Rabu, 01 Desember 2010

Sinopsis Secret Garden Episode 2

 
Ra-im langsung meleleh mendengar Oska menyebutkan namanya. Sementara itu Joo-won tidak dapat menyembunyikan perasaan sebalnya. Joo-won mengalihkan perhatian Oska dengan menyebutkan tentang Chae-rin, namun ketika akhirnya Oska pergi dan Joo-won menoleh pada Ra-im, ternyata Ra-im sudah pergi dan naik ke bus tanpa mengucapkan apa-apa.

sg02-00001sg02-00004 

Ra-im pulang dengan senang ke rumahnya sambil mendengarkan lagu Oska, ia bercerita pada teman sekamarnya tentang Oska. Ia senang Oska menyebutnya “keren” dan bukannya “cantik” (Aku juga sih lebih suka disebut keren , kalo cantik terkesan ngga tulus hehehe…ini menurutku lho…idih ngaku-ngaku keren :p).

Oska datang ke rumah Joo-won untuk memastikan urusannya dengan Chae-rin telah beres. Joo-won menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan tanda tangan Oska dalam kontrak departemen store.
Joo-won senang melihat Oska kewalahan menangani fansnya pada acara jumpa fans di LOEL. Sementara Oska kesal merasa terjebak oleh Joo-won.

sg02-00033sg02-00032

Setelah masalah kontrak departemen storenya selesai, Joo-won mulai memikirkan Ra-im. Lucunya setiap ia memikirkan Ra-im, maka Ra-im akan muncul di sampingnya. Bila ia berhenti memikirkannya Ra-im akan menghilang dengan ajaib.

sg02-00040

Yoon-seul menghubungi manager Oska. Ia mengajukan diri untuk menjadi sutradara MV Oska yang terbaru. Entah apa maksudnya tapi yang pasti ini bukan sesuatu yang baik. Manager Oska menyadari hal itu tapi tidak memiliki pilihan lain. Tidak ada lagi yang mau menyutradai MVnya. Yoon-seul mengatakan ia tidak ingin terus berada dalam ingatan Oska sebagai cinta pertamanya karena tidak lama lagi mereka akan menjadi keluarga (rencananya sih menjadi istri Joo-won).

Di rumah, Joo-won menyetujui pergi kencan buta lagi, sambil memikirkan Ra-im (Ra-im berada di sampingnya dalam imajinasinya). Dia berusaha menghilangkannya namun tidak bisa. Frustasi, ia menoleh pada Ra-im imajinasi dan mengajaknya bicara. Dia protes Ra-im mengenakan pakaian yang sama terus bahkan masih ada noda darahnya.

sg02-00053 sg02-00065

Joo-won mulai menyangkal Ra-im adalah tipenya. Tiba-tipa ia berimajinasi Ra-im berpose di atas meja mengenakan busana wah. Ia suka wanita yang pintar, Ra-im muncul sebagai seorang eksekutif wanita lengkap dengan kacamatanya. Ia suka wanita terhormat dan kaya, Ra-im muncul sebagai wanita anggun modern. Terakhir ia suka dengan gadis yang lebih muda. Ra-im muncul dengan seragam sekolah, berkuncir dua dan memanggilnya manja “Op-pa!” hehehe…. (entah kenapa jadi inget Sam-soon J)

sg02-00067 sg02-00075

Akhirnya Joo-won tak tahan lagi, ia mengucapkan semacam puisi yang biasa ia gunakan untuk menjernihkan kepalanya. Dia menemui Oska untuk meminta nomor telepon Ra-im, yang tentu saja tidak dimilikinya. Lalu dia meminta nomor telepon Chae-rin yang kemudian diajak bertemu. Chae-rin mengira Joo-won tertarik padanya. Dan kesal sekali ketika tahu tujuan Joo-won bertemu dengannya. Sebagai imbalannya Joo-won akan mampertemukan Chae-rin dengan Oska.

Joo-won ragu-ragu namun memutuskan menelepon Ra-im dan meminta bertemu dengannya tanpa memberikan alasan. Permintaannya ditolak mentah-mentah oleh Ra-im dan menutup teleponnya. Tidak kekurangan akal, Joo-won mendatangi sekolah laga Ra-im. Masih dengan jaket bling-blingnya….sigh.
Sekolah sedang mengadakan audisi dan peminatnya cukup banyak antri di luar sekolah. Joo-won terpaksa harus antri untuk bertemu Ra-im. Ra-im adala salah satu pengaudisi. Dari luar dia mengamati Ra-im…..senyumnya….tawanya. Ah, siapa sih yang ngga bakal jatuh cinta sama Ha Ji won. Joo-won tersenyum dan berbicara dalam hati, “Dia bukanlah wanita yang terus menghantuiku, dia….jauh lebih mengagumkan.”

sg02-00091 sg02-00094

Ra-im terkejut ketika akhirnya Joo-won berdiri di hadapannya dan terus menatapnya. Demikian juga Jong-soo. Joo-won menegaskan dia bukan datang untuk audisi, ia datang untuk bertemu dengannya karena ia tidak mau mengangkat telepon. Teman-teman Ra-im mulai mewawancarai dia, misalnya apa kelebihannya, dan Joo-won menjawab, “Aku menghasilkan uang dengan baik dan juga menggunakannya dengan baik.” Hehe…Teman-teman Ra-im bersorak, tapi Ra-im dan Jong-soo tidak tertarik.

sg02-00099 sg02-00102

Kemudian Ra-im mengajak Joo-won keluar dan bertanya mengapa dia ke sini, menyebutnya sebagai pengangguran dan gelandangan. Joo-won tidak dapat mengatakannya dan mengatakan Ra-im akan menyebutnya gila, jadi dia beralasan Ra-im berhutang biaya perawatan rumah sakit padanya. Bukan alsan yang bagus tentu saja, Ra-im bertambah kesal. Melihat reaksinya, Joo-won bergumam inilah mengapa ia tak dapat berhenti memikirkannya, karena dia lebih cantik ketika dia marah. Woot woot…

Joo-won bertanya bagaimana dengan bekas lukanya, dan karena Ra-im tidak menjawab, ia langsung menurunkan lengan jaket Ra-im untuk melihat lukanya. Ra-im berusaha menaikkannya kembali tapi Joo-won menahannya, memegang lengannya sambil mengamati bekas lukanya. Hal ini membuat Ra-im agak tersentuh. Mungkin karena dibalik kata-kata tajamnya, Joo-won memberikan perhatian yang sungguh-sungguh. Lalu Joo-won menaikkan lengan jaketnya kembali, menyuruhnya kembali ke rumah sakit untuk betul-betul merawat bekas lukanya agar tidak menimbulkan bekas. Setelah itu Joo-won pergi.

sg02-00118a

 Joo-won pergi menemui kencan butanya….lagi-lagi di museum….dan lagi-lagi dengan Yoon-seul. Yoon-seul mengatakan kalau ia jatuh cinta dengannya pada pandangan pertama. Dengan dingin Joo-won membalas, “ Bila ada pria yang mengatakan hal demikian, kau harus menamparnya, karena itu artinya pria tersebut ingin tidur denganmu pada kencan pertama”. Lalu Joo-won meninggalkannya sendirian.

Dalam perjalanan ke luar museum, Yoon-seul bertemu dengan Oska, yang terguncang melihatnya. Oska menahan air matanya, tapi Yoon-seul bersikap dingin, seolah-olah tidak ada apa-apa di antara mereka lalu keluar. Di luar Yoon-seul memperlihatkan perasaannya tapi ia menahannya dan memantapkan hatinya untuk terus pada rencananya (yaitu menjadi istri Joo-won).

sg02-00133 sg02-00136

Kembali di kediamannya, Joo-won sedang berbicara dengan ibunya lewat telepon. Mereka sedang membicarakan tipe wanita yang ia cari (ibunya penasaran karena semua kencan butanya ditolak). Joo-won mengatakan, “Tentu saja dia harus cantik, Bu! Berambut pendek, jarang tertawa, bermata sedih, ada bekas luka yang mencegahnya menjadi Miss Korea….” Hehehe…dia berbicara sambil membayangkan Ra-im.

sg02-00145 sg02-00147

Ibunya menanyakan apa dia gila. “Gila? Dengar, misalnya, andaikan aku gila, warisanku tetap diberikan padaku kan….[klik]….Halo?! Bu?”

Joo-won berteriak pada Ra-im imajinasi di sebelahnya bahwa ini semua adalah salahnya, dan kali ini Ra-im balas berteriak, membuat dia berpikir jangan-jangan dia benar-benar gila. Dia mulai mengulang-ulang puisinya untuk mencoba menyingkirkan Ra-im dari pikirannya.

sg02-00149 sg02-00151

Keeesokan harinya di sekolah laga, Ra-im mulai memikirkan Joo-won, dan tidak dapat berkonsentrasi latihan. Akibatnya ia ditegur oleh Jong-soo dan tidak diperbolehkan ikut dalam syuting yang akan datang. Salah satu rekannya menyukai Joo-won dan bertanya mengapa hari ini “orang yang pintar menghasilkan uang” tidak datang, lalu menyuruh Ra-im meneleponnya. Ra-im tidak mau tapi rekannya merebut handphonenya lalu menelepon Joo-won sehingga mau tidak mau Ra-im berbicara.

Joo-won sedang rapat di kantor ketika handphonenya berdering. Saat ia menyadari Ra-im yang menelepon, ia terbengong-bengong tak percaya. Apakah ini sungguhan atau ia hanya berimajinasi? Dia mengangkatnya. Ra-im menyuruhnya datang ke sekolah untuk latihan secepatnya (berarti dia diterima audisi dong…padahal cuma menjawab 2 pertanyaan hehe..). Lalu menutup telepon.

sg02-00160 sg02-00162

Joo-won terbengong-bengong menatap handphonenya, sampai seseorang menyadarkannya. Joo-won memutuskan memperbolehkan LOEL menjadi tempat syuting film (biasanya tidak boleh), tapi harus film laga, bukan film yang banyak tangisannya, dengan banyak aksi laganya.

Joo-won datang ke tempat latihan. Ra-im sedang bermain voli bersama peserta latihan. Tidak sengaja Joo-won menendang bola tepat melambung ke kepala Ra-im. Ra-im marah dan menantang Joo-won untuk mengalahkannya. Joo-won yang tak mau kalah menerima tantangannya. Berakibat pada dirinya yang terus menerus dipermalukan sebagai pemain terburuk, ditertawakan oleh tim lawan, dan teman-teman satu timnya menyalahkannya.

Kembali ke sekolah, Ra-im memberi pengarahan akhir dan menambahkan ia akan terus mengawasi “Jaket Bling Bling”.

sg02-00188 sg02-00190

Ketika Ra-im kembali setelah mandi, sudah tidak ada siapa-siapa kecuali Joo-won yang sedang menunggunya. Joo-won bersikeras ingin mengetahui beberapa hal tentang Ra-im, dan dia perlu tahu apakah dia dapat menyelesaikan “masalahnya”. Ra-im menyebutnya gila, dan Joo-won tidak menyangkalnya malah mengatakan mengetahui lebih banyak tentang Ra-im dapat membantu menentukan apakah dia benar gila atau tidak.

sg02-00198

Joo-won ingin mengetahui 2 hal: apakah dia lulusan perguruan tinggi dan apakah orangtuanya orang yang ia kenal? Intinya, dia ingin mengetahui apakah Ra-im “pantas” menjadi pasangannya. Ra-im merespon dengan membanting Joo-won berkali-kali. Kemudian Joo-won dapat membalikkan keadaan dan “menduduki” Ra-im.

sg02-00209 
Ra-im marah dan berusaha melepaskan diri , Joo-won tidak mau melepasnya sebelum Ra-im menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Tepat saat itu teman Ra-im masuk ke ruang latihan dan melihat keduanya dalam posisi seperti itu…

sg02-00219 sg02-00218

Untungnya teman Ra-im terlalu marah karena baru saja dipecat dari pekerjaannya akibat complain Yoon-seul mengenai VIP Lounge LOEL. Dia membanting seragam kerjanya ke lantai dan memaki-maki bosnya. Joo-won melihat name tag pegawai dan di situ tertulis LOEL, lalu menyadari dialah bos yang dimaksud.
Teman Ra-im mengatakan dengan marah bahwa ia akan balas dendam : ia akan mengumumkan di internet bahwa bos perusahaannya adalah seorang …..GAY! Ha!

Joo-won menarik teman Ra-im keluar dan memberitahu kalau dialah orang yang dimaksud. Bos dan bukan gay. Teman Raim ketakutan saat menyadari benar bahwa Joo-won adalah bosnya. Tapi Joo-won menenangkannya dan memastikan menerimanya kembali bekerja asalkan ia memuji Joo-won di depan Ra-im dan mengklarifikasi kalau dia bukan gay. Benar saja, temannya langsung mengatakan pada Ra-im kalau bosnya sangat menyukai wanita hahaha. Oya temannya juga dilarang mengatakan pada Ra-im kalau Joo-won adalah bosnya.

Joo-won mengantar mereka pulang dan shock melihat apartemen kecil dan kumuh tempat Ra-im tinggal. Dia memutuskan bahwa dia gila. Dan langsung menuju rumah Oska, bertanya apakah Oska pernah berkencan dengan seorang wanita yang “menyewa”. “Tentu saja,” kata Oska. Dia pernah berkencan dengan model dst dst … yang menyewa di Kangnam (daerah eksklusif). Bukan, kata Joo-won, bukan tempat seperti itu, ia mencoba mendeskripsikannya dengan : “seperti yang dibahas di National Geographic, dengan lalat beterbangan dan lainnya…” Dunia Joo-won ini dunia yang aneh ya… ngga pernah liat orang miskin?

Keesokan harinya Ra-im diterima kembali menjadi pemeran pengganti Chae-rin, dan ia harus beraksi melompat dari balkon LOEL tanpa menggunakan kawat pengaman. Sutradara terus menyuruhnya mengulang adegan lompat tersebut walaupun Ra-im mulai terlihat kesakitan.  Sutradara terus memarahinya karena ini adalah kesempatan langka memperoleh ijin syuting di LOEL dan waktu mereka sangat sedikit. Tiba-tiba seorang kru berlari dan berkata mereka tidak perlu buru-buru karena mereka diberi waktu syuting seharian oleh Presiden Direktur, bahkan dia sedang menuju kemari.

sg02-00262 sg02-00263

Well, bisa dibayangkan kan Presiden Direktur yang tampan berjalan dengan gagahnya mengenakan jas (bukan jaket bling-bling!) menghampiri set film, lebih tepatnya langsung menuju Ra-im. Semua minggir memberi jalan. Mata Ra-im terbuka lebar saat menyadari siapa yang datang. Ternyata Joo-won memang orang penting seperti yang selama ini dikatakannya.

sg02-00276

Sutradara mendorong Ra-im ke pinggir dan mulai berterimakasih bla bla bla…tapi Joo-won menyuruhnya untuk berhenti berteriak pada Ra-im. Ia menarik Ra-im ke sampingnya lalu berkata, “Orang ini Kim Tae-hee dan Jeon Do-yeon bagiku. Aku adalah fans terbesar Gil Ra-im.” Aawww……

Komentar:
Karakter yang paling menarik dalam drama ini adalah Joo-won. Dunianya terpusat pada dirinya sendiri. Ia tidak dapat dan merasa tidak perlu mengerti orang lain. Ia tidak memiliki teman satupun. Ini membuat pertukaran tubuh akan membuat segalanya sangat menarik. Karena nantinya ia akan berada dalam tubuh Ra-im yang dia anggap tidak selevel (dalam hal kelas sosial) dengannya.

Joo-won sebenarnya pengusaha yang pintar. Namun ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan para karyawannya. Salah satunya seorang manager yang ingin menjadi direktur menggantikan Joo-won. Ketika ia mengajukan proposal pada Joo-won mengenai acara musim panas di LOEL, Joo-won tanpa melihatnya hanya berkata: “apa kau yakin ini proposal yang terbaik? Apakah ini yang terbaik yang dapat kaulakukan?” Manager itu tidak berani menjawab. Lalu Joo-won mengembalikan proposal itu tanpa melihat isinya dan berkata “Perbaiki.” Kedua kalinya ia mengajukan proposal, ia langsung mengatakan ia yakin proposalnya yang terbaik. Joo-won melihat isi proposalnya, namun bukan menyetujuinya malah menginstruksikan konsep lain yang memang brilian.

Entah Joo-won bermaksud mendorong karyawannya agar lebih berusaha lagi atau ingin menunjukkan bahwa ia tetap pemenangnya. Menurutku alasan kedua. Seperti hubungannya dengan Oska pun seharusnya tidak ada masalah karena dua-duanya sukses pada bidang mereka masing-masing, tapi Joo-won selalu ingin mengungguli Oska. Lucunya, ia juga selalu mencari Oska.

Puisi yang diucapkan Joo-won berulang-ulang adalah rangkaian kata-kata tidak bermakna, yang digunakan dalam berbagai lagu lama. Walau tidak bermakna namun intinya adalah berbagai cara untuk menggambarkan hidup berumur panjang. Dalam bahasa Korea sebagai berikut:

김 수한무 거북이와 두루미 삼천갑자동방삭 치치카포 사리사리 센타 워리워리 세브리캉
무두셀라 구름이 허리케인 담벼락 서생원 고양이 바둑이는 돌돌이

yang kalo diterjemahkan dengan Google Translate menjadi :
Kim suhanmu three thousand turtles and cranes suddenly dongbangsak Capo Chichi Warriors Warriors sebeurikang Sari Sari Center
Tanning Cellar Wall seosaengwon hurricane clouds rolled two cats that go

Sementara itu Ra-im sepertinya mulai tertarik pada Joo-won. Walau seringkali tidak mengerti apa maksud Joo-won sebenarnya tapi dalam hatinya ia  senang ada yang memperhatikannya. Menyebutnya cantik  dengan cara yang tidak biasa.

Sumber: Dramabeans.com

8 komentar:

  1. hai..jujur aku bingung panggil kamu apa..habis nick na susah..aku yuli salam kenal yah..secret garden bgs juga.ditunggu episode 3 nya yah..masalah kanji korea tita paling ngerti nanti mgkn dy bisa jelaskan sama kita apa artinya, kadang kalau dari google gak bener..

    BalasHapus
  2. ne tita....wah...wah...dh da SG 2...mksh ya.....siiiiiiip

    BalasHapus
  3. @yuli: salam kenal juga, panggil aja fanny :) iya dari google translate memang ngga jelas hehe...

    @tita: halo tita, mungkin tita bisa bantu mneterjemahkan isi "mantra" Joo-won? thank you sebelumnya :)

    BalasHapus
  4. putrin lg dunk,,,,,,,,,,,,,,,,,
    y jm 16;30

    BalasHapus
  5. teks......kemane, mungkin hanyut saat banjir

    BalasHapus
  6. teks......kemane, mungkin hanyut saat banjir

    BalasHapus
  7. teksnya kok ga ada ya kak fanni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe mian...awal blog ini aku menggunakan latar hitam dengan teks putih dan sekarang aku menukarnya. Akibatnya tulisannya putih semua ;p

      Hapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)