 13-14 (condensed version of jaejoongstolemyheart's trans)
http://koalasplayground.com/2012/01/30/book-summary-of-romantic-otp-scenes-from-the-moon-that-embraces-the-sun/

Catatan: diterjemahkan dari novel berbahasa Korea( afaik)

___
Terjemahan blue_angel_1004 di belectricground.com

Chapter 1 http://belectricground.com/2011/12/06/book-club-the-moon-that-embraces-the-sun-chapter-1/

Chapters 2-3 http://belectricground.com/2011/12/14/book-club-the-moon-that-embraces-the-sun-chapters-2-3/

Chapter 4 http://belectricground.com/2012/01/08/book-club-the-moon-that-embraces-the-sun-chapter-4/

Chapter 5 http://belectricground.com/2012/01/10/book-club-the-moon-that-embraces-the-sun-chapter-5/

Chapter 6 http://belectricground.com/2012/01/21/book-club-the-moon-that-embraces-the-sun-chapter-6/

Catatan: diterjemahkan dari novel berbahasa Korea

___
Terjemahan oleh yingying

Chapter 20 & 26 – page 167 of soompi, post #3330 http://www.soompi.com/forums/topic/371736-drama-2012-the-moon-that-embraces-the-sun-%ed%95%b4%eb%a5%bc-%ed%92%88%ec%9d%80-%eb%8b%ac/page__st__3320

Catatan: diterjemahkan dari novel terjemahan berbahasa Mandarin

___
Terjemahan oleh Bubilicious 

Chapter 21 (half) - page 169 of soompi, post #3351 http://www.soompi.com/forums/topic/371736-drama-2012-the-moon-that-embraces-the-sun-%ed%95%b4%eb%a5%bc-%ed%92%88%ec%9d%80-%eb%8b%ac/page__st__3340

Chapter 47 (ending) - page 167 of soompi, post #3339 http://www.soompi.com/forums/topic/371736-drama-2012-the-moon-that-embraces-the-sun-%ed%95%b4%eb%a5%bc-%ed%92%88%ec%9d%80-%eb%8b%ac/page__st__3320 (akan kuposting untuk Novel VS Drama Bagian 4)
Catatan: diterjemahkan dari novel terjemahan berbahasa Mandarin

Sumber link: eja @soompi

Senin, 27 Februari 2012

Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 16

MP-00115

Dalam perjalanannya menuju kediaman Bo-kyung, Wol teringat pada percakapannya dengan Seul. Wol bertanya siapa yang menggantikan dirinya menjadi Puteri Mahkota. Seul menjawab puteri Menteri Yoon yang terpilih. Wol bertanya apakah ada proses seleksi lagi. Tidak ada, jawab Seul. Ia juga tidak tahu alasannya mengapa Raja Seongjo tidak mengadakan proses seleksi lagi dan langsung menunjuk Bo-kyung sebagai Puteri Mahkota (mungkin raja Seongjo ingin menghindari korban lagi).

MP-00003 MP-00005

Hwon dan Yang Myung melanjutkan pembicaraan mereka. Yang Myung menegaskan ia siap melepas status pangerannya dan memilih bersama Wol.

“Jika hamba boleh bertanya pada Yang Mulia, apa Yang Mulia bisa menyerahkan posisi Yang Mulia sebagai Raja? Jika hamba melakukan perintah yang Mulia dan meninggalkannya, apakah Yang Mulia sanggup melindunginya?” tanya Yang Myung tajam.

“Kakak,” Hwon memperingatkan.

“Yang Mulia tidak bersedia menyerahkan apapun dan tidak bersedia membiarkan siapapun mengambilnya. Bagaimana Yang Mulia bisa melindungi orang lain?”

“Kakak!” Hwon memperkeras suaranya.

MP-00007 MP-00009

“Selain menuduh seorang gadis atas kejahatan yang tak berdasar, dan membuatnya menderita, apa sebenarnya yang Yang Mulia bisa lakukan?”

Ehm…bener sih. Dan Hwon juga menyadari hal itu. Tapi Yang Myung tidak mengerti betapa rumitnya masalah ini. Betapa Hown sebenarnya sedang melindungi Yang Myung dan Wol. Sama seperti Yang Myung dulu tidak menyadari kalau ayahnya selama ini melindunginya.

“Cukup! Jangan katakan lagi,” pinta Hwon.

“Yang Mulia! Apakah Yang Mulia bersedia melepaskan Yeon-woo?”

Hwon tertegun.

“Aku bisa melakukannya,” ujar Yang Myung (oh no, you’ll regret that). Dan ia tahu Hwon tidak bisa melakukannya. Hwon terdiam karena ia memang tidak bisa melakukannya.

Sebenarnya Jika Wol bukanlah Yeon-woo maka Hwon telah bersikap tidak adil pada Wol karena menganggap Wol sebagai pengganti Yeon-woo. Mencintai orang karena orang itu mirip dengan orang yang pernah kita cintai adalah sebuah keegoisan (menurutku lho ya^^).

MP-00015 MP-00016

Bo-kyung ketakutan melihat Wol di hadapannya. “Kau….kau…. Mengapa kau di sini?”

Wol membungkuk, “Hamba dengar Yang Mulia Ratu memanggil hamba. Bukankah begitu?”

“Mungkinkah kau...? Tidak, tidak, tidak mungkin,” celoteh Bo-kyung bagai orang kehilangan akal. “Tidak mungkin, bukan?’” tanyanya pada Wol.

“Heo…Yeon...woo…” Wol mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum.

Bo-kyung berusaha mengendalikan rasa takutnya dengan menggigit bibirnya (sepertinya ia hampir berteriak histeris).

MP-00029 MP-00031

“Apakah hamba begitu mirip dengan anak itu?” tanya Wol tersenyum. Ia menjelaskan banyak orang (termasuk Hwon pastinya) yang salah mengenalinya sebagai Heo Yeon-woo tapi ia hanyalah seorang shaman bernama Wol.

Bo-kyung cepat-cepat membenarkan kalau ia salah mengenali orang dan menyuruh Wol segera pergi.

“Jika Yang Mulia mengijinkan, bolehkah hamba mengatakan sesuatu sebelum pergi?”

Bo-kyung berusaha bersikap biasa saja.

“Di istana Bulan Perak, hamba melihat roh Heo Yeon-woo (Bo-kyung langsung mengernyit ketakutan). Roh itu berkata pada hamba, jika hamba bertemu Yang Mulia, hamba harus mengatakan pada Yang Mulia agar Yang Mulia tidak terkungkung dalam rasa takut dan ia mendoakan kebahagiaan Yang Mulia,” ujar Wol sambil mengamati ekspresi wajah Bo-kyung lekat-lekat.

Bo-kyung menggebrak meja. “Itu tidak mungkin!” sergahnya, ”Tidak ada alasan baginya untuk mengatakan hal itu!” (Bo-kyung tahu ia bersalah pada Yeon-woo jadi tidak mungkin “hantu” Yeon-woo mengharapkan kebahagiaannya).

MP-00051 MP-00054

Ia lalu memerintahkan dayangnya membawa Wol keluar dengan segera. Begitu Wol dan dayang keluar dari kamar Bo-kyung, terdengar Bo-kyung menjerit histeris.

Wol meminta dayang Bo-kyung tidak mengkhawatirkannya. Ia bisa keluar dari istana sendiri dengan diam-diam. Dayang itu mengancam Wol agar tidak terlihat siapapun.

Wol berpikir mata Bo-kyung tidak bersinar seperti dulu lagi. Hanya ada ketakutan. Ia berpikir-pikir mengapa Bo-kyung seperti itu.

MP-00060 MP-00062

Sementara itu Bo-kyung terus menjerit-jerit histeris ketakutan. Dayangnya bertanya dengan khawatir mengapa Bo-kyung bersikap seperti itu.

“Tidak….Tidak!!! Tidak,”Bo-kyung terus menggelengkan kepalanya sambil menangis. Ia ingat percakapannya dengan ayahnya 8 tahun lalu.

“Apakah ayah akan membunuh Yeon-woo?”

Waktu itu ayahnya menjawab bukankah Bo-kyung ingin tinggal di istana dan memenangkan hati Putera Mahkota. Maka Bo-kung tidak boleh mempunyai perasaan kasihan atau perasaan bersalah. Sebaliknya Bo-kyung harus ingat kemarahan dan rasa malu ketika miliknya diambil orang lain. Jika Bo-kyung tidak bisa, maka sebaiknya jangan menginginkan posisi Puteri Mahkota.

Ia ingat perkataannya pada ibunya saat ia akan menikah dengan Hwon. “Sekarang, tidak peduli siapapun, tidak ada yang bisa mengambil posisiku.”

Bo-kyung berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Yeon-woo sudah mati dan tidak bisa mengambil kedudukannya.

MP-00063 MP-00073

Wol berjalan pulang sendirian. Ketika melewati istana Bulan Perak, ia menoleh dan menangis. Ia teringat surat yang ditulis Hwon padanya untuk menyemangatinya waktu itu.

Wol berjalan memasuki istana Bulan Perak dan melihat kamarnya yang dulu. Ia lalu berjalan menuju jendela dan membukanya.

Hwon ada di sana! Peristiwa 8 tahun lalu terulang kembali.

 MP-00084 MP-00085

Yeon-woo cepat-cepat menutup jendela. Ia lalu ingat perkatan Hwon waktu itu. “’Apakah kau menangis karena merindukan keluargamu? Jika demikan, bukalah jendela dan lihat.”

Pelan-pelan Wol berbalik dan membuka jendela tapi Hwon tidak ada di sana. Wol cepat–cepat berlari keluar tapi Hwon tidak ada. Wol menunduk kecewa dan berjalan pergi.

Tapi Hwon tidak pergi. Ia menghampiri Wol dan bertanya mengapa Wol ada disana. Mengapa seorang gadis yang seharusnya berada di Hwal In Seol berkeliaran di istana? Wol berkata ia menerima perintah kerajaan untuk masuk istana dan ia tersesat dalam perjalanan pulang.

“Bukan. Tanpa sadar, cahaya bulan menuntun hamba ke sini. Maafkan hamba, Yang Mulia. Ini adalah tempat yang berharga bagi Yang Mulia. Hamba akan pergi sekarang.”

Wol membungkuk dan berjalan melewati Hwon. Tapi Hwon mengulurkan tangannya memegang tangan Wol. Mereka berdiri berpegangan tangan dengan menghadap arah berlawanan.

MP-00101 MP-00112

“Apakah tubuhmu baik-baik saja?”

“Hamba baik-baik saja,” Wol berusaha menahan tangisnya.

“Bukankah sulit tinggal di tempat itu (Hwal In Seol)?”

Tidak, jawab Wol. Hwon berkata jika Wol mau, ia bisa mengirim Wol ke tempat lain di mana tak seorangpun mengenal Wol (agar Wol tidak menghadapi cacian dan penghinaan lagi karena tanda kriminal/pezina di bajunya). Wol berkata bagaimana bisa Hwon menggunakan kekuasaannya sebagai Raja untuk mengurus masalah sepele seperti itu. Ia berkata Hwon tidak perlu bersusah payah.

Dalam hatinya Wol berkata jika ia pergi, ia tidak akan bisa bertemu dengan Hwon lagi. Hwon bertanya apakah Wol bersedia membayar kejahatan yang tidak dilakukannya.

MP-00124 MP-00125

“Bagaimana bisa Yang Mulia berkata hamba tidak melakukan kejahatan?” tanya Wol. Dalam hatinya Wol bertanya bagaimana ia bisa membalas kejahatannya karena tidak langsung mengenali Hwon saat mereka pertama bertemu.

Tapi Hwon malah salah paham dan bertanya apakah Wol memang berniat menggoda anggota keluarga kerajaan (a.k.a Yang Myung)?

Wol meminta Hwon tetap kuat dan tidak membiarkan rasa kasihan membuatnya goyah. Wol mulai menangis tanpa bersuara, ia tahu ia telah menyakiti hati Hwon.

Pelan-pelan Hwon melepaskan tangan Wol dan menyuruhnya pergi.

“Setelah kau pergi, jangan pernah muncul di hadapanku lagi,” kata Hwon. Walau Wol yang meminta Hwon tidak goyah namun ia tidak bisa menahan kesedihannya mendengar ucapan Hwon.

Hwon meninggalkan Wol dengan langkah gontai (aneh juga ya Hwon jalan sendirian, biasanya dia diikuti kasim Hyung dan para dayang. Setidaknya didampingi Woon). Wol menangis dan berbalik melihat Hwon yang berjalan semakin menjauh hingga hilang dari pandangannya.

MP-00136 MP-00138

Ketika kembali ke Hwal In Seol, Wol melihat shaman Jang sudah menunggunya. Shaman Jang memberi hormat pada Wol. Wol tidak menyambutnya dengan ramah. Ia bertanya mengapa shaman Jang menemuinya.

Shman Jang berkata ia mencari Wol karena Wol tidak mencarinya.

“Apakah kau pikir tidak ada alasan aku tidak mencarimu? Tolong kembalilah.”

Wol berjalan melewati shaman Jang tapi shaman Jang memegang lengannya. Wol menepisnya. Ia berkata ia harus memikirkan semuanya terlebih dulu, baru ia akan menemui shaman Jang. Tapi shaman Jang berkata Hwon memanggilnya untuk menghadap. Wol terkejut.

“Sebelum aku bertemu Yang Mulia, kupikir aku harus bertemu dengan Nona terlebih dahulu.”

MP-00142 MP-00147

Akhirnya mereka berbicara. Dan Wol pun mengetahui alasan mengapa shaman Jang mengguna-guna dirinya namun menyelamatkannya,. Ia membunuh Wol karena tidak bisa melawan perintah Ibu Suri dan menyelamatkan Wol atas permintaan terakhir sahabatnya. Ia berkata ia bersedia menerima hukuman apapun dari Wol.

”Satu hal yang tidak bisa kumaafkan dan tidak bisa kumengerti. Mengapa kau menipu ayahku?”

“Beliau adalah seorang bangsawan yang sejati. Jika aku memberitahu yang sebenarnya, ia tidak akan setuju terlibat dalam konspirasi seperti itu.”

“Kau seharusnya membunuhku saja. Ayahku didera perasaan bersalah karena percaya bahwa ia telah membunuh puterinya hingga ia mengakhiri hidupnya sendiri. Bukan. Saat ia memberiku minum obat itu, ia pun ikut mati. Obat untuk menyelamatkan diriku menjadi racun yang membunuh ayahku! Apa kau mengerti?! Kau tidak membunuhku tapi membunuh ayahku!”

Shaman Jang tersentak. Ia sepertinya baru mengetahui hal ini sama seperti Min-hwa. Kai ini shaman Jang yang didera perasaan bersalah.

MP-00159 MP-00162

“Bagaimana kau membayar air mata darah keluargaku dan Yang Mulia Raja yang telah tertumpah selama 8 tahun ini? Katakan padaku! Mengapa selama 8 tahun ini kau menutup mulutmu?!”

Shaman Jang berkata untuk membuat obat yang digunakan untuk menyelamatkan Yeon-woo membutuhkan pengorbanan. Shaman jang berkata guna-guna yang diitimpakan pada Yeon-woo membutuhkan obsesi kuat seorang perawan sebagai persembahan. Gadis itu, untuk mencapai ambisinya, bersedia menjadi persembahan dan terlibat dalam guna-guna mendoakan kematian Yeon-woo (wow….aku tak menyangka Min-hwa akan sejauh itu).

Wol bertanya apakah gadis itu Yang Mulia Ratu. Shaman Jang menggeleng. Wol teringat pada percakapannya dengan Seul. Wol terkejut saat menyadari siapa yang terlibat.

“Ia adalah Puteri,” shaman Jang membenarkan dugaan Wol.

MP-00169 MP-00170

Min-hwa meringkuk ketakutan di sudut kamarnya. Perkataan ibu mertuanya terus terngiang di benaknya. Bahwa ayah mertuanya bunuh diri karena menderita telah membunuh puterinya.

Ia teringat pertemuan pertamanya dengan Yeon-woo. Lalu perasaan suka yang tumbuh saat ia melihat Yeom. Ia ingat kunjungan neneknya saat ia mogok makan. Waktu itu Min-hwa memohon agar neneknya meminta pada ayahnya agar ia bisa menikah dengan Yeom.

Keitka itu Ibu Suri Yoon dengan wajah prihatin bertanya apakah Min-hwa benar-benar menyukai Yeom. Min-hwa menangis dan berkata jika ia tidak menikah dengan Yeom maka ia akan mati. Ibu Suri berdecak kasihan, ia berkata Raja tidak akan mengabulkan permintaan Min-hwa. Min-hwa menangis lebih keras.

MP-00181 MP-00179 

Ibu Suri Yoon membujuknya dan berkata bukanlah hal yang tidak mungkin untuk mendapatkan Yeom. Ia bertanya apakah Min-hwa akan membantunya. Min-hwa tersenyum.

Namun sekarang Min-hwa gemetar ketakutan mengingat apa yang menimpa Yeon-woo. Ia menggeleng dan menangis ketakutan mengingat karena keinginannya mendapatkan Yeom, ia telah membunuh Yeon-woo (dan ayah mertuanya).

MP-00182 MP-00185

Tiba-tiba terdengar suara Yeom memanggilnya dari luar kamar. Min-hwa buru-buru menghapus air matanya. Yeom masuk dan melihat Min-hwa habis menangis.

Min-hwa bertanya mengapa Yeom mengunjunginya. Yeom berkata sudah berhari-hari Min-hwa tidak keluar kamar sejak mengunjungi makam ayahnya. Ia sangat khawatir jadi ia menjenguk Min-hwa.

Min-hwa kembali menangis. Yeom terkejut, apakah ia telah membuat Min-hwa sedih. Min-hwa mengeleng. Ia berkata ia bermimpi buruk Yeom meninggalkannya.

“Bisa melihat suamiku, membuatku merasa tenang,” kata Min-hwa sambil menangis. Yeom memeluk Min-hwa.

MP-00193 MP-00195

“Ini gawat.”

“Ya? Apa terjadi sesuatu yang buruk?” tanya Min-hwa.

Yeom tersenyum, “Aku pernah berkata senyummu yang paling indah. Tapi sekarang, bahkan wajah menangismu pun cantik. Bukankah itu gawat?”

Min-hwa tersentuh. Ia meminta maaf pada Yeom. Yeom kebingungan dan melepaskan pelukannya, ia bertanya untuk apa Min-hwa meminta maaf padanya. Namun Min-hwa tidak melepaskan suaminya.

“Untuk semuanya….semuanya….” jawab Min-hwa dengan sedih. Yeom kembali memeluk Min-hwa. Ia berjanji mendampingi Min-hwa malam ini agar Min-hwa bisa tidur tanpa khawatir (kehilangan dirinya).

MP-00200 MP-00202

Shaman Jang menjelaskan bahwa terlibat dalam pembunuhan Puteri Mahkota menggunakan guna-guna adalah kejahatan yang tidak bisa diampuni. Jika keterlibatan Puteri terungkap, Raja tidak punya pilihan lain selain menghukumnya. Terlebih lagi para kerabat Puteri, termasuk uibin (Yeom) juga akan dicap kriminal. Wol terhenyak.

Shaman Jang berkata itulah sebabny mereka melibatkan Puteri sebagai persembahan. Agar jika suatu saat Hwon maupun Yeon-woo mengetahui yang sebenarnya, tak ada yang bisa Hwon dan Yeon-woo lakukan kecuali melindungi Min-hwa dan Yeom, kembali menutup rahasia ini rapat-rapat.

“Kalau begitu apa yang yang harus kulakukan?” tanya Wol.

“Nona harus memilih,” jawab shaman Jang. Mengungkap kebenaran dan kembali ke sisi Hwon atau menutup semuanya dan meneruskan hidup seperti sekarang.

MP-00205 MP-00206

“Itukah sebabnya Ibu menutup mulut rapat-rapat selama 8 tahun?” Pilihan ini harus dibuat Wol dan bukan shaman Jang yang memutuskan.

Shaman Jang berkata besok ia harus menghadap Hwon karena itu ia menemui Wol lebih dulu. Ia akan melakukan apapun keinginan Wol. Semua berada di tangan Wol.

Wol tak tahu apa yang harus ia lakukan, kebenaran ini telalu menyakitkan baginya. Ia pergi menangis di kamarnya. Diam-diam shaman Jang memperhatikan puteri angkatnya itu dengan sedih.

 MP-00209 MP-00212

Keesokan paginya terjadi sedikit keributan di halaman istana. Yang Myung pergi ke istana menemui menteri penjilat (tang ternyata adalah menteri keuangan ckckck) dan menghalanginya ikut rapat istana. Ia berkata ia tidak akan mempermasalahkan seberapa banyak uang yang telah dikorupsi oleh Menteri Penjilat. Ia hanya ingin menteri penjilat mengirim kembali obat-obatan dan keperluan medis ke Hwal In-seol. Atau ia akan melapor pada Hwon dan mengungkap korupsinya.

Namun percakapan mereka ternyata didengar Hwon yang sedang menuju aula istana.

“Apa yang akan kakak katakan padaku?” Tanya Hwon.

Yang Myung berbalik dan memberi hormat. Tampaknya keduanya masih menjaga jarak setelah pertemuan mereka kemarin. Hwon bertanya mengapa Yang Myung masuk istana.

MP-00219 MP-00220

Yang Myung berkata sepertinya menteri keuangan tidak menyadari kondisi menyedihkan di Hwal In Seol karena terlalu sibuk bekerja. Jadi ia datang ke istana untuk menemuinya dan memintanya memperbaiki hal itu.

Menteri penjilat buru-buru protes kalau Yang Myung telah mengatakan hal yang tidak tepat dan tidak tahu permasalahannya.

Hwon mengingatkan, sebagai seorang pangeran, Yang Myung tidak boleh ikut campur dalam urusan kenegaraan. Yang Myung berkata ia tidak bemaksud ikut campur. Ia hanya ingin melaporkan keadaan di Hwal In Seol.

“Hwal berarti menyelamatkan, In berarti orang. Bukankah tempat itu artinya tempat di mana orang-orang diselamatkan? Tapi sekarang nama tempat itu seharusnya diubah menjadi tempat di mana orang-orang terbunuh. Pasokan obat-obatan dan makanan telah dikurangi oleh para pejabat korup untuk mengisi kantung mereka sendiri. Para tabib dan perawat digunakan oleh para bangsawan untuk dijadikan tabib pribadi mereka. Lalu….”

“Aku tidak pernah tahu kakakku yang senang berpetualang di gunung dan menghirup udara bebas, mempunyai perhatian yang mendalam terhadap kaum miskin,” Hwon memotong perkataan kakaknya.

Yang Myung berkata ia khawatir rakyat kekurangan pakaian dan makanan dan hal ini akan mempengaruhi kekuatan Hwon sebagai penguasa.

“Dengan kata lain, apakah Kakak mengatakan kalau aku tidak mampu mengatur negeriku?” tanya Hwon.

“Hamba mengatakan ini dengan maksud baik. Hamba minta maaf atas kelancangan hamba. Mohon jangan salah paham.” Yang Myung memberi hormat dan berlalu dari istana.

Menteri penjilat memperhatikan sikap keduanya dan merasa heran. Sebenarnya Hwon juga sedang melindungi Yang Myung. Jika ia langsung menerima pendapat Yang Myung maka menteri penjilat akan menggunakan alasan bahwa Yang Myung telah mencampuri urusan kerajaan dan Yang Myung bisa dihukum karena hal itu. Di sisi lain, aku yakin Hwon juga merasa cemburu karena Yang Myung mengungkit masalah Hwal In Seol. Karena Wol juga berada di sana.

  MP-00225 MP-00504

Hwon marah besar dalam rapat istana pada hari itu. Ia marah karena para pejabat mengkorupsi dana Hwal In-seol demi keuntungan pribadi. Tentu saja para menteri menyangkalnya.

Hwon membeberkan semua korupsi yang dilakukan para menteri untuk mengurangi jatah persediaan makanan Hwal In Seol. Menambahkan batu dalam persediaan beras untuk menambah berat, hingga jatah beras yang tersedia tidak mencukupi dan setiap orang hanya mendapat sedikit makanan. Akibatnya beredar kabar kalau banyak orang yang tidak sanggup bertahan karena kelaparan.

Seorang menteri berkata Hwal In Seol bergantung pada pajak yang dibayarkan oleh para shaman. Karena itu menteri lain mengusulkan agar mereka menaikkan pajak para shaman. Hwon berkata usul itu tidak masuk akal. Ia memerintahkan agar pengeluaran keluarga kerajaan ditekan dan juga gaji para menteri harus dipotong.

MP-00231 MP-00238

Hwon kembali ke kediamannya. Shaman Jang telah menunggunya. Ibu Suri Yoon juga mendengar kabar kalau shaman Jang menemui Hwon atas panggilan Hwon . Ia memerintahkan shaman Jang dibawa menemuinya segera setelah shaman Jang berbicara dengan Hwon.

MP-00239 MP-00242

Hwon mulai menanyai shaman Jang. Ia bertanya sejak kapan shaman Jang meninggalkan istana. Delapan tahun yang lalu, jawab shaman Jang. Hwon berpikir itu adalah tahun kematian Yeon-woo.

“Apakah kau memliki alasan untuk meninggalkan Seongsucheong pada saat itu?”

Shaman Jang berkata waktu itu kekuatannya sangat melemah dan ia pergi ke gunung untuk memulihkannya. Hwon bertanya apa yang menyebabkan kekuatan shaman Jange melemah.

“Apa sebenarnya yang Yang Mulia ingin ketahui?” tanya shaman Jang langsung.

“Jawab aku. Apakah mungkin membunuh seseorang dengan guna-guna?”

Walau shaman Jang sedikit terkejut dengan pertanyaan Hwon tapi ia menjawab, “Itu tidak mungkin. Bukanlah hal yang tidak mungkin untuk mengambil nyawa seseorang dengan guna-guna, tapi itu artinya orang yang membuat guna-guna juga akan mati. Sihir hitam digunakan untuk melenyapkan kehidupan akan meminta tumbal nyawa lain. Mengapa ada orang yang bersedia menyerahkan nyawa dengan cara seperti itu? Karena itu aku tidak mungkin melakukan guna-guna seperti itu.” (Informasi inilah yang sama sekali tidak tahu diketahui Ibu Suri yoon)

Hwon bertanya apakah shaman Jang menjawab dengan jujur. Shaman Jang berkata ia hanya mengatakan kebenaran.

“Jika hamba membuat guna-guna untuk membunuh seseorang maka hamba pasti telah menjadi mayat. Karena hamba masih hidup, bukankah artinya tidak ada seorangpun yang mati karena guna-guna hamba?”

MP-00244 MP-00250

Shaman Jang keluar dari kediaman Hwon dengan perasaan berat. Semalam Wol telah memintanya untuk tidak mengatakan apaun pada Hwon. Wol tidak ingin Hwon terluka lagi. Artinya, Wol ingin menutupi semua rahasia ini dari Hwon. Tapi tampaknya shaman Jang sebenarnya tak ingin lagi hidup dalam kebohongan dan membuat Wol menderita, karena ia memberikan beberapa petunjuk tersirat pada Heon.

Shaman Jang menemui Ibu Suri. Ibu Suri menanyakan alasan shaman Jang dioanggil ke kediaman Hwon. Shaman Jang berkata Hwon memangginya karena ia kepala Seongsucheong. Tentu saja Ibu Suri Yoon tidak percaya. Selama Hwon memerinttah, Hwon sama sekali tidak mempedulikan Seongsucheong. Diam –diam memanggil shaman Jang pasti ada alasannya.

“Sebenanya, ini karena puteri hamba.”

“Puterimu? Apa maksudmu anak yang berada di Hwal In Seol itu?”

Shaman Jang membenarkan. Ibu Suri Yoon terlihat gugup. Ia bertanya apakah Hwon ingin Wol mendampinginya lagi. Bukan seperti itu, kata shaman Jang. Raja tidak ingin ada rumor beredar mengenai dirinya dan shaman itu, karena itu ia memerintahkan shaman Jang mendisplinkan para shaman agar tidak menyebarkan rumor.

Ibu Suri Yoon masih tidak percaya. Shaman Jang berkata mana berani ia membohongi Ibu Suri. Ibu Suri tersenyum sinis. Ia berkata sikap shaman Jang berbeda sekali dengan sikap mengancam yang diperlihatkan shaman Jang beberapa waktu lalu.

Shaman Jang berkata ia bersalah telah mengancam Ibu Suri karena saat itu nyawa puterinya dalam bahaya. Ia menawarkan seluruh hidupnya untuk Ibu Suri sebagai ganti kelancangannya. Ia meminta Ibu Suri memaafkannya.

Ibu Suri Yoon mengingatkan, shaman Jang tidak boleh membiarkan Wol membawa masalah bagi Hwon. Walau tampaknya ibu Suri Yoon tidak lagi mempercayai shaman Jang sepenuhnya tapi ia tetap mempertahankan shamaa Jang di sisinya karena kekuatan shaman Jang.

“Apakah Yang Mulia sadar, semakin Yang Mulia berusaha menghentikannya, semakin Yang Mulia membantu mereka untuk bersama. Buankah ini ironis?” kata shaman Jang dalam hati. Ibu Suri Yoon yang membawa Wol ke istana dan karena Ibu Suri juga ingatan Wol kembali.

MP-00267 MP-00270

Hwon memikirkan perkataan shaman Jang. Ia tahu shaman Jang adalah orang kepercayaan Ibu Suri. Ibu Suri juga ingin agar keluarganya yang menduduki posisi Puteri Mahkota. Jadi ia memerintahkan shaman Jang untuk membunuh Yeon-woo. Ia lalu ingat perkataan shaman Jang:

“Jika hamba membuat guna-guna untuk membunuh seseorang maka hamba pasti telah menjadi mayat. Karena hamba masih hidup, bukakah artinya tidak ada seorangpun yang mati karena guna-guna hamba?”

Hwon berpikir apakah arti perkataan shaman Jang itu adalah karena shaman Jang masih hidup maka orang yang terkena guna-guna juga masih hidup?

Hwon mulai menyatukan kepingan-kepingan informasi yang diperolehnya selama ini. Tubuh Yen-woo masih hangat setelah beberapa jam meninggal.

Hwon mencapai suatu kesimpulan, “Mungkin Yeon-woo masih hidup.”

 MP-00274 MP-00277

Di Hwal In-seol, Wol menjalankan tugasnya untuk merawat orang sakit. Anak perempuan yang diselamatkan Yang Myung waktu itu sedang mogok makan. Wol mendekatinya dan membujuknya untuk makan. Tapi anak itu tidak mau.

Wol menebak anak itu berusaha mati. Ia bertanya mengapa anak itu ingin mati? Anak itu berkata orangtuanya tidak akan bahagia jika ia tetap hidup. Jika ia hidup, hidupnya juga tidak berarti. Wol menegurnya, jika orangtuanya tidak menginginkan anaknya hidup, mana mungkin ayahnya berjalan bermil-mil jauhnya untuk membawa anak itu ke Hwal In Seol.

Anak itu berkata, jika ia mati maka semakin sedikit orang yang harus diberi makan di rumahnya. Dengan begitu orangtuanya tidak perlu bekerja sekeras itu.

Wol berkata, ia mengerti apa yang dipikirkan anak itu. Ketika ia sangat muda, ia juga berpikir kematiannya akan membuat keluarganya bahagia. Asalkan ia menghilang maka itu sudah cukup. Tapi mana ada orang tua di dunia ini yang ingin kehilangan puterinya? Bagaimanapun juga keluarga harus hidup bersama. Ia meminta anak itu tidak lagi berpikir untuk mati.

MP-00288 MP-00291

Anak itu menangis sambil memeluk Wol. Wol ikut menangis bersama anak itu. Yang Myung melihat keduanya. Sepertinya ia mendengar perkataan Wol. Dalam hatinya ia memohon, “Tolong, katakan kau bukan Heo Yeon-woo. Katakan kau tidak memiliki hubungan dengan Yang Mulia.”

MP-00294 MP-00300

Wol menyadari kehadiran Yang Myung dan buru-buru menghapus air matanya. Yang Myung datang membawa banyak persediaan obat-obatan bermutu baik dan persediaan beras.

Dengan gaya cueknya, Yang Myung berkata ia tadinya ingin meminta pejabat yang melakukannya tapi ternyata itu terlalu merepotkan.

“Walau aku malu mengatakannya tapi aku memutuskan untuk menunjukkan kekayaanku,” selorohnya. Wol menatap Yang Myung dengan penuh terima kasih.

“Mengapa kau menatapku seperti itu. Jangan katakan kau memiliki pendapat baik tentang aku setelah melihat kekayaanku ini?”

MP-00303 MP-00310

Wol tersenyum geli. Yang Myung mengeluarkan sebuah buku ensiklopedi berisi pengetahuan medis. Mata Wol berbinar saat melihat buku itu namun ia tidak berani menerimanya. Yang Myung berkata ia akan membakarnya jika Wol tidak mau. Cepat-cepat Wol mengambilnya,

Yang Myung berkata Wol boleh menanyainya kapan saja jika ada yang tidak Wol mengerti. Tapi Wol segera tenggelam dalam halaman-halaman buku itu. Tampaknya ia tidak membutuhkan sedikit pun bantuan Yang Myung. Namun hal ini semakin memperkuat kecurigaan Yang Myung. Sama seperti Hwon, ia curiga mengapa seorang shaman begitu tertarik dengan buku. Wol mengingatkannya pada Yeon-woo.

MP-00321 MP-00326

Yang Myung menutupi kecurigaannya dengan terus bercanda. Wol melihat Yang Myung membawa pakaian wanita. Ia bertanya apakah Yang Myung juga suka menyamar menjadi wanita. Yang Myung gelagapan. Ia berkata pakaian itu untuk Wol.

Wol senang sekali, ia akan memberikannya pada Janshil. Hahaha…Yang Myung langsung protes. Ia berkata ia ingin membawa Wol ke suatu tempat dan ingin Wol mengenakan pakaian itu.

Wol bingung, Yang Myung hendak membawanya ke mana? Yang Myung berkata ia hendak membawa Wol ke rumah sahabatnya, sekaligus rumah guru yang pernah ia ceritakan pada Wol. Wol terpana, Yang Myung hendak membawanya menemui keluarganya? Yang Myung melihat reaksi Wol itu. Wol segera memalingkan wajahnya berpura-pura tidak ada yang aneh. Yang Myung semakin takut kalau kecurigaannya benar.

MP-00336 MP-00337

Hwon terus memikirkan Yeon-woo. Jika Yeon-woo masih hidup, mengapa Yeon-woo tidak muncul di hadapannya. Tiba-tiba ia teringat melihat Yeon-woo di hutan.

Waktu itu Yeon-woo bertanya mengapa Hwon baru datang sekarang, ia telah lama menunggu. Lalu Yeon-woo berubah menjadi Wol. Ia mengingat Wol dan Yeon-woo. Juga berbagai pertanyaan yang diajukannya pada Wol dan saat itu Wol meminta Hown berhenti bertanya padanya. Hwon berpikir mengapa Yeon-woo pura-pura tidak mengenalinya. Tapi ia tahu Wol tidak berbohong ketika ia berkata ia bukanlah orang yang dicari Hwon. Hwon juga sudah menkonfirmasi kalau Yeon-woo sudah dikubur. Semua ini rasanya tidak masuk akal.

MP-00345 MP-00346

Hong Gyu-tae menemui Yeom. Ia memberitahu kalau ia ditugaskan menyelidiki kematian Yeon-woo diam-diam. Yeom bertanya apakah Hwon memberi perintah itu karena merasa ada yang janggal dalam kematian Yeon-woo. Hong meminta maaf, tanpa ada perintah kerajaan ia tidak bisa memberitahu apapun.

Hong berkata tidak ada seorangpun yang ingat peristiwa 8 tahun lalu jadi dengan tidak tahu malu ia memberanikan diri menemui Yeom. Ia minta Yeom mengatakan apapun yang ia ketahui. Yeom berkata ia hanya melihat penguburan Yeon-woo dan tidak berada di sisi Yeon-woo saat Yeon-woo meninggal.

Hong jadi tak enak hati dan meminta maaf karena membuat Yeom mengingat masa lalu yang menyedihkan. Yeom berkata Hong tidak perlu meminta maaf. Sebaliknya ia yang merasa bersalah karena tidak bisa membantu.

 MP-00353 MP-00357

Hong diantar keluar oleh pelayan keluarga Heo. Baru beberapa langkah, Hong berbalik dan memeluk pelayan itu. Pelayan itu kaget dan ketakutan.

“Apa yang Tuan lakukan?”

“Jangan menolakku,” ujar Hong. Bwahahaha Hong ini bener-bener ya, waktu itu memeluk mayat eh sekarang memeluk kakek-kakek^^

Hong berkata ia ingin menanyakan sesuatu. Pelayan itu terpaksa menurut.

MP-00354 MP-00359

Yeom berjalan ke halaman. Ia mendengar suara dari balik tembok. Ia bertanya apakah itu Pangeran Yang Myung. Tidak ada jawaban. Hanya ada sesekor kucing yang melompat ke tembok. Yeom tersenyum sendiri dan berbalik pergi. Seul muncul dari balik tembok dan menangis melihat Yeom. Dalam hatinya ia bertanya bisakah mereka hidup bersama seperti dulu setelah ingatan Wol kembali.

MP-00364 MP-00366

Yeom menemui ibunya. Ny. Shin sedang membereskan pakaian bekas dan makanan untuk dikirim ke Hwal In Seol. Rupanya tiap tahun mereka memang menyumbang ke Hwal In Seol tapi Hwal In Seol Timur. Kali ini Ny. Shin ingin pergi ke Hwal In Seol Barat.

“Apakah ini berkaitan dengan gadis yang mirip Yeon-woo kita?” tanya Yeom.

Ny.Shin teringat pada Wol yang digiring dan dilempari batu. Ia berkata walau tidak ada hubungannya dengan Yeon-woo, gadis itu juga pasti memiliki orang tua. Jika orang tua gadis itu melihat puteri mereka seperti itu, betapa sakitnya hati mereka.

Ia lalu bertanya mengapa Yeom mencarinya. Yeom mengatakan pada ibunya kalau Hwon diam-diam sedang menyelidiki kematian Yeon-woo. Ny. Shin terkejut.

MP-00370 MP-00377

Pelayan itu berkata pada Hong selama ini ia menyembunyikan hal yang diketahuinya karena waktu itu keluarga Heo sangat sedih dan ia tidak mau melukai hati mereka lebih dalam lagi. Hong mendesak pelayan itu untuk segera memberitahunya.

Pelayan itu bercerita, ia pergi ke kubur Yeon-woo pada hari kedua dan terdapat banyak bekas galian di sana –siani. Pelayan itu menangis mengasihani Nona-nya. Ia menoleh dan melihat Seul yang berjalan menuju mereka. Seul menunduk hingga tak melihat Hong dan pelayan itu .

MP-00382 MP-00386

Pelayan itu mengenali Seul dan bertanya apa ia Seul. Seul terkejut. Hong berbalik dan melihat Seul. Ia mengenali Seul sebagai gadis berpakaian pria yang menanyakan Wol ketika Wol ditangkap. Seul berbalik dan melarikan diri.

Hong bertanya apakah pelayan itu mengenalinya. Pelayan itu tidak begitu yakin tapi ia memberitahu Hong siapa Seul.

MP-00388 MP-00396

Hong melaporkan hasil penyelidikannya pada Hwon. Hwon terkejut saat mengetahui ada tanda-tanda kubur Yeon-woo pernah digali. Hong juga berkata ada sesuatu yang mencurigakan. Setiap kali ia menyelidiki sesuatu, seorang gadis pasti muncul.

Ia pernah berpapasan dengan gadis itu di luar kediaman Dayang No dan juga hari ini ia melihat gadis itu di luar kediaman Yeom. Menurut pelayan keluarga Heo, gadis itu adalah bekas pelayan Yeon-woo.

“Tapi….”

“Tapi?”

“Sejauh yang hamba tahu, gadis itu adalah pelayan dari shaman Wol,” ujar Hong.

Hwon tertegun. Ia memerintahkan kasim Hyung memanggil shaman Jang. Sekarang juga!!

MP-00399 MP-00403

Hwon menyatukan semua kepingan puzzle di benaknya. Guna-guna, tubuh Yeon-woo tidak dingin walau sudah mati, Yeon-woo dikubur terburu-buru tanpa persiapan apapun, kubur yang pernah digali, pembunuhan tanpa jejak, hanya kepala Seongsucheong yang bisa melakukannya. Dan juga dalam setiap tempat penyelidikan kematian Yeon-woo, pelayan Wol selalu muncul. Sekarang, hanya perlu satu konfirmasi. Hwon menemui shaman Jang.

Sementara itu Bo-kyung tampaknya mulai gila. Ia meringkuk ketakutan di sudut kamar dengan tubuh gemetar. Bahkan ketika ibunya mengunjunginya, ia ketakutan dan berteriak tidak mau didekati.

“Apa yang terjadi padamu, Yang Mulia?” tanya ibunya khawatir. Ia bertanya apa yang dilihat Bo-kyung hingga sekujur tubuhnya gemetar.

“Heo….Heo Yeon-woo!! Dia masih hidup. Ibu!!”

MP-00407 MP-00419

Ibunya menenangkannya, Yeon-woo sudah mati 8 tahun lalu. Seseorang yang sudah mati bagaimana bisa….. Bo-kyung menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Ia tidak salah lihat, itu benar-benar Yeon-woo.

Dan Yeon-woo ada di dekatnya. Ada di dekat Hwon. Ia tidak menyangka Yeon-woo sedekat itu. Ia yakin Yeon-woo kembali untuk mengejarnya dan mengambil kembali kedudukannya.

Ibunya mengingatkan Bo-kyung bahwa posisi sebagai Ibu Negara memang milik Bo-kyung dan bukan direbut oleh Bo-kyung. Bo-kyung selalu merasa telah merebut posisi itu dari orang lain maka Bo-kyung mengalami halusinasi. Bo-kyung melepaskan tangan ibunya dan membentaknya.

“Itu bukan halusinasi!!” (Wooow…akting Kim Min-seo bagus banget di sini…kereeeen)

MP-00427 MP-00432

“Yang Mulia! Mengapa seperti ini?” tanya ibunya putus asa.

“Aku tahu semuanya! Ayah…ayahlah yang membunuh Yeon-woo. Agar aku bisa menjadi Puteri Mahkota, ayah membunuh Yeon-woo,” kata Bo-kyung menangis.

Ibu Bo-kyung menoleh memastikan tidak ada siapapun yang mendengar mereka. Ia berbisik pada puterinya, asalkan mereka tidak membuka mulut tidak akan ada yang tahu. ia minta Bo-kyung percaya pada ayahnya.

Tepat saat itu Yoon masuk ke kamar puterinya. Begitu melihat ayahnya, Bo-kyung berteriak histeris, “PERGI!!!! PERGI!!!!”

MP-00439 MP-00443

Yoon terkejut melihat keadaan puterinya. Ia kembali memikirkan wajah Wol yang tak terasa asing. Ia menyadari wajah Wol mirip dengan Yeon-woo. Anehnya ia langsung berkesimpulan kalau Yeon-woo tidak mati dan ia berpikir mungkin itu adalah perbuatan shaman Jang.

MP-00451 MP-00454

Hwon memerintahkan shaman Jang menjawab dengan jujur dan tidak boleh berbohong sedikitpun. Jika tidak ia akan dihukum berat. Shaman Jang mempersilakan Hwon bertanya.

“Apakah shaman Wol benar-benar puteri angkatmu?”

Shaman Jang membenarkan. Hwon bertanya sejak kapan shaman Jang mengangkatnya sebagai anak.

“Delapan tahun lalu.”

“Agar seorang shaman terlepas dari hidup masa lalunya, apakah mereka sengaja melupakan masa lalu mereka? Atau mereka memang tidak bisa mengingat masa lalu mereka?”

“Kehidupan masa lalu shaman seharusnya dengan sengaja diputuskan sejak mereka menjadi shaman. Tapi kadang-kadang ada shaman yang berhasil melewati kematian yang penuh penderitaan dan lupa akan kehidupan masa lalunya. Hamba pernah melihatnya,” jawab shaman Jang penuh arti.

Hwon bertanya apakah dikubur hidup-hidup merupakan contoh dari kematian penuh penderitaan. Apa yang terjadi pada shaman itu, apakah ia akan mendapatkan kembali ingatannya atau sampai sekarang ia tidak ingat siapa dirinya.

Shaman Jang terpana menatap Hwon. Ia tidak mengira Hwon begitu cepat mengetahui kebenarannya.

MP-00462 MP-00463

“Pertanyaan terakhir. Shaman itu…Apakah nama shaman itu….Wol?”

Shaman Jang terdiam tak mampu berbicara apapun. Hwon berteriak menyuruh shaman Jang menjawab pertanyaanya. Air mata menetes dari matanya.

“Apakah shaman yang bernama Wol adalah Heon Yeon-woo yang mati 8 tahun lalu?!”

Shaman Jang memejamkan matanya dan mengangguk pelan.

Hwon terpukul dan pergi meninggalkan shaman Jang tanpa mengatakan apapun. Ia berjalan tak tentu arah, sama seperti ketika ia baru mengetahui kematian Yeon-woo.

MP-00470 MP-00471

Hwon mulai menangis mengingat perkataan kejamnya dan sikap dinginnya pada Wol. Ia juga ingat semua penderitaan yang dialami Wol. Ia tak tahan lagi dan jatuh terduduk di tanah.

Ia ingat perkataan Wol yang memintanya agar tidak lagi goyah karena perasaan kasihan lalu perkataannya sendiri agar Wol tidak muncul lagi di hadapannya.

MP-00490 MP-00496

Hwon menangis sambil memukuli dadanya. Ia merasa sesak dengan semua kesedihan yang selama ini dipendamnya. Kepedihan sejak kematian Yeon-woo dan kepedihan karena ternyata Yeon-woo masih hidup namun ia tidak mengenalinya dan malah membuatnya menderita.

Hwon berteriak melepaskan kepedihan dalam hatinya, “Yeon-woo…..”

 MP-00497 MP-00498

Komentar:

Akhirnya kebenaran terungkap. Hwon, Yoon, dan mungkin Yang Myung, tahu Yeon-woo masih hidup. Aku jadi berpikir-pikir, jika orang yang terlibat kematian Yeon-woo harus dihukum, siapa saja mereka? Ibu Suri Yoon, Yoon Dae-hyung, Bo-kyung, Min-hwa ,dan Shaman Jang.

Wol sepertinya tidak akan tega mengungkap semuanya karena Min-hwa dan Yeom, juga walau shaman Jang terlibat tapi mereka telah hidup bersama selama 8 tahun. Hwon mungkin tega menghukum semuanya tapi Wol tidak akan membiarkannya.

Menurutku satu-satunya yang bisa membuat semua ini terungkap adalah pengakuan Min-hwa. Jika Min-hwa mengaku sendiri dan mengungkap semuanya maka kebenaran tidak akan bisa ditutupi lagi.

Anehnya, dalam episode ini aku malah merasa Bo-kyung yang lebih merasa bersalah karena kematian Yeon-woo. Kesalahan Bo-kyung adalah tutup mulut atas peristiwa itu. Sementara Min-hwa yang memang terlibat dalam guna-guna itu malah lebih tegar. Parahnya lagi sepertinya Yeom mulai mencintai istrinya.

MP-00187 MP-00428

Dipikir-pikir Yoon hebat juga ya. Dia langsung menduga Yeon-woo tidak mati tanpa melakukan penyelidikan apapun…ckckck. Aku jadi mengerti apa yang dimaksed pendeta Hyegak. Dengan kepergian Yeon-woo, negeri itu dipenuhi kegelapan.

Hwon memang Raja yang pintar tapi ia adalah matahari yang membara, yang bertemperamen keras. Dan para menterinya lebih berkuasa daripadanya. Terutama Yoon. Terbukti dengan kondisi rakyat memprihatinkan. Hwon membutuhkan seorang pendamping yang bisa memberinya saran dan dorongan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dan satu-satunya yang cocok untuk tugas itu adalah Yeon-woo. Jika Yeon-woo kembali maka kegelapan akan berlalu dari negeri itu.

Seperti pepatah berkata: “Di balik kesuksesan pria, ada seorang wanita”. (Para pria jangan tersinggung ya^^)

Masalahnya adalah ada dua matahari dan dua bulan. Nah lho!! Bagi yang ingin mengetahui akhir hidup bulan dan matahari yang satu lagi (alias Bo-kyung dan Yang Myung) menurut novelnya, bisa membacanya di blog myls-koreanlover ^^