Kamis, 09 Desember 2010

Sinopsis Secret Garden Episode 4

 
sg04-00041
Chemistry Ha Ji-won dan Hyun Bin di drama ini bener-bener deh…. rasanya ngga bisa ngebayangin mereka berpasangan dengan tokoh lainnya.

Sinopsis Episode 4

Joo-won melihat Ra-im di departemen store. Mereka berpandangan. Joo-won menatap Ra-im tajam. Keduanya berbicara di kantor Joo-won. Joo-won tak percaya Ra-im mendapat hadiah walaupun Ra-im tidak membeli apapun dan tidak mengikuti undian apapun di LOEL. Ra-im mengatakan bahwa itu memang tidak masuk akal, ia bertanya apa mungkin Joo-won terlibat dalam hal ini.

sg04-00010 sg04-00018

Joo-won: “Apa aku terlihat tak punya kerjaan? Kau ke sini hanya untuk sebuah vakum cleaner? Apa tas yang lebih jelek dari plastic itu tidak cukup untuk menghinaku? Aku pasti sudah gila. Kau cuma seorang wanita yang datang ke departemen store hanya untuk mengambil vacuum cleaner.”
Ra-im: “Apa yang baru saja kau katakan?”
Joo-won: “Tidak ada alasan kau tidak mendengarnya.”
Ra-im: “Aku mendengarnya, tapi mungkin aku salah dengar.”
Joo-won: “Aku pasti sudah gila. Kau cuma seorang wanita yang datang ke departemen store untuk mengambil vacuum cleaner hadiah.”

Ra-im tersinggung dan terluka. Apa kau selalu brengsek? Joo-won menjawab tergantung beberapa keadaan. Keadaan saat ini? Apa aku perlu menggambarkan situasi di mana aku tertarik pada seorang wanita yang tidak berpendidikan, tidak memiliki latar belakang keluarga, dan bahkan melukai harga diriku.

Joo-won menyebutkan hal-hal yang sudah ia lakukan untuk Ra-im. Memberi tempat di departemen store-nya untuk syuting film dan bahkan membuat perjamuan makan siang yang pertama kali dalam hidupnya. Apa kau tidak tahu berapa pasang mata yang melihatku? Apa aku harus membiarkan para pegawaiku melihatmu keluar kantorku membawa vacuum cleaner hadiah? Apa kau tidak bisa memperlakukanku sama seperti aku memperlakukanmu?

Ra-im tertawa tak percaya. Kau tertawa?
Ra-im: “Kau katakan aku cantik saat aku marah, tapi aku lebih cantik saat aku tersenyum bukan? Kau benar. Apapun alasannya seharusnya aku tidak ke sini. Aku tidak memikirkan statusmu. Maafkan aku. Jika kau merasa malu karenaku, aku minta maaf. Aku pergi. Tapi aku harus membawa vacuum cleaner itu. Tolong berikan padaku.

Untuk sesaat aku bertanya perlukah aku memukul dirimu seperti biasanya, atau haruskah aku pergi dari sini dengan ekspresi terluka yang akan kau ingat untuk waktu yang lama. Tapi dengan melakukan keduanya aku tidak akan mendapat apa-apa. Karena itu aku hanya ingin vacuum cleaner itu. Bagi seorang wanita tanpa pendidikan dan latar belakang yang baik, itu pantas kan?”

Joo-won: “Hentikan !”
Ra-im: “Jika kau malu pada para pegawaimu katakan saja bahwa kau hanya mempermainkanku.”
Joo-won: “Aku bilang hentikan!Mempermainkanmu? tidak bisa! Kau tahu mengapa aku tidak bisa? Ikuti aku!”

Lalu Joo-won menarik Ra-im ke bagian pakaian wanita departemen store dan mengusir para pegawainya. Ia melemparkan pakaian-pakaian bagus dan mahal ke kaki Ra-im.

sg04-00026 sg04-00027

Ra-im: “Apa yang kaulakukan!”
Joo-won: “Kenakan semuanya! Kau bahkan tidak mengerti apa yang kulakukan kan? Apa yang kaukatakan? Main-main? Kau bahkan tidak pantas (ngga level maksudnya) untuk kupermainkan! Jika kau ingin menjadi seseorang yang dapat kupermainkan kau setidaknya mengenakan pakaian-pakaian seperti ini. Aku dapat mentolerir ras, warna kulit, agama, seksualitas (maksudnya gay?). Tapi aku tak dapat mentolerir seseorang yang berpenampilan kumuh.”

Ra-im tidak mau lagi mendengar kata-kata yang menyakitkan dari Joo-won. Ia pergi namun Joo-won menahannya. Kau mau ke mana? Bukankan kau ingin bermain denganku?
Joo-won mengambil sebuah gaun di lantai dan menarik Ra-im masuk ke kamar ganti. Ups, klaustrophobia..

sg04-00029 sg04-00031

“Kenakan ini!” perintah Joo-won, “Atau aku yang harus melakukannya?” Ia hendak membuka kancing baju Ra-im namun Ra-im menahannya. “Jika aku mengenakannya selanjutnya apa? Apa yang akan kau lakukan padaku? “

Joo-won mengatakan ia tidak akan melakukan apa-apa. Ia hanya ingin membuat Ra-im sadar bahwa mereka sangat berbeda (emangnya Ra-im ngga sadar?). Joo-won mulai terserang klaustrophobianya. “Aku tidak bisa membayangkan kelas sosialmu. Aku belum sepenuhnya memahamimu. Beri aku waktu.”
Ra-im yang terluka hatinya menjawab sinis, “Mempelajari apa? Kemiskinan?”

sg04-00032 sg04-00033

“Apa usahaku terlihat lucu bagimu? Setidaknya aku mencoba. Dan kau, apa yang telah kaulakukan? Walaupun kau ke sini untuk membeli dan bukan mengambil hadiah vacuum cleaner. Aku tetap akan terkejut. Apa kau tidak punya satupun? Aku sudah memperingatkanmu, siapa aku, dan apa yang kulakukan, kau tidak memikirkanku bahkan hanya untuk 5 menit saja.”

Joo-won tak tahan lagi, ia menghempaskan Ra-im ke samping dan berlari ke luar. Joo-won kesulitan bernafas, terserang panic akibat terlalu lama berada dalam ruang sempit.

sg04-00045 sg04-00046
Ra-im berjalan keluar departemen store dengan lunglai. Karena kejadian itu ia terlambat datang ke tempat latihan stuntmen. Jong-soo tahu bahwa telah terjadi sesuatu hingga Ra-im datang terlambat ke tempat latihan namun Ra-im seperti biasa berkilah tidak ada apa-apa. Ia memutuskan untuk latihan sendiri selama 2 jam. Latihannya? Menabrakkan dirinya berulang kali ke sebuah mobil. Ouuchh....

Sementara itu Joo-won pulang dengan mobilnya, dan mengalami serangan panic kembali ketika ia melewati terowongan jalan. Untung ia berhasil keluar dengan selamat. Ia segera menelepun dokter Lee (psikiater Joo-won), speed dial nomer satu.

sg04-00061 

Dokter Lee memeriksanya. “Apa yang sedang kaupikirkan? Sudah beberapa waktu kau tidak kambuh.” Joo-won menjawab semua gara-gara Oska yang suka membuat masalah. Dokternya tahu penyebabnya bukan Oska tapi tidak mengoreknya lebih jauh. Ia melarang Joo-won untuk bekerja, bila Joo-won tidak patuh ia kan berhenti memberi Joo-won obat. Akhirnya Joo-won memberanikan bertanya, “Jangan menganggapku aneh, aku pernah membacanya di buku-buku…hanya saja aku ingin tahu apa gejalanya orang sakit cinta?”

sg04-00067 

Malamnya, Joo-won duduk di tamannya yang luas, dikelilingi bunga-bunga. Salah satunya sedang dipetiki kelopaknya oleh Joo-won (kebalikannya Sam-soon ya). Ia mengutukku. Ia tidak mengutukku. Ia mnegutukku. Ia tidak mengutukku. Ia yang bersalah, benar-benar wanita yang aneh. Kelopak terakhir: Ia tidak mengutukku. Ah, ia mengutukku! Lalu ia bangkit berdiri meninggalkan tumpukan kelopak bunga. Entah berapa bunga yang sudah dipetiki Joo-won.

sg04-00071 sg04-00074

Kamera menyorot bunga terakhir yang habis dipetiki Joo-won dan tiba-tiba kelopak terakhirnya tumbuh kembali.
Sebenarnya Joo-won merasa bersalah dengan kata-katanya pada Ra-im. Karena itu walau bunganya menunjukkan Ra-im tidak mengutuknya, ia bersikeras Ra-im mengutuknya. Ia juga bersikeras Ra-im yang bersalah. Kelopak bunga yang terakhir tumbuh, apa itu berarti Joo-won dikutuk?

sg04-00077 sg04-00079

Sekretaris Kim membawa vaccum cleaner hadiah Ra-im dan memberikannya apda Ah-young. Lho bukankan temanku sudah mengambinya? Temanmu datang tapi ia langsung pulang setelah bertengkar dengan presdir.

Ah-young bertanya apa benar presdir kemarin marah-marah. “Shhht, itu rahasia, semua orang pura-pura tidak tahu kejadian itu.” Kata Sekretaris Kim.
Ah-young bertanya apakah presdir yang menunjuk Ra-im sebagai pemenang. Tentu saja bukan, kata Sekretaris Kim, yang memilihnya bagian tim promosi public. Jika presdir yang melakukan hal itu, bisa menjadi berita besar.
(Ra-im beruntung ya, aku tak pernah menang undian hadiah apapun hehe…)

Keesokan paginya, Joo-won diberitahu oleh Sekretaris Kim bahwa ayah Yoon-seul mengirimnya hadiah karena hubungan istimewa Joo-won dan Yoon-seul. “Mengapa kau menerimanya?” tanya Joo-won. “Eh, aku tidak bisa menilai apakah hadiah itu patut diterima atau tidak,” Sekretaris Kim menjelaskan. Joo-won bingung, “Hadiah apa?”

Hadiahnya adalah:

sg04-00097 sg04-00096

Joo-won memperhatikan rusa-rusa itu.
“Mantan Menteri Pertanian Kehutanan dan Perikanan mengirimkan hadiah ini. Hadiah yang ramah lingkungan bukan?” kata utusan ayah Yoon-seul dengan bangga.
Joo-won: “Mengapa dia mengirimkannya? Apa aku harus menangkap dan memakannya?”
Sekretaris Kim dan sang utusan melongo. “Apa itu ide yang bagus?” tanya Joo-won lagi.
Sekretaris Kim : “Kau mengatakan hal-hal yang buruk pada makhluk-makhluk yang terlihat sedih karena memiliki leher yang panjang.” Hahahaha… Sekretaris Kim sensitive banget…

“Rusa tidak termasuk bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan, jadi aku benar kan? Mereka adalah makanan.” putus Joo-won. Sang utusan sebal mendengarnya.
“Menteri tidak ragu bahwa rusa adalah lambang kehormatan. Dan sehubungan dengan itu ia menganggap hadiah ini tepat untukmu.”
Joo-won: “Dia seharusnya meragukannya. Kembalikan.”
Sang utusan tidak dapat berkata-kata lagi, Lalu Joo-won mendapat telepon untuk menghadiri makan siang bersama keluarganya di tempat kakek Joo-won.

“Bosku orang yang berbakti sehingga ia harus menghadiri pertemuan tersebut,” Sekretaris Kim memberi alasan pada sang utusan.
“Aku bukan orang yang berbakti. Hanya saja kakekku selalu mengganti isi warisannya setelah pertemuan keluarga tiap bulan.” Sang utusan bertambah dongkol.

Joo-won makan bersama keluarganya. Kakek Joo-won baru menikah lagi. Ia sangat mesra pada istri barunya. Padahal istri barunya seusia putri-putrinya yaitu ibu Oska dan Ibu Joo-won. Ibu Oska dan Ibu Joo-won ini juga bersaing seperti anak-anaknya. Keluarga yang aneh. Mereka tidak seperti keluarga yang normal. Ada Hee-won dan juga Direktur Park. Direktur Park adalah orang yang berusaha ingin menggantikan Joo-won menjadi presdir. Kenapa ia ada di sini?

sg04-00101 sg04-00102

Ternyata ia adalah kakak dari istri baru Kakek Joo-won. Seperti “biasa” walau di luar terlihat adem ayem, mereka sebenarnya diam-diam saling memperebutkan warisan kakek Joo-won.

Kakek terus memuji-muji Direktur Park , yang mengambil kesempatan untuk melaporkan Joo-won datang ke kantor hanya dua kali seminggu. Kakek kaget dan marah. Seharusnya Joo-won belajar pada Direktur Park, dan kepada Direktur Park ia meminta agar Joo-won dibantu dan dididik dengan baik. Ibu Joo-won membela dengan mengatakan bahwa sejak Joo-won menjadi presdir, angka penjualan meningkat. Kakek malah bilang, siapapun yang menjadi presdir, angka penjualan pasti meningkat.

Selesai makan, Joo-won berbicara dengan Direktur Park . “Seharusnya kau langsung bilang padaku bila kau merasa keberatan, “ tegur Joo-won. Direktur Park yang merasa di atas angin meminta dipanggil Kakek Paman. Dan memperingatkan Joo-won akan hubungannya dengan Ra-im. Ia bahkan menambahkan bahwa adiknya (istri baru kakek) jauh lebih terhormat dan terdidik daripada Ra-im.

Beralih ke Oska yang baru tiba di Jeju untuk mencari Tae-sun. Ia mengetahui Tae-sun ada di Jeju melalui foto Tae-sun yang baru diupload di internet. Namun hal itu berarti Oska tidak berangkat ke Thailand untuk syuting MV-nya.

Oska melihat Tae-sun sedang bekerja mengangkut barang ke perahu ikan. Ia langsung mendatanginya dan hal pertama yang ia lakukan adalah menunjukkan surat kabar dengan headline berita mengenai dirinya, OSKA. Dasar, masih penasaran juga si Oska ini…

sg04-00112 sg04-00111

Tae sun: “Bukankah kau sedang menunggu pengeluaran album ke-7. Lali mengapa kau ada di sini? Membuang-buang waktu saja.” Jadi sebenarnya Tae-sun mengenali Oska, Oska tentu saja protes.
“Musikmu jelek!” kata Tae-sun lagi. “Hei!” teriak Oska, lalu merendahkan suaranya,” apanya? Suaraku, melodinya, atau penampilan live-ku?”
“Kau menjiplak music Amerika dan merevisinya sedikit. Melodinya terlalu komersil. Dan penampilan live-mu…..itu palsu kan?”
Oska gelagapan,” ehemm….kurasa tidak.”
“Omong kosong,” ejek Tae-sun, “Kau sudah jauh-jauh ke sini mencariku mengapa kau tidak jujur saja?”
Oska jadi berpikir,” Siapa dia? Apa yang tidak dia ketahui?” Lalu ia bertanya pada Tae-sun,”Apa kau menyanyi di klub anti fansku?”

Sementara itu Manager Choi (manager Oska) mendapat telepon pembatalan dari sutradara MV Oska. Karena waktu sangat terbatas, terpaksa Manager Choi menelepon Yoon-seul dan menyetujui Yoon-seul menjadi sutradara. Padahal semua itu terjadi karena Yoon-seul yang menyogok sutradara MV Oska agar mundur. Yoon-seul lalu menemui Jong-soo untuk merekrut tim Jong-soo sebagai pemeran dalam MV Oska, yang digambarkannya akan penuh adegan laga.

Ra-im berolah raga untuk menjernihkan pikirannya. Tapi ia malah ingat kejadian di departemen store. Setelah Joo-won keluar dari kamar ganti, Ra-im pun keluar dengan gaun masih di tangannya. Di depan cermin, ia mematut dirinya dengan gaun itu. Ia sebenarnya inigin memiliki gaun seperti itu.

sg04-00123 

Sementara itu Joo-won juga tidak dapat berkonsentrasi. Ia sedang melihat dan mendengarkan presentasi dari beberapa lukisan di rumahnya.

Ah-young pulang ke apartemen membawa vacuum cleaner. Ra-im terkejut. “Presdir yang memberikannya,” kata Ah-young, “Kudengar kau yang memintanya, apa benar? Presdir mengatakan vacuum cleaner ini selevel denganmu. Selevel apanya? Harusnya robot cleaner!”

“Bagaimana mungkin kau bisa menerimanya!” teriak Ra-im. Ah-young kaget melihat Ra-im marah, “Lalu apa yang harus kulakukan, mengatakan bahwa aku bukanlah wanita seperti itu?” Ra-im segera menelepon Joo-won.

sg04-00129 sg04-00137

Joo-won senang sekali mendengar suara Ra-im walaupun sedang marah-marah (ah kau merindukannya ya), namun tentu saja tidak diperlihatkannya. Ra-im menyuruh Joo-won mengambil kembali vacuum cleaner itu. (Duh ini vacuum cleaner bikin masalah aja, mending buat aku saja deh…)

Joo-won dengan santai menyuruh Ra-im membuang vacuum cleaner itu kalau ia tidak mau, atau kembalikan sendiri. Lalu ia menutup teleponnya dan mencopot baterainya. Ha, Joo-won ingin Ra-im mencarinya hehe… sepertinya dia mulai mengenali sifat Ra-im.

Sekarang ia bisa berkonsentrasi bahkan ia bisa melihat satu lukisan rumah tua berbeda dari sebelumnya. Ia bersikeras sebelumnya rumah itu terang. Sekretaris Kim berbisik, bagaimana mungkin, judul lukisan rumah ini adalah “Dark House”. Joo-won menghentikan presentasi lukisan-lukisan tersebut. Ketika semua orang telah pergi, rumah di lukisan itu benar-benar menjadi terang seakan-akan ada seseorang di dalamnya yang menyalakan lampu.

sg04-00139 sg04-00142

Ra-im segera keluar untuk mengembalikan vacuum cleaner itu. Ketika Ah-young bilang bahwa Joo-won tidak ke departemen store hari ini, Ra-im meminta alamat Joo-won pada temannya di sekolah laga. Temannya menggodanya, mengatakan kalau Ra-im bohong tidak memiliki hubungan dekat dengan “pria yang pintar menghasilkan uang” itu. Jong-soo mendengar semua itu, ada perasaan kecewa di wajahnya.

Joo-won menanti di rumahnya, mempersiapkan sebuah gazebo di teras rumahnya, dilengkapi dengan teh dalam teko mewah dan kue-kue. Dia juga membaca sebuah buku, dengan seorang anak Afrika kelaparan menjadi covernya. Tunggu dulu, apa ia benar-benar belajar tentang kemiskinan? Heh.

sg04-00150 

Ra-im mengendarai sepeda motor tiba di area perumahan Joo-won. Kali ini kita bisa melihat betapa luasnya, seperti satu komplek perumahan mewah privat, ada beberapa rumah mewah dibangun terpisah di dalam area tersebut, juga ada kebun khusus untuk mengadakan pesta kebun. Rumah Oska pastilah salah satu dari rumah-rumah tersebut.

Ra-im takjub melihat semua itu. Ia bertanya pada beberapa pelayan yang sedang lewat, di mana Kim Joo-won tinggal. Ehhhh, di sini, kata pelayan itu. Iya, aku tahu ia tinggal di sini, tapi yang mana rumahnya? Tanya Ra-im lagi. Pelayan itu bingung, dan bilang ini SEMUAAA MILIKNYA. Semua???

sg04-00152 

Ra-im menemukan Joo-won yang masih duduk dengan tenang di gazebonya. Ia menghempaskan vacuum cleaner itu ke kaki Joo-won.

Ra-im: “Mengapa kau ingin aku ke sini? Apa maksudmu mengirimku ini?”

sg04-00165 sg04-00164

Joo-won: “Untuk menyadarkanmu. Aku tahu kau tidak salah dan ini terlihat omong kosong bagimu. Akulah yang pertama kali mendekatimu, wanita yang tidak suka lilin dan bunga. Dan aku sepertinya tidak habis pikir mengapa bukan kau wanita yang pantas untukku. Apa kau ingat waktu kita pertama kali bertemu? Demi amal, aku mengantarmu ke rumah sakit. Kita seharusnya berhenti sampai di situ. Karena perasaanku hanyalah prihatin kepada seorang tetangga yang miskin dan terasing. Bagiku, kau Gil Ra-im hanyalah seorang tetangga yang miskin dan terasing. Jadi, ambil dan gunakanlah (vacuum cleaner) itu!
Ra-im: “Kata-katamu sungguh lucu”
Jo-won: “Apa?”

Ra-im: “Aku tidak dapat berkata apa-apa.” Lalu Ra-im mengambil vacuum cleaner dan seperti hendak memukulkannya pada Joo-won ia menambahkan, “Terima kasih padamu, sekarang aku menunggu hadiah akhir tahun dan hadiah tahun baru.” Tapi ia masih sangat kesal, dilemparkannya kembali vacuum cleaner ke kaki Joo-won. Duh apa ngga rusak ya?

sg04-00171a 

“Betul aku miskin, tapi aku bukan tetanggamu. Apa kau tahu jarak dari rumahku ke rumahmu? Aku tidak butuh tetangga sepertimu. Jadi gunakan saja sendiri.” Ia berjalan ke sepeda motornya.

Baru beberapa langkah, ia mendengar suara benda jatuh ke air. Ra-im menoleh tak percaya melihat vacuum cleaner itu terapung di kolam. “Apa yang kaulakukan?”
“Kupikir kau tidak mau dan tidak memerlukannya. Aku juga tidak. Jika kau berubah pikiran, ambil saja sendiri.” Joo-won ini cuma cari alasan supaya Ra-im tidak pergi deh…

Ia terkejut saat Ra-im benar-benar masuk ke kolam untuk mengambilnya.
“Keluar dari situ!” teriak Joo-won. Ra-im tidak menghiraukannya dan menaikkan vacuum clearner itu ke atas motor. Joo-won mengambil kunci motor Ra-im dan melemparnya ke kolam. Ra-im memandang Joo-won tak percaya dan marah.

Joo-won: “Kau sangat keras kepala! Jika aku melemparnya seharusnya kau menyuruhku mengambilnya atau menyuruhku meminta maaf padamu. Bagaimana bisa kau masuk ke sana? Berikan aku ruang untuk menyesuaikan diri denganmu.”

sg04-00176 sg04-00175

Ra-im menyuruh Joo-won mengambil kunci motornya kembali. Joo-won malah meminta Ra-im minta maaf (untuk apa ya?) . Ra-im hendak masuk kembali ke kolam yang tentu saja kali ini segera dicegah Joo-won. Ia menarik Ra-im masuk kerumahnya untuk membersihkan diri. Ra-im berusaha melepaskan diri.

Begitu mereka melangkah masuk ke rumah, mereka dikejutkan dengan kehadiran seseorang di rumah itu. Ibu Joo-won. Another ibu suri. Sigh.

sg04-00177 sg04-00187

Joo-won bertanya kapan dan mengapa ibunya datang. Ibunya menjawab ia mendengar ayah Yoon-seul mengirim hadiah dan ingin membicarakannya. Tapi ibu Joo-won lebih tertarik pada Ra-im saat ini. Ia menatap Ra-im lekat-lekat dan bertanya siapa dia.
Joo-won: “Seseorang yang belum lama kukenal. Nanti saja kuceritakan.”

Ibu Joo-won bertanya apa Ra-im tidak dapat memperkenalkan dirinya sendiri. Karena Ra-im datang ke sini berarti hubungan kalian cukup dekat (mom’s instinct). Sudah berapa kali kau ke sini?
Ra-im menjawab ini yang pertama kalinya.
Ny. Kim: “Apa ada hubungannya dengan upahmu?”
Ra-im melongo. “Ibu!” sergah Joo-won. “Jangan berbohong padaku, apa kau tak mengerti yang kukatakan?” Tanya ibu Joo-won.

“Aku mengerti,” jawab Ra-im, “Tn. Kim Joo-won baru saja mengatakan padaku bahwa aku hanyalah tetangga yang miskin dan terasing.”

sg04-00185 

Joo-won merasa tidak enak. “Hentikan itu!”
Ny. Kim : “Apa kau mau mengecewakanku? Mengapa kau biarkan wanita seperti ini masuk ke rumahmu? Walau kau hanya bermain-main, pastikan kau melakukannya dengan wanita terpelajar.”

“IBU!”
“Kau tak perlu khawatir,” kata Ra-im pada Ny. Kim, “Seorang pria yang lahir dengan sendok perak di mulutnya dan menjalankan hidupnya dengan penuh kemudahan tidak pantas bermain-main denganku, Aku pergi.” Ra-im membungkuk memberi hormat lalu pergi. Joo-won memandang Ra-im pergi dengan tak berdaya.

Ibu Joo-won memarahi Joo-won karena membiarkan Direktur Park melakukan pekerjaan Joo-won bahkan memalsukan tanda tangannya. Lalu bagaimana dengan putri mantan menteri Yoon. Ibu Joo-won tak percaya Joo-won dicampakkan oleh kencan butanya. Percakapan mereka diinterupsi oleh telepon. “Kita bicarakan nanti.” Kata Joo-won letih, ia masih memikirkan Ra-im.

Joo-won dan Sekretaris Kim menemui Manager Choi yang sedang pusing karena Oska ada di Jeju padahal seharusnya Oska berada di Thailand untuk syuting. Jadwalnya sangat mendesak dan bentrok dengan jadwal hadiah perjalanan bersama Oska.

Joo-won: “Aku tidak bisa mengubah jadwal perjalanan ke Jeju.”
Manager Choi memohon-mohon. Sekretaris Kim berusaha menjelaskan bahwa di poster sudah tertera jelas tanggal perjalanannya dan jika pemenang menuntut, pihak LOEL harus memberi ganti rugi. Juga suah ada acara TV yang akan meliput. Manager Choi terus memohon pada Joo-won.

“Tanyakan pada pemenangnya apakah jadwalnya bisa dimundurkan, lalu hubungi pihak TV dan tanyakan hal yang sama.” Perintah Joo-won pada Sekretaris Kim. Manager Choi tertawa lega, “Presiden Kim!”
Namun Joo-won belum selesai, “ Terakhir, tuntut manajemen Oska. Agar kita bisa melihat berita mereka di seluruh surat kabar.” Ha.
Joo-won menelepon Oska namun tidak diangkat. Ia khawatir juga rupanya. Di luar rumah Joo-won melihat motor Ra-im dan vacuum cleaner yang sudah ditinggalkan. Joo-won masuk ke kolam mencari kunci motor Ra-im.

Sementara itu Oska, sedang mencegat Tae-sun. “Mengapa kau mengikutiku terus?” tanya Tae-sun kesal. Oska bilang ia paling tidak suka orang memanggilnya Oscar, namun lebih tidak suka lagi bila ada orang yang mengabaikannya. Tae sun bertanya jadi apa yang harus kulakukan. Oska ingin pendapat Tae-sun tentang suaranya. Ia berkilah ketika ia menyanyi di telepon, kondisinya sedang tidak baik. Tae-sun meminta Oska menyanyikannya kembali. Tapi baru mulai menyanyi, Tae-sun meminta ia berhenti. Oska tersinggung, “Mengapa kau tidak mau mendengarnya?”

“Aku sudah mendengarnya. Tapi aku tak mau berada di bawah pelatihanmu. Aku tau kau orang yang ingin menonjolkan dirimu sendiri, dan akhirnya aku hanyalah bayang-bayangmu. Apa sudah jelas?”
Tae-sun pergi dan tampil menyanyi di suatu hotel. Oska menontonnya sambil minum-minum. Seorang wanita mendekatinya. Awalnya Oska mengabaikannya, namun setelah melihat wanita ia cantik, ia mulai minum-minum dengan wanita itu. Sementara itu Tae-sun terus memperhatikannya. Cemburukah? Terpengaruh SKKS nih…

Ra-im kembali ke sekolah laga dan menemukan timnya sedang rapat membicarakan adegan untuk syuting berikutnya. Akan ada adegan mobil, dua senior Ra-im yang akan melakukannya. Ra-im bersemangat sekali, “ Apa ceritanya? Apa ada pemeran wanitanya?”
“Kau beruntung,” kata teman Ra-im, “Syuting ini untuk MV Oska, dan lokasinya di Jeju.”

“Oska? Benarkah? Kapan?” Ra-im senang. Tapi Jong-soo menghentikannya, “Konsentrasi! Kita harus berangkat besok jadi tidak ada waktu. Sebelum pulang, cek peralatan, dan berkumpul jam 9 pagi di airport.”
Ra-im menanyakan apa yang harus ia persiapkan. Jong-soo menyuruhnya tinggal, dan tidak mengikuti proyek ini. Kenapa, tanya Ra-im. Teman-temannya yang berusaha membela juga kena marah oleh Jong-soo. Ra-im mendesak Jong-soo, mengapa aku tidak boleh melakukannya. Jong-soo menjelaskan dengan tegas bahwa adegan mobil membutuhkan pengalaman dan Ra-im tidak berpengalaman.

sg04-00205 sg04-00206

Ra-im terus mendesak Jong-soo, berarti aku harus melakukannya agar aku memperoleh pengalaman, aku sudah latihan berkali-kali dan aku yakin dapat melakukannya dengan baik. Jong-soo tetap pada pendiriannya, “Adegan ini terlalu berbahaya! Kuharap aku dapat membuatmu keluar dari pekerjaan ini. Karena aku menghormati keputusanmu, maka selama ini aku diam dan menahannya.”

Jong-soo merenung sendirian lalu menelepon Ah-young. Meminta bantuannya untuk memberikan tas baru pada Ra-im namun jangan sampai Ra-im tahu siapa pemberinya. Malamnya, ketika sedang makan, Ah-young memberikan tas itu pada Ra-im. Ia berbohong membelikan tas itu untuk Ra-im dengan menggunakan diskon khusus pegawai.

Ah-young: “Kehidupan wanita itu terlihat melalui tasnya.”
Ra-im: “Bagaimana kau bisa mengetahui hal itu? Aku baru-baru ini mengetahuinya.”
Ra-im senang sekali, aku bisa pingsan, tas ini bagus sekali, terima kasih ya. Telepon berdering, ternyata dari Sekretaris Kim. Ia berbicara sesuatu yang sepertinya ada hubungannya dengan Ra-im.

Di akhir pertunjukkan Oska menghampiri Tae-sun, “Kau benar, seharusnya kau tidak menjadi anak didikku. Iri dengan anak didikmu sendiri akan tampak memalukan bukan? Teruslah menyanyi.” Lalu Oska membalikkan badan, berharap Tae-sun memanggilnya. Namun malah berhadapan dengan segerombolan gangster.

“Eh, apakah kalian mau minta tanda tanganku? Di mana aku harus tanda tangan? Di punggung?”
“Apa kau ingin tanda tangani kontrak untuk menyerahkan tubuhmu? Kami adalah gangster yang kejam!”
Ternyata mereka marah karena Oska melecehkan wanita bos mereka.

“Kau tahu kan aku tidur dengan wanita tapi tidak akan melecehkan mereka.” Rengek Oska pada Joo-won melalui telepon. Oska dan gangster tersebut berakhir di kantor polisi. Oska meminta bantuan Joo-won untuk membebaskannya. Joo-won akan membebaskannya namun tidak gratis. Oska menyanggupinya. Joo-won menyuruh Sekretaris Kim mengirim pengacara untuk membebaskan Oska.

sg04-00222 sg04-00221

Joo-won bertanya pada sekretaris Kim mengenai pemenang perjalanan bersama Oska.

Sekretaris Kim menjelaskan, pemenang pertama tidak dapat pergi karena hamil tua. Pemenang kedua adalah seorang kakek yang menyangka Oska adalah merk suplemen Kalsium hihihi….mereka sudah diberi hadiah pengganti.

Apa? Jadi pemenang ketiga yang pergi? Kayanya Joo-won udah tau deh siapa yang menang hehe…
“Benar, kami mengirimnya ke sana karena dia mengatakan dia akan melakukan apa saja asalkan dapat pergi ke Jeju.” Sekretaris Kim menjelaskan dengan hati-hati.

“Tidak bisa,” protes Joo-won, “Kirim pemenang ke-4 ke sana. Oya cari orang yang suka mengupload lagu-lagu Oska di situs anti fansnya. Kita kirim dia ke sana.”

Sekretaris Kim mengatakan sudah terlambat, Gil Ra-im sudah pergi ke Jeju. Joo-won kaget mengapa secepat itu, kan syutingnya minggu depan. Karena tim Gil Ra-im akan berperan dalam Oska MV jadi Ra-im ingin tiba lebih awal.
Joo-won menyadari sesuatu, “Jadi, aku mengirim Oska dan Gil Ra-im dalam perjalanan bersama….dengan uangku???”

sg04-00228 sg04-00224

Yoon-seul juga sudah tiba di Jeju, ia sedang survey lokasi syuting bersama asistennya. Ia memerintahkan asistennya mengambil Park Chae-rin sebagai pemeran utama dalam MV Oska. Sepertinya Yoon-seul ingin memasangkan Oska dengan Chae-rin agar ia dapat leluasa mendekati Joo-won.

Ra-im yang sudah tiba di Jeju mengendap-endap agar tidak diketahui oleh teman-teman timnya. Tapi ia dikejutkan oleh tepukan di punggungnya. Oska! Ra-im senang bertemu dengannya. Oska menyapanya dengan hangat dan terkejut saat tahu Ra-im adalah pemenang yang akan bersama dengannya. Oska mengajak Ra-im makan siang bersama, yang disambut gembira oleh Ra-im. Mereka berjalan ke restoran.

sg04-00235 sg04-00240

Di sana Joo-won sudah menunggu sendirian. Ra-im dan Oska kaget melihat Joo-won, terutama Ra-im. Joo-won tersenyum kecil dan berkata ,” Kau terlambat 10 menit.”

sg04-00249 sg04-00250

Komentar:
Sebenarnya menurutku Joo-won ada benarnya. Ia sudah berusaha, namun sayang caranya salah. Ia tidak dengan lugas menyatakan perasaannya, malah mengatakn kata-kata yang merendahkan Ra-im. Dan ia juga masih belum memahami Ra-im atau wanita sepenuhnya. Melihat keluarga yang bergelimangan dan berfokus pada materi membuat Joo-won juga seperti itu. Ia bangga dengan kekayaannya, dengan kelebihan uangnya. Dan ia juga takut bila warisannya tidak diberikan padanya.

Ra-im di pihak lain sepertinya berperang dengan harga dirinya. Harga dirinya membuat dia mencari Joo-won dan mengembalikan vaccum cleaner. tapi lalu ia mengambil kembali vacuum cleaner itu karena seperti kita pada umumnya, sayang kan udah dapet hadiah…

Semua karakter utama kita ada di Jeju sekarang, episode yang akan datang adalah episode yang ditunggu-tunggu, apalagi dengan bertambah banyaknya kejadian aneh dalam episode ini, kelopak bunga yang tumbuh kembali…..lukisan yang menyala…..

Pictures credit to : Dramabeans.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)