Kamis, 09 Juni 2011

Sinopsis Best Love Episode 5

MP-00154

Pil-joo diundang Se-ri menghadiri acara ulang tahun debutnya yang ke-10 tapi Pil-joo memilih berjalan-jalan bersama PD Kim. Ketika PD Kim menanyakan hal itu, Pil-joo menjawab ia sudah mengirim bunga ucapan selamat pada Se-ri.

PD Kim bertanya apa akhir-akhir ini rumah sakit Pil-joo semakin penuh. Pil-joo berkata itulah sebabnya ia ikut pergi bersama PD Kim. Terkadang ia sudah tidak tahu lagi apakah ia melihat seorang pasien atau seorang fans. Ia tertawa.

Ketika berhenti di lampu merah, Pil-joo melihat poster Ae-jung yang terbentang pada sebuah gedung. Ternyata ia berhenti di depan gedung tempat Ae-jung akan menyanyi. PD Kim melihatnya dan berkomentar ternyata Ae-jung masih menyanyi di kota kecil. Pil-joo tertarik, apa Ae-jung akan menyanyi di sana?

MP-00010 MP-00012

PD Kim membenarkan, Ae-jung telah debut bersama Kukbeo Sonyeo 10 tahun yang lalu. Ia berkata ada orang yang menyanyi di konser tapi ada juga yang menyanyi di klub.

Pil-joo masuk ke dalam klub tersebut. Jin palsu menyapanya. Pil-joo bertanya apakah Jin palsu mengenal Ae-jung. Jin palsu berkata Ae-jung seharusnya menyanyi di situ tapi tiba-tiba dibatalkan dan Ae-jung sudah pergi. Pil-joo agak kecewa tidak bisa bertemu Ae-jung.

MP-00018 MP-00020

Ae-jung bangun dan bingung melihat keadaan sekelilingnya. Ia tidak lagi berada di luar klub tempatnya menyanyi. Ia keluar dari mobil dan menemukan Jin yang sedang menunggunya. Tempat itu dipenuhi bunga-bunga ceri yang berguguran, seperti hujan bunga. Dengan latar belakang istana (kaya istana Disneyland) yang berwarna warni. Romantis nih ceritanya^^

Ae-jung bertanya mereka sedang ada di mana. “Setelah berada dalam realita yang menyedihkan (menyanyi di klub), dan sekarang berada di tempat seperti ini bersamaku, rasanya seperti mimpi, bukan?” tanya Jin, menebar pesona. Ae-jung bingung, Jin yang membawanya ke tempat ini? Bukankah ia tadi sedang menunggu giliran tampil?

MP-00022 MP-00026

Jin berkata ia sudah membayar pertunjukkan Ae-jung. Ae-jung bertanya mengapa Jin melakukan itu. Jin tadinya ingin melihat penampilan Ae-jung yang menyedihkan tapi semakin ia melihat, ia semakin marah. Mengapa, tanya Ae-jung.

“Karena aku tidak suka kau berada di tempat itu.”

“Mengapa?”

“Aku sendiri tidak percaya pada diriku saat ini jadi tentu saja kau tak mengerti apa yang terjadi. Hanya ada satu jawaban untuk semua pertanyaan tu. Menurutmu apa itu?”

Ae-jung berpikir sejenak.

“Dokko Jin-sshi…apa jangan-jangan….kau menyukaiku?”

Jin menatapnya.

“Ding-dong.”

MP-00031 MP-00032

“Kau benar-benar menyukaiku?”

“Ya, itulah sebabnya aku malu pada diriku sendiri.” Pffftt…

Ae-jung terlihat tak percaya.

Pil-joo dan PD Kim berhenti sebentar untuk mengisi bensin. PD Kim bertanya bukankah Pil-joo tadi ingin menemui seseorang di klub itu, apakah ia berhasil menemuinya? Pil-joo menjawab orang itu sudah pergi. PD Kim bertanya siapa orang yang akan ditemui Pil-joo, kelihatannya Pil-joo kecewa tidak bisa bertemu dengannya.

Pil-joo ingat ketika ia keluar dari klub dan hendak menelepon Ae-jung. Ia melihat Ae-jung yang tidur di dalam mobil. Pil-joo hendak menghampirinya tapi mobil Ae-jung bergerak. Pil-joo melihat Jin mengemudikan mobil itu sambil menatap Ae-jung yang tidur.

Pil-joo melihat poster iklan yang dibintangi Jin. Ia bertanya pada PD Kim, bukankah itu Dokko Jin? PD Kim berkata Jin benar-benar terkenal sampai Pil-joo saja mengenalinya. PD Kim juga bercerita kalau Jin berkencan dengan Se-ri. Ia bertanya mengapa tiba-tiba Pil-joo bertanya tentang Jin.

MP-00044 MP-00049

Pil-joo berkata ia tadi baru melihat Jin. PD Kim berkata tidak mungkin, Jin pasti sedang bersama Se-ri merayakan ulang tahun debut Se-ri. Untuk apa Jin berkeliaran di kota itu. Pil-joo melihat poster Jin lagi.

Jin mendekati Ae-jung. Ia mengulurkan tangannya seperti hendak menyentuh wajah Ae-jung. Ae-jung tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Tapi Jin ternyata hanya mengibaskan kelopak bunga di pundak Ae-jung. Ae-jung berdehem.

MP-00050 MP-00052

“Jadi kau mengaku menyukaiku?” tanya Ae-jung.

“Itu bukan pengakuan cinta (go-baek= pengakuan secara umum) tapi hanya pengakuan (ja-baek=pengakuan seorang kriminal saat diinterogasi polisi). Kau terus berada di sekitarku seperti sesuatu yang terus menempel dan membuatku berdebar. Setelah aku mencoba bertahan dan bertahan, akhirnya aku menyerah.”

“Entah itu pengakuan cinta atau hanya pengakuan, tetap saja artinya kau menyukaiku.”

Jin bertanya berapa kali lagi Ae-jung akan bertanya. Ae-jung hanya tidak bisa mempercayainya. Jin mengatakan angka bisa menunjukkan hal yang nyata. Ia menunjukkan monitor detak jantungnya, yang menunjuk angka 110, 20 angka melebihi batas normal.

Ae-jung memegang tangan Jin (yang langsung membuat jantung Jin berdebar semakin kencang) dan melihat monitor itu, angkanya terus naik: 112, 113, dst. Ia berkata mungkin alat itu rusak. Jin meminta Ae-jung mendengarnya sendiri jika tidak percaya pada alat tersebut.

MP-00059 MP-00061

Jin memegang leher Ae-jung dan menempelkan kepala Ae-jung ke dadanya. Ae-jung mendengar jantung Jin berdetak keras.

Ae-jung sedikit takut mendengarnya. Jin bertanya bagaimana menurut Ae-jung. Pastinya Ae-jung merasa terhormat dan berterima kasih. Pasti Ae-jung merasa tidak pantas menerimanya. Pasti saat ini Ae-jung sangat gugup hingga tak bisa berkata-kata. Jin mengatakan semua itu dengan penuh percaya diri.

MP-00068 MP-00071

Ae-jung tersenyum kecut, “Itu suatu kehormatan dan aku berterima kasih tapi aku tidak gugup.”

Senyum Jin lenyap, apa?

“Sedikit tak sopan untuk mengatakan hal ini setelah mendengar jantungmu berdebar, tapi… jantungku tidak berdebar.”

Jin pikir Ae-jung sedang jual mahal dan ia memahaminya. Hehe, Jin pikir semua orang pasti suka sama dia^^

“Bukan itu,” kata Ae-jung, ‘hanya ada satu jawabannya, menurutmu apa?”

Jin menatap Ae-jung dengan tatapan mengancam.

“Aku tidak menyukaimu. Aku minta maaf,” kata Ae-jung.

MP-00079 MP-00083

Jin masih tidak percaya, jangan-jangan Ae-jung belum benar-benar terbangun dari tidurnya. Ae-jung berkata situasinya memang seperti dalam mimpi.

“Benar, ini seperti dalam mimpi. Tidak semua orang bisa masuk ke tempat ini. Mengapa kau bisa? Mengapa? Karena aku Dokko Jin.”

Jin menunjuk taman bermain yang menjadi latar belakang tempat mereka berdiri. Taman bermain itu lampunya masih menyala karena bintang nomor satu Korea yang memintanya untuk suatu urusan, ungkap Jin. Taman bermain nomor satu Korea menyalakan lampunya agar tidak gelap ketika Jin menyelesaikan urusannya. Jin menunjuk Ae-jung. “Tapi berani-beraninya kau bangun dari situasi yang seperti mimpi ini?”

“Karena ini mimpi maka aku harus bangun,” sahut Ae-jung, “aku tidak ingin tergetar saat aku bermimpi. Aku harus membuka kedua mataku lebar-lebar dan hidup dengan berani. Jadi mintalah mereka menutup taman bermain ini dan memadamkan lampunya. Anggap saja mimpi ini tidak pernah terjadi.”

Jin tertegun mendengar perkataan Ae-jung. Ae-jung meninggalkan Jin dan berjalan ke mobilnya. Jin memegang dadanya yang berdetak kencang. Untuk sesaat ia merasa terluka lalu terlihat marah.

MP-00091 MP-00092

Ae-jung dalam perjalanan pulang dengan mobilnya dan ia menelepon Ae-hwan untuk mengatakan ia baik-baik saja. Ae-hwan bertanya mengapa Jin membawa Ae-jung. Ae-jung menenangkan Ae-hwan, ia akan menceritakannya nanti.

Jin menyusul Ae-jung dengan mobilnya dan menyalipnya. Ia membanting setir dan berhenti di depan mobil Ae-jung. Untunglah kali ini Ae-jung berhasil menginjak rem tepat waktu hingga tak menabrak mobil Jin.

Ae-jung turun dari mobil dan menghampiri mobil Jin. “Apa kau gila?! Kau hampir membuatku menabrak!” serunya marah. Jin menyuruh Ae-jung naik ke mobilnya. Ia menyuruh Ae-jung meninggalkan mobilnya dan naik ke mobil Jin. Ae-jung merengek mereka sudah membicarakannya dan ia ingin pulang sekarang.

MP-00096 MP-00099

Jin mengancam kali ini ia akan mengatakan Ae-jung menabraknya dari belakang. “Apa kau gila?” seru Ae-jung.

“Aku sudah melakukannya saat aku ditolak oleh Peter, kau pikir aku tidak akan melakukannya setelah ditolak olehmu? Masuk!”

Terpaksa Ae-jung masuk ke mobil Jin. Di mobil, Ae-jung meyakinkan Jin bahwa ia tidak akan menyebarkan rumor tentang Jin dtolak olehnya sama seperti ia tidak menyebarkan berita tentang penolakan Peter Jason pada Jin. “Kau benar-benar memikirkanku,” sahut Jin sinis.

“Kalau begitu mengapa kau mengikutiku dan membuatku merasa tak nyaman dan canggung. Aku akan melupakan semuanya. Aku hanya akan mengingat pada hari ini aku bisa melihat bunga-bunga yang cantik berkat kau.” Ae-jung tersenyum.

“Karena aku kau bisa melihat bunga cantik. Baik, aku akan menceritakan padamu suatu kisah tentang bunga. Kau harus mendengar dan menyimak baik-baik jadi aku akan berhenti sebentar.” Mereka berhenti di suatu tempat.

MP-00103 MP-00102

Jin berkata judul cerita itu adalah Camellia. “Judulnya sangat indah,” kata Ae-jung. Dengarkan baik-baik dan lihat apakah apakah ceritanya juga indah, sahut Jin sinis.

“Pemeran utamanya menawan, cantik dan berlatar belakang baik. Tidak kekurangan apapun dan sangat baik. Tapi entah kenapa ia menyukai pecundang di lingkungannya.”

“Pecundang?”

“Benar. Pecundang yang berantakan. Wanita itu menawarinya kentang yang telah direbus dengan sepenuh hatinya dan terlihat enak. Tapi pecundang itu menolak kentangnya. Menurutmu bagaimana perasaan karakter utamanya? Tidak mungkin hanya merasa tidak nyaman dan canggung.”

“Jadi?” Ae-jung menyadari cerita ini mengenai dirinya dan Jin.

“Pecundang itu menyayangi seekor ayam. Setelah pemberian kentangnya ditolak, si wanita mulai mengganggu ayam itu. Dengan kejam dan tak ada habisnya!!”

MP-00108 MP-00109

Ae-jung bertanya bagaimana akhir ceritanya.

“Pecundang itu meratap bahwa ia bersalah dan meminta maaf, di bawah pohon Camellia yang bunganya bermekaran.”

Ae-jung tersenyum kecut.

“Saat ini aku sedang mencari-cari, Goo Ae-jung. Apa yang menjadi ayammu ?”

Jin mengulurkan tangannya pada Ae-jung. Ae-jung tak berani bergerak. Ternyata lagi-lagi Jin mengambil kelopak bunga di pundak Ae-jung. Jin memegang bunga itu dan mulai berpuisi.

“Ah…bunga ceri tak tahu malu yang mekar hari ini, telah pergi dari hatiku (Jin melempar kelopak bunga di tangannya). Dan bunga Camelia merah penuh dendam mulai bermekaran…bermekaran…hahahaha..” Jin tertawa mengerikan. Ae-jung tersenyum takut-takut.

MP-00121 MP-00122

Pil-joo telah kembali ke rumahnya. Ia mengambil sebotol air di kulkas. Ia mengenali wajah Jin yang tertera di labelnya. Se-ri meneleponnya dan berterima kasih atas kiriman bunga Pil-joo. Ia berkata Pil-joo pasti sibuk.

Se-ri bertanya apa yang Pil-joo lakukan saat ini. Setelah mengetahui Pil-joo ada di rumah, Se-ri mengundangnya untuk datang ke pesta penutupan. Pil-joo berkata besok ia akan sibuk jadi ia memilih beristirahat hari ini.

Se-ri berkata ia mengundang Pil-joo hanya untuk basa-basi bukan memaksa Pil-joo datang. Pil-joo bertanya apa Jin sedang bersama Se-ri saat ini. Se-ri heran mengapa Pil-joo menanyakannya. Pil-joo bertanya Jin juga tadi tidak bersamanya bukan?

Se-ri berkata Jin tidak bersamanya karena ada keperluan lain. Ia berkata Pil-joo bukan reporter jadi mengapa bertanya hal seperti itu. Itu adalah kehidupan pribadinya. Pil-joo buru-buru minta maaf, ia tak bermaksud menyinggung Se-ri. Ia berharap pesta Se-ri berjalan lancar, lalu menutup teleponnya.

Se-ri pikir Pil-joo merasa malu sendiri hingga langsung menutup telepon. Ia bertanya-tanya mengapa Pil-joo penasaran Se-ri sedang bersama kekasihnya(Jin) atau tidak.

MP-00127 MP-00128

Jin menghentikan mobilnya di depan rumahnya.

“Ini adalah rumahmu, mengapa kau parkir di sini?” tanya Ae-jung.

“Apa anehnya memarkir mobilku di depan rumahku?” Jin turun dari mobil sementara Ae-jung tidak mau turun. Ia tidak mau melihat Jin.

Jin mengetuk jendela mobil dan bertanya mengapa Ae-jung tidak turun. Ae-jung menurunkan kaca mobil dan berkata ia tidak mau masuk ke rumah Jin. Apa ia terlihat murahan?

Jin menjawab Ae-jung tidak terlihat sesulit itu. Ia menyuruh Ae-jung keluar dari mobilnya. Aku tidak akan masuk ke rumahmu, kata Ae-jung.

“Siapa bilang kau akan masuk ke rumahku? Pergilah ke rumahmu sendiri.”

Jin membuka pintu mobil.

“Kau tidak membawaku ke sini agar kita masuk bersama?” tanya Ae-jung. Hahaha, kecewa atau lega??

Ae-jung turun dan mengomel mengapa Jin tidak mengantarnya ke rumah. Ia menyalahkan Jin yang telah membuatnya salah paham. Jin berkata jika ia mengantar Ae-jung pulang maka ia yang akan terlihat murahan.

Jin mengumumkan ia akan membuat hidup Ae-jung susah mulai sekarang. Ia mengingatkan Ae-jung tentang cerita Camellia.

Ae-jung berkata Jin benar-benar aneh, bisanya kalau pria ditolak maka mereka akan menerima dengan cool atau berusaha bersikap lebih baik pada wanita yang disukainya agar wanita itu berubah pikiran.

“Dendamku sepanjang kakiku, jadi aku bukan orang yang cool. Dan perutku tak tahan untuk bermanis-manis denganmu. Dengan strategiku, aku akan membuat hatimu berdebar. Mulai sekarang kau sebaiknya ekstra berhati-hati dengan apa yang akan dan mungkin kulakukan. Baik kau melihat atau tidak melihatku, aku akan membuat hatimu berdebar hanya dengan memikirkanku.”

MP-00136 MP-00139

Kalo cewe lain pasti udah ketakutan atau malah kesengsem kali ya^^

Ae-jung menanggapinya dengan enteng, “Baiklah coba saja, karena aku orang cool dengan perut kuat. Aku biasa menghadapi sikap kekanak-kanakkan. Aku akan menganggap sikap itu selevel dengan keponakanku dan mengikuti apa maumu.”

“Baik, bersikaplah demikian. Goo Ae-jung sshi, kau terlihat cantik hari ini,” kata Jin dengan tenang dan penuh pesona.

Ae-jung menciut. Jin berkata seharusnya Ae-jung suka jika Dokko Jin berbicara seperti itu. Bukankah itu yang Ae-jung katakan pada Jin palsu?

“Baiklah coba saja bujuk (seperti membujuk anak kecil) aku,” tantang Jin.

Ae-jung tak percaya Jin begitu kekanak-kanakkan. Jin harus menyenangkan agar Ae-jung bisa menyenanginya.

“Bagian apa dariku yang tidak menyenangkan? Dari ujung rambut hingga ujung kaki, semuanya menyenangkan. Itulah sebabnya aku mendapat bayaran 1 miliar won untuk sebuah iklan.”

Ae-jung berkata bagaimana bisa tiap Jin membuka mulut pasti berisi pujian untuk diri sendiri. Jin berkata Ae-jung menyentuh Jin palsu sesuka hatinya tapi tak berani menyentuh Jin asli. Ia menantang Ae-jung membuktikan bahwa ia bisa mem”bujuk” Jin.

Apa yang Ae-jung lakukan untuk menjawab tatangan Jin? Ia menepuk-nepuk bokong Jin, seperti sedang menenangkan anak kecil. “Dokko, kau lucu sekali. Dokko, Dokko, Dokko!”

Jin menangkap tangan Ae-jung. “Apa kau pikir aku ini Ding-dong? Membujuk anak 7 tahun dengan pria berusia 37 tahun sangatlah berbeda. Apa kau benar-benar ingin melakukannya?”

Jin memandang rumahnya dan memberi isyarat pada Ae-jung. Ae-jung menggelengkan kepalanya ketakutan. Jin mendekati wajah Ae-jung. Ae-jung berusaha menjauh. Jin terus mendekat hingga Ae-jung tak tahan lagi dan melepaskan diri dari Jin.

MP-00145 MP-00150

“Tak peduli betapa coolnya aku atau sekuat apapun perutku, jika kau seperti itu, aku merasa kupu-kupu beterbangan di perutku.”

“Jika kau memperhatikan seseorang yang membuatmu merasa perutmu diterbangi kupu-kupu, kadang-kadang di belakang orang itu ada bunga bermekaran. Goo Ae-jung, teruslah perhatikan aku maka suatu hari di belakangku ada pohon camelia bermekaran…hahahaha…” Jin kembali tertawa mengerikan.

Ia berjalan pergi lalu tiba-tiba berbalik menghadap Ae-jung dan menunjuknya, “Lihat! Kau bahkan sangat khawatir padaku hingga kau tidak pulang. Pergilah…hahahaha!!!”

Ae-jung bergidik ngeri, “Apa yang harus kulakukan?”

MP-00159 MP-00160

Berbeda dengan sikap yang ditunjukkannya pada Ae-jung, Jin masuk terhuyung-huyung ke dalam rumahnya.

“Itu (penolakan Ae-jung) begitu memalukan hingga aku merasa mata, hidung, dan mulutku akan hilang. Tapi aku telah melewatinya. Cilukba.” Jin mengubah wajahnya menjadi wajah gembira untuk meyakinkan ia telah melewatinya dengan baik. Ia merasa sangat letih.

Ae-jung mencari cerita Camellia di internet. Ia ingin mengetahui akhirnya. (sinopsis cerita Camellia asli aku sisipkan di FUN FACTS ya^^)

Setting jaman Joseon (akhir cerita Camellia)-keduanya tidak berbicara, hanya mengikuti gerakan dari ceritanya:

Pemeran utama (Jin): Jadi kau tidak akan melakukannya lagi mulai sekarang?

Pecundang (Ae-jung): Tidak

MP-00195 MP-00197

Jin: Jika kau melakukannya lagi maka aku akan terus menyiksanya.

Ae-jung: Benar aku tidak akan melakukannya lagi.

Jin: Jangan khawatir mengenai kematian ayam itu. Aku tidak akan mengatakannya pada siapapun.

MP-00203 MP-00204

Mereka tertawa. Jin memegang pundak Ae-jung. Keduanya bagai terkena petir. Jin menyentuh pipi Ae-jung dan menatapnya, sementara Ae-jung menatap malu-malu.

Ae-jung: Dan bagai didorong oleh sebuah kekuatan, ia(Jin) jatuh memegangi pundakku. Hingga tubuhku ikut terjatuh. Aku tenggelam tanpa kusadari, di antara bunga-bunga Camelia kuning yang mekar.

MP-00209 MP-00213

Ae-jung tergagap..”Apa yang Dokko Jin inginkan? Ia ingin “jatuh” bersamaku?” (“jatuh” dalam bahasa Korea bisa berkonotasi seksual, sama seperti “tidur” dalam bahasa Indonesia)

Ae-jung membaringkan dirinya dan berusaha mengenyahkan cerita itu dari pikirannya tapi kata-kata itu terus terngiang..

“Menghirup harumnya bunga-bunga itu… aku merasa dunia seakan runtuh…Begitulah caranya aku terlibat dalam percintaan ini.”

Ae-jung menutupi wajahnya dengan selimut.

MP-00216 MP-00217

Keesokan paginya Se-ri menemui Moon karena ada berita di surat kabar bahwa Jin memberi kejutan pada Se-ri dengan menyalakan lampu taman bermain. Se-ri berkata ia bahkan tidak berada di sana, ada apa sebenarnya? Moon berkata berita itu lebih bagus daripada berita Jin tidak menghadiri acara jumpa fans Se-ri.

Se-ri bertanya apa Jin benar-benar jatuh cinta pada seseorang. Moon membantahnya, walau Jin jatuh cinta pada seseorang, ia bukanlah orang yang suka menimbulkan gosip. Tidak mungkin, kata Moon yakin.

MP-00218 MP-00219

Pil-joo juga membaca berita yang sama ketika ibunya datang. Ibunya senang Pil-joo sekarang menaruh perhatian pada dunia hiburan. Ibu Pil-joo melihat berita itu. Ia berkomentar Jin dan Se-ri selalu putus nyambung sampai ia tidak tahu lagi mana yang sebenarnya.

Pil-joo menunjuk Jin, orang yang bersama orang ini bukan dia (ia menunjuk Se-ri). Ibunya bertanya apa Pil-joo mendengar sesuatu karena Pil-joo dekat dengan Se-ri. Ia ingin memberitahu teman-temannya. Pil-joo berbisik di telinga ibunya, “Aku tidak sedekat itu dengan Se-ri.”

MP-00225 MP-00227

Ae-hwan juga merasa ada yang aneh (Pil-joo dan Ae-hwan sama-sama tahu Jin bersama Ae-jung pada malam itu). Ayah Ae-jung menggerutu Jin sibuk berkencan tapi tetap mengurusi pertunjukkan Ae-jung dan membatalkan pertunjukkan Ae-jung. Ia menganggap Jin tidak adil.

Sementara itu Jenny yang tidak tahu apa yang terjadi semalam, menanggapi berita itu dengan cara berbeda. Ia berkata Se-ri saat ini telah sangat terkenal, ia bahkan dilamar Dokko Jin. Ae-jung bertanya bagaimana jika ada seseorang seperti Jin menyatakan cinta di tempat seperti ini? Jika ia seseorang yang sangat terkenal, apa itu akan menjadi beban?

Jenny berkata, jika Se-ri yang menerima pengakuan itu maka cocok. Ae-jung bertanya bagaimana jika orang itu dari level seperti Ae-jung? Jenny menjawab maka Jin akan jatuh beberapa level, seperti “menginjak pup”. Jenny tertawa geli tapi cepat-cepat meminta maaf setelah melihat wajah Ae-jung yang suram.

Ae-jung menggelengkan kepala, tidak apa-apa, dan lagi aku tidak akan menjadi pup. Jika aku bersama orang sepertinya maka aku akan menjadi pup dan menjadi sasaran kemarahan banyak orang, bukan?

MP-00238 MP-00242

Moon bertanya pada Jae-seok apa akhir-akhir ini Jin sering menemui seseorang secara pribadi? Jae-seok menggelengkan kepala, tidak. Moon bertanya-tanya apakah memang ada seorang wanita dalam kehidupan Jin. Ia melihat Ae-jung dan memintanya menunggu di kantor.

Ae-jung terkejut melihat Jin sedang duduk di kantor Moon. Ia bingung sebaiknya bersikap bagaimana karena berada di dekat Jin pasti akan canggung. Tapi akhirnya ia memutuskan masuk karena jika ia pergi maka ia akan terlihat terganggu dengan kehadiran Jin. Ia akan bersikap seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa.

MP-00248 MP-00249

Jin melihat Ae-jung dan bertanya apa Ae-jung dapat tidur dengan nyenyak. Ae-jung langsung menjawab ya, ia tidak memikirkan apapun dan langsung tidur nyenyak. Jin berkata ia tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ae-jung. Ae-jung menutup mulutnya karena terkejut.

“Jika aku mau menyatakannya lebih jelas, aku memikirkan “ayam” Goo Ae-jung,” kata Jin penuh arti. “Bukankah sudah kubilang akan menangkap ayammu. Perlukah aku menangkap satu dan menunjukkannya padamu?”

Jin mengeluarkan kapal-kapalan kertas yang dibuat dari brosur penampilan Ae-jung. Ae-jung tak mengerti mengapa brosur itu jadi “ayam”nya.

Jin mengatakan Ae-jung telah melanggar kontrak dengan diam-diam mengadakan pertunjukkan di luar jadwal. Jika ia menunjukannya pada Moon maka Ae-jung akan mendapat masalah.

MP-00253 MP-00254

Ae-jung menuduh jin sengaja membawa brosur itu untuk mempersulitnya. Jin senang melihat ekspresi Ae-jung yang panik, berarti ia telah menangkap “ayam” yang benar.

Ae-jung berkata bukankah Jin sudah membatalkan pertunjukkan di klub itu. Ia minta jin memberikan brosur itu padanya, ia akan memberi uang pada Jin.

Jin melambaikan brosur itu. Ae-jung hendak merebutnya tapi Jin memasukkan brosur itu kebalik bajunya. Ae-jung tak sengaja membuka baju Jin sedikit.

“Kau menyentuh di mana?” tanya Jin. Ae-jung berdiri dengan kesal. Jin berdiri dan mengambil brosur itu dari balik bajunya. Jin melambai-lambaikan brosur itu di depan mata Ae-jung sementara Ae-jung berusaha mengambilnya.

Akhirnya Jin menaruh brosur itu di saku belakang celana jinsnya. Ia memandang Ae-jung, menantang apa Ae-jung berani mengambilnya sendiri. Ae-jung menjawab tantangan Jin dengan mengulurkan tangannya. Namun tepat sebelum tangannya menyentuh brosur itu, Moon masuk. Cepat-cepat Ae-jung menarik tangannya kembali.

MP-00263 MP-00267

Moon bertanya pada Jin apa sebenarnya yang terjadi kemarin. Jin berkata ia hanya pergi melihat bunga. Apakah hanya itu saja, tanya Moon. Jin melirik Ae-jung. “Benar, hanya melihat bunga. Tidak ada yang terjadi sesudahnya.” Jin pamit pada Moon dan mempersilakan Moon berbicara dengan Ae-jung.

Tapi di dekat pintu, ia memanggil Moon dan mengeluarkan brosur pertunjukkan Ae-jung. Ae-jung terlihat khawatir. Jin melirik Ae-jung. Ae-jung menggelengkan kepalanya dengan pandangan memelas. Jin tersenyum simpul.

MP-00275 MP-00279

Moon bertanya apa yang ingin Jin bicarakan. Jin seakan hendak menunjukkan brosur itu pada Moon tapi lalu membuangnya ke tempat sampah. Ae-jung terkejut tapi lega. Jin berkata pada Moon bahwa bunga-bunga ceri sudah bermekaran jadi sebaiknya Moon juga meluangkan waktu melihatnya.

Jin mengedipkan sebelah matanya pada Ae-jung lalu keluar sambil tersenyum. Moon heran mengapa tiba-tiba Jin jadi sentimental. Ia pikir Jin melihat bunga itu dengan seseorang.

Moon berkata pasti Ae-jung sudah melihat berita (tentang Jin dan lampu taman bermain) bukan. “Kau pasti kesulitan menangani berita yang beredar,” kata Ae—jung menyesal. Moon berkata baru kali ini ada kesan romantis dari Jin. Pertama kali, tanya Ae-jung. Ia pikir bukankah Jin berhubungan dengan Se-ri.

Moon membocorkan bahwa Se-ri yang mengejar Jin lalu paparazzi memotret mereka sedang bersama. Setelah itu berita Se-ri berpacaran dengan Jin langsung beredar dan ia pikir timingnya tepat untuk menepis berita bahwa Jin seorang gay.

Moon juga bercerita bahwa saat ini ada kontrak iklan besar dan ia khawatir Jin melakukan kesalahan. Saat ini tidak boleh ada berita putusnya Jin dan Se-ri.

Ae-jung bertanya ada apa Moon mencarinya. Ada berita baik untuk Ae-jung. Moon meminta Ae-jung membawa kumpulan lagu-lagu solonya karena ia tidak bisa menemukannya. Untuk apa, tanya Ae-jung. “Apa kau tidak mau menyanyi kembali?” tanya Moon.

MP-00286 MP-00287

Ae-jung dan Ae-hwan senang sekali ada kesempatan untuk membuat album. Itu tandanya karier Ae-jung mendapat kemajuan. Ae-jung berkata ia akan berusaha sekuat tenaga. Ia akan berhenti memikirkan bahwa ia yang terendah dan tetap fokus.

PD Kim tak sengaja bertemu dengan Ae-jung. Ia bertanya apa Ae-jung akan tampil lagi malam ini di klub. Bagaimana kau bisa tahu, tanya Ae-jung. PD Kim berkata ia melihat poster Ae-jung. Ae-jung meminta PD Kim merahasiakannya. PD Kim dengan senang hati menyetujuinya. Tapi ia ingat Pil-joo juga melihat poster itu.

Ae-jung pun pergi menemui Pil-joo dan memintanya untuk merahasiakannya. Pil-joo berjanji untuk tidak mengatakan pada siapapun dan lagi ia tidak punya siapapun untuk diberitahu.

MP-00294  MP-00296

Pil-joo bertanya bagaimana dengan ulang tahun debut Ae-jung yang ke-10, apa Ae-jung merayakannya? Ae-jung menghela nafas, ia bisa melihat bunga-bunga berkat seseorang, bunga-bunga itu sangat cantik. Pil-joo terlihat kecewa, ia tahu Ae-jung melihatnya dengan Jin.

Ae-jung menyuruh Pil-joo sesekali datang ke klub itu. Jika Pil-joo memberitahu ia mengenal Ae-jung, klub itu akan menyalakan kembang api untuk Pil-joo. “Mereka bisa menyalakan kembang api di klub?” tanya Pil-joo.

Pil-joo belum pernah ke klub jadi ia tidak tahu. Ae-jung heran, kau belum pernah ke klub? Ae-jung berkata sesekali pergi ke klub pasti menyenangkan. Bagi Pil-joo belajar lebih menyenangkan.

Wah, ibumu pasti senang memiliki anak sepertimu yang begitu suka belajar. Ae-jung berkata kelak ia ingin punya anak seperti Pil-joo. Jika kau ingin memiliki anak seperti itu maka kau harus menikahi pria seperti itu, kata Pil-joo. Maksudnyaaaa???

Tapi Ae-jung tidak menangkap maksud perkataan Pil-joo. Ia berkata pria seperti itu biasanya lebih menurut kata-kata ibunya. Mereka tidak akan mengijinkan putra mereka menikahi orang sepertiku.

Pil-joo berkata pria seperti dia kadang-kadang juga tidak menurut pada ibunya. Ia akan sengaja melakukan hal yang tidak disukai ibunya.

Ae-jung menebak dengan alkohol, merokok, dan berjudi. Bukan, bukan seperti itu, kata Pil-joo, ini adalah rahasia....aku makan ramen.

Pil-joo bercerita ayahnya selalu menasihati agar pria harus selalu menghormati pasangan mereka dan membuat mereka bahagia. Tapi adakalanya ada masalah yang tidak bisa dibereskan dan kita menjadi marah. Jadi, di saat Pil-joo dan ayahnya marah pada ibunya, mereka akan makan ramen banyak-banyak hingga tak berselera lagi makan masakan ibunya. Itu adalah cara pemberontakan mereka.

Ae-jung menghela nafas panjang. “Aku benar-benar harus punya anak sepertimu.” Pil-joo tersenyum senang.

MP-00612 MP-00615

Jin dan Se-ri sedang dalam sesi pemotretan sebagai pasangan untuk iklan ponsel LG. Mereka berganti-ganti pose sambil berargumen tentang berita terbaru mereka.

Se-ri ingin tahu Jin pergi melihat bunga dengan siapa. Jin menyuruh Se-ri tidak mempedulikannya. Se-ri berkata ia tidak akan menyembunyikan kekasihnya dari Jin jika memang ada. Kemudian Jin bisa pura-pura cemburu. Ia juga akan melakukan itu pada Jin. Maksudnya Se-ri akan membantu menutupi jika Jin memang menyukai seorang wanita.

MP-00302 MP-00310

Jin berkata Se-ri tidak perlu repot-repot melakukannya. Se-ri mendesak Jin mengatakan yang sebenarnya. Ia mengancam tidak akan membiarkan Jin pergi jika wanita itu tidak selevel dengannya. Sebaliknya Jin berkata walau Se-ri menemui seorang pria yang tidak cukup baik, ia sudah pasti akan melepas Se-ri. Se-ri tersenyum kesal.

MP-00309 MP-00314

Ae-jung dan Moon sedang dalam perjalanan menemui seorang komposer yang akan membuatkan lagu untuk Ae-jung. Tapi tiba-tiba Moon mendapat telepon darurat. Mengenai Jin. Moon harus pergi ke tempat pemotretan Jin terlebih dahulu, dan Ae-jung terpaksa ikut.

Keadaan daruratnya adalah Jin tidak mau mencukur janggut dan kumisnya untuk keperluan syuting iklan tersebut. Moon dan Jae-seok mencoba membujuknya. Jin berkata kumisanya adalah ciri khasnya dan menunjukkan kualitasnya. Jika dicukur maka akan menghilangkan kualitasnya.

Moon dan Jae-seok terus membujuk Jin dan berkata para fans juga menginginkan image flower boy. Ketampanan ditambih bunga pasti akan membuat para gadis tergila-gila. Sutradara juga ikut membujuk Jin. (eh, ini sutradara yang sama dengan sutradara Dark Blood di Secret Garden ya^^)

MP-00315 MP-00317

Jin tidak bergeming. Ia melihat Ae-jung lalu menanyakan pendapatnya. Moon dan Jae-seok memberi kode agar Ae-jung membantu membujuk Jin. Eh, Ae-jung malah bilang tidak tahu. Semua orang di set langsung kecewa dengan jawaban Ae-jung yang tak pasti dan ragu-ragu.

Jin memanfaatkan jawaban Ae-jung dan memastikan dia tidak akan mencukur janggutnya. Ia pergi ke ruang VIP.

MP-00321 MP-00325

Ae-jung mendatanginya dan mengeluh mengapa Jin harus bertingkah hingga membuat orang tak enak. Ia meminta Jin mencukur kumisnya.

“Aku tidak tahu,” Jin mengulang jawaban Ae-jung.

Ae-jung menekan kekesalannya dan berkata Jin pasti terlihat tampan jika mencukur kumisnya. Ia mengulang bujukan Moon bahwa Jin akan menjadi flower boy dan para gadis akan tergila-gila. Jin tersenyum.

“Apa itu cukup?” tanya Ae-jung.

“Aku tidak tahu,” jawab Jin lagi.

Ae-jung menuduh Jin sengaja membuatnya susah.

“Ding-dong!”

“Apa ada mesin di dalam mulutmu? Mengapa kau selalu berkata ’ding-dong’ setiap kali kau berbicara?”

“Agar aku bisa membukanya dan masuk.”

Ae-jung memegangi lehernya, “Apa yang akan kau buka?”

MP-00330 MP-00335

“Ayammu! Ding-dong ding-dong cocka-doo-cocko.. aku harus menangkap ayammu.”

Ae-jung berkata ia sudah membaca novel Camellia dan memastikan sebanyak apapun Jin menangkap “ayam”nya, ia tidak akan pernah tidur dengan Jin. Ia mengatakan ia adalah orang yang kuat dan berkarakter.

Jin tidak mengerti tapi ia berkata kalau begitu tidak ada gunanya lagi mencari “ayam” Ae-jung.

“Karena kau orang yang kuat dan tidak akan jatuh cinta padaku, Goo Ae-jung, menurutmu akan seperti apa jika aku mencukur kumisku?”

Ae-jung menghela nafas, dengan kontrak 10 miliar won taruhannya tentu kumis itu harus dicukur.

Jin bertanya seandainya tidak ada kontrak tersebut, bagaimana menurut Ae-jung? Ae-jung berpikir sejenak dan menjawab Jin akan terlihat cool.

Jin terpaku, benarkah? Kalau begitu aku akan mencukurnya. “Jadi jika aku bilang jangan mencukurnya, kau tidak akan mencukurnya?” tanya Ae-jung heran.

MP-00340 MP-00341

Jin membenarkan, jadi cukur tidak? Tentu saja cukur, kata Ae-jung, semua orang sedang menunggu Jin. Ia minta Jin cepat bersiap. Jin berkata ia melakukannya karena Ae-jung jadi Ae-jung harus melakukan apa yang diinginkan Jin. Ae-jung langsung menjauh, apa yang kauinginkan?

“Bagaimana bisa kau begitu keren? Dokko Jin is the best! Aku terpana setiap kali melihatmu, kau seharusnya mencukur kumis itu sejak dulu. Sudah pasti yang terbaik. Waah, apa kau pernah membayangkan hasilnya seperti in? Ini jauh lebih baik. Ini peningkatan bagi image-mu,” puji Moon.

Dededeng..Jin dengan dan tanpa kumis:

MP-00346 MP-00347

Jin tersenyum mendengar pujian Moon. Ia melirik ke arah Ae-jung yang berdiri di belakang Moon. Ae-jung brdiri kikuk sambil memegang lipstik dan cermin. Mereka siap melanjutkan pemotretan dan sutradara hanya membutuh bibir Ae-jung. Untuk apa?

Untuk membuat tanda bibir di pipi Jin bwahaha^^ bener-bener memanfaatkan kesempatan… Alasannya adalah Jin lebih merasa nyaman jika Ae-jung yang melakukannya (karena sudah saling kenal). Moon menghibur Ae-jung agar tidak merasa canggung dan meminta bantuannya, itu hanya make-up. Di mata pengagum Jin, Ae-jung adalah orang yang sangat beruntung. Ae-jung tertawa getir.

MP-00350 MP-00352

Sutradara ingin Ae-jung mengecup pipi Jin dengan ringan. Ia menunjukkan posisinya, dekat dengan bibir Jin dan tidak perlu terlalu kuat. Ae-jung mengangguk.

Dengan gugup Ae-jung duduk di samping Jin. Jin menyodorkan pipinya. Ae-jung menutup matanya dan mengecup pipi Jin. Sutradara berkata posisinya tidak tepat.

Sedikit lebih dekat dengan bibir, kata sutradara. Ae-jung memakai lipstiknya lagi dan mengecup Jin. Tapi lagi-lagi salah. Dan berkali-kali salah (berkali-kali nge-sun dong hehe^^) sampai sutradara akhirnya kesal.

Jin merasa kasihan pada Ae-jung. Ia menyuruh Ae-jung menutup matanya dan tidak bergerak. Putus asa, Ae-jung menurutinya. Jin menarik Ae-jung dengan lembut dan menempelkan bibir Ae-jung ke pipinya. (cukup lama lho, 5 detik kali ya^^)

MP-00364 MP-00369

Ae-jung membuka matanya dan terdengar detak jantung yang kencang. Jin? Bukan, Ae-jung!! Yes, akhirnya Jin berhasil membuat jantung Ae-jung berdebar. Jin tak bisa mendengar detak jantung Ae-jung tapi ia tersenyum.

MP-00371 MP-00376

Malam itu Ae-jung tidak bisa tidur. Ia membayangkan wajah Jin, lengkap dengan tanda bibir Ae-jung di pipinya. Jin berkata, ”Baik kau melihatku atau tidak, aku akan membuat hatimu berdebar saat memikirkan aku.” Ae-jung merasa drinya sudah gila.

MP-00378 MP-00380

Ia memutuskan mencuci muka untuk me”nyadar”kan dirinya. Tapi saat ia hendak mengambil sabun, Jin mini keluar dari label sabun itu (Jin adalah bintang iklan sabun itu).

Ae-jung terkejut. Jin-mini-halusinasinya menunjuk Ae-jung dan mengulang kata-kata yang sama bahwa Ae-jung akan berdebar saat memikirkan Jin. Ae-jung menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan halusinasinya.

MP-00383 MP-00387

Kali ini ia memutuskan pergi keluar sejenak dan mencari udara segar. Tapi ia kembali teringat saat ia mengecup pipi Jin. Ae-jung memegang bibirnya, aku pasti sudah gila. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dari “Camellia”. Eh, nama Jin di ponsel Ae-jung berubah setiap episodenya ya?

Awalnya Ae-jung ragu tapi akhirnya ia mengangkatnya dan menjawab dengan kesal. “Ada apa?”

“Kau harus pergi denganku ke suatu tempat. Keluarlah.”

“Kau pikir aku akan pergi bersamamu?”

“Hatimu berdebar saat ini. Lebih baik kau memastikan sejauh hal ini berlanjut. Aku pernah melakukan hal yang sama. Hari ini aku datang ke rumahmu untuk menjemputmu. Keluarlah.”

Ae-jung melongok ke bawah dan melihat Jin melambaikan tangannya. Baru kali ini deh liat dandanan Jin yang pas hehehe…

MP-00391 MP-00394

Jin bahkan memberi salam seperti para pangeran di negeri dongeng, atau seperti pria yang mengajak berdansa seorang wanita.

Gayanya sih kereen tapi gaya bicaranya tetap sama: “Apa yang kaulakukan? Aku lelah. Cepat keluar!”

Ae-jung berpikir ia akan melihat ke arah mana semua ini berjalan. Jika ia meneruskan hingga akhir, ia pikir semuanya akan kembali ke normal.

MP-00397 MP-00403

Jae-seok melapor pada Moon bahwa Jin pergi seorang diri lagi. Kali ini mungkin ia pergi ke bioskop bersama seseorang. Jae-seok berkata Jin selalu menonton film yang dibintanginya saat pertama dan saat terakhir ditayangkan. Dan hari ini hari terakhir film “Fighter” ditayangkan, sahut Moon.

Jae-seok berkata Jin telah menyewa seluruh tempat VIP. Biasanya ia menyeret Jae-seok ikut tapi kali ini Jin berkata Jae-seok tidak perlu pergi. Aneh bukan? Sepertinya Jin pergi dengan orang lain, sambung Jae-seok.

MP-00405 MP-00408

“Goo Ae-jung, mengapa aku menyukaimu?” tanya Jin pada Ae-jung di dalam perjalanan. Ia tak mengerti mengapa ia seperti itu pada Ae-jung yang berpakaian menyedihkan dan berlatar belakang buruk . Saranku: tanya Kim Joo-won deh, udah pengalaman soalnya^^

Ae-jung menjawab bagaimana ia bisa tahu perasaaan Jin yang kaya dan berpenampilan mahal. Ia mengomel mengapa Jin bertanya padanya.

Jin mengaku ia tidak bisa mengatakan hal ini pada siapapun. Ae-jung menuduh Jin merasa malu karena menyukainya makanya hanya berbicara padanya. Jin membenarkan dan berkata itu sebabnya Ae-jung harus mnerahasiakannya. Jika Ae-jung membocorkannya pada seseorang, ia akan menuntut Ae-jung.

Jin merasa setelah ia mengungkapkan perasaanya, jantungnya terasa lebih baik tapi ia tetap curiga. Itulah sebabnya ia benar-benar memikirkan hal ini.

“Goo Ae-jung, apa kau bisa ilmu sihir?”

“Ilmu sihir?”

MP-00409MP-00411 

“Jika kau tahu ilmu sihir, semuanya dapat didiskusikan dengan lebih mudah.” Ia menjelaskan jika Ae-jung seorang shaman maka ia mungkin bisa mengontrol perasaan Jin agar menyukainya.

Ae-jung tersenyum geli, kau berkata aku seperti hantu yang menyebabkan kau menyukaiku?

Jin berkata semuanya sangat misterius jadi ia akhirnya mencurigai hal ini. Jin bertanya apa jangan-jangan Ae-jung memiliki daya tarik seksual (Jin mengatakannya dengan istilah: energi penuh warna) hingga pria manapun akan tertarik.

“Kau sendiri yang menyukaiku tapi kau malah menyalahkanku,” gerutu Ae-jung, “Aku tidak tahu sihir, juga tidak seksi, tapi aku punya energi kemarahan yang tersimpan di dalam diriku. Jadi sebelum aku melepas energi itu, bisakah kau lebih manusiawi?”

“Ya, energi kemarahanmu memang terkenal. Karena energi itu, kau menampar Se-ri 10 tahun lalu dan kehilangan popularitasmu hingga berada dalam kondisi sekarang ini. Hahahaha…” Jin menertawakan Ae-jung.

MP-00414 MP-00415

Ae-jung melirik Jin. Jin langsung berhenti tertawa.

“Bagaimana bisa kau mengeluarkan kata-kata ddong-ko(kotoran/pup) setiap kali kau membuka mulutmu?”

“Ddong?”

Ae-jung berkata tidak mudah baginya mengikuti Jin jadi sebaiknya Jin jangan merusak suasana dan lebih baik berhenti berbicara.

Ae-jung mengambil minuman di mobil Jin dan membukanya. Jin tak sengaja melewati “polisi tidur” di jalan tanpa mengerem hingga minuman Ae-jung tumpah dan membasahi bajunya.

Ae-jung bertambah kesal. Jin merasa tak enak, “ma..ma..kau ini berbicara omong kosong bahkan di saat kau minum.”

Ia menyodorkan tissue pada Ae-jung. Ae-jung otomatis mengambil tissue itu dan mengelap mobil Jin hehehe^^

“Jangan lap mobilku tapi lap dirimu sendiri.”

Ae-jung melempar tissue itu dengan kesal. Jin berusaha mengucapkan maaf tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

MP-00422 MP-00423

Pil-joo dan tim produksi “Couple Making” sedang rapat membicarakan apa yang akan Pil-joo lakukan pada episode berikutnya. Pil-joo disuruh memilh seorang kontestan untuk kencan dengannya. Konsep kencan itu di atas kapal pesiar. Penulis Han berkata Goo Ae-jung tidak cocok dengan konsep itu.

“Mengapa Goo Ae-jung tidak cocok menjalani kencan itu?” tanya Pil-joo heran.

PD Kim berkata konsep kencan di kapal pesiar diatur dengan mewah dan lux. Panulis Han berkata Goo Ae-jung akan membuat kencan itu terkesan lebih murahan padahal biaya yang dikeluarkan cukup besar. Pil-joo cemberut tak setuju hahaha^^

MP-00431 MP-00430

PD Kim berkata bagaiman jika Goo Ae-jung dimasukkan dalam suatu kondisi yang mewah, pasti akan menarik juga. Penulis Han menambah idenya, jika Ae-jung yang terpilih, mereka bisa mengadakan adegan “Titanic”. Dengan begitu Ae-jung bisa memparodikan sedikit adegan dari film itu.

Penulis Han tertawa dan berkata Pil-joo tidak akan malu karenanya. Cukup berdiri disamping Ae-jung dan bereaksi sedikit. Pil-joo tetap cemberut. Ia tak suka Ae-jung ditertawakan.

MP-00436 MP-00438

“Apa kau tahu apa itu parodi Titanic?” tanya penulis Han.

“Aku tidak tahu,” jawab Pil-joo ketus.

Ia merengut seperti anak kecil dan bahkan menolak makan malam yang ditawarkan PD Kim dan penulis Han. Ia memilih pergi keluar. Penulis Han dan PD Kim bingung dengan sikap Pil-joo.

MP-00444  MP-00448

Pil-joo pergi ke mini market dan membeli ramen instan. Ia juga mengambil minuman vitamin yang diiklani Jin. Saat melihat wajah Jin, Pil-joo cemberut dan mengambil air minum yang lain.

Se-ri hendak mengikuti rapat dan menyuruh asistennya makan malam sendiri. Asistennya menawarkan membelikan Se-ri makanan karena Se-ri baru makan satu kali hari ini. Se-ri mengingatkan satu hari sebelum pemotretan ia bhakan tidak minum air untuk mencegahnya terlihat gemuk.

Se-ri melhat Pil-joo yang sedang menunggu lift sambil menenteng bungkusan. Se-ri menghampirinya dan sengaja menghentakkan kakinya keras-keras di samping Pil-joo. Pil-joo menoleh dan kali ini ia mengenali Se-ri. Se-ri bertanya apa yang dibawa Pil-joo. Pil-joo menunjukkan belanjaannya, ramen dan kimchi. Se-ri terus memperhatikan belanjaan Pil-joo.

Pil-joo bertanya Apa Se-ri juga mau makan. Se-ri menggeleng, ia ada pemotretan besok. Ia akan terlihat gemuk jika makan ramen. Pil-joo menggodanya dengan melambaikan belanjaannya di dekat wajah Se-ri.

MP-00452 MP-00459

Akhirnya Se-ri ikut duduk bersama Pil-joo. Ia mengambil sumpit dan meyakinkan ia hanya memakan sesuap saja. Se-ri memakannya sekali dan menyodorkan ramen itu pada Pil-joo.

Pil-joo menyodorkan kimchi pada Se-ri. Se-ri tertawa malu-malu, “Kalau begitu aku akan makan sesuap lagi dengan kimchi.” Pil-joo mnegangguk.

Se-ri makan lagi sesuap ramen, dan kimchinya (duh jadi lapar nih). Ia mengacungkan jari telunjuknya pada Pil-joo, sesuap lagi. Pil-joo mengangguk.

MP-00468 MP-00470

Dan sesuap lagi, dan sesuap terus. Se-ri makan sambil mengacungkan jari telunjuknya. Akhirnya ramen itu tandas oleh Se-ri. Pil-joo terbengong-bengong ramennya dilahap habis oleh Se-ri.

Se-ri melihat mangkuk ramen yang kosong dan menyadari ia telah menghabisan semuanya. Ia malah memarahi Pil-jo karena tidak menghentikannya makan. Pil-joo membela diri bahwa Se-ri terus makan, bagaimana bisa ia menghentikannya.

MP-00479 MP-00480

Se-ri menepuk wajahnya dengan panik. Pil-joo tak mengerti mengapa Se-ri ribut hanya karena semangkuk ramen. Se-ri menjelaskan semangkuk ramen bisa membuat wajahnya terlihat tembem saat dipotret dan akan tersiar berita bahwa Se-ri menjadi lebih gemuk atau mendapat suntikan di wajah.

Pil-joo mengangkat telepon dan memesan obat untuk dikirim ke rumah Se-ri. Ia bertanya alamat rumah Se-ri. Pil-jo berkata pada Se-ri bahwa obat itu akan membantu jadi tak perlu khawatir. Se-ri salah mengira bahwa Pil-joo berusaha mendapatkan alamat rumahnya. Biasanya ia tidak mengatakannya pada sembarang orang.

MP-00486 MP-00488

Pil-joo bertanya apa obatnya mau dikirim ke alamat lain. Tidak perlu, kata Ae-ri, tapi hanya Pil-joo saja yang boleh tahu alamat rumahnya. Pil-joo mengerti. Melihat ramennya sudah habis, Pil-joo pun pamit pada Se-ri.

Se-ri berkata kapan-kapan ia akan mengundang Pil-joo makan malam sebagai ganti ramennya. Pil-joo mendapat ide. Ia duduk dan berkata dari pada makan malam, ia ingin meminta bantuan Se-ri. Ia minta Se-ri tidak memasukkan parodi Titanic dalam adegan kencan “Couple Making”. Se-ri yang tidak tahu menahu langsung menyanggupi permintaan Pil-joo.

Setelah Pil-joo pergi, Se-ri menyesal ia telah makan dengan begitu cepat. Apakah Pil-joo akan menganggapnya tak sopan. Seharusnya ia makan pelan-pelan agar mereka bisa mengobrol. Ia mendapat ide dan menyusul Pil-joo.

Se-ri mengajak Pil-joo nonton film. O-ow..

Setelah kejadian itu Jin lebih hati-hati saat melewat polisi tidur. Ia bahkan merentangkan tangannya menjaga Ae-jung tidak terlonjak ke depan. Setiap melewati polisi tidur, ia menjalankan mobilnya dengan sangat hati-hati. Ae-jung menyadari hal itu dan tersenyum. Jin tersenyum senang.

MP-00506 MP-00508

Sementara itu dalam mobil lain: Se-ri, Pil-joo, PD Kim, dan penulis Han juga pergi menonton film. Se-ri berkata ia belum sempat menonton film “Fighter”.

Ia bertanya film Jin mana saja yang sudah ditonton Pil-joo. Pil-joo berkata ia belum menonton satupun film Jin. Ia tak tertarik pada film. Se-ri bertanya apa Pil-joo kali ini bersedia nonton film karena dirinya.

PD Kim berkomentar Pil—joo bukanlah orang yang memaksakan diri untuk melakukan hal yang tidak diinginkannya. Ia bertanya-tanya apa Pil-joo sudah menjadi fans Jin karena akhir-akhir ini sering bertanya tentang Jin.

MP-00511 MP-00512

Pil-joo mengaku ia penasaran Jin itu orang seperti apa. Se-ri trsenyum senang. Ia pikir Pil-jooo mencari tahu tentang Jin untuk mengetahui saingannya dalam hal Se-ri.

MP-00514 MP-00516

Ae-jung sudah masuk ke bioskop duluan dan menelepon Jin yang masih menunggu di mobil. Mereka tidak boleh terlihat masuk bersama. Sigh, ribet amat ya kehidupan selebritis ini.

Ae-jung ingin membeli makanan dan minuman dulu tapi Jin melarangnya karena ia tidak suka mendengar suara orang mengunyah saat menonton film. Ae-jung berkata kalau begitu ia akan membeli minuman saja. Jin melarangnya, suara “churp-churp” waktu minum dengan sedotan juga suara yang paling ia benci. Ae-jung mengeluh, “Kalau begitu bolehkan aku membeli cumi, aku janji tidak akan membuat suara berisik.” Jin tetap melarangnya. Ae-jung mengeluh semuanya harus mengikuti cara Jin.

Jae-seok tiba di bioskop dan melapor pada Moon. Moon berkata Jin tidak boleh mengetahui Jae-seok menguntitnya. Cukup melihat dari jauh. Jae-seok berkata ia akan menunggu di depan ruang VIP dan memeriksanya. Ia mengangkat kamera, perlukah aku mengambil foto juga?

MP-00519 MP-00520

Ae-jung berjalan menuju ruang VIP, melewati Pil-joo yang sedang memperhatikan poster film Jin. Pil-joo duduk di dekat Se-ri. PD Kim dan penulis Han sedang membeli makanan dan minuman.

Se-ri menggunakan kesempatan itu untuk bertanya mengapa Pil-joo waktu itu menanyakan keberadaan Jin. Se-ri menganggap hal itu aneh karena Pil-joo tidak tertarik pada selebritis tapi sangat penasaran dengan Jin. “Apa kau penasanaran seperti apa orang yang menjadi kekasihku?”

Pil-joo tak berani berkata apa-apa. Se-ri mengatakan ia akan mengenalkan Pil-joo dengan Jin suatu saat nanti.

MP-00529 MP-00530

Jae-seok terkejut saat melihat Ae-junglah yang masuk ke ruang VIP. Ia tak menyangka Ae-junglah orangnya.

Ae-jung duduk dengan nyaman di ruang VIP. Ia berkata pada dirinya sendiri, sejauh ini semua baik-baik saja. Ia melihat kausnya yang ternoda minuman dan pergi ke toilet untuk mencucinya. Ia bahkan merapikan rambutnya. Ehem…ehem…

MP-00536 MP-00537

Jae-seok bingung, perlukah ia melaporkan hal ini pada Moon. Ia sangat terkejut dan langsung membalikkan badan ketika melihat Se-ri dan Pil-joo menghampirinya. Tapi Se-ri memanggilnya. Se-ri pikir Jae-seok datang dengan Jin karena ini hari pemutaran terakhir film “Fighter”. Se-ri berkata ia datang bersama timnya jadi mereka bisa menonton bersama. Se-ri berkata pada Pil-joo, ia akan mengenalkannya dengan Jin hari ini.

Se-ri bertanya di mana Jin. Ia dan Pil-joo hendak masuk ke ruang VIP. Jae-seok spontan menghalangi. Akan rumit jika menontonnya bersama-sama, kata Jae-seok. Se-ri menebak Jin bersama seseorang. Jae-seok membantahnya tapi Se-ri tahu ia berbohong.

Se-ri menarik Jae-seok dan berbicara berdua dengannya. Ia bertanya apakah Jin bersama wanita yang waktu itu. Jae-seok berkata ia tidak tahu. Se-ri tak percaya.

MP-00541 MP-00547

Ae-jung kembali ke ruang VIP dan untunglah ia melihat Se-ri. IA buru-buru membalikkan badan. Pil-joo melihat Ae-jung. Ae-jung bersembunyi agar tidak terlihat Se-ri.

Se-ri terus bertanya pada Jae-seok. Pil-joo melihat percakapan Se-ri dan Jae-seok. Dan ia mengerti bahwa Jin pergi bersama Ae-jung. Sedangkan Se-ri sedang mencari infomasi dengan siapa Jin menonton.

MP-00556 MP-00559

Ae-jung berlari ke lobby. Ia terkejut melihat PD Kim dan penulis Han di konter maakanan. Ia membalikkan diri tapi seseorang menabraknya hingga topinya terjatuh. Ae-jung langsung duduk sambil menyembunyikan wajahnya. PD Kim dan penulis Han menoleh. Tapi untunglah mereka tidak mengenali Ae-jung dan pergi.

Ae-jung hendak memungut topinya. Seseorang sudah memungutnya. Pil-joo yang memungut topinya. Ae-jung meminta Pil-joo pura-pura tidak melihatnya. Ia minta maaf dan pergi.

Pil-joo melihat dengan sedih. Ae-jung mulai menyesal pergi bersama Jin.

MP-00572 MP-00577

Jin duduk di ruang VIP sendirian. Dengan dua gelas besar minuman dan sekantung besar makanan. Ia bahkan memegang semangkuk cemilan untuk Ae-jung. Ia menoleh ke sana kemari mencari Ae-jung. So sad :(

 MP-00579 MP-00584

Ae-jung meneleponnya. Ia minta Jin menonton sendirian. Ae-jung berkata pergi dengan Jin ke bioskop adalah hal terjauh yang bisa ia lakukan. Ia akan kembali dan menjalani hidupnya yang normal. Jin berkata ia sudah membelikan popcorn, coke, dan kentang (dari cerita Camellia).

Ae-jung berkata ia sangat takut dengan kentang. Jin bertanya apa Ae-jung menghindarinya karena ia takut Jin akan menyiksa Ae-jung dengan menangkap “ayam”nya?

MP-00592 MP-00595

Ae-jung berkata ia takut, bukan karena Jin akan menyiksa “ayam”nya. Ia tidak merasa tersiksa tapi merasa takut. Ae-jung ingin menjalani hidupnya dengan tenang. Ia telah melalui banyak kesulitan dan belajar banyak 10 tahun terakhir. Ia takut jika sekarang ia melupakan semuanya hanya karena ia berdebar.

“Aku tidak yakin apa kau akan marah padaku dan takut. Tapi apa yang akan terjadi jika aku benar-benar mencoba untuk mendapatkanmu?” tanya Ae-jung.

Sementara Ae-jung berbicara, Jin keluar dari ruang VIP mencari Ae-jung.

MP-00598 MP-00602

FUN FACTS:

1. Camellia adalah novel Korea terkenal, yang diterbitkan pada tahun 1936.

Pemeran utamanya adalah Jeom Soon, seorang gadis yang kaya. Setiap orang berusaha menarik perhatiannya karena kekayaannya, kecuali seorang pemuda miskin dan polos.

Jeom Soon menyukainya jadi dia menyatakan perasaannya dengan memberi kentang rebus yang cantik. Pemberiannya ditolak pemuda itu.

Hal itu melukai harga diri Jeom Soon jadi dia mengganggu ayam si pemuda. Pemuda itu tidak bisa membiarkannya begitu saja dan membalas.

Pemuda itu mengganggu ayam Jeom Soon dan tak sengaja membunuh ayam tersebut. Pemuda itu sangat takut karena Jeom Soon tahu ia pembunuhnya. Jadi ia memohon pada Jeom Soon untuk tidak melaporkannya pada ayah Jeom Soon.

Dan akhirnya…di bawah Camellia…. Tamat.

Credit to: 602pyk

Pada cerita Jin, tokoh utamanya dibalik. Jin adalah Jeom Soon dan Ae-jung adalah pemuda miskin. Jin mencari “ayam” Ae-jung, artinya mencari sesuatu yang sangat berharga bagi Ae-jung, untuk dihancurkan. Dalam hal ini salah satunya karier Ae-jung. Tapi pada akhirnya Jin berhenti mencari ayam Ae-jung.

Sedangkan kentang melambangkan sesuatu yang sangat berharga bagi Jeom-soon untuk diberikan pada pemuda yang disukainya. Jin juga membelikan kentang untuk Ae-jung.

2. Kumis dan janggut Cha Seung-won sudah menjadi trademarknya sejak 8 tahun yang lalu. Demi “Best Love” ia mencukurnya.

315435158 

Kue dari fans untuk ulang tahun Cha Seung-won tanggal 7 Juni kemarin. Uniknya, istrinya Cha Seung-won yang membalas ucapan selamat para fans dari luar Korea, dalam bahasa Inggris. Cha Seung-won sudah menikah dan mempunyai dua orang anak yang sudah besar lho^^

3 komentar:

  1. keep writing kak :)

    BalasHapus
  2. Baru baca sinopsis best lobe ternyata menarik ya lucu bikin ketawa sendiri

    BalasHapus
  3. nemu drama ini sambil nungg HJM diposting,,ternyata,,,unik juga dan bikin ngakak abiz,,,bener-bener keren,,,,,

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)