Jumat, 12 Agustus 2011

Sinopsis Best Love Episode 15

greatestlove_photo110623100643couplemaking2

Waktu berlalu setelah operasi Jin. Moon memberikan pernyataan kepada media bahwa Jin membutuhkan kondisi yang tenang untuk memulihkan diri pasca operasi. Saat ini Jin berada di luar negeri. Para wartawan curiga Jin menyembunyikan diri karena operasinya tidak berjalan baik. Jin sama sekali belum menampakkan diri sejak operasi. Dengan sedikit dramatis Moon mengumumkan bahwa operasi Dokko Jin…sukses!!

MP-00005 MP-00006

Reaksi orang berbeda-beda, ada yang senang, ada yang masih belum percaya. Mereka menerka Dokko Jin dalam keadaan lumpuh, atau sudah mati, bahkan sudah menjadi hantu. Bukan hanya Jin yang menjadi bahan pembicaraan, Ae-jung juga.

Kenapa? Apa berkaitan dengan berita Dokko Jin? Bukan…kepergian Ae-jung yang mendadak dari set syuting membuat orang-orang mengolok-olok Ae-jung bahwa saat itu Ae-jung tidak bisa menahan “panggilan alam”. Bahkan ada yang membuat video lucu mengenai kejadian itu.

MP-00012 MP-00014

Jenny dan Ae-jung juga sudah melihat video itu. Jenny sedih karena saat itu adalah saat-saat genting dan menyedihkan tapi malah dijadikan bahan olok-olok. Ae-jung malah lega, olok-olok itu menutupi hal yang sebenarnya dan sekarang Ae-jung malah dikenal sebagai komedian.

Jenny bertanya kapan Jin akan kembali ke Korea. Ae-jung berkata jika Jin kembali, ia juga tidak bisa menemuinya karena Jin akan disibukkan dengan berbagai macam hal. Jenny menanyakan kelanjutan hubungan Jin dan Ae-jung. Saat Jin mengira dirinya akan mati, ia ingin mengumumkan hubungannya dengan Ae-jung. Sekarang Jin baik-baik saja, apakah ia akan berubah pikiran?

Ae-jung menyadari Jin sangat dicintai oleh banyak orang. Ia sulit percaya orang seperti itu menyukainya. Jenny bertanya apa Ae-jung akan baik-baik saja jika semuanya berakhir. Ae-jung berkata ia telah berjanji pada Jin untuk melepasnya.

“Tapi, kau sangat menyukai Dokko Jin. Apa kau tidak inign melihat kekasihmu yang telah kembali dari kematian?”

Ae-jung mengaku ia sangat ingin bertemu dengan Jin tapi ia khawatir jika ia bertemu Jin, ia harus menanyakan kelanjutan hubungan mereka. Ae-jung tidak mau bertanya pada Jin, “Sekarang setelah kau hidup, apa kau akan melompat ke kotoran anjingku?” Ae-jung tidak mau Jin yang telah berhasil hidup, terseret oleh image buruk Ae-jung.

MP-00019 MP-00022

Jin kembali ke Korea, dijemput dengan gembira oleh Jae-seok. Jae-seok menanyakan keadaan Jin. Jin menunjukkan keadaan jantungnya yang sempurna dengan memperlihatkan angka 68 di monitor jantungnya. Ternyata Jin kembali ke Korea tanpa sepengetahun Moon. Jae-seok menduga Jin hendak memberi kejutan pada Ae-jung. Setelah begitu lama, seharusnya Jin mempersiapkan sesuatu yang romantis untuk Ae-jung. Jin terdiam.

“Kau tidak mempersiapkannya ya? Biar kuberi beberapa ide. Ikat pita besar di lehemu lalu katakan padanya: Dokko Jin adalah hadiah Ae-jung! (dengan tangan membentuk bunga di wajah, plus nyengir^^) Bagaimana? Bagaimana?”

MP-00028 MP-00032

Jin tersenyum lalu menunjuk sebuah kantung kertas berwarna biru. Jin menyuruh Jae-seok membuangnya. Apa ini, tanya Jae-seok. Jin meniru gerakan dan ekspresi Jae-seok: itu adalah hadiah Jae-seok!

Jae-seok langsung sedih (lagu latarnya langsung melo jadi lagu Scars-nya BOIS, OST Secret Garden). Jin berpikir selama ia sakit ia sudah bersikap baik pada Jae-seok hingga Jae-seok jadi “berani” seperti ini. Jae-seok menggelengkan kepalanya seperti anak kecil. Jin menyuruh Jae-seok menurunkan pandangannya. Jae-seok langsung menurut.

“Aku adalah Dokko Jin yang sudah di-upgrade. Aku bukanlah sembarang hadiah untuk Goo Ae-jung yang tidak kutemui selama 2 bulan.”

MP-00043 MP-00045

Hyung-gyu bertanya pada kakeknya mengapa Jin belum kembali. Kakeknya juga bertanya-tanya, jika Jin sudah sembuh mengapa tidak kembali juga, apa dia sudah mati dan menjadi hantu? Hyung-gyu jadi sedih, Jin sudah berjanji akan kembali dan menjadi lebih kuat. Hyung-gyu pergi ke kamar Ae-jung dan mengambil kotak cincin di kotak sepatu.

“Ia harus kembali untuk menyerahkan cincin ini pada bibi, “gumam Hyung-gyu sedih sambil memandang cincin itu.

Kakeknya datang. Hyung-gyu segera menggenggam cincin itu agar tidak terlihat kakeknya. Ayah Ae-jung mengambil kotak cincin yang kosong dan menaruhnya di atas lemari. Ia menasihati Hyung-gyu untuk tidak bermain-main dengan barang-barang bibinya. Setelah kakeknya pergi, Hyung-gyu mencoba mengambil kotak itu tapi tangannya tidak sampai. Hyung-gyu akhirnya memasukkan cincin itu ke dalam sepatu Ae-jung.

MP-00057 MP-00060

Jin senang sekali telah tiba di rumah. Ia terkejut melihat pot tanaman di tengah meja. Setelah dilihat baik-baik, itu tanaman kentangnya!! Jin takjub tanaman itu tidak mati. (sebelumnya tanaman itu jatuh ke lantai saat Jin mendadak kolaps)

Jae-seok berkata Ae-jung lah yang menanam kentang itu. Goo Ae-jung, tanya Jin. Jae-seok menjelaskan bahwa beberapa hari setelah Jin kolaps, ia dan Ae-jung pergi ke rumah Jin. Ia mengira tanaman itu sudah layu. Tapi Ae-jung mengambil kentang itu dan merawatnya. “Kau kentang yang spesial, kau tidak boleh layu begitu saja.” Begitukah, kalau begitu mengapa ia hanya merawat kentang dan tidak merawatku, tanya Jin.

Rupanya ia kesal Ae-jung tidak menjenguknya dan tidak menghubunginya sama sekali. Jae-seok menjelaskan saat itu banyak sekali wartawan di rumah sakit. Dan juga Jin membutuhkan lingkungan yang tenang untuk memulihkan diri. Setelah aku keluar dari lingkungan tenang, ia tidak juga menghubungiku, kata Jin. Jae-seok menyuruh Jin langsung menanyakannya pada Ae-jung saja. Sepertinya Jae-seok tahu tapi tidak berani mengatakannya.

MP-00064 MP-00065

Moon mengabarkan perkembangan karir Jin pada Ae-jung. Saat ini sudah 18 iklan yang menunggu Jin. Moon berkata dua iklan lagi maka Jin akan kembali ke masa puncaknya, bukankah itu hebat? Mungkin saja karena semua orang terkesan dengan berhasilnya Jin melewati pertarungan melawan kematian secara ajaib.

Ae-jung ikut senang. Moon meneruskan, seorang sutradara yang pasti akan memenangkan penghargaan di Cannes juga ingin bekerja dengan Jin. Juga ada sutradara lain yang filmnya selalu box office, menunggu Jin. Ae-jung mulai tahu arah pembicaraan Moon. Moon bertanya Jin sebaiknya memilih film yang mana. Pastinya yang Cannes karena Jin suka mendapat penghargaan, jawab Ae-jung. Ia pasti semakin sukses jika tidak ada yang mengikatnya, kata Moon penuh arti.

Ae-jung berkata ia tahu maksud perkataan Moon. Bukan kali ini saja Moon menjelaskan betapa terkenalnya Jin. Moon mengingatkan janji Ae-jung, setelah Jin pulih Ae-jung hanya akan memuji Jin. Ia berkata mereka sekarang hanya bisa bertepuk tangan untuk Jin. Ae-jung hanya tersenyum.

MP-00083 MP-00089

Jin bertepuk tangan untuk kentangnya yang juga berhasil hidup seperti dirinya. Akhirnya Jin mengaku ia sangat merindukan Ae-jung. Tadinya ia mau menunggu Ae-jung yang menghampirinya duluan, tapi ia tak tahan lagi. Jae-seok pamit pulang tapi Jin menahannya. Ia meminta Jae-seok mengulang idenya. Jae-seok sendang idenya diterima Jin. Ia memperagakan idenya dan Jin menirunya.

MP-00096 MP-00098

Hmmm…Jin sudah tak apa-apa. Bagaimana dengan pria sempurna kita? Apa ia sudah di Cina? Ternyata ia kembali melakukan hobinya. Berjalan-jalan di pasar mencari obat herbal. And he’s still perfect!

Seorang kakek pemilik toko obat herbal menyapa Pil-joo. Pil-joo adalah langganannya. Ia tidak melihat Pil-joo di TV akhir-akhir ini. Pil-joo tersenyum membenarkan. Kakek itu berkata hari ini gilirannya yang masuk TV. Dan acara siapa? Acara wawancara dengan Ae-jung. Pil-joo tersenyum lebar.

MP-00099 MP-00102

Ae-hwan berbincang dengan PD Kim dan penulis Han. PD Kim dan penulis Han ikut senang Ae-jung sukses menjadi pembawa acara. Namun ketika Ae-hwan meminta mereka memasukkan Ae-jung dalam program kuliner terbaru mereka, PD Kim dan penulis Han langsung kabur.

MP-00118 MP-00116

Ae-jung syuting di pasar herbal dan akan mewawancarai kakek pemilik toko yang tadi berbincang dengan Pil-joo. Ae-jung mengenakan hanbok dayang istana dan memperkenalkan diri sebagai Jang-geum (lengkap dengan OST Jewel in The Palace-Ohnara). Ia berputar untuk memberikan pembukaan yang meriah.

Tapi sutradara masih menganggap pembukaan itu kurang kuat. Ia mengusulkan Ae-jung menyanyikan “Ohnara”. Ae-jung setuju tapi saat diminta menari, Ae-jung mengaku tidak bisa. Bukankah kau dulu di grup idola yang biasa menyanyi dan menari, tanya sutradara. Dulu tugasku hanya menyanyi dan itu sudah 10 tahun yang lalu, sahut Ae-jung. Ae-jung mengusulkan jungkir balik. Ia pintar melakukannya. Ia akan jungkir balik lalu menyanyi Ohnara. Sutradara menganggap usul itu menarik. Ae-jung memperagakannya.

MP-00126 MP-00127

Diam-diam Pil-joo menyaksikan Ae-jung dari belakang kerumunan penonton. Ia tersenyum melihat keceriaan Ae-jung. Namun dahinya berkerut saat Ae-jung membersihkan tangannya akibat jalanan yang kotor. Kerikil bisa melukai tangannya.

Pil-joo menoleh pada seorang ahjumma yang sedang membawa sapu. Ia lalu meminta bantuan ahjumma tersebut untuk membersihkan jalanan di depan toko hingga Ae-jung bisa berjungkir balik dengan aman. Ae-jung tidak tahu Pil-joo yang membantunya. Ia berterima kasih pada ahjumma tesebut dan kembali syuting.

MP-00149 MP-00150

Hyung-gyu pulang ke rumah dan menemukan Jin duduk di teras rumahnya dengan pita besar merah di leher. Jin sedang berlatih ide Jae-seok. Hyung-gyu terpana tak percaya melihat Jin ada di depannya. Jin menoleh dan senang sekali melihat temannya, Ding-dong. Tpai Ding-dong cuma melongo. “Ke mana sopan santunmu, mengapa kau tidak menyapaku?” tanya Jin. Hyung-gyu menghampiri Jin dan menusuk-nusuk dada Jin hingga Jin kegelian.

MP-00154 MP-00165

Huyung-gyu menarik nafas lega karena Jin bukan hantu. Memangnya ada yang mengatakan aku menjadi hantu? Semua temanku mengatakan kau sudah mati dan menjadi hantu, jawab Hyung-gyu. Tulis nama teman-temanmu yang berkata seperti itu, aku akan menuntut mereka, sahut Jin. Hyung-gyu mengangguk. Hehe polos banget^^

Hyung-gyu menunjuk pita besar di lehar Jin, apa ahjusshi menjadi hadiah. Jin membenarkan, ia menjadi hadiah Ae-jung. Jin mengulurkan sekantung hadiah untuk Hyung-gyu tapi Hyung-gyu malah memeluk Jin.

“Karena kau menyambutku dengan hangat, aku juga akan hadiahmu untuk sementara,“ ujar Jin sambil tertawa.

“Tapi Ding-dong, mengapa bentukmu jadi tidak keruan. Kita harus mulai program pembentukan. Apa yang selama ini kau makan? Ayo ke sini…” Jin mengusap perut Hyung-gyu. Love their friendship^^

MP-00179 MP-00181

Ae-jung telah selesai syuting. Pemilik toko melihat Ae-jung berjalan agak pincang. Kaki Ae-jung keseleo waktu jungkir balik tadi. Pemilik toko ingin mengenalkan seorang dokter hebat yang bisa menyembuhkan kaki Ae-jung.

“Aku di sini,” Pil-joo menghampiri mereka. (Duh dokter Pil-joo tolong sembuhin sakit pinggangku juga dong >,<)

Ae-jung tak menyangka akan bertemu Pil-joo. Pil-joo menjelaskan, toko yang diwawancarai Ae-jung tadi adalah supplier rumah sakitnya. Ae-jung mengangguk, jadi ini pertemuan yang tidak disengaja atau yang sudah direncanakan. Tidak disengaja tapi dengan niat, jawab Pil-joo. Ae-jung tersenyum. Pil-joo berkata ia mendengar Ae-jung akan syuting di pasar ini jadi ia menunggu karena ingin melihat keadaan Ae-jung.

Ae-jung menceritakan pekerjaannya akhir-akhir ini berkeliling seluruh negeri mencari makanan enak. Pil-joo mengusulkan untuk merawat kaki Ae-jung yang keseleo lebih dulu agar Ae-jung bisa terus berkeliling. Bahkan perhatian seperti biasanya, Pil-joo meminjamkan sandalnya untuk Ae-jung yang tidak boleh mengenakan sepatu berhak tinggi untuk sementara waktu.

MP-00188 MP-00204

Jin bernostalgia dengan mengoleskan krim wajah Ae-jung di bawah hidungnya dan menghirupnya dalam-dalam. Hyung-gyu melapor cincinnya tidak ada. Hyung-gyu berkata cincin itu masih ada di dalam sepatu kemarin. Sekarang sepatu itu bahkan tidak ada. Jin berpikir sepatu itu dibuang Ae-jung.

Jin lebih kesal sepatunya dibuang dari Ae-jung daripada cincinnya hilang. Ia menganggap sepatu itu mempunyai arti penting sedangkan cincin itu Ae-jung belum tahu jadi bisa dimaklumi. Hyung-gyu berkata Ae-jung pernah membuang sepatu itu sebelumnya dan ia yang menyelamatkan sepatu itu. Jin terkejut, Ae-jung pernah membuangnya ? Ia bertanya di mana dulu Hyung-gyu menemukannya.

“Di tempat daur ulang pakaian bekas. Apa paman mau mencarinya bersamaku?”

“Ding-dong! Aku ini Dokko Jin. Setelah di-upgrade aku menjadi semakin spesial, jd bagaimana bisa….Tentu saja, di mana itu? Ayo kita pergi!” ckckck….setelah operasi tetap tidak berubah^^

MP-00208 MP-00210

Mereka mengendap-endap ke tempat pakaian bekas. Jin segera mengeluarkan isinya sementara Hyung-gyu mengawasi kalau-kalau ada yang lewat. Jika mereka mengenali Jin, bisa timbul masalah. Dua orang ahjumma menghampiri mereka dari belakang dan menegur Jin.

Jin segera menutupi wajahnya degan selendang bekas dan berdiri membelakangi para wanita itu. Hyung-gyu menjelaskan mereka sedang mencari sesuatu. Mereka meminta Jin melakukannya dengan rapi bukan berserakan di jalan.

“Aku akan membereskannya,” kata Hyung-gyu.

Kedua wanita itu merasa kasihan pada Hyung-gyu, “Seharusnya ayahmu yang membereskannya.” Jin diam saja.

“Nak, hentikan. Kami akan membereskannya,” kata seorang wanita itu.

MP-00221 MP-00223

“Tidak apa-apa,” kata Hyung-gyu. Jin meraih tangan Hyung-gyu dan mengajaknya pergi karena barang yang dicari mereka tidak ada. Kedua wanita itu menghalangi dan memarahi Jin.

“Kau bilang kau akan membereskannya,” protes Jin.

“Kami mengatakan seperti itu karena dia mengerjakannya sendirian.”“Sebagai ayah anak ini, kau harus membersihkannya sebelum pergi.”“Apa yang kaulakukan! Ayo cepat bereskan!!”

Jin mengambil pakaian yang berserakan di jalan dan melemparnya ke dalam tempat daur ulang. Yah ibu-ibu bukan ibu-ibu namanya kalau tidak cerewet. Mereka menyuruh Jin melipat pakaian-pakaian itu, menumpuknya dengan rapi, baru menaruhnya ke tempat daur ulang. Jin protes, dari awal pakaian itu sudah berantakan. Para wanita itu tak mau tahu. Hiiiyyy….ibu-ibu ternyata lebih menakutkan dari gangster ;p

“Ahjumma, paman ini sangat istimewa,” ujar Hyung-gyu. Tapi Jin buru-buru menuruhnya berhenti bicara. “Identitas superheroku tidak boleh begitu saja diberitahu pada orang lain. Untuk ketenangan daerah ini dan juga untuk kesehatan mental para ahjumma ini, kita harus tetap low profile ,” bisiknya.

Mereka mulai melipati pakaian sementara para wanita itu mengomel Jin adalah ayah yang pengangguran. Mereka pikir Jinn menutupi wajahnya karena takut terkena sinar matahari. Wanita itu membentak Jin utntuk terus membereskan setelah mereka pergi. Begitu mereka pergi, Jin langsung melempar semua pakaian itu ke tempat daur ulang, bahkan ada yang nyangkut di pohon hehe^^ Tapi yang penting sepatu Ae-jung tidak ada di sana, berarti tidak dibuang.

MP-00237 MP-00240

Sementara itu Pil-joo mengantar Ae-jung pulang. Mereka bernostalgia tentang tim Pil-joo yang aman, nyaman, dan terlindungi. Sayangnya tim tersebut tidak bertahan padahal tim itu cukup baik, ujar Pil-joo.

Ae-jung menyetujuinya, Pil-joo memang pria sempurna. Tapi dari sudut pandang wanita, Pil-joo tidaklah sesempurna itu. Mengapa, tanya Pil-joo.

“Bukanlah ibumu sedikit menakutkan?”

Pil-joo tertawa, ibunya tidak bisa apa-apa jika ia bersikeras. Protes dengan ramen, tanya Ae-jung geli. Pil-joo membenarkan, jika ia makan ramen 3 kali sehari, ibunya pasti menyerah. Ae-jung tertawa, itu karena ibu Pil-joo sayang pada anaknya. Tapi ia tak bisa membayangkan bagaimana ibu Pil-joo memperlakukan menantu yang tidak disukainya. Pil-joo pikir Ae-jung sedang mencari kekurangan dari tim Pil-joo. Itu untuk mengurangi perasaan bersalah, Ae-jung mengakui. Dengan begini, ia tidak terlalu merasa bersalah. Ia adalah wanita sembrono yang menghindar bila menghadapi sedikit kesulitan.

“Jadi sekarang kau khawatir akan menghadapi kesulitan yang lebih besar?” tanya Pil-joo penuh pengertian. Ae-jung tak menyangkal, sekarang seluruh negeri sedang bersiap menjadi ibu mertuanya. Ia takut karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

MP-00009 MP-00015

Pil-joo membantu Ae-jung masuk ke rumah. Mereka tidak mengetahui Jin sedang menunggu Ae-jung. Hyung-gyu  memberitahu Jin bibinya telah pulang, tapi saking senangnya ia lupa memberitahu kalau Ae-jung pulang dengan Pil-joo. Hyung-gyu pergi lewat pintu lain untuk memberi kesempatan pada Jin untuk memberi kejutan pada bibinya. Jin pun bersiap-siap. Tapi alangkah terkejutnya ia ketika ia malah melihat Pil-joo.

MP-00038MP-00040

Pil-joo juga melihat Jin tapi Jin segera lari bersembunyi. Pil-joo tidak mengatakan apa-apa pada Ae-jung. Malah menawarkan diri untuk menggendong Ae-jung. Untung Ae-jung menolak. Lalu sebelum pulang, Pil-joo sengaja memegang lengan Ae-jung.  

“Jan-gan sen-tuh di-a,” Jin berbicara tanpa suara.

MP-00058 MP-00067

Setelah Pil-joo pulang, Jin langsung melompat di depan Ae-jung. Beneran lompat hehehe^^ Ae-jung jatuh terduduk saking kagetnya.

“Dokko Jin-sshi!”

“Adegan kita sebelumnya sangat melodramatis jadi adegan selanjutnya juga melodramatis. Atau kita bisa merubahnya menjadi romantik komedi atau erotis. Aku yakin salah satu di antaranya. Tapi kenyataannya menjadi thriller horror, bisakah kau menjelaskannya?!!”

MP-00068 MP-00069

Ae-jung malah tertawa, membuat keributan dan memarahi orang benar-benar seperti Dokko Jin. Ia masih takjub dan tak percaya Jin berdiri di hadapannya. Jin mengomel ia sudah berusaha menahan ddong-nya tapi ia tak tahan lagi dan semua yang telah ia tahan tersembur keluar. LOL^^(sekedar mengingatkan, ddong artinya lubang anus. Ae-jung menjuluki ddongko Jin karena Jin suka mengucapkan hal-hal yang buruk jadi mulutnya seperti ddongko^^)

Jin menuduh Ae-jung tak peduli padanya dan malah diam-diam berhubungan dengan “sembarang” dokter itu. Ae-jung menaruh jarinya di mulut Jin dan menyuruhnya berhenti bicara yang bukan-bukan. Ae-jung bangkit berdiri dan menempelkan telinganya di dada Jin.

“Apa yang kaulakukan?” tanya Jin salah tingkah.

“Aku ingin mendengar detak jantungmu kun-dak kun-dak,” sahut Ae-jung.

MP-00079 MP-00083

“Aku sudah di-upgrade sepenuhnya.” Jin menepis Ae-jung tapi Ae-jung menempelkan telinganya kembali. Ia tidak mendengar jantung Jin oo-long oo-long seperti sebelumnya.

Dengan ketus Jin berkata tadinya ia ingin membuat genre yang lebih romantis untuk mengetahui seberapa baik keadaannya sekarang. Bicara mengenai genre, bagaimana kalau kita berpindah ke genre keluarga saja, ujar Ae-jung.

“Apa kau sudah makan?” tanya Ae-jung. Drama super romantis sekalipun tetap harus makan sebelum syuting. Ae-jung masuk ke dalam rumah. “

“Terserah,” sahut Jin berbalik pergi. Tapi ia langsung ikut masuk hehe^^

Ae-jung terkejut mendapati seisi rumahnya berantakan. Apa Jin yang melakukannya? Bagaimana bisa ia mengacak-acak rumah orang seenaknya.

“Kau berbicara persis seperti para ahjumma tetangga,” ujar Jin.

“Apa yang kau cari? Kau kan bisa menelepon dan bertanya padaku,” kata Ae-jung dengan kesal.

“Aku hendak membuat kejutan.”

  MP-00091 MP-00092

Ae-jung tidak bisa berkata-kata lagi. Jin bertanya di mana sepatu kets Ae-jung. Kau mengobrak-abrik rumah hanya untuk mencari sepatu itu? Sepatu tentu saja di lemari sepatu, ujar Ae-jung. Ia mengambil sepatu itu dan memberikannya pada Jin. Jin mengomel seharusnya sepatu itu dirawat dan diletakkan di tempat yang lebih baik jika Ae-jung benar-benar menghargainya. Kau mencari sepatu itu hanya ingin tahu aku merawatnya atau tidak, tanya Ae-jung. Jin menemukan cincin itu dan menyembunyikannya dari Ae-jung. Ae-jung penasaran, apa yang disembunyikan Jin darinya.

  MP-00101 MP-00102

“Memang jaraknya sangat pendek, tapi jika kau berlari dari sana (ujung ruangan) kemari dan menyambutku dengan hangat….atau aku memelukmu dan kau menangis bahagia, maka akan kuberitahukan padamu.” Hahaha…perpaduan film India dan drama Korea?

Ae-jung menatap Jin curiga. Jin sebal karena reuni yang dibayangkannya tidak seberantakan ini. Ae-jung menghela nafas dan menunjuk rumahnya, mau bagaimana lagi keadaannya memang sudah berantakan.

Ae-jung masih berusaha mencari tahu apa yang disembunyikan Jin tapi Jin membatalkan reuni mereka hari ini. Anggap saja kejadian hari ini tidak ada. Ia akan kembali lagi besok. Dan jika saatnya tiba, ia minta Ae-jung menemuinya dengan semua genre yang tadi ia sebutkan (melodrama, erotis, romantik komedi).

Jin menaruh sepatu itu dan pergi. Ae-jung kecewa Jin pergi begitu saja.

“Sepatu itu bukan untuk dipakai setiap hari. Aku ingin mengenakannya hanya untuk bertemu denganmu,” gumam Ae-jung sedih.

MP-00106 MP-00108

Sekembalinya di rumah, Jin memandangi cincin itu. Ia lega tadi tidak langsung melamar Ae-jung dan langsung pulang ke rumah. Mind control jantung barunya berhasil baik.

“Hapus hari ini. Mulai lagi besok.” Jin menggantung cincin itu di tanaman kentangnya.

Pil-joo mengingat ekspresi Jin saat melihatnya bersama Ae-jung. Ia tersenyum sambil memandangi kedua bolpennya. Ia berharap Jin salah paham lagi dan pergi kali ini untuk selamanya. Walau ia sadar pikiran itu sangat kekanak-kanakkan tapi itu yang selalu ia harapkan.

MP-00117 MP-00124

Moon mengajukan program baru untuk Ae-jung. Programnya mengenai kebudayaan makanan di dunia. Ae-jung akan syuting di luar negeri selama 2 bulan. Walau melelahkan tapi jika Ae-jung melakukannya dengan baik, ia akan bisa menjadi bintang tamu tetap program kuliner. Ini kesempatan yang baik bagi Ae-jung.

“Apa kau pikir aku mengirimmu pergi karena Dokko?” tanya Moon.

Ae-jung mengiyakan. Moon tak menyangkalnya. Jika Jin mulai melakukan aktivitasnya lagi dan Ae-jung pergi selama itu, mereka akan berjauhan dan Ae-jung tak bisa menahan Jin lagi. Moon berkata ini pilihan yang benar bagi Ae-jung. Ae-jung pasrah dengan kenyataan di depannya.

MP-00127 MP-00132

Tapi Jin berpikir sebaliknya. Ketika Moon menemui Jin dan menyodorkan kontrak iklan dan film yang sudah menunggu Jin, Jin tidak mau melanjutkan kontrak iklan. Karena jika nanti ia mengumumkan hubungannya dengan Ae-jung, ia harus membayar denda yang mahal.

“Apa kau tahu berapa harga kontrak-kontrak itu? Bukan uang masalahnya. Semua ini karena kau sekarang sangat terkenal.”

“Bagaimanapun juga semua keputusan untuk masa yang akan datang berada di tanganku. Dan juga jangan biarkan Ae-jung yang bertanggung jawab.”

“Sebagai selebritis kalian memiliki level yang berbeda. Kau tidak mempertimbangkan posisi Ae-jung?”

Jin mengakui Moon seorang agen yang handal dan kemampuannya tidak diragukan lagi tapi satu hal yang jelas, Jin tidak akan menyerah soal Ae-jung. Moon tersenyum dan meminta Jin mempertimbangkannya baik-baik.

Sebelum pulang Moon mengatakan ada skrip film yang ia bawa untuk Jin. Film terbaru Kim Ki-wuk (plesetan Kim Ki-duk, sutradara terkenal Korea peraih beberapa penghargaan di festival film dunia). Jin tak bisa menyembunyikan ketertarikannya. Moon mengingatkan, berperan dalam film itu menjadi tiket masuk Jin untuk Cannes. Jin membuka skrip itu dan mulai membacanya. Moon tersenyum, taktiknya sepertinya berhasil.

MP-00142 MP-00143

Ketika keluar dari rumah Jin, Moon dipanggil oleh Jae-seok. Jae-seok tak mengerti mengapa Moon berniat memisahkan Ae-jung dan Jin yang tak terpisahkan bahkan oleh kematian. Moon hanya berpikir logis. Ia adalah wakil dari Jin dan Ae-jung, jadi ia harus merencanakan masa depan yang terbaik untuk keduanya.

Jin berada dalam dilema. Ia menyukai film itu tapi ia juga ingin menikah dengan Ae-jung. Jika ia memutuskan berperan dalam film itu maka ia harus menyembunyikan hubungannya lebih lama. Siapa yang menang?

Jin melempar skrip itu ke meja. Cannes masuk kaleng (can). Jin melirik skrip itu. Hurufnya bersinar menarik hati Jin. Jin cepat-cepat melemparnya. Film itu benar-benar bisa mempengaruhi orang lain. Ia bertanya-tanya ke mana charger-nya, belum datang juga.

MP-00155 MP-00158

Ding-dong…Ae-jung datang. Jin bertanya mengapa Ae-jung tidak langsung masuk dan memasukkan kode 6090 seperti biasanya. Ae-jung terlihat menjaga jarak dan berkata ia tidak tahu apa ia masih bisa masuk rumah Jin sesuka hatinya karena jantung Jin telah berubah.

“Tentu saja kau bisa,” kata Jin, ia tak mengerti mengapa Ae-jung berpikir seperti itu.

Jin menyuruh Ae-jung duduk di sebelahnya tapi Ae-jung tidak mau. Sikap Ae-jung terlihat formal. Jin bertanya mengapa Ae-jung terus bersikap seperti itu. Seharusnya mereka melanjutkan hubungan mereka sejak 2 bulan yang lalu tapi mengapa segalanya berubah. Ae-jung berkata saat itu waktu terasa sangat berharga karena tak banyak waktu tersisa. Tapi sekarang ia merasa ribuan jalan berbahaya menanti di depan mereka. Ia tak tahu bagaimana mereka bisa melanjutkan hubungan mereka.

“Aku tidak ingin yang pertama kali menanyakan ini. Tapi  apa yang akan kita lakukan dengan kenyataan?”

“Apanya yang akan kita lakukan? Tentu saja kita membangun masa depan bersama. Kita tetap bersama,” sahut Jin. 

MP-00173 MP-00174

“Baiklah. Aku tidak tahu apa aku harus menanyakan ini, kudengar kau mendapat banyak tawaran film dan iklan. Apa kau bisa melepas itu semua demi kita?”

“Goo Ae-jung, asalkan bersamamu sudah cukup. Aku ingin memberi pernyataan romantis seperti itu tapi tidak bisa mengatakannya bila dihadapkan pada kenyataan. Tapi kita akan melewatinya.”

Ae-jung mulai bertanya apa rumah Jin disewa bulanan. Jin minta Ae-jung tidak memikirkan hal seperti itu, di saat mereka baru bertemu kembali setelah lama berpisah.

“Bagaimana bisa aku tidak memikirkannya. Ini bukanlah romantik komedi di mana cinta mengalahkan segalanya.”

Jin bertanya apa Ae-jung ingin ia memanggil akuntannya untuk membeberkan seberapa banyak harta miliknya, pajaknya dan biaya rumah sakitnya? Perlukah ia menyebutkan angkanya agar Ae-jung merasa lega. Ae-jung membenarkan, bukan uang masalahnya. Bisakah Jin yang selama ini selalu dipuji orang, bertahan hidup jika menerima cacian atau makian sepanjang waktu?

“Karena itu aku harus berada di sisimu agar aku bisa terus hidup. Jadi, jangan menakutiku dengan pertanyaan semacam itu,” Jin terlihat tak nyaman dengan pertanyaan Ae-jung. 

Ae-jung merasa dirinya tidak tahu malu jika membiarkan Jin masuk kotoran anjingnya. Setidaknya ia ingin membersihkan kotoran itu dulu sebelum membiarkan Jin masuk. Tapi semua itu tidak akan berhasil sehari dua hari. Ia merasa bersalah pada Jin.

“Karena itu kau harus lebih menyemangatiku. Dan menyuruhku terus berpegang pada apa yang penting bagiku.”

Ae-jung duduk di sebelah Jin. Jin senang sekali. “Chun-jeon,” kata Ae-jung sambil memegang pipi Jin.

“Hanya itu?” seyum lebar Jin menghilang.

Ae-jung memberi kesempatan terakhir pada Jin untuk meninggalkannya jadi Jin sebaiknya Jin berpikir baik-baik. Ae-jung langsung berdiri meninggalkan Jin. Jin bertanya-tanya siapa yang membuat Ae-jung kehilangan percaya diri,

MP-00191 MP-00195

Jin menemui Jenny. Ia menuduh Jenny menakut-nakuti Ae-jung hingga Ae-jung kehilangan percaya diri. Jenny berkata ia hanya mengungkapkan kenyataannya.

“Aku sudah berkata semua itu tidak menjadi masalah jadi mengapa kau membuat masalah?”

“Jika kau mengumumkan hubungan kalian, apa kau tahan di kata-katai orang?”

Jin berkata ia akan menanggungnya berdua bersama Ae-jung. Apa itu mungkin, kata Jenny, bagi semua orang Jin adalah anak mereka, dan mereka adalah ibu mertua bagi Ae-jung. Ibu tak pernah menyalahkan anak, menantu yang akan menderita. Begitu Jin mengumumkan hubungan mereka, orang-orang akan berkata Ae-jung sengaja haml untuk menjebak Jin. Fans Jin bahkan akan menyerang Ae-jung. Ketika terakhir kali Jin batal ke Hollywood karena Ae-jung, apa Jin tahu semua fans menyalahkanA-jung?

Bahkan jika Ae-jung dan Jin bertahan melewati semuanya dan menikah, akan selalu muncul gosip perpisahan, perceraian, dan sebagainya. Kalian tidak akan pernah hidup tenang. Ini adalah skenario kehidupan.

“Dokko Jin-sshi, pergilah dengan cool ke Cannes. Jika kau melepaskan Ae-jung, ia akan menemukan pria yang baik.”

“Pria yang baik itu siapa?” sergah Jin.

MP-00215 MP-00219

The perfect man. Ia menelepon Ae-jung dan bertanya mengapa Ae-jung sampai sekarang tidak memeriksakan kakinya yang terkilir. Jika Ae-jung tidak merawat kakinya dengan baik, ia khawatir Ae-jung tidak bisa melakukan jungkir balik lagi.

Ae-jung berkata ia sudah merawat kakinya sendiri di rumah dan ia tidak perlu lagi berjungkir balik. Ia mendapat program baru bertaraf internasional. Ini kesempatan baik baginya. Pil-joo menerka Ae-jung ingin terlihat baik di depan “para ibu”. Ae-jung membenarkan.

“Jika aku bisa naik satu garis, kuharap orang yang ingin kumiliki bisa turun satu garis,” ujar Ae-jung. 

Mendengar itu, Pil-joo jadi murung. Ia pikir “orang itu” harus tahan menghadapi kejatuhan dan rasa sakit. Jika tidak, hanya Ae-jung yang akan mengalami rasa sakit. Pil-joo pikir “orang itu” tidak berencana jatuh dan hanya menggunakan Ae-jung sebagai bantalan kursi.

MP-00230 MP-00235

Jin bertemu dengan Se-ri dan menanyakan apa Se-ri juga diganggu para penggemarnya saat rumor mereka pertama kali beredar.

“Kau baru menanyakannya sekarang? Aku adalah bintang top kelas top. Aku bertahan dikata-katai. Ada yang bilang aku ingin menaikkan statusku. Ada yang berkata kita tak akan bertahan lama. Aku terus mendapat pesan penuh kebencian dari mereka. Apa kau tahu berapa kali aku mengganti nomorku?”

Jin tak menyangka separah itu. Se-ri mengaku pernah menyukai Jin tapi orang-orang di sekitar Jin sangat berisik, lebih sulit mentolerir mereka daripada sikap jelek Jin. Itulah sebabnya Se-ri tidak membiarkan perasaannya tumbuh pada Jin.

“Perasaanmu bahkan memudar?” Jin mulai khawatir.

Se-ri berkata bahkan ada seorang wanita yang mengirim fotonya dengan sebilah pisau menikam foto tersebut. Wanita itu berkata Se-ri tak cukup baik untuk Jin dan menyuruh Se-ri pergi. Jika ia saja mendapat perlakuan seperti itu, apalagi Ae-jung. Jin memutuskan untuk bersembunyi setelah mengumumkan hubungannya dengan Ae-jung.

“Sampai kapan? Di mana? Apa ini jenis dunia di mana kita bisa bersembunyi? Dan lagi, jika kita terus diam, kita dikritik habis-habisan sebagai orang yang lemah,” kata Se-ri.

MP-00234 MP-00242

Jin menemani Hyung-gyu belajar. Ia merenung sambil memegangi cincin Ae-jung. Hyung-gyu bertanya mengapa Jin tidak memberikan cincin itu pada bibinya.

“Banyak masalah rumit yang tidak bisa dimengerti anak usia 7 tahun.”

“Aku juga punya masalah rumit,” sahut Hyung-gyu.

Jin meminta Hyung-gyu menceritakannya. Hyung-gyu bercerita, di sekolah ia duduk bersama teman perempuannya yang bernama Du-bin. Seseorang mencoret-coret di kamar mandi: Du-bin clip_image001 Hyung-gyu. Jin berkata Hyung-gyu mendapat skandal. Hyung-gyu bahkan membuat hiasan untuk Du-bin tapi tidak bisa memberikannya karena ia selalu ditertawakan oleh teman-temannya. Hyung-gyu tidak mengatakan apapun jadi Du-bin pulang ke rumah sambil menangis. Duh, Hyung-gyu adorable banget^^

MP-00247 MP-00248

Bagaimana bisa kau diam saja, kata Jin. Hyung-gyu sebaiknya mengatakan kalau Du-bin adalah teman semejanya dan hiasan ini memang untuk Du-bin. Hyung-gyu harus menjelaskannya di depan teman-temannya. Hyung-gyu khawatir ditertawakan. Jin berkata Hyung-gyu harus tahan menghadapi perlakuan konyol seperti itu. Ternyata jawaban masalah 7 tahun dan 37 tahun adalah sama.

“Katakan pada temanmu, hiasan itu milik siapa. Aku juga akan mengatakan pada mereka, cincin ini milik siapa,” ujar Jin sambil menggenggam cincin itu erat-erat.

MP-00254 MP-00258

Jae-seok berkata pada Jenny dan Ae-hwan bahwa Jin akan melakukan talk show. Ae-hwan menerka Jin akan membicarakan film terbarunya. Jenny menyambut gembira kabar ini, dengan demikian Jin akan mengakhiri semua dengan Ae-jung. Ia minta Ae-hwan menasihati Ae-jung. Ae-hwan berkata ia sudah menasihatinya bahkan mengatur perjalanan Ae-jung dalam program baru. Jae-seok terlihat tidak setuju.

“Tujuan pertama adalah Cina, bukan? Yoon Pil-joo juga akan ke sana,” kata Jenny senang.

Setelah Jenny pergi, Ae-hwan meminta Jae-seok tidak menunggu Jenny.

“Mengapa?”

“Kau minum wine dengan Jenny, bukan? Aku juga meminumnya.”

“Kau hanya minum wine, bukan?”

Ae-hwan menggeleng. Jae-seok baru menyadari ia tidak sespesial yang dipikirnya. “Wanita jahat,” gumamnya sedih.

“Seok-ah, kita tidak boleh dipermainkan oleh wanita jahat itu.“ Keduanya menangis. Hehe^^

MP-00278 MP-00283

Malam itu Jin menemui Ae-jung dan mengatakan ia sudah syuting talk show. Ae-jung pernah mendengarnya, semua orang ingin tahu keadaan Jin saat ini dan sepertinya talk show itu akan mendapat sambutan baik hingga mencapai rating 50%. Jin pikir semua orang di negara itu akan menontonnya. Ia bertanya apa yang akan Ae-jung lakukan saat talk show itu ditayangkan. Ae-jung akan melakukan syuting dan mungkin tidak bisa menonton siaran talk show itu.

“Kau memberiku kesempatan terakhir untuk meninggalkanmu bukan? Aku akan memberitahu rencana masa depanku pada talk show itu.”

Ae-jung berjanji akan menontonnya. Ia bertanya apa Jin akan membicarakan Cannes. Jin membenarkan. Ae-jung mengangguk dan menyuruh Jin pulang. Ia cepat-cepat bangkit berdiri. Jin menahannya.

MP-00291 MP-00292

“Goo Ae-jung, mengapa satu kali pun kau tak pernah menahanku? Apa hanya karena situasi kita? Tak peduli begitu melelahkannya kondisi kita, aku cukup menyukaimu untuk mengabaikan yang lainnya.”

Ae-jung tidak bisa mengabaikan semuanya dan meminta Jin tetap bersamanya. Ia tahu betul apa yang ada di depan mereka. Ia pernah mengalami jatuh dari puncak hingga ke dasar. Ia takut Jin mengalami hal yang sama dan akhirnya membencinya.

“Apa kaupikir aku begitu baik hingga tak pernah membenci Mina atau Se-ri? Tidak. Sejujurnya aku menyalahkan mereka seribu bahkan 10 ribu kali. Ketakutan terbesarku adalah kau akan merasakan hal yang sama denganku. Karena kau sudah memutuskan pergi maka cepatlah pergi. Walau aku tidak menjadi bagian dari masa depanmu, aku tidak akan menyalahkanmu. Sungguh, aku tidak marah padamu. Karena aku tahu kau tulus mencintaiku.”

Jin tak mengatakan apapun dan membiarkan Ae-jung pergi. Setidaknya ia sudah tahu perasaan Ae-jung yang sebenarnya.

MP-00301 MP-00312

Se-ri menyuruh asistennya membuat foto dirinya dan Pil-joo sebagai Paul dan jamur dari tokoh komik. Asistennya khawatir hasilnya jelek karena kemampuan photoshopnya kurang bagus. Tapi Se-ri menyukainya dan ingin menunjukkan foto itu pada Pil-joo. Asistennya tidak menganggap itu ide bagus. Se-ri bisa dianggap penguntit. Se-ri setuju Pil-joo akan menganggap dirinya tidak normal. Tapi ia tetap akan menggunakan foto itu sebagai wallpaper ponselnya.

MP-00315 MP-00317

Pil-joo makan malam di tempat Jenny. Jenny memberitahu Pil-joo kalau Ae-jung juga akan ke Cina. Akan sangat baik jika mereka pergi bersama. Jenny meminta Pil-joo mengajari Ae-jung bahasa mandarin atau inggris.

Se-ri datang dan pura-pura terkejut melihat Pil-joo. Padahal sebelumnya ia telah menelepon Jenny. Pil-joo terlihat terganggu melihat Se-ri. Ia telah menolak Se-ri tapi Se-ri masih mengikutinya, apa Se-ri tidak tahu malu. Se-ri tidak mundur, ia memutuskan tidak terganggu dengan penolakan Pil-joo. Pil-joo berkata Se-ri mirip dengan raja yang jahat itu, melakukan apapun sesukanya, alangkah baiknya jika Se-ri bisa bersama dengan orang itu.

Pil-joo menjawab ya ketika Se-ri bertanya apa Pil-joo membenci Jin. Kalau begitu apa Pil-joo membenci Se-ri juga? Sebelum Pil-joo menjawab, Se-ri memintanya tak usah menjawab. Ia tidak mau mendengar Pil-joo membencinya. Pil-joo berkata Se-ri mirip dengan jamur teman Paul. Ia mengatakan itu sambil menutup mulut hingga Se-ri tak bisa mendengar dengan jelas.

MP-00326 MP-00328

Ae-jung pergi syuting ke sebuah restoran. Sementara itu Jin bertanya-tanya mengapa tanaman kentangnya tidak juga berbunga.

Ae-jung berbincang dengan nyonya pemilik restoran. Nyonya itu bercerita ia mempunyai kebun kentang di Gangwon. Ae-jung menanggap menumbuhkan kentang adalah pekerjaan yang sulit. Tidak sulit, kata nyonya itu, apalagi jika sedang musim berbunga. Ae-jung pikir kentang tidak mengeluarkan bunga. Tentu saja berbunga dan bunganya indah sekali, sahut nyonya itu. Ae-jung berharap bisa melihat bunga kentang.

“Ada di depanmu dan kau tidak bisa melihatnya?” tanya nyonya itu. Ia menunjuk foto besar yang dipasang di palang tengah restoran. Ae-jung mendekati foto itu dan kagum dengan keindahan bunga-bunga kentang yang bermekaran.

MP-00337 MP-00343

Di belakang Ae-jung, TV restoran menayangkan talk show Jin. Ae-jung berbalik dan tersenyum melihat Jin. Talk show itu membicarakan kesehatan Jin. Jin berkata ia sudah pulih, ia minta maaf telah membuat semua khawatir. Sutradara acara Ae-jung mematikan TV karena mereka akan mulai syuting. Nyonya pemilik restoran ingin terus menonton karena ia fans Jin tapi sutradara tetap ingin syuting.

Jenny, Se-ri, dan Pil-joo juga menyaksikan talk show itu bersama-sama. Se-ri berkata Jin benar-benar mengkhawatirkan Ae-jung. Apa gunanya, keduanya akan sibuk dengan kesibukan mereka, sahut Jenny. Pil-joo hanya menarik nafas panjang.

MP-00358 MP-00359

Kembali ke restoran tempat Ae-jung syuting. Seorang pengunjung restoran menyalakan TV di tengah-tengah syuting. Saat sutradara memintanya dengan sopan untuk mematikan TV, si pengunjung dan pengunjung lainnya berkeras ingin menonton talk show Jin kalau tidak mereka akan pergi. Diam-diam Ae-jung senang.

Nyonya itu meminta pada sutradara agar mereka istirahat dan menonton talk show yang sebentar lagi akan selesai. Terpaksa sutradara menyetujui. Ae-jung memandang Jin di TV dan melihat gambar kebun kentang yang berbunga di belakangnya. Ia tersenyum, andaikan Jin bisa melihat bunga-bunga itu.

Acara talk show Jin menayangkan segmen World Cup Tipe Ideal Dokko Jin. Jin harus memilih satu di antara beberapa foto selebritis wanita dan terus memilih hingga diperoleh satu pemenangnya. Tipe ideal Jin.

Jin harus memilih dari 12 artis di antaranya Park Shin-hye, Lee Da-hae, Han Chae-young, Shin Min-ah (semuanya pemeran drama Hong bersaudara^^), Park Han-byol, Lee Yo-won, dan Ae-jung.

MP-00367 MP-00376

1. Shin Min-ah vs Park Shin-hye -> Shin Min-ah

2. Lee Da-hae vs Han Chae-young -> Lee Da-hae

3. UEE vs Goo Ae-jung -> Goo Ae-jung!

Para pengunjung restoran menoleh melihat Ae-jung. Ae-jung tersenyum salah tingkah. Berikutnya Ae-jung berturut-turut mengalahkan Park Han-hyul, Park Si-yeon, Lee Yo-won, Han Ye-seul. Semua berteriak bagaimana bisa Jin tidak memilih Han Ye-seul. Hehe^^ bahkan Shin Min-ah pun kalah…

MP-00389 MP-00384

Ae-jung mulai menyadari maksud Jin. Tanpa sadar ia melangkah mendekati TV. Jangan-jangan Jin tidak bermaksud mengumumkan rencananya ke Cannes.

Putaran final. Jeon Ji-hyun (dijuluki dewi nasional Korea) vs Goo Ae-jung. Dengan tegas Jin menjawab : Goo Ae-jung!! Ae-jung terpana.

MP-00406  MP-00393

Semua orang tak percaya dengan hasilnya. Nyonya pemlik restoran menghampiri Ae-jung, Ia berkata Ae-jung sangat beruntung dipilih sebagai tipe ideal Dokko Jin.

Kata-kata Jin berikutnya lebih mengejutkan.

“Goo Ae-jung adalah tipe idealku. Bukan hanya tipe idealku, ia juga wanita yang saat ini kucintai. Kami adalah pasangan dan dalam hubungan romantis.”

Kebahagiaan memenuhi mata Ae-jung, walau air mata mengalir di pipinya. Menyadari jalan terjal yang akan ditempuh mereka berdua.

MP-00411 MP-00420

4 komentar:

  1. aish!!!
    appa romantis....
    kurang 1 T.T
    GOMAWO MBAK FANNY!!!

    BalasHapus
  2. APPA!!! so sweet bener...
    ^^

    BalasHapus
  3. Terpanaa,,,!!! ◦ˆ⌣ˆ◦

    *irma di Jkt

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)