Kamis, 14 Juli 2011

Sinopsis Best Love Episode 11

MP-00373

Ae-jung berusaha melepas pelukan Jin tapi Jin mempererat pelukannya dan meminta Ae-jung diam, dia sedang mengecas (recharge). (hehe sorry ya kalo bahasanya agak aneh, biar simpel aja^^).

“Para wartawan akan segera tiba!” protes Ae-jung.

“Ssst..apa kau tak pernah mengecas teleponmu? Kau memerlukan setidaknya satu garis untuk bisa menjalankan ponselmu. Biarkan aku mengecas satu garis saja.”

Ae-jung terdiam. Jin memejamkan matanya dan beristirahat di bahu Ae-jung. Ae-jung lama-lama tidak tahan dan melepaskan diri.

MP-00010 MP-00008

“Aku mematikan dayanya. Pergilah mengecas ke tempat lain. Aku bukan charger-mu.”

Jin kecewa dan berbalik. Ae-jung bertanya Jin mau ke mana. Karena Ae-jung berhenti mengecasnya maka ia perlu mengecas dirinya dengan makanan. Ia minta Ae-jung memasakkan kari untuknya. Ae-jung tak mengerti mengapa Jin bersikap santai di saat genting seperti ini.

Jin tetap meminta Ae-jung memasak untuknya. Ae-jung menyuruh Jin makan sendiri, dia mau pulang. Jin berkata Ae-jung tidak bisa pulang sekarang karena reporter mungkin sudah datang.

Ae-jung terkejut. Jin pergi ke jendela dan menunjuk mobil putih yang terlihat. Jin yakin itu wartawan, karena satu-satunya mobil putih di lingkungan itu adalah mobilnya dan lagi Ae-jung tidak melihat mobil itu saat Ae-jung masuk. Benar saja, di luar para wartawan sudah datang dan sedang menunggu Jin keluar.

MP-00025 MP-00026

Ae-jung menundukkan kepala pasrah. Jin menambahkan sepertinya mereka akan terkurung di dalam rumah selama 2-3 hari. Ae-jung kaget, 2-3 hari?!

Jin membenarkan. Selama 2-3 hari hidup bersama pasti akan menimbulkan cukup masalah, apalagi kamar mandinya berkonsep terbuka (tidak ada ruang kamar mandi, langsung menyatu dengan ruang tidur…aku agak bingung, klosetnya di mana ya??)

Melihat wajah Ae-jung yang panik, Jin menenangkannya, ia akan tidur di lantai bawah.

“Aku harus keluar dari sini walau aku harus menggali jalanku keluar,” ujar Ae-jung kesal.

“Melihat kau begitu resah, baiklah, aku akan mengungkap rahasia dari rumah ini. Tempat ini punya jalan keluar darurat. Kau tahu? Seperti Batman, yang punya jalan keluar darurat, lalu keluar dengan mobilnya. Sistemnya sama, kita akan menggunakan mobil ini dan melarikan diri,” Jin menunjuk mobil kuno kuning di belakangnya.

Tentu saja Ae-jung tidak percaya, itu bahkan bukan mobil sungguhan. Jin berkata mobil itu sungguhan dan bisa berlari kencang. Bagaimana bisa mobil itu melewati pintu masuk, tanya Ae-jung curiga. Bukan melewati pintu masuk, tapi pintu otomatis (di bawah mobil) yang akan terbuka dalam keadaan darurat, sahut Jin.

Ae-jung masih tak percaya. Jin berkata ia membutuhkan energi untuk melarikan diri jadi sebaiknya mereka makan dulu.

“Itu bohong bukan?” tanya Ae-jung.

“Mari makan dulu dan aku akan menjelaskan semuanya,” bujuk Jin.

MP-00046 MP-00056

Jenny memarahi Ae-hwan karena telah membiarkan Ae-jung pergi ke rumah Jin. Jenny khawatir hati Ae-jung goyah kembali jika mengetahui Jin memukul Manajer Jang karena dirinya. Pil-joo datang ke restoran Jenny dan ingin bicara dengannya.

Ae-jung terpaksa mamasak untuk Jin walau dengan wajah cemberut. Jin melihat tangan Ae-jung yang diperban dan mulai meniupinya dengan penuh kasih sayang.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Ae-jung.

Jin meraih tangan Ae-jung dan meniupi perbannya. “Aku meniupnya agar terasa lebih baik,” jawab Jin. Ae-jung memandang Jin dengan seksama. “Apa itu berarti kau memang melakukannya? (memukul Manajer Jang)”

MP-00069 MP-00070

Jin tidak menjawab. Ae-jung menarik tangannya dan menyuruh Jin meniupi luka Manajer Jang saja. Ae-jung menyuruh Jin mengambil kentang. (I like this scene^^ akting Gong Hyo-jin sangat natural, ia tidak berekspresi dan berintonasi berlebihan hingga kita lupa kalau kita menonton sebuah drama)

“Tidak! Kentang tidak boleh dibunuh di rumah ini. Sama seperti jika kau ingin makan ikan panggang maka pangganglah ikan di akuarium ini. Seperti ikan, kentang seharusnya dipelihara.” Jin melirik ke atas, tempat kentangnya bersemayam^^

Ae-jung tak bisa melihat kentang yang ditumbuhkan Jin, tapi ia mengerti arti “kentang”. Jin makan dengan lahap dan berkata rasanya tetap enak walau tanpa kentang. Ae-jung bertanya lagi tentang jalan keluar dari rumah Jin.

Jin mengajak Ae-jung menaiki mobil kuno kuning-nya. Ia bertanya ke mana tujuan Ae-jung. Lorong keluar Stasiun Gangnam ke-4 atau pintu belakang mall Yuksan? Hihihi..emangnya Harry Potter?

Ae-jung memperhatikan keadaan sekelilingnya, mencari-cari siapa tahu ada tombol atau ruang tersembunyi yang akan mengeluarkannya dari rumah Jin. Ia bertanya apa ada lantai otomatis yang bisa turun ke basement?

MP-00092 MP-00097

“Goo Ae-jung, apa benar-benar tidak ada tenpat yang ingin kau tuju denganku? Aku punya banyak. Banyak tempat ynag ingin kutuju denganmu. Bukan. Di manapun tempat itu, jika hanya ada kau, tempat itu akan menjadi tempat yang ingin kutuju.” Aww …

“Kau gila. Bukan, aku yang gila. Aku sampai percaya padamu dan duduk di sini berarti aku benar-benar gila,” gumam Ae-jung sambil berusaha keluar dari mobil.

Jin memegang bahu Ae-jung agar mendengar perkataannya lebih lanjut. Jin berkata jantungnya rusak sama seperti mobil itu. Ae-jung terlihat khawatir.

Jin menjelaskan jantungnya sudah berada di luar rentang normal 60-90. Itulah sebabnya ia terus menempel pada Ae-jung. Apa bisa diperbaiki, tanya Ae-jung cemas. Tentu saja, jawab Jin yakin, setelah diperbaiki semuanya akan normal kembali dan setelah itu ia akan melewati Ae-jung.

Ia meminta Ae-jung tidak terpengaruh dengan rusaknya Jin karena Ae-jung akan terluka. Ae-jung kesal karena Jin selalu bersikap seenaknya.

“Baiklah, kau bisa mengejarku sekuat hatimu dan aku akan terus menghindar. Karena mobil ini rusak, suatu saat akan berhenti juga, kan?” sindir Ae-jung. (Sigh , andai Ae-jung tahu…)

Jin menatap Ae-jung, “Benar, sampai aku berhenti mengejar, teruslah menghindar, Goo Ae-jung.” (O-ow apa maksudnya dengan berhenti mengejar?) Ae-jung heran melihat Jin yang tidak seperti biasanya.

MP-00111 MP-00114

Jin keluar dari rumahnya didampingi Jae-seok. Para wartawan segera mengerumuninya. Jin mengangkat tangannya dan mengumumkan tidak ada yang ingin ia katakan.

Sementara itu Ae-jung masih di dalam mobil kuning di rumah Jin, menunggu keadaan di luar aman. Ia memikirkan perkataan Jin. Ia pikir mobil yang mewah seperti ini baru bisa dinaiki oleh seseorang sepertinya jika sudah rusak. Ia bergumam agar mobil (atau Jin) cepat diperbaiki dan pergi menurut jalannya sendiri.

MP-00120 MP-00123

Pil-joo bertanya pada Jenny mengapa Manajer Jang memperlakukan Ae-jung seperti itu. Jenny dan Ae-hwan mnejelaskan bahwa Ae-junglah yang membubarkan Kukbeo Sonyeo dan Manajer Jang mengalami banyak kerugian saat itu. Tapi Ae-hwan pun tidak tahu mengapa 10 tahun lalu mendadak Ae-jung memutuskan unutk membubarkan Kukbeo Sonyeo.

Jenny yakin ada sesuatu berkenaan dengan Mina. Pil-joo ingat Mina pernah menemuinya dan mengatakan Ae-jung adalah penyelamatnya, juga Ae-jung yang menghindar bertemu dengan Mina.

Jenny berkata ia sudah memohon agar Ae-jung mengatakan penyebabnya tapi Ae-jung tidak pernah mengatakannya.

Ae-hwan berkata Manajaer Jang memiliki banyak alasan untuk membenci Ae-jung tapi apa yang dilakukannya hari ni sudah keterlaluan. Ae-hwan kelepasan bicara bahwa Jin yang memukul Manajer Jang, seharusnya dia yang melakukannya sebagai kakak.

Jenny menyikut Ae-hwan. Melihat wajah Pil-joo yang murung, Jenny terpaksa menjelaskan Jin memang melakukannya. Pil-joo bertanya apa Ae-jung sudah tahu. Jenny berkata seharusnya Ae-jung sudah tahu karena ia pergi ke rumah Jin. Wajah Pil-joo bertambah murung. Menderita tepatnya.

MP-00128 MP-00137

Jin menemui Manajer Jang. Ia meminta maaf karena tak bisa mengendalikan diri dan memukulnya. Apapun alasannya, memukul orang lain tidaklah dibenarkan. Manajer Jang menerima permintaan maaf Jin. Tapi rupanya tidak selesai di sana.

Manajer Jang dengan angkuh berkata jika terjadi lagi di kemudian hari, ia tidak akan begitu berbesar hati.

“Aku juga datang untuk membertahumu. Jika terjadi lagi, maka aku tidak akan berbaik hati padamu,” sahut Jin dengan tenang.

Manajer Jang terkejut. Jin melepas kacamata hitamnya dan menunjuk Manajer Jang.

“Jika kau berani melukai Goo Ae-jung lagi, aku tidak akan melepaskanmu.”

MP-00140 MP-00143

Manajer Jang menertawakan Jin yang melakukan hal ini demi Ae-jung. Ia memperingatkan Jin bahwa image Jin yang dibangun dengan susah payah akan hancur. Ia bahkan mengancam untuk menggerakkan massa.

“Coba saja. Tapi jika kau mengacau dengan gunung, kau akan terkubur oleh longsorannya dan mati,” sahut Jin tanpa merasa terancam sedikitpun.

Manajer Jang menyadari kebenaran kata-kata Jin dan menarik ancamannya. Jin mendekati wajah Manajer Jang dan mencoba meniup lukanya.

“Seseorang menyuruhku melakukannya. Anggap saja sebagai suatu kehormatan.” Ha.

Manajer Jang tak habis pikir mengapa Jin bertindak sejauh itu untuk Ae-jung. Jin berkata ia adalah senior Ae-jung yang menjunjung kebenaran sedangkan Manajer Jang adalah seorang pria kejam yang telah memukul wanita tak berdaya. Ia menekankan masalah ini selesai sampai di sini, Jika Manajer Jang menyebarkan rumor maka Jin akan menuntut.

MP-00151 MP-00156

Untuk meredam berbagai spekulasi ketidakhadiran Jin dalam acara Korean Film Award, Moon berencana untuk menggunakan alasan kesehatan. Mereka akan mengatakan jantung Jin mendadak terganggu. Ia kesal karena Jin melewatkan kesemptakan menerima penghargaan itu di atas panggung. Moon menyodorkan sebuah kotak pada Jin.

Jin membukanya dan mengambil piala Aktor Terbaik yang seharusnya diterimanya pada acara Korean Film Award. Ia tersenyum. “Aku pasti akan terlihat tampan dan keren, sungguh disayangkan.” Sepertinya ia tidak sungguh-sungguh menyesal telah memukul Manajer Jang dan tidak hadir dalam acara award itu.

MP-00158 MP-00165

Moon menyuruh Jin pergi ke Hollywood sesuai jadwal untuk menyembuhkan dirinya (fisik dan mental). Ia yakin Jin akan sembuh. Karena itu ia sangat terkejut ketika Jin memberitahunya bahwa ia tidak akan pergi.

“Apa? Kau tidak mau jadi superhero?”

“Aku tidak akan ke Hollywood untuk menjadi superhero. Cukup menjadi Dokko Jin yang bermartabat yang melindungi bintang perusahaan.” Maksudnya adalah Ae-jung.

“Sebenarnya ada apa denganmu?! Goo Ae-jung sudah mengatakan dengan jelas ia tidak menyukaimu. Jadi mengapa kau masih seperti ini?”

”Itulah bagusnya ia menolakku. Tidak akan ada skandal. Jangan khawatir,” Jin menenangkan Moon. Moon tak bisa berkata apa-apa lagi.

MP-00168 MP-00170

Jin menaruh piala penghargaannya di sebelah tanaman kentang yang dipeliharanya. Ia berpikir tanamannya tumbuh dengan subur, apa mungkin suatu saat akan berbunga. Jin memegang dadanya. Jika tumbuh bunga, bukankah artinya sudah tidak ada racun lagi?

Keesokan harinya muncul headline news di berbagai surat kabar bahwa Jin pernah menjalani operasi jantung dan ia tidak bisa menerima penghargaan karena jantungnya tidak berfungsi normal. Masyarakat merasa khawatir dengan kesehatan Jin.

MP-00172 MP-00178

Se-ri menemui Jin. Ia juga baru tahu Jin pernah mengalami operasi jantung dan bertanya mengapa Jin tidak pernah memberitahunya. Jin berkata mereka tidak pernah benar-benar menjalani hubungan dekat, hanya terbatas teman, jadi untuk apa memberitahu Se-ri.

Se-ri juga tahu Jin memukul Manajer Jang karena Ae-jung. “Apa kau benar-beanr menyukainya?” tanya Se-ri senang. Jin bertanya mengapa Se-ri bergitu senang. Se-ri akan melepas Jin jika Jin sungguh-sungguh menyukai Ae-jung dan ia berharap hubungan mereka berhasil.

Jin curiga ada sesuatu di balik itu. Ia tahu Se-ri adalah tipe orang yang berbaik-baik hanya jika menginginkan sesuatu. Se-ri akhirnya mengaku ia menyukai Pil-joo dan berharap Jin menjalin hubungan dengan Ae-jung hingga ia berkesempatan mendekati Pil-joo.

Jin mengatakan ia tidak akan melangkah lebih jauh dengan Ae-jung jadi sebaiknya Se-ri membiarkan dokter itu sendiri. Se-ri terkejut, apa kau kalah dari dokter itu? Ini bukan kompetisi , kilah Jin, hanya saja hal itu tidak akan terjadi.

MP-00190 MP-00192

Se-ri menemui Pil-joo dan menceritakan Jin memukul Manajer Jang demi Ae-jung, dengan harapan Pil-joo menjauh dari Ae-jung. Pil-joo berkata ia sudah tahu. Ia bertanya apa Se-ri pura-pura sakit hanya untuk memberitahu hal itu. Se-ri berkata ia benar-benar merasa sakit karena Jin di sebelah kanan Ae-jung dan Pil-joo di sebelah kiri.

“Sepertinya hatimu yang sakit. tapi jika hatimu sakit karena kau tidak berhati baik, semua obat di klinik ini tidak akan bisa menyembuhkanmu. Semua yang kausebut kejujuran sebenarnya datang dari hatimu yang cemburu, bukan?” kata Pil-joo.

Se-ri bersikeras dia tidak cemburu, hanya saja hal yang ia inginkan, direbut oleh orang lain. Ia bertanya apa Pil-joo juga tidak cemburu. Pil-joo terdiam, akhirnya ia mengakui ia juga sangat cemburu. Ia minta maaf karena telah berkata keras pada Se-ri. Se-ri meminta Pil-jo tidak memarahinya lagi, ia juga sudah merasa berat. Pil-joo mengangguk.

MP-00207 MP-00208

Ae-jung sedang sendirian di kantor membubuhkan tanda tangan pada fotonya, ketika Jae-seok masuk membawa baliho iklan Jin. Ae-jung menghela nafas, sedikit iri dengan ketenaran Jin. Jae-seok memberi semangat lalu pergi.

Ae-jung meneruskan menandatangani tapi ia merasa “diperhatikan” oleh baliho Jin. Ia melihat baliho itu, seakan mendengar tawa Jin.

“Jangan lihat aku. Kau bilang kau rusak, jadi mengapa kau terus memandangiku? Dan kau bisa tertawa? Tidak bisa begini,” Ae-jung berbicara sendiri.

MP-00214 MP-00216

Ae-jung merasa terganggu dengan “kehadiran” Jin memutuskan mengubah posisi baliho agar tidak menghadap ke arahnya. Tidak cukup sampai di situ, Ae-jung mulai memukul-mukul baliho itu sambil memarahinya.

Tanpa sengaja, spidol di tangannya menyentuh baliho hingga ada noda di “wajah Jin”. Ae-jung berusaha membersihkannya dengan tissue dan sedikit air liur…yaiks..

MP-00230 MP-00232

Jin masuk saat melihat Ae-jung sedang “memeluk” balihonya, meniup dan menggosok lalu tersenyum puas. Ae-jung senang karena nodanya berhasil hilang. Jin mengira Ae-jung melampiaskan perasaannya pada baliho karena tidak bisa melakukannya pada Jin asli.

Ia berpose seperti posenya di baliho dan menyuruh Ae-jung melakukannya pada Jin yang nyata. Ae-jung mencoba menjelaskan bahwa ia hanya membersihkan baliho Jin yang ternoda tapi Jin tidak percaya dan menyuruh Ae-jung “menyentuhnya”. Tentu saja Ae-jung menganggap Jin orang aneh dan berjalan melewatinya. Jin kecewa hehe^^

MP-00244 MP-00254

Jin duduk di depan Ae-jung. Jin berkata Ae-jung pintar menghindarinya. Aku sudah terbiasa dengan gurauanmu, sahut Ae-jung cuek.

“Kalau begitu, apapun yang kulakukan, anggap saja sebagai gurauan.”

Ae-jung tidak menjawab.

“Jika kubilang aku ingin menyebarkan rumor di surat kabar bahwa kita berkencan, itu adalah gurauan.”

“Ding-dong.”

“Dan jika kubilang lusa aku akan menikahimu, itu juga gurauan.”

“Ding-dong.”

“Dan…jika lusa kubilang aku akan mati….itu juga gurauan.”

Ae-jung melirik Jin, Jin memberi isyarat agar Ae-jung menjawab “Ding-dong”. Tapi Ae-jung malah marah karena kematian bukanlah sesuatu untuk diguraukan. Jin tersenyum dan mengingatkan bahwa ia adalah ddongko Jin dengan mulut ddong-ko.

Jin melihat banyaknya foto yang harus ditandatangani Ae-jung. Ia memberi obat pada Ae-jung (untuk mengatasi rasa lelah) dan menyuruhnya memakannya sebagai suatu kehormatan, karena itu adalah obat yang diiklani Jin. Lalu Jin meninggalkan Ae-jung.

MP-00265 MP-00269

Ae-jung bingung dengan sikap Jin. Ia pikir Jin sedang mempermainkannya. “Kau melukaiku lalu memberiku obat. Apa kau sedang mempermainkanku?”

Manajer Jang dijenguk oleh temannya sesama manajer artis. Ia kesal karena tidak bisa membocorkan bahwa Jin yang memukulnya. Bahkan kepada temannya. Ia bertanya mengenai Hui Jin, selebritis yang dulu kekasih Mina. Temannya, yang dulu menjadi manajer Hui Jin, mengatakan bahwa Hui Jin ada di Cina sekarang. Manajer Jang ingin mencari keberadaan Mina melalui Hui Jin. Ia pikir dengan menemukan Mina, maka ia bisa menemukan kelemahan Ae-jung.

MP-00278 MP-00285

Jae-seok menemani Jin menonton film “Iron Man”...wuih Iron Man 3D pasti keren banget ya^^

“Apa kau tidak jadi ke Hollywood karena kak Ae-jung?” tanya Jae-seok.

Jin menjelaskan ia tidak bisa pergi karena masalah yang ditimbulkannya. Ia harus tetap menjadi gunung agar Manajer Jang tidak berani menyentuh Ae-jung.

Jae-seok menanyakan hasil tes jantung Jin.

“Kau mungkin tidak akan menjadi manajerku lebih lama lagi,” jawab Jin.

Jae-seok tertegun. Jin mengingatkan Jae-seok syarat-syarat untuk menjadi manajernya, yaitu harus bisa membaca situasi dan tidak boleh sembarangan bicara. Jin meminta Jae-seok tetap seperti itu, artinya Jae-seok tidak boleh mengatakan kondisi Jin pada siapapun. Jae-seok mengusap air matanya.

MP-00293 MP-00294

Dokter Jung mengadakan pertemuan dengan para dokter untuk membicarakan dan merencanakan operasi jantung Jin. Ia memerintahkan proyek operasi Jin dirahasiakan baik-baik.

Jin menemui dokter Jung. Dokter jung berkata operasi jantung Jin akan dilaksanakan sebulan lagi. Jin ingat pada operasi pertama, jantungnya harus dihentikan beberapa saat. Kali ini pun demikian tapi dokter Jung meyakinkan Jin, jantungnya akan berdetak kembali. Atau berhenti selamanya, sahut Jin.

Dokter meminta Jin berpikir positif. Bukankah lagu “Dugeun Dugeun” yang telah membuat jantung Jin berdetak kembali, ada di samping Jin sekarang? Jin merasa dirinya terlalu egois jika membiarkan Ae-jung tetap berada di sisinya, jadi ia bertekad menahan perasaannya.

MP-00302 MP-00304

Tapi Jin sangat merindukan Ae-jung. Ia berusaha mengontrol pikirannya untuk tidak menemui Ae-jung. Awalnya ia mencoba bertahan 3 kali tapi tak berhasil. Akhirnya ia memutuskan menahan 30 kali.

Hasilnya? Gatot!! Gagal total haha^^ Jin pergi ke rumah Ae-jung. Setelah mengontrol pikirannya 300 kali, ia memutuskan ia butuh dicas. Ia bermaksud untuk melihat Ae-jung lalu pergi.

MP-00306 MP-00311

Tapi ia hanya menemukan Ding-dong. Ae-jung sedang pergi. Ding-dong membawa bangku plastik. Ketika Jin menanyakan untuk apa Ding-dong membawa bangku, Ding-dong memasang wajah memelas dan meminta bantuan Jin. Ternyata ia ingin Jin menolongnya mengambil konsol game yang ditaruh di atas lemari dapur yang tinggi.

Jin mengambilkan konsol game itu dan memberikannya pada Ding-dong. Begitu tahu Ae-jung yang menaruh konsol game itu di atas lemari, Jin buru-buru meminta Ding-dong tidak memberitahu Ae-jung kalau dia yang mengambilkannya. Sebagai bukti, Jin menaruh bangku di dekat lemari dapur. Agar terlihat seakan Ding-dong mengambil sendiri game tersebut.

MP-00312 MP-00317

“Paman, apakah kau ke sini untuk diam-diam melihat bibiku?” tanya Ding-dong.

“Astaga Ding-dong, diam-diam melihat akan menjadikanku seorang penguntit hidung belang. Aku datang untuk melihatnya secara resmi.”

Ding-dong mengangguk. Ia pamit pergi sebentar ke rumah temannya untuk menukar game dan emminta Jin menunggunya. Jin mempergunakan kesempatan itu untuk melihat-lihat rumah Ae-jung. Ia senang melihat botol minuman yang diiklankan olehnya. Tapi kesenangannya hilang ketika melihat obat herbal dari Pil-joo. Ia memutuskan mengambil sebungkus.

MP-00320 MP-00324

Ia melewati kamar Ae-jung. Ia ingin melihat-lihat kamar itu tapi ia menghentikan kakinya karena itu akan membuatnya menjadi penyusup. Tapi Jin sangat penasaran.

Tok, tok, tok, Jin mengetuk dinding kamar Ae-jung, lalu masuk. Sopan nih ceritanya^^

Seperti Jin, kamar Ae-jung juga berkonsep terbuka. Jin melihat-lihat dan menemukan krim wajah Ae-jung yang terbuka di atas meja. Jin menghirupnya.

“Hmmm...aroma Goo Ae-jung.”

Jin menotolkan sedikit krim itu di atas bibirnya agar ia bisa terus menghirup aroma Goo Ae-jung.

MP-00331 MP-00332

“Hyung-gyu!!” tiba-tiba terdengar suara Ae-jung.

Jin sangat terkejut dan tak sengaja menjatuhkan obat herbal Pil-joo. Ae-jung masuk ke rumah dan memanggil Hyung-gyu.

Saking paniknya, Jin menginjak obat herbal itu hingga muncrat ke mana-mana. Jin mencari-cari kain untuk mengelapnya. Ia mengambil kain di atas meja , yang ternyata celana pendek Ae-jung. Hahaha...sejarah terulang kembali.

MP-00334 MP-00335

Jin mengantungi celana itu (menghilangkan bukti kejahatan hihi) dan berjalan menaiki kasur Ae-jung. Saat melompat turun dari kasur, kakinya terkilir. Jin menutup mulutnya agar tidak berteriak kesakitan.

Ia bersembunyi di balik rak pakaian Ae-jung. Buset... dia mengulangi sejarah semuanya sekaligus hahaha^_^ Ae-jung juga pernah bersembunyi di balik rak pakaian Jin.

MP-00338 MP-00342

Ae-jung merasa mendengar sebuah suara tapi saat ia hendak memeriksa, ayahnya dan Ae-hwan pulang. Mereka baru saja membeli semangka dan mengajak Ae-jung makan semangka di luar rumah. Ae-jung hendak berganti pakaian dulu, nanti ia akan meyusul ke luar.

Jin terus bersembunyi tapi matanya terbelalak melihat Ae-jung membuka kancing pakaiannya. Ia menutupi matanya, cuma 2 detik terus tangannya melorot hehe... untunglah Ae-jung belum membuka pakaiannya, ia mencari-cari celana pendeknya.

MP-00343 MP-00346

Tiba-tiba ia mendengar suara mencurigakan. Ae-jung mulai ketakutan. Lalu ia melihat noda tapak kaki di atas kasurnya. Melihat situasi kurang menguntungkan, Jin berbisik memanggil Ae-jung. Ae-jung tak mengenali jin karena hanya mata yang terlihat olehnya. Ia mulai panik memanggil Ae-hwan.

Jin cepat-cepat keluar dari tempat persembunyiannya dan menangkap Ae-jung. Ia menutup mulut Ae-jung agar tidak berteriak. Setelah melihat Jin, barulah Ae-jung agak tenang.

MP-00356 MP-00360

“Ae-jung!!” panggil Ae-hwan sambil masuk ke rumah. Dengan panik Jin masuk ke dalam selimut dan berbaring bersembunyi di sebelah Ae-jung.

Ae-hwan heran melihat Ae-jung tidur dengan selimut pada cuaca sepanas ini. Ia terkejut melihat kaki Ae-jung yang kotor. Padahal itu kan kaki Jin yang abis nginjek obat herbal. Untunglah Ae-hwan tidak curiga. Ia menyuruh Ae-jung cuci kaki sebelum tidur.

MP-00364 MP-00369

Setelah keadaan aman, Jin keluar dari selimut. Ae-jung bertanya apa yang sedang dilakukan Jin di rumahnya. Jin sedang berusaha menjelaskan ketika Ae-jung mencium aroma familiar di wajah Jin.

“Itu adalah aroma krimku,” Ae-jung mengendus-endus wajah Jin. “Kau mencuri dan memakai krimku?” tanya Ae-jung mulai ketakutan. Saat Jin hendak berbicara, Ae-jung menemukan celana pendeknya yang ternoda obat herbal di saku celana Jin. Apalagi ada noda telapak tangan di bagian bokong.

MP-00376 MP-00379

“Tunggu, bukan seperti itu. Apa kau pikir aku ini penguntit hidung belang? Aku adalah Dokko Jin. Aku bahkan mengetuk dan masuk dengan sopan.”

Ae-jung percaya Jin bukan orang seperti itu, tapi bagaimana cara Jin keluar rumahnya saat ada ayah Ae-jung dan Ae-hwan di luar rumah. Jin tidak tahu dan menanyakannya pada Ae-jung. Ae-jung menyuruh Jin mengikutinya ke jalan keluar lain dari beranda.

Sesampai di luar, Jin mengaduh kesakitan karena kakinya yang terkilir. Ae-jung membawakan sandal Jin.

“Jika aku melaporkanmu ke polisi kau pasti akan ditangkap. Dokko Jin menyusup masuk ke rumah Goo Ae-jung, memakai krimnya, dan mencuri celananya. Aku akan membiarkanmu kali ini karena aku tidak ingin berita seperti itu muncul di surat kabar besok. Pergilah.”

MP-00382 MP-00384

“Aku akan pergi setelah beristirahat sebentar. Pergelangan kakiku benar-benar sakit.”

Ae-jung mengompres kaki Jin yang terkilir dengan handuk hangat. Jin terus menatapnya.

“Mangapa kau datang ke sini?” tanya Ae-jung.

“Untuk mengecas.”

Jin pelan-pelan menyentuhkan dahinya ke dahi Ae-jung. Ia memejamkan matanya dan bergumam, “Biarkan aku menambah satu baris saja (seperti pada sinyal baterai ponsel). Chun-jeon (recharge)….”

MP-00390 MP-00391

Ae-jung bertanya apa kerusakan Jin benar-benar serius? Jin berkata ia sudah mempersiapkan diri untuk diperbaiki tapi saat ini ia perlu dicas. Ae-jung tidak bertanya apa-apa lagi dan membiarkan Jin mengecas. Ia memegangi kaki Jin sementara Jin memegangi wajah Ae-jung.

MP-00403 MP-00404

Jin melepaskan peganganya dan menghela nafas panjang.

“Aku bisa gila,” keluhnya.

“Kenapa?”

“Akan baik sekali jika aku bisa membawamu ke rumahku sebagai charger-ku. Goo Ae-jung, aku rusak. Aku harus menunggu sebulan untuk diperbaiki. Bisakah kau berada di sisiku sepanjang waktu itu?”

“Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu? Hanya untuk satu bulan? Bukannya cinta, kau bilang kau rusak, dan hanya sebulan?”

“Benar, kumohon kau bersamaku hanya sepanjang waktu itu.”

“Dan setelah kau diperbaki, kau bilang kau akan melewatiku dan mengacuhkanku dengan dingin? Mengapa kau melakukan ini padaku?” tanya Ae-jung kesal.

MP-00408 MP-00410

“Anggap saja aku ini mobil rusak yang bisa mendapatkan kecelakaan kapan saja. Jadi kau ambil kemudinya dan jangan biarkan itu terjadi. Baterai mobil itu sekarat dan mungkin berhenti sebelum sebulan. Jadi tolong cas baterai itu, tinggallah di sisiku. Aku akan bersikap baik padamu.”

“Kalau begitu, katakan padaku dengan benar bahwa kau menyukaiku dan ingin aku di sisimu.”

Jin tidak mau mengatakannya, karena ia sudah rusak. (Jin merasa hidupnya tidak lama lagi jadi ia tidak ingin Ae-jung terbebani dengan perasaannya). Ae-jung jadi marah dan mengusir Jin pergi. Bukannya Ae-jung tidak mengetahui perasaan Jin padanya, tapi ia ingin berada di sisi Jin sebagai orang yang dicintai Jin, bukan sebagai charger.

Ibu Pil-joo protes pada PD Kim mengenai acara Couple Making. Ketika ia mendorong Pil-joo mengikuti acara itu, ia tidak pernah menyangka hasilnya seperti ini, bahwa Pil-joo bersama Ae-jung. Sekarang semua undangan mat-seon (perjodohan) sama sekali tak ada. Ia menuduh tim Couple Making merancang skenario untuk menaikkan rating.

PD Kim menjelaskan bahwa Pil-joo benar-benar menyukai Ae-jung. Ibu Pil-joo menuduh PD Kim menyuruh Ae-jung terus mendekati dan merayu Pil-joo. PD Kim berkata ironisnya Ae-jung terus tampil demi kelangsungan acara itu walau tidak sesuai dengan perasaannya. Artinya Ae-jung tidak menyukai Pil-joo seperti Pil-joo menyukainya.

MP-00432 MP-00433

Ibu Pil-joo mengkonfirmasi hal itu dengan mendatangi rumah Ae-jung. Ia bertanya apa benar Ae-jung tampil hanya untuk kepentingan acara Couple Making dan bukannya sungguh-sungguh menyukai Pil-joo.

Ayah Ae-jung berkata ia menganggap Pil-joo orang yang baik. Ibu Pil-joo tidak terkesan, semua mak comblang di Gangnam (daerah elit Seoul) juga tahu kalau Pil-joo orang baik.

“Jadi Pil-joo hanya dianggap orang baik dan bukan orang yang disukai?” tanyanya.

“Ding-dong!” seru Hyung-gyu. Ae-hwan cepat-cepat menutup mulut anaknya.

MP-00440 MP-00443

Ibu Pil-joo khawatir Ae-jung suatu saat akan mencampakkan Pil-joo di TV. Ae-jung tidak akan melakukan itu di depan TV, kata ayah Ae-jung meyakinkan. Tapi ibu Pil-joo juga tidak mau Ae-jung terus berada di acara itu padahal ia tidak menyukai Pil-joo. Ia mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dengan Pil-joonya.

Ae-jung menemui Pil-joo. Ia merasa kasihan pada ibu Pil-joo yang khawatir tanpa alasan bahwa Pil-joo akan terus menjalani hubungan dengan Ae-jung. Pil-joo berkata itu bukan tanpa alsan, sejak awal ia memang berniat menjalani sampai akhir. Tapi ia juga mendapat pelajaran dari semua ini. Jika hati dpenuhi oleh seseorang, orang lain tidak bisa memasukkinya. Ia meminta jika Ae-jung peduli padanya walau hanya sedikit saja, biarkan orang lain itu (Jin) pergi.

MP-00456 MP-00459

Moon menyerahkan demo lagu untuk album terbaru Ae-jung. Ia juga mengatakan Ae-jung mendapatkan tawaran membintangi iklan kecil untuk surat kabar. Tapi bagi Ae-jung itu sudah kemajuan besar.

“Bukankah sudah kubilang, kau akan memperbaiki image burukmu? Jika kau terus mempertahankannya, kau akan mencapai puncak kedua karirmu,” kata Moon.

Moon meminta Ae-jung membantunya karena ia menganggap Ae-jung orang yang praktis. Ia minta Ae-jung meyakinkan Jin untuk pergi ke Hollywood. Ae-jung tidak tahu bagaimana caranya.

Moon mengatakan Jin adalah orang yang paling bangga dengan dirinya. Jadi caranya dengan melukai harga diri Jin dan benar-benar memutuskan hubungan dengan Jin. Ae-jung mengangguk dengan hati berat.

MP-00463 MP-00468

Malam itu Ae-jung memikirkan apa yang harus ia lakukan. Pil-joo dan Moon sama-sama telah memintanya melepas Jin. Ae-jung memandangi sepatu ketsnya. Ia ingat ketika Jin memakaikan sepatu itu, juga ketika Jin tidak bisa mengatakan suka pada Ae-jung karena merasa dirinya rusak.

Ae-jung memasukkan sepatu itu ke dalam plastik untuk dibuang ke tempat sampah. Ia mulai menangis, sedih karena harus mengeluarkan Jin dari hidupnya. Hyung-gyu yang terbangun, diam-diam ikut menangis.

MP-00480 MP-00485

Manajer Jang memberitahu Se-ri informasi mengenai Mina. Han Mina telah berganti nama menjadi Han Hye-jin. Setelah menikah, Mina ikut suaminya ke Amerika. Ia tak yakin apakah Mina masih di Korea. Se-ri berkata ia tahu Mina ada di Korea karena ia pernah melihatnya. Se-ri berjanji akan mencari Mina.

Caranya adalah dengan menanyakan alamat Hye-jin (Mina) pada perawat di klinik Pil-joo. Tapi perawat tidak diijinkan memberi informasi pasien pada siapapun. Perawat itu mengusulkan akan memberi tahu kapan jadwal kunjungan Mina berikutnya. Se-ri minta perawat tidak memberitahu Mina bahwa ia akan menemuinya, ia ingin memberi suprprise pada Mina.

Untunglah Pil-joo melihat Se-ri keluar. Ia bertanya pada perawat, apa yang diinginkan Se-ri. Perawat mengatakan Se-ri menanyakan tentang Han Hye-jin. Pil-joo tahu Hye-jin adalah Mina. Dan Mina pernah memintanya tidak memberitahu Ae-jung dan Se-ri bahwa ia ada di Korea. Pil-joo bertanya-tanya mengapa Se-ri mendadak ingin menemui Mina.

MP-00491 MP-00493

Ia menanyakan hal itu pada Jenny. Jenny mengatakan Se-ri dan Mina tidak memiliki hubungan yang dekat dan Se-ri tidak akan mau menemui Mina. Jenny bingung Pil-joo bisa tahu tentang Mina. Pil-joo berbohong ia tahu dari Se-ri.

Dalam perjalanan kembali ke kliniknya, Pil-joo menemukan Hyung-gyu yang sedang mengais tempat sampah. Ia bertanya apa yang sedang dilakukan Hyung-gyu. Hyung-gyu meminta Pil-joo membantunya mengambil sesuatu yang dibuang oleh Ae-jung.

MP-00503 MP-00509

Sekedar intermezzo, tempat sampah di sana tidak seperti kebanyakan tempat sampah di kita. Ada tempat sampah organik dan anorganik, tapi juga ada tempat untuk membuang barang-barang yang masih bisa digunakan, seperti pakaian. Seandainya di Indonesia pun seperti itu….barang-barang itu bisa dikumpulkan dan disortir, yang masih layak pakai bisa disalurkan untuk mereka yang membutuhkan pakaian, misalnya korban bencana alam.

Pil-joo membantu Hyung-gyu mengeluarkan barang-barang dari tempat sampah itu dan menemukan sepatu kets Ae-jung. Hyung-gyu mengambilnya dan berterima kasih pada Pil-joo.

“Bukankah bibimu sudah membuangnya? Jika kau membawanya kembali, bibimu mungkin tidak akan menyukainya.”

“Bibi membuangnya bukan karena tidak menyukai sepatu ini. Bibi menangis ketika membuangnya,” kata Hyung-gyu.

Mendengar itu, Pil-joo merasa sedih.

MP-00515 MP-00518

Hyung-gyu mencuci sepatu kets itu dan menjemurnya. Such a nice boy^^

MP-00522 MP-00524

Di kantor, Ae-jung melatih kata-kata yang harus diucapkannya pada Jin.

“Dokko Jin-shi, jangan membuatku terlena lagi,” katanya pada baliho Jin.

Jin masuk ke kantor tanpa diketahui Ae-jung. Ia mendengar kata-kata Ae-jung berikutnya.

“Aku benar-benar ingin hubunganku dan Pil-jooshi berjalan baik. Selama kau tak ada dalam kehidupanku maka semua akan baik-baik saja. Karena itu, pergilah. Aku harus mengatakannya pada Dokko Jin sesuai latihan. Apa aku harus berlatih lagi? Dokko Jin-shi, jangan membuatku terlena lagi.”

MP-00534 MP-00535

“Goo Ae-jung,” panggil Jin., “Apa saat ini kau sedang terlena?”

Ae-jung berkata Jin terlalu percaya diri dan benar-benar beruntung. Jin menyuruh Ae-jung ke rumahnya, ada sesuatu yang ingin ia perlihatkan pada Ae-jung.

“Dokko Jin-shi, setelah kupikir-pikir, selama ini aku pergi kemanapun kau suruh. Aku terlalu menurut padamu.”

“Karena itu sekarang juga sebaiknya kau menurut padaku.”

“Mengapa kau tidak menurut padaku kali ini?” tanya Ae-jung.

“Apa? Seperti yang baru saja kaulatih? Agar aku pergi dari kehidupanmu? Aku tak akan melakukannya,” sahut Jin.

“Dokko Jin-shi, pergilah piknik denganku.”

Jin terkejut campur senang.

“Apa kau mau pergi? Jika kau mau pergi, apa kau akan menungguku sekali ini saja?” tanya Ae-jung.

“Jika aku menunggu, apa kau akan datang?”

“Bagaimanapun juga, tidak bisakah kau menunggu? Jika kau mau menunggu dan pergi piknik bersamaku, tunggulah di depan rumahku hari ini.” O-ow I think it’s gonna be bad >,<

“Aku akan menunggu. Jadi datanglah.”

MP-00547 MP-00551

Ae-jung pergi ke rumah Pil-joo untuk syuting episode Couple Making berikutnya. Tema hari ini adalah hobbi Pil-joo, yaitu puzzle. Penulis Han meminta Ae-jung dan Pil-joo bercakap-cakap selama acara, ketika acara masak terakhir keduanya hanya sibuk memasak. Percakapan Pil-joo dan Ae-jung sedikit sekali. Pil-joo dan Ae-jung tersenyum mengiyakan.

Pil-joo berkata ketika ia mengerjakan puzzle, ia biasanya merasa gugup dan ketika ia gugup, ia sedikit berbicara. Ae-jung menenangkan Pil-joo, ia yang akan berbicara.

“Jika kau berbicara, bagaimana bisa aku berkonsentrasi mengerjakan puzzle?” gurau Pil-joo.

MP-00555 MP-00556

Ae-jung tersenyum. Pil-joo bertanya apa pemintaannya yang terakhir (meminta Ae-jung menyingkirkan Jin dari hatinya) terlalu membebani Ae-jung. Ae-jung berkata ia memang perlu dibebani.

“Tolong aku, Yoon Pil-joo-shi. Tolong tahan aku agar aku tidak berlari padanya.”

Pil-joo berterima kasih atas keputusan Ae-jung melepas Jin. Ae-jung meminta maaf telah meminta bantuan itu pada Pil-joo. Karena itu sama saja artinya mempergunakan Pil-joo. Pil-joo hanya tersenyum.

MP-00566 MP-00568

Jin bersiap-siap pergi ke rumah Ae-jung. Hiks….belum apa-apa udah sedih :(

Jin melihat kentangnya, “Kentang, hari ini aku mempertaruhkan hidupku dan akan menunggu Goo Ae-jung.” Ia mengecup ibu jarinya dan menempelkannya pada si kentang. Thumb-kiss?

MP-00571 MP-00573

Pil-joo tak sengaja mengangkat telepon Ae-jung dan melihat pesan yang dikirim Jin. Pesan itu adalah foto tanaman kentang. Ae-jung mendekati Pil-joo. Pil-joo memberitahu ada sms dari Jin. Ae-jung tidak mau melihat pesan Jin dan meminta Pil-joo menghapusnya.

Pil-joo menekan tombol “hapus” dan jarinya hendak menyentuh tombol “konfirm”, tapi ia ragu sejenak. Jarinya di atas tombol “konfirm” untuk menghapus pesan.

Syuting dimulai. PD Kim dan penulis Han tidak tahu harus bagaimana lagi melihat Pil-joo dan Ae-jung serius mengerjakan puzzle tanpa berbicara sepatah katapun, apa ini pertandingan puzzle atau semacamnya??

MP-00580 MP-00582

PD Kim merasa ada ketegangan misterius di antara Pil-joo dan Ae-jung. Ia yakin telah terjadi sesuatu di antara mereka berdua.

Pil-joo tidak sepenuhnya konsentrasi pada puzzle, ia menatap Ae-jung yang kebingungan menaruh kepingan puzzle-nya. Pil-joo menuntun tangan Ae-jung untuk memasang kepingan itu di tempatnya. Ae-jung tersenyum.

“Aku akan menolongmu. Jika menjadi sangat sulit, ikuti aku,” kata Pil-joo penuh arti. Sama seperti Ae-jung yang saat ini sedang bingung dengan hatinya, Pil-joo berjanji akan menolong dan menuntunnya.

MP-00589 MP-00591

Jin sudah tiba di depan rumah Ae-jung. Ae-jung yang tahu Jin sedang menunggu di depan rumahnya, sengaja pergi dengan Pil-joo. Mereka pergi makan malam lalu menonton film. (Oya, drama yang diputar di restoran tempat mereka makan adalah drama “Miss Ripley” lho, pas adegan Mickey lagi *lirik dee* ^^).

Diam-diam Pil-joo mengamati Ae-jung. Walau Ae-jung terus tersenyum, tapi ia bisa merasakan pergumulan di hati Ae-jung. Dan karena Pil-joo sudah berjanji untuk membantu, ia menjalankan perannya dengan baik.

MP-00599 MP-00602

Pil-joo dan Ae-jung berjalan ke rumah Ae-jung. Ae-jung berhenti saat melihat mobil Jin terparkir di depan rumahnya. Jin juga terkejut melihat Ae-jung akhirnya datang….namun bersama Pil-joo.

MP-00611 MP-00611

Ae-jung tak berani menatap Jin. Pil-joo meraih dan menggenggam tangan Ae-jung.

“Aku akan menolongmu. Jika menjadi sangat sulit, ikuti aku,” kata Pil-joo, mengulang kata-kata saat syuting tadi. Ae-jung mengangguk pelan. Jin menyaksikan dengan hati hancur.

MP-00614 MP-00615

Pil-joo menuntun Ae-jung berjalan ke rumah. Ae-jung berhenti di depan pagar dan menatap Jin. Pil-joo tahu Ae-jung merasa ragu. Ia mengulurkan tangan pada Ae-jung. Ae-jung menyambutnya. Keduanya masuk ke dalam.

MP-00621 MP-00622

Begitu tiba di dalam, pelan-pelan Ae-jung melepas tangan Pil-joo dan menangis. Pil-joo duduk di sebelahnya.

“Aku benar-benar berjalan melewatinya dan mengacuhkannya dengan dingin, bukan? Ia pasti mengerti bahwa aku mengabaikannya, bukan? Jika dia punya harga diri, dia pasti akan pergi, bukan? Maka semuanya berakhir sekarang,” kata Ae-jung dengan sedih.

MP-00628 MP-00630

Pil-joo hanya diam. Ae-jung meminta maaf pada Pil-joo, ia tahu semua ini juga berat bagi Pil-joo. Ae-jung menangis.

Sementara itu Jin menangis dalam diam di mobilnya.

MP-00631 MP-00636

Pil-joo melihat dan merasakan kesedihan Ae-jung. Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menunjukkan pesan Jin. Ia tidak pernah menghapusnya. Ia berdiri lalu meninggalkan Ae-jung. Hiks….mengapa harus ada dua orang yang patah hati sekaligus.

Ae-jung melihat pesan Jin dan melihat foto kentang yang sudah bertunas. Di bawahnya ada pesan Jin:

MP-00642 MP-00651

“Goo Ae-jung, kentang yang kaubawa telah kupelihara. Tunasnya beracun tapi dengan sabar aku membiarkannya tumbuh hingga seperti ini, karena kupikir mungkin akan berbunga suatu saat nanti. Aku rusak jadi aku tidak bisa lagi menangkapmu dengan benar. Karena itu, giliranmu untuk datang padaku. Agar aku bisa terus menjalaninya tanpa berhenti, datang dan cas aku.”

Ae-jung tak bisa lagi menghindari perasaannya pada Jin dan perasaan Jin padanya. Ia mendekati mobil Jin. Jin duduk memejamkan matanya. Ae-jung menempelkan tangannya di jendela mobil. Seakan membelai rambut dan wajah Jin. Tanpa sadar mengulang apa yang pernah Jin lakukan.

MP-00662 MP-00663

Jin membuka matanya dan menoleh, terpana melihat Ae-jung. Air mata masih mengalir di pipi Jin. Jin membuka jendela.

 MP-00667 MP-00670

Ae-jung: “Kau, pria kejam. Chun-jeon (recharge)….”

Jin menggenggam tangan Ae-jung, mengeluarkan tubuhnya melalui jendela, lalu mencium Ae-jung...

MP-00669 MP-00671

MP-00678 MP-00679

Komentar:

MP-00672

Ouch…. melihat posisi Jin seperti itu, pinggangku terasa linu. Cha Seung-won juga mengakui ia mengalami nyeri otot setelah melakukan adegan tersebut. Tapi…..romantis banget^^

MP-00644

Two…eh…four thumbs up buat Pil-joo….ayo siapa mau gabung?^^ Sangat gentleman, ngga salah kalau dibilang perfect man.

4 komentar:

  1. hihihi..
    APAA! dira pijet ya.. :)

    BalasHapus
  2. Pil joooo ada gak manusia yg kayak dia lagi, seandainya orang kayak gitu ada di kehidupan nyata rasanyaaaaa pengen ditegep*bahasa apa itu

    BalasHapus
  3. napa Dokko Jin and Fanny ndak minta obat linu ama Pil Joo?hahahahahahah

    BalasHapus
  4. Kenap ya....d drama korea selalu cwo baik nya yg patah atiii !_!

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)